Abs Trak

11
LAPORAN KASUS Manajemen Anestesi Pada Pasien Dengan Neoplasma Ovarium Kistik Disertai Dengan Atrial Septal Defek dan Sindroma Meigs Pradana Bayu Rakhmatjati*, Widya Istanto**, M. Sofyan Harahap** * Residen Bagian Anestesi dan Terapi intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro /RSUP Dr. Kariadi ** Staff Pengajar Bagian Anestesi dan Terapi intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro /RSUP Dr. Kariadi ABSTRAK Latar Belakang: Kistoma ovarium masih sering ditemukan karena kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan dan evaluasi sejak dini masih kurang, sebagian besar masyarakat baru berobat setelah mengetahui tumornya sudah besar dan sebelumnya telah mencoba pengobatan-pengobatan alternatif. Atrial septal defect (ASD) terjadi pada sepertiga dari penyakit jantung kongenital yang terdeteksi pada usia dewasa dengan frekuensi pada wanita lebih banyak dua sampai tiga kali dari pria. Secara anatomi ASD berasal dari pembentukan ostium sekundum pada daerah fossa ovalis (sering terletak di dekat bagian tengah dari septum interatrium dan bervariasi dari lubang yang tunggal sampai lubang septum yang luas), ostium primum (defek bantalan endokardium yang ditandai dengan lubang besar pada septum interatrial), atau sinus venosus yang terletak pada septum atrial atas. Sebagian besar ASD terjadi sebagai akibat mutasi genetik yang spontan. Sindrom Meigs merupakan gejala yang terdiri dari tumor ovarium benigna dengan

description

abstrak

Transcript of Abs Trak

LAPORAN KASUS

Manajemen Anestesi Pada Pasien Dengan Neoplasma Ovarium Kistik Disertai Dengan Atrial Septal Defek dan Sindroma MeigsPradana Bayu Rakhmatjati*, Widya Istanto**, M. Sofyan Harahap** * Residen Bagian Anestesi dan Terapi intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro /RSUP Dr. Kariadi

** Staff Pengajar Bagian Anestesi dan Terapi intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro /RSUP Dr. Kariadi ABSTRAK

Latar Belakang: Kistoma ovarium masih sering ditemukan karena kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan dan evaluasi sejak dini masih kurang, sebagian besar masyarakat baru berobat setelah mengetahui tumornya sudah besar dan sebelumnya telah mencoba pengobatan-pengobatan alternatif. Atrial septal defect (ASD) terjadi pada sepertiga dari penyakit jantung kongenital yang terdeteksi pada usia dewasa dengan frekuensi pada wanita lebih banyak dua sampai tiga kali dari pria. Secara anatomi ASD berasal dari pembentukan ostium sekundum pada daerah fossa ovalis (sering terletak di dekat bagian tengah dari septum interatrium dan bervariasi dari lubang yang tunggal sampai lubang septum yang luas), ostium primum (defek bantalan endokardium yang ditandai dengan lubang besar pada septum interatrial), atau sinus venosus yang terletak pada septum atrial atas. Sebagian besar ASD terjadi sebagai akibat mutasi genetik yang spontan. Sindrom Meigs merupakan gejala yang terdiri dari tumor ovarium benigna dengan ascites dan efusi pleura yang menghilang setelah reaksi tumor. Penatalaksanaan anestesi pada pasien dengan Neoplasma Ovarium Kistik disertai dengan penyakit jantung bawaan Atrial Septal Defek dan Sindrom Meigs merupakan suatu tantangan karena membutuhkan persiapan yang matang dan memiliki resiko tinggi selama periode perioperatif.Kasus: Seorang wanita 46 tahun dengan Neoplasma Ovarium Kistik disertai dengan penyakit jantung bawaan ASD dan sindroma Meigs direncanakan tindakan salfingo-ooforektomi unilateral dan pemeriksaan frozen section (fs) dan jika ganas akan dilanjutkan total abdominal histerektomi. Dari pemeriksaan pra operasi didapatkan keluhan benjolan pada perut pasien yang semakin lama semakin membesar seperti hamil 8 bulan. Pada pemeriksaan penunjang USG Abdomen didapatkan massa kistik dengan bagian padat disertai cairan bebas intra Abdomen, pada pemeriksaan X- foto thorax didapatkan efusi pleura kanan setinggi costae VII-VIII dan pada EKG didapatkan iskemik inferior dan iskemik antero septal lalu dilakukan Echocardigraphy didapatkan ASD II diameter 11-12 mm, PH mild, TR mild to moderate dengan LVEF 78%.

