Adi Hidayat. Memilih Rancangan (Desain) Pada Penelitian Kedokteran 10-9-09

35
Memilih Rancangan (Desain) pada Penelitian Kedokteran

description

rancangan penelitian

Transcript of Adi Hidayat. Memilih Rancangan (Desain) Pada Penelitian Kedokteran 10-9-09

  • Memilih Rancangan (Desain) pada Penelitian Kedokteran

    A. Hidayat

  • Sasaran Belajar

    1. Mampu menjelaskan berbagai desain penelitian2. Mampu menjelaskan perbedaan penelitian deskriptif dan analitik3. Mampu menjelaskan langkah-langkah penelitian cross-sectional, kasus kontrol, kohort dan eksperimental

    A. Hidayat

  • Desain PenelitianKerangka, rencana atau strategi penelitian menjelaskan prosedur yang digunakan untuk menjawab masalah penelitianResearch question must be answerable by the design

    A. Hidayat

  • Rancangan penelitian?

    Pemilihan rancangan: Sifat masalahTujuanCara/teknologi yang tersedia

    Strategi mencapai tujuan penelitian

    A. Hidayat

  • Jenis penelitian Garis besar Deskriptif : menggambarkan fenomena individu, tempat& waktu. Prevalensi kanker paru-paru, merokok/tidak, umur, sex dll.Analitik : menjelaskan hubungan antar variabel hubungan merokok dan kanker paru-paru. Merokok meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru.

    A. Hidayat

  • Desain Penelitian Desain PenelitianObservasionalPotong silang (cross-sectional)2. Kasus-kelola (case-control)3. KohortEksperimental Murni (true)Quasi (semu)Ada tidaknya perlakuan/intervensiLilienfeld

    A. Hidayat

  • Survei = field survey, peneliti melakukan pengumpulan data dengan langsung menanyakan kepada subyek penelitian, tidak melakukan tindakan. Studi observasional/ non-eksperimen SurveiDeskriptifAnalitik

    A. Hidayat

  • Cross-sectional (Prevalence):Observasi atau pengukuran faktor pemajanan (exposure) dan efek pada saat yang sama. Dapat penelitian deskriptif & analitik.Deskriptif : karakteristik ibu meninggal akibat kehamilanAnalitik : Hubungan kadar cholesterol tinggi (exposure) & PJK (penyakit/efek).

    A. Hidayat

  • Populasi sasaranPengumpulan data eksposur & efekEksposed (+)Efek (+)Eksposed (+)Efek (-)Eksposed (-)Efek (+)Eksposed (-)Efek (-)

    A. Hidayat

  • Hubungan kadar kolesterol darah & PJK (Penyakit Jantung Koroner)Populasi sasaran usia 40 th, 100 pasien berkunjung ke R.S. Diperiksa kadar kolesterol darah dan direkam EKG (Elektro Kardio Gram) untuk PJK.Saat yang sama : diukur kadar kolestrol dalam darah kemudian dibuat rekaman EKG untuk menentukan ada tidaknya PJK.

    A. Hidayat

  • Keuntungan cross-sectioanl Cepat dan murahTidak dijumpai masalah kehilangan sampelMeneliti beberapa variabel tergantung (efek) sekaligusLangkah awal studi kohort atau eksperimental

    A. Hidayat

  • Kerugian cross-sectionalTidak menentukan hubungan sebab-akibat.Tidak cocok penyakit berlangsung singkat.Tidak mengukur insidens (kasus baru).Tidak praktis untuk kasus jarang, kanker lambung usia > 50 th, sampel besar 10.000

    A. Hidayat

  • Kasus-kelola (Case-control)Populasi dua kelompok : kasus (sakit) dan kontrol (tidak)Penelitian retrospective : dari efek ke penyebab, meneliti kebelakang/ masa lampau eksposur/faktor risiko terjadinya penyakit.Kedua kelompok dibandingkan setelah terjadinya penyakitFaktor risiko ditanyakan masa lalu.

