Agama Pandangan
-
Upload
fransiska-sari -
Category
Documents
-
view
129 -
download
1
Transcript of Agama Pandangan
-
5/28/2018 Agama Pandangan
1/6
PANDANGAN AGAMA-AGAMA TERHADAP TINDAKAN MEDIS
ABORSI
Abortus Adalah pengeluaran hasil konsepsi secara prematur dari uterus dimana embrio tidak
dapat tumbuh di luar kandungan.Abortus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Abortus spontan/alami atau Abortus Spontaneus
2. Abortus Buatan/Sengaja atau Abortus Provocatus Criminalis
3. Abortus Terapeutik/Medis atau Abortus Provocatus Therapeuticum
PANDANGAN AGAMA HINDU
Aborsi dalam Teologi Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut "Himsa karma" yakni
salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh, meyakiti, dan menyiksa. Oleh
karena itulah perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan nyawa, maka aborsi dalam
Agama Hindu tidak dikenal dan tidak dibenarkan.PANDANGAN AGAMA BUDHA
Agama Buddhamenentang dan tidak menyetujui adanya tindakan aborsi karena telah melanggar
pancasila Buddhis, menyangkut sila pertama yaitu panatipata. Suatu pembunuhan telah terjadi bila
terdapat lima faktor sebagai berikut :
1. Ada makhluk hidup (pano)2. Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup (pannasanita)3. Ada kehendak (cetana) untuk membunuh (vadhabacittam)4. Melakukan pembunuhan ( upakkamo)5. Makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan (tena maranam)
Oleh karena itu sila berhubungan erat dengan karma maka pembunuhan ini akan berakibat buruk
yang berat atau ringannya tergantung pada kekuatan yang mendorongnya dan sasaran
pembunuhan itu. Bukan hanya pelaku saja yang melakukan tindak pembunuhan, ibu sang bayi
juga melakukan hal yang sama. Bagaimanapun mereka telah melakukan tindak kejahatan dan
akan mendapatkan akibat di kemudian hari, baik dalam kehidupan sekarang maupun yang akan
datang.
Dalam Majjhima Nikaya 135 Buddha bersabda "Seorang pria dan wanita yang membunuh
makhluk hidup, kejam dan gemar memukul serta membunuh tanpa belas kasihan kepada makhluk
hidup, akibat perbuatan yang telah dilakukannya itu ia akan dilahirkan kembali sebagai manusia
di mana saja ia akan bertumimbal lahir, umurnya tidaklah akan panjang".
PANDANGAN AGAMA ISLAM
Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa:
1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu (nidasi).
2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun hajat.
Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilah yang membolehkan aborsi adalah:
-
5/28/2018 Agama Pandangan
2/6
1) Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut, TBC dengan
caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang harus ditetapkan oleh Tim Dokter.
2) Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu
Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat membolehkan aborsi adalah:
1) Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic yang kalau lahir kelak sulit
disembuhkan.
2) Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang berwenang yang didalamnya
terdapat antara lain keluarga korban, dokter, dan ulama.
3) Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud 2) harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari.
3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat zina.
PANDANGAN AGAMA KRISTEN/KATOLIK
Alkitab tidak pernah secara khusus berbicara mengenai soal aborsi. Namun demikian, ada banyak
ajaran Alkitab yang membuat jelas apa pandangan Allah mengenai aborsi. Yeremia 1:5
memberitahu kita bahwa Allah mengenal kita sebelum Dia membentuk kita dalam kandungan.
Mazmur 139:13-16 berbicara mengenai peran aktif Allah dalam menciptakan dan membentuk kita
dalam rahim. Keluaran 21:22-25 memberikan hukuman yang sama kepada orang yang
mengakibatkan kematian seorang bayi yang masih dalam kandungan dengan orang yang
membunuh. Hal ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam
kandungan sebagai manusia sama seperti orang dewasa. Bagi orang Kristen aborsi bukan hanya
sekedar soal hak perempuan untuk memilih. Aborsi juga berkenaan dengan hidup matinyamanusia yang diciptakan dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6).
