AD-ART dan PO PPGT

61
PP.001 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA (AMANDEMEN KONGRES XIII SERITI 7 NOPEMBER 2013) PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah bagian integral dari Gereja Toraja, yaitu gereja yang merupakan persekutuan orang-orang yang dipanggil dan beriman kepada Yesus Kristus, dan mengaku bahwa Yesus Kristus Itulah Tuhan dan Juruslamat, sebagaimana disaksikan dalam Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Persekutuan ini adalah kudus, am dan rasuli. Kudus karena dipanggil dan dipilih Tuhan dari dalam dunia. Am karena merupakan wujud persekutuan keseluruhan umat Allah sebagai satu tubuh, dan Kristus sebagai kepalanya. Rasuli karena diutus ke dalam dunia untuk memberitakan Injil keselamatan kepada semua ciptaan. Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah generasi masa kini dan masa depan Gereja serta penerus cita-cita perjuangan bangsa. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah warga gereja yang sadar dan bertanggungjawab akan tugas dan panggilannya di tengah-tengah gereja, masyarakat dan alam semesta. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja melaksanakan panggilan persekutuan, pelayanan dan kesaksian sebagai penampakan iman dan pengharapannya kepada Tuhan yang terwujud dalam kasih dan pelayanan kepada sesama, tanpa sekat, tanpa batas dan tanpa pamrih. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja mengakui bahwa gereja dan negara memiliki kewenangan masing-masing namun keduanya merupakan mitra sejajar yang saling menghormati, saling mengingatkan dan saling membantu. Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah pelayan Tuhan di tengah-tengah dunia, yang diutus ke dalam dunia untuk menyatakan damai sejahtera bagi semua ciptaan. Dalam menyatakan tugas panggilannya, maka pada tanggal 11 Desember 1962, dibentuklah wadah pelayanan dan kaderisasi pemuda Gereja Toraja yang diberi nama Persekutuan Pemuda Gereja Toraja, sebagai Organisasi Intra Gerejawi yang pertama dalam Gereja Toraja. Bahwa untuk memelihara ketertiban dan kelancaran pelayanan dan pengkaderan dalam wadah tersebut, maka disusunlah konstitusi dasar organisasi yang disebut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT.

description

AD

Transcript of AD-ART dan PO PPGT

Page 1: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA

(AMANDEMEN KONGRES XIII SERITI 7 NOPEMBER 2013)

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah bagian

integral dari Gereja Toraja, yaitu gereja yang merupakan persekutuan orang-orang

yang dipanggil dan beriman kepada Yesus Kristus, dan mengaku bahwa Yesus Kristus

Itulah Tuhan dan Juruslamat, sebagaimana disaksikan dalam Alkitab, Perjanjian Lama

dan Perjanjian Baru. Persekutuan ini adalah kudus, am dan rasuli. Kudus karena

dipanggil dan dipilih Tuhan dari dalam dunia. Am karena merupakan wujud

persekutuan keseluruhan umat Allah sebagai satu tubuh, dan Kristus sebagai

kepalanya. Rasuli karena diutus ke dalam dunia untuk memberitakan Injil keselamatan

kepada semua ciptaan.

Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah generasi masa

kini dan masa depan Gereja serta penerus cita-cita perjuangan bangsa. Persekutuan

Pemuda Gereja Toraja adalah warga gereja yang sadar dan bertanggungjawab akan

tugas dan panggilannya di tengah-tengah gereja, masyarakat dan alam semesta.

Persekutuan Pemuda Gereja Toraja melaksanakan panggilan persekutuan, pelayanan

dan kesaksian sebagai penampakan iman dan pengharapannya kepada Tuhan yang

terwujud dalam kasih dan pelayanan kepada sesama, tanpa sekat, tanpa batas dan

tanpa pamrih. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari masyarakat Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai dasar

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Persekutuan Pemuda Gereja Toraja

mengakui bahwa gereja dan negara memiliki kewenangan masing-masing namun

keduanya merupakan mitra sejajar yang saling menghormati, saling mengingatkan dan

saling membantu.

Bahwa sesungguhnya Persekutuan Pemuda Gereja Toraja adalah pelayan

Tuhan di tengah-tengah dunia, yang diutus ke dalam dunia untuk menyatakan damai

sejahtera bagi semua ciptaan. Dalam menyatakan tugas panggilannya, maka pada

tanggal 11 Desember 1962, dibentuklah wadah pelayanan dan kaderisasi pemuda

Gereja Toraja yang diberi nama Persekutuan Pemuda Gereja Toraja, sebagai

Organisasi Intra Gerejawi yang pertama dalam Gereja Toraja. Bahwa untuk

memelihara ketertiban dan kelancaran pelayanan dan pengkaderan dalam wadah

tersebut, maka disusunlah konstitusi dasar organisasi yang disebut Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga PPGT.

Page 2: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

ANGGARAN DASAR

Pasal 1

NAMA

Nama organisasi ini adalah Persekutuan Pemuda Gereja Toraja disingkat PPGT.

Pasal 2

WAKTU DAN KEDUDUKAN

1. PPGT didirikan pada tanggal 11 Desember 1962 untuk waktu yang tidak

ditentukan.

2. PPGT berkedudukan di tempat-tempat di mana Gereja Toraja ada.

3. Pengurus Pusat PPGT berkedudukan di tempat dimana Badan Pekerja Sinode

(BPS) Gereja Toraja berada.

Pasal 3

PENGAKUAN

PPGT mengaku bahwa Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juruselamat dunia, Kepala

Gereja, sumber kebenaran dan hidup sesuai kesaksian Alkitab Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru, sebagaimana tercantum dalam Pengakuan Gereja Toraja.

Pasal 4

AZAS

Dalam terang pengakuan seperti tercantum pada pasal 3, maka dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara PPGT berazaskan Pancasila.

Pasal 5

TUJUAN

PPGT bertujuan mewujudkan warga gereja yang sadar dan bertanggungjawab

terhadap tugas dan panggilannya ditengah-tengah gereja, masyarakat dan alam

semesta.

Pasal 6

M I S I

Untuk mewujudkan tujuan PPGT, maka Misi PPGT adalah bersekutu, bersaksi dan

melayani, yang dijabarkan dalam bentuk-bentuk pelayanan gerejawi.

Pasal 7

STATUS

PPGT adalah salah satu wadah pelayanan kelompok kategorial dalam Gereja Toraja

dengan status Organisasi Intra Gerejawi.

Pasal 8

BENTUK DAN SUSUNAN

1. PPGT mengikuti bentuk dan susunan Gereja Toraja.

2. Berdasarkan bentuknya, maka susunan PPGT terdiri atas Jemaat, Klasis dan

Pusat.

Page 3: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 9

KEANGGOTAAN

1. Anggota PPGT adalah semua pemuda Gereja Toraja dan terbuka bagi pemuda

lainnya yang menerima Pengakuan dan Azas PPGT serta bersedia menjalankan

Tujuan dan Misi PPGT.

2. Anggota PPGT terdiri dari:

a. Anggota Biasa;

b. Anggota Luar Biasa.

3. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam membangun

persekutuan.

Pasal 10

ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

1. Dalam menjalankan tugas dan panggilannya, PPGT menetapkan alat-alat

kelengkapan organisasi berupa:

a. Rapat Anggota dan Pengurus Jemaat;

b. Konperensi dan Pengurus Klasis;

c. Kongres, Rapat Pimpinan Pusat dan Pengurus Pusat.

2. Untuk mewujudkan kebersamaan dalam bersekutu, bersaksi dan melayani,

setiap anggota menyalurkan aspirasi pelayanan melalui Rapat Anggota,

Konperensi, Rapat Pimpinan Pusat dan Kongres.

Pasal 11

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Dijiwai semangat persekutuan, maka keputusan sedapat-dapatnya diambil

berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

2. Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, dilaksanakan pemungutan

suara dan keputusan diambil dengan suara terbanyak mutlak.

3. Pemungutan suara yang menyangkut orang dilakukan secara tertutup dan yang

tidak menyangkut orang dapat dilakukan secara terbuka.

4. Jika pemungutan sudah dilakukan dua kali tetapi masih tetap sama, maka

pimpinan sidang mengambil keputusan setelah mendapat nasihat dari

penasihat persidangan.

Pasal 12

HARTA MILIK

1. Harta milik PPGT adalah segala anugerah Tuhan berupa uang, surat berharga,

barang bergerak dan yang tidak bergerak, serta kekayaan intelektual yang

dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan organisasi dan masyarakat

banyak.

2. Harta milik PPGT diperoleh melalui :

a. Iuran anggota

b. Sumbangan anggota

c. Sumbangan yang tidak mengikat.

d. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran dasar dan

Anggaran Rumah Tangga PPGT.

3. Semua harta milik PPGT adalah milik Gereja Toraja.

Page 4: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 13

ATRIBUT ORGANISASI

1. PPGT mempunyai atribut organisasi seperti lambang, bendera, Hymne, Mars

dan atribut lainnya.

2. Semua atribut organisasi ditetapkan oleh Kongres.

3. Pembuatan dan penggunaan atribut organisasi diatur dalam peraturan

tersendiri oleh Pengurus Pusat.

Pasal 14

HUBUNGAN OIKUMENIS DAN KEMITRAAN

1. PPGT memelihara dan mengembangkan hubungan oikumenis dengan

organisasi pemuda gereja-gereja lain.

2. Hubungan oikumenis dan kerja sama dilaksanakan dalam rangka mewujudkan

keesaan gereja sebagai Tubuh Kristus

3. PPGT juga memelihara dan membangun kemitraan dengan organisasi

kepemudaan dan lembaga-lembaga lain.

4. Hubungan kemitraan dan kerja sama dilaksanakan dalam rangka mewujudkan

pemberdayaan dan kesinambungan kader.

Pasal 15

PERUBAHAN

1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya

dapat dilakukan oleh Kongres yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) jumlah

utusan kongres.

2. Usulan perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

dapat dilakukan oleh Pengurus Jemaat kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus

Klasis.

3. Usul perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga oleh

Pengurus Klasis kepada Pengurus Pusat diajukan selambat-lambatnya 3 (tiga)

bulan sebelum kongres.

Pasal 16

PERATURAN PERALIHAN

1. PPGT hanya dapat dibubarkan oleh Kongres yang diadakan khusus untuk itu,

dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) jumlah klasis, dan

disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari utusan yang hadir.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga, Peraturan-peraturan Khusus, Keputusan Kongres,

Keputusan Rapat Pimpinan Sinodal, Keputusan Konperensi, dan Keputusan

Rapat Anggota sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing sejauh

tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar PPGT

Pasal 17

PENUTUP

1. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan selanjutnya

Badan Pekerja Sinode mengesahkannya dalam Rapat Kerja Gereja Toraja.

2. Dengan disahkannya Anggaran Dasar ini maka Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 5: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 1

NAMA DAN WUJUD

1. PPGT mewujud dalam bentuk Jemaat, Klasis dan Pusat.

2. PPGT dalam wujud jemaat diberi nama dan ditulis dengan urutan sebagai

berikut: Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) Klasis ..., Jemaat ..., Alamat

...

3. PPGT dalam wujud klasis diberi nama dan ditulis dengan urutan sebagai

berikut: Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) Klasis ..., Alamat ...

4. PPGT dalam wujud sinode diberi nama dan ditulis dengan urutan sebagai

berikut: Pengurus Pusat, Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT), Alamat ...

Pasal 2

KEANGGOTAAN

Keanggotaan PPGT berdasarkan pasal 9 Anggaran Dasar terdiri atas:

1. Anggota Biasa yaitu semua anggota Gereja Toraja yang berumur 15-35 Tahun.

2. Anggota Luar Biasa yaitu mereka yang tidak termasuk dalam ayat 1, tetapi

menunjukkan kesetiaan dan loyalitas terhadap PPGT.

Pasal 3

ANGGOTA BIASA

1. Semua anggota Gereja Toraja yang berumur 15-35 tahun secara otomatis

menjadi Anggota Biasa PPGT.

2. Anggota Biasa mempunyai hak:

a. Mendapatkan semua bentuk pelayanan PPGT

b. Menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan

c. Dipilih dan Memilih untuk berbagai jabatan dalam pelayanan PPGT

d. Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam hal-hal yang perlu,

benar dan adil dari PPGT

3. Anggota Biasa mempunyai kewajiban:

a. Secara sendiri-sendiri dan bersama-sama melaksanakan misi PPGT.

b. Secara sendiri-sendiri dan bersama-sama berperan aktif dalam

pembangunan jemaat, klasis dan sinode.

c. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik PPGT.

d. Melaksanakan, menegakkan dan mempertahankan konstitusi PPGT.

e. Menaati peraturan/keputusan organisasi.

f. Menjunjung tinggi disiplin organisasi.

g. Menjalankan tugas-tugas yang diberikan organisasi sebaik-baiknya.

Pasal 4

ANGGOTA LUAR BIASA

1. Anggota Gereja Toraja yang berumur kurang dari 15 Tahun atau lebih dari 35

Tahun tetapi menunjukkan kesetiaan dan loyalitas terhadap PPGT disebut

Anggota Luar Biasa.

2. Pemuda lainnya yang tidak termasuk kategori dalam ayat 1 dapat disebut

Anggota Luar Biasa, dan dapat diangkat sebagai Anggota Biasa apabila bersedia

menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT.

Page 6: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

3. Anggota Luar Biasa mempunyai hak:

a. Mendapatkan semua bentuk pelayanan PPGT

b. Menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan

c. Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam hal-hal yang perlu,

benar dan adil dari PPGT

4. Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban:

a. Secara sendiri-sendiri dan bersama-sama melaksanakan misi PPGT.

b. Secara sendiri-sendiri dan bersama-sama berperan aktif dalam

pembangunan jemaat, klasis dan sinode.

c. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik PPGT.

d. Melaksanakan, menegakkan dan mempertahankan konstitusi PPGT.

e. Menaati peraturan/keputusan organisasi.

f. Menjunjung tinggi disiplin organisasi.

Pasal 5

BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

Keanggotaan berakhir karena :

1. Permintaan sendiri yang disampaikan secara tertulis.

2. Meninggal dunia

Pasal 6

PENGURUS JEMAAT

1. Pengurus Jemaat berkedudukan di tempat Badan Pekerja Majelis Jemaat

berada.

2. Jumlah dan susunan Pengurus Jemaat ditetapkan oleh Rapat Anggota.

3. Pengurus Jemaat dipilih oleh Rapat Anggota dengan sistem pemilihan langsung

atau formatur.

4. Masa bakti Pengurus Jemaat adalah 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun dan sesudahnya

dapat dipilih kembali.

5. Fungsionaris Pengurus Jemaat sedapatnya adalah anggota biasa.

6. Pengurus Jemaat sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. Seorang Ketua;

b. Seorang Sekretaris;

c. Seorang Bendahara;

d. Beberapa bidang/komisi sesuai dengan kebutuhan.

7. Pengurus Jemaat disahkan dan dilantik oleh Badan Pekerja Majelis Jemaat, dan

dihadiri oleh Pengurus Klasis.

8. Pengutusan Pengurus Jemaat dilaksanakan dalam Ibadah Jemaat.

9. Pengurus Jemaat bertanggungjawab secara organisatoris kepada anggota

melalui Rapat Anggota, dan bertanggungjawab sebagai pelayanan kelompok

kategorial kepada Badan Pekerja Majelis Jemaat.

10. Jika dibutuhkan, Pengurus Jemaat dapat membentuk Pengurus Tempat

Kebaktian atau Pengurus Cabang Kebaktian.

Pasal 7

RAPAT ANGGOTA

1. Rapat Anggota adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi PPGT di

lingkup jemaat.

Page 7: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

2. Rapat Anggota dilaksanakan sekali dalam 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun.

3. Rapat Anggota dinyatakan sah apabila dihadiri oleh anggota PPGT, Pengurus

PPGT Klasis dan Badan pekerja Majelis Jemaat.

4. Rapat Anggota dipimpin oleh 3 (tiga) orang Pimpinan Sidang yang terdiri dari

1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua, yang dipilih dari dan oleh

anggota.

5. Sekretaris Pengurus Jemaat secara otomatis menjadi sekretaris fungsional

sidang.

6. Sebelum terbentuknya Pimpinan Sidang, Rapat Anggota dipimpin oleh

Pengurus Jemaat sebagai pimpinan sidang sementara.

7. Dalam keadaan luar biasa, Rapat Anggota dipimpin oleh Badan Pekerja Majelis

Jemaat bersama Pengurus Klasis.

8. Rapat Anggota bertugas:

a. Mengevaluasi perjalanan organisasi selama periode berlangsung.

b. Menilai Laporan Pengurus Jemaat dalam melaksanakan Keputusan

Rapat Anggota dan keputusan lainnya yang lebih luas.

c. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Pengembangan PPGT Jemaat.

d. Membahas aspirasi-aspirasi yang berkembang dalam Jemaat setempat.

e. Menyosialisasikan keputusan-keputusan persidangan yang lebih luas.

f. Membahas usul-usul dan rekomendasi ke persidangan yang lebih luas.

g. Menetapkan Pengurus Jemaat.

9. Rapat Anggota dihadiri oleh:

a. Anggota PPGT di Jemaat

b. Pengurus Klasis

c. Badan Pekerja Majelis Jemaat

d. Badan Verifikasi Majelis Jemaat

e. Undangan yang ditentukan oleh Pengurus Jemaat

Pasal 8

PENGURUS KLASIS

1. Pengurus Klasis berkedudukan di tempat Badan Pekerja Klasis berada.

2. Jumlah dan susunan Pengurus Klasis ditetapkan oleh Konperensi.

3. Pengurus Klasis dipilih oleh Konperensi dengan sistem pemilihan langsung atau

formatur.

