acara 3
description
Transcript of acara 3
7/21/2019 acara 3
http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 1/8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah pengetahuan tentang cara-cara
mematikan, menyingkirkan, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Block, 2002). Cara yang
digunakan untuk menghancurkan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan menyingkirkan
mikroorganisme berbeda-beda tergantung spesies yang dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat
mikroba ini pun berbeda-beda misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah. Hal
tersebut uga dapat diadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan cara untuk
menghancurkan mikroorganisme yang digunakan tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan
tuuan dari yang melaksanakannya, sebab tiap situasi yang dihadapi merupakan kenyataan-
kenyataan dasar yang dapat menuntun pada cara atau prosedur yang harus dilakukan (!e"ine,
2000).
#indakan untuk membebaskan alat atau media dari mikroba adalah dengan sterilisasi.
Secara umum, sterilisasi dapat dilakukan dengan cara mekanik, $isik dan kimia. #eknik aseptis
dibutuhkan untuk mencegah ataupun mengurangi kontaminasi yang tidak diinginkan. %ikroba
memiliki karakteristik serta ciri yang berbeda dalam persyaratan pertumbuhannya. &arakteristik
persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunang
pertumbuhan mikroba. 'alam melakukan kegiatan tersebut diperlukan keahlian dan keterampilan
khusus. Sterilisasi merupakan salah satu $aktor utama dalam $ermentasi. &ita tentu mengharapkan
tidak teradi kontaminasi di mana mikroorganisme yang tidak diinginkan tumbuh dan mengganggu
proses $ermentasi. #eknik sterilisasi berbeda-beda tergantung pada enis material. Bagian pertama
akan menelaskan secara singkat dan sederhana bagaiman sterilisasi cairan dan padatan.
Sebelum melakukan percobaan dengan mikroorganisme, diperlukan proses dekontaminasi
terlebih dahulu untuk meminimalisir organisme yang akti$ dari suatu sistem bakteri atau "irus.
'ekontaminasi adalah proses menghilangkan atau membunuh mikroorganisme sehingga obek aman
untuk ditangani, tuuannya untuk melindungi praktikan yang melakukan percobaan menggunakan
bakteri atau semacamnya
Beberapa mikroorganisme memiliki resistensi terhadap dekontaminan kimia, seperti bakteri
"egetati$, amur, dan "irus yang mengandung lipida relati$ yang mudah didekontaminasi dengan
senyaa kimia. *irus yang tidak mengandung lipida dan bakteri berlapis lilin memiliki tingkat
resistensi tinggi. +esistensi terhadap dekontaminan kimia dipengaruhi beberapa $aktor, seperti
konsentrasi dari at akti$, lamanya kontak, pH, suhu, kelembapan, dan kehadiran senyaa organik.
B. Tujuan
%ampu melakukan sterilisasi menggunakan autocla"e, $iltrasi, tyndalisasi, dan kera aseptis
7/21/2019 acara 3
http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 2/8
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang di gunakan yaitu autocla"e, alcohol, hand sprayer dan media.
B. Proedur Kerja
.
BAB IIIHA!IL DA PEMBAHA!AN
7/21/2019 acara 3
http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 3/8
A. Ha"l
Terla#$"r
B. Pe#%ahaan
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua
kehidupan dalam bentuk apapun. ntuk tuuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan
steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti $ormaldehide,
etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia/ oleh sinar lembayung ultra
atau sinar gamma. %ikroorganisme uga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentri$ugasi
kecepatan tinggi atau oleh $iltrasi
%acam-macam sterilisasi (%achmud, 200)
1ada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan cara yaitu secara mekanik, $isik dan kimiai.
. Sterilisai secara mekanik ($iltrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22
mikron atau 0.34 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. 1roses ini dituukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara $isik dapat dilakukan dengan pemanasan 5 penyinaran.
1emanasan
a. 1emiaran (dengan api langsung) membakar alat pada api secara langsung, contoh alat arum
inokulum, pinset, batang !, dll.
b. 1anas kering sterilisasi dengan o"en kira-kira 60-00C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat
yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. ap air panas konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat
menggungakan metode ini supaya tidak teradi dehidrasi.
d. ap air panas bertekanan menggunalkan autokla$
- 1enyinaran dengan *
Sinar ltra *iolet uga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba
yang menempel pada permukaan interior Sa$ety Cabinet dengan disinari lampu *
. Sterilisaisi secara kimiai biasanya menggunakan senyaa desin$ektan antara lain alkohol.
Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang
cukup tinggi dan aktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia dan akti"itas enim. Sebagaihasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang.
Contoh proses sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya.
