ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ......

18
ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI UPT KESMAS TEGALLALANG I TAHUN 2014 Oleh: I.B. Candra Pranadhita Kepaniteraan Klinik Madya Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Latar Belakang:. Kecelakaan merupakan hal yang sifatnya tidak terduga dan tidak bisa diantisipasi oleh seeseorang sebelumnya. Di Indonesia, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 120 jiwa perharinya. Sedangkan di Provinsi Bali, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2013 terjadi kurang lebih 2166 kasus kecelakaan dengan korban meninggal mencapai 578 jiwa dan kerugian material kurang lebih Rp 4.000.000.000,00. Pada tahun 2013menempati peringkat pertama dari 10 penyakit utama dengan jumlah 5579 kasus dengan rincian 210 kasus kecelakaan kerja dan 5369 kasus kecelakaan lalu lintas. Belum ada penelitian yang mengemukakan tentang karakteristik kasus kecelakaan, sehingga kesiapan UPT Kesmas Tegallalang I dalam menangani kasus kecelakaan belum diketahui. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui bagaimana karakteristik kasus kecelakaan yang datang ke UGD Puskesmas Tegallalang I. Metode Penelitian :Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (Cross-sectional). Penelitian ini dilakukan di UPT Kesmas Tegallalang I pada bulan Desember 2014 – Januari 2015. Populasi penelitian ini adalah semua korban kecelakaan dan ruda paksa yang dibawah ke UGD UPT Kesmas Tegallalang I. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel 1131 orang. Instrumen pengumpulan data adalah dengan menggunakan data sekunder yang berupa buku register pasien yang dibawa ke UGD UPT Kesmas Tegallalang I pada tahun 2014. Teknik analisis data dengan deskriptif dan disajikan dalam bentuk naratif dengan tabel atau grafik. Hasil : Karakteristik pasien pada penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (64.8%), kelompok usia dewasa muda (30.8%), berasal dari desa Tegallalang (39.9%), dengan diagnosis luka tusuk (28.8%), tidak mendapat tindakan (50.4%), mendapat antibiotik Amoxicilin (67.7%). Jumlah kasus terbanyak pada bulan November (104 kasus), jumlah kasus yang dirujuk tertinggi pada bulan Januari (8 kasus). Penggunaan Amoxicilin tertinggi pada bulan November, penggunaan Erythomicin tertinggi pada bulan Desember, dan penggunaan Vaksin Anti Rabies tertinggi pada bulan Februari (13 kasus). Simpulan : UGD Puskesmas memerlukan kesiapan yang baik dalam memberikan pelayanan terhadap pasien korban kecelakaan. Kata Kunci: Kecelakaan, Antibiotik, Vaksin Anti Rabies

Transcript of ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ......

Page 1: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

ABSTRAKKARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI UPT KESMAS

TEGALLALANG I TAHUN 2014

Oleh:I.B. Candra Pranadhita

Kepaniteraan Klinik Madya Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran UniversitasUdayana

Latar Belakang:. Kecelakaan merupakan hal yang sifatnya tidak terduga dan tidak bisadiantisipasi oleh seeseorang sebelumnya. Di Indonesia, jumlah korban tewas akibatkecelakaan lalu lintas mencapai 120 jiwa perharinya. Sedangkan di Provinsi Bali,berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2013 terjadi kurang lebih2166 kasus kecelakaan dengan korban meninggal mencapai 578 jiwa dan kerugianmaterial kurang lebih Rp 4.000.000.000,00. Pada tahun 2013menempati peringkatpertama dari 10 penyakit utama dengan jumlah 5579 kasus dengan rincian 210 kasuskecelakaan kerja dan 5369 kasus kecelakaan lalu lintas. Belum ada penelitian yangmengemukakan tentang karakteristik kasus kecelakaan, sehingga kesiapan UPT KesmasTegallalang I dalam menangani kasus kecelakaan belum diketahui.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui bagaimana karakteristik kasus kecelakaan yangdatang ke UGD Puskesmas Tegallalang I.

Metode Penelitian :Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potonglintang (Cross-sectional). Penelitian ini dilakukan di UPT Kesmas Tegallalang I padabulan Desember 2014 – Januari 2015. Populasi penelitian ini adalah semua korbankecelakaan dan ruda paksa yang dibawah ke UGD UPT Kesmas Tegallalang I. Teknikpengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel 1131orang. Instrumen pengumpulan data adalah dengan menggunakan data sekunder yangberupa buku register pasien yang dibawa ke UGD UPT Kesmas Tegallalang I padatahun 2014. Teknik analisis data dengan deskriptif dan disajikan dalam bentuk naratifdengan tabel atau grafik.Hasil : Karakteristik pasien pada penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki(64.8%), kelompok usia dewasa muda (30.8%), berasal dari desa Tegallalang (39.9%),dengan diagnosis luka tusuk (28.8%), tidak mendapat tindakan (50.4%), mendapatantibiotik Amoxicilin (67.7%). Jumlah kasus terbanyak pada bulan November (104kasus), jumlah kasus yang dirujuk tertinggi pada bulan Januari (8 kasus). PenggunaanAmoxicilin tertinggi pada bulan November, penggunaan Erythomicin tertinggi padabulan Desember, dan penggunaan Vaksin Anti Rabies tertinggi pada bulan Februari (13kasus).Simpulan : UGD Puskesmas memerlukan kesiapan yang baik dalam memberikanpelayanan terhadap pasien korban kecelakaan. Kata Kunci: Kecelakaan, Antibiotik, Vaksin Anti Rabies

