AD DAN ART DKM AN NAHL
-
Upload
masjidan-nahlperumtelagamas -
Category
Documents
-
view
365 -
download
13
description
Transcript of AD DAN ART DKM AN NAHL
ANGGARAN DASAR (AD) ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
DEWAN KEMAKMURAN MASJID AN NAHL
1435 H / 2014
PERUM TELAGA MAS R016 KELURAHAN HARAPAN BARU KECAMATAN BEKASI UTARA KOTA BEKASI JAWA BARAT
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 2-23
ANGGARAN DASAR DEWAN KEMAKMURAN MASJID AN NAHL
PERUMAHAN TELAGA MAS RW016 HARAPAN BARU BEKASI UTARA KOTA BEKASI – JAWA BARAT
TAHUN 1435 H / 2014
MUQODDIMAH
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan HidayahNya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Dakwah adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menciptakan tata kehidupan
masyarakat yang berakhlaqul karimah, mulia dan penuh rahmat. Hal sebagaimana
diisyaratkan oleh oleh Allah ta’ala dalam firmannya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang
yang beruntung”(Ali Imran: 104).
Demi menyambut seruan tersebut, maka warga muslim Perumahan Telaga Mas RW016
Harapan Baru berusaha berhimpun untuk mengerahkan segala potensi dan secara nyata
mengoptimalkan keberadaan Masjid An Nahl sebagai pusat kegiatan dan pembinaan ummat
Islam. Ia pun menjadi salah satu pemicu gerak dakwah sekaligus indikator kesalehan
masyarakat secara umum, sebagaimana firman-Nya:
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
kepada siapapun selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (At-Taubah: 18)
Untuk mewujudkan cita-cita diatas, dibentuklah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An Nahl,
yang akan menjadi payung organisasi dalam mengelola kegiatan keislaman dan optimalisasi
Masjid An Nahl.
Dengan senantiasa mengharap ridha Allah SWT, disusunlah Anggaran Dasar(AD) dan
Anggaran Rumah Tangga(ART) sebagai berikut:
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 3-23
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA
Organisasi ini bernama Dewan Kemakmuran Masjid An Nahl disingkat DKM An Nahl.
Pasal 2
WAKTU
DKM An Nahl didirikan 18 Muharram 1428 H bertepatan dengan tanggal 4 Februari 2007 M.
Pasal 3
KEDUDUKAN
DKM An Nahl berkedudukan di Perumahan Telaga Mas RW016, Kelurahan Harapan Baru,
Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
BAB II AZAS, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 4 AZAS
DKM An Nahl berazaskan Islam berdasarkan Al Qur’an, Al Hadits dan Ijtihad.
Pasal 5 SIFAT
DKM An Nahl bersifat keagamaan dan kemasyarakatan yang dibentuk untuk ibadah dan
da’wah serta mengutamakan persaudaraan(Ukhuwah Islamiyah) antar warga muslim di
wilayah RW016 dan sekitarnya yang bersifat terbuka, persamaan dan tidak memihak(non
partisan) serta berkontribusi secara positif dan proaktif terhadap kegiatan sosial
kemasyarakatan.
Pasal 6
FUNGSI
DKM An Nahl berfungsi:
1. Sebagai wadah pembinaan keimanan, ketaqwaan dan akhlaq warga muslim di
wilayah RW016 dan sekitarnya.
2. Sebagai wadah dan sarana untuk melakukan syi’ar Islam.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 4-23
3. Sebagai wadah silaturrahmi warga muslim untuk mengembangkan dan mengamalkan
ajaran Islam serta menggalang Ukhuwah Islamiyah.
4. Sebagai wali amanat dalam menyalurkan zakat, infaq, shadaqah, Jariyah, wakaf,
hibah dan fidyah untuk disalurkan kepada yang berhak menerimanya atau digunakan
untuk operasional, pembanguna dan pemeliharaan masjid An Nahl.
5. Sebagai motor/penggerak seluruh warga muslim untuk membangun, menjaga dan
memelihara masjid An Nahl yang merupakan milik seluruh warga muslim di wilayah
RW016 dan bukan milik golongan/kelompok tertentu.
6. Sebagai koordinator, fasilitator dan pemberi dukungan untuk kegiatan keagamaan,
pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan baik yang dilakukan oleh pengurus
DKM atau warga muslim di wilayah RW016 selama tidak bertentangan dengan
tuntunan syariat islam.
7. Sebagai wadah yang mewakili umat Islam dalam hubungan antar umat beragama di
wilayah RW016.
