a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka...

58
a. Pengukuran Produksi b. Kapasitas Tampung c. Penggembalaan

Transcript of a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka...

Page 1: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

a.   Pengukuran  Produksi  b.   Kapasitas  Tampung  c.   Penggembalaan  

 

Page 2: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

MANAJEMEN  PASTURA  

MATERI PERKULIAHAN MINGGU KE PENDAHULUAN 1 BUDIDAYA TANAMAN PAKAN 2, 3, 4 PENGUKURAN PRODUKSI PAKAN 5, 6, 7

MID SEMESTER 8

PENGGEMBALAAN DAN KAPASITAS TAMPUNG

9, 10,11

PRODUKSI BIJI TANAMAN PAKAN 12, 13, 14 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PASTURA

15

UJIAN AKHIR 16

Page 3: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

MATERI  KULIAH  

•  PENGUKURAN  PRODUKSI    PAKAN  – SAMPLING  – METODE  ANALISIS  

•  PENGGEMBALAAN  DAN  KAPASITAS  TAMPUNG  – CARA  PENGGEMBALAAN  – PENGUKURAN  KAPASITAS  TAMPUNG      

Page 4: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

V a r i a b l e / Pulau

Suma-tera

Jawa Kaliman- tan

Sulawesi

B a l i N u s a Tenggara

Maluku

Papua

P o p . s a p i (%)

18 50 3 12 14 1 1

P o p . p e n d u d u k (%)

21 57 1 7 6 1 2

Page 5: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan
Page 6: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan
Page 7: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan
Page 8: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

SAMPLING,  CLUSTER  (Soedomo,  1985)    

•  Cuplikan  ubinan  acak  •  Bujur  sangkar  atau  lingkaran  1  m2,  next  10  langkah  lurus  ke  kanan  (2  petak  itu  1  cluster)  

•  Cluster  kedua  diambil  125  m  •  Lahan  65  ha  diambil  50  cluster  (100  ubinan)    

Page 9: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

SAMPLING    

•  Hijauan  dipotong  sedekat  mungkin  dengan  tanah,  pohon  dipotong  yang  mungkin  dimakan  ternak  (sampai  keSnggian  1.5  M)  

•  DiSmbang  berat  segar,  kantong,  analisis    •  Diketahui  hasil  per  M2  •  Tentukan  proper  use:  ringan  25-­‐30%,  sedang  40-­‐50%,  berat  60-­‐70%  

•  Hitung    

Page 10: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Perhitungan  produksi  

•  Bila  produksi  hijauan  segar  per  M2  =  900  g,  dan  proper  use  factor  45%,  maka  jumlah  hijauan  tersedia  per  m2  adalah:    

•  45%  x  900  g  =  405  g,  atau  diperkirakan    •   4050  kg  per  ha  

Page 11: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

SAMPLING,  Alexander  (1962)    

•  Plywood  0,4  m2,  5-­‐6  mm  •  Lempar  acak  •  85  H  –  190  =  kg  dry  ma_er/ha  •  H  =  jml  Snggi  rumput  dari  tanah  pada  4  sudut  Misal  H  =  50  cm                85  (50)  –  190  =  4060  kg/ha    

Page 12: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

PENGUKURAN PRODUKSI PAKAN: à melibatkan 2 sistem biologi: yaitu tanaman dan ternak

a.  1. Untuk Tanaman à Metoda Sampling, Estimasi Visual, Electronik, dan Photografi. POHON ???

2. Untuk Ternak à Penampilan Ternak: a). Produksi tenak: LWG, susu atau wool/ha), b). Jumlah pakan yg diperlukan utk maintenance, untuk produksi karkas, susu, dll. Ini dapat diukur secara tidak langsung atau langsung.

             Yang  Sdak  langsung  yaitu  menggunakan  produk  ternak  dan  menghitung  jumlah  unit  pakan  yang  diperlukan    utk  men-­‐dapatkan  produk  tersebut.  Sdg  yang  secara  langsung  yaitu  dari  analisis  komposisi  hijauan  dan  hasil  hijauan.  

