Abses Pada Rongga Mulut

13
ABSES PADA RONGGA MULUT Abses merupakan infeksi yang gambaran utamanya berupa pembentukan pus. Sedangkan infeksi dentoalveolar dapat didefinisikan sebagai infeksi pada gigi dan jaringan sekitarnya (seperti periodontium dan tulang alveolar) ABSES DENTOALVEOLAR Abses dentoalveolar biasanya terbentuk melalui penyebaran dari lesi karies gigi, penyebaran bakteri dari pulpa melalui tubulus dentin. Etiologi - pulpitis - pasien dengan imunitas yang rendah - gingivitis - infeksi postrauma atau infeksi postoperatif Penyebaran abses dentoalveolar dapat terjadi : 1. penyebaran secara langsung - pada jaringan lunak superfisial - pada daerah sekitar wajah dengan resistensi yang rendah. - Pada bagian medulla dari tulang alveolar. 2. penyebaran secara tidak langsung - melalui jalur limfatik - melalui jalur hematogenik Gambaran Klinis 1. nyeri lokal yang berkembang dalam beberapa jam sampai beberapa hari

Transcript of Abses Pada Rongga Mulut

Page 1: Abses Pada Rongga Mulut

ABSES PADA RONGGA MULUT

Abses merupakan infeksi yang gambaran utamanya berupa pembentukan pus. Sedangkan infeksi dentoalveolar dapat didefinisikan sebagai infeksi pada gigi dan jaringan sekitarnya (seperti periodontium dan tulang alveolar)

ABSES DENTOALVEOLARAbses dentoalveolar biasanya terbentuk melalui penyebaran dari lesi karies gigi, penyebaran

bakteri dari pulpa melalui tubulus dentin.

Etiologi

-         pulpitis

-         pasien dengan imunitas yang rendah

-         gingivitis

-         infeksi postrauma atau infeksi postoperatif

Penyebaran abses dentoalveolar dapat terjadi :

1. penyebaran secara langsung

-         pada jaringan lunak superfisial

-         pada daerah sekitar wajah dengan resistensi yang rendah.

-         Pada bagian medulla dari tulang alveolar.

2. penyebaran secara tidak langsung

-         melalui jalur limfatik

-         melalui jalur hematogenik

Gambaran Klinis

1. nyeri lokal yang berkembang dalam beberapa jam sampai beberapa hari

2. gigi sensitif terhadap panas dan dingin

3. demam

4. ginggiva : berdarah, bengkak, panas, kemerahan

5. gigi : goyang, lunak, ekstrusi

6. pembengkakan kelenjar limfe di sekitar leher

7. infeksi yang lebih serius : trismus, disphagia, gangguan pernafasan   

Mortalitas/morbiditas : kematian jarang terjadi dan biasanya terjadi akibat gangguan pada

pernafasan. Morbiditas berhubungan dengan dehidrasi

Page 2: Abses Pada Rongga Mulut

Faktor Risiko:

Ras : tidak ada predileksi yang berhubungan dengan ras

Jenis kelamin : tidak ada predileksi yang berhubungan dengan jenis kelamin

Usia : abses dental jarang terjadi pada bayi karena abses tidak terbentuk sampai erupsi

gigi. Pada anak-anak, abses periapikal merupakan abses dental yang paling sering terjadi.

Hal ini terjadi karena lapisan enamelnya yang masih tipis, dan suplai darah gigi susu

lebih banyak. Pada orang dewasa, abses periodontal lebih sering terjadi dibandingkan

abses periapikal

Diagnosis

1. Anamnesa : keluhan berupa nyeri pada saat mengunyah dan jika kontak dengan panas

atau dingin  

2. Pemeriksaan fisik :

Inspeksi dan palpasi : gusi merah dan bengkak

Perkusi : nyeri

3. Pemeriksaan laboratorium

Diperlukan jika ada komplikasi abses.

Diagnosis banding

-         abses peritonsilar

-         ginggivostomatitis

-         parotiditis

-         selulitis wajah

-         neoplasma

Terapi

Tujuan terapi adalah menghilangkan infeksi, perbaikan gigi dan mencegah komplikasi .

Penatalaksanaannya meliputi :

1. mengeringkan pus

2. menghilangkan sumber infeksi

Page 3: Abses Pada Rongga Mulut

3. pemberian antibiotik, standar antibiotic yang sering digunakan adalah penicilin

amoksisilin dosis tinggi, dan jika pasien hipersensitif terhadap penisilin dapat digunakan

eritromisin atau metronidazol.

