PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

10
83 PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS AUGMENTED REALITY PADAP ERANGKAT MOBILE ANDROID A Prototype of Indonesia Fruit Recognition Based on Augmented Reality on Android Mobile Devices Dewi Agushinta R. 1 , Ihsan Jatnika 2 , Henny Medyawati 3 , Hustinawaty 4 1, 3 Information Systems, Faculty of Computer Science and Information Technology, 2, 4 Informatics, Faculty of Industrial Technology, Gunadarma University Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 16424 - Jawa Barat - Indonesia Telp. (021) 78881112, Fax. (021) 7872829 E-mail: dewiar, henmedya, ihsan, hustina@staff.gunadarma.ac.id (Makalah diterima 09 November 2019 – Disetujui 06 Desember 2019) ABSTRAK Teknologi saat ini bisa digunakan untuk pembelajaran dan pengetahuan mengenai berbagai jenis objek yang ada di dunia. Buah menjadi objek atau komoditi yang sangat penting karena meningkatkan stamina dan kekebalan daya tahan tubuh. Buah Indonesia sangat beragam. Banyak orang Indonesia sendiri tidak mengenal ragam jenis buah di Indonesia. Tulisan ini membahas mengenai pengenalan jenis buah yang akan memberikan informasi lengkap tentang buah Indonesia dengan menggunakan perangkat bergerak berbasis Android. Metode untuk pengembangan purwarupa ini menggunakan metode Waterfall Model 1.0. Model ini terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi (ADDIE). Purwarupa ini menggunakan layanan Vuforia cloud recognition untuk menghubungkan gambar buah Indonesia yang diakuisisi oleh perangkat bergerak. Gambar buah ini akan ditemukenalikan ke server Vuforia yang menyimpan data gambar buah Indonesia dan deskripsinya. Kedua data ini ditampilkan dengan teknologi Augmented Reality melalui perangkat bergerak tersebut. Hasil penelitian purwarupa ini menunjukkan bahwa fungsionalitas dari aplikasi secara keseluruhan berjalan dengan baik. Aplikasi dapat menampilkan model 3D buah beserta informasinya dari jarak yang telah ditentukan dengan total fitur yang terdeteksi. Aplikasi ini berhasil diinstalasi dan dijalankan pada perangkat bergerak. Kata kunci: android, augmented reality, jenis buah, ADDIE ABSTRACT Current technology can be used for learning and knowledge of various objects types in the world. The fruit becomes an essential object or a commodity because it increases stamina and immunity. Indonesian fruit is very diverse. Many Indonesians themselves do not know the variety of fruit types in Indonesia. This paper discusses the introduction of fruit types that will provide complete information about Indonesian fruit using an Android-based mobile device. The method for developing this prototype uses the general Waterfall 1.0 Model. This model stage consists of analysis, design, development, implementation, and evaluation (ADDIE). This prototype uses Vuforia cloud recognitionservice to connect Indonesian fruit images acquired by mobile devices. This fruit image will be identified to the Vuforia server, which stores the Indonesian fruit image data and its description. Both of these data are displayed with Augmented Reality technology through these mobile devices. The results study of this prototype shows that the functionality of the overall application is running well, 3D fruit image with the information can appearfrom a certain distance and total feature detected. This application was successfully installed and running on a mobile device. Key words: android, augmented reality, fruit type, ADDIE

Transcript of PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Page 1: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

83

PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS AUGMENTED REALITY PADAP ERANGKAT MOBILE ANDROID

A Prototype of Indonesia Fruit Recognition Based on Augmented Reality on Android Mobile Devices

Dewi Agushinta R.1, Ihsan Jatnika2, Henny Medyawati3, Hustinawaty4

1, 3 Information Systems, Faculty of Computer Science and Information Technology, 2, 4 Informatics, Faculty of Industrial Technology, Gunadarma University

Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 16424 - Jawa Barat - Indonesia Telp. (021) 78881112, Fax. (021) 7872829

E-mail: dewiar, henmedya, ihsan, [email protected]

(Makalah diterima 09 November 2019 – Disetujui 06 Desember 2019)

