ABSTRACT - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Jur-Sains &...

download ABSTRACT - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Jur-Sains & Tek-nuk-Ind2000... · Contoh penentuan fungsi konvolusi clan korelasi kemudian diberikan atas dasar

If you can't read please download the document

Transcript of ABSTRACT - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Jur-Sains &...

  • Perhi1llngan Transformasi fourier Cepa/I-DimensiDengan Radiks Gabungan Empa/ dan Dua Ser/aCon/oil Penggunaannya (RS Lasijo)

    /SSN /4//- 348/

    PERHITUNGAN TRANSFORMASI FOURIER CEP AT I-DIMENSIDENGAN RADIKS GABUNGAN EMPAT DAN DUA

    SERTA CONTOR PENGGUNAANNYA

    R.S. LasijoPuslitbang Teknik Nuklir, BATAN, Ban dung

    ABSTRAKPERHITUNGAN TRANSFORMASI FOURIER CEPAT I-DIMENSI

    DENGAN RADIKS EMPAT DAN DUA SERTA CONTORPENGGUNAANNY A. Metode perhitungan Transformasi Fourier CepatI-dimensi telah disusun berdasarkan teori Cooley clan Tukey denganradiks (bilangan dasar) kombinasi 4 clan 2, dengan pilihan hanyaradiks 4 yang dipergunakan hila banyaknya data merupakan kelipatandari 4, tetapi bilamana harus dipergunakan kombinasi 4 clan 2, makahanya satu radiks 2 yang dipergunakan. Contoh penentuan fungsikonvolusi clan korelasi kemudian diberikan atas dasar perhitungantransformasi Fourier cepat tersebut.

    Kata kune! : transformasi Courier cepat, radiks 4 clan 2, fungsikonvolusi, fungsi korelasi.

    ABSTRACTCALCULATIONS OF I-DIMENSIONAL FAST FOURIER

    TRANSFORM WITH COMBINATION OF RADIXES FOUR AND TWOAND ITS APPLICATION EXAMPLES. Method of calculation for 1-dimensional Fast Fourier Transform is described based on Cooley andTukey theory with radixes (base numbers) the combination of 4 and 2,with preference of using radix 4 if the number of data can be stated asthe multiplication of 4, but in case the combination of 4 and 2 has tobe used, only a single radix 2 is included. Examples of thedeterminations of convolution and correlation functions are then givenbased on the calculation of the Fast Fourier Transform.

    Key words: fast fourier transform, radices 4 and 2, convolutionfunction, correlation function.

    QQ

  • Jurnal Sain.~ dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal Qf Nuclear Science and Technolog}''"01 I. No 2. Aguslus 2000.. 99 -/19

    /SSN /4//- 348/

    PENDAHULUANUntuk menyederhanakan suatu persoalan desain atau analisis,

    banyak orang condong untuk melakukan transformasi dengan

    harapan bahwa persoalan dapat dilihat atau diselesaikan secara Iebih

    mudah clan sederhana. Salah satu transformasi ini adalah

    transformasi Fourier.

    Transformasi Fourier sudah sejak lama dikenal sebagai salah

    satu alat analitis yang serba guna, artinya transformasi ini dapat

    dipakai untuk menyelesaikan persoalan dalam banyak bidang, antara

    lain bidang elektronika, zat mampat, mekanika struktur, mekanika

    gelombang, clan mekanika kuantum.

    Sebelum komputer digit berkembang, transformasi Fourier yang

    kontinu merupakan transformasi yang banyak dipakai. Untuk sistem

    yang sederhana clan dengan jumlah data yang sedikit, penggunaan

    transformasi Fourier kontinu dapat dilakukan dengan sangat baik,

    tetapi bilamana sistem menjadi makin kompleks daD jumlah data

    makin banyak, maka penyelesaian transformasi Fourier akan sangat

    melelahkan atau bahkan tidak dapat dilakukan.

