acara 5 fix

download acara 5 fix

of 21

Transcript of acara 5 fix

92

V. MIKROBIOLOGI TERAPANA. Pendahuluan1. Latar BelakangMikroorganisme dapat kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-harinya. Mikroorganisme terdapat di air, tanah, dan udara bahkan di dalam tubuh kitapun terdapat mikroorganisme. Di dalam makanan-makanan yang tidak higienis juga banyak terdapat mikroorganisme, bahkan kalau kita lupa cuci tangan sehabis berjaba8t tangan atau dalam interaksi lainnya dengan sesama manusia maka mikroorganisme cepat masuk ke tubuh kita. Mikroorganisme tidak selamanya berdampak negatif bagi kita. Justru mikroorganisme baik, dapat dimanfaatkan untuk industry makanan dan minuman seperti pembuatan keju, yoghurt, roti, wine, bier, tape, nata, brem dll. Mikroorganisme juga berperan dalam dunia medis seperti contohnya dalam pembuatan antibiotic, vitamin (B12 dan B2) serta untuk pembuatan vaksin. Selain itu masih banyak peran mikrobiologi yang berguna bagi kehidupan manusia.Pada praktikum kali ini, akan mempelajari tentang pengarug mikrobia dalam pembuatan bahan makanan yaitu nata serta akan mempelajari bagaimana cara menginokulasi mikrobia. Nata merupakan sekumpulan sel bakteri atau selulosa yang terbentuk akibat dari aktivitas Azectobacter xylinum pada media cair yang menggandung karbon dan dalam suasana yang asam. Nata yang sudah kita kenal secara umum diantaranya adalah nata yang terbuat dari air kelapa atau yang sering disebut dengan nata de coco, nata de soya yang terbuat dari limbah cair pengolahan tahu (whey tahu), dan nata de pina yang terbuat dari ekstrak nanas. Bahan bahan tersebut merupakan sumber karbon dari pembuatan nata itu sendiri. Inokulasi merupakan pemindahan inokulum dari suatu sumber ke suatu bagian tumbuh inangnya. Contoh inokulum adalah spora jamur, misellium jamur, sel bakteri dsb. Teknik inokulasi terdiri dari berbagai macam. Teknik nikokulasi sendiri terdiri dari berbagai tahap. Tahap pertama adalah pembuatan planet anggrek. Dalam pembuatan planet anggrek ini ada dua kegiatan yaitu membuat larutan stock dan membuat media tanam. Tahap ke dua dari inokulasi mikroba adalah mengecambahkan kedelai. Serta hatap terakhir adalah menginokulasi mikroba. Bahan-bahan nyang digunakan yaitu planet anggrek, kedelai yang dikecambahkan, zeolit, dan inokulum mikroba yang berupa mikoriza, BPN, dan BPF.2. Tujuan PraktikumTujuan dari acara ke-lima Merikrobiologi terapan ini adalah:a. Mempelajari mikrobia yang berperan pada pembuatan nata dan proses pembuatan nata.b. Meningkatkan pemahaman dan memberikan ketrampilan dalam menginokulasi mikrobia pada planet anggrek dan bibit kedelai.c. Menguji dan menganalisis hasil inokulsai yang berupa terbentuknya asosiasi mikrobia dan pengamatan hasil aktivitas fungsisonal mikroba terhadap tanaman.

