agama - makalah murtad edited

68
MURTAD CINTHYA AMOURANI 2110100142 KELAS 3 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI 2001 1

Transcript of agama - makalah murtad edited

Page 1: agama - makalah murtad edited

MURTAD

CINTHYA AMOURANI

2110100142

KELAS 3

TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

2001

1

Page 2: agama - makalah murtad edited

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahnya saya sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya iman kepada segenap umat.

Upaya dan usaha telah dilakukan dengan maksimal untuk menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada seluruh pihak- pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat bertujuan untuk menambah pengetahuan kepada seluruh pembaca mengenai murtad.

Makalah ini telah saya susun dengan usaha dan upaya semaksimal. Namun kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan datang dari diri kita. Maka dari itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini.

Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi saya sendiri.

Surabaya, 17 September 2010

penulis

2

Page 3: agama - makalah murtad edited

DAFTAR ISI

1 ....................................... cover

2 ....................................... kata pengantar

3 ....................................... daftar isi

4 ....................................... ringkasan

5 ....................................... murtad

11 ....................................... ciri-ciri murtad

16 ....................................... kisah

24 ................................... ... pembagian orang murtad dan hukumannya

32 ...................................... dalil-dalil atas wajibnya memerangi penguasa yang murtas

43 ...................................... daftar pustaka

44 ...................................... riwayat hidup

3

Page 4: agama - makalah murtad edited

RINGKASAN

Murtad adalah suatu perbuatan menyekutukan. Dimana terjadi pengikisan akhlaq dan iman. Ciri-ciri manusia murtad ialah Menyandarkan hukum kepada selain Allah, terhadap hukum Islam, atau mengutamakan peraturan lain, atau menyamaratakan Islam dengan peraturan lain. Dan lain sebagainya. Orang yang murtad tidak lepas dari tiga keadaan : Pertama: Mereka berada dibawah kekuasaan Islam dan tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan diri. Kedua: Mereka mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri. Ketiga : Bila yang murtad adalah penguasa.

4

Page 5: agama - makalah murtad edited

MURTAD

Murtad atau pemurtadan modern atau cara halus tanpa terlihat oleh kasat mata atau pengkikisan aqidah, penggerotan iman dan pencucian otak di era sekarang ini mulai mengembang dengan cara yang sangat apik tanpa paksaan, tapi menjurus dengan cara cara dalih kebaikan, mengharap pamrih tanggapan, dan jika perlu sudah masuk dalam bubu penangkap ikan, ikan yang sudah masuk tidak bisa keluar lagi.Yang sangat kentara sekali adalah perkawinan antar agama yang sudah menjadi mode sekarang-sekarang ini.

Murtad adalah orang yang melakukan riddah. Riddah makna asalnya kembali ke tempat atau jalan semula, namun kemudian istilah ini dalam penggunaaanya lebih banyak dikhususkan untuk pengertian kembali atau keluarnaya seseorang dari agama Islam kepada kekufuran atau pindah kepada agama selain Islam. Dari pengertian riddah ini dapat dikemukakan tentang pengertian pengertian murtad, yaitu orang Islam yang keluar dari agama Islam yang dianutnya kemudian pindah memeluk agama lain atau sama sekali tidak beragama

Di dalam firman Allah masalah murtad tertulis dalam Al Qur’an surat Albaqarah ayat 217.

5

Page 6: agama - makalah murtad edited

: mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134]. dan berbuat fitnah[135] lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

[134] Jika kita ikuti Pendapat Ar Razy, Maka terjemah ayat di atas sebagai berikut: Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, dan (adalah berarti) menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan (menghalangi manusia dari) Masjidilharam. tetapi mengusir penduduknya dari Masjidilharam (Mekah) lebih besar lagi (dosanya) di sisi Allah." Pendapat Ar Razy ini mungkin berdasarkan pertimbangan, bahwa mengusir Nabi dan sahabat-sahabatnya dari Masjidilharam sama dengan menumpas agama Islam.[135] Fitnah di sini berarti penganiayaan dan segala

6

Page 7: agama - makalah murtad edited

perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan muslimin.

Barang siapa murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka merka itu sia sia amalannya di dunia dan di akhirat dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.Menurut para ulama fikih, seorang muslim yang pindah atau keluar dari Agama Islam itu baru dinyatakan murtad kalau kalau ia telah dewasa, berakal sehat,dan perbuatan riddadnya dilakukan atas kesadaran sendiri.

Sesuai hadits Nabi Muhammad.“Pena itu diangkat atau beban itu dibebasakan dari tiga kelompok ora ng”

1. Orang tidur sampai bangun2. Anak kecil sampai dewasa3. Orang gila sampai berakal atau sermbuh dari gilanya

Dalam riwayat lain Nabi Muhammad bersabda ;“Pena itu diangakat atau kewajiban itu dibebaskan dari tiga macam orang-orang

1. Orang tidur sampai bangun2. Anak kecil samapai dewasa3. orang yang dipaksa

7

Page 8: agama - makalah murtad edited

Lihat Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 256

: tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

[162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.

Barang siapa yang ingkar kepada Allah padahal ia beriman, ia mendapat kemurkaan Allah. Kecuali orang itu dipaksa untuk mengajak menjadi orang kafir sedang hatinya tetap tidak beranjak dari keimanan, hal itu tidak tercela. Tapi orang yang dengan keimanan sendiri meluangkan hatinya untuk menrima kekafiran, selain ia mendapat kemurkaan dari Allah juga mendapat siksaan yang dahsyat.

Ayat ini diturunkan pada zaman Nabi Muhammad SAW. Ketika Amman Ibnu yasir salah seorang sahabat Nabi Muhammad dipaksa kaum kafir quraisy supaya menyatakan diri keluar dari agama Islam alias murtad.

Menurut para ulama Fikih, jika seorang suami atau istri

8

Page 9: agama - makalah murtad edited

keluar dari agama Islam alias murtad, maka dengan sendirinya perkawinan menjadi batal atau terputus tanpa perlu melalui talak atau perceraian.Dan dalam masalah waris, orang murtad tidak boleh menjadi ahli waris dari kerabatnya yang muslim.

Dikalangan para ahli fikih terdapat perbedaan pendapat tentang perlu tidaknya memberi kesempatan bertobat kecuali kepada Islam bagi orang yang murtad. Sebagian dari mereka dikatakan ada yang memandang tidak perlu memberi kesempatan bertobat bagi orang murtad. Kaluar perlu dia harus dijatuhi hukuman had berupa hukum mati.

Catatan kecil akhir akhir ini bukan saja semaraknya pemurtadan tapi mulailah menjalarnya pengkikisan aqidah , pengkikisan iman atau pengkikisan keyakinan.Semakin sukses mereka bagi kaum yang ternyata bukan Islam mereka mengirim kaum misionaris.

Murtad artinya keluar dari agama Islam dalam bentuk niat. Kata murtad berasal dari akar kata riddah atau irtidad yang secara harfiah berarti kembali. Pengertian kembali disini adalah keluar dari iman dan kembali kepada kekafiran

9

Page 10: agama - makalah murtad edited

Kata murtad ada dua satu murtad millah atau agama dua murtad fitri atau alami.

Ada yang disebut perang Riddah. Atau murtad.