ABSTRAK

Teknologi saat ini bisa digunakan untuk pembelajaran dan pengetahuan mengenai berbagai jenis objek yang ada di dunia. Buah menjadi objek atau komoditi yang sangat penting karena meningkatkan stamina dan kekebalan daya tahan tubuh. Buah Indonesia sangat beragam. Banyak orang Indonesia sendiri tidak mengenal ragam jenis buah di Indonesia. Tulisan ini membahas mengenai pengenalan jenis buah yang akan memberikan informasi lengkap tentang buah Indonesia dengan menggunakan perangkat bergerak berbasis Android. Metode untuk pengembangan purwarupa ini menggunakan metode Waterfall Model 1.0. Model ini terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi (ADDIE). Purwarupa ini menggunakan layanan Vuforia cloud recognition untuk menghubungkan gambar buah Indonesia yang diakuisisi oleh perangkat bergerak. Gambar buah ini akan ditemukenalikan ke server Vuforia yang menyimpan data gambar buah Indonesia dan deskripsinya. Kedua data ini ditampilkan dengan teknologi Augmented Reality melalui perangkat bergerak tersebut. Hasil penelitian purwarupa ini menunjukkan bahwa fungsionalitas dari aplikasi secara keseluruhan berjalan dengan baik. Aplikasi dapat menampilkan model 3D buah beserta informasinya dari jarak yang telah ditentukan dengan total fitur yang terdeteksi. Aplikasi ini berhasil diinstalasi dan dijalankan pada perangkat bergerak.

Kata kunci: android, augmented reality, jenis buah, ADDIE

ABSTRACT

Current technology can be used for learning and knowledge of various objects types in the world. The fruit becomes an essential object or a commodity because it increases stamina and immunity. Indonesian fruit is very diverse. Many Indonesians themselves do not know the variety of fruit types in Indonesia. This paper discusses the introduction of fruit types that will provide complete information about Indonesian fruit using an Android-based mobile device. The method for developing this prototype uses the general Waterfall 1.0 Model. This model stage consists of analysis, design, development, implementation, and evaluation (ADDIE). This prototype uses Vuforia cloud recognitionservice to connect Indonesian fruit images acquired by mobile devices. This fruit image will be identified to the Vuforia server, which stores the Indonesian fruit image data and its description. Both of these data are displayed with Augmented Reality technology through these mobile devices. The results study of this prototype shows that the functionality of the overall application is running well, 3D fruit image with the information can appearfrom a certain distance and total feature detected. This application was successfully installed and running on a mobile device.

Key words: android, augmented reality, fruit type, ADDIE

Page 2: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Informatika Pertanian, Vol. 28 No.2, Desember 2019 : 83 - 92

84

PENDAHULUAN

Indonesia dengan ribuan pulaunya menyimpan segudang kekayaan sumber daya hayati, terutama buah beserta komponen pendukungnya. Tidak kurang dari 329 jenis buah-buahan, baik yang merupakan jenis asli Indonesia maupun introduksi, dapat ditemukan di Indonesia (Hermanto et al., 2015). Buah asal Indonesia banyak yang belum dikenali oleh penduduk Indonesia. Informasi tentang nama latin, warna, asal daerah, rasa atau pun bentuknya sering tidak dikenali. Buah menjadi komoditi yang sangat penting karena meningkatkan stamina dan kekebalan daya tahan tubuh sekaligus merupakan tempat penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian disebarluaskan. Eksplorasi, koleksi, konservasi tanaman buah perlu terus dilakukan karena ancaman kepunahan (extinction).

Perkembangan teknologi pada handphone saat ini sangat pesat. Handphone saat ini tidak hanya digunakansebagai alat komunikasi suara saja,tetapi jugasebagai alat untuk memudahkan pengguna dalam kehidupan sehari-hari. Fasilitas untuk pengaksesan internet, email, organizer, game dan sebagainya yang dapat langsung dipakai melalui handphone, merupakan beberapa contoh fasilitas yang ditawarkan kepada pengguna handphone. Adanya aplikasi pembelajaran berbasis Android di bidang pendidikan, pemodelan aplikasi bergerak pengingat berbasis Android menjadi contoh dari pemakaian handphone saat ini (Kosidin dan Farizah, 2016; Rahmelina, 2017). Penggunaan perangkat bergerak berbasis Android juga digunakan untuk membuat game edukasi bagi anak usia dini dan digunakan sebagai motivasi untuk anak usia dini (Putra et al., 2016; Fithri dan Setiawan, 2017). Pada awal perkembangan perangkat bergerak terutama handphone, masing-masing vendor membuat platform sendiri-sendiri, sehingga aplikasi yang dibuat hanya untuk sebuah atau produk tertentu saja.Hal ini tidak menguntungkan bagi perkembangan aplikasi itu sendiri karena aplikasi yang ada sangat bergantung pada merek handphone. Platform yang saat ini banyak digunakan oleh para pengembang aplikasi adalah Android, mereka memilih sistem operasi ini dikarenakan penggunaannya yang open source. Para pengembang dapat memanfaatkannya secara gratis dengan melakukan kustomisasi terhadap aplikasi yang akan digunakan. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam perangkat bergerak. Dikarenakan sistem operasi Android memiliki sifat terbuka dalam penambahan aplikasinya, maka memungkinkan penggunanya semakin mudah untuk menambahkan sendiri aplikasi-aplikasi untuk

