rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk...

76
DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil yang diampu oleh Bapak Idrus Pasue S.E) DISUSUN OLEH : RAHMAWATI LANTU KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH ALIYAH NEGERI MODEL GORONTALO 2013 LEMBAR PENGESAHAN 1

Transcript of rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk...

Page 1: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

DEMOKRASI DI INDONESIA

KARYA ILMIAH(Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil yang diampu oleh Bapak Idrus Pasue S.E)

DISUSUN OLEH :

RAHMAWATI LANTU

KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI MODEL GORONTALO

2013

1

Page 2: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

LEMBAR PENGESAHAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rahmawati Lantu

Kelas : XI B3 (IPA 3)

Judul : Demokrasi Di Indonesia

Pembimbing I Pembimbing II

Idrus Pasue S.E Iin Cindra Dewi Talib S.Pd

NIP. NIP.

Wakamad Kurikulum

Yurdan Pulu Raga, S.Ag, M.Pd. NIP.

2

Page 3: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Buku adalah gudang ilmu2. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan3. Hidup bukan hanya teori tapi perjuangan yang tak pernah henti.

PERSEMBAHAN

1. Allah SWT2. Kedua orang tua3. BapakS/Ibu guru MAN Model Gorontalo4. Teman-teman senasip dan seperjuangan5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan laporan

3

Page 4: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Demokrasi di Indonesia”.

Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat dalam mengikuti ujian semester ganjil. Dalam menyusun karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kendala. Namun dengan adanya keuletan, ketekunan, dan kesabaran serta ridho dari Allah SWT dan juga bantuan dari semua pihak maka karya ilmiah ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak mungkin terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu, terima kasih kepada pihak-pihak yang dengan tulus , ikhlas membantu dalam penyelesaian karya ilmiah.

Penulis berharap karya ilmiah ini bermanfaat. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar karya ilmiah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga bantuan, bimbingan dan petunjuk yang telah di berikan oleh berbagai pihak akan memperoleh imbalan yang setimpal dari yang Maha Kuasa.

Gorontalo , September 2013

Penulis

4

Page 5: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………..ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………...iii

KATA PENGANTAR……………………………………………….iv

DAFTAR ISI………………………………………………………….v

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….7

1.1 Latar Belakang……………………………………………………71.2 Rumusan Masalah………………………………………………...81.3 Tujuan Penelitian………………………………………………….81.4 Manfaat Penelitian………………………………………………..9

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………….10

2.1 Pengertian Demokrasi…………………………………………...10

2.2 Sejarah Demokrasi di Indonesia…………………………………11

2.3 Perkembangan Demokrasi di Indonesia…………………………13

2.4 Perbedaan-perbedaan Demokrasi………………………………..17

2.5 Pemilihan Umum Sebagai Pelaksanaan Demokrasi…………….20

2.6 Kajian Teori……………………………………………………...22

2.7 Kelemahan Demokrasi…………………………………………..26

2.8 Kegagalan Demokrasi di Indonesia……………………………..30

5

Page 6: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………33

3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………..33

3.2 Sumber Data……………………………………………………..33

3.3 Metode Penelitian………………………………………………..33

3.4 Teknik Pengumpulan Data………………………………………34

3.5 Teknik Analisis Data…………………………………………….35

BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………...35

4.1 Pengertian Demokrasi…………………………………………...35

4.2 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli………………………36

4.3 Perbedaan-perbedaan Demokrasi………………………………..38

4.4 Sejarah Demokrasi di Indonesia…………………………………41

4.5 Prinsip-prinsip Demokrasi……………………………………….43

4.6Perkembangan Demokrasi di Indonesia………………………….51

BAB V PENUTUP…………………………………………………..55

5.1 Kesimpulan………………………………………………………55

5.2 Saran……………………………………………………………..57

DAFTAR PUSTAKA……………………………………................58

6

Page 7: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan  politik  yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat,  baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat).Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat". Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan.  Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.

Berawal dari kemenangan Negara-negara Sekutu (Eropah Barat dan Amerika Serikat) terhadap Negara-negara Axis (Jerman, Italia & Jepang) pada Perang Dunia II (1945), dan disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet yang berlandasan paham Komunisme di akhir Abad XX , maka paham Demokrasi yang dianut oleh Negara-negara Eropah Barat dan Amerika Utara menjadi paham yang mendominasi tata kehidupan umat manusia di dunia dewasa ini.

Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur

7

Page 8: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan. Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.

Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat diperoleh masalah mengenai demokrasi di Indonesia yakni:

1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?2. Apa saja yang menjadi prinsip-prinsip demokrasi?3. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas dapat diperolah tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Disamping itu makalah ini bertujuan untuk  memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang demokrasi yang berkembang di Indonesia namun yang terpenting adalah demokrasi tersebut dapat mewujudkan keadaan yang saling harmonis antara pemerintahan dengan keadaan masyarakat luas. Oleh sebab itu demokrasi yang baik harus dilakukan sedemikian rupa untuk menjaga rasa kerukunan serta aspirasi masyarakat luas. Sehingga keadaan politik serta pemerintahan Indonesia dapat berkembang dengan baik.

Dan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan demokrasi, untuk mengetahui apa saja yang menjadi prinsip-prinsip demokrasi, serta menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita tentang bagaimana perkembangan demokrasi yang ada di Indonesia.

8

Page 9: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

1.4 Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian diatas dapat diperoleh manfaat penelitian :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan demokrasi.2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi prinsip-prinsip demokrasi.3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan demokrasi yang ada di

Indonesia.

9

Page 10: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demos” yang berarti rakyat dan “Kratos” yang berarti pemerintahan. Secara sederhana demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat. Dalam ilmu politik, dikenal dua macam pemahaman tentang demokrasi yaitu pemahaman secara normatif dan pemahaman secara empirik. Untuk pemahaman yang terakhir ini disebut juga sebagai procedural democracy. Dalam pemahaman secara normatif, demokrasi merupakan sesuatu yang secara idiil hendak dilakukan atau diselenggarakan oleh sebuah negara seperti misalnya kita kenal ungkapan “pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.” Ungkapan normatif tersebut biasanya diterjemahkan dalam konstitusi pada masing-masing negara misalnya dalam UUD 1945 bagi pemerintahan Republik Indonesia. Makna demokrasi secara empirik yakni demokrasi dalam perwujudannya dalam kehidupan politik praktis.

Menurut sargent, demokrasi mensyaratkan adanya keterlibatan rakyat dalam pengambilan keputusan, adanya persamaan hak diantara warga negara, adanya kebebasan dan kemerdekaan yang diberikan pada atau dipertahankan dan dimiliki oleh warga negara, adanya sistem perwakilan yang efektif, dan akhirnya adanya sistem pemilihan yang menjamin dihormatinya prinsip ketentuan mayoritas. Carter dan Herz mengkonseptualisasikan demokrasi sebagai pemerintahan yang dicirikan oleh dijalankannya prinsip-prinsip berikut :

a. pembatasan terhadap tindakan pemerintah.b. adanya sikap toleransi terhadap pendapat yang berlawanan.c. persamaan didepan hukum.d. adanya pemilihan yang bebas dengan disertai adanya model perwakilan yang

efektif.e. diberinya kebebasan berpartisipasi dan beroposisi bagi partai politik, organisasi

kemasyarakatan, masyarakat dan perseorangan serta prasarana pendapat umum semacam pers dan media massa.

f. adanya penghormatan terhadap hak rakyat. g. dikembangkan sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan.

10

Page 11: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

2.2 Sejarah Demokrasi di Indonesia

Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945 (yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy).

Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara rakyat disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebahagian terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di negara-negara Eropah Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-negara Eropah Barat dan Amerika Serikat. Tambahan lagi suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-negara penganut ajaran demokrasi telah keluar sebagai pemenang Perang Dunia-II.

Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950 (UUDS 1950) Indonesia mempraktekkan model Demokrasi Parlemeter Murni (atau dinamakan juga Demokrasi Liberal), yang diwarnai dengan cerita sedih yang panjang tentang instabilitas pemerintahan (eksekutif = Kabinet) dan nyaris berujung pada konflik ideologi di Konstituante pada bulan Juni-Juli 1959.

11

Page 12: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Guna mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI tersebut di atas, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang memberlakukan kembali UUD 1945, dan sejak itu pula diterapkan model Demokrasi Terpimpin yang diklaim sesuai dengan ideologi Negara Pancasila dan paham Integralistik yang mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara.

Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun dilaksanakan-nya Demokrasi Terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik politik dan ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI pada tanggal 30 September 1965, dan turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968.

Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI dan menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi Pancasila (Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila.

Demokrasi Pancasila (Orba) berhasil bertahan relatif cukup lama dibandingkan dengan model-model demokrasi lainnya yang pernah diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30 tahun, tetapi akhirnyapun ditutup dengan cerita sedih dengan lengsernya Jenderal Soeharto dari jabatan Presiden pada tanggal 23 Mei 1998, dan meninggalkan kehidupan kenegaraan yang tidak stabil dan krisis disegala aspeknya.

Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak dengan di amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.

Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan negara, khususnya laginya perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan

12

Page 13: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

aspek sifat hubungan antar lembaga-lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model Demokrasi Pancasila di era Orde Baru.