Page 2: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

ABSTRACT

CHARACTERISTIC OF ACCIDENT CASE IN UPT KESMAS TEGALLALANGII AT 2014

By:I.B. Candra Pranadhita

Medical Student of Forensic DivisionMedical Faculty of Udayana University

Background: Accidents are unpredictable and can not be anticipated by someone. Generally, accidentscan be divided into traffic accidents and occupational accidents. In Indonesia, the mortality rate of trafficaccidents are 120 people per day. Meanwhile the current global mortality rate reached 1.24 million peryear. In Bali, by the Central Bureau of Statistics of Bali Province in 2013 occurred approximately 2166cases of accidents with fatalities reached 578 victims and material losses of approximately four billionrupiah. In 2013,accidents placed at first rank of 10 major diseases by 5579 the number of cases withdetails of 210 cases of occupational accidents and 5369 cases of traffic accidents. No studies have arguedabout the characteristics of the cases of accidents, so UPT Kesmas Tegallalang I readiness in handling ofaccident cases is unknown.Methods: This study was descriptive quantitative approached using cross-sectional methode. Thisresearch was conducted in the region of UPT Kesmas Tegallalang I on December 2014 – Januray 2015.Population in this study were all accident's victims were brought to Emergency Room of UPT KesmasTegallalang I. The sampling technique used was total sampling with a sample of 1131 people. Theinstrument used wassecondary data of pattient's register were brought to Emergency Room of UPTKesmas Tegallalang I at 2014. Data analysis techniques with descriptive which presented in narrativewith table or chart. Results: Characteristic of patients most of this research on male sex (64.8 %), group of young adults age (30.8 % ), originated from the village of tegallalang (39.9 %) , with the diagnosis stab wound (28.8 %), didnot have the medical intervention (50.4 %) , received antibiotics amoxicilin (67.7 %) .The number of themost cases is in November (104 cases) , the number of cases referred is highest in january (8 cases) .Theuse of amoxicilin is highest in November , the use of erythomicin is highest in December , the use of antirabies vaccine is highest in february (13 cases)Conclusion: The emergency department at puskesmas requires the readiness of good in providingservices to patients accident victims.

Keywords: Antibiotics, Accident, Anti Rabies Vaccine

PENDAHULUAN

Kecelakaan merupakan hal yang sifatnyatidak terduga dan tidak bisa diantisipasioleh seeseorang sebelumnya. Secara garisbesar kecelakaan dapat dibagi menjadikecelakaan lalu lintas dan kecelakaankerja. Kecelakaan lalu lintas adalahkejadian dimana sebuah kendaraanbermotor bertabrakan dengan benda laindan menyebabkan kerusakan. Menurutdata yang dikeluarkan oleh World HealthOrganization (WHO) tahun 2013

menunjukkan India menempati urutanpertama dalam jumlah kematianterbanyak akibat kecelakaan lalu lintas.Sementara Indonesia menempati urutankelima. Namun, menurut Global StatusReport on Road Safety yang dikeluarkanoleh WHO, Indonesia menempati urutanpertama peningkatan kecelakaan.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikanjumlah kecelakaan lalu – lintas hinggalebih dari 80%. Di Indonesia, jumlahkorban tewas akibat kecelakaan lalu lintasmencapai 120 jiwa perharinya. Sedangkan

Page 3: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

angka kematian global saat ini mencapaiangka 1,24 juta jiwa pertahun.

Berdasarkan data dari KepolisianRepublik Indonesia tahun 2012, terdapat109.038 kasus kecelakaan lalu lintasdengan jumlah 27.441 korban meninggalakibat kecelakaan lalu lintas yang terjadidi seluruh Indonesia. Kecelakaan jugamerupakan kasus tertinggi penyebabkematian di Indonesia melampauiPenyakit Jantung Koroner danTuberculosis. Sedangkan di Provinsi Bali,berdasarkan data Badan Pusat StatistikProvinsi Bali tahun 2013 terjadi kuranglebih 2166 kasus kecelakaan dengankorban meninggal mencapai 578 jiwa dankerugian material kurang lebih Rp4.000.000.000,00. Demikian halnya jugadi Kabupaten Gianyar. Data dari BPSProvinsi Bali tahun 2013, terjadi 228kecelakaan lalu lintas dengan korbanmeninggal 75 jiwa dan kerugian materialmencapai Rp. 191. 445.000,00.

