abulia

10
BAB I PENDAHULUAN Abulia umumnya didefinisikan sebagai kehilangan atau kerusakan dalam kemampuan untuk melakukan tindakan sukarela, acara inisiatif atau membuat keputusan dengan penurunan gerakan, bicara, pikiran dan reaksi emosional. Ini adalah gangguan perilaku dominan dengan bilateral lesi ganglia basal, lobus frontal dan cingulate gyrus. Analisis historis menunjukkan bahwa gangguan seperti abulia dan impulsif ditemukan pada abad ke-19 oleh psikiater dalam kategori klinis gangguan dari kehendak Bahkan dokter saat ini (ahli saraf, dan terapis, psikolog psikiater) sering kurang dalam mendiagnosis kondisi Abulia ini atau gagal untuk membedakan dengan depresi pasca stroke. 1 Dalam suatu studi kasus dari pasien dengan abulia setelah stroke, digunakan fcMRI untuk memetakan kelainan fungsional dibandingkan dengan usia yang cocok kontrol. Abulia ditandai oleh kurangnya spontan, perilaku yang diarahkan pada tujuan. Secara klinis, itu jatuh antara apatis dan sifat bisu rigiditas pada kontinum gangguan motivasi. 2 Gangguan penurunan motivasi antara lain akinesia mutism, abulia, dan apatis. 3 1

description

gangguan jiwa

Transcript of abulia

Page 1: abulia

BAB I

PENDAHULUAN

Abulia umumnya didefinisikan sebagai kehilangan atau kerusakan dalam

kemampuan untuk melakukan tindakan sukarela, acara inisiatif atau membuat

keputusan dengan penurunan gerakan, bicara, pikiran dan reaksi emosional. Ini

adalah gangguan perilaku dominan dengan bilateral lesi ganglia basal, lobus

frontal dan cingulate gyrus. Analisis historis menunjukkan bahwa gangguan

seperti abulia dan impulsif ditemukan pada abad ke-19 oleh psikiater dalam

kategori klinis gangguan dari kehendak Bahkan dokter saat ini (ahli saraf, dan

terapis, psikolog psikiater) sering kurang dalam mendiagnosis kondisi Abulia ini

atau gagal untuk membedakan dengan depresi pasca stroke.1

Dalam suatu studi kasus dari pasien dengan abulia setelah stroke, digunakan

fcMRI untuk memetakan kelainan fungsional dibandingkan dengan usia yang

cocok kontrol. Abulia ditandai oleh kurangnya spontan, perilaku yang diarahkan

pada tujuan. Secara klinis, itu jatuh antara apatis dan sifat bisu rigiditas pada

kontinum gangguan motivasi.2 Gangguan penurunan motivasi antara lain akinesia

mutism, abulia, dan apatis.3

Lobus frontal adalah lobus terbesar di otak, namun sering tidak secara

khusus dievaluasi dalam pemeriksaan neurologis rutin. Hal ini mungkin sebagian

disebabkan oleh perhatian terhadap detail dan strategi pengujian yang ketat

diperlukan untuk menyelidiki fungsi lobus frontal. Sebagai berhasil

menyelesaikan setiap tugas kognitif dianggap sebagai fungsi lobus frontalis

membutuhkan beberapa daerah otak baik di dalam maupun di luar lobus frontal,

beberapa penulis lebih memilih penyakit sistem frontal jangka. Dalam hal apapun,

disfungsi dari lobus frontal dapat menimbulkan sindrom klinis relatif spesifik.

