Web viewPertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup berupa...
Transcript of Web viewPertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup berupa...
Kompetensi Inti (KI): 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA,
gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
Page 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Madrasah : MAN 4 Bojonegoro Kelas / Semester : XII / 1Materi Pembelajaran : Pertumbuhan dan Perkembangan Alokasi Waktu : 4 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 2 kali pertemuan
A. Kompetensi Dasar (KD)3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan.
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Sikap
1.1.1 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
2.1.1 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Pengetahuan3.1.1 Menjelaskan perbedaan pengertian pertumbuhan dengan perkembangan pada
makhluk hidup.3.1.2 Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju sehat
(KMS) untuk mendapatkan konsep pertumbuhan dan perkembangan.3.1.3 Menunjukkan bagian-bagian struktur biji. 3.1.4 Membandingkan struktur biji monokotil dengan dikotil.3.1.5 Menyebutkan tiga tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan. 3.1.6 Menjelaskan proses fisiologi perkecambahan.3.1.7 Membedakan pertumbuhan primer dengan pertumbuhan sekunder.3.1.8 Membedakan zona-zona pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.3.1.9 Mendeskripsikan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.3.1.10 Menjelaskan fungsi beberapa jenis fitohormon.3.1.11 Mendeskripsikan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Keterampilan4.1.1 Melakukan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
perkecambahan. 4.1.2 Membuat rancangan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.4.1.3 Melakukan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan.4.1.4 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang pengaruh faktor
eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi diawali
dari biji.
Page 2
Struktur Biji Proses perkecambahan
Tipe perkecambahan epigeal
Tipe perkecambahan hypogeal
Faktor dalam (internal) dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Contohnya yaitu hormon pada tumbuhan buah anggur tanpa biji dan tanaman bonsai.
Buah anggur tanpa biji Tanaman bonsai
2. Materi Konsep Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup
berupa pertambahan ukuran volume, tinggi, masa yang bersifat irreverisible, dan dapat diukur secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainnya kedewasaan yang dinyatakan secara kualitatif.
Setiap makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Faktor yang memengaruhi perkecambahan, yaitu air, oksigen, suhu dan cahaya. Pertumbuhan primer adalah proses pertumbuhan memanjang yang terjadi pada
ujung akar dan ujung batang, akibat aktivitas jaringan meristem primer. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan membesar yang terjadi pada batang
akibat aktivitas meristem sekunder dan terjadi pada Gymnospermae dan Dycotyledone.
Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu faktor internal (gen dan hormon) dan faktor
Page 3
eksternal (nutrisi, air, pH, kadar garam, oksigen, cahaya, suhu, kelembapan, gravitasi, sentuhan, organisme parasit, dan herbivora).
3. Materi Prosedural Pengamatan pengaruh faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan. Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS)
D. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning) dan proyek (project based learning).
E. Metode Pembelajaran Presentasi peserta didik Pembelajaraan kooperatif Diskusi Praktikum /percobaan Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang pertumbuhan dan perkembangan. Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan?
Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat belajar pertumbuhan dan perkembangan, yaitu agar kita senantiasa menjaga pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta memperhatikan proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup lainnya (tumbuhan) di lingkungan sekitar.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
15’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/ film video tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia).
Identifikasi Masalah
60’
Page 4
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan gambar/video pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup (halaman 5 – 20).
Pengolahan Data Peserta didik diminta untuk menganalisis
gambar kartu menuju sehat/KMS (halaman 8) untuk memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan.
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan: pengertian pertumbuhan dan perkembangan, peristiwa perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas tentang tipe-tipe
perkecambahan, pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan konsep dan meluruskan kesalahpahaman konsep.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
15’
Page 5
melakukan percobaan di rumah/di laboratorium tentang faktor-faktor yang memengaruhi perkecambahan (halaman 12), hasilnya dibawa ke sekolah pada pertemuan berikutnya.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Merancang dan melakukan eksperimen tentang faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (halaman 20 – 35).
2. Pertemuan ke-2 = 2 x 45 menitNo Langkah
PembelajaranDeskripsi Sintak Model Pembelajaran
Project Based Learning (Proyek)Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Guru menanyakan hasil tugas kelompok tentang percobaan faktor-faktor yang memengaruhi perkecambahan yang telah dilakukan di rumah/ di laboratorium.
Apersepsi: - Menggali pengetahuan peserta didik
tentang faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Guru memotivasi: - Bahwa dengan mengetahui faktor-
faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dapat membuat manusia mendapatkan teknik-teknik baru dalam bercocok tanam.
- Jika kita mengetahui faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, maka kita bisa menjadi lebih bijak dalam bercocok tanam dan mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan tumbuhan agar lebih subur.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
15’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati keadaan tanaman hasil percobaan yang dibawanya (percobaan faktor-faktor yang memengaruhi perkecambahan).
60
Page 6
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan terhadap keadaan tanaman percobaan faktor-faktor yang memengaruhi perkecambahan yang telah dilakukan sebelumnya:- Mengapa terdapat biji yang tidak
tumbuh?- Mengapa ada tanaman yang berdaun
kekuningan?- Mengapa batang kecambah ada yang
tumbuhnya lebih cepat sehingga menjadi lebih panjang?
- Apakah faktor-faktor yang memengaruhi perkecambahan sama dengan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada waktu selanjutnya?
- Faktor-faktor eksternal apakah yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
Mendesain Perencanaan Proyek Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru membagi kelompok secara heterogen.
Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk mendesain suatu proyek/ penelitian/ percobaan tentang faktor-faktor luar (eksternal) yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (halaman 30), yang meliputi:- Judul percobaan- Tujuan percobaan- Variabel-variabel dalam percobaan- Alat dan bahan- Cara kerja- Gambar percobaan- Tabel pengamatan
Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan rancangan eksperimen yang akan dilakukannya tentang faktor luar
Page 7
yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Diskusi kelas: setiap kelompok mempresentasikan rancangan percobaan yang akan dilakukan. Kelompok lainnya bisa memberikan saran-saran.
Guru bersama-sama peserta didik menyepakati rancangan penelitian/ percobaan yang akan dilakukan.
Penyusunan Jadwal Proyek Setiap kelompok membuat jadwal mulai
pelaksanaan penelitian, waktu konsultasi dengan guru, batas akhir penelitian, dan pembuatan laporan.
3 Penutup Review: Guru mereview setiap kelompok berkaitan dengan rancangan penelitian/ judul-judul eksperimen yang akan dilaksanakan.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab soal-soal uji kompetensi (halaman 36 – 41) sebagai persiapan ulangan harian ke-1.
Rencana pembelajaran selanjutnya: materi Enzim dan Metabolisme Sel. Praktikum Enzim katalase (halaman 54 – 56). Setiap kelompok membawa hati ayam segar, lilin, lidi, tisu, kertas koran, dll.
15
Kegiatan pembelajaran pelaksanaan proyek (dapat dilakukan pada jam pelajaran atau di luar jam pelajaran)
4 Memonitor Pelaksanaan Proyek
Guru memonitor selama pelaksanaan proyek/ penelitian yang dilakukan oleh peserta didik.
Guru melayani peserta didik yang berkonsultasi berkaitan dengan hasil-hasil pelaksanaan proyek/ penelitian dan memberikan saran-saran.
5 Menguji Hasil Guru menilai laporan pelaksanaan proyek/ penelitian.
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan hasil penelitian.
6 Mengevaluasi Pengalaman
Perwakilan setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan pengalamannya.
Guru dan peserta didik berdiskusi untuk perbaikan kinerja dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengembangkan kemampuan metakognitif atau memperoleh penemuan baru.
3. Pertemuan ke-3 = 2 x 45 menitNo Langkah
PembelajaranDeskripsi Sintak Model Pembelajaran
Project Based Learning (Proyek)Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
15
Page 8
nilai disiplin). Guru menanyakan hasil tugas kelompok
tentang percobaan faktor-faktor yang memengaruhi perkecambahan yang telah dilakukan di rumah/ di laboratorium.
Apersepsi: - Menggali pengetahuan peserta didik
tentang faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Guru memotivasi: - Bahwa dengan mengetahui faktor-
faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dapat membuat manusia mendapatkan teknik-teknik baru dalam bercocok tanam.
- Jika kita mengetahui faktor-faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, maka kita bisa menjadi lebih bijak dalam bercocok tanam dan mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan tumbuhan agar lebih subur.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Presentasi hasil percobaan dari masing-masing kelompok dimana kelas terbagi menjadi 6 kelompok
60
3 Penutup Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil dari kelompok percobaan
15
5 Menguji Hasil Guru menilai laporan pelaksanaan proyek/ penelitian.
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan hasil penelitian.
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar:
- Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 1.
- Campbell, Reece, Mitchell, 2002, Biology (terjemahan), Erlangga - Internet dan lingkungan sekitar
2. Bahan ajar: Bahan presentasi dan gambar biji, tipe perkecambahan, pertumbuhan primer, dan
pertumbuhan sekunder, tanaman hasil pengaruh hormon. Bahan praktikum: alat dan bahan yang dirancang oleh setiap kelompok peserta didik.
3. Alat:-Komputer/LCD, VCD/CD player.
H. Penilaian 1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Ulangan harian.
Page 9
Contoh soal: Jelaskan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan pada makhluk
hidup. Jelaskan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Jelaskan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Sebutkan unsur-unsur mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mengapa tumbuhan selalu tumbuh membelok ke arah cahaya matahari?
2. Keterampilan: Perencanaan dan pelaksanaan proyek.
3. Sikap: Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROYEKNama :………………………………Kelas :………………………………
No Aspek yang dinilai Skor (1-5)1 Perencanaan
a. Rancangan alat, bahan, cara kerja, dllb. Kualitas proyek/ penelitian
2 Pelaksanaan:a. Keakuratan datab. Kuantitas dan kualitas datac. Analisis datad. Penarikan kesimpulan
3 Laporan:a. Sistematika pelaporanb. Performansc. PresentasiJumlah SkorNilai
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
Skor NilaiKerja sama
Rasa ingin tahu Santun Komunikatif
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Page 10
Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Madrasah : MAN 4 BojonegoroKelas / Semester : XII / 1Materi Pembelajaran : Enzim dan Metabolisme SelAlokasi Waktu : 6 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali
Page 11
A. Kompetensi Dasar (KD)3.2 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang
proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk memahami proses pembentukan energi pada mahluk hidup.
4.2 Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Sikap
1.1.2 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang metabolisme sel.
1.2.1 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses metabolisme sel.
2.1.2 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang metabolisme sel.
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dalam melakukan kegiatan praktikum tentang enzim dan metabolisme sel.
Pengetahuan3.2.1 Membedakan pengertian metabolisme, ,katabolisme dan anabolisme dengan
benar melalui kajian literatur.3.2.2 Menjelaskan klasifikasi enzim berdasarkan tipe reaksi dan tempat bekerjanya
dengan benar melalui kajian literatur.3.2.3 Mendeskripsikan komponen penyusun enzimdengan benar melalui kajian literatur.3.2.4 Menganalisis sifat-sifat enzimdengan benar melalui kajian literatur.3.2.5 Menjelaskan cara kerja enzim dengan menggunakan bagan dengan benar.3.2.6 Menjelaskan mekanisme inhibitor yang menghalangi kerja enzimdengan benar
melalui kajian literatur.3.2.7 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzimdengan benar melalui
kajian literatur.3.2.8 Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi aerob dengan menggunakan bagan
dengan benar.3.2.9 Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi anaerob dengan menggunakan
bagan dengan benar.3.2.10 Menganalisis perbedaan respirasi aerob dengan respirasi anaerobdengan benar
melalui kajian literatur.3.2.11 Menganalisis perbedaan fermentasi alkohol dengan fermentasi asam laktat
dengan benar melalui kajian literatur.3.2.12 Menjelaskan hubungan antara katabolisme karbohidrat, lemak dan
proteindengan benar melalui kajian literatur.3.2.13 Mengkaji permasalahan dalam kehidupan yang berkaitan dengan proses
metabolisme, misalnya diet tinggi protein untuk mencegah obesitas dengan benar melalui kajian literatur.
3.2.14 Menjelaskan reaksi terang dan reaksi gelap dalam tahapan fotosintesis dengan menggunakan bagan dengan benar.
3.2.15 Menjelaskan produk fotosintesis dengan benar melalui kajian literatur.
Keterampilan4.2.1 Melakukan eksperimen tentang fermentasi alkohol dengan benar melalui
prosedur.4.2.2 Melakukan observasi pasar untuk mengidentifikasi produk-produk yang
menerapkan proses katabolisme dengan benar melalui prosedur.4.2.3 Melakukan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis dengan benar melalui prosedur.4.2.4 Melakukan percobaan untuk membuktikan hasil akhir fotosintesis dengan benar
melalui prosedur.
Page 12
4.2.5 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis dengan benar.
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Metabolisme sel meliputi katabolisme dan anabolisme. Contoh
katabolisme adalah respirasi aerob dan anaerob. Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks dari senyawa senyawa sederhana dan membutuhkan energi. Penyusunan senyawa kompleks organic dari senyawa-senyawa sederhana membutuhkan sejumlah energi yang berasal dari cahaya atau reaksi kimia. Jika sumber energinya berasal dari cahaya disebut fotosintesis. Fotosintesis dapat dibuktikan dengan percobaan Ingenhousz dan percobaan Sachs.