Data yang diperoleh dariPuskesmas I Tegallalangtahun 2013 dantahun 2012 menunjukkan kasuskecelakaan yang terdiri dari kecelakaankerja dan kecelakaan lalu lintas cenderungmeningkat. Pada tahun 2012 kecelakaanmenempati urutan ketiga dari sepuluhbesar penyakit utama dengan jumlahkasus mencapai 2460 kasus denganrincian 136 kasus kecelakaan kerja dan2324 kasus kecelakaan lalu lintas. Padatahun 2013menempati peringkat pertamadari 10 penyakit utama dengan jumlah5579 kasus dengan rincian 210 kasuskecelakaan kerja dan 5369 kasuskecelakaan lalu lintas.

Definisi Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah suatukejadian yang tidak dikehendaki dan tidakdiduga semula yang dapat menimbulkankorban jiwa dan harta benda (PeraturanMenteri Tenaga Kerja (Permenaker)Nomor: 03/Men/1998).Menurut (OHSAS18001, 1999) dalam Shariff (2007),kecelakaan kerja adalah suatu kejadiantiba-tiba yang tidak diinginkan yangmengakibatkan kematian, luka-luka,kerusakan harta benda atau kerugianwaktu.

Berdasarkan UU No. 1 Tahun1970 tentang keselamatan kerja,kecelakaan kerja adalah suatu kejadianyang tidak diduga semula dan tidakdikehendaki, yang mengacaukan prosesyang telah diatur dari suatu aktivitas dandapat menimbulkan kerugian baik korbanmanusia maupun harta benda. Sedangkanmenurut UU No. 3 Tahun 1992 tentangJaminan Sosial Tenaga Kerja, kecelakaankerja adalahkecelakaan yang terjadidalam pekerjaan sejak berangkat darirumah menuju tempat kerja dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajardilalui.

Definisi Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas adalahkejadian dimana sebuah kendaraanbermotor bertabrakan dengan benda laindan menyebabkan kerusakan.

Penelitian Tentang Kecelakaan LaluLintas

Menurut penelitian Madjid (2012)mengenai karakteristik korban kecelakaanlalu lintas yang dirawat di UGD RSUPDr. Wahidin Sudirohusodo MakassarPeriode Juli-Desember 2012

Page 4: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

menunjukkan korban kecelakaan lalulintas paling banyak berjenis kelaminlaki-laki (64,2%) dan usia dewasa(51,6%) dengan jumlah terbanyak padakelompok usia 18-20 tahun (17,9%).Jeniskendaraan terbanyak adalah kendaraanbermotor roda 2 (72,6%), sebagaipengemudi (69,5%) dengan mekanismetabrakan dari arah depan (30,5%) danwaktu terbanyak pada siang hari (61,1%).

Menurut Ryadina (2007), urutanjenis cedera yang paling banyak dialamioleh korban kecelakaan sepedamotoradalah luka terbuka (42,0%), patahtulang(18,1) dan superfisial/lecet (14,5%).Adapununtuk cedera kepala yangdominan adalah komosio cerebri yaitusekitar 6,5% dan kontusio, laserasi danperdarahan dalam otak sebanyak 3,6%.Korban kecelakaan sepeda motor minimalmempunyai satu jenis luka dan padaumumnya mengalami cedera yangkomplek (multiple injury) baik dari jenismaupun daerah cedera.

Calvin (2013) menyebutkan, padaumur 1-10 tahun adalah masa anak-anak,pada masa ini kontak langsung dengananjing sangat tinggi. Anak-anak sangatsuka bermain dengan anjing sehinggapeluang tergigitnya sangat tinggi. Inidibuktikan dari hasil penelitian yangmenunjukkan pada umur ini jumlahgigitan tertinggi ke- 3 dengan presentase14,7%. Pada umur 11-20 adalah masaanak masuk sekolah. Kontak antaraanak-anak dengan anjing masih sangattinggi dan bisa terjadi di rumah ataudijalanan. Hal ini didukung denganpopulasi anjing di Bali sangat tinggi.

Standar Pelayanan Puskesmas

Sistem Penanggulangan Penderita GawatDarurat

Tercapainya suatu pelayanankesehatan yang optimal, terarah danterpadubagi setiap anggota masyarakatyang berada dalam keadaan gawatdarurat.Upaya pelayanan kesehatan padapenderita gawat darurat padadasarnyamencakup suatu rangkaiankegiatan yang harus dikembangkansedemikian rupasehingga mampumencegah kematian atau cacat yangmungkin terjadi.

Cakupan pelayanan kesehatanyang perlu dikembangkan meliputi :

a. Penanggulangan penderita ditempatkejadian.

b. Transportasi penderita gawatdarurat dari tempat kejadian kesaranakesehatan yang lebihmemadai.

c. Upaya penyediaan saranakomunikasi untuk menunjangkegiatanpenanggulangan penderitagawat darurat.

d. Upaya rujukan ilmu pengetahuan,pasien dan tenaga ahli.

e. Upaya penanggulangan penderitagawat darurat ditempat rujukan(unit gawat darurat dan ICU).

f. Upaya pembiayaan penderita gawatdarurat.

Komponen Pra Pelayanan Kesehatan

Pada umumnya yang pertamamenemukan penderita gawat daruratditempatmusibah adalah masyarakat yangdikenal dengan istilah orang awam.