8. Bukan sebagai wadah berpolitik atau berafiliasi dengan partai apapun.
BAB III TUJUAN DAN USAHA-USAHA
Pasal 7
TUJUAN
DKM An Nahl bertujuan untuk menjadikan masjid An Nahl sebagai pusat kegiatan umat
Islam untuk menghimpun, membina dan mengarahkan segenap warga muslim di wilayah
RW016 dan sekitarnya dalam wadah kerjasama, bernafaskan ukhuwah islamiyah guna
meningkatkan peran dan kualitas umat Islam demi terwujudnya masyarakat berakhlaqul
karimah yang diridhai oleh Allah SWT.
Pasal 8
USAHA-USAHA
Untuk mencapai tujuan tersebut, DKM An Nahl melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
1. Membina keimanan, ketaqwaan dan akhlak masyarakat muslim dengan cara-cara
sesuai dengan Al Quran, Hadits dan Ijtihad.
2. Melaksanakan tata kelola ibadah(mahdhoh) dalam masjid yang baik dan benar,
mengikuti tuntunan Al Quran, Hadits dan Ijtihad. Sepakat dengan ushul dan
bertoleransi dalam hal furu/khilafiyah selama masing-masing pengambilan dalil dari
pendapat memiliki kekuatan nash/hadits yang shahih.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 5-23
3. Menjadikan masjid sebagai sarana aktif kegiatan ibadah, da’wah, majelis ta’lim, dzikir
dan pelayanan umat Islam.
4. Menciptakan ruang masjid yang bersih dan nyaman.
5. Memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana masjid untuk mendukung
kegiatan DKM.
6. Mengedukasi generasi muda muslim untuk senantiasa rindu kepada masjid.
7. Menggali, mengembangkan dan menyalurkan segenap potensi warga muslim guna
meningkatkan peran dan kualitas warga muslim dalam bentuk program kerja dan
kegiatan Islam.
8. Mengembangkan persaudaraan antar sesama warga muslim dan kerjasama antar
warga dari berbagai kalangan baik perseorangan, perhimpunan, lembaga pemerintah
maupun swasta di dalam atau di luar wilayah RW016.
9. Mengembangkan dan meningkatkan kepekaan, kepedulian, peran serta dan
solidaritas warga muslim terhadap permasalahan-permasalahan kebangsaan dan
kerakyatan dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, hukum, social dan budaya.
10. Berperan aktif dalam kegiatan amar ma’ruf nahi munkar, tafsiyah dan tarbiyah.
11. Melakukan usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.
BAB IV JAMA’AH
Pasal 9 JAMA’AH
Jama’ah DKM An Nahl adalah setiap warga muslim yang bertempat tinggal di wilayah
RW016.
Ketentuan mengenai jama’ah DKM An Nahl diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga(ART).
BAB V SUSUNAN DAN KEDAULATAN ORGANISASI
Pasal 10 SUSUNAN ORGANISASI
DKM An Nahl mempunyai wilayah kerja di Perumahan Telaga Mas RW016 kelurahan
Harapan Baru Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 6-23
Susunan Organisasi DKM An Nahl meliputi :
1. Dewan Pembina
2. Dewan Penasehat
3. Pengurus DKM
Pasal 11 KEDAULATAN ORGANISASI
Musyawarah Umum(MUSUM) adalah pemegang kedaulatan dan kekuasaan tertinggi DKM
An Nahl.
Pasal 12 SUSUNAN PENGURUS
Susunan pengurus DKM An Nahl terdiri dari:
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Kepala Bidang
6. Staff Pengurus
Ketentuan mengenai kepengurusan DKM An Nahl diatur di dalam Anggaran Rumah
Tangga(ART).
Pasal 13 SANKSI ORGANISASI
Sanksi organisasi dapat dikenakan kepada jama’ah atau pengurus berupa :
1. Teguran lisan
2. Peringatan tertulis
3. Pemberhentian sebagai pengurus
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 7-23
BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 14
JENIS MUSYAWARAH DAN RAPAT
Musyawarah dan rapat DKM An Nahl diatur sebagai berikut:
1. Musyawarah Umum(MUSUM)
2. Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB)
3. Musyawarah Kerja(MUKER)
4. Rapat Pengurus(RAPEN)
5. Rapat Kegiatan
Pasal 15 MUSYAWARAH UMUM DAN MUSYAWARAH LUAR BIASA
1. Musyawarah Umum(MUSUM) adalah pemegang kedaulatan dan kekuasaan tertinggi
DKM An Nahl.
2. Musyawarah Umum(MUSUM) dihadiri oleh:
a. Pengurus Tinggi DKM yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Bendahara, Kabid-Kabid.
b. Dewan Pembina yang terdiri dari Ketua RW dan seluruh Ketua RT di wilayah
RW016.
Apabila yang bersangkutan seorang non muslim, maka diwakilkan kepada
pengurus RW/RT yang muslim.
c. Perwakilan warga muslim dari setiap RT di wilayah RW016 masing-masing 3
orang.
d. Dewan penasehat periode terakhir kepengurusan yang berjumlah 5 orang.
e. Ketua DKM Baitul ‘Ilmi atau perwakilan 1 0rang.