Prognosis

Prognosis baik karena abses dapat sembuh melalui terapi yang tepat. Preservasi gigi

memungkinkan untuk beberapa kasus

Komplikasi

-         kehilangan gigi

-         penyebaran infeksi pada jaringan lunak (selulitis wajah, Ludwig’s

angina)

-         penyebaran infeksi pada tulang rahang (osteomyelitis mandibula atau

maksila)

-         penyebaran infeksi pada daerah tubuh yang lain, menghasilkan abses

serebral, endokarditis, pneumonia, atau gangguan lainnya.

Pencegahan

Terapi yang tepat dari karies gigi menurunkan resiko terjadinya abses gigi.

ABSES ALVEOLAR

Infeksi ini terbatas pada daerah mulut dengan pembengkakan terpusat di sekitar alveolus yang

dekat dengan penyebabnya. Biasanya dalam 2 hari dapat terlihat gejala awal berupa

pembentukan pus dan meningkat menjadi pembengkakan yang berfluktuasi pada sisi labia-

buccal dari alveolus. Derajat dari gangguan sistemik biasanya ringan

ABSES PERIODONTAL

Abses periodontal disebabkan oleh proses destruktif akut atau kronis pada periodontium, yang

menghasilkan kumpulan pus yang terlokalisir, berhubungan dengan rongga mulut melalui sulcus

ginggiva dan sisiperiodontal lainnya (tidak berasal dari pulpa gigi)

Page 4: Abses Pada Rongga Mulut

Etiologi

Abses ini kemungkinan dibentuk dari oklusi atau trauma pada rongga periodontal pocket

menyebabkan perluasan infeksi dari pocket ke dalam jaringan sekitar. Hal ini disebabkan

masuknya makanan di sela-sela gigi satau penekanan dinding pocket akibat tindakan terapi

orthodentik atau kekuatan mengunyah yang tidak wajar. Normalnya sisa abses berada pada

jaringan periodontal, kemudian perkembangannya tergantung pada

-         virulensi, tipe dan jumlah organisme penyebab

-         kesehatan jaringan periodontal pasien

-         efisiensi dari mekanisme pertahanan tubuh host yang spesifik dan non

spesifik

Gambaran Klinis

-         onset cepat, gusi mengalami pembengkakan, berwarna kemerahan serta

terjadi perlunakan

-         nyeri yang berlanjut pada saat mengunyah dan pada tindakan perkusi

-         tidak ada gambaran radiografi yang spesifik, meskipun umumnya

berhubungan dengan periodontal pocket yang dalam

-          pus dari lesi biasanya akan mengering sepanjang permukaan akar ke

muara periodontal pocket; di dalam pocket pus dapat meluas melalui

tulang alveolar untuk bermuara ke sinus yang terbuka pada ginggiva

yang berdekatan

-         akibat drainase pus yang intermiten, infeksi cenderung terlokalisir,

pembengkakan ekstraoral bukan hal yang lazim

-         abses yang tidak diterapi akan mengarah ke destruksi yang lebih berat

dari jaringan periodontal dan tanggalnya gigi.

Mikrobiologi

Pada pemeriksaan mikrobiologi mikroorganisme penyebab infeksi yang umum ditemukan, yaitu

-         gram negative anaerob, seperti fusobacteria

-         streptococcus sp

Page 5: Abses Pada Rongga Mulut

-         golongan lain : spirochaeta sp, capnocytophaga sp, dan actinomyces sp

Terapi

Penilaian keadaan klinis penyakit berdasarkan riwayat penyakit sistemik pasien, seperti

diabetes. Jika prognosisnya buruk, dilakukan ekstraksi gigi. Namun, infeksi akut yang

berlangsung harus diatasi terlebih dahulu.

Irigasi pocket dengan larutan sodium klorida 0,9% yang hangat dan memberikan garam

pencuci mulut yang panas

Jika terjadi demam dan selulitis, berikan antibiotik : penicillin, eritromysin atau

metronidazol sebagai obat pilihan.

Drainase dianjurkan dan pembersihan subginggiva dilakukan untuk menghilangkan

calculus dan benda-benda asing.