    Setelah komputer digit berkembang, yang diikuti dengan

    perkembangan metodologi analisis numerik, maka orang mulai melihat

    adanya titik terang atas penggunaan transformasi Fourier yang diskrit,

    yang memungkinkan orang untuk menyelesaikan persoalan sistem

    yang kompleks maupun dengan data yang banyak. Maka metodologi

    analisis Fourier yang diskrit yang efisien mulai dikembangkan yang

    dipelopori antara lain oleh Cooley daD Tukey, yang kemudian dikenal

    dengan nama Transfomasi Fourier Cepat (Fast Fourier Transform).

    100

  • Perhitungan Transformasi Fourier Cepal J-DimensiDengan Radiks Gahungan Empal don Dua SerloConloh Penggunaannya (R.S. Lasijo)

    ISSN 1411 -3481

    Ternyata dalam waktu selanjutnya metode Fourier Cepat ini juga

    dapat dipergunakan untuk menentukan fungsi-fungsi yang lain

    dengan sangat sederhana dan cepat, di antaranya adalah fungsi

    konvolusi dan fungsi korelasi yang sangat banyak dipakai dalam

    penentuan be saran-be saran terukur, baik dalam bidang Bains maupun

    rekayasa

    TEORITransfonnasi Fourier dari suatu fungsi h(t) dapat dituliskan

    berbentuk+cc

    H(f) = fh(t) e-j2n-ftdt ( 1 ).cc

    dengan j = .r:I. Pada umumnya H (f) merupakan fungsi berharga

    kompleksH (f) = R (f) + j I (f) ( 2 )

    di mana R (f) clan I (f) berturut-turut bagian nyata clan bagian khayal

    daTi H (f).

    Transformasi inversi dari persamaan (1) adalah

    ( t )

    H ( f). 4 )dipakai untuk menggambarkan

    f menggambarkan besaran

    1

    persarnaan

    1n1

    Kedua be saran H ( f) clan h ( .: "

    Fourier clan dituliskan [ 1 Ih(t)

    Dalam banyak hal fungsi h I

    besaran dalam domain waktu t dan H ( ~'

    dalam domain frekuensi f.

    Bentuk diskrit dari transformasi Fourier yang ekivalen dengan

    -~ "-- " ( I.) adalah

  • Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and Technolo&}'Vol I. No 2. Agu.\"IUS 2000.. 99 -119

    /SSN /4// .348/

    N-!X ( n ) = L Xo (k) e-j2Jrnk/N ( 5 )

    k=O

    dengan n = 0, 1, 2, ..., N -1, di mana N banyaknya data, k besaran

    yang ekivalen dengan waktu, n be saran yang ekivalen dengan

    frekuensi, sedangkan X(n) adalah transformasi Fourier daTi Xo(k) yang

    harga-harganya banyaknya N. Transformasi inversinya yang ekivalen

    dengan persamaan ( 3 ) adalah

    1 No)X ( k ) = -L X(n) ej2lrok/N ( 6 )

    N 0=0

    Banyaknya data N diuraikan sesuai dengan radiks yang dipakai,

    misalkan untuk radiks biner atau 2, yaitu yang menggunakan

    bilangan 0 dan 1 saja, harus dipilih bilangan r yang bulat di mana N

    harus dipilih N = 4;5 dengan0, 1,2,32Y , clan untuk radiks 4

    " bilangan bulat yang lain.

    Dalam transformasi Fourier persoalannya adalah bagaimana

    menghitung X(n) dari Xo(k) yang diketahui dengan cara yang sangat

    efektif clan efisien. Untuk menyederhanakan notasi, diperkenalkan

    besaran baru

    W = e-j21r/N ( 7 )

    maka persamaan ( 5 ) dapat ditulisN-t

    X ( n ) = L Xc ( k) Wnk ( 8 )k=O

    dengan n = 0, 1,2, ..., N-l.Sebagai langkah pertama marilah dipergunakan radiks 2, yaitu

    bilangan biner yang paling dikenal oleh mesin yang hanya mempunyai

    dua harga 0 clan 1. Sebagai contoh ambillah N = 4 = 2Y, maka dalam

    102

  • Perhilungan Tran.iformasi Fourier Cepall-DimensiDengan Radiks Gabungan Empal dun Dua SerlaConloh Penggunaannya (R,S Lasijo)

    ISSN 1411 -3481

    hal ini r = 2. Sekarang k clan n dapat kita nyatakan dalam bilangan

    n = 0, 1,2, 3 (dalam desimal), menjadi n = ( nl no) = 00, 01, 10, 11

    ( 9

    Bentuk hubungan kompak yang dapat kita pakai untuk k clan n ini

    adalah

    k = 2 k1 + ko clan n = 2 nl + no

    di mana kl, ko , nl , no dapat mempunyai harga 0 dan 1.

