ACARA II lipid.docx

28
ACARA II KIMIA LIPIDA A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Mempelajari identifikasi senyawa dengan menggunakan greasespot test (tes noda lemak). b. Mempelajari identifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan penyabunan. c. Mempelajari identifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan asam. d. Mempelajari identifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan peroksida. 2. Waktu Praktikum Kamis, 23 Oktober 2014 3. Tempat Praktikum Lantai III, Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram. B. LANDASAN TEORI Lemak dan minyak merupakan makronutrien penting yang menempati urutan kedua setelah HA sebagai bahan bakar untuk memberikan energi kepada sel-sel tubuh. Lemak mempunyai fungsi lain yang tidak dimiliki oleh HA seperti pembentukan komponen membran vitamin larut lemak. Berdasarkan bentuknya, lemak dibedakan dengan minyak yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Lemak atau minyak yang terdapat didalam tubuh disebut pula lipid. Lemak yang ada

Transcript of ACARA II lipid.docx

ACARA IIKIMIA LIPIDA

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM1. Tujuan Praktikuma. Mempelajari identifikasi senyawa dengan menggunakan greasespot test (tes noda lemak).b. Mempelajari identifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan penyabunan.c. Mempelajari identifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan asam.d. Mempelajari identifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan peroksida.2. Waktu PraktikumKamis, 23 Oktober 20143. Tempat PraktikumLantai III, Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORILemak dan minyak merupakan makronutrien penting yang menempati urutan kedua setelah HA sebagai bahan bakar untuk memberikan energi kepada sel-sel tubuh. Lemak mempunyai fungsi lain yang tidak dimiliki oleh HA seperti pembentukan komponen membran vitamin larut lemak. Berdasarkan bentuknya, lemak dibedakan dengan minyak yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Lemak atau minyak yang terdapat didalam tubuh disebut pula lipid. Lemak yang ada dalam makanan maupun tubuh dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama yaitu trigliserida, kolesterol dan fosfolipid. Asam lemak dapat dibedakan pula antara asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Keduanya dibedakan berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap antara dua atom karbonnya dalam rumus bangunnya. Minyak nabati seperti minyak zaitun, kanola dan kacang lebih banyak mengandung asam lemak omega-9 atau asam oleat sementara minyak kelapa mengandung lebih banyak asam lemak jenuh atau asam palmitat. Karena itu, dua jenis minyak yang disebutkan terakhir ini sering digolongkan kedalam jenis minyak jenuh kendati minyak sawit sendiri dengan pemrosesan dalam industri sudah terolah menjadi jenis minyak yang mengandung cukup banyak asam lemak tak jenuh (Hartono, 2006 : 28).Yang dimaksud dengan lemak disini adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. jadi tiap atom karbon mempunyai gugus OH. Suatu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang disebut monogliserida, digliserida, atau trigliserida. Lemak pada hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak tak jenuh. Lemak hewan dan tumbuhan mempunyai susunan asam lemak yang berbeda-beda. Untuk menentukan derajat ketidak jenuhan asam lemak yang terkandung didalamnya diukur dengan bilangan iodium (Poedjiadi, 2012 : 59).Asam lemak adalah asam organic berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4-24, asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida bersifat tidak larut di dalam air dan tampak berminyak atau berlemak. Asam lemak terdapat secara bebas atau berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan. Tetapi terdapat dalam bentuk yang terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipida yang berbeda; asam lemak dapat dibebaskan dari ikatan ini oleh hidrolisis kimia atau enzimatis (Lehninger, 2008 : 341).Lipid adalah jenis senyawa organik yang bersifat nonpolar. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar, seperti air atau alcohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform. Oleh sebab itu pada penelitian ini digunakan solven kloroform yang dapat melarutkan lipid dan keberadaan methanol sebagai solven polar digunakan untuk mengikat air. Semakin banyak solven nonpolar yang ditambahkan maka luas permukaan kontak antara molekul-molekul solute dan solven makin besar pula sehingga molekul-molekul solute lebih mudah larut dalam solven. Setelah perbandingan solven 2 : 3 kenaikan ekstrak lipid tidak terlalu signifikan dan relative stabil dan dapat dikatakan bahwa kemampuan solven untuk melarutkan solute sudah berkurang sehingga dengan penambahan solven lebih besar tidak efektif lagi (Wijanarko, 2012).Asam lemak bebas adalah nilai yang menunjukkan jumlah asam lemak bebas yang ada di dalam lemak atau jumlah yang menunjukkan berapa banyak asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak setelah lemak tersebut dihidrolisa. Tujuan analisa kadar asam lemak bebas (dalam bidang industry sabun) adalah mengukur seberapa besar banyaknya asam lemak bebas yang terdapat dalam sabunsehingga kita dapat menentukan apakah produk sabun yang terbentuk sesuai dengan SNI 06-2878-1992 dimana kadar asam lemak bebas dalam produk harus