acara 9 beres

download acara 9 beres

of 12

Transcript of acara 9 beres

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    1/12

    1

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN

    ACARA IX

    ANALISIS TATA LETAK HASIL RANCANGAN

    Disusun Oleh :

    Aditya Nugroho (9155)

    Agra Zulfanuddin (9161)

    Adityo Dwi Putranto (9194)

    Yukki Hisa P.A (9333)

    Co. Asisten:

    M. Muchfiroddin

    LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

    JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2010

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    2/12

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    3/12

    3

    B. Tujuan PraktikumPraktikan dapat melakukan analisis hasil rancangan tata letak

    menggunakan kriteria jarak perpindahan, jumlah back tracking, keterkaitan

    kegiatan, dan kenyamanan kerja secara teoritis.

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    4/12

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas

    produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang,

    sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat

    berlangsung dengan lancar dan teratur. Perencanaan layout merupakan kombinasi

    yang optimal antara fasilitas produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas

    gudang, penanganan produk serta semua peralatan produksi). Perencanaan layout

    perusahaan selalu diperlukan karena adanya perubahan desain produk, adanya

    produk baru adanya perubahan volume permintaan dan sebagainya. Klasifikasi

    perencanaan layout terdiri dari, perubahan kecil layout yang sudah ada, adanya

    penambahan fasilitas produksi, merubah susunan layout dan pembangunan pabrik

    baru (Massova, 2008).

    Tata letak fasilitas pabrik harus dirancang untuk memungkinkan

    perpindahan yang ekonomis dari orang dan bahan selama proses. Jarak

    pengangkutan diusahakan sependek mungkin dan pengambilan serta peletakan

    produk dan peralatan diminimumkan. Hal ini akan menghasilkan minimalisasi

    biaya penanganan bahan, penurunan waktu proses kerja dan mesin menganggur

    (Wignjosoebroto, 1996).

    Menurut Machfud dan Agung (1990), prinsip-prinsip dari pengaturan tata

    letak fasilitas pabrik adalah:

    a. Prinsip integrasi menyeluruh, yaitu mengintegrasikan setiap komponendalam proses produksi (pekerja, bahan, mesin/peralatan dan factor lain

    yang berkaitan) sehingga dicapai suatu susunan tata letak yang paling

    baik.

    b. Prinsip jarak perpindahan bahan yang minimum, yaitu jarak pergerakanbahan/ komponen antar operasi atau proses yang minimum.

    c. Prinsip aliran, yaitu area kerja yang disusun sedemikian rupa sehinggasetiap operasi berlangsung sesuai dengan urutan yang baik.

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    5/12

    5

    d. Prinsip volume ruangan, yaitu pengaturan penggunaan ruang yangtersedia secara ekonomis.

    e. Prinsip kepuasan, kenyamanan dan keamanan bagi pekerja.f. Prinsip fleksibilitas.

    Jenis-jenis tata letak adalah sebagai berikut (Moore,1962) :

    1. Fixed positionFixed Position merupakan tata letak yang paling sederhana. Pekerja,

    material, dan ketrampilan manajerial dibawa ke lokasi tempat pekerjaan

    dilakukan. Contoh dari tata letak ini adalah konstruksi bendungan dan

    bangunan.

    2. Job ShopTata letakJob Shop disusun berdasarkan pengelompokan pekerja dan

    peralatan mempunyai fungsi yang sama. Tata letak ini seringkali disebut

    dengan nama tata letak proses atau tata letak fungsional karena fungsi-

    fungsi khusus seperti inspeksi produk, yang dilakukan pada suatu tempat

    untuk berbagai produk. Contohnya toko mesin dan rumah sakit.

    3. Batch ProcessingProses dengan jumlah order besar pada bagian-bagian serupa seperti

    suatu group yang melalui urutan. Produksi yang sama pada Job Shop

    merupakan prinsip batch processing. Tata letak Batch Processing

    memungkinkan produsen mencapai skala ekonomi dengan membentuk

    aktivitas yang sama untuk mengatur volume produk. Contoh dari tata

    letak ini adalah produk mebel yang mempunyai jumlah order besar.

