Ekonomi islam edited

41
SISTEM SISTEM EKONOMI ISLAM EKONOMI ISLAM SEBUAH HARAPAN PASCA SOSIALISME - KAPITALISME PENULIS : H. DWI CONDRO TRIONO, SP, M.Ag EDITOR : H.M. SHIDDIQ AL-JAWI, S.Si STEI HAMFARA YOGYAKARTA 2007

description

Sistem Ekonomi Islam

Transcript of Ekonomi islam edited

Page 1: Ekonomi islam edited

SISTEM SISTEM EKONOMI ISLAMEKONOMI ISLAM

SEBUAH HARAPAN PASCA SOSIALISME - KAPITALISME

PENULIS : H. DWI CONDRO TRIONO, SP, M.AgEDITOR : H.M. SHIDDIQ AL-JAWI, S.Si

STEI HAMFARA YOGYAKARTA 2007

Page 2: Ekonomi islam edited

KILAS BALIKKILAS BALIK Teori-teori ekonomi klasik telah memberikan andil yang

cukup besar pada perkembangan perekonomian negara-negara Barat.

Selama kurun 150 tahun negara-negara di Eropa lepas landas (take-off) dengan sistem ini. GDP tumbuh pesat, harga-harga cukup stabil.

Namun kenyataan sejarah membuktikan bahwa peran teori klasik (termasuk neo-klasik) berakhir dengan petaka besar, ditandai dengan terjadinya depresi besar (Great Depression) pada tahun 1930-an.

Terjadinya bencana itu, memunculkan 2 reaksi:1. Reaksi ekstrim, yang datang dari kelompok sosialis,

yang menuntut perombakan ekonomi secara total.2. Reaksi “jalan tengah”, yang dikomandani oleh

Keynes.

Page 3: Ekonomi islam edited

KILAS BALIK, lanjutan…KILAS BALIK, lanjutan… Sejarah ternyata telah memilih “jalan tengah”nya Keynes. Selama 3-4 dekade teori Keynes telah banyak diterima

secara luas di banyak negara. Pertumbuhan ekonomipun banyak dirasakan terutama negara-negara berkembang.

Akan tetapi, pada tahun 70-an perekonomian menghadapi resesi berkali-kali. Pertumbuhan ekonomi lambat, angka pengangguran tinggi dan pada saat yang bersamaan harga-harga juga naik.

Hal itu merupakan “penyakit” baru dalam dunia ekonomi. Biasanya jika pengangguran tinggi, maka inflasi rendah dan sebaliknya.Teori-teori Keynes lumpuh total.

Pada tahun 70-80-an, muncullah aliran monetaris, dengan tokoh utamanya Milton Friedman.

Jika Keynesian mengandalkan kebijakan fiskal, maka Monetaris menggunakan kebijakan moneter untuk mengatasi masalah ekonomi saat itu.

Page 4: Ekonomi islam edited

KILAS BALIK, lanjutan…KILAS BALIK, lanjutan… Untuk beberapa saat, saran-saran kubu monetaris

diterima. Tetapi, karena resesi terus berlanjut, akhirnya saran mereka ditinggalkan.

Muncullah kubu berikutnya, yaitu aliran sisi penawaran (supply side). Kubu ini menyarankan agar yang diutak-atik jangan sisi permintaannya, tetapi sisi penawarannya.

Cara terbaik untuk ini adalah memberi insentif pada orang yang bekerja lebih rajin dengan program pemotongan pajak.

Bukti-bukti berikutnya menunjukkan bahwa kebijakan sisi penawaran kurang ampuh. Lahirlah aliran berikutnya yaitu Rational Ekspectation (Ratex).

Model-model yang dikembangkan Ratex sesungguhnya kembali memanfaatkan model keseimbangan umum klasik.

Apakah ekonomi akan kembali ke aliran klasik?

Page 5: Ekonomi islam edited

ANALISIS SINGKATANALISIS SINGKAT Sesungguhnya, para ekonom makro senantiasa

memimpikan terwujudnya ekonomi yang:1. Senantiasa mengalami pertumbuhan,2. Stabil, yaitu terbebas dari 3 penyakit ekonomi:

inflasi, pengangguran dan ketimpangan dalam neraca pembayaran.

