-- - --'-... ~-•

, .. . ~ ---

~'-f ........ ·· --r • -- . •

-H

- .

-' -

•

•

• •

-=-'---_.

•

Media

m

• ,

• •

- . - ~----~~------

• Kita seperti berdia log dengan pakar po litik

yang membedah kecurangan

penguasa, ,. kata kurator pameran

Yulianto Liestiono tentang karya-karya

Sibarani ini .

JAKARTA Belasan lelaki berbalut bu­sana putih berbaris rapi sambil menen­teng tas. Sebagian di antara mereka memakai dasi aneka wama Sebagian yang lain menutup kepala dengan ko­piah. Pandangan mereka tertuju pada satu sosok di hadapannya perempllan bertubuh subur dibalut busana merah menyala Kedua tangan perempuan itu diangkat ke atas seperti gerakan kon­duktor dalam sebuah orke;:,u'a Perem­puan itu berdiri di antara tumpukan kantong uang.

Wajah perempuan itu tak terlihat je­!as. Hanya bagian belakang tubuhnya yang tampak. Terutama bagian pantat­nya yang bulat besar menutup sebagi­an pellnukaan kanvas. Augustin iba­rani. karikatUIis temama memberinya judul Koor ... KontPsi. !<aD"a ini dipa­merkan bersama 42 karvanva dalam • •

pam ran tunggal Mella/sir Kemerdeka­all di Galeri ~1ilenium. Jakarta sampai 31 Agustus mendatang.

ibarani juga m nampilkan perem­puan tac1i c1alam bentuk lain. Pada satu bagian. per mpuan inl masih menggu­nakan busana merah menvala buah •

mahkota menancap di baLOk kepala­nva. la duduk dan lersenyum mani;:..

• •

~ latanya mcmandang S('()rang pelani yang berkelahi melawan bantcng ix'r­k'lmlu k. la hanya diam d,m tak ix' rbuat apa-apa _ ibarani ml'n ::antumkan kata Quo Vadis untuk karyanya ini .

Ldaki kelahiran Pcmatang ~i:U1tar. ~(J f\s.,'1.I-.,W-. 1 9~5 ini st'akan tak bO'-Ul n1l"mbuat con'lan tcnt • .'Ulg pt'rl' lIljlu,UI b .. ·rbaju nH'rah. IkUl . • lk hal \ .UlJ.! ingin ia gugat clari !lcf('mpuwl I,uli 1\'lIlan", kl 'naik.Ul h.uxa bar:U1J,( kd 1IIuh,U) Ill,> \.;uk mi .. ,alm a. i.llllw1j.(kall d.ll,un \ 1,1 • •

Imill' \tJIk nOlk It \ (11111

I /IIKJ.(I IIIIKJ.(I .... //(1 " "'I. U b. U \J i , 1l<. .... 1I

di .1,1\';,111.1 dU,II.lhlln ... 11,1111. 1.1 go, \ ... \';,111

d,II.ltn \1"11111(1/1 Ikllllll

--. -• -'--' ~-c •

- . -

Terlalu Payah Gawat darurat

The Untouchable

i I

I

S<J/nelui krjO$(w"Q don PublikosJ

I

, , I

-. Media

m

F 1." ... , ... ~

.

• •

• •

-. . . '-.. ::::-----

Hutang

DaJam pam eran tunggaJ kali ini , Si­barani tak cum a menyoaJ perem puan tadi. Beberapa tokoh politik papan ams tak luput dijaclikan obyek karika· tumya, te rutanla mereka yang me­nimbun banyak masaJah. Sibarani me­mang tak secara gamblang menjelas­kan siapa sosok yang sedang dibidik­nya. Namun, me ni lik goresan tangan­nya publik tentu mafilUm wajah s iapa yang te rgo res elaJam karikatum ya. .

Pada karikatur Nyanyian: Nalk-nalk Membubung, Nona, Tinggi-tinggi Seka­li, misaJnya. Sibrani menampilkan s~o­rang lclaki bersanmg dan berkoPI~h deng an kacam ata tebaJ. Salah satu SI SI sanmg lelaki ini te rs ing kap olch be­nang yang dikaitkan pada baJ~l~ te r­bang . PUll elcngan salah satu SISI rok pcrc mpuan eli scbc lahIlY~I . Bal o ~l-~a­Ion tcrbang itu bc rhias tu lr san tan f It s­trik , harga bahan bakar minyak , g ll la ,

_.-'-:- -- ,-'-~' -_. ,

•

-- --Media

-

- .

--'-- ~,.~ --.

sembako, dan sebagainya. Karikatur Sibarani bukan sekaelar

hiburan yang membuat kita tertawa. Kritik tajam sudah menjadi cUi khas­nya sejak masa Presiden Soekamo sampai Presiden Soeharto turun dari gelanggang kekuasaan. Kini karyanya banyak menyoaJ kepemimpinan Me­gawati. "Kita seperti berdiaJog dengan pakar politik yang membedah kecu­rangan penguasa," kata kurator pa­meran Yulianto Jjestiono daJanl kata· log pameran ini.

Ketua Gerakan Republik Indonesia (GRI) di masa revolusi ini seakan tak je ra berteriak soaJ ketidakberesan pe­nguasa. Di sis i lain ia menampilkan rakyat je lata daJam kondisi tertindas seperti daJam Quo Vadis. "Kita seperti mendengar suara hati karena nasib ki­ta terwakili oleh karikatumya," kata Jj. estiono. NamllIl, di s isi lain kita menja­di bagian yang ditertawakan, bahkan "diludahi" Sibarani.