    A. Hidayat

  • Start masa kini(The Present)Subyek PenelitianKasusKelolaEksposed(+)Eksposed(-)Eksposed(+)Eksposed (-)Masa lalu(The Past)

    A. Hidayat

  • Hubungan merokok dan Kanker Paru?Kasus : penderita kanker paru usia > 45 tahun dari R.S Swasta, R.S. Pemerintah, Klinik Spesialis : 200 pasienKontrol : penderita tidak menderita kanker paru dipasangkan jenis kelamin & usia > 45 tahun dari tempat sama : 400 pasienKemudian ditanyakan riwayat merokok pada masa lalu

    A. Hidayat

  • Keuntungan Kasus-kelolaBiaya relatif sedikitPraktis untuk meneliti penyakit jarangIdentifikasi beberapa faktor risiko (eksposur) sekaligusMasa penelitian singkatSubyek penelitian relatif kecil

    A. Hidayat

  • Kerugian Kasus-kelolaInformasi faktor risiko/eksposur cara wawancara tergantung daya ingat penderita : recall biasPemilihan sampel/subyek penelitian bias : kasus dan kontrol tidak mewakili masyarakatHanya satu variabel tergantung/efek yang ditelitiTidak menggambarkan riwayat terjadinya penyakit

    A. Hidayat

  • KohortPenelitian prospektive (masa depan) : dari penyebab (eksopur) ke efek (penyakit)Langkah awal : subyek penelitian belum mengalami penyakit Individu dikelompokkan menurut karakteristik (eksposur) yang diduga mempengaruhi efekSubyek penelitian diikuti periode tertentu untuk deteksi ada/tidaknya efek (penyakit)

    A. Hidayat

  • Subyek PenelitianMasa kini(The Present)Eksposur (+)Eksposur (-)Masa Depan(The future) Efek (+)Efek(-)Efek(+)Efek (-)Desain prospective cohort

    A. Hidayat

  • Hubungan merokok dan kanker paru?Concurrent/pospective cohort : memilih kohort : tahun 1970, usia 30 tahun, alamiah merokok (500) dan tidak merokok (1000)Kohort diikuti selama 25 tahun, mendeteksi adanya kanker paru baik kelompok perokok dan bukan perokok

    A. Hidayat

  • Keuntungan studi kohortTerbaik insidens (kasus baru) Mampu menjelaskan hubungan sebab-akibatTerbaik penyakit fatalMeneliti beberapa efek (penyakit) dari eksposur tunggal

    A. Hidayat

  • Kerugian studi kohortMahal dan lamaTidak efisien untuk penyakit jarangValiditas penelitian dipengaruhi oleh subyek penelitian yang tidak dapat diikutiHanya satu faktor eksposur yang dapat diteliti

    A. Hidayat

  • Penelitian eksperimentalStudi LongitudinalPeneliti memanipulasi intervensi terencana pada faktor yang dianggap penyebabPeneliti melakukan randomisasi : subyek penelitian dibagi secara acak (random) dalam kelompok perlakuan dan kontrolSubyek diikuti sampai terjadinya efek

    A. Hidayat

  • Masa kiniSubyek PenelitianRandomisasiPerlakuanKontrolEfek(+)Efek(-)Efek(+)Efek(-)Masa depan

    A. Hidayat

  • Randomisasi Subyek penelitian secara acak dikelompokkan dalam kelompok perlakuan dan kontrolTujuan : kedua kelompok sebanding pada berbagai variabel kecuali variabel perlakuanPemberian perlakuan berdasarkan probabilitas dan tidak dipengaruhi oleh preferensi peneliti

    A. Hidayat

  • Quasi eksperimentalEksperimen semu (quasi-experimental) peneliti tidak dapat melakukan randomisasi subyek penelitian kedalam kelompok perlakuan dan kontrol, karena masalah etika.Digunakan bila ransomisasi subyek tidak mungkin dilakukan.Penderita diabetes melitus diberikan insulin 4x sehari dan long-acting insulin 1x sehari