Sejarah telah membuktikan, bahwa ekonomi klasik memiliki andil yang besar terhadap tercapainya pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi.

Sejarah juga mencatat bahwa dibalik tingginya pertumbuhan ekonomi tersebut, ekonomi tersebut telah gagal mewujudkan distribusi pendapatan.

Persoalan ketimpangan sosial yang ditandai semakin lebarnya jurang pemisah antara si kaya dan miskin, pemilik kapital dan kaum buruh, telah menjadi sorotan tajam dari kalangan kaum sosialis.

Page 6: Ekonomi islam edited

ANALISIS SINGKAT, Lanjutan…ANALISIS SINGKAT, Lanjutan… Peran aliran Keynesian, Monetaris dst. dalam perbaikan

ekonomi saat itu sesungguhnya hanyalah sekedar ingin melanjutkan sukses pertumbuhan ekonomi klasik ditambah dari aspek stabilisasi ekonomi makronya.

Kritik tajam dari kaum sosialis menyangkut realita kesenjangan ekonomi, khususnya antara kaum pemilik kapital dan kaum buruh tidak pernah terjawab oleh para pakar ekonomi makro tersebut, walaupun hanya dari dataran teori.

Seandainya teori-teori makro tersebut sukses, sesungguhnya itu adalah kesuksesan kaum kapitalis, bukan kesuksesan ekonomi secara keseluruhan. Apalagi pada kenyatannya, teori itu gagal.

Mengapa harus kita katakan sebagai kesuksesan kaum kapitalis? Kita lihat satu per satu.

Page 7: Ekonomi islam edited

1. Aspek Pertumbuhan Ekonomi1. Aspek Pertumbuhan Ekonomi Kesuksesan ekonomi kapitalisme dalam pertumbuhan

ekonominya, sesungguhnya sangat ditopang oleh keberadaan pasar uang.

Dalam pasar uang tersebut, lembaga yang paling berperan adalah:

1. Perbankan2. Pasar modal

Dengan adanya 2 lembaga tersebut, penghasilan masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi langsung dapat terserap dan dapat digunakan untuk menopang kebutuhan investasi.

Dengan adanya 2 lembaga itu pula, kebutuhan investasi dalam skala besar dapat dengan mudah diwujudkan.

Yang menjadi pertanyaan adalah: kepada siapa keberadaan kedua lembaga tersebut mengabdi?

Page 8: Ekonomi islam edited

2. Aspek pemerataan Ekonomi2. Aspek pemerataan Ekonomi Pada kenyataannya, yang bisa dan yang hanya bisa

memanfaatkan kedua lembaga keuangan tersebut tidak lain adalah perusahaan-perusahaan yang sudah besar dan mapan saja.

Dengan demikian, pemilik perusahaan yang sudah besar akan semakin besar, sedangkan peluang bagi perusahaan kecil, terlebih lagi bagi pemain baru, sangatlah kecil.

Di sisi lain, dilihat dari sisi model perusahaannya, bentuk PT adalah sebuah perserikatan modal. Konsekuensinya adalah, PT tidak pernah memberi peluang bagi mereka yang hanya memiliki “tenaga” saja untuk menjadi pemilik perusahaan.

Dari sinilah, munculnya kelas pemilik kapital dan kelas kaum buruh akan semakin kentara dan makin tajam.

Page 9: Ekonomi islam edited

3. Aspek Keadilan Ekonomi3. Aspek Keadilan Ekonomi Walaupun dalam teori-teori kapitalisme sudah dikenal

adanya istilah private goods dan public goods, pada kenyataannya batas-batas kepemilikan dan pemanfaatannya barang-barang tersebut masihlah sangat kabur.

Akibatnya, barang-barang yang sebenarnya terkait dengan hajat hidup orang banyak (air, hutan, energi, jalan dsb), banyak yang dikuasai oleh pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

Pihak-pihak tertentu tersebut tidak lain adalah para pemilik modal besar (kaum kapitalis).

Jika banyak public goods yang dengan mudah jatuh di tangan individu-individu tertentu, pertanyaannya adalah: atas dasar apa mereka mendapatkan hak untuk itu? Dimana letak keadilannya?

