Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

download Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

of 46

Transcript of Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    1/46

    Makalah

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

    “Studi kasus

     Pekerja Proyek Pembangunan Hotel Panghegar Tewas Terjatuh

    dari Lantai 20, Rabu 23 aret 20!!" 

    Disusun Oleh:

    Nama NIM

    Hendro kurniawan 140110

    M! Ilham "#rar 140114$

    Dharma %ri&anto 14010''Kumala Indah 140104

    "ta "radinata 1401*+

    ,en& De-ita .!/! 140100

    .KO"H /IN22I

    /KNOO2I MIN,"K D"N

    2". MI

    "IK%"%"N

    01*

    K"/" %N2"N/"5 

    Puji syukur Kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

    rahmat dan ridha-Nya sehingga Makalah K3 ini dapat terselesaikan dengan baik.

    1

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    2/46

    Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam Mata

    Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) urusan !"-Teknik Perminyakan

    K#nsentrasi Teknik $e#l#gi !TT Migas %alikpapan.

    Penyusun merasa bah&a makalah ini tidak akan bisa terselesaikan tanpa

    adanya bantuan dari pihak lain' #leh karena itu penyusun menguapkan banyak 

    terima kasih kepada

    • %apak *+an ,arma' selaku d#sen mata kuliah K3.

    • Kepada rang tua yang telah banyak memberi bantuan m#ril dan

    spiritual.• ekan-rekan $e#l#gi angkatan /0"12/0" atas bantuan dan

    kerjasamanya.

    • !erta pihak 4 pihak lain yang telah memberikan bantuannya selama

     penyusunan makalah ini.

    Penyusun menyadari bah&a makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.

    leh Karena itu' penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang

     bersi5at membangun demi kesempurnaan makalah ini.6khir kata' sem#ga makalah ini dapat berman5aat bagi pembaanya.

    Terimakasih.

    %alikpapan' "3 uni /0"

    Penyusun

    2

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    3/46

    D"6/"5 I.IK6T6 PEN$6NT6 ....................................................................................i

    ,67T6 *!*.............................................................................................. ii

    %6% *...................................................................................................... 1

    PEN,689:96N.......................................................................................1

    "." :6T6 %E:6K6N$...................................................................................."

    "./ 9M9!6N M6!6:68.............................................................................../

    ".3 T996N......................................................................................................../

    %6% **..................................................................................................... 3

    /." ,e5inisi Keelakaan.......................................................................................3

    /./ *ndustri K#nstruksi......................................................................................."0

    /.1 isik# Keelakaan Kerja pada Pr#yek K#nstruksi......................................./;

    /. Penilaian isik# Keelakaan Kerja............................................................../<

    /.; Kerangka K#nsep........................................................................................./=

    /.< Klasi5ikasi Keelakaan Kerja......................................................................./=

    /.> Te#ri Penyebab dan M#del Keelakaan.......................................................30

    /.>." M#del Keelakaan........................................................................30

    /.>./ Te#ri Penyebab Keelakaan............................................................31

    /.= Teknik *denti5ikasi %ahaya...........................................................................3/

    /."0 Karakteristik bidang k#nstruksi..................................................................3/

    /."" Kebijakan dan 9ndang-9ndang.................................................................31

    %6% ***.................................................................................................. 36

    3." ,eskripsi Kasus............................................................................................3;

    3./ 6nalisis Kasus..............................................................................................3=

    %6% *?..................................................................................................44

    1." Kesimpulan...................................................................................................11

    1./ !aran.............................................................................................................11

    ,67T6 P9!T6K6.................................................................................45

    3

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    4/46

    " I

    %ND"H"N

    1!1 "/"5 "K"N2

    Pr#gram pembangunan telah memba&a *nd#nesia pada kemajuan yang

    sig5ni5ikan di segala sekt#r kehidupan' seperti sekt#r industri' pr#perti'

    transp#rtasi' pertambangan dan lainnya. ,apat kita lihat dan rasakan gedung

    tinggi menjulang' pabrik-pabrik ber#perasi tanpa henti' berbagai maam barang

    telah dipr#duksi' dan berbagai kemudahan sebagai mani5estasi dari pembangunan

    yang pesat. Namun pernahkah kita berpilir sejenak mengenai hal ini. !etiap hal

    memiliki dua sisi l#gam yang saling bertentangan. %egitu pula dengan pr#gram

     pembangunan. 6da sisi p#siti5 ada pula sisi negati5. %anyak keuntungan yang

    didapat namun tidak sedikit kerugian yang ditanggung.

    Keelakaan kerja' penemaran lingkungan' perubahan ilim' p#lusi udara'

    gl#bal &arming' penyakit akibat kerja' dan kenegasian lain dari dampak 

     pembangunan ini telah kita rasakan. K#ndisi ini dapat terjadi karena kurangnya

    kepedulian mengenai lingkungan dan terlebih sistem keselamatan dan kesehatan

    kerja (K3) di tengah masyarakat. Pr#ses pembangunan di *nd#nesia belum

    menunjukkan keseimbangan antara kemajuan pr#gram pembangunan dengan

     peningkatan kesadaran akan pentingnya manajemen K3. 8al ini dapat dibuktikan

    dengan banyaknya keelakaan kerja yang terjadi dan meningkatnya penyakit

    akibat kerja serta pre+alensi m#rbiditas dan m#rtalitas akibat kerja yang

    meningkat.

    Menurut ,irut PT. ams#stek 8#tb#nar !inaga yang dilansir dari

     p#sk#ta.#.id menyatakan bah&a jumlah kasus keelakaan kerja dalam lima tahun

    terakhir terus meningkat. Kasus keelakaan kerja tertinggi terjadi tahun lalu' yakni

    menapai =>.

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    5/46

    keelakaan kerja yang terjadi di *nd#nesia yaitu kasus keelakaan pekerja pr#yek 

     pembangunan 8#tel Panghegar yang te&as terjatuh dari lantai /0' abu /3 Maret

    /0"".

    1! 5M."N M"!6"H

    %erdasarkan latar belakang tersebut' dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

    ". 7akt#r-5akt#r apa sajakah yang menjadi penyebab terjadinya

    keelakaanpada kasus Pr#yek Pembangunan 8#tel Panghegar tersebut @

    /. %agaimana melakukan penangan dan penegahan agar tidak

    terjadikeelakaan lagi @

    1!3 /7"N

    Tujuan yang ingin diapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagaiberikut.".

    ". 9ntuk mengetahui 5akt#r-5akt#r apa saja yang dapat

    menyebabkanterjadinya keelakaan pada kasus tersebut

    /. 9ntuk mengetahui bagaimana ara penanganan dan penegahan agartidak

    terjadi keelakaan yang sama

    6

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    6/46

    " II/IN7""N %./"K"

    !1 De8inisi Ke9elakaan

    Keelakaan tidak terjadi kebetulan' melainkan ada sebabnya. leh karena

    ada penyebabnya' sebab keelakaan harus diteliti dan ditemukan' agar untuk 

    selanjutnya dengan tindakan k#rekti5 yang ditujukan kepada penyebab itu serta

    dengan upaya pre+enti5 lebih lanjut keelakaan dapat diegah dan keelakaan

    serupa tidak berulang kembali (!umaAmur' /00=). B#rld 8ealth rganiCati#n

    (B8) mende5inisikan keelakaan sebagai suatu kejadian yang tidak dapat

    dipersiapkan penanggulangan sebelumnya sehingga menghasilkan edera yang

    riil.

    Keelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga

    semula yang dapat menimbulkan k#rban ji&a dan harta benda (Peraturan Menteri

    Tenaga Kerja (Permenaker) N#m#r 032Men2"==>). Menurut (8!6! ">00"'

    "===) dalam !hari55 (/00

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    7/46

    Menurut 8einrih' Petersen dan ##s' "=>0 DKeelakaan kerja atau

    keelakaan akibat kerja adalah suatu kejadian yang tidak terenana dan

    tidakterkendali akibat dari suatu tindakan atau reaksi suatu #bjek' bahan' #rang

    atau radiasi yang mengakibatkan idera atau kemungkinan akibat lainnya.

    (Mayendra' /00=).

