aBab-30-TenagaHP&KKdiPerusahaan-1

download aBab-30-TenagaHP&KKdiPerusahaan-1

If you can't read please download the document

Transcript of aBab-30-TenagaHP&KKdiPerusahaan-1

276-310Bab XXX Tenaga-tenaga higene perusahaan dan kesehatan kerja di perusahaanA. DOKTER PERUSAHAAN Perusahaan adalah tempat berhadapannya, atau kadang-kadang pertentangan kepentingannya, dua golongan, yaitu pengusaha dan pekerja. Terutama hal ini berlaku untuk perusahaan-perusahaan swasta, yang pekerja-pekerja memperjuangkan kesejahteraan dengan kesehatan sebagai salah satu segi dari padanya, dan yang pengusahanya memperjuangkan keuntungan yang besar. Antara kesejahteraan pekerja dan keuntungan pengusaha terdapat pertentangan kepentingan. Dan dokter sesungguhnya berada dalam pertentangan kepentingan ini. Maka banyaklah yang bertanya, di manakah dokter berdiri, kepada siapakah ia harus memihak. Jawabnya : Tidak kepada siapa-siapa, tetapi dokter perusahaan harus bekerja sebagai dokter yang mematuhi sumpahnya dan obyektif sejujur-jujur-nya. Ia memberikan surat istirahat bukan karena memihak kepada pekerja, melainkan atas pengetahuannya, bahwa pekerja yang bersangkutan adalah sakit dan istirahat sungguh perlu baginya. Dokter perusahaan menyatakan bahwa seorang pekerja adalah cacat atau sakit hingga tak mampu bekerja lagi bukan karena atas desakan pengusaha, melainkan karena keadaannyalah bcnar-benar demikian adanya. Bila seorang dokter perusahaan bertindak benar-benar sebagai seorang dokter, ia tidak akan menemui kesulitan-kesulitan. Sebaliknya, apabila ia memihak, ia akan mcndapat kesukaran yang tidak sedikit.277Bahwa adanya dokter di perusahaan sangat bermanfaat untuk kesehatan pekerja perusahaan itu tidak menjadi soal lagi. Hal itu adalah pasti. Yang lebih penting untuk dijawab ialah pertanyaan, apakah manfaatnya ada dokter untuk perusahaan keseluruhan. Jawabnya sebagai berikut : Dokter dalam perusahaan membantu pengusaha dalam seleksi pekerja-pekerja untuk pekerjaan tertentu, meninggikan keadaan kesehatan pekerja-pekerja, penempatan yang tepat dari seorang pekerja sesuai dengan kesehatan jasmani dan rokhaninya, PPPK - pengobatan-perawatan terhadap kepada penyakitpenyakit mendadak, meninggikan kesehatan hngkungan di tempat kerja dan masyarakat pada umumnya bekerja sama dengan dokter-dokter luar, melindungi konsumen konsumen melalui pengetahuannya tentang toksikologi industri. Dengan bantuannya seperti tersebut di atas kepada pengusaha, maka diharapkan meningginya kesehatan para pekerja, menurunnya angka-angka kematian, diperbaikinya effisiensi produktivitas, dan moral kerja, menurunnya absenteisme, menurunnya angka kecelakaan, menurunnya angka pindah-pindah dan ganti-ganti pekerjaan, menurunnya biaya-biaya pengobatan, bertambah baiknya penempatan para pekerja sesuai dengan kecocokan jasmani dan emosi, dan bertambah baiknya hubungan kerja. Dengan keuntungan-keuntungan sebagai akibat adanya dokter di perusahaan seperti apa yang diurutkan di atas, maka daya hidup dan daya guna perusahaan akan bertambah besar. Dokter-dokter perusahaan agak lain dari dokter yang praktek umum, yang hanya memeriksa yang sakit dan mengobatinya. Dokter perusahaan selain itu harus mengadakan pencegahan penyakit umum, penyakit-penyakit akibat kerja dan kecelakaan, harus menjalankan kedokteran konstruktif, yaitu seperti tercermin dalam tujuan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja atau berkala, serta juga harus menjalankan usaha-usaha preventif untuk masyarakat tertutup antara lain dengan immunisasi. Untuk pekerjaannya yang lain dari pekerjaan dokter umum tersebut, dokter perusahaan harus mengetahui proses produksi dan unit-unit operasinya dalam perusahaan, jenis pekerjaan, dan bahan-bahan yang digunakan dalam perusahaan. Baru dengan pengetahuan yang cukup tentang hal-hal itulah, dokter perusahaan dapat bekerja sebaik-baiknya. Dokter perusahaan harus mempunyai perhatian tentang perkembangan perusahaan, bahkan ia harus memberikan petunjuk-petunjuk tentang toksikologi industri kepada pimpinan perusahaan. Dalam rangka menuju sasaran yaitu kesehatan dan produktivitas kerja yang setinggitingginya, fungsi dari seorang dokter perusahaan menjadi sebagai berikut : 1. Melindungi para pekerja terhadap sesuatu bahaya kepada kesehatan dan effek buruk kepada effisiensi dan produktivitas kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan atau kondisi-kondisi tempat di lingkungan pekerjaan. 2. Membantu ke arah penyesuaian fisik dan mental para pekerja, khususnya penyesuaian pekerjaan kepada para pekerja dan penempatan mereka yang cocok kepada pekerjaannya, sehingga para pekerja sehat dan produktif. 3. Membantu tercapainya dan terpeliharanya derajat kesehatan fisik dan mental serta effisiensi dan produktivitas para pekerja setinggi-tingginya.2781. 2. 3. 4. Atas dasar fungsi-fungsi dimaksud, ruang lingkup kegiatan seorang dokter perusahaan meliputi : Penyelenggaraan usaha-usaha kuratif, yang menjamin keadaan penyakit umum dalam tingkat serendah mungkin dan menjamin persyaratan derajat kesehatan dan effisiensi kerja yang maksimal. Pencegahan-pencegahan yang ditujukan kepada penyakit-penyakit umum melalui berbagai usaha seperti imunisasi dan vaksinasi, pendidikan kesehat-an, dan lain-lain. Pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, periodik dan khusus, termasuk, bila perlu, pemeriksaan-pemeriksaan biologis dan radiologis; pemeriksaan-pemeriksaan tersebut harus menjamin pengamatan khusus pada golongan-golongan pekerja tertentu seperti wanita, anak-anak dan orang muda (bila ada) dan orang-orang cacat. Maksud pemeriksaan ini ditujukan untuk memperoleh keserasian yang paling tepat diantara pekerja dan pekerjaannya. Pemberian nasehat kepada pimpinan perusahaan dan pekerja pada penempatan atau penempatan kembali para pekerja sesuai dengan prinsip "tenaga kerja yang paling sehat untuk pekerjaan yang paling sehat" yang menjamin effisiensi dan produktivitas setinggi-tingginya. Pengamatan penyesuaian para pekerja, khususnya mereka yang cacat, sesuai dengan kemampuan fisiknya, ikut serta dalam rehabilitasi dan latihan kembali para pekerja demikian serta memberikan nasehat-nasehatyang diperlukan, agar tenaga kerja yang cacat tetap sehat dan produktif yang maksimal. Pemberian pandangan dan ikut serta dalam penyelenggaraan analisa jabatan dengan tinjauantinjauan kepada keadaan higene, fisiologis dan psikologis, yang memungkinkan tenaga kerja sehat dan produktif dalam pekerjaannya. Pengenalan semua faktor dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi kesehatan dan effisiensi kerja dan pemberian nasehat tentang hal itu kepada pimpinan perusahaan. Ikut serta dengan bagian atau badan lain dalam perusahaan dalam pencegahan kecelakaan, penyakit-penyakit akibat kerja serta gangguan effisiensi dan produktivitas kerja, serta dalam pengawasan alat perlindungan diri dan penggunaannya, dan memberikan nasehat kepada pimpinan perusahaan dan pekerja dalam hal itu. Pemberian nasehat kepada pekerja secara perorangan atas permintaan mereka mengenai suatu penyakit atau gangguan kesehatan dan effisiensi kerja yang mungkin terjadi atau bertambah buruk dalam mengerjakan pekerjaaan. Latihan PPPK kepada para pekerja, cara pengawasan dan pemeliharaan alat-alat PPPK dengan kerja-sama dengan bagian-bagian lain dan perusahaan. Pemberian nasehat tentang fasilitas-fasilitas yang dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja seperti dapur, kantin, rumah-rumah. perusahaan, dan bila perlu tentang pemberian makanan kepada para pekerja. Penyelenggaraan program perbaikan gizi para pekerja melalui pendidikan serta pembinaan nasehat tentang gizi kepada pimpinan perusahaan atau pekerja. Ikut serta dan pemberian pandangan dalam kegiatan-kegiatan keluarga berencana, rekreasi, higene mental, dan lain-lain. Pengumpulan dan penilaian secara periodik statistik-statistik tentang kesehatan perusahaan. Penelitian-penelitian dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja atau bekerja sama dalam riset dengan badan-badan lain.5. 6.7. 8. 9.10. 11. 12. 13. 14. 