sistem operasi bergerak berbasis Android ini.Pada perkembangannya, Android juga dapat mendukung teknologi realitas bertambah, disebut Augmented Reality. Banyak pengembang membuat aplikasi berbasis Augmented Reality sebagai media informasi, pembelajaran, promosi dan pemasaran. Sebuah AR dengan media markerless point of interest (POI) untuk memberikan informasi gedung berbasis Android dibangun oleh Manuputty dan Prasida (2017). Aplikasi mengenalkan rumah adat Kalimantan Barat dibuat dengan AR (Rahadi et al., 2017). Media pengenalan rumah adat di Kalimantan Barat ini dapat menampilkan bentuk tiga dimensi (3D) bangunan rumah adat beserta informasinya. Rahadi et al. (2017) menerapkan marker based tracking. Pengguna harus memiliki Augmented Reality Book (AR Book) yang berisi penjelasan dan gambar rumah-rumah adat di Kalimantan Barat yang berfungsi sebagai marker.

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata dan menampilkannya dalam waktu nyata (Azuma, 1997). Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan. Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Augmented Reality juga dapat diimplementasikan pada media pengenalan sebuah objek seperti pengenalan macam-macam buah-buahan dalam suatu bentuk informasi dengan menggunakan perangkat bergerak Android.

Metode pengenalan adalah proses pencocokan satu atau beberapa objek bergerak atau diam dengan menggunakan bantuan kamera. Purwarupa penelitian ini menggunakan metode layanan Vuforia cloud recognition untuk menemukenalikan objek buah pada server Vuforia (Agushinta et al., 2017). Pemilihan metode Waterfall 1.0 (ADDIE) sebagai model pengembangan sistem informasi sesuai karena kebutuhan telah terdefinisi dengan jelas (Romadhon et al., 2017). Metode Waterfall sangat cocok diterapkan untuk data yang telah diberikan seutuhnya dan fitur yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem telah didefinisikan sebelumnya.

Oleh karena itu penelitian ini mengembangkan purwarupa buah Indonesia yang merupakan salah satu aplikasi untuk pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan Indonesia. Buah yang dipergunakan sebagai data diambil dari taman buah Mekarsari dan berbagai sumber referensi (buku maupun internet) untuk informasinya.Dengan purwarupa buah Indonesia ini menjadikan ragam buah Indonesia yang bervariasi semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat Indonesia.Selain itu untuk menambah pengetahuan ragam buah milik kekayaan masyarakat Indonesia. Pengembangan purwarupa pengenalan jenis buah Indonesia berbasis AR ini menggunakan ADDIE Model 1.0 dari Waterfall.

Page 3: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Purwarupa Pengenalan Jenis Buah Indonesia Berbasis Augmented Realitypadaperangkat Mobile Android

(Dewi Agushinta R., Ihsan Jatnika, Henny Medyawati, Hustinawaty)

85

MATERI DAN METODE

Augmented Reality (AR)

Secara umum Augmented Reality adalah teknologi multimedia yang menggabungkan satu atau beberapa objek benda maya dua dimensi (2D) dan atau tiga dimensi (3D) ke dalam sebuah lingkungan nyata menggunakan media kamera (Romadhon et al., 2017).Augmented Reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata dan terdapat integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata (Azuma, 1997). Benda maya dapat dihilangkan atau disembunyikan dari benda-benda nyata dari pandangan pengguna.

Metode Waterfall 1.0 – Model ADDIE

Model Waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software (Pressman dan Maxim, 2015). Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode Waterfall. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno. Model Waterfall merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan Waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.

Model 1.0 Waterfall, yaitu ADDIE dalam penggunaannya sebagai metode pengembangan sistem informasi telah memenuhi kebutuhan pengguna karena terdefinisi secara jelas dan berdasarkan evaluasi fungsionalitas memperoleh prosentase 100% (Romadhoni et al., 2015).

Model 1.0 ADDIE terdiri dari beberapa fase atau tahapan, sepertidapat dilihat pada gambar1.

Tahap AnalisisTahap ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan

utama yang melatar belakangi purwarupa AR pengenalan jenis buah di Indonesia dikembangkan. Kebutuhan yang diperlukan adalah gambar buah dan profile buah yang telah didapatkan, terdiri dari spesifikasi, asal, nama latin, dan semua informasi tentang buah. Data gambar buah dan informasinya dijadikan sebagai sebuah basis data yang disimpan dalam cloud server.

