Acara iv pemeliharaan tanaman

24

Click here to load reader

Transcript of Acara iv pemeliharaan tanaman

Page 1: Acara iv pemeliharaan tanaman

ACARA IVPEMELIHARAAN TANAMAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakangSetelah ditanam, tanaman memerlukan pemeliharaan karena selama

pertumbuhan kadang kala mengalami hal-hal yang kurang menguntungkan seperti

: gangguan hama, gulma, iklim yang buruk, kekurangan air dan sebagainya.

Gangguan tersebut dapat menurunkan mutu hasil. Oleh karena itu, perlu adanya

tindakan untuk menekan serendah mungkin faktor-faktor penghambat tersebut.

Dalam hal ini, pemeliharaan tanaman sangatlah penting, karena

merupakan salah satu faktor penentu dalam produktivitas tanaman. Semakin baik

cara pemeliharaan tanamannya, maka semakin tinggi pula produktivitas tanaman

dan begitu juga sebaliknya. Pemeliharaan tanaman disini dimaksudkan dengan

semua tindakan manusia yang bertujuan untuk memberi kondisi lingkungan yang

menguntungkan sehingga tanaman tetap tumbuh dengan baik dan mampu

memberikan hasil atau produksi yang maksimal. Oleh karena itu, pemeliharaan

sangatlah penting dalam proses budidaya tanaman karena merupakan salah satu

faktor utama. Seringkali para petani melalaikan pemeliharaan teradap tanaman,

sehingga mangalami kerugian. Hal ini tentunya bukanlah yang diharapkan oleh

mereka. Ada beberapa perlakuan tanaman yang diberikan agar diperoleh hasil

tanaman bermutu baik. Iklim tidak dapat dikontrol. Yang masih bisa dipengaruhi

adalah Ketersediaan air, penyerbukan dan jumlah buah yang dihasilkan ( Untung,

1996 ).

B. TujuanDapat mempelajari berbagai macam pemeliharaan tanaman pada berbagai macam

tanaman.

Page 2: Acara iv pemeliharaan tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pemeliharaan merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya

tanaman. Pada prinsipnya pemeliharaan tanaman menyangkut tindakan :

1. Crop management

2. Soil management

3. Pest management

4. Water management

Tindakan-tindakan tersebut merupakan garis besar dari proses

pemeliharaan tanaman. Dengan tindakan-tindakan tersebut, maka hasil dari

budidaya tanaman akan dapat meningkat. Menurut sifat pemeliharaan tanaman

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Pemeliharaan yang bersifat umum, antara lain : penyiangan, pemupukan,

pengendalian hama dan penyakit, irigasi dan drainase.

2. Pemeliharaan yang bersifat khusus : pemangkasan, pembumbunan,

pemberian seresah atau mulching.

Pelaksanaan pemeliharaan tersebut disesuaikan dengan jenis tanaman dan

umur atau stadia pertumbuhan. Faktor keliling yang paling primer tersangkut

dalam pemeliharaan tanaman yaitu : tanah yang memberi hara dan kelembaban

disamping sebagai pendukung secara mekanik, energi penyinaran dalam bentuk

panas cahaya, dan udara yang memberikan karbondioksida dan oksigen. Tanah

dan energi penyinaran bervariasi di permukaan bumi. Walaupun komposisi udara

di atas bumi hamper seragam di atas tanah, persentasi udara di dalam tanah

bervariasi sangat besar. Dalam pemeliharaan, faktor tanah sangat penting

sehingga perlu pemeliharaan terhadap tanah agar tetap subur dan dalam kondisi

yang baik untuk ditanami, yaitu tersedianya unsur hara dalam tanah. Dalam

mendukung kehidupan tanaman, terdapat fungsi tanah yang primer :

1. Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium

pertukaran maupun sebagai tempat persediaan.

2. Memberikan air dan melayaninya sebagai reservoir.

3. Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak.

Page 3: Acara iv pemeliharaan tanaman

Dalam pemeliharaan tanah, kelembaban tanah harus tetap terjaga. Jumlah

air tanah yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas-batas tertentu.

