Abstrak revisi 2 bnr

2
ABSTRAK PENGGUNAAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart) Solms.) DAN KANGKUNG AIR (  Ipomoea aquatica Forsk ) DALAM PERBAIKAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU Oleh NATALINA Industri tahu pada umumnya tidak dilengkap i dengan unit peng olahan air limbah, sehingga pembuangan air limbah berpotensi mencemari lingkungan. Metoda pengolahan air limbah tahu yang mudah, murah dan efisien perlu dikembangkan. Beberapa jenis tanaman air berpotensi digunakan sebagai agen  pengolahan biologis air limbah tahu. Tanaman kangkung air dan eceng gon dok digunakan sebagai agen pengolah air limbah tahu dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kangkung air dan eceng gondok dalam meremediasi air limbah tahu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 3 ulangan, dengan faktor pertama adalah jenis tanaman yakni eceng gondok, kangkung air, dan tanpa tanaman, sedang faktor kedua adalah konsentrasi air limbah tahu yakni 100 % ( asli ), 75 % , 50 % , 25 % dan 0 % ( air ). Parameter yang diukur adalah COD (Chemical Oxygen Demand) , BOD (  Biologycal Oxygen Demand ), TSS (Total Suspended Solid), dan pH. Sampel diambil pada hari ke – 0 , 2 , 4 , 6 dan 8. Penurunan BOD, COD, TSS dan kenaikan pH karena penggunaan kangkung air d an enceng gondok paling efektif terjadi pada konsentrasi limbah 25 %, atau pen genceran 4 kali. Penggunaan kangku ng air selama 8 hari menurunkan COD 86.2%, BOD 86.7%, dan TSS 63.2% serta menaikan pH menjadi 7.4, sedangkan pengunaan enceng gondok dapat menurunkan COD 80.9%, BOD 83.2%, dan TSS 56.8% serta menaikan pH 7.4. Kata kunci : Eceng gondok, Kangkung air, Air limbah tahu

Transcript of Abstrak revisi 2 bnr

7/27/2019 Abstrak revisi 2 bnr

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-revisi-2-bnr 1/2

ABSTRAK 

PENGGUNAAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart) Solms.)

DAN KANGKUNG AIR ( Ipomoea aquatica Forsk ) DALAM PERBAIKAN

KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU

Oleh

NATALINA

Industri tahu pada umumnya tidak dilengkapi dengan unit pengolahan air 

limbah, sehingga pembuangan air limbah berpotensi mencemari lingkungan.

Metoda pengolahan air limbah tahu yang mudah, murah dan efisien perlu

dikembangkan. Beberapa jenis tanaman air berpotensi digunakan sebagai agen

 pengolahan biologis air limbah tahu. Tanaman kangkung air dan eceng gondok 

digunakan sebagai agen pengolah air limbah tahu dalam penelitian ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kangkung air dan

eceng gondok dalam meremediasi air limbah tahu. Rancangan percobaan yang

digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 3 ulangan,

dengan faktor pertama adalah jenis tanaman yakni eceng gondok, kangkung air,

dan tanpa tanaman, sedang faktor kedua adalah konsentrasi air limbah tahu yakni

100 % ( asli ), 75 % , 50 % , 25 % dan 0 % ( air ). Parameter yang diukur adalah

COD (Chemical Oxygen Demand) , BOD ( Biologycal Oxygen Demand ), TSS

(Total Suspended Solid), dan pH. Sampel diambil pada hari ke – 0 , 2 , 4 , 6 dan 8.

Penurunan BOD, COD, TSS dan kenaikan pH karena penggunaan

kangkung air dan enceng gondok paling efektif terjadi pada konsentrasi limbah25 %, atau pengenceran 4 kali. Penggunaan kangkung air selama 8 hari

menurunkan COD 86.2%, BOD 86.7%, dan TSS 63.2% serta menaikan pH

menjadi 7.4, sedangkan pengunaan enceng gondok dapat menurunkan COD

80.9%, BOD 83.2%, dan TSS 56.8% serta menaikan pH 7.4.

Kata kunci : Eceng gondok, Kangkung air, Air limbah tahu

7/27/2019 Abstrak revisi 2 bnr

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-revisi-2-bnr 2/2

ABSTRACT

THE USE OF WATER HYACINTH ( Eichhornia crassipes (Mart) Solms.) AND

IPOMOEA AQUATIC ( Ipomoea aquatic Forsk ) TO IMPROVE QUALITY OF

TOFU INDUSTRIY WASTEWATER 

By

NATALINA

Generally, the tofu industrials did not have been completed by wastewater 

treatment unit, therefore wastewater disposal was potential to make the

environmental pollution. The eseay, cheep and effisience of the tahu industrial

wastewater treatment have to improved. Some of water plant that have economic

value were potential to be used as biologis media to treat the tofu industrial

wastewater. In this research, Ipomoea aquatic forsk was used as media for the tofu

industrial wastewater treatment with water hyacinth was used as comparing

media.

The purpose of this research is to know the ability of water sprouts and

water hyacinth to remediate the tofu industrial wastewater. Randomized factorial

design group with 3 times repetition was used in this research. The treatment was

designed with factorial system which the first factor is kind of water plant ,

therefore water hyacinth, water sprouts and no water plant, the second factor is the

tahu industrial wastewater concentration, therefore 100 % ( pure wastewater), 75

% , 50 % , 25 % and 0 % ( water ). The COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (

 Biologycal Oxygen Demand ), TSS (Total Suspended Solid) and pH are the

 parametere that will be analyzed. The sample were taken at the- 0 , 2 , 4 , 6 and 8

days cultivation.

The effective condition to decrease of BOD, COD, TSS and pH rise due to

use of water sprouts and hyacinths most effectively occur at concentrations of 

waste 25%, or dilution of 4 times. The use of water for 8 days & lower the COD

53.6%, BOD and TSS 53.9%, 63.2% and raise the pH to 7.4, while the use of 

water hyacinth can lower the COD 50.3%, 51.7%, BOD and TSS 35.3% and raise

the pH of 7.4.

Key word : Water hyacinth, Ipomoea aquatic , Tofu wastewater