6  

Page 13: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

CONTOH  GIS  MAP      

Page 14: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Mongole  Empire  

Page 15: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Disini sudah melibatkan “Metoda Analysis’ b.  Metoda Analisis: à Ada dua jenis unit pakan yang dahulu

digunakan untuk mengukur produksi pakan, yaitu TDN (total digestible nutrients) dan SE (starch equivalent atau martabat pati). Untuk menentukan TDN selain harus mengerjakan analisis proksimat juga melakukan digestion trial à dapat dihitung misal anda dapatkan TDN rumput Raja umur 40 hari = 65%, shg dapat dihitung potensi pastura tersebut utk produksi ternak

SE  à  adalah  jumlah  paS  yang  diperlukan  utk  menghasilkan  kuanStas    yang  sama  dari  lemak  tubuh  (energi)  seperS  yang  akan  dihasilkan    100    unit  ( kg atau lb) hijauan.

7  

Page 16: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Setiap nutrien dapat diexpresi-kan dalam bentuk pati. Misal nilai protein = 0,94 apabila pati dinilai 1,0. Shg dalam SE juga melibatkan analisis proksimat. Kedua sistem tersebut sudah tidak populer lagi, banyak kelemahan2nya à ??

Sistem analisis kimia: I. Analisis Proksimat (Weende atau analisis

rutin); II. Analisis Serat (Van Soest) àPREDICT SISTEM NE (net energy) à NEm, NEg an NEl. Sistem ini lebih

akurat d/p sistem TDN maupun SE.

8  

Page 17: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

 NUTRITVE  VALUES  DETERMINATIONS  

ANALISIS  NILAI  NUTRISI  SECARA  KIMIA  1.   Proximate  analysis  (Weende  =  RouNne  analysis)  à  pk,  sk,                  lk,  abu,  betn  -­‐>  semua  berdasar  bk  1.   Fiber  analysis  (Goering  &  Van  Soest  Method  of  Anal.)  à  

ndf,  adf,  adl/permanganate  lignin  2.   Etc.    ANALISIS  NILAI  NUTRISI  DENGAN  TERNAK  1.   In  vitro:  selain  2  stages  …termasuk  juga  gas  method    2.   In  sacco  à  Orang  Jerman  memasukkan  sbg  invitro  3.   In  vivoà  RouNne  analysis  

Page 18: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

 NUTRITVE  VALUES  DETERMINATIONS  

ANALISIS  NILAI  NUTRISI  SECARA  KIMIA  1.   Proximate  analysis  (Weende  =  RouNne  analysis)  à  pk,  sk,                  lk,  abu,  betn  -­‐>  semua  berdasar  bk  1.   Fiber  analysis  (Goering  &  Van  Soest  Method  of  Anal.)  à  

ndf,  adf,  adl/permanganate  lignin  2.   Etc.    ANALISIS  NILAI  NUTRISI  DENGAN  TERNAK  1.   In  vitro:  selain  2  stages  …termasuk  juga  gas  method    2.   In  sacco  à  Orang  Jerman  memasukkan  sbg  invitro  3.   In  vivoà  RouNne  analysis  

Page 19: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Lanjutan  

METODA PENGUKURAN PRODUKSI PASTURA BERDASAR ANALISIS KIMIA DAN BIOKIMIA

Kualitas hijauan berhubungan erat dg kesuburan tanah à paling rumit dan susah untuk dimengerti. Yg terbaik utk mengukur kualitas hijauan adalah dg melihat penampilan ternak yg grazing di situ. Tapi cara itu sangat mahal dikerjakan, untung ditemukan cara2 yg lebih murah & mudah dikerjakan, yaitu:

Cara yg sdh tua, adalah analisis kandungan protein dan atau kandungan TDN. Dari data ini kemudian akan dapat diprediksi nilai kecernaan hijauan. Shg dapat dihitung berapa AU dapat ditampung. Cara yg baru tapi tak banyak yg mengerjakan, yaitu dg mengukur kandungan ADF yang lebih tepat utk memprediksi nilai kecernaan hijauan. Tentu saja kandungan CP/TDN juga ADF sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, utamanya stage of maturity.

Page 20: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Lanjutan  

Metoda yang yang lain yang juga dapat untuk meramal nilai cerna hijauan pastura adalah dengan mengukur kecernaan secara tidak langsung, yaitu metoda in vitro, a.l: metoda kantong nilon (fiber bag method), metoda dua tingkat {two stages method atau metoda Tilley & Terry (1963)}, dan metoda produksi gas (gas production method).