4. Masa bakti Pengurus Klasis adalah 2 (dua) atau 3 tahun dan sesudahnya dapat

dipilih kembali.

5. Fungsionaris Pengurus Klasis adalah anggota biasa PPGT.

6. Pengurus Klasis sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. Seorang Ketua

b. Seorang Sekretaris

c. Seorang Bendahara

d. Beberapa bidang/komisi sesuai dengan kebutuhan

7. Pengurus Klasis disahkan dan dilantik oleh Badan Pekerja Klasis.

8. Pengutusan Pengurus Klasis dilaksanakan dalam Ibadah Jemaat di salah satu

jemaat dalam lingkup klasis.

9. Pengurus Klasis bertanggung jawab secara organisatoris kepada Konperensi,

dan bertanggungjawab sebagai kelompok pelayanan kategorial kepada Badan

Pekerja Klasis.

Page 8: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 9

KONPERENSI

1. Konperensi adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi PPGT di lingkup

Klasis.

2. Konperensi dilaksanakan sekali dalam 2 (dua) atau 3(tiga) tahun.

3. Konperensi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah Jemaat.

4. Konperensi dipimpin oleh 3 (tiga) orang Pimpinan Sidang yang terdiri dari 1

(satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua, yang dipilih dari dan oleh

utusan.

5. Sekretaris Pengurus Klasis secara otomatis menjadi Sekretaris Fungsional Sidang.

6. Sebelum terbentuknya Pimpinan Sidang, Konperensi dipimpin oleh 3 (tiga)

orang Pimpinan Sidang Sementara yang terdiri dari 2 orang Unsur Panitia dan 1

orang Unsur Pengurus Pusat.

7. Dalam keadaan luar biasa, Konperensi dipimpin oleh Badan Pekerja Klasis

bersama Pengurus Pusat.

8. Konperensi bertugas:

a. Mengevaluasi perjalanan organisasi selama periode berlangsung.

b. Menilai Laporan Pengurus Klasis dalam melaksanakan Keputusan

Konperensi dan keputusan-keputusan lainnya yang lebih luas.

c. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Pengembangan PPGT Klasis.

d. Membahas aspirasi-aspirasi yang berkembang dalam Klasis setempat.

e. Membahas keputusan-keputusan persidangan yang lebih luas.

f. Membahas usul-usul dan rekomendasi ke persidangan yang lebih luas.

g. Menetapkan Pengurus Klasis.

9. Konperensi dihadiri oleh:

a. Utusan Jemaat-jemaat

b. Pengurus Pusat

c. Badan Pekerja Klasis

d. Badan Verifikasi Klasis

e. Undangan yang ditentukan oleh Pengurus Klasis

10. Jumlah utusan ke Konperensi adalah 3 orang utusan setiap jemaat dan

beberapa utusan cadangan.

11. Tiap utusan wajib membawa surat kredensi.

Pasal 10

PENGURUS PUSAT

1. Pengurus Pusat adalah mandataris eksekutif tertinggi organisasi PPGT.

2. Pengurus Pusat berkedudukan di tempat Badan Pekerja Sinode berada.

3. Jumlah dan susunan Pengurus Pusat ditetapkan oleh Kongres.

4. Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres dengan sistem pemilihan langsung atau

formatur.

5. Masa bakti Pengurus Pusat adalah 5 (lima) tahun.

6. Fungsionaris Pengurus Pusat tidak boleh menjabat jabatan yang sama lebih dari

2 (dua) periode.

7. Fungsionaris Pengurus Pusat adalah anggota biasa PPGT.

8. Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. Seorang Ketua Umum

b. Beberapa orang Ketua

Page 9: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

c. Seorang Sekretaris Umum

d. Beberapa orang Sekretaris

e. Seorang Bendahara Umum

f. Beberapa orang Bendahara

g. Beberapa departemen/komisi sesuai dengan kebutuhan.

9. Pengurus Pusat disahkan dan dilantik oleh Badan Pekerja Sinode.

10. Pengutusan Pengurus Pusat dilaksanakan dalam Ibadah Jemaat di salah satu

jemaat dalam lingkup Gereja Toraja, atau dalam ibadah di lingkup sinode.

11. Pengurus Pusat bertanggung jawab secara organisatoris kepada Kongres, dan

bertanggungjawab sebagai kelompok pelayanan kategorial kepada Badan

Pekerja Sinode.

Pasal 11

RAPAT PIMPINAN PUSAT

1. Rapat Pimpinan pusat, atau disingkat RPP adalah rapat pimpinan tingkat pusat

yang dihadiri oleh Ketua-ketua Klasis dan Ketua-ketua Jemaat.

2. RPP diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus Pusat.

3. RPP diadakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam periode kepengurusan jika

dipandang sangat perlu.

4. RPP dinyatakan kuorum mengambil keputusan apabila dihadiri ½ + 1 dari

jumlah klasis.

5. Jika Poin 4 tidak tercapai maka penentuan kuorum dilihat dari kehadiran klasis

dan jemaat. Jika jumlah klasis dan jemaat yang hadir sudah melebihi 100

orang, maka RPP dapat dilanjutkan dan kuorum mengambil keputusan.

6. Peserta RPP terdiri atas :

a. Pengurus Pusat

b. Ketua-ketua Pengurus Klasis.

c. Ketua-ketua Pengurus Jemaat.

d. Undangan Pengurus Pusat

7. Tugas dan wewenang RPP :

a. Mengevaluasi perjalanan organisasi dan kebijakan-kebijakan organisasi

b. Membahas persoalan-persoalan penting dan mendesak sehubungan

dengan Keputusan-keputusan sinodal yang berpengaruh terhadap

AD/ART

c. Membahas persoalan-persoalan penting dan mendesak secara lokal,

regional dan nasional.

d. Menetapkan Keputusan.

e. Keputusan RPP bersifat mengikat jajaran organisasi.

8. Apabila dianggap perlu, di lingkup Klasis dapat diadakan Rapat Pimpinan

Klasis.

Pasal 12

KONGRES

1. Kongres PPGT adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi organisasi.

2. Kongres dilaksanakan sekali dalam 5 (lima) tahun.

3. Kongres dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah Klasis.

Page 10: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

4. Kongres dipimpin oleh 5 (lima) orang Majelis Pimpinan Sidang yang dipilih

dari dan oleh utusan dengan komposisi 4 orang dari unsur utusan dan 1 orang

dari unsur Pengurus Pusat.

5. Sekretaris Pengurus Pusat secara otomatis menjadi Sekretaris Sidang.

6. Sebelum terbentuknya Pimpinan Sidang, Kongres dipimpin oleh 3 (tiga) orang

Pimpinan Sidang Sementara yang terdiri dari 1 (satu) orang Pengurus Pusat dan

2 (dua) orang Panitia.

7. Dalam keadaan luar biasa, Kongres dipimpin oleh Badan Pekerja Sinode

bersama Pengurus Pusat.

8. Kongres bertugas:

a. Mengevaluasi perjalanan organisasi selama satu periode;

b. Menilai Laporan Pengurus Pusat dalam melaksanakan Keputusan

Kongres dan keputusan-keputusan lainnya;

c. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Pengembangan PPGT;

d. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT;

e. Membahas usul dan aspirasi yang muncul dari Klasis-klasis;

f. Membahas isu-isu global yang sedang hangat diperbincangkan;

g. Membahas keputusan-keputusan persidangan yang lebih luas;

h. Membahas usul-usul dan rekomendasi ke persidangan yang lebih luas;

i. Menetapkan Pengurus Pusat.

9. Kongres dihadiri oleh:

a. Utusan Klasis-klasis;

b. Badan Pekerja Sinode;

c. Badan Verifikasi Sinode;

d. Undangan yang jumlah dan jenisnya ditentukan oleh Pengurus Pusat.

10. Jumlah utusan ke Kongres diatur sebagai berikut:

a. Klasis dengan jumlah 7 (tujuh) jemaat mengutus 5 (lima) orang;

b. Setiap penambahan 3 (tiga) jemaat, utusan bertambah 1 (satu) orang;

c. Setiap Klasis mengutus maksimal 15 orang utusan;

d. Klasis dengan jumlah jemaat kurang dari 7 mengutus 3 orang utusan

11. Setiap utusan wajib membawa surat kredensi.

Pasal 13

PERGANTIAN ANTAR WAKTU

1. Pergantian antar waktu atau disingkat PAW merupakan kebijakan internal

untuk mengganti personil pengurus yang berhalangan tetap.

2. PAW terhadap Pengurus Pusat dilakukan oleh Rapat Pengurus Lengkap, Rapat

Kerja atau RPP, dan hasilnya diserahkan kepada Badan Pekerja Sinode untuk

perubahan SK Pengurus Pusat.

3. PAW terhadap Pengurus Klasis dilakukan oleh Rapat Pleno Pengurus Diperluas,

Rapat Kerja atau Rapat Pimpinan Klasis, dan hasilnya diserahkan kepada Badan

Pekerja Klasis untuk perubahan SK Pengurus Klasis.

4. PAW terhadap Pengurus Jemaat dilakukan oleh Rapat Pleno Pengurus

Diperluas atau Rapat Kerja, dan hasilnya diserahkan kepada Badan Pekerja

Majelis Jemaat untuk perubahan SK Pengurus Jemaat.

5. Hasil PAW dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dalam Rapat Anggota,

Konperensi dan Kongres sesuai dengan jenjang masing-masing.

Page 11: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 14

PERBENDAHARAAN

1. Anggota diwajibkan membayar Iuran Anggota menurut jumlah yang

ditetapkan oleh Rapat Anggota.

2. Pengurus Jemaat diwajibkan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)

bulan menyerahkan sebagian Iuran Anggota kepada Pengurus Klasis dan

Pengurus Pusat, dengan prosentase 50 % untuk Pengurus Jemaat, 30 % untuk

Pengurus Klasis dan 20 % untuk Pengurus Pusat. Mekanisme penyerahan iuran

anggota lebih lanjut diatur oleh Pengurus Pusat dalam Peraturan Organisasi.

3. Persembahan anggota pada hari Dies Natalis PPGT setiap tahun diserahkan

seluruhnya kepada Pengurus Pusat.

Pasal 15

TINGKAT KEPUTUSAN ORGANISASI

1. Organisasi ini mempunyai tingkat keputusan dengan urut-urutan dari yang

tertinggi sampai terendah sebagai berikut :

a. Tata Gereja Gereja Toraja

b. Anggaran Dasar

c. Anggaran Rumah Tangga

d. Keputusan Kongres

e. Keputusan Rapat Pimpinan Pusat (RPP)

f. Keputusan Pengurus Pusat

g. Keputusan Konperensi

h. Keputusan Pengurus Klasis

i. Keputusan Rapat Anggota

j. Keputusan Pengurus Jemaat

2. Keputusan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan keputusan yang

lebih tinggi.

Pasal 16

ATRIBUT ORGANISASI

1. Logo PPGT adalah sebagai berikut:

FULLCOLOUR GRAYSCALE MONOCROME

Page 12: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

2. Makna Logo adalah sebagai berikut:

a. Lingkaran : Lingkaran luar adalah lambang persekutuan antara manusia

dengan sesamanya, dan lingkaran dalam adalah lambang persekutuan

manusia dengan Allah

b. Salib : Pelayanan PPGT selalu berpusat pada salib Kristus, yang

menyatakan komitmen pelayan yang siap berkorban, siap menderita

dan siap menjadi hamba yang melayani.

c. Rumah Toraja : Aspek historis kelahiran PPGT dari tengah-tengah orang

Toraja. Rumah toraja dan salib menembus lingkaran dalam mempunyai

makna PPGT yang inklusif (tidak eksklusif), PPGT yang keluar dan

bersesama dengan ciptaan Allah yang lain. Sekalipun PPGT lahir dari

komunitas Toraja tetapi PPGT selalu siap untuk bersesama tanpa

memandang latarbelakang suku, agama, ras, golongan, kelas sosial, dll.

d. Daun Kelapa Muda : Kuncup daun kelapa muda yang siap untuk mekar,

menandakan sosok pemuda yang siap untuk mekar dengan jiwa

idealisme yang tinggi. Jumlahnya 12, masing-masing 6 disebelah kiri dan

kanan. Angka 12 adalah simbol dari 12 murid Tuhan Yesus dan 12 Suku

Israel yang menunjukkan bahwa kita adalah umat pilihan Allah.

e. Alkitab : Bahwa dasar pelayanan PPGT dalam menjalankan misi

panggilannya adalah Alkitab, Firman Allah yang hidup. Oleh Alkitab,

Firman Allah itu PPGT Bersaksi dan mengaku bahwa “Yesus Kristus

Itulah Tuhan dan Juruselamat Dunia”. Diatas Alkitab ada tulisan 1 Kor.

3: 11 sebagai dasar berdirinya Gereja Toraja.

f. Tiga Garis : Bentuknya bergelombang berpasangan, tiga sebelah kiri

salib dan tiga sebelah kanan salib, diatas Alkitab dan di bawah rumah

Toraja, sebagai simbol dari misi gereja yaitu Tri Panggilan Gereja:

Marturia, Koinonia dan Diakonia.

g. Bintang 8 : Bahwa PPGT harus menjadi Terang kemanapun dia pergi

dan dimanapun dia berada.

3. Warna, pada logo dan atribut lainnya mempunyai makna yaitu,

a. Biru bermakna semangat militansi yang bergelora.

b. Hitam bermakna keagungan dan keabadian.

c. Hijau muda bermakna keceriaan, pengharapan dan hidup baru.

d. Kuning perak bermakna kematangan dan kebijaksanaan.

4. Lagu, yang terdiri dari Mars dan Hymne PPGT dan lagu-lagu lain yang menjadi

ciri khas PPGT. Mars PPGT dan lagu-lagu lainnya akan ditetapkan oleh PP atas

nama Kongres.

5. Bendera, dengan aturan sebagai berikut:

a. Ukuran panjang dan lebar adalah 3 : 2

b. Warna dasar adalah biru benhur

c. Logo PPGT di tengah-tengah, bisa fullcolour, grayscale atau

monocrome.

d. Ukurannya tidak boleh lebih besar jika disandingkan dengan Bendera

Merah Putih.

e. Dibawah Logo dituliskan identitas seperti PPGT, Klasis, Jemaat, atau

Panitia.

6. Lencana harus logo PPGT yang fullcolour dan ditempatkan di dada sebelah kiri.

Page 13: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

7. Stempel atau cap dengan mencantumkan identitas (Pengurus Jemaat, Pengurus

Klasis, Pengurus Pusat, Panitia).

8. Papan nama menggunakan warna dasar biru atau putih dan logo sedapatnya

fullcolour, atau bila tidak memungkinkan fullcolour menggunakan warna dasar

biru dan logo/tulisan warna putih.

9. Jaket, Baret, Baju dan atribut lainnya diatur oleh Pengurus Pusat dalam

Peraturan Organisasi.

Pasal 17

ATURAN TAMBAHAN

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur

oleh Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Pimpinan Pusat, Keputusan PP,

Keputusan Konperensi Klasis, dan Keputusan Rapat Anggota, sejauh tidak

bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT selanjutnya disahkan oleh

Rapat Kerja Badan Pekerja Sinode.

Page 14: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

MEMORI PENJELASAN

ANGGARAN DASAR PPGT

Berdasarkan Keputusan Sidang Majelis Sinode XXIII nomor 15 KEP/SMS-

XXIII/GT/VII/2011 tentang Peraturan-peraturan Gereja Toraja Pasal 14 maka Kongres

XIII PPGT menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT.

Penggunaan nama AD/ART tersebut lahir melalui pertimbangan yang sangat matang

bahwa nama tersebut sangat konteks dengan dinamika kepemudaan serta memberi

nilai guna bagi anggota-anggotanya.

PEMBUKAAN

Pembukaan terdiri atas 3 paragraf, dimana setiap paragraf diawali dengan kata

Bahwa sesungguhnya yang menyatakan deklarasi jati diri PPGT, sebuah deklarasi

pemuda Gereja Toraja. Paragraf pertama adalah deklarasi eklesiologis PPGT sebagai

gereja yang merupakan bagian integral dari Gereja Toraja, gereja yang dipanggil dan

dipilih oleh Tuhan sendiri. Panggilan dan pemilihan membawa PPGT sampai pada

Pengakuan bahwa Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juruselamat. Paragraf kedua adalah

deklarasi hakekat kedirian PPGT, pemuda yang penuh pengharapan bahwa masa kini

dan masa sekarang gereja, bangsa bahkan dunia ada dalam genggamannya. Paragraf

ketiga adalah deklarasi kesejarahan PPGT, bahwa PPGT yang lahir 1962 itu adalah

wadah pelayanan dan wadah kaderisasi pemuda gereja Toraja, untuk menghasilkan

kader siap utus ke semua dunia pelayanan.

Pembukaan AD/ART PPGT ini dibacakan pada acara-acara keorganisasian

PPGT diseluruh lingkup pelayanan, seperti Kongres, Konperensi, Rapat Anggota, Dies

Natalis dan kegiatan – kegiatan PPGT lainnya. Pembacaan Pembukaan AD/ART PPGT

dilaksanakan sesudah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta dan

Mars PPGT.

Pasal 1

Nama

Kata Persekutuan mengandung tiga pemaknaan yang merupakan satu kesatuan yang

utuh, yaitu persekutuan manusia dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan alam

semesta.

Pasal 2

Waktu dan kedudukan

1) PPGT didirikan pada tanggal 11 Desember 1962 berdasarkan Keputusan Kongres

I PPGT pada tanggal 21-29 Desember 1965 di Rantepao

2) Dimana Gereja Toraja ada yaitu penekanan pada Jemaat.