B. Tinjauan Pustaka1. Pembuatan NataNata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih dan menyerupai gel yang terapung pada bagian permukaan cairan (nata tidak tumbuh di dalam cairan). Bahan yang dapat digunakan sebagai media untuk pembuatan nata adalah air kelapa sehingga produknya dikenal dengan nata de coco. Selain itu bahan lain yang biasa digunakan adalah ekstrak nanas (nata de pina), dan kedelai taupun kecutan tahu (nata de soya) serta bahan lain yang mengandung glukosa. Mikrobia yang aktif dalam pembuatan nata adalah bakteri pembentuk asam asetat yaitu Azetobacter xylinum. Mikrobia ini dapat menguabah gula menjadi selulosa. Mikroba ini akan membentuk enzim ekstraseluler yang nantinya akan menyusun glukosa yang terkandung dalam bahan menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Benang benang tersebut jumlahnya jutaan dan seiring berjalannya waktu akan memadat dan berwarna putih Jalinan selulosa inilah yang membuat nata berwarna putih (Winarno 2004).Pembuatan nata menurut Warisno (2004) adalah sebagai berikut : a) Persiapan starter. Air kelapa disaring menggunakan kain kasa. Air kelapa direbus sampai mendidih, ditambahkan urea, gula pasir dan asam cuka, kemudian sampai larutan memikiki pH 4. Larutan yang masih panas dituang ke dalam botol yang sudah disterilkan sebanyak dua pertiga bagian botol. Botol ditutup dengan kertas koran dan diikat kuat, disimpan diruang inkubasi selama satu minggu. Setelah satu minggu, terbentuk lapisan berwarna putih, starter siap digunakan. b)Proses Fermentasi. Bahan dasar nata didiamkan sampai kotoranya mengendap, disaring dengan kain kasa, kemudian direbus sampai mendidih selama 15 menit. Pupuk ZA, gula pasir, dan asam cuka dimasukan, diaduk sampai tercampur rata. 1 liter larutan yang masih panas tersebut dimasukan ke dalam loyang plastik atau baki. Loyang ditutup kertas koran dan diikat kuat, kemudian dibiarkan dingin. 100 ml starter dimasukan ke dalam loyang, kemudian fermentasi selama satu minggu. c)Pemanenan nata. Nata siap dipanen setelah diinkubasi selama 8-14 hari. Kertas koran penutup dibuka, nata diambil dan dikumpulkan dalam satu wadah. Saat memanen nata, ada bagian yang tidak bisa dipanen yaitu cairan atau padatan. Cairan merupakan sisa media nata, sedangkan padatan berupa nata yang busuk, rusak, berjamur, atau nata yang bentuknya tidak teratur. Nata yang telah disortir selanjutnya dicuci 6 bersih dan dipotong-potong sesuai selera. Aroma masam dihilangkan dengan cara mencuci dan merendam nata dengan air bersih minimal dua kali setelah itu direbus selama 5 menit.Proses pembuatan nata oleh bakteri Acetobacter xylinum merupakan kegiatan sintesa selulosa yang dikatalis oleh enzim pensintesis selulosa yang terikat pada membran sel bakteri. Penguraian/fermentasi gula dilakukan melalui jalur heksosa monofosfat dan siklus asam sitrat. Dalam kegiatan ini dihasilkan jutaan benang-benang putih yang nantinya akan memadat menjadi sebuah gumpalan yang dinamakan nata. (Susilawati dan Mubarik 2002).2. Inokulasi MikrobiaLarutan stok merupakan larutan yang berisi satu atau lebih komponen media yangkonsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi kompenen tersebut dalam formulasi mediayang akan dibuat. Larutan stok biasanya dibuat dengan konsentrasi 10, 100 atau 1000 kalilebih pekat. Jika larutan stok dibuat, pembuatan media dapat dilakukan dengan caramengambil sejumlah larutan stik sehingga konsentrasinya menjadi sesuai dengan yangterdapat pada formulasi media yang dikehendaki (Yusnita 2003).Mikoriza merupakan bentuk hubungan simbiosis mutualistik antara fungi dengan akar tumbuhan tingkat tinggi, tanaman inang memperoleh hara nutrisi sedangkan fungi memperoleh senyawa karbon hasil fotosintesis . Istilah tersebut pertama kalidiperkenalkan oleh Frank pada tahun1877 di Jerman. Saat ini diketahui 2 tipe mikoriza yaitu 1) arbuskular mikoriza, 2) ektomikoriza, 3) ektendomikoriza, 4) arbutoid mikoriza, 5) monotropoid mikoriza, 6) ericoid mikoriza, 7) orchid mikoriza. Pembagian ini didasarkan pada karakter-karakter 1) ada/tidaknya septa, 2) intraselulerkolonisasi, 3) keberadaan mantel Hartig netserta 4) acrophyl (Sharma MP Gaur A Mukerji KG 2007).Inokulasi penanaman bakteri atau bisas disebut juga inikilasi adalah pekerjaan memindahkan baktri dari medium yang lama kemedium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahuli diusahakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijiseputro 1998).Penanaman bakteri (inokulasi) merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari suatu medium ke medium baru. Dilingkungan sekitar terdapat berbagai jenis mikroba yang sangat beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak. Secara alami bakteri akan ditemukan dalam populasi campuran, dimana dalam populasi tersebut terdapat banyak dan jenis bakteri. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni. Untuk dapat mempelajari sifat-sifat biakan, morfologi dan sifat faalinya maka mikroba yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa harus diperoleh biakan murni yang menggandung satu macam bakteri, maka dilakukan penanaman bakteri (inokulasi) (Djide 2011).