Sebagai karikaturis yang berangkat dari seni lukis, karya Sibarani terasa berbeda. la tak hanya menganelalkan goresan pena Sentuhan sebagai pelu· kis cukup kentaJ mewamai setiap kar· yanya, terutama pada komposisi per­mainan wama yang kerap dijadikan sinlbol. Kelebihan ini membuat tokoh yang dilukisnya mllelah elikenali, baik dari strukt:ur wajah maupun elari sim· bolisasi wama.

Selain itu, Sibarani tak menabukan kal<,·kata elalam karyanya. Carn ini ki­an memudahkan publik mengenaJ sia· pa yang sosok yang el imaksuel seperti The Untcouchables. Karya ini meng­gam barkan lelaki I:u a te rbruing eli sofa SaJllbil memclllk guling. Seorang pc­rem purul bcrkeruelung elueluk tepat eli bagirul kepaJanya. Di s isinya bcberapa lc1aki berd ili mcnjaga S<Ulg tuan. Mc­rcka tc rel iri el rui eloktcr. pengaC<U<I,

-•

, •

•

•

"'" ... '_IiI>o, -_",p """. • • ,

Koo(, .. Korupsi

• ,

I I ~ ,

;;1" , "

- . ~ -

tentara, Semua memandang pada lela· ki yang mengetuk pintu, Pada tas le la· ki terte ra tulisan "jagung".

Sibarani seeara gamblang melukis­kan sosok menyerupai Soeharto yang tak tersentuh hukum, Perlindungan maksimal dari dokter dan pengaeara dijadikan tema utama The Untou­chables, Untuk menggambarkan siapa saja yang Soeharto, Siba­rani mencantumkan profesi masing· masing pada tas kerja mereka.

Hal yang sama ia lakukan pada Ter· lalu Payah Cawat Dantrat, Karya ini

Subt.elai KerJO$OIIIO dOfl PllblllwsJ

-- -- •

- . - ,

,

-, -

- -

-,~ , . 1;(' ,

• •

mengganlbarkan Indonesia yang tak pulih-pulih sejak diterjang krisis ektr nomi peltengal1an 1997 silam. Karya yang didominasi warna hitam dan pu· tih itu menggambarkan suasana ka­mar gawat darurat Empat pasien ber· selimut putih dengan tulisan "korupsi, kolus i, hedonisme, bank sakit, dan ke­serakal1an" terbaring di atas tempat ti­dur, Sementara, empat orang dokter tampal( sibuk. Setiap dokter diheri na­ma Mr, Miu'o, Marie, Drajat Ruang itu tak ubahnya kondisi Indonesia yang setia menjadi pasien IMF,

Media

• •

• •

FOT()'FOTO AE PRQ AAlAlOG

~~~

!~ ,

,

..

, k k'· • • 'i, ,

\ ~ . ~., .," if'

, .... """ ... . '.. ( ' '''' .. ,," .," '. p'. 'i.'~

......... . . ~. -,g

•

. "

Sibarani yang mantan pejuang ke­merdekaan ini begitu getol mengkri· tik. Sil<ap i.ni tak berubal1 sejak dia me­nekuni karikatur pada 195~an, "Saya akan terus melawan ketidakadilan." katanya, Tak te rkeeuali Megawati yang di.nilai kian menjauh d31i rah'yat keeil, Sibarani mulai melihat pergeser· an sil<ap Megawati setclall naik ke tahta kekuasaan,

Meski melemp31' kritik keras. Siba­rani tak ingin meneb31' polcmik k31'e­na tokoh y31lg elilukis tersinggl.lng, Pada sebagi31l besar kmy31lya ia tak mene31ltlH11k311 n3111a atau l11cnggam­bm' sama pcrsis, la hanya l11cng31nbil beberapa bagian penting yang l11enja' eli ciri khas seseorang, "Ocngan begi· tu , scben31l lya orang sudah pahm11 apa yang saya maksucl," kala kmika· IlIris y,mg le rkahir kali menggehu' pa· mer311 tllnggal eli Hotd Van Del' Ka:<­[eden, Alllsterdam. pada akhir I~~)~

sihull itu. Kini di IWI:><I sl'njanya, Siblll~ lIIi t11k

pl' l11ah bl'rhcnl i 11 \('lIgg11I1.'skall p<.'n:1· lIya 1IIIIIIk 11'IlIS bt'\'k;u~'a . l'allll'l1111 IUIIggalllya illi Ink Il bahnya wah.llla kl'­lahirall k(,lllbali sl'onmg Sib;n~ lIIi . KI; tikllya Idap lajillll sl'p<.'rti :><1.11 1I11' I\.\! awali h!lril'11I a SO tahuII :<il.nn. Iikl • •

ada y: nl)! b('l1lbah. klltll kl'lIlatangan lIyil dil lmll 1)(,l"harya dall \lIl'IIII,I\-"k,1II alll'l(;) WIII'I\i\ I ~\lln "1' l i :l!, ~"1\ '''::1II 1.1 1IJ.(I\I\1\y: l.. ,1111 111111 ,""1 ,1/\