Ketika pasien menunjukkan disfungsi lobus frontal, evaluasi neurobehavioral rinci

diperlukan.4

Korteks frontal dorsolateral berkaitan dengan perencanaan, pembentukan

strategi, dan fungsi eksekutif. Pasien dengan lesi frontal dorsolateral cenderung

1

Page 2: abulia

memiliki sikap apatis, perubahan kepribadian, abulia, dan kurangnya kemampuan

untuk merencanakan atau untuk urutan tindakan atau tugas. Pasien-pasien ini

memiliki memori kerja yang buruk untuk informasi verbal (jika otak kiri

terpengaruh) atau informasi spasial (jika belahan kanan menanggung beban lesi).4

2

Page 3: abulia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Istilah abulia berasal dari bahasa Yunani yang berarti kurangnya keinginan

atau pengendalian ; termasuk akinesia psikis murni dan athymhormia.5

Abulia termasuk salah satu gangguan psikomotor. Gangguan psikomotor ialah

gerakan voluntar yang merupakan manifestasi eksternal dari apa yang terkandung

dalam fikiran. Gerakan isyarat sewaktu berbicara, bahkan gerak jalan pun

merupakan manifestasi kaitan yang erat antara psikis dan motorik.6

Abulia adalah penurunan rangsang untuk bertindak dan berpikir, disertai

dengan ketidakacuhan tentang akibat tindakan disertai dengan defisit neurologis.7

Definisi lain abulia yakni kurangnya inisiatif disertai tampilan spontanitas

dalam berbicara, pemikiran dan inisiatif. Abulia mungkin berhubungan dengan

psikosis dan neurosis. Hal ini terkait dengan adanya gangguan dari sirkuit frontal-

subkortikal seperti lesi bilateral di medial *lobus frontalis, cedera otak berat, atau

proses degeneratif seperti Pick Disease. Abulia yang jarang dijumpai yakni

dengan lesi di cauda nuclei, midbrain, atau thalamus. Abulia sosial adalah

ketidakaktifan dari kemampuan untuk memilih tindakan, meskipun keinginan

untuk berpartisipasi ada. Abulia juga dieja aboulia.8

Abulia merupakan defisit motivasi yang berhubungan dengan sikap apatis,

kehilangan kemauan, dan kurangnya memulai perilaku. Gangguan suasana hati

mungkin tidak utama dalam kondisi ini, pasien mengaku tidak menjadi sangat

depresi ataupun cemas. Mereka hanya tidak merasa seperti melakukan apa-apa.9

B. Etiologi

Kerusakan otak dapat mempengaruhi keadaan emosional dan sikap seseorang.

Disamping itu, kerusakan otak secara khusus dapat mempengaruhi ekspresi dan

persepsi informasi sikap emosional dalam bahasa dan bicara, meskipun mungkin

3

Page 4: abulia

utuh fungsi perilaku emosional. Seringkali sulit untuk menentukan sumber

kekurangan afektif-fungsi linguistik- apakah sistem emosional mendasari atau

kompetensi komunikatif itu sendiri.9

Abulia dapat timbul pada infark bilateral atau unilateral atau perdarahan dari

berbagai struktur subkortikal termasuk caudatus nuclei, globus pallidus, thalamus,

dan genu dari kapsul internal.

Abulia juga diketahui disebabkan oleh cedera kepala tertutup, penyakit lobus

frontal, lobotomi frontal, tumor dari corpus callosum, tumor otak yang melibatkan

dinding ventrikulus dan thalamus dan banyak lesi lain yang menunjukkan fakta

bahwa itu adalah lesi struktural jalur yang bertanggungjawab untuk sindrom klinis

abulia.1

Abulia juga merupakan suatu manifestasi gejala dari infark daerah distribusi

arteri serebri anterior pada patogenesis demensia vaskuler yang juga disertai

afasia motorik dan apraksia.10

C. Gambaran Klinik

Pasien abulia gagal mengalami kemauan untuk melakukan apa-apa karena

dibiarkan sendiri, tidak ada ide, kepentingan atau kecenderungan terlintas ke

pikiran: satu pasien menyatakan bahwa “ada kekosongan dalam pikiran saya”.

Pasien ini tidak tertekan ataupun bosan: lebih tepatnya, mereka mengalami

semacam kekosongan.5

Pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau

memulai tingkah laku, susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri

sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan.