Gambar buah yang dijadikan objek marker masih berupa gambar tunggal (satu image). Teknologi yang akan digunakan untuk menyimpan dan menemukenali basis data ini dengan menggunakan tool Vuforia.

Layanan Vuforia cloud computing memanfaatkan teknologi komputer dalam jaringan dengan pengembangan berbasis internet (cloud) yang berfungsi menjalankan program atau aplikasi melalui komputer yang terkoneksi. Teknologi AR bisa menggabungkan basis data ke dalam sebuah aplikasi bergerak.Basis data yang disimpan di server cloud bisa diambil dengan adanya koneksi jaringan internet.

Aplikasi pengenalan buah dengan teknologi AR akan dapat mengenal dan menampilkan objek buah-buahan berikut informasinya. Objek buah akan dikenali melalui perangkat bergerak (Agushinta et al., 2017).

Gambar 1.Tahapan pengembangan purwarupa (http://www.dtssydney.com/blog/in_a_nutshell:_addie_model)

Page 4: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Informatika Pertanian, Vol. 28 No.2, Desember 2019 : 83 - 92

86

Tahap DesainTahap desain membuat atau memodelkan marker

dari setiap jenis buah menggunakan 3DMax dan Adobe Photoshop, merancang basis data dari setiap jenis buah yang sudah dimodelkan dan merancang interface aplikasi perangkat lunak pengenalan jenis buah Indonesia.

Tahap yang dilakukan pertama adalah memasukkan fail JSON dan gambar konten buah Indonesia sebagai media informasi yang akan ditampilkan pada Augmented Reality. Fail JSON dan gambar konten diunggah ke situs web, dijadikan sebagai data. Pengerjaan project marker terhadap objek buah dibuat. Gambar buah-buahan diberi marker kemudian diunggah ke dalam cloud basis data yang berada pada sistem target manajemen milik Vuforia.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan target id dan key access. Target id digunakan untuk dapat mengakuisisi objek buah. Sedangkan key access berfungsi agar perangkat bergerak tersebut dapat mengakses basis data cloud di server Vuforia dengan menggunakan engine di server Vuforia. Implementasi basis data buah cloud buah pada Vuforia ini sudah dilakukan (Agushinta et al., 2017).

Perancangan purwarupa pengenalan buah Indonesia dimodelkan menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan interface menggunakan Integrated Development Environment Java for Android. Menu pengguna purwarupa dan server harus dapat menghubungkan objek buah sehingga proses akuisisi dapat dilakukan dengan baik. Apabila objek terakuisisi dengan baik, data buah dan deskripsinya yang sudah tersimpan dalam basis data cloud di server Vuforia dapat ditemukenalikan sehingga dapat muncul sebagai objek tertambah pada AR. Tetapi proses akuisisi objek buah oleh kamera pada perangkat bergerak harus dilakukan dengan benar agar proses temukenali data buah dan deskripsinya di server Vuforia dapat berhasil (Agushinta et al., 2018).

Tahap PengembanganModel disain akan diterjemahkan ke dalam bahasa

pemrograman Java for Android. Selain itu melakukan pengunggahan basis data buah dalam fail JSON ke layanan Vuforia cloud.

Basis data penyimpanan gambar buah yang disimpan di basis data awan melalui teknologi Vuforia dibuat.Tahapan terbagi menjadi membuat project marker, membuat metadata dan mengunggah marker (Agushinta et al., 2017).

Tahap ImplementasiLangkah setelah pengembangan purwarupa perangkat

lunak AR pengenalan jenis buah di Indonesia adalah melakukanintegrasi dan kompilasi semua modul. Di tahap implementasi, dilakukan instalasi purwarupa

ke dalam perangkat bergerak. Semua basis data buah diunggah ke situs web Vuforia yang digunakan sebagai layanan cloud computing.

Hasil dari tahap implementasi berupa purwarupa yang dijalankan terhadap data (buah) dan dimunculkan ke pengguna. Vuforia akan melakukan pengujian terhadap ketajaman gambar (augmentable rating).

Tahap EvaluasiPada tahap akhir yaitu evaluasi, dilakukan evaluasi

terhadap purwarupa perangkat lunak AR pengenalan buah di Indonesia dari sisi fungsionalitas. Selain itu purwarupa dievaluasi pada tingkat integritas antara aplikasi pada perangkat bergerak dengan basis data yang ada di layanan Vuforia cloud computing. Evaluasi terakhir akan dilakukan terhadap pengguna, disebut User Acceptance Test (UAT).