15.279Dokter perusahaan bertanggung jawab mengenai soal kesehatan para pekerja kepada pimpinan perusahaan, namun sebagai seorang dokter iapun tanggung jawab pula kepada dokter yang memimpin dinas kesehatan daerah tempat terdapatnya perusahaan dan dokter yang memimpin inspeksi higene perusahaan dan kesehatan kerja. la harus membuat laporan-laporan tentang jumlah dan jenis penyakit dari penderita-penderita. Ia harus pula melaporkan penyakit-penyakit yang tergolong kepada penyakit menular dan karantina. Dokter perusahaan harus mempunyai hubungan baik dan kerja-sama erat dengan dokter-dokter luar. Ia harus mengatur konsult ke dokter-dokter ahli, bilamana diperlukan. Ia kadang-kadang perlu pula mengatur penggunaan fasilitas-fasilitas kesehatan di masyarakat untuk kepentingan kesehatan para pekerja dan pimpinan perusahaan, misalnya rumah sakit. Malahan di beberapa negara dokter perusahaan hanya mengobati penyakit-penyakit dan kecelakaan-kecelaka-an akibat kerja, dan sama sekali tidak mengobati penyakit-penyakit umum, melainkan oleh dokter-dokter umum atau spesialis di luar. Namun untuk negara kita dokter perusahaan juga memeriksa dan mengobati penyakit-penyakit umum itu, bahkan kadang-kadang tidak jarang harus memikul pula beban kesehatan masyarakat yangtinggal sekitar suatu perusahaan yang ia bekerja padanya. Kedokteran dalam perusahaan telah merupakan suatu profesi. Lapangan kerja dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja terbuka luas. Maka dari itu, latihan kearah speasialisasi sangat dirasakan. Latihan tersebut merupakan kegiatan dari Lembaga Nasional Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Sesuai dengan kebutuhan dan kemungkinan, kursus-kursus jangka pendek lebih menguntungkan dari pada kuliah satu tahun untuk tingkat akademi. Latihan mengarah kepada pemberian sertifikat bagi para dokter yang bekerja dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja. Adapun daftar pelajaran dan isi serta jumlah jam yang dipakai adalah sebagai berikut :280DAFTAR 30 KURIKULUM LATIHAN DOKTOR PERUSAHAAN Nomor Urut 01 Mata pelajaran Problematik Higene perusahaan dan Kesehatan kerja Jumlah Jam 2 Isi pelajaran a. Kesehatan Masyarakat Higene perusahaan dan Kesehatan kerja b. Kondisi-kondisi kesehatan dari masyarakat tenaga kerja. c. Pola organisasi. d. Latihan, pelayanan, riset dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja e. Program Pembangunan hiperkes secara nasional Sejarah kemajuan higene perusahaan dan kesehatan kerja a. Arah perkembangan organisasi pada perusahaan besar. b. Problematik perusahaanperusahaan menengah dan kecil a. Pengetrapan kedokteran pencegahan dalam industri b. Pencegahan medis. c. Aspek-aspek tehnis daarihigeneperusahaan dan kesehatan kerja. d. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan berkala a. Penyusunan anggaran biaya higene perusahaan dan kesehatan kerja. b. Problematik yang biasa timbul seperti meningkatnya biaya kesehatan. c. Standardisasi struktur dan prosedur dalam hubungan biaya a. Cara melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan berkala. b. Pemakaian formulir, standard pemeriksaan, dan Iain-lain. c. Tanggung jawab dokter dan bagian personalia a. Undang-Undang tentang ketenaga kerjaan : UU ttg Pokok Tenaga Kerja, UU Kerja, dIl. b. Undang-undang dan peraturanperaturan ttg higene perusahaan dan kesehatan kerja.02Organisasi higcne perusaha-an dan kesehatan kerja pada tingkat perusahaan Pengetrapan kesehatan masyarakat dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja203204Anggaran biaya kesehatan di perusahaan205Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan periodik206Per-undang-undangan207Diagnosa penyakit akibat kerja208Statistik sebagaimana diterap-kan dalam higene perusahaan209Pneumokonioses210Penyakit kulit akibat kerj228111 Program pemeliharaan pendengaran dalam industri Higene perusahaan 212213Ergonomi214Penyakit-penyakit psikosoma-tik dan kelelahan psikologis dalam perusahaan2c. Undang-Undang dan peraturanperaturan tentang keselamatan kerja. d. Perundang-undangan yg sedang atau perlu dikembangkan. e. Pelaksanaan dari berbagai perundang-undangan seperti UU Konpensasi, dan Iain-lain a. Perbatasan dari penyakit akibat kerja. b. Cara-cara diagnosa. c. Uraian tentang berbagai penyakit. d. Pcrkembangan kemampuan untuk pengenalan dan evaluasi bahaya a. Pencatatan dan pelaporan. b. Statistik vital dan indeks-indeks kesehatan. c. Hipotesa dan uji statistik. d. Problematik yang ada a. Detinisi dan klasifikasi. b. Uraian-uraian tentang penyakitpenyakit tergolong kepada pneumokonioses. c. Diagnosa dan terapi. d. Usaha-usaha pencegahan Penyakit e. Problematik tersebut di Indonesia a. Perbatasan. b. Sebab-musabab dan besamya problematik. c. Diagnosa dan terapi. d. Usaha-usaha pencegahan a. Ketulian akibat kerja. b. Pencegahan medis dan tehnis. c. Tehnik menggunakan peralatan evaluasi a. Perbatasan higene perusahaan. b. Faktor-faktor fisik: penerangan, pengaturan suhu, pengendalian kebisingan, dIl. c. Faktor-faktor kimia: toksikologi industri, N.A.B., evaluasi dan koreksi tempat kerja, dIl. d. Besarnya problematik. (Termasuk pekerjaan laboratorium) a. Definisi. b. Peranan ergonomi dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja. c. Pengetrapan ergonomi a. Perbatasan kelelahan dalam industri b. Definisi penyakit-penyakit psikosomatik c. Besarnya persoalan d. Usaha-usaha pencegahan. e. Perbatasan psikologi industri. f. Uji kejiwaan dalam hubungan pekerjaan.15Evaluasi kejiwaan dalam industri216Berbagai penyakit umum dalam hubungan pekerjaan217 18Sanitasi Industri Penelitian dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja219Keluarga berencana dalam perusahaang. Faktor psikologis sebagai penyebab penyakit. h. Aplikasi praktis a. Perbatasan psikologi industri. b. Uji kejiwaan dalam hubungan pekerjaan. c. Faktor psikologis sebagai penyebab penyakit. d. Aplikasi praktis a. Pemburukan penyakit umum oleh karena keadaan pekerjaan. b. Penyakit jantung dan pekerjaan. c. Penyakit ginjal dan pekerjaan. d. Problematik penyakit paru-paru dalam perusahaan a. Pembuangan sisa industri. b. Standard bangunan perusahaan. c. Standard perumahan karyawan a. Problematik riset dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja. b. Metoda penelitian. c. Hipotesa dan uji statistik. d. Pekerjaan kepustakaan a. Program keluarga berencana nasional. b. Peranan organisasi kesehatan perusahaan.282Salah satu tugas penting dari dokter yang melayani kesehatan perusahaan adalah pemeriksaan sebelum kerja, berkala dan khusus. Pemeriksaan sebelum kerja ditujukan, agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan membahayakan tenaga kerja lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan-nya. Kepada calon tenaga kerja baru, pemeriksaan sebelum kerja juga berarti melindungi dirinya dari kemungkinan bahaya atau ketidak cocokan akibat tidak serasinya kesehatan dan pekerjaannya. Pemeriksaan berkala dimaksudkan untuk mempertahankan dan meninggikan derajat kesehatan dari tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan yang segera perlu dikendalikari dengan usaha-usaha pencegahan. Frekwensi pemeriksaan periodik tergantung dari besarnya bahaya, berbeda dari satu bulan sampai kepada satu tahun. Pemeriksaan khusus dilakukan atas dasar dugaan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan kepada tenaga kerja atau golongan-golongan karyawan tertentu. Dokter harus melakukan pemeriksaan secara cermat sesuai dengan keahlian dan tugasnya, sehingga kelainan-kelainan dapat ditemukan. Selanjutnya dilampirkan formulir pemeriksaan kesehatan seperti di bawah ini. Contoh Formulir Pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan Kesehatan RAHASIA DOKTER a. sebelum bekerja. b. sebelum pindah pekerjaan. c. berkala Pas fotoDiisi oleh calon pekerja Kebangsaan Nama lengkap Tempat & tgl lahir Alamat rumah Nama dan alamat kerja Status keluarga Penghasilan bersih Pekerjaan-pekerjaan Jenis kelamin AgamaMenikah/belum menikah/cerai/suami atau istri meninggal*) Rp (sehari/seminggu/sebulan) (yang akan/masih dilakukan)Ijazah-ijazah dan pendidikan : Dokter pribadi Tgl terakhir pergi kedokter, Apakah keluarga ada yang menderita penyakit-penyakit turun temurun, Obat yang saudara makan sebagai kebiasaan : Kebiasaan-kebiasaankeperluannya (berobat atau keuring) jiwa, syaraf, menular, kencing manis, dan lain-lain*). (misalnya vitamin, obat tidur, obat bius, dan lain-lain) merokok, minum minuman keras, candu, morfin dan lain lain*).283Apakah saudara sedang/pernah mengalami penyakit-penyakit : (berilah tanda). 01. Otak/sampar. 02. Mata. 03. Telinga. 04. Hidung. 07. Gigi geligi. 10. Paru. 13. Perut. 16. Hati, limpa. 19. Kandung Kencing. 22. Tungkai, kaki, jari 25. Kulit. 28. Pusing, gelap. 31. Penglihatan kabur. 34. Pingsan. 37. Jantung berdebar. 40. Muntah keluar darah. 43. Kurang napsu makan. 46. Berak darah. 49. Tungkai, kaki bengkak. 52. Perdarahan di bawah kulit 55. Banyak keringat. 58. Kelamin (kotor). 61. Encok. 64. Kencing manis. 05. Tenggorok. 08. Leher, tengkuk. 11. Jantung. 14. Lambung. 17. Ginjal. 20. Anggauta kelamin. 23. Tulang. 