3. Musyawarah Umum(MUSUM) diadakan setiap 3(tiga) tahun atau 1(satu) periode
kepengurusan.
4. MUSUM dipimpin oleh seorang ketua, wakil ketua dan sekretaris yang dipilih dari
peserta MUSUM atau MUSLUB dan bersifat Ad Hoc.
5. Musyawarah Umum(MUSUM) berwenang untuk :
a. Menilai dan menetapkan laporan pertanggungjawaban Ketua DKM An Nahl.
b. Pemilihan dan penetapan Ketua DKM dan Dewan Penasehat DKM An Nahl.
Mekanisme pemilihan ketua DKM dan Dewan Penasehat diatur di dalam
Anggaran Rumah Tangga(ART).
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 8-23
c. Pengukuhan/pengangkatan Ketua DKM An Nahl oleh Ketua RW016 berdasarkan
keputusan atau ketetapan MUSUM.
d. Serah terima jabatan dari Ketua DKM An Nahl yang lama ke Ketua DKM An Nahl
yang baru.
e. Menetapkan atau mengubah AD/ART
f. Pemaparan program umum oleh ketua DKM An Nahl terpilih .
g. Menetapkan hal-hal selain tersebut pada ayat 5(a) sampai 4(f).
6. Penundaan Musyawarah Umum(MUSUM):
a. Musyawarah Umum(MUSUM) dapat ditunda paling lama 6(enam) bulan atas
permintaan Musyawarah Kerja(MUKER).
b. Apabila setelah ditunda selama 6(enam) bulan ternyata tidak dapat melaksanakan
MUSUM, maka Dewan Pembina dan Dewan Penasehat akan membentuk panitia
formatur MUSUM.
7. Apabila terjadi kondisi darurat, mendesak, dan genting, maka Dewan Pembina dan
Dewan Penasehat akan mengambil alih kendali DKM An Nahl dan mempercepat
Musyawarah Umum (MUSUM) sebelum masa jabatan selesai dengan mengadakan
Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB).
8. Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB) dapat dilaksanakan jika terjadi hal berikut:
a. Organisasi(DKM AN Nahl) dalam keadaan darurat atau keadaan yang
membahayakan persatuan, kesatuan dan Ukhuwah Islamiyah dan, atau keadaan
lainnya yang membahayakan kelangsungan organisasi(DKM An Nahl)
b. Berada pada suatu kondisi dimana Anggaran Dasar(AD) dan Anggaran Rumah
Tangga(ART) sudah tidak relevan untuk diterapkan, sehingga diperlukan
perubahan AD/ART secepatnya.
9. Kewenangan Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB) sama kedudukannya dengan
Musyawarah Umum(MUSUM).
Pasal 16 MUSYAWARAH KERJA
1. Musyawarah Kerja adalah forum koordinasi, konsultasi dan evalulasi program kerja
yang dilaksanakan oleh pengurus DKM An Nahl.
2. Musyawarah Kerja dihadiri oleh:
a. Pengurus DKM yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
Kepala Bidang atau perwakilan Kepala Bidang.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 9-23
b. Dewan Pembina yang terdiri dari Ketua RW dan seluruh Ketua RT di wilayah
RW016. Apabila yang bersangkutan seorang non muslim, maka diwakilkan
kepada pengurus RW/RT yang muslim.
c. Dewan Penasehat
3. Musyawarah Kerja diadakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
4. Musyawarah Kerja dipimpin oleh ketua DKM atau yang mewakili.
5. Musyawarah Kerja bertujuan untuk :
a. Memberikan arahan, bimbingan dan masukan bagi kepengurusan dan
pengembangan DKM.
b. Melakukan evaluasi program kerja pengurus.
c. Menetapkan garis-garis besar program pengurus DKM.
d. Memilih dan menetapkan MUSUM DKM An Nahl selambat-lambatnya 1 bulan
sebelum periode kepengurusan DKM An Nahl berakhir.
Setelah terbentuk panitia yang bersifat Ad Hoc, pengurus DKM An Nahl
berstatus demisioner (artinya sudah meletakan jabatan tetapi masih
menjalankan fungsinya sebagai pimpinan sementara sebelum pimpinan baru
terpilih).
Pasal 17 RAPAT PENGURUS
1. Rapat Pengurus adalah forum koordinasi, konsultasi dan evaluasi dalam rangka
keterpaduan dan koordinasi program dan pengembangan pengurus pada masing-masing
kepala bidang.
2. Rapat pengurus dihadiri oleh seluruh pengurus DKM An Nahl.
3. Rapat Pengurus diadakan sekurang-kurangnya setiap 3 bulan.
4. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua DKM atau yang mewakili.