Manajemen anestesi menggunakan general anesthesia induksi menggunakan propofol 100 mg rocuronium 30 mg dan fentanyl 100 mcg lalu dilakukan intubasi. Ventilator di setting menggunakan volume pressure dengan volume tidal 400cc, maintenance menggunakan sevoflurane 1 MAC dengan campuran Air dan O2 dengan perbandingan 1:1 tanpa menggunakan N2O.Operasi berlangsung selama 3 jam dengan hemodinamik yang terjaga dengan baik, Neoplasma Ovarium Kistik berhasil diangkat secara utuh, perdarahan intraoperative 1500 ml cairan ascites 3500 ml dan produksi urin 1500ml. Post operasi pasien dirawat di ruang intensive untuk monitoring secara ketat dan pemberian analgetik yang adekuat.Ringkasan: Managemen anestesi telah dilakukan pada seorang wanita 46 tahun dengan Neoplasma Ovarium Kistik disertai dengan ASD dan sindroma meigs, Pasien dikelola dengan anestesi umum dengan nafas kendali. Pada saat operasi penting diperhatikan untuk mencegah resiko regurgitasi-aspirasi, mencegah supine hypotension/ aorto-caval compression, ketersediaan volume intravaskuler, pencegahan hipotermia intra dan pasca operasi, serta ventilasi yang adekuat untuk menjaga hemodinamik tetap stabil.Kata Kunci: Neoplasma Ovarium Kistik, Atrial Septal Defek, Sindroma Meigs, Anestesi Umum

PENDAHULUAN

Kistoma ovarium masih sering ditemukan karena kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan dan evaluasi sejak dini masih kurang, sebagian besar masyarakat baru berobat setelah mengetahui tumornya sudah besar dan sebelumnya telah mencoba pengobatan-pengobatan alternatif.

Atrial septal defect (ASD) terjadi pada sepertiga dari penyakit jantung kongenital yang terdeteksi pada usia dewasa dengan frekuensi pada wanita lebih banyak dua sampai tiga kali dari pria. Secara anatomi ASD berasal dari pembentukan ostium sekundum pada daerah fossa ovalis (sering terletak di dekat bagian tengah dari septum interatrium dan bervariasi dari lubang yang tunggal sampai lubang septum yang luas), ostim primum (defek bantalan endokardium yang ditandai dengan lubang besar pada septum interatrial), atau sinus venosus yang terletak pada septum atrial atas (gambar 1). ASD sekundum terjadi sekitar 75% dari semua kasus ASD. Kelainan jantung tambahan yang mungkin terjadi pada masing-masing defek adalah prolaps katup mitral (ostium sekundum), dan regurgitasi mitral sampai dengan adanya celah pada katup mitral anterior (ostium primum). Sebagian besar ASD terjadi sebagai akibat mutasi genetik yang spontan.

Gambar 1 ASD sekundum yang terletak pada tengah dari septum interatrial. Aliran darah berjalan sesuai peningkatan tekanan dari atrium kiri (LA) ke atrium kanan (RA). Terjadi aliran darah dari kiri ke kanan yang disertai peningkatan aliran darah yang melaui arteri pulmonalis (PA). Penurunan resistensi vaskuler sistemik atau peningkatan resistensi vaskuler pulmonal akan menurunkan perbedaan tekanan sepanjang kelainan, menyebabkan perubahan pada shunt ini.

Akibat dari ASD tergantung dari lokasi terjadinya dan efek aliran darah dari atrium ke tempat lainnya; arah dan besarnya shunt menggambarkan besarnya defek dan komplikasinya pada ventrikel. Kelainan yang kecil (diameter