Abs Trak

2
ABSTRAK Limbah kota merupakan salah satu masalah terbesar di Indonesia, termasuk di Banda Aceh yang memiliki populasi penduduk 249.282 jiwa dengan total volume limbah kota yang dihasilkan diperkirakan sekitar 14.956.920 liter per harinya. Dengan banyaknya limbah yang dihasilkan, akan timbul dampak yang cukup merugikan seperti penurunan kualitas air permukaan karena limbah kota dibuang langsung ke sungai dan kemungkinan penyebaran penyakit. Oleh karena itu, upaya pengolahannya sebelum dibuang ke lingkungan menjadi sangat penting meskipun masih relatif mahal. Salah satu metode konvensional pengolahan limbah cair yang dapat digunakan adalah trickling filter, namun memerlukan inovasi dalam penerapannya karena keterbatasannya. Penelitian ini mengusulkan upaya pengolahan limbah cair domestik di Kota Banda Aceh menggunakan metode trickling filter modifikasi menggunakan bahan serat alam yaitu sabut kelapa sebagai media packing, menggantikan pasir, atau gravel sebagai media packing pada trickling filter konvensional. Digunakan sabut kelapa, dikarenakan bentuknya yang lentur dan tidak kaku serta tidak mudah terdegradasi jika dibandingkan dengan serat alam lain. Secara detail tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh laju alir influent dalam mendegradasi kandungan COD, amoniak, dan nitrat dalam limbah. Sampel penelitian diambil dari saluran air di Komplek Perumahan Dosen Sektor Timur Unsyiah, Darussalam, Kota Banda Aceh. Tahapan penelitian yang pertama adalah persiapan packing yang akan diisi ke dalam reaktor. Selanjutnya umpan yang berupa limbah cair tersebut dipompakan dari atas reaktor trickling filter. Setelah mengalami proses di unit reaktor trickling filter dalam sequent waktu tertentu, effluent kemudian dianalisa kandungan COD, 1

description

test

Transcript of Abs Trak

Page 1: Abs Trak

ABSTRAK

Limbah kota merupakan salah satu masalah terbesar di Indonesia, termasuk di Banda Aceh yang memiliki populasi penduduk 249.282 jiwa dengan total volume limbah kota yang dihasilkan diperkirakan sekitar 14.956.920 liter per harinya. Dengan banyaknya limbah yang dihasilkan, akan timbul dampak yang cukup merugikan seperti penurunan kualitas air permukaan karena limbah kota dibuang langsung ke sungai dan kemungkinan penyebaran penyakit. Oleh karena itu, upaya pengolahannya sebelum dibuang ke lingkungan menjadi sangat penting meskipun masih relatif mahal. Salah satu metode konvensional pengolahan limbah cair yang dapat digunakan adalah trickling filter, namun memerlukan inovasi dalam penerapannya karena keterbatasannya. Penelitian ini mengusulkan upaya pengolahan limbah cair domestik di Kota Banda Aceh menggunakan metode trickling filter modifikasi menggunakan bahan serat alam yaitu sabut kelapa sebagai media packing, menggantikan pasir, atau gravel sebagai media packing pada trickling filter konvensional. Digunakan sabut kelapa, dikarenakan bentuknya yang lentur dan tidak kaku serta tidak mudah terdegradasi jika dibandingkan dengan serat alam lain. Secara detail tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh laju alir influent dalam mendegradasi kandungan COD, amoniak, dan nitrat dalam limbah. Sampel penelitian diambil dari saluran air di Komplek Perumahan Dosen Sektor Timur Unsyiah, Darussalam, Kota Banda Aceh. Tahapan penelitian yang pertama adalah persiapan packing yang akan diisi ke dalam reaktor. Selanjutnya umpan yang berupa limbah cair tersebut dipompakan dari atas reaktor trickling filter. Setelah mengalami proses di unit reaktor trickling filter dalam sequent waktu tertentu, effluent kemudian dianalisa kandungan COD, amoniak, dan nitratnya. Pada laju alir influent 0,526 L/menit dan waktu tinggal 1,6 jam, didapat penurunan kadar COD, amoniak, dan nitrat yang menunjukkan cukup signifikan, sehingga alat ini diperkirakan cukup mampu untuk mendegradasi turunan senyawa N (nitrogen) pada limbah cair kota.

Kata Kunci: Limbah cair kota, trickling filter modifikasi, serat sabut kelapa

1