    4. Line ProcessingTata letakLine Processingmerupakan penyusunan pekerja dan peralatan

    menurut urutan operasi. Tata letak ini seringkali disebut tata letak produk

    line atau assembly line karena menggunakan conveyor dan peralatan

    otomatis untuk meminimumkan penanganan bahan secara manual.

    Contoh pada pembuatan produk pangan dan pembuatan mobil.

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    6/12

    6

    5. Continuous FlowTata letakContinuous Flow berorientasikan pada suatu teknologi proses

    seperti produksi bahan kimia dan listrik. Fasilitas proses seringkali

    otomatis dan didesain agar dalam pengoperasiannya sebagai satu bagian

    terpadu.

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    7/12

    7

    BAB III

    METODOLOGI PRAKTIKUM

    A. Alat dan Bahan1. Alat tulis2. Kalkulator3. Penggaris4. Hasil praktikum acara I sampai VIII (denah tata letak, peta dari ke-, route

    sheet, MPPC, kebutuhan ruang dan luas lantai, PKK, DKK, DPW dan

    template)

    B. Prosedur Praktikum1. Dibuat diagram aliran dari tata letak perbaikan hasil rancangan.2. Dihitung jarak perpindahan bahan dan back tracking, lalu bandingkan

    dengan tata letak awal (sebelum diperbaiki : acara 1).

    3.

    Dihitung perubahan yang terjadi (nilai + menunjukkan hasil rancanganmenjadi lebih jauh perpindahan bahannya dan jumlah back trackinglebih

    banyak, nilaisebaliknya).

    4. Digunakan peta keterkaitan kegiatan di acara 7 untuk mengevaluasi tataletak hasil rancangan.

    5. Dituliskan kegiatan-kegiatan yang peletakannya memenuhi dan tidakmemenuhi kriteria kedekatan pada PKK.

    6. Dibahas hasilnya.

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    8/12

    8

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil PraktikumTabel analisis tata letak hasil rancangan

    No Kriteria Tata Letak Keterangan

    Sebelum Sesudah

    1 Jarak perpindahan barang 79 m 41,5 m Stasiun kerja penggilingan

    dipindah supaya cukup

    berdekatan dengan

    pencampuran

    2 Jumlah backtracking 0 0 Sebelum perbaikan tidak ada

    backtracking pada stasiun kerja

    yang sama, tapi ada proses yang

    harus dilalui dengan stasiun

    yang sama

    3 Jumlah kegiatan yang tidak

    terpenuhinya keterkaitan A

    1 0 Stasiun kerja penggilingan dan

    pemotongan awalnya berjauhan

    4 Jumlah kegiatan yang tidak

    terpenuhinya keterkaitan B

    0 0 Penimbangan dan pencucian

    jaraknya cukup berdekatan baik

    layout awal dan layout baru

    5 Kenyamanan tata letak bagi

    karyawan

    + +++ Jumlah backtracking berkurang,

    jarak proses tidak berjauhan

    lagi

    6 Jumlah dinding permanen

    yang harus dirobohkan (m

    panjang)

    - 1 m Penambahan pintu untuk stasiun

    kerja penggilingan yang

    dipindah

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    9/12

    9

    7 Jumlah dinding yang harus

    dibangun (m panjang)

    - 55 m Perkiraan untuk membangun

    tempat baru di lahan kosong

    sebelah industri

    Pembahasan

    Pada praktikum acara terakhir ini, kami akan mengevaluasi tata letak hasil

    perancangan yang telah dibuat pada acara 8. Penyusunan tata letak yang baik

    adalah tata letak yang meminimalkan back trackingdan pemindahan barang, serta

    memperhatikan keterkaitan kegiatan, dan kenyamanan kerja. Tujuan dari evaluasi

    tata letak hasil rancangan ini adalah untuk melihat apakah perbaikan atau

    rancangan tata letal yang telah dibuat benar-benar sudah memenuhi kriteria tata

    letak yang baik dengan ditandai dengan berkurangnya jarak pemindahan bahan,

    berkurangnya back tracking tetapi masih memenuhi keterkaitan kegiatan.