    Keelakaan adalah semua kejadian yang tidak direnanakan

    yangmenyebabkan atau berp#tensial menyebabkan idera' kesakitan'

    kerusakan'atau kerugian lainnya. (!tandar 6!2NF! 1>0"/00"). !ementara itu'

    menurut8!6! ">00"/00< Keelakaan Kerja dide5inisikan sebagai kejadian

    yangberhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan idera atau

    kesakitan(tergantung dari keparahannya) kejadian kematian atau kejadian yang

    dapatmenyebabkan kematian. Pengertian ini digunakan juga untuk kejadian

    yangdapat menyebabkan merusak lingkungan (!umber 8!6! ">00"/00

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    8/46

    ini tersusun seperti kartu d#min# yang diberdirikan. ika satu kartu jatuh' maka

    kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan r#b#h seara bersama.

    *lustrasi ini mirip dengan e5ek d#min#' jika satu bangunan r#b#h' kejadian ini

    akan memiu peristi&a beruntun yang menyebabkan r#b#hnya bangunan lain.

    Menurut 8einrih' kuni untuk menegah keelakaan adalah dengan

    menghilangkan tindakan tidak aman yang merupakan p#in ketiga dari lima 5akt#r 

     penyebab keelakaan yang menyumbang =>G terhadap penyebab keelakaan. ika

    dianal#gikan dengan kartu d#min#' maka jika kartu n#m#r 3 tidak ada lagi'

    seandainya kartu n#m#r " dan / jatuh maka tidak akan menyebabkan jatuhnya

    semua kartu. ,engan adanya jarak antara kartu kedua dengan kartu keempat'

    maka ketika kartu kedua terjatuh tidak akan sampai menimpa kartu n#m#r 1.

    6khirnya keelakaan pada p#in 1 dan edera pada p#in dapat diegah

    Te#ri 7rank E. %ird Petersen mende5inisikan keelakaan sebagai suatu

    kejadian yang tidak dikehendaki' dapat mengakibatkan kerugian ji&a serta

    kerusakan harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya k#ntak 

    dengan sumber energi yang melebihi ambang batas atau struktur. Te#ri inimem#di5ikasi te#ri ,#min# 8einrih dengan mengemukakan te#ri manajemen

    yang berisikan lima 5akt#r dalam urutan suatu keelakaan' antara lain

    a. Manajemen kurang #ntr#l

     b. !umber penyebab utama

    . $ejala penyebab langsung

    d. K#ntak peristi&a

    e. Kerugian gangguan (tubuh maupun harta benda)

    !1!3 6aktor8aktor &an Mem;enaruhi /erjadin&a Ke9elakaan Kerja

    Keelakaan kerja yang terjadi menurut !umaAmur (/00=) disebabkan #leh

    dua 5akt#r' yaitu

    9

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    9/46

    7akt#r manusia itu sendiri yang merupakan penyebab keelakaan meliputi aturan

    kerja' kemampuan pekerja (usia' masa kerja2pengalaman' kurangnya keakapan

    dan lambatnya mengambil keputusan)' disiplin kerja' perbuatan-perbuatan yang

    mendatangkan keelakaan' ketidak##kan 5isik dan mental. Kesalahan-kesalahan

    yang disebabkan #leh pekerja dan karena sikap yang tidak &ajar seperti terlalu

     berani' sembr#n#' tidak mengindahkan instruksi' kelalaian' melamun' tidak mau

     bekerja sama' dan kurang sabar. Kekurangan keakapan untuk mengerjakan

    sesuatu karena tidak mendapat pelajaran mengenai pekerjaan. Kurang sehat 5isik 

    dan mental seperti adanya aat' kelelahan dan penyakit. ,iperkirakan >G dari

    keelakaan kerja yang terjadi disebabkan #leh 5akt#r manusia. 8al ini dikarenakan

     pekerja itu sendiri (manusia) yang tidak memenuhi keselamatan seperti lengah'

    er#b#h' mengantuk' lelah dan sebagainya.

    /. 7akt#r mekanik dan lingkungan' letak mesin' tidak dilengkapi dengan alat

     pelindung' alat pelindung tidak pakai' alat-alat kerja yang telah rusak. 7akt#r 

    mekanis dan lingkungan dapat pula dikel#mp#kkan menurut keperluan dengan

    suatu maksud tertentu. Misalnya di perusahaan penyebab keelakaan dapatdisusun menurut kel#mp#k peng#lahan bahan' mesin penggerak dab pengangkat'

    terjatuh di lantai dan tertimpa benda jatuh' pemakaian alat atau perkakas yang

    dipegang dengan manual (tangan)' menginjak atau terbentur barang' luka bakar 

    #leh benda pijar dan transp#rtasi. Kira-kira sepertiga dari keelakaan yang

    menyebabkan kematian dikarenakan terjatuh' baik dari tempat yang tinggi

    maupun di tempat datar. :ingkungan kerja berpengaruh besar terhadap m#ral

     pekerja. 7akt#r-5akt#r keadaan lingkungan kerja yang penting dalam keelakaan

    kerja terdiri dari pemeliharaan rumah tangga (house keeping )' kesalahan disini

    terletak pada renana tempat kerja' ara menyimpan bahan baku dan alat kerja

    tidak pada tempatnya' lantai yang k#t#r dan liin. ?entilasi yang tidak sempurna

    sehingga ruangan kerja terdapat debu' keadaan lembab yang tinggi sehingga #rang

    merasa tidak enak kerja. Penahayaan yang tidak sempurna misalnya ruangan

    gelap' terdapat kesilauan dan tidak ada penahayaan setempat.

    10

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    10/46

    !1!4 Klasi8ikasi Ke9elakaan Kerja

    Menurut rganisasi Perburuhan *nternasi#nal (*:) tahun "=;/ dalam

    !umaAmur ("=>

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    11/46

    3. %erdasarkan si5at luka atau kelainan

    a) Patah tulang

     b) ,isl#kasi (kesele#)

    ) egang #t#t

    d) Memar dan luka dalam yang lain

    e) 6mputasi

    5) :uka di permukaan

    g) $egar dan remuk

    h) :uka bakar

    i) Keraunan-keraunan mendadak

     j) Pengaruh radiasi

    1. %erdasarkan letak kelainan atau luka di tubuh

    a) Kepala

     b) :eher

    ) %adan

    d) 6ngg#ta atas

    e) 6ngg#ta ba&ah

    5) %anyak tempat

    g) :etak lain yang tidak dapat dimasukan klasi5ikasi tersebut

    12

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    12/46

    !1!* Keruian Oleh Karena Ke9elakaan

    K#rban keelakaan kerja mengeluh dan menderita' sedangkan sesama pekerja

    ikut bersedih dan berduka ita. Keelakaan seringkali disertai terjadinya luka'

    kelainan tubuh' aat bahkan juga kematian. $angguan terhadap pekerja demikian

    adalah suatu kerugian besar bagi pekerja dan juga keluarganya serta perusahaan

    tempat ia bekerja.

    Tiap keelakaan merupakan suatu kerugian yang antara lain tergambar dari

     pengeluaran dan besarnya biaya keelakaan. %iaya yang dikeluarkan akibat terjadinya

    keelakaan seringkali sangat besar' padahal biaya tersebut bukan semata-mata beban

    suatu perusahaan melainkan juga beban masyarakat dan negara seara keseluruhan.

    %iaya ini dapat dibagi menjadi biaya langsung meliputi biaya atas P3K' peng#batan'

     pera&atan' biaya angkutan' upah selama tidak mampu bekerja' k#mpensasi aat'

     biaya atas kerusakan bahan' perlengkapan' peralatan' mesin dan biaya tersembunyi

    meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada &aktu dan beberapa &aktu pasa

    keelakaan terjadi' seperti berhentinya #perasi perusahaan #leh karena pekerja

    lainnya men#l#ng k#rban' biaya yang harus diperhitungkan untuk mengganti #rang

    yang ditimpa keelakaan dan sedang sakit serta berada dalam pera&atan dengan

    #rang baru yang belum biasa bekerja pada pekerjaan di tempat terjadinya keelakaan

    (!umaAmur' /00=)

    !1!+ %en9eahan Ke9elakaan Kerja

    Penegahan keelakaan berdasarkan pengetahuan tentang penyebab

    keelakaan. !ebab-sebab keelakaan pada suatu perusahaan diketahui dengan

    mengadakan analisis setiap keelakaan yang terjadi. Met#de analisis penyebab

    keelakaan harus benar-benar diketahui dan diterapkan sebagaimana mestinya. !elain

    analisis mengenai penyebab terjadinya suatu peristi&a keelakaan' untuk penegahan

    keelakaan kerja sangat penting artinya dilakukan identi5ikasi bahaya yang terdapat

    dan mungkin menimbulkan insiden keelakaan di perusahaan serta mengases

     besarnya risik# bahaya.

