Agribisnis Buah Di Indonesia

download Agribisnis Buah Di Indonesia

of 25

Transcript of Agribisnis Buah Di Indonesia

AGRIBISNIS BUAH DI INDONESIAPELATIHAN DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BUAH-BUAHAN

GAMBARAN UMUM Indonesia memiliki keragaman jenis buah-buahan tergolong tertinggi di dunia, namun ironisnya buahbuahan impor termasuk yang berasal dari negeri subtropis membanjiri pasar domestik Rata-rata impor buah segar Indonesia berkisar 200.000250.000 ton per tahun Kelemahan kualitas buah lokal yang ditemui, misalnya bentuk dan tampilan buah yang kurang bagus. Hal ini kemungkinan disebabkan bibit varietas yang kurang baik dan teknik budi daya yang kurang tepat

Tingkat konsumsi buah nasional sekitar 45 kg/kapita/tahun masih jauh dari standar FAO 60 kg/kapita/tahun Peluang Sebagian besar produksi buah-buahan Indonesia masih terserap oleh konsumsi lokal, sehingga peluang ekspor masih terbuka lebar Pengimpor buah terbesar adalah negara-negara Uni Eropa (43%); Amerika Serikat (16%); Federasi Republik Rusia (5%); negara tetangga Uni Eropa (6%); Jepang (4%), dan negara-negara di Afrika, Asia Barat, Timur Tengah, Canada, China, Amerika Latin, dan yang lain (24%)

Produksi Beberapa Komoditas Buah-buahan di Indonesia (Ton)Komoditas 2002 2003 2004 2005 2006

AlpukatDurian Jeruk Jeruk Siam Mangga Manggis Nenas Pepaya Pisang Rambutan Salak

238.182525.064 968.132 1.402.906 62.055 555.588 605.194 4.384.384 476.941 768.015

255.957741.831 1.529.824 1.441.680 1.526.474 79.073 677.089 626.745 4.177.155 815.438 928.613

221.774675.902 2.071.084 1.994.760 1.437.665 62.117 709.918 732.611 4.874.439 709.857 800.975

227.577566.205 2.214.010 2.150.219 1.412.884 64.711 925.082 548.657 5.117.067 675.579 937.930

239.159753.025 2.899.242 2.812.253 1.701.575 83.267 822.775 635.746 5.841.136 814.752 941.802

Ekspor Buah-buahan Indonesia

Tujuan ekspor utama buah-buahan Indonesia adalah Hongkong, China, Iran, Malaysia, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Taiwan, Jepang, dan Filipina. Ekspor dalam bentuk buah segar, volume terbesar adalah komoditas manggis (8.472.770 kg), diikuti pisang (3.647.027 kg) dan mangga (964.294 kg) Ekspor dalam bentuk segar dan olahan, volume ekspor terbesar adalah komoditas nenas (198.618.964 kg), kemudian manggis (8.472.770 kg) dan pisang (3.647.027 kg).

Ekspor buah-buahan mensyaratkan kualitas yang baik, keseragaman bentuk sehingga memerlukan teknik budidaya dan penanganan pasca panen yang baik kebun buah yang dikelola dalam skala besar Sebagian besar buah-buahan di Indonesia masih diusahakan oleh petani secara tradisional skala kecilmenengah : Kontinuitas pasokan yang tidak stabil karena produksi buah bersifat musiman Mutu komoditas (ukuran, rasa, bentuk) yang tidak seragam Belum terbentuknya brand image buah Indonesia Prosedur ekspor yang kurang tersosialisasi dengan baik

Perlu pengelolaan yang serius dalam skala komersil dan dukungan dari pemerintah, instansi terkait serta pihak perbankan untuk mendukung agribisnis buahbuahan Indonesia Berdasarkan riset unggulan buah tropis Indonesia, buah yang paling banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat lokal, dan memiliki potensi di pasaran internasional adalah pisang, manggis, nenas, dan pepaya, mangga, dan salak

MANGGIS Buah asli Indonesia ini diambil dari pohon yang tumbuh di hutan dan perkebunan rakyat dengan sistem tanam tradisional Sentra perkebunan manggis diantaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Jambi Negara tujuan ekspor Thailand, Singapura, Hongkong atau Cina, dan Jepang Pasar internasional membutuhkan buah manggis dalam jumlah yang besar, namun standar mutu dan prasyarat buah manggis segar sangat tinggi. Melalui sortasi dari hasil panen hanya sekitar 5 hingga 10 persen yang memenuhi syarat untuk diekpor