Page 5: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

1. Golongan awam biasa antara lainseperti, guru, pelajar, ibu rumahtangga, petugas hotel dan lain-lain.

2. Golongan awam khusus antara lain a). Anggota polisib).Petugas Dinas Pemadam

Kebakaranc). Satpam/ Hansipd). Petugas DLLAJRe). Petugas SAR (Search and

Rescue)f). Anggota pramuka (PMR)

Kemampuan penanggulanganpenderita gawat darurat (BasicLifeSupport) yang harus dimiliki olehorang awam adalah :

a). Cara meminta pertolonganb).Resusitasi kardiopulmoner sederhanac). Cara menghentikan perdarahand). Cara memasang balut/bidaie). Cara transportasi penderita gawat

darurat

3. Tenaga perawat/ paramedisDisamping pengetahuan dasar

keperawatan yang telah dimilikiolehperawat, mereka memperolehtambahan pengetahuan penanggulanganpenderita gawat darurat (Advance LifeSuport) untuk melanjutkan pertolonganyang sudah diberikan.

4. Tenaga Medis (Dokter Umum)Disamping pengetahuan medis

yang telah dikuasai, dokter umumperlumendapat pengetahuan danketerampilan tambahan agar mampumenanggulangi penderita gawat darurat.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dikawasan wilayah kerja UPT KesmasTegallalang I yang mencakup 4 desadiantaranya : Desa Tegallalang, Kenderan,Kedisan, Keliki, dan Puskesmas Indukpada bulan Desember 2014 – Januari2015

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakanrancangan penelitian deskriptif kuantitatifdengan pendekatan potong lintang (crosssectional)

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalahsemua korban kecelakaan dan ruda paksayang dibawah ke UGD UPT KesmasTegallalang I

Sampel

Sampel penelitian ini adalahsemua korban kecelakaan dan ruda paksabaru yang dibawa ke UGD UPT KesmasTegallalang I yang tercatat pada tahun2014. Adapun kriteria inklusi dan eksklusisebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi :

Semua pasien kasus baru kecelakaan yangdibawa ke UGD Kesmas Tegallalang Ipada tahun 2014 yang tercatat pada bukuregister pasien.

b. Kriteria Eksklusi :

Pasien kasus baru kecelakaan yangdibawa ke UGD Kesmas Tegallalang Ipada tahun 2014 yang tercatat di registerpasien namun data diagnosis yang tertulistidak ada.

Page 6: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

Besar Sampel

Besar sampel dalam penelitian inidihitung berdasarkan rumus sebagaiberikut:

N = Zα2 x (pq)/d2

N = 1,962 x (0,29 x 0,71)/ 0,12

N = 3,8416 x (021,)/ 0,01

N =80,67 ~ 81 orang

Keterangan :

N = besar sampel minimal

α = besarnya kesalahan tipe I à 0,05 à Zα= 1,96

p = prevalensi di populasi 0,29(berdasarkan penelitian Ryadina tahun2007)

q = (1-p) = 1-0,05 = 0,71

d = Tingkat ketepatan absolut yangdikehendaki (ditetapkan oleh peneliti) à0,1

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diperoleh jumlah sampelminimal sebanyak 81 orang.

Cara Pengambilan Sampel

Sampel dipilih dari rekam medikyang ada di UGD UPT KesmasTegallalang I yang memenuhi kriteria.Teknik sampling yang digunakan padapenelitian ini adalah denganmenggunakan total sampling yakniseluruh kasus baru kecelakaan yangdibawa ke UGD UPT Kesmas TegallalangI yang tercatat di register pasien padatahun 2014.

Definisi Operasional Variabel

Usia: Usia responden yangdimaksud adalah usia terakhirberdasarkan buku register pasien UGDUPT Kesmas Tegallalang I tahun 2014.Usia responden kemudian dikelompokkanberdasarkan kategori yakni anak – anak,remaja, dewasa muda, dewasa tua, danlansia.

Jenis Kelamin: Jenis kelaminyang dimaksudkan pada penelitian iniadalah Laki-Laki dan Perempuan yangtertulis di register pasien UGD UPTKesmas Tegallalang I tahun 2014.

Alamat: Alamat tempat tinggalpasien pada penelitian ini merupakanalamat tempat tinggal pasien yangmenjadi korban kecelakaan dan dibawa keUGD UPT Kesmas Tegallalang Iberdasarkan catatan register pasien UGDUPT Kesmas Tegallalang I tahun 2014.Alamat tempat tinggal pada penelitian inidikelompokkan berasal dari wilayah UPTKesmas Tegallalang I (Desa Tegallalang,Kenderan, Kedisan, Keliki) dan dari luarwilayah UPT Kesmas Tegallalang I.

Diagnosis : Diagnosis merupakanjenis penyakit yang tercatat di rekammedik pasien kecelakaan dan ruda paksayang dibawa ke UGD UPT KesmasTegallalang I. Kategori diagnosis dalampenelitian ini berupa luka terbuka, lukatusuk, luka lecet, luka lainnya, gigitananjing, gigitan kucing, gigitan hewan lain.