    Dengan notasi seperti persamaan ( 10 ) maka persamaan ( 8ditulis

    ) dapat

    sehingga persamaan (11) menjadi

    IXI (no ko ) = L Xo (k( ko) w2no k, ( 14 )

    k) =0

    Dari persamaan ( 14) didapatkan harga-harga Xl, sehingga persamaan

    ( 11 ) dapat ditulis berbentuk

    IX2 (DO D( ) = I XI (DO kO

    ko =0

    w(2nl +no)ko 15 )

    103

    biner ini, yaitu

    k = 0, 1, 2, 3 (dalam desimal), menjadi k = ( k1 ko) = 00, 01, 10, 11.

  • Jumal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I,No. 2,Agustus2000: 99-119

    ISSN /411- 348/

    Maka didapat transformasi Fourier dari Xo (k) ko ) ,yaituX ( nl no) = X2 (no n( ). ( 16 )

    Yang perlu diperhatikan di Bini adalah bahwa X ( nJ no) yang dicari,

    sarna dengan X2 (no nl ) dari somasi luar persarnaan ( 13 ) yang

    kebetulan mempunyai harga bit yang terbalik, di mana bit dariX( n( no) yaitu (n) no ), berbalikan dengan bit dari X2 (no n) ) yang

    tidak lain adalah (no n) ) .

    Penyelesaian persarnaan ( 8 ) dengan cara yang berurutan

    dalarn persarnaan-persarnaan (13 ), ( 14), clan (15) adalah das~

    dari formulasi Cooley- Tukey untuk harga N = 4 dengan radiks 2

    (biner), yang juga disebut persarnaan-persarnaan rekursif dari Cooley-

    Tukey untuk transformasi Fourier cepat [2J.

    Bila N = 16 dengan radiks 2, maka r = 4, sehingga diperlukan 4

    digit untuk indeksnya, yaitu

    X(n3 n2 nJ no)J I I (

    = I I I I Xo (k3 k2 k. ko ) W8n.kJ W(2n,+n.)4k2k.=O kl =0 k2=0 kJ=O

    X W(4nJ+2nl +n.)2kl W(8nJ+4n2+2n, +n.)k. ( 17a)

    I

    XI (no k2 k( k 0) = I Xo (k3 k2 k) ko ) w8n.kJ ( 17b)

    kJ=O

    104

  • Perhitungan Traniformasi Fourier Cepat l-DimensiDengan Radiks Gabungan Empal don OIla SerloContoh Penggunaannya (R,S Lasijo)

    /SSN /4//- 348/

    (

    19 )

    ( 17c),

    Bila menggunakan radiks 4 didapat 16 = 42 berarti t5 = 2 clan hanya

    diperlukan 2 digit untuk indeksnya, serupa dengan N = 4 pada

    bilangan pokok 2, bedanya hanya pada harga-harga k clan n, yaitu

    k = 4 kl + ko dengan kl = 0, 1,2,3 clan ko = 0, 1,2,3n = 4 nl + no dengan nl = 0, 1,2,3 clan no = 0, 1,2,3. -.

    Maka dengan radiks 4 persamaan-persamaan ( 17a), ( 17b ), ,

    ( 17d), (17e I menjadi3 3

    = L L Xo kl ko) W(4n) +nn)(4k. + kg)

    kn=O k)=OX(n.no)

    3 3

    L LK"=O kl=O

    20a)Xo (k, ko) W4n"k) W(4n)+n")k,,

    3x.(noko) = L xo(k)ko)W4nokl (20b)

    k)=O

    3X2 (no n) ) = L XI (no ko) W(4nl+no)ko (20c)

    ko =0

    X (n1 no) = X2 (no nl ) .( 20d )

    Membandingkan antara persamaan-persamaan (20a), (20b), (20c),

    (20d) dengan persamaan-persamaan (17a), (17b), (17c), (17d), (17e)

    terlihat bahwa penggunaan radiks yang lebih besar akan didapatkan

    persamaan yang lebih sederhana dan jumlah perhitungan yang lebih

    sedikit, berarti lebih efisien.

