acara 3

8
7/21/2019 acara 3 http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 1/8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Block, 2002). Cara yang digunakan untuk menghancurkan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan menyingkirkan mikroorganisme berbeda-beda tergantung spesies yang dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat mikroba ini pun berbeda-beda misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah. Hal tersebut uga dapat diadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan cara untuk menghancurkan mikroorganisme yang digunakan tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan tuuan dari yang melaksanakannya, sebab tiap situasi yang dihadapi merupakan kenyataan- kenyataan dasar yang dapat menuntun pada cara atau prosedur yang harus dilakukan (!e"ine, 2000). #indakan untuk membebaskan alat atau media dari mikroba adalah dengan sterilisasi. Secara umum, sterilisasi dapat dilakukan dengan cara mekanik, $isik dan kimia. #eknik aseptis dibutuhkan untuk mencegah ataupun mengurangi kontaminasi yang tidak diinginkan. %ikroba memiliki karakteristik serta ciri yang berbeda dalam persyaratan pertumbuhannya. &arakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunang pertumbuhan mikroba. 'alam melakukan kegiatan tersebut diperlukan keahlian dan keterampilan khusus. Sterilisasi merupakan salah satu $aktor utama dalam $ermentasi. &ita tentu mengharapkan tidak teradi kontaminasi di mana mikroorganisme yang tidak diinginkan tumbuh dan mengganggu proses $ermentasi. #eknik sterilisasi berbeda-beda tergantung pada enis material. Bagian pertama akan menelaskan secara singkat dan sederhana bagaiman sterilisasi cairan dan padatan. Sebelum melakukan percobaan dengan mikroorganisme, diperlukan proses dekontaminasi terlebih dahulu untuk meminimalisir organisme yang akti$ dari suatu sistem bakteri atau "irus. 'ekontaminasi adalah proses menghilangkan atau membunuh mikroorganisme sehingga obek aman untuk ditangani, tuuannya untuk melindungi praktikan yang melakukan percobaan menggunakan bakteri atau semacamnya Beberapa mikroorganisme memiliki resistensi terhadap dekontaminan kimia, seperti bakteri "egetati$, amur, dan "irus yang mengandung lipida relati$ yang mudah didekontaminasi dengan senyaa kimia. *irus yang tidak mengandung lipida dan bakteri berlapis lilin memiliki tingkat resistensi tinggi. +esistensi terhadap dekontaminan kimia dipengaruhi beberapa $aktor, seperti konsentrasi dari at akti$, lamanya kontak, pH, suhu, kelembapan, dan kehadiran senyaa organik. B. Tujuan %ampu melakukan sterilisasi menggunakan autocla"e, $iltrasi, tyndalisasi, dan kera aseptis

description

mikrobiologi acara 3

Transcript of acara 3

Page 1: acara 3

7/21/2019 acara 3

http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 1/8

BAB I

PENDAHULUAN

A. 

Latar Belakang

Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah pengetahuan tentang cara-cara

mematikan, menyingkirkan, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Block, 2002). Cara yang

digunakan untuk menghancurkan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan menyingkirkan

mikroorganisme berbeda-beda tergantung spesies yang dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat

mikroba ini pun berbeda-beda misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah. Hal

tersebut uga dapat diadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan cara untuk

menghancurkan mikroorganisme yang digunakan tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan

tuuan dari yang melaksanakannya, sebab tiap situasi yang dihadapi merupakan kenyataan-

kenyataan dasar yang dapat menuntun pada cara atau prosedur yang harus dilakukan (!e"ine,

2000).

#indakan untuk membebaskan alat atau media dari mikroba adalah dengan sterilisasi.

Secara umum, sterilisasi dapat dilakukan dengan cara mekanik, $isik dan kimia. #eknik aseptis

dibutuhkan untuk mencegah ataupun mengurangi kontaminasi yang tidak diinginkan. %ikroba

memiliki karakteristik serta ciri yang berbeda dalam persyaratan pertumbuhannya. &arakteristik

persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunang

pertumbuhan mikroba. 'alam melakukan kegiatan tersebut diperlukan keahlian dan keterampilan

khusus. Sterilisasi merupakan salah satu $aktor utama dalam $ermentasi. &ita tentu mengharapkan

tidak teradi kontaminasi di mana mikroorganisme yang tidak diinginkan tumbuh dan mengganggu

proses $ermentasi. #eknik sterilisasi berbeda-beda tergantung pada enis material. Bagian pertama

akan menelaskan secara singkat dan sederhana bagaiman sterilisasi cairan dan padatan.