Tingkat keberhasilan pencapaian tujuan, efektivitas dan efisiensi program, serta rekomendasi pengembangan selanjutnya akan diperoleh. Evaluasi terhadap penelitian ini menggunakan pengujian kotak hitam (black box testing), pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari aplikasi, tester mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan uji pada spesifikasi fungsional aplikasi (Khan, 2011). Pengujian dilakukan dengan menggunakan model Boundary Value Analyisis (BVA), teknik black box testing yang menguji batas atas dan batas bawah. Pengujian dilakukan terhadap jarak kamera terhadap marker dan banyak fitur yang dapat dideteksi (Agushinta et al., 2019).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam merancang purwarupa AugmentedRealityini, perlu dipertimbangkan dan dianalisis kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang akan digunakan agar program tersebut dapat berjalan seperti yangdi harapkan. Proses pembuatan purwarupa ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai media dan alat yang digunakan untuk pembuatan program, dimulai dari rancangan hingga program selesai dan juga pada saat program diimplementasikan ke dalam lingkungan sebenarnya.

Ada beberapa perangkat keras yang dibutuhkan, mulaidari pembuatan, penyimpanan, hingga program dipakai pada kondisi sebenarnya. Pertama adalah sebuah komputer yang digunakan untuk perancangan, penulisan program, dan pengujian program. Berikutnya adalah server basis data yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan basis data yang berisi objek buah-buahan dan deskripsinya yang akan digunakan untuk program.Selain itu program ini membutuhkan perangkat bergerak (mobile device) Android yang tentunya memiliki sensor kamera.

Page 5: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Purwarupa Pengenalan Jenis Buah Indonesia Berbasis Augmented Realitypadaperangkat Mobile Android

(Dewi Agushinta R., Ihsan Jatnika, Henny Medyawati, Hustinawaty)

87

Spesifikasi perangkat yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi ini terdapat di Tabel 1.

Model Desain Purwarupa

Padata hapan ini akan dijabarkan mengenai model Unified Modeling Language (UML) purwarupa, dan antarmuka purwarupa. Dalam pengembangan sebuah

aplikasi yang harus dilakukan dengan analisis dan rancangan yang abstrak, telah menjadi sebuah metode pengembangan yang kuno. Dengan menggunakan UML akan membantu para pengembang dalam merancang pengembangan sebuah aplikasi yang mendukung pemrograman. Gambar 2 berikut adalah diagram sekuen dari purwarupa pengenalan AR buah Indonesia.

Tabel 1.Spesifikasi minimal perangkat

Perangkat Spesifikasi Minimal

Komputer ProsesorIntelCore2DuoP75502.26GHz

Memori2GB RAM

GE Force9400M

Harddisk 250GBPerangkat Mobile Sistem OperasiAndroid2.2.1(Froyo)

ProsesorARMv6600MHz

Memori279MB RAM

Layarresolusi QVGA(240X320)piksel

GeneralHSDPA7.2Mbps,900/2100Mhz,EDGE/GPRS850/900/1800/1900 Mhz

KameraServer basis data https://developer.vuforia.com/qdevnet/projectsKabel USB Kabel yang berfungsi untuk menyambungkan perangkat(devices) dengan komputer.

Gambar 2.Diagram sekuen purwarupa AR buah Indonesia

Page 6: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Informatika Pertanian, Vol. 28 No.2, Desember 2019 : 83 - 92

88

Dari gambar 2, alur diawali saat pengguna membuka aplikasi dengan menggunakan perangkat Android (1).Setelah itu muncul tampilan utama dari program Fruit Garden ini,berisi profile beserta menunya. Pada menu yang tersedia diprofile, pengguna juga dapat memilih menu yang akan dituju. Menu pada halaman profile terdiri dari Augmented reality (AR), Fruit (galeri buah), dan info (2).Aplikasi mula-mula akan masuk ketampilan halaman utama, jaringan internet dipastikan terhubung dengan mobile Android yang bersangkutan. Pada halaman utama profile dapat memilih menu Augmented Reality (AR), setelah masukakan langsung muncul tata cara penggunaan aplikasi AR (3).Halaman ini memiliki tombol menu untuk memulai Recognition marker. Recognition marker memerlukan beberapa proses untuk pendeteksiannya oleh server Vuforia. Di saat pengguna memilih Mulai, maka proses deteksi berlangsung (4).Jika proses deteksi marker berhasil maka akan muncul Augmented Reality Fruit Garden beserta informasi tambahannya (5).Menu lain juga dapat dipilih dalam penggunaan aplikasi ini,terdiri dari Fruit (galeribuah) berisi galeri buah-buahan dan info berisi informasi alamat serta nomor telepon Mekarsari (7-9).