    Formula penggunaan gabungan radiks lebih daTi satu juga telah

    diberikan oleh Cooley-Tukey sebagai berikut [2]:

    " fm, yaitu N = f)Misalkan N dapat diuraikan dalam m radiks f., f2'

    fm, maka k clan n dapat dinyatakan dalam radiks-radiksf2

    terse but, yaitu+ k( rm + ko (21a)fro) +fm) + km-2 (f3 f4

    f2 f3k = km-1

    In~

  • Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of /';'uc/ear Science and Techn%g}'Vol, I, No 2, Aguslus2000: 99-119

    ISSN1411 -3481

    (21b)fm-2) + + nl G + no

    O~i~m-l1 < .

  • Perhillmgan Transformasi Fourier Cepa/ I-DimensiDengan Radiks Gabungan Empa/ dan Dua Ser/aCon/oil Penggunaannya (R.S. Lasijo)

    ISSN 141 J -3481

    n = 4 n. + no clan k = 4 k) + ko ( 25 )

    dengan n., no = 0, I, 2, 3 clan k" ko = 0, I, 2, 3,

    sehinggan k = 4 no kl + ( 4 n) + no) ko + 16 n( k) = 4 no k) + (4 n) + no) ko.

    (26 )Pada persamaan (26) telah dipergunakan identitas bahwa W)6nlk, =1

    sehingga 16 n. k, = 0

    Persamaan rekursifnya dapat ditulis menjadi

    3XI (nO ko) = L Xo (kl ko) W4nokl (27a)

    k.-O3

    X ( n n ) = ~ X ( n k ) W( 4 n. + no) ko2 0 I ~ I 0 0

    ko=O

    X (nl nO ) = X2 (no nl ).

    Persamaan-persamaan (27a), (27b), (27c) ini adalah

    persamaan-persamaan (20a), (20b), (20c), (20d) yang dapat disusun

    agak berbeda sebagai berikut

    3X (nl no) = L -~

    ko=O

    3 3

    = L [ { L Xo (kl ko) w4noklko=O k.=O

    Maka bentuk rekursifnya sekarang menjadi3

    L Xo (kl kok.=O

    (27b)

    .27c)tidak lain

    w4nlkn Wnko

    } WOn kn 28)

    ) W4nokl } wno ko 29aXI (no ko =

    ) W4nl ko (29b)

    "',..-)X(nl no)Dari persamaandiperoleh

    107

    = x2(nOnl). ~':IC

    29a ), mengingat N = 16, maka, sebagai contoh

  • .hlrnal Sain.~dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Jollrnal of Nuclear ,')cience and TechnoloK}J"oll. No 2 ,4gu.~tus2000: 99-119

    ISSN 1.411 -3481

    W4"lIk, = (W4 )""kl = COS( ~no k\) -j Sin(~no k\ ). (30)

    Dari persamaan (29a) terlihat bahwa W4"lIkl hanya memiliki dua

    barga, yaitu ::!:j clan ::!: 1, tergantung pada harga dari bilangan bulat

    no kl saja, sehingga suku-suku yang berada di dalam kurung kurawal

    ditentukan oleh faktor di luar kurung kurawal tersebut, yaitu Wno ko

    yang disebut faktor peran (twiddle factor). Hal yang sarna dapat pula

    diterapkan pada persarnaan (29b) clan seterusnya.

    Dengan menggunakan faktor peran tersebut persarnaan rekursif

    secara umum dapat ditulis sebagai berikut :

    Xj(non nj_.kmN

    Ri-1 km-i ( -)Ii

    31

    PEMBALIKAN INDEKSDari pembahasan terdahulu didapatkan bahwa indeks daTi X(n)

    mempunyai urutan yang berbalikan dengan indeks daTi x(n), yaitu

    misalnya untuk N = 16 dengan radiks 4, maka

    X(n, no) = x2(nOn,). (32)

    Urutan indeks dalam desimal (radiks 10) clan radiks 4 tertera padaTabel 1.