Pasien tidak mampu mengambil keputusan atau menjalankan tingkah laku

(misalnya pasien berjalan sampai di pintu dan berdiri tanpa bergerak dalam jangka

waktu yang lama dan tidak mampu membulatkan pikirannya untuk berjalan

terus.11

4

Page 5: abulia

D. Diagnosa Banding

1. Akinetic mutism

2. Katatonia

3. Apati

4. Depresi

E. Terapi

Bromokriptin telah terbukti efektif; pengobatan dapat dimulai dengan dosis

rendah 2,5 mg keseluruhan per hari, dan ditingkatkan secara bertahap yang sama

setiap beberapa hari sampai perbaikan yang memuaskan atau efek samping dapat

ditoleransi terjadi atau dosis maksimum sekitar 40 mg tercapai; dalam semua

kasus, dosis umumnya dibagi menjadi dua dosis: satu di pagi hari dan berikutnya

di sore hari.1

Bromokriptin merupakan prototipe kelompok ergolin yaitu alkaloid ergot

yang bersifat dopaminergik yang dikelompokkan sebagai ergolin. Bromokriptin

merangsang reseptor dopaminergik. Obat ini lebih besar afinitasnya terhadap

reseptor D2 dan merupakan antagonis reseptor D1. Organ yang dipengaruhi ialah

yang memiliki reseptor dopamin yaitu SSP, kardiovaskular, poros hipothalamus-

hipofisis dan saluran cerna.12

5

Page 6: abulia

BAB III

KESIMPULAN

Abulia termasuk salah satu gangguan psikomotor. Abulia umumnya adalah

penurunan atau kehilangan dalam kemampuan untuk melakukan tindakan, inisiatif

atau membuat keputusan dengan penurunan gerakan, bicara, pikiran dan reaksi

emosional. Ini adalah gangguan perilaku dominan dengan bilateral lesi ganglia

basalis, lobus frontal dan gyrus cingulata. Abulia juga dapat terjadi pada

gangguan jiwa psikotik maupun non-psikotik. Gangguan jiwa psikotik contohnya

pada skizofrenia kronik, sedangkan gangguan jiwa non-psikotik contohnya pada

depresi.

6

Page 7: abulia

DAFTAR PUSTAKA

1. Hastak, SM, et all. Abulia:No Will, No Way. Diakses melalui

http://www.japi.org/september2005/CR-814.pdf pada tanggal 02 Oktober

2015

2. Barris, R.W., Schuman, H.R., 1953. Bilateral anterior cingulate gyrus lesions.

Syndrome of the anterior cingulate gyri. Neurology 3, 44–52.

3. Marin, Robert S, et all. Disorders of Diminished Motivation.J Head Trauma

Rebabil Vol.20, No.4, pp 377-388. 2005. Diakses melalui

http://www.yaroslavvb.com/papers/marin-disorders.pdf pada tanggal 02

Oktober 2015

4. Nelson, Stephen L. Frontal Lobe Syndrome. Diakses melalui

http://emedicine.medscape.com/article/1135866-overview pada tanggal 02

Oktober 2015.

5. Moore, David P, Puri, Basan K. Textbook of Clinical Neuropsychiatry and

Behavioral Neuroscience Third Edition. Hodder Arnold:2012.

6. Mardjono, Mahar. Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dasar.Dian Rakyat.

Jakarta:2012

7. Sadock, Benjamin. J, Sadock, Virginia A. Kaplan & Sadock Buku Ajar

Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta: EGC, 2010

8. Loring, David W. Ins Dictionary of Neurophysiology and Clinical

Neurosciences 2nd Edition.Oxford University Press:2015.

9. Stemmer, Bigitte. Whitaker, Harry A. Handbook of The Neuroscience of

Language 1st edition.Academic Press:2008

10. Chui HC. Dementia associated with subcortical ischemic vascular disease

(SIVD). Ann Am Neurol 2007: 2FC.005-89-107.

11. Semiun, Yustinus. Kesehatan Mental 3 “Gangguan-gangguan mental yang

sangat berat, simtomatologi, proses diagnosis, dan proses terapi gangguan-

gangguan mental”.KANISIUS(Anggota IKAPI). Yogyakarta:2006.

12. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Bagian Farmakologi FK UI. Jakarta:1995

7