Bila nilai kecernaan hijauan pastura sudah dapat ditentukan (mestinya dicari yang optimal yg juga mempertimbangkan faktor lain, misal hasil bahan kering, kualitas (analisis kimianya) hijauan), maka akan dapat diprediksi berapa besar daya tampungnya.

Page 21: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Lanjutan  

METODA PENGUKURAN PRODUKSI TANAMAN PERDU & POHON LEGUMINOSA:

Problem untuk mengambil sampel dari tanaman perdu/pohon legum akan timbul. Sebab, bila kita ambil sampel dari bagian tanaman itu, maka tidak semua bagian dapat dimakan ternak. Sehingga perlu kita ketahui bagian atau porsi yang edible (yg dapat dimakan) dari masing2 spesies legum perdu/pohon untuk masing2 spesies ternak ruminansia. Misal untuk Lamtoro, maka ranting yang diameternya kurang dari 6mm masih edibel utk kambing dsbnya.

Bila cabang2 perdu atau campuran sulit ditentukan pengambilan sampel areanya pada tanah, maka sampling akan mengalami kesulitan. Shg digunakan satu tanaman untuk satu unit sampling, sdg sampel yg besar t.a. keseluruhan tanaman, misal 5tanaman dimana batang utamanya berasal dari area sampel yg telah ditentukan sebelumnya.

Page 22: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Lanjutan  

MENANGANI SAMPEL (HANDLING SAMPLES) Pengeringan: Kandungan air beda2 dlm hijauan segar, shg hijauan

segar tidak dapat digunakan utk menentukan hasil pastura. Shg lebih baik dinyatakan dalam berat kering oven (DW). Idealnya berdasar bahan kering (DM).

Penimbangan: Timbangan yang digunakan harus memenuhi syarat.

Shg, kalau sampelnya Cuma 0,5 s/d 5,0kg ditimbang dg timbangan gantung (spring balance) kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan elektronik “Mettler atau Sartorius”.

Pencatatan Data: Data yg didapat dicatat dg baik, diberi label yang jelas

dan sistemnya simpel saja. Tiap penelitian perlu satu buku catatan, tidak campur-baur.

Page 23: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

•  NEXT………………….. •  PENGGEMBALAAN & KAPASITAS TAMPUNG à

Difini-si2 yang perlu diketahui:

Page 24: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

GANTI  BAB  

• MULAILAH  DENGAN  SENYUM    

Page 25: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

MACAM  PADANG  PENGGEMBALAAN  •  Padang  Penggembalaan  alam  :                dominasi  rumput  perenial,  sedikit  gulma,  less  or  no  tree,  ppa  

permanent,  Sdak  ada  intervensi  manusia.    

•  Padang  penggembalaan  permanen  yang  sudah  diSngkatkan  :  dengan  intervensi  manusia  

•  Padang  penggembalaan  buatan/temporer  •  Padang  penggembalaan  irigasi  :  disepanjang  sungai  

atau  sumber  air,  ternak  digembalakan  setelah  diairi  2-­‐4  hari  

Page 26: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Tujuan  Tatalasana  penggembalaan  •  Mempertahankan  konSnyuitas  pasokan  hijauan  sepanjang  waktu  baik  dari  segi  kuanStas  maupun  kualitasnya.  

•  Mempertahankan  ekosistem  antar  hijauan  yang  ada  di  dalam  pastura  baik  rerumputan,  leguminosa  maupun  tanaman  penunjang  lainnya.  

•  Untuk  mencapai  Sngkat  penggunaan  hijauan  makanan  ternak  seefisienmungkin.  

•  Untuk  mendapatkan  Sngkat  produkSvitas  ternak  yang  Snggi  

Page 27: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Output produk ternak per unit area adalah meru-pakan fungsi dari produksi per ekor ternak dan ju-mlah ternak per unit area. Atau Produksi ternak per ha = prod.ekor-1 X jumlah ternak ha-1.

Stocking rate didifinisikan sbg jumlah ternak yang meragut/digembalakan pada unit area (biasa-nya 1ha) dalam waktu tertentu. Difinisi itu terlalu umum, tipe ternak harus disebutkan (sapi, domba dll) dan akan lebih tepat kalau kelas ternak disebut (sapi yearling, domba dewasa dll)

   PENGGEMBALAAN  &  KAPASITAS  TAMPUNG    

 

 

Page 28: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

a.  Stocking  rate  (SR)  -­‐>  secara  umum  :  jml  ternak  yang  digembalakan  per  unit  area  (biasanya  1  ha).  Utk  itu  lebih  tepat sebut ternaknya dan lebih baik sebut klasnya (dewasa/ yearling dll). à akan baik kalau distandar-disasi kedalam animal unit (AU).