1erkembangan teknologi prosesing yang memiliki tuuan mengurangi kerusakan nutrien dan
konponen sensoris dan uga mengurangi aktu prosesing menadikan teknik serilisasi terus
dikembangkan. !amanya aktu sterilisasi yang dibutuhkan bahan dipengaruhi oleh resistensi
mikroorganisme dan enim terhadap panas, kondisi pemanasan, pH bahan, ukuran adah atau
kemasan yang disterilkan, keadaan $isik bahan (%achmud, 200).
Sterilisasidengan udara kering& alat yang umum dikenal adalah o"en. 7lat ini dipakai untuk
mensterilkan alat-alat gelas seperti erlenmeyer, petridish, tabunng reaksi dan alat gelas lainnya.
bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas dapat disterilkan dengan alat ini. pada umunhya suhu
7/21/2019 acara 3
http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 4/8
yang digunakan pada sterilisasi secara kering adalah 80 - 0 C selama palinng sedikit 2 am. !ama
isterilisasi tergantung pada alat dan umlahnya (%achmud, 200).
Sterilisasi dengan uap air panas& bahan yang mengandung cairan tidak dapat didterilkan
dengan o"en sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut 7rnold steam sterilier dengan suhu
000Cdalam keadaan lembab. Secara sederhana dapat pula digunakan dandang. %ula-mula bahan
disterilkan pada suhu 000C selama 0 menit untuk membunuh sel-sel "egetati$ mikrobia. kemudian
disimpan pada suhu kamr 23 am untuk memberi kesempatan spora tumbuh menadi sel "egetati$,
lalu dipanaskan lagi 000C 0 menit. dan diinkubasi lagi 23 am dan disterilkan lagi, adi ada kali
sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini sehingga dikembangkan cara
berikutnya yaitu uap air bertekanan (%achmud, 200).
Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan, alat ini disebut autokla$ (autocla"e) untuk
steriliasasi ini alat dilengkapi dengan katup pengaman. 7lat diisi dengan air kemudian bahan
dimasukkan. 1anaskan sampai mendidih dan dari katup pengaman kelaur uap air dengan lancara lalu
ditutup. Suhu akan naik sampai 20C dan biarkan selama 4 menit (untuk industri pengalengan ada
perhitungan tersendiri), lalu biarkan dingin sampai tekanan normal dan klep pengaman dibuka, cara
ini akan mematikan spora dengan cara penetrasi panas ke dalam sel atau spora sehingga lebih
cepat. Cara mana yang dipilih tergantung bahan, biaya dan ketersediaan alat, untuk bahan yang tidak
tahan panas, maka cara diatas tidak dapat dipakai (%achmud, 200).
Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa
a. Sterilisasi secara $isik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama
senyaa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan
tinggi). 'engan udara panas, dipergunakan alat 9beana:ruang panas; (o"en dengan temperatur
80o < 0oC dan aktu yang digunakan adalah 2 am yang umumnya untuk peralatan gelas).
b. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disin$ektan, larutan alkohol, larutan $ormalin).
c. Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau
tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan:$ilter. Sistem kera $ilter,
seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang leat (dalam hal
ini adalah mikroba) (Suriairia, 2004).
%acam-macam sterilisasi
1ada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan cara yaitu secara mekanik, $isik dan kimiai.
. Sterilisai secara mekanik ($iltrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22
mikron atau 0.34 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. 1roses ini dituukan
untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara $isik dapat dilakukan dengan pemanasan 5 penyinaran.
= 1emanasan
a. 1emiaran (dengan api langsung) membakar alat pada api secara langsung, contoh alat aruminokulum, pinset, batang !, dll.
b. 1anas kering sterilisasi dengan o"en kira-kira 60-00C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat
yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. ap air panas konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat
menggungakan metode ini supaya tidak teradi dehidrasi.
d. ap air panas bertekanan menggunalkan autokla$
= 1enyinaran dengan *
Sinar ltra *iolet uga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba
yang menempel pada permukaan interior Sa$ety Cabinet dengan disinari lampu *
. Sterilisaisi secara kimiai biasanya menggunakan senyaa desin$ektan antara lain alkohol.
7/21/2019 acara 3
http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 5/8
>ambar 2. 'esin$eksi mea kera (%achmud, 200)
#eknik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekera (praktek) yang menaga sterilitas
ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur
mikroorganisme yang diinginkan. 'asar digunakannya teknik aseptik adalah adanya banyak partikel
debu yang mengandung mikroorganisme (bakteri atau spora) yang mungkin dapat masuk ke dalam
caan, mulut erlenmeyer, atau mengendap di area kera. 1ertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan
ini dapat mempengaruhi atau mengganggu hasil dari suatu percobaan. %ikroorganisme dapat uga
;atuh; dari tangan operator, sarung tangan atau as laboratorium karena pergerakan lengan yang
relati$ cepat. 1enggunaan teknik aseptik meminimalisir material yang digunakan terhadap agenpengontaminasi. 1ada kenyataanya teknik aspetis tidak dapat melindungi secara sempurna dari
bahaya kontaminan. ?amun semakin banyak belaar dari pengalaman maka semakin mengurangi
resiko yang ditimbulkan.