Rujukan Pasien: Rujukan pasiendiartikan sebagai apakah UGD UPTKesmas Tegallalang I mampu menanganipasien sepenuhnya sampai sembuh atau

Page 7: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

tidak. Kategori rujukan pasien inimeliputi pasien dirujuk atau tidak.

Terapi: Terapi pada penelitian inidiartikan sebagai terapi yang diterimaoleh pasien selama di UGD UPT KesmasTegallalang I. Kategori terapi pada pasienini adalah tindakan apa yang diberikan,dan apa saja terapi yang diberikan.

Page 8: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Karakteristik pasien yang tercatat di register pasien UGD UPT KesmasTegallalang I pada tahun 2014

Karakteristik Pasien Frekuensi PersentaseJenis Kelamin

Laki-LakiPerempuan

733398

64.8%35.2%

Kelompok UsiaAnak-anakRemajaDewasa mudaDewasa tuaLansia

224117348339103

19.8%10.3%30.8%30.0%9.1%

Alamat PasienTegallalangKedisanKenderanKelikiLainnya

451169106138267

39.9%14.9%9.4%12.2%23.6%

DiagnosisLuka terbukaLuka tusukLuka lecetLuka lainnyaGigitan AnjingGigitan KucingGigitan Hewan Lain

26732619922297146

23.6%28.8%17.6%1.9%26.3%1.2%0.5%

RujukanDirujukTidak dirujuk

451086

4.0%96.0%

TindakanRawat lukaHectingEksplorasiTidak mendapatTindakan

544133

569

48.2%1.2%0.3%

50.4%

Pengobatan AntibiotikAmoxicilinErythromicinTidak mendapatantibiotic

76644

321

67.7%3.9%

28.4%

Page 9: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

Gambar 1 Jumlah kasus kecelakaan setiap bulan yang tercatat di register pasien UGD

UPT Kesmas Tegallalang I tahun 2014

Gambar 2 Diagnosis pasien yang datang setiap bulan yang tercatat di UGD UPT

Kesmas Tagallalang I tahun 2014

Page 10: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

Gambar 3 Jumlah pasien kecelakaan yang dirujuk dari UGD UPT Kesmas Tegallalang

I setiap bunlannya pada tahun 2014

Tabel 2. Penggunaan vaksin anti rabies dan antibiotik di UGD UPT Kesmas TegallalangI selama tahun 2014 berasarkan bulan.

Karakteristik Bulan (n) Total

Page 11: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

RespondenJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Page 12: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

Penggunaan AntibiotikAmoxicilinErythromicinTidak mendapatantibiotik

752

12

880

15

410

50

771

26

762

19

781

12

360

12

520

51

410

51

760

13

862

40

4036

23

76644

321

PenggunaanVAR

5 13 0 6 8 7 0 1 1 7 8 9 65

Gambar 4. Perbandingan penggunaan antibiotik Amoxicilin dan Erythromicin

berdasarkan bulan di UGD UPT Kesmas Tegallalang I tahun 2014

Gambar 5.5 Perbandingan kasus gigitan anjing dan kucing dengan pemberian

VAR berdasarkan bulan pada tahun 2014 di UGD UPT Kesmas Tegallalang I

Page 13: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

PEMBAHASAN

Karakteristik Pasien

Karakteristik kasus padapenelitian ini berdasarkan jenis kelaminbahwa sebagian besar kasus terjadi padapasien berjenis kelamin laki-lakicenderung lebih banyak dibandingkanperempuan dengan persentase sebesar64.8% (733 kasus) sedangkan jeniskelamin perempuan sebesar 35.2% (398kasus). Hal ini disebabkan karena laki –laki lebih banyak melakukan aktivitas diluar rumah dibandingkan perempuan didaerah ini. Oleh karena aktivitas di luarrumah yang lebih tinggi menyebabkantingkat mobilitas dari pasien laki – lakilebih banyak. Selain itu jenis aktivitasyang dilakukan oleh pasien laki – lakicenderung lebih beresiko dibandingkanperempuan, seperti mematung, mencarirumput di sawah dengan arit, memanjatpohon, memotong pohon Hal ini sesuaidenan penelitian sebelumnya sepertipenelitian yang dilakukan di RSUPFatmawati yang mengatakan bahwajumlah korban kecelakaan laki-laki lebih

besar dari pada perepuan denganperbandingan 3:1. (Ryadina W, 2007).

Kelompok usia yang mendominasipada penelitian ini adalah dewasa mudadan dewasa tua dengan presentase sebesar30.8% (348 kasus) dan 30.0% (339 kasus)sedangkan yang paling sedikit adalahgolongan lansia dengan 9.1% (103 kasus).Hal ini disebabkan karena tingginyatingkat aktivitas dan mobilitas dari pasienyang termasuk kategori dewasa muda dandewasa tua. Sebaliknya pada pasiengolongan lansia mengalami angkakecelakaan yang lebih sedikit karenatingkat aktivitas dan mobilitas yang lebihsedikit dibandingkan dewasa muda dandewasa tua. Hasil ini sesua denganpenelitian sebelumnya yang mengatakanbahwa korban kecelakaan terbanyak adaoada rentang usia muda akni pada usia21-30 tahun, dan sesuai dengan penelitianlain yang mengatakan korban kecelakaantertingggi pada kelompok usia 15-44tahun (Ryadina W, 2007). Alamat pasiendidominasi oleh pasien yang berasal daridesa Tegallalang yakni sebanyak 39.9%