Pada awal sejarah Islam istilah riddah dihubungkan dengan kembalinya beberapa kabilah arab seperti kaum quraisy. Ke kepercayaan lama, setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Diantara mereka ada yang menuntut keringanan pelaksanaan sholat atau meniadakan kewajiban berzakat. Mereka kemudian di perangi oleh Abu Bakar AS. Siddiq. Sehingga kembali masuk memeluk Agama Islam.

Perbuatan yang dikelompokan sebagai perilaku orang murtad.

1. Pengingkaran adanya sang pencipta.2. Tidak percaya adanya rasul.3. Menghalalkan segala yang haram.4. Mengharamkan segala yang halal.

Imbalan bagi orang murtad di akhirat adalah kekalan di Neraka.

10

Page 11: agama - makalah murtad edited

CIRI – CIRI MURTAD

"Banyak orang menganggap bahawa orang yang murtad itu ialah orang yang keluar dari Islam dan mengaku menganut agama lain sahaja. Sedangkan dalam banyak hal, banyak orang menjadi murtad kerana perbuatan, tingkahlaku, kepercayaan dan sebagainya.Antara ciri orang yang tergolong dalam golongan murtad ialah: 1. Menyandarkan hukum kepada selain Allah. Barangsiapa yang bertahkim atau merujuk kepada hukum-hukum selain yang telah ditetapkan oleh Allah maka ia termasuk orang yang murtad. Kerana memang masalah hukum yang menjadi pagar kehidupan manusia tidak boleh dibiarkan begitu saja. Maka secara tegas Al-Quran menyebut: "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan oleh Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (Al-Maidah 44). 2. Kebencian terhadap hukum Islam, atau mengutamakan peraturan lain, atau menyamaratakan Islam dengan peraturan lain. Seperti perkataan seseorang, "Aku benci dengan puasa. Sebab puasa ini menyebabkan tenaga fizikal dan keupayaan kerja menurun, sehingga memerosotkan ekonomi." Atau perkataan lain, "Aku benci dengan hijab (pakaian penutup) wanita. Kerana mengurangi ruang gerak dan tidak sesuai dengan kemajuan zaman." Dan

11

Page 12: agama - makalah murtad edited

antara perkataan lain iaitu

: "Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaan bagi mereka dan Allah menyesatkan amalan-amalan mereka. "Yang demikian itu adalah kerana sesungguhnya mereka membenci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka." (Muhammad 8-9). 3. Mengolok-olok sebahagian isi Al-Quran atau Sunnah syiar Islam. Seperti memperolokkan pembahagian harta waris yang tidak sama antara lelaki dan perempuan atau mengolokkan sunnah yang telah melarang kaum lelaki menggunakan perhiasan emas, atau mengolokan syiar Islam seperti penggunaan azan sebelum solat dan sebagainya. Allah berfirman:- "Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surah yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya) sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti." "Dan jika tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu) tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah : "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok." "Tidak usah kamu minta maaf, kerana kamu kafir

12

Page 13: agama - makalah murtad edited

sesudah beriman. Jika kamu memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka bertaubat) nescaya Kami akan mengazab golongan yang lain disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." (At-Taubah 64-66). 4. Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Haram dan halal adalah ketetapan Allah dan RasulNya yang tidak ditunggangi oleh unsur-unsur nafsu. Orang yang menghalalkan sesuatu yang sudah jelas diharamkan Allah, atau sebaliknya, bererti ia melawan hukum dan syariat-Nya, lalu dengan bebas ia meletakan hukum dan syariat secara peribadi. Perbuatan seperti itu jelas perbuatan orang kafir dan orang yang tersesat. Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini" halal dan "ini" haram, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. Itu adalah kesenangan yang sedikit dan bagi mereka azab yang pedih" (An-Nahl:116-117). 5. Mengimami sebahagian dasar-dasar Islam dan mengingkari sebahagian yang lain. Contohnya:- Orang Islam yang menyakini Islam sebahagian agama pegangan, tapi disaat ia mengingkari Islam sebagai agama yang meletakkan kaedah-kaedah hukum kehidupan atau peraturan. Atau ia menyakini

13

Page 14: agama - makalah murtad edited

Islam sebagai pegangan hidup dan disatu saat mengingkari Islam sebagai agama yang dapat mengatur politik, negara dan ekonomi. Firman Allah: "Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al-Kitab(Taurat) dan ingkar kepada sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." ( Al-Baqarah 85). 6. Beriman kepada Al-Quran dan menolak sunnah. Padahal Al-Quran sendiri telah menegaskan bahawa beriman dan taat kepada Rasulullah S.A.W. merupakan satu ketaatan kepada Allah. Ketaatan kepada Rasul harus meliputi segala perintah dan larangan, perkataan dan perbuatan. Firman Allah bermaksud: "Barangsiapa mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu) maka Kami tidak mengutus untuk menjadi pemeliharaan bagi mereka." (An-Nisaa':80). 7. Menjadikan orang kafir, munafik dan ateis sebagai pemimpin. Allah berfirman maksudnya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu, sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin

14

Page 15: agama - makalah murtad edited

maka sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Al-Maidah 51). 8. Mengolok-olok sifat Rasulullah S.A.W. ataupun pekerjaan baginda. Allah S.W.T. bersabda maksudnya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara nabi dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras sebagaimana kerasnya(suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lainnya, supaya tidak hapus pahala amalanmu, sedangkan kamu tidak menyedari." (AlHujurat 2).

15

Page 16: agama - makalah murtad edited

KISAH

Aku seorang wanita berusia 27 tahun. Dua tahun yang lalu aku melahirkan seorang anak ke dunia. Hanya saja mungkin keadaanku sebagai seorang ibu berbeda dengan ibu-ibu yang lain. Mereka senantiasa memandang wajah putra dan putrinya dengan tatapan kasih sayang, bangga dan penuh cinta. Sedangkan aku? Yang kudapat saat menatap bola matanya adalah kepedihan yang teramat perih dari kisi-kisi hati yang tersayat sesal.

Sebelum peristiwa pahit itu menyapa dalam hidupku, kehidupanku yang sederhana senantiasa diliputi oleh ketenangan. Aku bahagia dengan keadaanku, dengan rutinitasku. Setiap hari kujalani dengan hati yang riang sebagai seorang wanita. Kebanggaanku pada kehormatan yang senantiasa kujaga demi satu mimpi mendapatkan keluarga yang bahagia suatu saat nanti. Hingga sosok itu hadir menghancurkannya.

Peristiwa itu bermula saat aku bekerja sebagai salah satu staf tata usaha di sebuah akademi kesehatan di kota Daeng. Aku berkenalan dengan dengan seorang pria yang mengaku bujang. Dia juga bekerja sebagai staf tata usaha di kampus tempatku bekerja, namun jabatannya lebih tinggi dariku.

Seperti kata orang, “mulanya biasa saja,” yah, memang semuanya biasa saja. Saling ber-say hello, bercerita, bercanda, bertegur sapa. Sesuatu yang lazim dilakukan

16

Page 17: agama - makalah murtad edited

oleh sesama pegawai staf. Apalagi dalam satu kantor. Hingga waktu terus berjalan seiring dengan hubungan kami yang begitu akrab. Semuanya mulai menjadi sesuatu yang tidak biasa lagi.

