AGRIBISNIS PERIKANAN

12
AGRIBISNIS PERIKANAN, PROSPEK BISNIS YANG LAYAK DIKEMBANGKAN Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Luas perairan laut yang banyak dan beranekaragam. Luas perairan laut indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2 , panjang garis pantai 81.000 km, dan gugusan pulau-pulau sebanyak 17.508 tentu saja berpotensi untuk menghasilkan hasil laut yang jumlahnya cukup besar, yaitu 6,26 juta ton per tahun. Potensi produksi perikanan indonesia tersebut tergolong cukup besar. Pada tahun 2003 saja, produksi ikan indonesia mencapai 5,948 juta ton yang menempati posisi keenam setelah cina, peru, india, jepang, dan amerika serikat. POTENSI PRODUKSI HASIL-HASIL LAUT, BAIK IKAN MAUPUN NON IKAN MASIH BISA DITINGKATKAN LAGI. TENTU SAJA HARUS DISERTAI DENGAN USAHA BUDI DAYA CUKUP BESAR DAN DILAKUKAN SECARA LESTARI. JIKA BERJALAN SEMPURNA MAKA AKAN SANGAT BESAR MANFAATNYA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN DAN EKSPOR HASIL PERIKANAN, SERTA KONSERVASI PERAIRAN SETEMPAT. SELAIN ITU, ADANYA UPAYA PEMERINTAH UNTUK MENGEMBANGKAN BUDI DAYA LAUT DEWASA INI AKAN BERDAMPAK POSITIF JUGA PADA PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG KITA MILIKI A. Permintaan terhadap produk perikanan Seiring dengan pertumbuhan populasi dunia, konsumsi ikanpun meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi ikan per kapita secara nasional menunjukkan kenaikan sebesar 4,61 % pada kurun waktu tahun 2002-2003, mengonsumsi produk perikanan baik perikanan budi daya maupun perikanan tangkap, sangat bermanfaat untuk kesehatan karena kandungan gizi proteinnya tinggi. Salah satu penyebab meningkatnya devisa Negara yaitu meningkatnya nilai ekspor hasil perikanan. Pada tahun 2006, komoditas nonmigas ikan dan udang memberikan kontribusi tertinggi. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang sangat tinggi di Negara. Berdasarkan data dari badan pusat statistic, ekspor ikan dan udang pada periode januari hingga juni 2006 mencapai 825,5 juta dolar AS. Nilai tersebut mengalami peningkatan dari periode yang sama pada tahun 2005 sebesar 759,2 juta dolar AS.

description

fe

Transcript of AGRIBISNIS PERIKANAN

Page 1: AGRIBISNIS PERIKANAN

AGRIBISNIS PERIKANAN, PROSPEK BISNIS YANG LAYAK DIKEMBANGKAN

Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Luas perairan laut yang banyak dan beranekaragam. Luas perairan laut indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km2, panjang garis pantai 81.000 km, dan gugusan pulau-pulau sebanyak 17.508 tentu saja berpotensi untuk menghasilkan hasil laut yang jumlahnya cukup besar, yaitu 6,26 juta ton per tahun. Potensi produksi perikanan indonesia tersebut tergolong cukup besar. Pada tahun 2003 saja, produksi ikan indonesia mencapai 5,948 juta ton yang menempati posisi keenam setelah cina, peru, india, jepang, dan

amerika serikat.