2. Materi Konsep Sel pada makhluk hidup melakukan metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia untuk mengubah zat-zat yang menghasilkan
energi maupun memerlukan energi dan terjadi di dalam sel-sel tubuh. Proses metabolisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme dan
anabolisme. Pada katabolisme maupun anabolisme, diperlukan sejumlah enzim dan ATP.
Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh dan berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan kecepatam reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Enzim tersusun dari senyawa protein dan nonprotein Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, zat inhibitor, activator, konsentrasi enzim,
konsentrasi substrat, dan jumlah produk. Katabolisme merupakan reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. Contohnya respirasi sel secara aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa-senyawa kompleks dan menggunakan energi (reaksi endergonik). Contohnya fotosintesis dan kemosintesis.
Reaksi terang fotosintesis adalah reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia berupa ATP.
Reaksi gelap (siklus Calvin) tidak memerlukan cahaya matahari.
3. Materi Prosedural Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol. Melakukan Percobaan Ingenhousz
D. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning).
E. Metode Pembelajaran Pembelajaraan kooperatif Presentasi Diskusi kelas Praktikum Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Peserta didik berada di laboratorium, dan
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama
25’
Page 13
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang metabolisme, dan peranan enzim dalam metabolisme tubuh.
Memotivasi: - Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik (hati ayam segar, lilin, lidi, tisu, dll).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari metabolisme dan fungsi enzim, adalah supaya kita lebih menjaga kesehatan dengan menjaga asupan gizi yang masuk ke tubuh sehingga proses metabolisme dapat berlangsung dengan baik.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar/ film video tentang metabolisme sel, kompleksitas metabolisme, fungsi dan cara kerja enzim dalam metabolisme tubuh.
130’
Page 14
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan gambar/video tentang metabolisme sel, fungsi enzim dalam metabolisme, dan cara kerja enzim.- Apa yang dimaksud metabolisme?- Mengapa metabolisme memerlukan enzim?- Jenis enzim apakah yang terdapat di dalam
sel-sel tubuh?- Bagaimana cara kerja enzim di dalam
tubuh?- Adakah faktor-faktor yang memengaruhi
kerja enzim?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang pengertian metabolisme dan enzim (halaman 46 – 47).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang enzim katalase (halaman 54 – 56), dan diberi kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar, cara melakukan uji gelembung gas, bahaya zat kimia H2O2 dan keselamatan dalam bekerja.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum enzim katalase.
Peserta didik mencatat data-data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang komponen penyusun enzim, sifat-sifat enzim, cara kerja enzim, dan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim (halaman 47 – 54).
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan:- peranan enzim katalase;
Page 15
- data hasil percobaan untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan (halaman 56).
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber, tentang peranan enzim katalase, pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan konsep dan meluruskan kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 56).
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim, antara lain pH dan suhu.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep enzim.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan enzim.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan tertulis praktikum enzim katalase.
Rencana pembelajaran selanjutnya: materi katabolisme dan praktikum fermentasi alkohol (halaman 56 – 70). Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik, agar membawa bahan praktikum (ragi tape, sedotan, lilin mainan, dll),
25’
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
Page 16
Peserta didik berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang katabolisme karbohidrat yang meliputi respirasi secara aerob dan anaerob.
Memotivasi: - Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik (misalnya ragi roti).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari katabolisme seperti respirasi aerob dan respirasi anaerob, agar senantiasa hidup sehat dengan menghirup udara segar yang banyak mengandung oksigen. Respirasi aerob di dalam tubuh manusia lebih menguntungkan daripada respirasi anaerob.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/ animasi tentang respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Respirasi aerob
Respirasi anaerob
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan reaksi katabolisme
120’
Page 17
(respirasi aerob dan anaerob).- Apa yang dimaksud respirasi aerob?- Apa yang dimaksud respirasi anaerob?- Apakah perbedaan respirasi aerobe
dengan anaerob?- Kapankah terjadi respirasi aerob dan
anaerob?- Makhluk hidup apakah yang melakukan
respirasi aerob dan anaerob?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang katabolisme karbohidrat dan katabolisme lemak dan protein (halaman 56 – 69).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang fermentasi alkohol (halaman 65 – 66), dan diberi kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar. Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan hati-hati karena beberapa alat bisa pecah seperti erlenmeyer.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum fermentasi alkohol.
Peserta didik mencatat data-data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi alkohol (halaman 64).
Guru mengajak kelompok untuk:- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui proses dan hasil respirasi anaerob;
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan (halaman 66);
- mendiskusikan perbedaan respirasi aerob dengan anaerob; tahapan reaksi respirasi aerob dan anaerob.
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber, tentang fermentasi alkohol.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 56).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami gambar/ bagan tahapan-tahapan
Page 18
pada respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan rantai transpor elektron), serta respirasi anaerob (fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat).
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang katabolisme karbohidrat, katabolisme lemak dan protein, serta pengembangan materi yaitu diet tinggi protein dalam pengelolaan berat badan (halaman 70).
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep katabolisme sel.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan katabolisme.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan tertulis praktikum fermentasi alkohol.
Rencana pembelajaran selanjutnya: materi anabolisme dan praktikum percobaan fotosintesis (halaman 80 – 83). Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik, agar membawa bahan praktikum (tanaman air Hydrilla sp., daun yang berfotosintesis dan daun yang tidak berfotosintesis).
35’
3. Pertemuan ke-3 = 4 x 45 menit
No
Langkah Pembelajara
n
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang anabolisme (fotosintesis).
Memotivasi: - Bagaimana cara tumbuhan dapat
menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup?”
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan praktikum yang di bawa peserta didik (misalnya tanaman air Hydrilla sp., daun yang berfotosintesis dan tidak berfotosintesis).
25’
Page 19
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari anabolisme (fotosintesis), agar bisa mengaplikasikan proses fotosintesis pada teknik-teknik di bidang pertanian.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar tentang hal-hal yang berkaitan dengan fotosintesis (misalnya kloroplas, reaksi fotosintesis, perangkat percobaan fotosintesis).
Percobaan Ingenhousz
Percobaan Sachs
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar hal-hal yang berkaitan dengan fotosintesis.- Bagaimana tahapan reaksi fotosintesis?
130’
Page 20
- Dimanakah terjadi fotosintesis?- Apa yang diperlukan untuk proses
fotosintesis?- Untuk apa tumbuhan melakukan
fotosintesis?- Bagaimana cara membuktikan bahwa
tumbuhan melakukan fotosintesis?- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Ingengousz?- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Sachs?- Faktor-faktor apakah yang memengaruhi
proses fotosintesis?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang anabolisme/fotosintesis (halaman 71 – 80).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang percobaan Ingenhousz (halaman 80 – 81) dan percobaan Sachs (halaman 82 – 83). Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar. Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan hati-hati, misalnya ketika merebus daun dalam alkohol yang panas.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum fotosintesis.
Peserta didik mencatat data-data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang tahapan reaksi fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap (halaman 74 – 78).
Guru mengajak kelompok untuk: - mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis, zat-zat yang diperlukan dan dihasilkan fotosintesis.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan (halaman 82 dan 83).
- memahami gambar tahapan reaksi fotosintesis.
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber, tentang fotosintesis.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 82
Page 21
dan 83). Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahapan-tahapan reaksi fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap).
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang tahapan reaksi fotosintesis,penggunaan produk fotosintesis, dan faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep fotosintesis.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan fotosintesis.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan tertulis praktikum pembuktian fotosintesis.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 3 Materi Genetik (halaman 92 – 121). Praktikum isolasi DNA (halaman 110 – 111), peserta didik diminta membawa buah-buahan masak, detergen, garam halus.
25’
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar:
- Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 2.
- Lingkungan dan internet
2. Bahan ajar: Bahan presentasi enzim, katabolisme dan anabolisme Bahan praktikum: ekstrak hati segar, H2O2, HCL, NaOH, air panas, es batu, ragi
roti, tanaman Hydrilla sp.
3. Alat:-Laptop dan LCD-Lilin, korek api, lidi, bunsen, kasa dan kaki tiga, gelas beker 1000 mL, corong kaca,
tabung reaksi, kawat penggantung, termometer, ember, pipet tetes,.
H. Penilaian 1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Ulangan harian.
Contoh soal: Jelaskan sifat-sifat enzim. Bagaimana cara kerja enzim pada umumnya ? Jelaskan perbedaan reaksi anabolisme dengan katabolisme dan sebutkan
masing-masing contohnya.
Page 22
Jelaskan cara membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen dan dipengaruhi oleh suhu.
Bagaimanakah cara kerja enzim menurut teori “gembok dengan anak kuncinya”? Apa yang dimaksud respirasi aerob dan respirasi anaerob? Bagaimanakah tahapan reaksi dalam reaksi respirasi aerob dan anaerob?
2. Keterampilan Praktik di laboratorium:
Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol Melakukan percobaan pembuktian fotosintesis, yaitu percobaan Ingenhousz
3. SikapPengamatan sikap dan perilaku pada saat kegiatan praktikum di laboratorium, dan penilaian diri tentang pemahaman materi.
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRAKTIKNo Nama Persiapan
percobaanPelaksanaan percobaan
Kegiatan akhir
praktikum
Laporan tertulis
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan: Skor = 1 – 3Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIKNo Penilaian
ketrampilan tahapAspek Rubrik Skor
(1 – 3)1 Persiapan
percobaan- Menggunakan jas lab.- Tersedia buku/ lembar praktikum- Tersedia alat dan bahan praktikum
1, jika terpenuhi 1 aspek.
2, jika terpenuhi 2 aspek
3, jika terpenuhi 3 aspek
2 Pelaksanaan percobaan
- Bekerja sesuai dengan prosedur- Menggunakan alat secara benar - Mengamati hasil percobaan dengan
tepat3 Kegiatan akhir
praktikum - Membersihkan alat dengan baik- Mengembalikan alat ke tempat semula- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan- Performans
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN PRAKTIKUM
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
skor NilaiDisiplin Tanggung jawab
Kerjasama
Teliti Kreatif Peduli lingkungan
Page 23
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
INSTRUMEN PENILAIAN DIRI TERHADAP PEMAHAMAN MATERITopik materi : Enzim dan metabolisme selNama :………………………….Kelas :…………
Setelah mempelajari enzim dan metabolisme sel, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami1 Memahami konsep enzim2 Memahami komponen penyusun enzim3 Memahami cara kerja enzim4 Memahami sifat-sifat enzim5 Memahami faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim6 Memahami konsep metabolisme,
katabolisme, dan anabolisme7 Memahami hubungan antara katabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein8 Memahami tahapan reaksi respirasi aerob9 Memahami tahapan reaksi respirasi
anaerob10 Memahami cara membuktikan fotosintesis
Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Nomor : 3Kelas / Semester : XII / 1Materi Pembelajaran : Materi GenetikAlokasi Waktu : 6 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam proses
penurunan sifat pada mahluk hidup serta menerapkan prinsi-prinsip pewarisan sifat dalam kehidupan.
4.3 Membuat model untuk mensimulasi proses sintesis protein serta peran DNA dan kromosom dalam proses pewarisan sifat.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)Sikap:
Page 24
1.1.3 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang materi genetik yang berkaitan dengan struktur dan fungsi DNA, gen, dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat makhluk hidup.
1.2.2 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses berkaitan dengan peranan materi genetik dalam pewarisan sifat.
2.1.3 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang materi genetik.
Pengertahuan:3.3.1 Menjelaskan struktur kromosom dengan benar melalui gambar.3.3.2 Membedakan bentuk kromosom berdasarkan jumlah dan letak sentromernya
dengan benar melalui kajian literatur.3.3.3 Menganalisis gonosom dan autosom pada gambar kariotipe suatu spesies dengan
benar melalui kajian literatur.3.3.4 Membedakan pengertian gen dengan alel dengan benar melalui kajian literatur.3.3.5 Menjelaskan komponen penyusun DNA dengan benar melalui kajian literatur.3.3.6 Menjelaskan mekanisme replikasi DNA dengan benar melalui kajian literatur.3.3.7 Menjelaskan struktur RNA dengan benar melalui kajian literatur.3.3.8 Mendeskripsikan jenis RNA dengan benar melalui kajian literatur.3.3.9 Menjelaskan perbedaan DNA dengan RNA dengan menggunakan tabel dengan
benar melalui kajian literatur.3.3.10 Menjelaskan tahapan mekanisme sintesis protein dengan menggunakan bagan
dengan benar melalui kajian literatur.3.3.11 Menyebutkan jenis asam amino penyusun polipeptida yang dihasilkan dalam
sintesis protein dengan benar melalui kajian literatur.
Keterampilan:4.3.1 Membuat model tiga dimensi DNA dengan menggunakan bahan dari barang bekas
yang tidak berbahaya dengan benar melalui prosedur.4.3.2 Melakukan percobaan isolasi DNA dari jaringan buah-buahan dengan benar melalui
prosedur.4.3.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang isolasi DNA dari buah-
buahan dengan benar melalui prosedur.