26. Rambut rontok. 29. Sering sakit kepala. 32. Pilek, tersumbat. 35. Sesak napas, bengkak. 38. Batuk-batuk lama. 41. Sakit perut, ulu hati. 44. Enek, muntah-muntah 47. Kencing sakit. 50. Pembuluh darah berkelok2. 53 Kulit, mata kuning. 56. Burut (hernia). 59. Kejang-kejang. 62 Lumpuh. 65. Gangguan jiwa. 06. Mulut, lidah. 09. Kelenjar gondok. 12. Dada, punggung. 15. Usus. 18. Pinggang. 21. Lengan, tangan jari. 24. Persendian 27. Lain-lain 30. Pendengaran kurang 33. Suara serak. 36. Dada sakit 39. Batuk keluar darah. 42. Berak-berak. 45. Sukar buang air besar 48. Kencing berdarah, nanah 51 Gatal-gatal. 54. Badan merasa dingin. 57. Bawasir (ambein). 60. Malaria. 63. Tumor. 66. Lain-lain.Apakah saudara pernah dibedah (operasi), bagian mana, dimana, dirawat berapa lama? Apakah saudara pernah mengalami kecelakaan, kapan, dimana, cacad, akibatnya? Apakah saudara pernah dirawat dirumah sakit untuk penyakit? Ikut latihan kemiliteran/ditolak karena kesehatannya? Diganti kerugian oleh perusahaan/assuransi akibat kecelakaan/penyakit? Cacad-cacad jasmani/rokhani yang mengganggu pekerjaan: Pekerjaan-pekerjaan lain diluar jam kerja untuk menambah penghasilan, berapa jam sehari? Apakah Sdr.: a. benar-benar suka dengan pekerjaan yang sdr.(akan) lakukan? b. terpaksa, karena tidak ada pekerjaan lain? c.hanya coba-coba, barangkali cocok dengan keinginan/kecakapan? Olah raga dan lain-lain hobby : Riwayat pekerjaan: Sejak pertama-tama mulai bekerja/meninggalkan bangku sekolah sampai sekarang. Tiap macam pekerjaan supaya diperinci : Bab 1. nama pekerjaan,2.telah berapa lama melakukan pekerjaan itu, 3.berapa jam sehari melakukan pekerjaan itu, 4.alat-alat, bahan-bahan apa yang dipakai dalam melakukan pekerjaan itu, 5.lingkungan/tempat kerjanya yang mungkin sekali guan-gangguan kesehatannya,mengakibatkangang-2846. cara hidupnya diluar jam kerja yang barangkali berhubungan erat dengan penyakitnya/gangguan kesehatannya. Bab 1 2 3 4 5 6Hanya untuk (calon) pegawai wanita : Cyclus (daur, gelombang) haid (datang bulan)..hari. Teratur/tidak Perbedaan........................hari. Tiap haid berlangsung................................hari. Gangguan-gangguan, misalnya sakit perut dan sebagainya? Apakah gangguan itu sampai mengakibatkan tidak dapat bekerja? Berapa lama?. Jumlah kehamilan.................................... kali. Sekarang sedang hamil? Berapa minggu? Tanggal haid terakhir: Umur masing-masing anak yang hidup : 1. 2. 3 . 4 5. 6 . Apakah Sdr. pernah menderita penyakit kandungan? Berobat kepada dokter/bidan? Lain-lain : Penyakit jabatan (akibat kerja) : Apakah sdr. pernah/sedang mendapat cedera/penyakit gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh/bersangkut-paut dengan pekerjaannya? Diantaranya a. Fisik suhu tinggi/rendah, kelembaban udara, gaduh suara, penerangan silau/gelap, tekanan udara tinggi/rendah*) b. Kimiawi Gas, larutan, cairan, benda padat, lain-lain c. Hayati Serangga, parasit, jamur, kuman, lain-lain. 285 d. Faal kerja pekerjaan terlalu be rat tanpa istirahat menjemukan la in-lain *) e. Jiwa pekerjaan tidak sesuai dengan keinginan/kecakapannya, tidak dapat bekerja sama dengan teman sekerja/atasan/bawahannya, dan Iain-lain*) Bilamana ada, apakah saudara telah dirawat/diobati sampai sembuh? menderita cacat oleh karenanya? dipindahkan kepekerjaan lain? kembali kepekerjaan yang sama? berhenti bekerja? Keterangan Iain-lain : Pemeriksaan oleh dokter penguji kesehatan Kelainan-kelainan bentuk badan : Suhu badan : C Denyut nadi : Be rat badan : kg. Tekanan darah Tinggi badan : cm Kepala dan muka : kelainan-kelainan Mat a : Telinga :Keadaan umum : /min. Sistole mmHg Diastole mmHg Rambut: Penglihatan Pendengaran Pembawaan:Hidung : Tenggorokan : Lidah : Rongga mulut : Gigi-geligi oleh Dokter Gigi: Leher : kelainan-kelainan Kelenjar gondok : THORAX : Kelainan-kelainan Jantung : Paru : ABDOMEN Kelainan-kelainan Hati : Limpa : Ginjal : GENITALIA : Tulang punggung (vertebrae) :Suara :Punggung Pinggang :286 Ekstremitas Tangan : lengan atas, Kaki tungkai atas, Kulit oleh dokter akhli kulit : Refleks-refleks : pupil, patela, achilles, patologik kaku.lengan bawah, tungkai bawah Koordinasi otot : kidal, langkah (gait), tremor, paralyse/parese,PEMERIKSAAN SINAR TEMBUS oleh dokter akhli rontgen/paru-paru PEMERIKSAAN LABORATORIUM : Darah hemoglobin, Serologis jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, hitung jenis. laju endapan malaria Iain-lain Urine berat jenis reaksi reduksi protein bilirubin urobilin Iain-lain. Pencernaan sel-sel darah telur cacing entamoeba histolitika parasit lain Iain-lain. Golongan darahWR Kahn VDRL Murata Lain lainSedimen :FaecesLain-lain: Atas dasar hasil pemeriksaan (calon) pekerja ini dapat diterima, dengan perbatasan-perbatasan yaitu tidak diperbolehkan: (beri tanda x). 1. Bekerja, terkecuali pekerjaan duduk. 2. Angkat berat. 3. Angkat lebih dari kg. 4. Berulang jongkok, membongkokkan tubuh.2875. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. Banyak jalan. Banyak berdiri. Naik tangga. Terkena debu. Terkena gas-gas, uap, kimiawi, asap Melihat jarak jauh. Melihat jarak dekat. Membedakan warna. Membedakan kesan dalam (=ruang). Mendengarkan dengan baik. Disekitar mesin/alat-alat yang bergerak Menggunakan alat-alat yang bergerak Mengemudikan kran/kendaraan. Tekanan alat-alat yang bergetar. Tekanan pelarut-pelarut, cairan kimiawi Terkena bahan-bahan yang mengganggu mat* lekanan gaduh suara. Terkena bahan-bahan yang mengganggu kulit. Bekerja tanpa kaca-mata. Bekerja tanpa pelindung perseorangan. Lain-lain.Calon pekerja ini tidak diterima /harus pindah pekerjaan/berhenti bekerja/ berobat, karena: Alasan-alasan : Dokter yang memeriksa : Tanggal TandatanganB. PERAWAT DALAM PERUSAHAAN Seorang dokter adalah amat perlu untuk menyelenggarakan kesehatan perusahaan dan biasanya di atas pundaknyalah dibebankan tanggung jawab untuk pengarahan kegiatan secara keseluruhan. Walaupun dokter adalah satu-satunya yang mempunyai keakhlian untuk mentafsirkan fakta-fakta menyangkut seorang karyawan dan kesehatannya, ia harus mempunyai kepercayaan kepada anggota-anggota team dengan berbagai keakhlian, yang antara lain adalah perawat yang membantu dokter .perusahaan.288Manfaat dan kegunaan seorang perawat di perusahaan terlihat dari tumbuh serta berkembangnya suatu cabang perawatan khusus, disebut "Occupational Health Nursing". Permanent Commission and International Association on Occupational Health mempunyai panitia khusus dalam lapangan ini. Seorang perawat dalam perusahaan merupakan pembantu utama bagi dan mewakili dokter perusahaan, apabila yang disebut terakhir ini tidak berada di tempat. Ia berada dalam hubungan sangat rapat dengan karyawan melebihi unsur-unsur lain dalam team kesehatan. Bagi kebanyakan karyawan, ia sering-sering merupakan satu-satunya gambaran dari segala usaha kesehatan di perusahaan. Bahkan sering disebut-sebut sebagai "Ibu" dalam perusahaan. Hal ini terutamadikarenakan dialah yang berada di perusahaan, sedangkan pada umumnya para dokter perusahaan biasanya merupakan tenaga part-time. Bahwa keadaan ini mengakibatkan lebih besarnya tanggung jawab perawat tersebut, tidak usah dipersoalkan lagi. Maka akibat dari inilah timbul masalah-masalah khusus dalam perawatan di dunia industri. Persyaratan tertentu dikehendaki bagi perawatan dalam perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya mensyaratkan fungsi-fungsi perawatan tertentu, namun tetap tidak bertentangan dengan praktek kedokteran. Maka dari itu, perlu disusun suatu pedoman tentang : 1. Kwalifikasi, fungsi, tanggung jawab dan hubungan dalam pekerjaan dari seorang perawat dalam hiperkes. 