P O T E N S I P R O D U K S I H A S I L - H A S I L L A U T , B A I K I K A N M A U P U N N O N I K A N M A S I H B I S A D I T I N G K A T K A N L A G I . T E N T U S A J A H A R U S D I S E R T A I D E N G A N U S A H A B U D I D A Y A C U K U P B E S A R D A N D I L A K U K A N S E C A R A L E S T A R I . J I K A B E R J A L A N S E M P U R N A M A K A A K A N S A N G A T B E S A R M A N F A A T N Y A D A L A M P E N I N G K A T A N P E N D A P A T A N N E L A Y A N D A N E K S P O R H A S I L P E R I K A N A N , S E R T A K O N S E R V A S I P E R A I R A N S E T E M P A T . S E L A I N I T U , A D A N Y A U P A Y A P E M E R I N T A H U N T U K M E N G E M B A N G K A N B U D I D A Y A L A U T D E W A S A I N I A K A N B E R D A M P A K P O S I T I F J U G A P A D A P E M A N F A A T A N S U M B E R D A Y A P E R I K A N A N Y A N G K I T A M I L I K I

A. Permintaan terhadap produk perikanan

Seiring dengan pertumbuhan populasi dunia, konsumsi ikanpun meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi ikan per kapita secara nasional menunjukkan kenaikan sebesar 4,61 % pada kurun waktu tahun 2002-2003, mengonsumsi produk perikanan baik perikanan budi daya maupun perikanan tangkap, sangat bermanfaat untuk kesehatan karena kandungan gizi proteinnya tinggi.

Salah satu penyebab meningkatnya devisa Negara yaitu meningkatnya nilai ekspor hasil perikanan. Pada tahun 2006, komoditas nonmigas ikan dan udang memberikan kontribusi tertinggi. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang sangat tinggi di Negara. Berdasarkan data dari badan pusat statistic, ekspor ikan dan udang pada periode januari hingga juni 2006 mencapai 825,5 juta dolar AS. Nilai tersebut mengalami peningkatan dari periode yang sama pada tahun 2005 sebesar 759,2 juta dolar AS.

Keadaan ekspor tersebut menggambarkan sangat tingginya permintaan dunia terhadap komoditas perikanan Indonesia.namun, kurangnya bahan baku membuat Indonesia tidak dapat memenuhi semua permintaan.sebagai contoh,total ekspor perikanan Indonesia ke amerika serikat pada tahun 2006 785,97 juta dolar AS. Nilai tersebut merupakan peningkatan sebesar 7,39% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Permitaan hasil perikanan yang tinggi ternyata tidak hanya berasal dari perikanan laut, tetapi perikanan air tawar juga mengalami hal yang sama. Salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki prospek baik dan sangat diminati di pasar Amerika adalah ikan nila. Namun, dalam pemenuhannya, Indonesia masih tertinggi dari Negara-negara lain, Vietnam, cina, dan Thailand

Page 2: AGRIBISNIS PERIKANAN

B. Usaha peningkatan dan pengembangan hasil perikanan

Tingginya permintaan pasar dunia terhadap produk perikanan sering kali tidak terpenuhi. Oleh karena itu, perlu mengatasi masalah dalam pemenuhan permintaan dari Negara-negara pengimpor yang dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Salah satu caranya dengan meningkatkan produksi perikanan melalui usaha budi daya, baik untuk ikan tambah, ikan laut, maupun ikan tawar, termasuk ikan hias. Usaha untuk memperbanyak peluang bersaing dibandingkan dengan usaha penangkapan.

Pengembangan usaha budi daya semakin memegang peranan penting dalam pembangunan perikanan Indonesia. Hal ini terbukti dari sumbangan perikanan budi daya pada produksi nasional terus meningkat.

Terobosan dan penerapan teknologi dalam usaha budi daya ikan juga dapat meningkatkan produksi. Di samping itu, perlu juga ditingkatkan kerja sama dengan pihak asing untuk industry perikanan terpadu yang meliputi penanganan kegiatan produk primer, pengelolahan dan pemasaran hasil, serta segala fasilitas penunjang yang diperlukan.