Model Demokrasi pasca Reformasi (atau untuk keperluan tulisan ini dinamakan saja sebagai Demokrasi Reformasi, karena memang belum ada kesepakatan mengenai namanya) yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir ini, nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda kemampuannya untuk mengarah-kan tatanan kehidupan kenegaraan yang stabil (ajeq), sekalipun lembaga-lembaga negara yang utama, yaitu lembaga eksekutif (Presiden/Wakil Presiden) dan lembaga-lembaga legislatif (DPR dan DPD) telah terbentuk melalui pemilihan umum langsung yang memenuhi persyaratan sebagai mekanisme demokrasi.

2.3 Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari Pelaksanaan Demokrasi yang pernah ada di Indonesiai ini. Pelaksanaan demokrasi di indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periodesasi antara lain :

1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).

Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :

Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.

Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.

13

Page 14: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer

2. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama

a. Masa Demokrasi Liberal 1950-1959

Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.

Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :

Dominannya partai politik Landasan sosial ekonomi yang masih lemah Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950

Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :

Bubarkan konstituante Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950 Pembentukan MPRS dan DPAS

b. Masa Demokrasi Terpimpin 1959 – 1966

Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:

1. Dominasi Presiden2. Terbatasnya peran partai politik3. Berkembangnya pengaruh PKI

14

Page 15: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:

1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan

presiden membentuk DPR-GR3. Jaminan HAM lemah4. Terjadi sentralisasi kekuasaan5. Terbatasnya peranan pers6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)

Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI yang menjadi tanda akhir dari pemerintahan Orde Lama.

3. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998

Dinamakan juga demokrasi pancasila. Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:

1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada2. Rekrutmen politik yang tertutup3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis4. Pengakuan HAM yang terbatas5. Tumbuhnya KKN yang merajalela

15

Page 16: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Sebab jatuhnya Orde Baru:

1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )2. Terjadinya krisis politik3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk

turun jadi Presiden.

4. Pelaksanaan Demokrasi Reformasi {1998- Sekarang).

Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:

1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi

2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum

3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN

4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI

5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV

Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.

16

Page 17: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

2.4 Perbedaan – Perbedaan Demokrasi

1. Berkenaan dengan Kedaulatan Rakyat.

A. Demokrasi Liberal.

Kedaulatan Rakyat sepenuhnya dilaksanakan oleh DPR (Parlemen). Dan DPR membentuk serta memberhentikan Pemerintah/Eksekutif (Kabinet).

B. Demokrasi Terpimpin.

Meskipun secara normatif konstitusional ditetapkan bahwa Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusya-waratan Rakyat (MPR), namun secara praktis justru kedaulatan sepenuhnya berada ditangan Presiden. Dan Presiden membentuk MPR(S) dan DPR-GR berdasarkan Keputusan Presiden

C. Demokrasi Pancasila (Orba).

Kedaulatan Rakyat sepenuhnya dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), baru kemudian MPR membagi-bagikan kedaulatan tersebut kedalam bentuk kekuasaan-kekuasaan kepada lembaga-lembaga negara lainnya (Presiden, DPR, MA, Bepeka dsb.)

D. Demokrasi Reformasi.

Kedaulatan Rakyat sepenuhnya tetap berada ditangan rakyat, dan rakyat secara langsung membagi-bagikan kedaulatan tersebut kedalam bentuk kekuasaan-kekuasaan kepada lembaga-lembaga negara lainnya (Presiden, MPR, DPR, DPD, MA, MK, dsb.)

17

Page 18: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

2. Berkenaan dengan Pembagian Kekuasaan

A. Demokrasi Liberal

Kekuasaan DPR (Legislatif) sangat kuat dibandingkan dengan kekuasaan Pemerintah/Kabinet (Eksekutif), bahkan DPR dapat memberhentikan Pemerintah/Kabinet. Sementara Presiden hanya berkedudukan sebagai Kepala Negara saja (Simbol Negara saja).

B. Demokrasi Terpimpin.

Kekuasaan Pemerintah/Presiden (Eksekutif) sangat kuat (dominan) dibandingkan dengan kekuasaan DPR (Legislatif), bahkan Presiden dapat membubarkan DPR serta mengangkat anggota-anggota DPR (GR).

Jabatan Presiden ditetapkan untuk masa seumur hidup, sehingga tidak bisa diberhentikan oleh MPRS.

C. Demokrasi Pancasila (Orba)

Meskipun secara normatif konstitusional, ditetapkan :

1. Kekuasaan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan (Eksekutif) maupun Kepala Negara lebih kuat dibandingkan kekuasaan DPR (Legislatif).

2. Kecuali dalam hal Anggaran Belanja Negara, maka kekuasaan Presiden dibidang legislasi (pembentukan undang-undang) lebih kuat dibanding-kan kekuasaan DPR (Legislatif).

Namun secara praktis Kekuasaan Pemerintah/Presiden (Eksekutif) sangat kuat (dominan) dibandingkan dengan kekuasaan DPR (Legislatif), sebagai akibat adanya :

18

Page 19: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

1. Campur tangan Pemerintah didalam kehidupan kepartaian.2. Dominasi Pemerintah didalam penyelenggaraan pemilihan umum anggota

Legislatif (termasuk menyeleksi calon-calon Legislatif dari partai peserta pemilu).

3. Kewenangan Presiden didalam pengangkatan anggota MPR dari unsur Utusan Golongan yang jumlahnya cukup besar.

D. Demokrasi Reformasi.

1. Kekuasaan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan (Eksekutif) maupun Kepala Negara jauh berkurang karena harus dibagi kepada DPR (Legislatif).

2. Kekuasaan Presiden dibidang legislasi (pembentukan undang-undang termasuk UU-APBN) lebih lemah dibandingkan kekuasaan DPR (Legislatif). Bahkan sebuah Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui oleh DPR dapat berlaku meskipun tidak disetujui dan tidak diundangkan oleh Presiden/Pemerintah.

3. Kekuasaan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan (Eksekutif) menjadi semakin berkurang dengan dilaksanakannya Otonomi Daerah.

3. Berkenaan dengan Mekanisme Pengambilan Keputusan

A. Demokrasi Liberal

Semua keputusan di lembaga perwakilan rakyat (DPR) diambil berdasarkan voting dengan suara terbanyak.

B.Demokrasi Terpimpin

Semua pengambilan keputusan di lembaga perwakilan rakyat (MPRS dan DPR-GR) harus berdasarkan musyawarah mufakat (suara bulat).

(Ada Ketetapan MPRS yang khusus menetapkan hal ini).

19

Page 20: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

C. Demokrasi Pancasila (Orba)

Semua keputusan di lembaga perwakilan rakyat (MPR dan DPR) pertama-tama diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dan jika musyawarah tidak berhasil mencapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan voting dengan suara terbanyak.

Namun didalam prakteknya pihak Pemerintah senantiasa mengupayakan agar keputusan di DPR dan MPR diambil secara musyawarah (suara bulat) untuk membuat kesan bahwa keputusan tersebut didukung oleh segenap rakyat.

D. Demokrasi Reformasi

Semua keputusan di lembaga perwakilan rakyat (MPR dan DPR) didalam prakteknya langsung diambil berdasarkan voting dengan suara terbanyak.

2.5 Pemilihan Umum Sebagai Pelaksanaan Demokrasi

A. Pengertian Pemilihan Umum

Salah satu cirri Negara demokratis debawa rule of law adalah terselenggaranya kegiatan pemilihan umum yang bebas. Pemilihan umum merupakan sarana politik untuk mewujudkan kehendak rakyat dalam hal memilih wakil-wakil mereka di lembaga legislatif serta memilih pemegang kekuasaan eksekutif baik itu presiden/wakil presiden maupun kepala daerah.Pemilihan umumbagi suatu Negara demokrasi berkedudukan sebagai sarana untuk menyalurkan hak asasi politik rakyat. Prmilihan umum memiliki arti penting sebagai berikut:

1. Untuk mendukung atau mengubah personel dalam lembaga legislative2. Membentuk dukungan yang mayoritas rakyat dalam menentukan pemegang

kekuasaan eksekutif untuk jangka tertentu3. Rakyat melalui perwakilannya secara berkala dapat mengoreksi atau

mengawasi kekuatan eksekutif.

20

Page 21: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

B. Tujuan Pemilihan Umum

Pada pemerintahan yang demokratis, pemilihan umum merupakan pesta demokrasi. Secara umum tujuan pemilihan umum adalah :

1. Melaksanakan kedaulatan rakyat2. Sebagai perwujudan hak asas politik rakyat3. Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga legislatif serta

memilih Presiden dan wakil Presiden.4. Melaksanakan pergantian personel pemerintahan secara aman, damai, dan

tertib5. Menjamin kesinambungan pembangunan nasional

Menurut Ramlan Surbakti, kegiatan pemilihan umum berkedudukan sabagai :

1. Mekanisme untuk menyeleksi para pemimpin dan alternatif kebijakan umum2. Makanisme untuk memindahkan konflik kepentingan dari masyarakat ke

lembagag-lembaga perwakilan melalui wakil rakyat yang terpilih, sehingga integrasi masyarakat tetap terjaga.

3. Sarana untuk memobilisasikan dukungan rakyat terhadap Negara dan pemerintahan dengan jalan ikut serta dalam proses politik.

Pemilu 1955 merupakan pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Waktu itu Republik Indonesia berusia 10 tahun. Dapat dikatakan pemilu merupakan syarat minimal bagi adanya demokrasi.

