ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah...

102
iv ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang berpengaruhkah Peranan pendidikan agama Islam terhadap Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan narkotika. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, persiapan penelitian, dengan cara membuat instrument penelitian, pelaksanaan penelitian menggunakan metode komparasional tes “t”, sedangkan teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu: teknik observasi, wawancara, dan penyebaran angket. Populasi dan sampel, populasi dari sasaran penelitian ini adalah siswa – siswi kelas XI MAN 1 Grogol yang berjumlah 141 orang, dan peneliti menentukan responden sebanyak 35% yaitu 50 orang yang akan dijadikan sampel dengan teknik random sampling, yakni pengambilan sampel acak sederhana. Untuk mengetahui peranan pendidikan agama Islam terhadap upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta Barat. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa adanya peranan pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika, Dilihat dari hasil penulis lakukan. Dengan to telah diperoleh sebesar 35.51, sedangkan t tabel = 1,99 dan 2,63 maka to adalah lebih besar dari pada t tabel, baik taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1% dengan demikian hipotesis diterima, ini berarti adanya peranan pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta–Barat. Dari hasil Nilai rata-rata jawaban responden (angket) menyatakan bahwa dalam peranan pendidikan agama Islam kategori baik.

Transcript of ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah...

Page 1: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

iv

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang berpengaruhkah Peranan pendidikan agama Islam terhadap Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan narkotika. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, persiapan penelitian, dengan cara membuat instrument penelitian, pelaksanaan penelitian menggunakan metode komparasional tes “t”, sedangkan teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu: teknik observasi, wawancara, dan penyebaran angket. Populasi dan sampel, populasi dari sasaran penelitian ini adalah siswa – siswi kelas XI MAN 1 Grogol yang berjumlah 141 orang, dan peneliti menentukan responden sebanyak 35% yaitu 50 orang yang akan dijadikan sampel dengan teknik random sampling, yakni pengambilan sampel acak sederhana. Untuk mengetahui peranan pendidikan agama Islam terhadap upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta Barat. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa adanya peranan pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika, Dilihat dari hasil penulis lakukan. Dengan to telah diperoleh sebesar 35.51, sedangkan t tabel = 1,99 dan 2,63 maka to adalah lebih besar dari pada t tabel, baik taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1% dengan demikian hipotesis diterima, ini berarti adanya peranan pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta–Barat. Dari hasil Nilai rata-rata jawaban responden (angket) menyatakan bahwa dalam peranan pendidikan agama Islam kategori baik.

Page 2: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim......

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam yang maha pengasih dan penyayang, yang telah memberikan nikmat kepada

hambanya. Berkat rahmat, taufik, dan inayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.

Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw.,

keluarga, dan para sahabatnya, dan semoga sampai kepada umatnya yang

senantiasa mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.

Karya tulis yang berjudul “Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam

Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta –

Barat``, merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I).

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, meskipun waktu, tenaga, dan

biaya telah diupayakan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis

miliki demi terselesaikannya skripsi ini. Namun, kiranya penelitian yang tertuang

dalam skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para

pembaca pada umumnya.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Dekan Prof. DR. Dede Rosyada, MA dan pembantu Dekan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Jurusan Drs. Bahrisalim, M.Ag dan sekertaris jurusan Drs.

Sapiudin Shidiq, M.Ag Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 3: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

x

3. Bpk. Zaimudin , selaku Dosen Pembimbing skripsi, terima kasih atas

segala waktu, tenaga, ilmu, kesabaran, dan keikhlasannya dalam

memberikan ilmu serta membimbing dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis

mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat

bagi kami semua.

5. Kepala Sekolah MAN 1 Grogol Jakarta Barat, yang telah mengizinkan

penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut, serta para

guru dan pegawai yang telah banyak membantu penulis.

6. Pimpinan Perpustakaan Utama, Perpustakaan FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Nasional yang dalam penulisan

skripsi ini memberikan andil besar dalam hal penyediaan bahan

pustaka dan sumber-sumber bacaan untuk kelancaran penulisan skripsi

ini.

7. Orang Tua tercinta, Bapak Nurdin HA dan ibu Nunung Muthoyah

dengan segala perhatian, bimbingan, dorongan dan cinta kasih

sayangnya dalam mendidik dan mengasuh penulis sehingga dapat

menempuh jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dengan

baik. Semoga segala jasa dan upaya yang telah diberikan menjadi amal

shaleh dan diterima di sisi Allah SWT. amin.

8. Adiku tercinta (Lailatul Ramdhania) terima kasih atas segala do’a, dan

semangatnya.

9. Kepada Kakakku (Miftahul Jannah) dengan segala perhatian,

bimbingan serta kasih sayangnya memotivasi penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat terdekat (Semy, Syahri, Mae, Andri, Didi, Mahfud,

Iam, Nurul) dan sahabat-sahabat dirumah yang selalu menghiasi hari-

hari penulis dengan kebersamaan, keceriaan dan kebahagiaan yang

begitu besar. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga dan dirahmati oleh

Allah SWT.

Page 4: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

xi

11. Teruntuk ``Some One`` (Fany Pradipta Hardiansyah) yang selalu

mensuport dan mendoakan penulis walaupun selalu terhalang jarak dan

waktu. Semoga Allah akan memberikan kemudahan pada Kita dalam

menempuh proses menuju jalan yang di Ridhoi oleh-Nya.

12. Teman-teman Mahasiswa FITK angkatan 2006 khususnya mahasiswa

PAI kelas B yang telah memberikan semangat, dukungan, serta

menghiasi dengan kebersamaan, semoga persaudaraan kita tetap

terjaga.

Akhirnya penulis hanya berdo’a semoga bantuan mereka semua

menjadi amal ibadah yang mendapat balasan dari Allah SWT. Setelah

Penulis berusaha dan berdo’a, penulis juga berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. amin.

Jakarta, 03 Desember 2010

Penulis

(Pratiwi Khoirunnisa)

Page 5: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………………………………........i

Persetujuan Pembimbing ...............................................................................................ii

Lembar pengesahan tim Ujian Munaqosah ..................................................................iii

Abstrak .........................................................................................................................iv

Pernyataan yang dilakukan Telaah Studi Pustaka .........................................................v

KATA PENGANTAR ................................................................................................vi

DAFTAR ISI ...............................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. ....1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………........1

B. Kajian Pustaka .................................................................................... ..3

C. Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah.................3

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................4

E. Manfaat Penelitian .................................................................................4

F. Metodologi Penelitian ...........................................................................4

1. Populasi dan Sampel .........................................................................4

2. Tempat dan waktu Penelitian ............................................................5

3. Teknik Pengumpulan data .................................................................5

4. Teknik Analisis Data .........................................................................6

BAB II : KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan Agama Islam ....................................................................10

1. Pengertian Peranan ........................................................................10

2. Pengertian Pendidikan Agama Islam.............................................11

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ..................................................13

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ....................................16

B. Narkotika .............................................................................................17

1. Pengertian Narkotika .....................................................................17

2. Jenis dan Dampak Narkotika ........................................................ 20

3. Penyalahgunaan dan Ketergantungan Narkotika ......................... 22

4. Bahaya Narkotika ..........................................................................27

5. Manfaat Narkotika ........................................................................ 28

6. Faktor – Faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan

narkotika.........................................................................................32

Page 6: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

C. Kerangka Berfikir ................................................................................36

D. Hipotesis ..............................................................................................37

BAB III GAMBARAN UMUM MAN 1 GROGOL JAKARTA BARAT

A. Gambaran Umum MAN 1 ...................................................................38

1. Sejarah Berdirinya MAN 1 Grogol ................................................38

2. Visi, Misi dan Tujuan ....................................................................39

3. Struktur Organisasi ........................................................................40

4. Keadaan Sarana dan Prasarana ......................................................41

5. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa ...........................................42

B. Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika di MAN 1 Grogol

Jakarta Barat ........................................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Analisa dan Interpretasi Data ...............................................................47

B. Analisa Data .........................................................................................80

C. Interpretasi Data ……………………………………………………...87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................91

B. Saran ......................................................................................................92

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................93

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................94

Page 7: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, banyak orang yang sukses dalam karir diliputi oleh suasana

kecemasan hidup. Munculah penyakit psikosomatik, seperti sakit lambung yang

kronis, sakit jantung, disfungsi dalam kehidupan seksnya, dan lain-lain.

Sebagaimana kita ketahui bahwa; narkotika-psikotropika dan HIV

AIDS merupakan ancaman berbahaya, di mana dampak negatifnya telah

berkembang dari isu nasional menjadi bencana nasional. Ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin maju, turut mendorong perkembangan dalam proses

produksi berbagai jenis narkotika tersebut. Masalah utama yang sedang di hadapi

oleh masyarakat dan bangsa Indonesia adalah ketidakpastian secara fundamental

di bidang hukum, moral, norma, nilai, dan etika kehidupan.1

Keterlibatan para mahasiswa dan pelajar dalam masalah penggunaan

Narkotika salah satunya adalah karena faktor pendidikan keagamaan yang sangat

kurang. Pada tahun 2005 siswa sekolah MAN 1 pernah ada yang terjerumus

dalam Narkotika, karena pengaruh pergaulan di luar yang memang bebas. Anak

ini pendiam tapi dia mencari kepuasan dalam dirinya dengan menggunakan obat-

obatan haram. Pada akhirnya pihak sekolah mulai memperketat peraturan sekolah.

Dengan mengadakan rajia dan memperhatikan anak dengan pendekatan-

pendekatan yang dilakukan oleh para guru-guru, khususnya guru Agama dengan

1 BNN RI, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, (Jakarta. 2007)

Page 8: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

2

membimbing siswa dan siswinya melalui pemahaman-pemahaman agama yang

lebih mendalam.

Kini MAN 1 telah memetik hasil dari usaha yang telah dilakukan oleh

para guru-guru. Tahun ke tahun perubahan pada siswa dan siswi amat sangat baik

tak ada lagi yang menggunakan Narkotika, tak ada lagi yang bolos, menjadi lebih

disiplin. Peranan pendidikan Agama Islam sangatlah berpengaruh pada akhlak

siswa dan siswi. Oleh karnanya peranan pendidikan agama Islam merupakan salah

satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan dari pendidikan di sekolah. Karena

pendidikan agama Islam merupakan salah satu kunci untuk terbentuknya

kepribadian anak agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan Narkotika.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan

karakter manusia. Usia remaja adalah usia rawan dan seringkali menerima apa

saja yang datang dari luar, di mana kemampuan berfikir logis mulai berkembang,

kemajuan teknologi yang bermanfaat bagi pendidikan akan mempercepat

perkembangan daya tangkap dan pemahaman, namun kemampuan menyaring dan

memilih yang baik dan buruk belum tumbuh sempurna kecenderungan untuk

meniru masih tinggi, segala bentuk tingkah laku dalam kehidupan banyak

terpengaruh oleh hal-hal yang terlihat, terbaca, terdengar. Oleh karena itu,

perlunya diberikan pendidikan yang menyeluruh baik itu pendidikan yang berupa

agama atau pendidikan lainnya yang diberikan orang tua atau orang dewasa

lainnya.

Zat-zat yang sering di gunakan Pencandu dapat digolongkan sebagai

berikut :

1. Opioda, misalnya: Morfien, Heroin, Pethida, Kodein dan Candu

2. Ganja (Kanabis, Marjuana, Hashis)

3. Kokain dan daun koka

4. Alkohol yang terdapat pada minuman keras

5. Ampetamin

6. Halusinogen, misalnya LCD, Mesalain, Psilosin dan Psilosibin

7. Sedative dan hipotika

8. PCD (Fresiklidin)

Page 9: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

3

9. Nikotin yang terdapat pada tembakau.

10. Kafein yang terdapat pada kopi, teh dan minuman kola.

Semua zat yang disebutkan di atas mempunyai pengaruh pada susunan

syaraf pusat sehingga disebut zat psikotropika atau psikoaktif. Tidak semua zat

Psikotropika yang ada di atas dapat menimbulkan adiksi (ketergantungan

/kecanduan).2

B. Kajian Pustaka

Selama observasi, penulis telah melakukan penelitian kajian pustaka baik

di Kampus maupun di Perpustakaan Nasional tetapi sejauh ini penulis belum

menemukan judul yang sama dengan judul yang di angkat oleh penulis.

Demikian pula dengan hasil wawancara yang dilakukan di tempat

penelitian (MAN 1 Grogol Jakarta Barat), tidak ada judul yang sama dengan judul

skripsi penulis. Memang di MAN 1 juga banyak yang melakukan penelitian, akan

tetapi dengan waktu yang berbeda, aspek yang berbeda sehingga objeknya pun

berbeda pula.

Dengan demikian, maka skripsi ini asli hasil karya penulis yang dilakukan

selama penelitian berlangsung.

C. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah-

masalah yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh pendidikan agama Islam terhadap uapaya mengantisipasi

penyalahgunaan Narkotika

2. Bagaimanakah bentuk-bentuk pendidikan agama dalam mengantisipasi

penyalahgunaan Narkotika

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Karena luasnya permasalahan yang akan dikemukakan, maka perlu adanya

pembatasan masalah agar tidak menghamburkan pengertian pembaca. dalam hal

2 Satya Joewarna, Gangguan Penggunaan Zat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1989) hal.02

Page 10: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

4

ini hanya dibatasi pada masalah : Peranan Pendidikan Agama Islam dalam upaya

Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika.

b. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Berpengaruhkah Peranan Pendidikan Agama Islam teradap Upaya

Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta Barat”

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat :

a. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap upaya

mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dapat berpengaruh terhadap

penyalahgunaan narkoba

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat :

a. Memberi kontribusi dalam perkembangan wawasan keilmuan khususnya di

kalangan insan akademisi dan masyarakat umum

b. Sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas

Syarif Hidayatullah Jakarta Khususnya dan Masyarakat pada umumnya dalam

pengkajian hal-hal berhubungan dengan narkoba

F. Metodologi Penelitian

Pemmbahasan metodologi penelitian dalam skripsi ini terdiri dari :

1. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi, tetapi jika akan meneliti sebagian dari populasi,

maka penelitiannya merupakan penelitian sampel, karena sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang diteliti.

Dari penjelasan di atas maka populasi dari sasaran penelitian ini adalah

siswa – siswi kelas XI MAN 1 Grogol yang berjumlah 141 orang, dan peneliti

Page 11: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

5

menentukan responden sebanyak 35% yaitu 50 orang yang akan dijadikan sampel

dengan teknik random sampling, yakni pengambilan sampel acak sederhana.

Mengenai pengambilan sampel penulis memakai teknik random sampling

dengan cara undian bebas, teknik penelitian sampel tersebut dinamakan teknik

proposional random sampling jelasnya proposional random sampling adalah salah

satu metode penelitian sampel yang berfungsi agar sub populasi diambil secara

merata dengan besar kecilnya tiap sub populasi tersebut.

2. Variabel Penelitian

Dalam variabel ini akan di lihat pengaruh suatu pernyataan artinya di

dalam sebuah pernyataan ada variabel yang mempengaruhi disebut variabel

penyebab, variabel bebas atau independend (X). Sedangkan variabel terikat atau

dependend variabel (Y).

Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini penulis membagi

menjadi dua variabel penelitian yaitu :

a. Variabel Bebas (Independen variabel) yaitu mengenai peranan pendidikan

agama Islam di MAN 1 Grogol.

b. Variabel Terikat (Dependen Variabel) mengantisipasi penyalahgunaan

narkotika

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh penulis yaitu di MAN 1

Grogol Jakarta Barat. Di Jl. Rawa Bahagia I nomor 28 Grogol Jakarta Barat,

Penulis melakukan penelitian sekitar satu bulan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode yang sesuai

dengan jenis penelitian, metode-metode tersebut adalah :

a. Observasi

Digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan

pematangan langsung. Dari pengamatan ini remaja atau siswa/siswi yang ada di

MAN 1 Grogol yang dikeluarkan karna menggunakan Narkotika biasanya tingkah

lakunya cenderung ke arah negatif baik dari segi fisik psikologi maupun sosial.

Page 12: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

6

Melalui teknik ini, penulis mengunjungi langsung MAN Grogol Jakarta

Barat untuk mengamati langsung kondisi, guru, karyawan, sarana dan prasarana

madrasah, serta kegiatan yang dilaksanakan siswa siswi.

b. Interview (wawancara)

Metode interview atau wawancara digunakan untuk memperoleh data

dengan jalan mengadakan tanya jawab sehingga keterangan yang diperoleh akan

lebih jelas, cepat dan dapat menimbulkan hubungan pribadi yang akrab.

Di sini penulis melakukan komunikasi langsung dengan Kepala Madrasah

dan Staf Tata Usaha (TU) untuk mendapatkan data mengenai masalah yang

menjadi objek penelitian.

c. Angket

Digunakan untuk memperoleh data secara tertulis dengan melalui jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan dijawab langsung oleh responden

secara tertulis agar mereka mudah menjawab pertanyaan sesuai dengan isi hatinya

dan untuk lebih meyakinkan mereka tentang orang-orang yang melakukan

penelitian serta maksud dan tujuannya.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data selanjutnya data

tersebut diolah. Pengolahan data sering juga disebut analisis data. Secara garis

besar analisis data meliputi tiga langkah yaitu :

a. Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :

1). Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden

2). Mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi instrument

pengumpulan data.

3). Mengecek macam rincian data jika di dalam instrument termuat sebuah

atau beberapa item yang di isi tidak tahu atau isian bukan yang

dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan

variabel pokok, maka item ini perlu diajukan lagi dalam wawancara.

Dalam langkah persiapan ini adalah mamilih atau menyeleksi data

sedemikian rupa. Sehingga hanya data yang relevan yang terpakai saja yang

Page 13: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

7

tinggal. Langkah persiapan ini bermaksud merapikan data agar bersih, rapi, dan

tinggal mengadakan pengelola data lanjutan dan atau analisis data.

b. Tabulasi

Termasuk dalam kegiatan tabulasi ini antara lain :

1). Memberikan scoring atau skor terhadap item-item yang perlu di beri skor,

misalnya : tes, angket atau pilihan ganda, rating scale dan sebagainya.

2). Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.

3). Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik

nalisis yang akan digunakan.

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian korelasi yang bertujuan untuk

menentukan ada tidaknya peranan dan apabila ada, bagaimana tingkat keeratan

hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan cara presentase. Perhitungan

ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa dalam

mengantisipasi penyalahgunaan narkotika berdasarkan masalah (problem based

learning)

Adapun presentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban yang dibagi

jumlah responden dikalikan 100% dengan rumus statistic (Presentase) sebagai

berikut:

%100Nfp

Keterangan:

P = Presentase Jawaban

F = Jawaban rata – rata siswa pada semua pertanyaan

N = Jumlah nilai tertinggi dari angket

Dimana untuk mencari nilai S digunakan rumus sebagai berikut :

N

XS

Keterangan:

S = Jawaban rata – rata siswa pada semua pertanyaan

Page 14: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

8

x = Jumlah total skor

N = Jumlah skor

Adapun langkah – langkah adalah sebagai berikut:

1. Mencari Mean Variabel X1 dengan rumus :

1

11

NX

M

2. Mencari Mean Variabel X2 dengan rumus

22

2N

yM

3. Mencari deviasi skor Variabel X1, dengan rumus :

X1= X1-M1

4. Mencari deviasi skor Variabel X2, dengan rumus :

y2= y2-M2

5. Menguadratkan X1 , lalu dijumlah: diperoleh

6. Menguadratkan y2, lalu dijumlahkan: diperoleh

7. Mencari to dengan rumus :

)2.1)(221()21)(21(

2122

NNNNNNyx

MMto

8. Memberikan interpretasi terhadap t dengan menggunakan table nilai ``t``,

dengan langkah-langkah sebagai berikut;

a. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari Hipotesis yang telah diajukan,

dengan jalan membandingkan dengan besarnya ``to`` yang telah diperoleh

dalam perhitungan dengan besarnya ``to`` tercantum dalam Tabel Nilai

``to`` dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of

freedomnya (db) yang dirumuskan sebagai berikut:

Df atau db = (N1+N2)-2

Page 15: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

9

Keterangan:

Df atau db = degrees of freedom atau drajat kebebasan

N1 = Banyak subyek kelompok I (Jumlah sampel kelompok I)

N2 = Banyak subyek kelompok II (Jumlah sampel kelompok II)

Setelah (db) atau (df) diperoleh, maka besarnya ``to`` yang tercantum dalam

Table Nilai ``t`` dapat dicari, baik taraf yang signifikan 5% maupun 1% jika to

sama dengan atau lebih besar dari pada harga kritik ``to`` yang tercantum dalam

table, maka Hipotesis alternatif diterima, berarti perbedaan mean dari kedua

sampel itu adalah perbedaan yang signifikan.