2. Standard tata-kerja untuk PPPK dan perawatan dalam perusahaan. Perawatan dalam hiperkes tidak saja berlaku bagi perusahaan industri saja tetapi juga pada usahausaha dagang, kantor-kantor, dan Iain-lain. Maka dari itu, istilah yang tepat adalah perawatan hiperkes sebagai terjemahan "occupational health nursing" dari pada perawatan industri, yaitu terjemahan "industrial nursing". Oleh karena itu selanjutnya akan dipergunakan istilah-istilah perawat atau perawatan Hiperkes, sesuai dengan istilah yang disetujui dalam Pertemuan Perawat tentang Penerapan Occupational Health Nursing pada tanggal 23 s/d 26 Maret 1970 di Jakarta. Seorang perawat hiperkes adalah seorang yang berijazah perawat dan memiliki pengalaman/training perawatan dalam hiperkes dan bekerja menjalani kesehatan tenaga kerja di perusahaan atau perniagaan. Ia adalah lulusan Sekolah Perawat, terdaftar resmi pada Dinas Kesehatan setempat dan legal mendapat izin untuk bekerja sebagai seorang perawat. Syarat-syarat kepribadiannya adalah kesehatan yang baik, berakhlak baik, berwibawa, mempunyai sifat kepemimpinan, mempunyai rasa tanggung jawab, disiplin, memiliki daya kreatif, pandai bergaul dalam pekerjaan dan masyarakat, serta penuh dedikasi. Suatu syarat yang sangat penting adalah pengetahuan dan ketrampilan dalam dasardasar dan tehnik-tehnik perawatan, serta juga dalam soal pertolongan pertama pada kecelakaankecelakaan ringan dan keadaan darurat yang berat. Pengalaman dalam pekerjaan perawatan pada suatu usaha kesehatan perusahaan, jawatan kesehatan masyarakat, atau rumah sakit, dan dilengkapi dengan suatu latihan/pendidikan khusus perawatan industri, sangat dihargai. Pengetahuan-pengetahuan yang perlu dimilikinya, selainnya perawatan, meliputi Undang-Undang Kompensasi dan Asuransi Kesehatan, Perundang-undangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, penyakit-pnyakit akibat kerja, sanitasi, pendidikan kesehatan kepada tenaga kerja dan sedikit tentang ilmu faal kerja, ilmu jiwa kerja serta hubungan diantara kesehatan dan produktivitas kerja.289Dalam hal perawat bekerja di bawah pengawasan langsung dan terus menerus baik dari dokter maupun perawat atasannya, untuk pekerjaannya tidak perlu inisiatif sendiri, sehingga latihan dan pengalaman tidak sedemikian perlunya dibandingkan dengan perawat lainnya yang selalu harus bekerja sendiri Dan keadaan seperti terakhirlah sebenarnya yang sering dijumpai dalam perusahaan Fungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan pengusaha dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlahnya tenaga kesehatan yang dipekerjakan di perusahaan. Apabila perawat hanya merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang full time di perusahaan, maka fungsinya adalah salah satu dari beberapa atau seluruhnya dari perincian sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja hiperkes diperusahaan, melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasi kesehatan kerja, memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan/pengobatan, memelihara perawatan, obat-obatan, dan fasilitas kesehatan perusahaan, membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai dengan cara-cara yang telah disetujui, ikut membantu menentukan kasus-kasus penderita penyakit menular dan penyakit jiwa, serta berusaha dalam tindak lanjutannya sesuai dengan wewenang yang ada padanya, ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor pekerjaan dan melaporkan kepada dokter perusahaan/tenaga kerja, ikut membantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuai dengan kemampuan yang ada, ikut mengambil peranan dalam usaha-usaha kemasyarakatan lainnya, antara lain usaha kesehatan sekolah,10. membantu, merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kunjungan rumah sebagai salah satu segi dari kegiatannya, 11. menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja dan masyarakat pekerja yang dilayani, . 12. turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja, 13. turut membenkan penerangan dalam bidang keluarga berencana, 14. mengumpulkan data dan membuat laoporan untuk statistik dan evaluasi. 15. turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja, 16. ikut memelihara hubungan kemasyarakatan yang harmonis dalam perusahaan 17. dalam hal perawat hiperkes lebih dari satu orang pada satu perusahaan atau perniagaan, pimpinan perawat mengkordinasi dan mengawasi pelaksanaan semua usaha perawatan hiperkes di perusahaan /perniagaaan yang bersangkutan290Seorang perawat hiperkes dalam pekerjaannya harus mempunyai hubungan dengan unsurunsur: 1. Dokter perusahaan : Perawat hiperkes perlu akan dan wajib mendapat bimbingan dan pengawasan dari seorang dokter perusahaan. Adalah merupakan persyaratan hukum dan etika kedokteran, bahwa dokterlah yang bertanggung jawab atas kesehatan tenaga kerja; Apabila tidak mungkin untuk mengerjakan dokter perusahaan full-time, maka perlu diatur secara part-time atau langganan yang datang di perusahaan sewaktu-waktu atau bersifat konsultatif. Pengawasan harus bersifat aktif, kontak secara langsung, dan menetap, walaupun hanya bersifat langganan atau panggilan. Kepada perawat yang bersangkutan. dokter peusahaan harus memberikan tata-kerja penuntun pedoman pekerjaan perawat selama dokter tidak ada. Pedoman ini harus dirundingkan dan disetujui oleh perawat, serta tertulis dan ditanda-tangani oleh dokter yang bersangkutan. 2. Pengusaha : Dalam hal dokter perusahaan adalah full-time, maka perawat dalam perusahaan bertanggung jawab langsung kepadanya. Dalam keadaan part-time, maka perawat perusahaan melaporkan segala sesuatu persoalan kesehatan kepada dokter, dan persoalan administratif kepada pengusaha. Dalam rapat-rapat dengan pengusaha, dokter mewakili bagian kesehatan perusahaan, tetapi dalam hal dokter part-time, masih perlu diatur, agar perawat dapat merundingkan persoalan-persoalan tertentu dengan pengusaha untuk penyelesaian yang cepat. Dalam hal ini, pengusaha wajib mengetahui pembatasanpembatasan, sehingga tidak diganggu hubungan baik di antara dokter dan perawat. 3. Karyawan : Perawat hiperkes wajib setiap saat memelihara hubungan baik dan kepercayaan dari para karyawan, sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan hukum dan etika yang berlaku. Persahabatan yang akrab dengan organisasi-organisasi karyawan perlu dipelihara dengan selalu bersikap netral, apabila terjadi perselisihan di antara mereka dan pengusaha. Ia berada dalam kedudukan meningkatkan saling pengertian dan harga-menghargai di antara kedua fihak tersebut. Kecuali dengan kewajiban hukum, seorang perawat tidak dibenarkan memberitahukan keadaan kesehatan atau penyakit seorang karyawan tanpa persetujuan yang tertulis dan ditandatangani oleh yang bersangkutan. Catatan-catatan kesehatan merupakan rahasia dan tersimpan dalam tempat terkunci. 4. Dokter umum/spesialis : Perawatan kesehatan karyawan yang diselenggarakan di perusahaan mungkin terbatas dan perlu pengiriman yang sakit kepada dokter umum/akhli di luar perusahaan, perawat melaporkan dan membicarakannya dengan dokter perusahaan, yang akan bcrtindak selanjutnya dalam konsultasi seperti itu.2915. Fasilitas-fasilitas kesehatan di luar perusahaan : Perawat hiperkes harus mengetahui fasflitas-faslitas kesehatan yang ada di luar perusahaan serta memanfaatkannya melalui dokter perusahaan. Dalam berbagai hal, ia dapat mengusulkan kepada dokternya untuk menggunakan fasilitas tersebut dalam usaha meningkatkan kegiatan higene perusahaan dan kesehatan kerja di perusahaannya. Selama itu, fasilitas tersebut dapatdimanfaatkannya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus oleh Lembaga Nasional Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja disarankan untuk diikuti. 6. Ikatan-ikatan Perawat: Sangat dianjurkan, bahwa seorang perawat hiperkes memelihara keanggotaannya dalam Ikatan-ikatan Perawat yang ada, dengan menghadiri rapat-rapat dan berpartisipasi dalam kegiatan Ikatan. Pada pertemuan perawat yang berlangsung tanggal 23 s/d 26 Maret 1970, Ikatan Perawat Hiperkes Indonesia resmi didirikan dan sedang dalam pertumbuhan. Pokok-pokok tertentu yang menyangkut tanggung jawab, hak-hak dan pembatasanpembatasan dalam hubungan dokter dan perawat secara umum berlaku pula bagi hubungan dokterperawat pada kesehatan perusahaan. Persoalan-persoalan kedokteran seperti membuat diagnosa dan terapi orang sakit, maupun tindakan preventif, adalah wewenang dokter perusahaan. Adalah tanggung jawab dokter perusahaan untuk menggariskan tata-kerja bagi perawatan orang sakit atau karyawan yang ditimpa kecelakaan dan dalam hal ini perawat adalah pelaksananya. Seorang perawat tidak benar diminta melakukan atau mengambil keputusan tentang sesuatu di luar ruang lingkup lapangan perawatan atau di luar pendidikannya sebagai perawat. Apabila seorang perawat langsung bekerja membantu dokter, ia mungkin melaksanakan berbagai hal yang sebenamya tidak diperbolehkan, manakala ia bekerja sendiri tidak dalam pengawasan langsung. Adalah sulit untuk memperinci berbagai hal menurut apa yang boleh dikerjakan sendiri tanpa pengawasan langsung. Hal itu sangat tergantung dari ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, kebiasaan-kebiasaan oleh karena praktek, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman perawat yang bersangkutan, mudah tidaknya hubungan dengan dokter (jauh di daerah pinggir, tapi dekat di daerah kota), dan mungkin hal-hal lain. Dalam hal seorang perawat bekerja sendiri, maka ia harus mengikuti petunjuk-petunjuk medis dan tata-kerja standard yang