    108

  • Perhill/ngan Tran.~rormasi Fourier Cepall-DimensIDengan Radik.f Gabungan Empal dun Dr/a SerlaConloh Penggunaannya (R.S. Lasijo)

    ISSN 1411- 348/

    Tabel 1. Indeks X clan x dalam desimal clan radiks 4

    Radiks4

    Desimal

    891011

    Radiks4

    Desimal12131415

    --Radiks

    4Desimal

    0123

    Radiks4

    Desimal

    4567

    30313233

    00010203

    10111213

    20212223

    Kesesuaian indeks X dengan x dalam desimal tertera pada Tabel 2

    Tabe12. Kesesuaian indeks X dengan x dalam desimal

    -X4567

    X891011

    X12131415

    x0123

    x261014

    xx048

    x1591312

    Diperlukan pengecekan terhadap indeks-indeks tersebut clan

    mengu bahnya bilamana indeks dari X belum bersesuaian dengan

    indeks dari x. Bilamana banyaknya data N tetap, clan hanya

    dipergunakan satu macam radiks saja, maka penyusunan program

    komputer dalam pembalikan indeks tidak begitu rumit. Akan tetapi

    bilamana N sebarang (tetapi genap clan dapat dinyatakan dengan

    2 r dengan r bilangan bulat), clan bilamana harns dipergunakan lebih

    dari satu radiks, maka perlu berhati-hati dalam penyusunan

    programnya supaya kesesuaian indeks tetap terjaga. Sebagai contoh

    untuk N = 32 dengan gabungan radiks 4 clan 2, maka 32 = 4x4x2

    dengan m = 3 dan f] = 4, f2 = 4, f3 = 2. Hubungan indeksnya dalam

    desimal dan radiks 4 & 2 tertera pada Tabel 3.

  • Jurnal Sains dan Teknolagi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. /. No 2. Agllstus2000: 99-/19

    /SSN /4//- 348/

    Tabe13. Indeks dalam desimal clan radiks gabungan 4&2

    Desimal

    01234567

    Desimal

    89101112131415

    Desimal

    1617181920212223

    Desimal

    2425262728

    ~3031

    Radiks4&2

    000001010011020021030031

    Radiks4&2

    100101110111120121130131

    Radiks4&2

    200201210211220221230231

    Radiks4&2

    300301310311320321330331

    Di Bini kesesuaian indeks daTiX (n2 nl no ) = x2 (no nl n2 ) ( 33 )

    tidak mudah dilihat daTi Tabel 3 tersebut di atas hanya dengan

    menggunakan rumus yang sarna dengan hanya membalik indeksnya

    Baja, misalnya indeks desimal ke-5

    X ( 021 ) = x 3 ( 120 ). ( 33a)

    Dengan radiks carnpuran 4 & 2 seperti pada Tabel 3 pembalikan dapat

    dilakukan, tetapi hams menggunakan rumus yang berbeda untuk

    indeks X dan x 3 , yaitu

    untuk indeks X:

    I

    X)

    = n2* 41 * 21 + n * 40* 21 + * 20, I no

    = 0 * 4 * 2 + 2 * 1 *2 + 1 * 1 = 0 + 4 + 1 = 5, ( 34 )

    bersesuaian dengan indcks untuk X3 yaitu

    I ( X ) = n * 42 + n * 41 + n * 403 2 I 0= 1 * 16 + 2 * 4 + 0 * 1 = 16 + 8 = 24. ( 35 )

    Jadi untuk indeks desimal X yang ke-5 persesuaiannya adalah indeks

    desimal x 3 yang ke- 24

    110

  • Perhitungan Transformasi Fourier Cepat I-DimensiDengan Radiks Gabungan Empat dan Dua SertaContoh Penggunaannya (R.S Lasijo)