Jika to lebih kecil dari pada ``t`` table, maka Hipotesis Nihil, disetujui atau

diterima: sebaiknya hipotesa alternatif ditolak. Berarti perbedaan mean dua

sampel itu bukanlah perbedaan yang berarti atau bukan perbedaan yang

signifikan.3

3 Anas Sudijono, Pengantar statistik Pendidikan, (Jakarta : Grafindo Persada, 2003), cet. Ke-12 h.347

Page 16: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Perana

Peranan, menurut Bruce. J Biddle dan Erwin J. Thomas adalah: ``suatu

penjelasan yang menunjukkan konotasi social, berarti peranan sebagai suatu

fungsi yang dibawa oleh seseorang atau subyek pelaku ketika menduduki suatu

karakteristik (posisi) dalam struktur social.1 Menurut Edy Suhartono adalah:

``merupakan seperangkat patokan yang membatasi apa prilaku yang mesti

dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi``2. Seperti peranan guru

agama dalam membimbing anak didiknya, dimana ia menjadi pendidik dan

pengajar yang member teladan pada anak didiknya. Dengan demikian pengertian

peranan adalah bagian atau tindakan atau tugas yang dilakukan seseorang atau

subyek pelaku dalam suautu peristiwa atau keadaan. Kalau pengertian ini

dikaitkan dengan pendidikan Islam adalah, bahwa bahwa pendidikan Islam dalam

struktur social mempunyai struktur yang utama terhadap suatu pristiwa apapun

dan pendidikan Islam dalam masyarakat sebagai bentuk sosial atau transpormasi

social. Dengan kata lain pendidikan Islam mempunyai peranan dan fungsi utama

di dalam kehidupan masyarakat, Negara, dan seluruh bangsa secara menyeluruh

dibelahan bumi.

1 Bruce J. Biddle & Edwin J. Thomas, Rote Theori Concept and and Research, (New Yourk:

John Willey and Sons, Inc, 1996), hal.10 2 Edy Suhartono, Teori Peranan Konsep, Deripasi dan Implikasinya, (Jakarta: PT.

Gramedika, Pustaka Utama, tahun 1994), h. 15

Page 17: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

11

Dengan demikian pendidikan agama Islam dalam lingkungan sosial. Oleh

karena itu pendidikan agama Islam merupakan pelaku, pelaksanaan dan

penggerak dalam proses sosial bagi manusia.

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan sebagai usaha dalam membina dan mengembangkan

kepribadian manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus

berlangsung secara bertahap. Tidak ada makhluk ciptaan Tuhan dimuka bumi ini

yang dapat mencapai kesempurnaan atau kematangan hidup tanpa melalui proses.

Pendidikan yang berlangsung melalui proses bagi pertumbuhan dan

perkembangan manusia, dilihat dari prinsip pandangan Islam adalah bersifat

tabi’iyah artinya sesuai dengan tabiat hidup manusia.3 Oleh karena itu tidak

bertentangan dengan sunatullah yang ditetapkan Allah SWT atas manusia.

Akan tetapi tujuan pendidikan adalah memberikan arah bagi proses

pendidikan. Dan bertujuan mengarahkan anak didik (manusia) kepada titik

optimal kemampuannya agar terbukti kepribadian yang utuh sebagai manusia.

Secara etimologi pendidikan berasal dari kata “didik” yang menjadi proses

pengubahan tingkahlaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan dari latihan – latihan.4

Adapun secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pembimbingan,

pembelajaran atau pelatihan terhadap manusia agar nantinya menjadi orang Islam,

yang berkehidupan secara mampu melaksanankan peranan dan tugas-tugas hidup

sebagai muslim yang jika di indonesiakan menjadi orang muslim.5

Adapun secara terminology H.M. Arifin, dalam bukunya mengatakan

bahwa pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing

3 Drs. Abdul Gafar Irfan Re-Fomulasi Rancangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

(Jakarta: Pest Agung,2003) 4 Departement Pendidikan dan kebudayaan, GBPP BMU, 1995 5 Tim Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Malang Dasar-dasar KependidikanIslam.(Surabaya:

Karya Aditama. 1996) h. 6

Page 18: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

12

dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik didalam

pendidikan formal maupun pendidikan non formal.6

Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan

merupakan usaha menanamkan sesuatu kepada peserta didik melalui berbagai

kegiatan yang dilaksanakan secara sadar dan sengaja, berupa bimbingan,

pimpinan, bantuan, pengajaran dan latihan yang ditunjukan kepada peserta didik

dalam pertumbuhan jasmani dan rohaninya menuju tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat

didalamnya berlangsung kegiatan proses pendidikan.

Setelah menguaraikan tentang kegiatan pendidikan, selanjutnya penulis

akan mengemukakan tentang pengertian pendidikan agama Islam yang dikutip

dari beberapa pendapat para ahli pendidikan Islam.

Dr. Ali Ashraf menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Horison Baru

Pendidikan Islam bahwa pendidikan agama Islam yaitu “pendidikan yang melatih

siswa sedemikian rupa, sehingga dalam prilaku mereka terhadap kehidupan,

langkah-langkah dan keputusannya diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat

dirasakan”.7

Sementara itu Dra. Zuhairini memberikan batasan pendidikan agama Islam

“sebagai usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam, memikirkan, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-

nilai Islam”.8

Sejalan dengan itu Prof Dr. Zakiah Darajat berpendapat bahwa pendidikan

agama Islam adalah “usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik

agar kelak setelah menjelaskan pendidikannya sebagai pandangan hidup”.9

Dengan demikian dapat diartikan bahwa pendidikan agama Islam adalah

usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan

ajaran Islam atau suatu proses bimbingan dan bantuan secara sadar dan sengaja

6 H. M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama dilingkungan sekolah dan

keluarga (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h. 16. 7 Ali Asraf Hoison Baru Pendidikan Islam.(Jakarta : Pustaka Firdaus, 1996), h. 23 8 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 9 Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara. 1996), Cet. Ke- , h. 86

Page 19: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

13

terhadap anak didik yang dilandasi dengan ajaran Islam dalam pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohaninya menuju kepada terbentuknya kepribadian

yang utama (kepribadian muslim).

Dari uraian tersebut jelas bahwa proses kepribadian merupakan rangkaian

usaha bimbingan, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan

dasar kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan dalam kehidupan

pribadinya sebagai makhluk. Proses tersebut senantiasa berada dalam nilai-nilai

Islam, yaitu nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syari’ah dan akhlaq al-

karimah.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah usaha atau kegiatan

selesai. Pendidikan agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang berguna

bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar mengamalkan dan

mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah SWT dan dengan

manusia sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari

Alam semesta ini untuk hidup di dunia kini dan di akhirat nanti.10

Tujuan pendidikan Agama Islam tidak lain untuk membentuk manusia

menjadi seorang muslim sejati, beriman dan beramal sholeh, sebagaimana telah

dicantumkan dalam sabda Nabi yang berbunyi :

اخیش تیقل الق اریزالع نب اهللا بدع نع رفاالص ورمع وأب اثن ئقرالم نمحالر بدع وأب اثندح

ملسو ھلیع اهللا ىلص اهللا ولسر ابحأص نم ادحأ تیقل ھل لتقف ایربك ابرعاال من لمالرب

ل وقی ھتعمس الق ولقی ھتعمس امف ھل تلقف اصالع نب ورمع نب اهللا دبع لقاف نم لتقف معن الق

ادغ تومت كأنك كترخآل لماعو ادأب شیعت كأنك اكیندل إعملArtinya : Hadist yang diriwayatkan oleh abdurohman, umar, Abdullah bin ijar

berkata : “Bekerjalah untuk kehidupan duniamu seolah-olah kamu akan

hidup abadi, bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati

besok”. (Riwayat Bukhori)11

10 Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2002), hlm. 29 11 Sohih Bukhori, (juz 1). h.327

Page 20: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

14

Jelas dari keterangan hadist di atas bahwa tujuan pendidikan dalam Islam

adalah untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Abdurrahman An

Nahlawi dalam bukunya mengatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam

adalah :

a. Menanamkan perasaan antara Cinta dan taat kepada Allah dalam hati yaitu

dengan mengingatkan hikmah Allah yang tidak terhitung banyaknya.

b. Menanamkan I’tiqad yang benar dan kepercayaan yang betul dalam dada

seseorang.

c. Menedidik anak-anak sejak kecil, agar mengikuti apa yang diperintahkan

Allah dan segala larangan-Nya, baik terhadap Allah maupun masyarakat,

yaitu dengan mengisi mereka agar takut pada Allah dan ingin akan

pahalanya.

d. Mendidik anak-anak sejak kecil dan membiasakan akhlak yang mulia dan

dapat kebiasaan yang baik.

e. Menjaga pelajar-pelajar supaya mengetahui macam-macam ibadat yang

wajib di kerjakan dan cara melakukannya, serta mengetahui hikmah-

hikmahnya dan faedah-faedahnya dan pengaruhnya untuk mencapai

kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Begitu juga mengajarkan hukum-

hukum agama yang perlu diketahui oleh tiap-tiap orang Islam, serta taat

mengikutinya.

f. Memberikan petunjuk mereka untuk hidup di dunia menuju akhirat.

g. Memberikan contoh dan tauladan yang baik serta pengajaran dan nasehat-

nasehat.

h. Membentuk warga Negara yang baik dan masyarakat yang baik yang

berbudi luhur dan berakhlak mulia serta berpegang teguh dengan ajaran

agama Islam.12

Dengan adanya penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan pada jiwa seseorang sejak kanak-

12 An Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyarakat,

Jakarta:Gema Insani, Cet.1, 1995.

Page 21: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

15

kanak agar memiliki jiwa yang teguh dalam I’tiqadnya, kepercayaannya terhadap

Allah SWT, dan memiliki budi pekerti yang luhur, serta dapat melaksanakan

ibadah sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.

Nilai-nilai ideal itu mempengaruhi dan mewarnai pola kehidupan manusia

sehingga menggejala dalam prilaku lahiriahnya adalah cermin yang

memproyeksikan nilai-nilai ideal yang telah mengacu didalamnya jiwa manusia

sebagai produk dari proses pendidikan.13

Jika kita bicara tentang tujuan pendidikan Islam berarti berbicara tentang

nilai-nilai ideal yang bercorak Islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan

pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasikan identitas Islami.

Sedangkan identitas Islami itu sendiri pada akhirnya adalah mengandung prilaku

manusia yang disadari atau dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Allah sebagai

sumber kekuasaan yang mutlak yang harus dita’ati.

Nilai-nilai ideal itu mempengaruhi dan mewarnai pola kehidupan manusia

sehingga mengejala dalam prilaku lahiriahnya adalah cermin yang

memproyeksikan nilai-nilai ideal yang telah mengacu didalamnya jiwa manusia

sebagai produk dari proses pendidikan.

Pendidikan haruslah menjadi manusia yang menghambakan dirinya

kepada Allah, Islam menghendaki agar manusia di didik supaya ia mampu

merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Tuhan.14

Prof. H.M. Arifin memberikan penjabaran yang lebih luas tentang tujuan

pendidikan agama Islam, yaitu “perwujudan nilai-nilai Islam dalam pribadi

manusia yang diikhtiarkan oleh pendidik muslim melalui proses yang brakhir

pada hasil manusia yang berkpribadian Islam yang beriman, bertaqwa dan berilmu

pengetahuan”. 15

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah menanamkan nilai-nilai Islam dalam pribadi anak didik

13 Sahilun A Nasir, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan Problematika Remaja, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), Cet.ke-1 14 Abdullah Nasih Ulwan,Al Ahwani , Pendidikan Anak dalan Islam , Terj.dari Tarbiyat al

Awlad Fial Islām oleh Jamaludin Miri, Jakarta: Pustaka Amani, cet.1, 1995.

15 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), Cet.ke- , h. 224

Page 22: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

16

sehingga terbentuk suatu kepribadian yang utama yaitu kepribadian Islam yang

sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba yang taat.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan komponen yang tak dapat dipisahkan

antara satu dengan yang lainnya, karena pada dasarnya pendidikan agama Islam

merupakan transformasi nilai-nilai Islam sebagai substansi dari aspek kehidupan.

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan antara lain :

a. Manusia dengan Allah SWT

b. Manusia dengan sesama manusia

c. Manusia dengan dirinya sendiri

d. Manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.

e. Peserta didik, yaitu objek yang akan menerima pendidikan

f. Pendidik, yaitu subyek yang melaksanakan pendidikan.

g. Materi pendidikan, yaitu sesuatu yang diberikan kepada peserta

didik saat berlangsungnya proses pendidikan.

h. Metode pendidikan, yaitu cara yang paling dapat dilakukan oleh

pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan.

i. Media pengajaran, yaitu sarana prasarana yang dapat membantu

proses pendidikan.

j. Evaluasi, yaitu memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan

kriteria tertentu. Hasilnya di peroleh dalam bentuk penilaian.16

Oleh karnanya penulis berpendapat, pendidikan agama Islam

sesungguhnya adalah pendidikan untuk pertumbuhan total seseorang anak didik

yang tidak terbatas pada pengajaran dari segi formalitas belaka, malainkan tentang

keseluruhan, tingkah laku yang akhirnya menuju pada pengertian-pengertiannya

yang konvesional dalam masyarakat. Adanya ruang lingkup pendidikan agama

Islam adalah agar pendidikan agama Islam lebih terarah dengan adanya

transformasi nilai-nilai Islam sebagai substansi.

16 Mahfud Shalahudin, Metodologi Pendidikan Agama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1987), Cet.ke-

1, h

Page 23: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

17

B. Narkotika

1. Pengertian Narkotika

Dengan semakin meluanya penyalahgunaan narkotika dan peredaran gelap

narkotika yang membawa dampak negatif bagi kehidupan pemakainya, baik orang

dewasa maupun anak remaja.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman, baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan

atau perubahan kesadaran dan menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri.17

Kata narkotika dalam bahasa Yunani juga disebut dengan “Narke” yang

berarti beku, lumpuh dan dungu, sedangkan Dalam buku ilmu kedokteran

kehakiman “Narkotika” berasal dari bahasa Yunani: “Narcotics”, adalah “setiap

obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri yang bersifat tumpul dan cepat

menimbulkan suatu keadaan stupor”18

Oleh karenanya narkotika sangatlah berbahaya apabila penggunaannya

disalahgunakan. Akan menjadi racun yang berbahaya bagi manusia. Obat adalah

bahan atau zat, yang berkhasiat menyembuhkan, akan tetapi penggunaannya harus

mengikuti aturan pakai, jika tidak dapat berbahaya dan berubah jadi racun.

Sedangkan NARKOBA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan

bahan adiktif lainnya. Narkoba adalah obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong

makanan jika diminum, diisap,dihirup,ditelan, atau disuntikkan, berpengaruh

terutama pada kerja otak (susunan syaraf pusat), dan sering menyebabkan

ketergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau menurun);

demikian juga fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan,

dan lain-lain).19

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia, Narkoba yaitu

narkotika seperti yang tercantum pada Undang-Undang No. 22 tahun 1997 secara

ringkas adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik

sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

17 BNN RI, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, (Jakarta. 2007), h. 28 18 Abdul Mu’min Idris, et al., Ilmu Kedokteran Kehakiman, (Jakarta: Gunung Agunng, 1985), Cet. Ke-.1, h. 5 19 BNN RI, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, (Jakarta. 2007), h. 28

Page 24: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

18

kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan

dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan I,II,III.

Psikotropika seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 tahun

1997, adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang

bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang

menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.20

Dari definisi di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan narkoba adalah suatu zat yang dapat menurunkan kesadaran

juga dapat menimbulkan gejala-gejala fisik dan mental, apabila dipakai terus

menerus akan mengakibatkan akan terjadinya ketergantungan obat dengan kata

lain merupakan jenis obat yang subtansinya dilarang dan diatur penggunaannya

oleh Undang-Undang Republik Indonesia berdasarkan peraturan Nomor 22 dan

Nomor 5 tahun 1997, dan sesuai dengan pernyataan dari Departemen Kesehatan

Republik Indonesia bahwa bahan-bahan atau substansi yang telah diatur oleh

Undang-Undang RI itu dapat mempengaruhi kesehatan jiwa atau mental hingga

prilaku pemakainya. Tidak semua obat menimbulkan candu dan ketergantungan

pada pemakainya. Obat yang dapat menimbulkan kecanduan dan ketergantungan

adalah yang mempunyai beberapa ciri, yaitu:

1. Keinginan yang tak tertahan (an over powering desire) terhadap zat yang

dimaksud dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk memperolehnya.

2. Kecenderungan untuk menambah takaran (dosis) sesuai dengan toleransi

tubuh.

3. Ketergantungan psikis (psikologikal dependent), apabila pemakai dihentikan

akan menimbulkan kecemasan, kegelisahan, depresi dan gejala psikis lainnya.

4. Keterganrungsn fisik (physical dependece), apabila pemakaian dihentikan

akan menimbulkan gejala fisik yng dinamakan gejala putus.21

20Marulla Pribady, et.Al, Pengetahuan dasar Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, (Jakarta: Yayasan Ash-sholihah. 2000), h.3 21 Dadang Hawari, Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran jiwa dan kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996) , Cet.ke-4, h.139-140

Page 25: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

19

Pandangan agama Islam terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang

lainnya dalam al-Qur’an maupun hadits Nabi tidak disebutkan dengan demikian,

tetapi yang ada adalah keharaman khamr, karena pada zaman Rasulullah SAW.,

nama narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya belum dikenal, namun demikian

para fuqoha seperti Ibnu Taimiyah dan Syeikh Mahmud Syaltut menyamakan

kedudukan narkoba dengan khamar (miras) karena efek negatifnya dapat

memabukkan sehingga merusak akal atau mudhorotnya lebih banyak dari

manfaatnya.

Masalah khamr oleh Allah SWT dinyatakan dalam Q.S. Al-Maidah : 90-91

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bahwa sesungguhnya arak, dan judi,

dan pemujaan berhala, dan mengundi nasib dengan batang-batang anak

panah, adalah (semuanya) kotor (keji) dari nasib perbuatan syaitan.

Oleh itu hendaklah kamu menjauhinya supaya kamu berjaya”.

Sesungguhnya Syaitan itu hanyalah bermaksud mau menimbulkan

permusuhan dan kebencian diantara kamu denan sebab arak dan judi,

dan mau memalingkan kamu daripada mengingati Allah dan dari pada

mengajarkan sembahyang. Oleh itu, mahukan kamu berhenti (dari

pada melakukan perkara-perkara yang keji dan kotor itu atau kamu

masih berdegil)22

Para ulama dalam berbagai mazhab telah sepakat mengharamkan narkotika dan obat-obatan terlarang, dasar pengharamannya ialah hadits Rasulullah SAW sebagai barikut:

22 Al-Quran dan Terjemahan, Depag RI, 1997

Page 26: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

20

ي حدثنا سعید بن منصور حدثنا أبو شھاب عبد ربھ بن نافع عن الحسن بن عمرو الفقیم

رسول اللھ صلى اللھ نھى : عن الحكم بن عتیبة عن شھر بن حوشب عن أم سلمة قالت

)ǻȿ ǟǻ ɀǣ ǟȿ Ǽƥ ǟ Ȼǟȿǿ( ومفتر كل مسكرعن علیھ وسلم

Artinya: “Diberitakan Said bin Mansur, Abu Shihab, abdurrobi ibnu nafi, dari

Hasan ibnu Amri fakmiyan, dari Hakam ibnu Utaiba, dari Syahri ibnu Hausab,

dari ummu Salamah R.A berkata: Rasulullah SAW mengharamkan apa yang

memabukkan dan melemahkan”.(H.R. Ahmad dan Abu Daud)23

Alasan pengharaman khamar ini sama sekali tidak terkait dengan nama

khamar (miras) ini sendiri, sehingga apabila namanya berubah, maka berubah pula

hukumnya. Pada kenyataan pengaruh narkotika lebih dahsyat dari pada khamar

(miras) karena dampak buruknyaa sampai pada manusia, lingkungan dan

keturunannya.