Jujur saja, dalam hal agama, pengetahuanku memang tidak terlalu dalam. Orang mungkin biasa mengatakannya “awam”. Di alam pikiranku, bergaul dengan lawan jenis itu adalah sesuatu yang biasa. Seperti yang terjadi ditengah masyarakat. Apalagi aku dilahirkan dari lingkungan keluarga yang pendidikan agamanya “biasa-biasa saja” tidak mengenal apa itu tarbiyah, ikhtilath, ghibah, dan istilah-istilah yang lain.

Sebenarnya aku tidak pernah berkeinginan untuk dekat dengannya, karena pertimbangan beda agama. Dia seorang non muslim. Namun rayuan demi rayuannya, perjuangannya mendekatiku, janji manisnya, perhatiannya yang berlebihan dan tidak henti-henti meski selalu kutolak dengan cara yang halus, sedikit demi sedikit meluluhkan hatiku.

Gayung pun bersambut, akhirnya kuterima uluran tangannya. Waktu itu aku tidak berpikir untuk serius. Hanya sekedar pengisi waktu saja. Apalagi dia sudah banyak berkorban untukku, dan aku merasa kasihan padanya. Waktu itu aku berpikir suatu saat nanti aku akan minta putus. Mudah kan?

Hubungan kami pun berjalan secara rahasia, back street. Untuk menghindari ocehan dan desas desus penghuni kampus.

17

Page 18: agama - makalah murtad edited

Seiring dengan waktu yang mengantar kebersamaanku dengannya, entah mengapa tanpa sadar aku sudah mulai menyukainya, mencintainya. Aku tidak tahu, apa yang telah membuatku begitu tergila-gila kepadanya. Kehidupannya juga sederhana, wajahnya malah dibawah rata-rata. Apa karena rayuannya? Kelihaiannya mengumbar rayuan gombal menjadikanku merasa tersanjung dan berbunga-bunga. Seakan-akan akulah wanita yang paling menarik di dunia ini. Di sampingnya aku selalu merasa yang terbaik. Dia sungguh pandai menggombal.

Tak pernah kusangka dan kuduga sebelumnya, hubunganku dengannya sudah melewati ambang batas moral dan norma agama.

Tragedi yang tak mungkin pernah bisa kulupakan dalam lembaran sejarah hidupku. Aku hamil. Aku tidak tahu, iblis mana yang merasukiku waktu itu. Mengapa aku bisa menjadi sehina ini? Mengorbankan sesuatu kepada seseorang yang sebenarnya tidak berhak dan tidak boleh mengusiknya.

Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak berani lagi pulang ke kampung dengan corengan hitam di wajahku. Tidak sampai di situ, entah darimana pihak birokrasi kampus mengetahui kehamilanku di luar nikah, yang berujung dengan memecatku.

Pihak kampus tidak mengetahui siapa bapak dari bayi yang kukandung. Dia mengancamku dan menyuruhku untuk tutup mulut. Aku tersudut. Entah mengapa dia

18

Page 19: agama - makalah murtad edited

sudah begitu menguasai hidupku. Seakan membuatku tak mampu bergerak.

Dan aku tidak mengerti, mengapa aku selalu menurut saja pada setiap kata dan perintahnya. Yang bisa kulakukan hanya memohon kepadanya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya terhadapku.

Ia bersedia menikahiku dengan satu syarat, aku harus keluar dari Islam dan masuk ke agamanya. Menjadi seorang non muslim sepertinya. Ternyata orang yang selama ini mencurahkan perhatiannya -yang kukira tulus untukku- adalah seorang misionaris.

Istilah ini juga baru kukenal setelah semuanya sudah terlanjur terjadi. Selama ini istilah itu hanya lewat saja di kepalaku. Masuk telinga kiri, keluarpun juga lewat telinga yang sama. Aku tidak pernah membayangkan jika aku akan menjadi korbannya. Aku tidak pernah menduga kalau istilah dan kekhawatiran sebagian kaum muslim tentang misi itu ternyata menimpa kehidupanku.

Mirisnya karena aku sudah terlanjur menjadi korbannya. Kakiku sudah sulit dan mungkin tidak bisa lagi aku tarik kembali. Yang ada di kepalaku saat itu bukan lagi tentang aqidahku, tetapi tentang makhluk kecil yang ada di rahimku. Tentang aib, tentang calon istri bayi yang aku juga mulai mencintainya. Aku tidak ingin menggugurkannya. Ia darahku dan aku ingin merasakan desahan nafasnya. Merasakan kaki-kaki kecilnya nanti akan meronta di dalam dekapanku.

19

Page 20: agama - makalah murtad edited

Otakku sudah buntu, bagiku sudah tak ada lagi pilihan lain. Aku tidak sanggup menghadapi aib ini sendiri, imanku begitu lemah. Aku tidak mau bayiku terlahir tanpa ayah dan akan dicemooh kelak di tengah masyarakat. Ditambah lagi siapa yang akan menanggung beban ekonomi kami nanti? Sedangkan aku sudah dipecat dan menjadi salah satu dari sekian banyak pengangguran yang ada di kota ini.

Akhirnya, kuikuti keinginannya. Kujual akidahku dengan harga yang sangat murah dan tak bernilai. Kulepas jilbab yang selama ini menutup kepalaku, beralih ke agamanya, murtad dari agama Islam yang benar dan suci.

Tapi lagi-lagi, keputusanku itu bukanlah hal yang tepat. Saat ini, meskipun ia sudah berhasil menjadikanku sebagai salah satu korban misinya, ia tengah berusaha mendekati dan mengejar seorang mahasiswi, tetap di kampus yang sama. Korban misi yang berikutnya.

Aku sama sekali tidak berdaya, aku sangat lemah dan pengecut. Aku selalu ketakutan dengan ancaman-ancaman dan perlakuannya yang keras dan kasar. Aku ketakutan pada kekasaran tangannya yang selalu menyiksa tubuhku. Rasanya perih. Aku menjadi semakin lemah. Aku tak tahu mengapa harus menjadi seperti ini? Padahal bisa saja aku lari menjauh dari hidupnya. Tapi lagi-lagi tetap saja aku tidak bisa. Ada yang mengikatku dengannya, sesuatu yang tidak aku mengerti.

20

Page 21: agama - makalah murtad edited

Tapi hatiku sedikit lega saat kudengar bahwa mahasiswi itu memiliki sahabat seorang akhwat berjilbab besar yang selalu bersamanya. Akhwat itu pastilah lebih mengerti tentang kristenisasi dan akan memahamkan dirinya. Sehingga mau tidak mau, misionaris yang saat ini sudah menjadi suamiku sulit unutk bisa mendekatinya.

Saat kisah ini dituturkan, aku masih dalam keadaan seperti ini, terkatung dalam penderitaan dan penyesalan. Penderitaanku ini mungkin adalah balasan atas dosa besar yag telah kuperbuat.

Hanya ini yang bisa kulakukan untuk para calon ibu di manapun berada. Semoga kisahku ini yang hanya berwujud tinta di atas kertas, dapat dibaca dan dijadikan sebagai pelajaran bagi seluruh perempuan -khususnya para remaja muslimah- bahwa misionaris sedang berkeliaran di sekitar kita dengan metode-metodenya yang beragam.

Selagi masih sempat, belajarlah tentang agama Allah. Jangan tunggu sampai menyesal seperti keadaanku sekarang. Jangan menunggu sampai kau merasa bingung dengan tindakan apa yang harus kau lakukan saat kehancuran kita sebagai wanita yang gagal mempertahankan kehormatannya menyapa.