BAB II

MANAJEMEN BISNIS PERIKANAN

usaha perikanan hendaknya dikelola secara professional, bukan hanya sebuah usaha sampingan sebatas pemenuhan kebutuhan hidup atau tidak mengacu pada pencapaian target keuntungan (profit oriented) untuk mencapai target keuntungan, usaha perikanan dijalankan seperti halnya sebuah perusahaan dengan kemampuan manajemen yang baik. Manajerial yang baik sangat berpengaruh terhadap jatuh bangunya suatu perusahaan. Untuk pemahaman lebih lanjut, perlu kiranya mengetahui fungsi manajemen serta aspek-aspek yang perlu dikelola dalam agribisnis perikanan.

A. Pengertian dan fungsi manajemen

Secara umum, manajemen merupakan cara mengatur satu atau beberapa factor yang menunjang lainnya usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam kehidupan sehari-hari, manajemen sangat diharapkan dan diperlukan agar tidak terjadi benturan antara masing-masing factor yang menyebabkan tujuan tidak tercapai

Dalam bisnis perikanan manajemen juga sangat diperlukan supaya dapat berjalan lancer dan mendapat hasil yang sesuai harapan. Pada manajemen sendiri terdapat beberapa fungsi sebagai bagian dari proses manajemen. Semua fungsi-fungsi manajemen terdapat dalam setiap kegiatan usaha. Dalam bisnis perikanan, fungsi-fungsi itu mempunyai wujud yang berbeda tergantung dari factor-faktor yang mempengaruhi dan jenis komoditas yang diusahakan.

Page 3: AGRIBISNIS PERIKANAN

Adapun fungsi-fungsi manajemen yang terdapat dalam sebuah usaha perikanan, antara lain sebagai berikut:

a) PerencanaanFungsi ini merupakan tindakan untuk menentukan sasaran dan arah yang dipilih. Di

dalam perencanaan dituntut adanya kemampuan untuk meramalkan,mewujudkan,dan melihat kedepan dengan dilandasi oleh tujuan-tujuan tertentu.

b) PengorganisasianFungsi ini merupakan tindakan mengatur dan membagi-bagi bidang pekerjaan

antara kelompok yang ada.setelah terbentuk kelompok yang diperlukan ,fungsi pengorganisasian akan menetapkan dan memperinci hubungan-hubungan yang dipesrlukan.

c) PenggerakanPenggerakan merupakan tindakan untuk merangsang anggota-anggota kelompok

agar melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan dengan baik dan antusias.

d) Pengawasan Fungsi ini merupakan tindakan untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terkait agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Agar manajemen dapat mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya ,diperlukan sarana-sarana pendukung.sarana-sarana tersebut terdiri dari men (tenaga kerja manusia),money(uang yangdiperkukan untuk usaha),methods(cara untuk mencapai tujuan),materialis(bahan yang diperlukan),machine(alat yang diperlukan), dan market(pasar, sebagai tempat untuk menjual hasil produksi).tanpa adanya sarana-sarana tersebut,manajemen tidak akan mencapai tujuan ataupun fungsinya.

Dari uraian diatas dapat ditarik suatu pengertian bahwa manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan –tindakan perencanaan,pengorganisasian,penggerakan,dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sarana atau sumber-sumber daya.

B. Aspek-aspek yang memerlukan manajemen

Dalam bisnis perikanan dan bisnis lainya,ada beberapa aspek utama yang sangat memerlukan manajemen.aspek utama yang penting diperhatikan dan memerlukan manajemen yang tepat antara lain sebagai berikut.

1. Aspek produksi

Dalam aspek produksi,kegiatan manajemen diterapkan pada proses produksi.manajemen produksi mencangkup perencanaan produksi dan pengendalian proses produksi.selama proses produksi berlangsung,kegiatan manajemen diperlukan dalam pengambilan keputan untuk

Page 4: AGRIBISNIS PERIKANAN

menentukan persiapan dan proses produksi,baik jangka pendek,menengah,atau panjang.dengan demikian diharapkan pengusaha dapat berproduksi lebih efisien.