3) Telah Jelas

Pasal 3

Pengakuan

Telah Jelas

Pasal 4

Azas

Telah Jelas

Page 15: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 5

Tujuan

Tujuan yang akan hendak dicapai adalah terwujudnya warga jemaat yang :

- Sadar dan Bertanggung jawab terhadap tugas dan panggilan di tengah-tengah

gereja;

- Sadar dan Bertanggung jawab terhadap tugas dan panggilan di tengah-tengah

masyarakat;

- Sadar dan Bertanggung jawab terhadap tugas dan panggilan di tengah-tengah

alam semesta.

Ketiganya harus berjalan sama dan seimbang, namun harus lahir dari kesadaran akan

pembaruan budi. Hanya budi sudah terbaharui yang akan mewujudkan tujuan ini

secara benar.

Pasal 6

Misi

Telah Jelas

Pasal 7

Status

Sesuai Keputusan Sidang Majelis Sinode XXIII nomor 15 KEP/SMS-XXIII/GT/VII/2011

tentang Peraturan-peraturan Gereja Toraja Pasal 14 poin 1 maka istilah Pelayanan

Kelompok Kategorial diganti menjadi Organisasi Intra Gerejawi.

Pasal 8

Bentuk dan Susunan

1. Telah Jelas

2. Pusat dalam arti sinodal

Pasal 9

Keanggotaan

1. Pemuda lainnya yaitu pemuda yang secara keanggotaan bukan anggota Gereja

Toraja, yang dengan sadar dan tanpa tekanan atau paksaan menerima AD/ART

PPGT.

2. Pengertian Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa dijelaskan dalam ART pasal 2.

3. Semua Hak dan Kewajiban dijelaskan dalam ART pasal 3 dan pasal 4.

Pasal 10

Alat Kelengkapan Organisasi

1. Alat-alat kelengkapan organisasi yang dimaksud disini adalah forum

pengambilan keputusan yang mengikat serta badan pelaksana keputusan yang

dihasilkan, dalam hal ini pengurus. Penjelasan lebih lanjut diatur dalam ART

Pasal 6 – 12. Pengaturan tentang Rapat Kerja, Rapat Pengurus dan Rapat-rapat

yang bersifat operasional diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi atau

Tata Kerja yang dibuat oleh Pengurus Pusat, Pengurus Klasis dan Pengurus

Jemaat sesuai dengan konteks kebutuhan pelayanan masing-masing lingkup.

Page 16: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

2. Setiap anggota tanpa terkecuali dan tanpa pembatasan dapat menyampaikan

aspirasi pelayanan secara organisatoris melalui saluran-saluran yang ada di semua

lingkup.

Pasal 11

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Jelas

2. Jelas

3. Jelas

4. Jelas

Pasal 12

HARTA MILIK

1. Jelas

2. Jelas

3. Jelas

Pasal 13

ATRIBUT ORGANISASI

1. Mars PPGT serta Hymne PPGT adalah pemenang Sayembara lagu Mars dan

Hymne PPGT atas usaha PP.PPGT.

2. Jelas

3. Jelas

Pasal 14

HUBUNGAN OIKUMENIS DAN KEMITRAAN

1. Jelas

2. Jelas

3. Lembaga lain yang dimaksud adalah OKP/lembaga-lembaga kemasyarakatan

yang tidak bernuansa politik praktis

4. Jelas

Pasal 15

PERUBAHAN

1. Keputusan SSA tetap diikuti oleh PPGT tetapi dalam hal perubahan AD/ART

harus melalui kongres PPGT

2. Jelas

3. Jelas

Pasal 16

PERATURAN PERALIHAN

1. Ketika PPGT dibubarkan oleh BPS, PPGT tetap berkongres

2. Jelas

Pasal 17

PENUTUP

Page 17: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

MEMORI PENJELASAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 1

NAMA DAN WUJUD

Pasal 2

KEANGGOTAAN

Pasal 3

ANGGOTA BIASA

Pasal 4

ANGGOTA LUAR BIASA

Pasal 5

BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

1. Jelas

2. Jelas

Pasal 6

PENGURUS JEMAAT

1) Jelas

2) Jelas

3) Jelas

4) Masa bakti pengurus ditentukan oleh Rapat Anggota dengan memperhatikan

konteks dan kebutuhan jemaat setempat. Disadari juga bahwa Rapat Anggota

adalah salah satu wadah pembinaan dan pengkaderan anggota yang sangat

strategis sekaligus wadah penyaluran aspirasi anggota PPGT yang paling dasar,

sehingga sedapat-dapatnya Rapat Anggota menetapkan masa bakti 2 Tahun.

Penetapan masa bakti 3 tahun hanya diperuntukkan untuk konteks jemaat yang

sungguh-sungguh amat membutuhkan.

5) Jelas

6) Jelas

7) Pelantikan dipahami sebagai penetapan, pembacaan dan penyerahan Surat

Keputusan. Untuk mendukung pembinaan dan kaderisasi diupayakan kerja sama

dengan Badan Pekerja Majelis Jemaat, dimana Pengurus Klasis dapat ditunjuk

oleh BPMJ untuk membacakan Surat Keputusan BPMJ sebelum pelantikan.

8) Pengutusan dipahami sebagai pembacaan formulir Gereja Toraja untuk itu serta

pengutusannya ke tengah-tengah jemaat. Pelantikan dan Pengutusan dapat

digabungkan atau dilakukan terpisah. Misalnya Pelantikan Pengurus Jemaat

dapat dilaksanakan pada Hari Sabtu yang dirangkaikan dengan serah terima

kepengurusan dari Pengurus Lama kepada Pengurus Baru sekaligus untuk

membereskan semua administrasi dan keuangan. Hal ini dilakukan untuk

menghindari proses serah terima yang hanya berjalan sekedar formalitas semata.

Setelah semua proses serah terima beres, maka pengutusan ke tengah-tengah

jemaat dapat dilaksanakan keesokan harinya dalam Ibadah Jemaat. Pengutusan

Pengurus Jemaat tidak harus dihadiri Pengurus Klasis.

Page 18: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 7

RAPAT ANGGOTA

1) Jelas

2) Sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota sebelumnya

3) Jelas

4) Jelas

5) Dimaksudkan untuk menjamin adanya dokumentasi yang lengkap dan tertulis

selama Rapat Anggota. Dalam hal Sekretaris Sidang tidak dapat melanjutkan

tugasnya, Rapat Anggota dapat mengangkat Sekretaris Sidang yang baru.

6) Dalam hal Pengurus membentuk Panitia/Tim Rapat Anggota maka pimpinan

sidang sementara adalah Panitia/Tim Rapat Anggota, dalam pemahaman bahwa

Panitia/Tim adalah perpanjangan tangan Pengurus.

7) Keadaan luar biasa adalah keadaan dimana Pengurus tidak dapat menjalankan

roda kepengurusan sebagaimana mestinya, kondisi kepengurusan yang macet,

masa bakti kepengurusan yang melewati batas yang semestinya, dll.

8) Untuk point (c), GBPP Jemaat tetap berpedoman kepada GBPP PPGT Pusat.

9) Jelas

Pasal 8

PENGURUS KLASIS

1) Jelas

2) Jelas

3) Jelas

4) Masa bakti pengurus ditentukan oleh Konperensi dengan memperhatikan

konteks dan kebutuhan klasis setempat. Disadari juga bahwa Konperensi adalah

salah satu wadah pembinaan dan pengkaderan anggota yang sangat strategis

sekaligus wadah penyaluran aspirasi jemaat ke klasis, sehingga sedapat-dapatnya

konperensi menetapkan masa bakti 2 Tahun. Penetapan masa bakti 3 tahun

hanya diperuntukkan untuk konteks klasis yang sungguh-sungguh amat

membutuhkan.

5) Jelas

6) Jelas

7) Pelantikan dipahami sebagai penetapan, pembacaan dan penyerahan Surat

Keputusan. Pelantikan Pengurus Klasis sedapatnya dihadiri oleh Pengurus Pusat

PPGT. Dalam hal PP.PPGT tidak dapat hadir, maka kehadirannya dapat

diwakilkan kepada orang yang diwakilkan berdasarkan Surat Tugas.

8) Pengutusan dipahami sebagai pembacaan formulir Gereja Toraja untuk itu serta

pengutusannya ke tengah-tengah jemaat. Pelantikan dan Pengutusan dapat

digabungkan atau dilakukan terpisah. Misalnya Pelantikan Pengurus Klasis dapat

dilaksanakan pada Hari Sabtu yang dirangkaikan dengan serah terima

kepengurusan dari Pengurus Lama kepada Pengurus Baru sekaligus untuk

membereskan semua administrasi dan keuangan. Hal ini dilakukan untuk

menghindari proses serah terima yang hanya berjalan sekedar formalitas semata.

Setelah semua proses serah terima beres, maka pengutusan ke tengah-tengah

jemaat dapat dilaksanakan keesokan harinya dalam Ibadah Jemaat. Pengutusan

Pengurus Klasis tidak harus dihadiri Pengurus Pusat.

Page 19: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 9

KONPERENSI

1) Jelas

2) Sesuai dengan Keputusan Konperensi sebelumnya

3) Jelas

4) Jelas

5) Dimaksudkan untuk menjamin adanya dokumentasi yang lengkap dan tertulis

selama Konperensi. Dalam hal Sekretaris Sidang tidak dapat melanjutkan

tugasnya, Konperensi dapat mengangkat Sekretaris Sidang yang baru.

6) Panitia dipahami sebagai perpanjangan tangan Pengurus Klasis. Pengurus Pusat

menjadi Pimpinan Sidang dimaksudkan untuk mendekatkan Pengurus Pusat

dengan klasis, sebab dipahami bahwa setelah wilayah hilang, maka basis

pembinaan adalah klasis dan jemaat. Bila Pengurus Pusat berhalangan hadir

maka Pengurus Pusat dapat menunjuk salah seorang Pengurus Klasis untuk

menggantikan. Keadaan luar biasa adalah keadaan dimana Pengurus tidak dapat

menjalankan roda kepengurusan sebagaimana mestinya, kondisi kepengurusan

yang macet, masa bakti kepengurusan yang melewati batas yang semestinya, dll.

7) Untuk point (c), GBPP Klasis tetap berpedoman kepada GBPP PPGT Pusat. Point

(f), usulan perubahan AD/ART dariharus dikukuhkan dengan keputusan

Konperensi.

8) Point (e) sedapatnya Pengurus Klasis mengundang OKP kepemudaan lainnya

serta dan OKP keagamaan pada saat pembukaan. Selain itu dalam rangka

kerjasama kaderisasi maka Pengurus GMKI, Pengurus GAMKI, Biro Pemuda

PGI/PGIW/POUK/Sekber dapat menjadi peserta peninjau dalam Konperensi.

9) Jelas

10) Kredensi ditandatangani oleh Pengurus Jemaat dan diketahui oleh Badan Pekerja

Majelis Jemaat.

Pasal 10

PENGURUS PUSAT

1) Jelas

2) Jelas

3) Jelas

4) Jelas

5) Jelas

6) Jelas

7) Jelas

8) Pengertian beberapa pada point (b), (d) dan (e) adalah dimungkinkan lebih dari

satu sesuai dengan kebutuhan. Pengertian beberapa pada poit (g) adalah

dimungkinkan membentuk komisi yang bersifat lokal sesuai dengan konteks dan

medan pelayanan.

9) Jelas

10) Ibadah dalam lingkup sinode misalnya Ibadah Pembukaan Rapat Kerja, dan

Ibadah yang diadakan dalam rangka kegiatan sinodal lainnya.

11) Jelas

Pasal 11

RAPAT PIMPINAN PUSAT

1) Jelas

Page 20: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

2) Jelas

3) Jelas

4) Jelas

5) Jelas

6) Jelas

7) Bila mana ada keputusan sinodal yang berpengaruh terhadap beberapa pasal

dalam AD/ART.

8) Jelas

Pasal 12

KONGRES

1) Jelas

2) Jelas

3) Jelas

4) Jelas

5) Dimaksudkan untuk menjamin adanya dokumentasi yang lengkap dan tertulis

selama Kongres. Dalam hal Sekretaris Sidang tidak dapat melanjutkan tugasnya,

Kongres dapat mengangkat Sekretaris Sidang yang baru.

6) Panitia dipahami sebagai perpanjangan tangan Pengurus.

7) Keadaan luar biasa adalah keadaan dimana Pengurus tidak dapat menjalankan

roda kepengurusan sebagaimana mestinya, kondisi kepengurusan yang macet,

masa bakti kepengurusan yang melewati batas yang semestinya, dll.

8) Jelas

9) Point (e) sedapatnya Pengurus Pusat mengundang OKP kepemudaan lainnya

serta dan OKP keagamaan pada saat pembukaan. Selain itu dalam rangka

kerjasama kaderisasi maka Pengurus GMKI, Pengurus GAMKI, Biro Pemuda

PGI/PGIW/POUK/Sekber, YMCA, dll dapat menjadi peserta peninjau dalam

Kongres.

10) Jelas

11) Kredensi ditandatangani oleh Pengurus Klasis dan diketahui oleh Badan Pekerja

Klasis.

Pasal 13

PERGANTIAN ANTAR WAKTU

Jelas

Pasal 14

PERBENDAHARAAN

jelas

Pasal 15

TINGKAT KEPUTUSAN ORGANISASI

Jelas

Pasal 16

ATRIBUT ORGANISASI

Logo disesuaikan dengan logo Gereja Toraja

Page 21: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 17

ATURAN TAMBAHAN

Jelas

Page 22: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

PERATURAN ORGANISASI

PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA

2014

BAB I

KETENTUAN UMUM

1. Peraturan Organisasi PPGT, selanjutnya disebut PO adalah suatu peraturan yang mengatur serta mengikat semua anggota dan alat

kelengkapan organisasi termasuk mekanisme kerja yang belum diatur secara teknis dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah

Tangga PPGT dan Keputusan Kongres.

2. Fungsi PO adalah untuk memberikan keseragaman interpretasi terhadap konstitusi dasar organisasi agar terwujud kebersamaan

dalam tindakan dan pelayanan di semua lingkup pelayanan PPGT.

3. Dalam PO ini, yang dimaksud dengan :

a. PP adalah Pengurus Pusat PPGT

b. PK adalah Pengurus Klasis PPGT

c. PJ adalah Pengurus Jemaat PPGT

d. BPS adalah Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja

e. BVS adalah badan Verifikasi Sinode Gereja Toraja

f. BPK adalah Badan Pekerja Klasis

g. BVK adalah Badan Verifikasi Klasis

h. BPM adalah Badan Pekerja Majelis

i. BVJ adalah Badan Verifikasi Jemaat

BAB II

ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 1

Logo PPGT

Warna pada logo PPGT adalah sebagai berikut:

1. Salib dan Alkitab berwarna putih

2. Pinggiran Alkitab berwarna kuning perak

3. Semua garis dan tulisan berwarna biru benhur

4. Rumah Toraja berwarna hitam

5. Latar lingkaran luar adalah kombinasi putih dan kuning perak

6. Latar lingkaran dalam adalah kombinasi putih dan biru benhur

7. Daun kelapa muda berwarna hijau muda

Pasal 2

Stempel

1. Stempel pengurus pada semua lingkup adalah logo yang diberi keterangan pemilik stempel tersebut. Misalnya Pengurus Pusat,

Pengurus Klasis Buakayu, Pengurus Jemaat Seriti, dll.

2. Tulisan keterangan pemilik stempel dapat ditempatkan dimana saja dengan ketentuan tidak mengubah kontur dasar logo dan

tetap memperhatikan unsur seni dan estetika.

3. Jumlah lingkaran pada stempel tetap mengacu pada logo yaitu 2 lingkaran saja.

4. Ukuran stempel adalah diameter 2,5 cm untuk PP, diameter 3 cm untuk PK dan diameter 3,5 cm untuk PJ.

5. Contoh Stempel :

Pasal 3

Bendera

1. Bendera untuk kegiatan rapat dan persidangan, harus menggunakan warna dasar biru benhur, sedangkan untuk kegiatan lainnya

dapat menggunakan semua warna dasar logo, yaitu biru benhur, hitam, putih, hijau muda dan kuning perak.

2. Ukurannya tidak boleh lebih besar jika disandingkan dengan Bendera Merah Putih

PENGURUS PUSAT PENGURUS KLASIS BUAKAYU PENGURUS JEMAAT SERITI

Diameter : 3.5 cm Diameter : 3.0 cm

Diameter : 2.5 cm

Page 23: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

3. Gambar pada bendera adalah logo PPGT bukan stempel.

4. Dibawah logo dapat ditulis identitas, misalnya :

a. Jemaat Rantepao untuk lingkup Jemaat.

b. Klasis Makassar untuk lingkup Klasis

c. PPGT untuk lingkup Pusat

5. Contoh Bendera:

Pasal 4

Pakaian

1. Pakaian formal yang digunakan oleh Pengurus pada kegiatan Kongres, Konperensi dan Rapat Anggota atau pada saat menghadiri

kegiatan formal/undangan organisasi lain adalah jas warna biru atau kemeja dengan warna dominan biru benhur.

2. Pakaian lainnya (non Jas/Kemeja) dapat menggunakan semua warna dasar pada logo PPGT atau campuran warna-warna itu.

Pasal 5

Aksesori

Pengurus dapat mengembangkan sejumlah aksesori PPGT dengan ketentuan tidak melakukan modifikasi pada logo PPGT.