C.Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: DNA adalah substansi pembawa informasi genetik dari suatu generasi ke
generasi berikutnya. DNA berbentuk double helix dan merupakan penyusun gen. DNA memiliki perbedaan bentuk dan struktur kimiawi dengan RNA
Perbedaan DNA dan RNA
Page 25
Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku berupa asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino.
Sintesis protein Inti sel tempat terjadinya sintesis protein
2. Materi Konsep DNA merupakan substansi pembawa informais genetik, berupa makromolekul asam
nukleat berbentuk heliks ganda terpilin, tersusun dari nukleotida-nukleotida yang mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat, serta pasangan basa nitrogen purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin)
DNA merupakan penyusun gen. Gen terdapat di dalam kromosom, kromosom terdapat di dalam inti sel, dan inti sel terdapat di dalam sel-sel penyusun tubuh.
Kromosom merupakan benang-benang kromatin yang memendek, menebal dan mudah menyerap warna.
Kromosom tubuh (autosom) mengendalikan sifat-sifat tubuh, sedangkan kromosom seks (gonosom) adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Gen adalah unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat hereditas suatu organisme.
Setiap kromosom memiliki ratusan lokus sehingga di dalam sel mengabdng ribuan gen. Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu individu mempunyai ribuan sifat.
Alel adalah pasangan gen yan terdapat pada kromosom homolog yang menunjukkan sifat alternatif sesamanya. Pasangna gen terdapat di dalam kromosom.
3. Materi Prosedural Praktikum isolasi DNA Pembuatan model heliks ganda dari bahan bekas
D. Model Pembelajaran : Discovery learning (penemuan) dan Problem Based Learning (pembelajaran memecahkan masalah).
E. Metode Pembelajaran Presentasi Peserta didik Diskusi kelas Praktikum Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan ke -1 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Page 26
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)1 Pendahuluan Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang DNA, gen dan kromosom.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik
“Apakah bisa memastikan identitas seorang anak yang dikaitkan dengan hubungan keluarga melalui DNA nya?”
- Apakah DNA bisa diisolasi?- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang dibawa peserta didik (misalnya buah-buahan masak).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari materi genetik, yaitu dapat mengetahui sifat-sifat yang dapat diturunkan dalam keluarga.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar tentang:- hubungan antara DNA, gen, kromosom,
dan pembentukan sifat. - perbedaan struktur kimia DNA dengan RNA
Hubungan antara DNA, gen, kromosom, dan pembentukan sifat.
130’
Page 27
Isolasi DNA
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar RNA, hubungan DNA, gen, kromosom, dan pembentukan sifat.- Apakah yang dimaksud DNA?- Bagaimanakah struktur DNA?- Di manakah terdapat DNA?- Bagaimana cara mengisolasi DNA?- Apakah yang dimaksud gen dan
kromosom?- Bagaimanakah bentuk kromosom? - Apakah kromosom pada berbagai jenis
makhluk hidup adalah sama?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang materi genetik (halaman 94 – 114).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang percobaan Isolasi DNA (halaman 110 – 111). Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar. Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan hati-hati, misalnya ketika mengupas dan memotong buah-buah agar tidak terluka.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum isolasi DNA.
Peserta didik mencatat data-data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang kromosom, gen, alel, DNA, replikasi DNA, RNA, perbedaan DNA dengan RNA (halaman 95 – 114).
Guru mengajak kelompok untuk: - mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui kandungan DNA dalam sel
Page 28
buah-buahan. - menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 111).
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber, tentang DNA.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 111).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami gambar struktur DNA, mekanisme replikasi DNA, dan perbedaan DNA dengan RNA.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang struktur kromosom, bentuk dan ukuran kromosom, jumlah kromosom pada makhluk hidup, gen dan alel, gen aktif dan gen pasif, DNA, replikasi DNA, RNA, dan perbedaan DNA dengan RNA.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep DNA, RNA, kromosom, gen dan alel.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan DNA, RNA, kromosom, gen dan alel.
Tindak lanjut: - Penugasan kelompok untuk membuat
laporan tertulis praktikum isolasi DNA. - Tugas mandiri: membuat model heliks
ganda DNA (halaman 106) untuk penilaian portofolio.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sintesis protein dan pembentukan sifat (halaman 114 – 122).
25’
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pemecahan Masalah)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
25’
Page 29
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang sintesis protein dan pembentukan sifat.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimanakah proses sintesis protein? Apakah sintesis protein memengaruhi pembentukan sifat pada makhluk hidup?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari sintesis protein, yaitu dapat mengetahui pembentukan sifat yang berbeda-beda pada makhluk hidup. Fenotipe suatu organisme ditentukan oleh aktivitas protein fungsional dari suatu enzim.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:- gambar/ video animasi tentang mekanisme
sintesis protein. - perbedaan susunan asam amino dalam
hemoglobin manusia normal dengan penderita siklemia.
HbA = valin – histidin – leusin – treonin – prolin – glutamat – glutamat – lisin.HbS = valin – histidin – leusin – treonin – prolin – valin – glutamat – lisin.
Orientasi peserta didik pada masalah (identifikasi masalah) Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar / video animasi sintesis protein.- Di manakah terjadi sintesis protein?
130’
Page 30
- Apa saja yang terlibat dalam sintesis protein?
- Bagaimanakah mekanisme sintesis protein?
- Apakah fungsi cetakan DNA?- Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan
translasi?- Apakah kodon pada RNAm menentukan
jenis asam amino?- Mengapa asam amino yang dibentuk
berbeda-beda?- Mengapa terjadi perbedaan asam amino
pada hemoglobin orang normal dengan penderita siklemia?
Mengorganisasikan peserta didik Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. - Pada sintesis protein, apakah susunan
triplet basa nitrogen untai DNA yang berbeda akan membentuk jenis asam amino yang berbeda?
- Apakah jenis susunan amino yang berbeda-beda menentukan jenis protein yang berbeda sehingga membentuk sifat yang berbeda-beda?
- Mengapa terjadi perbedaan asam amino pada hemoglobin orang normal dengan penderita siklemia? Apakah perbedaan tersebut berkaitan dengan sintesis protein?
Guru memberikan beberapa soal tentang sintesis protein dengan triplet basa nitrogen DNA yang berbeda-beda.
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal berbasis masalah yang diberikan oleh guru, dengan kajian literatur materi sintesis protein (halaman 114 – 120).
Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah (menjawab soal-soal).
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik menjawab soal-soal dalam
bentuk laporan tertulis. Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya. Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang perbedaan sintesis protein pada sel prokariotik dengan sel eukariotik ( halaman 121).
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
Page 31
soal berbasis masalah. Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan mekanisme sintesis protein.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi sintesis protein yang telah dipelajarinya.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep sintesis protein.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan sintesis protein.
Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk mengerjakan soal-soal uji kompetensi materi genetik (halaman 123 – 127).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Pembelahan sel (halaman 130 – 152). Praktikum pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan (halaman 138 – 139), peserta didik membawa akar bawang merah segar yang telah ditumbuhkan di dalam air selama 7 hari.
25’
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 3. Internet dan lingkungan.
2. Bahan ajar: Bahan presentasi, video replikasi DNA dan video sintesis protein. Bahan praktikum: Buah-buahan yang masak, detergen cair, garam halus.
3. Alat:- Komputer/LCD, VCD/CD player.- Blender, gelas beaker, erlenmeyer, gelas ukur, rak, pipet tetes, spatula, cotong
kaca, timbangan, pisau, mikroskop, kaca objek, kaca penutup.
H. Penilaian 1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Ulangan harian.Contoh soal: Jelaskan persamaan dan perbedaan DNA dan RNA. Gambarkan skema untai DNA yang memiliki 6 nukleotida. Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan translasi dalam sintesis proten ? Apa yang dimaksud dengan tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi dalam
transkripsi DNA ? Gambarkan bentuk kromosom metasentrik, submetasentrik, akrosentrik dan
telosentrik.
2. Keterampilan Praktik di laboratorium: Praktikum isolasi DNA. Produk : model heliks ganda DNA
3. Sikap
Page 32
Penilaian sikap antar peserta didik.
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRAKTIK
No Nama Persiapan percobaan
Pelaksanaan percobaan
Kegiatan akhir
praktikum
Laporan tertulis
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan: Skor = 1 – 3Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIKNo Penilaian
ketrampilan tahapAspek Rubrik Skor
(1 – 3)1 Persiapan
percobaan- Menggunakan jas lab.- Tersedia buku/ lembar praktikum- Tersedia alat dan bahan praktikum
1, jika terpenuhi 1 aspek.
2, jika terpenuhi 2 aspek
3, jika terpenuhi 3 aspek
2 Pelaksanaan percobaan
- Bekerja sesuai dengan prosedur- Menggunakan alat secara benar - Mengamati hasil percobaan dengan
tepat3 Kegiatan akhir
praktikum - Membersihkan alat dengan baik- Mengembalikan alat ke tempat semula- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan- Performans
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PRODUKJenis produk: model heliks ganda DNA
No Nama Aspek yang dinilai Skor (1-5)
NilaiPemilihan
bahan bekasKesesuaian dengan isi
materi
Keindahan Kreativitas
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ANTAR PESERTA DIDIK
No Nama Mau menerima pendapat teman
Tidak memaksa
teman untuk menerima
pendapatnya
Memberikan solusi
terhadap pendapat
yang berbeda
Bekerja sama
Skor Nilai
Keterangan : YA = 2, TIDAK = 1
Mengetahui, Baureno ,17 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Page 33
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Nomor : 4Kelas / Semester : XII / 1Materi Pembelajaran : Pembelahan SelAlokasi Waktu : 6 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)3.4 Menganalisis proses pembelahan sel
2.4 Menyajikan data hasil analisis pembelahan sel.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Sikap:1.1.4 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan bioproses pembelahan sel.1.2.3 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati pembelahan sel.2.1.4 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang pembelahan sel.
Pengetahuan:3.4.1 Menjelaskan mekanisme pembelahan sel secara amitosis dengan menggunakan
gambar dengan benar.3.4.2 Menjelaskan fase-fase mitosis dengan menggunakan gambar dengan benar.3.4.3 Menjelaskan fase-fase meiosis dengan menggunakan gambar dengan benar.3.4.4 Membandingkan mitosis dan meiosis dengan menggunakan tabel dengan benar.3.4.5 Menjelaskan mekanismegamteogenesis pada hewan dan manusia dengan
menggunakan gambar dengan benar.3.4.6 Menganalisis perbedaan spermatogenesis dengan oogenesis dengan benar melalui
kajian literatur.
Page 34
3.4.7 Menjelaskan mekanisme gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi dengan benar melalui kajian literatur.
3.4.8 Menganalisis perbedaan mikrosporogenesis dengan megasporogenesis yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi dengan benar melalui kajian literatur.
3.4.9 Menjelaskan akibat kegagalan mitosis dan miosis terhadap cacat pada makhluk hidup dengan benar melalui kajian literatur.
Keterampilan:4.4.1 Membuat bagan mitosis dan meiosis padamakhluk hidup dengan benar melalui
prosedur.4.4.2 Melakukan pengamatan terhadap fase-fase mitosis yang terjadi pada akar bawang
merah menggunakan mikroskop.4.4.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan terhadap fase-fase mitosis
yang terjadi pada akar bawang merah.
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri.
Pembelahan sel dapat terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.
2. Materi Konsep Pembelahan sel terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan secara langsung
(amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis). Amitosis terjadi pada organisme prokariotik. Mitosis dan meiosis terjadi pada organisme eukariotik. Sel-sel tubuh dihasilkan dari pembelahan mitosis, sedangkan sel-sel kelamin dari
pembelahan meiosis. Tahapan mitosis yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase disertai
tahapan sitokinesis. Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anakan dengan jumlah kromosom separuh
dari kromosom sel induknya. Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet). Gametogenesis pada manusia dan hewan adalah spermatogenesis dan oogenesis. Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi adalah mikrosporogenesis dan
megasprogenesis. Setiap 1 sel spermatogonium akan menghasilkan 4 spermatozoa yang semuanya
fungsional. Setiap 1 sel oogonium hanya menghasilkan 1 ovum yang fungsional. Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora (serbuk sari). Megasporogenesis adalah proses pembentukan megaspora.
3. Materi Prosedural Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan. Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis.
D. Model Pembelajaran: penemuan (discovery learning).
E. Metode Pembelajaran Presentasi peserta didik Diskusi kelas Praktikum Kuis Pembelajaran kooperatif
F. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
Page 35
No
Langkah Pembelajara
n
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang pembelahan sel.
Memotivasi: - Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik (akar bawang merah segar yang sdh direndam air 7 hari).
- Guru menanyakan kepada peserta didik: Apakah sel-sel penyusun jaringan pada akar bawang merah mengalami pembelahan? Bagaimanakah proses pembelahan sel-sel tersebut?
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari pembelahan sel, yaitu kita harus hidup sehat, mengonsumsi makanan yang bergizi agar sel-sel kita dapat membelah secara normal untuk pertumbuhan, dan mengganti sel-sel yang rusak.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar/ video animasi proses pembelahan mitosis sel-sel tubuh.
Pembelahan amitosis
125’
Page 36
Pembelahan mitosis pada akar bawang
Pembelahan meiosis Pembelahan mitosis
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar/ video animasi pembelahan sel, misalnya:
- Apa tujuan pembelahan sel pada organisme bersel satu?