5. Rapat Pengurus berwenang untuk :
a. Menetapkan atau mengangkat anggota kepengurusan DKM antar waktu
b. Merencanakan program kerja
c. Mengevaluasi pelaksanaan program
d. Merencanakan setiap kegiatan organisasi
e. Membentuk kabid-kabid untuk melaksanakan rencana kegiatan
f. Mengevaluasi setiap kegiatan
g. Menilai laporan pertanggungjawaban program kerja masing-masing kepala bidang.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 10-23
Pasal 18 RAPAT KEGIATAN
1. Rapat Kegiatan adalah rapat yang diadakan oleh kepala bidang pada masing-masing
bidang kegiatan, sub-sub didalam kepengurusan atau kepanitiaan setiap kegiatan untuk
melaksanakan program kegiatan yang telah direncanakan, baik oleh kepengurusan DKM
An Nahl atau warga muslim di wilayah RW016 selama tidak bertentangan dengan syariat
Islam.
2. Rapat Kegiatan dihadiri oleh pengurus dan, atau anggota DKM bukan pengurus yang
ditunjuk di dalam kepanitiaan.
Pasal 19 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat yang tersebut pada BAB
VI diatas dilakukan dengan cara mufakat dari seluruh peserta musyawarah.
2. Jika ayat (1) tidak dapat terpenuhi maka keputusan diambil melalui mekanisme voting
atau suara terbanyak.
BAB VII PROGRAM
Pasal 20 PENETAPAN PROGRAM
1. Untuk mencapai tujuan dengan usaha-usaha yang dilakukan pengurus DKM, dalam
Musyawarah Kerja (Muker) memutuskan, mengesahkan dan menetapkan garis-garis
besar program dalam masa kerja pengurus DKM yang baru. 2. Garis-garis besar program yang ditetapkan meliputi, master plan program, Struktur
Organisasi, mekanisme kesekretariatan dan perbendaharaan, mekanisme
pengawasan dan kepengurusan harian yang belum diatur dalam AD/ART.
BAB VIII
KEUANGAN Pasal 21
PROGRAM KERJA, ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
1. Pengurus DKM harus merumuskan objective dan rencana kerja yang terukur untuk
mewujudkan tujuan dan usaha-usaha DKM An Nahl .
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 11-23
2. Pengurus DKM harus merumuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja DKM sesuai
kebutuhan realisasi program diatas.
3. Kedua hal diatas harus disampaikan secara berkala ke anggota DKM An Nahl atau
warga muslim di wilayah RW016 setelah melalui rapat pengurusDKM An Nahl. 4. Pendanaan diperoleh dari para donatur berupa zakat, infaq, shadaqah, wakaf, fidiyah
dan sumber-sumber lain yang sah, halal dan tidak mengikat.
BAB IX
ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 22
PERATURAN PERALIHAN
Hal-hal yang tidak diatur di dalam Anggaran Dasar(AD) akan diatur di dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART) yang merupakan pula perincian pelaksanaan Anggaran Dasar(AD)
dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar (AD).
BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 23 PERUBAHAN AD DAN ART
Perubahan Anggaran Dasar(AD) dan Anggaran Ruamah Tangga(ART) ditetapkan oleh
Musyawarah Umum(MUSUM) atau Musyawarah Luar Biasa(MUSLUB).
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 24
TAMBAHAN
1. Untuk menjamin standarisasi mutu, sistem pengajaran, kurikulum dan manajemen
TPA harus mengacu kepada lembaga yang telah diakui akriditasnya, yaitu
Departemen Agama dan kurikulum unggulan.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 12-23
BAB XII
PENUTUP Pasal 25
PENUTUP
1. Anggaran Dasar ini ditetapkan dan disyahkan dalam Musyawarah Umum tahun
1435H bertepatan dengan 2014 dan menjadi pedoman organisasi.
2. Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bekasi
Pada Tanggal : 4 Rajab 1435 H / 4 Mei 2014
MUSYAWARAH UMUM DKM AN NAHL
PERUM TELAGA MAS RW016 HARAPAN BARU BEKASI UTARA
KOTA BEKASI - JAWA BARAT
Pimpinan Sidang, Ketua Wakil Ketua Sekretaris
TTD TTD TTD
( Bayu Pramono Aji) ( Suandi ) ( Nuryanto )
Mengetahui,
Ketua RW016
TTD
( Sukono Wiryo )
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 13-23
ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN KEMAKMURAN MASJID AN NAHL
PERUMAHAN TELAGA MAS RW016 HARAPAN BARU BEKASI UTARA KOTA BEKASI – JAWA BARAT
TAHUN 1435 H / 2014
BAB I UMUM
DKM An Nahl bertujuan untuk menjadikan masjid An Nahl sebagai pusat kegiatan umat
Islam untuk menghimpun, membina dan mengarahkan segenap warga muslim di wilayah
RW016 dan sekitarnya dalam wadah kerjasama, bernafaskan ukhuwah islamiyah guna
meningkatkan peran dan kualitas umat Islam demi terwujudnya masyarakat berakhlaqul
karimah yang diridhai oleh Allah SWT.