Tabel 1. Oral Antimicrobial Therapy for Acute Dento-Alveolar Infection of Pulpal Origin, Necrotizing Ulcerative Gingivitis, Periodontal Abscess and Periodontitis

Antimicrobials  Adult Dosage  Pediatric Dosage Narrow-spectrum agents   Penicillin VK  250 – 500 mg q6h  50 mg /kg q8h Amoxicillin  500 mg q8h  15 mg / kg q8h Cephalexin£ 250 – 500 mg q6h  25 - 50 mg /kg /d q6-8h Erythromycin β 250 mg q6h  10 mg / kg q16h 

Azithromycin β€ 500 mg x 1d, then

250 or 500 mg q 24h 

10 mg / kg / d x 1d, then 5 mg / kg / d q24h x 4d 

Clarithromycin β 250 – 500 mg q12h or 1g PO q24h 

15 mg / kg / d q12h 

Doxycycline β βi 100 mg q12h 1 – 2 mg / kg q12h x 1d, then 1 – 2 mg / kg q 24h

Tetracycline β βi 250 mg q6h   12.5 – 25.0 mg / kg q12h Broad-spectrum agents     Clindamycin β 150 – 300 mg q8h  10 mg / kg q8h Amoxicillin / clavulanate  875 mg q12h  45 mg /kg q12h Metronidazole plus 1 of the following: β

250 mg q6h or 500 mg q12h 

7.5 mg / kg q6h or 15 mg / kg q12h 

Penicillin VK  250 – 500 mg q6h  50 mg /kg  or Amoxicillin  500 mg q8h  15 mg /kg q8h or Erythromycin β 250 mg q6h  10 mg / kg q8h 

Page 6: Abses Pada Rongga Mulut

 

Duration of therapy: 7 – 10 days. Consideration should be given to administering an initial loading dose of an antimicrobial as the first dose.

ABSES SUBPERIOSTEALDasar Diagnosis

Anamnesis

Gejala : rasa sakit sekali (dalam hitungan waktu yang sangat sempit 1-2 jam kemudian berkurang)

Pemeriksaan Asimetri Tanda infeksi Nyeri tekan (+) Fluktuasi (-) Tepi rahang teraba Fluktuasi (-)

Th/ :o Antibiotic sampai tenang

o Ektrasi gigi penyebab

ABSES SUB GINGIVAKeluhan : sering sakit pada gusi

Keadaan umum nampak karies pada anak dan karies tidak terawatt pada dewasaPemeriksaan :

o Ekstra Oral

Pembengkakan (-)o Intra oral :

Pembengkakan pada gusi (+) Fluktuasi (+) Periodontitis kronis

Th/ :o Antibiotic

o Ekstrasi gigi penyebab, tanpa incise fluktuasi (-)

Page 7: Abses Pada Rongga Mulut

ABSES SUBMUKOSAKeluhan : sakit hebat setelah 3-4 hari, bengkak pada mukosa intra oralPemeriksaan :

o Ekstra Oral :

Asimetri muka Tanda infeksi nyata Fluktuasi (-) Tepi rahang teraba

o Intra Oral :

Periodontitis akut Mucobuccal fold terangkat akibat timbunan pus Fluktuasi (+)

Th/ :o Incise absis intra oral

o Antibiotic

o Ekstrasi gigi penyebab

ABSES PERIMANDIBULARKeluhan : lemah, lesu, malaise, suhu badan naik, trismusPemeriksaan objektif :

o EO :

Pembengkakan (+) > 3 hari Tanda infeksi (+) jelas Tepi rahang tidak teraba Fluktuasi +/-

o IO :

Periodontitis akut Mucobuccal fold normal Fluktuasi (-)

Th/ :o Incise abses extra oral

o Antibbiotik

o Ekstrasi gigi penyebab, buccal infeksi

Abses sub palatinal/palatumKeluhan : sakit gigi rahang atas dan region palatum bengkakPemeriksaan objektif :

Page 8: Abses Pada Rongga Mulut

o EO :

Pembengkakan (+)o IO :

Periodontitis akut Palatum bengkak Fluktuasi (+)

Th/ :o Incise abses extra oral

o Antibiotic

o Ekstrasi gigi penyebab

Abses bucalKeluhan : abses pada space buccal (lateral : kulit pipi, medial : M. buccinators), disebabkan oleh gigi-gigi posterior rahanga atas, pembengkakan arcus zygomaticus sampai mandibula kdang sampai ke orbita, tanda klinis (sakit gigi (+), bengkak > 5 hari, trismus).Pemeriksaan objektif :

o EO :

Bengkak (+) Tanda infeksi jelas Fluktuasi (+)

o IO :

Periodontitis akut Mucobuccal fold normal

Th/ :o Incise abses extra oral bisa lewat intra oral dengan ditembuskan ke

daerah space buccalo Ekstrasi gigi penyebab, fokal infeksi

o Antibiotic, obat-obatan

o

Page 9: Abses Pada Rongga Mulut

PAPPER

ABSCESS PADA RONGGA MULUT

Disusun oleh:

Maria Yessica Sallyvania

Pembimbing

Drg. Luciana Maria K.D

Fakultas Kedokteran

Bagian Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut

RUMAH SAKIT IMMANUEL

Bandung

2011