- Apa akibatnya jika sel-sel penyusun jaringan tubuh mengalami pembelahan?
- Apakah mekanisme pembelahan sel secara mitosis sama dengan meiosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan mitosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan secara meiosis?
- Apakah yang dimaksud gen dan kromosom?- Bagaimanakah mekanisme pembelahan
mitosis dan meiosis?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang pembelahan sel (halaman 130 – 143).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan (halaman 138 – 139). Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar. Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan hati-hati, misalnya ketika menggunakan pemanas bunsen agar tidak terjadi kebakaran. Hati-hati menggunakan mikroskop agar tidak pecah.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
Peserta didik mencatat data-data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang fase-fase pembelahan mitosis (halaman
Page 37
134 – 137). Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada sel-sel akar bawang merah.
- mengidentifikasi sel-sel bawang merah yang manakah yang sedang mengalami pembelahan mitosis pada fase-fase tertentu.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan (halaman 139).
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber, tentang pembelahan sel.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 139).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami gambar tahap-tahap pembelahan sel-sel secara amitosis, mitosis, maupun meiosis.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang ciri-ciri yang terdapat pada setiap tahap pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis, dan perbedaan pembelahan mitosis dengan meiosis.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan konsep pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
Tindak lanjut: - Penugasan kelompok untuk membuat
laporan tertulis praktikum pembelahan sel. - Tugas kelompok: membuat bagan
pembelahan sel dengan bahan bekas yang aman (halaman 144).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Gametogenesis (halaman 144 – 152).
30’
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit
N Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu
Page 38
o Pembelajaran
Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang gametogenesis.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimanakah proses gametogenesis pada hewan dan manusia? Bagaimanakah gametogenesis pada tumbuhan?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari gametogenesis, yaitu dapat memahami pembentukan gamet pada hewan, manusia, tumbuhan untuk melestarikan keturunannya. Kita harus menjaga sistem reproduksi, agar proses gametogenesis dalam keadaan normal.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis:- gambar/ video animasi tentang
gametogenesis pada hewan dan manusia, serta gametogenesis pada tumbuhan.
Gambar: Spermatogenesis dan oogenesis pada hewan dan manusia.
130’
Page 39
Gambar: Gametogenesis pada bunga Angiospermae.
Orientasi peserta didik pada masalah (identifikasi masalah) Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar / video animasi gametogenesis, misalnya:- Di mana terjadi gametogenesis?- Apa yang dimaksud dengan gametogenesis?- Pada proses gametogensis terjadi
pembelahan mitosis atau meiosis?- Bagaimanakah tahapan gametogenesis pada
hewan dan manusia?- Apa yang dimaksud dengan
spermatogenesis?- Apa yang dimaksud dengan oogenesis?- Berapakah jumlah sel yang dihasilkan pada
spermatogenesis?- Berapakah jumlah sel yang dihasilkan pada
oogenesis?
Mengorganisasikan peserta didik Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah, antara lain: - Di mana tempat terjadinya gametogenesis
pada wanita? - Di mana tempat terjadinya gametogenesis
pada laki-laki? - Bagaimanakah tahapan spermatogenesis?- Bagaimanakah tahapan oogenesis?- Apakah perbedaan antara spermatogenesis
dengan oogenesis?- Di mana terjadinya mikrosporogenesis pada
tumbuhan tingkat tinggi?- Di mana tempat tejadinya megasporogenesis
pada tumbuhan tingkat tinggi?- Apakah perbedaan mikrosporogenesis
dengan megasporogensis?- Bagaimanakah pengaruh kegagalan mitosis
dan meiosis dalam gametogenesis terhadap
Page 40
kelainan pada makhluk hidup?- Bagaimanakah sel-sel kanker (tumor ganas)
bisa tumbuh dengan cepat?
Guru memberikan masalah-masalah yang berbeda-beda kepada setiap kelompok.
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk mencari jawaban permasalahan yang diberikan oleh guru, dengan kajian literatur materi gametogenesis, pengaruh kegagalan mitosis dan meiosis terhadap kelainan makhluk hidup, dan pertumbuhan kanker (tumor ganas) akibat pembelahan sel yang sangat cepat (halaman 144 – 152).
Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah (menjawab soal-soal).
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik memberikan jawaban masalah
(soal-soal) dalam bentuk laporan tertulis. Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya. Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, misalnya pengaruh kegagalan mitosis dan meiosis terhadap kelainan pada makhluk hidup.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Diskusi kelas untuk membahas jawaban
permasalahan. Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan gametogenesis. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
sintesis protein yang telah dipelajarinya. 3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan kembali tentang konsep gametogenesis.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan gametogenesis.
Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk mengerjakan soal-soal uji kompetensi pembelahan sel (halaman 153 – 157).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Pola-pola hereditas (halaman 158 – 202). Praktikum penyilangan monohibrid.
25’
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar:
Page 41
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 4. Lingkungan dan internet
2. Bahan ajar: Bahan presentasi dan video pembelahan sel Bahan praktikum: bawang merah segar, larutan HCl, dan larutan asetokarmin
3. Alat: Komputer/LCD, VCD/CD player. Mikroskop, gelas arloji, kaca objek, silet tajam, pemanas Bunsen, korek api, gelas,
lidi, pipet, dan kertas tisu.
H. Penilaian 1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Ulangan harian.
Contoh soal: Jelaskan pembuahan ganda yang terjadi pada Angiospermae. Gambarkan pembelahan sel secara mitosis pada metafase dan anafase. Jika suatu sel membelah secara meiosis sebnayak 4 kali, berapakah jumlah
sel anakan yang dihasilkan? Jelaskan manfaat pembelahan sel secara mitosis dan meiosis. Gambarkan skema mitosis yang terjadi pada sel yang memiliki dua pasang
kromosom.
2. Keterampilan Praktik di laboratorium: Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan. Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis
3. SikapPengamatan sikap dan perilaku pada kegiatan diskusi.
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRAKTIK
No Nama Persiapan percobaan
Pelaksanaan percobaan
Kegiatan akhir
praktikum
Laporan tertulis
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan: Skor = 1 – 3Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIKNo Penilaian
ketrampilan tahapAspek Rubrik Skor
(1 – 3)1 Persiapan
percobaan- Menggunakan jas lab.- Tersedia buku/ lembar praktikum- Tersedia alat dan bahan praktikum
1, jika terpenuhi 1 aspek.
2, jika terpenuhi 2 aspek
3, jika terpenuhi 3 aspek
2 Pelaksanaan percobaan
- Bekerja sesuai dengan prosedur- Menggunakan alat secara benar - Mengamati hasil percobaan dengan
tepat3 Kegiatan akhir
praktikum - Membersihkan alat dengan baik- Mengembalikan alat ke tempat semula- Membuang larutan/ sampah pada
Page 42
tempatnya4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan- Performans
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PRODUK
Jenis produk: bagan pembelahan sel.
No Nama Aspek yang dinilai JumlahSkor
NilaiKesesuaian dengan isi
materi
Kerapihan Keindahan Kreativitas
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
Skor NilaiKerja sama
Rasa ingin tahu Santun Komunikatif
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
Page 43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Nomor : 5Kelas / Semester : XII / 1Materi Pembelajaran : Pola-Pola HereditasAlokasi Waktu : 6 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)3.5 Memahami pola-pola hukum Mendel3.6 Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang
4.5 Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari.4.6 Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)Sikap1.1.5 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan pola-pola hereditas.1.2.4 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati pola-pola hereditas yang terjadi di lingkungan sekitar.2.1.5 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang pola-pola hereditas.
Pengetahuan:3.5.1 Membedakan hukum Mendel I dan hukum Mendel II.3.5.2 Membuat diagram penyilangan monohibrid dan dihibrid.3.5.3 Menghitung rasio fenotipe F2 pada contoh penyilangan monohibrid dan dihibrid.3.5.4 Membuat contoh penyilangan backcross dan testcross dengan menggunakan
diagram papan catur (kotak Punnett) dan diagram anak garpu (Bracket).3.5.5 Menghitung jumlah macam gamet, fenotipe, dan genotipe dengan diagram anak
garpu.3.5.6 Menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi antar alel (kodominan, dominansi tidak sempurna/intermediet, alel ganda, alel letal).
Page 44
3.5.7 Menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi genetik (atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, komplementer).
3.6.1 Menjelaskan peristiwa tautan (linkage), pindah silang (crossing over), dan gagal berpisah (non-disjunction).
Keterampilan4.5.1 Melakukan pengamatan terhadap objek di lingkungan sekitar berkaitan dengan
peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel.4.5.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi penyilangan monohibrid.4.5.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi penyilangan dihibrid dengan
penyimpangan semu hukum Mendel.
4.6.1 Melaporkan secara tertulis hasil evaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang.
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Penurunan atau pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui
gen, disebut hereditas. Gregor Johann Mendel menyampaikan eksperimen penyilangan (hibridisasi) kacang ercis.
2. Materi Konsep Sifat-sifat makhluk hidup akan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya. Gen merupakan karakteristik yang diturunkan sehingga meskipun terjadi
mitosis dan meiosis bentuk dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah tetap
Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti aturan tertentu (Pola-pola hereditas).
Hukum mendel I merupakan kaidah pemisahan alel secara bebas pada saat pembelahan meiosis dalam pembentukan gamet yang dapat dibuktikan dalam persilangan monohibrid dengan hasil rasio fenotipe F2 adalah 3 :1.
Hukum Mendel II merupakan kaidah yang menyatakan bahwa setiap alel berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel pada waktu pembentukan gamet.
Hukum Mendel II dapat dibuktikan dalam persilangan dihibrid dengan hasil rasio fenotipe F2 sebesar 9 : 3 : 3 : 1
Angka perbandingan yang menyimpang dengan hukum Mendel (penyimpangan semu hukum Mendel) merupakan akibat dari interaksi antaralel (kodomain, dominansi tidak sempurna, alel ganda, dan alel letal)dan interaksi genetik (atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer).
Penyimpangan semu hukum Mendel dapat terjadi karena interaksi antaralel dan interaksi genetik.
Bentuk peristiwa lainnya dalam pola-pola hereditas, antara lain tautan (linkage), pindah silang (crossing over), dan gagal berpisah (nondisjunction).
Jenis kelamin merupakan salah satu sifat yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.
3. Materi Prosedural Praktikum penyilangan monohibrid
D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) dan Problem Based Learning (pembelajaran memecahkan masalah).
E. Metode Pembelajaran Presentasi peserta didik Diskusi Praktikum
Page 45
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang hereditas (genetika). Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik: Mengapa anggota dalam satu keluarga terkadang memiliki kesamaan sifat-sifat, namun ada pula yang berbeda sifatnya?
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari pola-pola hereditas, yaitu agar kita paham terhadap penurunan sifat-sifat yang terjadi pada tanaman, hewan, maupun manusia. Melalui ilmu genetika, dapat diperoleh hewan dan tumbuhan yang bersifat unggul.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar: keanekaragaman genetik pada manusia, pola-pola hereditas yang terjadi pada tumbuhan dan hewan.
Keanekaragaman genetik pada manusia
Eksperimen Gregor Johann Mendel
125’
Page 46
Sifat beda kacang ercis
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar berkaitan dengan pola-pola hereditas, misalnya:- Mengapa manusia memiliki ciri-ciri fisik yang
berbeda?- Bagaimana cara Mendel mempelajari genetik
pada makhluk hidup?- Apa yang ditemukan Mendel setelah
melakukan penyilangan kacang ercis?- Mengapa Mendel memiliki kacang ercis
sebagai objek penelitiannya?- Bagaimanakah isi hukum Mendel I dan hukum
Mendel II?- Bagaimana menghitung rasio fenotipe dan
rasio genotipe keturunan pada penyilangan monohibrid dan dihibrid?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik. Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang pola-pola hereditas subtopik hukum Mendel I dan hukum Mendel II, menghitung rasio genotipe dan fenotipe keturunan dari suatu penyilangan (halaman 160 – 175).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang penyilangan monohibrid (halaman 165 – 166). Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar. Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan teliti dalam menghitung kancing untuk simulasi penyilangan monohibrid.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum penyilangan monohibrid.
Peserta didik mencatat data-data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang hukum Mendel I (halaman 164 – 165). Guru mengajak kelompok untuk:
Page 47
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk mengetahui rasio fenotipe F2 pada penyilangan monohibrid.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan (halaman 166).
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber, tentang hukum Mendel I.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 166).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami cara menghitung rasio fenotipe maupun genotipe dari beberapa tipe penyilangan monohibrid dan dihibrid.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang hukum pewarisan sifat (hukum Mendel I dan hukum Mendel II); testcross; backcross; penyilangan resiprok, cara menghitung macam gamet, genotipe, fenotipe dengan diagram anak garpu (Bracket).
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep hukum pewarisan sifat.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berupa soal-soal penyilangan monohibrid dan dihibrid.
Tindak lanjut: - Penugasan kelompok untuk membuat laporan
tertulis praktikum tentang penyilangan monohibrid (hukum Mendel I).
Rencana pembelajaran selanjutnya: penyimpangan semu hukum Mendel (halaman 176 – 193).