7  

Page 29: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

SR: Jumlah ternak yang digembalakan dalam satu unit area (biasanya 1 hektar) dalam waktu ttt. Difinisi ini sangat umum, shg tipe/jenis ternak harus disebutkan (domba, sapi dll.). Akan lebih tepat klas ternak disebutkan, misal: yearling steer, dll. Agar perbandingan SR dapat distandardisasi, maka digunakan satuan unit ternak (a.u atau l.u = livestock unit). Ada istilah instaneous SR (a.u. ha-1) dan sustained SR

(a.u. ha-1 time-1, biasanya 1 tahun)

 Lanjutan  Metoda  Grazing…..  

 

ha-­‐1  ha-­‐1  

Page 30: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

STOCK

ING  RA

TE  

Page 31: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

1 AU =400kg BB sapi jantan (steer); Pedet (1-8bln) = 0,35 AU Sapihan (8-12bln) = 0,40 AU; Steer (1-2th) = 0,87 AU Breeding cow = 2,0 AU; Bull = 2,0 AU 1 dry sheep equiv. (1 dse) = 40kg BB domba merino betina. Domba kastrasi = 1 dse; Domba betina = 1 dse Lamb/db muda (sampai 2 gigi) = 0,5 dse Domba betina untuk breeding dan domba pejantan @ = 1,7 dse 1,0 AU = 8dse

7  

Page 32: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Hub. Antara kelas ternak dan difinisi animal unit pada sapi & domba

--------------------------------------------------------------------------------------- 1 au = 400kg steer; 1 dry sheep equiv.(dse) = 40kg db merino Pedet 1-8bln = 0,35au; wether (domba kastrasi) = 1 dse Sapihan 8-12bln = 0,40au; maiden ewe (db betina dws)= 1 dse Steer 1-2th = 0,87au; lambs (up to 2 tooth) = 0,5 dse Breeding cow = 2,0au; breeding ewe = 1,7 dse Bull = 2,0au; ram (db pejantan) = 1,7 dse

1,0 au = 8dse

   LANJUTAN……    

 

 

Page 33: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

MENGHITUNG  KAPASITAS  TAMPUNG  SAPI  1.  Hitung  konversi  ternak  dalam  UT              Jumlah  ternak  yang  ada  di  konversi  dalam  UT              100  ekor  sapi    300  kg  =  100  x  (300/400)  =  75  UT    2.  Hitung  kebutuhan  dan  kapasitas  tampung  lahan  

–  Perkiraan  konsumsi  ternak  (dibuat  dalam  1  tahun)  2%  BB  dalam  DM.  300  kg  x  2%  x  360  =  2160  kg/  ekor/tahun  =  2,160  ton/ekor/  tahun.  

–  Data  potensi  HMT  (ton/  ha).  Misal  100  ton  DM.                          Maka  daya  tampung  =  100/2,160  =  46,296  ek  .                                              Dalam  UT  =  46,296  x  0,75  UT  =  34,722  UT    3.  Hitung  peluang  pengembangan  (CC)    

–  Diketahui  saat  ini  ada  75  UT,  peluang  pengembangan                      (2  dikurangi  1)  =  34,722  –  75  =  -­‐27,222  UT    4.  Kesimpulan  :  Over  grazing    

Page 34: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

         1  KG  =  2,2  LBS                à  450  KG  =  1000  LBS          1  LB  TDN  =  2.000  KCAL  DE  =  1.640  KCAL  ME;              1  kalori  =  4,184  internaSonal  joule          1  KG  TDN  =  4.400  KCAL  DE  =  3.600  KCAL  ME                  1  KCAL  =  1.000  KAL  à  1  MCAL  =  1.000  KCAL                                                                                                                                                                                                                                                                                    1  ACRE  =  O,4047  HA    à  Jadi  1  HA  =    2,471  ACRE                MENGUKUR  NILAI  PAKAN  &  PRODUKTIVITAS    à  SECARA  

LAB.  MENGGUNAKAN  ANAL.  PROXIMATE  à  TDN/SE,  BIASANYA  UNDER  ESTIMATE  à  MENGAPA  ??  