    13

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    13/46

    Penegahan keelakaan kerja menurut !umaAmur (/00=) ditujukan kepada

    lingkungan' mesin' peralatan kerja' perlengkapan kerja dan terutama 5akt#r manusia.

    ". :ingkungan

    !yarat lingkungan kerja dibagi menjadi tiga bagian' yaitu

    a. Memenuhi syarat aman' meliputi higiene umum' sanitasi' +entilasi udara'

     penahayaan dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara

    ruang kerja

     b. Memenuhi syarat keselamatan' meliputi k#ndisi gedung dan tempat kerja

    yang dapat menjamin keselamatan

    . Memenuhi penyelenggaraan ketatarumahtanggaan' meliputi pengaturan

     penyimpanan barang' penempatan dan pemasangan mesin' penggunaan

    tempat dan ruangan

    /. Mesin dan peralatan kerja

    Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perenanaan yang baik dengan

    memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perenanaan yang baik terlihat dari

     baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas

    yang bergerak' antara lain bagian yang berputar. %ila pagar atau tutup pengaman

    telah terpasang' harus diketahui dengan pasti e5ekti5 tidaknya pagar atau tutup

     pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya yang sesuai terhadap

    mesin atau alat serta perkakas yang terhadapnya keselamatan pekerja dilindungi.

    3. Perlengkapan kerja

    6lat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi

     pekerja. 6lat pelindung diri berupa pakaian kerja' kaamata' sarung tangan' yang

    kesemuanya harus ##k ukurannya sehingga menimbulkan kenyamanan dalam

     penggunaannya.

    1. 7akt#r manusia

    Penegahan keelakaan terhadap 5akt#r manusia meliputi peraturan kerja'

    mempertimbangkan batas kemampuan dan ketrampilan pekerja' meniadakan hal-

    hal yang mengurangi k#nsentrasi kerja' menegakkan disiplin kerja' menghindari

     perbuatan yang mendatangkan keelakaan serta menghilangkan adanya

    ketidak##kan 5isik dan mental.

    14

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    14/46

    ! Industri Konstruksi

    %entuk perlindungan terhadap tenaga kerja telah diatur pemerintah dalam 99

     N#. " Tahun "=

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    15/46

    a. *Cin kerja bekerja di ketinggian atau working at height permit.  *Cin ini

    dibutuhkan #leh pekerja-pekerja  scaffolding   yang lebih banyak bekerja di

    ketinggian.

     b. *Cin kerja pada tempat terbatas atau confine space permit.  *Cin ini

    dibutuhkan untuk semua pekerja yang bekerja berada di tempat terbatas'

    maksudnya bukan hanya sempit' dalam atau bertekanan tinggi' tetapi juga minim

    +entilasi dan asupan #ksigen.

    . *Cin kerja panas atau hot work permit.  *Cin ini diperlukan untuk semua

     pekerja yang melakukan pekerjaan mengelas' menggerinda' mem#t#ng atau

    menghaluskan material l#gam dengan peralatan listrik.

    d. *Cin kerja aman atau safe work permit. *Cin ini merupakan inti dari semua

    iCin kerja yang telah disebutkan sebelumnya. Karena iCin kerja aman harus tetap

    ada bersamaan iCin kerja lain yang dibutuhkan (6hira' /0"/).

    ,alam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi N#. PE-

    0"2MEN2"=>0 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada K#nstruksi

    %angunan dijelaskan bah&a pada setiap pekerjaan k#nstruksi bangunan harus

    diusahakan penegahan atau dikurangi terjadinya keelakaan atau sakit akibat

    kerja terhadap tenaga kerjanya. ,isetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan

    sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman. Tempat-tempat kerja' tangga-

    tangga' l#r#ng-l#r#ng dan gang-gang tempat #rang bekerja atau sering dilalui

    harus dilengkapi dengan penerangan yang ukup sesuai dengan ketentuan yang

     berlaku. !emua tempat kerja juga harus mempunyai +entilasi yang ukup

    sehingga dapat mengurangi bahaya debu' uap dan bahaya lainnya.

    !3!1 %enertian S#a$$olding 

    Scaffolding adalah bangunan peralatan ( platform) yang dibuat untuk 

    16

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    16/46

    sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja' bahan-bahan serta alat-

    alat pada setiap pekerjaan k#nstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan

    dan pemb#ngkaran. Scaffolding   yang sesuai dan aman harus disediakan untuk 

    semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman #leh sese#rang yang

     berdiri di atas k#nstruksi yang kuat dan permanen' keuali apabila pekerjaan

    tersebut dapat dilakukan dengan aman dan mempergunakan tenaga. Scaffolding 

    harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan

    aman tenaga kerja' peralatan dan bahan yang dipergunakan. :antai  scaffolding 

    harus diberi pagar pengaman' apabila tingginya lebih dari / meter. (Peraturan

    Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi N#. PE-0"2MEN2"=>0)

    Scaffolding dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah menapai

    ketinggian / meter dan dan tidak dapat dijangkau #leh pekerja. Scaffolding  harus

    dibuatkan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dijamin keamanannya bila

    dikerjakan pada ketinggian yang melebihi / meter dengan menggunakan

     scaffolding  yang memenuhi standar.

    !3! 7enis dan 6unsi S#a$$olding 

    Scaffolding digunakan dengan tujuan sebagai tempat untuk bekerja yang

    aman  bagi pekerja k#nstruksi sehingga keselamatan kerja terjamin dan sebagai

     pelindung bagi pekerja yang lain seperti pekerja yang berada di ba&ah agar 

    terlindung dari jatuhnya bahan atau alat. %erdasarkan 5ungsinya' k#nstruksi

     scaffolding  menurut 7rik dan !etia&an (/0"/) dapat dibagi atas

    ". K#nstruksi scaffolding  kerja panggung

    Terbuat dari bambu atau kasau (1H; atau H< m) sebagai kerangka

     scaffolding . ,i bagian atasnya diberi lantai papan (kayu atau bambu) untuk 

    tukang dan bahan bangunan. Scaffolding   jenis ini dapat dipindah-pindah

    dengan mudah karena biasanya ukuran scaffolding  tersebut tidak besar.

    /. K#nstruksi scaffolding  pengaman

    17

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    17/46

    Scaffolding  jenis ini ber5ungsi sebagai pengaman tukang dan buruh yang

     bekerja  pada ketinggian lebih dari m diatas permukaan tanah' atau sebagai

     panggung pengaman bagi #rang yang harus le&at dekat tempat bangunan'

    misalnya jika tempat bangunan terletak pada sisi jalan raya dan sebagainya'

    sehingga mereka aman terhadap debu dan bahan bangunan atau alat-alat yang

     jatuh.

    3. K#nstruksi scaffolding  penyangga tegak dan mendatar

    Scaffolding ini ditujukan untuk menahan bagian gedung yang harus

    dipertahankan pada &aktu memb#ngkar sebagian atau mengadakan

     perbaikan terhadapnya sehingga tidak akan runtuh.

    !eara umum scaffolding  dapat dibagi

    atas 6. Scaffolding  andang

    Scaffolding andang digunakan pada pekerjaan yang tingginya /'-3 m.

    apabila  pekerjaan lebih tinggi maka scaffolding  andang tidak dapat digunakan

    lagi.

    Scaffolding andang dibagi menjadi beberapa jenis'

    yaitu  ") Scaffolding  andang kayu

    Scaffolding andang kayu dapat dipindah-pindahkan dan dapat dibuat dengan

    epat. 9ntuk tinggi scaffolding   tidak dapat disetel. Scaffolding  ini biasanya

    digunakan untuk pekerjaan pada ketinggian yang tidak lebih dari 3 m'

    sedangkan untuk pekerjaan pada ketinggian lebih dari 3 m digunakan

     scaffolding  tiang.

    $ambar /." Scaffolding  andang kayu

    /) Scaffolding andang bambu 

    18

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    18/46

    Scaffolding andang bambu dapat dipindah-pindah dan sebagai pengikatnya

    memakai tali ijuk' karena tali ijuk ini tahan terhadap air' panas. Peranang

    andang bambu ini sudah disetel terlebih dahulu' sehingga panjang dan

    tingginya tidak dapat disetel. %iasanya  scaffolding  andang bambu dapat

    dipakai pada ketinggian pekerjaan tidak lebih dari 3 meter' mengenai kaki

    andang bambu ada yang pakai / atau 3 pasang.

