Acara 4

download Acara 4

of 8

description

alsinn

Transcript of Acara 4

LAPORAN PRAKTIKUMMESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

PENGENALAN RICE MILL UNIT

Oleh:Dian NovitasariNIM A1H009013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO2011I. PENDAHULUANA. Latar BelakangBeras adalah komoditas strategis dan merupakan pangan pokok bangsa Indonesia. Konsumsi beras setiap tahun selalu meningkat. Seiring dengan laju penambahan jumlah penduduk. Sudah banyak upaya untuk mengerem laju konsumsi beras dengan anekaragam pangan lokal namun tampaknya setiap tahun selalu mengalami kenaikan.Swasembada beras terjadi pada tahun 1984 dan dapat dipertahankan pada tahun 1990. Setelah itu peningkatan konsumsi beras tidak sebanding lagi dengan laju peningkatan produksi dan areal panen (Kasryno et al., 2001). Sejak tahun 1994 Indonesia mulai mengimpor beras lagi, dan setiap tahun ada kecenderungan peningkatan impor.Ini sebenarnya merupakan peluang bagi petani dan usaha penggilingan padi (RMU) dalam peningkatan produktivitas dan kualitas beras. Pangsa pasar tersedia keperpihakan pemerintah terhadap petani khususnya padi sangat diharapkan dalam peningkatan pendapatan dan nilai tukarnya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para petani. Intensif dalam keperpihakan pemerintah pada petani diharapkan mampu memberikan spirit dan motivasi sehingga akhirnya petani bergairah lagi menanam padi.

B. Tujuan1. Mengetahui bagian-bagian rice mill unit yang digunakan dan fungsinya2. Mengetahui prinsip kerja rice mill unit3. Mengukur laju dan rendemen penggilingan gabah

II. TINJAUAN PUSTAKASistem penggilingan padi, baik ditinjau dari kapsitas giling, maupun teknik penggilingan akan berpengaruh terhadap mutu beras. Sistem penggilingan padi secara tidak langsung juga menentukan jumlah dan mutu hasil sampingnya, terutma bekatul dan menir. (http://www.agribisnis.web.id)Penggilingan dengan kapasitas besar dan continue, umumnya menghasilkan beras dengan mutu bagus dan rendemen beras keseluruhan tinggi (63-67%). Penggilingan kapasitas besar biasanya dilengkapi dengan grader, sehingga menir langsung dipisahkan dari beras kepala. (http://www.agribisnis.web.id)