       

9  

Page 35: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

 SR  secara  spontan  =  AU  per  1  hektar;  sedangkan  SR  yang      

bersinambungan  =  AU  per  1  ha  per  1  waktu  biasanya  1  tahun).  

Carrying  capacity  (CC  atau  Kapasitas  tampung)  à  difinisi  utk  SR    waktu  yang  panjang  dan  disesuaikan  dengan  fluktuasi  dlm  SR.  Shg  difinisinya  adalah:    SR  yang  secara  aman  bersinambungan  dan  ini  berhubungan  dengan  ketersediaan    hijauan.  

.

10  

Page 36: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

CC: Optimum SR yang secara aman dapat dilaksanakan. Dan ini berhubungan dg ketersediaan sumber hijauan dalam musim paceklik (musim kemarau/kekeringan sepanjang tahun).

 Lanjutan  Metoda  Grazing…..  

 

ha-­‐1  ha-­‐1  ha-­‐1  ha-­‐1  

Page 37: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

1 a.u. = 400kg sapi pejantan Pedet (1-8bln) = 0,35 a.u. Sapihan (8-12bln) = 0,40 a.u. Sapi jantan/steer (1-2th) = 0.87 a.u. Breeding cow = 2,0 a.u. Bull = 2,0 a.u 1 a.u. = 8 dse (dry sheep equivalent) 1 dse = 40kg domba merino.

 Lanjutan  Metoda  Grazing…..  

 

Page 38: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

GP: ini menghubungkan antara jumlah unit ternak dengan jumlah hijauan yg tersedia. Contoh: kg DM yg disediakan per unit ternak, atau bbrp komponen dari total hijauan, misal: kg daun kering yg disediakan per unit ternak.

 Lanjutan  Metoda  Grazing…..  

 

ha-­‐1  ha-­‐1  ha-­‐1  

Grazing    pressure  (GP)  =                Dry  ma7er  demand  per  animal  per  day  X  no.animal  per  ha                                                                      Dry  ma7er  available  per  day  per  ha                                                                              

Page 39: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Ada difinisi lain dari GP, yaitu: adalah perbandingan antara kebutuhan pakan dengan suplai pakan:

GP = Kbut. DM animal-1 day-1 x jml animal ha-1

DM tersedia day-1 ha-1

 Lanjutan  Metoda  Grazing…..  

 

ha-­‐1  ha-­‐1  ha-­‐1  

Page 40: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

1. Continuous grazing: à ternak digembalakan pastura tunggal yang tertutup/dipagari se-lama musim pertumbuhan tanaman atau sepanjang tahun. Disini dapat jumlah ter-nak tetap atau berubah tgt pada ketersedia-an hijauan à dapat juga disebut dg istilah put-and-take grazing.

   SISTEM  PENGGEMBALAAN    

 

 

Page 41: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Penggembalaan  KonNnyu  Cara penggembalaan kontinyu adalah menempatkan ternak dalam pastura yangsama untuk dalam jangka waktu yang lama. Cara ini biasanya dikatagorikansebagai ekstensip total yang umumnya dilakukan pada pastura alam. Jumlah ternak yang digembalakan relatif rendah. Kemarau dan penghujan performance ternak berbeda karen ketersediaan hijauan juga berbeda.

Sistem penggembalaan kontinyu pada pastura di breeding centre Sumba Barat.

Page 42: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

2. Rotational grazing: à pastura dibagi menjadi padock2 sekurang-kurangnya dua. Disini dapat jumlah ternak tetap atau berubah-ubah. Modifikasi dari sistem rotasià strip grazing (untuk dairy), menggunakan pagar listrik

3. Creep grazing à ternak yg produksinya terti-nggi diijinkan meragut terlebih dahulu, ke-mudian baru yang produksinya kurang, pe-jantan/steers diijinkan meragut.