Selagi muda, belajar dan belajarlah untuk memperkuat aqidah keislaman yang mulia. Kenalilah mereka dari metode-metode apa saja yang mereka gunakan. Tingkatkan kewaspadaan dan tolong sebarkan pada

21

Page 22: agama - makalah murtad edited

saudarimu yang lain. Agar tidak lagi menjadi tangis penyesalan seperti yang aku alami terhadap mereka. Agar tidak ada lagi terjadi perusakan fitrah terhadap bayi-bayi yang tak berdosa. Jika ibu mereka adalah Islam, maka insya Allah anaknya juga akan Islam.

Habiskan waktumu untuk ilmu, dan jangan kau habiskan untuk mencari-cari trend model terbaru, berjalan di mall tanpa manfaat atau menghabiskannya di kegelapan malam dengan lelaki yang kau pandang sebagai kekasih.

Mereka bukan kekasih …, tetapi serigala yang ingin menelanmu bulat-bulat. Bacalah buku-buku atau majalah-majalah Islami. Jadilah wanita yang cerdas dan tangguh. Belajarlah dari kesalahan dan kelemahanku. Belajarlah dari penyesalan dan penderitaanku. Sungguh …, apa yang kualami sangat menyakitkan. Kau akan merasa antara hidup dan mati. Tak ada lagi senyum ceria. Air matapun mengering. Selagi kau bisa meniti dan merencanakan mada depanmu.

Aku hanya bisa bercerita, setidaknya semoga engkau bisa merenung barang sedetik. Sekali lagi …, belajarlah dari hidupku!!! Dan tolong doakanlah aku semoga saja suatu saat nanti keberanian itu akan muncul dalam diriku, sehingga aku bisa kembali ke jalan-Nya yang benar.

Mudah-mudahan Allah mendengar doamu meski hanya seorang diantaranya. Tolong doakanlah aku barang semenit saja. Karena saat ini aku benar-benar merasakan

22

Page 23: agama - makalah murtad edited

ketidakberdayaan sebagai seorang wanita dan sebagai seorang manusia.

“Anakku, maafkan Ibu karena telah merusak fithrahmu, cepatlah besar untuk bisa menentukan sendiri jalan hidupmu.” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi.” (HR.Bukhari)

Dari seorang sahabat, Cahaya BintangSemoga Allah selalu menjagamu.24 Juli 2005

diketik ulang dari buku:“KARENA CINTA AKU MURTAD; kisah-kisah bertabur hikmah dan insprirasi untuk melewati episode keremajaan kamu” Suherni Syamsul, Penerbit: Gen!mirqat, hal 1-11

23

Page 24: agama - makalah murtad edited

PEMBAGIAN ORANG MURTAD DAN HUKUMANNYA.

Orang yang murtad tidak lepas dari tiga keadaan ;Pertama: Mereka berada dibawah kekuasaan Islam dan tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan diri.

Para ulama dari keempat madzhab telah sepakat bahwa orang-orang murtad yang berada di bawah kekuasaan Islam dan tidak memiliki kekuatan : diberi tenggang waktu untuk bertaubat. Bila dalam jangka waktu yang diberikan ia tetap tidak mau masuk Islam, maka ia dihukum bunuh.

Namun para ulama berbeda pendapat mengenai tenggang waktu yang diberikan :

- Madzhab Maliki. Pendapat yang masyhur di kalangan ulama Malikiyah menyatakan wajib hukumnya memberi tenggang waktu untuk bertaubat bagi orang yang murtad baik ia laki-laki maupun perempuan, budak maupun merdeka selama tiga hari berturut-turut. Imam Ibnu Qasim berpendapat diberi tenggang waktu tiga kali (kesempatan) meskipun dalam satu hari. Sementara sebuah riwayat dari Imam Malik menyatakan diberi satu kali (kesempatan), jika menolak untuk bertaubat maka langsung dibunuh tanpa ditunda-tunda.

- Madzhab Syafi’i. Imam Syafi’i dan para

24

Page 25: agama - makalah murtad edited

shahabatnya mengatakan orang yang murtad dibunuh langsung saat ia menolak untuk bertaubat. Namun bila diambil kebijakan memberi tenggang waktu tiga hari kemudian ia menampakkan keimanan, maka ia tidak dibunuh.

- Madzhab Hanafi. Imam Abu Hanifah sependapat dengan imam Syafi’i, namun beliau menambahkan bahwa jika orang yang murtad meminta tenggang waktu, maka ia diberi kesempatan selama tiga hari.

- Madzhab Hanbali. Para ulama Hanabilah menyatakan orang yang murtad tidak dibunuh kecuali setelah diberi tenggang waktu tiga hari.1

Syaikh Abdul Majid Al Masy’abi mengatakan,” Orang murtad dihukum bunuh berdasar nash Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Salam dan ijma’ para shahabat. Ia dibunuh dengan cara dipenggal kepalanya dengan pedang karena pedang merupakan alat untuk membunuh, dan orang yang murtad tidak boleh dibakar dengan api.”2

Dari ‘Ikrimah beliau berkata,” Dihadapkan kepada amirul mukminin Ali rhodhiyallahu ‘anhu orang-orang zindiq lalu beliau membakar mereka. Lalu berita itu sampai kepada Ibnu ‘Abbas maka beliau berkata,” Kalau aku, maka aku tidak akan membakar mereka karena Rosululloh melarang hal itu dengan bersabda:

� �وا ال �ع�ذ�ب �ع�ذ�اب� ت الله� ب “Janganlah kalian mengadzab dengan adzab Alloh

1 - Manhaju Ibni Taimiyah Fi Mas-alati Takfir hal. 26-27.

2 - Manhaju Ibni Taimiyah Fi Mas-alati Takfir hal.25.

25

Page 26: agama - makalah murtad edited

(api)!”.3

Namun aku pasti akan membunuh mereka karena

Rosululloh وسلم عليه الله صلى bersabda :

�د�ل� م�ن� �وه ب �ل �ه� ف�اق�ت �ن د�ي“Barang siapa berganti agama, maka bunuhlah

ia!”. 4

Dan dalam hadits dari Abu Musa, bahwasanya

Rosululloh وس&&لم علي&&ه الل&&ه ص&&لى bersabda kepadanya: ”Pergilah ke Yaman!” Kemudian diikuti oleh Mu’adz bin Jabal. Ketika berjumpa dengannya ia diberi bantal dan berkata: ”Turunlah!” Dan ternyata disampingnya ada seseorang yang terikat. Ia bertanya: ”Siapa ini?” ia menjawab: ”orang ini dahulu Yahudi lalu masuk Islam kemudian ia masuk Yahudi.”Aku tidak akan duduk sampai ia dibunuh sebagai keputusan Alloh dan Rosul-Nya”. (Muttafaq ‘alaih).

Imam Ar-Rofi’i dan An-Nawawi berkata,” Murtad adalah bentuk kekafiran yang paling keji dan yang paling keras hukumnya.”5

Imam An-Nawawi berkata,” Apabila seseorang

3 . Sunan Abu Daud Kitabul Hudud bab Al Hukmu fii man Irtadda, no 4351 hal 657. Dishohihkan oleh Al Albani dalam Shohih al Jama’ Ash Shoghir II/1229 no 7367.

