Agama Dan Iman

9
MAKALAH AGAMA Agama dan Iman Kelompok 4 Adrian Rahardi XF/2 Geraldy XF/18 James Djauhari XF/22 Kevin Hartono XF/26 Krisna Sanjaya XF/27

Transcript of Agama Dan Iman

Page 1: Agama Dan Iman

MAKALAH AGAMAAgama dan Iman

Kelompok 4Adrian Rahardi XF/2

Geraldy XF/18

James Djauhari XF/22

Kevin Hartono XF/26

Krisna Sanjaya XF/27

SMA Kolese KanisiusTahun Ajaran 2010/2011

Page 2: Agama Dan Iman

Bab IV – Agama dan Iman

Iman Dalam Kehidupan

1. Iman berarti mempercayakan diri pada keandalan kenyataan di luar diri kita dan pada kenyataan

itu kesejahteraan hidup kita bergantung.

2. Iman didasarkan atas kepercayaan, trust. Tanpa iman, mustahil ada perkembangan ilmu dan

teknologi, pengembangan lingkungan, persahabatan, dan organisasi.

Iman Dalam Agama

1. Artinya kepercayaan kepada Tuhan dan mengandalkan diri kepada Tuhan.

2. Iman mengakui ada kekurangan pada diri sendiri dan kelebihan pada Tuhan.

3. Sifat-sifat iman dalam agama adalah iman adalah anugerah, iman adalah keputusan, iman adalah

keterlibatan, dan iman tak pernah selesai.

Macam-macam iman dalam agama dijelaskan sebagai berikut.

1. Iman adalah Anugerah

Tuhan memperkenalkan sabda-Nya, perintah, kehendak, dan diri-Nya pada manusia

agar memahami diri-Nya.

Karena muncul dari inisiatif Tuhan, maka iman disebut anugerah dari Tuhan.

Lewat iman Tuhan memberikan sabda, kehendak, dan perintah-Nya.

2. Iman adalah Keputusan

Untuk beriman harus ada keputusan dari manusia. Dia harus menetukan apakah

berhadapan dengan Tuhan yang dapat diandalkan, manusia berani untuk menyerahkan

diri kepadanya.

Manusia mengambil sikap apakah dia akan mengandalkan Tuhan sebagai dasar dan

tujuan hidup atau tidak.

Maka iman bukan hal yang terjadi secara otomatis atau kebetulan.

3. Iman adalah Keterlibatan

Orang beriman sejati menyerahkan diri kepada Tuhan.

Pada Tuhan, orang beriman mempercayakan hidup dan masa depannya. Karena itu,

orang beriman juga terlibat, commited.

Dia mengikuti dan melaksanakan kehendak dan perintah Tuhan yang bermaksud

membawanya ke kepenuhan hidup dan masa depan itu.

Ketaatan pada Tuhan itu bukan hanya pada saat tertentu saja seperti berdoa, tetapi

dalam seluruh waktu hidupnya dan dalam segala sesuatu.

Makalah Agama/XF/Kelompok 4/Tahun Ajaran 2010/2011 2

Page 3: Agama Dan Iman

Maka iman tidak hanya menyangkut budi, tetapi seluruh diri manusia; cipta, rasa,

karya, karsa.

4. Iman tak Pernah Selesai

Hidup terus berjalan, maka iman juga harus berkembang.

Iman tidak pernah selesai, tidak dapat mandeg, dan harus selalu relevan dengan

zamannya. Maka orang beriman selalu berusaha makin memahami kehendak Tuhan

dalam segala bidang kehidupan.

Lewat iman, manusia mencari jawab apa kehendak Tuhan dalam berbagai bidang

kehidupan.

Di zaman modern orang beriman mencari jawab atas kehidupan bangsanya, yaitu

kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, dan jawaban iman mana yang teapt untuk

menanggapinya.

Hidup beriman tak pernah selesai karena manusia terus mencari jawab iman baru dari

tantangan hidup zamannya.

Orang beriman terus mencari perintah dan kehendak Tuhan sesuai zamannya, maka

orang beriman adalah orang yang terus mencari, exploratif

5. Inti Hidup Beriman

Inti hidup beriman adalah mereka yang menerima dan mengakui Tuhan sebagai satu-

satunya penyelamat mereka.

Orang beriman adalah orang yang terlibat dan setia kepada Tuhan secara nyata dalam

hidupnya.

Pemujaan Berhala

1. Inti dari Pemujaan Berhala adalah menerima dan mengakui (Men-Tuhan-kan) segala sesuatu

selain Tuhan.

2. Pemujaan Berhala dilarang dalam Sepuluh Perintah Allah yang Pertama, berbunyi “Jangan

menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.