Sebelum melakukan percobaan dengan mikroorganisme, diperlukan proses dekontaminasi

terlebih dahulu untuk meminimalisir organisme yang akti$ dari suatu sistem bakteri atau "irus.

'ekontaminasi adalah proses menghilangkan atau membunuh mikroorganisme sehingga obek aman

untuk ditangani, tuuannya untuk melindungi praktikan yang melakukan percobaan menggunakan

bakteri atau semacamnya

Beberapa mikroorganisme memiliki resistensi terhadap dekontaminan kimia, seperti bakteri

"egetati$, amur, dan "irus yang mengandung lipida relati$ yang mudah didekontaminasi dengan

senyaa kimia. *irus yang tidak mengandung lipida dan bakteri berlapis lilin memiliki tingkat

resistensi tinggi. +esistensi terhadap dekontaminan kimia dipengaruhi beberapa $aktor, seperti

konsentrasi dari at akti$, lamanya kontak, pH, suhu, kelembapan, dan kehadiran senyaa organik.

B.  Tujuan

%ampu melakukan sterilisasi menggunakan autocla"e, $iltrasi, tyndalisasi, dan kera aseptis

Page 2: acara 3

7/21/2019 acara 3

http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 2/8

BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

A.  Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang di gunakan yaitu autocla"e, alcohol, hand sprayer dan media.

B.  Proedur Kerja

BAB IIIHA!IL DA PEMBAHA!AN

Page 3: acara 3

7/21/2019 acara 3

http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 3/8

A.  Ha"l

Terla#$"r 

B.  Pe#%ahaan

Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua

kehidupan dalam bentuk apapun. ntuk tuuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan

steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti $ormaldehide,

etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia/ oleh sinar lembayung ultra

atau sinar gamma. %ikroorganisme uga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentri$ugasi

kecepatan tinggi atau oleh $iltrasi

%acam-macam sterilisasi (%achmud, 200)

1ada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan cara yaitu secara mekanik, $isik dan kimiai.

. Sterilisai secara mekanik ($iltrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22

mikron atau 0.34 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. 1roses ini dituukan

untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enim dan antibiotik.

2. Sterilisasi secara $isik dapat dilakukan dengan pemanasan 5 penyinaran.

1emanasan

a. 1emiaran (dengan api langsung) membakar alat pada api secara langsung, contoh alat arum

inokulum, pinset, batang !, dll.

b. 1anas kering sterilisasi dengan o"en kira-kira 60-00C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat

yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.

c. ap air panas konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat

menggungakan metode ini supaya tidak teradi dehidrasi.

d. ap air panas bertekanan menggunalkan autokla$ 

-  1enyinaran dengan *

Sinar ltra *iolet uga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba

yang menempel pada permukaan interior Sa$ety Cabinet dengan disinari lampu *

. Sterilisaisi secara kimiai biasanya menggunakan senyaa desin$ektan antara lain alkohol.

Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang

cukup tinggi dan aktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia dan akti"itas enim. Sebagaihasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang.

Contoh proses sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya.

1erkembangan teknologi prosesing yang memiliki tuuan mengurangi kerusakan nutrien dan

konponen sensoris dan uga mengurangi aktu prosesing menadikan teknik serilisasi terus

dikembangkan. !amanya aktu sterilisasi yang dibutuhkan bahan dipengaruhi oleh resistensi

mikroorganisme dan enim terhadap panas, kondisi pemanasan, pH bahan, ukuran adah atau

kemasan yang disterilkan, keadaan $isik bahan (%achmud, 200).

Sterilisasidengan udara kering& alat yang umum dikenal adalah o"en. 7lat ini dipakai untuk

mensterilkan alat-alat gelas seperti erlenmeyer, petridish, tabunng reaksi dan alat gelas lainnya.

bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas dapat disterilkan dengan alat ini. pada umunhya suhu

Page 4: acara 3

7/21/2019 acara 3

http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 4/8

yang digunakan pada sterilisasi secara kering adalah 80 - 0 C selama palinng sedikit 2 am. !ama

isterilisasi tergantung pada alat dan umlahnya (%achmud, 200).