    $ambar /./ Scaffolding  andang bambu

    3) Scaffolding besi 

    Scaffolding besi sangat praktis dan e5isien karena pemasangannya mudah

    dan dapat dipindah-pindahkan. Tinggi scaffolding  besi dapat disetel untuk  jarak kaki  scaffolding yang satu dengan yang lain ">0 m dengan tebal

     papan 3 m. 

    $ambar /.3 Scaffolding  besi

    %. Scaffolding  tiang

    Scaffolding tiang digunakan apabila pekerjaan sudah menapai diatas 3 m.

    Scaffolding tiang dapat dibuat lebih dari "0 m tergantung kebutuhan. Scaffolding 

    tiang dapat dibagi atas

    19

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    19/46

    ") Scaffolding tiang dari bambu 

    Pada umumnya scaffolding  bambu banyak dipakai #leh pekerja di lapangan'

     baik pada bangunan bertingkat maupun tidak' dikarenakan

    a. %ambu mudah didapat' kuat' dan murah

     b. Pemasangan scaffolding  bambu mudah

    . Mudah dib#ngkar dan dapat dipasang kembali tanpa merusak bambu

    d. %ahan pengikatnya pakai tali ijuk

    $ambar /.1 Scaffolding  tiang dari

     bambu /) !istem Scaffolding  %ambu dengan K#ns#l dari %esi

    !istem  scaffolding  bambu dengan k#ns#l besi hanya ditahan #leh satu

    tiang bambu saja' berbeda dengan scaffolding  yang ditahan #leh beberapa tiang.

    Keuntungan dari sistem scaffolding  bambu dengan k#ns#l besi adalah

    a. Tidak terlalu banyak bambu yang dibutuhkan

     b. Iara pemasangannya lebih epat daripada scaffolding  bambu

    . :ebih praktis dan menghemat tempat

    20

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    20/46

    d. Pemasangan k#ns#l dapat dipindah dari tingkat " ketingkat diatasnya

    e. 9ntuk tiang bambu tidak perlu dip#t#ng

    $ambar /. !istem scaffolding  bambu dengan k#ns#l dari besi

    3) Scaffolding Tiang %esi atau Pipa 

    Pada  scaffolding   tiang dari besi atau pipa memakai k#pling sebagai alat

     penyambung' untuk penyetelannya lebih epat dibandingkan  scaffolding 

    tiang bambu.

    $ambar /.; Scaffolding  Tiang %esi atau Pipa I. Scaffolding  besi ber#da

    Scaffolding  besi ber#da ini terbuat dari pipa gal+anis. Pada  scaffolding 

     besi  ber#da dapat dipasang di lapangan atau di dalam ruangan. 7ungsi r#danya

    adalah untuk memindahkan scaffolding . Pada scaffolding  besi ber#da sedikit lain

    dari  scaffolding yang ada' karena disini bagian-bagian dari tiangnya sudah

     berbentuk  kuCen' sehingga penyetelan2pemasangannya lebih mudah dan praktis.

    $ambar /.< Scaffolding  besi ber#da

    ,. Scaffolding  besi tanpa r#da

    21

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    21/46

    $ambar /.> Scaffolding  besi tanpa r#da

    (") Kaki pipa berulir' (/) kusen bangunan' (3) penguat +ertikal' (1) tiang

    sandaran' () sambungan pasak' (;) papan panggung' (

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    22/46

    yang paling sering digunakan adalah scaffolding  bingkai ( frame scaffolding).

    $ambar /."0 Scaffolding  bingkai

    K#mp#nen scaffolding  bingkai terdiri dari

    a) %ingkai utama (main frame) 

     Main frame merupakan salah satu bagian +ital dari sebuah  scaffolding 

    yang  ber5ungsi sebagai pembentuk dan penyangga utama dari bentuk 

    k#nstruksi sebuah  scaffolding . 6pabila dilihat seara +isual k#ndisi main

     frame  sudah bengk#k dan berkarat yang dapat mengakibatkan

     berkurangnya daya kekuatan dari sebuah  scaffolding . 9ntuk  scaffolding 

    dasar' bagian ba&ah main frame  dipasangi jack base dan bagian atasnya

    dipasangi joint pin (untuk membuat tingkat scaffolding  selanjutnya).

    $ambar /."" 9kuran main frame

     b)  Ladder frame

     Ladder frame adalah bingkai yang digunakan pada susunan punak dari

     scaffolding .  Ladder frame terpasang hanya pada kedua sisi dari

     scaffolding yang   ber5ungsi sebagai pembatas pada pekerja yang

    melakukan akti+itas bekerja diatas  scaffolding . !ering kali yang pekerja

    lakukan adalah memasang platform pada ladder frame' hal tersebut sangat

    23

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    23/46

    keliru dan seara tidak sadar pekerja tersebut membahayakan dirinya

    sendiri.

    $ambar /."/ 9kuran ladder frame

    ) ross brace

    ross brace adalah palang yang ber5ungsi untuk mempersatukan sepasang

    main frame sehingga didapatkan k#nstruksi scaffolding yang kuat. 

    $ambar /."3 ross brace

    d)  Arm lock

     Arm lock adalah penguni2penguat dari / susunan atau lebih scaffolding agar 

    susunan scaffolding  tidak mudah g#yang. Arm lock  dipasang antara susunan

    main frame satu ke susunan  main frame yang berada diatasnya' lebih

    tepatnya terpasang pada k#nekt#r pada cross brace.

    $ambar /."1 Arm lock  (a) dan arm lock  yang terpasang pada scaffolding  (b)

    e)  !ack base

    24

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    24/46

     !ack base adalah alat yang ber5ungsi sebagai alas kaki dari  scaffolding '

    k#nstruksinya berulir sehingga dapat menyesuaikan dengan jarak dari lantai.

    $ambar /." !ack base

    5)  !oint pin

     !oint pin adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyambung  scaffolding 

    satu  dengan  scaffolding   lainnya seara +ertikal sehingga memungkinkan

    untuk dibuat menjadi lebih dari " tingkatan  scaffolding . ,iameter atas dan

     ba&ah  joint pin  dibuat lebih keil dari diameter lubang dari main frame'

    namun pada bagian tengah  joint pin  diameternya sama dengan diameter 

    lubang main frame.

    $ambar /."; !oint pin

    g) "#Head !ack 

    "#Head !ack adalah alat yang pada umumnya dipasang pada bagian atas

     scaffolding yang ber5ungsi menyanggah k#nstruksi diatasnya. %entuk yang

    seperti huru5 D9 memungkinkan untuk mengapit bagian k#nstruksi

    diatasnya yang juga sebagai penahan dari  scaffolding   agar tidak mudah

    g#yah. 6lat ini tidak e5ekti5 digunakan pada k#nstruksi bagian atas yang

    rata.

    25

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    25/46

    $ambar /."< "#Head !ack 

    h)  $latform

     $latform (papan  scaffolding ) adalah alat yang diletakkan pada susunan

     scaffolding yang diinginkan yang akan digunakan pekerja sebagai

     pen#pang   pijakan dalam melakukan pekerjaan.  $latform  harus kuat

    (terbuat dari l#gam) men#pang badan pekerja dan peralatan yang mungkin

    digunakan.

    $ambar /."> $latform

    i) Stair

    Stair (tangga) adalah alat yang ber5ungsi sebagai akses pekerja untuk dapat

    menuju susunan scaffolding  yang dikehendaki. Keberadaan  stair  (tangga)

    ini sangat penting' seringkali pekerja menaiki  scaffolding   dengan

    memanjat sambungan besi h#riC#ntal pada main frame  padahal itu

     bukanlah ber5ungsi sebagai tangga. Perlu diperhatikan juga' apabila

    dipasangi  stair   (tangga) juga harus dipasang handrail ' untuk pegangan

    tangan saat menaiki tangga.

    26

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    26/46

    $ambar /."= Stair 

     j)  Hori%ontal &rame

     Hori%ontal frame adalah bingkai besi yang membujur ber5ungsi sebagai

     penguat  susunan  scaffolding . 6pabila  scaffolding   lebih dari " susunan'maka harus memakai hori%ontal frame pada kedua sisi scaffolding .

    $ambar /./0 Hori%ontal frame (a) dan pada penggunaannya (b)

    Peralatan tambahan ( Attachments)

    ". Pipa support  

    Pipa support  ini biasanya digunakan pada saat pemb#ngkaran bekisting .

    $ambar /./" Pipa support 

    27

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    27/46

    /. Swi'el lamp

    Swi'el clamp adalah penjepit yang berbentuk lingkaran dan dapat diputar 

    3;0#'  biasanya digunakan untuk menjepit pipa besi untuk membuat hand 

    rail  pada stair (tangga). 