Pengembangan purwarupa untuk marker recognition dilakukan dengan menggunakan kamera smartphone. Faktor yang mempengaruhi system Augmented Reality ini adalah jarak deteksi marker dari kamera yang merupakan faktor penting. Pencahayaan belum menjadi faktor yang diperhitungkan. Deteksi marker masih bergantung pada kualitas kamera smartphone, serta konektivitas internet yang memengaruhi kualitas kemunculan grafis virtual.

Pengembangan menggunakan bahasa pemrograman C++ dan Java. Awal pengodean adalah untuk mendeteksi gambar dengan proses scanning kamera sehingga data akan muncul berupa Augmented Reality. Berikut adalah kode tersebut :

// Starts the Camera JNIEXPORT void JNICALL Java_com_qualcomm_QCARSamples_CloudRecognition_CloudReco_sta rtCamera(JNIEnv *, jobject)

// Initialize the camera:if(!QCAR::CameraDevice::getInstance().init())return;// Configure the video background

configureVideoBackground();// Select the default mode:if (!QCAR::CameraDevice::getInstance().

selectVideoMode(QCAR::CameraDevice::MODE_DEFAULT)

return;

// Start the camera:if(!QCAR::CameraDevice::getInstance().start())

return;// Start the tracker:

QCAR::TrackerManager&trackerManager =QCAR::TrackerManager::getInstance();

QCAR::ImageTracker* imageTracker =static_cast<QCAR::ImageTracker*>(trackerManager.getTracker(QCAR::Tracker::IMAGE_

TRACKER));assert(imageTracker != 0);imageTracker->start()

Untuk recognition pada kamera, dibutuhkan koneksi antara program dengan kamera. Pembacaaan kamera diawali dari start the camera, proses recognition kamera dapat dilihat pada kode tersebut. Berikut adalah potongan program untuk menyelesaikan proses recognition.

// Stops the cameraINIEXPORT void INCALJava_cor_qualcom_QCARSless_CloudRecognation_

cloudReco_st opcamera(JNIEnv *, ObjectStop TrackerQCAR::TrackerManager::getInstance();

QCAR::ImageTracker* imageTracker =static_cast<QCAR::ImageTracker*>(trackerManager.getTracker(QCAR::Tracker::IMAGE_

TRACKER));assert(imageTracker != 0);imageTracker->stop();

// Stop cloud based recognition: QCAR::TargetFinder* targetFinder =imageTracker->getTargetFinder();

assert(targetFinder != 0);crStarted = !targetFinder->stop();//Clears the trackables targetFinder->clearTrackables();QCAR::CameraDevice::getInstance().stop();

QCAR::CameraDevice::getInstance().deinit();

Tampilan Purwarupa

Tampilan atau interface dari purwarupa diawali dengan halaman splash screen dan menu awal. Ketika mulai dijalankan, aplikasi akan menampilkan halaman berupa gambar pembuka. Ada pun halaman-halaman dari aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 3. Halaman splash screen sebagai halaman pembuka dapat dilihat pada gambar 3(a).

Halaman utama profile aplikasi (gambar 3(b))adalah halaman dimana pengguna dapat melihat profile sebuah objek wisata taman buah. Halaman ini terdiri dari menu AR, Fruit dan Info. Pada halamanmenuAR yang dipilih seperti gambar 3(c), aplikasi ini terdiri dari informasi

Page 7: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Purwarupa Pengenalan Jenis Buah Indonesia Berbasis Augmented Realitypadaperangkat Mobile Android

(Dewi Agushinta R., Ihsan Jatnika, Henny Medyawati, Hustinawaty)

89

Gambar 3. Interface aplikasi

Page 8: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Informatika Pertanian, Vol. 28 No.2, Desember 2019 : 83 - 92