   LANJUTAN……    

 

 

Page 43: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Penggembalaan  bergilir  Penggembalaan  bergilir  adalah  cara  penggembalaan  ternak  dengan  cara  membagiareal  pastura  menjadi  beberapa  bagian  (  paddock)  kemudian  ternak  digembalakansecara  berganSan  dari  satu  bagian  ke  bagian  yang  lain.  Tujuan  dari  sistem  iniadalah  memberikan  kesempatan  pada  ternak  untuk  mendapatkan  hijauan  pada  saatnilai  nutrisi  hijauan  Snggi,  serta  memberikan  waktu  isSrahat  yang  cukup  bagitanaman  untuk  dapat  tumbuh  kembali.    

Penggembalaan bergilir pada pastura alam di Sulawesi Tenggara.

Page 44: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Penggembalaan  Jalur  

Dengan  pagar  pembatas  listrik  

Penggembalaan jalur, dimana ternak terus berjalan teratur mengikuti jalannya pagar. Pemanfaatan hijauan akan merata dan selekdi hijauan dapat ditekan

Page 45: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Sistem kontinyu grazing banyak diterapkan di Inggris, sedangkan di New Zealand adalah lebih populer. Dalam praktek stocking dapat ditingkatkan ketika penggunaan pupuk nitrogen memungkinkan. Dari observasi, apabila semua faktor sama, maka tidak ada perbedaan output antara kontinyu grazing dg ritasional.

 Lanjutan  Metoda  Grazing…..  

 

Page 46: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

ROTATIONAL GRAZING: Disini area dibagi menjadi beberapa paddock

dan digunakan bergantian, dan setelah digunakan masing2 paddock diistirahatkan. Total panjang waktu grazing plus waktu istirahat disebut siklus rotational grazing.

Bila terjadi understocking, mungkin produksi individu ternak dapat baik, tetapi bila dihitung produksi per hektar jelek. Sdg overstocking menurunkan performan individu. Ttp output per hektar meningkat.

STRIP GRAZING: ???

 Lanjutan  Metoda  Grazing…..  

 

ha-­‐1  ha-­‐1  ha-­‐1  

Page 47: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Rumus Voisin: (y – 1) s = r, dimana: y = angka perbandingan luas tanah yang diperlukan seekor ternak per tahun di- banding per bulan. s = stay, yaitu periode merumput/grazing r = rest, yaitu periode istirahat Untuk menjamin regrowth, maka diperlu-kan

proper use yang besarnya tgt pada: keadaan ppa, jenis ternak, tipe iklim &

keadaan musim. Penggembalaan ringan proper use factor-nya = 25-30%, sedang = 40-45%, dan penggembalaan berat = 60-70%.

 Aplikasi  Penggunaan  Rumus    

VOISIN      

ha-­‐1  ha-­‐1  ha-­‐1  

Page 48: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Misal: PPA seluas 120 ha akan digunakan penggembalaan kambing liar dg BB awal 30kg. Andaikan per ekor ternak perlu hijauan per hari = 10% BB, maka dalam sebulan (30 hari) diperlukan hijauan (3 X 30) kg = 90kg/bulan. Andaikata diperkirakan grazingnya diharapkan tergolong sedang, maka proper use factor yang digunakan = 45%. Misal PPA didominasi rumput alam Cynodon sp. & Cyperus rotundus yang berdasar pengamatan hasil per meter persegi = 200g basah. Dalam setahun hanya 6 bulan hujan, sehingga 6 bulan lainnya tidak ada pertumbuhan rumput. Periode istirahat = 60 hari & periode merumput = 30 hari. Dengan demikian dari rumus (y-1) s = r à (y-1) 30 = 60 à 30y – 30 = 60

à 30y = 60 + 30 = 90 à Jadi y = 3.

 Lanjutan  VOISIN  

Page 49: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Sehingga kebutuhan luas PPA per tahun per ekor kambing liar dapat dihitung, yaitu 3 X kebutuhan tanah per bulan. Kebutuhan tanah per bulan = 90.000 : (200 X 0,45)m² = (90.000 : 90) m² = 1.000 m². Jadi luas PPA per tahun yang diperlukan per ekor kambing liar = 3 X 1.000 m² = 3.000 m².