Secara singkat di dalam Al Kitab dapat disimpulkan bahwa aborsi dalam bentuk dan alasan
apapun dilarang karena :
1. Apabila ada sperma dan ovum telah bertemu maka unsur kehidupan telah ada.
2. Abortus pada janin yang cacat tidak diperbolehkan karena Tuhan mempunyai rencana lain pada
hidup seorang manusia Anak adalah pemberian Tuhan.
3. Bila terjadi kasus pemerkosaan, diharapkan keluarga serta orang-orang terdekat dapat memberi
semangat.
4. Aborsi untuk menyembunyikan aib tidak dibenarkan.
AMPUTASI
Amputasi berasal dari kata amputare yang kurang lebih diartikan pancung.
Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh
bagian ekstremitas. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan
terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat
diperbaiki dengan menggunakan teknik lain, atau manakala kondisi organ dapat membahayakan
-
5/28/2018 Agama Pandangan
3/6
keselamatan tubuh Dampingan secara utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat
menimbulkan komplikasi infeksi.
Berdasarkan pelaksanaan amputasi, dibedakan menjadi :
1. Amputasi selektif/terencana dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat
penanganan yang baik serta terpantau secara terus-menerus. Amputasi dilakukan sebagai
salah satu tindakan alternatif terakhir
2. Amputasi akibat trauma dan tidak direncanakan. Kegiatan tim kesehatan adalah memperbaiki
kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien.
3. Amputasi darurat dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya merupakan tindakan
yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dan
kerusakan/kehilangan kulit yang luas.
TINDAKAN PENDAMPINGAN:
Pre Operatif
1. Memberikan bantuan secara fisik dan psikologis, memberikan dukungan moral, denganmenerangkan prosedur operasi dengan sebaik-baiknya. berdiskusi tentang kecemasan
Dampingan untuk meningkatkan rasa aman melalui komunikasi secara lebih terbuka dan
lebih akurat.
2. Berikan informasi bahwa amputasi merupakan tindakan untuk memperbaiki kondisi klien danmerupakan langkah awal untuk menghindari ketidakmampuan atau kondisi yang lebih parah.
Berikan strategi untuk meningkatkan adaptasi terhadap perubahan citra diri. dan semangat
kepada klien dalam persiapan mental dan fisik dalam penggunaan protese.
Paska Operatif
1. Membantu Dampingan beradaptasi dengan perubahan citra diri2. Memberi dukungan psikologis untuk memulai melakukan perawatan diri atau aktivitas
dengan kondisi saat ini.
3. Menganjurkan Dampingan untuk melakukan gerakan aktif pada daerah amputasi segerasetelah pembatasan gerak tidak diberlakukan lagi.
4. Menerangkan bahwa gerakan pada organ yang diamputasi berguna untuk meningkatkankekuatan untuk penggunaan protese, menghindari terjadinya kontraktur.
5. Diskusikan ketersediaan protese (dengan terapis fisik, ortotis)6. Mengajari Dampingan cara menggunakan dan melepas protese.
TRANSPLATASI
Transplantasi atau pencangkokan organ tubuh adalah pemindahan organ tubuh tertentu yang
mempunyai daya hidup yang sehat, dari seseorang untuk menggantikan organ tubuh yang tidak
sehat atau tidak berfungsi dengan baik milik orang lain.
-
5/28/2018 Agama Pandangan
4/6
Orang yang anggota tubuhnya dipindahkan disebut donor, sedang yang menerima disebut
repisien.
Cara ini merupakan solusi bagi penyembuhan organ tubuh tersebut karena
penyembuhan/pengobatan dengan prosedur medis biasa tidak ada harapan kesembuhannya.