Untuk mewujudkan tujuan diatas, pengurus DKM An nahl melakukan usaha-usaha yang
sesuai dengan Anggaran Dasar(AD) DKM An Nahl.
Dengan senantiasa mengharap ridha Allah SWT, disusunlah Anggaran Rumah
Tangga(ART) yang merupakan pengaturan lebih lanjut dari Anggaran Dasar(AD) DKM An
Nahl sebagai berikut:
BAB II JAMA’AH
Pasal 1 DEFINISI JAMA’AH
Jama’ah DKM An Nahl adalah warga muslim yang bertempat tinggal di wilayah
RW016.
Pasal 2 HAK JAMA’AH
Jama’ah DKM An Nahl mempunyai hak :
1. Memilih dan/atau dipilih dalam kepengurusan DKM An Nahl.
2. Memberikan pendapat dan saran serta berpartisipasi aktif untuk kemajuan dan
keberhasilan program DKM An Nahl.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 14-23
3. Ikut serta dan andil secara langsung dalam kegiatan DKM An Nahl.
4. Mendapat bimbingan dan pendidikan tentang keislaman dan keilmuan lainnya.
5. Membela dan dibela dalam penegakan Islam.
Pasal 3
KEWAJIBAN JAMA’AH
Setiap Jama’ah wajib untuk :
1. Menta’ati Anggaran Dasar(AD) dan Anggaran Rumah Tangga(ART) serta
keputusan-keputusan atau peraturan DKM An Nahl.
2. Menjalankan syariat-syariat Islam sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW
berdasarkan Al Quran, Al Hadits dan Ijtihad.
3. Membela dan menjaga nama baik organisasi.
4. Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan cara saling mengingatkan pada
sesama jama’ah untuk menunaikan ajaran agama secara Kaffah.
5. Menghadiri dan mengikuti musyawarah, rapat, pertemuan, kajian serta
kegiatan-kegiatan organisasi sesuai AD/ART.
6. Memberi dukungan dalam upaya syiar Islam.
BAB III KEPENGURUSAN
Pasal 4 SUSUNAN ORGANISASI DAN PENGURUS DKM
Susunan organisasi dan pengurus DKM An Nahl terdiri dari :
1. Dewan Pembina
2. Dewan Penasehat
3. Ketua
4. Wakil Ketua
5. Sekretaris
6. Bendahara
7. Kepala Bidang(Kabid) :
a. Peribadatan & PHBI
b. Pembangunan & Perawatan
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 15-23
c. Pendidikan & Dakwah
d. Humas
e. Bazis
f. Sosial Kemasyarakatan
g. RISMA
h. Peralatan & Perlengkapan
i. Kesekretariatan
j. Muslimah
Pasal 5
PERSYARATAN PENGURUS DKM
1. Warga muslim yang bertempat tinggal di wilayah RW016.
2. Bertaqwa Kepada Allah SWT
3. Berpegang teguh kepada Al Quran, Al Hadits dan Ijtihad.
4. Mempunyai komitmen dan dedikasi tinggi terhadap perjuangan umat islam
serta organisasi DKM.
5. Tidak sedang tersangkut dalam permasalahan hukum.
Pasal 6 HAK PENGURUS
1. Menghadiri dan mengikuti berbagai kegiatan DKM.
2. Berperan aktif memberikan ide, kritik dan masukan konstruktif terhadap sesama
Kepengurusan baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan etika Islam. 3. Mendapat bimbingan dan pendidikan tentang keislaman dan keilmuan lainnya.
Pasal 7
KEWAJIBAN PENGURUS
1. Mentaati dan melaksanakan AD/ART dan Garis-garis besar program DKM yang telah
disahkan dan ditetapkan.
2. Menjaga nama baik DKM.
3. Merencanakan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan kegiatan dan program
kerja yang telah disahkan selama masa kepengurusan.
4. Menjaga ukhuwah dan persatuan antar Kepengurusan DKM.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 16-23
Pasal 8 DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASEHAT
1. Dewan Pembina terdiri dari Ketua RW dan seluruh Ketua RT di wilayah RW016.
Apabila yang bersangkutan seorang non muslim, maka diwakilkan kepada pengurus
RW/RT yang muslim.
2. Dewan Penasehat dipilih berdasarkan MUSUM / MUSLUB dengan jumlah 5(lima)
orang.
