Ada Alkes Libre

12
Sie Infokum – Ditama Binbangkum 1 PENGADAAAN ALAT KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN mi.co.id A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu hak dasar manusia di Indonesia yang diakui dalam konstitusi UUD 1945. Sebagai perwujudan dari perlindungan hak dasar tersebut, Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas layanan kesehatan yang layak termasuk ketersediaan obat. Tanggung jawab yang diamanatkan oleh konstitusi tersebut dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1 . Pada Pasal 36 UU disebutkan bahwa Pemerintah 2 menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan perbekalan kesehatan terutama obat esensial. Ketersediaan perbekalan kesehatan 3 ini dilakukan melalui kegiatan pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan. Pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan mendasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007, yang pada saat ini Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengubah penunjukan langsung dalam pengadaan obat, alat kesehatan dan distribusi bahan obat di Departemen Kesehatan karena dasar penunjukan langsung menutup kompetensi dan efisiensi pengadaan barang dan jasa Pemerintah. Dalam prakteknya banyak kasus-kasus muncul berkaitan dengan pengadaan alat kesehatan, bahkan korupsi dalam bidang kesehatan ini juga menjadi sorotan lembaga Transparency International melalui Global Corruption Report 2006 dengan special focus: “Corruption and Health” . 1 Undang-Undang ini mencabut dan menyatakan tidak berlakunya UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. 2 Menurut PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pasal 2(4), kesehatan merupakan salah satu dari 31 urusan pemerintah yang bersifat concurrent dalam arti penanganannnya dilakukan bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga ada bagian urusan yang jadi kewenangan Pemerintah Pusat, ada yang diserahkan kepada Pemerintah Provinsi, dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. 3 Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

description

alat kesehatan

Transcript of Ada Alkes Libre

Page 1: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 1

PENGADAAAN ALAT KESEHATAN

DAN OBAT- OBATAN

mi.co.id

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan m erupakan salah satu hak dasar m anusia di I ndonesia yang

diakui dalam konst itusi UUD 1945. Sebagai perwujudan dari perlindungan

hak dasar tersebut , Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas

layanan kesehatan yang layak term asuk ketersediaan obat .

Tanggung jawab yang diam anatkan oleh konst itusi tersebut

dituangkan dalam Undang-Undang Nom or 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan1. Pada Pasal 36 UU disebutkan bahwa Pem erintah2 m enjam in

ketersediaan, pem erataan, dan keter jangkauan perbekalan kesehatan

terutam a obat esensial. Ketersediaan perbekalan kesehatan3 ini dilakukan

m elalui kegiatan pengadaan alat kesehatan dan obat -obatan.

Pengadaan alat kesehatan dan obat -obatan m endasarkan pada

Keputusan Presiden Nom or 80 Tahun 2003 tentang Pedom an Pelaksanaan

Pengadaan Barang/ Jasa Pem erintah sebagaim ana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Presiden Nom or 95 Tahun 2007, yang pada saat ini

Pem erintah sedang m em pert im bangkan untuk m engubah penunjukan

langsung dalam pengadaan obat , alat kesehatan dan dist r ibusi bahan obat di

Departem en Kesehatan karena dasar penunjukan langsung m enutup

kom petensi dan efisiensi pengadaan barang dan jasa Pem erintah.

Dalam prakteknya banyak kasus-kasus m uncul berkaitan dengan

pengadaan alat kesehatan, bahkan korupsi dalam bidang kesehatan ini j uga

m enjadi sorotan lem baga Transparency I nternat ional m elalui Global

Corrupt ion Report 2006 dengan special focus: “Corrupt ion and Health” .

1 Undang-Undang ini m encabut dan m enyatakan t idak berlakunya UU Nom or 23 Tahun 1992 tentang

Kesehatan. 2 Menurut PP Nom or 38 Tahun 2007 tentang Pem bagian Urusan Pem erintahan antara Pem erintah,

Pem erintah Daerah, Provinsi dan Pem erintah Daerah Kabupaten/ Kota, Pasal 2(4) , kesehatan merupakan salah satu dar i 31 urusan pem erintah yang bersifat concurrent dalam art i penanganannnya dilakukan bersama antara Pem erintah Pusat dan Pem erintah Daerah sehingga ada bagian urusan yang jadi kewenangan Pem erintah Pusat , ada yang diserahkan kepada Pem erintah Provinsi, dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada Pem erintah Kabupaten/ Kota.