Seperti pada kekurangan air, kelebihan air dapat merupakan kesukaran. Air yang

berlebihan itu sendiri tidak beracun, akan tetapi kekurangan udara pada tanah-

tanah yang kegenanganlah yang menyebabkan kerusakan. Ketersediaan air yang

bagus bagi tanaman adalah yang sesuai dengan kapasitas lapang.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat :

Cangkul

Sabit

Gembor

Lux meter

Pancong

2. Bahan :

Pupuk

Pestisida

Tanaman semusim (jagung dan kangkung)

Tanaman tahunan (durian)

IV. PROSEDUR KERJA

a.Jagung

1. Pembumbunan dilakukan 2 kali seminggu

2. Penyiraman dilakukan 2 kjali sehari pagi dan sore

3. Pemangkasan/detaseling, pada saat usia tanaman 57HST

4. Penyiangan rumput dilakukan dua minggu sekali

5. Pemupukan;

pupuk dasar; urea, KCL, SP 36, dengan dosis 225 gram diberikan pada

saat penanaman, jarak 5 cm dari lubang tanaman.

pupuk lanjutan; urea diberikan 14 HST.

Page 4: Acara iv pemeliharaan tanaman

b. kangkung

1. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore

2. Penyiangan rumput dilakukan dua minggu sekali

3. Pemupukan

pupuk dasar; urea, SP 36 dengan dosis 90 gram diberikan pada saat

penanaman, jarak 5 cm dari lubang tanaman.

pupuk lanjutan; urea diberikan 14 HST.

c. durian.

1. Pembumbunan dilakukan 2 kali seminggu

2. Penyiangan rumput dilakukan dua minggu sekali.

3. Pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan menggunakan pupuk urea,

KCL, dan SP36.

4. Penggunaan pestisida

V. HASIL PENGAMATAN

PERLAKUAN

a.Jagung

1. Pembumbunan dilakukan 2 kali seminggu

2. Penyiraman dilakukan 2 kjali sehari pagi dan sore

3. Pemangkasan/detaseling, pada saat usia tanaman 57HST

4. Penyiangan rumput dilakukan dua minggu sekali

5. Pemupukan;

pupuk dasar; urea, KCL, SP 36, dengan dosis 225 gram diberikan pada

saat penanaman, jarak 5 cm dari lubang tanaman.

pupuk lanjutan; urea diberikan 14 HST.

Page 5: Acara iv pemeliharaan tanaman

b. kangkung

1. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore

2. Penyiangan rumput dilakukan dua minggu sekali

3. Pemupukan

pupuk dasar; urea, SP 36 dengan dosis 90 gram diberikan pada saat

penanaman, jarak 5 cm dari lubang tanaman.

pupuk lanjutan; urea diberikan 14 HST.

c. durian.

1. Pembumbunan dilakukan 2 kali seminggu

2. Penyiangan rumput dilakukan dua minggu sekali. Gulma yang terdapat

pada tanaman;

a. Imperata cylindrical,

b. Euphorbia hirta

c. Aneratum conyzoides

d. Mikania micrantha

e. Cyperus rotundus

3. Pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan menggunakan pupuk urea,

KCL, dan SP36.

4. Penggunaan pestisida

PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA

1. Tanaman tahunan (durian)

a (30 cm dari batang tanaman ) 760 Klux

b (tepat dibawah tepi tajuk) 980 Klux

c (tempat terbuka setinggi 1 m dari permukaan tanah 1801 klux

pH tanah 6,2

Page 6: Acara iv pemeliharaan tanaman

Kelembaban 25%

Waktu pengamatan pukul 17.00 keadaan cuaca agak mendung.