BAB III

PERSIDANGAN

Pasal 6

Rapat Anggota

1. PJ mempersiapkan Rapat Anggota dengan tahapan sebagai berikut :

a) Membentuk Panitia Pengarah yang bertugas mempersiapkan rancangan-rancangan materi persidangan serta persiapan-

persiapan pembentukan Panitia. Untuk konteks jemaat tertentu, Panitia Pengarah adalah Pengurus Klasis dan BPK. Tema

Rapat Anggota adalah tema Kongres terbaru dengan sub tema ditentukan sesuai konteks jemaat.

b) Mengadakan koordinasi dengan BPM untuk membentuk dan melantik Panitia Rapat Anggota.

c) Menyusun dan memperbanyak Laporan Pertanggungjawaban, serta menyelesaikan semua proses verifikasi laporan

keuangan dari Badan Verifikasi Jemaat.

d) Menyampaikan waktu pelaksanaan Rapat Anggota melalui Pengumuman Jemaat 3 minggu berturut-turut dan didoakan

dalam setiap ibadah.

e) Menyampaikan undangan kepada semua anggota PPGT tanpa kecuali.

f) Menyampaikan undangan kepada pengurus klasis.

g) Membuka Rapat Anggota

h) Memimpin Pemilihan Pimpinan Sidang berdasarkan mekanisme pemilihan pimpinan sidang yang ditetapkan Tata Tertib.

i) Mengawal Rapat Anggota sampai tuntas, termasuk menerbitkan Keputusan Rapat Anggota dan Notulen Rapat Anggota.

j) Mempersiapkan dan melaksanakan serah terima kepengurusan, termasuk inventaris dan keuangan.

2. Dalam hal PJ tidak dapat mengadakan Rapat Anggota sesuai konstitusi, maka BPM bersama PK dapat berkoordinasi

mempersiapkan pelaksanaan Rapat Anggota.

3. Penentuan quorum Rapat Anggota diatur lebih lanjut dalam Tata Tertib Rapat Anggota.

4. Dalam rangka mendukung program integrasi dengan jemaat maka Rapat Anggota sedapatnya dilaksanakan selambat-lambatnya

Bulan NOPEMBER pada tahun terakhir periode kepengurusan.

5. PK berkewajiban menyampaikan persuratan perihal pelaksanaan Rapat Anggota kepada semua jemaat yang akan melaksanakan

Rapat Anggota mendahului pelaksanaan Rapat Kerja pengurus jemaat pada tahun berjalan.

6. Panitia Pelaksana bertanggung jawab membuat Himpunan Keputusan Rapat Anggota serta Notulen Rapat Anggota yang

merupakan rekaman hasil pembahasan dari keputusan-keputusan yang ditetapkan selama Rapat Anggota. Notulen dasar harus

dalam bentuk tertulis, dan jika keadaan memungkinkan dapat disiapakan notulen sekunder dalam bentuk rekaman digital.

7. Keputusan Rapat Anggota ditembuskan kepada PK untuk ditabulasi, dan selanjutnya disampaikan kepada PP untuk dokumen

arsip kepengurusan.

Pasal 7

Serah Terima Pengurus Jemaat

1. Serah terima kepengurusan hanya dapat dilaksanakan jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Dihadiri oleh Pengurus Demissioner sebagai Pihak Pertama dan Pengurus Terpilih sebagai Pihak Kedua.

PPGT KLASIS MAKASSAR JEMAAT RANTEPAO

Page 24: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

b. Disertai naskah Serah Terima

c. Telah dilaksanakan peninjauan bukti fisik atas daftar Inventaris yang dimiliki.

d. Disertai penyerahan secara fisik atas kekayaan organisasi yang sudah diverifikasi oleh Badan Verifikasi Jemaat.

2. Naskah serah terima ditandatangani oleh Pengurus Demissioner sebagai Pihak I, Pengurus Terpilih sebagai Pihak II dan Saksi dari

unsur BPM dan Pengurus Klasis.

3. Serah terima dilakukan selambat-lambatnya 1 bulan setelah Rapat Anggota.

4. PK wajib berkomunikasi dengan BPM setempat jika batas waktu serah terima yang ditentukan sudah lewat.

5. Contoh Format Naskah Serah Terima dapat dilihat dalam lampiran.

Pasal 8

Jemaat Hasil Pemekaran

1. Rapat Anggota untuk jemaat hasil pemekaran dapat dilaksanakan setelah BPM terbentuk.

2. Jika BPM sudah terbentuk, maka Pengurus Jemaat mengadakan Rapat Anggota dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Mengadakan Rapat Koordinasi dengan semua BPM Jemaat hasil pemekaran dan Pengurus Klasis untuk mempersiapkan

pelaksanaan Rapat Anggota.

b. Mengundang semua anggota PPGT tanpa terkecuali untuk menghadiri Rapat Anggota, sekalipun masa periode belum selesai.

c. Menyampaikan undangan kepada pengurus klasis dan penasihat.

d. Membuka Rapat Anggota.

e. Memimpin Pemilihan Pimpinan Sidang berdasarkan mekanisme pemilihan pimpinan sidang yang ditetapkan Tata Tertib.

f. Mengawal Rapat Anggota sampai tuntas, termasuk menerbitkan Keputusan Rapat Anggota dan Notulen Rapat Anggota yang

akan menjadi pegangan bagi semua jemaat yang mekar.

g. Menyampaikan hasil Rapat Anggota secara tertulis kepada BPM jemaat-jemaat hasil pemekaran.

h. Mendampingi pelaksanaan pengutusan dan pelantikan pengurus di masing-masing jemaat yang mekar.

3. Pada saat agenda pemilihan pengurus, maka diadakan pemilihan KSB pengurus untuk masing-masing jemaat yang mekar

berdasarkan tata cara pemilihan yang sudah disepakati bersama.

4. Jika pemilihan KSB tidak memungkinkan dilakukan, maka RA dapat menunjuk pelaksana tugas (caretaker) setelah berkonsultasi

dengan penasihat.

5. Caretaker terdiri dari beberapa orang yang memahami PIGT, TGGT, AD-ART dan PO PPGT.

6. Caretaker bertugas mempersiapkan dan melaksanakan RA yang pertama untuk memilih PJ, selambat-lambatnya satu tahun

setelah ditunjuk.

7. Rapat Anggota harus membahas pengaturan barang inventaris dan keuangan dengan penuh kasih persaudaraan.

8. Keputusan Rapat Anggota ditembuskan kepada Pengurus Klasis untuk ditabulasi, dan selanjutnya disampaikan kepada Pengurus

Pusat untuk digitalisasi arsip kepengurusan.

Pasal 9

Jemaat Hasil Pendewasaan

1. Rapat Anggota untuk jemaat hasil pendewasaan dari cabang kebaktian dapat dilaksanakan setelah BPM terbentuk.

2. Jika BPM sudah terbentuk, maka Pengurus Cabang Kebaktian otomatis menjadi Pengurus Jemaat secara ad interim dengan

tugas utama membenahi semua perangkat dan pranata sebagaimana layaknya sebuah jemaat.

3. Selanjutnya pengurus jemaat ad interim tersebut mengadakan Rapat Anggota dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Mengadakan Rapat Koordinasi dengan semua BPM dan Pengurus Klasis untuk mempersiapkan pelaksanaan Rapat Anggota

selambat-lambatnya satu tahun setelah didewasakan.

b. Mengundang semua anggota PPGT tanpa terkecuali untuk menghadiri Rapat Anggota.

c. Menyampaikan undangan kepada pengurus klasis dan penasihat.

d. Membuka Rapat Anggota.

e. Memimpin Pemilihan Pimpinan Sidang berdasarkan mekanisme pemilihan pimpinan sidang yang ditetapkan Tata Tertib.

f. Mengawal Rapat Anggota sampai tuntas, termasuk menerbitkan Keputusan Rapat Anggota dan Notulen Rapat Anggota

yang akan menjadi pegangan bagi pengurus terpilih.

g. Menyampaikan hasil Rapat Anggota secara tertulis kepada BPM.

4. Keputusan Rapat Anggota ditembuskan kepada Pengurus Klasis untuk ditabulasi, dan selanjutnya disampaikan kepada Pengurus

Pusat untuk digitalisasi arsip kepengurusan.

Pasal 10

Konperensi

1. PK bertugas mempersiapkan Konperensi dengan tahapan sebagai berikut :

a) Membentuk Panitia Pengarah yang bertugas mempersiapkan rancangan Penjabaran GBPP PPGT dalam GBPP Klasis, dan

materi lain yang dianggap perlu selambat-lambatnya 9 bulan sebelum Konperensi. Dalam rangka sinkroniasi GBPP maka PP

menjadi salah satu anggota Panitia Pengarah.

b) Mengadakan koordinasi dengan Jemaat Penghimpun untuk Membentuk dan Melantik Panitia Konperensi.

c) Memohon BPK untuk mengutus Panitia Pelaksana dalam suatu ibadah Jemaat.

d) Menyampaikan waktu pelaksanaan Konperensi, batas waktu penyampaian usul-usul selambat-lambatnya empat bulan

sebelum Konperensi.

e) Menetapkan jumlah utusan Jemaat yang akan menghadiri Konperensi.

Page 25: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

f) Mempersiapkan Laporan PK.

g) Memanggil jemaat-jemaat untuk menghadiri Konperensi selambat-lambatnya dua bulan sebelum Konperensi.

h) Menetapkan dan mengundang peserta peninjau.

i) Membuka Persidangan Konperensi.

2. Tema Konperensi adalah tema Kongres terbaru dengan sub tema ditentukan sesuai konteks klasis.

3. Dalam hal Jemaat Penghimpun tidak dapat menjalankan tugasnya, maka PK dapat menunjuk Jemaat Penghimpun Cadangan atau

membentuk Panitia yang langsung dikoordinir oleh PK setelah berkoordinasi dengan BPK.

4. Dalam rangka mendukung program integrasi dengan BPK maka Konperensi dilaksanakan selambat-lambatnya Bulan OKTOBER

pada tahun terakhir periode kepengurusan.

5. Panitia Pelaksana bertanggung jawab membuat Himpunan Keputusan Konperensi serta Notulen Konperensi yang merupakan

rekaman hasil pembahasan dari keputusan-keputusan yang ditetapkan selama Konperensi. Notulen dasar harus dalam bentuk

tertulis, dan jika keadaan memungkinkan dapat disiapkan notulen sekunder dalam bentuk rekaman digital.

6. Keputusan konperensi ditembuskan kepada Pengurus Pusat untuk digitalisasi arsip kepengurusan.

Pasal 11

Klasis Hasil Pemekaran

1. Konperensi untuk klasis hasil pemekaran dapat dilaksanakan setelah BPK terbentuk.

2. Jika BPK sudah terbentuk, maka Pengurus Klasis mengadakan Konperensi dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Mengadakan Rapat Koordinasi dengan semua BPK hasil pemekaran dan Pengurus Pusat untuk mempersiapkan pelaksanaan

konperensi.

b. Mengundang semua jemaat untuk menghadiri Konperensi, sekalipun masa periode belum selesai.

c. Menyampaikan undangan kepada Pengurus Pusat dan penasihat.

d. Membuka persidangan konperensi.

e. Memimpin Pemilihan Pimpinan Sidang berdasarkan mekanisme pemilihan pimpinan sidang yang ditetapkan Tata Tertib.

f. Mengawal Konperensi sampai tuntas, termasuk menerbitkan Keputusan Konperensi dan Notulen konperensi yang akan

menjadi pegangan bagi semua klasis hasil pemekaran.

g. Menyampaikan hasil Konperensi secara tertulis kepada BPK hasil pemekaran.

h. Mendampingi pelaksanaan pengutusan dan pelantikan pengurus di masing-masing klasis yang mekar.

3. Pada saat agenda pemilihan pengurus, maka diadakan pemilihan KSB pengurus untuk masing-masing klasis yang mekar

berdasarkan tata cara pemilihan yang sudah disepakati bersama.

4. Jika pemilihan KSB tidak memungkinkan dilakukan, maka Konperensi dapat menunjuk pelaksana tugas (caretaker ) setelah

berkonsultasi dengan penasihat.

5. Caretaker terdiri dari beberapa orang yang memahami PIGT, TGGT, AD-ART dan PO PPGT.

6. Caretaker bertugas mempersiapkan Konperensi yang pertama untuk memilih Pengurus Klasis selambat-lambatnya satu tahun

setelah ditunjuk.

7. Konperensi harus membahas pengaturan barang inventaris dan keuangan dengan penuh kasih persaudaraan.

8. Keputusan konperensi ditembuskan kepada Pengurus Klasis untuk digitalisasi arsip kepengurusan.

Pasal 12

Serah Terima Pengurus Klasis

1. Serah terima kepengurusan hanya dapat dilaksanakan jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Dihadiri oleh Pengurus Demissioner sebagai Pihak Pertama dan Pengurus Terpilih sebagai Pihak Kedua.

b. Disertai naskah Serah Terima

c. Telah dilaksanakan peninjauan bukti fisik atas daftar Inventaris yang dimiliki.

d. Disertai penyerahan secara fisik atas kekayaan organisasi yang sudah diverifikasi oleh Badan Verifikasi Klasis.

2. Naskah serah terima ditandatangani oleh Pengurus Demissioner sebagai Pihak I, Pengurus Terpilih sebagai Pihak II dan Saksi dari

unsur BPK.

3. Serah terima dilakukan selambat-lambatnya 1 bulan setelah Konperensi.

4. PP wajib berkomunikasi dengan BPK setempat jika batas waktu serah terima yang ditentukan sudah lewat.

5. Contoh Format Naskah Serah Terima dapat dilihat dalam lampiran.

Pasal 13

Kongres

1. Pengurus Pusat Bertugas mempersiapkan Kongres dengan tahapan sebagai berikut :

a) Membentuk Panitia Pengarah yang bertugas mempersiapkan Tema dan Subtema dan rancangan-rancangan materi

persidangan serta persiapan-persiapan pembentukan Panitia.

b) Mengadakan koordinasi dengan Klasis/Jemaat Penghimpun untuk Membentuk dan Melantik Panitia Kongres PPGT.

c) Menyampaikan waktu pelaksanaan Kongres, batas waktu penyampaian usul-usul selambat-lambatnya empat bulan sebelum

Kongres.

d) Menetapkan jumlah utusan Klasis yang akan menghadiri Kongres.

e) Memanggil Klasis-klasis untuk menghadiri Kongres selambat-lambatnya dua bulan sebelum Kongres.

f) Mempersiapkan Laporan PP.

Page 26: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

g) Membuka Persidangan Kongres.

2. Peserta yang menghadiri Kongres tapi bukan utusan Klasis dapat ditetapkan sebagai undangan PP atas persetujuan Kongres.

3. Dalam hal Klasis/Jemaat Penghimpun tidak dapat menjalankan tugasnya, maka PP dapat menunjuk Klasis/Jemaat Penghimpun

Cadangan atau membentuk Panitia yang langsung dikoordinir oleh PP setelah berkoordinasi dengan BPS.

4. Dalam rangka mendukung program integrasi dengan BPS maka Kongres dilaksanakan selambat-lambatnya Bulan SEPTEMBER

pada tahun ke V periode berjalan.

5. Panitia Pelaksana bertanggung jawab membuat Himpunan Keputusan Kongres serta Notulen Kongres yang merupakan rekaman

hasil pembahasan dari keputusan-keputusan yang ditetapkan selama Kongres. Notulen dasar harus dalam bentuk tertulis, dan jika

keadaan memungkinkan dapat disipakan notulen sekunder dalam bentuk rekaman digital.

Pasal 14

Serah Terima Kepengurusan PP.PPGT

1. Serah terima kepengurusan hanya dapat dilaksanakan jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Dihadiri oleh Pengurus Demissioner sebagai Pihak Pertama dan Pengurus Terpilih sebagai Pihak Kedua.

b. Disertai naskah Serah Terima

c. Telah dilaksanakan peninjauan atas bukti fisik atas daftar Inventaris yang dimiliki.

d. Disertai penyerahan secara fisik atas kekayaan organisasi yang sudah diverifikasi oleh BVS.

2. Naskah serah terima ditandatangani oleh Pengurus Demissioner sebagai Pihak I, Pengurus Terpilih sebagai Pihak II dan Saksi dari

unsur BPS.

3. Serah terima dilakukan selambat-lambatnya 1 bulan setelah Kongres.

4. Majelis Pimpinan Sidang Kongres wajib berkomunikasi dengan BPS jika batas waktu serah terima yang ditentukan sudah lewat.

5. Contoh Format Naskah Serah Terima dapat dilihat dalam lampiran.

BAB IV

PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW)

Pasal 15

Alasan-alasan PAW

PAW dilaksanakan terhadap pengurus yang tidak dapat menjalankan tugas karena :

1. Meninggal dunia

2. Mengundurkan diri

3. Pindah Agama atau pindah Denominasi

4. Meninggalkan wilayah pelayanan lebih dari 3 bulan

5. Tidak mengikuti kegiatan rutin pengurus 3 kali berturut-turut tanpa informasi yang jelas

6. Tersangkut kasus hukum yang sudah berkekuatan hukum tetap

Pasal 16

Proses PAW

1. PAW dilaksanakan secara langsung terhadap pengurus yang memenuhi syarat sebagaimana Pasal 15 butir 1, 2, 3 dan 6.

2. Bagi pengurus yang berhalangan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 15 butir 4 dan 5, maka PAW dilaksanakan setelah melalui

pendekatan persuasif.

3. Tidak diperlukan lagi pengutusan bagi pengurus hasil PAW, karena dipahami bahwa pengutusan bersifat kolektif untuk jabatan

kepengurusan.

4. Pengurus hasil PAW dilantik ditengah-tengah ibadah PPGT dengan pembacaan petikan Keputusan BPM/BPK/BPS.

5. PAW terhadap pengurus yang dipilih langsung dalam persidangan, harus dilakukan melalui Rapat Pleno Pengurus Diperluas.