dibuat oleh dokter sebagai penuntun. Pedoman demikian harus memuat seluruh macam penyakit dan jenis kecelakaan yang mungkin menimpa karyawan di perusahaan, dan memperinci bagaimana pertolongan pertama dan perawatannya dengan dokter setiap saat bersedia untuk datang. Pedoman-pedoman demikian sama sekali tidak dimaksudkan sebagai pengganti dari praktek dokter dalam perusahaan dan memberikan izin kepada perawat untuk berpraktek kedokteran, melainkan sebagai suatu pengakuan realistis, bahwa pemeliharaan kesehatan oleh perawat hiperkes yang selalu berada di perusahaan disertai dokter yang dapat datang sewaktu-waktu adalah lebih dikehendaki dari pada para karyawan mengobati diri sendiri atau membiarkan luka-luka dan penyakit di antara karyawan menjadi terbengkalai sama sekali.292Pada terjadinya kecelakaan dan penyakit berat, perawat hiperkes harus melakukan usahausaha pertolongan pertama sesuai dengan kebutuhan sampai dokter datang dan mengambil alih tanggung jawab. Atas dasar inisiatifnya sendiri dan tanggung jawabnya, dan sesuai dengan kemampuan serta pengalamannya, seorang perawat hiperkes dapat melakukan pendidikan kesehatan kepada karyawan, ikut dalam kegiatan-kegiatan meningkat-kan higene keselamatan dan kesejahteraan di perusahaan, memelihara peralatan dan fasilitas kesehatan, mengawasi pembantu-pembantu lainnya di bagian kesehatan, dan mengadakan administrasi yang baik, dan Iain-lain. Pengusaha, dokter dan perawat wajib mengetahui perundang-undangan yang mengatur praktek kedokteran dan perawatan. Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa sukar untuk membuat garis yang tegas di antara tindakan yang harus sepenuhnya dikerjakan oleh dokter dan mana yang dapat diserahkan kepada peravvat. Satu ketentuan pokok adalah bahwa dokter tidak boleh menyerahkan kepada yang bukan dokter salah satu fungsinya yang memerlukan pengambilan keputusan medis. Sebagai contoh, dokter dapat menyerahkan tugas pengukuran suhu badan atau memberikan obat-obat pada jangka-jangka waktu tertentu, tetapi tidak dapat menjadikan perawat yang bersangkutan untuk membuat diagnosa atau memberikan pengobatannya bagi dokter tersebut. Dokter diperlukan untuk pengambilan-pengambilan keputusan sesuai dengan profesinya dalam membuat diagnosa dan memberikan terapi. Perawat dalam melakukan tugas-tugas sesuai dengan instruksi dokter wajib pula melaksanakannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan dalam profesinya. Perawat wajib selalu menyadari, bahwa ia melaksanakan tugas dalam wewenang yang ada padanya dengan sebaik-baiknya, dan bahwa ia pribadipun bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan atau kelainan, walaupun ia bekerja atas perintah dokternya. Seorang perawat hiperkes hanya boleh mengikuti pedoman-pedoman kerja yang dibuat oleh dokter yang ditunjuk oleh perusahaan, dan tidak boleh mengikuti pedoman-pedoman dari dokter luar.Perawat hiperkes wajib berusaha terus memelihara dan mengembangkan peranannya sebagai perawat, dan tidak menerima pekerjaan-pekerjaan yang di luar profesinya, atau pendidikan serta pengalamannya. Demikian pula pengusaha tidak dibenarkan untuk mempekerjakan seorang perawat tanpa mengetahui lebih dahulu kwalifikasi dan pengalamannya dalam melaksanakan tugas sebagai perawat. Baik persyaratan perundang-undangan, maupun etik, membuat istilah "standing-orders" tidak sesuai bagi penuntun medis yang memuat tugas-tugas perawat hiperkes secara tertulis. Terdapat banyak perbedaan diantara "standing-orders" dalam perawatan klinis dan perawatan hiperkes. Di rumah sakit, tugas harian adalah tertulis (dan ditanda-tangani) oleh dokter untuk seorang penderita secara khusus sesudah dokter melihat sendiri penderita, membuat diagnosa dan menentukan pengobatan dan perawatan bagi si pasien disaat dokter sudah meninggalkannya.293Bagi perawat-perawat pada umumnya Standing-order tersebut mempunyai suatu pengertian khusus dan tidak dapat diterap-kan pada perawatan hiperkes. Perawat yang bekerja di perusahaan bertugas mengikuti tata kerja yang ditentukan oleh dokter yang mengatur kegiatan-kegiatan perawat tersebut dalam mengatasi keadaan-keadaan darurat dan menyelenggarakan pekerjaan-pekerjaan rutin terhadap tenaga kerja yang sakit atau terluka sebelum diperiksa oleh dokter Maka dari itu. untuk meniadakan salah pengertian, "standing-orders" dalam perawatan hiperkes sebaiknya diganti dengan istilah yg lebih sesuai seperti tata-kerja atau tuntunan medis. Betapapun istilah yang dipergunakan, namun sangat penting bahwa tata-kerja seperti itu harus dibuat sendiri oleh dokter yang bersangkutan dengan mendengar pendapat dari perawat, harus tertulis dan ditandatangani oleh dokternya. Tata-kerja demikian harus berada di tempat kerja perawat bersama-sama alamat-alamat dokter yang bertanggung jawab dan rumah-rumah sakit serta dinas ambulans. sehingga dalam keadaan memerlukan perawat dapat segera menghubungi masing-masing menurut kepentingannya Untuk mempercepat terbinanya tata-kerja perawat hiperkes, di bawah ini disampaikan tuntunan tata-kerja. Dalam garis besarnya tugas perawat hiperkes dapat dibagi dalam tiga pokok. yaitu 1.Tugas medis-tehnis yang berhubungan dengan perawatan dan pengobatan. 2.Tugas administratif mengenai dinas kesehatan perusahaan. 3.Tugas sosial dan pendidikan. 1. Tugas medis-tehnis a. Perawatan, pengobatan penyakit umum i. menurut petunjuk dokter perusahaan, ii. menurut pedoman tertulis (standing-orders), iii. menyelenggarakan pengangkutan penderita ke rumah-sakit, iv. mengamati buruh sakit sampai dia sembuh. v. bila perlu menyelenggarakan rehabilitasi. b. Perawatan dan pengobatan-pengobatan pada kecelakaan dan penyakit jabatan i. menurut pedoman PPPK, ii. menurut pedoman dokter perusahaan, iii. menyelenggarakan pengangkutan orang sakit ke rumah-sakit, iv. mengamat-amati orang selama sakit. v. bila perlu menyelenggarakan rehabilitasi. c. Menjalankan pencegahan beberapa penyakit menular berupa suntikan berkala dengan : i. vaksin chotipa 6 bulan, ii. vaksin cacar bila diperlukan294d. i. ii. iii. Pemeriksaan badan : sebelum bekerja (pre-employment), berkala (periodik pada pekerja-pekerja tertentu), kalau kembali bekerja (scsudah sakit berat, lama dan sesudah bersalin).Dalam melakukan tugas ini haruslah sebanyak mungkin dipergunakan dinas-dinas kesehatan umum dan badan-badan sosial dan untuk ini seorang perawat perusahaan harus mempunyai lokasi badanbadan ini dan harus mempunyai kontak yang rapat, supaya segala sesuatu dapat membawa hasil yang sebesar-besarnya. Dalam soal ini perawat membantu dokter dalam soal :i. ii. iii. iv. v. 2.wawancara dengan calon pekerja untuk mengetahui riwayat kesehatannya, ii.mengerjakan pemeriksaan-yang diperlukan, memberitahukan cara bagaimana mempergunakan dinas kesehatan, memelihara karbotik (file) mengenai tiap-tiap pekerja, memberi penerangan kepada calon pekerja mengenai hubungan kekuatan jasmani dengan sesuatu pekerjaan. Tugas administratif: a. Memelihara administratif dinas kesehatan mengenai: i. alat-alat kedokteran, ii. obat-obatan, iii. alat-alat PPPK., iv. pedoman-pedoman, majalah-majalah, buku-buku pelajaran mengenai kesehatan. b. Memilih, mendidik dan mengamati pekerjaan-pekerjaan bawahannya : i. mengetahui perlunya pembantu-pembantu, ii. membagi pekerjaan pembantu-pembantu baik mengenai waktu maupun macamnya pekerjaan, c. Memelihara catatan-catatan dan membuat laporan mengenai i. Catatan perseorangan berupa map yang memuat hasil pemeriksaan kesehatan para pekerja, hasil pemeriksaan lain-lain, jalannya pengobatan, catatan absensi. ii. Laporan mengenai banyaknya buruh sakit, banyaknya kecelakaan dan absensi berupa laporan mingguan, laporan bulanan, laporan tahunan. iii. Laporan mengenai banyaknya obat-obat yang dipakai baik jumlah maupun harganya.Laporan tahunan harus memperlihatkan hasil-hasil usaha yang telah dicapai oleh dinas kesehatan dan perlu ditambah dengan usul untuk perbaikan untuk masa yang akan datang295Laporan baik berupa statistik, ataupun berupa keterangan harus jelas, supaya gampang dimengerti oleh pimpinan perusahaan. 