Page 14: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

(451 kasus) dan diikuti oleh pasien yangberasal dari luar wilayah kerja UPTKesmas Tegallalang I sebesar 23.6% (267kasus). Hal ini disebabkan karena desaTegallalang memiliki jumlah pendudukyang paling tinggi di antara tiga desa lain.Selain itu lokasi UPT Kesmas TegallalangI berada di wilayah desa Tegalalang turutmenyumbang tingginya angka kasus didesa Tegallalang karena jarak yang lebihdekat. Angka kejadian tertinggi keduaberasal dari luar wilayah kerja UPTKesmas Tegallalang I karena terdapatUGD yang buka 24 jam dan jarak yanglebih dekat dibandingkan denganpuskesmas yang melayani wilayah asalpasien.

Berdasarkan diagnosis pasiendiketahui kasus paling sering adalah lukatusuk dengan 28.8% (326 kasus) dandiikuti dengan gigitan anjing sebesar26.3% (297 kasus). Luka tusuk menjadikasus paling sering disebabkan karenamayoritas pekerjaan dari pasien adalahsebagai pematung dan petani yangmenggunakan alat tajam untuk membantupekerjaannya. Gigitan anjing menjadikasus tersering berikutnya karenatingginya jumlah anjing yang ada diwilayah Tegalalang. Selain itu,kebanyakan anjing tersebut dibiarkanberkeliaran bebas di jalanan. Hal inimemerlukan perhatian khusus dari pihakpuskesmas untuk mempersiapkan dirimenangani kasus ini. Selain diagnosishendaknya pihak puskesmas membedakankasus kecelakaan berdasarkan jeniskecelakaannya agar didapat data yangakurat menganai jenis kecelakaan yangterjadi sehingga pihak puskesmas dapatmerancang program-program antisipasi,

dimana hal ini sesuai dengan programBPJS yang dikeluarkan oleh DepartemenKesehatan (2014).

Sebagian besar pasien yang datangtidak dirujuk atau dapat ditangani sendirioleh UGD UPT Kesmas Tegallalang Iyakni sebesar 96% (1086 kasus) danpasien yang dirujuk sebesar 4% (45kasus). Pasien tidak dirujuk disebabkankarena sarana dan prasarana di UPTKesma Tegallalang I sudah cukupmemadai untuk menangani kasuskecelakaan yang terjadi dan tergolongringan. Sedangkan kasus yang dirujukdesebabkan karena tingkat keparahan darikasus tersebut tidak dapat ditanganidengan sarana dan prasarana yangterdapat UPT Kesmas Tegallalang I. Halini sesuai dengan hasil wawancara denganKepala UPT Kesmas Tegallalang I yangmenyebutkan jika sarana dan prasaranahanya dapat digunakan untuk kasuskecelakaan yang tergolong ringan.

Sebanyak 50.4% (569 kasus) tidakmendapat tindakan, namun hanyamendapat obat-obatan saja, sedangkan48.2% (544 kasus) mendapat tindakanrawat luka, 1.2% (13 kasus) mendapattindakan hecting dan 0.3% (3 kasus)dilakukan eksplorasi luka. Kasus yangtidak mendapat tindakan karena kasusyang terjadi cukup ringan dan tidakmemerlukan tindakan perawatan.Sedangkan kasus lainnya tergolong kasusyang cukup parah dan memerlukantindakan perawatan luka.

Untuk pengobatan denganantibiotik sebesar 67.7% (766 kasus)mendapat antibiotik Amoxicilin, dan3.9% (44 kasus) mendapat Erythromicin,

Page 15: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

sedangkan 28.4% (321 kasus) tidakmendapat terapi antibiotik. Mayoritasantibiotik yang digunakan adalahAmoxicilin karena merupakan antibiotikutama dalam protap UPT KesmasTegallalang I.

Jumlah Kasus dan Diagnosis BerdasarkanBulan

Jumlah kasus yang tercatat setiapbulannya tampak hampir sama dengankasus terbanyak pada bulan Novemberdengan 104 kasus dan paling sedikit padabulan Juli dengan 82 Kasus. Hal inimenunjukkan UPT Kesmas Tegallalang Imemerlukan persiapan yang baik dalamhal sarana dan prasarana pada tiap bulansepanjang tahun karena kecenderunganangka kasus yang terjadi berada padarentang 80 – 100 kasus.

Jika dibagi berdasarkan diagnosis,luka terbuka terbanyak pada bulan Maretdengan 32 kasus, luka tusuk terbanyakpada bulan April dengan 39 kasus, lukalecet terbanyak pada bulan Oktoberdengan 23 kasus, luka lainnya terbanyakpada bulan September dengan 5 kasus.Berdasarkan data tersebut diperlukantambahan sarana dan prasarana untukperawatan luka pada bulan Maret, April,dan Oktober.