6. Dalam hal seorang pengurus melewati umur 35 tahun dan sedang menjabat tidak perlu dilaksanakan PAW.

7. Dalam hal seorang pengurus terpilih pada lingkup yang lebih luas dilakukan PAW jika periode kepengurusan yang masih tersisa

lebih dari 5 bulan 30 hari.

BAB V

ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN

Pasal 17

Penggunaan Huruf

Semua persuratan dan kegiatan kesekretariatan/administrasi PPGT menggunakan huruf Candara, Maiandra GD dan Segoe UI.

Pasal 18

Kop Surat

1. Kop Surat menggunakan Kertas HVS Folio dengan ukuran 215 mm x 330 mm atau Kertas A4 dengan ukuran 210 mm x 297 mm.

2. Urutan penulisan dalam kop surat dimulai dari lingkup kepengurusan yang lebih luas. Contoh : PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA

TORAJA, KLASIS PULAU JAWA, JEMAAT BANDUNG.

3. Pengurus dapat melakukan kreasi terhadap model, bentuk dan posisi Logo sepanjang tidak mengubah urutan kata dan kalimat

pada kop surat.

Page 27: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Pasal 19

Kode & Nomor Surat

1. Pemberian nomor surat dimulai dari angka 001 dan seterusnya secara berurut sampai periode kepengurusan selesai. Setelah

Kongres/Konperensi/ Rapat Anggota maka angka ini kembali ke angka 001.

2. Pemberian nomor dan kode surat menggunakan titik (bukan garis miring) dan angka latin (tidak menggunakan angka romawi)

agar lebih sederhana.

3. Model pemberian nomor dan kode surat tersebut berlaku untuk semua kegiatan administrasi PPGT di semua lingkup, termasuk

kepanitian.

4. Model penomoran surat sebagai berikut :

Nomor Kongres.SR/ST/SK.Nomor Surat.Kode Pengurus.bulan.tahun

Nomor Konperensi.SR/ST/SK.Nomor Surat.Kode Pengurus.bulan.tahun

Nomor Rapat Anggota.SR/ST/SK.Nomor Surat.Kode Pengurus.bulan.tahun

Ket:

Nomor Kongres : Diisi Nomor Kongres terakhir (dua digit)

Nomor Konperensi : Diisi Nomor Konperensi terakhir (dua digit)

Nomor Rapat Anggota : Diisi Nomor Rapat Anggota terakhir (dua digit)

SR = Surat Rutin, ST = Surat Tugas, SK = Surat Keputusan

Nomor Surat : Dimulai angka oo1 (jumlah digit bergantung pada jumlah total surat yang dikeluarkan pada periode

sebelumnya)

Kode Pengurus :

Untuk Lingkup Pusat : PP

Untuk Lingkup Klasis : PK + Singkatan Klasis (terlampir)

Untuk Lingkup Jemaat : PJ + Singkatan Jemaat (terlampir)

Bulan : Diisi angka (dua digit) berdasarkan bulan pembuatan surat (Januari=01,Februari=02,…Desember=12)

Tahun = Diisi Tahun pembuatan surat (empat digit)

5 Contoh pemberian kode dan nomor persuratan adalah sebagai berikut :

a. Surat Pengurus Pusat:

13.SR.062.PP.02.2014

(Dibaca: Surat Rutin ke-62 dikeluarkan oleh Pengurus Pusat hasil Kongres XIII dibuat bulan Februari 2014)

13.ST.012.PP.03.2014

(Dibaca: Surat Tugas ke-12 dikeluarkan oleh Pengurus Pusat hasil Kongres XIII dibuat bulan Maret 2014)

13.SK.11.PP.04.2014

(Dibaca: Surat Keputusan ke-11 dikeluarkan oleh Pengurus Pusat hasil Kongres XIII dibuat bulan April 2014)

b. Surat Pengurus Klasis

18.SR.086.PK.MKS.05.2014

(Dibaca: Surat Rutin ke-86 dikeluarkan oleh PK Makassar hasil Konperensi XVIII dibuat bulan Mei 2014)

18.ST.021.PK.MKS.06.2014

(Dibaca: Surat Tugas ke-21 dikeluarkan oleh PK Makassar hasil Konperensi XVIII dibuat bulan Juni 2014)

18.SK.05.PK.MKS.07.2014

(Dibaca: Surat Keputusan ke-05 dikeluarkan oleh PK Makassar hasil Konperensi XVIII dibuat bulan Juli 2014)

c. Surat Pengurus Jemaat

07.SR.062.PJ.KRS.08.2014

(Dibaca: Surat Rutin ke-62 dikeluarkan oleh PJ Karassik hasil Rapat Anggota VII dibuat bulan Agustus 2014)

07.ST.012.PJ.KRS.09.2014

(Dibaca: Surat Tugas ke-12 dikeluarkan oleh PJ Karassik hasil Rapat Anggota VII dibuat bulan September 2014)

07.SK.11.PJ.KRS.10.2014

(Dibaca: Surat Keputusan ke-11 dikeluarkan oleh PJ Karassik hasil Rapat Anggota VII dibuat bulan Oktober 2014)

d. Surat-surat Kepanitiaan

Semua persuratan kepanitiaan mengikuti sistem penomoran surat pengurus, dimana kode SR/ST/SK diganti

PAN=Panitia/TK=Tim Kerja dan Kode Pengurus diganti dengan nama kepanitiaan. Misalnya Surat Panitia Natal PPGT

Klasis Seriti tahun 2014, dapat dituliskan sebagai berikut :

Contoh 15.PAN.011.NATAL.12.2014

(Dibaca: Surat ke-11 yang dikeluarkan oleh Panitia Natal PPGT Klasis Seriti hasil Konperensi XV, dibuat bulan Desember

2014)

Catatan : Digit Nama Kepanitiaan sedapatnya menggunakan kode dengan digit seminimal mungkin.

Pasal 20

Kode & Nomor Dokumen

1. Semua dokumen kepengurusan yang dikeluarkan oleh pengurus diberi kode dan nomor sebagai berikut:

Page 28: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

PP.Nomor urut dokumen (PP)

Kode klasis.Nomur urut dokumen (PK)

Kode jemaat.Nomor urut dokumen (PJ)

Semua dokumen kepengurusan yang dikeluarkan melalui rapat diberi kode dan nomor sebagai berikut:

Kode Rapat.Nomor urut dokumen

RBS = Rapat Seksi/Bidang

RPH = Rapat Pengurus Harian

RPL = Rapat Pleno Pengurus

RPD = Rapat Pleno Pengurus Diperluas

RKR = Rapat Kerja

RKO = Rapat Koordinasi

RBM= Rapat Bersama

2. Kode dokumen ditulis di sudut kiri atas atau kanan atas.

3. Dokumen hasil Rapat ditandatangani oleh Pimpinan Rapat, disertai lampiran nama-nama peserta Rapat.

4. Contoh penulisan kode dokumen :

Pasal 21

Surat Tugas

1. Surat Tugas terhadap pengurus dan atau anggota PPGT yang bertindak atas nama organisasi dalam kegiatan-kegiatan internal

maupun eksternal dibuat oleh Sekretaris dan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris.

2. Dalam hal Sekretaris adalah penerima Surat Tugas maka Surat Tugas tersebut tetap dibuat oleh Sekretaris dan ditanda-tangani

oleh Ketua

3. Setiap Pengurus/Anggota yang mendapatkan Surat Tugas diwajibkan membuat Laporan Tertulis atau resume kegiatan yang berisi

informasi pelaksanaan kegiatan yang dihadiri.

Pasal 22

Tembusan-tembusan

1. Semua SK kepengurusan baik ditingkat Jemaat dan Klasis ditembuskan kepada PP.

2. Jika terjadi perubahan SK karena PAW maka perubahan SK tersebut ditembuskan kepada PP.

3. Keputusan Rapat Anggota dan Konperensi ditembuskan ke PP untuk digitalisasi keputusan-keputusan persidangan PPGT.

Pasal 23

Kartu Anggota

1. Kartu anggota adalah identitas resmi anggota PPGT

2. Kartu anggota dimaksudkan untuk melengkapi database potensi PPGT secara umum.

3. Kartu anggota diterbitkan oleh Pengurus Pusat PPGT.

4. Kartu anggota berlaku selama menjadi anggota biasa PPGT.

5. Kartu anggota digunakan sebagai kartu kontrol pada setiap kegiatan PPGT di semua lingkup.

6. Nomor Induk Anggota adalah 111262 01 001 0001 001

Keterangan :

- 111262 : Nomor Induk

- 01 : Nomor Wilayah (01 – 16)

- 001 : Nomor Klasis

- 0001 : Nomor Jemaat

- 001 : Nomor Anggota

Pasal 24

Profil Organisasi

1. LPJ Pengurus Klasis pada setiap Konperensi wajib melampirkan profil organisasi PPGT Klasis, yang memuat sekurang-kurangnya

data dasar potensi anggota per jemaat.

PP.012

Pesan Paskah 2012 PP.PPGT

MKS.052

Matikan Lampu 1 Jam

Pesan Pengurus PPGT Klasis

Makassar menjelang Hari

Lingkungan Hidup

RKR.012

Pesan dan Seruan

Rapat Kerja IV PPGT

RPL.052

Resume Rapat Pleno Lengkap

PP.PPGT tgl 25-26 Juli 2011

PP.012

Pesan Paskah 2012 PP.PPGT

MKS.052

Matikan Lampu 1 Jam

Pesan Pengurus PPGT Klasis

Makassar menjelang Hari

Lingkungan Hidup

DAD.021

Generasi Baru Tanpa Nyontek

Surat Penggembalaan

Pengurus PPGT Klasis

Makassar menyambut Ujian

Nasional 2010

RKR.012

Pesan dan Seruan

Rapat Kerja IV PPGT

RPL.052

Resume Rapat Pleno Lengkap

PP.PPGT tgl 25-26 Juli 2011

RBM.021

Resume Rapat Bersama

BPS GT, PP.PPGT dan Panitia

Pembangunan Gedung

Pemuda Van de Loostrect

Page 29: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

2. Bagi jemaat-jemaat yang memungkinkan, sangat diharapkan untuk melampirkan profil organisasi PPGT Jemaat dalam LPJ pada

setiap Rapat Anggota.

3. Profil Organisasi sekurang-kurangnya terdiri dari data jumlah anggota menurut jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tingkat

keaktifan dan total realisasi anggaran pendapatan tahun sebelumnya.

Pasal 25

Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan bulanan dilingkup jemaat dipublikasikan setiap bulan kepada anggota melalui Kebaktian atau kegiatan lainnya.

2. Laporan keuangan bulanan dilingkup klasis dikirimkan kepada jemaat-jemaat setiap 3 bulan dan atau melalui media yang

mendukung.

3. Informasi keuangan PP sedapatnya disampaikan sekali setiap bulan melalui media yang mendukung.

4. Laporan keuangan bulanan PP disampaikan dalam forum Rapat Kerja PPGT atau media yang mendukung.

5. Setiap Laporan keuangan harus diverifikasi oleh BVJ/ BVK/BVS GT.

6. Bentuk Laporan keuangan yang digunakan mengikuti ketentuan yang diatur oleh BVS GT.

Pasal 26

Iuran Anggota

1. Rapat Anggota setiap tahun menetapkan jumlah iuran anggota PPGT di Jemaat yang bersangkutan.

2. Iuran Anggota yang terkumpul harus diserahkan kepada pengurus yang lebih luas sesuai dengan persentasinya.

Contoh : Iuran Anggota PPGT Jemaat Tiatira Tambunan sebesar Rp. 1.000/orang/bulan. Maka sesuai ART PPGT, jumlah tersebut

akan dibagi dalam persentase sebagai berikut:

Pengurus Jemaat Tiatira Tambunan= 50% x Rp. 1.000 = Rp. 500

Pengurus Klasis Kesu’ La’bo = 30 % x Rp. 1.000 = Rp. 300

Pengurus Pusat = 20 % x Rp. 1.000 = Rp. 200

3. Pengurus yang lebih luas mempunyai hak untuk menagih Iuran Anggota sesuai dengan persentasinya, sesuai dengan jumlah

anggota PPGT di Jemaat. Jumlah tersebut tetap akan ditagih sekalipun tidak ada pengumpulan iuran dijemaat tersebut.

Pasal 27

Kepanitiaan

1. Kepanitiaan yang dibentuk bertanggung jawab kepada pengurus yang menerbitkan SK.

2. Setiap kepanitiaan wajib mengadakan Laporan Pertanggungjawaban selambat-lambatnya 3 bulan setelah kegiatan dilaksanakan.

(Format Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Panitia terlampir)

3. Laporan Keuangan dalam setiap kepanitiaan wajib diverifikasi oleh BVJ/BVK/BVS GT sebelum menyampaikan Laporan

Pertanggungjawaban.

4. Jika kepanitiaan tidak dapat melaksanakan Laporan Pertanggungjawaban sebagaimana diatur dalam butir 2, maka kepanitiaan

akan diambil alih oleh pengurus. Selanjutnya KSB kepanitiaan tersebut tidak diperkenankan lagi menjadi KSB pada kepanitiaan

yang lain dan menjadi catatan negatif jika yang bersangkutan berniat menjadi pengurus pada kesempatan berikutnya.

Pasal 28

Kelengkapan Dasar Sekretariat

Di ruang sekretariat PPGT di semua lingkup sekurang-kurangnya terdapat:

1. Satu buah papan struktur kepengurusan

2. Satu buah papan potensi yang dapat memberikan gambaran umum keadaan PPGT

3. Satu buah buku daftar tamu, yang merekam setiap orang yang datang ke sekretariat, baik anggota maupun bukan anggota

PPGT.

4. Satu buah buku notulen rapat, yang merekam semua hasil rapat-rapat pengurus dan kepanitiaan yang dibentuk.

5. Satu buah buku daftar surat masuk dan surat keluar.

6. Satu buah binder arsip surat masuk

7. Satu buah binder arsip surat keluar

8. Satu buah buku kas pembantu

9. Satu buah buku mobilitas inventaris

10. Satu set kuitansi/bukti pembayaran

11. Satu set Kertas Kop, stempel dan bantalannya

BAB VI

PROTOKOLER ORGANISASI

Pasal 29

Protokoler Dasar

1. Protokoler dasar adalah urutan protokoler organisasi paling minimal dalam sebuah kegiatan resmi PPGT.

2. Urutan protokoler dasar organisasi adalah sebagai berikut:

a. Kebaktian

b. Acara Nasional : Lagu Indonesia Raya

Page 30: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

c. Acara Organisasi : Menyanyikan Mars PPGT

Pasal 30

Protokoler Lengkap

1. Urutan-urutan resmi protokoler lengkap organisasi adalah sebagai berikut:

a. Kebaktian

b. Acara Nasional

i. Lagu Indonesia Raya

ii. Mengheningkan Cipta

c. Acara Organisasi

i. Menyanyikan Mars PPGT

ii. Pembacaan Pembukaan AD PPGT

iii. Menyanyikan Hymne PPGT

d. Pidato dan Sambutan

2. Prototokoler lengkap dilakukan pada acara Rapat Anggota, Rapat Pimpinan Klasis, Konperensi, Rapat Pimpinan Pusat dan

Kongres

3. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh pimpinan organisasi yang paling luas jabatannya pada saat itu

4. Pidato dan sambutan disesuaikan dengan kondisi, tempat dan acara.

BAB VII

PENUTUP

Pasal 31

PO PPGT ini mengikat PPGT di semua lingkup kepengurusan.

Pasal 32

Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka PO sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

Di tetapkan di : Rantepao

Pada tanggal : 06 Februari 2014

Page 31: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Lampiran I Peraturan Organisasi PPGT (pasal 7, 12, 14)

Perihal : NASKAH SERAH TERIMA PENGURUS

NASKAH SERAH TERIMA

Pada hari ini hari ……..……. )1 Tanggal …………..………….)

2 bulan …………………..….. )

3 tahun …………………………….……..)

4

pukul …………………………………. )5 Bertempat di ………………………….)

6 dilaksanakan serah terima kepengurusan antara

………………………………………………………..) 7 selanjutnya disebut :

------------------------------------------------------ PIHAK PERTAMA -------------------------------------------

dengan …………………………………………………………)8 selanjutnya disebut:

------------------------------------------------------- PIHAK KEDUA ---------------------------------------------

setelah menyetujui hal-hal sebagai berikut:

Pasal 1

Pihak Pertama menyerahkan kepengurusan …………………………………………)9 berikut semua tanggung jawab dan

wewenang yang melekat pada jabatan tersebut kepada Pihak Kedua atas dasar tanggung jawab persekutuan

tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Pasal 2

Pihak Kedua menerima jabatan sebagai ………………………………………………….. )10

berikut semua tanggung jawab dan

wewenang yang melekat pada jabatan tersebut atas dasar tanggung jawab persekutuan tanpa adanya paksaan

dari pihak manapun.

Pasal 3

Pihak Pertama menyerahkan semua inventaris organisasi kepada Pihak Kedua, baik yang diperoleh pada masa

periode menjabat, maupun yang diperoleh dari periode-periode sebelumnya disertai keterangan-keterangan

1 Diisi nama hari

2 Diisi tanggal dengan huruf

3 Diisi nama bulan dengan huruf

4 Diisi tahun dengan huruf

5 Diisi jam pada saat naskah serah terima ini dibacakan, ditulis dengan tangan oleh yang pembaca naskah

6 Diisi Nama Tempat pelaksanaan serah terima. Jika dilaksanakan di sebuah Jemaat, maka diisi nama Jemaat.

7 Diisi nama kepengurusan demissioner, contoh Pengurus PPGT Jemaat Dadi Periode 2007-2009.

8 Diisi nama kepengurusan yang baru, contoh Pengurus PPGT Jemaat Dadi Periode 2009-2011.

9 Diisi nama organisasi, contoh : PPGT Jemaat Dadi, PPGT Klasis Buakayu. Untuk lingkup pusat ditulis PP.PPGT.

10 Diisi sama dengan no. 9,

Page 32: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

terhadap kondisi masing-masing barang inventaris. Adapaun nama, jumlah dan kondisi barang inventaris

tersebut adalah sebagai berikut:

NO Nama Barang

Inventaris

Jumlah Tahun

Perolehan

Kondisi

1

2

3

dst

dst

dst

Pasal 4

Pihak Pertama menyerahkan saldo keuangan kepada Pihak Kedua dengan perincian sebagai berikut:

- Uang Tunai sebesar Rp. ……………………………11

(……………………………………...