    $ambar /.// Swi'el clamp

    Scaffolding dapat disusun dengan dua ara' yaitu

    6.  $ararel onstruction

    !usunan  scaffolding  pararel dengan peralatan yang dibagi menjadi yaitu

    untuk  stair (tangga) dan  platform. 8al tersebut dapat mengantisipasi

    apabila terjadi pertemuan antara / #rang yang lajunya berla&anan.

    !usunan scaffolding  pararel adalah susunan yang paling sering digunakan.

    $ambar /./3 $ararel onstruction

    %. Staggered onstruction

    !usunan scaffolding staggered construction hanya menggunakan " jalur yaitu

    28

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    28/46

    hanya dipakai stair  (tangga) saja. Keuntungannya dapat menghemat platform'

    namun kekurangannya tidak dapat mengantisipasi apabila terjadi pertemuan

    antara / #rang yang lajunya berla&anan dan harus menggunakan jenis  stair 

    (tangga) yang sedikit dim#di5ikasi dengan penambahan plat besi di ujung

    tangga. !elain itu juga k#nstruksi  scaffolding   akan mudah g#yah apabila

    dinaiki pekerja.

    $ambar /./1 Staggered construction

    !eringkali k#ndisi  scaffolding  yang sudah berkarat' bengk#k dan seara

    +isual sudah tidak layak masih sering digunakan padahal hal tersebut dapat

    mempengaruhi daya kekuatan dari  scaffolding   tersebut. !elain itu pijakan

     scaffolding  yang kurang sejajar (tinggi sebelah) dapat menyebabkan susunan dari

     scaffolding  yang tidak sejajar' sehingga rentan untuk r#b#h. 8al yang diperhatikan

     juga adalah besi h#riC#ntal pendek pada sisi kanan dan kiri main frame  bukan

     ber5ungsi sebagai tangga' namun banyak juga pekerja yang menaiki  scaffolding 

    melalui bagian tersebut. Padahal besi h#riC#ntal pendek tersebut ber5ungsi sebagai

     penguat main frame.

    6pabila bagian tersebut dipijaki maka besar kemungkinan untuk besi patah dan

    kaki terper#s#k sehingga dapat menederai pekerja. $ambar /./ Pijakan

     scaffolding  yang salah.

    Menaiki  scaffolding   dapat dilakukan dengan memasang tangga ( stair)

    yang sesuai standar dan selalu memasang handrail  pada tangga tersebut. Handrail 

     biasanya adalah dari pipa besi yang terpasang dengan menggunakan swi'el clamp.

    29

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    29/46

    at walk atau  platform yang digunakan sesuai standar yang selayaknya' bukan

    menggunakan  platform  yang terbuat dari kayu triplek atau sejenisnya. 9ntuk 

     pijakan  scaffolding yang menggunakan r#da' apabila saat digunakan pekerja

    seharusnya keempat r#da dikuni agar tidak bergeser saat diatasnya ada pekerja.

    6kan lebih baik lagi apabila keempat r#da dikuni dan menggunakan penyangga

     pada keempat sisi scaffolding ' seperti terlihat pada gambar di ba&ah ini (Kh#iCin'

    /0"/)

    $ambar /./; Scaffolding  yang menggunakan r#da

    !4 5isiko Ke9elakaan Kerja ;ada %ro&ek Konstruksi

    Keelakaan kerja di sekt#r k#nstruksi merupakan penyumbang angka

    keelakaan kerja terbesar pada beberapa tahun terakhir ini di samping

    keelakaan kerja di sekt#r lainnya. Pekerjaan-pekerjaan yang paling berbahaya

    adalah pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian dan pekerjaan galian. Pada

    kedua jenis pekerjaan ini keelakaan kerja yang terjadi enderung serius

     bahkan sering kali mengakibatkan aat tetap dan kematian. atuh dari

    ketinggian adalah risik# yang sangat besar dapat terjadi pada pekerja yang

    melaksanakan kegiatan k#nstruksi pada ele+asi tinggi. %iasanya kejadian ini

    akan mengakibat keelakaan yang 5atal. !ementara risik# tersebut kurang

    dihayati #leh para pelaku k#nstruksi' dengan sering kali mengabaikan

     penggunaan peralatan pelindung ( personal fall arrest system) yang sebenarnya

    telah diatur dalam ped#man K3 k#nstruksi.

    %erdasarkan hasil e+aluasi atas kejadian-kejadian keelakaan kerja

    30

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    30/46

    selama ini dapat disimpulkan beberapa 5akt#r penyebab terjadi keelakaan baik 

    yang telah menimbulkan k#rban ji&a maupun luka-luka meliputi terjadinya

    kegagalan k#nstruksi yang antara lain disebabkan tidak dilibatkannya ahli

    teknik k#nstruksi' penggunaan met#de pelaksanaan yang kurang tepat'

    lemahnya penga&asan pelaksanaan k#nstruksi di lapangan' belum sepenuhnya

    melaksanakan ketentuan - ketentuan atau peraturan-peraturan yang

    menyangkut K3 yang telah ada' lemahnya penga&asan penyelenggaraan K3'

    kurang memadainya baik dalam kualitas dan kuantitas ketersediaan peralatan

     pelindung diri dan kurang disiplinnya para tenaga kerja didalam mematuhi

    ketentuan mengenai K3 yang antara lain pemakaian alat pelindung diri

    keelakaan kerja.

    ,engan masih tingginya angka keelakaan kerja pada tempat kegiatan

    k#nstruksi serta adanya tuntutan gl#bal dalam perlindungan tenaga

    kerja'diperlukan upaya-upaya kedepan untuk me&ujudkan teapainya  %ero

    accident  di tempat kegiatan k#nstruksi. (ero accident  adalah suatu k#ndisi dimana

    keelakaan kerja pada suatu perusahaan atau industri tidak terjadi keelakaan

    kerja (angka keelakaan kerja n#l). leh karena itu diperlukan peran dari semua

     pihak agar dapat me&ujudkan %ero accident tersebut (Biryant#' /0"/)

    !* %enilaian 5isiko Ke9elakaan Kerja

    isik# merupakan  probability  atau kemungkinan ataupun keenderungan

    untuk terjadinya keelakaan maupun kematian (!anders' "==3). isik# juga

    dikatakan sebagai ukuran dari kemungkinan atau keenderungan dan dampak 

    yang dapat diakibatkan #leh bahaya-bahaya yang terdapat dari kegiatan maupun

    k#ndisi tertentu. (%rauer' "==0). !edangkan menurut Ir#ss' risik# adalah

    likelihood   (kemungkinan) bah&a sakit dan edera karena suatu bahaya akan

    terjadi pada indi+idu tertentu atau kel#mp#k indi+idu yang terpajan. 9kuran dari

    risik# tergantung pada seberapa mungkin (how likely) ha%ard   tersebut k#ntak 

    dengan pekerja dan kekuatannya (magnitude). ,e5inisi lain dari risik# adalah

    31

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    31/46

     pr#babilitas2kemungkinan dari suatu e5ek buruk tertentu untuk terjadi (the

     probability of a specific ad'erse effect to occur ) (8#lmberg' et al.) dalam 8ealth

    Psyh#l#gy in 6ti#n.

    %erdasarkan berbagai de5inisi risik# yang telah dijelaskan dapat

    disimpulkan bah&a risik# merupakan ukuran kemungkinan ( probability) dengan

     besarnya dampak (onseuence) dari suatu keadaan yang dapat menimbulkan

    keelakaan. 9ntuk dapat mengenali risik# terlebih dahulu harus diper#leh

     pemahaman mengenai what is at   risk . Teknik yang dapat digunakan untuk 

    mengenali risik# adalah dengan mengumpulkan dan menelaah d#kumen-d#kumen

    #rganisasi

    ") Mere+ie& struktur dan bagan #rganisasi

    /) Melakukan &a&anara dengan

     pihak terkait a. uang :ingkup

    Penilaian risik# dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan

    identi5ikasi risik#. *denti5ikasi risik# adalah tahapan yang sangat kritikal dalam

     pr#ses penilaian risik# yaitu merekam semua risik# baik yang sudah maupun

     belum dikendalikan melalui pengendalian inten. Pr#ses yang dilakukan dalam

    tahap identi5ikasi risik# adalah

    ") Mengin+entarisasi data kejadian2peristi&a k#mprehensi5 yang mempengaruhi

    #rganisasi

    /) Menentukan sumber-sumber risik#' antara lain hubungan bisnis dan hukum'

    lingkungan ek#n#mi' perilaku manusia' kejadian alam' lingkungan p#litik' isu

    tekn#l#gi' akti+itas manajemen dan akti+itas indi+idu.