90

pemakaian atau cara penggunaan dan tombol “Mulai” untuk melakukan pengenalan Augmented Reality buah.Pada menu Fruit, halaman terdiri dari beberapa tombol menu untuk masuk ke halaman AR dan informasi, seperti gambar 3(d). Halaman Fruit terdiri menu koleksi buah langka, buah produksi dan buah introduksi.Semua menu tersebut berisi informasi buah serta gambar-gambar buah. Jika salah satu dari menu dipilih, akan masuk ke halaman informasi buah, misalnya buah langka seperti di gambar 3(e). Halaman ini diawali dengan informasi tentang buah tersebut dengan tombol “Galeri” untuk masuk ke gambar-gambar buah tersebut, ditunjukkan di gambar 3(f). Gambar 3(g) menunjukkan layanan info atau call center yang dapat dihubungi pada objek wisata taman buah. Halaman Sub menu option terletak pada halaman recognition augmented reality.Pada halaman Sub menu option sini memiliki 3(tiga) jenis menu yaitu Flash On, Cont. Auto focus Off About. Pada halaman recognition berisi proses mulainya pengenalan gambar terhadap marker buah. Pada halaman ini kamera melakukan beberapa proses yaitu pengenalan marker (gambar 3(h)) dan proses temu kenali data dari server (gambar 3(i)) hingga tampil data berupa Augmented Reality (gambar 3(j)).Jika marker tidak dapat dikenali maka proses pengenalan diulang dan layar tidak memberikan informasi apa pun. Ini berarti proses deteksi marker tidak berhasil. Setelah kamera berhasilmengenali gambar maka selanjutnya adalah prose sclient dan server saling terkoneksi untuk menampilkan data berupa Augmented Reality. Jika koneksi server cukup baik maka data akan tampil berupa Augmented Reality, seperti gambar3(k). Pengujian dilakukan terhadap waktu akses koneksi perangkat server Vuforia menampilkan objek virtual, menggunakan tiga mode jaringan yang berbeda (HSPDA, 3G dan WiFi). Pengujian yang dilakukan pada waktu hampir bersamaan menunjukkan mode WiFi memberikan waktu yang paling cepat (Agushinta et al., 2019). Selain itu agar lebih menarik dan lebih bermanfaat, tambahan informasi tentang buah secara detil dibuat dengan cara menghubungkan pengguna kesitus web.Dengan cara menyentuh bagian yang bertuliskan “touchfor more information” pada Augmented Reality-nya maka akan langsung masuk kedalam halaman web taman buah, seperti gambar 3(l).

Evaluasi Sistem Layanan Vuforia Cloud Recognition Augmented Reality

Pada tahap evaluasi terhadap system layanan Vuforia cloud recognition Augmented Reality, dilakukan dengan pengujian jarak objek marker terhadap perangkat bergerak Android dengan menggunakan kamera Android. Batasan yang diperkenankan untuk mendeteksi marker berada pada jarak 5-15 sentimenter. Pengujian

jarak objek marker terhadap perangkat bergerak Android menggunakan beberapa koleksi buah sebagai marker. Pada setiap marker memilik inilai fitur sendiri yang disebut augmentable. Fitur ini diberikan secara otomatis oleh sistemVuforia melalui perhitungan rating (peringkat) pada saat proses pengunggahan gambar menjadi marker. Rating augmentable mendefinisikan seberapa baik suatu gambar dapat dideteksi dan dilacak menggunakan Vuforia SDK. Peringkat ini ditampilkan dalam Target Manager dan kembali untuk setiap target upload melalui web API. Rating augmentable berkisar 0 sampai 5 untuk setiap gambar yang diberikan. Semakin tinggi rating augmentable dari target gambar, semakin kuat kemampuan deteksi dan pelacakan yang dimiliki. Jika marker tidak dapat terdeteksi, tidak ada objek 3D dan informasi yang muncul. Sebuah rating 0 (nol) menunjukkan bahwa target tidak dapat dilacak sama sekali oleh sistem AR, sedangkan rating bintang 5 menunjukkan bahwa sebuah gambar dengan mudah dilacak oleh sistem AR. Dari pengujian yang dilakukan terhadap marker buah, melon memberikan rating 4 dan 82 fitur terdeteksi. Buah rambutan, durian, jambu, dan nangka juga memberikan rating tertinggi, yaitu rating 4 tetapi fitur yang dapat terdeteksi berada di bawah melon (Agushinta et al., 2019).

Evaluasi program aplikasi dilakukan menggunakan perangkat bergerak Smart fren Andromax U. Untuk melakukan evaluasi pada perangkat ini pertama–tama adalah menyambungkan terlebih dahulu kabel USB antara komputer dan perangkat tersebut. Setelah itu mengubah mode perangkat dipengaturan menjadi mode debugging yang berarti perangkat yang sedang digunakan mengijinkan pengujian pengembangan program diperangkat tersebut pada saat kabel USB dipasangkan. Mode tersebut diubah dengan cara mencentang menu USB debungging. Setelah itu akan ada pertanyaan kepada pengembang untuk mengijinkan perubahan mode tersebut.

Jika diijinkan maka pada bagian atas layar perangkat akan terdapat icon yang mengidentifikasi bahwa perangkat sedang dalam mode debugging. Gambar 4 merupakan konfigurasi mode yang digunakan.