Pada kasus gigitan anjingterbanyak pada bulan Mei dengan 36kasus, kasus gigitan kucing terbanyakpada bulan Februari dengan 4 kasus, sertakasus gigitan hewan lain terbanyak padabulan Mei dengan 3 kasus. Dengantingginya kasus gigitan hewan yangberesiko menularkan rabies pada bulanFebruari dan Mei, diperlukan adanya

upaya preventif dari puskesmas sepertipenyuluhan ke masyarakat mengenaibahaya rabies pada bulan tertinggiterjadinya kasus. Selain itu kasus gigitananjing paling banyak terjadi pada anak –anak pada rentang umur 0 – 12 tahunsebanyak 90 kasus (30,3%), hal inimungkin disebabkan karena anak – anakpada usia tersebut tingkat kontak dengananjing sangat tinggi sehinggameningkatkan resiko tergigit.

Jumlah Kasus yang Dirujuk BerdasarkanBulan

Jumlah kasus yang dirujuk setiapbulannya bervariasi dengan kasusterbanyak pada bulan Januari dengan 8kasus, sedangkan jumlah paling sedikitpada bulan Maret dimana tidak ada kasusyang dirujuk. Tingginya angka rujukanpada Januari menyebabkan UPT KesmasTegallalang I memerlukan persiapanpenanganan awal di UGD, sarana danprasarana untuk merujuk pasien, antaralain kesiapan petugas pengantar baikmedis dan non – medis, ambulan dan alatkelengkapan dalam mobil ambulan yangdigunakan sebagai pengantar pasien kerumah sakit rujukan.

Penggunaan Antibiotik dan Vaksin AntiRabies (VAR) Berdasarkan Bulan

Penggunaan antibiotik yangdiberikan pada pasien terdapat 766 kasusdiberikan Amoxicilin, 44 kasus diberikanErythromicin, dan 321 tidak mendapatkanantibiotik. Jika dilihat berdasarkan bulan,penggunaan Amoxicilin terbanyak padabulan Februari dengan 88 kasus, danpenggunaan Erythromicin terbanyak padabulan Desember dengan 36 kasus.

Page 16: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

Perbandingan penggunaan amoxicilindengan erythromicin pada tahun 2014adalah 17.4:1 namun pada bulanDesember 2014 perbandingannya adalah1.1:1, hal ini kemungkinan disebabkanoleh jumlah stok dari amoxicilin yangberkurang sehingga penggunaanerythromicin meningkat untuk memenuhikebutuhan antibiotik pasien. Hal ini sesuadengan penelitian yang dilakukanDwiprahasto(2006) dimana penggunaanantibiotika di puskesmas diatas 70%kasus dalam hal ini pihak puskesmasdiharapkan lebih mempersiapkan diridengan menambah stok danmemperkirakan jumlah penggunaan obat,selain itu pihak puskesmas juga harusmemastikan bahwa antibiotik yangdigunakan tepat sasaran dan tidak terjadimisuse dari antibiotik, hal ini berkaitandengan resistensi kuman terhadapantibiotik lini pertama yang diberikankepada pasien.

Dari data jumlah gigitan anjingdan kucing di Tabel 2 beberapa kasusmendapatkan vaksin anti rabies.Dimanadari 311 kasus gigitan, 65 diantaranyamendapatkan vaksin anti rabies.Dimanamenurut persebaran bulannya, pemberianvaksin anti rabies terbanyak ada padabulan Februari dengan 13 vaksin. Dengantingginya jumlah kasus gigitan anjing dankucing yang mencapai 27.5% (311 kasus)dengan rerata 27 kasus setiap bulan danpenggunaan vaksin anti rabies sebanyak65 kasus dengan rerata 5 vaksin perbulan, dalam hal ini pihak puskesmasharus mempersiapkan sarana, tenagamedis dan obat-obatan dalam menanganikasus gigitan hewan penyebar rabies.

PENUTUP

Kesimpulan

Karakteristik pasien berdasarkanjenis kelamin, laki-laki dengan persentasesebesar 64.8% (733 kasus). Berdasarkankelompok usiapaling banyak adalahdewasa muda dan dewasa tua denganpresentase sebesar 30.8% (348 kasus) dan30.0% (339 kasus) . Alamat pasiendidominasi oleh pasien yang berasal daridesa Tegallalang yakni sebanyak 39.9%(451 kasus). Berdasarkan diagnosispasien yang paling sering adalah lukatusuk dengan 28.8% (326 kasus).Presentase pasien yang dirujuk sebesar4% (45 kasus). Sebanyak 50.4% (569kasus) tidak mendapat tindakan, namunhanya mendapat obat-obatan saja,sedangkan 48.2% (544 kasus) mendapattindakan rawat luka.Berdasarkanpengobatan dengan antibiotik palingbanyak mendapat antibiotik Amoxicilinsebesar 67.7% (766 kasus).