Intensitas cahaya yang diterima =

Intensitas cahaya yang diterima =

= 1075,25 Klux

2. Tanaman semusim (jagung)

a (30 cm dari batang tanaman ) 812Klux

b (tepat dibawah tepi tajuk) 783 Klux

c (tengah-tengah antara dua tanamnan) 786 klux

d (tempat terbuka setinggi 1 m dari permukaan tanah 1867 klux

pH tanah = 6,4

Kelembaban = 45 %

Waktu pengamatan pukul 17.05, umur tanaman 21 hst

Intensitas cahaya yang diterima =

Intensitas cahaya yang diterima=

= 1330,33 Klux

3. Kangkung

(5 cm dari batang tanaman) 3160

(Perpotongan garis diagonal jarak tanam) 3800

(Tengah-tengah diantara dua tanaman) 2830

(Tempat terbuka 1m dari permukaan tanah 6700

pH tanah = 6,5

Kelembaban = 70 %

Waktu pengamatan pukul 17.05, umur tanaman 21 hst

Page 7: Acara iv pemeliharaan tanaman

Intensitas cahaya yang diterima =

Intensitas cahaya yang diterima

=

= 4981,67

HASILa.Pada tanaman semusim yang dipelihara dengan intensif menunjukkan hasil

yang lebih baik doibandingkan bila tidak diberi perawatan yang baik.

Perawatan dan pemupukan yang dilakukan sangat berguna bagi kesuburan

tanaman dan meningkatkan aktivitas visiologi tanaman, seperti fotosintesis.

b. Pada tanaman tahunan, perlakuan yang dilakukan belum

terlihat hasilnya karena waktu pengamatan hanya sekitar 2 bulan, tanaman

yang dipelihara juga sudah tua. Durian yang dipelihara belum dapat dilihat

hasilnya, namun pemeloiharaan yang dilakukan akan memperbaiki aktivitas

fisiologi pada tanaman, memperbaiki penyerapan unsure hara, perbaikan

pada hama yang menggerek batang sangat diperlukan guna menjaga tetap

tegarnya batang tanaman.

Page 8: Acara iv pemeliharaan tanaman

VI. PEMBAHASAN

Pemeliharaan tanaman merupakan suatu usaha untuk

meningkatkan kondisi lingkungan yang baik bagi tanaman. Langkah-langkah

konkrit yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman adalah penyiraman, pupuk

dasar, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemberian pupuk, dan

detasseling.

1. Penyiraman

Cara paling ekonomis dan praktis untuk memenuhi kebutuhan air pada

budidaya baby corn dan kangkung adalah dengan mengandalkan curah hujan atau

saluran irigasi yang ada. Pada saat ini musim hujan jadi pelaksanaan penyiraman

masih mengandalkan dari adanya hujan, namun apabila tidak hujan dilakukan

penyiraman yang intensif dengan bantuan alat gembor untuk menyiram. Dan

kebutuhan air baby corn sebenarnya tidak terlalu banyak, terutama dibutuhkan

pada saat pertumbuhan dan pembentukan tongkol. Apabila tanaman jagung

kekurangan air pada masa pertumbuhan dan pembentukkan tongkol dapat

menyebabkan tongkol menjadi kerdil dan akan tetap kerdil meskipun diberi

perlakuan apapun. Sedangkan pada kangkung pengairan harus diperhatikan agar

tanaman yang kangkung yang diharapkan bisa diperoleh, karena bila lahan

kekurangan air maka kangkung tidak tumbuh secara optimal sehingga harus

dilakukan penyiraman.

Penyiraman tanaman baby corn dilakukan sesaat setelah tanam untuk

membantu perkecambahan benih. Selanjutnya, penyiraman dilakukan satu kali

sehari selama minggu pertama. Penyiraman tidak perlu dilakukan pada saat turun

hujan. Penyiraman dilakukan secukupnya karena jika terlalu banyak dapat

mengakibatkan tanaman mati membusuk.

2. Pemberian pupuk

Tujuan dari pemupukan adalah membuat tanah menjadi subur dan

mensuplai unsur-unsur hara yang kurang di dalam tanah yang dibutuhkan oleh

tanaman. Pemupukan yang teratur akan menghasilkan tanah yang subur.