Pasal 9 PEMILIHAN KETUA DKM
1. Ketua DKM dipilih oleh peserta MUSUM setiap 3(tiga) tahun atau pergantian periode
kepengurusan.
Mekanisme pemilihan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Pemilihan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila pada pasal 9 ayat 1(a) tidak tercapai mufakat, maka pemilihan
dilakukan dengan cara voting(tertutup) berdasarkan suara terbanyak.
c. Dan apabila pada pasal 9 ayat 1(b) juga tidak terjadi kesepakatan, maka
pemilihan ketua DKM An Nahl dilakukan dengan pemilihan langsung, umum,
bebas dan rahasia(LUBER) oleh seluruh warga muslim atau perwakilan setiap
Kepala keluarga muslim di wilayah RW016.
2. Masa kerja Ketua DKM An Nahl adalah 3(tiga) tahun dengan sistem kalender Islam
terhitung dari tanggal, bulan dan tahun dari keputusan/ketetapan MUSUM serta dapat
diperpendek atau diperpanjang sesuai dengan keputusan MUSUM/MUSLUB.
3. Ketua DKM terpilih harus melengkapi personalia pengurus DKM yang terdiri dari,
Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Kabid-kabid beserta staffnya sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
4. Dalam melengkapi/menentukan personalia DKM, Ketua terpilih hendaknya
memperhatikan saran dan pertimbangan Dewan Pembina dan Dewan Penasehat
dalam memilih jama’ah yang bisa bekerjasama dengan ketua DKM.
5. Ketua DKM harus melengkapi susunan kepengurusan DKM An Nahl beserta uraian
tugasnya selambat-lambatnya 1 bulan setelah penetapan keputusan MUSUM.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 17-23
Pasal 10 WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
1. Susunan struktur organisasi yang terdiri atas kabid-kabid sebagaimana tersebut pada
pasal 4 diatas dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan organisasi.
2. Wewenang dan tanggung jawab
a. Dewan Pembina
Berwenang dan tanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada DKM
untuk melaksanakan programnya, memelihara hubungan dan menjaga
keharmonisan antara pemerintah, jama’ah dan lembaga lainnya. Bersama-
sama dengan Dewan Penasehat dapat mengusulkan diadakan MUSLUB
apabila dianggap perlu.
b. Dewan Penasehat
Kedudukannya ditunjuk berdasarkan keputusan MUSUM atau MUSUM Luar
Biasa. Dewan Penasehat terdiri dari 5 (lima) orang. Berwenang menampung
dan mempertimbangkan masukan dari jama’ah masjid, memberikan masukan
dan pertimbangan kepada DKM. Bersama-sama dengan Dewan Pembina
dapat mengusulkan diadakan MUSLUB apabila dianggap perlu. Dewan
Penasehat bertanggung jawab terhadap keharmonisan hubungan antara
jama’ah dengan DKM.
c. Ketua DKM
Bertugas dan bertanggung jawab kepada anggota DKM An Nahl dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan DKM, antara lain :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan pengurus pimpinan dan staf
pengurus dan seluruh anggota DKM.
b. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan Garis Besar Ketetapan
DKM selama satu periode kepengurusan.
c. Mengkoordinasikan master plan program DKM baik perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawaban.
d. Menunjuk dan mengangkat serta memberhentikan pejabat fungsional
yang berada dibawahnya dalam masa kepengurusan. Untuk selanjutnya
direkomendasikan untuk disahkan dalam Musyawarah Umum(MUSUM)
e. Mempersiapkan panitia pergantian kepengurusan(Pemilihan Ketua dan
MUSUM) selambatnya 3 bulan sebelum akhir masa jabatan.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 18-23
f. Mempersiapkan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
Kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid dalam Musyawarah Kerja
(Muker).
d. Wakil Ketua DKM
Tugas dan tanggung jawab Wakil Ketua DKM, antara lain :
a. Membantu kinerja Ketua DKM.
b. Mewakilkan atau bertindak atas nama Ketua DKM jika Ketua DKM
berhalangan secara syar’i untuk menjalankan fungsi dan tanggung
jawabnya.
c. Secara otomatis menggantikan Ketua DKM, jika Ketua DKM secara sah
berhalangan tetap dan tidak dapat menjalankan tugasnya secara tetap.
d. Proses serah terima dan pergantian jabatan disahkan dan ditetapkan
dalam Musyawarah Luar Biasa (Muslub).
e. Sekretaris DKM
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris DKM, antara lain :
a. Mengatur pengelolaan kesekretariatan Kepengurusan DKM dan
informasi resmi Kepengurusan DKM.
b. Bertanggung jawab atas staf dan devisi yang ada di bawahnya.
c. Melaksanakan tugas kesekretariatan yang meliputi administrasi,
korespondensi, kearsipan dan pelaporan.
