ACARA 5
-
Upload
ichiharayuko -
Category
Documents
-
view
109 -
download
5
Transcript of ACARA 5
LAPORAN PRAKTIKUMENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
Oleh:Anissa Rosa S.
A1H008019
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2010I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan energi di Indonesia, dan secara khusus di Jawa Tengah, kian
meningkat. Namun demikian kebutuhan energi tersebut cenderung tidak dapat
dipenuhi dari persediaan yang ada, salah satunya dikarenakan masih
digunakannya BBM sebagai sumber energi utama. Bila keadaan ini dibiarkan saja
maka dikhawatirkan akan terjadi berbagai dampak negatif.
Energi air yang merupakan salah satu jenis sumber energi alternatif yang
bisa didapat dari sungai, irigasi, dan lainnya. Sebagai cermin dari besarnya potensi
tersebut adalah terdapatnya 23 sungai besar di Provinsi Jawa Tengah. Di wilayah
Jawa Tengah terdapat banyak daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan
aliran listrik. Oleh karena itu, energy air dapat dimanfaatkan sebangai sumber
energi pembangkut listrik tenaga mikrohidro.
B. Tujuan
1. Mengetahui secara teoritis penjelasan tentang PLTMH.
2. Memngetahui infrastruktur PLTMH.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan sumber energy yang selama ini masih benyak digunakan
hanya untuk irigasi dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring
dengan perkembangan teknologi, maka air tidak hanya dimanfaatkan untuk irigasi
malainkan sebagai sumber energi listrik. Salah satunya adalah pembangkit listrik
tenaga air (PLTA). Pembangkit listrik tenaga air dapat menghasilkan listrik dalam
jumlah besar, namun membutuhkan air dalam jumlah besar pula.
Diperlukan pembangkit listrik yang menggunakan energy air yang tidak
terlalu besar agar dapat memenuhi kebutuhan listrik pada daerah terpencil yang
tidak memiliki jumlah air yang besar. Saat ini telah ada pembangkit listrik yang
menggunakan energy air dengan jumlah yang sedikit, namun dapat menghasilkan
listrik yang besar. Pembangkit listrik ini disebut Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH). Penerapan PLTMH telah banyak diterapkan di daerah-
daerah terpencil sebagai solusi untuk menghaisl kan listrik di daerah tersebut.
Energy listrik dari sumber tenaga air (Mikrohidro) merupakan bangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang memiliki dampak ganda,
baik untuk meningkatkan penyediaan dan pemerataan energy maupun menjadi
wahana guna meningkatkan kemampuan industry dalam negeri untuk menangani
pembangunan PLTMH mulai dari tahap studi kelaykan, perencanaan, pembuatan
mesin dan peralatan, hingga pemasangannya.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit
listrik berskala kecil (kurang dari 200 kW) , yang memanfaatkan tenaga
(aliran) air sebagai sumber penghasil energi. PLTMH termasuk sumber energi
terbarukan dan layak disebut clean energy karena ramah lingkungan. Dari segi
teknologi, PLTMH dipilih karena konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan,
serta mudah dalam perawatan dan penyediaan suku cadang. Secara ekonomi,
biaya operasi dan perawatannya relatif murah, sedangkan biaya investasinya
cukup bersaing dengan pembangkit listrik lainnya. Secara sosial , PLTMH
mudah di terima masyarakat luas PLTMH biasanya dibuat dalam skala desa di
daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN. Tenaga air
yang digunakan dapat berupa aliran air pada sistem irigasi, sungai yang
dibendung atau air terjun.
Dalam penentuan penentuan suatu potensi sumber tenaga air bagi
pembangkit tenaga mekanis atau listrik ada tiga factor yang perlu diperhatikan,
yaitu:
1. Jumlah ketersediaan air
2. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan
3. Jarak lokasi yag dapat dimanfaatkan terhadap pusat jaringan transmisi
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Kertas
2. Alat tulis
B. Cara Kerja
1. Mengamati infrastruktur PLTMH.
2. Mencatat infrastruktur yang ada PLTMH.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik
berskala kecil (kurang dari 200 kW) , yang memanfaatkan tenaga (aliran) air
sebagai sumber penghasil energi. PLTMH termasuk sumber energi terbarukan
dan layak disebut clean energy karena ramah lingkungan. Dari segi teknologi,
PLTMH dipilih karena konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan, serta
mudah dalam perawatan dan penyediaan suku cadang. Secara ekonomi, biaya
operasi dan perawatannya relatif murah, sedangkan biaya investasinya cukup
bersaing dengan pembangkit listrik lainnya. Secara sosial , PLTMH mudah di
terima masyarakat luas PLTMH biasanya dibuat dalam skala desa di daerah-
daerah terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN. Tenaga air yang
digunakan dapat berupa aliran air pada sistem irigasi, sungai yang dibendung
atau air terjun.