Oleh karnanya penulis menyimpulkan, Meskipun islam telah menjatuhi

narkoba dengan setatus haram, namun dalam keadaan darurat atau terpaksa

narkotika boleh dipakai oleh pengobatan selama tidak melampaui batas yang

ditentukan, yakni pulih kembali dan pengobatannya tuntas.

2 Jenis dan Dampak Narkotika

a. Jenis-Jenis Narkotika yang disalahgunakan

Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkotika. Terjalin

hubungan antara pengedar atau Bandar dan korban sehingga tercipta pasar gelap.

Pabrik obat-obatan sampai sekarang masih terus memproduksi obat-obatan yang

baru berefek sampai hilang kesadaran.

Menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1976 tentang narkotika ada

beberapa jenis narkotika, yaitu:

a. Tanaman papaver, yaitu tanaman papaver semniverum linn, termasuk biji,

buah, dan jeraminya.

b. Opium mentah, adalah getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah

tanaman papaver semniverum linn hanya mengalami pengolahan sekedar

23 Sunan Abu Daud Bab Nahyu`anil Muskir,( juz 10), h, 126

Page 27: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

21

untuk pembungkusan dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar

morfinannya.

c. Opium Masak adalah:

1) candu, yakni hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu

rentetan pengolahan, khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan

peragian, dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan

maksud merubahnya menjadi suatu extrak yang cocok untuk pemadatan.

2) Jicing, yakni sisa-sisa dari candu yang telah dihisap dengan

mempertahankan apakah candu itu dicampur dengan daun atau barang

lain.

3) Jicingko, yakni hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.

d. Opium obat adalah opim mentah yang telah mengalami pengolahan sehingga

sesuai untuk pengobatan, baik dalam bentuk bubuk maupun dalam bentuk

lain. Yaitu dicampur dengan zat-zat netral sesuai dengan syarat farmakopa.

e. Morfina adalah alkoloida utama dari opium

f. Tanaman koka adalah tanaman dari semua genus eryhroxylon dari keluarga

erythroxylaceae.

g. Daun koka adalah daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk

serbuk dari sebuah tanaman genus erythoxylon dari keluarga erythoxylaceae.

h. Kokaina mentah adalah semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang

dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina

i. Kokaina matil cater I-bensoil okgenina adalah ekgonian dan exter serta

turunan-turunannya yang dapat diubah menjadi ekgonina dan kokaina.

j. Tanaman ganja, semua bagian dari semua tanaman genus canna bias termasuk

biji dan buahnya

k. Dammar ganja adalah dammar yang diambil dari tanaman ganja, termasuk

hasil pengolahanya yang menggunakan dammar sebagai bahan dasar.24

Selain itu juga ada jenis psikotropika yang dikenal dengan extacy (XTC)

sesuai dengan pernyataan ketua pelaksana harian BKNN bahwa, “extesi

24 BA Sitanggang, Sadar Sebelum Terlambat, (Jakarta: Karya Utama; 1981), h. 106-107

Page 28: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

22

merupakan designed drugs yaitu obat yang direkayasa dari berbagai zat sesuai

dengan keinginan pembuatnya sehingga mempunyai efek ganda.25

3. Penyalahgunaan dan ketergantungan Narkotika

Ketergantungan adalah istilah klinik/medikpsikatrik yang menunjukan ciri

pemakainya yang bersifat patologik klinik, yang perlu dibedakan dengan tingkat

pemakaianya yaitu psikologik sosial yaitu :

a. Pemakaian coba-coba yaitu pemakai narkotika yang tujuannya ingin

mencoba.

b. Pemakaian sosial yaitu pemakaian narkotika dengan tujuan bersenang-

senang, pada saat rekreasi atau santai

c. Pemakaian situasional yaitu pemakaian pada saat mengalami kadaan

tertentu seperti ketergantungan, kesedihan, kekecewaan dengan maksud

menghilangkan perasaan-perasaan.

Penyalahgunaan Narkotika menyebabkan ketergantungan pemakai

terhadap narkoba, baik fisik maupun psikologik. Hal ini terjadi akibat pemakaian

terus menerus dalam jumlah yang cukup banyak. Ada 3 macam ketergantungan

itu:

1. Ketergantungan fisik ditunjukkan adanya toleransi dan gejala putus zat.

2. Ketergantungan psikologis yaitu keadaan dimana ada keinginan/dorongan

yang taktertahankan (kompulsip) untuk menggunakan narkotika hal ini

disebut juga ketagihan/ kecanduan/ adiksi.

3. Ketergantungan menyebabkan perasaan rindu pada narkotika (craving),

walaupun telah berhenti memakai. Kawan-kawan, suasana atau tempat

penggunaannya dahulu, mendorong untuk memakainya kembali. Angka

kekambuhan cukup tinggi, walaupun sebelumnya secara klinis telah

dinyatakan sembuh.

4. Pengaruh dan akibat penyalahgunaan narkotika

a. Komplikasi medis

25Ketua Pelaksana Harian BKNN, kebijaksanaan Nasional Penanggulangan Narkoba,

psikotropika dan zat adiktif lainnya, forum Diskusi dalam Rangka Menyambut Hari Narkotika Internasional, 23 juni 2000, h. 3

Page 29: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

23

Keracunan akibat pengaruh narkoba terhadap tubuh manusia, yang dapat

dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkannya dan pelakunya seperti :

1. Kelebihan dosis

2. Gejala putus zat

3. Komplikasi media akibat pemakaian lama dan banyak

4. Akibat pola hidup yang berubah

5. Akibat alat suntik yang tidak steril

Pengaruh narkotika tidak sama pada setiap orang, tergantung pada

beberapa factor, yaitu:

1. Jenis narkoba yang digunakan

2. Jumlah dosis yang dipakai

3. Frekuensi pemakaian

4. Cara pemakaian (diminum, dihisap, disuntikkan dan lain-lain)

5. Zat lain yang digunakan bersamaan

6. Pengalaman pemakaian narkotika sebelumnya

7. Kondisi badan pemakai

8. Kepribadian pemakai

9. Harapan pemakai terhadap efek narkotika.

10. Suasana lingkungan di mana narkoba digunakan.

Narkotika berpengaruh pada tubuh manusia, terutama otak/susunan syaraf

pusat dan perkembangan normal remaja, yaitu :

a. pengaruh terhadap daya ingat sehingga mudah lupa.

b. Pengaruh terhadap perhatian sehingga sulit berkonsentrasi

c. Pengaruh terhadap perasaan dan kemampuan otak untuk menerima,

memilah-milah yang diterima otak memberikan sensasi baru kepadanya

sekaligus menghambat kemampuan memahami informasi yang

diterimanya. Orang tidak lagi bisa bertindak rasional.

d. Pengaruh terhadap persepsi sehingga perasaan menjadi semu.

e. Pengaruh terhadap motifasi pada anak/remaja menyebabkan merosotnya

motivasi dan kemampuan belajar atau prestasi di sekolah, rusaknya

Page 30: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

24

hubungan dalam keluarga/persahabatan, perubahan minat/cita-cita/ nilai-

nilai yang dianutnya semula.

b. Dampak Sosial

Dampak sosial penyalahgunaan narkotika terjadi akibat ketagihan dan

ketergantungan terhadap zat dan akibat dari pengedar atau Bandar yang mencari

keuntungan dengan mengorbankan masyarakat luas, serta adanya pengaruh gang-

gang (mafia).

Generasi muda adalah sasaran strategi perdagangan gelap narkoba. Oleh

karena itu para orang tua, guru dan tokoh masyarakat perlu waspadai bahaya itu

menyadari pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi

muda dan kaderisasi bangsa. Dampak sosial penyalahgunaan narkoba dapat terjadi

sebagai berikut:

1. Di lingkungan keluarga

Suasana nyaman dan tentram dalam kehidupan keluarga menjadi

terganggu karena sering terjadi pertengkaran, kemarahan tak terkendali,

pemberontakan, sikap acuh tak acuh, mudah tersinggung dan sebagainya. Orang

tua menjadi resah karena barang-barang berharga di dalam rumah menjadi hilang,

baik milik pemakai, maupun milik keluarga, serta karir ananya tidak jelas. Prilaku

yang menyimpang dari anak (berbohong, mencuri, menipu, tak bertanggung

jawab, tidak disiplin, dan sebagainya) sangat menyakitkan hati orangtua dan

anggota keluarga lain. Dan menjadi aib bagi keluarga.

2. Di lingkungan sekolah

Narkotika merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting untuk

belajar, siswa penyalahguna menciptakan suasana yang mengganggu proses

belajar. Penyalahgunaan narkotika berkaitan dengan tindak kenakalan dan putus

sekolah.

3. Di lingkungan masyarakat

Para pengedar/mafia perdagangan gelap slalu berusaha memasok narkotika

agar menjadi ketergantungan, sehingga terjalin hubungan antara pengedar atau

Bandar dengan korban, dan terciptalah pasar gelap. Pengedar atau Bandar sering

menggunakan perantara, seperti remaja, siswa yang telah menjadi ketergantungan,

Page 31: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

25

anak atau orang dewasa yang membutuhkan uang atau yang ingin menjadi lepas

kaya sehingga muncul premanisme. Itulah sebabnya penyalahgunaan narkotika

telah merebak hingga kemasyarakat miskin.26

Salah satu zat lain yang dampaknya serupa, dengan Narkotika adalah

Ectasy yang sekarang ini sangat merebak dan mewabah. Ectasy adalah zat atau

bahan yang tidak termasuk Narkotika atau alcohol, melainkan termasuk zat adiktif

artinya zat yang dapat mengakibatkan adiksi berupa kecanduan, ketagihan dan

ketergantungan. Zat adiktif ini berpengaruh pada susunan syaraf pusat manusia.

Agama Islam memandang bahwa semua zat atau bahan yang dapat melemahkan

dan memabukkan itu dilarang, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi

SAW ;

أخبرنا اللھ عبید عن القطان وھو یحیى حدثنا قالا حاتم بن ومحمد المثنى بن محمد حدثنا و

إلا أعلمھ ولا قال عمر ابن عن نافع وكل خمر مسكر كل قال وسلم علیھ اللھ صلى النبي عن

]اخرجھ مسلم[ حرام خمر

Artinya : Dan dikabarkan Muhamad bin Musna, Muhamad bin hatim berkata

Yahya dan Dia kutna dari ubaidillah diberitakan kepada kami, Naïf dari ibnu

umar, disampaikan atau diumumkan oleh Nabi Muhammad saw Dia berkata atau

bersabda: “Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan dan

melemahan adalah khamar, dan setiap khamar adalah haram” (HR. Muslim).27

Dari hadits tersebut jelaslah bahwa ganja, morfin, heroin (putaw), kokain

dan ectasy serta zat adiktif lainnya yang dampaknya serupa, kesemuanya juga

diharamkan. Pemerintah sesuai dengan undang-undang telah mengeluarkan

larangan terhadap ganja, heroin, ekstasi dan sejenisnya.

Penyalahgunaan narkotika sudah sejak tahun 1970 dan hingga sekarang

makin marak saja. Meskipun sudah di keluarkan undang-undang, tetapi

pelaksanaan Undang-undang R.I. Nomor 22 tahun 1997 tentang psikotropika. jika

di tanam, diproduksi, diperjual belikan, dimiliki, disimpan dan digunakan secara

26 Lydia Harlina Martono, Buku Pedoman Puskesmas dan Rumah Sakit Umum

Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di DKI Jakarta, (Jakarta, 2001) hal. 9-14 27 Sohih Muslim,(Juz 10) h,260

Page 32: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

26

tidak sah berarti melanggar hukum.28 itu sendiri banyak mengalami kendala.

Menjamurnya tempat hiburan malam memberi peluang bagi beredarnya benda-

benda haram itu. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang menjalani trasformasi

budaya, sehingga korban Narkotika sebagian besar adalah para remaja dan orang-

orang muda usia produktif yang merupakan generasi penerus bangsa. Prilaku yang

menyimpang itu disebabkan karena pengaruh Narkotika dan obat-obatan terlarang

lainnya.

Adapun dampak dari penyalahgunaan narkotika sangatlah berbahaya bagi

hidup manusia. Penyalahgunaan narkotika akhir-akhir ini kembali mencuat

kepermukaan setelah korban-korban berjatuhan

Narkotika merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern dan

industri. Suatu penyakit kronis yang berulang kali kambuh. Merupakan penyakit

perilaku atau gaya hidup manusia modern. Narkotika atau drugs pada awalnya di

temukan dan di ciptakan untuk kepentingan pengobatan seperti untuk operasi,

menghilangkan rasa sakit sebagainya yang digunakan secara legal (medical use)

dengan dosis pemakaian yang di tentukan oleh dokter.

Pemakaian narkotika dengan dosis yang teratur tidak akan membawa

efek–efek negative, tetapi penyalahgunaan narkotika inilah yang dapat membawa

dampak – dampak atau akibat yang membahayakan si pemakai yang akan selalu

ketagihan dan pada akhirnya hidupnya tergantung kepada zat–zat narkotika

(dependence).

Banyak sekali dampak negative yang di timbulkan oleh narkotik, tidak

hanya mengenai pada fisik maupun psikis tetapi juga terhadap aspek–aspek

kehidupan lainnya. Di saat narkotika disalahgunakan di kalangan orang–orang

kaya bahaya dan bahaya akibatnya tidak begitu terasa, karena ketagihan

(addiction) senantiasa dapat di penuhi oleh si pengguna atau pecandu narkotika,

tetapi apabila penggunaan narkotika telah merata dikalangan masyarakat terutama

di kalangan orang yang berpenghasilan rendah maka akibatnya akan sangat besar

28 Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta“Ancaman Narkoba Bagi GenerasiBangsa” Tahun

2007

Page 33: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

27

sekali. Di saat–saat inilah masyarakat yang bersangkutan akan mengalami dampak

atau akibat fatal.

Seseorang yang telah ketagihan dan ketergantungan pada zat–zat narkotika

tidak saja berdampak buruk yang merugikan bagi dirinya sendiri bahkan dapat

membawa kerugian bagi masyarakat, karena mereka yang berada dalam ikatan zat

narkotika merupakan gangguan masyarakat, yaitu dengan dapat terjadinya

tindakan criminal yang sdapat merugikan masyarakat dilingkungannya.

Dan pada saat ini yang lebih memprihatinkan adalah korban–korban

penyalahgunaan narkotika pada umumnya remaja dan dewasa khususnya di

kalangan pelajar, justru mereka yang sedang dalam usia produktif merupakan

sumberdaya manusia atau aset bangsa di kemudia hari.

Menurut Fuad Kauma, “Penyalahgunaan narkotika dapat menyeret

seseorang untuk bertindak kriminal dan asusila. Biasanya para pengguna

narkotika berfrofesi sebagai perampok pencuri atau tindakan criminal lainnya dan

menurut beliau juga bahwa penyalahgunaan narkotika juga dapat mengakibatkan

seseorang senantiasa murung defresi, segala aktifitas, kreatifitas dan daya

intelektualnya menjadi hilang dan sesekali tingkah lakunya seperti orang dungu

yang tidak waras”.29

Dari semua itu dapat disimpulkan bahwa norma-norma social para pengguna

narkotika akan berubah drastis apabila dibandingkan sebelumnya, sisinegati dan

potensi untuk berbuat jahat akan tampak pada dirinya. Demikian pula prilaku-

prilaku menyimpang dan tindakan-tindakan keji lainnya akan kelihatan.

4. Bahaya dan Manfaat Narkotika

a. Bahaya Narkotika

Telah banyak orang yang menganggap Narkotika adalah zat-zat yang keras

dan berbahaya Narkotika bekerja sangat aktif yang mempengaruhi antara lain :

a. Otak dan susunan urat syaraf sentral.

b. Jantung dan denyut jantung

c. Darah dan urat nadi.

29 Fuad Kauma, Sensai Remaja di Masa Puber, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), Cet. Ke-.1, h.

77-78

Page 34: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

28

Bahaya-bahaya penyalahgunaan Narkotika atau bahaya-bahaya yang

timbul karena pengguna zat-zat Narkotika secara non medis dan secara brlebih-

lebihan adalah :

1. Terjadinya kondisi yang abnormal

Penyalahgunaan Narkotika akan dapat menimbulkan situasi dan kondisi

mental serta fisik si pemakainya menjadi tidak normal (abnormal) yang kemudian

akan disertai dengan perbuatan-perbuatan yang sadis. Misalnya akan timbul

perbuatan menyilet lengan atau tangan sendiri tanpa ada perasaan takut, akan

mengijeksikan tubuhnya dengan tangannya sendiri.

2. Terjadinya ketidaksadaran dan pingsan

Narkotika sebagaimana telah diketahui, dapat menimbulkan pembiusan,

sehingga orang yang memakainya tidak sadarkan diri. Pemakainya yang overdosis

dapat menimbulkan pingsan (dapat menimbulkan orang menjadi pingsan).

Pemakaian obat, zat-zat Narkotika secara terus menerus dapat mengundang

kematian.

3. Terjadinya kematian

Narkotika dapat menimbulkan kematian secara langsung atau tiadak

langsung. Kematian secara langsung atau mendadak terjadi, karena Narkotika

pada umumnya bekerja sangat aktif dalam mempengaruhi otak dan susunan syaraf

juga pernafasan dan denyut jantung bekerja lebih cepat. Apabila Narkotika

digunakan secara overdosis dapat menimbulkan kematian yang terjadi secara tidak

langsung yaitu karena timbulnya perasaan tidak wajar akibat obat yang di

pakainya.30

b. Manfaat Narkotika

Walaupun narkotika memiliki tingkat bahaya bila digunakan, ternyata

narkotika memiliki kegunaan tertentu seperti berguna bagi pengobatan yaitu:

1) Drugs atau obat adalah zat kimia yang berguna bagi masyarakat untuk

pengobatan yang tersedia di toko obat dan apotik untuk melayani kebutuhan

masyarakat berdasarkan resep dokter ataupun dijual bebas.

30 M. Ridho, Ma’roef, Narkoba Masalah Dan Banyaknya, (Jakarta: Pustaka Antara, 1986),

hal. 12

Page 35: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

29

2) Obat-obatan yang diperjual belikan oleh toko dan apotik digunakan untuk

menghilangkan rasa sakit, nyeri atau pusing. Selain itu juga digunakan sebagai

obat bius oleh dokter ketika membedah seorang pasien agar menghilangkan

rasa sakit. Obat sangat bermanfaat untuk penyembuhan suatu penyakit atas

petunjuk dokter.

Dan narkotika juga bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, yaitu:

a. Obat dimanfaatkan bagi kepentingan ilmu pengetahuan untuk menyelidiki

daya tahan dan reaksi manusia terhadap pengaruh obat/zat

b. Dalam bidang penelitian, obat digunakan untuk tujuan pendidikan maupun

bagi pengembangan ilmu dan penerapannya.

c. Supaya narkotika/narkoba tidak digunakan, maka pemerintah menetapkan

bahwa hanya perusahaan farmasi yang ditunjuk pemerintah yang boleh

mengimpornya.