Sterilisasi dengan uap air panas& bahan yang mengandung cairan tidak dapat didterilkan

dengan o"en sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut 7rnold steam sterilier dengan suhu

000Cdalam keadaan lembab. Secara sederhana dapat pula digunakan dandang. %ula-mula bahan

disterilkan pada suhu 000C selama 0 menit untuk membunuh sel-sel "egetati$ mikrobia. kemudian

disimpan pada suhu kamr 23 am untuk memberi kesempatan spora tumbuh menadi sel "egetati$,

lalu dipanaskan lagi 000C 0 menit. dan diinkubasi lagi 23 am dan disterilkan lagi, adi ada kali

sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini sehingga dikembangkan cara

berikutnya yaitu uap air bertekanan (%achmud, 200).

Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan, alat ini disebut autokla$ (autocla"e) untuk

steriliasasi ini alat dilengkapi dengan katup pengaman. 7lat diisi dengan air kemudian bahan

dimasukkan. 1anaskan sampai mendidih dan dari katup pengaman kelaur uap air dengan lancara lalu

ditutup. Suhu akan naik sampai 20C dan biarkan selama 4 menit (untuk industri pengalengan ada

perhitungan tersendiri), lalu biarkan dingin sampai tekanan normal dan klep pengaman dibuka,  cara

ini akan mematikan spora dengan cara penetrasi panas ke dalam sel atau spora sehingga lebih

cepat. Cara mana yang dipilih tergantung bahan, biaya dan ketersediaan alat,  untuk bahan yang tidak

tahan panas, maka cara diatas tidak dapat dipakai (%achmud, 200).

Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa

a. Sterilisasi secara $isik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama

senyaa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan

tinggi). 'engan udara panas, dipergunakan alat 9beana:ruang panas; (o"en dengan temperatur 

80o < 0oC dan aktu yang digunakan adalah 2 am yang umumnya untuk peralatan gelas).

b. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disin$ektan, larutan alkohol, larutan $ormalin).

c. Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau

tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan:$ilter. Sistem kera $ilter,

seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang leat (dalam hal

ini adalah mikroba) (Suriairia, 2004).

%acam-macam sterilisasi

1ada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan cara yaitu secara mekanik, $isik dan kimiai.

. Sterilisai secara mekanik ($iltrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22

mikron atau 0.34 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. 1roses ini dituukan

untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enim dan antibiotik.

2. Sterilisasi secara $isik dapat dilakukan dengan pemanasan 5 penyinaran.

= 1emanasan

a. 1emiaran (dengan api langsung) membakar alat pada api secara langsung, contoh alat aruminokulum, pinset, batang !, dll.

b. 1anas kering sterilisasi dengan o"en kira-kira 60-00C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat

yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.

c. ap air panas konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat

menggungakan metode ini supaya tidak teradi dehidrasi.

d. ap air panas bertekanan menggunalkan autokla$ 

= 1enyinaran dengan *

Sinar ltra *iolet uga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba

yang menempel pada permukaan interior Sa$ety Cabinet dengan disinari lampu *

. Sterilisaisi secara kimiai biasanya menggunakan senyaa desin$ektan antara lain alkohol.

Page 5: acara 3

7/21/2019 acara 3

http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 5/8

>ambar 2. 'esin$eksi mea kera (%achmud, 200)

#eknik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekera (praktek) yang menaga sterilitas

ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur 

mikroorganisme yang diinginkan. 'asar digunakannya teknik aseptik adalah adanya banyak partikel

debu yang mengandung mikroorganisme (bakteri atau spora) yang mungkin dapat masuk ke dalam

caan, mulut erlenmeyer, atau mengendap di area kera. 1ertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan

ini dapat mempengaruhi atau mengganggu hasil dari suatu percobaan. %ikroorganisme dapat uga

;atuh; dari tangan operator, sarung tangan atau as laboratorium karena pergerakan lengan yang

relati$ cepat. 1enggunaan teknik aseptik meminimalisir material yang digunakan terhadap agenpengontaminasi. 1ada kenyataanya teknik aspetis tidak dapat melindungi secara sempurna dari

bahaya kontaminan. ?amun semakin banyak belaar dari pengalaman maka semakin mengurangi

resiko yang ditimbulkan.

Tekn"k ae$t" d"gunakan $ada aat '

- #eknik aseptis seharusnya digunakan saat kita bekera dengan mikroorganisme hidup dan dengan

segala media pertumbuhannya.

- #eknik aseptis sebaiknya digunakan ketika kita tidak ingin larutan dari suatu botol tidak berubah si$at

akibat akti"itas mikroorganisme, seperti saat membuat bu$$er meskipun bu$$er dengan konsentrasi

garam tinggi atau mengandung deteren.