Secara lebih jelas Juan J. Linz dan Alfred Stepan merumuskan bahwa suatu transisi demokrasi berhasil dilakukan suatu negara jika :

a. tercapai kesepakatan mengenai prosedur-prosedur politik untuk menghasilkan pemerintahan yang dipilih

b. jika suatu pemerintah memegang kekuasaannya atas dasar hasil pemilu yang bebas

c. jika pemerintah hasil pemilu tersebut secara de facto memiliki otoritas untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan baru dan

21

Page 22: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

d. kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang dihasilkan melalui demokrasi yang baru itu secara de jure tidak berbagi kekuasaan dengan lembaga-lembaga lain.

Sementara itu dalam perspektif Larry Diamond, konsolidasi demokrasi mencakup pencapaian tiga agenda besar, yakni :

1) kinerja atau performance ekonomi dan politik dari rezim demokratis2) institusionalisasi politik (penguatan birokrasi, partai politik, parlemen, pemilu,

akuntabilitas horizontal, dan penegakan hukum)3) restrukturisasi hubungan sipil-militer yang menjamin adanya kontrol otoritas

sipil atas militer di satu pihak dan terbentuknya civil society yang otonom di lain pihak.

2.6 Kajian Teori

 Jenis–Jenis Demokrasi

Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas :1)      Demokrasi Langsung2)      Demokrasi Tidak Langsung

Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :1)      Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)2)      Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)

Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, demokrasi dibedakan atas :1)      Demokrasi Formal2)      Demokrasi Material3)      Demokrasi Campuran

Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan atas :1)      Demokrasi Sistem Parlementer2)      Demokrasi Sistem Presidensial

22

Page 23: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi

Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :

A. Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)

Prinsip demokrasi ini didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa manusia adalah sebagai makhluk individu yang bebas. Oleh karena itu dalam sistem demokrasi ini kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi.

Pemikiran tentang Negara demokrasi sebagaimana dikembangkan oleh Hobbe, Lockedan Rousseauebahwa Negara terbentuk karena adanya perbenturan kepentingan hidup mereka dalam hidup bermasyarakat dalam suatu natural state. Akibatnya terjadilah penindasan antara satu dengan yang lainnya.  Oleh karena itu individu-individu dalam suatu masyarakat itu membentuk suatu persekutuan hidup bersama yang disebut Negara, dengan tujuan untuk melindungi kepentingan dan hak individu dalam kehidupan masyarakat Negara. Atas dasar kepentingan ini dalam kenyataannya muncullah kekuasaan yang kadangkala menjurus ke otoriterianisme.

Berdasarkan kenyataan yang dilematis tersebut, maka muncullah pemikiran ke arah kehidupan demokrasi perwakilan liberal, dan hal inilah yang sering dikenal dengan demokrasi-demokrasi liberal. Individu dalam suatu Negara dalam partisipasinya disalurkannya melalui wakil yang dipilih melalui proses demokrasi.

Menurut Held (2004:10), bahwa demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu pembaharuan kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan memaksa dan kebebasan. Rakyat harus diberikan jaminanan kebebasan secara individual baik didalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, keagamaan bahkan kebebasan anti agama.

Konsekuensi dari implementasi sistem dan prinsip demokrasi ini adalah berkembang persaingan bebas, terutama dalam ekonomi sehingga akibatnya individu yang tidak mampu menghadapi persaingan tersebut akan tenggelam. Akibatnya kekuasaan kapitalislah yang menguasai kehidupan Negara, hal ini sesuai dengan analisis P.L. Berger bahwa dalam era globalisasi dewasa ini dengan semangat pasar bebas yang dijiwai oleh filosofi demokrasi liberal, maka kaum kapitalislah yang berkuasa.

B. Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)

23

Page 24: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan Marxisme-Komunisme.  Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan.

Demokrasi Rakyat (Proletar) disebut juga adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan marxisme.  Demokrasi ini tidak mengakui hak asasi warga negaranya.  Demokrasi ini bertentangan  dengan demokrasi konstitusional.  Demokrasi ini mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dan tanpa kepemilikan  pribadi.  Negara  adalah alat  untuk mencapai komunisme yaitu untuk kepentingan kolektifisme.

Demokrasi Berdasarkan Wewenang dan Hubungan Antara Alat Kelengkapan Negara           Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan atas :

a.     Demokrasi Sistem Parlementer

Periode 1945-1959 Demokrasi Parlementer. Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem parlementer ini mulai berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan. Sistem ini kemudian diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1949 (Konstitusi RIS) dan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950. Meskipun sistem ini dapat berjalan dengan memuaskan di beberapa negara Asia lain, sistem ini ternyata kurang cocok diterapkan di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan melemahnya persatuan bangsa. Dalam UUDS 1950, badan eksekutif terdiri dari Presiden sebagai kepala negara konstitusional (constitutional head) dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.

Masa demokrasi parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi dapat kita temukan perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia.

Pertama, lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan.

Kedua, akuntabilitas (pertanggungjawaban) pemegang jabatan dan politis pada umumnya sangat tinggi.

24

Page 25: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Ketiga, kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal.

Keempat, sekalipun Pemilihan Umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada 1955, tetapi Pemilihan Umum tersebut benar-benar dilaksanakan dengan prinsip demokrasi.

Kelima, masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi sama sekali, sekalipun tidak semua warga Negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal.

Keenam, dalam masa pemerintahan Parlementer, daerah-daerah memperoleh otonomi yang cukup bahkan otonomi yamg seluas-luasnya dengan asas desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak dalam mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa demokrasi perlementer mengalami kegagalan? Banyak sekali para ahli mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Dari sekian banyak jawaban, ada beberapa hal yang dinilai tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Pertama, munculnya usulan presiden yang dikenal dengan konsepsi presiden untuk membentuk pemerintahan yang bersifat gotong-royong. Kedua, Dewan Konstituante mengalami jalan buntu untuk mencapai kesepakatan merumuskan ideologi nasional. Ketiga, dominannya politik aliran, sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan konflik. Keempat, Basis social ekonomi yang masih sangat lemah. 

b.     Demokrasi Sistem Presidensial

Periode 1966-1988, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan system presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi dimasa demokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden dan semakin dominan terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain.  Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama Pancasila hanya digunakan sebagai legistimasi politis penguasa saat itu sebanyak kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Pertama, rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pernah terjadi.

25

Page 26: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Kedua, rekruitmen politik bersifat tertutup. Ketiga, Pemilihan Umum. Keempat, pelaksanaan hak dasar warga Negara.

Salah satu ciri Negara demokratis dibawa rule of law adalah terselenggaranya kegiatan pemilihan umum yang bebas. Pemilihan umum merupakan sarana politik untuk mewujudkan kehendak rakyat dalam hal memilih wakil-wakil mereka di lembaga legislatif serta memilih pemegang kekuasaan eksekutif baik itu presiden/wakil presiden maupun kepala daerah.

Pemilihan umum bagi suatu Negara demokrasi berkedudukan sebagai sarana untuk menyalurkan hak asasi politik rakyat. Pemilihan umum memiliki arti penring sebagai berikut:

1.   Untuk mendukung atau mengubah personel dalam lembaga legislative.2.   Membentuk dukungan yang mayoritas rakyat dalam menentukan pemegang

kekuasaan eksekutif untuk jangka tertentu.3.   Rakyat melalui perwakilannya secara berkala dapat mengoreksi atau

mengawasi kekuatan eksekutif.

2.7 Kelemahan Demokrasi

Hampir semua negara di dunia mengaku sebagai negara demokrasi, di balik kepopuleran ini, demokrasi juga memiliki kelemahan-kelemahan. Menurut S.N. Dubey ada beberapa sisi buruk sistem pemerintahan demokrasi:

1) Prinsip Persamaan Hak yang Tak Waras  Demokrasi berbasis terhadap anggapan bahwa manusia semua sama atau sederajat, karena mereka akrab dan memiliki hal serupa didalam mental, spiritual dan kwalitas moral. Akan tetapi para pengkritik demokrasi membantah bahwa anggapan tersebut mustahil. Manusia tampak sangat luas berbeda didalam figure jasmani, stamina moral, dan kapasitas untuk belajar dengan berlatih dan pengalaman. Demokrasi adalah sebuah ide yang tidak mungkin dan juga tidak logis, Untuk memberikan hak setiap individu dalam memilih merupakan hal yang merusak perhatian masyarakat.

2) Pemujaan Atas Ketidakmampuan Kritikan ini menggambarkan pemujaan atas ketidak mampuan. Pemerintahan oleh

26

Page 27: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

mayoritas merupakan peraturan yang dipegang oleh manusia biasa, dimana secara umum tidak intelligent, memiliki opini yang tak terkontrol dan bertindak secara emosi tampa alasan, pengetahuan yang terbatas, kurangnya waktu luang yang diperlukan untuk perolehan dalam memahami informasi, dan curiga atas kecakapan yang dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu, demokrasi adalah lemah didalam kwalitas. Tiada nilai politik yang tinggi tampa anggota yang unggul didalamnya.

3) Mobokrasi 

Didalam demokrasi yang memerintah adalah publik; sedangkan publik atau kelompok seringkali beraksi dengan cara menyolok yang sangat berbeda, dari cara normal individu yang menyusun kelompok. Setiap kelompok kehilangan perasaan untuk bertanggung jawab, personalitas individu dan kesadaran mereka merupakan pilihan. Aksinya bersifat menurutkan kata hati dan menghasilkan dengan mudah, pengaruh atas saran dan pengaruh buruk perasaan dari kelompok lainnya. Oleh karena itu, Jenis kelompok apapun beraksi dibawah stimuli sementara; mereka bergerak dengan menyetir masyarakat primitip. publik seringkali berkelakuan zalim, bahkan merupakan orang yang sangat lalim. Hal yang tidak indah dimana pemimpin politik memamfaatkan psikologis rakyat banyak dan membangunkan nafsu masyarakat dalam aba- aba untuk memenangkan dukungan mereka.