Page 10: Ekonomi islam edited

4. Aspek Stabilitas Ekonomi4. Aspek Stabilitas Ekonomi Upaya-upaya yang dilakukan pakar ekonomi makro

untuk mewujudkan kestabilan ekonomi tidak pernah menyentuh pada sumber penyebab, tetapi hanya sekedar mengendalikan sebuah akibat.

Contohnya, ketika Keynes mengkritik teori Klasik tentang teori permintaan uang karena tidak memasukkan unsur spekulasi, Keynes tidak pernah menganggap motif spekulasi tersebut sebagai sumber ketidakstabilan ekonomi, tetapi justru memasukkannya sebagai salah satu variabel teorinya.

Setelah didapatkan teori dengan variabel baru tersebut, barulah difikirkan upaya pengendaliannya, bukan upaya untuk menghapuskannya.

Page 11: Ekonomi islam edited

4. Aspek Stabilitas Ekonomi, 4. Aspek Stabilitas Ekonomi, lanjutan…lanjutan…

Kenyataannya, kreativitas dan inovasi manusia untuk melakukan aktivitas ekonominya senantiasa tumbuh terus.

Banyak aktivitas ekonomi di jaman Klasik yang tidak ada kemudian menjadi ada, sehingga ada kesan seolah-olah teori-teori klasik sudah tidak “ampuh” lagi.

Jika tidak ada standar yang jelas mana aktivitas yang bisa membahayakan stabilitas ekonomi dan mana yang tidak, maka teori-teori ekonomi akan semakin kompleks.

Akibatnya, para ekonom akan semakin terbebani dan selanjutnya ekonomi akan semakin sulit untuk dikendalikan.

Itulah kenyataan yang terjadi saat ini.

Page 12: Ekonomi islam edited

EKONOMI ISLAMEKONOMI ISLAMSEBUAH HARAPAN SEBUAH HARAPAN

PASCA SOSIALISME - KAPITALISMEPASCA SOSIALISME - KAPITALISME

Solusi yang ditawarkan ekonomi Islam tidaklah se ekstrim sosialisme, yang menghendaki dihapuskannya kepemilikan individu, khususnya kepemilikan asset-asset produksi.

Pembenahan ekonomi Islam diawali dengan menata aspek kepemilikan (al-milkiyah).

Aspek ke dua yang harus ditata adalah menyangkut pemanfaatan kepemilikan (at-tashorruf fil milkiyah).

Aspek ke tiga adalah penataan di bidang distribusi kekayaan di tengah masyarakat (tauzi’u tsarwah baynannas).

Page 13: Ekonomi islam edited

PILAR / ASAS PILAR / ASAS SISTEM EKONOMI ISLAMSISTEM EKONOMI ISLAM

Terdapat tiga asas / pilar dalam Sistem Ekonomi Islam, yaitu :

Asas Pertama, Kepemilikan (al-milkiyah). Asas Kedua, Pemanfaatan Kepemilikan (at-

tashorruf fil milkiyah). Asas Ketiga, Distribusi Kekayaan di tengah

masyarakat (tauzi’u tsarwah baynannas).

Page 14: Ekonomi islam edited

PILAR / ASAS PILAR / ASAS SISTEM EKONOMI ISLAMSISTEM EKONOMI ISLAM

Dalam pandangan Islam, kepemilikan dibagi 3:1. Kepemilikan individu (milkiyah fardiyah)2. Kepemilikan umum (milkiyah ‘ammah)3. Kepemilikan negara (milkiyah daulah)

Pemanfaatan kepemilikan dibagi 2:1. Konsumtif (infaqul mal)2. Produktif (tanmiyatul mal)

Distribusi kekayaan dibagi 2:1. Distribusi antar individu.2. Distribusi oleh negara.