3. Tugas sosial dan pendidikan : a. Pendidikan : i. Memberi pendidikan PPPK kepada beberapa pekerja yang dapat menolong dinas kesehatan pada waktu ada bencana mendadak. Sebaiknya perawat perusahaan mempunyai ijazah sebagai instruktur dalam PPPK. ii. Memberi pendidikan kesehatan kepada buruh mengenai makanan sehat, iii. pencegahan penyakit dengan mengerjakan kebiasaan-kebiasaan sehat. b. Kebersihan dalam perusahaan. Menjaga kebersihan dalam perusahaan, terutama supaya fasilitas saniter cukup banyaknya, terpelihara dan dipakai sebagaimana mestinya : W.C. harus cukup dan bersih, tempat cuci tangan harus dipelihara, persediaan air minum harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, kebersihan dalam kantin harus terpelihara, makanan dan minuman dalam kantin harus sewaktu-waktu diperiksa. c. Mencegah kecelakaan. Perawat kesehatan harus menjadi anggota aktif dari badan keselamatan kerja dalam perusahaan. Di antara lain dapat : memberi penerangan tentang pentingnya pencegahan kecelakaan, memberi penerangan pentingnya PPPK menyediakan alat-alat PPPK pada tempat-tempat yang dipandang perlu dalam perusahaan. Untuk ini seorang perawat perlu mengetahui lebih mendalam, mengenai cara-cara pencegahan kecelakaan dan cara-cara pelaksanaan peraturan bila terjadi suatu kecelakaan, untuk ini dia perlu mengetahui perundang-undangan mengenai kecelakaan dan untuk ini harus aktifmembaca pedoman-pedoman yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah yang berwenang. Cara Kerja dalam Keadaan Darurat. Sebagai tambahan kepada ketrampilan dan pengalamannya dalam perawatan, perawat hiperkes sangat perlu training dalam PPPK dan pengobatan darurat. Malahan sebaiknya, ia mendapat diploma pelatih PPPK, sehingga dapat menyelenggarakan sendiri latihan-latihan tersebut. Pokok-pokok sebagai berikut wajib menjadi pegangan dalam segala keadaan darurat : 1.Hubungi dokter dengan segera. 2.Hentikan perdarahan. 3.Perbaiki pernapasan. 4.Cegah shok dan infeksi. 5.Jagalah berbuat berlebih-lebihan.297SHOK Pengobatan shok yang dilakukan secara dini dan tepat dapat menyelamatkan jiwa. Jangan sampai terlambat. Gejala-gejala yang umum dari shok sebagai akibat kecelakaan adalah pucat, keluar banyak keringat, dan nadi kecil serta cepat. Pertolongan darurat oleh perawat meliputi tindakantindakan sebagai berikut : 1. Beritahu dokter. 2. Hilangkan sebabnya. Bila shok dikarenakan perdarahan, hentikanlah perdarahan tersebut. Jika sebabnya adalah kekerasan yang bukan perdarahan, semua usaha pertolongan hendaknya dikemudikan sehingga keadaan shoknya dapat diperbaiki. Luka-luka harus dirawat secara bebas-hama, agar tidak terjadi infeksi. 3. Kekurangan perasaan nyeri si penderita dengan narkotika atau obat tidur sesuai dengan anjuran dokter. 4. Usahakanlah, agar penderita dalam keadaan hangat, tidak basah, dan tidur terlentang dengan kepala tidak berbantal. PINGSAN 1. Tidak sadarkan diri biasanya bergejala pucat, napas dangkal dan nadi lambat serta lemah; lamanya waktu tidak sadarkan diri adalah pendek. Baringkanlah penderita dengan terlentang dengan kepala direndahkan sampai sembuh seperti sediakala. Udara segar harus cukup banyak. Pakaian harus dilonggarkan dan obat-obat seperti ammonia atau lainnya dihirupkan kepada penderita sebagai perangsang pernapasan. 2. Sebab-sebab lainnya; jika terdapat gejala-gejala lain atau jika ketidak sadaran berlangsung lebih lama dari beberapa menit, panggil dokter segera. Jangan diberikan sesuatu lewat mulut. TINDAKAN PERAWATAN PADA CEDERA-CEDERA KECELAKAAN Berhasilnya perawatan terhadap cedera-cedera akibat kecelakaan tergantung dari tindakan yang tepat; kebersihan dan sterilitas pada tindakan-tindakan perawatan, dan ketelitian pemeriksaan terhadap alat-alat luar maupun dalam dari tubuh yang terkena. Untuk mendapat hasil sebaik-baiknya perawat hiperkes hanya terbatas merawat luka-luka ringan sebagai berikut : 1. Tutup luka dengan gaas steril, sedangkan daerah di sekitarnya dibersihkan dengan sabun dan air, pelarut bahan-bahan khusus atau detergen. 2. Dalam diadakan tindakan sementara oleh petugas PPPK atau lainnya, buka dan buanglah penutup sementara dan bersihkanlah daerah sekitar dan tepi luka. 3. Pada keadaan kotor bersihkanlah luka dengan air steril atau larutan garam isotonis,atau 4. Pakailah antiseptika sesuai dengan ketentuan dokter. 5. Pasanglah pembalut yang sesedikit mungkin mengganggu fungsi tubuh atau bagian badan. Balutan steril harus dilindungi dengan kain penutup yang menjamin kebersihan di bagian luar, manakala bekerja. Pekerja harus diperintahkan untuk tidak membuang kain - penutup tersebut, melainkan mengembalikan kepada bagian kesehatan, seandainya menjadi longgar atau tidak dirasa enak waktu bekerja. :298Cedera-cedera yang biasa terjadi dalam industri terdiri dari LUKA LECET Bersihkanlah, pakailah mercurochrome atau bubuk sulfa steril, dan tutuplah dengan pembalutkering. Jangan dipakai antiseptika yang terlalu merangsang seperti jodium-tinctuur. Luka lecet pada kulit secara luas atau kehilangan kulit secara dalam, terutama pada jari dan tangan, perlu perhatian medis. MEMAR Lakukan kompres secara dingin atau rendam di air segera sesudah terjadi kecelakaan. Sesudah 24 jam rubahlah menjadi kompres panas. Jika nyeri atau cacat menetap atau jika diduga ada kerusakan di bagian dalam dari tubuh, kirimkanlah kepada dokter. LUKA KOYAK Bersihkan dan rawat serta balut sesuai dengan petunjuk dokter. Setiap kemungkinan adanya cedera pada pcrsendian, syaraf atau urat, perlu pertolongan dokter dengan segera. LUKA TUSUK Luka tusuk melalui kulit memerlukan pengawasan dokter secara langsung untuk menghindari terjadinya infeksi yang berat. Jika lukanya dangkal, bersihkan secara steril.299LUKA OLEH BAHAN KIMIA Cucilah atau rendamkanlah dalam air sekurang-kurangnya 20 menit atau balutlah. PATAH TULANG Tindakan-tindakan pendahuluan oleh perawat hiperkes adalah sebagai berikut: 1. Panggil dokter dengan segera. 2. Usahakanlah penderita dalam keadaan tenang dan hangat. 3. Janganlah penderita bergerak. (Petunjuk khusus bagi keadaan patah tulang secara tembus harus diberikan kepada perawat hiperkes). 4. Jangan coba-coba mengadakan tindakan perbaikan posisi tulang. 5. Jika luka majemuk, tutuplah tempat yang bersangkutan dengan pembalut steril. Jangan coba-coba perbaiki posisi tulang. CEDERA PADA MATA Semua penderita dengan cedera pada mata harus diperiksa oleh dokter. Larutan dan obat-obatan untuk mata harus benar-benar dijaga dalam keadaan steril300Obat-obatan harus diusahakan dalam keadaan baru. Untuk setiap penderita dipakai instrument yang steril dan perlu dilakukan cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan mata. Waspadalah, bahwa gejala-gejala infeksi dapat menyerupai benda asing pada mata. Benda asing Perawat hanya boleh mengeluarkan benda-benda asing pada mata yang mudah diketahui tempatnya dan mudah dicuci atau dikeluarkan dengan kapas basah yang steril. Antiseptika hanya boleh dipergunakan, apabila dokter memerintahkannya. Benda asing pada kornea harus diperiksa oleh dokter. Lanjutkanlah rawatan, sehingga penderita sembuh sama sekali. Pemeriksaan dan pengobatan dokter atau spesialis sangat penting dalam hal : 1. Jika benda asing tidak dapat segera ditetapkan tempatnya. Penggunaan zat warna untuk menetapkan letak benda asing hanya dilakukan atas perintah dokter secara khusus. 2. Jika pengeluaran benda asing memerlukan suatu alat. 3. Jika rangsangan atau nyeri menetap sesudah benda asing dikeluarkan. Conjunctivitis Conjunctivitis atau perangsang-perangsang lainnya pada selaput lendir mata harus diperiksakan pada dokter atau spesialis mata. Cedera bakar ringan pada mataJanganlah digunakan salp untuk pembalut steril dan kirimlah kepada dokter.lukabakarpadakulitsekitarmata. PergunakanlahCedera oleh bahan kimia Cucilah cedera oleh bahan kimia dengan air dengan segera. Tindakan cepat dan tepat sangat perlu. Lamanya mencuci paling sedikit 20 menit. Sementara itu, persiapkanlah untuk pemeriksaan dan selanjutnya perawatan medis.301Cedera oleh karena ledakan oleh logam panas Tutuplah dengan gaas verband dengan segera dan kirim kepada dokter. Jangan dicuci. Anestetika harus digunakan sesuai dengan perintah dokter. Cedera oleh karena panas Nyeri yang menetap sebagai akibat panas memerlukan pemeriksaan dan perawatan medis. Pertolongan pertama harus meliputi : 1.Anestetika lokal sebagaimana diperintahkan oleh dokter. 2.Kompres dingin. 3.Sedativa. CEDERA PADA KEPALA Sampai dokter memperkenankan pulang, perawat harus : 1. Menjaga penderita dalam keadaan berbaring. 2. Tinggikan letak kepala 3. Pakaikanlah kap es atau kompres dingin. 4. Jangan diberikan sedativa. 5. Catatlah nadi, tekanan darah dan pernapasan setiap 10 menit. 6. Gunting atau cukur serta bersihkan daerah sekitar cedera steril.dantutupdengankasaCEDERA PADA DADA DAN PERUT Memar pada dada dan perut dengan atau tanpa tanda-tanda nyata luka luar mungkin menyebabkan cedera pada bagian dalam. Sampai dilihat oleh dokter, perawat-perawat demikian harus : 1. Dijaga dalam keadaan hangat dan tenang. 2. Tidak diperkenankan untuk diberikan sedativa. 3. Dicatat nadi, tekanan darah, suhu dan pernapasannya. 