Buah manggis merupakan buah yang cepat rusak dengan metabolisme yang terus berjalan selama penanganan pasca panen. Penanganan manggis memakan waktu lama (karena semua menggunakan tangan) akan menurunkan umur simpan dari buah tersebut Perlu penanganan dengan alat dan mesin untuk mempertahankan mutu buah Perlu dilakukan pengembangan pengolahan daging buah menjadi produk cocktail, jus dan dodol, terutama untuk produk yang cacat kulit luar, tetapi daging buah masih bagus

PEPAYA Salah satu jenis buah yang diproduksi dan tersedia setiap saat, serta sistem distribusinya yang telah luas Ukuran, warna citra rasa dan bentuk pepaya Indonesia yang belum sesuai dengan selera konsumen dunia Perlu upaya meningkatkan kualitas pepaya lokal dengan program pemuliaan untuk mendapatkan varietas unggul baru yang memiliki spesifikasi yang sesuai dengan selera konsumen internasional Daerah yang menjadi sentra produksi pepaya adalah Kabupaten Bogor, Serang, Boyolali, Blora, Semarang, Bantul, Kediri, Malang dan Banyuwangi.

Pepaya dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman yang diminati pasar luar negeri seperti olahan puree, pasta pepaya, manisan kering, manisan basah, saus pepaya, dan juice pepaya. Substansi lain yang banyak dimanfaatkan dalam dunia industri adalah papain yang merupakan enzim proteolitik yang digunakan sebagai bahan pelunak daging hingga berbagai industri pangan, minuman, farmasi, detergent, kulit, wool, kosmetika, dan industri biologi lainnya.

Buah pepaya telah menjadi mata dagangan ekspor beberapa negara produsen di Kawasan Asia seperti Malaysia, Thailand, Philipina dan Indonesia. Negara pengimpor pepaya masih didominasi oleh Singapura dan Ausralia dan akhir-akhir ini permintaan pasar dunia terus meningkat dari beberapa negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Perancis, Belanda dan Swedia

PISANG Volume produksi dan luas panen relatif lebih besar dibandingkan dengan komoditas buah lainnya, Pisang dibudidayakan oleh rakyat hampir di seluruh wilayah Indonesia Pengembangan pisang berskala kebun rakyat dan besar akan membuka peluang agribisnis hulu, seperti industri perbenihan dan industri peralatan mekanisasi pertanian Selain sebagai buah yang dimakan segar, pisang juga dapat diolah baik untuk skala rumah tangga seperti keripik, getuk dan sale, maupun industri berskala besar seperti tepung, puree dan jam, yang dapat merangsang tumbuhnya agribisnis hilir

Pasar pisang dunia sampai sekarang didominasi oleh jenis cavendish, yang mulus seperti lilin dan berwarna kuning cerah Pisang Cavendish telah dikebunkan secara luas di Indonesia seperti di Lampung, Halmahera, Sulawesi Tengah, Papua, Riau dan Jawa Timur Pisang cavendish harus dikelola dengan skala komersial, dengan proses budidaya dan penanganan pasca panen yang cukup rumit. Penyemprotan hama dan penyakit melalui pesawat terbang, pemanenan dan packing harus dilakukan tanpa menyentuh tanah, pengangkutan dilakukan pada cold storage bersuhu 14oC

Malaysia mulai mengembangkan pisang mas yang telah diekspor ke Jepang Sangat banyak jenis pisang seperti pisang ambon, raja bulu, raja sereh dan jenis pisang lainnya di Indonesia merupakan peluang untuk dikembangkan menjadi produk ekspor, seperti pisang mas Malaysia Penanganan pisang di Indonesia masih tradisional, pemetikan tanpa menghitung tingkat ketuaan, pengangkutan ditumpuk dalam bak truk sehingga menyebabkan kerusakan mencapai 30-40%