C. Metode Praktikum1. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum Mikrobiologi Terapan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 Oktober 2013 pukul 08.50 - 11.00 WIB, bertempat di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Alata. Pembuatan Nata1) Toples2) Kain Bersih3) Pengaduk4) Pipet5) Gelas ukur6) Karet Gelangb. Inokulasi Mikroba1) Pembuatan Planet Anggreka) Pembuatan larutan Stocki. Timbangan Analitikii. Sendokiii. Erlenmayerb) Pembuatan Media Tanami. Timbangan Analitikii. Botol-botol Kulturiii. Magnetik Stireriv. pH Meterv. gelas Pilalavi. pipetvii. Plastik PP 0,3 mmviii. Karet Gelang ix. Kertas label

2) Pengkecambahkan kedelaia. Pertidishb. Kapas3) Inokulasi Mikrobaa. Gelas Plastik3. Bahana. Pembuatan Nata1) Air Kelapa2) Air Kecutan Tahu3) Air nanas4) Asam cuka dapur (asam cuka glacial)5) Starter Azectobacter xylinum6) Gula pasir7) Ekstrak taugeb. Inokulasi Mikroba1) Pembuatan Planet Anggreka) Pembuatan larutan Stocki. Bahan-bahan kimia untuk nutrisiii. Vitamin FeEDTAiii. ZPTiv. aquadesb) Pembuatan Media Tanami. Aquadesii. Larutan stockiii. Hara makro dan mikroiv. Vitamin dan ZPTv. Agar-agarvi. Gulavii. NaOH 1 Nviii. HCL 1 N

2) Pengkecambahkan kedelaia. Biji kedelaib. air3) Inokulasi Mikrobaa. Planet anggrekb. Kedelai yang dikecambahkanc. Zeolitd. Inikulum mikrobia (Mikroriza, BPN, dan BPF)4. Cara Kerjaa. Pembuatan nata1) Merebus air kelapa/ air kecutan tahu/ air nanas dalam wadah terpisah sampai mendidih lalu mendinginkannya setelah itu disaring. Air nanas disiapkan dengan memarut nanas lalu meremasnya menggunakan air matang2) Membuat ekstrak tauge: 100 g tauge direbus dengan 2 gelas air setelah itu disaring.3) Air rebusan yang telah didinginkan dan disaring kemudian ditambahkan 100 g gula pasir, 100 cc ektrak tauge kemudian direbus kembali, setelah mendidih didinginkan dan disring.4) Menambahkan 100 cc asam asetat glacial 25 %5) Menambahkan 100 cc starter biakan murni Azectobacter xylinum.6) Menuangkan air nata kedalam toples dan menutup toples dengan kain bersih, diikat karet dan dialasi nampan air lalu menginkubasi pada suhu kamar.7) Mengamati ketebalan nata pada hari ke-9.8) Mengangkat nata yang sudah terbentuk dan menimbangnya.9) Mencuci dan merebus nata serta melakukan analisis arganoleptik.