    A. Hidayat

  • Jenis desain eksperimental murni 1. Randomized controlled trial : pencegahan dan pengobatan. Pemberian Zn anak batita (bawah tiga tahun) diare akut mencegah diare persisten2. Field trial : subyek penelitian sehat, berisiko. Vaksin Salk diberikan pada anak-anak3. Community trial : kelompok perlakuan adalah masyarakat bukan individu, fluoridasi untuk caries dentis

    A. Hidayat

  • Keuntungan penelitian eksperimentalRandomisasi : variabel-variabel tersebar secara seimbang antara keompok perlakuan dan kontrolKriteria inklusi : perlakuan dan efek ditetapkan terlebih dahuluEfek yang terjadi akibat pemberian perlakuan

    A. Hidayat

  • Kerugian penelitian eksperimentalKompleks dan mahalTantangan etik, pemberian plasebo pada kelompok kontrolSubyek penelitian secara suka rela, tidak mewakili populasi

    A. Hidayat

  • ResumeJenis penelitian deskriptif dan analitikDesain penelitian observasional dan eksperimentalDesain cross-sectional/potong silangDesain kasus-kelola/case-controlDesain kohort (historical & prospective)Desain eksperimental : murni & quasi

    A. Hidayat

  • Contoh soalPerbedaan utama antara penelitian observasional dan eksperimental adalah :Merupakan studi prospektifBesar sampel kedua kelompok samaMerupakan studi retrospektifKelompok perlakuan dan kontrol dipilih berdasarkan riwayat eksposurnyaPeneliti melakukan manipulasi perlakuan yang diberikan

    A. Hidayat

  • Pasangkanlah : A. kasus-kelola B. eksperimental C. Cross-sectional D.Kohort E. Survei300 penderita karsinoma lambung secara random dikelompokkan dalam kelompok diberikan pembedahan dan kelompok pembedahan + radiasiPenderita karsinoma paru-paru dipasangkan menurut usia dan jenis kelamin dengan penderita yang bukan menderita karsinoma paru di rumah sakit yang sama, untuk meneliti hubungan antara merokok dan terjadinya karsinoma paruPeneliti bertujuan meneliti hubungan antara tingkat pendidikan ibu usia 20-45 tahun dan penggunaan kontrasepsi. Pada saat yang sama ditanyakan tingkat pendidikan ibu dan jenis kontrasepsi yang digunakan.

    A. Hidayat

  • Peneliti membuat hipotesis bahwa anak-anak yang makan makanan mengandung bahan-bahan kimia tambahan lebih besar risikonya menjadi hiperaktif dibanding anak-anak yang tidak makan. Peneliti melakukan wawancara 100 anak hiperaktif dan 200anak kelainan perilaku lainnya di rumah sakit sama, menanyakan riwayat dietnya selama tiga tahun yang lalu. Desain penelitian yang digunakan adalah : A. Kohort B. cross-sectional C. kasus-kelola D. Eksperimental E. Survei

    A. Hidayat

  • Peneliti bertujuan mengetahui hubungan antara bayi berat lahir rendah ( berat badan < 2500 g) dan riwayat merokok selama kehamilan. Pada saat memeriksakan kehamilannya sebanyak 1000 ibu hamil ditanyakan riwayat merokok. Mereka diikuti sampai melahirkan, dan bayi ditimbang berat badannya, untuk mengetahui ada tidaknya bayi berat lahir rendah. Desain penelitian yang digunakan adalah :Cross-sectional B. Kasus-kelola C. Kohort D. Eksperimental E. Eksperimental semu

    A. Hidayat

  • Reference 1. Abbott BB & Bordens KS. Research designand methods : a process approach. 3rd.ed. London : Mayfield Publishing Company;1998.2. Hulley SB, Cummings SR, Browner WS, Grady D, Hearst N, Newman TB. Designing clinical research : an epidemiologic approach. 2nd.ed. Philadelphia : Lippincolt Wiliams & Wilkins;2001.

    A. Hidayat

    12456131415