Page 9: Acara iv pemeliharaan tanaman

Pemupukan juga harus sesuai dengan dosis, apabila terlalu banyak akan membuat

tanah menjadi padat sehingga tanaman menjadi layu dan pada akhirnya dapat

menimbulkan kematian. Dalam praktikum yang dilakukan menggunakan pupuk

Urea, KCl, dan SP36. Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman antara lain :

a. Phosphor(P)

Unsur ini penting sekali sekali untuk pertumbuhan tanaman, mulai dari

perakaran, batang sampai daun. Peranan unsur phosphor di dalam dunia

pertanian amat penting sekali hingga phosphor kerap disebut sebagai The

masterkey of agriculture (kunci utama dalam pertanian). Penggunaan unsur

phosphor haruslah hati-hati karena senyawa unsur phosphor yang diberikan

dalam bentuk senyawa DS atau super phosphat dan triple phosphat tidak

mudah meresap dalam tanah. Peresapan unsur phosphor ini dapat berjalan

dengan cepat, jika tanah cukup banyak mengandung humus. Maka dari itu

penggunaan phosphor ini sebaiknya dicampur dengan pupuk kandang,

kemudian dimasukkan agak dalam ke tanah.

b. Kapur (Ca)

Didalam tanah banyak sekali terdapat zat kapur. Disamping itu zat kapur

juga banyak terdapat di batang, ranting dan perakaran yang besar. Semakin

bertambah tua umur tanaman akan bertambah pula kadar zat kapurnya.

Kekurangan zat kapur ini menurut Reeddomhaas, akan nampak jelas dialami

tanaman yang masih muda. Tanda-tanda yang nampak ialah daunnya

menguning, terutama di bagian tulang daun sehingga daun mudah rontok,

tunas-tunas baru banyak yang tumbuh tapi lekas mati. Hal ini disebabkan

kondisi perakaran jelek dan banyak yang membusuk.

c. Zat mangaan (Mn)

Zat mangaan diperlukan untuk pembentukan hijau daun. Gejala kekurangan

zat ini terlihat pada daun yang mulai tua, warnanya hijau keputihan akan

tetapi warna tulang daunnya tetap hijau

d. Nitrogen (N)

Unsur ini punya pengaruh besar terhadap pertumbuhan batang dan daun,

terlebih pada saat tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pemberian unsur

Page 10: Acara iv pemeliharaan tanaman

nitrogen tidak perlu menunggu sampai menjelang unsur tersebut diperlukan

tanaman karena biasanya tanaman dapatn menyimpan sendiri unsur

nitrogen. Pemberian pupuk yang mengandung nitrogen harus

memperhatikan faktor-faktor seperti umur tanaman, jenis-jenis tanah,

banyaknya curah hujan, kandungan bahan organik.

e. Magnesium (Mg)

Unsur Magnesium sangat diperlukan untuk pembentukan zat hijau daun.

Bagian tanaman yang banyak mengandung zat magnesium adalah biji. Jika

terjadi hujan terus menerus, zat magnesium ini dapat dengan mudah tercuci

sebab zat ini mudah larut sehingga tanah menjadi asam.

f. Kalium (K)

Peranan unsur kalium bagi tanaman tidak kalah penting dengan unsur yang

lain. Tanaman yang kekurangan zat kalium dapat berakibat menipisnya zat

pati (hidrat arang), sehingga tanaman tidak tahan terhadap kekeringan. Hal

ini menunjukkan bahwa unsur kalium mempunyai hubungan erat dengan

sistem penghisapan dan penyimpanan air di seluruh bagian tanaman.

Kekurangan unsur kalium pada tingkat yang berat menyebabkan warna daun

nampak menguning hingga keabu-abuan dan di bagian dekat pokok tulang

daun tampak kering.

g. Zat kuningan (Cu)

Tanaman kekurangan zat kuningan akan mengalami perubahan pada

beberapa bagian tanaman, seperti daun menjadi kasar dan buahnya hijau tua.

Ranting-ranting yang baru terbentuk akan melengkung seperti huruf S dan

didalam kulit serta kayunya terdapat kantong-kantong berisi getah.

Sebaliknya tanaman yang kelebihan zat kuningan akan mengakibatkan kulit

pohon pecah-pecah dan mengeluarkan getah, daun berjatuhan dan akhirnya

pohon mati. Kelebihan zat kuningan dapat terjadi pada tanah-tanah yang

masam sangat cerul dan banyak mengandung pasir.