………………………………………………………………………………………………..)12

- Saldo Bank sebesar Rp. ………………………….13

(….…………………….……………

(…………………………..………………………………………………………………….)14

………………………………15

, ….16

………….17

….18

PIHAK I

.............................................................)19

( …………………………………………….) (…………………………………………..)

Ketua Sekretaris

PIHAK II

………………………………………..)20

( …………………………………………….) (…………………………………………..)

Ketua Sekretaris

DISAKSIKAN OLEH

……………………..)21

……………………….22

( …………………………………………….) (…………………………………………..)

11

Diisi sesuai jumlah uang tunai yang diserah terimakan dalam angka 12

Diisi sesuai jumlah uang tunai yang diserah terimakan huruf 13

Diisi sama dengan saldo terakhir dalam rekening organisasi dengan angka 14

Diisi sama dengan saldo terkahir dalam rekening organisasi dengan huruf 15

Diisi sama dengan no. 6 16

Diisi sama dengan no. 2 dalam angka 17

Diisi sama dengan no. 3 18

Diisi sama dengan no. 4 dalam huruf 19

Diisi sama dengan no. 7 20

Diisi sama dengan no. 8 21

Diisi dengan nama Badan Pekerja Majelis sesuai lingkup pelayanan. 22

Diisi dengan nama Pengurus yang setingkat lebih luas. Untuk Lingkup Pusat bagian ini tidak diperlukan.

Page 33: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Lampiran II Peraturan Organisasi PPGT (pasal 19)