4. Sebab-sebab Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan Narkotika ini pada hakekatnya tidak saja terbatas pada

kaum remaja saja, tetapi juga terdapat pada orang lanjut usia (lansia), sebab-sebab

penyalahgunaan Narkotika pada hakekatnya bermacam-macam, yang pada

umumnya mereka menggunakannya sebagai berikut.

a. Karena ingin mendapatkan perhatian dari orang tua, guru dan, orang

dewasa sekitarnya.

b. Karena ingin menunjukkan kekuatannya dan keberaniannya dalam

melaksanakan sesuatu yang berbahaya seperti mengebut dan perkelahian.

c. Untuk mengisi kekosongan dan perasaan bosan karena kurangnya aktivitas

dan kesibukan, sehingga ia merasa kesepian, maka ia menggunakan

Narkotika untuk menghilangkan rasa kecewa dan kesepian.

d. Untuk menghilangkan rasa kecewa, gelisah dan berbagai kesulitan yang

tidak dapat ia atasi dan mendapatkan jalan yang buntu.

e. Karena rasa ingin mengetahui saja dan iseng-iseng belaka

f. Karena rasa solideritas ingin diakui dalam suatu kelompok.

g. Karena suatu pengobatan yang disebabkan karena penyakit yang

dideritanya.

Page 36: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

30

h. Untuk meningkatkan kesanggupan dalam mencapai prestasi

i. Karena kebiasaan yang tidak dapat dipisahkan (yang sudah kecanduan).31

Dorongan seorang yang remaja yang menyalahgunaka Narkotika itu dapat

digolongkan menjadi 3 golongan :

1. Golongan yang ingin mengalaminya

Mereka ini tertarik pada sesuatu kemungkinan-kemungkinan yang baru,

kemungkinan sensasi ini diketahui dari teman-temannya yang sudah

pernah mengalaminya, dari film-film, surat kabar, dan lain-lain.

Diantaranya ada yang tidak ingin dicemooh atau disindir oleh teman-

temannya sebagai banci atau anak teladan. Ini semua sesuai dengan

sifatnya.

2. Golongan yang ingin menjauhi realita

Tidak sedikit orang yang menggunakan Narkotika oleh sebab takut

menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Di dalam golongan ini didapati

orang-orang yang menganggap bahwa keadaan terbius itu sebagai tempat

pelarian yang aman untuk menghindarkan diri dari tekanan yang datang.

Dari dua realita itu. Banyak diantara mereka itu mempunyai / dihinggapi

perasaan gagal dalam hidupnya, sehingga ia tidak percaya pada dirinya

sendiri dan cenderung mempercayai orang lain daripada dirinya sendiri.

3. Golongan yang ingin merubah kepribadiannya.

Orang yang termasuk kelompok ini ingin melepaskan dirinya dari

kelemahan-kelemahan yang menyangkut kepribadiannya umpamanya :

(a). Dari orang yang penakut menjadi berani

(b). Dari orang yang pemalu supaya hilang rasa malunya

(c). Dari orang yang kaku ingin menjadi orang yang terampil dan lincah

dalam

bergaul.

(d). Orang yang ingin melepaskan diri dari suatu perasaan diri yang

rendah.32

31 Ibid., hal. 12 32 Sitanggung, Masalah Narkotika, (Medan: Hotdoli Sout, 1986) hal. 22

Page 37: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

31

Narkotika adalah zat yang jika dimakan, diminum atau dimasukkan

(disuntikan) ke dalam tubuh manusia, dapat mengubah satu atau lebih fungsi

badan manusia.

Soedjono dalam bukunya menyatakan bahwa Penyalahgunaan Narkotika

disamping telah merupakan jenis kriminalitas, juga pelakunya menjadi korban

penyalahgunaan Narkotika secara kriminologi, adalah merupakan sebab yang

memungkinkan timbulnya kejahatan”.33

Dilihat dari perbuatannya, memang pelaku penyalahgunaan Narkotika itu

termasuk orang yang melakukan kejahatan, karena secara hukum dia telah

melakukan tingkah laku yang melanggar Undang-undang pidana, bahkan apabila

kejahatan-kejahatan itu tidak cepat diatasi, maka kejahatan itu akan bertambah

luas dan menyangkut masyarakat luas.

Persoalan akan timbul bila individu dan masyarakat menyalahgunaakan

Narkotika, sebab penggunaan Narkotika secara berlebihan dapat mengakibatkan

dampak yang berbahaya baik terhadap individu maupun terhadap masyarakat.

Semua narkotika, baik yang digunakan secara legal maupun yang disalahgunakan

mempunyai persamaan yaitu dapat mengubah suasana hati pemakainya. Misalnya

dapat menyebabkan perasaan gelisah, namun beberapa saat kemudian Narkotika

sanggup menghasilkan khayalan yang menyenangkan.

Pada umumnya suasana hati yang ditimbulkan oleh pengguanaan

Narkotika adalah sebagai berikut :

1). Pelupa, pikiran kabur, acuh tak acuh dan tertekan

2). Rasa gelisah, gugup, curiga, merasa dikejar-kejar dan mudah tersinggung

3). Apatis, putus asa, pendiam, bingung dan menyendiri

4). Sinis, pesimis dan muram.34

Pemakaian Narkotika secara terus menerus akan mengakibatkan orang itu

bergantung pada Narkotika, secara mental maupun fisik yang dikenal istilah

ketergantungan fisik dan mental, bila selalu terdorong oleh hasrat dan nafsu yang

besar untuk menggunakan Narkotika.

33 Soedjono, Narkotika Perundang-Undangan di Indonesia, (Bandung: Karya Nusantara, 1976), hal. 33

34 Rachman Herman, Penyalahgunaan Narkotika Oleh Para Remaja, (Jakarta: 1985), hal. 11

Page 38: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

32

Ketergantungan mental ini dapat mengakibatkan perubahan perangai dan

tingkah laku. seseorang dapat disebut mengalami ketergantungna fisik bila ia tidak

dapat melepaskan diri dari cengkraman narkotika. Ketergantungan fisik ini dapat

mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan-kejahatan. Ketergantungan fisik

dan mental lambat laun dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan.

Narkotika sebelum mengakibatkan gangguan fisik dan mental bagi

pemakainya, dapat menyebabkan ketagihan-ketagihan merupakan suatu keinginan

psikologis untuk mengulangi penggunaan narkotika secara terus menerus yang

disebabkan oleh alasan emosional. Keinginan dan kebutuhan akan Narkotika pada

seseorang untuk memenuhi ketergantungan fisik dan mental bertambah dengan

cepat. Si pemakai selalu mengharapkan Narkotika, dosis yang digunakan makin

lama makin banyak, sedangkan daya tahan tubuh makin lama makin berkurang,

sehingga menimbulkan bahaya. Penggunaan Narkotika yang terlalu banyak dapat

menimbulkan kematian.

Penyalahgunaan narkotika oleh seseorang dapat mengakibatkan hal-hal

berikut:

1. Kematian, karena kelebihan dosis atau takaran.

2. Ketergantungan, yaitu kehidupan seseorang yang hanya berkisar pada

bagaimana cara memperoleh dan menikmati narkotika

3. Dosis, yaitu jumlah takaran yang digunakan makin lama makin meningkat

untuk memperoleh efek yang sama

4. Ketagihan, yakni keadaan seseorang yang sudah berada dalam

ketergantungan.

5. Timbulnya komplikasi berbagai penyakit seperti paru-paru, hati, ginjal,

jantung, dan berbagai penyakit lainnya.35

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkotika

Masalah penyalahguanaan Narkotika oleh para remaja, sangatlah

kompleks, yang disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Selain

35 Rachman Hermawan, Penyalahgunaan Narkotika Oleh Para Remaja, (Jakarta: 1985) h. 14

Page 39: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

33

faktor dari dalam diri anak itu sendiri juga banyak faktor dari luar yang sering

mempengaruhi penyelahgunaan narkotika antara lain:

a. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan unsur yang sangat penting sekali dalam

perkembangan jiwa anak. Dalam lingkungan keluarga inilah anak dapat melihat

contoh yang diperankan oleh kedua orang tuanya atau orang dewasa lainnya.

Hubungan keluarga yang tidak serasi pula. Jika dalam keluarga sering terjadi

pertengkaran, maka akibatnya ialah menipisnya rasa sosial serta rasa kemanusian

anak. Dengan demikian akan mengalami kesukaran-kesukaran dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga sering menimbulkan

kenakalan anak dan remaja.

Soritoe dalam bukunya menerangkan bahawa kenakalan anak itu banyak

disebabkan oleh keadaan keluarga sebagai berikut:

1) Kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. hal ini mungkin karena

orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau denga kemewahannya,

sehingga ia membiarkan anaknya berlaku menurut kemaunnya sendiri.

2) Ketidak lengkapan orang tua dalam keluarga, baik karena salah satu

meninggal dunia atau karena perceraian.36

Sedangkan menurut Dr Shalih bin Ghanim As-sadlan faktor utama yang

menyebabkan terjadinya penyalahgunaan narkotika adalah “semakin jauhnya

pemuda-pemudi dari agama, lemahnya tidak kembali kepada Allah dalam

kesusahan dan cobaan”37

Dari uraian diatas, jelaslah bahwa peranan orang tua sangat penting dalam

usaha pencegahan kenakalan pada anak. karena kurangnya perhatian orang tua

terhdap anaknya, banyak menimbulkan kenakalan pada anak. hal ini banyak

disebabkan oleh kesalahan orang tua, hingga menyebabkan terjerumusnya anak

dalam penyalahgunaan Narkotika anatara lain juga karena kesulitan, hidup sehari-

hari dalam lingkungan keluarga, kurang kasih sayang dan kurang bimbingan

36 Rachman Hermawan, Penyalahgunaan Narkotika Oleh Para Remaja, (Jakarta: 1985) h. 33 37 Shalih bin Ghanim As-sadlan, Bahaya Narkoba Mengancam Umat, (Jakarta: Darul Haq,

2000), Cet.ke-,1. h.91

Page 40: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

34

orang tua sehingga ia merasa kecewa dan lari dengan menggunakan obat-obatan

dan Narkotika sebagai penenang.

Dengan itu dapat disimpulkan bahwa penyalahgunaan Narkotika

disebabkan oleh faktor lingkungan keluarga, karena sikap orang tua sebagai

berikut:

a. Sikap orang tua yang terlalu keras

b. Sikap orang tua yang masa bodoh terhadap anaknya

c. Sikap orang tua yang memanjakan anaknya secara berlebih-lebihan.

b. Lingkungan Masyarakat

Masyarakat adalah sebuah kelompok manusia, yang merupakan kesatuan,

daerah, fungsional dan kebudayaan. di dalam masyarakat yang merupakan

kelompok besar, kita dapat menemukan kelompok-kelompok yang lebih kecil,

yang berdasarkan usia yaitu kelompok dewasa atau orang tua dan kelompok orang

muda atau kelompok remaja. Gejala penyalahgunaan Narkotika merupkan gejala

sosial yang tidak berdiri sendiri karena itu dapat menimbulkan anggapan bahwa

penyalahgunaan Narkotika oleh para remaja disebabkan karena adanya ketidak

sesuaian antara para remaja, orang tua dan masyarakat.

Penyalahgunaan Narkotika merupakan problem yang dialami setiap

Negara terutama dikota-kota besar. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa

perubahan-perubahan yang sangat cepat di pembangunan dan perpaduan manusia

yang beraneka ragam akan membawa pengaruh yang lebih luas terhadap

masyarakat di kota-kota besar akibatnya dapat mempengaruhi masyarakat yang

sedang tumbuh dan berkembang.

Adapun faktor-faktor sosial yang mempengaruhi dan menyebabkan

penyalahgunaan Narkotika antara lain sebagai berikut:

1. Kurangnya penyaluran bakat dan tenaga para remaja secara teratur dan terarah

kepada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

2. Menurunnya kewibawaan orang tua, sesepuh masyarakat dan para petugas

pemerintah.

3. Adanya kemerosatan moral dan mental orang dewasa.

4. Adanya genk-genk remaja.

Page 41: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

35

5. Kurangnya tanggung jawab para pedagang

6. Kelemahan aparatur pemerintah dalam mengawasi pemasukan, peredaran dan

pemakaian narkotika

c. Faktor Ekonomi

Di kota-kota besar banyak anggota masyarakat yang mengalami kesukaran

hidup, sedangkan lingkungannya merangsang setiap orang untuk turut aktif

menyesuaikan diri dengan kemewahan dan kemegahan disekelilingnya. hal ini

jelas akan berpengaruh terhadap perilaku anggota masyarakat itu.

Untuk mendapatkan untung yang sebesar-sebarnya, tidak jarang kita lihat

seorang anggota masyarakat menggunakan segala cara, termasuk menjual belikan

obat-obat terlarang seperti Narkotika. Seseorang yang memperjual belikan

Narkotika. Seseorang yang memperjual belikan Narkotika secara gelap akan

memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Hal ini disebabkan penjualan

Narkotika memiliki keuntungan, yaitu barangnya sedikit dan kecil serta mudah

diselundupkan, tetapi labanya dapat mencapai ratusan kali lipat dari harga pokok.

Perdagangan Narkotika seperti lazimnya dilakukan oleh orang yang tidak

bertanggung jawab yang hanya mementingkan diri sendiri. Berdasarkan uraian

diatas jelaslah kini betapa eratnya pengaruh faktor ekonomi dengan peredaran

Narkotika secara liar, yang dapat menimbulkan korban di kalangan remaja di

kota-kota besar di Indonesia.

Page 42: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

36

Kerangka Berfikir dan Hipotesis

P E N D I D I K A N

A G A M A I S L A M

UPAYA MENGATISIPASI PENYALAHGUN

AAN NARKOTIKA

HASIL

PENELITIAN

+

-

Memberikan penyuluhan tentang bahaya narkotika.

Memberitahukan dampak-dampak yang timbul apabila narkotika disalahgunakan

Memberikan pendekatan-pendekatan antara guru (PAI khususnya) dan murid agar terciptanya komunikasi yang baik

GURU

Menjauhkan narkotika pada kehidupannya sehari-hari

Lingkungan sekolah bebas narkotika

Suasana sekolah yang agamis dan aktif dalam mengembangkan bakat seni siswa-siswi

MURID

Page 43: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

37

D. HIPOTESIS

Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

Apabila remaja didik dengan pendidikan agama yang kuat maka akan

terhindar dari penyalahgunaan Narkotika. Sebaliknya anak yang kurang mendapat

perhatian akan pendidikan agama cenderung mudah untuk menjadi pengguna

Narkotika.

Page 44: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

38

BAB III

KONDISI UMUM MAN 1 JAKARTA

A. Gambaran Umum MAN 1 Jakarta

1. Sejarah Berdirinya MAN 1 Jakarta

Madrasah Aliah Negeri 1 (MAN 1) Jakarta merupakan madrasah tertua

kedua di Indonesia. Madrasah ini didirikan pada tahun 1946 dengan nama yayasan

pendidikan “Raudatul Mutaalimin” yang berlokasi di jalan KH. Abdurahim,

Mampang Prapatan Jakarta Selatan yang dipimpin oleh K.H. Rozak Mamun.

Perjalanan sejarah cukup panjang yang tentunya dipengaruhi oleh politik

yang kurang stabil, yayasan ini mengalami pergantian nama pada tanggal 17 Mei

tahun 1968, dengan Surat Keputusan Mentri Agama Republik Indonesia Nomor

103 Tahun 1968 menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Dan kini MAN 1

berlokasi di jalan rawa Bahagia 1 nomor 28 Grogol Jakarta Barat.

MAN 1 Jakarta ingin menjadi angin segar bagi perkembangan madrasah

sebagai salah satu bagian sistem pendidikan nasional, eksistensinya secara resmi

baru diakui sejak tahun 1975, melalui SKB Tiga Mentri yang dipertegas melalui

UUSPN tahun 1989. Berdasrkan surat keputusan tersebut disebutkan bahwa

“Madrasah Aliyah adalah sekolah Menengah Umum yang berciri khas Agama

Islam”.

Namun perkembangan madrasah kurang menggembirakan, hal ini

diakibatkan oleh berbagai persoalan penting, seperti rendahnya mutu pendidikan

yang menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap madrasah berkurang. Hal

tersebut disebabkan karena adanya berbagai kelemahan diantaranya:

Page 45: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

39

1) Masalah manajemen

2) Kualitas guru yang rendah

3) Sarana pendidikan yang kurang

4) Siswa mempunyai motivasi rendah dan kebanyakan berasal dari

keluarga yang tidak mampu.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melahirkan masyarakat

Indonesia yang baru dengan sekumpulan nilai-nilai yang baru dan untuk menata

kembali nilai-nilai akses dari demokrasi pasca orde baru diperlukan suatu

peninjauan dan penataan kembali penyelenggaraan Madrasah berdasarkan

paradigma baru khususnya tentang pola manajemen, pembiyayaan, meningkatkan

etos keja guru maupun motivasi belajar siswa dan membuka program yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat setempat dimana Madrasah itu berada.

Hal tersebut juga didukung oleh berbagai faktor internal yang menyangkut

potensi peserta didik dan pendidik, budaya dan faktor eksternal seperti adanya

kebijakan otonomi pendidikan, political will dari pemerintah setempat dan

sebagainya. Untuk itu diperlukan sejumlah pemikiran strategis untuk

memanfaatkan peluang seperti kebijakan otonomi daerah dan kuatnya dukungan

masyarakatterhadap keberadaan Madrasah berdasarkan aspirasi masyarakat

setempat.1

2. Visi , Misi dan Tujuan

Visi MAN 1 Jakarta adalah unggul dalam prestasi ilmiah, trampil dalam

ekstrakulikuler dan terwujudnya suasana keagamaan yang harmonis dengan

landasan IPTEK dan IMTAQ. Sedangkan misi MAN 1 Jakarta terbagi menjadi

dua bidang yaitu secara akademis dan non akademis. Secara akademis misi MAN

1 Jakarta adalah:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kependidikan untuk

mendukung peningkatan mutu pendidikan Madrasah.

2. Meningkatkan kualitas proses kegiatan belajar mengajar untuk mendukung

prestasi ilmiah.

3. Meningkatkan hasil evaluasi belajar yang maksimal 1 Kontrak Prestasi MAN 1 Jakarta

Page 46: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

40

4. Meningkatkan kualitas pengetahuan dan aplikasi keagamaan yang sesuai

dengan akhlakul karimah.

Sedangkan misi non akademis MAN 1 Jakarta adalah :

1 Terwujudnya aplikasi ajaran Islam

2 Terwujudnya kegiatan ekstrakulikuler yang terampil, kreatif dan inovatif.

3 Terwujudnya lingkungan Madrasah yang edukatif, bersih, hijau dan sejuk.

4 Terwujudnya hubungan silaturahmi yang harmonis diantara keluarga besar

Madrasah.

Visi dan misi tersebut diatas mencerminkan cita-cita MAN 1 Jakarta yang

berwawasan keIslaman, keIndonesian sesuai dengan jaman era globalisasi yang

syarat dengan kemajuan sains dan teknologi dengan berbagai keterampilannya

agar kelak out come Madrasah menjadi manusia yang beriman, bertakwa,

berakhlaqulkarimah, berpengetahuan luas, terampil yang ditandai dengan

kemampuan hidup mandiri, bertanggung jawab serta mampu mengabdikan dirinya

untuk agama, bangsa dan negaranya. Kemudian setelah visi dan misi tersebut,

MAN 1 Jakarta memiliki tujuan yang intinya membangun dan mewujudkan

lembaga pendidikan Islam yang berkwalitas secara ilmiyah, sehat jasmani dan

rohani serta bebas dari obat-obatan terlarang (Narkotika).