30’
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang penyimpangan semu hukum Mendel. Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
25’
Page 48
Mengapa dalam suatu penyilangan terkadang terdapat sifat anak yang berbeda dengan induknya, atau menghasilkan rasio keturunan yang menyimpang dari hukum Mendel I dan hukum Mendel II?
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari pola-pola heredita, yaitu agar kita paham terhadap penyimpangan/ perbedaan hasil keturunan pada suatu penyilangan.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis:- gambar peristiwa pola-pola hereditas,
penyimpangan semua hukum Mendel, atau keturunan dengan sifat yang unik yang berbeda dari induknya.
Kodominan pada warna rambut sapi roan, contoh interaksi antaralel
Atavisme pada jengger ayam, contoh interaksi genetik
125’
Page 49
Diagram penyilangan pada bunga snapdragon.
Kelinci himalayan
Ayam creeper
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar pola-pola hereditas dan penyimpangan semu hukum Mendel, antara lain:- Apa yang dimaksud penyimpang semu hukum
Mendel?- Peristiwa apakah yang termasuk
penyimpangan semu hukum Mendel?- Mengapa terjadi ayam creeper, sapi roan,
kelinci himalayan, dan variasi bentuk pial ayam?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik. Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
Page 50
literatur secara cermat dan teliti tentang penyimpangan semu hukum Mendel (halaman 176 – 193).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang penyimpanagan semu hukum Mendel (halaman 186 – 1187). Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar. Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan teliti dalam menghitung turus suatu genotipe F2 pada peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel epistasis-hipostasis.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum penyimpangan semu hukum Mendel.
Peserta didik mencatat data-data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang epistasis-hipostasis (halaman 186 – 187). Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk mengetahui rasio fenotipe F2 pada peristiwa epistasis-hipostasis dalam penyilangan dihibrid (dua sifat beda).
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan (halaman 187).
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber, tentang penyimpangan semu hukum Mendel.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 187).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami cara menghitung rasio fenotipe dan genotipe dari beberapa tipe penyilangan pada pola penyimpangan tertentu (misalnya epistasis-hipostasis, atavisme, polimeri, komplementer, dan kriptomeri).
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang penyimpangan semu hukum Mendel (epistasis-hipostasis, atavisme, polimeri, komplementer, dan kriptomeri).
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang penyimpangan semu hukum Mendel.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini,
30’
Page 51
dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berupa soal-soal penyilangan dihibrid dengan peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel.
Tindak lanjut: - Penugasan kelompok untuk membuat laporan
tertulis praktikum tentang penyimpangan semu hukum Mendel epistasis-hipostasis.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Tautan, pindah silang, dan gagal berpisah (halaman 194 – 202).
3. Pertemuan ke-3 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pemecahan Masalah)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang tautan, pindah silang, dan gagal berpisah.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik:
Pola hereditas apakah yang menyebabkan terjadinya kombinasi parental dan kombinasi baru yang dihasilkan dalam suatu penyilangan?
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:- gambar / diagram perkawinan lalat buah
yang menunjukkan nondisjunction, peristiwa crossing over.
Diagram perkawinan lalat buah yang menunjukkan nondisjunction.
130’
Page 52
Crossing over
rientasi peserta didik pada masalah (identifikasi masalah) Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar / diagram peristiwa crossing over, tautan, perkawinan lalat buah yang menunjukkan nondisjunction, antara lain:- Apa yang dimaksud dengan tautan?- Apa yang dimaksud dengan tautan
autosomal dan tautan seks?- Apa yang dimaksud dengan crossing over?- Apa akibatnya jika terjadi pindah silang
antara gen-gen di dalam kromosom?- Apa yang dimaksud dengan
nondisjunction?
Mengorganisasikan peserta didik Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah, antara lain: - Apa yang dimaksud dengan tautan, tautan
autosomal, dan tautan seks?- Bagaimanakah jumlah gamet yang
dihasilkan, jika terjadi tautan gen?- Apakah jumlah gamet dihasilkan berjumlah
lebih sedikit jika terjadi tautan?- Bagaimanakah fenotipe keturunan yang
dihasilkan pada peristiwa tautan? - Apa yang dimaksud dengan pindah silang
(crossing over)?- Apakah crossing over dapat terjadi pada
gen-gen yang terletak pada kromosom homolog maupun kromosom nonhomolog?
- Bagaimanakah fenotipe keturunan yang dihasilkan pada peristiwa pindah silang (crossing over)?
- Apa yang dimaksud dengan gagal berpisah (nondisjunction)?
- Apakah nondisjunction dapat terjadi pada autosom dan gonosom?
- Apakah nondisjunction dapat mengakibatkan terjadinya kelainan seperti sindrom Down, sindrom Klinefelter, dan sindrom Turner?
Guru memberikan masalah-masalah yang berbeda-beda kepada setiap kelompok.
Membimbing penyelidikan individu dan
Page 53
kelompok Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk mencari jawaban permasalahan yang diberikan oleh guru, dengan kajian literatur materi tautan, pindah silang, dan gagal berpisah (halaman 194 – 200).
Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah (menjawab soal-soal).
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik memberikan jawaban masalah
(soal-soal) dalam bentuk laporan tertulis. Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya. Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, misalnya kelainan (sindrom) akibat nondisjunction.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Diskusi kelas untuk membahas jawaban
permasalahan. Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan gametogenesis. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
sintesis protein yang telah dipelajarinya. 3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep tautan, pindah silang, dan gagal berpisah.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan tautan, pindah silang, dan gagal berpisah.
Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk mengerjakan soal-soal uji kompetensi pola-pola hereditas (halaman 203 – 207).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hereditas pada manusia (halaman 210 – 236).
25’
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 5. Internet dan lingkungan
2. Bahan ajar: Bahan presentasi tentang pola-pola hereditas Bahan praktikum: Kancing baju/ kancing genetika
3. Alat: Komputer/LCD. Alat tulis
Page 54
H. Penilaian 1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Membuat mind mapc. Ulangan harian.
Contoh soal: Jelaskan istilah gen, alel, genotipe dan fenotipe. Jelaskan perbedaan antara backcross dengan testcross. Apa yang dimaksud dengan pindah silang ? Bagaimana bunyi hukum Mendel I? Apa yang dimaksud dengan penyilangan monohibrid? Apa yang dimaksud denganpenyimpangan semu hukum Mendel? Sebutkan beberapa peristiwa yang termasuk penyimpangan semu hukum
Mendel.
2. Keterampilan Praktik di laboratorium: Praktikum penyilangan monohibrid
3. Sikap Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Nama
Aspek yang dinilaiJumlah
Skor NilaiPersiapan alat dan bahan
Kesesuaian pelaksanaan
dengan prosedur
Kontribusi dalam teman
kelompok
Laporan praktikum
12
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
Skor NilaiKerja sama
Rasa ingin tahu Santun Komunikatif
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Mengetahui, Baureno ,17 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Page 55
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Nomor : 6Kelas / Semester : XII / 1Materi Pembelajaran : Hereditas pada ManusiaAlokasi Waktu : 2 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 1 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)3.7 Menganalisis hereditas pada manusia4.7 Menyajikan data hereditas pada manusia
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Sikap1.1.6 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan hereditas pada manusia.1.2.5 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati hereditas pada manusia.2.1.6 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang variasi sifat, kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
Pengetahuan3.7.1 Menjelaskan pedigree penyakit menurun hemofilia pada keluarga kerajaan Inggris.3.7.2 Menjelaskan kriteria penentuan jenis kelamin (determinasi seks) pada manusia. 3.7.3 Menghitung angka kemungkinan pemunculan jenis kelamin pada suatu tipe
perkawinan.
Page 56
3.7.4 Menjelaskan genotipe dan fenotipe golongan darah sistem ABO, MN, dan rhesus. 3.7.5 Menghitung angka rasio fenotipe golongan darah pada suatu tipe perkawinan.3.7.6 Mengidentifikasi genotipe dan fenotipe kelainan dan penyakit menurun pada
manusia.3.7.7 Menghitung rasio fenotipe hasil keturunan dari suatu tipe perkawinan berkaitan
dengan suatu kelainan dan penyakit menurun pada manusia.3.7.8 Menjelaskan usaha-usaha dalam rangka perbaikan mutu genetik pada manusia.
Keterampilan4.7.1 Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak. 4.7.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan tentang kelainan dan
penyakit menurun pada manusia.
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Hereditas pada manusia juga meliputi kelainan dan penyakit genetik pada
manusia. Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh alel-alel yang tertaut pada kromosom seks (gonosom) maupun kromosom tubuh (autosom) dan hormon kelamin.
2. Materi Konsep Semua sifat pada diri manusia didapatkan dari kedua orangtuanya, meliputi sifat fisik,
fisiologi dan psikologi (kejiwaan). Variasi sifat – sifat pada diri manusia dikendalikan oleh gen-gen yang bersifat
dominan atau resesif. Genetika manusia dipelajari melalui pedigree, karakter pada anak kembar, dan
hewan penelitian. Dengan menggunakan pedigree , perkawinan dapat diatur untuk memperbaiki mutu genetik keluarga.
Penentuan jenis kelamin pada manusia berdasarkan tipe XY Gonosom Y merupakan penentu laki-laki. Sistem penggolongan darah berdasarkan keberadaan antigen tertentu dalam darah,
yaitu sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O), sistem MN (golongan darah M, N, dan MN), dan sistem rhesus (Rh + DAN Rh -).
Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh alel yang tertaut pada kromosom tubuh (autosom), alel yang tertaut pada kromosom kelamin X atau Y, dan hormon kelamin.
3. Materi Prosedural Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak
D. Model Pembelajaran: Problem Based Learning (pembelajaran memecahkan masalah).
E. Metode Pembelajaran Presentasi Peserta didik Pembelajaran kooperatif Diskusi kelas Praktikum Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah
PembelajaranDeskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem
Based Learning (Pemecahan Masalah)Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
25’
Page 57
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang hereditas pada manusia.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimana sifat golongan darah yang dimiliki oleh anggota keluarga?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari hereditas manusia, yaitu dapat mengetahui sifat-sifat menurun seperti golongan darah.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:- gambar peta silsilah tentang penurunan
sifat hemofilia pada kerajaan Inggris, variasi sifat pada manusia, diagram contoh perkawinan pada sifat golongan darah.
Pedigree kerajaan Inggris.
Variasi sifat pada manusia.
125’
Page 58
Orientasi peserta didik pada masalah (identifikasi masalah) Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar pedigree kerajaan Inggris, variasi sifat pada manusia, dan contoh diagram perkawinan sifat golongan darah.- Apa yang dimaksud pedigree?- Bagaimana variasi sifat pada manusia?- Bagaimana cara membuat pedigree untuk
keluarga sendiri?- Bagaimana penurunan sifat golongan
darah?
Mengorganisasikan peserta didik Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. - Mengapa menjadikan manusia sebagai
objek penelitian genetika banyak kendalanya?
- Bagaimana cara mempelajari genetika manusia?
- Bagaimanakah variasi sifat pada manusia?- Bagaimana cara membuat pedigree?- Dapatkah Anda membuat contoh pedigree
untuk sifat tertentu keluarga sendiri?- Bagaimana penentuan sifat jenis kelamin
pada manusia?- Bagaimana penurunan sifat golongan
darah sistem ABO, sistem rhesus, dan sistem MN pada suatu tipe perkawinan?
Guru memberikan beberapa soal tentang hereditas manusia (variasi sifat, pedigree, golongan darah).
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal berbasis masalah yang diberikan oleh guru, dengan kajian literatur hereditas manusia (halaman 198 – 223).
Kelompok mengerjakan kegiatan tentang Pedigree tentang sifat-sifat yang tampak (halaman 214 – 215).
Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah (menjawab soal-soal).
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik menjawab soal-soal dalam
bentuk laporan tertulis. Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya. Guru memberikan informasi tambahan untuk
Page 59
mengembangkan konsep, yaitu tentang pembuatan pedigree untuk golongan darah, dan penentuan seks (jenis kelamin) pada manusia.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama hereditas dalam masyarakat, seperti kasus bayi tertukar yang dapat dicari solusinya melalui pewarisan golongan darah.
Peserta didik bersama-sama guru membuat kesimpulan berkaitan dengan hereditas manusia (golongan darah dan jenis kelamin).
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi hereditas manusia (pedigree, golongan darah, dan penentuan jenis kelamin) yang telah dipelajarinya.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep hereditas manusia (golongan darah dan penentuan jenis kelamin/determinasi seks).
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan hereditas manusia (variasi sifat, pedigree, golongan darah dan determinasi seks).
Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk mencoba membuat pedigree keluarga sendiri terhadap sifat-sifat tertentu (halaman 214 – 215).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hereditas manusia subtopik kelainan dan penyakit genetik pada manusia (halaman 223 – 236).
30’
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pemecahan Masalah)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang kelainan dan penyakit genetik pada manusia.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik:
Kelainan dan penyakit menurun apakah yang banyak dijumpai di masyarakat Indonesia?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
25’
Page 60
kelainan dan penyakit genetik pada manusia, yaitu dapat mencegah pemunculan kelainan dan penyakit genetik melalui tipe-tipe perkawinan.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis: gambar kelainan dan penyakit genetik pada manusia.
Kelainan dan penyakit genetik oleh alel tertaut pada autosom.