4 . Sunan Nasa’I Kitabu Ad Dzam bab Al hukmu fi Al Murtad no 4068 / 4069 hal :566-567. Sunan Ibnu Majah Kitabul Hudud bab Al Murtad ‘an Diinihi no 2535 hal 364. Jami’ At Tirmidzi , Kitabul Hudud no 1458 hal 354. dan dishohihkan oleh al Albani dalam shohih al Jami’ Ash Shoghir II/1055 no 6125.

26

Page 27: agama - makalah murtad edited

murtad, maka wajib untuk dibunuh, baik ia berpindah ke agama ahlul kitab atau tidak, baik ia orang merdeka atau budak, atau perempuan berdasarkan hadits Utsman dia atas dan hadits Ibnu ‘Abbas bahwasanya Rosululloh shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa berganti agama, maka bunuhlah ia!” Dan ini adalah hadits shohih. Dan sama juga apakah kemurtadannya kepada kekafiran, sama saja apakah ia lahir dalam keadaan Islam atau dia dulunya kafir lalu masuk Islam atau ia menjadi Islam karena keislaman kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya.6

Kedua: Mereka mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri.

Mereka ini wajib untuk diperangi, yang melarikan diri diburu dan yang terluka dibunuh. Jika mereka ada yang tertawan, maka ia disuruh bertaubat. Jika ia tidak mau maka ia dibunuh, karena tidak boleh membiarkannya tetap berada dalam kekafiran.

Imam Asy-Syairozi berkata,” Dan jika sebuah kelompok murtad dan mempertahankan diri dengan kekuatan, maka imam wajib untuk memeranginya karena Abu Bakar rhodhiyallahu ‘anhu telah memerangi kelompok yang murtad. Yang kabur diburu, dan yang terluka dibunuh. Karena memerangi ahlul harbi saja hukumnya wajib, maka terlebih lagi memerangi kelompok yang telah murtad sedangkan kekafiran orang yang murtad lebih besar (dari kafir harbi). Jika mereka ada yang tertawan, maka ia disuruh bertaubat. Kalau tidak mau bertaubat maka ia dibunuh, karena tidak boleh

5 Al-‘Aziz XI/97 dan Al-Majmu’ XX/369

6 Al-Majmu’ XX/380

27

Page 28: agama - makalah murtad edited

membiarkannya tetap berada dalam kekafiran.7 Imam Al-Mawardi berkata,” Kondisi kedua.

Mereka memiliki daerah sendiri yang terpisah dari wilayah kaum muslimin sehingga mereka bisa mempertahankan diri di sana. Jika kondisi mereka seperti itu maka mereka wajib diperangi disebabkan kemurtadan mereka, setelah sebelumnya mereka diberi penjelasan tentang Islam dan dalil-dalil dipaparkan kepada mereka.8

Syaikh ‘Ishom Darbalah dan ‘Ashim Abdul Majid berkata,” Para ulama’ telah berijma’ atas wajibnya memerangi kelompok apapun yang mempunyai kekuatan yang tidak mau melaksanakan sebuah syari’at dari syari’at-syari’at Islam yang sudah jelas dan mutawatir, meskipun kelompok tersebut adalah kelompok Islam, meskipun mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, dan sama saja apakah yang mereka tinggalkan itu sedikit maupun banyak. Jika mereka tetap mengakui atas wajibnya syari’at yang mereka tinggalkan, maka mereka diperangi sampai mau melaksanakan apa yang mereka tinggalkan. Adapun jika meninggalkannya itu karena mengingkari/menolak syari’at yang mereka tinggalkan, maka mereka telah murtad, dan diperangi sampai kembali kepada syari’at Islam. Adalah wajib hukumnya memerangi dua macam kelompok ini berdasarkan ijma’.9

Ketiga : Bila yang murtad adalah penguasa.Mereka ini yang menjadi pokok pembahasan kita

7 Al Majmu’ Syarhul Muhadzab, An-Nawawi: XX/391

8 . Lihat Al-Ahkam As-Sulthoniyah, Al Mawardi hal: 104 (ed. Tarjamah )

28

Page 29: agama - makalah murtad edited

dalam kajian ini. Bila penguasa murtad, maka wajib bagi kaum muslimin untuk menggulingkannya. Dan keadaan penguasa yang murtad itu ada du, yaitu;

Pertama; pemerintah yang murtad tersebut tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri. Dalam keadaan seperi ini maka ia harus segera dipecat dan dihadapkan kepada qodli (hakim). Jika ia tidak mau bertaubat maka ia dibunuh dan jika ia bertaubat ia tidak dijadikan penguasa lagi. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar ra. Dan rosul telah bersabda:

الخلف&&&&&اء وس&&&&&نة بس&&&&&نتي فعليكم عليه&&ا عض&&وا بعدي من المهديين الراشدين

بالنواجد“Hendaknya kalian berpegang teguh dengan

sunnahku dan sunnah Khulafa’u Rosyidin yang mendapat petuinjuk setelahku, gigitlah dengan gigi gerahammu.”10

Ibnu Taimiyah berkata:

بك&&ر أب&&و وال ب&&ل قط، عمر استعمل وال من اس&&تعمال وال منافق&&ا،: المس&&لمين على

لوم&&ة الل&&ه في تأخ&&ذهما ك&&ان وال أقاربهما، ال���ردة أه���ل ق���اتال لم���ا ب���ل الئم،

رك&&وب منع&&وهم اإلس&&الم إلى وأع��ادوهم ص&&حة تظه&&ر ح&&تى الس&&الح وحم&&ل الخي&&ل

9 . Al-Qaulul Qoti’ fiiman Imtana’a ‘Anisy Syaroi’, ‘Ishom Darbalah dan ‘Ashim Abdul Majid hal: 23.

10 H.R. At-Tirmidzi dan beliau menshohihkannya.

29

Page 30: agama - makalah murtad edited

أبي بن لس&&عد يق&&ول عم&&ر وك&&ان ت&&وبتهم، تس��تعمل ال: الع&&راق أم&&ير وه&&و وق&&اص .الح&&&رب في تش&&اورهم وال ،منهم أح��دا طليح&&ة مث&&ل أك&&ابر أم&&راء ك&&انوا ف&&إنهم

بن وعيين&&ة ح&&ابس، بن واألق&&رع األس&&دي، �دي قيس بن واألشعث حصن، �ن وأمثالهم الك ن&&وع منهم وعم&&ر بكر أبو تخوف لما فهؤالء

المسلمين على يولهم لم نفاق“Umar tidak memberinya kekuasaan sama sekali

untuk memerintah kaum muslimin, begitu pula Abu Bakar terhadap orang munafiq dan para kerabat beliau berdua. Dan keduanya tidak terpengaruh dengan celaan orang. Bahkan ketika beliau berdua memerangi orangmurtad dan mengembalikan mereka kepada Islam, mereka dilarang untuk menaiki kuda dan membawa senjata samapai terlihat bahwasanya mereka memang bnar-benar bertaubat. Dan Umar mengatakan kepada SA’ad bin Abi Waqosh ketika menjadi penguasa Ira;’Jangan kau berikan kedudukan kepada seorangpun diantara mereka. Dan jangan pula kau ajak mereka bermusyawaroh pada masalah perang.’ Diantara mereka adalah para pemimpin dan pembesar seperti Thulaihah Al-Asadi, Al-Aqro’ bin Habis, ‘Uyainah bin Hishn, Al-Asy’ats bin Qois Al-Kindi dan orang-orang semacam mereka, ketika Abu Bakar dan Umar khawatir mereka berbuat munafik, mereka tidak diangkat menjadi pemimpin.” 11

Kedua; jika penguasa tersebut mempunyai

11 Majmu’ Fatawa XXXV/65

30

Page 31: agama - makalah murtad edited

kekuatan atau pasukan untuk membela dan mempertahankan diri. Dalam keadaan semacam ini maka hukumnya wajib memerangi mereka semua dan mereka berperang membelanya adalah kafir juga.