3. Struktur Organisasi

Suatu lembaga memiliki struktur organisasi yang sangat penting

peranannya. kedudukan yang penting itu membuat suatu struktur organisasi dibuat

dan disusun dengan penuh kesadaran, karena dalam struktur organisasi tersebut

terdapat hubungan kerjasama beberapa orang yang tentunya memiliki hubungan

yang erat antara satu dengan yang lain guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Page 47: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

41

4. Keadaan Sarana dan Prasarana

a. Nama Madrasah : MAN 1 Jakarta

b. Alamat : Jl. Rawa Bahagia Raya No.28 Grogol

Jakarta Barat.

c. Sandar Madrasah : B

d. Type Madrasah : A

e. Keadaan Gedung : Permanen

f. Tahun didirikan/dibangun : 1976

g. Tahun beroprasi : 1976

Tabel 2 Data Sarana dan Prasarana MAN 1 Jakarta

No. Jenis Fasilitas Jumlah 1 Ruang belajar 14 2 Ruang lab. IPA 1 3 Ruang Lab. Komputer 2 4 Ruang Lab. Bahasa 1 5 Ruang Perpustakaan 2 6 Ruang Otomotif 1 7 Ruang Tata Busana 2 8 Ruang SAM 1 9 Masjid/Mushala 2 10 Lapanagn Bulu Tangkis 2 11 Lapangan Tenis Meja 3 12 Ruang Multimedia 1 13 Ruang Guru 2 14 Ruang OSIS 2 15 Ruang TU 2 16 Ruang Kepala 2 17 Ruang PMR 2 18 Ruang Pramuka 2 19 Ruang Koperasi 2 20 Kamar Mandi Guru/WC 4 21 Kamar Mandi Siswa/WC 4 22 Ruang Dapur 1 23 RuangBK 2

Page 48: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

42

5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

1. Kepala Madrasah

Nama : Drs. M. Yunus, M,Pd

NIP : 196112011989031005

Tabel 3

Jumlah Staf Pengajar

I. DAFTAR NAMA-NAMAGURU

No Nama dan NIP Tk.Izsh Negeri (1) (2) #REF! #REF! 1 Drs.M.Yunus,M.Pd S.2 PNS 196112011989031005 2 Dra.Hidayati,M.Pd S.2 PNS 196010271987032003 3 Drs.H.Zamiril Ali S.1 PNS 195805151991031002 4 Drs.Ahmad Muslim S.1 PNS 196209241992031001 5 Drs.A.Muchtarullah S.1 PNS 196509211993031002 6 Drs.Tamuri S.1 PNS 196306121992031003 7 Dra.Hasnimar,J.M.Pd S.2 PNS 195506011989032001 8 Dra.Umi Hani S.1 PNS 195908101992032002 9 Raisun,S.Pd S.1 PNS 195907021987031003

10 Dra.Ati Yuliati S.1 PNS 196807011998032002

11 Samsurial,S.Pd S.1 PNS 197201132000121001

12 Kusprihatiningsih,S.Pd S.1 PNS 197311221999032001

13 Daroni,S.Ag S.1 PNS 197004032000121008

14 Nurfarida,S.Ag S.1 PNS 197510142001122001

15 Nasrullah,S.Ag S.1 PNS 197308082002121005

16 Abd.Halim.A.Md D.3 PNS 150200497000000000

17 Dwiyanto,M.Pd S.2 PNS

Page 49: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

43

197205012002121001 18 Drs.Triisnadian S.1 PNS 196710012003121002

19 Muhamad Amin,S.Pd S.1 PNS 197211032003121001

20 Hj.Siti Euis Aisah S.Pd S.1 PNS

196712182005012001 21 Siti Jazilah S.Ag S.1 PNS '150375706000000000

22 Eti Rachmawati,S.Pd S.1 PNS 19750913200701014

23 Rohimah, S.Pd S.1 PNS 197404222007012012

24 Akhmad Luthfi, S.Kom S.1 PNS

150413604000000000 25 Muh.Usman D.2 PNS 150399991000000000

26 Citra Karti M,S.Pd S.1 PNS 197604262009012005

27 Hendro Dwi Nurdiyanto,S.Pd S.1 PNS

198202242009011000 28 Lisnurasiyah, S.Pd S.1 29 Wahyuni, S.PdI 30 Drs.Khaerudin S.1 PNS 131677836

31 Drs.Deden Syarif S.1 PNS 131949124

32 Dra.Saidah Saleh S.1 PNS 131859173

33 Dra.Aisyah Rahman S.1 PNS 131697322

34 Dra.Dayi Zulaikha S.1 PNS 132048957

35 Drs.Osdirwan Osman S.1 PNS 132129487

36 Hartati,S.Pd S.1 PNS 132049162

37 Yoyoh Sofiyanti,S.Pd S.1 PNS 131949125

38 Maktal Al Hadi, S.Pd S.1 39 Dasril Marjohan, S.Pd S.1 40 Matali,S.Ag S.1

Page 50: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

44

Jumlah Staf Karyawan

Tabel 4

Jumlah Staf Karyawan

No. Jabatan PT/PNS PTT/Honorer Jumlah

1 KA. Tata Usaha PNS - 1

2 Staf Pelaksana PNS - 5

3 Staf Pelaksana - Honorer 4

4 Kebersihan - Honorer 2

5 Keamanan - Honorer 2

Personil Madrasah Dilihat dari Pendidikan Terakhir

Tabel 5

Personil Madrasah Dilihat dari Pendidikan Terakhir

No. Jenjang Pendidikan

Kamad Guru Tata Usaha

Pesuruh Jumlah

1 MI/SD 1 1 2 MTs/SMP 2 2 3 MA/SMA 7 7 4 D1 5 D2 1 1 6 D3 3 3 6 7 Strata 1 1 30 1 32 8 Strata 2 4 4 9 Strata 3

Data Siswa

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2010/2011 seluruhnya

berjumlah 384 orang. Persebaran jumlah pesert didik antara kelas hampir

merata. Peserta didik di kelas X sebanyak 4 rombongan belajar. Peserta

didik pada progra IPA di kelas XI dan XII masing-masing 2 rombongan

belajar.

Page 51: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

45

Tabel 6

Jumlah Peserta didik Tahun Pelajaran 2010/2011

No. Kelas Jumlah 1 X 140 2 XI IPA 60 3 XI IPS 60 4 XI Bahasa 21 5 XII IPA 21 6 XII IPS 68 7 XII Bahasa 14 Jumlah 384

B. Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika Di MAN 1 Grogol

Jakarta Barat.

1. Program Berbasis Sekolah.

Program berbasis sekolah yang menjadikan sekolah bebas narkotika,

merupakan strategi penting. Akan tetapi agar berhasil guna dan berdaya guna,

perlu dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu.

Tidak bermanfaat jika hanya diberikan penyuluhan kepada siswa, atau

guru. Kepala sekolah dan guru adalah penanggung jawab di dalam sekolah,

bukan polisi, dokter, atau lembaga/ instasi lain. Sebaiknya dikembangkan

program kelompok sebaya, dengan melatih siswa sebagai pr konselor.

2. Menetapkan Kebijakan Program Sekolah Bebas Narkotika

Diadakannya peraturan/ tata tertib, dengan melaporkan apabila ada siswa

yang melakukan tindakan criminal atau memakai obat-obatan terlarang,

kebijakan disusun dengan melibatkan orang tua siswa dan masyarakan

sekitarnya. Program harus menjadi bagian program “Lingkungan Bebas

Narkotika”.

3. Melaksanakan Kebijakan yang ditetapkan

Program meliputi prevensi, konseling dan pertolongan atau rujukan bagi

siswa yang telah menyalahgunakan narkotika, mengadakan rajia secara

berkala. Program dilaksanakan secara komprehensif dengan melatih guru dan

siswa sebagai konselor sebaya.

Page 52: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

46

Hukuman harus berifat mendidik, dan tidak merusak masa depan siswa,

bimbingan konseling dari guru, perlu dikembangkan secara propesional

sebagai unit layanan bimbingan siswa.

4. Pendidikan Pencegahan

Diselenggarakan secara kulikuler dengan mengadakan extrakulikuler,

upayanya berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan daya tangkal siswa

dan memberikan keterampilan yang diperlukan, agar dapat menghargai diri

sendiri dan sesame, dalam pengambilan keputusan, mengelola stress, menolak

tawaran narkotika, menolak kekerasan, dan menanggulangi masalah

Page 53: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Analisa dan Interprestasi Data

1. Analisa Data

Setelah memperoleh data berdasarkan angket yang diberikan siswa dan

siswi, kemudian data tersebut diolah dalam bentuk tabel dengan

menggunakan teknik deskriptif prosentase, adapun hasil pengolahan angket

teknik deskriptif presentase, kemudian teknik selanjutnya adalah skoring,

untuk menentukan skoring semua pertanyaan dan pada pertanyaaan setiap

item dengan bobot nilai untuk jawaban sebagai berikut :

Adapun Presentase diperoleh dengan frekuensi jawaban dibagi jumlah

responden dikalikan 100% dengan rumus statistik (Presentase) sebagai

berikut:

%100Nfp

Keterangan:

P = Presentase Jawaban

F = Jawaban rata-rata siswa pada semua pertanyaan

N = Jumlah nilai tertinggi dari angket

Dimana untuk mencari nilai S digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

S = Jawaban rata-rata siswa pada semua pertanyaan

∑x = Jumlah total skor

N = Jumlah skor total

Page 54: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

48

Tabel 7

Skor Skala Sikap

Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan

+ SS (Sangat setuju) 4

S (Setuju) 3

TS (Tidak setuju) 2

STS (Sangat tidak setuju) 1

Tabel 8

Respon untuk Selalu taat kepada Allah dan Menjauhi Segala Larangannya

1.1 Uraian Prosentase

F P%

Sangat setuju (SS) 13 26%

Setuju (S) 35 70%

Tidak setuju (TS) 2 4%

Sangat tidak setuju (STS) - 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 70% ketika menyadari untuk slalu taat kepada Allah , hal ini mereka

lakukan karena mereka mengetahui tidak ada Tuhan selain Allah, 26% siswa

menjawab sangat setuju ketika menyadari untuk selalu taat akan perintah Allah

dan menjauhi akan larangan Allah , sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada

4% ketika kurang menyadari akan perintah-perintah Allah dan segala

larangannya, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika menyadari untuk

tidak selalu taat kepada Allah.

Tabel 9

Jawaban Responden untuk Tidak Berlebih-lebihan Dalam Segala Hal

1.2 Uraian Prosentase

F P%

Sangat setuju (SS) 11 22%

Setuju (S) 36 72%

Tidak setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) - 0%

50 100%

Page 55: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

49

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 72% untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, karena tidak baik

untuknya dan orang lain, 22% siswa menjawab sangat setuju ketika siswa tidak

berlebih-lebihan dalam segala hal , hal ini mereka lakukan karena mereka

mengetahui ketika berlebih-lebihan itu tidak baik untuknya dan orang lain,

sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 6% ketika masih berlebih-lebihan

walaupun mereka tau berlebih-lebihan itu tidak baik, 0% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika masih berlebih-lebihan dalam segala hal.

Tabel 10

Jawaban Responden untuk menggunakan waktunya Membaca Qur’an dengan

baik, dibandingkan melakukan hala-hal lain yang bersifat Negatif

1.3 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 10 20%

Setuju (S) 35 70%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 70% menggunakan waktunya untuk membaca qur’an dibandingkan

melakukan hal-hal lain yang bersifat negatif, yakin membaca qur’an membuat hati

lebih tenang , hal ini mereka lakukan karena mereka mengetahui membaca qur’an

lebih baik dibandingkan melakukan hal-hal yang negatif, yakin akan bermanfaat

untuk dirinya dan orang lain, 20% yang menjawab setuju siswa menggunakan

waktunya untuk membaca qur’an, yakin membaca qur’an lebih baik dibandingkan

melakukan hal-hal yang negatif, sedangkan siswa yang menjawab tidak setuju ada

10% ketika menggunakan waktunya hanya unuk membaca qur’an, 0% siswa

menjawab sangat tidak setuju ketika menggunakan waktunya untuk membaca

qur’an dibandingkan melakukan hal-hal lain yang bersifat negatif.

Page 56: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

50

Tabel 11

Jawaban Responden ketika Mendapatkan kelebihan Rizki, Mensyukuri Atas

Nikmat yang Diberi oleh Allah SWT

1.4 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 13 26%

Setuju (S) 33 66%

Tidak Setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 66% ketika mendapatkan kelebihan rizki, mensyukuri atas nikmat

yang diberi oleh Allah, hal ini mereka lakukan bahwa setiap mereka kelebihan

rekzi mereka menyisikan uangnya dijalan Allah, 26% siswa menjawab sangat

setuju ketika mendapatkan kelebihan rizki, Mensyukuri atas nikmat yang diberi

oleh Allah, 6% siswa menjawab tidak setuju ketika mendapatkan kelebihan rizki,

tidak mensyukuri atas nikmat yang diberi oleh Allah, 2% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika mendapatkan kelebihan rizki, tidak mensyukuri atas nikmat

yang diberi oleh Allah.

Tabel 12

Respon Orang Tua untuk Mengingatkan kepada Anaknya agar tidak berkelahi

diluar Rumah

1.5 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju( SS) 14 28%

Setuju (S) 24 48%

Tidak Setuju (TS) 11 22%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 48% ketika orang tua mengingatkan kepada anaknya untuk tidak

berkelahi diluar rumah, mencoba mengikuti hal-hal positif, agar terhindar dari

pengaruh teman-teman yang bisa tauran, 28% siswa menjawab sangat setuju

ketika orang tua mengingatkan kepada anaknya untuk tidak berkelahi di luar

Page 57: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

51

rumah , mencoba mengikuti hal-hal yang positif, hal ini orang tua lakukan agar

anaknya tidak ikut-ikutan tawuran, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada

22% ketika orang tua mengingatkannya untuk tidak berkelahi di luar rumah, 2%

siswa menjawab sangat tidak setuju ketika orang tua mengingatkan kepada

anaknya untuk tidak berkelahi di luar rumah.

Tabel 13

Jawaban Responden ketika pelajaran pendidikan Agama Islam mengajarkan

untuk tidak Berbohong, Merasa ingin Merubah sifat agar tidak Berbohong

1.6 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 13 26%

Setuju (S) 33 66%

Tidak Setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 66% ketika pelajaran pendidikan agama islam mengajarkan untuk

tidak berbohong, merasa ingin merubah sifatnya agar tidak berbohong, karena

kebohongan akan merugikan diri sendiri dan orang lain, 26% siswa menjawab

sangat setuju ketika tidak berbohong, merasa ingin merubah sifat agar tidak

berbohong, hal ini mereka lakukan ketika pelajaran pendidikan agama Islam

mengajarkan untuk tidak berbohong, karena berbohong dapat merugikan diri dan

orang lain,sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 6% ketika pelajaran

pendidikan agama islam mengajarkan untuk tidak berbohong, karena merasa

tidak ingin merubah sifatnya menjadi orang yang selalu jujur, 2% siswa

menjawab sangat tidak setuju ketika tidak berbohong, merasa dirinya masih

sering berbohong.

Page 58: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

52

Tabel 14

Respon Ketika Teman anda Mengingkari Janjinya, Menegurnya

Bahwa itu Perbuatan Salah

1.7 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 16 32%

Setuju (S) 26 52%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 3 6%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 52% ketika teman anda mengingkari janjinya, menegurnya bahwa itu

perbuatan salah, 32% siswa menjawab sangat setuju ketika teman anda

mengingkari janjinya, menegurnya bahwa itu perbuatan salah, sedangkan siswa

yang menjawab tidak setuju ada 10% ketika teman anda mengingkari janjinya,

menegurnya bahwa itu perbuatan salah, 6% siswa menjawab sangat tidak setuju

ketika teman anda mengingkari janjinya, menegurnya bahwa itu perbuatan salah

karena merasa diri cuek.

Tabel 15

Jawaban Responden ketika Mampu Melakukan Segala Hal Apapun,

Berkewajiban Membantu orang lain

1.8 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 23 46%

Setuju (S) 22 44%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

sangat setuju ada 46% mampu dalam segala hal apapun, berkewajiban membantu

orang lain, 44% siswa menjawab setuju ketika mampu dalam segala apapun

berkewajiban membantu orang lain, hal ini mereka lakukan karena mereka

mengetahui ketika mampu dalam segala apapun, berkewajiban membantu orang

Page 59: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

53

lain, karena hidup saling membutuhkan antara satu dan yang lainnya, 10 % siswa

menjawab tidak setuju ketika mampu dalam segala apapun, berkewajiban

membantu orang lain, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika mampu

dalam segala apapun, berkewajiban membantu orang lain.

Tabel 16

Respon Ketika Teman anda Membuat gaduh & onar,

Merasa tidak Nyaman dan ingin Mendamaikan Mereka

1.9 Uraian Prosentase

F P% Sangat Setuju (SS) 17 34%

Setuju (S) 27 54%

Tidak Setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) 3 6%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 54% ketika teman anda membuat gaduh dan onar, merasa tidak

nyaman dan ingin mendamaikan mereka, 34% siswa menjawab setuju ketika

teman anda membuat gaduh dan onar, merasa tidak nyaman dan ingin

mendamaikan mereka, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 6% ketika

teman anda membuat gaduh dan onar, merasa tidak nyaman dan ingin

mendamaikan mereka, 6% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika teman anda

membuat gaduh dan onar, merasa tidak nyaman dan ingin mendamaikan mereka.

Tabel 17

Respon Ketika di Sekolah ada Salah Satu Murid yang Melawan Guru,

Menegurnya karena Merasa Tidak Nyaman Terhadap Teman Yang Lain

1.10 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 18 36%

Setuju (S) 24 48%

Tidak Setuju (TS) 6 12%

Sangat tidak setuju (STS) 2 4%

40 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 48% ketika disekolah ada salah satu murid yang melawan guru,

Page 60: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

54

menegurnya karena tidak merasa nyaman terhadap teman yang lain, 36% siswa

menjawab sangat setuju ketika disekolah ada salah satu murid yang melawan

guru, menegurnya karena tidak merasa nyaman terhadap teman yang lain,

sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 12% ketika disekolah ada salah satu

murid yang melawan guru, menegurnya karena tidak merasa nyaman terhadap

teman yang lain, 4% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika disekolah ada

salah satu murid yang melawan guru, menegurnya karena tidak merasa nyaman

terhadap teman yang lain.

Tabel 18

Jawaban Responden Untuk Selalu Cinta Kepada Allah, Yakin Cinta Kepada Allah Cinta yang Sesungguhnya

1.11 Uraian Prosentase

F P%

Sangat setuju (SS) 9 18%

Setuju (S) 38 76%

Tidak setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 76% untuk selalu cinta kepada Allah, merasa cinta kepada Allah cinta

yang sesungguhnya, hal ini mereka lakukan karena mereka mengetahui cinta yang

sesungguhnya hanya pada Allah, merasa tidak ada cinta yang abadi selain cinta

pada Allah, 18% siswa menjawab sangat setuju cinta kepada Allah cinta yang

sesungguhnya, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 6% ketika merasa

belum sepenuhnya cinta kepada Allah, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju

ketika merasa belum sepenuhnya cinta kepada Allah.

Page 61: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

55

Tabel 19

Jawaban Responden Untuk Menghormati Orang yang lebih Tua Umurnya.

1.12 Uraian Presentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 10 20%

Setuju (S) 38 76%

Tidak Setuju (TS) 2 4%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 76% ketika menghormati orang yang lebih tua umurnya, karena ini

tatak rama terhadap orang tua, merasa ingin selalu menghormati orang yang

lebih tua umurnya, 20% siswa menjawab sangat setuju ketika menghormati

oaring yang lebih tua umurnya, merasa kewajiban sebagai tatak rama terhadap

orang tua, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 4% ketika menghormati

orang yang lebih tua umurnya, merasa dirinya belum sepenuhnya menghormati

orang yang lebih tua umurnya, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika

belum menghormati orang yang lebih tua umurnya, merasa tidak bersalah.

Tabel 20

Jawaban Responden ketika Menyadari bahwa Allah selalu Mengawasi Kita,

Yakin dan Berusaha untuk Selalu Berbuat Baik

1.13 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju( SS) 7 14%

Setuju (S) 33 66%

Tidak Setuju (TS) 9 18%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 66% ketika menyadari bahwa Allah selalu mengawasi kita, berusaha

untuk selalu berbuat baik, 14% siswa menjawab sangat setuju ketika menyadari

bahwa Allah selalu mengawasi kita, yakin dan berusaha untuk selalu berbuat baik

Page 62: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

56

, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 18% ketika menyadari bahwa Allah

selalu mengawasi kita, merasa belum berbuat baik, 2% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika menyadari bahwa Allah selalu mengawasi kita, yakin dan

berusaha untuk selalu berbuat baik.