Kelainan dan penyakit genetik oleh alel tertaut pada gonosom.
Orientasi peserta didik pada masalah (identifikasi masalah) Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar kelainan dan penyakit genetik pada manusia.- Jenis penyakit apa saja yang bersifat
menurun?- Apakah kelainan dan penyakit menurun
bisa disembuhkan?
130’
Page 61
- Apa yang dimaksud penyakit hemofilia?- Bagaimana ciri-ciri fenotipe dan genotipe
kelainan albino?- Bagaimana ciri-ciri kelainan buta warna?- Bagaimana cara menghindari munculnya
buta warna?
Mengorganisasikan peserta didik Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
- Kelainan dan penyakit apakah yang bersifat menurun?
- Bagaimanakah cara menghindari kelainan dan penyakit keturunan?
- Bagaimanakah ciri-ciri fenotipe dan genotipe kelainan dan penyakit keturunan, misalnya polidaktili, sindaktili, talasemia, huntington, progeria, akondroplasia, tilosis, sindrom Marfan, hipertensi, hemofilia, buta warna, hypertrichosis, dan kebotakan?
- Apakah terdapat penyakit menurun yang dipengaruhi oleh jenis kelamin?
Guru memberikan soal-soal/ permasalahan/ kasus tentang kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal/ permasalahan/ kasus yang diberikan oleh guru, dengan kajian literatur kelainan dan penyakit menurun pada manusia (halaman 223 – 236).
Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah/ membahas kasus/ menjawab soal-soal.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik menjawab soal-soal/
pembahasan kasus dan masalah dalam bentuk laporan tertulis.
Kelompok mempresentasikan/ mengomunikasikan laporan tertulisnya.
Guru memberikan informasi tambahan untuk mengembangkan konsep, yaitu tentang cara perbaikan mutu genetik pada manusia.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama kasus-kasus penyakit dan kelainan menurun yang terdapat di masyarakat, seperti kasus buta warna, kebotakan, keterbelakangan mental, hipertensi, dan cebol (akondroplasia).
Peserta didik bersama-sama guru membuat
Page 62
kesimpulan berkaitan dengan kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi kelainan dan penyakit menurun yang telah dipelajarinya.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk menjawab soal-soal uji kompetensi (halaman 236 – 239).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Mutasi (halaman 247 – 312). Peserta didik membawa clipboard, plastisin, pisau cutter dan gunting untuk membuat simulasi jenis-jenis mutasi (halaman 262).
25’
3. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 6. Lingkungan dan Internet
2. Bahan ajar: Bahan presentasi dan gambar tentang hereditas pad manusia
3. Alat: Komputer/LCD. Kertas karton, pensil warna, pensil.
4. Penilaian 1. Pengetahuana. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Ulangan harian.
Contoh soal: Sebutkan kelainan yang disebabkan oleh alel resesif autosomal. Apa yang dimaksud dengan galaktosemia? Siapa yang menemukan penggolongan darah dengan sistem ABO? Apa yang dimaksud dengan pedigree? Jelaskan manfaat pembuatan pedigree? Jika ayah bergolongan darah A sedangkan ibu bergolongan darah B,
bagaimanakah golongan darah anak-anaknya?
2. Keterampilan Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak seperti warna kulit, postur
tubuh, bentuk cuping telinga, atau golongan darah.
3. SikapPengamatan sikap dan perilaku pada saat berdikusi.
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK
Page 63
Indikator :Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak. Aspek penilaian : KeterampilanJudul kegiatan : Pedigree tentang sifat-sifat yang tampakTanggal Penilaian :……………Kelas :……………
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
Skor NilaiKesesuaian isi materi kerapihan kreativitas
12
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
Skor NilaiKerja sama
Rasa ingin tahu Santun Komunikatif
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Mengetahui, Baureno ,17 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
Page 64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Nomor : 7Kelas / Semester : XII / 2Materi Pembelajaran : MutasiAlokasi Waktu : 6 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)3.8 Menganalisis peristiwa mutasi4.8 Menyajikan data proses mutasi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Sikap1.1.7 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan mutasi, dampak dan manfaatnya.1.2.6 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati mutasi yang terjadi di alam. 2.1.7 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi yang berkaitan dengan mutasi.
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar berkaitan dengan mutasi.
Pengetahuan3.8.1 Menjelaskan pengertian mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.3.8.2 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jumlah basa nitrogen dengan
benar berdasarkan kajian literatur.3.8.3 Menjelaskan perbedaan duplikasi, adisi, insersi, dan delesi pada mutasi tingkat gen
dengan menggunakan diagram dengan benar berdasarkan kajian literatur.3.8.4 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jenis basa nitrogen dengan
benar berdasarkan kajian literatur.3.8.5 Menjelaskan perbedaan urutan jenis asam amino penyusun hemoglobin normal
dengan hemoglobin penderita siklemia akibat mutasi gen dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.6 Membedakan jenis mutasi kromosom delesi, duplikasi, inversi, translokasi dan katenasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.7 Menjelaskan perbedaan mutasi akibat perubahan jumah kromosom euploid dengan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.8 Menggambar diagram euploid dan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian literatur.
Page 65
3.8.9 Membedakan autopoliploid dengan alopoliploid dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.10 Menuliskan rumus nulisomi, monosomi, trisomi, dan tetrasomi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.11 Menyebutkan contoh mutagen kimia, mutagen fisika dan mutagen biologi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.12 Menjelaskan klasifikasi mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.3.8.13 Menyebutkan contoh kelainan pada manusia akibat mutasi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.3.8.14 Menjelaskan mutasi dalam mekanisme proses evolusi dengan benar berdasarkan
kajian literatur.3.8.15 Menuliskan kata kata dalam word square berkaitan dengan mutagen dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
Keterampilan4.8.1 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat
gen dan kromosom dengan benar berdasarkan prosedur.
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Perubahan materi genetik dapat terjadi secara alami yang menyebabkan
berbagai jenis organisme pada tingkat sel maupun individu yang memiliki sifat yang abnormal. Perubahan materi genetik tersebut dikenal sebagai peristiwa mutasi.
2. Materi Konsep Mutasi adalah peristiwa perubahan materi genetik kromosom atau DNA di dalam inti
sel. Adanya perubahan materi genetik menyebabkan perubahan sifat pada tingkat sel
maupun tingkat individu. Berdasarkan tingkatan terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua macam yaitu
mutasi tingkat gen dan mutasi tingkat kromosom. Mutasi tingkat gen dapat terjadi akibat perubahan jumlah basa nitrogen
(duplikasi/penggandaan, adisi/penambahan, insersi/penyisipan, dan delesi/pengurangan), perubahan macam basa nitrogen (substitusi transisi dan substitusi transverse), perubahan letak urutan basa nitrogen pada rantai nukleotida (transposisi).
Mutasi tingkat kromosom dapat terjadi akibat perubahan struktur kromosom (delesi, duplikasi, inverse, translokasi, dan katenasi) dan perubahan jumlah kromosom (Euploid dan aneuploid).
Kelainan pada manusia akibat mutasi adalah sindrom Klinefelter, sindrom Turner, sindrom tripel X, sindrom Jacob, sindrom Y, hermafrodit, sindrom cri du chat, sindrom Patau, sindrom Edward, sindrom Down, dan sindrom Wolf.
3. Materi Prinsip Mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik janin dapat menyebabkan teratogen (cacat
sejak lahir).
4. Materi Prosedural Mengetahui bahan bahan penyebab mutasi menggunakan word square
D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) non-eksperimen.
E. Metode Pembelajaran Diskusi Pembelajaran kooperatif Praktikum Kuis Mind map
Page 66
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menitNo Langkah
PembelajaranDeskripsi Sintak Model Pembelajaran
Discovery Learning (Penemuan) non-eksperimen
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang mutasi.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta
didik: Pernahkah Anda mengonsumsi buah semangka tanpa biji? Bagaimanakah membuat buah semangka tanpa biji?
- Guru menyampaikan manfaat belajar mutasi, yaitu kita menjadi tahu bahwa di alam tempat kita hidup terdapat zat-zat penyebab mutasi. Mutasi ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar tentang mutasi.
Semangka dan jeruk tanpa biji
Domba anconIdentifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan gambar peristiwa mutasi.- Apa yang dimaksud dengan mutasi?
125’
Page 67
- Apa yang menyebabkan terjadinya mutasi?
- Apakah mutasi bersifat merugikan?- Adakah mutasi yang menguntungkan?- Apakah buah semangka tanpa biji
akibat mutasi materi genetik?- Bagaimana terjadinya mutasi?- Bagaimana terjadinya domba ancon?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang mutasi subtopik pengertian mutasi dan jenis mutasi (halaman 251 – 262).
Pengolahan Data Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.1 bermain simulasi tentang mutasi gen dan mutasi kromosom (halaman 262).
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan: - Peristiwa mutasi tingkat gen seperti
perubahan jumlah basa nitrogen akibat duplikasi, adisi, insersi, delesi ).
- Peristiwa mutasi tingkat kromosom seperti perubahan struktur kromosom akibat delesi, duplikasi, inversi, translokasi, katenasi kromosom.
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas tentang mutasi gen dan
mutasi kromosom. Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan konsep dan meluruskan kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa menunjukkan hasil simulasi tentang peristiwa mutasi, kelompok lainnya menebak/ menjawab jenis mutasi yang terjadi.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang pengertian mutasi dan jenis mutasi.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
Page 68
untuk menyimpulkan kembali tentang pengertian mutasi dan jenis mutasi.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan pengertian mutasi dan jenis mutasi.
Tindak lanjut: Penugasan individu menjawab fitur kuis bio (halaman 253, 258, 261).
Rencana pembelajaran selanjutnya: subtopik penyebab mutasi/ mutagen, klasifikasi mutasi, kelainan pada manusia akibat mutasi, mutasi dalam mekanisme evolusi (halaman 263 – 273).
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
non-eksperimen
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang mutagen dan kelainan akibat mutasi.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta
didik: Apakah di alam tempat kita hidup terdapat mutagen? Bagaimanakah akibatnya jika tubuh kita terkena mutagen?
- Guru menyampaikan manfaat belajar mutagen, yaitu agar kita senantiasa melindungi tubuh dari pengaruh mutagen yang terdapat di alam sekitar atau yang terkandung dalam makanan.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
20’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar tentang kelainan pada manusia akibat mutasi.
130’
Page 69
Mutagen kimia
Manusia akar
Siklemia
Sindrom Klinefelter dan sindrom Patau
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan gambar kelainan akibat mutasi.- Apa yang menyebabkan mutasi?- Apakah bahan-bahan kimia merupakan
mutagen? - Selain bahan kimia, adakah mutagen
yang lainnya (mutagen fisika dan mutagen biologi)?
- Apakah mutasi dapat menyebabkan penyakit pada manusia?
- Apa yang menyebabkan terjadinya kelainan “manusia akar”?
- Jenis mutasi apakah yang menyebabkan penyakit siklemia?
- Peristiwa mutasi apakah yang
Page 70
menyebabkan sindrom Klinefelter dan sindrom Patau?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang mutasi subtopik mutagen, klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi dalam mekanisme evolusi (halaman 263 – 273).
Pengolahan Data Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.2 menemukan berbagai jenis mutagen pada word square (halaman 265), dan menuliskan hasilnya ke dalam tabel.
Setiap kelompok menjawab pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 266).
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan: mutagen, klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi dalam mekanisme evolusi.
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas tentang mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi dalam mekanisme evolusi.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan konsep dan meluruskan kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa menunjukkan hasil penemuan berbagai jenis mutagen pada word square.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang mutagen, klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi dalam mekanisme evolusi.
Guru menghimbau kepada peserta didik untuk berhati-hati dan waspada terhadap radiasi di sekitar lingkungan (bio suplemen halaman 272).
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang mutagen, klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi dalam
30’
Page 71
mekanisme evolusi. Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan mutagen, klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi dalam mekanisme evolusi.
Tindak lanjut: Penugasan individu menjawab soal-soal uji kompetensi (halaman 273 - 277).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Evolusi (halaman 278 – 312).
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 7. Internet dan lingkungan
2. Bahan ajar: Bahan presentasi tentang mutasi
3. Alat: Komputer/LCD, VCD/CD player.
H. Penilaian 1. Pengetahuana. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Mind Mapc. Ulangan harian.
Contoh soal: Jelaskan ciri-ciri mutan sindrom Wolf. Bagaimanakah cara membuat tanaman buah-buhan poliploid? Jelaskan perbedaan autopoliploid dengan alopoliploid. Tuliskan rumus monosomi. Tuliskan masing-masing 3 contoh mutagen yang merupakan mutagen kimia,
mutagen fisika, dan mutagen biologi. Adakah hubungan antara peristiwa mutasi dengan proses evolusi organisme?
2. Keterampilan Pelaporan secara lisan dan tulisan hasil penemuan berbagai jenis mutagen pada
word square
3. SikapPengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PELAPORAN SECARA TERTULIS
Indikator : Melaporkan secara tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat gen dan kromosom.