3. Berhala : Diakui dan disembah sebagai andalan dan penyelamat hidup. Sikap berhala ini

sebenarnya berasal dari bisikan dari roh jahat untuk mementingkan nafsu duniawi dan sifat

manusia yang tak pernah puas.

Pemujaan berhala merupakan saingan abadi Tuhan, oleh karena itu agama-agama yang percaya

akan Tuhan melarang pemujaan berhala.

Bentuk sikap berhala:

Zaman Dahulu : Benda, berupa batu, pohon, tempat tertentu, manusia ajaib:dukun,

tukang sihir, dan raja. Manusia tersebut dikatakan “ajaib”, karena faktor pekerjaan,

kekuasaan, maupun paksaan dari pihak luar untuk memujanya. Pemujaan berhala ada

Makalah Agama/XF/Kelompok 4/Tahun Ajaran 2010/2011 3

Page 4: Agama Dan Iman

sejak zaman Nabi Musa, dimana Bangsa Israel menyembah Anak Lembu Emas dan

memalingkan diri dari Tuhan Allah.

Zaman Sekarang : Ilmu dan Teknologi, Seks, dan Paham Konsumerisme

4. Ilmu dan Teknologi

Adanya perkembangan pesat dalam bidang ilmu dan teknologi memberikan banyak

keuntungan bagi manusia, seperti kenyamanan, kelancaran dalam hidup manusia.

Manusia seperti cenderung mendewa-dewakan ilmu dan teknologi karena manfaat yang

telah diberikannya.

Hal-hal yang pada zaman dahulu diperlukan adanya Tuhan, sekarang dapat dilakukan

dengan adanya mesin dan penemuan manusia lainnya

Contoh :

Makhluk hidup yang sebelumnya hanya dapat diciptakan Tuhan, sekarang dapat

dilakukan manusia seperti hewan transgenik (mutasi pada hewan), kloning hewan dan

manusia.

Manusia berpikir sebelumnya bahwa hal itu adalah kehendak Tuhan, tetapi sekarang ini

hal-hal tersebut dapat dijelaskan secara runut dan ilmiah, sehingga manusia lama-

kelamaan akan berpikir bahwa Tuhan tidak ada.

Misalnya mengapa adanya hujan ikan, ternyata disebabkan karena adanya pusaran yang

mengangkat ikan-ikan ke awan, lalu dijatuhkan ke daratan bersamaan dengan hujan.

Manusia zaman dahulu tentu berpikir hal tersebut adalah anugrah dari Tuhan kepada

manusia.

Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menjelaskan segala kejadian yang ada, masalah

hidup dan memenuhi harapan manusia, sehingga dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi Tuhan dianggap “tidak ada”.

5. Seks

Seks memberikan manusia gairah, perasaan hidup, dan kreatifitas. Seks juga membuat

manusia merasa lebih muda dan merasa berharga.

Dalam pelaksanaannya, seks berdiri sendiri dan dilepaskan dari manusia dan kehidupan.

Seks banyak digunakan untuk tujuan komersial (untuk mendapatkan uang), misalnya

pada media cetak, elektronik, bahkan ada yang dipaketkan maupun diperjual-belikan

lewat bursa.

Dalam dunia saat ini, seks merupakan berhala, karena dicari-cari, diagung-agungkan,

bahkan dapat menjadi obat segala penyakit mental dan masalah dalam hidup manusia.

6. Konsumerisme

Produk-produk teknologi menjadi lambang kemajuan dan kemodern-an. Seseorrang yang

mempunyai banyak barang-barang teknologi, semisal telepon genggam, mobil, dan

Makalah Agama/XF/Kelompok 4/Tahun Ajaran 2010/2011 4

Page 5: Agama Dan Iman

benda-benda berteknologi baru, dibilang oleh orang-orang di sekitarnya sebagai orang

yang modern.

Manusia yang tak pernah puas, akan terus mengikuti perkembangan teknologi, karena

takut ketinggalan zaman (tidak menggunakan produk berteknologi terbaru). Orang yang

ketinggalan zaman tentu akan menjadi bahan ejekan orang-orang di sekitarnya.

Manusia zaman sekarang merasa bahagia apabila mendapatkan dan menggunakan

produk berteknologi modern, sehingga orang menggantungkan kebahagiaan mereka pada

produk teknologi tersebut. Sikap tersebut adalah tindakan konsumerisme dan hedonisme.

Konsumerisme :

o Etimologis Konsumerisme : Bahasa Latin : consumere → memakan &

menghabiskan.

o Konsumerisme : Sikap dan dorongan, untuk menghabiskan produk-produk yang

ditawarkan.