Tabel 21

Respon Melihat Temannya Melakukan Perbuatan Asusila, Merasa itu

PerbuatanYang Tidak Terpuji

1.14 Uraian Prosentase F P%

Sangat Setuju (SS) 10 20%

Setuju (S) 33 66%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 2 4%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 66% ketika melihat temannya melakukan perbuatan Asusila merasa itu

perbuatannya yang tidak terpuji, 20% siswa menjawab sangat setuju ketika

melihat temannya melakukan perbuatan asusila merasa itu perbuatannya yang

tidak terpuji, hal ini mereka lakukan ketika melihat teman melakukan perbuatan

asusila, merasa itu perbuatan tidak terpuji dihadapan Allah dan jangan sampai

mengikuti perbuatan tersebut, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 10%

ketika melihat temannya melakukan perbuatan asusila merasa itu perbuatannya

yang tidak terpuji, 4% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika melihat

temannya melakukan perbuatan asusila merasa itu perbuatannya yang tidak

terpuji.

Tabel 22

Jawaban Responden ketika Menuju Jalan Kebenaran,

Hatinya Tentram Dimanapun Berada

1.15 Uraian Prosentase F P%

Sangat Setuju (SS) 13 26%

Setuju (S) 30 60%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 2 4%

50 100%

Page 63: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

57

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 60% ketika menuju jalan kebenaran, hatinya tentram dimanapun

berada, hal ini mereka lakukan bahwa siapa saja yang jalan kebaikan, hatinya

akan tentram, 26% siswa menjawab setuju ketika menuju jalan kebenaran,

hatinya tentram dimanapun berada, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada

10% ketika menuju jalan kebenaran, hatinya tentram dimanapun berada, 4%

siswa menjawab sangat tidak setuju ketika menuju jalan kebenaran, hatinya

tentram dimanapun berada.

Tabel 23

Respon Ketika Teman anda sedang Banyak Masalah, Niat Hati ingin

Membantu Menyelesaikan Masalahnya

1.16 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 17 34%

Setuju (S) 27 54%

Tidak Setuju (TS) 6 12%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 54% ketika teman anda sedang banyak masalah, niat hati ingin

membantu menyelesaikannya, 34% siswa menjawab setuju ketika teman anda

sedang banyak masalah, niat hati ingin membantu menyelesaikannya, hal ini

mereka lakukan ketika teman anda banyak masalah, hatinya ingin membantunya,

sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 12% ketika teman anda sedang

banyak masalah, niat hati ingin membantu menyelesaikannya, 0% siswa

menjawab sangat tidak setuju ketika teman anda sedang banyak masalah, niat hati

ingin membantu menyelesaikannya.

Page 64: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

58

Tabel 24

Respon Ketika kamu Melihat Teman kamu Tidak Memiliki Buku,

Anda Berkewajiban Meminjamkannya

1.17 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 18 36%

Setuju (S) 26 52%

Tidak Setuju (TS) 4 8%

Sangat tidak setuju (STS) 2 4%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 52% ketika kamu melihat teman kamu tidak memiliki buku, anda

berkewajiban meminjamkannya, 36% siswa menjawab sangat setuju ketika kamu

melihat teman kamu tidak memiliki buku, anda berkewajiban meminjamkannya,

sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 8% ketika kamu melihat teman kamu

tidak memiliki buku, anda berkewajiban meminjamkannya, 4% siswa menjawab

sangat tidak setuju ketika kamu melihat teman kamu tidak memiliki buku, anda

berkewajiban meminjamkannya.

Tabel 25

Reson Ketika Teman anda Sakit, anda Menjenguknya Supaya yang

Sakit Cepat Sembuh dan bisa Beraktivitas Seperti Biasa

1.18 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 11 22%

Setuju (S) 33 66%

Tidak Setuju (TS) 6 12%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 66% ketika teman anda sakit, anda menjenguknya supaya yang sakit

cepat sembuh dan beraktifitas seperti biasa, 22% siswa menjawab sangat setuju

ketika teman anda sakit, anda menjenguknya supaya yang sakit cepat sembuh dan

Page 65: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

59

beraktifitas seperti biasa, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 12% ketika

teman anda sakit, anda menjenguknya supaya yang sakit cepat sembuh dan

beraktifitas seperti biasa, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika teman

anda sakit, anda menjenguknya supaya yang sakit cepat sembuh dan beraktifitas

seperti biasa.

Tabel 26

Respon Ketika anda Banyak Masalah, Mengadu Pertolongan Kepada Allah,

Karena kepadanya aku Mengadu dan Berdoa

1.19 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 12 24%

Setuju (S) 34 68%

Tidak Setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 68% ketika anda banyak masalah, mengadu pertolongan kepada Allah,

karena kepadanya aku mengadu dan berdoa, 24% siswa menjawab sangat setuju

ketika anda banyak masalah, mengadu pertolongan kepada Allah, karena

kepadanya aku mengadu dan berdoa, hal ini mengetahui ketika banyak masalah,

semua permasalahan yang ada mereka mengadu kepada Allah, karena kepadanya

aku bersandar, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 6% ketika anda

banyak masalah, mengadu pertolongan kepada Allah, karena kepadanya aku

mengadu dan berdoa, 2% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika anda banyak

masalah, mengadu pertolongan kepada Allah, karena kepadanya aku mengadu

dan berdoa.

Page 66: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

60

Tabel 27

Respon Ketika kamu sedang gundah & gelisah,

membaca al-Quran adalah obatnya

1.20 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 14 28%

Setuju (S) 34 68%

Tidak Setuju (TS) 2 4%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 68% ketika anda sedang gundah dan gelisah, membaca al-Qur’an

adalah obatnya, hal ini mereka lakukan bahwa ketika sedang gundah atau gelisah

mereka tidak melakukan yang dilarang oleh agama, tetapi membaca al-Quran, al-

Quran adalah obatnya, 28% siswa menjawab sangat setuju ketika sedang gundah

dan gelisah, membaca al-Qur’an adalah obatnya, sedangkan siswa menjawab

tidak setuju ada 4% ketika anda sedang gundah dan gelisah, membaca al-Qur’an

adalah obatnya, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika anda sedang

gundah dan gelisah, membaca al-Qur’an adalah obatnya

Tabel 28

Respon Ketika Melihat Bencana di TV, Merasa Ingin Membantunya

Walaupun hanya lewat Doa

1.21 Uraian Prosentase F P%

Sangat Setuju (SS) 14 28%

Setuju (S) 34 68%

Tidak Setuju (TS) 2 4%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 68% ketika melihat bencana di TV merasa simpatik, merasa ingin

membantunya walaupun hanya lewat doa, 28% siswa menjawab sangat setuju

ketika melihat bencana di TV merasa simpati, merasa ingin membantunya

Page 67: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

61

walaupun hanya lewat doa, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 4%

ketika melihat bencana di TV merasa simpatik, merasa ingin membantunya

walaupun hanya lewat doa, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika

melihat bencana di TV, merasa ingin membantunya walaupun hanya lewat doa.

Tabel 29

Jawaban Responden ketika Menjalankan Perintah Agama dan

mematuhi Hukum-hukum Islam

1.22 Uraian Prosentase F P%

Sangat setuju (SS) 14 28%

Setuju (S) 26 52%

Tidak setuju (TS) 8 16%

Sangat tidak setuju (STS) 2 4%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 52% ketika Menjalankan perintah Allah, dan mematuhi hokum-hukum

Islam, hal ini mereka lakukan karena mereka menyadiri kewajibannya sebagai

seorang muslim untuk menjalankan perintah Allah dan mematuhi hokum-hukum

Islam , 28% siswa menjawab sangat setuju ketika menjalankan perintah Allah

dan mematuhi hokum-hukum islam, malu ketika melanggarnya, sedangkan siswa

menjawab tidak setuju ada 16% ketika siswa masih melanggar perintah Allah dan

tidak mentaati hokum-hukum Islam, 4% siswa menjawab sangat tidak setuju

ketika siswa masih melanggar perintah Allah dan tidak merasa berdosa.

Tabel 30

Jawaban Reponden ketika Menjalankan Ibadah puasa di Bulan Ramadhan,

Merasa nikmat dalam Menjalankan Ibadah Puasa.

1.23 Uraian Prosentase F P%

Sangat Setuju (SS) 8 16%

Setuju (S) 39 78%

Tidak Setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Page 68: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

62

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 78% ketika puasa di bulan ramadhan, yakin bahwa puasa di bulan

ramadhan lebih nikmat, hal ini mereka lakukan karena kewajiban sebagai

seorang muslim, yakin bahwa puasa di bulan ramadhan lebih nikmat apabila

mengetahui hikmah-hikmah sebagai seorang muslim, 16% siswa menjawab

sangat setuju karena menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan kewajiban

sebagai seorang muslim, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 6% puasa

di bulan ramadhan, yakin bahwa puasa di bulan ramadhan kewajiban seorang

muslim, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju puasa dibulan ramadhan ,

yakin bahwa puasa di bulan ramadhan kewajiban seorang muslim.

Tabel 31

Respon ketika Bersalah Atas Ucapannya yang kotor, Merasa Menyesal

Atas Perbuatan Tersebut

1.24 Uraian Prosentase F P%

Sangat Setuju (SS) 15 30%

Setuju (S) 31 62%

Tidak Setuju (TS) 4 8%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 62% ketika bersalah atas ucapan yang kotor, merasa menyesal atas

perbuatan tersebut, 30% siswa menjawab sangat setuju ketika bersalah atas

ucapan yang kotor, merasa menyesal atas perbuatan tersebut dan tidak mau

mengulangi lagi, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ketika bersalah atas

ucapan yang kotor ada 8%, merasa tidak menyesal atas perbuatan tersebut, 0%

siswa menjawab sangat tidak setuju ketika bersalah atas ucapan yang kotor,

merasa tidak menyesal atas perbuatan tersebut.

Page 69: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

63

Tabel 32

Respon Ketika Mendapat nilai ujian Tertinggi Praktek ibadah,

Merasa bangga dengan nilai Yang di Dapat.

1.25 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 9 18%

Setuju (S) 18 36%

Tidak Setuju (TS) 12 24%

Sangat tidak setuju (STS) 11 22%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 36% ketika mendapat nilai ujian tertinggi praktik ibadah, merasa

bangga dengan nilai yang dia dapat, hal ini mereka lakukan karena mereka

senang, 18% siswa menjawab sangat setuju ketika mendapat nilai ujian tertinggi

praktik ibadah, merasa bangga dengan nilai yang dia dapat, sedangkan siswa

menjawab tidak setuju ada 24% ketika mendapat nilai ujian tertinggi praktek

ibadah, merasa tidak bangga dan biasa-biasa saja, 22% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika mendapat nilai ujian tertinggi praktek ibadah, merasa biasa-

biasa saja tidak bangga.

Tabel 33

Respon Ketika di Sekolah Melihat ada Teman yang Mencuri, Merasa Inggin

Langsung Melaporkannya kepada Kepala Sekolah

1.26 Uraian Prosentase F P%

Sangat Setuju( SS) 8 16%

Setuju (S) 20 40%

Tidak Setuju (TS) 15 30%

Sangat tidak setuju (STS) 7 14%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 40% ketika melihat teman di sekolah ada yang mencuri,

melaporkannya kepada kepala sekolah, hal ini mereka lakukan karna perbuatan

mencuri melanggar peraturan sekolah dah hukum, 16% siswa menjawabn sangat

Page 70: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

64

setuju ketika melihat ada teman yang mencuri, merasa inggin langsung

melaporkannya, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 30% ketika melihat

ada teman yang mencuri, melaporkannya kepada kepala sekolah, 14% siswa

menjawab sangat tidak setuju ketika melihat teman yang mencuri merasa ingin

melaporkannya kepada kepala sekolah. Karena merasa kasian dan merasa tidak

mau ikut campur.

Tabel 34

Respon ketika Membeli Makanan dan Berniat untuk Mencuri, Hati Merasakan

Perbuatan itu Salah dan Berdosa

1.27 Uraian Prosentase F P%

Sangat Setuju (SS) 8 16%

Setuju (S) 30 60%

Tidak Setuju (TS) 8 16%

Sangat tidak setuju (STS) 4 8%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab setuju

ada 60% ketika membeli makanan dan berniat untuk mencuri, hati merasakan

perbuatan itu salah dan berdosa, 16% siswa menjawab sangat setuju ketika

membeli makanan dan berniat untuk mencuri, hati merasakan perbuatan itu salah

dan berdosa, hal ini mereka lakukan bahwa mengambil bukan haknya itu

perbuatan yang tidak terpuji dan tercela dihadapan Allah, sedangkan siswa

menjawab tidak setuju ada 16% ketika membeli makanan dan berniat untuk

mencuri, hati merasakan perbuatan itu salah dan, 8% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika membeli makanan dan berniat untuk mencuri, hati merasakan

perbuatan itu salah dan berdosa.

Page 71: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

65

Tabel 35

Jawaban Responden yang baik akhlaknya, yang mau mengakui Kesalahannya,

jika tidak Meminta Maaf dia Merasa Berdosa

1.28 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 13 26%

Setuju (S) 25 50%

Tidak Setuju (TS) 11 22%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 50% ketika siswa yang baik akhlaknya, yang mau mengakui

kesalahannya, merasa wajib untuk meminta maaf jika tidak dia merasa berdosa,

26% siswa menjawab sangat setuju ketika siswa yang baik akhlaknya, yang mau

mengakui kesalahannya, hal ini mereka lakukan bahwa ketika mereka mepunyai

kesalahan langsung meminta maaf, merasa berdosa jika tidak meminta maaf,

sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 22% ketika siswa yang baik

akhlaknya mau mengakui kesalahannya, merasa berdosa jika tidak meminta

maaf, 2% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika siswa yang baik akhlaknya

mau mengakui kesalahannya, merasa enggan untuk meminta maaf .

Tabel 36

Respon Ketika Melihat Temannya Menggangu Orang Shalat,

Menegurnya Karena Merasa tidak Nyaman

1.29 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 14 28%

Setuju (S) 27 54%

Tidak Setuju (TS) 8 16%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 54% ketika melihat temannya menggangu orang shalat, menegurnya

Page 72: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

66

karena merasa tidak nyaman, 28% siswa menjawab sangat setuju ketika melihat

temannya menggangu orang shalat, menegurnya karena merasa tidak nyaman, hal

ini mereka lakukan bahwa menggangu ketika sedang shalat, sepantasnya sesama

muslim menegurnya, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 16% ketika

melihat temannya menggangu orang shalat, menegurnya karena merasa tidak

nyaman, 2% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika melihat temannya

menggangu orang shalat, menegurnya karena merasa tidak nyaman.

Tabel 37

Respon Ketika Anda Difitnah oleh Seseorang & Teman, Merasa ini adalah

Ujian Dari Allah dan Anda Tabah

1.30 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 7 14%

Setuju (S) 36 72%

Tidak Setuju (TS) 7 14%

Sangat tidak setuju (STS) - 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 72% ketika anda difitnah oleh seseorang & teman, merasa ini adalah

ujian dari Allah dan anda tabah, 14% siswa menjawab sangat setuju ketika anda

difitnah oleh seseorang & teman, merasa ini adalah ujian dari Allah dan anda

tabah, hal ini mereka lakukan ketika mereka difitnah mereka menyadari bahwa

ini adalah cobaan dari Allah, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 14%

ketika anda difitnah oleh seseorang & teman, merasa ini adalah ujian dari Allah

dan anda tabah, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika anda difitnah oleh

seseorang & teman, merasa ini adalah ujian dari Allah dan anda tabah.

Page 73: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

67

Tabel 38

Respon Ketika Salah Satu Teman Keluarga Anda, Mendapatkan Musibah,

Merasa Prihatin dan Berbelasungkawa

1.31 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 11 22%

Setuju (S) 32 64%

Tidak Setuju (TS) 7 14%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 64% ketika salah satu teman keluarga anda, mendapatkan musibah,

merasa prihatin dan berbelasungkawa dan mendoakannya agar mereka tabah, 22%

siswa menjawab sangat setuju ketika salah satu teman keluarga anda, mendapatkan

musibah, merasa prihatin dan berbelasungkawa dan mendoakannya agar mereka

tabah, hal ini mereka lakukan bahwa ketika teman keluarganya terkena

musibahnya, selayaknya sebagai temannya mendoakanya supaya tabah dan sabar

dan membantu materi apa yang dimilikinya untuk meringkan yang terkena

musibah, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 14% ketika salah satu teman

keluarga anda, mendapatkan musibah, merasa prihatin dan berbelasungkawa dan

mendoakannya agar mereka tabah, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika

salah satu teman keluarga anda, mendapatkan musibah, merasa prihatin dan

berbelasungkawa dan mendoakannya agar mereka tabah.

Tabel 39

Respon Apabila anda tidak Membayar Hutang, Hati Kecil

Mengatakan itu Perbuatan Tidak Terpuji

1.32 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 12 24%

Setuju (S) 28 56%

Tidak Setuju (TS) 10 20%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Page 74: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

68

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 56% ketika sikap anda tidak membayar hutang, hati kecil mengatakan

itu perbuatan tidak terpuji, 24% siswa menjawab setuju ketika sikap anda tidak

membayar hutang, hati kecil mengatakan itu perbuatan tidak terpuji, sedangkan

siswa menjawab tidak setuju ada 20% ketika sikap anda tidak membayar hutang,

hati kecil mengatakan itu perbuatan tidak terpuji, 0% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika sikap anda tidak membayar hutang, hati kecil mengatakan itu

perbuatan tidak terpuji.

Tabel 40

Respon Ketika Teman anda Melakukan Kecurangan Disaat Ujian,

Menegurnya Bahwa itu Perbuatan Salah

1.33 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 19 38%

Setuju (S) 26 52%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 52% ketika teman anda melakukan kecurangan disaat ujian,

menegurnya bahwa itu perbuatan salah, 38% siswa menjawab setuju ketika teman

anda melakukan kecurangan disaat ujian, menegurnya bahwa itu perbuatan salah,

hal ini mereka lakukan ketika melakukan kecurangan jangan ditiru, sedangkan

siswa menjawab tidak setuju ada 10% ketika teman anda melakukan kecurangan

disaat ujian, menegurnya bahwa itu perbuatan salah, 0% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika teman anda melakukan kecurangan disaat ujian, menegurnya

bahwa itu perbuatan salah.

Page 75: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

69

Tabel 41

Respon ketika teman membuat kesal, Mencoba Menahan Ego Agar tidak

Terpancing Kesal

1.34 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 10 20%

Setuju (S) 34 68%

Tidak Setuju (TS) 4 8%

Sangat tidak setuju (STS) 2 4%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 68% mencoba menahan ego agar tidak terpancing kesal, hal ini mereka

lakukan karena mereka mengetahui ketika mereka menahan ego tidak akan

terpancing kesal, yakin sikap seperti ini baik untuknya dan orang lain, 20% siswa

menjawab sangat setuju karena menahan ego tidak akan terpancing kesal, yakin

sikap ini baik untuk dirinya dan orang lain, sedangkan siswa menjawab tidak

setuju ada 8% ketika mencoba menahan ego, meraka merasa masih sering

terpancing kesal, 4% siswa menjawab sangat tidak setuju karena merasa belum

bisa menahan ego dan masih sering kesal.