Perihal : KODE (SINGKATAN) JEMAAT DAN KLASIS

1 LUWU TIMUR SINGKATAN

1 KLASIS KALAENA KNA

1 Jem. Baku' BKU

2 Jem. Buyuntana BYT

3 Jem. Imanuel Cendana Hitam ICH

4 Jem. Kalaena KLN

5 Jem. Kalena Kiri II KLK

6 Jem. Koroncia KRC

7 Jem. Moria Pangala' MPL

8 Jem. Rama RAM

9 Jem. Rante Moria JRM

10 Jem. Rante Tandung RTD

11 Jem. Rante Towu RTW

12 Jem. Siporannu Taripa JST

13 Jem. Tongkonan Kendari JTK

14 Jem. Wonorejo WNJ

15 Jem. Wonosari WNS

2 KLASIS MALILI MAL

16 Jem. Betesda Towuti BTW

17 Jem. Kayu Tanduk JKT

18 Jem. Maliowo MAH

19 Jem. Pabeta PAB

20 Jem. Pniel Puncak Indah PPI

21 Jem. Tarabbi TAR

22 Jem. Tawakua TAW

23 Jem. Ujung Batu JUB

24 Jem. Maranatha Lamaeto MLO

25 Jem. Antiokhia Angkona JAA

26 Jem. Imanuel Mantaipi IMT

27 Jem. Wasuponda WSP

3 KLASIS WOTU WOT

28 Jem. Cendana Hijau JCH

29 Jem. Hermon HRM

30 Jem. Koranti KRT

31 Jem. Lambara Harapan JLH

32 Jem. Maramba' II MBA

33 Jem. Muktisari MKR

Page 34: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

34 Jem. Oikumene OMN

35 Jem. Sikamase SKM

36 Jem. Sion Lestari SLI

2 LUWU UTARA

4 KLASIS BAEBUNTA SELATAN BAE

37 Jem. Gloria Mariri GLO

38 Jem. Home Base Mariri HBM

39 Jem. Imanuel Marannu IMM

40 Jem. Lasumba LAS

41 Jem. Betel Bumi Harapan BBH

42 Jem. Efrata EFA

43 Jem. Silo Rante Lara IV SRT

5 KLASIS BONE-BONE BON

44 Jem. Minna MNA

45 Jem. Kapipe KPP

46 Jem. Salubua SLB

47 Jem. Bone-bone BBN

48 Jem. Patila PTL

49 Jem. Rantepulio RAP

50 Jem. Beringin BER

51 Jem. Banyurip BYP

52 Jem. Hombes Kanjiro HOK

53 Jem. Hombes Bungadidi HOB

54 Jem. Muktisari MKT

55 Jem. Lauwo Baru LAU

56 Jem. Ebenhaezer Tamuku EBE

57 Jem. Sepakat SEP

58 Jem. Marobo MBO

6 KLASIS MALANGKE' MLK

59 Jem. Ebenhaezer Tibussu' EBH

60 Jem. Rantelangi RGI

61 Jem. Tete Masarang TTM

62 Jem. Urukumpang URU

63 Jem. Elim Londondau ELL

64 Jem. Limbong Langsa' LIL

65 Jem. Durian Bela' DBL

66 Jem. Moria Rante Baru MOR

7 KLASIS MASAMBA MSB

67 Jem. Siloam Cendana Putih SCP

68 Jem. Ebenhaezer Masamba EHM

69 Jem. Sion Homebase Mappadeceng SHB

70 Jem. Imamuel Kampung Baru Uraso IKB

71 Jem. Rama Radda RRD

72 Jem. Balambangi Minanga Tallu BMT

73 Jem. Moria Kampung Adil MKA

74 Jem. Buntu Marampa' BMR

75 Jem. Solideo Gloria SOG

Page 35: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

76 Jem. Agung Tarra Tallu ATT

8 KLASIS RONGKONG SABBANG BAEBUNTA RKS

77 Jem. Bakka BAK

78 Jem. Lagia LAG

79 Jem. Nusa NUS

80 Jem. Rampoan RMP

81 Jem. Maranata Salama' MRS

82 Jem. Elim Baebunta EBA

83 Jem. Imanuel Baebunta IMB

84 Jem. Moria Parabuluan MRP

85 Jem. Marampi MPI

86 Jem. Tabuan Rantepacu TBR

87 Jem. Tabuan Pulao TBP

88 Jem. Tanete TNE

89 Jem. Kanandede KDD

90 Jem. Salutallang SLG

91 Jem. Salukanan SKA

92 Jem. El-Betel ELE

9 KLASIS SANGBUA LAMBE' SAM

93 Jem. Rampotiku RPU

94 Jem. Terpedo TER

95 Jem. Rantebuangin RTN

96 Jem. Rantebone RNE

97 Jem. Rantepasang RTG

98 Jem. Siloam teteuri' STE

99 Jem. Sipanundu' SND

100 Jem. Saluampak SAL

101 Jem. Imanuel Lara III ILA

102 Jem. Buntu Marampa' BUM

103 Jem. Ebenhaezer To'borung EBT

104 Jem. To' Katimbang TKB

105 Jem. Betel Pelendongan BPN

106 Jem. Rama Pongkaruk RPK

107 Jem. Pniel Bone Subur PNB

108 Jem. Pniel Pompaniki PPO

109 Jem. Musafir To' Bau MTU

10 KLASIS SUKAMAJU SUA

110 Jem. Manunggal II MGL

111 Jem. Imanuel Rawamangun IRN

112 Jem. Salubungin SGN

113 Jem. Maranatha MTH

114 Jem. Suka Damai SKI

115 Jem. Sukamaju SMJ

116 Jem. Salulemo SLO

117 Jem. Kambara KMB

118 Jem. Talitakum TKM

119 Jem. Teberau TEB

Page 36: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

120 Jem. Bahtera Sejahtera BSJ

121 Jem. Rama Agung RAG

122 Jem. Tamatiku TTK

3 LUWU-PALOPO

11 KLASIS BASTEM BAS

123 Jem. Benteng BEN

124 Jem. Buntu panga' BGA

125 Jem. Lengke' LKE

126 Jem. Maindo MDO

127 Jem. Pantilang PTA

128 Jem. Sion Karatuan SKT

129 Jem. Tarra' TRR

12 KLASIS LUWU LWU

130 Jem. Belopa BOP

131 Jem. Bukit Zaitun Bilante BZE

132 Jem. Buntu Nanna' BNN

133 Jem. Imanuel Padang Sappa IPS

134 Jem. Kanaan Paccerakan KPC

135 Jem. Lura LRA

136 Jem. Moria Rotto RTT

137 Jem. Oikumene Kadinge' OKD

138 Jem. P. Katapi KTP

139 Jem. Paccerakan I PAC

140 Jem. Paccerakan II PCK

141 Jem. Pattedong PTD

142 Jem. Sion Paccerakan SPC

143 Jem. Sumber Kasih Pare Kaju SKP

144 Jem. Tomale' TOL

145 Jem. Totting TTG

13 KLASIS KOTA PALOPO KOP

146 Jem. Balandai BDI

147 Jem. Betel Padang Alipan BPD

148 Jem. Betteng Buntu Mamase BBM

149 Jem. Ebenhaezer Palopo EPP

150 Jem. Efrata Homebase Zibang EZG

151 Jem. Hermon Kattun HKN

152 Jem. Home Base Batu HBB

153 Jem. Imanuel Batu IBU

154 Jem. Imanuel Lebang ILG

155 Jem. Mahanaim Salu Tikala MST

156 Jem. Maranatha Patte'ne' MPE

157 Jem. Moria Perumnas MPS

158 Jem. Pengharapan Pepabri PBI

159 Jem. Rampoang RPG

160 Jem. Salubua SBA

161 Jem. Sion Lappo SNL

162 Jem. Sion Palopo SNP

Page 37: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

14 KLASIS PALOPO PAL

163 Jem. Angkasa AKS

164 Jem. Bua BUA

165 Jem. Elim Palopo EPO

166 Jem. Imanuel Palopo JIP

167 Jem. Lare-lare JLR

168 Jem. Lengkong LGG

169 Jem. Marannu Palopo JMP

170 Jem. Pajalesang PJL

171 Jem. Palopo PLP

15 KLASIS LAMASI LMS

172 Jem. Datu Ara' Kakobi DAI

173 Jem. Lamasi LSI

174 Jem. Jawi (Ada SM, No Guru) JWI

175 Jem. Padang Pasang PPS

176 Jem. Pao Singki' PSI

177 Jem. Pison Pongsamelung PPG

178 Jem. Pongo' PGO

179 Jem. Salujambu SJU

180 Jem. Setiarejo SJO

181 Jem. Sion SIO

16 KLASIS SERITI SER

182 Jem. Betesda Salupao BSL

183 Jem. Durian DRN

184 Jem. Lisurannu LSU

185 Jem. Pompengan PMP

186 Jem. Salubanga SGA

187 Jem. Seriti STI

188 Jem. Seriti Selatan SSN

189 Jem. Sinangkala SGK

190 Jem. Sin Pararra' SPA

191 Jem. Tamatiku TKU

192 Jem. Tondok Tanga TGA

193 Jem. To' Lemo TMO

17 KLASIS WALENRANG WLN

194 Jem. Baranmamase BSE

195 Jem. Batusitanduk BSK

196 Jem. Bibang BIB

197 Jem. Bungin Pasang BPG

198 Jem. Buntu Saragi BSG

199 Jem. Bure BRE

200 Jem. Bure Atas BUS

201 Jem. Elim ELI

202 Jem. Lewandi LDI

203 Jem. Moria Parembonan MPN

204 Jem. Pantilang PIG

205 Jem. Paranta' PRT

Page 38: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

206 Jem. Salutubu STB

207 Jem. Sampeong SPG

208 Jem. Saragi SGI

209 Jem. Siteba' SIT

210 Jem. Tombang TOM

211 Jem. To'rea TRA

18 KLASIS WALENRANG TIMUR WLT

212 Jem. Batakan BTK

213 Jem. Lamasi Pantai LPI

214 Jem. Masakke (no Guru) MSE

215 Jem. Pangalli PGI

216 Jem. Pongrakka PKA

217 Jem. Siolanan SLN

218 Jem. Situru' SRU

219 Jem. Tengko TEN

4 SEKO

19 KLASIS SEKO EMBONA TANA SEE

220 Jem. Ambolang AMB

221 Jem. Hoyane HOY

222 Jem. Katuhoanna KTH

223 Jem. Longa LGA

224 Jem. Pasang kalua' PAS

225 Jem. Pohoneang POH

226 Jem. Poyahaang POY

20 KLASIS SEKO LEMO SEL

227 Jem. Bethel Beroppa' BBE

228 Jem. Elim Malambe' EML

229 Jem. Ebenhaezer Kampung Baru EKB

230 Jem. Efrata Kariango EKO

231 Jem. Mahanaim Kariango MKO

232 Jem. Imanuel Lantang Tedong ILT

233 Jem. Sion Ledan SLD

234 Jem. Pniel Burasse PBE

235 Jem. Paulus Rantedangga PUR

236 Jem. Moria Sipulung MSG

21 KLASIS SEKO PADANG SEK

237 Jem. Bana BAN

238 Jem. Hermon Lore HER

239 Jem. Kalamio KMO

240 Jem. Betal Lisupadang BLI

241 Jem. Parahaleang PHL

242 Jem. Pantoroang PTR

243 Jem. Singkalong SIN

244 Jem. Sion Eno' SEN

245 Jem. Lengkong LEG

246 Jem. Bone BNE

247 Jem. Tanete TAE

Page 39: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

5 SANGGALANGI

22 KLASIS BOKIN PITUNG PENANIAN BPP

248 Jem. Barana' BAR

249 Jem. Batu Ma'tanduk BTD

250 Jem. Bokin BOK

251 Jem. Imanuel Bambasuka IBS

252 Jem. Issong Sendana ISA

253 Jem. Kassun KSS

254 Jem. Katengkong KTK

255 Jem. Moria Motok MMK

256 Jem. Pa'kampan PKP

257 Jem. Palisupadang PPD

258 Jem. Penanda PDA

259 Jem. Sion Buntu Datu SBD

260 Jem. To'lallang TLG

23 KLASIS BUNTAO' BUT

261 Jem. Balabatu BLB

262 Jem. Bantere BTE

263 Jem. Bukit Sinai Marara BSM

264 Jem. Efrata Rante Aa' ERA

265 Jem. Kadinge' KAD

266 Jem. Kanaan Losso KLO

267 Jem. Ledo LDO

268 Jem. Paniki PIK

269 Jem. Rantekata RKT

270 Jem. Tambuntana TBA

271 Jem. Tembamba TBB

272 Jem. Tondok batu TDT

273 Jem. Tonglo TLO

24 KLASIS KESU' LA'BO' KKL

274 Jem. Buntu La'bo' BBO

275 Jem. Karerang KRR

276 Jem. Mada JMD

277 Jem. Pasang PSG

278 Jem. Pa'tangan PTG

279 Jem. Rante Tallang RTL

280 Jem. Rantekua RTK

281 Jem. Saruran SRR

282 Jem. Tallung Penanian TPN

283 Jem. Tambuttana TTT

284 Jem. Tandung TAN

285 Jem. Tiatira Tambunan TTN

286 Jem. To'barana' KTB

287 Jem. Tombang Kalua' TBK

25 KLASIS KESU' MALENONG KEM

288 Jem. Ba'tan BTA

289 Jem. Paiman PIN

Page 40: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

290 Jem. Batupiak BPI

291 Jem. Bonoran BNR

292 Jem. Panga' PNG

293 Jem. Buntu Limbong BLM

294 Jem. Karambe KRA

295 Jem. Pokkarondang POK

296 Jem. Kalaulu KLU

297 Jem. Issong Kalua' IKL

26 KLASIS KESU' TALLULOLO KET

298 Jem. Bua Tallulolo BUO

299 Jem. Rante Langsa' RLS

300 Jem. Karunganga' KAR

301 Jem. Komba KOM

302 Jem. Londa LND

303 Jem. Pa'besenan PBS

304 Jem. Sarira SAR

305 Jem. Sepon SPN

27 KLASIS RANTEBUA RAN

306 Jem Rantebua RTB

307 Jem Bamba Kalua BBK

308 Jem. Loko' LKO

309 Jem. Rondo RND

310 Jem. To'sa'pang TSP

311 Jem. Buntu Barana' BBT

6 SOPAI, RANTEPAO, TIKALA, SESEAN

28 KLASIS MADANDAN MAD

312 Jem. Buntu Sopai BSI

313 Jem. Dulang DLG

314 Jem. Eden EDN

315 Jem. Langda LGD

316 Jem. Madandan MDD

317 Jem. Marante MRT

318 Jem. Sion B. Langda SBL

319 Jem. Tonglo TGL

29 KLASIS NONONGAN SALU NNS

320 Jem. Batang BAG

321 Jem. Bela' BEL

322 Jem. Kalintong KLT

323 Jem. Kanuruan KNR

324 Jem. Moria Nonongan MNO

325 Jem. Nonongan NON

326 Jem. Rembon RBN

327 Jem. Salu SLU

328 Jem. Sangpolo Bungin SPL

329 Jem. Tabang TAB

30 KLASIS RANTEPAO BARAT KRB

330 Jem. Ba'lele JBE

Page 41: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

331 Jem. Buntu Ambaang JBA

332 Jem. Buntu Laang BLG

333 Jem. Mariri JMR

334 Jem. Pangrante Singki' JSP

335 Jem. Penanian PEN

336 Jem. Saloso SLS

337 Jem. Tilengko TLK

31 KLASIS RANTEPAO RAT

338 Jem. Batu Lelleng BLE

339 Jem. Buntu Pasele BPA

340 Jem. Elim Rantepao ERO

341 Jem. Karassik KRS

342 Jem. Malango' MGO

343 Jem. Pniel Salutanga PST

344 Jem. Rante Pasele RPE

345 Jem. Rantepao RTP

346 Jem. Sion Sangkombong SSK

32 KLASIS TALLUNGLIPU TLP

347 Jem . Silo P SIL

348 Jem. Musafir Bolu MUS

349 Jem. Ampang Batu Tantanan ABT

350 Jem. Pa'biteran PBT

351 Jem. Rante Tagari RTI

352 Jem. Rantepaku RKU

353 Jem. Tallunglipu TAL

354 Jem. Tandibulaan TDB

33 KLASIS TIKALA TKL

355 Jem. Barana BRN

356 Jem. Buntu batu BBA

357 Jem. Kalambe' KBE

358 Jem. Kandeapi KNP

359 Jem. Limbong Panta'nakan LPN

360 Jem. Pemanikan PMK

361 Jem. Sereale SRL

362 Jem. Sesean Ula' SSU

363 Jem. Tikala TIK

34 KLASIS SESEAN SES

364 Jem . Limbong Kayurame LKY

365 Jem. Batu Kamban BKA

366 Jem. Batusangbua BSB

367 Jem. Batutumonga BMO

368 Jem. Buntu Lobo' BOB

369 Jem. Buntu Rano BRO

370 Jem. Elim Tonga Riu ETR

371 Jem. Imanuel To'Rea ITR

372 Jem. Lempo Tangdirerung LTD

373 Jem. Lempo Berurung LBR

Page 42: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

374 Jem. Limbong Sumpia' LSP

375 Jem. Limbong Tiroan LTR

376 Jem. Moria Kata MOK

377 Jem. Pangallo PGA

378 Jem. Sion Salaga SSL

379 Jem. Suloara' SOA

380 Jem. Tombang To'nangka' TTA

381 Jem. Tondok Litak TLT

382 Jem. To'yasa Riu TYR

35 KLASIS SASI SSI

383 Jem. Bori' BRI

384 Jem. Lombongan LOM

385 Jem. Parinding PRD

386 Jem. Potton Deri PDR

387 Jem. Rante Lombongan RLB

388 Jem. Rante Tombang RTO

389 Jem. Rantealla' RLL

390 Jem. Rantebai' RBI

391 Jem. Rantegessa RGS

7 KADELLEKAN ALLO

36

KLASIS

BALUSU BSU

392 Jem. Awa' AWW

393 Jem. Balambang BBG

394 Jem. Balusu BLS

395 Jem. Bangun Lipu BGL

396 Jem. Barung-barung BBR

397 Jem. Buntu Tagari BTI

398 Jem. Kalumpang KLP

399 Jem. Karua KRU

400 Jem. Kawasik KAW

401 Jem. Lili Kira' LKR

402 Jem. Palangi PLG

403 Jem. Penammuan PNM

404 Jem. Sibukuan SKU

405 Jem. Tagari TAG

37 KLASIS SA'DAN SDN

406 Jem. Buntu Rannu BRU

407 Jem. Patongko PTK

408 Jem. Pebulian PBL

409 Jem. Sangkaropi' SKR

410 Jem. Sa'dan JSD

411 Jem. Morante MRE

412 Jem. To'Ao' TOA

413 Jem. Tetewai Sangkaropi' TTW

414 Jem. To'Balatanga' TBL

38 KLASIS SA'DAN MATALLO KSM

Page 43: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

415 Jem. Banula' BNA

416 Jem. Batang Palli BTP

417 Jem. Sa'dan Andulan SAD

418 Jem. Sa'dan Buntu Matallo SBM

419 Jem. Sa'dan Matallo SMO

420 Jem. Sa'dan Pambalan SPB

421 Jem. Sa'dan Tiroan STN

422 Jem. Sion Siporannu SSP

39 KLASIS SA'DAN ULUSALU SUL

423 Jem. Duri DRI

424 Jem. Elim Sarang- sarang EMS

425 Jem. Lempo LPO

426 Jem. Minanga MIN

427 Jem. Pesondongan PES

428 Jem. Punti PTI

429 Jem. Sa'dan Karonanga SDK

40 KLASIS TONDON TON

430 Jem. Borong Matallo BML

431 Jem. Saleka SLK

432 Jem. Ampangan AMP

433 Jem. Borong Tanga BOR

434 Jem. Buntu Lemo BLO

435 Jem. Buntu Langan BLN

436 Jem. Kollo KOL

437 Jem. Kondo' KDO

438 Jem. Langi' LNG

439 Jem. Padang PAD

440 Jem. Siba'ta SBT

441 Jem. Tondok Batu TBU

442 Jem. Embang EMB

41 KLASIS NANGGALA KARRE NNK

443 Jem. Ba'ba-ba'ba BBB

444 Jem. Karre KRE

445 Jem. Kole KLE

446 Jem. Limbong LMB

447 Jem. Nanggala NGG

448 Jem. Nanna' NNA

449 Jem. Palolang PLL

450 Jem. Pangala PAG

451 Jem. Rangri RNG

452 Jem. Sa'bang SAG

453 Jem. Tambakuku TMK

454 Jem. Tandung TDG

455 Jem. Tanete TAT

42 KLASIS SASI UTARA KSU

456 Jem. Akung AKG

457 Jem. Buntu Kendek BKK

Page 44: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

458 Jem. Limbong banga LBA

459 Jem. Limbong Langi' JLL

460 Jem. Palawa' PLW

461 Jem. Rante Pangli JRP

462 Jem. Rante Tiangka' RTA

463 Jem. Sion Batu Pela' SBP

464 Jem. Tampan Bonga TMB

465 Jem. Tiroan Bonga TRB

466 Jem. Tiromanda TMD

467 Jem. To' Yasa Akung TYA

8 RINDINGALLO

43 KLASIS PANGALA PAN

468 Jem. Dumbia DUM

469 Jem. Lalikan LLK

470 Jem. Pangala' PGL

471 Jem. Peragian PER

472 Jem. Tanete TNT

473 Jem. To'nakka' TNK

474 Jem. Tondok ratte TNR

44 KLASIS PANGALA UTARA PAU

475 Jem. Bulumanuk BMN

476 Jem. Buntu Marrang BMG

477 Jem. Lempo Poton LPT

478 Jem. Limbong LBG

479 Jem. Lo'ko Lemo LLO

480 Jem. Ponglu PON

481 Jem. Rantebulan RBL

482 Jem. Rantesolo' RSL

483 Jem. Sarambu SRB

45 KLASIS PARANDANGAN PAR

484 Jem Buntu Minanga BNM

485 Jem Moria Tamana MTM

486 Jem. Buntu Dassi BDS

487 Jem. Buntu Ledo BLD

488 Jem. Buntu Lepong BNL

489 Jem. Kalo' KAL

490 Jem. Lengkong LKG

491 Jem. Limbong Uma LBU

492 Jem. Matande MTD

493 Jem. Parandangan PDN

494 Jem. Paranggai PGG

495 Jem. Pengkaroan Manuk PKM

496 Jem. Pulio PLO

497 Jem. Pulu'pulu PUL

498 Jem. Rante pasang RPS

499 Jem. Rantesangpapa' RTS

500 Jem. Roroan RRN

Page 45: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

501 Jem. Sapan SAP

502 Jem. Sarambu SRM

503 Jem. Uma UMA

46 KLASIS BARUPPU BRP

504 Jem. Be'do BED

505 Jem. Bubuk BUB

506 Jem. Kariango KGO

507 Jem. Karongian KRG

508 Jem. Panglamba' PLB

509 Jem. Salu Baruppu' SPU

510 Jem. Sion Barereng SNB

511 Jem. Tombilangi' TBI

47 KLASIS KAPALA PITU KAU

512 Jem. Benteng Ka'do BKO

513 Jem. Kalimbuang KBU

514 Jem. Kallan KLL

515 Jem. Kantun Petobanan KPB

516 Jem. Kantun Poya KPY

517 Jem. Ke'pe' KPE

518 Jem. Lolai LOL

519 Jem. Mamullu MML

520 Jem. Mapia MPA

521 Jem. Palili' PIL

522 Jem. Pamibak PBK

523 Jem. Peraroan PRR

524 Jem. Pniel Kalimbuang PKL

525 Jem. Pongko PKO

526 Jem. Pongtorra' POT

527 Jem. Ulu Kallan UKL

9 AWAN, DENPINA, KURRA

48 KLASIS AWAN AWN

528 Jem. Awan AWA

529 Jem. Busso BSO

530 Jem. Katorroan KTR

531 Jem. Limbong Padang LPD

532 Jem. Marandan MRN

533 Jem. Palipping PPP

534 Jem. Rantekarua RKR

535 Jem. Sangpiak SGP

536 Jem. Sion Matande SMT

537 Jem. Tombang TOB

538 Jem. To'tallang TTL

49 KLASIS KURRA DENPIKU KDK

539 Jem. Kalembang KLM

540 Jem. Lemo LMO

541 Jem. Balla BLL

542 Jem. Kalvari Bolang KBL

Page 46: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

543 Jem. Kurra KUR

544 Jem. Malebu MBU

545 Jem. Maro'son MRO

546 Jem. Padakka PDK

547 Jem. Peta PET

548 Jem. Sangpolo SPO

549 Jem. Tabang TBG

550 Jem. Sion Tanete STA

551 Jem. Bukit Tiroallo BTO

50 KLASIS PIONGAN DENPIKU PND

552 Jem. Bambalu BBU

553 Jem. Buttu La'bi BBI

554 Jem. Imanuel Kapolang IMK

555 Jem. Kapolang KPL

556 Jem. Pangra'ta PRA

557 Jem. Pasang PSA

558 Jem. Tambolang TBO

51 KLASIS DENDE' DENPIKU DDP

559 Jem. Bamba BMB

560 Jem. Buttu Lepong BLP

561 Jem. Dende' DND

562 Jem. Kalimbuang KBG

563 Jem. Laang LAA

564 Jem. Limbong LIM

565 Jem. Ma'dong MDG

566 Jem. Mandoangin MDN

567 Jem. Pabugiran PBG

568 Jem. Paku PKU

569 Jem. Pangala'-Ala' PNL

570 Jem. Parinding PDI