    /SSN /4// -348/

    PENGGUNAAN DALAM FUNGSI KONVOLUSI DAN KORELASI

    Yang paling banyak dipergunakan sebenarnya bukanlah

    transformasi Fourier itu sendiri, tetapi fungsi-fungsi lain seperti fungsi

    konvolusi dari x(k) clan h(k) yang berbentuk

    N-I

    y ( k) = L x ( i ) h (k -i ) (36)i=O

    clan fungsi korelasi dari x(k) clan h(k) yang berbentukN-!

    z ( k ) = L x ( i ) h ( k + i ). (37)i=O

    Fungsi-fungsi terse but dapat dihitung dengan Transformasi Fourier

    Cepat dengan lebih mudah clan sederhana. Perhitungan fungsi

    konvolusi clan korelasi dilakukan misalnya pada pemrosesan sinyal

    (signal processing), filter elektronik (electronic filtering) [3,4,5], analisis

    sistem, clan sebagainya, di mana x(k) pada umumnya berupa data

    masukan yang didapat secara manual atau secara automatik dari

    suatu sistem deteksi yang berupa sinyal-sinyal elektronik, sedangkan

    h(k ) berupa respons dari peralatan, clan y(k) atau z(k) berupa

    keluaran.

    Untuk menghitung fungsi konvolusi daTi x(k) dan h(k), pertama-

    tama dihitung transformasi Fourier dari masing-masing x (k) dan h (k),

    yaitu

    (38)

    (39)

    N-IX(n) = L x(k) e-j2Jrnk/N

    k=O

    N-IH(n) = L h(k) e-j2Jrnk/N.

    k=O

    Kalikan hasilnya untuk mendapatkan Y(n)Y(n) = X (n) .H (n) . (40)

  • Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and Technology1'0/. /, No.2. Aguslus 2000: 99 -119

    /SSN /4/ / -348/

    Kemudian lakukan transformasi inversi dari Y(n) untuk mendapatkan

    fungsi konvolusi y(k) yang dimaksud, yaitu

    y(k) = 1- I Y(n) e+j2:rnk/N. (41)N k=O

    Bila y(k) berupa bilangan nyata, maka dapat pula dipergunakantransformasi maju, yaitu

    IN-IY ( k ) = -L y'( n) e-j2:rnkfN (42)N k=O

    di mana y' (n) adalah pasangan kompleks (complex conjugate) dari

    Y(n)(n

    Untuk menghitung fungsi korelasi caranya harnpir sarna, yaitu

    dihitung fungsi transformasi Fourier dari masing-masing x(k) clan h(k),

    kemudian bentuk fungsi Z :

    Z ( n ) = X (n) .H * (n) (43)

    di mana H* (n) adalah pasangan kompleks dari H (n), clan akhirnya

    lakukan transformasi inversi dari Z ( n ) untuk mendapatkan z k)

    (n)

    e+j21rnk/N

    z(k)

    IN-!= -L Z (44)N k=O

    Bila z ( k ) bilangan nyata dapat dipergunakan transformasi maju

    IN-!I I = -L Z*(n) e-j2:rnk/N (45)

    N k=O

    dengan Z*(n) pasangan kompleks daTi Z(n).

    k)

    z

    PERHITUNGAN DAN HASILNY ASebagai contoh pertama diberikan perhitungan untuk

    menentukan transformasi Fourier dari suatu fungsi periodik yang

    berbentuk

    x(k)=cos(21[nk)

    112

  • Perhitungan Transformasi Fourier Cepall-DimensjDengan Radiks Gabungan Empat don Dua SertaContoh Pengglinaannya (R.S. Lasijo)

    /SSN /4//- 348/

    dengan k sesuai dengan waktu t dan n sesuai dengan frekuensi f.

    Dalam perhitungan diambil N = 32, interval waktu T = 1, dan frekuensi

    f = 1/8 seperti tertera pada Gambar la.