4) Oligarchy yang Terburuk Beberapa kritikan menegaskan bahwa demokrasi adalah pelatihan memimpin untuk menuju oligarchy yang terburuk. Telleyrand mengambarkan demokrasi adalah sebuah aristokrasi orang yang jahat. Hal lazim pada setiap manusia adalah cemburu atas keunggulan orang lain. Oleh karena itu, mereka jarang memilih orang yang mampu untuk memimpin mereka. Mereka sering memilih orang yang rendah kwalitasnya, dimana sering tidak mengindahkan dan secara luar biasa cakap dalam mengatur diri mereka sendiri dengan sentiment yang tinggi. Orang yang jujur dan mampu jarang terpilih didalam demokrasi. Kekuatan demokrasi berada ditangan perusak dan koruptor. Carlyle mengapkirkan bahwa demokrasi pemerintahan tukang bual atau tukang obat.

5)      Pemerintahan Para Kapitalist Marxist mengkritik demokrasi yang menggolongkan demokrasi kaum borjuis. Mereka memperdebatkan doktrin kedaulatan yang menjadi dasar didalam

27

Page 28: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

demokrasi adalah sebuah dongeng. Padahal demokrasi dalam hak suara orang dewasa melahirkan dendam, dan berada dibawah analisa pemerintahan kapitalist, yang mana bisa dikatakan dari kapitalist untuk kapitalist. Uang adalah pemimpin dan peraturan didalam pemerintahan demokrasi, seperti bentuk pemerintahan yang lain. Bisnis dan finansial adalah tokoh terkemuka yang mengeluarkan dana milyaran dalam pemilihan, dan ini semua untuk menarik pengikut agar bersatu dan memilihnya sebagai wakil mereka. Mereka membiayai partai- partai politik dan membeli para politikus. Maka dari inilah Negara diperintah oleh kelompok yang menarik perhatian.

6)      Pemerintahan oleh Sekelompok Kecil Disini menegaskan demokrasi atas nama tidak tersokong. Setiap Negara yang memiliki populasi terbesar tidak pernah melatih vote mereka. Lagipula, dalam demokrasi dikebanyakan Negara yang melewati angka pemilihan keluar sebagai juara. Dibawah sistem ini sering terjadi atas minoritas partai mendapatkan vote meraih kembali kekuatan. Sedangkan partai yang tidak meraih suara yang memadai, maka akan menjadi sebagai partai oposisi atau sayap kiri. Jadi demokrasi adalah pemerintahan yang berhenti untuk menjadi pemerintahan mayoritas.

7)       Sistem Partai yang Korupt dan Melemahkan Bangsa. Demokrasi berbasis atas sistem partai. Partai- partai dipandang sangat diperlukan untuk kesuksesan demokrasi. Akan tetapi sistem partai telah merusak demokrasi dimana- mana. Partai- partai meletakkan perhatian utama mereka sendiri daripada bangsa mereka. Semua perlengkapan institusional dan ideological orang – orang yang berhak memilih dalam pemilihan adalah korup. Mereka menganjurkan ketidak tulusan, mengacaukan persatuan bangsa, menyebarkan dusta, dan merendahkan standar moral rakyat. Mesin partai dengan baik bekerja atas setiap individu warganegara, siapa saja yang berkeinginan menggunakan sedikit pendapat atau tiada kebebasan. Faktanya sistem fasilitas daripada partai menghalangi operasi peraturan lalim. Sistem partai menciptakan kelompok politik professional, yang mana kebanyakan dari mereka tidak mampu bekerja secara serius dan membangun. Mereka tumbuh berkembang diatas kesilapan masyarakat, yang berhasil mereka tipu dan dimamfaatkan. Mereka selalu menciptakan kepalsuan pokok persoalan, untuk menjaga bisnis yang berjalan. Para politikus tidak hanya memonopoli kekuatan, akan tetapi menguasai juga wibawa sosial. Hasilnya, rakyat sibuk dalam

28

Page 29: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

profesi yang beragam dan lapangan kerja yang timbul berjenis dalam kondisi yang rumit dan terlelap didalam pekerjaan mereka masing- masing.

8)   Menghalangi Perkembangan Sosial Menurut Faguet demokrasi adalah sebuah benda yang aneh sekali bentuknya dalam biologis; ia tidak sebaris dengan proses perkembangan. Hukum perkembangan adalah mendakinya kita dalam derajat perkembangan sentralisasi yang baik; perbedaan bagian tubuh memberikan kelainan pada fungsi. Otak mengontrol semua bagian organisme. Demokrasi adalah anti perkembangan. Ia tidak memiliki sistem sentral yang ditakuti. Tidak ada satu badan bagian politik, yang bisa berpikir dan merancang semua organismenya; ia mengira bahwa otak bisa dialokasikan dimana- mana dalam organisme.

9)       Menghalangi Perkembangan Intelektual Kritikan terhadap demokrasi adalah menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan, kesenian dan kesusastraan. Rakyat jelata menjadi bodoh dan kolot dalam segi pandang, dimana bermusuhan terhadap aktifitas serius intelektual. Seniman dan penulis memulai untuk memenuhi vulgar dan memilki selera rendah bahkan menjadi parhatian bagi rakyat jelata. Hasil dari seni dan sastra sama dengan merendahkan derajat. Didalam perkataan Burn; peradaban yang dihasilkan demokrasi bisa dikatakan biasa, cukupan dan tumpul.

10)   Demokrasi adalah Bentuk Pemerintahan yang Mahal Propaganda partai dan sering mengunjungi pemilihan membutuhkan pengeluaran yang besar. sebagai contoh di India, milyaran rupees tersalurkan untuk setiap lima tahun pemilihan. Jumlah uang yang sangat besar ini dikeluarkan sebagai gaji dan upah para legislator. Dana yang seharusnya dipakai untuk tujuan produktif, dihabiskan dengan sia- sia atas dasar berkampanye dan jumlah ilmu perawatan.

Lord Bryce adalah pakar yang mempelajari secara luas, dan membuat catatan demokrasi dari berbagai Negara, menyatakan beberapa keburukan didalam demokrasi modern sebagai berikut:1. uang adalah kekuatan yang menyesatkan administrasi dan perundang-

undangan.2. kecenderungan untuk membuat demokrasi sebagai profesi yang

menguntungkan.3. keroyalan didalam administrasi.

29

Page 30: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

4. penyalahgunaan doktrin persamaan hak dan gagal untuk menghargai nilai keahlian administrasi.

5. kekuatan organisasi partai yang tidak pantas.6. kecenderungan para legislator dan pejabat untuk bermain atas vote, didalam

melewati hukum dan tahan terhadap pelanggaran perintah.

2.8 Kegagalan Demokrasi Indonesia

Indonesia tengah dilanda berbagai masalah yang kompleks. Sistem demokrasi yang seyogyanya menghasilkan masyarakat yang bebas dan sejahtera, tidak terlihat hasilnya, malah kenyataannya bertolak belakang. Berikut ini adalah beberapa fenomena kegagalan demokrasi di Indonesia.

       Pertama, Presiden tidak cukup kuat untuk menjalankan kebijakannya. Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Ini membuat posisi presiden presiden kuat dalam ati sulit untuk digulingkan.Namun, di parlemen tidak terdapat partai yang dominan, termasuk partai yang mengusung pemerintah. Ditambah lagi peran lagislatif yang besar pasca reformasi ini dalam menentukan banyak kebijakan presiden. Dalam memberhentikan menteri misalnya, presiden sulit untuk memberhentikan menteri karena partai yang “mengutus” menteri tersebut akan menarik dukungannya dari pemerintah dan tentunya akan semakin memperlemah pemerintah. Hal ini membuat presiden sulit mengambil langkah kebijakannya dan mudah di-“setir” oleh partai.

Kedua, rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat justru di tengah kebebasan demokrasi. Tingkat kesejahteraan menurun setelah reformasi, yang justru saat itulah dimulainya kebebasan berekspresi, berpendapat, dll. Ini aneh mengingat sebenarnya tujuan dari politik adalah kesejahteraan. Demokrasi atau sistem politik lainnya hanyalah sebuah alat. Begitu pula dengan kebebasan dalam alam demokrasi, hanyalah alat untuk mencapai kesejahteraan.

Ketiga, tidak berjalannya fungsi partai politik. Fungsi partai politik paling tidak ada tiga: penyalur aspirasi rakyat, pemusatan kepentingan-kepentingan yang sama, dan sarana pendidikan politik masyarakat. Selama ini dapat dikatakan ketiganya tidak berjalan. Partai politik lebih mementingkan kekuasaan daripada aspirasi rakyat.

Fungsi partai politik sebagai pemusatan kepentingan-kepentingan yang sama pun tidak berjalan mengingat tidak adanya partai politik yang konsisten

30

Page 31: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

dengan ideologinya. Partai politik sebagai sarana pendidikan politik masyarakat lebih parah. Kita melihat partai mengambil suara dari masyarakat bukan dengan pencerdasan terhadap visi, program partai, atau kaderisasi. Melainkan dengan uang, artis, kaos, yang sama sekali tidak mencerdaskan malah membodohi masyarakat.