2. Aspek pemasaran

Manajemen pemasaran mencangkup kegiatan untuk mendistribusikan hasil produksi ke tangan konsumen.dengan melakukan manajemen pemasaran yang baik,sebuah perusahaan akan menentukan kelom pok masyarakat yang menjadi sasaran pemasaran,melihat ada tindakannya persaingan,dan menentukan strategi pemasaran yang harus dijalankan.

3. Aspek keuangan

Manajemen keuangan meliputi kegiatan mengelola keuangan dalam satu usaha.didalamya sudah termasuk pula cara mendapatkan dan mengalokasikan dana untuk suatu rangkaian usaha atau bisnis.

BAB III

ASPEK PRODUKSI PERIKANAN

Seperti halnya bisnis lain, bisnis perikanan di dalamnya terdapat aspek produksi, hal ini karena dalam bisnis perikanan terjadi sebuah usaha untuk menghasilkan sebuah komoditas. Oleh karena itu, aspek produksi sangat memerlukan kegiatan manajemen agar dapat mengarahkan usaha produksi sehingga memperoleh hasil yang terbaik. Selain tiu, bisnis perikanan sifatnya cukup kompleks sehingga memerlukan pemikiran yang cermat. Kecermatan mengelola usaha perikanan perlu dilakukan, mulai dari persiapan produksi dan saat proses produksi itu berlangsung. Untuk lebih jelasnya pada bagian ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan aspek produksi

1. Persiapan produksi

Sebelum usaha perikanan dimulai, segala sesuatunya perlu dipertimbangkan secara matang agar tidak ada kekhawatiran dan penyesalan saat usaha sudah berjalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan antara lain sebagai berikut:

1) Perencanaan produk Jenis ikan yang diproduksi perlu dipertimbangkan dan ditentukan terlebih dahulu. Jenis ikan

yang dipilih hendaknya dapat memenuhi selera pasar dengan baiik dan disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Hasil produksi ikan yang memenuhi selera pasar akan lebih memudahkan pemasaran sehingga tidak ada kekhawatiran ikan tidak terjual.

• Di pasar terlihat bahwa produk yang disenangi atau diperlukan konsumen tidak hanya satu jenis saja, tetapi bermacam-macam. Oleh karenanya, pemilihan produk dapat dilakukan pada saat atau beberapa jenis ikan saja, tidak perlu semuanya. Untuk memilih jenis ikan, diadakan seleksi dengan cara meneliti factor-faktor yang memepengaruhi jenis (yang dipilih) tersebut. Factor yang diperlukan dalam memilih jenis produk antara lain, kegunaan, jumlah permintaan pasar, kemungkinan pengembangan, potensi penjualan, persaingan distribusi, factor budi daya, dan umur panen. Gabungan factor-faktor ini menunjukkan profil ikan yang

Page 5: AGRIBISNIS PERIKANAN

sesungguhnya. Kelemahan atau kekuatan yang timbul bila memperoduksi ikan tersebut akan terlihat.

Secara umum, komoditas ikan yang siap dijual dibagi menjadi dua, yaitu ikan konsumsi dan ikan hias. Beberapa jenis ikan yang dijumpai di pasar local dapat dilihat pada table I;

table I

Selain jenis-jenis ikan diatas, masih ada komoditas non-ikan yang masih termasuk dalam bidang perikanan . jenis-jenis ikan tersebut adalah sebagai berikut:

Golongan kera, seperti

Kapak (pinna bicolor)

Kimah (tridokna squamosa)

Kipas-kipas (amusium pleuronectes)

Tiram tembakau (spondylus ducalis)

Tiram (ostrea)

Cocor bebek (brachiodontes bilocularis

Page 6: AGRIBISNIS PERIKANAN

Kerang enak (cardium unedo)

Kerang mutiara (pinctada margarifera)

Golongan kepiting, minsalnya

Rajungan hijau

Rajuangan batik

Rajungan angina

Rajungan karang

Kepiting (Scylla serrata)