    ~

    1.5- -

    1

    -1

    -1.5

    21l"nk)Gambar la. x(k) = cas Garnbar 1 b. X(n),

    Transformasi Fourier dari x(k) ini adalah X(n) yang tertera pada

    Gambar 1 b. Kurva sinambung pada gambar menunjukkan fungsi yang

    kontinu, sedangkan titik-titik menunjukkan fungsi yang diskrit yang

    diambil untuk perhitungan. Dari hasilnya yang tertera pada Gambar

    1 b, tidak ada perbedaan yang berarti antara yang kontinu dengan

    yang diskrit. lni disebabkan karena pemilihan interval clan

    frekuensinya sangat sesuai.~ ~

    0 10 20 30 40

    Gambar 2a. x(k), dengan f=I/9.143 Gambar 2b. X(n), transformasi Fourier dan x(k).

    113

  • Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian JOIlrnal of Nuclear Science and TechnologyVol. I. No.2. Agustus 2000.. 99 -119

    ISSN /411 -3481

    Pada Garnbar 2a hila frekuensinya diarnbil f = 1/9.143 dengan

    interval T yang sarna, basil transformasi Fourier yang didapat pada

    Garnbar 2b ternyata agak berbeda dengan fungsi kontinu pada

    Garnbar lb. Jadi terlihat di sini bahwa dalarn penggunaan

    transformasi Fourier yang diskrit supaya hasilnya sarna dengan

    transformasi Fourier yang kontinu kita harus berhati-hati dalarn

    pemilihan pararnetemya. Pada umumnya pemilihan interval yang

    Makin kecil dapat memberikan kesarnaan yang lebih baik.

    Garnbar 3a menunjukkan data x(k) yang diskrit, dengan transformasi

    Fourier bagian nyata tertera pada Garnbar 3b, sedangkan Garnbar 3c

    menunjukkan transformasi totalnya

    X(n) = ~[Re X(n)] 2 + [1m X(n)] 2 (47)

    dengan Re menunjukkan bagian nyata dan 1m menunjukkan bagiankhayal daTi X(n).

    Gambar 3a. Fungsi diskrit x(k) Gambar 3b. X(n) bagian nyata

    14

  • Perhitungan Transformasi Fourier Cepat J-DimensiDengan Radiks Gabungan Empat dan Dua SertaContoh Penggunaannya (R.S. Lasijo)

    /SSN /4//- 348/

    0.8

    0.6

    0.4

    0.2

    0

    -0.2

    Kurva sinambung hanyadipakai untuk memperjelaspenglihatan.

    L ~---

    Gambat 3c. X(n), ttansf. Fourier clari x(k)

    Sebagai contoh perhitungan fungsi konvolusi dari suatu sinyal

    atau data masukan x(k) clan respon alat h(k) dengan basil keluaran

    yang berbentuk fungsi konvolusi y(k) , masing-masing tertera pada

    Gambar-gambar 4a, 4b, clan 4c.

    Gambar 4a. Fungsi diskrit x (k) Gambar 4b. Fungsi respons h (k)

    Garnbar 4c. Fungsi konvolusi y (k)

    Gambar 5b. Fungsi x(k) Garnbar 5b. Fungsi respon h(k)

    115

  • Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndone.vian Journal of Nuclear Science and Technology/"'011 No 2. ,4gu.'iflls 2000 99 -119

    /SSN /4//- 348/

    1.21

    0.80.80.4

    I 0.:

    R~T V; C J

    50 100 150

    Gambar Sc. Fungsi konvolusi y(k) Gambar Sd. Filter RC

    Gambar-gambar Sa, Sb, clan Sc, adalah contoh perhitungan fungsi

    konvolusi yang analog dengan suatu rangkaian filter elektronik RC

    yang digandeng dengan suatu sumber tegangan Vi (Gambar Sd), di

    mana x(k) analog dengan masukan Vi , fungsi respon h(k) analog

    dengan rangkaian filter RC yang berbentuk

    1 -k/RC-e 48)RC

    dengan R hambatan resistor, clan C kapasitas kondensator. Fungsi

    konvolusi yang didapat mempunyai bentuk seperti potensial Vo atau

    banyaknya muatan q yang berkembang di dalam kondensator C.