Keempat, ketidakstabilan kepemimpinan nasional. Jika kita cermati, semua pemimpin bangsa ini mualai dari Soekarno sampai Gus Dur, tidak ada yang kepemimpinannya berakhir dengan bahagia. Semua berakhir tragis alias diturunkan. Ini sebenarnya merupakan dampak dari tidak adanya pendidikan politik bagi masyarakat. Budaya masyarakat Indonesia tentang pemimpinnya adalah mengharapkan hadirnya “Ratu Adil” yang akan menyelesaikan semua masalah mereka. Ini bodoh. Masyarakat tidak diajari bagaimana merasionalisasikan harapan-harapan mereka. Mereka tidak diajarkan tentang proses dalam merealisasikan harapan dan tujuan nasional.

Hal ini diperburuk dengan sistem pemilihan pemimpin yang ada sekarang (setelah otonomi), termasuk pemilihan kepala daerah yang menghabiskan biaya yang mahal. Calon pemimpin yang berkualitas namun tidak berduit akan kalah populer dengan calon yang tidak berkualitas namun memiliki uang yang cukup untuk kampanye besar-besaran, memasang foto wajah mereka besar-besar di setiap perempatan. Masyarakat yang tidak terdidik tidak dapat memilih pemimpin berdasarkan value.

 Kelima, birokrasi yang politis, KKN, dan berbelit-belit. Birokrasi semasa orde baru sangat politis. Setiap PNS itu Korpri dan wadah Korpri adalah Golkar. Jadi sama saja dengan PNS itu Golkar. Ini berbahaya karena birokrasi merupakan wilayah eksekusi kebijakan. Jika birokrasi tidak netral, maka jika suatu saat partai lain yang memegang pucuk kebijakan, maka dia akan sulit dalam menjalankan kebijakannya karena birokrasi yang seharusnya menjalankan kebijakan tersebut memihak pada partai lain. Aknibatnya kebijakan tinggal kebijakan dan tidak terlaksana. Leibih parahnya, ini dapat memicu reformasi birokrasi besar-besaran setiap kali ada pergantian kepemimpinan dan tentunya ini bukanlah hal yang baik untuk stabilitas pemerintahan. Maka seharusnya birokrasi itu netral.Banyak sekali kasus KKN dalam birokrasi. Contoh kecil adalah pungli, suap, dll. Ini menjadi bahaya laten karena menimbulkan ketidakpercayaan yang akut dari masyarakat kepada pemerintah. Selain itu berdampak pula pada iklim investasi. Investor tidak berminat untuk berinvestasi karena adanya kapitalisasi birokrasi.Hal di atas mendorong pada birokrasi yang tidak rasional. Kinerja menjadi tidak professional, urusan dipersulit, dsb. Prinsip yang digunakan adalah “jika bisa dipersulit, buat apa dipermudah”.

31

Page 32: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Keenam, banyaknya ancaman separatisme. Misalnya Aceh, Papua, RMS, dll. Ini merupakan dampak dari dianaktirikannya daerah-daerah tersebut semasa orde baru, yang tentunya adalah kesalahan pemerintah dalam “mengurus anak”. Tentunya ini membuat ketahanan nasional Indonesia menjadi lemah, mudah diadu domba, terkurasnya energi bangsa ini, dan mudah dipengaruhi kepentingan asing.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

32

Page 33: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis kualitatif. Denzim dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dari pernyataan ini diperoleh pemahaman bahwa penelitian kualitatif dapat menggunakan bebrapa metode yang ada.

Pengertian lain dikemukakan oleh Richie (dalam Moleong, 2007:6), yakni penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Dalam pengertian ini terkandung maksud bahwa yang penting dilakukan terkait dengan penelitian kualitatif adalah pemahaman terhadap konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.

Pengertian yang tampak rinci dikemukakan oleh Moleong (2007:6). Menurutnya, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa saja yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

3.2 Sumber Data

Sumber data penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan informasi serta data-data dari berbagai sumber serta browsing di internet.

3.3 Metode Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian dan permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kompratif. Deskriptif artinya menggambarkan atau mendeskripsikan objek yang diteliti sesuai dengan kenyataan yang ada. Sebaliknya, kompratif adalah bersifat membandingkan, yakni membandingkan objek yang diteliti. Dengan demikian, deskriptif-kompratif artinya mendeskripsikan dua hal yang dibandingkan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

33

Page 34: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Sejalan dengan jenis penelitian dan metode penelitian di atas, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka. Dalam hal ini, penulis menelaah pustaka-pustaka atau buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pustaka-pustaka yang dimaksud adalah buku atau tulisan-tulisan yang memuat masalah demokrasi.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari berbagai literature yang berisi tentang demokrasi baik dalam bentuk buku maupun bentuk file yang dipublikasikan lewat internet.

2. Membaca literatur-literatur tersebut sambil memberi kode pada bagian-bagian teks yang akan digunakan sebagai data penelitian.

3. Mengklasifikasikan data berdasarkan permasalahan yang diteliti terutama menyangkut demokrasi.

4. Menguraikan atau menganalisis data dengan cara memberikan komentar pada topik-topik atau sub-sub topik yang dibicarakan.

5. Menyimpulkan hasil analisis data.

BAB IVPEMBAHASAN

34

Page 35: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

4.1 . Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat" yang terbentuk dari (dêmos) "rakyat" dan (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.[2] Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama.

Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, sepertimonarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini[3]sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.[4]

Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu

35

Page 36: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.

Menurut Internasional Commision of JuritsDemokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar dimana kekuasaan

tertisnggi ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah rakyat.

Demokrasi Menurut Parah Ahli1. Abraham Lincoln

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people).2. C.F Strong

Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.

4.2 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

1. Abraham Lincoln Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

2.Charles Costello Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.

3. John L. Esposito Demokrasi pada dasarnya kekuasaan adalah dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

36

Page 37: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

4.Hans Kelsen Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.

5. Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

6.Rifhi Siddiq Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kedaulatannya dipegang oleh rakyat bertujuan mensejahterakan rakyat dan hak dan kewajiban rakyatnya diakui secara hukum ketatanegaraan.

7.C.F. Strong Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.

8.Hannry B. Mayo Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan politik.

9.Merriem Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.

10.Samuel Huntington Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.

4.3 Perbedaan – Perbedaan Demokrasi

1. Berkenaan dengan Kedaulatan Rakyat.

37

Page 38: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

a. Demokrasi Liberal.

Kedaulatan Rakyat sepenuhnya dilaksanakan oleh DPR (Parlemen). Dan DPR membentuk serta memberhentikan Pemerintah/Eksekutif (Kabinet).

b. Demokrasi Terpimpin.

Meskipun secara normatif konstitusional ditetapkan bahwa Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusya-waratan Rakyat (MPR), namun secara praktis justru kedaulatan sepenuhnya berada ditangan Presiden. Dan Presiden membentuk MPR(S) dan DPR-GR berdasarkan Keputusan Presiden

c. Demokrasi Pancasila (Orba).

Kedaulatan Rakyat sepenuhnya dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), baru kemudian MPR membagi-bagikan kedaulatan tersebut kedalam bentuk kekuasaan-kekuasaan kepada lembaga-lembaga negara lainnya (Presiden, DPR, MA, Bepeka dsb.)

d. Demokrasi Reformasi.

Kedaulatan Rakyat sepenuhnya tetap berada ditangan rakyat, dan rakyat secara langsung membagi-bagikan kedaulatan tersebut kedalam bentuk kekuasaan-kekuasaan kepada lembaga-lembaga negara lainnya (Presiden, MPR, DPR, DPD, MA, MK, dsb.)

2. Berkenaan dengan Pembagian Kekuasaan

a. Demokrasi Liberal

38

Page 39: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Kekuasaan DPR (Legislatif) sangat kuat dibandingkan dengan kekuasaan Pemerintah/Kabinet (Eksekutif), bahkan DPR dapat memberhentikan Pemerintah/Kabinet. Sementara Presiden hanya berkedudukan sebagai Kepala Negara saja (Simbol Negara saja).

b. Demokrasi Terpimpin.

Kekuasaan Pemerintah/Presiden (Eksekutif) sangat kuat (dominan) dibandingkan dengan kekuasaan DPR (Legislatif), bahkan Presiden dapat membubarkan DPR serta mengangkat anggota-anggota DPR (GR).

Jabatan Presiden ditetapkan untuk masa seumur hidup, sehingga tidak bisa diberhentikan oleh MPRS.

c. Demokrasi Pancasila (Orba)

Meskipun secara normatif konstitusional, ditetapkan :

1. Kekuasaan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan (Eksekutif) maupun Kepala Negara lebih kuat dibandingkan kekuasaan DPR (Legislatif).

2. Kecuali dalam hal Anggaran Belanja Negara, maka kekuasaan Presiden dibidang legislasi (pembentukan undang-undang) lebih kuat dibanding-kan kekuasaan DPR (Legislatif).

Namun secara praktis Kekuasaan Pemerintah/Presiden (Eksekutif) sangat kuat (dominan) dibandingkan dengan kekuasaan DPR (Legislatif), sebagai akibat adanya :

1. Campur tangan Pemerintah didalam kehidupan kepartaian.

39

Page 40: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

2. Dominasi Pemerintah didalam penyelenggaraan pemilihan umum anggota Legislatif (termasuk menyeleksi calon-calon Legislatif dari partai peserta pemilu).