- #eknik aseptis disarankan pada saat kita bekera menggunakan agen atau senyaa yang berbahayaseperti bahan kimia beracun atau bahan radioakti$. #entu saa perlindungan diri sendiri dari bahaya

senyaa ini lebih penting.

Beberapa contoh

- %entrans$er biakan dari media satu ke media lainnya. Bakteri kontaminan yang tumbuh tentu saa

dapat mengganggu kemurnian biakan dan mungkin saa membuat rancu hasil yang didapatkan.

- %em$ilter media atau serum dan menghitung umlah bakteri dengan cara $iltrasi. &ontaminasi yang

ikut tersaring dapat tumbuh pada media baru yang membuat tidak terpakainya media pertumbuhan

tersebut atau mempengaruhi umlah total bakteri.

- %embuka dan merehidrasi bakteri terlio$olisasi. #eknik aseptis dapat menaga sel yang terrehidrasi

dari bakteri kontaminan dan menaga tidak keluarnya sel ke mea kera.

Page 6: acara 3

7/21/2019 acara 3

http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 6/8

- %elakukan reaksi restriksi atau 1C+. @alaupun enim restriksi pada umumnya disimpan dalam

gliserol 40A (bakteriostatik) tapi enim yang diencerkan akan lebih rentan rusak akibat akti"itas

mikroorganisme atau dihambat oleh ion atau unsur tertentu. &ontaminasi '?7 asing yang masuk ke

dalam tube 1C+ mungkin dapat terampli$ikasi sehingga hasil yang didapat membingungkan.

- %elabeli sel dengan (21) $os$at. 1ada kasus ini kera aseptis dituukan untuk melindungi operator 

dari bahan kimia berbahaya. ika menggunakan teknik aseptis maka 7nda tidak akan membiarkan

tutup bahan radioakti$ terbuka atau secara tidak sengaa menggunakan pipet bekas bahan radioakti$.

Aturan u#u# tekn"k ae$t"'

- Meja kerja e%a"kn(a jauh dar" euatu (ang da$at #en)"$takan al"ran udara , misalnya tidak

ada endela yang terbuka, tidak dekat dengan pintu yang selalu dibuka-tutup dan auh dari lalu-lintas

orang. 1enggunaan kabinet biosa$ety dapat menaga dan mengatur aliran udara tetapi ini bukan

merupakan suatu aminan mutlak dari resiko terkontaminasi.

- Pat"kan #eja kerja %er"h dar" kotoran dan benda-benda yang tidak akan digunakan. &ultur tua

atau pipet bekas seharusnya tidak berada di mea kera. &otoran seringkali sulit dibersihkan pada

sudut-sudut ruang.

- Ua$ #eja kerja dengan ant"e$t"k atau senyaa pembersih lain sebelum digunakan. 'i sebagian

besar laboratorium umumnya menggunakan etanol 80A untuk membersihkannya. Sediakan etanol

pada posisi selalu dekat dengan mea. ika telah selesai bekera, sebaiknya mea kera dikosongkan

dari peralatan dan bersihkan lagi.

- !e#ua $eralatan *$"$et& )a+an dll., (ang d"gunakan haru ter"l . Sebaiknya semua peralatan

yang telah disterilisasi diberi label. ika menemukan alat yang sepertinya telah disterilisai tapi masih

ragu terhadap sterilitasnya maka sebaiknya angan digunakan. Bungkus peralatan baik alat steril

sekali pakai atau bukan (pipet, syringe dll.)diperiksa terlebih dahulu apakah terdapat kebocoran atau

tersobek.

- Atur $eralatan d" #eja kerja ede#"k"an ru$a eh"ngga #e#"n"#al""r $ergerakan tangan .

 7lat-alat yang biasanya digunakan dengan tangan kanan (arum inokulum, $iller, pipet dll.) letakkan

disebelah kanan begitu uga sebaliknya (rak tabung, caan petri, erlenmeyer dll.) terkecuali untuk

tangan kidal. 'i bagian tengah mea kera disediakan ruang lapang untuk bekera.

- Me#%akar #ulut atau %ag"an te$" dar" uatu alat dapat membunuh mikroorganisme yang

menempel.

- Telah "a$ dengan egala $eralatan dan %ahan (ang d"%utuhkan . Semua bahan dan alat untuk

prosedur tertentu telah dipersiapkan di mea kera. angan sampai meninggalkan mea kera untuk

mengambil sesuatu yang terlupa atau tertinggal. 1erhitungkan semua yang diperlukan beserta

cadangannya.