    Sebagai contoh terakhir perhitungan fungsi konvolusi adalah

    fungsi masukan x(k) yang non periodik dengan respon h(k) ,

    menghasilkan fungsi konvolusi y(k), yang masing-masing ditunjukkan

    oleh Gambar-gambar 6a, 6b, clan 6c. Untuk data atau sinyal-sinyal

    yang terns menerns clan tidak periodik, bilamana memori komputer

    tidak mampu untuk menampung, maka perhitungan dapat dilakukan

    dengan cara memberikan suatu harga N tertentu untuk x(k) clan h(k)

    pada selang tertentu, kemudian dihitung fungsi konvolusinya untuk

    masing-masing periode N, yang selanjutnya semua basil perhitungan

    dirangkaikan menjadi satu dengan cara tertentu untuk menghindari

    116

  • Perhitungan 7ransformasi Fourier Cepat l-Dimen,5iDengan Radiks Gabungan Empat dan Duo SerloContoh Penggunaannya (R.S. Lasijo)

    ISSN 14/1 -348/

    adanya efek pinggir (end effect). Program komputer yang telah disusun

    untuk perhitungan telah pula dilengkapi dengan perhitungan untuk

    sinyal-sinyal yang terns menerus ini dengan membagi data dalam

    siklus-siklus sebesar N data menggunakan metode pilih-simpan

    (select-savings method) [2,6] dengan basil yang sama dengan hila

    seluruh data dianalisis sekaligus, kecuali pada bagian pinggir (depan)

    sebanyak fungsi responnya, yang dalam hat contoh kita adalah

    sebanyak 36 titik data.

    1.2

    0.8

    0 6

    0 4

    0.2

    0

    0 50 100 150 200 250 300

    ---Gambar 6a. Fungsi x (k)

    Gambar 6b. Fungsi respon h (k)

    1 1'7

  • Jurnal :!.'ains dan Teknologi NuklirlndonesiaIndone.fian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I. No.2. AgU.fIlIS 2000: 99 -119

    ISSN 14/1 -3481

    40

    30

    20

    10

    00 50 100 150 200 250

    Gambar 6c. Fungsi konvolusi y (k)

    300

    Karena perhitungan untuk fungsi korelasi caranya identik dengan

    perhitungan untuk fungsi konvolusi, maka dalam makalah ini

    hasilnya tidak disertakan.

    KESIMPULANDari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil

    kesimpulan bahwa pemakaian Transformasi Fourier Cepat dapat

    dilakukan baik untuk sinyal-sinyal yang periodik maupun non-

    periodik. Fungsi konvolusi clan korelasi dapat pula dihitung dengan

    menggunakan transformasi ini dengan lebih mudah clan sederhana

    Berta cepat. Kecepatan proses dalam penggunaan Transformasi Fourier

    Cepat inilah yang sebenarnya menjadikan transformasi ini sangat

    menarik clan diminati banyak orang dalam pemakaiannya. Dengan

    perkembangan perangkat keras maupun perangkat lunak komputer

    digit, Berta perkembangan metodologi perhitungan, maka pemakaian

    Transformasi Fourier Cepat akan mempunyai aplikasi yang semakin

    luas dalam masa-masa yang akan datang.

    118

  • Perhitungan Transformasi FourIer Cepal J-DimenslDengan Radiks Gabungan Empal don Dua SerloConloh Penggtlnaannya (RS [,asijo)

    /SSN /4// -348/

    DAFT AR PUST AKA

    1. PRESS, W.H., TEUKOLSKY, S.A., VETTERLING, W.T., FLANNERY,

    B.P., "Numerical Recipes in Fortran", 2nd edition, Cambridge

    University Press, 1992, p.491.

    2. BRIGHAM,E.O., "The Fast Fourier Transform", Prentice-Hall Inc.,

    1974.

    OPPENHEIM, A.V., SCHAFER, : Time

    Processing", Prentice-Hall Inc., 1989.

    RABINER,L.R., GOLD,B., "Theory and Application of Digital Signal

    Processing", Prentice-Hall Inc., 1975.

    OPPENHEIM, A.V., WILSKY, A.S., YOUNG, I.T., "Signals and

    Systems", Prentice-Hall Inc., 1983.

    SignalR.W.,

    3

    "Discrete

    4

    5

    NUSSBAUMER, H.J., "Fast Fourier Transform and Convolution

    Algorithms", Springer-Verlag, 1990.

    6.

    2: Kembali ke Jurnal