3. Kewenangan Presiden didalam pengangkatan anggota MPR dari unsur Utusan Golongan yang jumlahnya cukup besar.

d. Demokrasi Reformasi.

1. Kekuasaan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan (Eksekutif) maupun Kepala Negara jauh berkurang karena harus dibagi kepada DPR (Legislatif).

2. Kekuasaan Presiden dibidang legislasi (pembentukan undang-undang termasuk UU-APBN) lebih lemah dibandingkan kekuasaan DPR (Legislatif). Bahkan sebuah Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui oleh DPR dapat berlaku meskipun tidak disetujui dan tidak diundangkan oleh Presiden/Pemerintah.

3. Kekuasaan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan (Eksekutif) menjadi semakin berkurang dengan dilaksanakannya Otonomi Daerah.

3.Berkenaan dengan Mekanisme Pengambilan Keputusan

a. Demokrasi Liberal

Semua keputusan di lembaga perwakilan rakyat (DPR) diambil berdasarkan voting dengan suara terbanyak.

b. Demokrasi Terpimpin

Semua pengambilan keputusan di lembaga perwakilan rakyat (MPRS dan DPR-GR) harus berdasarkan musyawarah mufakat (suara bulat).

(Ada Ketetapan MPRS yang khusus menetapkan hal ini).

c. Demokrasi Pancasila (Orba)

40

Page 41: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Semua keputusan di lembaga perwakilan rakyat (MPR dan DPR) pertama-tama diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, dan jika musyawarah tidak berhasil mencapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan voting dengan suara terbanyak.

Namun didalam prakteknya pihak Pemerintah senantiasa mengupayakan agar keputusan di DPR dan MPR diambil secara musyawarah (suara bulat) untuk membuat kesan bahwa keputusan tersebut didukung oleh segenap rakyat.

d. Demokrasi Reformasi

Semua keputusan di lembaga perwakilan rakyat (MPR dan DPR) didalam prakteknya langsung diambil berdasarkan voting dengan suara terbanyak.

4.4 Sejarah Demokrasi di Indonesia

Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia melalui UUD 1945 (yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan atau kekuasaan tertinggi berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan. Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara rakyat disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebahagian terbesarnya pernah mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di negara-negara Eropah Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi yang berkembang di negara-negara Eropah Barat dan Amerika Serikat.

Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950, Indonesia mempraktekkan model Demokrasi Parlemeter Murni atau dinamakan juga Demokrasi Liberal, yang diwarnai dengan cerita sedih yang panjang tentang

41

Page 42: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

instabilitas pemerintahan (eksekutif = Kabinet) dan nyaris berujung pada konflik ideologi di Konstituante pada bulan Juni-Juli 1959. Guna mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI tersebut, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang memberlakukan kembali UUD 1945, dan sejak itu pula diterapkan model Demokrasi Terpimpin yang diklaim sesuai dengan ideologi Negara Pancasila dan paham Integralistik yang mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara. Namun belum berlangsung lama, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik politik dan ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI, dan turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968.

Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI dan menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi Pancasila (Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila. Demokrasi Pancasila (Orba) berhasil bertahan relatif cukup lama dibandingkan dengan model-model demokrasi lainnya yang pernah diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30 tahun, tetapi akhirnyapun ditutup dengan cerita sedih dengan lengsernya Jenderal Soeharto dari jabatan Presiden pada tanggal 23 Mei 1998, dan meninggalkan kehidupan kenegaraan yang tidak stabil dan  krisis disegala aspeknya.

Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil dari kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak dengan di amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai sumber utama kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.

Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan negara, khususnya laginya perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan aspek sifat hubungan antar lembaga-lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model Demokrasi Pancasila di era Orde Baru.

Model Demokrasi pasca Reformasi, yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir ini, nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda kemampuannya untuk mengarahkan tatanan kehidupan kenegaraan yang stabil, sekalipun lembaga-lembaga negara yang utama, yaitu lembaga eksekutif (Presiden/Wakil Presiden) dan lembaga-lembaga legislatif (DPR dan DPD) telah terbentuk melalui

42

Page 43: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

pemilihan umum langsung yang memenuhi persyaratan sebagai mekanisme demokrasi.

4.5 Prinsip-prinsip Demokrasi

Prinsip-prinsip demokrasi menurut pandangan Lyman Tower Sargent (1986 : 43) meliputi :

1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik2. Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh

para warga negara4. Suatu sistem perwakilan5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas

Dua kata penting dalam prinsip demokrasi tersebut, adalah “persamaan” dan “ kebebasan” atau “kemerdekaan”.

1. PersamaanPersamaan, mengandung 5 ide yang terpisah dalam kombinasi yang berbeda

yaitu persamaan : politik, dimuka hukum, kesempatan, ekonomi dan sosial atau hak.

1. Persamaan politik (political equality)Yang dimaksud persamaan politik adalah hak yang sama bagi semua

warga negara untuk berpartisipasi dalam segala urusan negara. Persamaan ini, misalnya dalam hak suara, dan kemampuan untuk dipilih menjadi pejabat pemerintah.

2. Persamaan dimuka hukum  (equality before the law)Persamaan dimuka hukum merupakan civil equality, maksudnya setiap

warga negara sama dihadapan hukum dan haknya diberikan tanpa diskriminasi untuk mendapatkan perlindungan hukum yang sama.

3. Persamaan kesempatanPersamaan ini terkait dengan “ stratifikasi sosial” dan sistem mobilitas,

yang mengandung prinsip : i) setiap individu dalam masyarakat dapat mengalami peningkatan dan penurunan dalam sistem kelas atau status sejalan dengan kemampuan dan penerapan kemampuan. ii) tidak adanya halangan buatan yang akan membatasi seseorang untuk mencapai kemampuan dan kerja keras yang ingin diraihnya.

4. Persamaan ekonomi

43

Page 44: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Persamaan ini dapat berarti :

1. Setiap individu dalam suatu masyarakat harus memiliki tingkat pendapatan yang sama;

2. Setiap individu dalam masyarakat harus diberi jaminan minimum dibidang keamanan ekonomi, karena tanpa keamanan, kemerdekaan dan persamaan-persamaan lain yang penting bagi demokrasi sangat sulit, bahkan tak mungkin dicapai.

5. Persamaan sosialPersamaan ini mengacu pada tidak adanya perbedaan-perbedaan status dan

kelas yang telah dan masih dikenal diseluruh masyarakat. Dalam hal ini persamaan sosial mencakup aspek-aspek persamaan kesempatan.

 

2.  Kebebasan

Istilah kebebasan, kemerdekaan dan hak sering digunakan dalam pengertian yang dapat saling dipertukarkan. Pendapat ini beralasan, bahwa ketiga istilah itu mengacu     pada kemampuan bertindak tanpa pembatasan-pembatasan atau dengan pengekangan yang terbatas pada cara-cara khusus atau tertentu.

Disamping itu, banyak para sarjana lebih suka membuat perbedaan secara cermat antara ketiga istilah itu. perbedaannya yaitu: kebebasan adalah istilah yang paling umum, kemerdekaan adalah biasanya mengacu pada kebebasan sosial dan politik, hak adalah mengacu pada kebebasan yang mendapat jaminan hukum.

Sumber hak dapat bersifat alamiah (hak asasi) dan yang berasal dari pemerintah (hak sipil). Hak- hak sipil antara lain mencakup kemerdekaan :

1. Hak untuk memilih/memberikan;2. Kebebasan berbicara;3. Kebebasan pers;4. Kebebasan beragama;5. Kebebasan bergerak;6. Kebebasan berkumpul;7. Kebebasan dari perlakuan sewenang-wenang oleh sistem politik atau hukum.

Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi

44

Page 45: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Demokrasi konstitusional adalah sebuah gagasan bahwa pemerintah merupakan aktifitas yang diselenggarakan atas nama rakyat dantunduk pada pembatasan konstitusi agar kekuasaan itu tidak disalahgunakan oleh pemegang kekuasaan. Menurut Robert A. Dahl mengemukakan bahwa dalam budaya demokrasi terdapat tiga prinsip utama :

1. KompetisiBudaya demokrasi memberikan peluang yang sama untuk bersaing bagi

setiap individu, kelompok dan organisasi (khususnya partai politik) untuk menduduki posisi kekuasaan dalam pemerintah.

2. PartisipasiBudaya demokrasi memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang

untuk terlibat dalam pemilihan pemimpin melalui pemilihan yang bebas secara teratur dan terlibat dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik.

3. KebebasanBudaya demokrasi memberikan jaminan kebebasan berpendapat,

kebebasan pers, kebebasan mendirikan dan menjadi anggota organisasi yang dijamin dapat menjadi saluran partisipasi dan berkompetisi. Demokrasi yang digambarkan oleh Robert Dahl tersebut tampak terbatas sebagai sistem politik . Menurut Bung Karno dan Bung Hatta, tidak membatasi makna demokrasi terbatas sebagai sistem politik, tetapi juga sebagai sistem ekonomi dan sistem sosial.

Prinsip-prinsip Demokrasi Konstitusional

Ciri khas demokrasi konstitusional ditunjukkan oleh adanya pemerintah yang demokratis, yang terbatas kekuasaannya, dan tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya.  Pembatasan-pembatasan atas kekuasaan pemerintah itu tercantum dalam konstitusi (pemerintahan berdasaran konstitusi).