Golongan teripang, seperti

Teripang ular mata

Teripang hitam

Teripang pasir atau kapur

Teripang merah

Teripang raja

Teripang batu

Ubur-ubur

Cumi-cumi

Keong

2. Perencanaan lokasi usaha Lokasi yang tepat akan mempunyai pengaruh positif bagi kelangsungan usaha. Oleh karena

itu, dalam penentukan lokasi perlu mempertimbangkan factor-faktor yang berpengaruh. Selain itu, juga perlu melihat prospek lokasi tersebut pada masa yang akan datang. Lokasi yang dipilih sebaiknya dapat mendukung untuk mendatangkan keuntungan terbesar. Selain itu, lokasi yang akan digunakan sangat berpotensi tinggi untuk kegiatan usaha.

Biaya transportasi

Biaya ini menyangkut transportasi, baik itu dari lokasi usaha dengan tempat penyedia bahan produksi, ataupun lokasi usaha dengan tempat pemasaran

Sarana jalan

Sarana jalan tidak kalah penting. Bila aspek ini tidak diperhatikan, terkadang bisa menaikkan biaya pemasaran atau biaya pengangkutan sehingga akan terjadi penambahan biaya operasional. Tidak jarang suatu lokasi harus dibuatkan sarana jalannya terlebih dahulu karena sulit dijangkau

Page 7: AGRIBISNIS PERIKANAN

Harga tanah

Perlu dicari lokasi dengan harga atau sewa tanah yang ringan, tujuannya untuk mengantisipasi adanya kemungkinan pengembangan usaha di masa yang akan datang

Sarana listrik dan irigasi

Listrik sangat diperlukan dalam menjalankan usaha perikanan. Selain untuk sarana penerangan, listrik diperlukan untuk menjalankan sarana elektronik lain, seperti pompa dan blower. Sementara sara irigasi mutlak diperlukan, mengingat ikan merupakan organism yang memerlukan sirkulasi atau pergantian air.

Selain itu, dalam menjalankan usaha perikanan non-budi daya, air sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan dan untuk aktivitas sarana lain.

a. Aspek Iklim Aspek iklim mempengaruhi keberhasilan budi daya perikanan. Umumnya bisnis perikanan

tergantung pada factor alam.

Minsalnya curah hujan mempengaruhi sumber air bila curah hujannya sedikit, tentunya daerah tersebut kurang ideal untuk suatu usaha perikanan. Demikuan juga sinar matahari berpengaruh terhadap kemampuan hidap dan berkembang biak ikan karena matahari mempengaruhi suhu rata-rata harian. Oleh karena itu, hendaknya jenis ikan yang akan dibudidayaan disesuaikan dengan iklim pada suatu daerah.

b. Aspek agronomis Cakupan aspek agronomis antara lain topografi, lokasi, jenis tanah, serta jenis perairan yang

ada di lokasi tersebut. Untuk lokasi budi daya air payau dan laut, kadar Salinas juga ikut mempengaruhi jenis ikan. Minsalnya pada tambak. Tambak yang letaknya jauh dari pantai dan dekat sungai mempunyai salintas rendah. Sementara tambak yang dekat dengan pantai dan sungai mempunyai salintas sedang.

Kedua jenis tambak tersebut cocok untuk tempat memelihara ikan bandeng atau udang karena pengeringannya mudah dilakuakn sehingga mudah dipupuk. Bila menggunakan tambak yang dekat sekali dengan pantai, kadar salinitasnya tinggi dan pengeringan airnya sulit sehingga tidak cocok untuk usaha bandeng dan udang.

Meskipun terlihat sepele, topografi tetap harus diperhatikan. Bila tidak sesuai, perkembangan nafsu makan bila hidup di daratan tinggi (suhu terlalu dingin)

Dalam memilih lokasi, penting sekali memperhatikan factor pencemaran. Perlu diperhatikan ada tidaknya industry atau kegiatan-kegiatan yang dapat merusak sumber air di sekitar lokasi. Bila kondisi airnya tercemar akan mengganggu pertumbuhan ikan walaupun telah menggunakan benih unggul. Selain itu, kandungan limbah yang terdapat pada ikan juga akan membahayakan orang yang mengonsumsinya.