    3) Menentukan area yang terkena pengaruh risik#' antara lain aset dan sumber 

    daya' pendapatan' biaya' pega&ai' masyarakat' kinerja' &aktu dan jadual

    akti+itas' lingkungan.

    1) Menentukan penyebab dan skenari# risik#.

    32

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    32/46

    !+ Keranka Konse;

    $ambar /./< Kerangka K#nsep Penelitian

    !' Klasi8ikasi Ke9elakaan Kerja

    Pengertian kejadian menurut standar 6ustralian 6! ">> " ("==0)

    adalahsuatu pr#ses atau kejadian idera atau penyakit akibat kerja.

    ( Mayendra'/00=)

    %anyak tujuan yang diapai dengan melakukan pengklasi5ikasian kejadian

    keelakaan akibat kerja. !alah satu diantaranya adalah untuk 

    mengidenti5ikasipr#ses alami suatu kejadian seperti dimana terjadinya keelakaan'

    apa yangdilakukan #leh karya&an dan alat apa yang digunakan #leh karya&an

    sehinggamenyebabkan keelakaan.

    ,engan menerapkan k#de-k#de keelakaan kerja maka akan

    sangatmembantu pr#ses in+estigasi dalam menginterpretasikan in5#rmasi-

    in5#rmasiyang di dapat. ada banyak re5rensi yang menjelaskan mengnai k#de-

    k#de darikeelakaan kerja' salah satunya adalah standar 6ustralian ">> "

    ("==0).%erdasarkan standar tersebut' k#de yang diguakan untuk mekanisme

    terjadinya idera2sakit akibat kerja dibagi sebagi berikut

    33

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    33/46

    ". atuh dari atas ketinggian

    /. atuh dari ketinggian yang sama

    3. Menabrak #bjek dengan bagian tubuh1. Terpajan #leh getaran mekanik 

    . Tertabrak #leh #bjek yang bergerak 

    ;. Terpajan #leh suara yang tiba-tiba

    . Terpajan tekanan yang ber+ariasi

    =. Pergerakan berulang dengan pengangkatan #t#t yang rendah

    "0. t#t tegang lainnya

    "". K#ntak dengan listrik 

    "/. K#ntak atau terpapar dengan dingin atau panas

    "3. Terpapar radiasi

    "1. K#ntak tunggal dengan bahan kimia". K#ntak jangka panjang dengan bahan kimia

    ";. K#ntak lainnya dengan bahan kimia

    "

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    34/46

    Menurut Mayendra' /00= dalam makalahnya pentingnya mempelajari m#del

    keelakaan adalah sebagai berikut

    ". Memahami klasi5ikasi sistem yang l#gis' #bjekti5 dan dapat diterima

    seara uni+ersal. ,engan mengklasi5ikasikan sistem maka beberapa

    5en#mena' kejadian yang melatarbelakangi keelakaan dapat dikel#mp#k-

    kel#mp#kkan sehingga mudah dianalisa.

    /. M#del keelakaan dapat mempermudah identi5ikasi bahaya karena

    kerangka l#giknya jelas.

    3. M#del keelakaan dapat membantu in+estigasi keelakaan dan membantu

    ara-ara pengendaliannya.

    !$! /eori %en&e#a# Ke9elakaan

    Keelakaan kerja umumnya disebabkan #leh berbagai 5akt#r penyebab'

     berikut te#ri-te#ri mengenai terjadinya suatu keelakaan

    ". Pure Ihane The#ry (Te#ri Kebetulan Murni)

    Te#ri yang menyimpulkan bah&a keelakaan terjadi atas kehendak Tuhan'

    sehingga tidak ada p#la yang jelas dalam rangkaian peristi&anya' karenaitu keelakaan terjadi seara kebetulan saja.

    /. 6ident Pr#ne The#ry (Te#ri Keenderungan Keelakaan)

    Te#ri ini berpendapat bah&a pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa

    keelakaan' karena si5at-si5at pribadinya yang memang enderung untuk 

    mengalami keelakaan kerja.

    3. Three Main 7at#r (Te#ri Tiga 7akt#r)

    Menyebutkan bah&a penyebab keelakaan peralatan' lingkungan dan

    5akt#r manusia pekerja itu sendiri.

    1. T main 7at#r (Te#ri ,ua 7akt#r) Keelakaan disebabkan #leh k#ndisi berbahaya (unsa5e #nditi#n) dan

    tindakan berbahaya (unsa5e ati#n).

    . 8uman 7at#r The#ry (Te#ri 7akt#r Manusia)

    Menekankan bah&a pada akhirnya seluruh keelakaan kerja langsung

    maupun tidak langsung disebabkan karena kesalahan manusia

    35

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    35/46

    ! /eknik Identi8ikasi aha&a

    Pemilihan teknik2met#de identi5ikasi bahaya yang sesuai dengan sebuah

     perusahaan sangat menentukan e5ekti5itas identi5ikasi bahaya yang dilakukan. 6da

     beberapa pertimbangan dalam menentukan teknik identi5ikasi bahaya antara lain

    ". !istematis dan tersetruktur'

    /. Mend#r#ng pemikiran kreati5 tentang kemungkinan bahaya yang belum

     pernah dikenal sebelumnya'

    3. 8arus sesuai dengan si5at dan skala kegiatan perusahaan'

    1. Mempertimbangkan ketersediaan in5#rmasi yang diperlukan.

    %eberapa teknik identi5ikasi bahaya adalah sistem m#nit#ring2heklist' sa5ety

    re+ie&' preleminary haCard analysis (pha)' haCard #perability studies (haC#ps)'

    5ault tree analysis (5ta)' inspeksi' human err#r analysis' &hat i5' brainst#rming'

    5ailure m#dels and e55ets analysis' dan lain-lain. Pada kasus ini penulis

    menggunakan te#ri d#min# 8einrih sebagai teknik analisis keelakaan sekaligus

    teknik identi5ikasi bahaya pada kasus keelakaan tersebut.

    !10 Karakteristik #idan konstruksi

    %idang k#nstruksi adalah satu bidang pr#duksi yang memerlukankapasitas

    tenaga kerja dan tenaga mesin yang sangat besar' bahaya yang sering ditimbulkan

    umumnya dikarenakan 5akt#r 5isik' yaitu terlindas dan terbentur yang disebabkan

    #leh terjatuh dari ketinggian' kejatuhan barang dari atas ataubarang r#b#h.

    ". Kemungkinan jatuh dari ketinggian terjadinya lebih besar' kerusakan

    yangditimbulkannya lebih parah. Penyebab jatuh dari ketinggian

    umumnyaadalah pekerja pada saat bekerja di tempat kerja memilikikeperayaandirinya berpengalaman atau menari jalan epat' mulai

     bekerja tanpamengenakan alat pelindung apapun atau baju pelindung'

    sehingga begituterjatuh tidak ada sabuk pengaman atau jaring pengaman

     bisa mengakibatkan kematian. !elain kurangnya pemahaman pekerja

    tentang keamanan' perlindungan tenaga kerja yang dilakukan pemilik 

    usaha sering tidak menukupi' sebagai #nt#h bila bekerja di kerangka

    yang tinggi' harus dipasang bal#k menyilang' disamping untuk menjaga

    36

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    36/46

    kestabilan' selain itu untuk memberikan t#pangan yang kuat bagi tenaga

    kerja pada saat pekerja tidak hati-hati terjatuh' ada satu lapisan pengaman'

    untuk mengurangi dampak yang terjadi. Pemilik usaha tidak seharusnya

    mengabaikan hidup para pekerjanya demi untuk mengejar keuntungan.

    /. Penyebab kejatuhan benda dari atas seringkali karena keer#b#han

     pekerja seperti pada saat meng#perasikan mesin penderek' mesin penggali

    lubang atau mesin pend#r#ng' semestinya ada pagar pembatas di

    sekelilingnya' guna menegah masuknya pekerja' apabila tetap diperlukan

     pekerja lain untuk memberikan bantuan #perasi#nal' maka di sampingnya

     perlu ada se#rang mand#r yang memberikan k#mand# dan penga&asan

    selain pagar pembatas pekerja di area tersebut harus memakai seara benar 

     perlengkapan pelindung seperti helm' sarung tangan dan sepatu pengaman

    dan lain-lain. !elain itu pada saat memindahkan barang berat' sebaiknya

    menggunakan kekuatan mesin sebagai pengganti tenaga manusia' demi

    menghindari terjadinya keelakaan pada saat pemindahan.

