administrasi personil sekolah

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia, melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat, pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan menjadikan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat. Oleh karena pendidikan kemampuan manusia terus diasah agar memiliki ketajaman dalam memecahkan berbagai hidup dan kehidupan, sehingga memiliki kepribadian mandiri dan bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman dan apresiasi terhadap orang lain. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk memabahas lebih rinci lagi mengenai Administrasi Personil Sekolah 1

Transcript of administrasi personil sekolah

Page 1: administrasi personil sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup

manusia, melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap hidup

yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat

menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat, pendidikan menjadi investasi

yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa

bermartabat dan menjadikan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat.

Oleh karena pendidikan kemampuan manusia terus diasah agar memiliki

ketajaman dalam memecahkan berbagai hidup dan kehidupan, sehingga memiliki

kepribadian mandiri dan bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman dan

apresiasi terhadap orang lain.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk memabahas lebih rinci lagi

mengenai Administrasi Personil Sekolah

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami mengenai Administrasi Personil Sekolah

2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah yang bersangkutan

1

Page 2: administrasi personil sekolah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Administrasi Personel Sekolah

Untuk membatasi pokok permasalahan ini maka perlulah dikemukakan

mengenai definisi administrasi personel sekolah, administrasi personel sekolah

adalah segenap proses penataan personel di sekolah.

Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah maka unsur manusia merupakan

unsur penting, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sekolah

sangat ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya.

Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih mendalam mengenai

personel sekolah, karena bagaimana pun lengkap dan modernnya fasilitas yang

berupa gedung, perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja, dan dukungan

masyarakat akan tetapi apabila manusia-manusia yang bertugas menjalankan

program sekolah itu kurang berpartisipasi, maka akan sulitlah untuk mencapai

tujuan pendidikan yang dikemukakan.

Kepegawaian disebut juga personalia atau kekaryawanan dan pegawai

tersebut juga personel atau karyawan. Karena menurut penulis artinya sama, maka

dalam tulisan ini mungkin dipergunakan istilah-istilah tersebut secara berganti-

ganti. Pegawai pada suatu sekolah ialah semua manusia yang tergabung di dalam

kerja sama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai

tujuan pendidikan. Mereka ini terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,

guru, Kepala Tata usaha, semua karyawan tata usaha, termasuk pesuruh. Untuk

dapat bekerja secara baik, artinya antara petugas satu dengan petugas lainnya

tidak overlap (maka perlu diadakan kegiatan penataan untuk bidang kepegawaian)

Menurut UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Pasal 2:

1. Pegawai negeri terdiri dari:

a. Pegawai Negeri Sipil dan

2

Page 3: administrasi personil sekolah

b. Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

2. Pegawai negeri sipil terdiri dari:

a. Pegawai negeri sipil pusat

b. Pegawai negeri sipil daerah, dan

c. Pengawal negeri sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

Syarat-syarat Pegawai Negeri

1. Segi kepribadian.

2. Kesetiaan.

3. Kesehatan badan.

4. Kecerdasan.

5. Kemampuan.

6. Ketangkasan.

7. Dan syarat-syarat lain yang khusus diperlukan bagi sesuatu jabatan negeri

yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Dari bahasan di atas, dapatlah diperinci pokok masalah penataran terhadap

pegawai sekolah sebagai berikut:

1. Bagaimana memperoleh tenaga kerja yang tepat untuk tugas pekerjaannya,

termasuk mengatur pengangkatannya. (bila perlu)

2. Bagaimana menggunakan tenaga kerja yang sudah diperolehnya itu dengan

efisien, termasuk merangsang kegairahan kerjanya.

3. Bagaimana memelihara pegawai, pemberi gaji, intensif, kesejahteraan.

4. Bagaimana mengatur kenaikan gaji dan pangkatnya, dan perpindahan mereka

jika perlu terjadi.