3 Perbekalan kesehatan adalah sem ua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk m enyelenggarakan upaya kesehatan.

Page 2: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 2

Lem baga ini m enyorot i karakterist ik dalam sistem kesehatan yang

m enyebabkan terbukanya peluang dan potensi ter jadinya korupsi, antara

lain:

a. An I m balance of I nform at ion, antara tenaga kesehatan dengan pasien

m aupun antara perusahaan obat dan perbekalan kesehatan dengan

panit ia pengadaan.

b. The uncertainty in health m arket , m isalnya dalam situasi “darurat ” dapat

m enyebabkan Pejabat Pem erintah yang berwenang m engam bil kebijakan

untuk pengadaan barang dan jasa t idak m engikut i ketentuan.

c. The com plexity of health system , dim ana terdapat hubungan saling

m enguntungkan dan keterkaitan kepent ingan antara rekanan pengadaan

perbekalan kesehatan dan obat dengan penyedia pelayanan kesehatan

dan pengam bil keputusan (pejabat Pem erintah) .

Lem baga ini juga m enggam barkan bentuk-bentuk korupsi di sektor

kesehatan sebagai berikut :

- em bezzelem ent and theft , m isalnya penggelapan di berbagai t it ik alokasi

anggaran atau pencurian terhadap logist ik obat dan perbekalan kesehatan

serta digunakannya peralatan m edis m ilik Pem erintah untuk kepent ingan

pr ibadi dan/ atau untuk praktek swasta.

- corrupt ion in procurem ent , m isalnya adanya kolusi, suap,

penggelem bungan anggaran, t idak terpenuhinya spesifikasi perbekalan

kesehatan dan logist ik obat yang dipersyaratkan sesuai program yang

ditetapkan.

- corrupt ion in paym ent system , m isalnya m anipulasi dan pem alsuan

dokum en asuransi untuk kepent ingan pasien tertentu, tagihan biaya

perawatan yang t idak sah, obat dan alat kesehatan fikt if dan lain- lain.

- corrupt ion in the pharm aceut ical chain, m isalnya pelanggaran et ika

pem asaran obat dengan m em berikan insent if tertentu kepada inst itusi

rum ah sakit dan/ atau dokter.

- corrupt ion at the point of health service delivery, m isalnya m em beri atau

m enerim a pem berian untuk pelayanan kesehatan yang seharusnya grat is,

m em beri atau m enerim a suap untuk kepent ingan keluarnya izin,

akreditasi dan sert ifikasi bagi fasilitas pelayanan kesehatan.

Di I ndonesia juga terdapat kasus-kasus pengadaan m isalnya kasus

alat kesehatan untuk rum ah sakit di wilayah t im ur I ndonesia pada tahun

2003 atau baru-baru ini 5 ( lim a) LSM m elaporkan dugaan kasus dugaan

korupsi dana pengadaan alat kesehatan Rum ah Sakit Um um Daerah Bangil

Page 3: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 3

Pasuruan. Bahkan I ndonesia Corrupt ion Watch pernah m enyam paikan dalam

siaran persnya bahwa sam pai tahun 2008 telah dilakukan pengusutan

terhadap 51 kasus korupsi di lingkungan kesehatan yang m enim bulkan

kerugian Negara Rp128 Miliar, dengan m odus terbanyak m ark up dengan

m elibatkan Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RS.

Rentannya kegiatan pengadaan untuk m enjadi ladang KKN

m em erlukan perhat ian khusus ter lebih karena kegiatan pengadaan ini

m enggunakan berbagai sum ber anggaran sepert i :

a. APBN : Program Kesehatan, Program Pelayanan Keluarga Miskin

b. APBD I

c. Dana Alokasi Um um (DAU) / APBD I I

d. Sum ber-sum ber lain,

sehingga sebagai bagian dari penggunaan keuangan Negara yang harus

dipertanggungjawabkan, m aka BPK juga m elakukan pem eriksaan atas

kegiatan pengadaan alat kesehatan dan obat -obatan.

B. PERMASALAHAN

Bagaim anakah pengadaaan alat kesehatan dan obat -obatan yang

sesuai dengan peraturan perundang-undangan ?

