Adapun Tanggung Jawab Kepala Ruangan Menurut Gillies

7
Adapun tanggung jawab kepala ruangan menurut Gillies (1994) adalah peran kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas pelayanan keperawatan, bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang berkwalitas, dan menghindari terjadinya kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan. Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, perlu melakukan kegiatan koordinasi kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan evaluasi kegiatan penampilan kerja staf dalam upaya mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan. Berbagai metode pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan (Arwani, 2005). Ø Fungsi Kepala Ruangan Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut: 1. Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan – peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan. 2. Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewengan dengan tepat.

description

manajemen keperawatan profesi ners

Transcript of Adapun Tanggung Jawab Kepala Ruangan Menurut Gillies

Page 1: Adapun Tanggung Jawab Kepala Ruangan Menurut Gillies

Adapun tanggung jawab kepala ruangan menurut Gillies (1994) adalah peran

kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas

pelayanan keperawatan, bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan

keperawatan yang berkwalitas, dan menghindari terjadinya kebosanan perawat serta

menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan.

Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, perlu melakukan kegiatan

koordinasi kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan

evaluasi kegiatan penampilan kerja staf dalam upaya mempertahankan kualitas

pelayanan pemberian asuhan keperawatan. Berbagai metode pemberian asuhan

keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan

kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan (Arwani, 2005).

Ø      Fungsi Kepala Ruangan

Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:

1.         Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan

peraturan – peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai

visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap kegiatan serta

merencanakan dan pengelola rencana perubahan.

2.         Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan,

menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,

mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta melakukan peran dan fungsi dalam

organisasi dan menggunakan power serta wewengan dengan tepat.

3.         Ketenagaan: pengaturan ketegagaan dimulai dari rekruetmen, interview, mencari, dan

orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosialisasi staf.

4.         Pengarahan : mencangkup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti

motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi, dan memfasilitasi

kolaborasi.

5.         Pengawasan meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal,

dan pengawasan professional. Seorang manajer dalam mengerjakan kelima fungsinya tersebut

sehari – sehari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi, keuangan,

personalia dan lain – lain.

Page 2: Adapun Tanggung Jawab Kepala Ruangan Menurut Gillies

Ø      Kepala Ruangan Sebagai Manager Keperawatan

Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut depkes (1994), adalah

sebagai berikut:

a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:

1.        Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan.

2.        Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan.

3.        Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan

diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:

1.         Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.

2.         Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai dengan

kebutuhan dan ketentuan / peraturan yang berlaku (bulanan, mingguan, harian).

3.         Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain yamg

bekerja di ruang rawat.

4.         Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan

perawatan sesuai standart.

5.         Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan sebagai

pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.

6.         Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai

kebutuhan pasien agar tercapainya pelayanan optimal.

7.         Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang diperlukan di

ruang rawat.

8.         Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap

pakai.

9.         Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.

10.     Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi tentang peraturan

rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya.

Page 3: Adapun Tanggung Jawab Kepala Ruangan Menurut Gillies

11.     Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan mencatat

program.

12.     Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk tingkat

kegawatan, injeksi dan non injeksi, untuk memudah pemberian asuhan keperawatan.

13.     Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaan dan

menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah berlangsung.

14.     Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan

berlangsung.

15.     Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien / keluarga dalam batas wewenangnya.

16.     Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi serlama pelaksanaan pelayanan

berlangsung.

17.     Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan asuhan keperawatan dan

kegiatan lain yang dilakuakan secara tepat dan benar.

18.     Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat inap lain, seluruh kepala seksi,

kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah Sakit.

19.     Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan keluarganya,

sehingga memberi ketenangan.

20.     Memberi motivasi tenaga nonkeperawatan dalam memelihara kebersihan ruangan dan

lingkungan.

21.     Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.

22.     Memeriksa dan meneliti pengisi daftar pemintaan makanan berdasarkan macam dan jenis

makanan pasien kemudian memeriksa / meneliti ulang saat pengkajiannya.

23.     Memelihara buku register dan bekas catatan medis.

24.     Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan

lain di ruangan rawat.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi:

Page 4: Adapun Tanggung Jawab Kepala Ruangan Menurut Gillies

1.      Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan, melaksanakan

penilaian terhadap uapaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan.

2.      Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Pegawai (D.P.3) bagi pelaksana keperawatan dan tenaga lain di ruang yang berada di bawah

tanggung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat / golongan, melanjutkan sekolah)

mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat – obatan secara

efektif dan efisien.

3.      Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta

mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

Ø      Perawat Pelaksana

            Dalam asuhan keperawatan sebagai perawat yang profesional salah satu peran sebagai

perawat pelaksana. Perawat sebagai pelaksana secara langsung maupun tidak langsung

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien individu, keluarga, dan masyarakat. Peran

perawat sebagai perawat pelaksana perawat sebagai perawat pelaksana disebut Care Giver yaitu

perawat menggunakan metode pemecahan masalah dalam membantu pasien mengatasi masalah

kesehatan. Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan xsecara langsung atau tidak

langsung (Praptianingsi, 2006). Dalam melaksanakan peran sebagai perawat pelaksana bertindak

sebagai:

a. Comferter

Perawat mengupayakan kenyamanan dan rasa aman pasien (Praptianingsi, 2006). Menurut

Potter & Perry (2005), peran sebagai pemberi kenyamanan yaitu memberikan pelayanan

keperawatan secara utuh bukan sekedar fisik saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan

emosi sering kali memberikan kekuatan kepada klien untuk mencapai kesembuhan. Dalam

memberikan kenyamanan kepada klien, perawat dapat mendemonstrasikan dengan klien.

b. Protector dan Advocat

Perawat berupaya melindungi pasien, mengupayakan terlaksananya hak dan kewajiban

pasien dalam pelayanan kesehatan (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), sebagai

pelindung perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan

mengambil tindakan.

untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang

tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau pengobatan. Utnuk menjalankan tugas

sebagai advokat, perawat melindungi hak dan kewajiban klien sebagai manusia secara hukum,

Page 5: Adapun Tanggung Jawab Kepala Ruangan Menurut Gillies

serta membantu klien dalam menyatakan hak–haknya bila dibutuhkan. Perawat juga melindungi

hak – hak klien melalui cara–cara yang umum dengan penolakan aturan atau tindakan yang

mungkin membahayakan kesehatan klien atau menetang hak – hak klien.

c. Communication

Perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim kesehatan, hal ini terkait dengan

keberadaan perawatyang mendampingi pasien selama 24 jam untuk memberikan asuhan

keperawatan dalam rangka upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Praptianingsi, 2006).

Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran

perawat pelaksana yang lain. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien, keluarga, antara

sesama perawat san profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Memberikan

perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan klien dan keluarga, memberikan

perlindungan pada klien dari ancaman terhadap kesehatannya, mengokordinasi dan mengatur

asuhan keperawatan dan lain–lain tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.

d. Rehabilitator

Perawat memberikan asuhan keparawatan adalah mengembalikan fungsi organ atau bagian

tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.

Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat fungsi maksimal setelah

sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Rentang aktivitas

rehabilitas dan restoratif mulai dari mangajar klien berjalan dengan menggunakan alat pembantu

berjalan sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan

penyakit kronis (Potter & Perry, 2005).

Daftar pustaka

Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC

Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha MedikaDipos

Page 6: Adapun Tanggung Jawab Kepala Ruangan Menurut Gillies