5. Bagaimana mengembangkan mutu pegawai.

6. Bagaimana menilai pegawai.

7. Bagaimana menata pemutusan hubungan kerja dengan pegawai.

Di Indonesia, sekolah menurut status pemilikannya dibagi menjadi dua bagian

yaitu:

3

Page 4: administrasi personil sekolah

1. Sekolah Negeri.

2. Sekolah Swasta (dengan berbagai variasi).

Untuk sekolah negeri, pegawai tetapnya adalah pegawai negeri sedangkan

untuk sekolah swasta pegawai tetapnya dapat pegawai negeri yang diperbantukan

dan juga pegawai yayasan yang memiliki sekolah tersebut. Untuk sekolah swasta

mendapat bantuan guru-guru pegawai negeri disebut sekolah subsidi, sedangkan

sekolah swasta yang tidak mendapatkan bantuan apa-apa dari pemerintah disebut

sekolah swasta yayasan dan sekolah swasta yang mendapat bantuan keuangan

dari pemerintah disebut sekolah swasta berbantuan.

Dari sudut Administrasi Pendidikan (sekolah), dapat dilihat bahwa

komunikasi pada hakikatnya adalah problem hubungan kerja kemanusiaan

(human relationship).

Keberhasilan dalam hubungan-hubungan kerja kemanusiaan ini akan

ditentukan oleh efisiensi dan efektivitas mereka yang berkepentingan dalam:

1. Menyampaikan berita kepada orang lain.

2. Memahami dengan tepat isi/maksudnya dengan harapan mau menerima.

 

B. Perencanaan Pegawai

Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002 : 4) Perencanaan adalah

proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang

menjamin lembaga memilki kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai

secara benar, waktu yang tepat secara ekonomis dan lebih bermanfaat.

Prediksi kebutuhan didasarkan atas informasi tentang macam dan banyaknya

pekerjaan yang harus dilakukan oleh lembaga agar dapat mencapai tujuannya.

Proses perencanaan tenaga kerja meliputi empat langkah yaitu prediksi kebutuhan

tenaga, memproyeksi persediaan tenaga kerja, membandingkan kebutuhan tenaga

yang diramalkan dengan persediaan yang di proyeksikan dan merencanakan

kebijakan dan program untuk memenuhi kebutuhan tenaga.

4

Page 5: administrasi personil sekolah

Beberapa metode/ pendekatan yang dapat digunakan untuk meramalkan

kebutuhan tenaga menurut Manulang (2000:30) di antaranya:

1. Metode Status Quo

Metode ini menganggap bahwa persediaan pegawai yang ada sudah cukup

untuk satu masa tertentu karena perpandingan pegawai tetap dan tidak

berubah. Perencanaan tenaga kerja hanya mencakup langkah-langkah untuk

mengganti beberapa orang pegawai baiik yang dipromosikan maupun yang

keluar karena berbagai alasan

2. Metode Petunjuk Praktis

Metode ini digunakan sebagai dasar untuk meramalkan kebutuhan

akan tenaga. Contoh berdasar petunjuk bahwa rasio dosen disbanding rasio

mahasiswa 1:20 maka jika akan menerima 200 mahasiswa berarti harus

menyiapkan 20 orang.

3. Metode Peramalan Unit

Pada metode ini ramalan tenaga kerja dibuat berdasar masukan dari

unit-unit pelaksana tentang jenis dan frekuensi pekerjaan yang dilakukan di

setiap unit. Cara ini cocok untuk kebutuhan jangka pendek.

4. Metode Delphi

Pada cara ini ramalan tenaga di buat berdasar pendapat para ahli. Cara

ini cocok untuk kebutuhan jangka panjang.

Perencanaan pegawai didasarkan atas perkiraan mengenai pegawai yang

sudah ada di tambah dengan pertimbangan pegawai yang bersangkutan sepanjang

waktu. Data mengenai pegawai yang ada sekarang diperoleh dari daftar

karakteristik dan kecakapan pegawai oleh karena itu perlu dilakukan formasi.