C. PEMBAHASAN

Adanya Undang-Undang Nom or 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

belum diikut i dengan pem bentukan peraturan perundang-undangan

pelaksana nam un dalam ketentuan peralihan disebutkan bahwa peraturan

perundang-undangan yang ada m asih tetap berlaku sepanjang t idak

bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Menteri Kesehatan telah m enetapkan Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nom or : 1121/ MENKES/ SK/ XI I / 2008 tentang Pedom an Teknis Pengadaan

Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan, dan untuk m engatur penunjukan

atau penugasan tersebut Pem erintah telah m engeluarkan Keputusan

Presiden Nom or 80 Tahun 2003 tentang Pedom an Pelaksanaan Pengadaan

Barang/ Jasa Pem erintah sebagaim ana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nom or 95 Tahun 2007.

Dari kedua peraturan tersebut m aka dapat dijelaskan tahapan

kegiatan pengadaan alat kesehatan dan obat -obatan sebagai berikut :

I . Tahap Perencanaan; dan

I I . Tahap Pengadaan.

Page 4: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 4

Tahap Perencanaan

Perencanaan dilakukan untuk m enetapkan jenis dan jum lah obat dan

perbekalan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelayanan

kesehatan dasar.

Dalam m erencanakan pengadaan obat diawali dengan kom pilasi data

yang disam paikan Puskesm as kem udian oleh instalasi farm asi

kabupaten/ kota diolah m enjadi rencana kebutuhan obat dengan

m enggunakan teknik- teknik tertentu. Tahap- tahap yang dilalui dalam proses

perencanaan obat adalah :

1. tahap pem ilihan obat , dim ana pem ilihan obat didasarkan pada Obat

Generik terutam a yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional

(DOEN) , dengan harga berpedom an pada penetapan Menteri.

2. tahap kom pilasi pem akaian obat 4, untuk m em peroleh inform asi :

a. pem akaian t iap jenis obat pada m asing-m asing unit pelayanan

kesehatan/ puskesm as pertahun.

b. persentase pem akaian t iap jenis obat terhadap total pem akaian

setahun seluruh unit pelayanan kesehatan/ puskesm as.

c. pem akaian rata- rata untuk set iap jenis obat untuk t ingkat Kab/ Kota

secara periodik.

3. tahap perhitungan kebutuhan obat , dilakukan dengan :

a. m etode konsum si adalah m etode yang didasarkan atas analisa data

konsum si obat tahun sebelum nya. Hal-hal yang perlu diperhat ikan

adalah pengum pulan dan pengolahan data5, analisa data untuk

inform asi dan evaluasi, perhitungan perkiraan kebutuhan obat6 dan

penyesuaian jum lah kebutuhan obat dengan alokasi dana. Rum us

yang digunakan adalah :

A = Rencana pengadaan

B = Pem akaian rata- rata x 12 bulan

C = Stok Pengam an 10% - 20%

D = Waktu tunggu 3 – 6 bulan

E = Sisa stok

4 Kom pilasi Pem akaian Obat adalah rekapitulasi data pem akaian obat di unit pelayanan kesehatan, yang

bersumber dar i Laporan Pem akaian dan Lem bar Perm intaan Obat . 5 Data yang perlu dipersiapkan adalah daftar obat , stok awal, pener im aan, pengeluaran, sisa stok, obat

hilang/ rusak, kadaluarsa, dan kekosongan obat . 6 Agar perkiraan kebutuhan obat m endekat i ketepatan, dilakukan dengan analisa t rend pem akaian obat

3( t iga) tahun sebelumnya atau lebih.

A = ( B+ C+ D ) - E

Page 5: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 5

b. m etode Morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan

pola penyakit . Langkah- langkah perhitungan m etode m orbiditas

adalah :

1) m enetapkan pola m orbiditas penyakit berdasarkan kelom pok um ur-

penyakit .

2) m enyiapkan data populasi penduduk.

3) m enyediakan data m asing-m asing penyakit / tahun untuk seluruh

populasi pada kelom pok um ur yang ada.

4) m enghitung frekuensi kejadian m asing-m asing penyakit / tahun

untuk seluruh populasi pada kelom pok um ur yang ada.

5) m enghitung jenis, jum lah, dosis, frekuensi dan lam a pem berian

obat m enggunakan pedom an pengobatan yang ada.

6) m enghitung jum lah yang harus diadakan untuk tahun anggaran

yang akan datang.