Ditinjau dari segi kondisi donornya maka ada tiga keadaan donor:
donor dalam keadaan hidup sehat; donor dalam kedaan sakit (koma) yang diduga kuat akan meninggal segera; donor dalam keadaan meninggal.
organ tubuh yang banyak didonorkan adalah mata, ginjal dan jantung. Namun sejalan dengan
perkembangan iptek modern, transplantasi pada masa yang akan datang tidak terbatas pada ketiga
organ tubuh tersebut saja. Tapi bisa berkembang pada organ tubuh-tubuh lainnya
PANDANGAN AGAMA HINDU
Menurut ajaran Hindu transplantasi organ tubuh dapat dibenarkan dengan alasan, bahwa
pengorbanan (yajna)kepada orang yang menderita, agar dia bebas dari penderitaan dan dapat
menikmati kesehatan dan kebahagiaan, jauh lebih penting, utama, mulia dan luhur, dari keutuhan
organ tubuh manusia yang telah meninggal.
Prinsip kesadaran utama yang diajarkan dalam agama Hindu adalah bahwa identitas kita yang
sesungguhnya bukanlah badan jasmani ini, melainkan adalah Jiwatman (roh). Badan jasmani
merupakan benda material yang akan hancur kembali menyatu ke alam makrokosmos dan tidak
lagi mempunyai nilai guna. Sedangkan Jiwatman adalah kekal, abadi, dia tidak mati pada saat
badan jasmani ini mati, senjata tidak dapat melukaiNya
PANDANGAN AGAMA ISLAM
1. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor hidup sehat maka hukumnya haram.
Firman Allah dalam surat Al-Baqaroh: 195
Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan
Menolak kerusakan harus didahulukan atas meraih kemaslahatan
Bahaya tidak boleh dihilangkan dengan bahaya lainnya.
2. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor sakit (koma), hukumnya haram.
3. Transplantasi organ tubuh yang dilakukan ketika pendonor telah meninggal, ada yang
berpendapat boleh dan ada yang berpendapat haram.
EUTANASIA
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu yang berarti indah, bagus, terhormat atau
gracefully and with dignity, dan thanatos yang berarti mati. Jadi secara etimologis, euthanasia
dapat diartikan sebagai mati dengan baik. Jadi sebenarnya secara harfiah, euthanasia tidak bisa
diartikan sebagai suatu pembunuhan atau upaya menghilangkan nyawa seseorang.
-
5/28/2018 Agama Pandangan
5/6
Euthanasia merupakan tindakan penghentian kehidupan manusia baik dengan cara menyuntikkan
zat tertentu atau dengan meminum pil atau dengan cara lainnya. Tindakan ini muncul akibat
terjadinya penderitaan yang berkepanjangan dari pasien.
Pada dasarnya "euthanasia" dibedakan menjadi dua, ialah:
1. Euthanasia aktif, yaitu berupa tindakan "mengakhiri kehidupan", misalnnya denganmemberikan obat dengan dosis lethal kepada pasien.
2. Euthanasia pasif, yaitu tindakan atau perbuatan "membiarkan pasien meninggal", dengancara misalnya tidak melakukan intervensi medik atau menghentikannya seperti pemberian
infus, makanan lewat sonde, alat bantu pernafasan, tidak melakukan resusitasi, penundaan
operasi dan lain sebagainya.
PANDANGAN AGAMA HINDU
Pandangan agama Hindu terhadap euthanasia didasarkan pada ajaran tentang karma, moksa dan
ahimsa. Karma merupakan suatu konsekwensi murni dari semua jenis kehendak dan maksud
perbuatan, yang baik maupun yang buruk, lahir atau bathin dengan pikiran kata-kata atau
tindakan.
Sebagai akumulasi terus menerus dari karma yang buruk adalah menjadi penghalang moksa
yaitu suatu kebebasan dari siklus reinkarnasi yang menjadi suatu tujuan utama dari penganut
ajaran Hindu. Ahimsa merupakan prinsip anti kekerasan atau pantang menyakiti siapapun juga.