Judul kegiatan : Mutasi gen dan kromosomTanggal Penilaian :……………………….Kelas :………………………
Page 72
No Nama Aspek yang dinilai JumlahSkor
NilaiKebenaran
konsepKelengkapan
gagasanSistematika penulisan
Tatabahasa
12
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
Skor NilaiKerja sama
Rasa ingin tahu Santun Komunikatif
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
Page 73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Nomor : 8Kelas / Semester : XII / 2Materi Pembelajaran : EvolusiAlokasi Waktu : 10 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)3.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai
pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literatur.
4.9 Mengevaluasi pemahaman diri tentang berbagai pandangan mengenai evolusi makhluk hidup dan menciptakan gagasan baru tentang kemungkinan-kemungkinan teori evolusi berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)Sikap1.1.8 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi DNA, gen, dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhluk hidup dan proses evolusi.
1.2.7 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati proses evolusi.
2.1.8 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi yang berkaitan dengan evolusi.
Pengetahuan3.9.1 Menjelaskan pengertian evolusi.3.9.2 Mendeskripsikan jenis-jenis evolusi.3.9.3 Menjelaskan perkembangan pemikiran evolusi sebelum teori Darwin.3.9.4 Menjelaskan perjalanan Darwin dalam penemuan teori evolusi. 3.9.5 Menjelaskan teori evolusi Darwin.3.9.6 Menjelaskan perbandingan antara teori evolusi Lamarck, Weismann, dan Darwin. 3.9.7 Menjelaskan fenomena-fenomena berkaitan dengan teori evolusi, seperti adaptasi
dan seleksi alam.3.9.8 Mendeskripsikan petunjuk adanya evolusi, misalnya fosil, perbandingan anatomi dan
embriologi, dan peristiwa domestikasi.3.9.9 Menjelaskan proses evolusi kuda dengan menggunakan gambar. 3.9.10 Memberikan contoh-contoh homologi dan analogi.3.9.11 Menganalisis pohon filogenetik makhluk hidup yang menunjukkan hubungan evolusi.
Page 74
3.9.12 Menjelaskan peranan variasi genetik akibat rekombinasi gen dan mutasi gen terhadap mekanisme evolusi.
3.9.13 Menjelaskan hukum Hardy-Weinberg.3.9.14 Menghitung frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi.3.9.15 Menjelaskan faktor penyebab perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe
dalam populasi. 3.9.16 Menjelaskan mekanisme terbentuknya spesies baru (spesiasi).
Keterampilan4.9.1 Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin untuk dipresentasikan. 4.9.2 Membuktikan adanya seleksi alam melalui eksperimen adaptasi dan seleksi.4.9.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen adaptasi dan seleksi.
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat
lama. Berdasarkan jumlah spesies yang berevolusi dan dihasilkan, evolusi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi divergensi dan konvergensi. Evolusi duvergensi merupakan evolusi yang diawali dari satu spesies kemudian menghasilkan banyak spesies baru.
Contoh evolusi divergen
Liatrus spicata Echinacea purpurea
Pemikiran mengenai evolusi sebenarnya sudah muncul sejak dahulu. Salah satunya adalah Charles Robert Darwin. Darwin melakukan pelayaran dengan kapal HMS Beagle. Selain Charles Darwin, ilmuwan lainnya juga berpendapat tentang teori evolusi, yaitu Jean Baptiste Lamarck.
Perbandingan proses evolusi jerapah menurut Darwin dan Lamarck
2. Materi Konsep Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Waktu
proses evolusi sangat lama, yaitu, ratusan, ribuan hingga jutaan tahun. Evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik (evolusi universe) dan evolusi
organik (evolusi makhluk hidup), mikroevolusi dan makroevolusi (evolusi
Page 75
transpesifik), evolusi progresif dan evolusi regresif, sereta evolusi divergensi dan evolusi konvergensi.
Alam merupakan lingkungan yang selalu menyeleksi organisme yang hidup di dalamnya.
Petunjuk-petunjuk adanya evolusi, yaitu fosil, anatomi perbandingan, embriologi perbandingan, organ tubuh yang tersisa pada organisme, perbandingan fisiologi, perbandingan biokimia dan peristiwa domestikasi.
Hukum Hardy-Weinberg adalah frekuensi alel dan prekuensi genotipe dalam suatu populasi dari generasi ke generasi berikutnya akan selalu tetap (konstan) pada kondisi tertentu.
Faktor penyebab perubahan frekuensi alel atau genotipe adalah hanyutan (genetik drift), aliran gen (gene flow), mutasi, perkawinan yang tidak acak dan seleksi alam.
3. Materi Prosedural Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.
D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) non-eksperimen dan eksperimen, serta Problem Based Learning (pembelajaran memecahkan masalah).
E. Metode Pembelajaran Presentasi Peserta didik Diskusi Pembelajaran kooperatif Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
non-eksperimen
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang evolusi.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik:
Cobalah perhatikan hewan primata seperti gibon, orangutan, gorila, dan simpanse, dapatkah Anda menjelaskan persamaan ciri-ciri yang dimilikinya? Dengan adanya persamaan ciri-ciri yang dimilikinya, mungkinkah beberapa organisme tersebut mempunyai asal mula yang sama?
- Guru menyampaikan manfaat belajar evolusi, yaitu kita mengkaji informasi dari beberapa para ahli tentang asal-usul makhluk hidup yang beranekaragam.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
Page 76
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar tentang variasi bentuk paruh burung; serta persamaan dan perbedaan kelompok Primata.
Variasi bentuk paruh burung finch (emprit).
Kelompok Primata yang memiliki persamaan dan perbedaan ciri-ciri.
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan gambar variasi bentuk paruh burung; serta persamaan dan perbedaan kelompok Primata:- Apa yang dimaksud dengan evolusi?- Apa semua makhluk hidup mengalami
mutasi?- Bagaimana terjadinya bentuk paruh
burung yang beranekaragam?- Apakah bentuk paruh burung
menyesuaikan dengan makanannya?- Adakah mutasi yang menguntungkan?- Apakah keanekaragaman golongan
125’
Page 77
Primata merupakan hasil evolusi?- Apakah manusia juga mengalami
evolusi?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang evolusi subtopik pengertian evolusi, teori-teori evolusi dari para ahli (halaman 282 – 290).
Pengolahan Data Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: - Perkembangan teori evolusi sebelum
Darwin.- Perbandingan beberapa teori evolusi,
antara lain menurut Darwin, Lamarck, dan Weisman.
Kelompok diminta untuk mempelajari peta jalur pelayaran Darwin, dan gambar perbandingan proses evolusi jerapah menurut Lamarck dan Darwin.
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas tentang perbandingan
beberapa teori evolusi. Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan konsep dan meluruskan kesalahpahaman konsep teori-teori evolusi.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang teori-teori evolusi, juga teori perancangan cerdas (intelligent design) yang menentang teori evolusi Darwin.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang pengertian evolusi dan teori-teori evolusi.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan pengertian evolusi dan teori-teori evolusi.
30’
Page 78
Tindak lanjut: Penugasan individu melakukan tugas mandiri membuat makalah tentang pandangan pro dan kontra terhadap teori evolusi Darwin (halaman 311).
Rencana pembelajaran selanjutnya: subtopik Fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi (halaman 290 – 300). Melakukan praktik kegiatan 8.1 Adaptasi dan Seleksi, kelompok membawa bahan berupa kertas berwarna daun, dan bunga.
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menitNo Langkah
PembelajaranDeskripsi Sintak Model Pembelajaran
Discovery Learning (Penemuan) eksperimen
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang fenomena berkaitan dengan teori evolusi.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik:
Apa yang Anda ketahui tentang adaptasi dan seleksi alam?
- Guru menyampaikan manfaat belajar fenomena evolusi, yaitu kita mengenal kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan bumi dengan berbagai makhluk hidup ciptaanNya, namun masih banyak kejadian-kejadian yang belum dapat diungkap oleh manusia.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/ film video tentang fenomena evolusi, antara lain peristiwa adaptasi dan seleksi alam, penemuan fosil, atau homologi.
Adaptasi evolusioner kuda laut yang hidup pada ganggang laut.
125’
Page 79
Ngengat Biston betularia hinggap di pohon.
Fosil Archaeopteryx
HomologiIdentifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan gambar/ film video tentang fenomena evolusi, antara lain peristiwa adaptasi dan seleksi alam, penemuan fosil, atau homologi.- Apa hubungan antara adaptasi makhluk
hidup dengan seleksi alam?- Apa tujuan makhluk hidup melakukan
adapatasi terhadap lingkungannya seperti yang tampak pada gambar kuda laut yang hidup pada ganggang?
- Apa semua makhluk hidup mengalami adaptasi?
- Bagaimana adaptasi ngengat Biston betularia?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang evolusi subtopik fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk adanya evolusi (halaman 290 – 300).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang adaptasi dan
Page 80
seleksi (halaman 292 – 293), dan diberi kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar, dan tidak merusak rumput yang tumbuh di lapangan tempat kegiatan.
Kelompok melakukan praktikum di lapangan rumput, yaitu kegiatan 8.1 tentang adaptasi dan seleksi (halaman 292 – 293).
Peserta didik mencatat data-data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data Peserta didik mengolah data hasil
pengamatan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja (halaman 293).
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan: fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk adanya evolusi.
Kelompok diminta untuk mempelajari gambar evolusi kuda (halaman 297), homologi dan analogi (298), dan perbandingan embriologi (halaman 299).
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
hasil praktikum dengan teori pada buku sumber, untuk membuktikan adanya peristiwa seleksi alam.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan konsep dan meluruskan kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 293).
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk adanya evolusi, terutama adanya seleksi alam yang terjadi bumi.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk adanya evolusi.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran
30’
Page 81
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk adanya evolusi.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan tertulis praktikum adaptasi dan seleksi.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Evolusi subtopik Mekanisme evolusi (halaman 300 – 310).
3. Pertemuan ke-3 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pemecahan Masalah)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius). Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang mekanisme evolusi.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimana terbentuknya variasi genetik dalam populasi? Apakah rekombinasi gen dalam perkawinan generatif dan mutasi dapat menyebabkan terjadinya variasi genetik yang akan mengarah terjadinya evolusi?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari mekanisme evolusi, yaitu peserta didik dapat memahami kemungkinan terbentuknya spesies-spesies baru di bumi.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
25’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru menyampaikan hukum Hardy-Wenberg:
Bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi dari generasi ke generasi berikutnya akan selalu konstan pada kondisi tertentu.
Guru mengajak peserta didik untuk mengamati dan menganalisis: - gambar “Efek leher botol” pada konsep
perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe dalam populasi.
- Contoh terbentuknya spesies alopatrik.
120’
Page 82
Efek leher botol.
Contoh spesies alopatrik.
Orientasi peserta didik pada masalah (identifikasi masalah) Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati gambar “efek leher botol” dan contoh spesiasi alopatrik. - Apa yang dimaksud dengan kondisi
tertentu pada hukum Hardy-Weinberg?- Apakah frekuensi alel dan frekuensi
genotipe dalam suatu populasi dapat berubah?
- Apakah gambar”efek leher botol” menggambarkan perubahan frekuensi alel dan genotipe dalam suatu populasi?
- Apa yang dimaksud dengan spesies alopatrik?
- Apa yang menyebabkan anggota spesies terpisah?
- Apakah jika suatu spesies terpisah oleh kondisi geografis yang berjauhan akan membentuk spesies baru?
Mengorganisasikan peserta didik Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah:- maksud dari teori “efek leher botol” pada
peristiwa perubahan frekuensi alel dan genotipe dalam populasi.
Page 83
- bagaimana penerapan rumus aljabar hukum Hardy-Weinberg: p2 + 2pq + q2
- faktor-faktor apakah yang menyebabkan mikroevolusi
- Apa yang menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi
Guru memberikan soal-soal/ permasalahan/ kasus tentang frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam populasi untuk sifat-sifat tertentu, misalnya perasa PTC, albino, butawarna, atau golongan darah.
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal/ permasalahan/ kasus yang diberikan oleh guru, dengan kajian literatur mekanisme evolusi (halaman 300 – 310).
Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah/ membahas kasus/ menjawab soal-soal.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik menjawab soal-soal/
pembahasan kasus dan masalah dalam bentuk laporan tertulis.
Kelompok mempresentasikan/ mengomunikasikan laporan tertulisnya.
Guru memberikan informasi tambahan untuk mengembangkan konsep, yaitu tentang perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe dalam populasi, spesiasi, dan terjadinya isolasi reproduksi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama penerapan hukum Hardy-Weinberg.
Peserta didik bersama-sama guru membuat kesimpulan berkaitan dengan mekanisme evolusi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi mekanisme evolusi.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep mekanisme evolusi.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan mekanisme evolusi dan penerapan hukum Hardy-Weinberg.
Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk menjawab soal-soal uji kompetensi (halaman
35’
Page 84
313 – 317). Rencana pembelajaran selanjutnya:
Bioteknologi (halaman 318 – 361). Praktik membuat soyghurt (halaman 329 – 330). Kelompok membawa alat (stoples, blender, kain saring, panci perebus, kompor) dan bahan kacang kedelai yang sudah direndam 8 jam, gula pasir, susu skim).