Page 11: Acara iv pemeliharaan tanaman

h. Belerang (S)

Zat belerang pada tanaman berpengaruh terhadap pembentukan zat protein.

Kekurangan zat ini mengakibatkan daun yang masih muda (pucuk)

menguning dan menjadi kerdil, tunas muda lekas menguning.

i. Zat Besi (Fe)

Zat besi juga punya peranan penting dalam pertumbuhan tanaman. Zat ini

sangat dibutuhkan untuk pembentukan zat hiaju daun dan proses asimilasi.

Hal ini nampak jelas pada daun yang masih muda yang berwarna kuning

atau kehijauan seperti transparan karena kandungan zat hijau daun yang

banyak, sedangkan tulang-tulang daunnya tampak hijau. Tanaman yang

kekurangan unsur zat besi pertumbuhannya akan menjadi kerdil dan

akhirnya berhenti sama sekali. Tanaman di tanah yang mengandung kapur

umumnya sering mengalami kekurangan zat besi. Tanah yang kekurangan

zat besi disebut tanah alkalis. Tanah yang kekurangan zat besi dapat diatasi

dengan cara diberi pupuk ZA atau dengan sulfat besi.

j. Zat seng (Zn)

Kekurangan zat seng hanya terjadi pada tanah bersifat asam atau banyak

mengandung kapur.

k. Zat borium (Bo)

Kekurangan zat borium dapat mengakibatkan pecahnya daun dan

pembentukan callus pada pokok tulang daun dan tulang daun yang lain.

Dari berbagai macam zat yang telah diuraikan seperti tersebut di atas,

ternyata unsur NPK sangat penting dan mutlak harus ada, supaya tanaman

dapat berproduksi tinggi. Selain itu penentuan dosis yang tepat dan

penentuan saat pemupukan yang tepat juga menentukan kesuksesan panen.

Pupuk yang memberikan N, P dan K disebut pupuk lengkap.

Penempatan yang tepat dan saat pemberian merupakan faktor sangat penting

dalam pemupukan. Agar efektif, pupuk harus diberikan di tempat dan di

saat tanaman memerlukannya. Pupuk-pupuk yang gampang larut, dengan

konsentrasi tinggi tidak dapat diberikan pada tanaman-tanaman yang sedang

tumbuh, terutama bila masih muda, karena kerusakan akibat garam. Pada

Page 12: Acara iv pemeliharaan tanaman

tanaman tahunan atau pada tanaman setahun berumur panjang, ketersediaan

hara lebih efisien diatur dengan pemberian berulang selama masa tanam. Ini

terutama harus dilakukan untuk pemupukan nitrogen, karena jumlah

berlebihan dapat diboroskan akibat pencucian, dan saat pemberian-

pemberian sangat kritikal dalam hal tanggapan tanaman. Terdapat berbagai

cara penempatan pupuk. Pemberian secara broadcast, menunjukkan pada

penebaran terserak dari bahan secara merata pada permukaan tanah.

Biasanya dilakukan sebelum tanaman ditanamkan. Pemberian secara

permukaan tersebut, mungkin tidak seefektif seperti cara top dressing yaitu

penempatan pupuk langsung di atas tanaman tumbuh. Bila tanaman peka

terhadap kerusakan, pupuk dapat ditempatkan sepanjang sisi tanaman

sebagai side dressing. Pemberian secara side dressing sering dilaksanakan

bersama penyiangan, jadi tercampur dengan tanah.

3. Penyulaman

Penyulaman dilakukan bagi tanaman yang tidak tumbuh secara baik.

Dimana penyulaman merupakan kegiatan penanaman kembali benih yang tidak

tumbuh atau mengganti tanaman yang pertumbuhannya tidak sempurna

(terhambat). Penyulaman dilakukan 17 hari setelah tanam. Hal ini sangat tepat

karena waktu tersebut tanaman sudah mulai tumbuh secara merata. Dan bagi

tanaman yang tidak tumbuh secara baik baru dilakukan penyulaman pada tanaman

tersebut.