DALIL-DALIL ATAS WAJIBNYA MEMERANGI PENGUASA YANG MURTAD.

A. Dalil dari Al-Qur’an.

31

Page 32: agama - makalah murtad edited

Allah telah memerintahkan dalam banyak ayat dalam Al Qur’an untuk memerangi orang-orang kafir :

Di antaranya adalah firman Allah Ta’ala :

�وه�م� �ل ات �ى و�ق&&� ون� ح�ت �ك&&� �ت ةY ال �ن&&� ون� ف�ت �ك&&� و�ي Zه� الد�ين� �ل لله� ك

“ Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah (kesyirikan dan kekafiran) dan supaya dien semata-mata menjadi milik Allah...” [QS. Al Anfal :39].

Dan firman-Nya :

�وا �ل اق�ت �ن� ف&&� �ي ر�ك �م�ش&&� �ث� ال �م�و�ه�م� ح�ي د�ت و�ج&&� و�خ�ذ�و�ه�م�

” Maka perangilah orang-orang musyrik di manapun kalian menemukan mereka.” [QS. At Taubah :5].

Dan firman-Nya :

�وا �ل ات ة� ف�ق&&� ��م&& ئ� ر� أ �ف&&� �ك �ه�م� ال �ن ان� إ �م&&� ي

� �أ �ه�م� ال ل �ه�م� �ع�ل �ه�ون� ل �ت �ن ي

” Maka perangilah pemimpin-pemimpin kekafiran karena sesungguhnya mereka tidak ada perjanjian lagi (dengan kalian) supaya mereka mau berhenti.” [Qs. At Taubah :12].

32

Page 33: agama - makalah murtad edited

Jika ayat-ayat ini dan ayat lainnya memerintahkan untuk memerangi orang-orang kafir, sedangkan para penguasa adalah kafir, maka memerangi para penguasa yang telah muertad wajib hukumnya.

B. Dalil dari Sunnah.

Sedangkan hadits-hadits yang menashkan untuk memerangi para penguasa jika mereka telah kafir :

- Sebagaimana dalam hadits Ubadah bin Shamit,

وسلم عليه الله صلى الله رسول دعانا بايعن&&ا أن علين&&ا أخ&&ذ فيم&&ا فك&&ان فبايعن&&اه،

ط�نا في والطاعة السمع على �ش� ه�نا م�ن �ر� وم�ك ر�نا ر�نا وع�س� �س� ة^ وي ر� �ث&&� نن&&ازع ال وأن علين&&ا، وأ

كف��را ت��روا أن إال: ق��ال أهل&&ه، األم&&ر برهان فيه الله من عندكم بواحا

” Nabi mendakwahi kami, maka kami membaiat beliau. Di antara baiat yang beliau ambil dari kami, adalah kami membaiat beliau untuk mendengar dan ta’at baik dalam keadaan sukarela maupun terpaksa, saat senang maupun susah dan atas penguasa yang mendahulukan kepentingannya atas kami (rakyat) dan janganlah kalian merebut urusan (kepemimpinan) dari orang yang memegangnya kecuali jika kalian melihat kufur yang jelas-jelas, di mana kalian mempunyai dalilnya dari sisi Allah.” [HR. Bukhari 7055,7056, Muslim 170 kitabul Iman hadits ke 22].

- Hadits Ummu Salamah secara marfu’,

33

Page 34: agama - makalah murtad edited

فمن وتنك&&رون فتعرف&&ون أم&&راء س&&تكون من ولكن س&&لم أنك&&ر ومن ب&&ريء ع&&&رف ال : ق&&ال ؟ نق&&اتلهم أفال : قالوا وتابع رضي

صلوا ما” Akan ada para umara’ yang kalian ketahui lalu kalian ingkari. Maka barang siapa mengetahui maka ia telah berlepas diri, barang siapa mengingkari maka ia telah selamat, akan tetapi (yang tidak selamat adalah) orang yang ridha dan mengikuti.“ Mereka bertanya,” Apakah tidak kami perangi saja mereka itu ?” Beliau menjawab,”Tidak, selama mereka masih sholat.” [Muslim 1853, abu Daud 4760, Tirmidzi 2665, Ahmad VI/302,305,321].

- Hadits Auf bin Malik,

قيل يا رسول الله أفال ننابذهم بالسيف ؟ ..... فقال : ال ما أقاموا فيكم الصالة

- ” Rosululloh ditanyakan,” Wahai Rasulullah, bolehkah kami melawan mereka dengan pedang ?” Beliau menjawab,” Jangan, selama mereka masih menegakkan sholat di antara kalian.” [Muslim 1855. Ahmad VI/24, Darimi II/324].

Bukankah hadits-hadits ini merupakan nash-nash qah’i disyariatkannya keluar dengan pedang dari para penguasa jika mereka kafir dan keluar dari hukum syar’I yang hanif ? Bukankah kondisi yang disyariatkan oleh Rasulullah kepada kita untuk keluar dari para penguasa adalah kondisi yang dikatakan oleh syaikh sebagai keluar dari para penguasa sama sekali tidak

34

Page 35: agama - makalah murtad edited

disyariatkan ? Bukankah kafirnya seorang penguasa merupakan sebuah kemungkaran?” Kami tak ragu lagi bahwa jawabannya adalah ya, sebuah kemungkaran. Bahkan merupakan kemungkaran terbesar. Kalau memang demikian, maka kami katakan Rasul kita telah memerintahkan kita untuk menghapus kemungkaran. Beliau bersabda:

ف&&إن بيده فليغيره منكرا منكم رأى من فبقلب&&ه يس&&تطع لم فإن فبلسانه يستطع لم

اإليمان أضعف وذلك

“ Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran ; jika ia sanggup hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, kalau tidak sanggup hendaklah ia merubahnya dengan lisannya, kalau masih tetap tidak sanggup maka hendaklah ia merubahnya dengan hatinya dan itulah iman yang paling lemah.” [Muslim 49, Abu Daud 1140,4340, Tirmidzi 2172,

Ibnu Majah 1275, 4013, Nasai VIII/111-112, Ahmad III/54 dari hadits Abu Sa’id al Khudriy].

Imam Al Qarafi dalam Al Dzakhirah III/387 ketika membahas sebab-sebab jihad, mengatakan :

“ Sebab pertama : dan ini dijadikan patokan dasar wajibnya jihad, yaitu untuk mengilangkan kemungkaran kekafiran. Karena kekafiran merupakan kemungkaran yang paling besar. Barang siapa mengetahui kemungkaran dan mampu untuk menghilangkannya, wajib baginya untuk menghilangkannya.”