Prinsip kerja PLT Mikrohidro pada prinsipnya memanfaatkan beda
ketinggian dan jumlah debit airmper detik yang ada pada aliran air saluran
irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga
menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan generator
dan menghasilkan listrik.
Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan
untuk mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak
PLTMH. Bendungan ini dapat berupa bendungan beton atau bendungan
beronjong. Bendungan perlu dilengkapi dengan pintu air dan saringan sampah
untuk mencegah masuknya kotoran atau endapan lumpur . Bendungan
sebaiknya dibangun pada dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir.
Di dekat bendungan dibangun bangunan pengambilan (intake), dapat
dilihat pada gambar 1. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan saluran
penghantar yang berfungsi mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi
dengan saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air
yang berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau tertutup. Di ujung
saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini berfungsi untuk
mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang masuk ke turbin
relatif bersih. Saluran ini dibuat dengan memperdalam dan memperlebar saluran
penghantar dan menambahnya dengan saluran penguras. Kolam penenang
(forebay) juga dibangun untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke
turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat (penstok). Saluran ini dibuat
dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin untuk
menghemat pipa pesat.
Gambar 1. Intake
Gambar 2. Kolam penenang
Gambar 3. Saluran pelimpah
Gambar 4. Penstock
Pipa pesat ber fungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam
pipa ini , energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi energi
kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasanya terbuat dari pipa baja yang
dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus
didukung oleh pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya.
Pondasi dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang
sesuai dengan kondisi tanah.
Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian inlet.
Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan
turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner atau blade (komponen
utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang
dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan
menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi yang
timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh
sistem ini harus balance. Turbin perludilengkapi casing yang berfungsi
mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci
turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan
berfungsi untuk menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Day a poros dari turbin ini harus di transmisikan ke generator agar
dapat diubah menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada
mikrohidro adalah generator sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi
daya ini dapat berupa sistem transmisi langsung (daya poros langsung
dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan kopling), atau sistem
transmisi daya tidaklangsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk
memindahkan daya antara dua poros sejajar . Keuntungan sistem transmisi
langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan ef isiensinya lebih tinggi .
Tetapi sumbu poros harus benar-benar lurus dan putaran poros generator harus
sama dengan kecepatan putar poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu
dapat diatasi dengan bantuan kopling fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk
mengoreksi rasio kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak langsung
memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan generator secara lebih luas
karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama dengan kecepatan putar
poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar
adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW.
Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah pulley,
bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat langsung
ditransmisikan lewat kabel pada tiang- tiang listrik menuju rumah konsumen.
Gambar 5. Turbin
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam
sebuah rumah yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan
dari pondasi rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat
getaran. Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan
dan pemeriksaan.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH),merupakan
salah satu alternatif supply energi listrik, khususnya di pedesaan.PLTMH sendiri
sebenarnya termasuk kelompok energi celestial atau energy income yaitu energi
yang mencapai bumi dari angkasa luar. Sifat energi ini adalah terbarukan. Energi
ini relatif bebas dari polusi. Ada beberapa alasan mengapa PLTMH merupakan
pilihan yang tepat:
a. Potensi energi air yang melimpah;
b. Teknologi yang handal dan kokoh sehingga mampu beroperasi lebih dari 15
tahun;
c. Teknologi PLTMH merupakan teknologi ramah lingkungan dan terbarukan;
d. Effisiensi tinggi (70-85 persen).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulam
1. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik
berskala kecil, yang memanfaatkan tenaga aliran air sebagai sumber
penghasil energi.
2. Infrastuktur yang terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) adalah bendungan, bak penenang, saluran pelimpah, pipa pesat
(penstock), dan rumah pembangkit (rumah turbin).
B. Saran
Sebaiknya dilakukan survey tempat praktikum terlebih dahulu, agar seluruh
praktikan dapat mencapai tujuan kunjungan.
DAFTAR PUSTAKA
Damastuti, Anya P. 1997. Tenaga Listrik Tenaga Mikrohidro (on line). http://www.elsppat.or.id/download/file/w8_a6.pdf daiakses pada tanggal.20 Oktober 2010.
Kamarudin,A,dkk. 1989. Energi dan Listrik Pertanian. JICA. IPB. Bogor
LIPI. 2005. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (on line). http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1131245366 diakses pada tanggal 19 Oktober 2010.