4. Penyiangan

Penyiangan sangat perlu dilakukan agar tanaman jagung dan kangkung

tidak sampai terganggu tanaman liar (gulma). Gulma yang paling banyak terdapat

pada lahan adalah rumput teki. Penyiangan dilakukan dengan cara

membersihkan/ mencabuti tanaman liar (gulma). Gulma yang dibiarkan tumbuh

akan menjadi pesaing bagi tanamn jagung maupun kangkung. Oleh karena itu

penyiangan harus dilakukan sesering mungkin.

Page 13: Acara iv pemeliharaan tanaman

5. Pembumbunan

Pembumbunan hanya dilakukan pada tanaman jagung saja sedangkan pada

tanaman kangkung tidak dilakukan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan

dengan cara menimbun tanah disekeliling tanaman. Pada saat penyiangan,

pembumbunan dilakukan dengan cara membenamkan potongan rumput pada

lahan yang telah dibersihkan pada tanah yang diambil dari tengah ruangan di

antara dua barisan tanaman.

Pembumbunan bertujuan untuk menutup bagian di sekitar perakaran agar batang

tanaman menjadi kokoh dan tidak mudah rebah sekaligus untuk menggemburkan

tanah di sekitar tanaman, selain itu tanaman bisa tumbuh dengan baik secara

optimal tanpa takut roboh atau tertiup angin.

6. Pemberian Pupuk Lanjutan

Pemberian pupuk lanjutan ini bertujuan untuk meningkatkan besarnya

tanaman kangkung dan jumlah tongkol tanaman jagung. Pupuk susulan berupa

Urea sebanyak 1 gr diberikan pada saat tanaman jagung dan kangkung pada umur

28 hari setelah tanam, karena pada saat tersebut tanaman perlu adanya unsur yang

diperlukan bagi dirinya untuk tumbuh dari unsur di tanah yang sudah hilang atau

terserap tanaman tersebut. Pemberian pupuk ini dilakukan setelah kegiatan

pembumbunan.

7. Pembuangan bunga jantan (Detasseling)

Pemeliharaan yang lain adalah pembuangan bunga jantan (detasseling)

yang dilakukan setelah bunga jantan keluar tetapi belum sempat mekar. Di

maksudkan untuk mencegah terjadinya penyerbukan bunga jantan yang dapat

menjadikana persilangan, yang apabila ini terjadi maka baby corn yang

diharapkan tidak akan terjadi. Perlakuan ini hanya dilakukan pada tanaman

jagung.

Adapun cara pembuangan bunga jantan adalah dengan mencabut

tangkainya. Untuk memudahkan pencabutan, maka batang sebelah atas

digoyangkan perlahan-lahan agar pelepah daun agak melebar.

Page 14: Acara iv pemeliharaan tanaman

Pada pengukuran intensitas cahaya yang dilakukan, tanaman jagung

menerima intensitas cahaya sebesar 1330,33 klux, tanaman kangkung sebesar

4891,67 klux dan pada tanaman tahunan yaitu durian sebesar 1075,25 klux.

Penerimaan cahaya yang diterima oleh masing-masing tanaman tergolong normal

untuk pertumbuhan tanaman. Artinya dengan penerimaan intensitas cahaya

sebesar tersebut tanaman dapat tumbuh dengan baik. Cahaya sangat diperlukan

bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang ditanam tanpa cahaya tetapi diberi

sumber pangan dari tempat-tempat cadangan misalnya biji dan umbi akan menjadi

kuning dan mempunyai batang yang sangat panjang dan kurus. Tanaman yang

sama bila diberi cahaya akan membentuk warna hijau yang bertalian dengan

pembentukan klorofil dan perangsangan fotosintesis serta mendapatkan

strukturnya yang normal. Wujud morfologi dari tanaman yang kekurangan

cahaya disebut etiolasi dan dihubungkan dengan pengaruh cahaya kepada

distribusi dan sintesis auksin. Beberapa pigmen antosianin supaya dapat

terbentuk juga memerlukan cahaya. Cahaya mempengaruhi banyak respons lain

dari tanaman, termasuk perkecambahan, pembentukan umbi dan bulb,

pembungaan dan perbandingan kelamin pada bunga. Cahaya mempengaruhi

perkecambahan dan pembungaan dengan pengaruhnya terhadap fitokrom.