Maka, apabila ada 120 ha PPA berarti dapat menampung 120 ha : 3000 m² equal dengan 400 ekor kambing liar atau kira-kira setara dengan 50 AU

 Lanjutan  VOISIN  

Page 50: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Kemampuan tanaman untuk mengikat N bervariasi. Studi menggunakan lysimeter yang mampu mengukur pertambahan/gains dan pengurangan/losses N dalam ta- nah adalah yang paling akurat. Metoda lainnya terma- suk mengestimasi dan membandingkan hasil N dari ta- naman rumput (non nodulated plants) dan nodulated le- gumes, membandingkan produksi rumput dan legum de- ngan rumput plus pupuk nitrogen beberapa level, dg me- ngukur secara langsung hasil N hijauan, atau perubahan N tanah dalam waktu panjang dengan tanaman legum. Pada kondisi yg ideal dg mengontrol environment dila- porkan legum Stylosanthes humilis mampu mengikat N sebanyak 1.500kg/ha/tahun.

PENTINGNYA N DALAM PASTURA

Page 51: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Pada kondisi lapangan pastura yang berdasarkan ta- naman legum menurut kemampuan jumlah N yang da- pat diikat per hektar per tahun dapat digolongkan me- njadi 3, yaitu: 1.  Qualitas tinggi, hasil pastura tinggi: 280-400kg. 2.  Pastura tergolong baik, tumbuh baik: 170-280kg. 3.  Rata-rata pastura: 55-170kg. Apabila legum ditanam mengalami nodulasi dengan strain rhizobium yang efisien dan efektip, maka hasil N merupakan fungsi yang besar dari hasil bahan kering & kandungan N-nya. Mekanisme transfer N dari komponen tanaman le- gum ke tanaman rumput mungkin terjadi sbb:

LANJUTAN PENTINGNYA N DALAM PASTURA

Page 52: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

a.  Ekskresi N oleh legum secara langsung à berupa asam2 amino atau komponen N lainnya yang pada skala lapangan tak penting/sangat kecil.

b.  Transfer oleh nodul atau akar yang lepas/ganti à saat tanaman masih hidup transfer N melalui akar sangat minim. Sedang yang mati penting, tapi yang mati di atas tanah mungkin mengalami volatilisasi.

c.  Ranting & daun yang tua à apabila tanpa ternak grazing, itu akan jatuh ke tanah & akan mengalami pembusukan à transfer N ke dlm tanah. Yang hilang pd kondisi ttt mungkin banyak

d.  Yang dikembalikan oleh ternak grazing à+ 85% N yg dikonsumsi ternak akan dikeluarkan & porsi terbanyak dlm urin. Pda kondisi panas/kemarau + 80%N akan menguap: NH2-C)-NH2 -urse-› NH3 + CO2

LANJUTAN PENTINGNYA N DALAM PASTURA

Page 53: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Jalur N pada sistem manajemen penggembalaan dan dipotong kemudian dikembalikan ke lahan, adalah sbb.: A. Setiap 100kg N dlm hijauan yang dikembalikan ke tanah

akan mengalami dekomposisi: 43% diabsorpsi tanaman, 46% menguap/tercuci dan 11% akan meningkatkan kandungan N tanah. Sedang bagian tanaman yg ada di dlm tanah & mati sebanyak sekitar 67% akan meningkatkan kandungan N tanah, 9% menguap/tercuci dan 24% diabsorpsi tanaman.

B. Yang dikonsumsi ternak: sekitar 8% menjadi jaringan tubuh ternak, 17% keluar bersama feses (akan mengalami dekomposisi: 8% akan meningkatkan N tanah, 6% menguap/tercuci & 3% diabsorpsi tanaman), dan 75% keluar bersama urin (45% menguap dan 30% diabsorpsi tanaman). Keadaan yg sama untuk bagian tanaman yg ada di dlm tanah & mati.

LANJUTAN PENTINGNYA N DALAM PASTURA

Page 54: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Ada kira2 17 element utama yang diperlukan tanam- an, namun nampaknya hanya unsur N yang sering kritis adanya di dalam pastura. Pada hal atmosfermengandung + 78%N. Karena pentingnya N, maka sering dilakukan evalua- si untuk menjaga agar kesuburan tanah tidak menurun. Pada umumnya tanah mengandung N bervariasi antara 0,1 s/d 0,3% N. Satu hectar furrow slice ( 1 HFS) = 2 ju- ta kg tanah. Secara alami mineral yang ada di dalam ta- nah baru akan dapat digunakan oleh tanaman apabila telah mengalami proses mineralisasi. Proses mineralisa- si kecepatannya hanya sekitar 1% per tahun. Sehingga apabila kita memiliki data dalam pastura