Page 15: Ekonomi islam edited

PENJABARAN SINGKAT PENJABARAN SINGKAT I. KEPEMILIKANI. KEPEMILIKAN

1. Kepemilikan individu Ijin Asy-Syari’ bagi seseorang untuk memiliki dan

memanfaatkan barang bergerak maupun tidak bergerak. Ekonomi Islam mengatur ‘kualitas’ kepemilikan tetapi

tidak membatasi ‘kuantitas’ kepemilikan individu. Ekonomi kapitalisme tidak mengatur ‘kualitas’ dan

‘kuantitas’ kepemilikan individu. Ekonomi sosialisme tidak mengatur ‘kualitas’ tetapi

mengatur ‘kuantitas’ kepemilikan individu. ‘Kualitas’ yang dimaksud adalah mengatur cara-cara

perolehan kepemilikan, apakah sesuai dengan ketentuan syari’at atau tidak.

‘Kuantitas’ menyangkut seberapa banyak barang yang diperbolehkan untuk dimilikinya.

Page 16: Ekonomi islam edited

SEBAB-SEBAB SEBAB-SEBAB KEPEMILIKAN INDIVIDUKEPEMILIKAN INDIVIDU

Merupakan cara-cara syar’i yang dengannya seorang individu memiliki harta.

Terdapat 5 (lima) sebab kepemilikan individu : 1. Bekerja 2. Waris. 3. Kebutuhan harta untuk hidup 4. Pemberian negara 5. Harta yang diperoleh individu tanpa imbalan

harta / jasa.

Page 17: Ekonomi islam edited

2. Kepemilikan Umum• Kepemilikan umum adalah ijin Asy-Syari’ kepada suatu

komunitas untuk bersama-sama memanfaatkan suatu benda.

• Kepemilikan umum meliputi 3 jenis:

• 1. Harta benda yang merupakan kebutuhan umum. Contoh: Air, padang gembalaan, hutan, BBM dsb

• 2. Sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki oleh individu. Contoh: Laut, sungai, danau, teluk, selat, jalan, jembatan, lapangan dsb

• 3.Tambang yang tidak terbatas, contoh: Tambang emas, perak, besi, tembaga, timah, alumunium dsb.

Page 18: Ekonomi islam edited

3. Kepemilikan Negara

• Kepemilikan negara adalah harta yang tidak termasuk kategori milik umum melainkan milik pribadi, namun barang-barang tersebut terkait dengan hak kaum muslimin secara umum

• Yang masuk kategori kepemilikan negara adalah:1. Jizyah2. Kharaj3. Ghanimah4. Fa’i5. Rikaz 6. ‘Usyur7. Harta orang meninggal tanpa ahli waris8. Harta orang murtad9. Berbagai macam tanah, bangunan, perkantoran,

sekolah, rumah sakit milik negara 10. Dan sebagainya.

Page 19: Ekonomi islam edited

II. PEMANFAATAN KEPEMILIKAN II. PEMANFAATAN KEPEMILIKAN ((TASHORRUF FIL MILKIYYAHTASHORRUF FIL MILKIYYAH))

Pemanfaatan Kepemilikan adalah tatacara syar’i yang wajib dipegang oleh seorang muslim ketika dia mempergunakan hartanya. Meliputi 2 (dua) kegiatan :

1. KONSUMSI (Infaqul Maal)

2. PRODUKSI (Tanmiyatul maal)

Page 20: Ekonomi islam edited

A.A. Konsumsi ( Konsumsi (infaqul malinfaqul mal))

Pengertian Infaq: Badzlul maal bilaa ‘iwadh (memberikan harta tanpa imbalan)

Contoh Infaq : zakat, shadaqah, nafkah, kaffarah, dan sebagainya.

WARNING : ISTILAH ZIS => tidak berada dalam satu level kategori / klasifikasi dan bisa membingungkan dalam praktik.

Infaq merupakan kategori umum, sedang zakat dan shadaqah merupakan kategori khusus sebagai bagian dari kategori umum itu.