Tabel 42

Respon ketika Sebelum Tidur Membaca Doa, Jika tidak Membaca Doa

Sebelum Tidur Merasa gelisah

1.35 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 11 22%

Setuju (S) 26 52%

Tidak Setuju (TS) 10 20%

Sangat tidak setuju (STS) 3 6%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 52% membiasakan diri sebelum tidur untuk membaca doa, jika tidak

membaca doa sebelum tidur merasa gelisah, hal ini mereka lakukan karena

Page 76: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

70

membaca doa sebelum tidur membuat dirinya nyaman, merasa kebiasaan untuk

dirinya sebagai seorang muslim, 22% siswa menjawab setuju ketika

membiasakan diri sebelum tidur membaca doa, jika tidak membaca doa merasa

diri gelisah, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 20% ketika

membiasakan membaca doa sebelum tidur, merasa jika tidak membaca doa

merasa gelisah, 6% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika membiasakan

membaca doa sebelum tidur.

Tabel 43

Respon ketika Terlambat setiap Pelajaran pendidikan agama Islam,

Merasa malu karena terlambat

1.36 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 5 10%

Setuju (S) 29 58%

Tidak Setuju (TS) 11 22%

Sangat tidak setuju (STS) 5 10%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 58% ketika terlambat setiap pelajaran pendidikan agama islam, merasa

tidak suka dengan pelajaran pendidikan agama Islam, 10% siswa menjawab

sangat setuju ketika terlambat setiap pelajaran pendidikan agama islam, merasa

tidak suka dengan pelajaran pendidikan agama islam, sedangkan siswa yang

menjawab tidak setuju ada 22% ketika terlambat setiap pelajaran pendidikan

agama islam, merasa tidak malu karena sudah terlambat, 10% siswa menjawab

sangat tidak setuju ketika terlambat setiap pelajaran pendidikan agama islam,

merasa tidak malu karena sudah terlambat.

Page 77: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

71

Tabel 44

Respon ketika Kehidupan Beragama setelah Memakai Narkotika Menjadi tidak

Baik, Sehingga Membuat dirinya tidak terkontrol

1.37 Uraian Presentase

F P%

Sangat Setuju( SS) 12 24%

Setuju (S) 34 68%

Tidak Setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 68% ketika kehidupan beragama setelah memakai narkotika menjadi

tidak baik, sehingga membuat tidak terkontrol, 24% siswa menjawab sangat setuju

ketika kehidupan beragama setelah memakai narkotika menjadi tidak baik,

sehingga membuat dirinya tidak terkontrol, sedangkan siswa menjawab tidak

setuju ada 6% ketika kehidupan beragama setelah memakai narkotika menjadi

tidak baik, sehingga membuat dirinya tidak terkontrol, 2% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika kehidupan beragama setelah memakai narkotika menjadi tidak

baik, sehingga membuat dirinya tidak terkontrol.

Tabel 45

Respon ketika Sedang Gundah, berusaha mencoba untuk selalu tenang agar

Emosinya Terkontrol

1.38 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju( SS) 11 22%

Setuju (S) 29 58%

Tidak Setuju (ST) 7 14%

Sangat tidak setuju (STS) 3 6%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 58% ketika sedang gundah, berusaha mencoba untuk tenang agar

emosinya terkontrol, 22% siswa menjawab sangat setuju ketika sedang gundah,

Page 78: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

72

berusaha mencoba tenag agar emosinya terkontrol, sedangkan siswa menjawab

tidak setuju ada 14% ketika sedang gundah, berusaha mencoba untuk tenang agar

emosinya terkontrol, 6% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika sedang

gundah, berusaha untuk tenang agar emosinya terkontrol.

Tabel 46

Jawaban Responden Untuk Selalu disiplin dalam segala hal, Merasa ingin selalu

Disiplin karena Takut di Hukum

1.39 Uraian Presentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 7 14%

Setuju (S) 20 40%

Tidak Setuju (TS) 13 26%

Sangat tidak setuju (STS) 10 20%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 40% ketika disekolah untuk selalu disiplin dalam segala hal, 14%

siswa menjawab sangat setuju ketika disekolah untuk selalu disiplin dalam segala

hal, merasa inggin selalu disiplin karena takut dihukum, sedangkan siswa yang

menjawab tidak setuju disekolah untuk selalu disiplin dalam segala hal ada 26%,

merasa ingin selalu disiplin karena takut dihukum, 20% siswa menjawab sangat

tidak setuju ketika disekolah untuk selalu disiplin dalam segala hal, merasa ingin

selalu disiplin karena takut dihukum.

Tabel 47

Respon ketika Guru Pendidikan Agama Islam Mengingatkan pada siswa untuk

Hidup Bersih, karena Kebersihan itu Sebagian dari Iman

1.40 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 14 28%

Setuju (S) 33 66%

Tidak Setuju (TS) 2 4%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Page 79: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

73

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 66% ketika guru pendidikan agama islam mengingatkan untuk hidup

bersih, kebersihan itu sebagian dari iman, hal ini guru lakukan agar siswanya

hidup bersih, dengan hidup bersih akan hidup sehat dan terhindar dari penyakit,

28% siswa menjawab setuju ketika guru mengingatkan untuk hidup bersih, yakin

kebersihan itu sebagian dari iman, sedangkan siswa yang menjawab tidak setuju

ada 4% ketika guru pendidikan agama islam mengingatkan untuk hidup bersih,

yakin kebersihan itu sebagian dari iman, 2% siswa menjawab sangat tidak setuju

ketika guru pendidikan agama islam mengingatkan pada siswa untuk hidup

bersih. Yakin kebersihan itu sebagian dari iman.

Tabel 48

Respon Ketika Guru saya Memberi tahu Tentang Bahaya Meroko , Merasa

Enggan untuk Mencobanya

1.41 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 9 18%

Setuju (S) 35 70%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, 18% siswa menjawab sangat setuju

ketika guru memberi tahu tentang bahaya meroko, merasa enggan untuk

mencobanya, 70% siswa menjawab setuju ketika guru memberi tahu tentang

bahaya meroko bila berlebihan, merasa enggan untuk mencobanya, 10% siswa

menjawab tidak setuju ketika guru memberi yahu tentang bahaya meroko bila

berlebihan, merasa enggan untuk mencobanya, 2% siswa menjawab sangat tidak

setuju ketika guru memberi tahu tentang bahaya meroko, merasa enggan untuk

mencobanya.

Page 80: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

74

Tabel 49

Jawaban RespondenNarkotika membahayakan Diri Manusia Apabila disalah

gunakan, narkotika hanya baik untuk di pakai para tim medis.

1.42 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 11 22%

Setuju (S) 32 64%

Tidak Setuju (TS) 7 14%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 64% narkotika membayakan manusia apabila penggunaanya di

salahgunaka, narkotika baik dipakai untuk para tim medis dalam pengobatan,

karena takaran dosisnya sudah di atur, 22% siswa menjawab sangat setuju

narkotika membahayakan manusia apabila disalahgunakan, narkotika baik

digunakan oleh tim medis untuk proses pengobatan, hal ini karena tim medis

sudah mengetahui takaran dalam penggunaan dosisnya, sedangkan siswa yang

menjawab tidak setuju narkotika membahayakan manusia ada 14%, narkotika

baik digunakan para tim medis untuk pengobatan karna takaran dosisnya sudah

diatur, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju narkotika membahayakan

manusia, narkotika baik digunakan para tim medis untuk pengobatan karena

dosisnya sudah diatur .

Tabel 50

Respon Ketika ada Waktu banyak, Tidak Menyiak-nyiakan Waktu

Tersebut untuk Berzikir kepada Allah

1.43 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 20 40%

Setuju (S) 22 44%

Tidak Setuju (TS) 7 14%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Page 81: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

75

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 44% ketika ada waktu banyak, tidak menyia-nyiakan waktu tersebut

untuk berzikir kepada Allah, 40% siswa menjawab sangat setuju ketika ada waktu

banyak, tidak menyia-nyiakan waktu tersebut untuk berzikir kepada Allah,

sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 14% ketika ada waktu banyak, tidak

menyia-nyiakan waktu tersebut untuk berzikir kepada Allah, 2% siswa menjawab

sangat tidak setuju ketika ada waktu banyak, tidak menyia-nyiakan waktu

tersebut untuk berzikir kepada Allah.

Tabel 51

Respon Ketika anda Tidak Disiplin, anda Sadar Bahwa itu Perbuatan yang

Tidak Baik

1.44 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 8 16%

Setuju (S) 36 72%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

0 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 72% ketika sikap anda tidak disiplin, anda sadar bahwa itu perbuatan

yang tidak baik, 16% siswa menjawab setuju ketika sikap anda tidak disiplin,

anda sadar bahwa itu perbuatan yang tidak baik, sedangkan siswa menjawab tidak

setuju ada 10% ketika sikap anda tidak disiplin, anda sadar bahwa itu perbuatan

yang tidak baik, 2% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika sikap anda tidak

disiplin, anda sadar bahwa itu perbuatan yang tidak baik.

Page 82: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

76

Tabel 53

Respon Guru Pendidikan Agama Islam mengingatkan untuk mentaati Perintah

Allah dan menjauhi segala larangannya

1.45 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 10 20%

Setuju (S) 31 62%

Tidak Setuju (TS) 7 14%

Sangat tidak setuju (STS) 2 4%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 62% ketika mentaati perintah Allah, ingin melakukannya karena

dianjurkan oleh agama, 20% siswa menjawab sangat setuju ketika mentaati

perintah Allah, ingin melakukannya karena dianjurkan oleh agama, hal ini

mereka lakukan karena mentaati perintah Allah adalah kewajiban bagi setiap

muslim, ingin melakukannya karena dianjurkan oleh agama, sedangkan siswa

menjawab tidak setuju ada 14% ketika mentaati perintah Allah, ingin

melakukannya karena mentaati perintah Allah adalah kewajiban bagi seorang

muslim, 4% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika mentaati perintah Allah,

ingin melakukannya karena kewajiban sebagai seorang muslim.

Tabel 54

Respon Terhadap Keteladanan yang ada Pada Diri Rasulullah, Menjadikan

Suri tauladan, Merasa ingin meniru Apa yang dilakukan Rasulullah

1.46 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 17 34%

Setuju (S) 25 50%

Tidak Setuju (TS) 8 16%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 50% terhadap keteladanan yang ada pada diri rasulullah, merasa ingin

Page 83: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

77

meniru apa yang dilakukan Rasulullah, hal ini mereka lakukan terhadap

keteladanan rasulullah, merasa ingin meniru apa yang dilakukan Rasulullah

karena selama ini belum sepenuhnya melakukan sunah-sunah Rosul, 34% siswa

menjawab setuju terhadap keteladanan yang ada pada diri Rosul, merasa ingin

meniru apa yang dilakukan Rosul, sedangkan siswa menjawab tidak setuju

terhadap keteladanan Rosulullah ada 16%, merasa ingin meniru apa yang

dilakukan Rasulullah, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju terhadap

keteladanan yang ada pada diri Rasulullah, merasa ingin meniru apa yang

dilakukan Rasulullah.

Tabel 55

Jawaban Responden Berangkat dari Tidur Dimalam hari lebih dahulu

berwudhu

, Hati merasa Tentram

1.47 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 9 18%

Setuju (S) 34 68%

Tidak Setuju (TS) 6 12%

Sangat tidak setuju (STS) 1 2%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 68% ketika hendak tidur dimalam hari terlebih dahulu berwudhu,

hatinya merasa tentram, hal ini mereka lakukan sebelum tidur, mereka berwudhu

dan berdoa, hatinya merasa hatinya nyaman, 18% siswa menjawab setuju ketika

hendak tidur dimalam hari terlebih dahulu berwudhu, hatinya merasa tentram,

sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 12% ketika hendak tidur dimalam

hari terlebih dahulu berwudhu, hatinya merasa tentram, 2% siswa menjawab

sangat tidak setuju ketika hendak tidur dimalam hari terlebih dahulu berwudhu,

hatinya merasa tentram.

Page 84: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

78

Tabel 56

Respon ketika Mendengar Azan segera Menunaikan Ibadah Shalat

1.48 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 9 18%

Setuju (S) 32 64%

Tidak Setuju (TS) 7 14%

Sangat tidak setuju (STS) 2 4%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 64% ketika mendengar suara adzan segera menunaikan ibadah sholat,

hal ini mereka lakukan karena mereka mengetahui ketika siswa mendengar suara

adzan segera menunaikan ibadah sholat karena Shalat merupakan kewajiban umat

Muslim, 18% siswa menjawab sangat setuju ketika mendengar suara adzan

mereka segera menunaikan ibadah sholat, sedangkan siswa menjawab tidak

setuju ada 14% ketika mendengar adzan tidak segera menunaikan ibadah sholat,

4% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika mendengar adzan tidak segera

menunaikan ibadah sholat.

Tabel 57

Respon Ketika Guru kamu Sedang Memberikan Siraman Rohani, Merasa

Mendapatkan Pengalaman Tambahan dan Menghayati Dengan Benar

1.49 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 13 26%

Setuju (S) 29 58%

Tidak Setuju (TS) 5 10%

Sangat tidak setuju (STS) 3 6%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 58% ketika guru anda sedang memberikan siraman rohani, merasa

mendapatkan pengalaman tambahan dan menghayati dengan benar, 26% siswa

Page 85: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

79

menjawab sangat setuju ketika guru anda sedang memberikan siraman rohani,

merasa mendapatkan pengalaman tambahan dan menghayati dengan benar ,

sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 10% ketika guru anda sedang

memberikan siraman rohani, merasa mendapatkan pengalaman tambahan dan

menghayati dengan benar, 6% siswa menjawab sangat tidak setuju ketika guru

anda sedang memberikan siraman rohani, merasa mendapatkan pengalaman

tambahan dan menghayati dengan benar.

Tabel 58

Respon Ketika anda Menjalankan Syariat Islam, Hati anda Merasa

Nyaman dan di beri kedudukan disisi Allah

1.50 Uraian Prosentase

F P%

Sangat Setuju (SS) 14 28%

Setuju (S) 33 66%

Tidak Setuju (TS) 3 6%

Sangat tidak setuju (STS) 0 0%

50 100%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, kecenderungan siswa menjawab

setuju ada 66% ketika anda menjalankan syariat Islam, hati anda merasa nyaman

dan diberi kedudukan disisi Allah, hal ini mereka lakukan bahwa ketika

melakukan syariat islam sangat dianjurkan oleh islam, dan jangan sekali-kali

menyimpang karena tidak nyaman dihadapan Allah, 28% siswa menjawab sangat

setuju ketika anda menjalankan syariat Islam, hati anda merasa nyaman dan

diberi kedudukan disisi Allah, sedangkan siswa menjawab tidak setuju ada 6%

ketika anda menjalankan syariat Islam, hati anda merasa nyaman dan diberi

kedudukan disisi Allah, 0% siswa menjawab sangat tidak setuju anda

menjalankan syariat Islam, hati anda merasa nyaman dan diberi kedudukan disisi

Allah.

Page 86: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

80

B. Analisis Data

Analisis data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk memberi

arti dan makna dalam menjawab masalah penelitian. Penelitian ini menggunakan

rumum komprasional tes “t” (Perbandingan), terdapat dua Variabel yang di teliti,

variabel tersebut adalah Pendidikan Agama Islam (variabel X) sebagai variabel

bebas, dan Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika (variabel Y) sebagai

variabel terikat.

Guna mencari nilai rata-rata pada semua pertanyaan antara pendidikan agama

Islam dan mengantisipasi penyalahgunaan narkotika, penulis memasukkan data

yang di peroleh melalui pengamatan dan angket kedalam tabel penghitungan,

tabel tersebut terdiri dari 7 kolom yakni :

a. Kolom 1 : Subjek Penelitian

b. Kolom 2 : Skor Variabel XI

c. Kolom 3 : Skor Variabel XI -78

d. Kolom 4 : Skor Variabel XI2

e. Kolom 5 : Skor Variabel Y2

f. Kolom 6 : Skor Variabel Y2 -154

g. Kolom 7 : Skor Variabel Y22

Berdasarkan tabel dibawah perbedaan hasil angket variabel (Y) sikap

siswa melalui pengamatan dari segi kehadiran, keaktifan, berpakaian lengkap,

dan maka dapat diperoleh melalui rumus: komparasional tes “t”

(Perbandingan), berdasarkan data-data yang penulis tentukan random sampling,

melalui pengamatan 50 orang, dengan jumlah angket 50 soal.

Maka untuk memperoleh hasilnya maka ada beberapa langkah-langkah

sebagai berikut:

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mencari Maen Variabel X1 dengan rumus:

MI = 1

1N

X = 50

3900 = 78

2. Mencari Maen Variabel Y2 dengan rumus:

M2 = 22

NY =

507700 = 154

Page 87: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

81

3. Mencari deviasi sekor Variabel X1, dengan rumus:

X 1 = X1-M1

4. Mencari deviasi sekor Variabel Y2, dengan rumus:

Y 2 = Y2-M2

5. Mengkuadratkan x1, lalu dijumlah: diperoleh ∑x12

6. Mengkuadratkan y2, lalu dijumlahkan; diperoleh ∑y22

7. Mencari to dengan rumus:

Diketahui data yaitu :

M1= 78 ∑x12 = 4210 N1 = 50

M2= 154 ∑y22 = 1050 N2 = 50

to

)2.1()21(

)221()21( 22

21

NNNN

NNyx

MM

to

)50.50()5050(

)25050()10504210(

15478

2500100

985260

76

51.3514.2

7604.067.53

76

= 35.51

Page 88: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

82

Tabel 59 Perhitungan Untuk Mencari Mean dari Hasil Angket di MAN 1 (Y)

SEKOR

X Y NO. XI XI

-78 XI2 Y2 Y2

-154 Y22

1 70 -8 64 151 -3 9 2 80 2 4 151 -3 9 3 70 -8 64 154 0 0 4 60 -18 324 149 -5 25 5 80 2 4 148 -6 36 6 80 2 4 148 -6 36 7 80 2 4 159 5 25 8 80 2 4 155 1 1 9 90 12 144 158 4 16

10 80 2 4 153 -1 1 11 70 -8 64 157 3 9 12 90 12 144 153 -1 1 13 60 -18 324 146 -8 64 14 70 -8 64 159 5 25 15 80 2 4 157 3 9 16 70 -8 64 152 -2 4 17 80 2 2 147 -7 14 18 90 12 144 155 1 1 19 70 -8 64 156 2 4 20 70 -8 64 158 4 16 21 80 2 4 152 -2 4 22 90 12 144 155 1 1 23 90 12 144 158 4 16 24 80 2 4 158 4 16 25 80 2 4 143 -11 121 26 80 2 4 151 -3 9 27 70 -8 64 152 -2 4 28 90 12 144 153 -1 1 29 70 -8 64 157 3 9 30 70 -8 64 149 5 25 31 80 2 4 152 -2 4 32 90 12 144 149 -5 25 33 80 2 4 150 -4 16 34 70 -8 64 150 -4 16 35 90 12 144 144 -10 100 36 80 2 4 153 -1 1 37 70 -8 64 157 3 9 38 80 2 4 163 9 81 39 60 -18 324 160 6 36 40 80 2 4 156 2 4 41 80 2 4 154 0 0 42 80 2 4 148 -6 36 43 60 -18 324 144 -10 100 44 80 2 4 164 10 100 45 90 12 144 154 0 0 46 90 12 144 150 -4 16 47 80 2 4 154 0 0 48 60 -18 324 150 -4 16 49 90 12 144 155 1 1 50 90 12 144 151 -3 9

Jumlah 3900 0 4210 7700 0 1050

Page 89: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

83

Langkah berikutnya, Memberikan interprestasi terhadap to: DF = (N1

+ N2) -2 = (50+50)-2 =98. Dengan df sebesar 98, tetapi terdapat dalam tabel

maka disini dipakai df 90 dengan df sebesar tabel nilai “t” baik pada taraf

signifikan 5% maupun taraf signifikan 1% ternyata bahwa:

Pada taraf signifikan 5% t table = 1,99

Pada taraf signifkan 1 % t table = 2, 63

Karena to telah diperoleh sebesar 35.51, sedangkan t tabel = 1,99 dan

2, 63 maka to adalah lebih besar dari pada t tabel, baik pada taraf signifkasi

5% maupun taraf signifikan 1%, dengan demikian Hipotesis diterima; ini

berarti bahwa adanya peranan dalam pendidikan agama Islam dalam upaya

mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta Barat.