Hedonisme :

o Etimologis Hedonisme : Bahasa Yunani : hedone → kenikmatan

o Hedonisme : Sikap dan dorongan untuk mendapat kenikmatan lewat

pemanfaatan segala yang dikira mendatangkan kenikmatan.

Orang terdorong oleh sikap konsumerisme karena hendak menikmati, didesak oleh sikap

hedonistis. Produk-produk teknologi dijadikan tujuan hidup, sarana untuk penyembahan.

Iman Ekstrinsik dan Intrinsik

Iman dapat dibedakan berdasarkan penghayatan iman dalam arti bagaimana orang beragama

mewujudkan iman kepada Tuhan dalam kehidupan nyata, dapat dibedakan menjadi :

1. Iman Ekstrinsik

Iman yang tak menyatu pribadi orang yang beragama. Menurutnya, iman adalah hal luar

yang tidak mempengaruhi cara berpikir, berkehendak, dan berperilaku.

Penganut agama ini hanya mencari dan mengutamakan agama apabila hidupnya tengah

dilanda kesulitan.

Dia mencari pemenuhan psikologis: perlindungan, aman, nyaman, dan enak, tetapi hanya

mempergunakan iman untuk kepentingan pribadi (menganut agama secara pamrih).

Penganut iman ekstrinsik mendapatkan gambaran/image baik dari masyarakat di

sekitarnya dan perbuatan yang dilakukannya juga merupakan perbuatan baik, misalnya

taat pada perintah agama dan pergi ke tempat suci dengan tujuan dikagumi oleh orang

lain, sehingga dia memanfaatkan agama untuk pembesaran nama diri atau egonya

Orang beriman ekstrinsik menganut agama karena dorongan ekonomis dan

mempergunakan agama sebagai sarana untuk mendapatkan kedudukan dan kekuasaan.

Makalah Agama/XF/Kelompok 4/Tahun Ajaran 2010/2011 5

Page 6: Agama Dan Iman

Hidup orang beriman ekstrinsik terbagi 2: hidup agama dan hidup di dunia, moral dan

ekonomi, hidup pribadi, dan kemasyarakatan. Dalam pelaksanaan agama bersifat pilih-

pilih, walaupun menjadi penganut agama lahiriah yang baik. Perintah agama yang

merugikan hidup duniawinya dijauhi, sedangkan yang menguntungkan dibesar-besarkan.

Mereka mencari keuntungan dari agama untuk kehidupan pribadi dan sosialnya, bukan

menganut agama tersebut.

2. Iman Intrinsik

Orang beriman intrinsik bukan memanfaatkan agama, akan tetapi menghayati iman.

Alasan mereka memeluk agama terletak dalam dirinya.

Iman mengontrol motif pribadi, ekonomi, dan sosialnya, sehingga orang beriman

intrinsik hanya berpegang pada satu norma: iman.

Mereka menganut agama tanpa syarat, tidak memperhitungkan keuntungan dan kerugian,

dan ikhlas, serta berusaha untuk menuruti semua perintah agama.

Mereka berani menanggung akibat dan resiko karena perbuatannya. Sehingga dapat

dikatakan orang beriman intrinsik adalah orang yang mempunyai pendirian dan

bertanggung-jawab. Mereka beragama karena ingin memuji dan memuliakan nama

Tuhan, kebaikan sesama, dan kesejahteraan masyarakat.

3. Gaya Massa – Gaya Murid

Orang beriman ekstrinsik mudah mengambil gaya massa, yang berarti melakukan

kegiatan agama untuk melindungi identitas kelompok dan memperjuangkan atau

mempertahankan kepentingan kelompok agamanya, walaupun tidak bersifat keagamaan

(politik, ekonomis, dan sosial).

Orang beriman intrinsik cenderung akan mengambil gaya murid, yang berarti orang

beragama hidup berdasarkan pandangan iman, seperti berusaha memahami dan

mendalami makna hidup, meneliti perkara secara kritis, dan bertindak demi perwujudan

imannya.

Pusat dan inti agama adalah iman. Iman dari Tuhan, sedangkan Agama dari Manusia.

Pengertian manusia tentang iman dan yang diimaninya dapat keliru. Oleh karena itu, prlu

adanya refleksi terus-menerus dan penghayatan iman secara mutlak bagi orang beriman

secara pribadi maupun kelompok,

Jika tidak, iman akan lenyap dan agama akan berubah menjadi sekadar kegiatan saleh

yang tanpa makna dan memberikan dampak positif bagi pemeluknya.

Makalah Agama/XF/Kelompok 4/Tahun Ajaran 2010/2011 6