Page 21: Ekonomi islam edited

A.A. Konsumsi ( Konsumsi (infaqul malinfaqul mal) lanjutan) lanjutan

Ekonomi Islam mengatur konsumsi manusia terbagi dalam beberapa kategori:

1. Mubah, contohnya: membeli makanan, pakaian, rumah, kendaraan dsb.

2. Sunnah, contohnya: shodaqoh untuk faqir, miskin, masjid, rumah sakit dsb.

3. Wajib, contohnya: nafkah diri sendiri, untuk istri dan anak-anaknya, zakat dsb.

4. Makruh: pengeluaran untuk kebutuhan yang berlebihan atau boros (idha’atul mal)

5. Haram, contohnya: israf/tadzbir/taqtir (pengeluaran untuk kemaksiatan), risywah (suap), judi, dsb.

Page 22: Ekonomi islam edited

B. Produksi (B. Produksi (tanmiyatul maltanmiyatul mal))

1.1. Pengertian Pengertian Tanmiyatul MalTanmiyatul Mal Merupakan usaha untuk memperbanyak

harta yang telah dimiliki. Contoh : bertani, jual beli (tijarah), sewa

menyewa (ijarah), dan sebagainya. Tanmiyatul Mal terkait 2 (dua) aspek : 1. Aspek Teknis (uslub), misal teknologi

pertanian, teknologi internet untuk perdagangan. (di luar pembahasan kita)

2. Aspek Hukum (syar’i), misal hukum kepemilikan lahan pertanian, hukum menyewakan lahan pertanian, dsb.

Page 23: Ekonomi islam edited

MACAM-MACAM MACAM-MACAM TANMIYATUL TANMIYATUL ISLAM ISLAM MENURUT HUKUM ISLAMMENURUT HUKUM ISLAM

1.1. PERTANIANPERTANIAN

2.2. INDUSTRIINDUSTRI

3.3. KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

4.4. PERDAGANGANPERDAGANGAN

5.5. PERDAGANGAN LUAR NEGERIPERDAGANGAN LUAR NEGERI

6.6. PERDAGANGAN VALUTA ASINGPERDAGANGAN VALUTA ASING

7.7. PERSYARIKATANPERSYARIKATAN

8.8. INVESTASIINVESTASI

Page 24: Ekonomi islam edited

B. Produksi (B. Produksi (tanmiyatul maltanmiyatul mal))

1.1. PertanianPertanian (az-ziro’ah) Ekonomi Islam memberi aturan agar feodalisme dalam

bidang pertanian tidak terjadi. Aturan yang diberikan yaitu dengan asas: penyatuan

kepemilikan lahan pertanian dengan produksi. Aturan itu tersimpul dari adanya 3 ketentuan:

a. Adanya hukum menghidupkan tanah yang mati (ihya’ul mawat).

b. Adanya hukum larangan menerlantarkan lahan pertanian selama 3 tahun berturut-turut.

c. Adanya hukum larangan menyewakan lahan pertanian.

Page 25: Ekonomi islam edited

2. Industri 2. Industri (ash-shina’ah)(ash-shina’ah) Ekonomi Islam memberi keleluasaan bagi individu-

individu untuk mengembangkan industrinya, selama jenis industrinya tidak dilarang.

Industri dalam ekonomi Islam mengikuti asas: تنتجه ما حكم تأخذ الصناعة

“Status hukum industri menurut apa yang diproduksinya”.

Industri yang dilarang untuk dimiliki individu menurut ketentuan ekonomi Islam ada 2 jenis:

a. Industri yang memproduksi barang yang haram, seperti: industri minuman keras, industri pengalengan babi dsb.

b. Idustri yang menghasilkan barang kepemilikan umum, seperti: industri tambang emas, perak, tembaga, BBM dsb.

Page 26: Ekonomi islam edited

3. Ketenagakerjaan 3. Ketenagakerjaan (al-ijarah)(al-ijarah) Asas dari ketenagakerjaan menurut ekonomi Islam adalah

mengikuti manfaat (jasa) yang diberikan pekerja. Ketenagakerjaan didefinisikan sebagai:

بعواض المنفعة هيعقضعلى االجرة“Aqad atas suatu manfaat dengan imbalan atau upah”

Transaksi ketenagakerjaan tidak boleh dikaitkan secara langsung dengan transaksi jual beli.

Upah bagi seorang pekerja tidak boleh ditentukan berdasarkan harga barang yang dihasilkan.

Upah yang diberikan tidak boleh didasarkan pada kebutuhan fisik minimum agar seorang pekerja masih dapat bekerja.

Negara juga tidak boleh mematok ketentuan upah pekerja dengan standar Upah Minimum Regional (UMR).