Karakteristik kasus berdasarkanbulan dengan jumlah kasus pada bulanNovember dengan 104 kasus dan palingsedikit pada bulan Juli dengan 82 kasus.Berdasarkan diagnosis, luka terbukaterbanyak pada bulan Maret dengan 32kasus, luka tusuk terbanyak pada bulanApril dengan 39 kasus, luka lecetterbanyak pada bulan Oktober dengan 23kasus, luka lainnya terbanyak pada bulanSeptember dengan 5 kasus. Pada kasusgigitan anjing terbanyak pada bulan Meidengan 36 kasus, kasus gigitan kucingterbanyak pada bulan Februari dengan 4kasus, serta kasus gigitan hewan lainterbanyak pada bulan Mei dengan 3kasus. Jumlah kasus yang dirujukterbanyak pada bulan Januari dengan 8kasus.

Page 17: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

Dari 311 kasus gigitan, 65diantaranya mendapatkan vaksin antirabies. Pemberian vaksin terbanyak adapada bulan Februari dengan 13 vaksin.Penggunaan antibiotik yang diberikanpada pasien terdapat 766 kasus diberikanAmoxicilin, dan 44 kasus diberikanErythromicin. Penggunaan Amoxicilinterbanyak pada bulan Februari dengan 88kasus, dan penggunaan Erythromicinterbanyak pada bulan Desember dengan36 kasus.

DAFTAR PUSTAKA

Afidah LN, Susilaningrum D. PolaTingkat Keparahan Korban KecelakaanLalu Lintas Dengan MenggunakanRegresi Logistik Multinomial (StudiKasus: Kecelakaan Lalu Lintas diSurabaya). Available from:[email protected]. Last update in2010. Akses: 6 Januari 2015.

Azikin ANT. Kontribusi Lintas Sektor.Dalam: Profil Kesehatan Kota MakassarTahun 2007. Makassar: Pemerintah KotaMakassar; 2008. Hal. 70.

Dwiyogo P. Pengidentifikasian DaerahRawan Kecelakaan (Blackspot). Availablefrom eprints.undip.ac.id.pdf. Last updatein 2006. Akses: 6 Januari 2015.

Hamid F. Tingkat Pengetahuan PekerjaPT. X yang Mengemudikan Mobil tentangSafety Driving dalam Upaya MencegahKecelakaan di Jalan Raya. Available fromlontar.ui.ac.id.pdf. Last update in: 2008.Akses: 6 Januari 2015.

Jamsoe Hidajat. Buku Ajar Ilmu Bedah.Pusat Penerbit : Buku Kedokteran FKUI.Jakarta. 2010.

Madiyono B, dkk. Perkiraan BesarSampel. Dalam: Dasar-Dasar MetodologiPenelitian Klinis. Edisi Ke-2. Jakarta: CVSagung Seto; 2002. Hal: 270.

Madjid, Muh Ikhsan. karakteristik pasienkorban kecelakaan lalu lintas yangdirawat di UGD RSUP Dr. WahidinSudirohusodo Makassar PeriodeJuli-Desember 2012. Bagian IlmuKesehatan Masyarakat dan IlmuKedokteran Komunitas FakultasKedokteran Universitas Hasanuddin.

Moesbar N. Pengendara dan PenumpangSepeda Motor Terbanyak Mendapat PatahTulang. Available from:www.usu.ac.id/id.pdf. Last update in2007. Akses: 6 Januari 2015.

Oktaviana F. Pola Cedera KecelakaanLalu Lintas pada Kendaraan BermotorRoda 2 Menurut Data Rekam MedisRSUPN Cipto Mangunkusumo Tahun2003-2007. Available from:www.lontar.ui.ac.id/filecidera-Pendahuluan.pdf. Last update in 2008. Akses: 6Januari 2015.

Riyadina W, Suhardi, Permana M. Poladan Determinan Sosiodemografi CederaAkibat Kecelakaan Lalu Lintas diIndonesia. Maj Kedokt Indon, Volum: 59,Nomor: 10, October, 2009. AvailablefromJurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal.pdf.Akses: 6 Januari 2015.

Sadar S. Kecelakaan Lalu Lintas.Available from eprints.undip.ac.id.pdf.Last update in 2007. Akses: 6 Januari2015.

Page 18: ABSTRAK KARAKTERISTIK KASUS KECELAKAAN DI · PDF fileMedical Student of Forensic Division ... Adapununtuk cedera kepala yang dominan adalah komosio cerebri yaitu sekitar 6,5% dan kontusio,

Samekto AA. Studi Tentang KarakteristikKorban Kecelakaan Lalu Lintas di KotaSemarang. Available from:isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/72097897.pdf. Last update in 2009. Akses: 6Januari 2015.

Seksi Integrasi Pengolahan danDiseminasi Statistik. Jumlah KecelakaanLalulintas dan Korban Jiwa, KerugianMateri Menurut Bulan di Kota Makassar.Dalam: Makassar dalam Angka 2010.Katalog BPS: 1102001.7371. Makssar:Badan Pusat Statistik Kota Makassar;2015. Hal: 204.

Wiguna, Dewa Sudiarta. Kecelakaan lalulintas menurun selama 2013. Antara newswww.antarabali.com. Akses: 6 Januari2015.

World Health Organization. Global statusreport on road safety. 2013. Printed inLuxemburg.