Kapasitas GilingBerdasarkan kapasitas giling, penggilingan padi dikelompokkan menjadi 3, yaitu: penggilingan padi skala besar (PPB), penggilingan padi skala sedang/ menengah (PPS), dan Penggilingan padi skala kecil (PPK).Penggilingan padi skala besar, yaitu penggilingan padi yang menggunakan tenaga penggerak lebih dari 60 Hp dan kapasitas produksi lebih dari 1000 kg/jam, baik menggunakan sistem kontinu maupun diskontinu. PPB secara kontinu terdiri dari satu unit penggilingan padi lengkap, semua mesin pecah kulit, ayakan dan penyosoh berjala secara kontinu. PPB diskontinu minimal terdiri dari empat unit mesin pemecah kulit dan empat unit mesin penyosoh yang dioperasikan tidak sinambung atau masih menggunakan tenaga manusia untuk memindahkan dari satu tahapan proses ke tahapan lain.Penggilingan padi skala sedang menggunakan tenaga penggerak 40-60 Hp, dengan kapasitasproduksi 700-1000 kg/jam. Umumnya PPS terdiri dari dua unit mesin peeah kulit dan dua unit mesin penyosoh.PPS ini mengunakan siistem semi kontinu, yaitu mesin pecah kulitnya kontinu, sedangkan mesin sosohnya masih manual.Penggilingan padi skala kecil ialah penggilingan padi yang mengunakan tenaga 20-40 Hp, dengan kapsitas produksi 200-700 kg/ jam. Penggilingan padi manual yang terdiri dua unit mesin pemecah kulit dan dua unit mesin penyosoh sering disebut Rice Milling Unit (RMU).Teknik PenggilinganBerdasarkan teknik penggilingannya, penggilingan padi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengilingan kontinu, semi kontinu dan diskontinu. Sistem penggilingan kontinu adalah sistem penggilingan dimana seluruh tahapan proses berjalan langsung/ ban berjalan. Mesin ini terdiri dari mesin pembersih gabah, pemecah kulit, pengayak beras pecah kulit (paddy saparation), penyosoh (polisher), dan ayakan beras (grader).Sistem semi kontnu, yaitu system penggilingan padi dimana mesin pemecah kulitnya dioperasikan secara kontinu, namun mesin penyosohnya masih manual. Umumnya sistem ini terdapat pada PPS. Pada sistem dikontinu, seluruh proses dilakukan secara manual, umumnya dilakukan pada PPK. Penggilingan padi yang hanya terdri dari mesin pecah kulit (husker) dan mesin penyosoh beras (polisher) memiliki rendemen yang rendah dan mutu beras yang kurang baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian tahun 2003 menunjukkan bahwa penggilingan padi yang hanya terdiri dari husker dan polisher mempunyai rendemen rata-rata sebesar 55,71% dengan mutu beras yang dihasilkan adalah 74,25 % beras kepala dan beras patah dan menir sebesar 15%. Dengan penambahan mesin separator (pemisah beras pecah kulit dengan gabah yang belum terkupas) akan meningkatkan rendemen sebesar 0,94% dan dengan penambahan mesin cleaner (pembersih gabah) akan meningkatkan rendemen sebesar 0,95%.Penggilingan padi secara mekanis dapat dikatakan memadai, apabila terdiri dari mesin1. Mesin Pembersih Gabah (Paddy Cleaner)Berfungsi unuk memisahkan kotoran/ benda asing yang bercampur di dalam gabah. Setelah melalui mesin ini akan mengalami penyusutan berat yang besarnya sangat tergantung pada jumlah kotorannya.2. Mesin Pecah Kulit (Paddy Husker)Berfungsi untuk mengupas kulit gabah. Pada mesin pecah kulit yang berkualitas baik, ratio pengupasan ditentukan antara 85-90% gabah sudah terkupas dan 10-15% gabah belum terkupas. Faktor lain yang dapat mempengaruhi ratio pengupasan adalah kualitas roll karet yang digunakan.3. SeparatorBerfungsi untuk memisahkan gabah yang bercampur dengan beras pecah kulit. Dengan adanya separator maka daya tahan komponen utama pada mesin pemutih menjadi awet, karena proses pengelupasan kulit ari selama masih di dalam ruang pemutihan, murni, hanya berdasarkan pergesekan antar beras pecah kulit. 4. Mesin Pemisah Batu (De-Stoner)Berfungsi untuk memisahkan batu yang bercampur dengan beras pecah kulit.5. Mesin Pemutih Batu (Abrassive)Berfungsi sebagai pra-poles atau untuk mengawali proses pengelupasan lapisan kulit ari beras yang menutup biji beras dari setiap pemutihan yang lebih dari satu pass. Dengan memakai mesin pemutih batu, disamping tingkat butir patah dapat ditekan pada presentase yang terkecil juga tingkat derajat sosoh diatur sejak dari fase ini. Sehingga untuk fase selanjutnya beban gaya gesek beras menjadi berkurang.6. Mesin Pemutih Besi (Friction)Berfungsi sebagai pemutih akhir dari rangkaian proses pemutihan beras 2 atau 3 kali proses/ pass pemutihan/ penyosohan.7. Mesin Pengkilap (Rice Refiner) Berfungsi untuk mencuci permukaan biji beras, dimana umumnya masih terdapat katul yang menempel. Beras yang dihasilkan oleh mesin ini selain secara visual tampak kilap (benih kaca) dan bila disimpan dapat bertahan lama.8. Mesin Pemecah Menir (Rice Sifter)Berfungsi untuk memisahkan kandungan menir yang bercampur didalam beras kepala maupun beras patah.9. Mesin Pemisah Antara Beras Kepala dan Beras Patah (Rice Grader)Berfungsi untuk memisahkan beras kepala dari percampuran beras patah. Keberadaan mesin ini terutama diperuntukkan untuk membuat beras berkulitas ekspor/ super. Namun secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam industry penggilingan padi dikelompokkan sebagai berikut:1. Mesin pemecah kulit/ sekam atau pengupas kulit/ sekam gabah kering giling (husker atau huller)2. Mesin pecah gabah atau beras pecah kulit (brown rice separator)3. Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher)4. Mesin pengayak bertingkat (sifter)5. Mesin atau alat bantu pengemasan