4. tahap proyeksi kebutuhan obat , dengan kegiatan-kegiatan :

a. m enetapkan perkiraan stok akhir periode yang akan datang, dengan

m engalikan waktu tunggu dengan est im asi pem akaian rata- rata/ bulan

ditam bah stok pengam an.

b. m enghitung perkiraan kebutuhan pengadaan obat periode tahun yang

akan datang, dengan rum us :

a = perkiraan kebutuhan pengadaan obat tahun yang akan datang.

b = kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan untuk sisa periode

berjalan (sesuai tahun anggaran yang bersangkutan) .

c = kebutuhan obat untuk tahun yang akan datang.

d = perkiraan stok akhir tahun (waktu tunggu dan stok pengam an) .

e = stok awal periode berjalan atau sisa stok per 31 Desem ber tahun

sebelum nya di unit pengelola obat .

f = rencana penerim aan obat pada periode berjalan (Jan s.d Des) .

c. m enghitung perkiraan anggaran untuk total kebutuhan obat dengan

m elakukan analisis ABC-VEN, m enyusun prior itas kebutuhan dan

penyesuaian kebutuhan dengan anggaran yang tersedia.

d. pengalokasian kebutuhan obat berdasarkan sum ber anggaran dengan

m elakukan kegiatan : m enetapkan kebutuhan anggaran untuk

m asing-m asing obat berdasarkan sum ber anggaran; m enghitung

a = b + c + d – e - f

Page 6: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 6

persentase anggaran m asing-m asing obat terhadap total anggaran dan

sem ua sum ber.

e. m engisi lem bar kerja perencanaan pengadaan obat , dengan

m enggunakan form ulir lem bar kerja perencanaan pengadaan obat .

5. tahap penyesuaian rencana pengadaan obat

Dilakukan untuk m em peroleh inform asi m engenai jum lah rencana

pengadaan, skala pr ior itas m asing-m asing jenis obat dan jum lah

kem asan, untuk rencana pengadaan obat tahun yang akan datang.

Beberapa teknik m anajem en untuk m eningkatkan efekt ivitas dan

efisiensi penggunaan dana dalam perencanaan kebutuhan obat adalah

dengan cara :

a. Analisa ABC dilakukan dengan m engelom pokkan item obat

berdasarkan kebutuhan dananya yaitu :

o Kelom pok A : kelom pok obat yang jum lah nilai rencana

pengadaannya m enunjukkan penyerapan dana sekitar 70% dari

j um lah dana obat keseluruhan.

o Kelom pok B : kelom pok jenis obat yang jum lah nilai rencana

pengadaannya m enunjukkan penyerapan dana sekitar 20% .

o Kelom pok C : kelom pok jenis obat yang jum lah nilai rencana

pengadaannya m enunjukkan penyerapan dana sekitar 10% dari

j um lah dana obat keseluruhan.

Langkah- langkah m enentukan kelom pok A, B dan C :

1) Hitung jum lah dana yang dibutuhkan untuk m asing-m asing obat

dengan cara kuantum obat x harga obat .

2) Tentukan rankingnya m ulai dari dana terbesar sam pai terkecil.

3) Hitung persentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan.

4) Hitung kum ulasi persennya.

5) Obat kelom pok A term asuk dalam kum ulasi 70% .

6) Obat kelom pok B term asuk dalam kum ulasi > 70% s/ d 90% .

7) Obat kelom pok C term asuk dalam kum ulasi > 90% s.d 100% .

b. Analisa VEN dilakukan dengan m engelom pokkan obat yang didasarkan

kepada dam pak t iap jenis obat pada kesehatan, yaitu :

o Kelom pok V : kelom pok obat yang vital antara lain : obat

penyelam at , obat untuk pelayanaan kesehatan pokok, obat untuk

m engatasi penyakit -penyakit penyebab kem at ian terbesar.

o Kelom pok E : kelom pok obat yang bekerja kausal yaitu obat yang

bekerja pada sum ber penyebab penyakit .

Page 7: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 7

o Kelom pok N : kelom pok obat penunjang yaitu obat yang kerjanya

r ingan dan biasa dipergunakan untuk m enim bulkan kenyam anan

atau untuk m engatasi keluhan r ingan.

Langkah- langkah m enentukan VEN : m enyusun kr iter ia m enentukan

VEN, m enyediakan data pola penyakit , dan m erujuk pada pedom an

pengobatan.