Prinsip-prinsip demokrasi konstitusional dibedakan menjadi 2:

1)      Prinsip-prinsip demokrasi konstitusional klasik (Abad 19)

Cita-cita untuk menyelenggarakan hak-hak politik secara efektif, mengakibatkan munculnya gagasan untuk membatasi kekuasaan pemerintahan dengan suatu konstitusi, baik dengan naskah konstitusi yang tertulis maupun dengan konstitusi tidak tertulis. Konstitusi tidak hanya merupakan suatu dokumen yang mencerminkan pembagian kekuasaan diantara lembaga-lembaga kenegaraan (legislatif, eksekutif, yudikatif) tetapi dipandang sebagai suatu lembaga yang

45

Page 46: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

memiliki fungsi khusus. Konstitusi dianggap sebagai perwujudan hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan pejabat-pejabat pemerintah sesuai dengan dalil goverment by laws, not by men yang artinya pemerintahan berdasarkan hukum bukan berdasarkan kemauan penguasa. 

2)      Prinsip-prinsip demokrasi konstitusional modern (Abad 20)

Sesuai perkembangan zaman, konsep rule of law (negara hukum) dirumuskan kembali versi abad 20. Intertional Commission of Jurists, sebagai komisi hukum internasional, dalam konferensinya di Bangkok tahun 1965 merumuskan pemerintah yang demokratis sebagai pemerintahan yang diwarnai oleh hal-hal sebagai berikut :a. Sehubungan dengan perlindungan konstitusional, selain menjamin hak-hak

individu, pemerintah harus menentukan  pula prosedur untuk perlindungan hak-hak yang dijamin.

b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.c. Pemilihan umum yang bebas.d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.e. Kebebasan untuk berserikat, berorganisasi, beroposisi.f. Pendidikan kewarganegaraan. (Miriam Budiardjo, 1983 : 61)

Prinsip-prinsip Demokrasi Indonesia

Menurut Prof. Dardjo Darmodihardjo, demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945. Adapun prinsip-prinsipnya menyangkut :

1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan

Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain.4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.5. Pengambilan keputusan dan musyawarah.6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Demokrasi Pemerintahan Masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1949). Para penyelenggara negara pada awal periode kemerdekaan mempunyai komitmen yang sangat besar dalam mewujudkan demokrasi politik di Indonesia. Mereka percaya bahwa demokrasi bukan merupakan sesuatu yang terbatas pada komitmen tetapi juga merupakan sesuatu yang perlu diwujudkan. Implementasi demokrasi

46

Page 47: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

pada masa pemerintahan revolusi kemerdekaan baru terbatas pada interaksi politik di parlemen dan berfungsinya pers yang mendukung revolusi kemerdekaan. Partai-partai politik tumbuh dan berkembang dengan cepat. Tetapi fungsinya yang paling utama adalah ikut serta memenangkan revolusi kemerdekaan, dengan menanamkan kesadaran untuk bernegara, serta menanamkan semangat  anti imperialisme dan kolonialisme. Pemilihan umum  yang sangat terbatas sifatnya baru dijalankan di beberapa wilayah negara, misalnya DIY dan Sulawesi Utara.

1. Demokrasi Parlementer (1950-1959)

Masa demokrasi parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua parlemen demokrasi dapat kita temukan dalam perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia. Pertama, lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Kedua, akuntabilitas pemegang jabatan dan politisasi pada umumnya sangat tinggi. Sejumlah kasus jatuhnya kabinet dalam periode merupakan contoh konkrit dari tingginya akuntabilitas tersebut. Ketiga, kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal. Dalam periode ini Indonesia menganut sistem banyak partai terbukti dengan ada hampir 40 partai politik dengan tingkat otonomi yang sangat tinggi dalam proses rekruitmen, baik pengurus maupun pimpinan partainya maupun para pengikutnya. Keempat, sekalipun pemilihan umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada tahun 1955 tetapi pemilihan umum tersebut benar-benar dilaksanakan dengan prinsip demokrasi. Kompetensi antara partai politik berjalan dengan sangat intensif. Partai-partai politik dapat melakukan nominasi calonnya dengan bebas, kampanye dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dalam rangka mencari dukungan yang kuat dari masyarakat umum. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah, setiap pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dengan bebas tanpa ada tekanan atau rasa takut. Kelima, masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi sama sekali, sekalipun tidak semua warga negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal. Hak untuk berserikat dan berkumpul dapat diwujudkan dengan jelas, dengan terbentuknya sejumlah partai politik dan organisasi peserta pemilihan umum (voters assosiation). Keenam, dalam masa pemerintahan parlementer, daerah-daerah memperoleh otonomi yang cukup bahkan ekonomi yang seluas-luasnya dengan asas desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak dalam mengatur hubungan kekuasaan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Daerah-daerah diberi hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan aspirasi yang berkembang di daerah tersebut termasuk di dalamnya kewenangan untuk mengisi hambatan lokal yang sesuai dengan kondisi politik lokal.

1. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

47

Page 48: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Sejak berakhirnya pemilihan umum 1955, presiden Soekarno sudah menunjukan gejala ketidaksenangannya kepada partai-partai politik. Ciri-ciri periode ini ialah dominasi dari Presiden, terbatasnya peranan partai, berkembangnya pengaruh komunis, dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Pada saat itu Soekarno juga menekankan bagaimana besarnya peranan pemimpin dalam proses politik yang berjalan dalam masyarakat kita. Soekarno kemudian juga mengusulkan, agar terbentuk pemerintahan yang bersifat gotong royong, yang melibatkan semua kekuatan politik yang ada, termasuk Partai Komunis Indonesia yang selama ini tidak pernah terlibat secara resmi dalam koalisi kabinet. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, soekarno kemudian mengajukan usulan yang dikenal sebagai “Konsepsi Presiden”. Konsepsi Presiden dan terbentuknya Dewan Nasional mendapat tantangan yang sangat kuat dari sejumlah partai politik, terutama Masyumi dan PSI. Pada saat yang sama, sejumlah faktor lain mucul secara hampir bersamaan. Pertama, hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah semakin memburuk. Sejumlah perwira Angkatan Darat di daerah-daerah membentuk misalnya Dewan Banteng, Dewan Garuda, dan Dewan Gadjah di Sumatra yang kemudian mengambil alih pemerintahan sipil. Semuanya itu kemudian mencapai puncaknya denga terjadinya pemberontakan daerah yang di pelopori oleh PRRI dan Permesta. Kedua, Dewan Konstituante ternyata mengalami jalan buntu untuk mencapai kesepakatan guna merumuskan ideologi nasional, karena tidak tercapainya titik temu antara dua kubu politik, yaitu kelompok yang menginginkan Islam sebagai dasar negara dan kelompok lain yang menginginkan Pancasila sebagai dasar negara.

Demokrasi tepimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Apa yang disebut dengan demokrasi tidak lain merupakan perwujudan kehendak presiden dalam rangka menempatkan dirinya sebagai satu-satunya institusi yang paling berkuasa di Indonesia. Adapun karakteristik yang utama dari perpolitikan pada era Demokrasi Terpimpin adalah :

1. Mengaburnya sistem kepartaian2. Dengan terbentuknya DPR-GR, peranan lembaga legislatif  dalam sistem

politik nasional menjadi sedemikian lemah.3. Basic Human Rights menjadi sangat lemah.4. Masa Demokrasi Terpimpin adalah masa puncak dari semangat anti kebebasan

pers.5. Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara

pemerintah Pusat dengan pemerintah Daerah.6. Demokrasi Pancasila (1965-1998)

48

Page 49: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Landasan formal dari periode ini ialah pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta ketetapan-ketetapan MPRS. Perkembangan Orde Baru yang menggantikan Orde Lama menunjukan peranan Presiden yang semakin besar. Secara lambat laun tercipta pemusatan kekuasaan di tangan Presiden karena Presiden Soeharto telah menjelma sebagai seorang tokoh yang paling dominan dalam sistem politik Indonesia, tidak saja karena jabatannya sebagai presiden dalam sistem presidensial, tetapi juga karena pengaruhnya yang dominan dalam elit politik Indonesia. Keberhasilan memimpin penumpasan G30S/PKI dan kemudian membubarkan PKI dengan menggunakan SUPERSEMAR memberikan peluang yang besar kepada Jenderal Soehartountuk tampil sebagai tokoh yang paling berpengaruh di Indonesia. Setatus ini menjadikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden berikutnya menggantikan Presiden Soekarno.

Sejumlah indikator  yang ada pada masa Orde Baru, yang oleh masyarakat, baik dari kalangan pemerintah, Angkatan Bersenjata, para politisi, bahkan akademisi, disebut dengan label Demokrasi Pancasila, meliputi: a. Rotasi kekuasaan, b. Rekruitmen politik tertutup, c. Pemilihan umum, d. Basic human rights. Pada masa Demokrasi Pancasila menunjukkan keberhasilan dalam penyelenggaraan pemilu. Pemilu diadakan secara teratur dan berkesinambungan sehingga selama periode tersebut berhasil diadakan enam kali pemilu, masing-masing pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Namun ternyata nilai-nilai demokrasi tidak diberlakukan dalam pemilu-pemilu tersebut karena tidak ada kebebasan memilih bagi para pemilih dan tidak ada kesempatan yang sama bagi ketiga organisasi peserta pemilu (OPP) untuk memenangkan pemilu. Pemilihan umum di Indonesia sejak 1971 dibuat sedemikian rupa, agar Golkar memenangkan pemilihan dengan mayoritas mutlak. Sehingga Golkar kemudian menjadi satu partai hegemonik (Afan Gaffar, 1988). Partai-partai politik non pemerintah sama sekali tidak mampu mempunyai peluang untuk memenangkan pemilihan, karena kompetisi antara Golkar dengan partai politik yang lainnya dibuat tidak seimbang.