C. Dalil ijma’ ulama.

35

Page 36: agama - makalah murtad edited

Para ulama sepakat menyatakan bahwa memerangi orang-orang murtad secara syar’i termasuk kategori jihad fi sabilillah, karena orang murtad adalah orang kafir bahkan kekafiran mereka lebih besar dan parah dari orang kafir biasa (kafir asli), sedang memerangi mereka berarti meninggikan kalimat Allah Ta’ala.12

Di bawah ini perkataan mereka yang menunjukkan hal ini :

(a). Al Hafidz dalam Fathul Bari XIII/124 telah menukil perkataan Ibnu Tien,

دع&&ا إذا -الخليف&ة أي- أن&ه أجمع&&وا وقد إذا واختلف&&وا علي&&ه يق&&ام أنه بدعة أو إلىكفر ه&&ل وانته&&ك ال&&دماء وس&&فك األموال غصب

أوال عليه يقام ” Para ulama telah ijma’ (bersepakat) bahwasanya

jika khalifah mengajak kepada kekafiran atau bid’ah maka ia dilawan. Para ulama berbeda pendapat kalau khalifah merampas harta, menumpahkan darah dan melanggar kehormatan ; apakah dilawan atau tidak ?.”

Ibnu Hajar berkata,

فيما القيام على اإلجماع من ادعاه وما إن إال م&&ردود البدع&&ة إلى الخليف&&ة دع&&ا إذا

الكفر صريح إلى تؤدي بدعة على حمل ...” Pernyataan beliau tentang adanya ijma’ ulama

mengenaih hukum melawan imam jika ia mengajak kepada bid’ah ini tertolak, kecuali jika maksudnya adalah bid’ah yang jelas-jelas membawa kepada

12 - Al Jihaadu wal Qitaalu Fi Siyasah Syar’iyah I/58-59.

36

Page 37: agama - makalah murtad edited

kekafiran yang nyata.”(b). Al Hafidz dalam Fathul Bari XIII/132 juga

menyatakan,

... n وملخصه أنه ينعزل ب&&الكفر إجماع&&ا فيجب على كل مسلم القيام في ذلك فمن ق&&&وي على ذل&&&ك فل&&&ه الث&&&واب ومن داهن فعليه اإلثم ومن عج&&ز وجبت علي&&ه الهج&&رةمن تلك األرض

” Kesimpulannya seorang khalifah dipecat berdasar ijma’ kalau ia telah kafir. Maka wajib bagi setiap muslim melakukannya. Siapa kuat melaksanakannya maka baginya pahala, siapa yang berkompromi baginya dosa, sedang yang tidak mampu (lemah) wajib hijrah dari bumi tersebut.”

[c]. Juga dalam Fathul Bari XIII/11 disebutkan,

... الوالي&&ة عق&&د اليج&&وز بعض&&هم وعن n أحدث فإن ابتداء لفاسق ك&&ان أن بعد جورا n علي&&ه الخ&&روج ج&&واز في ف&&اختلفوا ع&&دال

الخ&&روج فيجب يكف&&ر أن إال المنع والصحيح عليه

” Sebagian ulama menyatakan sejak awal tidak boleh mengangkat seorang fasik sebagai khalifah. Jika ternyata kemudian ia berbuat dzalim setelah sebelumnya memerintah dengan adil, para ulama berbeda pendapat tentang hukum keluar darinya. Pendapat yang benar adalah tidak boleh kecuali jika ia telah kafir, maka wajib keluar darinya.”

(d). Imam Nawawi menukil dalam Syarhu Shahih Muslim XII/229 dari qodhi Iyadh,

37

Page 38: agama - makalah murtad edited

تنعق&&د ال اإلمام&&ة أن على العلماء أجمع & انعزل الكفر عليه طرأ لو أنه وعلى لكافر

وتغي&&ير كف&&ر علي&&ه ط&&رأ فل&&و &&& قول&&ه إلى الوالي&&&ة حكم عن خ&&&رج بدع&&&ة أو للش&&&رع

المس&&لمين على ووجب طاعت&&ه وس&&قطت إن ع&&ادل إم&&ام ونص&&ب وخلع&&ه عليه القيام

لطائف&&ة إال ذل&&ك يق&&ع لم ف&&إن ذلك، أمكنهم يجب وال الك&&افر بخل&&ع القي&&ام عليهم وجب

ف&&إن علي&&ه، القدرة ظنوا إذا إال المبتدع في وليه&&اجر القي&&ام، يجب لم العج&&ز تحقق&&وا

بدينه ويفر غيرها إلى أرضه عن المسلم

”Jika terjadi kekafiran atau merubah syariat atau bid’ah, ia telah keluar dari kedudukannya sebagai penguasa maka gugurlah kewajiban taat kepadanya dan wajib atas umat Islam untuk melawan dan menjatuhkannya serta mengangkat imam yang adil kalau hal itu memungkinkan. JIka tidak mampu melaksanakannya kecuali sekelompok orang maka wajib atas kelompok tersebut melawan dan menjatuhkan imam tersebut. Adapun imam yang mubtadi’ (berbuat bid’ah) tidak wajib menjatuhkannya kecuali jika mereka memperkirakan mampu melakukan hal itu…”

(e).Imam Ibnu Katsir setelah menyebutkan Alyasiq yang ditetapkan oleh Jengish Khan, beliau berkata,

n بنيه في فصارت n شرعا يقدمون&&ه متبع&&ا

38

Page 39: agama - makalah murtad edited

ص&&لى رسوله وسنة الله بكتاب الحكم على فهم منهم ذل&&ك فعل فمن سلم و عليه الله

الل&&ه حكم إلى يرج&&ع ح&&تى قتاله يجب كافر كثير وال قليل في سواه يحكم فال ورسوله

” Undang-undang ini bagi anak keturunannya akhirnya menjadi sebuah perundang-undangan yang diikuti. Mereka mendahulukannya atas berhukum dengan Kitabullah dan Sunah Rasulullah. Siapa saja di antara mereka melakukan hal ini maka ia telah kafir, wajib diperangi sampai kembali kepada hukum Allah dan Rasul-Nya, sehingga tidak diberlakukan hukum selain hukum Allah dan Rasul-Nya, baik dalam masalah yang sedikit maupun banyak.” [Tafsir Al Qur’anil ‘Adzim II/68].

(f). Imam Asy Syaukani setelah berbicara tentang orang yang berhukum kepada selain syariat Allah, beliau berkata,

.. وقت&&&الهم واجب جه&&&ادهم وه&&&ؤالء وي&&ذعنوا اإلس&&الم أحك&&ام يقبلوا حتى متعين

المطه&&&رة بالش&&&ريعة بينهم ويحكم&&&وا له&&&ا من في&&&&ه هم م&&&&ا جمي&&&&ع من ويخرج&&&&وا

الشيطانية الطواغيت ...” Jihad melawan mereka itu wajib dan memerangi

mereka itu sebuah keharusan sampai mereka menerima hukum-hukum Islam, tunduk kepadanya dan menghukumi di antara mereka dengan syariah muthaharah dan keluar dari seluruh thaghut-thaghut syaitaniyah yang mereka ikuti.” [Ad Dawa-ul ‘Ajil Fi Daf’il ‘Aduwwi al Shoil hal. 25].