Tekn"k ae$t" d"gunakan $ada aat '
- #eknik aseptis seharusnya digunakan saat kita bekera dengan mikroorganisme hidup dan dengan
segala media pertumbuhannya.
- #eknik aseptis sebaiknya digunakan ketika kita tidak ingin larutan dari suatu botol tidak berubah si$at
akibat akti"itas mikroorganisme, seperti saat membuat bu$$er meskipun bu$$er dengan konsentrasi
garam tinggi atau mengandung deteren.
- #eknik aseptis disarankan pada saat kita bekera menggunakan agen atau senyaa yang berbahayaseperti bahan kimia beracun atau bahan radioakti$. #entu saa perlindungan diri sendiri dari bahaya
senyaa ini lebih penting.
Beberapa contoh
- %entrans$er biakan dari media satu ke media lainnya. Bakteri kontaminan yang tumbuh tentu saa
dapat mengganggu kemurnian biakan dan mungkin saa membuat rancu hasil yang didapatkan.
- %em$ilter media atau serum dan menghitung umlah bakteri dengan cara $iltrasi. &ontaminasi yang
ikut tersaring dapat tumbuh pada media baru yang membuat tidak terpakainya media pertumbuhan
tersebut atau mempengaruhi umlah total bakteri.
- %embuka dan merehidrasi bakteri terlio$olisasi. #eknik aseptis dapat menaga sel yang terrehidrasi
dari bakteri kontaminan dan menaga tidak keluarnya sel ke mea kera.
7/21/2019 acara 3
http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 6/8
- %elakukan reaksi restriksi atau 1C+. @alaupun enim restriksi pada umumnya disimpan dalam
gliserol 40A (bakteriostatik) tapi enim yang diencerkan akan lebih rentan rusak akibat akti"itas
mikroorganisme atau dihambat oleh ion atau unsur tertentu. &ontaminasi '?7 asing yang masuk ke
dalam tube 1C+ mungkin dapat terampli$ikasi sehingga hasil yang didapat membingungkan.
- %elabeli sel dengan (21) $os$at. 1ada kasus ini kera aseptis dituukan untuk melindungi operator
dari bahan kimia berbahaya. ika menggunakan teknik aseptis maka 7nda tidak akan membiarkan
tutup bahan radioakti$ terbuka atau secara tidak sengaa menggunakan pipet bekas bahan radioakti$.
Aturan u#u# tekn"k ae$t"'
- Meja kerja e%a"kn(a jauh dar" euatu (ang da$at #en)"$takan al"ran udara , misalnya tidak
ada endela yang terbuka, tidak dekat dengan pintu yang selalu dibuka-tutup dan auh dari lalu-lintas
orang. 1enggunaan kabinet biosa$ety dapat menaga dan mengatur aliran udara tetapi ini bukan
merupakan suatu aminan mutlak dari resiko terkontaminasi.
- Pat"kan #eja kerja %er"h dar" kotoran dan benda-benda yang tidak akan digunakan. &ultur tua
atau pipet bekas seharusnya tidak berada di mea kera. &otoran seringkali sulit dibersihkan pada
sudut-sudut ruang.
- Ua$ #eja kerja dengan ant"e$t"k atau senyaa pembersih lain sebelum digunakan. 'i sebagian
besar laboratorium umumnya menggunakan etanol 80A untuk membersihkannya. Sediakan etanol
pada posisi selalu dekat dengan mea. ika telah selesai bekera, sebaiknya mea kera dikosongkan
dari peralatan dan bersihkan lagi.
- !e#ua $eralatan *$"$et& )a+an dll., (ang d"gunakan haru ter"l . Sebaiknya semua peralatan
yang telah disterilisasi diberi label. ika menemukan alat yang sepertinya telah disterilisai tapi masih
ragu terhadap sterilitasnya maka sebaiknya angan digunakan. Bungkus peralatan baik alat steril
sekali pakai atau bukan (pipet, syringe dll.)diperiksa terlebih dahulu apakah terdapat kebocoran atau
tersobek.
- Atur $eralatan d" #eja kerja ede#"k"an ru$a eh"ngga #e#"n"#al""r $ergerakan tangan .
7lat-alat yang biasanya digunakan dengan tangan kanan (arum inokulum, $iller, pipet dll.) letakkan
disebelah kanan begitu uga sebaliknya (rak tabung, caan petri, erlenmeyer dll.) terkecuali untuk
tangan kidal. 'i bagian tengah mea kera disediakan ruang lapang untuk bekera.
