Pemerintah Terbagi mempengaruhi pilihan individu atas bagaimana untuk memilih dalam pemilihan paruh waktu karena meningkatkan ketidakpastian di benak pemilih. Khususnya, kontrol dibagi pemerintah membuat kesalahan atribusi lebih sulit dengan menutupi hubungan kausal dan mengurangi jumlah keseluruhan informasi yang dapat digunakan. Sebagai hasilnya, kami berpendapat bahwa di bawah pemerintah dibagi, pemilih cenderung untuk memilih calon bukan dari partai Presiden. Menggunakan kedua SPN dan data kontekstual pemilu khusus, kami meneliti efek dibagi pemerintah pada pengetahuan politik pemilih dan preferensi kandidat dalam semua pemilihan paruh waktu 1978-1994, mengendalikan faktor-faktor teridentifikasi dengan baik bahwa hasil bentuk dalam pemilihan House. Kami menemukan, pertama, bahwa pemerintah dibagi mengurangi jumlah informasi politik dipegang oleh pemilih. Kedua, dibagi mengatur pemerintah membantu rombongan Presiden dengan menurunkan probabilitas bahwa suatu indikator penilaian individual untuk calon luar partai.