A.docx

8
C. Hadis Pada Abad Ke II Hijriyah Pada periode ini hadis-hadis Nabi SAW mulai ditulis dan dikumpulkan secara resmi. ‘Umar ibn ‘Abd al-Aziz, salah seorang khalifah dari dinasti Umayah yang mulai memerintah dipenghujung abad pertama Hijriyah, merasa perlu untuk mengambil langkah-langkah bagi penghimpunan dan penulisan hadis Nabi secara resmi, yang selama ini berserakan didalam catatan dan hafalan para sahabat dan Tabi’in. Terdapat beberapa Faktor-faktor yang mendorong pengumpulan dan pengkodifikasian hadist pada periode ini diantaranya adalah : a. tidak adanya lagi penghalang untuk menuliskan dan membukukan hadist, yaitu kekahawatiran bercampurnya hadist dengan Alquran . Karena Alquran ketika itu telah dibukukan dan disebarluaskan b. munculnya kekhawtiran akan hilang dan lenyapnya hadist karena banyaknya para sahabat yang meninggal dunia akibat usia lanjut dan karena seringnya terjadi peperangan.

Transcript of A.docx

Page 1: A.docx

C.    Hadis Pada Abad Ke II Hijriyah

            Pada periode ini hadis-hadis Nabi SAW mulai ditulis dan dikumpulkan secara resmi.

‘Umar ibn ‘Abd al-Aziz, salah seorang khalifah dari dinasti Umayah yang mulai memerintah

dipenghujung abad pertama Hijriyah, merasa perlu untuk mengambil langkah-langkah bagi

penghimpunan dan penulisan hadis Nabi secara resmi, yang selama ini berserakan didalam

catatan dan hafalan para sahabat dan Tabi’in.

Terdapat beberapa Faktor-faktor yang mendorong pengumpulan dan pengkodifikasian hadist

pada periode ini diantaranya adalah :

a.       tidak adanya lagi penghalang untuk menuliskan dan membukukan hadist, yaitu

kekahawatiran bercampurnya hadist dengan Alquran . Karena Alquran ketika itu telah dibukukan

dan disebarluaskan

b.      munculnya kekhawtiran akan hilang dan lenyapnya hadist karena banyaknya para sahabat

yang meninggal dunia akibat usia lanjut dan karena seringnya terjadi peperangan.

c.       Semakain maraknya kegiatan pemalsuan hadist yang dilatarbelakangi oleh perpecahan

politik dan perbedaan mazhab di kalangan umat islam.

d.      Semakin luasnya daerah kekuasaan Islam disertai dengan semakin banyak dan

kompleksnya permasalahan yang dihadapi umat Islam.

1.      Kegiatan Pemalsuan Hadist

Pada abad ke-II hijriah telah banyak melahirkan para Imam Mujtahid di berbagai bidang,

diantaranya dibidang Fiqih dan Ilmu Kalam. Meskipun dalam beberapa hal mereka berbeda

pendapat, akan tetapi mereka saling merhormati

Page 2: A.docx

Akan tetapi memasuki abad ke-3 Hijriah , para pengikut masing-masing imam berpendapat

bahwa imam nya lah yang benar, sehingga menimbulkan bentrokan pendapat yang semakin

meruncing. Diantara pengikut fanatik akhirnya menciptakan hadist-hadist palsu dalam rangka

memaksakan pendapat mereka.

2.      Upaya Pelestarian Hadist.

Diantara kegiatan yang dilakukan oleh para ulama Hadist dalam rangka memelihara kemurnian

Hadist Rasulullah SAW adalah :

a.       Perlawatan ke daerah-daerah

b.      Pengklsifikasian Hadist kepada : Marfu’ (disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw),

Mawquf (disandrkan kepada sahabat ), dan Maqthu’( disandarkan kepada tabi;in ).

c.       Penyeleksian kualitas Hadist dan pengklasifikasian kepada : Shahih, Hasan, Dha’if.

3.      Tokoh-tokoh Pengumpul Hadist

Diantara tokoh-tokoh Hadist yang lahir pada masa ini adalah :Ali Ibn Madany, Abu Hatim Ar

Razy, Muhammad Ibn Jarir ath Thabary, Muhammad Ibn Sa’ad, Ishaq Ibn Rahawaih, Ahmad, Al

Bukhari Muslim, An Nasa’I, Abu Daud, At Turmudzy, Ibnu Majah, Ibnu Qutaibah Ad Dainury

4.      Bentuk penyusunan Kitab hadist pada Abad ke III Hijriyah

a.       Kitab Shahih, kitab ini hanya menghimpun hadist-hadist sahih,sedangkan yang tidak

shahih tidak dimasukkan kedalamnya.Penyusunannya berbentuk Mushannaf, Yaitu penyajian

berdasarkan bab masalah tertentu. Hadist yang dihimpun menyangkut masalah

fiqh ,aqidah ,akhlak ,sejarah dan tafsir .Contoh : sahih Muslim dan sahih Bukhari.