Fitokrom dipengaruhi cahaya merah pada spektrum cahaya. Pancararan energi

yang dibutuhkan oleh tanaman terbatas, hampir seluruhnya pada spektrum cahaya

nampak. Pertumbuhan optimum bila seluruh kisaran spektrum cahaya nampak

diberikan. Energi cahaya yang diuraikan dengan istilah partikel disebut foton,

berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Kelembaban tanah yang diukur

pada tanah yang ditanami tanaman jagung sebesar 45 % dan memiliki pH 6,4;

pada tanaman kangkung sebesar 70 % dan memiliki pH sebesar 6,5. Sedangkan

pada tanaman durian sebesar tanahnya memiliki kelembaban sebesar 25 % dan pH

sebesar 6,2. Kelembaban pada tanah yang ditanami jagung dan durian tergolong

kecil. Hal ini dikarenakan tanahnya sebelum diolah keadaannya sangat kering dan

tandus. Sedangkan pada tanah yang ditanami tanaman kangkung kelembabannya

tergolong tinggi, karena daerah sekitarnya banyak perairan sehingga tanahnya

lembab atau basah.

Page 15: Acara iv pemeliharaan tanaman

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dapat terlihat bahwa terdapat

perbedaan yang cukup besar antara tanaman jagung dan kangkung yang diberi

perlakuan pemeliharaan dengan yang tidak mendapat pemeliharaan. Tanaman

yang terpelihara tumbuh lebih bagus dibandingkan dengan yang tidak. Pada

tanaman durian, tidak terlihat perbedaan yang signifikan antara sebelum

pemeliharaan dengan sesudah pemeliharaan. Kemungkinan penyebabnya adalah

karena tanaman durian tersebut sudah tua sehingga pemeliharaan yang dilakukan

tidak terlihat hasilnya.

VII. KESIMPULAN

1. Perlakuan yang perlu dilakukan dalam membuahkan baby corn adalah

pemupukan, penyiraman, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemberian

pupuk lanjutan, dan detasseling. Perlakuan harus tepat waktu sehingga baby

corn yang diharapkan dapat terjadi.

2. Perlakuan pada tanaman kangkung adalah pemupukan, penyiraman,

penyulaman, penyiangan, serta pemberian pupuk susulan.Ketepatan waktu

dalam perlakuan menambah mutu dan hasil tanaman kangkung.

3. Dalam pemupukan usur NPK sangat penting dan mutlak harus ada, supaya

tanaman dapat berproduksi tinggi.

4. Air dapat mempertahankan turgor yang sangat perlu dalam kerumitan

transpirasi dan pertumbuhan tanaman.

5. Pembubunan dan pembuangan bunga jantan (detaeling) hanya dilakukan pada

tanaman babycorn.

6. Cahaya mempengaruhi banyak respons lain dari tanaman, termasuk

perkecambahan, pembentukan umbi dan bulb, pembungaan dan perbandingan

kelamin pada bunga.

7. Tanaman yang terpelihara tumbuh lebih bagus dibandingkan dengan yang

tidak.

Page 16: Acara iv pemeliharaan tanaman

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1984. Dasar- Dasar Bercocok Tanam. Jakarta : Kanisus

Effendi, Suryatana. 1985. Bercocok Tanam Jagung. Jakarta : C.V. Yasaguna

Harjadi, M.M. Sri setyati. 1984. Pengantar Agronomi. Jakarta : Gramedia

Nazaruddin. 1995. Budi Daya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sunarjono, Hendro. 1984. Kunci Bercocok Tanam Sayuran-Sayuran Penting di Indonesia. C.V. Sinar Baru, Bandung.

Tim Penulis PS. 1996. Sweet Corn – Baby Corn. Jakarta : Penebar Swadaya