- Me#%akar #ulut atau %ag"an te$" dar" uatu alat dapat membunuh mikroorganisme yang
menempel.
- Telah "a$ dengan egala $eralatan dan %ahan (ang d"%utuhkan . Semua bahan dan alat untuk
prosedur tertentu telah dipersiapkan di mea kera. angan sampai meninggalkan mea kera untuk
mengambil sesuatu yang terlupa atau tertinggal. 1erhitungkan semua yang diperlukan beserta
cadangannya.
- Paka" arung tangan latek dan ganti secara berkala. Sarung tangan membantu melindungi dari
tumpahan biakan atau bahan kimia berbahaya. #idak menggunakan sarung tangan dirasa tidakbermasalah ika materi dan bakteri yang diteliti dipastikan tidak berbahaya.
- -u)" tangan e%elu# dan eudah %ekerja. Cuci tangan dengan desin$ektan atau sabun bila
tidak ada desin$ektan. Cuci tangan dapat membilas mikroorganisme yang ada di tangan.
!aranaran tekn"k ae$t"'- %inimalisasi gerak pergerakan tangan dapat menciptakan aliran
udara . semakin cepat pergerakannya semakin cepat aliran udara yang ditimbulkan. 1ergerakan
lengan sebaiknya dilakukan seperlu mungin dan bergerak secara lembut.
- %inimalisasi arak arak antar peralatan diatur see$ekti$ dan see$isien mungkn. 7ntar peralatan
angan diletakkan terlalu auh.
7/21/2019 acara 3
http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 7/8
- %inimalisasi keterpaparan semakin sering menggerakkan sesuatu (mis caan berisi media)
meleati udara maka semakin besar partikel udara untuk masuk. Semakin lama tutup erlenmeyer
terbuka uga semakin besar terkontaminasi.
-atatan $ent"ng dala# kerja a$et" '
- #utup erlenmeyer, botol atau caan sebaiknya dibuka kira-kira 340. tuuannya untuk meminimalisasi
udara masuk namun masih dapat mentrans$er sesuatu.
- ika diharuskan untuk membuka penuh dan tutup diletakkan di mea kera, maka tutup dapat
diletakkan tertelungkup atau terlentang (muka menghadap ke atas). ika tertelungkup pastikan
permukaannya bersih dan bila terlentang pastikan uga tidak ada gerakan di atasnya.
- ntuk menghindari bakteri yang menempel pada arum inokulum terpental:terciprat maka diameter
loops harus berkisar 2- mm dan untuk memperkecil getaran panang kaat tidak lebih dari 6cm.
- #idak boleh menyedot cairan pada saat pipeting dengan mulut.
- ntuk menghindari penyebaran mikroba dari tetesan pipet yang teratuh maka dapat digunakan kain
steril yang diberi desin$ektan sebagai alas. &ain ini setelah selesai dibuang sebagai limbah
berbahaya.
BAB I/KE!IMPULAN
Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yagn mudah rusak ika
terkena panas atu mudah menguap (volatile). #eknik aseptis pengeraan mikrobiologi yang
memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu diaga agar terbebas
dari kontaminan yang dapat mencemari. Sedangkan, keduanya diperlukan untuk ketelitian ,
keakuratan dan kesterilan dari kontaminan dari suatu perlakuan.
7/21/2019 acara 3
http://slidepdf.com/reader/full/acara-3-56da7093262d2 8/8
DA0TAR PU!TAKA
7tlas, +.%.36. Handbook Of Microbiological Media 3 th Edition. C+C 1ress 7merika
Barker, &athy. . At The Bench, A Laboratory Navigator . Cold Spring Harbor !aboratory 1ress, ?e Dork.
'onacki, ?anci. 2003. Aseptic techni!es !sed by "ell "!lt!re specialists in handling prod!cts fro# and$or #a##alian cells. http::protocol-online.org .
ames, 'aniel E., 200. ?ine Sa$e 1ractices $or the %icrobiology !aboratory Carolina Biological Supply,Burlington, ?C.ohn C. Scho$ ield, B.*.Sc., %.+.C.*.S. Essentials $or 7nimal +esearch7 1rimer $or +esearch 1ersonnel 1rinciples o$ 7septic #echniFue.http::.unmc.edu:Education
Suhardi, S.H., &oesnandar, '. &. Gndriani, H. 7rnaldo. 200. Biosafety % &edo#an 'esela#atan 'er(a di Laboratori!# Mikrobiologi dan )!#ah *akit . 1#. %ultaam %itra 1rima.
Curtis, Helena, Barnes, ?. Sue. . Biology 4th edition. @orth 1ublisher Gnc. ?e Dork
1elcar, %. ., Chan, E.C.S. 2008. Ele#ents of Microbiology . %c >ra Hill Book Company. ?e Dork.
'iposkan oleh 7pri Santo di 0.0