39

Page 40: agama - makalah murtad edited

(g). Imam Ibnu Abdil Barr dalam Al Kafi (I/463) mengatakan,

.. وسأل العمري العابد - وهوعبد الل&&ه بن عبد العزيز بن عبد الل&&ه ]بن عب&&د الل&&ه[ بن عم&ر بن الخط&اب س&أل مال&ك بن أنس فقال : يا أبا عب&&د الل&&ه أيس&&عنا التخل&&ف عن قت&&ال من خ&&رج عن أحك&&ام الل&&ه ع&&ز وج&&ل وحكم بغيرها ؟ فقال مالك : األمر في ذلك إلى الكثرة والقلة . وقال أبو عمر : ج&&واب مالك هذا وإن كان في جهاد غير المشركين فإن&&&ه يش&&&مل المش&&&ركين ويجم&&&ع األم&&&ر ب&&المعروف والنهي عن المنك&&ر كأن&&ه يق&&ول من علم أنه إذا بارز الع&&دو قتل&&وه ولم ين&&لn جاز له االنصراف عنهم إلى فئ&&ة منهم شيئا... من المسلمين بما يحاوله فيه

” Al Umari al ‘abid ---yaitu Abdullah bin Abdul Aziz bin Abdullah bin Abdullah bin Umar bin Khathab] bertanya kepada imam Malik bin Anas,” Wahai Abu Abdillah, bolehkah kita tidak terlibat dalam memerangi orang yang keluar dari hukum-hukum Allah dan berhukum dengan selain hukum-Nya ?” Imam Malik menjawab,” Urusan ini tergantung kepada jumlah banyak atau sedikit.” Imam Abu Umar Ibnu Abdil Barr berkata,” Jawaban Imam Malik ini sekalipun berkenaan dengan jihad melawan orang-orang non musyrik, namun juga mencakup orang-orang musyrik dan mencakup amar makruf nahi mungkar. Seakan-akan beliau berkata siapa mengetahui bahwa jika ia melawan musuh, musuh

40

Page 41: agama - makalah murtad edited

akan membunuhnya sedang ia tidak menimpakan kehinaan sedikitpun pada diri musuh, maka ia boleh meninggalkan memerangi mereka dan bergabung dengan sekelompok kaum muslimin yang lain…”.

Sebagaimana orang yang memperhatikan soal yang diajukan kepada Imam Malik mendapati bahwa si penanya tidak menanyakan bolehnya memerangi orang yang berhukum dengan selain hukum Allah, akan tetapi bertanya tentang bolehnya tidak terlibat dalam memerangi mereka. Jika kita telah mengetahui bahwa penanya adalah Abdullah bin Abdul Azizi Al Umari, seorang ulama yang zuhud, tsiqah, seorang yang menegakkan amar makruf nahi mungkar, sebagaimana disebutkan dalam Tahdzibu Tahdzib III/196-197. Saya katakan kalau kita telah mengetahui hal ini, kita akan memahami jawaban karena memang bentuk soalnya seperti ini. Al Umari al ‘abid telah memahami betul bahwa memerangi orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah adalah disyariatkan bahkan wajib. Tapi ia menanyakan apakah ada rukhshah (keringanan) yang membolehkan tidak memerangi mereka ? Ternyata jawaban Imam Malik jeli juga, beliau mengembalikan masalah ini kepada banyak dan sedikitnya jumlah, artinya kepada kemampuan. Maksudnya, siapa mempunyai kemampuan maka ia harus memerangi mereka, sedang yang tidak mempunyai kemampuan tidak mengapa jika ia tidak memerangi mereka.

Dalam penjelasan imam Ibnu Abdil Barr terhadap perkataan imam Malik, imam darul hijrah, juga terkandung sebuah kupasan yang sangat baik yaitu perkataan beliau,”…maka ia boleh meninggalkan…” Beliau tidak mengatakan ,”… Wajib baginya

41

Page 42: agama - makalah murtad edited

meninggalkan…” ini menunjukkan bahwa kemampuan bukanlah syarat sahnya perang, melainkan sekedar syarat wajibnya perang. Siapa tidak mempunyai kemampuan maka tidak ada dosa atasnya jika ia memaksakan dirinya berjihad, bahkan sekalipun ia mengetahui ia tidak mampu meraih kemenangan atas musuh, selama hal itu masih mengandung maslahat syar’iyah seperti menanamkan ketakutan di hati musuh dan membangkitkan keberanian dalam diri kaum muslimin atau maslahat lain.Syaikh Abdulloh bin Umar bin Sulaiman Ad-Dumaiji berkata tentang memberontak kepada pemerintah kafir dan murtad,” Juga sudah merupakan suatu kesepakatan (para ulama –ed) wajibnya memberontak dan menggulingkannya dengan pedang bagi siapa saja yang mampu melakukannya. Jika mereka tidak mempunyai kemampuan untuk menggulingkannya dengan pedang, maka mereka harus mencari jalan yang paling dekat untuk menggulingkannya dan membebaskan kaum muslimin dari kekuasaan pemerintah tersebut walaupun untuk hal itu harus bersusah payah. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Ubadah yang telah disebutkan tadi yaitu:

��ال �م�ر� و� أ �از�ع� األ� �ن �ه� ن ه�ل� �ن� أ �ال� أ و�ا إ ر� ا ت&&� nر �ف&&� ك �و�احnا �م� ب �د�ك ن �ه� الله� م�ن� ع� ه�انY ف�ي �ر� ب

“…dan agar kami tidak memberontak kecuali jika melihat kekafiran nyata yang menjadi alasan di sisi Alloh.”13

13 . HR. Bukhari Kitabul Fitan no. 7056, Muslim Kitabul Imarah no. 4771. Lihat Al-Imamatul ‘Udzma hal.500-501.

42

Page 43: agama - makalah murtad edited

DAFTAR PUSTAKA

Buku tauhid – usyaqul huur

www. oocities.com/finafaan/buku_Tauhid/indonesia_2.DOC

http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg14905.html

Syamsul Suheni.2005. Karena Cinta Aku Murtad .Jakarta: Gen!mirqat

www.google.co.id

43

Page 44: agama - makalah murtad edited

RIWAYAT HIDUP

Saya bernama Cinthya Amourani,anak ke-3 dari 3 bersaudar. Saya lahir di kota Palembang pada tanggal 22 September 1992. Saya mengawali pendidikan saya ke kota Pangkalan Berandan dengan bersekolah di TK YKPP II. Lalu saya meneruskan pendidikan saya di SD Semeru 1 Bogor. Karena ayah saya dipindah tugaskan,saya melanjutkan sekolah saya di SD Paoman 6 Indramayu. Saya bersekolah di SD tersebut hanya dua tahun karena saya harus pindah kota, yaitu ke Surabaya. Di Surabaya saya bersekolah di SD Margorejo III. Saya bersekolah di SD ini pun hanya dua tahun karena saya harus kembali ke Indramayu dan meneruskan SD saya di SD Paoman 1. Selulus SD saya meneruskan sekolah saya di SMP Unggulan Indramayu. Di SMP ini saya menjadi tim olimpiade biologi,namun tidak sempat mengikuti lomba karena saya harus pindah ke Bogor. Di Bogor saya meneruskan SMP saya di SMP N 6 Bogor. Lalu saaya mengikuti organisasi OSIS. Selepas SMP saya meneruskan pendidikan saya ke SMA N 1 Bogor. Di SMA ini saya mengikuti organisasi PMR dan

44

Page 45: agama - makalah murtad edited

ekstrakulikuler basket. Lalu saya memilih ITS untuk meneruskan pendidikan saya.

45