Page 27: Ekonomi islam edited

4. Perdagangan 4. Perdagangan (at-tijarah)(at-tijarah) Hukum asal dari perdagangan adalah mubah (jaiz) bagi

setiap individu Kebolehan itu dengan ketentuan harus mengikuti rukun

dan syarat jual beli Negara tidak melakukan supervisi secara langsung tetapi

hanya secara umum Negara hanya menjaga agar pelaku perdagangan tidak

menyimpang ketentuan syara’ dan memberi sanksi pada pelanggarnya.

Penentuan harga dikembalikan sepenuhnya pada keduabelah pihak, sesuai asas saling ridho (antaradhin).

Negara tidak boleh melakukan intervensi dalam proses trasaksi jual-beli, khususnya dalam penentuan harga (tas’ir), seperti: mematok harga untuk komoditi tertentu.

Page 28: Ekonomi islam edited

5. Perdagangan Luar Negeri5. Perdagangan Luar Negeri Asas perdagangan luar negeri adalah pedagangnya, bukan

komoditinya. Warga negara Khilafah bebas melakukan ekspor-impor

komoditi apapun juga tanpa harus ada ijin dari negara. Negara Khilafah hanya membuka perjanjian

perdagangan, tidak boleh menetapkan komoditi tertentu saja dan tidak boleh membatasi dengan kuota.

Bea cukai tidak boleh diambil untuk warga negara terhadap komoditi apapun juga. Dalilnya:

صاحبمكس ال الجنة يدخل“Tidak akan masuk surga orang yang memungut cukai”

Untuk warga negara asing diperlakukan sesuai dengan yang dikenakan terhadap warga negara Khilafah ketika memasuki negara tersebut.

Page 29: Ekonomi islam edited

6. Perdagangan Valuta Asing6. Perdagangan Valuta Asing

Islam memberi kebebasan untuk melakukan transaksi jual beli valuta asing, asal memenuhi ketentuan syaratnya.

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu:1. Berat timbangannya atau nilai uangnya sama dan

setimbang (untuk mata uang yang sejenis).2. Jual-beli yang tidak sejenis boleh suka sama suka,

asalkan dilakukan secara kontan.3. Serah terima antara kedua belah pihak harus dalam

satu tempat. Negara tidak boleh mematok kurs mata uangnya

terhadap mata uang asing.

Page 30: Ekonomi islam edited

7. Persyarikatan 7. Persyarikatan (syirkah / syarikah)(syirkah / syarikah)

Syirkah adalah aqad antara dua orang atau lebih untuk melakukan usaha dengan tujuan mencari keuntungan.

Aqad tersebut dapat berupa penggabungan tenaga dengan tenaga, tenaga dengan modal atau campuran dari keduanya.

Syirkah dikatakan sah apabila telah terjadi ijab dan qabul antar semua pihak yang terlibat dalam kerjasama untuk melakukan sebuah usaha.

Syirkah yang hanya penggabungan modal sebagaimana dalam PT tidak sah hukumnya.

Syirkah dalam Islam ada 5 bentuk: Abdan, mudharabah, inan, wujuh dan mufawadhah.

Page 31: Ekonomi islam edited

8. Investasi 8. Investasi (al-istitsmaar)(al-istitsmaar)

Penambahan modal untuk mengembangkan suatu perusahaan dibolehkan dalam Islam.

Penambahan modal dapat dilakukan dengan prinsip syirkah untuk berbagi untung dan berbagi rugi.

Penambahan modal tidak boleh dengan prinsip utang-piutang yang disertai ketentuan adanya bunga.

Penambahan modal tidak boleh dengan penjualan kertas saham yang tidak mengikuti ketentuan ijab-qobul sebagaimana dalam aqad syirkah.

Penambahan modal dengan prinsip syirkah dapat dilakukan secara langsung maupun melalui perantara (perbankan syariah).

Page 32: Ekonomi islam edited

III. DISTRIBUSI KEKAYAANIII. DISTRIBUSI KEKAYAAN1. Distribusi antar individu1. Distribusi antar individu

Distribusi antar individu dapat melalui 3 kemungkinan:1. Melalui sebab-sebab kepemilikan, seperti bekerja,

waris, hibah dsb.2. Melalui pola konsumsi yang telah ditentukan, seperti

membeli kebutuhan hidup, nafkah, shodaqoh, zakat dsb.