b. Inokulasi Mikrobia1) Pembuatan planet anggreka) Pembuatan larutan stock1. Menimbang bahan-bahan kimia yang telah dikalikan menjadi beberapa kali konsentrasi.2. Melarutkan bahan-bahan kimia tersebut kedalam aquadest dengan volume tertentu.3. ,emasukkan masing-masing larutan kedalam botol dan menyimpannya kedalam refrigerator.4. Melarutkan bahan dengan alcohol atau NaOH 1 Nkemudian ditambahkan dengan aquadest smapai 300 ml untuk ZPT BAP dan 100 ml untuk ZPT IBA5. Memasukkan masing-masing larutan tersebut kedalam botol dan menyimpannya kedalam refrigerator.b) Pembuatan media tanam1. Menggambil masing-masing larutan stock sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dan memasukkannya kedalam gelas piala.2. Mengambil larutan stock sesuai perlakuan.3. Menambahkan aquadest sampal 1000 ml.4. Menambahkan gula sebanyak 30 gr5. Mengatur pH dalam kisaran 5,8-6,3 dengan menambahkan beberapa tetes NaOH untuk nenaikkan pH atau HCL untuk menurunkan pH. Pada saat mengukur pH, larutan media diaduk dengan megnetik stirrer.6. Menambahkan agar-agar 8 gr kemudian didihkan.7. Menuangkan larutan media kedalam otol-botol kultur kurang lebih 25 ml tiap botol.

2) Mengecambahkan Kedelaia. Menyiapkan petridish dan meletakkan kapas kedalam petridish.b. Membasahi kapas yang ada didalam petridish dengan menggunakan air sedikit demi sedikit.c. Meletakkan biji kedelai kedalam petridish yang berisi kapas basah sebanyak 10 biji untuk 1 petridish dan meletakkan pada petridish kedua sebanyak 10 biji.3) Inokulasi mikrobaa. Menyiapkan media tanam dengan menuangkan zeolit kedalam gelas plastik.b. Menanam anggrek dan kedelai pada media tanam dan kemudian menuangkan inokulum mikrobia kedaerah perakaran.c. Meletakkan tanaman pada tempat yang ternaungi dan merawat selama 1 bulan.d. Tanaman dicabut dan diamati jumlah mikrobia yang berasosiasi dengan akar.e. Mengambil akar untuk dianalisis dengan cara memasuukan kedalam larutan garam fisiologis 10-1 dan 10-2 kemudian isolasi media pada media NA.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1. Hasil PengamatanTabel 5.1 Pengamatan NataKel Perlakuan Hari ke-0Hari ke-9

WarnaAromaWarnaAroma

04Air KelapaKuningHarum manisPutih pucat Asam pekat

05Air Kecutan TahuKremAsam agak manisPutih tulang keruhKecut-kecut busuk

06Air Nanas Kuning cerahmenyengatKuning kecoklatanMenyengat

Sumber: Data RekapanTabel 5.2 Hasil NataKelBeratDiameterTebalVolume

04152,3 gr12,4 cm0,8 cm96,53 cm3

0580 gr14 cm0,9 cm138,6 cm3

06150 gr14 cm2 cm123,2 cm3

Sumber: Data RekapanTabel 5.3 Uji OrganoleptikMacam NataTeksturRasa

Nata de soyalembutManis sekali

Nata de pinakenyalmanis

Nata de cocokenyalmanis

Nata pabrikanKenyal sekalitawar

Sumber: LogbookTabel 5.4 Hasil Pengamatan Pengaruh Inokulasi (BPN, BPF, Mikoriza dan Kombinasi) Terhadap Pertumbuhan Tanaman AnggrekShiftVariabel pengamatanPerlakuan