KESIMPULAN

Purwarupa inidapat digunakan dengan sebaik-baiknya dalam membantu para pengguna untuk mendapatkan informasi buah. Melihat potensinya yang sangat luasdan besar, penelitian maupun pengembangan aplikasi ini masih perluterus dilakukan. Dari segi substansi materi, tampilan, kelengkapan fitur, masih perlu pengembangan. Baik untuk materi yang serupa, atau bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk materi lain diluar materi Teknologi

Page 9: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Purwarupa Pengenalan Jenis Buah Indonesia Berbasis Augmented Realitypadaperangkat Mobile Android

(Dewi Agushinta R., Ihsan Jatnika, Henny Medyawati, Hustinawaty)

91

Informasi dan Komunikasi. Tentunya dengan standar yang lebih baik lagi. Media yang dikembangkan baru diuji fungsi dan kegunaannya saja dalam pembelajaran.Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai efektivitas penggunaannya dan pengembangan aplikasi ini.Pengujian terhadap marker dan pemakaian perangkat bergerak dilakukan kemudian untuk memastikan bahwa purwarupa ini sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Republik Indonesia untuk dukungan hibah Penelitian Strategi Nasional institusi yang diterima, dengan kontrak No. 023 / KM / PNT / 2018.

DAFTAR PUSTAKA

Agushinta R., D., Hustinawaty, Jatnika, I., and Medyawati, H. 2019. Boundary Value Analysis Testing on Augmented Reality of Indonesian Fruit Recognition at Mekarsari Tourist Park using Cloud Method on Android Mobile Devices. The 2018 International Conference on Information System, Computer Science and Engineering.1196. Palembang: IOP Conf. Series: Journal of Physics.

Agushinta R., D., Jatnika, I., Medyawati, H., and Hustinawaty. 2017. A Method of Cloud and Image Based Tracking for Indonesia Fruit Recognition. 3rd International Conference on Engineering, Technologies and Social Sciences. Bangkok: IEEE.

Agushinta R., D., Jatnika, I., Medyawati, H., dan Hustinawaty. 2017. Implementasi Database Cloud Buah Pada Vuforia. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian. Hlm. 502-512.

Agushinta R., D., Jatnika, I., Medyawati, H., dan Hustinawaty. 2018. Augmented Reality Design of Indonesia Fruit Recognition. International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE), 8(6 Part I) : 4654-4662.

Azuma, Ronald T. 1997. A Survey of Augmented Reality. In Presence: Teleoperators and Virtual Environments 6 (4) : 355-385.

Fithri, D., dan Setiawan, D. A. 2017. Analisa Dan Perancangan Game Edukasi Sebagai Motivasi Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Simetris, 225-230.

Hermanto, C., Andriani, N. h., dan S. H. 2015. Keragaman dan Kekayaan Buah Tropika Nusantara. BPPN (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian), Kementerian Pertanian, IAARD Press.

Khan, M. 2011. Different Approach to Blackbox Testing Technique for Finding Error. International Journal of Software Engineering and Applications (IJSEA). pp: 31-40.

Kosidin, dan Farizah, R. 2016. Pemodelan Aplikasi Mobile Reminder Berbasis Android. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi hlm. 271-280.

Manuputty, A. C., dan Prasida, T. S. 2017. Perancangan Augmented Reality Media Markerless Point Of Interest (POI) Dalam Memberikan Informasi Gedung Berbasis Android (Studi Kasus : Universitas Kristen Satya Wacana). Jurnal Informatika 11 (2) : 31-39.

Pressman, R., dan Maxim, B. 2015. Software Engineering : A Practitioner's Approach. New York: McGraw-Hill Education.

Putra, D. W., Nugroho, A., dan Puspitarini, E. W. 2016. Game Edukasi Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan. Hlm. 46-58.

Rahadi, Tursina, dan Anra, H. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Augmented Reality Berbasis Android Untuk Pengenalan Rumah Adat Kalimantan Barat. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Hlm. 163-169.

Gambar 4. Konfigurasi Mode pada Perangkat

Page 10: PURWARUPA PENGENALAN JENIS BUAH INDONESIA BERBASIS ...

Informatika Pertanian, Vol. 28 No.2, Desember 2019 : 83 - 92

92

Rahmelina, L. 2017. Perancangan Mobile Learning Berbasis Android Pada Mata Kuliah Sistem Operasi Di STMIK Indonesia Padang. Jurnal Informatika. Hlm. 1-7.

Romadhon, E., Anra, H., dan Pratiwi, H. S. 2017. Penerapan Augmented Reality Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran Sel Penyusun Jaringan Pada Sistem Gerak Dalam Mata Pelajaran Biologi (Studi Kasus : SMA Negeri 7 Pontianak). Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Hlm. 24-27.

Romadhoni, E., Widiyaningtyas, T., dan Pujianto, U. 2015. Implementasi Model Waterfall Pada Pengembangan Sistem Informasi Alumni SMKN 1 Jenangan Ponorogo. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia. Hlm. 445-451.