    3. Tertimpa barang yang r#b#h biasanya terjadi karena tidak adanya pagar 

     pembatas di area yang mudah runtuh' karena keruntuhan itu biasanya

    terjadi dalam &aktu sekejap tanpa peringatan terlebih dahulu' #leh karena

    itu dibuatkan demi mengurangi resik# keelakan terhadap pekerja yang

    memasuki area tersebut. %enturan atau tabrakan biasanya terjadi

    dikarenakan keer#b#han pekerja' mesin penggerak dan kendaraan yang

    digunakan berukuran sangat besar' pandangan petugas #perat#r tidak 

    mudah menapai luasnya batas area kerjanya sehingga terjadi benturan.

    Iara penegahan benturan adalah dengan memperdalam pengetahuan

    keselamatan pekerja' di sekeliling area penempatan mesin dibuatkan pagar 

     pembatas' pekerja tidak diperkenankan berada di sekitar area tersebut

    selain itu jumlah mand#r lapangan ditambah' dan membantu menga&asi

     peng#perasian mesin berm#t#r atau kendaraan' sehingga bisa mengurangi

    resik# benturan.

    37

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    37/46

    !11 Ke#ijakan dan ndanndan

    Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan ketentuan perundangan dan

    memiliki landasan hukum yang &ajib dipatuhi semua pihak' baik pekerja'

     pengusaha atau pihak yang terkait lainnya. 6da beberapa peraturan perundangan

    yang berlaku di *nd#nesia' beberapa diantaranya

    9ndang-undang N#. " tahun "= tentang perlindungan k#nsumen

    9ndang-undang N#. "= tahun "=== tentang jasa k#nstruksi

    9ndang-undang N#. /> tahun /00/ tentang bangunan gedung 9ndang-undang N#. 30 tahun /00= tentang keteknikan memuat aspek 

    keselamatan

    Kebijakan merupakan persyaratan utama dalam semua sistem manajemen

    seperti Manajemen :ingkungan' Mutu dan lain-lain. kebijakan merupakan r#h

    dari sebuah sistem. leh karena itu' 8!6! ">00" mensyaratkan ditetapkannya

    kebijakan K3 dalam #rganisasi #leh manajemen punak. Kriteria kebijaka K3

    adalah sebagai berikut.

    ". !esuai dengan si5at dan skala resik# K3 #rganisasi

    /. Menakup k#mitmen untuk peningkatan berkelanjutan

    3. Termasuk adanya k#mitmen untuk sekuarngnya memenuhi perundangan

    K3 yang berlaku

    1. ,id#kumentasikan' diimplimentasikan' dan dipelihara

    . ,ik#munikasikan kepada seluruh pekerja

    ;. Tersedia bagi pihak lain yang terkait

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    38/46

    " III

    "N"I.I. K".. K

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    39/46

    %ekerja %rojek %em#anunan Hotel %anhear /ewas /erjatuh dari antai

    0

    5a#u= 3>03>011 1:11

    .um#er : www!;ikiranrak&at!9om

    %6N,9N$-6gus *ding (3) te&as setelah terjatuh dari lantai /0tempat ia

     bekerja' di pr#jek pembangunan 8#tel dan 6partemen Panghegar' ln. Merdeka'

    abu (/323) siang. 6gus adalah pekerja bangunan di pr#jek tersebut' sebagai

    mekanik leader k#nstruksi li5t. Meskipun peristi&a terjadi pukul "1." B*%' tapi

    kep#lisian baru mengetahui kejadian itu selepas pukul "

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    40/46

    manajemen h#tel yang terkesan berusaha menutup-nutupi peristi&a itu dengan

    tidak segera melap#rkan ke kep#lisian. (6-"/>2das)

    7atuh Dari antai 0 ";artemen %anhear= "us /ewas .eketika

    .um#er : www!#andun!detik!9om

    a#an 2anda;urnama ? detikandun

    %andung - 6gus iding (3)' te&as seketika setelah jatuh dari lantai /0

     pr#yek pembangunan $rand #yal Panghegar 6partement' sekitar pukul "1."

    B*%' abu (/3232/0""). enaCah pekerja pr#yek itu langsung diba&a ke !

    %ungsu' alan ?eteran. !ebelum kejadian' 6gus dan rekan kerjanya' :eman

     Nugraha (/)' sedang mengeek li5t ke lantai /0 bangunan tersebut. 6gus ini

     bekerja sebagai mekanik leader k#nstruksi li5t.

    !aat itu pintu li5t dalam keadaan tertutup. 6lmarhum membuka pintu itu

    menggunakan tangan' dia masuk dan pintu tiba-tiba pintu menutup. Ternyata pas

    dibuka mel#mp#ng' enggak ada b#ks li5tnya' kata :eman ditemui di ! %ungsu.

    ,iketahui' kata dia' b#ks li5t berada di lantai ba&ah. %iasanya juga li5t passenger 

    itu setiap hari ada di lantai /0. Tapi tadi di ba&ah' ujarnya.

    :eman menambahkan' 6gus te&as seketika di l#kasi kejadian. :alu

     jenaCahnya dib#y#ng ke ! %ungsu' K#ndisinya mulut berdarah' tubuh bengkak 

    dan kaki patah' ungkapnya. K#rban merupakan &arga alan Iikuda' T / B

    ""' Keamatan Iibiru' K#ta %andung. ,ia sudah bekerja di pr#yek 6partemen

    Panghegar sejak Maret /0"0 lalu. !ementara itu' pihak keluarga k#rban mengaku

    diberitahu pihak perusahaan dua jam setelah peristi&a tersebut. Tadi dikasih tahu

     jam empat. Kalau kejadiannya enggak tahu. Tapi dibilang jatuh' ujar ,adang dari

     pihak keluarga k#rban saat ditemui di ! %ungsu.Pantauan detikbandung' sejumlah p#lisi yang diberi tahu #leh ! %ungsu

    sekitar pukul "

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    41/46

    Kasatreskrim P#lrestabes %andung 6K%P Tubagus 6de 8idayat

    membenarkan kejadian tersebut. Kami masih menyelidikinya. !ejumlah saksi

    kami minta keterangan' ujarnya saat dik#n5irmasi &arta&an +ia p#nsel.

    !ementara itu dihubungi seara terpisah P Panghegar estina !etia&an mengaku

     belum mendapat k#n5irmasi s#al peristi&a itu. %elum ada k#n5irmasi apa-apa'

    saya tadi pulang duluan. adi belum bisa ng#m#ng apa-apa. Mungkin bes#k saya

     bisa kasih keterangan' ujarnya.

    3! "nalisis Kasus

    Pada kasus keelakaan ini penulis menggunakan m#del analisis kasus

    Te#ri ,#min# yang berasal dari 8einrih ("=30). 8al ini disebabkan karena

    k#ndisi kasus keelakaan sesuai dengan te#ri yang dikemukakan #leh 8einrih

    ini. ,alam Te#ri ,#min# 8einrih' keelakaan terdiri atas lima 5akt#r yang saling

     berhubungan yaitu' k#ndisi kerja (en+ir#nment)' kelalaian manusia (pers#n)'

    tindakan tidak aman (haCard)' keelakaan (aident) dan edera2kematian (injury).

    ". *dentitas k#rban keelakaan

    Pada kasus ini dapat kita ketahui bah&a k#rban bernanma 6gus *ding. *a

    adalah se#rang Pemimpin K#nstruksi :i5t dari pr#yek pembangunan 6partemen

    Panghegar di alan Merdeka' K#ta %andung. ,ari artikel tersebut dpat kita

    kateg#rikan bah&a k#rban berkerja pada bidang k#nstruksi bangunan dan sudah

    ukup berpengalaman karena ia dip#sisikan sebagai leader dalam pr#yek 

     pembangunan li5t apartemen ini.

    42

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    42/46

    /. *denti5ikasi sumber bahaya

    ,alam kasus ini k#rban melakukan tindakan yang tidak aman yaitu tidak 

    menggunakan b#dy harness25ull b#dy harness (8aCard yang berupa unsa5e at).

    !edangkan Menurut undang-undang keselamatan kerja' bekerja di ketinggian ini

    memerlukan 5iH plat5#rm atau memakai alat pelindung diri berupa 5ull b#dy

    harness. !elain itu' bila pekerjaan dilakukan pada tempat yang memiliki

    ketinggian lebih dari lima meter' diperlukan sebuah ijin khusus' yang mana ijin ini

    diperlukan untuk menganalisa bahaya apa saja yang mungkin terjadi dan

    menyiapkan alat pengaman yang ##k untuk meminimalisir resik# yang akandihadapi bila bekerja pada ketingian tersebut.