- Paka" arung tangan latek dan ganti secara berkala. Sarung tangan membantu melindungi dari

tumpahan biakan atau bahan kimia berbahaya. #idak menggunakan sarung tangan dirasa tidakbermasalah ika materi dan bakteri yang diteliti dipastikan tidak berbahaya.

- -u)" tangan e%elu# dan eudah %ekerja. Cuci tangan dengan desin$ektan atau sabun bila

tidak ada desin$ektan. Cuci tangan dapat membilas mikroorganisme yang ada di tangan.

!aranaran tekn"k ae$t"'- %inimalisasi gerak pergerakan tangan dapat menciptakan aliran

udara . semakin cepat pergerakannya semakin cepat aliran udara yang ditimbulkan. 1ergerakan

lengan sebaiknya dilakukan seperlu mungin dan bergerak secara lembut.

- %inimalisasi arak arak antar peralatan diatur see$ekti$ dan see$isien mungkn. 7ntar peralatan

 angan diletakkan terlalu auh.

Page 7: acara 3

7/21/2019 acara 3

http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 7/8

- %inimalisasi keterpaparan semakin sering menggerakkan sesuatu (mis caan berisi media)

meleati udara maka semakin besar partikel udara untuk masuk. Semakin lama tutup erlenmeyer 

terbuka uga semakin besar terkontaminasi.

-atatan $ent"ng dala# kerja a$et" '

- #utup erlenmeyer, botol atau caan sebaiknya dibuka kira-kira 340. tuuannya untuk meminimalisasi

udara masuk namun masih dapat mentrans$er sesuatu.

- ika diharuskan untuk membuka penuh dan tutup diletakkan di mea kera, maka tutup dapat

diletakkan tertelungkup atau terlentang (muka menghadap ke atas). ika tertelungkup pastikan

permukaannya bersih dan bila terlentang pastikan uga tidak ada gerakan di atasnya.

- ntuk menghindari bakteri yang menempel pada arum inokulum terpental:terciprat maka diameter 

loops harus berkisar 2- mm dan untuk memperkecil getaran panang kaat tidak lebih dari 6cm.

- #idak boleh menyedot cairan pada saat pipeting dengan mulut.

- ntuk menghindari penyebaran mikroba dari tetesan pipet yang teratuh maka dapat digunakan kain

steril yang diberi desin$ektan sebagai alas. &ain ini setelah selesai dibuang sebagai limbah

berbahaya.

BAB I/KE!IMPULAN

Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yagn mudah rusak ika

terkena panas atu mudah menguap (volatile). #eknik aseptis pengeraan mikrobiologi yang

memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu diaga agar terbebas

dari kontaminan yang dapat mencemari. Sedangkan, keduanya diperlukan untuk ketelitian ,

keakuratan dan kesterilan dari kontaminan dari suatu perlakuan.

Page 8: acara 3

7/21/2019 acara 3

http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 8/8

DA0TAR PU!TAKA

7tlas, +.%.36. Handbook Of Microbiological Media 3 th Edition. C+C 1ress 7merika

Barker, &athy. . At The Bench, A Laboratory Navigator . Cold Spring Harbor !aboratory 1ress, ?e Dork.

'onacki, ?anci. 2003. Aseptic techni!es !sed by "ell "!lt!re specialists in handling prod!cts fro# and$or #a##alian cells. http::protocol-online.org .

ames, 'aniel E., 200. ?ine Sa$e 1ractices $or the %icrobiology !aboratory Carolina Biological Supply,Burlington, ?C.ohn C. Scho$ ield, B.*.Sc., %.+.C.*.S. Essentials $or 7nimal +esearch7 1rimer $or +esearch 1ersonnel 1rinciples o$ 7septic #echniFue.http::.unmc.edu:Education

Suhardi, S.H., &oesnandar, '. &. Gndriani, H. 7rnaldo. 200. Biosafety % &edo#an 'esela#atan 'er(a di Laboratori!# Mikrobiologi dan )!#ah *akit . 1#. %ultaam %itra 1rima.

Curtis, Helena, Barnes, ?. Sue. . Biology 4th edition. @orth 1ublisher Gnc. ?e Dork

1elcar, %. ., Chan, E.C.S. 2008. Ele#ents of Microbiology . %c >ra Hill Book Company. ?e Dork.

'iposkan oleh 7pri Santo di 0.0