Kontrol BPNBPFMikorizaKombinasi

1Tinggi tanaman (cm)4,50,7454

Jumlah daun93335

Panjang akar (cm)3,531,83,82,5

Berat tanaman (gram)0,3580,380,910,33

Berat akar (gram)0,0670,780,880,08

2Tinggi tanaman (cm)21,23,26,86,5

Jumlah daun74633

Panjang akar (cm)3253,53

Berat tanaman (gram)0,480,3760,3120,4740,46

Berat akar (gram)0,0580,0620,0340,1120,022

3Tinggi tanaman (cm)4,24,5530,5

Jumlah daun35451

Panjang akar (cm)22,32,143,5

Berat tanaman (gram)0,1340,3110,140,10,003

Berat akar (gram)0,0610,0630,0320,080,003

4Tinggi tanaman (cm)4,71,2464

Jumlah daun44454

Panjang akar (cm)25,42,23,54

Berat tanaman (gram)0,4030,4180,2300,6080,326

Berat akar (gram)0,090,0290,1350,1670,101

5Tinggi tanaman (cm)1,442,52,60,8

Jumlah daun47453

Panjang akar (cm)4442,74,6

Berat tanaman (gram)0,3130,40,1291,1280,159

Berat akar (gram)0,1110,120,060,150,12

Sumber: Data RekapanTabel 5.5 Hasil Pengamatan Pengaruh Inokulasi (BPN, BPF, Mikoriza dan Kombinasi) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai ShiftVariabel PengamatanPerlakuan