Selain perencanaan pengadaan obat , harus dilakukan juga

perencanaan pengadaan perbekalan kesehatan yang diawali dengan

kom pilasi data yang disam paikan Puskesm as kem udian oleh I nstalasi

Farm asi Kab/ Kota diolah m enjadi rencana kebutuhan perbekalan kesehatan

dengan m enggunakan teknik- teknik perhitungan. Tahapan- tahapannya

adalah :

1. Tahap Pem ilihan Perbekalan Kesehatan

Kriter ia pem ilihan perbekalan kesehatan adalah m em enuhi

persyaratan m utu m anfaat dan keam anan sebagaim ana dim aksud dalam

Farm akope I ndonesia, Standar Nasional I ndonesia (SNI ) , dan standar lain

yang ditetapkan oleh ketentuan yang ber laku yaitu :

a. perbekalan kesehatan m em ilik i keam anan dan m em bantu pengobatan

yang didukung dengan bukt i ilm iah.

b. perbekalan kesehatan m em ilik i m anfaat yang m aksim al dengan resiko

yang m inim al.

c. bila terdapat lebih dari satu pilihan dengan m anfaat serupa m aka

pilihan diberikan kepada perbekalan kesehatan yang : m anfaatnya

paling banyak diketahui berdasarkan data ilm iah, kualitas dan

stabilitas perbekalan kesehatan setelah diedarkan yang paling baik,

telah teregist rasi, paling m udah diperoleh, dan harga ter jangkau.

2. Tahap Kom pilasi Pem akaian Perbekalan Kesehatan.

Kom pilasi pem akaian perbekalan kesehatan adalah rekapitulasi data

pem akaian perbekalan kesehatan di unit pelayanan kesehatan yang

bersum ber dari Laporan Pem akaian dan Lem bar Perm intaan Obat (LPLPO)

untuk m em peroleh inform asi :

a. pem akaian t iap jenis perbekalan kesehatan pada m asing-m asing unit

pelayanan kesehatan/ puskesm as pertahun.

b. persentase pem akaian t iap jenis perbekalan kesehatan terhadap total

pem akaian setahun seluruh unit pelayanan kesehatan/ puskesm as.

c. pem akaian rata- rata untuk set iap jenis perbekalan kesehatan untuk

t ingkat Kabupaten/ Kota secara periodik.

Page 8: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 8

3. Tahap Perhitungan Kebutuhan Perbekalan Kesehatan.

Menggunakan m etode konsum si7 dengan m em perhat ikan

pengum pulan dan pengolahan data, analisa data untuk inform asi dan

evaluasi, perhitungan perkiraan kebutuhan perbekalan kesehatan,

penyesuaian jum lah kebutuhan perbekalan kesehatan dengan alokasi

dana.

Rum us yang digunakan adalah :

A = Rencana pengadaan.

B = Pem akaian rata- rata x 12 bulan

C = Stok pengam an 10 – 20 %

D = Waktu tunggu 3 – 6 bulan

E = Sisa stok

4. Tahap Proyeksi Kebutuhan Perbekalan Kesehatan, dengan kegiatan-

kegiatan :

a) m enetapkan perkiraan stok akhir periode yang akan datang.

b) m enghitung perkiraan kebutuhan pengadaan perbekalan kesehatan

periode tahun yang akan datang dengan rum usan :

a = perkiraan kebutuhan pengadaan perbekalan kesehatan tahun

akan datang.

b = kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan untuk sisa

periode berjalan (sesuai tahun anggaran ybs) .

c = kebutuhan perbekalan kesehatan untuk tahun yang akan

datang.

d = perkiraan stok akhir tahun (waktu tunggu dan stok

pengam an) .

e = stok awal periode berjalan atau sisa stok per 31 Des tahun

sebelum nya di unit pengelola perbekalan kesehatan.

f = rencana penerim aan perbekalan kesehatan pada periode

berjalan (Jan s/ d Des) .

c) m enghitung perkiraan anggaran untuk total kebutuhan perbekalan

kesehatan dengan m elakukan analisis ABC dan m enyusun prior itas

7 Adalah m etode yang didasarkan atas analisa data konsum si perbekalan kesehatan tahun sebelum nya.

A = (B+ C+ D) - E

a = b + c + d – e - f

Page 9: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 9

kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan dengan anggaran yang

tersedia.

d) pengalokasian kebutuhan perbekalan kesehatan berdasarkan sum ber

anggaran dengan m enetapkan kebutuhan anggaran dan menghitung

persentase belanja untuk m asing-m asing perbekalan kesehatan

terhadap m asing-m asing sum ber anggaran, serta m enghitung

persentase anggaran m asing-m asing perbekalan kesehatan terhadap

total anggaran dari sem ua sum ber.

e) m engisi lem bar kerja perencanaan pengadaan perbekalan kesehatan.

5. Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan Perbekalan Kesehatan dengan

m enggunakan teknik analisa ABC, dengan langkah- langkah :

1) hitung jum lah dana yang dibutuhkan untuk m asing-m asing perbekalan

kesehatan dengan m engalikan kuantum perbekalan kesehatan dengan

harga.

2) tentukan rankingnya m ulai dari yang terbesar dananya sam pai yang

terkecil.

3) hitung persentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan.

4) hitung kum ulasi persennya.

5) perbekalan kesehatan kelom pok A term asuk dalam kum ulasi 70% .

6) perbekalan kesehatan kelom pok B term asuk dalam kum ulasi > 70%

s.d 90% .

7) perbekalan kesehatan kelom pok C term asuk dalam kum ulasi > 90%

s.d 100% .

Tahap Pengadaan

Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Presiden Nom or 94

Tahun 2007 tentang Pengendalian dan Pengawasan Atas Pengadaan dan

Penyaluran Bahan Obat , Obat Spesifik dan Alat Kesehatan yang Berfungsi

Sebagai Obat , Menteri Kesehatan m elakukan pengendalian dan pengawasan

dengan :

a. m enunjuk BUMN, BUMD dan/ atau Badan Usaha Milik Swasta; atau

b. m enugaskan BUMN yang bergerak di bidang farm asi

Penunjukan atau penugasan ini dilakukan berdasarkan Keputusan

Presiden Nom or 80 Tahun 2003 tentang Pedom an Pelaksanaan Pengadaan

Barang/ Jasa Pem erintah sebagaim ana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nom or 95 Tahun 2007.

Page 10: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 10

Dalam ketentuan ini dikenal adanya m etoda pem ilihan penyedia

barang/ jasa pem borongan/ jasa lainnya yaitu : m etoda pelelangan um um ;

m etoda pelelangan terbatas; m etoda pem ilihan langsung; dan m etoda

penunjukan langsung. Dan pekerjaan pengadaan dan dist r ibusi bahan obat ,

obat dan alat kesehatan dalam rangka m enjam in ketersediaan obat

m erupakan salah satu jenis kegiatan pengadaan barang/ jasa khusus

sehingga m em enuhi kr iter ia untuk dilaksanakan dengan m enggunakan

m etoda penunjukan langsung.

Adapun tahapan- tahapan pelaksanaan kegiatan pengadaan

barang/ jasa khusus dengan m etoda penunjukan langsung adalah :

- undangan kepada peserta terpilih dilam pir i dokum en prakualifikasi dan

dokum en pengadaan.

- pem asukan dokum en prakualifikasi.

- penilaian kualifikasi dan penjelasan.

- pem asukan penawaran.

- evaluasi penawaran.

- negosiasi baik teknis m aupun harga penetapan/ penunjukan penyedia

barang/ jasa.

- penandatanganan kont rak.

Selain pengaturan m enurut Keputusan Presiden Nom or 80 Tahun 2003

tentang Pedom an Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pem erintah

sebagaim ana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nom or 95

Tahun 2007, terdapat hal-hal yang perlu diperhat ikan dalam pengadaan obat

dan perbekalan kesehatan sebagaim ana disebutkan dalam Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nom or : 1121/ MENKES/ SK/ XI I / 2008 tentang Pedom an

Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Untuk Pelayanan

Kesehatan Dasar yaitu :