4. Dibalut sesuai dengan keperluan untuk menghindari kontaminsasi. 5. Dalam hal tersangka cedera dalam perut, jangan diberikan makanan lewat mulut. Perawatan pada penyakit-penyakit dan gejala-gejala ringan. Keluhan-keluhan yang paling banyak ditemukan dalam perusahaan dicatat di bawah ini beserta caracara merawatnya. Gejala-gejala yang menetap atau berulang yang berupa rangsangan, gangguan keselamatan atau cacat menunjukkan kemungkinan yang tidak sehat. Dalam hal terakhir ini, perawat harus meminta diadakannya pemeriksaan kesehatan pada pekerja dan tempat kerja.302DEMAM Peningkatan suhu badan 1C atau lebih menunjukkan perlunya konsultasi medis sebelum pekerjaan dimulai. Kenaikan suhu harus didasarkan atas pengukuran dengan termometer secara berulang. SAKIT KEPALA Ukur dan catat suhu. Jika gejala tersebut disertai dengan pening, mau muntah, muntahmuntah, kejang leher, luka, terjadi berulang kali, demam, kelelahan umum atau gejala-gejala lain, berikanlah analgetika sebagaimana diperintahkan oleh dokter. Ingatlah, bahwa sakit kepala atau pusing adalah suatu gejala pendahuluan dari penyakit lain.SAKIT TELINGA Sakit pada telinga yang menetap, sekalipun untuk waktu yang pendek, harus diperiksa oleh dokter. Nyeri sering-sering dapat dihilangkan oleh suatu kantong air yang panas. Kompres dingin kadangkadang akan menyembuhkan, apabila kom-pres panas tersebut tidak berhasil. Benda-benda asing harus dikeluarkan oleh dokter. Janganlah digunakan obat tetes telinga. SAKIT GIGI Jika terdapat suatu gigi berlobang, perawat dapat menggunakan minyak cengkeh untuk mengurangi sakitnya. Analgetika sebagaimana diperintahkan oleh dokter boleh diberikan. Untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut kirimkanlah ke dokter gigi. HIDUNG BERDARAH Perdarahan spontan dapat diobati dengan tampon atau menekan sebelah hidung yang berdarah kepada sekat hidung. Suruhlah penderita duduk tegak atau berdiri dan longgarkanlah leher baju, apabila terlalu sempit. Nasehatilah penderita untuk tidak bernafas melalui hidung untuk satu dua jam sesudah perdarahan ber-henti. Ingatlah bahwa salah satu tanda dan pengaruh sebagai faktor dalam ling-kungan akan terlihat sebagai kerusakan pada alat hidung dan perdarahan.303SERAK Kepada penderita yang serak dapat diberikan larutan garam hangat untuk berkumur jika suhu badan normal. Jangan digunakan zat warna untuk memulai tenggorokan. Suatu serak yang menetap atau ada hubungan dengan deman pcrlu perawatan medis oleh dokter. RANGSANGAN ATAU INFEKSI ALAT PERNAPASAN Tanda perangsangan bronchus atau paru-paru yang tanpa ada infeksi mungkin merupakan akibat keadaan kerja yang kurang baik atau allergi tcrhadap bahan-bahan dalam pekerjaan. Lingkungan perusahaan mungkin membutuhkan pemeriksaan secara lengkap. Pekerja-pekerja yang menunjukkan sakit alat pernapasan dengan suhu yang meningkat, batuk, bersin, atau keluar lendir dari hidung harus disuruh pulang untuk tidak menjangkiti teman-teman sekerja, disuruh istirahat dan diperiksa oleh dokter. Dalam keadaan infeksi ringan, penderita boleh melanjutkan pekerjaan dengan pengobatan dan pengawasan medis. Pengobatan sederhana seringsering dapat mengatasi gejala-gejala dan mencegah penularan. Bukti-bukti medis dewasa ini sebenarnya tidak menunjukkan bahwa vaksin atau vitamin tidak mengurangi jumlah dan berat-ringannya infeksi alat-alat pernapasan. Masuk angin yang sering atau gangguan paru-paru kronis pada orang yang sama memerlukan perhatian secara khusus. GANGGUAN PENCERNAAN Gangguan alat-alat pencernaan, enek, atau nyeri lebih-lebih kalau hebat atau menetap, memerlukan diagnosa dan pengobatan yang baik. Tanda-tanda dini daripada keracunan mungkin berupa ganggunan pencernaan. Obat urus-urus hanya diberikan atas perintah khusus dari dokter. SAKIT WAKTU HAID Menstruasi yang nyeri tanpa disertai demam atau gangguan-gangguan alat pencernaan dapat diobati dengan analgetika yang dianjurkan dokter dan penderita disuruh istirahat dengan botol pemanas pada perut bagian bawah. Jika tidak menolong atau gejala-gejala lain nampak, ia harus diperiksa oleh dokter. Penderita-penderita dengan sakit haid yang berulang kali harus dikirim kepada akhli penyakit kandungan.304Sesuai Undang-undang yang berlaku, maka perawat pelaksanaan cuti haid, yaitu hari pertama dan kedua menstruasi. KEHAMILAN Dalam menghadapi hamil, dilakukan hal-hal sebagai berikut: hiperkes dapat membantu1. 2.Setiap pekerja wanita memberitahu perawat tentang kehamilannya mengingat trimester pertama kehamilan adalah saat paling berbahaya.sendiri, mungkin BahwaPekerja tersebut sebaiknya mendapat surat keterangan dari dokternya tentang:a.pekerjaan tidak membahayakan kesehatannya.b. bekerja.Tentang lamanyawaktu ia boleh3. 4. 5. 6.Perhatian khusus harus diberikan kepada sifat pekerjaan. Menarik, mendorong dan mengangkat harus diusahakan dalam batas-batas aman. Waktu istirahat cenderung mengurangi kestabilan emosi dan fisik selama kehamilan. Dokter yang bersangkutan harus diberitahu tentang keadaan kesehatannya, demikian juga tentang pendapat dokter akhli yang memeriksa. Adapun keputusan terakhir tentang pekerjaan dari pekerja dimaksud terletak kepada dokter perusahaan. Biasanya pekerjaan harus dihentikan 6 - 8 minggu sebelum kelahiran. Jika terdapat kontraindikasi-kontraindikasi sebelum waktunya, pekerjaan harus diakhiri. Kembali bekerja sebaiknya tepat pada 8 minggu sesudah melahirkan, kecuali dalam hal terjadi komplikasi kelahiran dengan surat keterangan dari dokter.SERANGAN JANTUNG Kejadian-kejadian yang menyerupai pingsan yaitu dengan nadi lemah, muka pucat, sadar atau tidak sadar. mungkin dengan nyeri di daerah jantung, dapat dibedakan dari keadaan pingsan yang biasa. Kasus-kasus lain ditandai dengan nyeri yang hebat di daerah jantung, dengan oleh ketakutan yang sangat. Kejadian-kejadian lainnya ditandai dengan napas sesak, muka merah, dan sukar bernapas. Pengobatan pertama: 1.Suruhlah penderita diam dan tenang. 2.Suruhlah penderita berbaring telentang kecuali jika pernapasan sukar. 3.Usahakanlah dalam keadaan hangat. 4.Janganlah diberikan cairan. 5.Panggil dokter dengan segera. 6.Berikan oksigen dan morphine sesuai dengan instruksi dokter.305SHOK OLEH KARENA ARUS LISTRIK Bahaya yang mendadak dari suatu shok oleh karena arus listrik tcrletak pada gangguan jantung dan berhentinya pernapasan, sebagai akibat effek arus listrik pada susunan syaraf di luar kemauan. Luka-luka bakar setempat yang berat mungkin terdapat pada tempat-tempat kontak. Fungsi jantung dan paru-paru adalah paling utama, perlu diperhatikan khusus sampai keadaannya menjadi normal, sedangkan luka-luka adalah sekunder, dan dapat dirawat kemudian. Pertolongan pertama: Jika nadi tidak teraba dan detak jantung tidak terdengar:1. 2. 3.Panggil dokter dengan segera. Mulailah pernapasan pernapasan kembali menghentikannya. buatan biasa dan lanjutan hingga jantung normal dan atau sampai dinasehatkan oleh dokter fungsi untukSetelah jantung dan paru-paru dalam keadaan dengan petunjuk. Luka bakar oleh arus listrik jaringan lebih besar dari cedera di permukaan.pulih rawatlah luka-luka sesuai biasanya dalam dan kerusakanSERANGAN AYAN Maksud terpenting dari perawatan adalah melindungi penderita dari kemungkinan cedera-cedera yang akan terjadi. Letakkan karet di antara gigi-geligi atas dan bawah untuk melindungi tergigitnya lidah. Dalam hal ini dapat pula digunakan sepotong kayu yang dibalut kain kasa secara baik dan terjamin kebersihannya. Hindarkanlah kemungkinan tergigit oleh yang bersangkutan, karena gigitan oleh manusia dapat menyebabkan infeksi yang hebat. Letakkanlah bantal di bawah kepala untuk melindungi terjadinya cedera-cedera pada kepala. Jangan dilakukan usaha-usaha untuk membuat penderita diam, melainkan pindahlah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat itu untuk menghindari kecelakaan. Jangan diberi apa-apa lewat mulut. Kirimlah kepada dokter.KEJANG PANAS Penyakit kejang panas adalah akibat kehilangan garam dengan keluarnya banyak keringat. Nyeri-nyeri yang hebat dirasakan pada perut dan anggota-anggota badan. Penekanan dengan tangan pada otot-otot yang kejang mengurangi perasaan nyeri dengan segera. Pertolongan pertama dilakukan sama dengan pada heat exhaustion." Usaha medis harus ditujukan kepada pencegahan terjadinya kembali kejang-kejang panas dengan menggunakan tablet garam yang diminum saat bekerja.306HEAT EXHAUSTION (=Penat panas) Gejala-gejala penat panas adalah pusing, enek dan muntah-muntah, keluar keringat dingin, kelelahan dan nadi yang lambat. Pekerja dimaksud kelihatan seperti yang baru pingsan, dan harus dirawat seperti berikut: 1. Berilah cukup udara segar. 