3. Melalui pola produksi yang telah ada, seperti perdagangan, industri, pertanian dsb.

Dorongan Islam untuk melangsungkan proses ditribusi tidak hanya bertumpu pada motif ekonomi, tetapi juga karena adanya motif meraih pahala yang sebanyak-banyaknya.

Page 33: Ekonomi islam edited

2. Distribusi oleh Negara2. Distribusi oleh NegaraA. Bidang Fiskal1. Sumber-sumber pemasukan negara Sumber pemasukan negara untuk kas Baitul Mal ada

3:a. Dari sektor kepemilikan individu, seperti: shodaqoh,

hibah, zakat dsb. Khusus untuk zakat tidak boleh bercampur dengan harta yang lain.

b. Dari sektor kepemilikan umum, seperti: tambang, bahan bakar minyak, gas, kehutanan dsb.

c. Dari sektor kepemilikan negara, seperti: jizyah, kharaj, ghanimah, fa’i, ‘usyur dsb.

Dalam kondisi normal negara tidak perlu memungut pajak dari rakyatnya.

Pajak hanya dipungut bila keadaan kas Baitul Mal mengalami kekurangan.

Page 34: Ekonomi islam edited

2. Pengeluaran Negara Negara bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan

pokok berupa: sandang, pangan dan papan bagi setiap individu rakyatnya.

Tanggung jawab itu berupa pengawasan dari negara agar jalur pemenuhan nafkah dari pihak yang dibebani kewajiban (sesuai jalur ahlinya), benar-benar dilaksanakan.

Jika seluruh jalur ahlinya sudah tidak ada (tidak ada yang mampu), maka negara berkewajiban untuk mengeluarkan kas Baitul Mal untuk pemenuhan kebutuhan pokok tersebut.

Pengeluaran kas Baitul Mal berikutnya adalah untuk pemenuhan kebutuhan primer bagi seluruh rakyatnya, yang meliputi: pendidikan, kesehatan dan keamanan secara gratis.

Pengeluaran zakat hanya diperuntukkan bagi 8 ashnaf.

Page 35: Ekonomi islam edited

2. Pengeluaran Negara, lanjutan

Pengeluaran yang lain adalah untuk memenuhi kewajiban negara terhadap para pegawai negeri, tentara, pejabat pemerintah, hakim dsb.

Pengeluaran Baitul Mal juga diperuntukkan bagi pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh rakyat, seperti: masjid, rumah sakit, jalan, jembatan, terminal, pasar, rel kereta api dsb.

Kas Baitul Mal juga harus ada yang dicadangkan untuk pengeluaran pada kondisi-kondisi darurat, seperti: terjadinya paceklik, banjir, gunung meletus, gempa dsb.

Penetapan pengeluaran anggaran belanja sepenuhnya mengikuti ketentuan syari’at dan hanya di tangan kepala negara saja hak untuk pengeluarannya.

Kepala negara tidak perlu menunggu persetujuan DPR untuk mengeluarkan anggaran, sebagaimana yang ada pada sistem demokrasi saat ini.

Page 36: Ekonomi islam edited

B. Bidang Moneter

Hukum asal bagi negara untuk mencetak mata uang sendiri adalah mubah.

Dalam keadaan tertentu yang mengharuskan, negara wajib mencetak mata uang sendiri.

Mata uang yang wajib dicetak adalah emas dan perak. Jika tidak memungkinkan, bisa dalam bentuk mata uang

kertas yang dijamin dengan emas dan perak yang disimpan (mata uang kertas substitusi).

Perputaran uang di tengah masyarakat dikembalikan pada mekanisme pasar.

Nilai mata uang emas dan perak ditentukan berdasarkan beratnya.

Transaksi perdagangan tidak harus menggunakan emas dan perak dalam bentuk koin resmi, tetapi boleh dalam bentuk batangan, perhiasan dsb.