LANJUTAN PENTINGNYA N DALAM PASTURA

Page 55: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

yang ditumbuhi rumput Brachiaria, dimana dlm penga- matan dan analisis di laboratorium diketahui kandung- an N tanah 0,15%, hasil hijauan dalam keadaan segar mencapai 6 ton/ha dengan kandungan bahan kering mi- salnya 23% dan kandungan N hijauan 1,46% dlm bahan keringnya. Kecepatan mineralisasi di areal pastura terse- but misalnya 0,9% per tahun. Maka setelah 1 siklus (seta- hun), perlukah dilakukan pemupukan N agar balans N ti- dak negatip dan produksi hijauan dapat dipertahankan? Apabila ternyata diperlukan, berapa banyak urea (mengan- dung 46% N) harus diberikan? Jawaban: 1HFS = 2 juta kg tanah, kandungan N 0,15% à jadi tanah = 3.000kg. Keceptanan mineralisasi 0,9% à yg tersedia bagi Tanaman = 27kg N/ha/tahun. Yang masih dlm pool 2.973kg.

LANJUTAN PENTINGNYA N ……….

Page 56: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

BAGAIMANA  MENCUKUPI  KEBUTUHAN  NUTRIEN    KAMBING    YANG  DIGEMBALAKAN  DI  PASTURA  ALANG2    

Misal: Kambing berat rata2 20kg grazing di PPA rumput alang2. Diharapkan ADG = 150g.

Pertanyaan: Dapatkah ADG tercapai? Evaluasi:

Berdasar tabel NRC dalam bukunya Church, DC, 1986 dapat diketahui untuk mencapai ADG sbb diperlukan:

S/D BB 30kg

ADG 50g DMI: 571g (2,9%BB); ME:1,31Mcal;DP:32g

100g DMI: 755g (3,8%BB); ME: 1,74Mcal; DP: 42,3g 150g DMI: 938g (4,7%BB); ME: 2,16Mcal; DP: 52,6g

Menggunakan Tabel Komposisi Bahan Pakan (Hartadi et al, 1980) dapat dihitung, bahwa:

Page 57: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Lanjutan  …..PREDIKSI/PERHITUNGAN  INTAKE    PAKAN/NUTRISI  

Alang2 umur: A. < 28 hari: ME: 2,16Mcal, DP:8,1-8,2%

umur: B 43-56hr : ME: 2,04Mcal, DP: 3,1-3,4% Sehingga, dapat diperkirakan konsumsi nutriennya sbb:

Untuk A: 938g DMI mgd ME: 2,026Mcal dan DP: 76g,

Untuk B: 938g DMI mgd ME: 1,913Mcal dan DP: 31,9g

Sedangkan kebutuhannya, untuk:

ADG 50g DMI: 571g (2,9%BB); ME:1,31Mcal;DP:32g 100g DMI: 755g (3,8%BB); ME: 1,74Mcal; DP: 42,3g

150g DMI: 938g (4,7%BB); ME: 2,16Mcal; DP: 52,6g

Jadi dari perhitungan di atas kambing grazing rumput

Alang2 A belum dapat mencapai ADG 150g, karena energi-

nya masih kurang 0,134Mcal, sedang DP lebih 23,4g.

Page 58: a. Pengukuran*Produksi* b. Kapasitas*Tampung* c ... · kapasitas 25kg dengan kepekaan 50g, maka hasil yang diapat nanti tidak memuaskan. Hasil yang baik bila kita punya timbangan

Lanjutan  …..PREDIKSI/PERHITUNGAN  INTAKE    PAKAN/NUTRISI  

Bila grazing Alang2 umur B, maka konsumsi ME (1,913 Mcal) dan DP (31,9g) hanya cukup untuk mendapatkan ADG sebesar 50g saja, tidak mungkin untuk mendapatkan ADG 100g, karena DP masih sangat kurang, yaitu kurang sebesar 10,4g atau equal dengan 24,59%, walaupun ME-nya cukup.

Berapakah kira-kira produksi DM rumput Alang2 tersebut per hektar? Kita coba lakukan ubinan di

lapangan untuk mendapatkan gambarannya. Bagaimana mengatasi agar ADG 150g tercapai?

Bagaimana setelah BB 30kg tercapai, akan dijual BB 40kg?