KontrolBPNBPFMikorizaKombinasi

1Tinggi tanaman (cm)30291931,129

Jumlah daun 851053

Panjang akar (cm)8,5218,5104

Berat tanaman (gram)0,6790,350,3820,08590,078

Berat akar (gram)0,0360,210,0580,0410,017

Sumber: Data Rekapan

Gambar 5.1 Perlakuan terhadap Tanaman Anggrek

Gambar 5.2 Perlakuan terhadap Tanaman KedelaiHasil analisis volume nata de coco (kelompok 04):Volume = r2 t = 3,14 x (6,2)2 x 0,8= 3,14 x 38,44 x 0,8= 96,56 cm3Hasil analisis volume nata de soya (kelompok 05):Volume = r2 t = 3,14 x (7)2 x 0,9= 3,14 x 49 x 0,9= 138,6 cm3Hasil analisis volume nata de pina (kelompok 06):Volume = r2 t = 3,14 x (7)2 x 2= 3,14 x 49 x 2= 123,2 cm32. PembahasanMikrobiologiadalah sebuah cabang dari ilmubiologiyang mempelajari tentang segala seluk beluk mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat denganmikroskop. Memasuki abad ke-20 ilmu pengetahuan semakin berkembang. Sehingga pada abad ini mulai berkembang dua macam cabang mikrobiologi yang saling berhubungan, yaitu mikrobiologi dasar (basic microbiology) dan mikrobiologi terapan (applied microbiology). Mikrobiologi terapan adalah interaksi antara mikroba dengan factor yang lain sehingga dapat menghasilkan produk baru. Mikrobiologi terapan ini lebih mengacu pada pemecahan masalah yang berhubungan tertentu misalnya pertanian, industri, kedokteran. Ekologi bahkan dibidang militer.Mikrobiologi terapan memberikan manfaat terhadap manusia diberbagai bidang kehidupan, namun tidak jarang juga menimbulkan masalah bagi manusia. Berikut penggunaan mikrobiologi di berbagai bidang kehidupan:1. Bidang Kedokteran: pada etiologi penyakit, diagnose penyakit, epidemiologi penyakit. 2. Bidang Ekologi : pada pengawasan kualitas air, pengawasan limbah, proses perlakuan limbah, pencarian mikroorganisme di ruang angkasa (exobiologi).3. Bidang Persenjataan : pada pembuatan senjata biologi.4. Bidang Pertanian: pada penyakit tumbuhan, pengendalian hama dan penyakit, tumbuhan, industri pertanian, mikrobiologi tanah, mikrobiologi makanan. a. Di dalam tanah: 1) Rhizobium japonicum merupakan bakteri tanah penambat nitrogen, hidup bersimbiose dengan akar kedelai. 2) Glomus albidum merupakan mikoriza (jamur akar) penambat kalium dan fosfat pada tanaman jagung dan bawang merah 3) Pseudomonas solanacearum merupakan bakteri tanah penyebab penyakit layu pada banyak tanaman Solanaceae.4) Phytophthora palmivora jamur tanah penyebab penyakit layu tanaman perkebunan b. Di pertanaman: 1) Erwinia carotovora bakteri penyebab penyakit busuk sayuran2) Colletotrichum gloeosporoides merupakan jamur penyebab penyakit antraknose pada banyak tanaman.3) TMV (tobacco mosaic virus) merupakan virus penyebab penyakit mosaik pada berbagai tanaman Solanaceae c. Di pengolahan hasil (industri) pertanian:1) Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur satu sel yang berperan dalam banyak proses fermentasi alkohol dalam industri pertanian.2) Acetobacter xylinum merupakan bakteri dalam industri nata de coco 3) Acetobacter aceti merupakan bakteri dalam industri asam cuka 4) Rhizopus oryzae merupakan jamur dalam industri tempe 5) Endomycopsis fibuliger dan Saccharomyces cerevisiae jamur dalam industri tape 6) Corynebacterium glutamicum merupakan bakteri dalam industry asam glutamat (misin, moto) 7) Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus merupakan bakteri dalam industri yogurt.Begitu pentingnya mikrobiogi terapan di berbagai aspek kehidupan manusia harusnya pemanfaatannya ini harus dikembangkan.Praktikum ini dilakukan pembuatan nata yang menggunakan tiga jenis bahan yang berbeda, yaitu sari kelapa (Nata de coco), sari nanas (Nata de pina), dan limbah tahu (Nata de soya). Dalam pembuatannya, dari ketiga jenis nata tersebut menggunakan mikrobia yang sama yaitu Acetobacter xylinum. Adapun fungsi dari mikrobia ini adalah sebagai starter, dalam hal ini mikrobia tersebut adalah pemeran utama dalam proses fermentasi. Pada proses ini mikrobia akan melakukan tugasnya, sehingga akan terbentuk selulosa sintesis yang berwarna putih yang disebut nata. Selama pembuatan nata di atas toples ditutup dengan kain, yang bertujuan agar proses tersebut tidak terkontaminasi serta agar suhu dan pH dari nata tetap terjaga.Mikrobia yang aktif dalam pembuatan nata adalah bakteri pembentuk asam asetat yaitu Azetobacter cylinum. Mikrobia ini dapat menguabah gula menjadi selulosa. Jalinan selulosa inilah yang membuat nata berwarna putih. Nata de soya juga dibentuk oleh bakter Acetobacter xylinum yang merupan bakteri asam asestas bersifat aerob, pada media cair dapat membentuk suatu lapisan yang dapat mencapai ketebalan beberapa centimeter, kenyal, putih, dan lebih lembut di banding dengan nata de coco (Warisno 2004). Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Ekstrak taoge berfungsi sebagai sumber N. Nitrogen adalah senyawa yang dibutuhkanAcetobacter xylinumuntuk melakukan pertumbuhan. Cuka dapur (asam asetat) ditambahkan dalam medium ini untuk menurunkan pH medium agar Acetobacter xylinumdapat tumbuh optimal. Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 7,5, tapi akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3 sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28 31C.Kelompok 04 mendapatkan pembuatan nata dengan menggunakan air kelapa. Pembuatan nata dengan air kelapa ini tidak jauh beda dengan pembuatan nata denga kedua bahan lainnya seperti air nanas dan air kecutan tahu. Pada pengamatan sebelum dilakukan inkubasi disuhu kamar, nata kami masih dalam berbentuk cair warnanya kuning dan aroma yang tercium harum manis. Setelah 14 hari berlalu diadakan pengamatan lagi, pada kali ini sudah terbentuk nata setebal 0,8 cm, diameter nata 12,4 cm, dan berat 152,3 gr. Warna nata menjadi putih pucat, dan aromanya asam menyengat. Volume nata adalah 96,53 cm3. Nata kami terbentuk menjadi 2 lapisan. Hal ini kemungkinan terjadi karena ada guncangan saat dilakukan inkubasi pada suhu kamar. Guncangan ini menyebabkan nata yang sudah terbentuk tenggelam ke cairan, dan nata terbentuk lagi karena masa inkubasi belum selesai. Pada akhirnya setelah 14 hari nata yang terbentuk menjadi 2 lapisan. Nenurut hasil rekapan data pengamata sesudah dan sebelum pembuatan nata di inkubasi tidak ada perbedaan yang mencolok antara ketiga bahan yang dibuat sebagai nata. Namun hasil terbaik didapatkan dalam perlakuan Nata de pina dari air nanas yitu seberat 150 gr.Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan kesukaan dan kemauan untuk mempegunakan suatu produk.Uji Organoleptikatau uji indera atau uji sensori sendiri merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.Proses Uji organoleptik harus dilakukan dengan cermat karena memiliki kelebihan dan kelemahan. Uji organoleptik memiliki hubungan yang tinggi dengan mutu produk karena berhubungan langsung dengan selera konsumen. Selain itu, metode ini cukup mudah dan cepat untuk dilakukan, hasil pengukuran dan pengamatannya juga cepat diperoleh. Dengan demikian, uji organoleptik dapat membantu analisis usaha untuk meningkatkan produksi atau pemasarannya. Uji organoleptik juga memiliki kelemahan karena beberapa sifat indrawi tidak dapat didefinisikan. Manusia merupakan panelis yang terkadang dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental, sehingga panelis dapat menjadi jenuh dan menurun kepekaannya. Tujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan selera. Setiap orang di setiap daerah memiliki kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan target konsumen, apakah anak-anak atau orang dewasa.Selain itu uji organoleptik dapat digunakan untuk memperluas pasar dan pengembangan produk, pengawasan mutu, perbaikan mutu dan membandingkan produk sendiri dengan produk pesaing.Berdasarkan uji organoleptik yang kelompok 4 lakukan, nata yang rasanya paling manis dan tekturnya tidak terlalu kenyal adalah nata de soya. Nata de soya ini kami nobatkan sebagai nata terenak dari ketiga macam nata lainnya. Nata yang menurut kami kualitasnya paling bawah adalah nata pabrikan, dari segi rasa nata pabrikan tidak terlalu manis begitupula dengan teksturnya yang menurut kami terlalu kenyal. Untuk nata de pina dan nata de coco rasanya hambir sama dengan tingkat kemanisan yang relative sama, tekturnya pun hampir samaBakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan bakteri tanah yang bersifat non patogen dan termasuk dalam katagori bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Bakteri tersebut menghasilkan vitamin dan fitohormon yang dapat memperbaiki pertumbuhan akar tanaman dan meningkatkan serapan hara. Bakteri pelarut fosfat merupakan satu-satunya kelompok bakteri yang dapat melarutkan P yang terjerap permukaan oksida-oksida besi dan almunium sebagai senyawa Fe-P dan Al-P (Hartono 2000). Bakteri tersebut berperan juga dalam transfer energi, penyusunan protein, koenzim, asam nukleat dan senyawa-senyawa metabolik lainnya yang dapat menambah aktivitas penyerapan P pada tumbuhan yang kekurangan P (Widawati dan Suliasih 2006).Bakteri penambat nitrogen merupakan bakteri yang berperan dalam penyediaan nitrogen pada tanah karena bakteri tipe ini mampu menambat nitrat dengan mengoksidasi ion ammonium pada tanah sehingga dapat terikat dengan kuat pada komponen-komponen humus yang menyebabkan nitrat tidak mudah terbilas keluar tanah (Schlegel 2004). Siklus nitrogen merupakan proses berantai yang sangat kompleks, dimana semua jasad, mikroba, tanaman dan hewan berperan didalamnya. Yang penting untuk diketengahkan adalah kemampuan dari sekelompok mikroba, baik yang hidup secara simbiosis ataupun hidup bebas, yang mempunyai kemampuan untuk memfiksasi nitrogen udara. Sehingga peranan kedua kelompok tersebut memfiksasi nitrogen udara, besar pengaruhnya terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok mikrobatersebut dapat dibagi menjadi 2 yaitu a) hidup bebas/non simbiosis Azotobacter dan Beijerinckia yang berada di lingkungan perladangan ataupun persawahan, b) Hidup bersimbiosis Rhizobium yang bersimbiosis dalam akar tanaman leguminosae (Ristiati et al 2008).Berdasarkan tabel 5.3 Hasil Pengamatan Pengaruh Inokulasi (BPN, BPF, Mikoriza dan Kombinasi) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggrek tersebut, dapat kita ketahui bahwa rata-rata tinggi tanaman anggrek dengan perlakuan kontrol memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan BPN, BPF, Kombinasi dan Mikoriza. Hal ini dapat kita ketahui dari pengamatan tinggi tanaman shift 1, 3 dan 6 yaitu masing-masing tinggi tanaman 4,5 cm, 4,2 cm dan 50 cm. Rata-rata tinggi tanamannya adalah 19,6 cm. Perlakuan sebagai mikoriza memiliki hasil tinggi tanaman terbesar kedua yaitu pada shift 2, 4 dan 5 yang masing-masing 6,8 cm, 6 cm dan 2,6 cm. Rata-rata tinggi tanamannya adalah 5,13 cm. Perlakuan dengan BPN memiliki hasil paling rendah baik dari jumlah daun, panjang akar, berat tanaman dan berat akar.Perkecambahan kedelai tidak terlalu tampak hasil yang signifikan pada tinggi tanaman yang mempunyai hasil relatif samadi beberapa perlakuan. Tinggi Tanaman dan berat tanaman kedelai tertinggi pada perlakuan Mikoriza, tetapi secara garis besar hasil yang bagus ditunjukkan oleh perlakuan BPF. Hal ini ditunjukkan oleh hasil yang tinggi pada jumlah daun, panjang akar,, dan berat akar dibandingkan dengan perlakuan lain.

E. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan praktikum Mikrobiologi Terapan dapat ditarik kesimpulan, antara lain :a. Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa yang menyerupai gel dan terapung pada permukaan media yang mengandung gula serta asam yang dihasilkan bakteri Azetobacter xylinum.b. Untuk memenuhi kebutuhan N pada mikrobia ditambahkan ekstrak tauge.c. Asam cuka digunakan untuk menjaga pH agar tetap sesuai dengan syarat pertumbuhan bakteri Azetobacter xylinum.d. Nata yang baik adalah nata yang berwarna putih dan tak berbau namun pada praktikum kali ini nata yang dihasilkan berbau asam ini disebabkan nata sering terguncang sehingga reaksi yang terjadi tidak sempurna.e. Nata merupakan produk dari mikrobiologi terapan dengan memanfaatkan bakteri Azetobacter xylinum.2. SaranBerdasarkan hasil praktikum Mikrobiologi Terapan, maka didapatkan beberapa saran untuk lancarnya praktikum, yaitu sebagai berikut:a. Diharapkan praktikan serius dalam melakukan praktikum sehingga hasil dari praktikum bisa maksimal.b. Pada proses inkubasi dalam pembuatan nata, nata sebaiknya tidak diguncang-guncangkan hal ini akan menyebabkan pembentukan nata terganggu dan hasilnya akan berkualitas rendah

DAFTAR PUSTAKADjide M Natsir 2011. Penuntun Praktikum Mkrobiologi farmasi dasar. Makassar: UnhassDwijoseputro 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: DjambatanSharma MP Gaur A Mukerji KG 2007. Arbuscular mycorrhiza mediated plant pathogen interactions and the mechanisms involved. Di dalam: Sharma MP, Gaur A, Mukerji KG, editor. Biological control of plant diseases. Binghampton, USA: Haworth Press, hlm 47-63.Susilawati L Mubarik NR 2002. Pembuatan Nata de Coco dan Nata de Radia. Laboratorium mikrobiologi, Jurusan Biologi FMIPA IPB: Bogor.Warisno 2004. Memproduksi Nata De Coco. Jakarta: Puspa Swara.Winarno FG 2004. Mempelajari Pembuatan Nata de Coco. Jakarta: Fakultas Teknologi Atmajaya.Yusnita 2010. Perbanyakan Invitro Tanaman Angrek. Universitas Lampung: Bandar Lampung

80