    Cara kerja melakukan evaluasi tata letak hasil rancangan kali ini yang

    pertama dilakukan adalah membuat diagram alirannya yang terbaru agar dapat

    memudahkan dalam membandingkan tata letak awal (laporan acara 1) dengan tataletak yang baru. Sebelum di bandingkan lebih baik menghitung back trackingnya

    terlebih dahulu. Setelah itu, perlakuan selanjutnya adalah menghitumg perubahan

    yang terjadi dengan cara (nilai + menunjukkan hasil rancangan menjadi lebih jauh

    perpindahan bahannya dan jumlah back trackinglebih banyak, nilai sebaliknya).

    Selain menggunakan laporan acara 1, dalam mengevaluasi tata letak hasil

    rancangan digunakan juga laporan acara 7 tentang peta keterkaitan kegiatan untuk

    menentukan kegiatan-kegiatan yang peletakannya memenuhi dan tidak memenuhi

    kriteria kedekatannya.

    Pada tata letak hasil rancangan kali ini terdapat kelebihan dan

    kekurangannya. Kelebihannya adalah jarak perpindahan barang lebih kecil

    dibandingkan dengan tata letak awalnya, tidak adanya back tracking, sudah sesuai

    dengan aliran bahan, lebih nyaman di banding tata letak sebelumnya karena posisi

    setiap stasiun kerja yang saling berkaitan sudah berdekatan dan jumlah

    ruangannya ditambah dengan memanfaatkan lahan kosong yang masih ada di

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    10/12

    10

    sebelah bangunan lama. Sedangkan kekurangan tata letak yang baru adalah

    kesulitan untuk merealisasikannya karena butuh biaya yang sangat banyak untuk

    melakukan pembangunan beberapa ruangan baru. Apabila hal tersebut dapat

    terealisasi, pekerja juga butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan tata letak

    yang baru karena pekerja sudah terbiasa dengan tata letak yang lama.

    Terdapat beberapa manfaat evaluasi tata letak hasil rancangan kali ini

    adalah dapat mengetahui bagian mana yang kurang baik dari tata letak

    sebelumnya maupun tata letak hasil rancangan yang baru. Selain itu, dapat

    mengetahui apakah ada back tracking atau tidak, dapat memperbaiki pola aliran

    bahan menjadi lebih berurutan sesuai dengan proses produksi, memperkecil jarak

    perpindahan bahan yang ada, menambah evektivitas proses produksi pada industri

    yangko Pak Prapto.

    Kelebihan hasil tata letak yang baru yaitu jarak perpindahan barang

    menjadi berkurang sehingga mempersingkat waktu, ditunjukkan dengan

    penambahan ruangan untuk stasiun kerja penggilingan. Jumlah backtracking

    berkurang. Kekurangan dari tata letak yang baru adalah sulit untuk direalisasikan

    melihat dari sisi biaya dan lama pembangunan.

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    11/12

    11

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan1. Hasil perancangan tata letak memperhatikan kriteria jarak perpindahan,

    jumlah back tracking, keterkaitan kegiatan, dan kenyamanan kerja secara

    teoritis.

    2. Pada tata letak yang baru jarak perpindahan barang berkurang dari 79 mmenjadi 41,5 m. Jumlah dinding permanen yang harus dirobohkan sepanjang

    1 m untuk pembuatan pintu baru dan jumlah dinding permanen yang harus

    dibangun sepanjang 55 m untuk membangun ruangan baru untuk beberapa

    stasiun kerja agar berdekatan.

    B. SaranSaat praktikum tidak mengajak praktikan mengobrol hal yang tidak

    termasuk materi karena akan mengganggu konsentrasi praktikan dalammengerjakan laporan sementara.

    .

  • 7/29/2019 acara 9 beres

    12/12

    12

    DAFTAR PUSTAKA

    Agung, dan Machfud. 1990.Perancangan Tata letak pada Industri Pangan. Pusat

    Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor

    Massova. 2008. Manajemen Produksi dan Industri Kecil.

    www.massofa.wordpress.com. Diakses tanggal : 9 Mei 2010

    Moore, J.M. 1962. Plant Layout Design. MacMillan Publishing Co, Mc. New

    York. USA

    Wignjosoebroto, S. 1996.Ergonomi, Studi Gerak dan Studi Waktu. Penerbit Guna

    Widya. Surabaya

    http://www.massofa.wordpress.com/http://www.massofa.wordpress.com/