Page 90: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

84

Tabel 60

Hasil variabel (X) dan variabel (Y)

SUBYEK X Y 1 70 151 2 80 151 3 70 154 4 60 149 5 80 148 6 80 148 7 80 159 8 80 155 9 80 158 10 80 153 11 70 157 12 90 153 13 60 146 14 70 159 15 80 157 16 70 152 17 80 147 18 90 155 19 70 156 20 70 158 21 80 152 22 90 155 23 90 158 24 80 158 25 80 143 26 80 151 27 70 152 28 90 153 29 70 157 30 70 149 31 70 152 32 90 149 33 80 150 34 80 150 35 90 144 36 80 153 37 70 157 38 80 163 39 60 160 40 80 156 41 80 154 42 80 146 43 80 144 44 70 164 45 90 154 46 90 150 47 80 154 48 60 150 49 90 155 50 90 151

Page 91: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

85

Tabel 61

Mencari Mean dari

Angka Variabel X No X F F x 1 90 12 1080 2 80 21 1680 3 70 12 840 4 60 5 300

Jumlah 50 3900

Berikut ini dicari Mean dari angket Y sebagai berikut:

Mx =NFX

Mx = 3900 = 78

50

Berdasarkan hitungan di atas, maka dapat diperoleh bahwa nilai rata-rata

siswa tentang hasil Pengamatan dari kehadiran, keaaktifan, kerapihan seragam,

adalah 78 untuk mengetahui kualifikasi hasil Pengamatan dari kehadiran,

keaaktifan, kerapihan seragam, maka menyusun jumlah skor siswa yang mencakup

skor tertinggi yaitu 90 terendah 50, maka data-data tersebut disusun menjadi

Interval. Maka lebih jelasnya, dapat dilihat Pada tabel di atas.

Maka dengan nilai rata-rata sebesar 78 yang berada pada interval 90-60,

sehingga dapat diketahui bahwa hasil pengamatan dari kehadiran, keaktifan,

kerapihan berseragam kategori amat baik. Maka penulis menyimpulkan pengamatan

penulis selama satubulan melihat dari kehadiran, keaktifan, kerapihan seragam

siswa kelas XI kategori amat baik

Page 92: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

86

Tabel 62

Hasil Mean dari hasil Angket Variabel Y

No Y F Fy 1 165 1 165 2 164 1 164 3 163 1 163 4 160 3 480 5 159 1 159 6 158 5 790 7 157 4 628 8 156 2 312 9 155 4 620 10 154 4 616 11 153 4 612 12 152 4 608 13 151 5 755 14 150 2 300 15 149 4 596 16 148 2 296 17 147 1 147 18 146 1 146 19 143 1 143

Jumlah 50 7700

Berikut ini dicari Mean dari angket Y sebagai berikut:

Mx =NFX

Mx = 7700 = 154

50

Berdasarkan hitungan di atas, maka dapat diperoleh bahwa nilai rata-

rata siswa tentang hasil angket di atas adalah 154 untuk mengetahui kualifikasi

hasil hasil angket, maka perlu disusun jumlah skor siswa yang mencakup skor

tertinggi yaitu 165 terendah 143, dalam Interval. Maka lebih jelasnya, dapat

dilihat pada tabel di atas.

Maka dengan nilai rata-rata sebesar 145 yang berada pada interval 90-

50, sehingga dapat diketahui bahwa hasil angket dalam Peranan Pendidikan

Agama Islam dalam Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika

kategori baik. Hal ini juga dapat dibuktikan bahwa siswa yang memiliki

jumlah skor hasil angket pada interval 165-143 yaitu sebanyak 35 orang. Maka

Page 93: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

87

penulis menyimpulkan bahwa sikap siswa terhadap upaya mengantisipasi

preyalahgunaan narkotika kategori baik.

C. Interprestasi Data

Setelah Pengujian hipotesis dilakukan maka dapat hasilnya Hipotesis Nihil

diajukan ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatif diterima berarti adanya pengaruh

Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Mengatisipasi Penyalahgunaan

Narkotika dilihat dari angket, yaitu siswa-siswi yang menjawab 35 orang yang

mengetahui pendidikan agama islam sangat penting bagi dirinya.

Akibatnya, menjadi positif, siswa menjadi lebih memahami pendidikan agama

Islam yang diajarka di sekolah dan di praktekan dalam kehidupannya sehari-hari.

Agar menjadi manusia yang beriman dan beraqhlakul karimah yang baik.

Setiap melakukan sesuatu hal pasti ada faktor penghambat dan faktor

pendukung, begitu pula halnya pendidikan agama Islam dalam mengantisipasi

penyalahgunaan narkotika, diantara faktor-faktornya adalah :

Faktor penghambat, Kurangnya pendekatan guru – guru dengan murid,

sehingga murid enggan untuk terbuka (cerita) dan lebih membatasi diri dengan

guru – guru yang ada di sekolah. Tapi hal ini tidak begitu menghawatirkan karna

kami mencoba untuk selalu dekat dengan siswa – siswi dan mencoba membuka

tempat curhat lewat guru BK, walau belom kondusif tapi kami tidak putus asa

sebagai pendidik kami ingin yang terbaik untun anak didik kami .

Kurangnya minat siswa untuk mengetahui lebih dalam tentang pendidikan

agama Islam, karena mereka menganggap pelajaran pendidikan agama Islam

mudah serta tidak sulit untuk di mengerti, jadi banyak siswa yang mengabaikan

dan malas untuk mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam, karena kebanyakan

dari mereka besiknya sudah Stanawiyah jadi mereka lebih suka dan serius pada

pelajaran-pelajaran umum yang memang dia minati dan dia sukai.

Karena begitu banyak murid dibandingkan dengan guru yang ada di sekolah,

kurangnya pengawasan guru terhadap murid, sehingga masih kurang optimal untuk

para guru dalam melaksanakan peraturan – peraturan yang ada di sekolah serta

memberikan sangsi kepada siswa siswi yang nakal.

Page 94: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

88

Kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya, ketika anak itu dititipkan di

sekolah orang tua merasa anak itu sudah sepenuhnya tanggung jawab guru serta

para pendidik yang ada di sekolah, padahal tidak, orang tua sangatlah penting

untuk selalu memantau anak – anaknya ketika anaknya sekolah atau bermain. Jadi

kerjasama guru dan orang tua masih kurang ada sosialisasi sehingga tidak

seimbang dalam mendidik anak – anak mereka.1

Faktor pendukung, Guru merasa dalam mengajarkan dan membina, serta

mengamalkan ilmu yang dimilikinya agar dapat bermanfaat bagi siswa siswi dan di

amalkan dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga terciptanya anak – anak yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha ESA.

Guru – guru selalu memberi tahu tentang bahaya yang ada pada narkotika, dan

manfaat yang digunakan para tim medis dalam menggunakan narkotika, agar siswa

–siswi dapat memahami dampak dan akibat yang ada pada narkotika, serta agar

tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika.

Adanya fasilitas yang memadai ruang kelas yang layak untuk belajar,

kelengkapan buku – buku pendidikan agama Islam, untuk mendukung

pembelajaran yang ada di MAN 1, masjid yang ada di dalam sekolah sehingga

memudahkan untuk para guru agama melakukan praktek ibadah shalat.

Diadakannya extrakulikuler yang ada di MAN 1 membantu sekolah untuk

melihat bakat dan minat yang disukai para siswa, agar siswa – siswi dapat

mengembangkan bakat dan hobinya, dan tidak melakukan hal – hal yang negatif

yang memang dapat merugikan dirinya dan orang lain.

Upaya dalam mengantisipasi penyalahgunaan di MAN 1 Program berbasis

sekolah yang menjadikan sekolah bebas narkotika, merupakan strategi penting.

Akan tetapi agar berhasil guna dan berdaya guna, perlu dilaksanakan secara

komprehensif dan terpadu.Tidak bermanfaat jika hanya diberikan penyuluhan

kepada siswa, atau guru. Kepala sekolah dan guru adalah penanggung jawab di

dalam sekolah, bukan polisi, dokter, atau lembaga/ instasi lain. Sebaiknya

1 Wawancara Penulis dengan Kepala Sekolah, Tgl 25-09-2010, Berita Acara Wawancara , dengan Drs. M. Yunus

Page 95: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

89

dikembangkan program kelompok sebaya, dengan melatih siswa sebagai PR

konselor.

Diadakannya peraturan/ tata tertib, dengan melaporkan apabila ada siswa yang

melakukan tindakan criminal atau memakai obat-obatan terlarang, kebijakan

disusun dengan melibatkan orang tua siswa dan masyarakan sekitarnya. Program

harus menjadi bagian program “Lingkungan Bebas Narkotika”.Program meliputi

prevensi, konseling dan pertolongan atau rujukan bagi siswa yang telah

menyalahgunakan narkotika, mengadakan rajia secara berkala. Program

dilaksanakan secara komprehensif dengan melatih guru dan siswa sebagai konselor

sebaya.

Hukuman harus berifat mendidik, dan tidak merusak masa depan siswa,

bimbingan konseling dari guru, perlu dikembangkan secara propesional sebagai

unit layanan bimbingan siswa. Diselenggarakan secara kulikuler dengan

mengadakan extrakulikuler, upayanya berkesinambungan, dengan tujuan

meningkatkan daya tangkal siswa dan memberikan keterampilan yang diperlukan,

agar dapat menghargai diri sendiri dan sesame, dalam pengambilan keputusan,

mengelola stress, menolak tawaran narkotika, menolak kekerasan, dan

menanggulangi masalah.2

Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh MAN 1 adalah menyangkut perubahan

sikap siswa karena kondisi – kondisi yang sudah melekat dalam diri mereka

diperlukan proses yang panjang untuk mengajarkan kepada mereka nilai – nilai

kehidupan yang lebih baik. Sebagai contoh untuk mengajarkan kepada siswa, siswi

shalat dhuha berjama`ah, zuhur berjama`ah, shalat jum`at berjama`ah. Dan

memberi arahan untuk selalu shalat lima waktu dalam kehidupan sehari – hari serta

menghormati kedua orang tua dan guru, begitu pula untuk progran – program yang

ada perlu di kaji ulang agar di sesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa.

Berpengaruhkan peranan pendidikan agama Islam terhadap upaya

mengantisipasi penyalahgunaan narkotika, sangat berperan pendidikan agama

Islam, dan sangat perlu untuk bekal dirinya agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa pada Tuhan yang maha ESA, dan sesuai dengan tujuan pendidikan

agama Islam. Dan faktor pendukungnya dilihat dari hasil penemuan penulis,

2 Wawancara Penulis dengan Kepala Sekolah, Tgl 25-09-2010, Berita Acara Wawancara , dengan Drs. M. Yunus

Page 96: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

90

terhadap peranan pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi

penyalahgunaan narkotika, dan dari hasil wawancara penulis kepada kepala

sekolah, dan TU, kendala – kendala siswa – siswi yang sering berbuat tidak baik,

kurangnya kedisiplinan pada diri mereka, kurangnya sosialisasi antara guru dengan

orang tua siswa.3

Karena to telah diperoleh sebesar 35.51, sedangkan t tabel = 1,99 dan 2,63 maka

to adalah lebih besar dari pada t tabel, baik taraf signifikan 5% maupun taraf

signifikan 1% dengan demikian hipotesis diterima, ini berarti adanya peranan

pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di

MAN 1 Grogol Jakarta – Barat.

3 Wawancara Penulis dengan Kepala Sekolah, Tgl 25-09-2010, Berita Acara Wawancara , dengan Drs. M. Yunus

Page 97: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang penulis teliti dalam bab 1 sampai bab 4

mengenai peranan pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi

penyalahgunaan narkotika, hasilnya karena to telah diperoleh sebesar 35.51,

sedangkan t tabel = 1,99 dan 2,63 maka to adalah lebih besar dari pada t tabel,

baik taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1% dengan demikian hipotesis

diterima, ini berarti adanya peranan pendidikan agama Islam dalam upaya

mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta–Barat. Untuk

itu maka penulis menarik kesimpulan, bahwa pendidikan agama Islam di MAN 1

Grogol Jakarta Barat adalah salah satu program pendidikan yang diberikan kepada

siswa–siswi agar mereka dapat memperdalam pengetahuan agama khususnya

dalam pendidikan agama Islam. Proses pendidikan agama Islam diawali dengan

mengajarkan tauhid, percaya pada Tuhan yang maha ESA. Shalat lima waktu, dan

mengajak untuk slalu shalat berjama`ah.

Upaya yang dilakukan dalam pendidikan agama Islam, yaitu dengan

pendekatan–pendekatan yang bervariatif seperti pendekatan antara guru dengan

murid dan memberi perhatian pada guru–guru PAI. Agar Pendidikan agama Islam

dapat berperan sebagai tingkah laku atau perbuatan yang lahir dari keinginan.

Misalnya, shalat lima waktu yang lahir dari keinginan dan kesadaran siswa–siswi

untuk melakukan shalat karena merupakan kewajiban.

Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam bagi

siswa–siswi Man 1 Grogol Jakarta–barat. Adanya fasilitas yang memadai (buku-

buku pendidikan agama Islam, ruang belajar, perpustakan, masjid), kekompakan

Page 98: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

92

para guru–guru dalam mengantisipasi penyalahgunaan narkotika,dan upaya para

guru dalam mengantisipasi penyalahgunaan narkotika,

faktor penghambatnya yaitu, minat belajarsiswa yang kurang untuk

mengetahui lebih dalam tentang pendidikan agama Islam, kurangnya tanggung

jawab siswa dalam mengikuti kegiatan kegamaan di sekolah, kurangnya perhatian

orang tua dalam mendidik anak - anak mereka.

B. Saran

Saran dari penulis untuk mewujudkan pendidikan agama Islam yang

diharapkan dapat merubah karakteristik anak didik menjadi anak yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhanyang maha ESA, bisa diwujudkan dalam bentuk :

Upaya dalam mengantisipasi penyalahgunaan di MAN 1 Program berbasis sekolah

yang menjadikan sekolah bebas narkotika, merupakan strategi penting. Akan tetapi agar

berhasil guna dan berdaya guna, perlu dilaksanakan secara komprehensif dan

terpadu.Tidak bermanfaat jika hanya diberikan penyuluhan kepada siswa, atau guru.

Kepala sekolah dan guru adalah penanggung jawab di dalam sekolah, bukan polisi,

dokter, atau lembaga/ instasi lain. Sebaiknya dikembangkan program kelompok sebaya,

dengan melatih siswa sebagai PR konselor.

Diadakannya peraturan/ tata tertib, dengan melaporkan apabila ada siswa yang

melakukan tindakan criminal atau memakai obat-obatan terlarang, kebijakan disusun

dengan melibatkan orang tua siswa dan masyarakan sekitarnya. Program harus menjadi

bagian program “Lingkungan Bebas Narkotika”.Program meliputi prevensi, konseling

dan pertolongan atau rujukan bagi siswa yang telah menyalahgunakan narkotika,

mengadakan rajia secara berkala. Program dilaksanakan secara komprehensif dengan

melatih guru dan siswa sebagai konselor sebaya.

Upaya Mengantisipasi

Penyalahgunaan narkotika

Metode yang bervariasi

Pendekatan guru dengan murid

Kekompakan guru-guru menciptakan siswa siwi yang

agamis

Page 99: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

93

Hukuman harus berifat mendidik, dan tidak merusak masa depan siswa, bimbingan

konseling dari guru, perlu dikembangkan secara propesional sebagai unit layanan

bimbingan siswa. Diselenggarakan secara kulikuler dengan mengadakan extrakulikuler,

upayanya berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan daya tangkal siswa dan

memberikan keterampilan yang diperlukan, agar dapat menghargai diri sendiri dan

sesame, dalam pengambilan keputusan, mengelola stress, menolak tawaran narkotika,

menolak kekerasan, dan menanggulangi masalah.

Perubahan siswa–siswi karena adanya pendidikan agama Islam, maka diharapkan

untuk bisa dipertahankan atau lebih di tingkatkan dalam penyampaian materi dan metode

yang ada disekolah –sekolah. Karena dengan adanya variasi metode, misalnya metode

ceramah, histori, tanya jawab dll, maka pengetahuan sisiwa siswi terhadap pendidikan

agama Islampun dapat bertambah sehingga bisa mengantisipasi penyalahgunaan

narkotika, dan menjadikan anak didik berbudi pekerti yang baik.

Selanjutnya perlu ditingkatkan pendekatan–pendekatan antara guru dengan

murid agar terciptanya komunikasi yang baik. Dan tercapainya lingkungan

sekolah yang kondusif yang mendukung upaya dalam mengantisipasi

penyalahgunaan narkotika dan hal–hal negatif lainnya.

Untuk memaksimalkan kegiatan keagamaan yang ada di setiap sekolah,

peranan guru pendidikan Agama Islam dan kekompakan guru–guru yang ada pada

setiap sekolah sangatlah penting, agar tercapainya tujuan dalam menciptakan

siswa–siswi yang agamis dan mencapai hasil yang memuaskan. Karena agama

merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia dalam menjalani

kehidupannya. Agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa.

Page 100: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

DAFTAR PUSTAKA

Ali Asraf Hoison Baru Pendidikan Islam.(Jakarta : Pustaka Firdaus, 1996)

Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2002)

Abdul Mu’min Idris, et al., Ilmu Kedokteran Kehakiman, (Jakarta: Gunung Agunng,

1985)

Al-Ahmadi an Nur, Narkoba, (Jakarta: Darul Falah, 2000)

BNN RI, Badab Narkotika Nasional Republik Indonesia, (Jakarta. 2007)

BA Sitanggang, Sadar Sebelum Terlambat, (Jakarta: Karya Utama; 1981) Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta“Ancaman Narkoba Bagi GenerasiBangsa” Tahun 2007 Departement Pendidikan dan kebudayaan, GBPP BMU, 1995

Fuad Kauma, Sensai Remaja di Masa Puber, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999)

Ketua Pelaksana Harian BKNN, kebijaksanaan Nasional Penanggulangan Narkoba,

psikotropika dan zat adiktif lainnya, forum Diskusi dalam Rangka Menyambut Hari

Narkotika Internasional, 23 juni 2000

Lydia Harlina Martono, Buku Pedoman Puskesmas dan Rumah Sakit Umum

Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di DKI Jakarta, (Jakarta, 2001)

M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama dilingkungan sekolah dan

keluarga (Jakarta: Bulan Bintang, 1978)

Muhamad Athiya Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bulan

Bintang 1993)

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993)

Mahfud Shalahudin, Metodologi Pendidikan Agama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1987)

M. Ridh, Ma’roef, Narkoba Masalah Dan Banyaknya, (Jakarta: Pustaka Antara, 1986)

Marulla Pribady, et.Al, Pengetahuan dasar Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba,

(Jakarta: Yayasan Ash-sholihah. 2000)

Rachman Herman, Penyalahgunaan Narkotika Oleh Para Remaja, (Jakarta: 1985)

Sitanggung, Masalah Narkotika, (Medan: Hotdoli Sout, 1986)

Soedjono, Narkotika Perundang-Undangan di Indonesia, (Bandung: Karya Nusantara,

1976)

Page 101: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)

Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara. 1996)

Page 102: ABSTRAK - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2265/1/96149-PRATIWI... · ix KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.....

Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 GROGOL JAKARTA BARAT

WAKIL KEPALA BIDANG SARPRAS

G P A

DEWAN GURU

WAKIL KEPALA BIDANG KESISWAAN

KAUR TATA USAHA

STAF TU BENDAHARA RUTIN

BENDAHARA KOMITE

ANGGOTA KKM.1

BP / BK PEMBINA OSIS

PEMBINA KESENIAN

KANTIN

KIR ROHIS PRAMUKA PASKIBRA

SISWA

WAKIL KEPALA BIDANG KURIKULUM

KETRAMPILAN

PEMBINA LABORATORIUM

PERPUSTAKAA

BAHASA/MIPA

KEPALA MADRASAH

USAHA MANDIRI

BP.3 KOMITE

MADRASAH