Menurut PP No.97 Tahun 2000 formasi adalah jumlah dan susunan pangkat

pegawai untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja

yang harus dilakukan. Dalam rangka perencanaan pegawai secara nasional dan

pengendalian jumlah pegawai maka sebelum menetapkan formasi harus terlebih

dahulu mendapat pertimbangan dari Kepala Kepegawaian Negara. Formasi

5

Page 6: administrasi personil sekolah

masing-masing satuan organisasi Negara disusun berdasarkan analisis kebutuhan

dan penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia dengan

memperhatikan norma, standar prosedur yang telah ditetapkan pemerintah.

Analisis kebutuhan didasarkan atas:

1. Jenis pekerjaan adalah macam-macam pekerjaan suatu satuan organisasi.

2. Sifat pekerjaan yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu untuk

melaksanakan pekerjaan itu.

3. Beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan dalam

jangka waktu tertentu.

4. Prinsip pelaksanaan pekerjaan, sangat besar pengaruhnya dalam menentukan

formasi.

5. Peralatan yang tersedia atau diperkirakan akan tersedia dalam melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan tugas pokok akan mempengaruhi penentuan jumlah

pegawai yang diperlukan karena pada umumnya makin tinggi mutu peralatan

yang digunakan dan tersedia dalam jumlah yang memadahi mengakibatkan

makin sedikit jumlah pegawai yang diperlukan.

6. Kemampuan keuangan Negara atau Daerah.

C. Pengadaan Pegawai (Rekruitmen Pegawai)

Pengadaan pegawai dapat terjadi pada suatu lembaga yang baru bendiri

maupun yang sudah lama berdiri. Pengadaan pegawai terjadi jika:

1. Ada perluasan pekerjaan yang disebabkan oleh tujuan lembaga atau karena

bertambah besarnya beban tugas.

2. Ada salah satu atau lebih pegawai yang keluar atau mutasi kekantor lain, atau

karena meninggal sehingga ada lowongan formasi baru.

Untuk mendapatkan pelamar yang sebanyak-banyaknya, perekrutan harus

dilakukan dengan mempergunankan semua jalan yang bersifat positf. Sumber

tenaga kerja diambil dari dalam (internal) dan luar (external) perusahaan.

Rekruitmen dari dalam merupakan usaha untuk kenaikan jabatan perpindahan

6

Page 7: administrasi personil sekolah

kerja ke unit kerja bagian lain. Perekrutan dari dalam perlu memperhatikan format

kualifikasi berisi informasi tentang catatan prestasi pegawai, latar belakang

pendidikan dan dapat tidaknya dipromosikan. Perekrutan dari luar instansi

dilakukan dengan menerima lamaran dari semua masyarakat luas yang memenuhi

persyaratan.

D. Penempatan dan Penugasan Pegawai

Menurut UU Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999,

Pemeliharaan Pokok-pokok Kepegawaian terdapat klasifikasi sebagai berikut:

1. Pegawai negeri, yaitu mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,

diangkat dengan gaji.

2. Pegawai Negara, yaitu pegawai atau pejabat-pejabat yang diangkat untuk satu

periode tertentu, misalnya: Presiden, menteri, anggota DPR/MPR dan lain-

lain.