571 Jem. Pearan PEA

572 Jem. Tinapu TIN

573 Jem. Waka' WAK

10 TALLU LEMBANGNA, GANDANGBATU SILLANAN

52 KLASIS GANDANG BATU GDB

574 Jem. Bukit Sion Salubarani BSN

575 Jem. Buntu BUN

576 Jem. Filadelfia Kondongan FLK

577 Jem. Gandang B. Timur GBT

578 Jem. Gandang batu GBU

579 Jem. Gari GRI

580 Jem. Garotin GRT

581 Jem. Kaduaja KDJ

582 Jem. Langso LSO

583 Jem. Malaleo MEO

584 Jem. Pajaan PAJ

585 Jem. Pessaluan PSL

Page 47: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

586 Jem. Tambuli TLI

587 Jem. Tampapute TMP

588 Jem. To' Bena' TBN

589 Jem. To' Kalo' TOK

590 Jem. Toke' TKE

53 KLASIS MAKALE MAK

591 Jem. Bukit Nebo Santung BNS

592 Jem. Ebenhaezer Rumbe' EBR

593 Jem. Filadelfia Sikolong FSG

594 Jem. Gerizim Ariang GAR

595 Jem. Imanuel Botang IBT

596 Jem. Meriba Manggau MMU

597 Jem. Moria Tondon MTN

598 Jem. Palangka PLK

599 Jem. Sion Makale SNM

54 KLASIS MAKALE RANDAN BATU PA'BUARAN MAR

600 Jem. Bukit Neb0 Tibongso' BNB

601 Jem. Durian DUR

602 Jem. Gloria Ma'tan GLM

603 Jem. Imanuel Bo'ne IBN

604 Jem. Karawak KRW

605 Jem. M. Marondon MMD

606 Jem. M. To'Podong MTP

607 Jem. Pa'buaran PBR

608 Jem. Patekke PAT

609 Jem. Sadipe SDP

610 Jem. Solideo Batu Te'tekan SOL

55 KLASIS MAKALE SELATAN MAS

611 Jem. Awa' Tiromanda AWT

612 Jem. Ebenhaezer Pasang Lambe' EPL

613 Jem. Kalvari Bera KBR

614 Jem. Meriba Surruk MSR

615 Jem. Pasa' Buntu PSB

616 Jem. S. Tiromanda' STM

617 Jem. Tarondon TRD

618 Jem. Tombang TMG

56 KLASIS MAKALE TENGAH MAT

619 Jem. Imanuel Tampo ITM

620 Jem. Bukit Zaitun Lamunan BZL

621 Jem. Buntulepong BUL

622 Jem. Hermon Manggasa' HMG

623 Jem. Lamunan LMN

624 Jem. Lean LEN

625 Jem. Tombang Lempangan TLM

57 KLASIS MAKALE UTARA KMU

626 Jem. Alfa Omega Tar0ngko AOT

627 Jem. Bala'ba JBB

Page 48: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

628 Jem. Buisun JBN

629 Jem. Bukit Sinai Palio' BSP

630 Jem. Bungin JBG

631 Jem. Ebenhaezer Parampo EPR

632 Jem. Filadelfia Siporannu JFS

633 Jem. Gloria Sepang JGS

634 Jem. Golgota Lemo JGL

635 Jem. Imanuel Mendetek IMD

636 Jem. Kalvari Patongloan JKP

637 Jem. Kambiolangi' Pa'gassingan JKG

638 Jem. Kasimpo JKO

639 Jem. Limbu JLU

640 Jem. Maranata Luak MNL

641 Jem. Mareali JMI

642 Jem. Pantan PTN

643 Jem. Parampo JPO

644 Jem. Pniel Siguntu' PSU

645 Jem. Rama Rante Mamabo RRM

646 Jem. Rante Kasimpo JRK

647 Jem. Rante Lemo RLO

648 Jem. Rante To'long Mandetek RTM

649 Jem. Silo Barani SBI

58 KLASIS MENGKENDEK TENGAH TIMUR MTT

650 Jem. Aa' batu AAB

651 Jem. Betel Buntula'bo' BBL

652 Jem. Kambuno KBN

653 Jem. Kanaan Marang KMR

654 Jem. Marintang MRG

655 Jem. Pa'tengko PTO

656 Jem. Pniel Rante Orongan PRO

657 Jem. Rante RNT

658 Jem. Simbuang SBG

659 Jem. Sundung SUN

660 Jem. Tampo TPO

661 Jem. Tando-tando TDO

662 Jem. Uluway ULW

59 KLASIS MENGKENDEK UTARA BARAT MUB

663 Jem. Bala BLA

664 Jem. Gasing GSG

665 Jem. Gloria Ke'pe' GKE

666 Jem. Kanaan Kapa' KKA

667 Jem. Malenong MLG

668 Jem. Minanga MNG

669 Jem. Padang PDG

670 Jem. Randanan RDN

671 Jem. Ria RIA

672 Jem. Silo Ge'tengan SGT

Page 49: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

60 KLASIS MENGKENDEK UTARA TIMUR MUT

673 Jem. Baba Kanaan BKN

674 Jem. Bannerarukan BNK

675 Jem. Buale' BUE

676 Jem. Buntu Marinding BMD

677 Jem. Buntu Payung BPY

678 Jem. Garassik GRS

679 Jem. Imanuel Marinding IMR

680 Jem. Kandora KDR

681 Jem. Kato'longan KLG

682 Jem. Lemo LEM

683 Jem. Marinding MRI

684 Jem. To'ampingan TPG

61 KLASIS SANGALLA' SGL

685 Jem. Buntu Masakke JBM

686 Jem. Kambisa KBS

687 Jem. Lampio JLM

688 Jem. Leatung JLT

689 Jem. Lebani LBN

690 Jem. Lengko JLK

691 Jem. Meriba Tanete JMT

692 Jem. Pniel bebo' JPB

693 Jem. Rantela'bi' RLA

694 Jem. Sarambu JSR

695 Jem. Sarfat Imanuel Bebo SIB

696 Jem. Sibunuan SBN

697 Jem. Tandung Mila' JTM

62 KLASIS SANGALLA' BARAT SAB

698 Jem. Bau BAW

699 Jem. Buntu Bassan BBS

700 Jem. Ebenhaezer Benteng Pampang EBP

701 Jem. Eran batu ERB

702 Jem. Gantaran GAT

703 Jem. Kalembang KMG

704 Jem. Lea LEA

705 Jem. Suaya SYA

706 Jem. Tongko TKO

707 Jem. Turunan TUR

63 KLASIS SANGALLA' SELATAN SAS

708 Jem. Balalo' BAO

709 Jem. Balombong BOM

710 Jem. Batualu BTU

711 Jem. Kaero KAE

712 Jem. Rantepasilo RPL

713 Jem. Sion Songgo SSG

714 Jem. Tokesan TKS

715 Jem. Wala WAL

Page 50: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

64 KLASIS SILLANAN KSN

716 Jem. Batubai JBI

717 Jem. Hermon Lengke' HML

718 Jem. Im Karombi JIK

719 Jem. Kapa'kapa' KPK

720 Jem. Karangan JKN

721 Jem. Limbong JLG

722 Jem. Meriba Sillanan MSN

723 Jem. Mebali MBL

724 Jem. Moria Matana JMM

725 Jem. Pemanukan PKN

726 Jem. Perindingan PRN

727 Jem. Rante ba'tan RBT

728 Jem. Sillanan JSN

729 Jem. Sumpali' SPI

730 Jem. Tabang JTB

11 TORAJA BARAT I

65 KLASIS MASANDA MSD

731 Jem. Bamba BAM

732 Jem. Bayo' BAY

733 Jem. Belau BEU

734 Jem. Buku Pongo' BPO

735 Jem. Mamba Ratte MBR

736 Jem. Paku PAK

737 Jem. Pali-pali PLI

738 Jem. Penanian PNN

739 Jem. Ponding Ao' PAO

740 Jem. Puncak PUN

741 Jem. Ratte RTE

742 Jem. Salupuang SLP

743 Jem. Tondok Tua TTU

66 KLASIS BITTUANG BIT

744 Jem. Balla BAL

745 Jem. Bau BAU

746 Jem. Bittuang Nenneng BNG

747 Jem. Bukit Sion Tungga' BST

748 Jem. Elim Sandana ESD

749 Jem. Kawangin KWG

750 Jem. Le'tek LET

751 Jem. Pali PAI

752 Jem. Rembo'-rembo' RBO

753 Jem. Sasak SSA

754 Jem. Sinai Burake SBK

755 Jem. Sion Kariango SKO

67 KLASIS BITTUANG SE'SENG BIS

756 Jem. Bukit Zaitun Bolokan BZA

757 Jem. Bolong BOL

Page 51: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

758 Jem. Ebenhaezer Burasia EBU

759 Jem. Hermon Manipi HMP

760 Jem. Kalembang KLB

761 Jem. Kandua' KND

762 Jem. Omme' OMM

763 Jem. Palian PLN

764 Jem. Pemanukan PMN

765 Jem. Pongrea PGR

766 Jem. Se'seng SEG

767 Jem. Sinai Se'seng SIS

68 KLASIS ULUSALU ULU

768 Jem. Elim Ratte ELR

769 Jem. Bethel Saludewata BSW

770 Jem. Buttu Messila BMS

771 Jem. Efata Sa'tandung EST

772 Jem. Ebenhaezer Tapokko' ETA

773 Jem. Golgota Rea GRE

774 Jem. Hermon Tombang HTO

775 Jem. Imanuel Baturara' Ra'bung IBR

776 Jem. Kapernaum Tonglo KTO

777 Jem. Moria Ulusalu MUL

778 Jem. Sion Tiakka' STK

69 KLASIS MALIMBONG MLB

779 Jem. Betlehem Parappo JBP

780 Jem. Bone Tua BOT

781 Jem. Diakonia Pasang JDP

782 Jem. Imanuel Tombang ITB

783 Jem. Moria Kata JMK

784 Jem. Pniel Rattelapa JPR

785 Jem. Sion Malimbong JSM

70 KLASIS AMPANG BATU BALEPE' ABB

786 Jem. Balepe' BPE

787 Jem. Battayan BTY

788 Jem. Buttu Basse BSS

789 Jem. Buttu Madingin BMA

790 Jem. Rattemasa RSA

791 Jem. Tamuang TMU

792 Jem. To'lamba' TLB

71 KLASIS TAPPARAN RANTETAYO TPR

793 Jem. Ebenhaezer Padang Iring EPI

794 Jem. Horeb Pangleon HPA

795 Jem. Imanuel Kanan IKA

796 Jem. Tapparan TPP

797 Jem. Tina' Rantetaoyo TRT

798 Jem. Tombang TOG

799 Jem. Ukka' UKA

12 TORAJA BARAT II

Page 52: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

72 KLASIS REMBON REB

800 Jem. Efrata Banga EBG

801 Jem. Ararat U. Surakan AUS

802 Jem. Batu Pakka BPK

803 Jem. Buri' BUR

804 Jem. Ebenhaezer Maroson EMN

805 Jem. Rarung Lameme RLM

806 Jem. Rembon RMB

73 KLASIS REMBON SADO’KO’ RES

807 Jem. Batusura' BTS

808 Jem. Bukit Ararat Pappang BAP

809 Jem. Bukit Zaitun Patta'daran BZP

810 Jem. Efrata Ratteayun JER

811 Jem. Kamereng Kandeapi KMK

812 Jem. Karappa KRP

813 Jem. Kayuosing KYG

814 Jem. Leppan LEP

815 Jem. Malolo Sesesalu MSU

816 Jem. Maulu MAU

817 Jem. Pangdo PGD

818 Jem. Pangelon PGN

819 Jem. Pniel Pasang Lombok PPL

820 Jem. Sesesalu JSS

821 Jem. Talion TLN

74 KLASIS BUAKAYU BUK

822 Jem. Bau Kendenan BKD

823 Jem. Bau Messawi BWI

824 Jem. Bau Tibong BTB

825 Jem. Buttu Sirrin BSR

826 Jem. Ebenhaezer Mariri ERI

827 Jem. Gloria Buntu Tangnga GLB

828 Jem. Imanuel Bena' IBE

829 Jem. Leso LES

830 Jem. Limbong Mappa' LMP

831 Jem. Maruangin MRU

832 Jem. Moria Gattungan MGA

833 Jem. Ollon OLL

834 Jem. Paken PKE

835 Jem. Salu Kombon SKN

836 Jem. Salubarana' SBR

837 Jem. Sandangan SAN

838 Jem. Sardis Bangkit SDB

839 Jem. Sion Sangayoka SGY

75 KLASIS RANO RNO

840 Jem. Batukara BKR

841 Jem. Batutu BTT

842 Jem.`Elim Lauang ELG

Page 53: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

843 Jem. Golgota Puru GPU

844 Jem. Lameong LMG

845 Jem. Penanian PNI

846 Jem. Sion Langsa' SLA

847 Jem. So'so' SSO

848 Jem. Tanete TTE

849 Jem. Tombang Kalua' TKA

76 KLASIS SIMBUANG SIM

850 Jem. Buturannu BTN

851 Jem. Lebo-lebo LBO

852 Jem. Makkodo MKD

853 Jem. Paloloan Serang Dena' PLS

854 Jem. Panangan PNA

855 Jem. Panombonan PBN

856 Jem. Pongbembe' PBB

857 Jem. Sima SMA

858 Jem. Simbuang SNG

77 KLASIS SIMBUANG BARAT SMB

859 Jem. Bangunan BGN

860 Jem. Buttu Dama' BDA

861 Jem. Kondo Dewata KDW

862 Jem. Miallo MIA

863 Jem. Sarambu SBU

13 SULSELBAR

78 KLASIS MAKASSAR MKS

864 Jem. Baji Marumpa BMP

865 Jem. Bangkala' BKL

866 Jem. Bantaeng BTG

867 Jem. Bara-Baraya BBY

868 Jem. Bawakareang BWK

869 Jem. Biringkanaya BRY

870 Jem. Biringromang BRG

871 Jem. Bontoala' BNT

872 Jem. Bukit Tamalanrea BTR

873 Jem. Bulukumba BKB

874 Jem. Buntu Rannu BNU

875 Jem. Dadi DAD

876 Jem. Jeneponto JNP

877 Jem. Labuang Baji LBJ

878 Jem. Lahai-Roy Tello Baru LRT

879 Jem. Lanraki Biringkanaya LRB

880 Jem. Maccini Raya MRY

881 Jem. Masale MSL

882 Jem. Pakatto PKT

883 Jem. Panakukang PNK

884 Jem. Pniel Perumnas PPS

885 Jem. Rama RMA

Page 54: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

886 Jem. Satria Kasih SKH

887 Jem. Silo Campagaya SCY

888 Jem. Siporannu SPR

889 Jem. Sudiang SDG

890 Jem. Sungguminasa SGS

891 Jem. Tallo TLL

892 Jem. Tamalanrea TMR

893 Jem. Tamalate TMT

894 Jem. Tello Batua TBT

895 Jem. Tiatira Malengkeri TRM

79 KLASIS BONE BOE

896 Jem. Botto Dongga BDO

897 Jem. Lauwa LWA

898 Jem. Sengkang SKG

899 Jem. Sinjai SJI

900 Jem. Siwa SWA

901 Jem. Watampone WTP

80 KLASIS PARE-PARE PRE

902 Jem. Barru BRR

903 Jem. Elim Pare-pare ELP

904 Jem. Imanuel Enrekang IME

905 Jem. Imanuel Pinrang IMP

906 Jem. Lando kadawang LDK

907 Jem. Moria Redak MRD

908 Jem. Pangkajene Sinderang PSD

909 Jem. Pare-Pare PPR

910 Jem. Pinrang PRG

911 Jem. Polewali POL

912 Jem. Rappang RPP

913 Jem. Sion Pare - Pare SIP

914 Jem. Soppeng SOP

915 Jem. Pasang Lambe PLA

81 KLASIS SULAWESI BARAT SUB

916 Jem. Betel Palongaan BPL

917 Jem. Buntulalong BTL

918 Jem. Ebenhaezer Saluwadak ESK

919 Jem. Eden Tasantung EDT

920 Jem. Filadelfia Tommo V FTO

921 Jem Imanuel Baras III IBA

922 Jem. Kanaan Salupangkang KSL

923 Jem. Mamuju MMJ

924 Jem. Moria Lepongan Bulan Tobadak II MOL

925 Jem. Moria Tommo' III MOT

926 Jem. Silo Karossa SKS

927 Jem. Sion Pasangkayu SPK

14 SULAWESI TENGAH

82 KLASIS SIGI LORE SLR

Page 55: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

928 Jem. Abel Ranteleda ART

929 Jem. Agape Topangana ATO

930 Jem. Bethel Motow BMW

931 Jem. Efrata Maholo EMH

932 Jem. Filadelfia Winowanga FWW

933 Jem. Getsemani Tongoa' GTO

934 Jem. Gloria Ampera GAP

935 Jem. Gosyem Kampungbaru GKB

936 Jem. Imanuel Tanah Harapan ITH

937 Jem. Kanaan Kaduwa'a KKD

938 Jem. Limbong Kalua' Alitupu LKA

939 Jem. Misa' Kada' Kalimago MKK

940 Jem. Pniel Sopu' PPU

941 Jem. Siloam Wuasa SWU

83 KLASIS SULAWESI TENGAH SUT

942 Jem. Betlehem Watatu BWT

943 Jem. Ebenhaezer Omu EOM

944 Jem. Eden Pasang Gani Jonooge EPG

945 Jem. Elim Palu EPA

946 Jem. Elim Sausu ESS

947 Jem. Gihon Toli-toli GTT

948 Jem. Hermon Sisia HIS

949 Jem. Mahanaim Saluki MSA

950 Jem. Maranatha Watukilo MWA

951 Jem. Moria Palu MLU

952 Jem. Pniel Sidera PNS

953 Jem. Sion Anatapura SAT

954 Jem. Yordan Sidondo YSD

84 KLASIS SULAWESI TENGAH TIMUR SWT

955 Jem. Bethesda Tiku Lembangna Tentena BET

956 Jem. Bukit Tanggoa BKT

957 Jem. Bukit Zaitun Saemba BZT

958 Jem. Diaspora Tamatiku DTA

959 Jem. Ebenhaezer Kameasi EKM

960 Jem. Imanuel Salukaiya ISK

961 Jem. Kanaan Meko KME

962 Jem. Marendeng Pandayora MPY

963 Jem Rama Toili RLI

964 Jem. Rebohot Poso RSO

965 Jem. Sion Barati SNI

966 Jem. Tongkonan Madatu Luwuk TML

967 Jem. Yisrel Bancea YBC

15 KALIMANTAN

85 KLASIS KALTIMTENG KTT

968 Jem. Bukit Harapan Loa Janan BHL

969 Jem. Bukit Zaitun Samarinda Hulu BZS

970 Jem. Buntu Marannu Kukar BMK

Page 56: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

971 Jem. Ebenhaezer Samarinda Hilir EHS

972 Jem. Efata Sanga-sanga ESA

973 Jem. Imanuel Kampung Kanas IKK

974 Jem. Mahanaim Muara Badak MMB

975

Jem. Mahkota Getsemani Gotong

Royong MGG

976 Jem. Moria Samarinda Seberang MSS

977 Jem. Palangkaraya PKY

978 Jem. Samarinda SMD

979 Jem. Sinar Harapan Merandai SHM

980 Jem. Sinar Mahakam Loa Duri SML

981 Jem. Siporannu Kutai SKL

86 KLASIS KALTIM BALIKPAPAN KBA

982 Jem. Ebenhaezer Balikpapan EBB

983 Jem. Elim Balikpapan ELB

984 Jem. Elim Batu Kajang EBK

985 Jem. Imanuel Batakan IBK

986 Jem. Imanuel Samboja JIS

987 Jem. Kenangan ITCI JKI

988 Jem. Lahai-Roy Balikpapan LBP

989 Jem. Moria Gersik Donghoa MGD

990 Jem. Paser Lawelawe JPL

991 Jem. Pniel Manggar Balikpapan JPM

992 Jem. Sion Penajam SPM

87 KLASIS KUTAI KALTIM KKK

993 Jem. Ararat Santan Ulu JAS

994 Jem. Bukit Zaitun Bontang BZB

995 Jem. Efrata Bontang JEB

996 Jem. Ebenhaezer Tanjung Santan JET

997 Jem. Elim Sangata' JES

998 Jem. Gloria Pengadan JGP

999 Jem. Imanuel Bontang IBG

1000 Jem. Kalvari Bengalon KVB

1001 Jem. Kanaan Bontang KBT

1002 Jem. Prima Sangatta PRS

1003 Jem. Sion Kanibungan JSK

1004 Jem. Imanuel Teluk Lingga ITL

88 KLASIS KALIMANTAN TARAKAN KTA

1005 Jem. Bukit Amal Tarakan BAT

1006 Jem. Betlehem Tarakan BTH

1007 Jem. Bukit Harapan Tarakan BHT

1008 Jem. Eben Haezer Nunukan EHN

1009 Jem. Elim Juata Laut Tarakan EJL

1010 Jem. Gideon Tanjang Redeb GTR

1011 Jem. Hermon Paribo Berau HPB

1012 Jem. Juata Tarakan JTR

1013 Jem. Juata Permai Tarakan JPT

Page 57: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

1014 Jem. Efrata Malinau EFM

1015 Jem. Mantaritip Berau MRB

1016 Jem. Pniel Tarakan PNT

1017 Jem. Rante Marannu Tarakan RMT

1018 Jem. Sion Tanjung Selor STS

16 JAWA DAN LUAR NEGERI

89 KLASIS PULAU JAWA KPJ

1019 Jem. Bandung BDG

1020 Jem. Batam BTM

1021 Jem. Batam Centre BTC

1022 Jem. Cimahi CMH

1023 Jem. Depok DPK

1024 Jem. Ebenhaezer Bekasi EHB

1025 Jem. Galaxi GLX

1026 Jem. Gunung Putri GNP

1027 Jem. Jatiwaringin JTW

1028 Jem. Kota Jakarta (Tongkonan Kota) GTK

1029 Jem. Kramat KRM

1030 Jem. Bintaro BIN

1031 Jem. Sidoarjo SDA

1032 Jem. Sion Pontianak SPT

1033 Jem. Suka Bumi SKB

1034 Jem. Surabaya SBY

1035 Jem. Tangerang TGR

1036 Jem. Warakas WKS

Page 58: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Lampiran III Peraturan Organisasi PPGT (pasal 21)

Perihal : FORMAT RESUME KEGIATAN

FORMAT RESUME KEGIATAN

Nama

Kegiatan

: (berisi nama kegiatan)

Waktu

Kegiatan

: (berisi waktu kegiatan)

Tempat

Kegiatan

: (berisi tempat kegiatan)

Deskripsi

Kegiatan

: (berisi kronologi/jalan cerita kegiatan yang

dituliskan dari awal hingga akhir, termasuk

menuliskan siapa-siapa hadir, yang mengambil

bagian bahkan jenis acara/agenda yang

dilaksanakan dalam kegiatan tersebut. Dapat

menggunakan model Paragraf atau model poin

(bullet)).

Page 59: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Catatan : (berisi catatan tambahan, seperti keterangan

kegiatan atau kesinambungan kegiatan, dll)

Pembuat Resume,

(TTD)

……………………………………….

(Jabatan)

Lampiran IV Peraturan Organisasi PPGT (pasal 27)

Perihal : FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PANITIA

FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PANITIA

A. LAPORAN KERJA

B. LAPORAN KEUANGAN

CONTOH FORMAT ISIAN

A. LAPORAN KERJA

LAPORAN KERJA

PANITIA ……………………

Hari /Tanggal : …………………………….

Jenis Kegiatan :

Waktu Kegiatan :

Tempat Kegiatan :

Page 60: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Deskripsi Kegiatan: Peserta (nama dan Jumlah)

Nama-nama yang ambil bagian

(pemandu acara, moderator,

fasilitator, pemimpin ibadah, dll)

Nama-nama Panitia yang hadir

Nama-nama Pengurus yang

hadir

Nama-nama Undangan yang

hadir

Dll,.

Catatan :

B. LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN

PANITIA ……………………

PER TANGGAL ……………………...

1. POSISI KEUANGAN a. Saldo Awal : …………..

b. Penerimaan : …………..

c. Jumlah (a+b) : …………..

d. Pengeluaran : …………..

e. Saldo Akhir per bulan : …………..

2. RINCIAN PENERIMAAN

3. RINCIAN PENGELUARAN

Page 61: AD-ART dan PO PPGT

PP.001

Catatan :

Keterangan :

Format Laporan ini merupakan panduan sederhana bagi Panitia dan terbuka adanya

pengembangan ide kretifitas baik di tingkat Klasis dan Jemaat dengan tidak

menghilangkan unsur inti dalam laporan ini (Laporan Kerja dan Keuangan).