Page 3: A.docx

b.      Kitab Sunan. Didalam kitab ini dijumpai hadist yang sahih dan juga hadit dhaif yang tidak

terlalu lemah dan mungkar.Terhadap hadist dhaif dijelaskan sebab kedhaifannya. Bentuk

penyusunannya berbentuk Mushannaf dan hadistnya terbatas hanya pada masalah fiqh . Contoh :

Sunan Abu Dawud, Sunan at Turmidzi, Sunan al Nasai, Sunan Ibn Majah dan Sunan al Darimi.

c.       Kitab Musnad. Didalam kitab ini hadist disususn berdasrkan nama perawi pertama. Urutan

nama perawi pertama ada yang berdasrkan nabi kabilah seperti bani hasyim dsb. Ada juga yang

berdasarkan nama sahabat berdasrkan urutan waktu memeluk Islam,dan ada yang berdasarkan

hijaiyah dll. Contoh : Musnad Ahmad ibn Hanbal, Musnad Abu qasim Albaghawi, dan musnab

ustman ibn abi syaibah.

E.     Hadist pada abad ke-IV sampai ke-V (Masa Pemeliharaan, Penertiban, Penambahan, dan

Penghimpunan).

1.       Kegiatan periwayatan Hadist pada periode ini.

Periode ini dimulai pada masa Khlifah Al Muktadir sampai Khalifah Al Muktashim. Meskipun

kekuasaan Islam Pada periode ini mulai melemah dan bahkan mengalami keruntuhan pada abad

ke-7 Hijriah akibat serangan Hulaqu Khan, Cucu dari Jengis Khan. Kegiatan para Ulama Hadist

tetap berlansung sebagaimana periode-periode sebelumnya, hanya saja hadist-hadist yang

dihimpun pada periode ini tidaklah sebanyak penghimpunan pada periode-periode sebelumnya,

kitab-kitab hadist yang dihimpun pada periode ini diantaranya adalah :

1)      Al Shahih oleh Ibn Khuzaimah.(313 H)

2)      Al Anma’wa al Taqsim oleh Ibn Hibban (354 H)

Page 4: A.docx

3)      Al Musnad oleh Abu Amanah ( 316 H)

4)      Al Mustaqa oleh Ibn Jarud.

5)      Al Mukhtarah oleh Muhammad Ibn Abd Al Wahid al Maqdisi.

Setelah Lahirnya karya-karya diatas maka kegiatan para ulama berikutnya pada umumnya

hanyalah merujuk pada karya–karya yang telah ada dengan bentuk kegiatan mempelajari,

menghafal, memeriksa dan menyelidiki sanad-sanadnya dan matannya.

2.       Bentuk Penyusunan Kitab Hadist pada masa periode ini:

Para Ulama Hadist Periode ini memperkenalkan sitem baru dalam penusunan Hadist , yaitu :

a). Kitab Athraf, didalam kitab ini penyusunannya hanya menyebutkan sebagian matan hadist

tertentu, kemudian menjelaskan seluruh sanad dari matan itu, baik dari sanad kitab hadist yang

dikutib matannya ataupun dari kitab-kitab lainya contohnya :

1. Athraf Al Shahihainis, oleh Al Dimasyqi (400 H)

2. Athraf Al Shahihainis, oleh Abu Muhammad khalaf Ibn Muhammad al Wasithi

 (w 401 H)

3. Athraf Al Sunnah al arrba’ah, oleh Ibn Asakir al dimasyqi (w 571 H)

4. Athraf Al Kutub al Sittah, oleh Muhammad Ibn Tharir al Maqdisi ( 507 H)

Page 5: A.docx

b). Kitab Mustadhrak, Kitab ini memuat matan Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari atau

Muslim, atau keduanya atau lainnya, dan selanjutnya penyusun kitab ini meriwayatkan matan

hadist tersebut dengan sanadnya sendiri, conntoh :

1. Mustadhrak Shahih Bukhari , oleh Jurjani

2. Mustadhrak Shahih Muslim, oleh Abu Awanah (316 H)

3. Mustadhrak Bukhari Muslim, oleh Abu bakar Ibn Abdan al Sirazi (w.388 H)

c). Kitab Mustadhrak, Kitab ini menghimpun hadist-hadist yang memiliki syarat-syarat Bukhari

dan Muslim atau yang memiliki salah satu dari keduanya, contoh :

1. Al Mustdhrak oleh Al Hakim ( 321-405 H)

2. Al Ilzamat , oleh Al Daruquthni (306-385 H)

d). Kitab Jami’, Kitab ini menghimpun Hadist-hadist yang termuat dalam kitab-kitab yang telah

ada yaitu yang menghimpun hadsit shahih Bukhari dan Muslim. Contohnya :Al Jami’ bayn al

Shahihaini , oleh Ibn Al Furat ( Ibn Muhammad Al Humaidi (w.414 H)).,Al Jami’ bayn al

Shahihaini, oleh Muhammad Ibn Nashir al Humaidi (488 H),Al Jami’ bayan al Shahihaini, oleh

Al Baqhawi (516 H)

Page 6: A.docx