JERUK Sentra produksi utama terdapat di propinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan Sekitar 70-80 % jenis jeruk yang dikembangkan petani masih merupakan jeruk siam, sisanya jeruk keprok (Takengun Aceh, Berastagi Sumatera Utara, dan Soe NTT), Pamelo dan Jeruk nipis (Jawa Timur) Pengelolaan kebun jeruk oleh petani belum optimal, mutu buah yang dihasilkan tidak memuaskan, tidak seragam dan memiliki penampilan buah yang burik dan kusam. Perlakuan pasca panen juga sekedarnya sehingga buah jeruk kita tidak memiliki daya saing pasar

Indonesia termasuk negara pengimpor jeruk terbesar kedua di ASEAN setelah Malaysia, dengan volume impor sebesar 94.696 ton; sedangkan ekspornya hanya sebesar 1.261 ton dengan tujuan ke Malaysia, Brunei Darusalam, dan Timur Tengah Impor buah jeruk segar yang terus meningkat, mengindikasikan adanya segmen pasar (konsumen) tertentu yang menghendaki jenis dan mutu buah jeruk prima yang belum bisa dipenuhi produsen dalam negeri Ekspor jeruk sebagian besar dalam bentuk segar dan bentuk olahan menjadi orange juice dan puree.

SALAK Salak adalah buah yang sangat khas di Indonesia Varietas salak yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah salak sidempuan (Salacca sumatrana) dan salak pondoh & salak bali (Salacca zalacca) Salak pondoh lebih dikenal dan digemari konsumen Peluang ekspor salak masih terbuka terutama ke negara China dan Thailand Masyarakat Eropa belum mengetahui kelezatan salak, dan telah menjuluki sebagai snake fruit

Sentra produksi Salak : Tapanuli selatan (Sumatera Utara), Tasikmalaya (Jawa Barat), Purbalingga, Magelang (Jawa Tengah), Sleman (Jogyakarta), Malang (Jawa Timur), Karang Asem (Bali), Enrekang (Sulawesi Selatan) Volume produksi salak masih rendah dan tingkat produktivitas kebun hanya 8 kg/tanaman/tahun jauh dari optimal 25 kg Agribisnis salak cukup menjanjikan, jika dikelola secara serius dengan pemupukan, dengan produksi 25 ton per hektar dan harga terendah Rp 3.000/kg, pendapatan kotor mencapai 75 juta rupiah

MANGGA Tanaman mangga di wilayah Indonesia terutama ditanam di pulau Jawa (70 %), dengan sentra produksi : Indramayu, Cirebon, Semarang, Kudus, Pasuruan dan Probolinggo Varietas Arumanis dan Gedong merupakan varietas mangga yang diekspor ke Taiwan, Singapura, Hongkong, Brunei Darussalam dan Saudi Arabia. Varietas Arumanis lebih banyak diekspor ke Malaysia Daya saing dengan produsen dari negara lain sangat lemah karena kuantitas rendah, dan tak ada kontinuitas

Sebagian besar tanaman mangga masih dibudidayakan di pekarangan dengan teknologi yang relatif sederhana, dan pemanenan serentak tidak memperhatikan kematangan buah Mangga super dan masak pohon hanya dihasilkan oleh kebun skala komersial Pengelolaan kebun mangga secara komersial dengan skala minimal 10 hektar, dengan total biaya Rp 50 juta/hektar Investasi air merupakan unsur yang penting dalam kebun mangga, dengan dana investasi 200 juta/10 hektar

Pengelolaan buah mangga pada saat panen raya dimana harga turun dapat dilakukan dengan pengawetan secara utuh dalam asam cuka seperti yang dilakukan di Thailand Alternatif lain adalah mengolah mangga menjadi purre, manisan serta keripik mangga Purre mangga lebih cocok untuk varietas mangga bacang, kemang dan apel Keripik mangga lebih cocok untuk mangga indramayu atau cengkir

NENAS Berdasarkan bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayene, Queen, Spanyol/Spanish dan Abacaxi Varietas cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar) dan Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut) Varietas queen cocok untuk buah konsumsi segar, sedangkan varietas cayene cocok untuk agroindustri nanas.

Sentra produksi nanas terdapat di daerah Sumatera Utara, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat Volume ekspor komoditas nenas yang paling besar adalah nenas olahan dengan negara tujuan ekspor ke Amerika Serikat (40%), Malaysia (21%), Perancis (11%), Jerman (5%), dan Taiwan (4%) Agroindustri nenas membutuhkan investasi yang sangat besar, dan harus dikelola dengan skala besar dan teknik budidaya yang baik agar buah seragam.