Bunuh diri adalah suatu perbuatan yang terlarang didalam ajaran Hindu dengan pemikiran bahwa
perbuatan tersebut dapat menjadi suatu factor yang mengganggu pada saat reinkarnasi oleh karena
menghasilkan karma buruk. Kehidupan manusia merupakan suatu kesempatan yang sangat
berharga untuk meraih tingkat yang lebih baik dalam kehidupan kembali. Berdasarkan
kepercayaan umat Hindu, apabila seseorang melakukan bunuh diri, maka rohnya tidak akan
masuk neraka ataupun surga melainkan tetap berada didunia fana sebagai roh jahat dan berkelana
tanpa tujuan hingga ia mencapai masa waktu dimana seharusnya ia menjalani kehidupan, setelah
itu menerima hukuman lebih berat dan akhirnya ia akan kembali ke dunia dalam kehidupan
kembali (reinkarnasi) untuk menyelesaikan karma nya terdahulu yang belum selesai dijalaninya
kembali lagi dari awal.
PANDANGAN AGAMA BUDHA
Euthanasia atau mercy killing baik yang aktif atau pasif tidak dibenarkan dalam agama Buddha
karena perbuatan membunuh atau mengakhiri kehidupan seseorang ini, walaupun dengan alasan
kasih sayang, tetap melanggar sila pertama dari Pancasila Buddhis.
Perbuatan membunuh atau mengakhiri hidup seseorang ini sesungguhnya tidak mungkin dapat
dilakukan dengan kasih sayang atau karuna. Orang yang memiliki kasih sayang tidak mungkin
akan melakukan perbuatan mengakhiri hidup seseorang karena ia menyadari bahwa sesungguhnya
hidup merupakan milik yang paling berharga bagi setiap makhluk
-
5/28/2018 Agama Pandangan
6/6
PANDANGAN AGAMA ISLAM
Euthanasia dalam keadaan aktif maupun dalam keadaan pasif, menurut fatwa MUI, tidak
diperkenankan karena berarti melakukan pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang lain.
Lebih lanjut, KH Maruf Amin (Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia) mengatakan,
euthanasia boleh dilakukan dalam kondisi pasif yang sangat khusus.
Kondisi pasif tersebut, dimana seseorang yang tergantung oleh alat penunjang kehidupan tetapi
ternyata alat tersebut lebih dibutuhkan oleh orang lain atau pasien lain yang memiliki tingkat
peluang hidupnya lebih besar, dan pasien tersebut keberadaannya sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
Mengenai dalil atau dasar fatwa MUI tentang pelarangan euthanasia, dia menjelaskan dalilnya
secara umum yaitu tindakan membunuh orang dan karena faktor keputusasaan yang tidak
diperbolehkan dalam Islam. Dia mengungkapkan, dasar pelarangan euthanasia memang tidak
terdapat secara spesifik dalam Al Quran maupun Sunnah Nabi. Hak untuk mematikan seseorang
ada pada Allah SWT,
PANDANGAN AGAMA KRISTIANI
Pertama, Gereja berpegang teguh bahwa baik martabat setiap individu maupun anugerah hidup
adalah kudus.
Kedua, setiap orang terikat untuk melewatkan hidupnya sesuai rencana Allah dan dengan
keterbukaan terhadap kehendak-Nya, dengan menaruh pengharapan akan kepenuhan hidup di
surga.
Ketiga, dengan sengaja mengakhiri hidup sendiri adalah bunuh diri dan merupakan penolakan
terhadap rencana Allah.
Umat kristiani dalam menanggapi masalah bunuh diri dan pembunuhan berdasarkan belas
kasihan (mercy killing) adalah dari sudut kekudusan kehidupan sebagai suatu pemberian Tuhan.
Mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga adalah bertentangan dengan maksud dan tujuan
pemberian tersebut.