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 8. Lingkungan dan Internet
2. Bahan ajar: Bahan presentasi tentang evolusi
3. Alat: Komputer/LCD
H. Penilaian 1. Pengetahuana. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Ulangan harian.
Contoh soal: Apakah perbedaan teori evolusi menurut Lamarck dengan Weismann? Apa yang dimaksud dengan evolusi ? Sebutkan perbedaan antara homologi dan analogi. Bagaimana seleksi alam berperan dalam kehidupan ? Bagaimana bunyi hukum Hardy-Weinberg ?
2. Keterampilan Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin
3. SikapPengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN MEMBUAT MAKALAHJudul kegiatan: Membuat makalah tentang pandangan kontroversi teori perancangan cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.
Tanggal :…………………Kelas :…………………
No Nama Aspek yang dinilai JumlahSkor
NilaiKebenaran
konsepKelengkapan
gagasanSistematika penulisan
Tatabahasa
12
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Page 85
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
Skor NilaiKerja sama
Rasa ingin tahu Santun Komunikatif
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
Page 86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Nomor : 9Kelas / Semester : XII / 2Materi Pembelajaran : BioteknologiAlokasi Waktu : 10 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam
menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan..
4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Sikap1.1.9 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi DNA, gen, dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhluk hidup yang diterapkan dalam bioteknologi
2.1.9 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan percobaan bioteknologi.
Pengetahuan3.3.1 Menjelaskan pengertian bioteknologi.3.3.2 Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern. 3.3.3 Menjelaskan pengembangan bioteknologi kondisi non-steril dan steril.3.3.4 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil makanan dan minuman.3.3.5 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil protein. 3.3.6 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil zat-zat organik, enzim, dan vitamin. 3.3.7 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil obat.3.3.8 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil energi.3.3.9 Menjelaskan peranan mikroorganisme pembasmi hama tanaman (biopestisida).3.3.10 Menjelaskan pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang peternakan.3.3.11 Menjelaskan peranan mikroorganisme pengolah limbah (bioremidiasi).3.3.12 Menjelaskan bioplastik. 3.3.13 Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam bidang pertambangan.3.3.14 Menjelaskan prinsip kultur jaringan pada tumbuhan. 3.3.15 Menjelaskan tahapan kloning embrio dan kloning transfer inti pada hewan dengan
menggunakan diagram.3.3.16 Menjelaskan teknologi hibridoma.3.3.17 Menjelaskan prinsip rekombinasi DNA. 3.3.18 Menjelaskan tahapan teknologi plasmid dengan menggunakan diagram.3.3.19 Mendeskripsikan organisme transgenik. 3.3.20 Menganalisis dampak negatif penerapan bioteknologi.
Page 87
Keterampilan4.10.1 Membuat produk makanan/ minuman berbasis bioteknologi. 4.10.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil praktik pembuatan produk bioteknologi.
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa perkembangbiakan
tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang memanfaatkan sifat totipotensi.
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara kultur jaringan
2. Materi Konsep Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan mentah organik maupun anorganik dengan bantuan makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan dan tumbuhan untuk meningkatkan potensi makhluk hidup, menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
Prinsip bioteknologi yang digunakan pada proses fermentasi, yaitu prinsip respirasi anaerob oleh ragi (jamur).
Penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan semakin meningkat sejak ditemukannya struktur dan fungsi DNA.
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi, antara lain sebagai penghasil makanan/minuman, protein, zat organik, enzim, vitamin, obat, energi, biopestisida, bioremediasi, bioplastik dan pertambangan.
Dampak negative bioteknologi, kemungkinan menciptakan mikroorganisme pangan baru, timbulnya bahan makanan yang mengandung protein baru bersifat toksik, munculnya tanaman supergulma, teknik bayi tabung, membingungkan status orangtuanya, resiko tinggi bagi organisme hasil kloning, penyebaran bakteri strain secara liar, erosi plasma nutfah, terganggunya keseimbangan ekosistem, dan penyalahgunaan senjata biologis.
3. Materi Prosedural
Page 88
Membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)
D. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning).
E. Metode Pembelajaran Presentasi Peserta didik Diskusi Pembelajaran kooperatif Praktikum Mind map Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Pembelajaran
Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan Peserta didik berada di laboratorium, dan
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik tentang bioteknologi.
Memotivasi: - Guru menjelaskan manfaat mempelajari
bioteknologi, agar kehidupan manusia semakin maju dan sejahtera dengan dihasilkannya produk-produk melalui penerapan bioteknologi.
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan praktik membuat soyghurt yang di bawa peserta didik: alat (stoples, blender, kain saring, panci perebus, kompor) dan bahan kacang kedelai yang sudah direndam 8 jam, gula pasir, susu skim).
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
15’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/ film video tentang produk bioteknologi.
140’
Page 89
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan gambar/video tentang produk bioteknologi.- Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?- Produk apa saja yang dihasilkan oleh
bioteknologi?- Jenis mikroorganisme apakah yang
dipergunaakan untuk membuat tempe, tape, kecap, dan yoghurt?
- Bagaimana cara membuat yoghurt?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang pengertian bioteknologi, diagram bioteknologi, perbedaan bioteknologi konvensional dan modern, pengembangan bioteknologi kondisi steril dan nonsteril (halaman 320 – 324).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum tentang pembuatan soyghurt (halaman 329 – 330), dan diberi kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar, cara mengerjakannya harus steril agar tidak tercemar organisme lainnya yang bersifat patogen. Hati-hati menggunakan kompor agar tidak terjadi kebakaran.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum pembuatan soyghurt. Waktu inkubasi bakteri selama 12 jam, sehingga hasilnya baru bisa dinilai keesokan harinya.
Pengolahan Data Peserta didik menjawab pertanyaan yang ada
di lembar kegiatan (halaman 330). Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi (halaman 325 – 340).
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan:- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
makanan dan minuman;- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
Page 90
protein;- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
zat-zat organik, enzim, dan vitamin;- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
obat;- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
energi;- pemanfaatan mikroorganisme sebagai
biopestisida; - pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang
peternakan;- pemanfaatan mikroorganisme di bidang
pertambangan;- bioremidiasi;- bioplastik.
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan bantuan menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan (halaman 330).
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil diskusinya tentang pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan konsep dan meluruskan kesalahpahaman konsep.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang konsep pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi dan prinsip-prinsip pembuatan soyghurt.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan tertulis praktikum pembuatan soyghurt.
Rencana pembelajaran selanjutnya: materi kultur jaringan, kloning, dan rekayasa genetika. (halaman 341 – 358). Melakukan kegiatan 9.2 tentang rekayasa genetika. Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik, agar membawa alat dan bahan untuk pembuatan
25’
Page 91
puzzle (gunting, lem, spidol, kardus bekas, gambar-gambar tentang metode rekayasa genetika).
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menitNo Langkah
PembelajaranDeskripsi Sintak Model Pembelajaran
Discovery Learning (Penemuan) non-eksperimen
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang kultur jaringan, kloning, dan rekayasa genetika.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta
didik: Bagaimanakah penerapan teknik rekayasa genetika pada kehidupan manusia saat ini?
- Guru menyampaikan manfaat belajar kultur jaringan, kloning, dan rekayasa genetika, agar kita paham terhadap produk-produknya yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi indikator pembelajaran.
20’
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar tentang kultur jaringan, kloning, dan produk yang memanfaatkan rekayasa genetika.
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan gambar kultur jaringan, kloning, dan produk yang memanfaatkan rekayasa genetika.
135’
Page 92
- Apa yang dimaksud dengan teknik kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kultur jaringan?- Bagaimana teknik kloning yang
menghasilkan domba Dolly?- Apa yang dimaksud dengan tanaman
transgenik? - Bagaimana teknik pembuatan tanaman
transgenik?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang tentang kultur jaringan, kloning, dan rekayasa genetika (halaman 341 – 357).
Setiap kelompok membuat puzzel yang berisikan materi metode-metode rekayasa genetika dalam aplikasi bioteknologi seperti teknologi hibridoma, teknologi plasmid, dan mekanisme pembuatan organisme transgenik (kegiatan 9.2, halaman 358).
Pengolahan Data Setiap kelompok diminta memainkan
puzzel hasil karyanya untuk memahami metode-metode rekayasa genetika dalam aplikasi bioteknologi.
Setiap kelompok menjawab pertanyaan pada lembar kegiatan 9.2 (halaman 358).
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan: metode-metode rekayasa genetika dalam aplikasi bioteknologi.
Pembuktian (Verifikasi) Setiap kelompok menunjukkan puzzel hasil
karyanya. Antar kelompok bertukar puzzel, kemudian
kelompok lainnya diminta menyusun puzzel tersebut dengan tujuan peserta didik memahami urutan langkah-langkah dalam metode rekayasa genetika.
Setiap kelompok mengemukakan pendapatnya tentang isi materi yang digambarkan pada puzzel kelompok lainnya. Kelompok yang berbeda diberi kesempatan untuk menanggapinya.
Diskusi kelas tentang metode-metode rekayasa genetika dalam aplikasi bioteknologi seperti teknologi hibridoma, teknologi plasmid, dan mekanisme pembuatan organisme transgenik.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pengembangan konsep dan meluruskan
Page 93
kesalahpahaman konsep.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang metode-metode rekayasa genetika dalam aplikasi bioteknologi.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang metode-metode rekayasa genetika dalam aplikasi bioteknologi.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan metode-metode rekayasa genetika dalam aplikasi bioteknologi.
Tindak lanjut: Penugasan individu mempelajari fitur Bio Suplemen (halaman 361) dan mencari tambahan informasi terkini dari internet tentang teknologi kloning.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bioteknologi, subtopik Dampak Negatif Bioteknologi (halaman 358 – 360).
25’
3. Pertemuan ke -3 = 4 x 45 menitNo Langkah
PembelajaranDeskripsi Sintak Model Pembelajaran
Discovery Learning (Penemuan) non-eksperimen
Waktu(menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang dampak positif dan dampak negatif bioteknologi.
Memotivasi: - Guru menanyakan kepada peserta
didik: Mungkinkah bioteknologi akan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab?
- Guru menyampaikan manfaat belajar dampak negatif bioteknologi, agar selalu berhati-hati dalam menggunakan produk bioteknologi karena sebagian bisa menimbulkan resiko seperti alergi dari mengonsumsi
20’
Page 94
makanan dari organisme transgenik. Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi Guru mengajak peserta didik untuk
menyimak paparan guru/ wacana dari media, tentang penyalahgunaan bioteknologi, misalnya penggunaan senjata biologi dalam peperangan, desain baby dari teknik kloning, kultur jaringan untuk tumbuhan bahan narkotika, dll.
Identifikasi Masalah Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hasil mendengar paparan guru / membaca wacana dari media, misalnya:- Apa akibatnya jika kloning diterapkan
pada manusia?- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pemakan limbah minyak terlepas ke alam bebas?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme pengurai limbah plastik terlepas dan hidup di alam bebas?
Pengumpulan Data Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian literatur secara cermat dan teliti tentang tentang dampak negatif bioteknologi (halaman 358 – 360).
Peserta didik bisa mencari informasi tambahan lainnya dari internet.
Pengolahan Data Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: dampak negatif bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk mencegah atau menangani dampak negatif tersebut.
Pembuktian (Verifikasi) Diskusi kelas tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk mencegah atau menangani dampak negatif tersebut.
Setiap kelompok mengemukakan pendapatnya tentang dampak negatif bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk mencegah atau menangani dampak negatif tersebut.
Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapinya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
135’
Page 95
pengembangan konsep dan meluruskan kesalahpahaman konsep.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan) Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang dampak negatif bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk mencegah atau menangani dampak negatif tersebut.
Guru menghimbau kepada peserta didik agar selalu hati-hati dalam menggunakan produk bioteknologi.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan kembali tentang dampak negatif bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk mencegah atau menangani dampak negatif tersebut.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan dengan dampak negatif bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk mencegah atau menangani dampak negatif tersebut.
Tindak lanjut: Penugasan individu mengerjakan soal-soal uji kompetensi (halaman 362 – 367).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Latihan ulangan semester 2 (halaman 368 – 371).
25’
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 9. Lingkungan dan internet
2. Bahan ajar: Bahan presentasi/ video tentang bioteknologi. Bahan praktikum: Susu skim, gula pasir, kacang kedelai, starter bakteri.
3. Alat: Komputer/LCD, VCD/CD player. Panci perebus, stoples,blender, kain saring
H. Penilaian 1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).b. Ulangan harian.Contoh soal:
Jelaskan perbedaan antara bioteknologi modern dengan kovensional. Jelaskan secara siangkat cara pembuatan soyghurt dari kacang kedelai. Sebutkan dampak negative adanya bioteknologi.
Page 96
Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika? Bagaimana proses kloning pada makhluk hidup?
Jelaskan teknologi plasmid dalam pembuatan hormon insulin dengan menggunakan skema.
2. Keterampilan: Praktikum membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)
3. Sikap: Pengamatan sikap dan perilaku pada saat praktikum.
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK DARI PERAKTIK PEMBUATAN SOYGHURT
No. NamaPersiapan alat dan bahan
Teknik pengolahan
Kebersihan dalam
pengolahan
Bentuk fisik
produk
Cita Rasa Jumlah
Skor Nilai
1.2.
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI
No NamaAspek yang dinilai Jumlah
Skor NilaiKerja sama
Rasa ingin tahu Santun Komunikatif
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017 Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.SiNIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032
Page 97