Keberhasilan pemerintah Presiden Soeharto untuk menjadikan Indonesia swasembada beras pada pertengahan dasawarsa 1980-an dan pembangunan ekonomi pada masa-masa setelah itu ternyata tidak diikuti dengan kemampuan untuk memberantas korupsi. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) berkembang dengan pesat seiring dengan keberhasilan pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan ekonomi malah dianggap sebagai peluang untuk melakukan KKN yang dilakukan oleh para anggota keluarga dan kroni para penguasa baik di pusat maupun di daerah. Akibat dari semua ini adalah semakin menguatnya kelompok-kelompok yang menentang Presiden Soeharto dan Orde Baru. Mundurnya Soeharto dari kursi presiden menjadi pertanda dari berakhirnya masa Orde Baru yang disusul oleh munculnya Reformasi.

49

Page 50: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

1. Masa Reformasi (1998- sekarang)

Tumbangnya Orde Baru membuka peluang terjadinya reformasi politik dan demokratisasi di Indonesia. Pengalaman Orde Baru mengajarkan kepada bangsa Indonesia bahwa pelanggaran terhadap demokrasi membawa kehancuran bagi negara dan penderitaan rakyat. Oleh karena itu bangsa Indonesia bersepakat untuk sekali lagi melakukan demokratisasi. Presiden Habibie yang dilantik sebagai presiden untuk menggantikan presiden Soeharto dapat dianggap sebagai presiden yang akan memulai langkah-langkah demokratisasi dalam Orde Reformasi. Oleh karena itu langkah yang dilakukan pemerintahan Habibie adalah mempersiapkan pemilu dan melakukan beberapa langkah penting dalam demokratisasi. Pada masa pemerintahan Habibie terjadi demokratisasi yang tidak kalah pentingnya, yaitu penghapusan dwi fungsi ABRI sehingga fungsi sosial politik ABRI dihilangkan. Fungsi pertahanan menjadi fungsi satu-satunya yang dimiliki TNI semenjak reformasi internal TNI tersebut.

Langkah terobosan yang dilakukan dalam proses demokratisasi adalah amandemen UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR hasil Pemilu 1999 dalam 4 tahap selama 4 tahun (1999-2002). Beberapa perubahan penting dilakukan terhadap UUD 1945 agar UUD 1945 mampu menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Langkah demokratisasi berikutnya adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah secara langsung (pilkada) yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Semenjak itu semua kepala daerah yang telah habis masa jabatannya harus dipilih melalui pilkada.

Pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden pada tahun 2004 merupakan tombak sejarah politik penting dalam sejarah politik Indonesia modern karena terpilihnya presiden dan wakil presiden yang didahului oleh terpilihnya anggota-anggota DPR, DPD, dan DPRD.

1. PERAN WARGA NEGARA DALAM MENGATASI MASALAH-MASALAH KONTEMPORER

Peran warga negara dalam ikut serta mengatasi masalah-masalah kontemporer adalah sejalan dengan managemen dalam masyarakat demokratis. Dalam masyarakat demokratis peran warga negara adalah berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat /pemerintahnya (social participation), memberikan dukungan terhadap pemerintah (social support), melakukan kontrol terhadap pemerintah (social control), dan meminta pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat (social responsibility).

Peran warga negara dalam mengatasi masalah-masalah kontemporer agar produktif atau efektif tidaklah bersifat destruktif tetapi bersifat konstruktif. Warga negara yang ideal memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah

50

Page 51: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

kemasyarakatan secara mandiri, sehingga ketergantungan kepada pemerintah semakin kecil. Apabila hal ini yang dikembangkan, maka upaya pengembangan civil society (masyarakat kewargaan) akan semakin efektif.

Wujud dari peran warga negara yang lain, pemilu. Pemilihan umum merupakan sarana demokrasi untuk mewujudkan sistem pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat. Hal ini bertujuan untuk memilih wakil rakyat untuk duduk di dalam lembaga permusyawaratan/perwakilan rakyat, membentuk pemerintahan, melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan, dan mempertahankan keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan negara yang dibentuk melalui pemilihan umum itu adalah berasal dari rakyat, dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat dan diabdikan untuk kesejahteraan rakyat. Pemilihan umum diselenggarakan secara demokratis dan transparan, berdasarkan asas jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia.

4.6  Perkembangan Demokrasi di Indonesia

A.  Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi (1945-1950)

Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP.

Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :

a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.

b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.

c. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer

51

Page 52: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

B. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama

a)      Masa Demokrasi Liberal 1950- 1959

Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.

Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :

Dominannya partai politik Landasan sosial ekonomi yang masih lemah Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950

Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Bubarkan konstituante Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950 Pembentukan MPRS dan DPAS

b)      Masa Demokrasi Terpimpin 1959 – 1966

Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:

a. Dominasi Presiden

b. Terbatasnya peran partai politik

c. Berkembangnya pengaruh PKI

Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain :

a. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakanb. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan

presiden membentuk DPR-GR

52

Page 53: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

c. Jaminan HAM lemah

d. Terjadi sentralisasi kekuasaan

e. Terbatasnya peranan pers

f. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)

Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI yang menjadi tanda akhir dari pemerintahan Orde Lama.

c)    Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998

Dinamakan juga demokrasi pancasila. Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:

1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada2. Rekrutmen politik yang tertutup3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis4. Pengakuan HAM yang terbatas5. Tumbuhnya KKN yang merajalela

Sebab jatuhnya Orde Baru:

1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )2. Terjadinya krisis politik3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk

turun jadi Presiden.

53

Page 54: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

d) Pelaksanaan Demokrasi Reformasi (1998-Sekarang)

Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:

1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi

2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum

3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN

4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI

5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV

Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.

54

Page 55: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan diatas mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia bahwa sejak Indonesia mendapatkan kemerdekaan banyak paham-paham mengenai demokrasi. Melalui tahapan-tahapan serta proses tersebut Indonesia mulai berbena diri sedikit demi sedikit untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin. Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrasi dan bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudanyakannya. Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.

55

Page 56: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

Demokrasi di Indonesia dapat disimpulkan juga sebagai berikut :

1. PENGERTIAN DEMOKRASI

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demos” yang berarti rakyat dan “Kratos” yang berarti pemerintahan. Secara sederhana demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat. Dalam ilmu politik, dikenal dua macam pemahaman tentang demokrasi yaitu pemahaman secara normatif dan pemahaman secara empirik. Untuk pemahaman yang terakhir ini disebut juga sebagai procedural democra

cy.

2. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

Prinsip-prinsip demokrasi menurut pandangan Lyman Tower Sargent (1986 : 43) meliputi :

a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politikb. Tingkat persamaan tertentu diantara warga negarac. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh

para warga negarad. Suatu sistem perwakilane. Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas

3. PRINSIP-PRINSIP BUDAYA DEMOKRASI

Demokrasi konstitusional adalah sebuah gagasan bahwa pemerintah merupakan aktifitas yang diselenggarakan atas nama rakyat dantunduk pada pembatasan konstitusi agar kekuasaan itu tidak disalahgunakan oleh pemegang kekuasaan.

 

4. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI KONSTITUSIONAL

Ciri khas demokrasi konstitusional ditunjukkan oleh adanya pemerintah yang demokratis, yang terbatas kekuasaannya, dan tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya.  Pembatasan-pembatasan atas kekuasaan pemerintah itu tercantum dalam konstitusi (pemerintahan berdasaran konstitusi).

5. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA

Menurut Prof. Dardjo Darmodihardjo, demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945.

56

Page 57: rahmalantu.files.wordpress.com2013-11-30 · DEMOKRASI DI INDONESIA KARYA ILMIAH (Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN sebagai persyaratan mengikuti ujian semester ganjil

6. PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Macam-macam demokrasi yang berkembang di Indonesia :

1. Demokrasi Pemerintahan Masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1949)2. Demokrasi Parlementer (1950-1959)3. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)4. Demokrasi Pancasila (1965-1998)5. Masa Reformasi (1998- sekarang)

7. PERAN WARGA NEGARA DALAM MENGATASI MASALAH-MASALAH KONTEMPORER

Peran warga negara dalam ikut serta mengatasi masalah-masalah kontemporer adalah sejalan dengan managemen dalam masyarakat demokratis. Dalam masyarakat demokratis peran warga negara adalah berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat /pemerintahnya (social participation), memberikan dukungan terhadap pemerintah (social support), melakukan kontrol terhadap pemerintah (social control), dan meminta pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat (social responsibility).

5.2 Saran

Saran dari saya mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia, kita sama-sama sebagai warga Negara harus bisa menghargai pendapat dan kritik dari orang lain. Dan semua hal itu harus bisa menjadi pemicu kita dalam membangun Demokrasi Indonesia agar lebih baik lagi untuk kedepannya. Kita sebagai warga Negara harus ikut menciptakan Negara yang berdemokrasi. Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut pada dasarnya bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita.

Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru yang memiliki kebebasan berpendapat, berserikat, berkumpul, berpolitik dimana masyarakat mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif. Untuk menghadapi tantangan dan mengelola harapan ini agar menjadi kenyataan dibutuhkan kerjasama antar kelompok dan partai politik agar demokrasi bisa berkembang ke arah yang lebih baik.

57