d. Menyiapkan dan menyelenggarakan musyawarah yang telah diatur
dalam Anggaran Dasar (AD) DKM.
e. Memberikan laporan pertanggungjawaban fungsi dan tugas dalam masa
jabatan kepada Ketua DKM.
f. Menyampaikan hasil evaluasi realisasi program dan anggaran periodik
per kwartal kepada pengurus pimpinan.
f. Bendahara DKM
Tugas dan tanggung jawab Bendahara, antara lain :
a. Mengelola keuangan dan inventarisasi perbendaharaan DKM.
b. Melaksananakan sistem akuntansi, yaitu pelaporan keuangan yang
akurat, diklasifikasi, diringkas, dan dinformasikan secara periodik
kepada Ketua DKM setiap bulannya. Laporan keuangan dibuat secara
akurat agar dapat menjadi bahan pengambil kebijakan dan kepentingan
lainnya yang terkait dengan program dan kegiatan DKM.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 19-23
c. Mengatur mekanisme pembayaran dan pelaporan belanja dari dan ke
KAS DKM, yang dilakukan Kepengurusan DKM.
d. Melakukan inventarisasi perbendaharaan DKM yang masuk ke dalam
material asset atau barang-barang/alat milik DKM.
e. Dalam melakukan pengawasan keuangan (auditing).
f. Menerima dan mengkoordinasikan penggalangan dana yang bersumber
dari donator tetap/tidak tetap, ZIS, kencleng, kotak amal serta dana lain
yang didapat dari sumber yang halal dan sah.
g. Menjadi juru bayar seluruh pengeluaran keuangan DKM, setelah
mendapat persetujuan dari ketua/wakil ketua DKM.
g. Kepala Bidang (Kabid) DKM
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bidang (Kabid), antara lain :
a. Membuat program kerja selama dalam masa aktif kepengurusan.
b. Mengusulkan, merekomendasikan dan memberikan jastifikasi program
pada Musyawarah Kerja (Muker) secara argumentative, reasonable dan
tidak bertentangan dengan AD/ART DKM.
c. Memimpin pelaksanaan program kerja dalam lingkup sub bidang di
bawahnya.
d. Melakukan evaluasi kerja terhadap kinerja bidang yang dipimpinnya
yang nantinya dilampirkan dalam laporan pertanggung jawaban per
kwartal maupun majelis Musyawarah Kerja (Muker).
e. Membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program secara
periodik per kwartal kepada Ketua Umum dan secara administrative
kepada Sekretaris Umum.
f. Memberikan pertanggung jawaban umum selama masa kepengurusan
DKM kepada Ketua Umum dan majelis Muswarah Kerja (Muker).
g. Klasifikasi dan pembagian Bidang diatur dan ditetapkan dalam Garis
Besar program DKM.
h. Staf Pengurus DKM
Tugas dan tanggung jawab staf pengurus, antara lain :
a. Melaksanakan tugas harian/regular yang telah diatur dan ditetapkan
oleh masing-masing Kepala Bidang (Kabid).
b. Membantu kepala bidang dalam menjalankan program dan kegiatan
bidang.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 20-23
c. Staf pengurus adalah tenaga ahli yang direkomendasikan dan dipilih
oleh Kepala Bidang (Kabid) sesuai dengan AD/ART.
Pasal 11
BERAKHIRNYA STATUS KEPENGURUSAN
1. Berakhirnya masa kepengurusan DKM dan telah resmi dibubarkan dalam
Musyawarah Umum.
2. Meninggal dunia atau mengundurkan diri.
3. Diberhentikan dengan alasan dan pertimbangan yang bisa dipertanggungjawabkan
secara organisasi,seperti pelanggaran AD/ART atau sedang tersangkut dalam
permasalahan hukum.
4. Tidak lagi menjadi jama’ah DKM atau pindah tempat tinggal dari wilayah RW016.
BAB IV KEUANGAN DKM
Pasal 12 SUMBER KEUANGAN DAN PENYIMPANAN DANA
1. Pendanaan diperoleh dari para donatur berupa zakat, infaq, shadaqah, wakaf, fidiyah
dan sumber-sumber lain yang sah, halal dan tidak mengikat .
2. Penyimpanan uang yang belum dimanfaatkan.
Untuk keamanan dana(fisik uang) atas dana DKM yang belum dimanfa’atkan, wajib
diamankan dengan disimpan di Bank Syariah atas nama DKM An Nahl.