2. Baringkanlah di tempat sejuk dengan kepala direndahkan dan pakaian dikendorkan. 3. Berilah penyegar seperti menghirup Eau de cologne, dan lain-lain. Jangan diberikan apa-apa bagi penderita yang tidak sadar. la mungkin salah telan. 4. Panggillah dokter, bila gejala-gejala tidak menghilang. PUKULAN PANAS ATAU PUKULAN MATAHARI Gejala-gejala dan tanda-tanda adalah sakit kepala, pusing, mulut kering, kulit panas dan kering, muka kemerahan, nadi cepat, dan demam. Penderita mungkin tidak sadarkan diri. Pengobatan adalah: 1. Pindahkanlah penderita ke tempat yang sejuk. 2. Baringkan penderita dengan terlentang dan kepala ditinggikan. 3. Panggil dokter. 4. Pergunakan kompres dingin di kepala. 5. Dinginkanlah badan dengan selimut basah, kipas angin dan air dingin. Jangan diberi obat peransang. DERMATOSIS Kebanyakan dari penyakit kulit dalam pekerjaan adalah dikarenakan kontak, tetapi tidak semua penyakit kulit pada pekerja dikarenakan pekerjaan. Di antaranya sering pula terdapat pekerja-pekerja yang mempunyai penyakit kulit sebagai penularan di luar waktu kerja. Dalam hal diduga adanya penderita dengan penyakit kulit akibat kerja, perawat harus mengatur pemeriksaan penderita oleh dokter Pengobatan penyakit kulit oleh perawat hanya terbatas kepada hal-hal yang diinstruksikan dokter kepadanya. Luka-luka ringan harus diobati dan dirawat secara cepat dan dihindari terjadinya infeksi. Pemakaian preparat sulfa, penicilin, dan anestetika lokal harus dibatasi menurut hal-hal yang sangat perlu, agar tidak terjadi penyakit kulit sebagai akibat kontak dengan bahan itu. Pengobatan hanya didasarkan petunjuk-petunjuk dari dokter atau akhli penyakit kulit. Dokter penyakit kulit harus dimintai nasehatnya tentang obat-obat yang harus dipakai terutama dalam hal terjadinya banyak penyakit kulit akibat kerja. Lebih dari itu, usaha-usaha harus ditujukan kepada pencegahan.307CATATAN Sesuai dengan keperluan, dirasakan perlu tambahan-tambahan kepada tata kerja ini sebagai berikut: Tata-kerja tersebut telah disetujui dengan tambahan-tambahan seperti tersebut di atas. Dekter perusahaan, tanda tangan (namalengkap) Tanggal, Untuk membina profesi perawatan hiperkes, Lembaga Nasional Higene Perusahaan danKesehatan Kerja mengadakan latihan-latihan kepada para perawat yang melayani tenaga kerja dengan kurikulum terlihat dari daftar di bawah:308DAFTAR 31 KURIKULUM LATIHAN PERAWAT PERUSAHAAN Nomor Urut 1 Mata pelajaran Higene perusahaan dan Kesehatan kerja Jumlah Jam 2 Isi pelajaran a. Perbatasan, tujuan dan ruang lingkup. b. Sejarah hiperkes. c. Kondisi-kondisj kesehatan dari masyarakat tenaga kerja. d. Pola organisasi. e. Pembangunan hiperkes secara nasional a. Perbatasan, tujuan dan ruang lingkup b. Hubungan diantara kesehatan masyarakat dalam industri a. Perbatasan, tujuan dan ruang lingkup. b. Perbedaan diantaria pcrawatan rumah sakit dan perawatan kesehatan perusahaan. c. Standing orders. d. Latihan dan pemberian sertifikat kepada perawat-perawat yang bekerja di perusahaan. e. Pengalaman di Luar Negeri. f. Ikatan Perawat Hiperkes Indonesia a. Pentingnya pencegahan. b. Perawat-perawat sebagai ibu dalam perusahaan. c. Fungsi, Tanggung jawab dan kwalifikasi dari perawat hiperkes a. Maksud tujuan pengawasan perburuhan secara medis. b. Penyelenggaraan pengawasan a. Perlunya per-undang-undangan. b. Per-undang-undangan yang berlaku. c. Peranan perawat dalam pengetrapan perundang-undangan a. Pencatatan dan pelaporan. b. Analisa data. c. Peranan perawat dalam pembinaan statistik kesehatan di perusahaan. d. Indikator-indikator dan parameterparameter tentang higene dan kesehatan. a. Statistik kecelakaan. b. Analisa kecelakaan dan sebab-sebabnya. c. Peranan higene perusahaan dan kesehatan kerja dalam pencegahan a. Hubungan diantara gizi dan produktivitas kerja. b. Kalori-kalori dan makanan sebagaimana dibutuhkan menurut kegiatan yang berbeda. c. Pendidikan gizi. d. Problematik yang ada2 308 3Kesehatan masyaraka Perawatan sebagai hiperkes2 24Pokok-pokok dalam hiperkesperawatan25 6Pengawasan perburuhan secara Per-undang-undangan hiperkes dan keselamatan kerja Statistik hiperkes2 2728Pencegahan kecelakaan29Gizi kerja210Penyakit-penyakit akibat kerja dan pencegahannya211 30912PPPK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan2Higeneperusahaan213Sanitasi industri dan pengotoran214 15Metoda pendidikan Keluarga berencana2 2a. Perbatasan penyakit akibat kerja. b. Usaha-usaha pencegahan. c. Pemburukan keadaanpenyalat umum diakibatkan oleh penganih pekerjain. d. Uraian tentang berbagai penyakit akibat kerja seperti pneumoconiosis, penyakit kulit akibat kerja, keracunan-keracunan dan lain-lain a. Tujuan PPPK. b. PPPK. sebagaimana dilaksanakan di tempat kerja. c. Pengetahuan praktis dan ketrampilannya. d. Ketentuan-ketentuan tentang PPPK sebagaimana digariskan Undang-undang. a. Definisi, tujuan dan ruang lingkup. b. Tehnik-tehnik higene perusahaan yang menyangkut penecangan, pengaturan suhu kerja, pengendalian kebisingan, pcngukuran dan pengendalian gas, debu, dan lain-lain 1. Definisi b. Per-undang-undangan. c. Perkenalan tentang aspek tehnis sani-tasi dan pengotoran udara. d. Peranan perawat hiperkes a. Cara-cara motivasi tenaga kerja. b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan. c. Alat-alat peraga a. Program Keluarga Berencana Nasional. b. Tehnik-tehnik kedokteran dalam keluarga berencana. c. Peranan perawat hiperkesC AKHLI-AKHLI ATAU PELAKSANA HIGENE PERUSAHAAN Team higene perusahaan dan kesehatan kerja adalah perpaduan harmonis di antara tehnik dan kedokteran. Bila tidak, usaha demikian akan sangat pincang, oleh karena terlalu medis atau tehnik. Dari itu sebaik-baiknya kegiatan higene perusahaan dan kesehatan kerja merupakan perpaduan yang serasi antara stetoskop dan garis hitung (=slide role). Untuk itu perlu tenaga tehnik, yang berupa akhli atau pelaksana higene perusahaan. Sebaiknya ahkli ini seorang insinyur terutama bagian kimia, mesin atau sipil. Untuk menjadi seorang akhli, para insinyur ini harus mengikuti kursus-kursus dan pendidikan formil dalam higene perusahaan serta sudah setentunya pengalaman. Pengetahuan-pengetahuan dan ketrampilan dalam pegenalan, penilaian dan koreksi, bahaya-bahaya terutama oleh faktor fisik dan kimia ditempat kerja perlu dimilikinya. Ketrampilan mempergunakan alat-alat higene perusahaan dan mengerjakan pekerjaan laboratorium adalah mutlak diperlukan. Adapun tenaga pelaksana diperusahaan disarankan seorang lulusan Sekolah Teknik, Akademi Sanitasi atau alainnya yang setingkat dengan pengetahuan dan ketrampilan tambahan dalam ilmu dalam praktek higene perusahaan. Pelaksana-2 inilah yang akan melakukan pengukuran sehari-hari di tempat.310keija dan mengusahakan cara pengendalian bahaya. Dalam berbagai hal yang memerlukan pertimbangan lebih lanjut, pelaksana akan membicarakannya dengan akhli sebagai atasannya. Sampai saat ini, akhli-akhli higene perusahaan sangat terbatas jumlahnya dan hampir seluruhnya bekerja pada Pemerintah. Boleh dikatakan belum ada akhli higene perusahaan ditingkat perusahaan. Demikian juga para pelaksana higene perusahaan. Oleh karena itu, diambil prakarsa oleh Lembaga Nasional Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja untuk melatih para insinyur produksi, pengawas diperusahaan, dan Iain-lain untuk menjadi tenaga pelaksana dimaksud. Kurikulum meliputi; 1. Higene perusahaan pada umumnya. 2. Faktor-faktor fisik.3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.Faktor-faktor kimiawi. Nilai ambang batas. Ventilasi industri. Toksikologi industri. Tehnik penyehatan. Pencemaran udara. Tehnologi pengendalian. Keselama tan kerja. Alat-alat perlindungan diri. Bangunan industri. Survey higene perusahaan. Kunjungan perusahaan. Pekerjaan laboratorium. Kalau perhatian tenaga medis terutama adalah faktor manusia, maka perhatian akhli higene perusahaan adalah lingkungan kerja. Kerjasarna diantara keduanya harus terjalin erat. Selain itu, perlu pula kerjasama dengan tenaga-tenaga teknis lainnya, seperti keselamatan kerja. D. TENAGA-TENAGA HIPERKES LAINNYA Agar suatu program kesehatan perusahaan berjalan effektif, maka mungkin masih diperlukan akhli penyehatan lingkungan, akhli keselamatan kerja, akhli ergonomi, akhli gizi, akhli jiwa, dan lain-lain. Tugas kewajiban masing-masing adalah jelas yaitu menurut lapangan yang bersangkutan. Perlu ditekankan ialah mutlak perlunya kerja-sama yang serasi diantara mereka. Sebab, tujuan semuanya adalah satu yaitu tenaga kerja yang effisien dalam pekerjaannya dan sehat.