Page 8: AGRIBISNIS PERIKANAN

Selain mempertimbangkan ketiga aspek di atas, perlu juga melihat aspek lingkungan, social budaya masyarakat disekitar lokasi, dan kebijaksanaan pengembangan usaha dari pemerintah masyarakat disekitar lokasi usaha perikanan sebaiknya mendukung usaha yang dijalankan dan berorientasi terhadap bisnis. Adanya kemungkinan kompetisi dengna pengusaha setempat juga perlu dipertimbangkan .

3. Perencanaan standar produksi

Pengusaha yang berpikir maju tidak hanya sekedar mementingkan jumlah produksi saja, tetapi juga mengutamakan kualitas produksinya. Hal ini sangat berperan dalam menentukan segmen pasar. Bila suatu produk dilempar ke pasaran maka produk dengan kualitas terbaik yang akan lebih banyak diminati. Dengna demikian, secara otomatis harganya juga akan lebih baik.

Bila kita merencanakan usaha untuk jangka waktu lama dan tidak terbatas, usaha menjaga kualitas produk merupakan langkah yang harus slalu dipertahankan. Hal ini penting untuk menjaga penilaian mutu dari konsumen.Usaha yang berorientasi ke pasaran luar negeri atau ekspor dibutuhkan kualitas produk yang lebih teliti lagi. Negara yang dituju atau importer biasanya telah menentukan standar produksi sehingga hanya produk yang memenuhi persyaratan saja yang diterima.

Usaha untuk menghasilkan produk perikanan sesuai standar yang diharapkan memang tidak mudah. Namun, dengan imbalan yang jauh lebih baik dibangdingkan dengan harga biasa, tentunya usaha kita tidak menjadi sia-sia.

4. Pengadaan tenaga kerja

Aspek ini penting untuk diperhatikan karena akan sangat membantu jalannya sebuah usaha. Ketersediaan tenaga kerja yang mengerti dan memahami usaha perikanan akan memudahkan menjalankan usahanya. Aspek mental tenaga kerja juga perlu diperhatikan untuk menghindari kecurangan-kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan. Jumlah dan besarnya upah tenaga kerja juga perlu dipertimbangkan agar semua aspek usaha dapat ditangani dengan baik tanpa memperbesar biaya operasional.

Bisnis perikanan mencakup beberapa bidang pekerjaan. Secara mudahnya, bisnis ini dapat dibagi menjadi bidang budi daya dan administrasi. Kedua bidang ini terjadi dari berbagai macam pekerjaan, mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan pekerjaan itu.

Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan perlu diperkirakan dengan besarnya usaha yang akan dijalankan. Usaha-usaha perikanan yang besar seperti tambak, membutuhkan tenaga kerja kasar, pengawas administrasi, keamanan, teknisi peralatan, ahli udang, dan lain-lain. Sementara usaha dalam luasan kecil tentunya tidak memerlukan semua itu, cukup dengan beberapa tenaga kerja kasar saja.

Besarnya upah yang diberikan disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Makin besar tanggung jawab pekerjaan, makin tinggi upah yang diberikan. Pekerjaan yang menuntut keahlian pengetahuan tinggi,

Page 9: AGRIBISNIS PERIKANAN

tentu lebih mahal dibandingkan tenaga kerja harian. Umumnya jenjang pendidikan juga berpengaruh terhadap besarnya upah. Selain itu, lokasi usaha juga turut menentukan tingkat upah. Oleh karenanya, ada kecendrungan pengusaha dari kota besar atau dari luar negeri memilih lokasi di daerah pelosok agar biaya tenaga kerjanya lebih murah. Dengan demikian, biaya produksi bisa ditekan.