Pasal 13 PENGGUNAAN KEUANGAN
1. Jenis Pengeluaran terdiri atas:
a. Pengeluaran operasional terdiri atas pengeluaran untuk retribusilistrik, air, telepon,
honorarium penjaga masjid, dan lainnya yang tergolong pengeluaran operasional.
b. Pengeluaran penyelenggaraaan kegiatan antara lain kegiatan pengajian
rutin/periodik, kegiatan hari besar Islam/penyelenggaraan, kegiatan bulan
Ramadhan beserta kegiatan lain yang mendukungnya seperti pengeluaran untuk
akomodasi/infak penceramah, lombalomba, sunatan masal, konsumsi, dan
bantuan untuk kegiatan RISMA, TPA dan Majlis Ta’lim.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 21-23
c. Pengeluaran santunan dan penyaluran dana kepada para mustahik seperti
santunan anak yatim, menyalurkan zakat baik dalam rangka program DKM
maupun meneruskan amanah dari muzaki.
d. Pengeluaran pembangunan dan pemeliharaan masjid.
2. Otorisasi penggunaan uang, wajib mengacu kepada program/peruntukan dalam
anggaran yang telah disepakati , baik program umum atau program khusus.
3. Penggunaan/penarikan uang yang tersimpan di bank harus ditanda tangani sekurang-
kurangnya oleh dua orang.
Pasal 14 PELAPORAN
1. Mingguan
Melaporkan posisi dana kas baik secara lisan yang disampaikan kepada jama’ah
pada saat sebelum penyelenggaraan shalat Jum.at atau ditempel di papan
pengumuman yang isinya memberitahukan mengenai saldo kas minggu lalu,
penerimaan /pengeluaran dalam minggu ini dan saldo akhir minggu akhir ini.
2. Triwulan(3 Bulanan)
Melaporkan posisi keuangan setiap 3 bulan kepada jama’ah melalui Ketua RT di
wilayah RW016.
3. Tahunan
Melaporkan penerimaan dan pengeluaran ditujukan kepada Dewan Pembina, Dewan
penasehat dan Jama’ah serta dipasang di papan pengumuman masjid yang berisi
mutasi keuangan selama satu tahun dengan penjelasan :
a. Saldo uang awal periode baik tunai maupun yang ada di bank.
b. Penerimaan, yang disajikan dalam kelompok berdasarkan sumber penerimaan
yaitu penerimaan zakat, infaq, sadaqah, wakaf, fidiyah dan lain-lain.
c. Pengeluaran berdasarkan kelompok penggunaan yaitu pengeluaran
operasional, pengeluaran kegiatan, pengeluaran santunan atau penyaluran
berdasarkan amanah seperti zakat, santunan yatim piatu, pengeluaran
pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana ibadah dan
pengeluaran lainnya.
d. Saldo dana milik DKM dalam bentuk tunai maupun dana yang ada di bank
pada akhir periode.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 22-23
4. Akhir Masa Bhakti
Pelaporan akan disampaikan pada MUSUM/MUSUM Luar Biasa, bentuk format
laporan sama seperti pada angka (3) diatas, namun dengan mutasi selama periode
masa jabatan kepengurusan DKM.
BAB V PROGRAM
Pasal 15 PROGRAM KERJA
1. Program DKM – AN-NAHL meliputi bidang-bidang:
a. Pembinaan dan peningkatan ibadah, kajian agama, pelayanan sosial
kemasyarakatan.
b. Peningkatan tertib administrasi dan organisasi.
c. Pembangunan/pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana masjid.
d. Bidang lainnya yang diputuskan dalam Musyawarah Umum Jama’ah.
2. Program kerja DKM pada angka (1) diatas harus mengacu pada program umum yang
diputuskan dalam MUKER.
3. Program kerja DKM baik jangka pendek maupun jangka menengah dalam satu
periode kepengurusan, harus disusun selambat-lambatnya 6(enam) bulan setelah
MUSUM/MUSUM Luar Biasa dan merupakan penjabaran dari program umum hasil
MUSUM/MUSUM Luar Biasa.
BAB VI
PENUTUP Pasal 16
PENUTUP
1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan saling
melengkapi dengan Anggaran Dasar(AD).
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga(ART) ini diatur dalam
peraturan-peraturan organisasi.
3. Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah dan ditetapkan di dalam
Musyawarah Umum(MUSUM).
4. Anggaran Rumah Tangga(ART) ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
AD/ART DKM AN NAHL 1435 H Page 23-23
Ditetapkan di : Bekasi
Pada Tanggal : 4 Rajab 1435 H / 4 Mei 2014
MUSYAWARAH UMUM DKM AN NAHL
PERUM TELAGA MAS RW016 HARAPAN BARU BEKASI UTARA
KOTA BEKASI - JAWA BARAT
Pimpinan Sidang, Ketua Wakil Ketua Sekretaris
TTD TTD TTD
( Bayu Pramono Aji) ( Suandi ) ( Nuryanto )
Mengetahui,
Ketua RW016
TTD
( Sukono Wiryo )