Pegawai negeri sendiri terdiri dari pegawai negeri sipil dan militer yang mana

bagi pegawai negeri militer berlaku peraturan khusus. Untuk pegawai negeri

militer berlaku peraturan khusus. Untuk pegawai negeri sipil maka dapat

diklasifikasikan atas beberapa jenis maka dapat diklasifikasikan atas beberapa

jenis yaitu:

1. Pegaawi harian

2. Pegawai bulanan

3. Pegawai sementara

4. Pegawai tetap

Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegaawi adalah kesesuaian tugas

dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut. Kepala sekolah henadaknya

cermat dalam menempatkan dan memberi tugas kepada para stafnya. Harus

mengetahui betul kemampuan dan kesanggupan masing-masing stafnya, baik

tenaga tata usaha maupun untuk guru. Dalam kaitannya dengan pembagian tugas

guru, ada beberapa hal yang harus diingat, antara lain:

7

Page 8: administrasi personil sekolah

1. Bidang keahlian yang dimiliki guru

2. Sistem guru kelas dan sistem guru bidang studi

3. Formasi, yaitu susuna jatah petugas

4. Beban tugas guru menurut ketentuan yaitu 24 jam

5. Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajarkan mata pelajaran lain

jika masih kekurangan guru

6. Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang ditekuni

oleh guru. kedudukan pegawai negeri sipil adalah unsure aparatur Negara,

abdi Negara dan abdi masyarakat yang penuh kesetian kepada Panacsila,

UUD 1945, Negara dan pemerintah. Dala kedudukannya sebagai pegawai

negeri sipil ini dikenal adanya kewajiban dan hak.

E. Pemeliharaan personil

Pemeliharaan personil sekolah, dalam pembahasan di sini mengacu pada

pemeliharaan pegawai negeri sipil pada umumnya, yang didalamnya terdapat

kewajiban dan hak pegawai negeri sipil. Hal ini diasumsikan bahwa pemeliharaan

pegawai pada instansi/ lembaga pendidikan pada umumnya tudak jauh berbeda

dengan ketentuan bagi negeri sipil.

1. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil

Di dalam UU Nomor 8 Tahun 1974 diatur kewajiban yang harus

ditaati oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut:

a. Wajib setia dan taat sepenunya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan

Pemerintah.

b. Wajib mentaati semua peraturan perundang-undangan yang beralaku.

c. Wajib melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya

dengan penuh penagbdian.

d. Wajib menyimpan rahasia jabatan.

2. Hak-hak Pegawai Negeri Sipil

8

Page 9: administrasi personil sekolah

a. Memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan tanggung jaewab

dan tugasnya

b. Memperoleh cuti, antara lain: cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti

bersalin, cuti karena alasan penting, dan cuti diluar tanggungan Negara.

c. Memperoleh perawatan dan segala biaya ditanggung oleh Negara bagi

Pegawai Negeri Sipil yang mengalami kecelakaan dalam menjalankan

tugasnya.

d. Memperoleh tunjangan cacat setiap bulan disamping pensiun bagi

Pegawai Negeri Sipil yang ditimpa kecelakaan dalam dan karena

menjalankan tugas kewajibannya sehingga menderita cacat jasmani atau

rohani yang mengakibatkan tidak dapat bekerja bagi dalam jabata apapun.

e. Memperoleh pensiun bagi yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah

ditentukan.

F. Pembinaan Personil

Pembinaan atau pengmbangan pegawai adalah usaha yang dilakukan untuk

memajukan dan meningkatkan mutu serta efisiensi kerja seluruh tenaga personalia

yang berada dalam lingkungan sekolah baik edukatif atau administratif.

1. Promosi pegawai, diartikan sebagai kenaikan pangkat yang merupakan satu

jenis usaha peningkatan dan pembinaan yang meliputi system karier dan

sistem prestasi kerja.

2. Kenaikan pangkat, merupakan susatu penghargaan bagi seorang pegawai yang

uga meruakan salah satu bentuk dari promosi.

Dalam kaitanya dengan pembinaan pegawai, hususnya PNS dalam hal

kenaikan pangkat dilakukan penilaian pekerjaan dalam bentuk Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Sebagaimana dalam Pasal 20 UU No.

8 Tahun 1974. Unsur-unsur yang terdapat dalam DP3, adalah: kesetiaan,

prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prkarsa dan

9

Page 10: administrasi personil sekolah

kepemimpinan.

G. Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja dalam pengertian ini meliputi: pemberhentian

seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya

ssebagai pegawai. Alasan-alasan diberhantikannya pegawai sebagi berikut:

1. Pemberhentian atas permintaan sendiri

2. Pemberhentian karena mencapai batas pension

3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi

4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran/ tindak pidana penyelewengan

5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani

6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas

7. Pemberhentian karena meninggal dunia

8. Pemberhentian karena sebab-sebab lain.

10

Page 11: administrasi personil sekolah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pegawai pada suatu sekolah ialah semua manusia yang tergabung di dalam

kerja sama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai

tujuan pendidikan. Mereka ini terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,

guru, Kepala Tata usaha, semua karyawan tata usaha, termasuk pesuruh.

Untuk sekolah negeri, pegawai tetapnya adalah pegawai negeri sedangkan

untuk sekolah swasta pegawai tetapnya dapat pegawai negeri yang diperbantukan

dan juga pegawai yayasan yang memiliki sekolah tersebut. Untuk sekolah swasta

mendapat bantuan guru-guru pegawai negeri disebut sekolah subsidi, sedangkan

sekolah swasta yang tidak mendapatkan bantuan apa-apa dari pemerintah disebut

sekolah swasta yayasan dan sekolah swasta yang mendapat bantuan keuangan

dari pemerintah disebut sekolah swasta berbantuan.

B. Saran

Setelah mempelajari mengenai langkah langkah pokok dalam evaluasi

pendidikan, sebaiknya kita mengerti dan memahami kondisi pendidikan yang

terjadi didaerah kita sendiri. Sehingga kita bisa mengambil langkah atau membuat

suatu keputusan untuk memajukan daerah kita sendiri di bidang pendidikan.

11

Page 12: administrasi personil sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, HM, Administrasi pendidikan, Jakarta:  Rineka Cipta, 2001

Gie , The Liang. Administrasi perkantoran modern, Yogyakarta: Radya Indra, 1987

Ahmadi, Abu, Administrasi pendidikan, Semarang : CV Tba Putra, 1981

Rifai, Moh, Administrasi Pendidikan Dan Supervisi pendidikan, Bandung : Jenmars, 1982

Suryosubroto, B. Pengantar administrasi dan supervisi di sekolah, tinjauan secara nicro tentang administrasi pendidikan. Yogyakarta: P3T IKIP, 1980.

12iii

Page 13: administrasi personil sekolah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Administrasi Personil

Sekolah ”

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi

motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu

Penyusun

13i

Page 14: administrasi personil sekolah

MAKALAH MAKALAH PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI PAI IPENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI PAI I

”Langkah – Langkah Pokok Dalam Evaluasi Pendidikan”Langkah – Langkah Pokok Dalam Evaluasi Pendidikan””

Disusun Oleh :Disusun Oleh :

Jana SilvianaJana SilvianaPuspita WijayantiPuspita Wijayanti

Aniki AprianiAniki AprianiEvi YuniartiEvi Yuniarti

Dosen :Dosen :

Indah Kencanawati, S.Si.,M.PdIndah Kencanawati, S.Si.,M.Pd

JURUSAN TARBIYAHJURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN AGAMA ISLAMPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISTAIN (BENGKULU)STAIN (BENGKULU)

20112011

DAFTAR ISI

14

Page 15: administrasi personil sekolah

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFATR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................................... 2

C. Tujuan ......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Administrasi Personel Sekolah............................................................. 2

B. Perencanaan Pegawai............................................................................ 4

C. Pengadaan Pegawai (Rekruitmen Pegawai)......................................... 6

D. Penempatan dan Penugasan Pegawai................................................... 7

E. Pemeliharaan personil........................................................................... 8

F. Pemutusan Hubungan Kerja................................................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 11

B. Kritik dan Saran ................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii

15

ii

Page 16: administrasi personil sekolah

16