Rice Mill UnitRice Mill Unit (RMU) merupakan jenis mesin penggiling padi generasi baru yang kompak dan mudah dioperasikan,dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas giling kecil yaitu 0,2 hingga 0,7 ton/ jam. Mesin ini terdiri dari beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang kompak dan bekerja secara harmoni dengan tenaga penggerak tunggal. Di dalam RMU terdapat bagian mesin yang berfungsi memecah sekam atau mengupas gabah, bagian mesin yang berfungsi memisahkan beras pecah kulit dan gabah dari sekam lalu membuang sekamnya, bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan gabah yang belum terkupas untuk dikembalikan ke pengumpan, bagian mesin yang berfungsi menyosoh dan mengumpulkan dedak, dan bagian mesin yang berfungsi melakukan pemutuan berdasarkan jenis fisik beras (beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir). Semua fungsi tersebut dikemas dalam satu mesin yang kompak dan padat, sehingga praktis dan mudah digunakan.Mesin yang berfungsi menyosoh pada rice mill unit, memiliki beberapa tipe, yaitu:1. Tipe tekan (Pressure Type, Friction Type)2. Tipe gesekan (Speed Type, Grinding Type, Abrasive Roll Type)3. Tipe benturan (Collision Type)Pada tipe tekan (Friction Type), proses penyosohan dilakukan dengan memberikan tekanan pada butiran-butiran beras. Tekanan ini diteruskan kepada semua butiran beras, sehingga masing-masing butiran akan bergesekan satu sama lain danterkupaslah lapisan dedak halusnya. Lapisan dedak ini akan terpotong-potong menjadi butiran-butiran kecil.Pada tipe gesekan (Speed Type, Grinding Type, Abrasive Roll Type), lapisan dedak halus pada beras pecah kulit digosok oleh batu gerinda yang mempunyai permukaan yang kasar dan berputar pada sebuah sumbu. Lapisan luar pada tiap butiran BPK akan dipecah dan dirobek oleh permukaan batu tajam, tetapi akan selalu aus. Bagian ini berputar cepat pada sumbunya. Pecahan dedak halusnya lebih kecil dan lebih halus daripada yang dihasilkan oleh tipe tekan. Permukaan batu gerinda pada tipe gesekan dapat merobek lapisan dedak halus dan menghaluskan permukaan butiran-butiran biji tanpa mengakibatkan telalu banyak pecahan biji, sekalipun bagian dalam biji masih agak lunak. Pda tipe ini tekanan yang diberikan pada butiran beras cukup besar, sehingga butiran beras akan saling berdesak-desakan dan bergesekan satu sama lain. Masing-masing akan melepaskan lapisan dedak halusnya sehingga hasil akhirnya akan lebih bersih dan seragam. (Mulyoto Hardjosentono, dkk, 1978)

Alur perlakuan dalam proses penggilingan gabah/beras menggunakan rice mill unit.

Rendeman GilingRendemen dalam pengertian yang sederhana adalah presentase hasil bagi antara berat beras gilling yang dihasilkan dengan berat gabah yang digilling. Dengan kata lain rendeman gilling merupakan keuntungan atau kelebihan dalam pendapatan, sebagai akibat daripada usaha kerja. Rendeman dalam kaitannya dengan usaha kerja penggilingan, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :Rendeman (%) = Gabah yang digiling dan menjadi beras adalah gabah yang berisi/ bernas. Jadi yang dimaksud dengan gabah yang digiling tersebut di atas, adalah gabah yang benar-benar bebas dari kotoran. Oleh karena itu jika gabah yang digiling masih mengandung unsur kotoran maka secara matematis rumus perhitungan rendeman tadi akan berubah. (http://www.google.co.id.)

III. METODOLOGIA. Alat dan Bahan1. Rice Mill Unit (RMU)2. Gabah3. Timbangan4. Kantong plastik5. Stopwatch

B. Prosedur Kerja1. Mengamati dan menggambar bagian-bagian rice mill unit dan menuliskan fungsinya masing-masing.2. Mencatat prinsip kerja rice mill unit.3. Mengukur laju penggilingan gabah.

q = Laju penggilingan gabah merupakan perbandingan antara berat gabah yang digiling dengan waktu yang dibutuhkan untuk penggilingan.

Dimana :q= laju penggilingan gabah (kg/jam)w= berat gabah (kg)t= waktu (detik)4. Menghitung rendemen penggilingan.Rendemen penggilingan diperoleh dari perbandingan antara berat beras yang dihassilkan dengan berat gabah sebelum digiling. Selain itu perlu juga dihitung persentase kotoran yang dikeluarkan (sekam dan dedak) dengan cara membandingkan antara berat kotoran dengan berat gabah sebelum digiling.