    B#rking at 8igh atau sering disingkat Ba8' memiliki arti dalam bahasa *nd#nesia

    adalah bekerja pada ketinggian. Kateg#ri bekerja pada ketinggian adalah

    melakukan pekerjaan yang memiliki ketinggian sama dengan atau lebih dari "'>

    meter dari permukaan tanah.

    Kemudian dapat kita ketahui pula bah&a k#ndisi kerja

    (en'ironment ) pada saat itu mendukung terjadinya keelakaan.

    %erdasarkan berita tersebut li5t passanger biasanya berada di lantai /0

    tempat k#rban berada' namun entah mengapa pada hari tersebut b#H

    li5tnya berada di $! (*round &loor ). ,ari deskripsi berita yang diberikan

    dapat kita analisa bah&a k#rban melakukan kesalahan ( fault of person)'

    selain tidak memakai alat pelindung diri' k#rban tidak berlaku hati-

    hati terhadap segala kemungkinan yang ada. ,isini mungkin ia merasa

    aman karena seperti biasanya bo+ lift  berada di lantai /0' namun

    kenyataannya tidak.

    ,alam kasus keelakaan yang terjadi pada 6gus *ing ini

    merupakan sebuah kasus yang k#mplikati5. 6rtinya banyak penyebab yang

    dpat kita analisis didalamnya dan membentuk sebuah kemungkinan

    terjadinya keelakaan yang pada akhirnya menimbulkan kerugian baik 

    seara langsung (direct cost ) maupun tidak langsung ( ,ndirect cost ). Pada

    kasus ini penulis akan menjelaskan kejadian berdasarkan te#ri yang

    43

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    43/46

    dikemukaan #leh 8einrih pada tahun "=30 yaitu te#ri ,#min#. Te#ri

    d#min# merupakan +isualitas yang menggambarkan berbagai peluang dan

    sumber bahaya yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya keelakaan.

    Tahap-tahap kejadian pada kasus ini berdasarkan analisa berita yaitu

    sebagai berikut.

    ". n-ironment atau keadaan>kondisi kerja. Pada kasus ini digambarkan

    k#ndisi kerja yang menimbulkan resik# terjadinya keelakaan yaitu -orking 

    at High atau Ba8. K#rban berada pada ketinggian yang ditaksir lebih dari 10

    meter karena berada pada lantai /0 (estimasi " lantai / meter).

    /. Kemudian pada kartu yang kedua sesuai dengan te#ri ,#min# 8einrih

    terdapat 6ault o8 ;erson (kelalaian manusia) yang bergerak2jatuh akibat

    dari k#ndisi kerja yang memungkinkan (kartu pertama). Pada kasus ini

    kesalahan yang dilakukan k#rban adalah tidak berhati-hati pada setiap k#ndisi

    lingkungan yang ada' sehingga k#rban merasa jika dirinya sudah aman. ,i

    sumber berita disebutkan. bah&a Dsaat pintu terbuka' seketika itu k#rban

    terdoron dan pintu tertutup #t#matis dengan epat' sedangkan k#tak li5t

     berada di lantai dasar atau Dsaat 6gus memenet t#mb#l' pintu li5t terbuka

    dengan epat. 6gus kaet sehingga terdoron ke dalam li5t yang belum ada

     passenger li5t-nya. D,isini dapat kita pahami bah&a k#rban terkejut dengan

    k#ndisi li5t tidak berisi b#H-nya sehingga ia terd#r#ng dan jatuh ke lantai

    dasar. Penulis berpendapat bah&a k#rban setelah membuka pintu' k#rban

    telah bersiap dan segera memasuki b#H-li5t tanpa melihat ada atau tidaknya b#H-li5t tersebut.

    3. Kartu yang ketiga adalah Ha@ard. 8aCard dalam m#del 8einrih ini dapat

    diartikan sebagai unsafe condition atau unsafe act . %erdasarkan berita selain

    k#ndisi yang tidak aman karena berada pada ketinggian yang berisik#

    menimbulkan keelakaan' k#rban juga tidak menggunakan 6P, seperti yang

    telah diatur dalam undang-undang keselamatan kerja' apabila melebihi

    44

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    44/46

    ketinggian "'> meter maka harus menggunakan alat pelindung diri yang

     berupa b#dy harness25ull b#dy harness.

    1. ,ari ketiga sumber bahaya tersebut yang saling berk#lerasi dan

    Dmenjatuhkan kartu berdasarkan urutannya maka timbulah sebuah 6ident

    (keelakaan) yang terjadi di %andung pada tanggal /3 Maret /0"" di 8#tel

    Panghegar pada pukul "1." B*%.

    . ,ampak dari semua runtutan kartu di atas berdasarkan m#del ,#min#

    8einrih menimbulkan sebuah kerugian (injury)' dalam hal ini nya&a

    k#rban. Kerugian ini dapat berupa biaya k#mpensasi untuk k#rban. !elain

    kerugian langsung tersebut banyak lagi kerugian yang di dapatkan pihak 

    h#tel Panghegar yaitu kerugian tidak langsung seperti' kerugian jam kerja'

    kerugian s#sial' serta itra dan keperayaan pelanggan berkurang. 8al ini

    lebih berdampak karena k#rban adalah mekanik leader dalam pr#yek 

     pembangunan h#tel tersebut.

    45

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    45/46

    +! " IA'! %N/%

    $!

    4!1 Kesim;ulan

    !

    "0. Pada hakikatnya keelakan merupakan pr#ses interaksi dari

    5akt#r-5akt#r penyebab yang menimbulkan peluang terjadinya hal tersebut.

    Keelakaan bukan merupakan sebuah kejadian tunggal yang sp#ntanitas

    terjadi' tetapi ia telah didahului #leh insiden-insiden keil sehingga pada

    tahap akhirnya akan menyebabkan aident atau keelakaan tersebut

    ( &A). Keelakaan bukan kejadian yang tidak dapat diegah atau

    dihindari. Keelakaan dapat diegah dengan menerapkan prinsip sistem

    K3 dan pendekatan penegahan keelakaan. Pada kasus 6gus iing ini'

    seharusnya keelakaan dapat dihindarkan dengan melakukan tindakan

     pre+enti5 seperti berhati-hati dan menggunakan alat pelindung diri (6P,)

    yang sesuai ketentuan. ika saja hal tersebut dilakukan #leh 6gus *dingmaka kemungkinan tidak akan ada aident dan injury yang bisa terjadi.

    "".

    4! .aran

    "/. Pada kesempatan ini penulis hanya berpesan bah&a pada

     prinsipnya keelakaan dapat kita egah. 6ngka keelakaan yang semakin

    memunak dapat kita hindari  dengan melakukan tindakan pre+enti5 dan

     berped#man pada prinsip kehati-hatian. Mematuhi segala peraturan

    undanng-undang dan kebijakan sistem K3 bukan merupakan hal yang

     berat jika menyangkut dengan nya&a. Tumbuhkan kesadaran dalam diri

    kita akan pentingnya K3. Maka keelakaan dapat kita hindari dan angka

    m#rtalitas dapat dieliminasi seminimal mungkin. M6* I*PT6K6N

    M6!Y66K6T *N,NE!*6' !6,6 K3 OOO N !67E N BK ..OO

    "3.

    46

  • 8/17/2019 Makalah K3 Kelompok 5 Geologi A.docx

    46/46

    14!D"6/"5 %./"K"1*!

    ";. 6lrasyid' 8arun. /0"".  Analisis kecelakaan kerja/

    https22&&&.aademia.edu231"1/==26nalisisKeelakaanKerja%asi8

    !  (diakses "/ uni /0")

    17. uliatin' ,. /0"3.  0ecelakaan kerja/

    http22rep#sit#ry.usu.a.id2bitstream2"/31;=23=00212IhapterG/0ll.pd5 

    (diakses "/ uni /0")

    https://www.academia.edu/3414299/Analisis_Kecelakaan_Kerja_Basic_OHS_https://www.academia.edu/3414299/Analisis_Kecelakaan_Kerja_Basic_OHS_http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39005/4/Chapter%20ll.pdfhttps://www.academia.edu/3414299/Analisis_Kecelakaan_Kerja_Basic_OHS_https://www.academia.edu/3414299/Analisis_Kecelakaan_Kerja_Basic_OHS_http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39005/4/Chapter%20ll.pdf