1. Kriter ia obat dan perbekalan kesehatan m eliput i kr iter ia um um dan

persyaratan um um . Kriter ia um um nya yaitu obat term asuk dalam daftar

obat pelayanan kesehatan dasar (PKD) , obat program kesehatan, obat

generic yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)

yang m asih berlaku, telah m em iliki izin edar atau Nom or Regist rasi dari

Depkes/ Badan POM, batas kadaluwarsa pada saat diter im a oleh panit ia

penerim aan m inim al 24 (dua puluh em pat ) bulan kecuali untuk vaksin

dan preparat biologis yang m em ilik i ketentuan kadaluwarsa tersendir i,

m em ilik i Sert ifikat Analisa dan uj i m utu yang sesuai dengan Nom or Batch

m asing-m asing produk, serta diproduksi oleh I ndust r i Farm asi yang

Page 11: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 11

m em iliki sert ifikat CPOB untuk m asing-m asing jenis sediaan yang

dibutuhkan. Sem entara untuk m utu harus sesuai dengan persyaratan

m utu yang tercantum dalam Farm akope I ndonesia edisi terakhir dan

persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku serta adanya pem eriksaan

m utu (Quality Cont rol) oleh indust r i farm asi selaku penanggung jawab

m utu obat hasil produksinya.

2. Persyaratan pem asok , yaitu :

1) Mem iliki izin Pedagang Besar Farm asi (PBF) yang m asih berlaku.

2) Harus m em iliki dukungan dar i I ndust r i Farm asi yang m em iliki sert ifikat

CPOB (Cara Pem buatan Obat Yang Baik) bagi m asing-m asing jenis

sediaan obat yang dibutuhkan.

3) Harus m em ilik i reputasi yang baik dalam bidang pengadaan obat .

4) Pem ilik dan atau Apoteker/ Asisten Apoteker penanggung jawab

Pedagang Besar Farm asi t idak sedang dalam proses pengadilan atau

t indakan yang berkaitan dengan profesi kefarm asian.

5) Mam pu m enjam in kesinam bungan ketersediaan obat sesuai dengan

m asa kont rak.

3. Penilaian dokum en data teknis m eliput i : kebenaran dan keabsahan Surat

I j in Edar (Nom or Regist rasi) t iap produk yang ditawarkan, terdapat

fotokopi sert ifikat CPOB untuk m asing-m asing jenis sediaan yang

dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dari I ndust r i Farm asi, terdapat

Surat Dukungan dari I ndust r i Farm asi untuk obat yang diproduksi dalam

negeri yang ditandatangani oleh pejabat berwenang dari I ndust r i Farm asi

(asli) , terdapat Surat Dukungan dari sole agent untuk obat yang t idak

diproduksi di dalam negeri yang ditandatangani oleh pejabat yang

berwenang dari sole agent (asli) , terdapat Surat Pernyataan bersedia

m enyediakan obat dengan m asa kadaluarsa m inim al 24 (dua puluh

em pat ) bulan sejak diter im a oleh panit ia penerim aan, serta Surat

Keterangan ( referensi) pekerjaan dari I nstansi Pem erintah/ swasta untuk

pengadaan obat .

5. Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat dan perbekalan

kesehatan ditetapkan berdasarkan hasil analisa dari data sisa stok dengan

m em perhat ikan t ingkat kecukupan obat dan perbekalan kesehatan,

jum lah obat yang akan diter im a sam pai dengan akhir tahun anggaran,

kapasitas sarana penyim panan, dan waktu tunggu.

Page 12: Ada Alkes Libre

Sie Infokum – Ditama Binbangkum 12

6. Pem antauan status pesanan dilakukan berdasarkan system VEN dengan

m em perhat ikan nam a obat , satuan kem asan, jum lah obat diadakan, obat

yang sudah dan belum diter im a.

7. Penerim aan dan pem eriksaan obat dan perbekalan kesehatan dilakukan

oleh panit ia penerim a yang salah satu anggotanya adalah tenaga farm asi.

Pem eriksaan ini dilakukan secara organolept ik, dan khusus untuk

pem eriksaan label dan kem asan perlu dilakukan pencatatan terhadap

tanggal kadaluarsa, nom or regist rasi dan nom or batch terhadap obat

yang diter im a.

Referensi :

- UU Nom or 36 Tahun 2009.

- Peraturan Presiden Nom or 94 Tahun 2007.

- Keputusan Presiden Nom or 80 Tahun 2003 tentang Pedom an Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa

Pem erintah sebagaim ana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nom or 95 Tahun 2007.

- Keputusan Menkes Nomor : 1121/ MENKES/ SK/ XI I / 2008.

- “Problem at ika Logist ik Obat dan Perbekalan Kesehatan : Tinjauan Atas Potensi Terjadinya Korupsi di

Sektor Kesehatan di I ndonesia” oleh Drs Am ir Ham zah Pane Apt , SH, MM, MH.