Page 37: Ekonomi islam edited

B. Bidang Moneter, lanjutan Kewajiban negara dalam pengendalian moneter:1. Melarang terjadinya transaksi utang-piutang yang

membuahkan riba nashiah.2. Melarang terjadinya jual beli (sharf) yang sejenis yang

membuahkan riba fadl.3. Melarang terjadinya jual beli mata uang yang tidak

sejenis secara tidak kontan.4. Melarang terjadinya jual beli mata uang yang tidak

sejenis yang tidak di tempat.5. Melarang praktik penimbunan uang (kanzul mal).6. Menjaga agar transaksi ekspor-impor tetap menggunakan

mata uang emas dan perak. 7. Jika perdagangan dengan negara lain menggunakan uang

kertas, maka negara harus mengawasi dan memastikan bahwa mata uang negara tersebut kuat dengan jaminan logam mulia dan surat-surat berharga lainnya.

Page 38: Ekonomi islam edited

PENUTUPPENUTUPSebuah CatatanSebuah Catatan

Jika ekonomi Islam dijalankan, maka gambaran yang muncul adalah berjalannya kembali mekanisme pasar sebagaimana yang pernah diimpikan oleh kaum klasik.

Mimpi tersebut adalah pertumbuhan ekonomi yang terus melaju dan stabilitas harga yang terjamin, tanpa harus banyak melibatkan peran negara.

Teori klasik tentang pasar barang akan mudah terwujud. Hukum Say yang menyatakan: “supply creates its own demand” dapat lebih terjamin untuk bisa tercapai.

Kegagalan Hukum Say akan dapat tertanggulangi karena motif spekulasi dalam pasar uang ditiadakan.

Pendapatan yang diterima masyarakat benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi dan investasi yang riil.

Page 39: Ekonomi islam edited

Sebuah Catatan, Sebuah Catatan, lanjutanlanjutan Di dalam pasar uang, teori Irving-Fisher akan berlaku

kembali. Permintaan uang dari masyarakat hanyalah merupakan

suatu proporsi tertentu dari volume transaksi. Fungsi uang hanyalah sebagai alat transaksi dan alat

penyimpan kekayaan. Uang tetap memiliki nilai tetapi tidak perlu memiliki

“harga”. Di pasar tenaga kerja, penentuan upah dapat kembali ke

mekanisme pasar, yaitu atas keridhoan dua pihak. Negara dapat membantu penaksiran nilai manfaat dari

pekerja. Di pasar luar negeri, teori mekanisme Hume dapat

berjalan jika transaksi ekspor-impor menggunakan emas dan perak.

Page 40: Ekonomi islam edited

Sebuah Catatan, Sebuah Catatan, lanjutanlanjutan Perbedaannya adalah, mekanisme pasar yang berjalan

dijaga dengan aturan yang jelas, mana yang baik untuk perekonomian, sekaligus baik pula untuk kehidupan manusia; serta mana yang buruk untuk perekonomian, sekaligus buruk pula untuk kehidupan manusia.

Pertumbuhan ekonomi tidak harus diiringi mimpi buruk ekonomi klasik seperti terjadinya kesenjangan sosial, tingkat pengangguran yang tinggi dsb.

Perbedaan berikutnya adalah, perekonomian akan bisa dinikmati oleh semua pihak secara adil. Semua pihak memiliki peluang yang sama, baik yang hanya memiliki modal saja, tenaga saja, atau kedua-duanya.

Terjadinya kelas sosial dapat dengan mudah dihilangkan, selama peluang syirkah Islam dapat diwujudkan.

Page 41: Ekonomi islam edited

Sebuah Catatan, Sebuah Catatan, lanjutanlanjutan Perekonomian akan berjalan dengan biaya rendah,

karena tidak perlu dibebani biaya pajak, berbagai proses perijinan, serta tersedianya faktor-faktor produksi yang murah (bahkan bisa gratis) seperti: bahan bakar, listrik, telpon dsb.

Biaya hidup yang rendah yang akan dirasakan semua penduduknya, karena adanya jaminan pemenuhan kebutuhan pokok individu seperti: sandang, pangan, papan, maupun kebutuhan pokok masyarakat seperti: pendidikan, kesehatan dan keamanan secara gratis.

Pertumbuhan ekonomi Islam memang tidak akan secepat dan setinggi ekonomi kapitalisme, akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkeadilan.

Perekonomian tidak harus berakhir dengan malapetaka besar sebagaimana yang terjadi dalam sejarah klasik.