ASKEP Lansia Gg Biologis

download ASKEP Lansia Gg Biologis

of 38

Transcript of ASKEP Lansia Gg Biologis

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan

    manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari

    suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan

    proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu

    anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis.

    Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalya kemunduran secara fisikyang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong,

    pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan figur

    tubuh yang tidak proporsial.

    Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah menurunkan angka

    kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini berdampak pada

    meningkatnya usia harapan hidup bangsa Indonesia dan meningkatnya jumlah penduduk

    golongan lanjut usia.

    Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia lansia! di Indonesia tercatat

    sebagai paling pesat di dunia dalam kurun waktu tahun "##$%&$&'. (umlah lansia yang

    kini sekitar ") juta orang, akan menjadi &',' juta pada tahun &$&$, atau sebesar "",*+

    persen dari jumlah penduduk. Itu berarti jumlah lansia di Indonesia akan berada di

    peringkat empat dunia, di bawah ina, India, dan -merika erikat.

    Menurut data demografi internasional dariBureau of the Census/- "##*!,

    kenaikan jumlah lansia Indonesia antara tahun "##$%&$&' mencapai 0"01, tertinggi di

    dunia. Kenaikan pesat itu berkait dengan usia harapan hidup penduduk Indonesia.

    2alam sensus 3adan Pusat tatistik 3P! "##4, harapan hidup penduduk

    Indonesia rata%rata )* tahun untuk kaum pria, dan wanita )+ tahun. Tetapi menurut

    kajian 5H6 "###! harapan penduduk Indonesia rata%rata '#,+ tahun, menempati

    peringkat ke%"$* dunia. 7omor satu adalah (epang +0,' tahun!.

    Perhatian pemerintah terhadap keberadaan lansia sudah meningkat. 83H7

    "##* mengamanatkan agar lansia yang masih produktif dan mandiri diberi kesempatan

    berperan aktif dalam pembangunan.. Pemerintah juga menetapkan tanggal mei

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    2/38

    sebagai Hari 9ansia 7asional, sedang 2P: menerbitkan // no "* tahun "##4 tentang

    kesejahteraan lansia.

    2engan makin bertambahnya penduduk usia lanjut, bertambah pula penderita

    golongan ini yang memerlukan pelayanan kesehatan. 3erbeda dengan segmen populasi

    lain, populasi lanjut usia dimanapun selalu menunjukkan morbiditas dan mortalitas yang

    lebih tinggi dibanding populasi lain. 2isamping itu, oleh karena aspek disabilitas yang

    tinggi pada segmen populasi ini selalu membutuhkan derajat keperawatan yang tinggi.

    ering kali keberadaan lanjut usia dipersepsikan secara negatif, dianggap

    sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kenyataan ini mendorong semakin

    berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin banyaknya

    masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia. 9anjut usia cenderung dipandang

    masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang sakit%sakitan. Persepsi ini muncul

    karena memandang lanjut usia hanya dari kasus lansia yang sangat ketergantungan dan

    sakt%sakitan. Persepsi negatif seperti itu tentu saja tidak semuanya benar. 3anyak pula

    lanjut usia yang justru berperan aktif, tidak saja dalam keluarganya, tetapi juga dalam

    masyarakat masyarakat sekitarnya. 6leh karena itu, lanjut usia harus dipandang sebagai

    indi;idu yang memiliki kebutuhan intelektual, emosional dan spiritual selain kebutuhan

    yang bersifat biologis.

    Kurangnya perhatian yang memadai terhadap populasi lanjut usia ini

    menciptakan ruang kosong, yang kemudian diisi oleh dunia kedokteran atau medis. 2i

    satu sisi, perhatian besar dari kalangan kedokteran ini harus disambut secara positif oleh

    dunia keperawatan sehingga masalah kesehatan lanjut usia dapat teratasi. Kesehatan

    merupakan aspek sangat penting yang perlu diperhatikan pada kehidupan lanjut usia.

    emakin tua seseorang, cenderung semakin berkurang daya tahan fisik mereka. 2alam

    kaitan ini, kajian terhadap keperawatan lanjut usia perlu ditingkatkan.

    Keperawatan pada usia lanjut merupakan bagian dari tugas dan profesi

    keperawatan yang memerlukan berbagai keahlian dan keterampilan yang spesifik,

    sehingga di bidang keperawatan pun saat ini ilmu keperawatan lanjut usia berkembang

    menjadi suatu spesialisasi yang mulai berkembang.

    Keperawatan lanjut usia dalam bahasa Inggris sering dibedakan atas

    8erontologic nursing

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    3/38

    apapun penyebabnya dan dimanapun dia bertugas. ecara definisi, hal ini berbeda

    dengan perawat geriatrik, yaitu mereka yang berusia diatas )' tahun dan menderita lebih

    dari satu macam penyakit multipel patologi!, disertai dengan berbagai masalah

    psikologik maupun sosial.

    1.2. Rumusan Masalah

    3agaimanakah asuhan keperawatan lansia yang mengalami gangguan biologis=

    1.3. Tujuan Penulsan

    ".*.". Tujuan /mum

    a. /ntuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas III

    b. -gar mahasiswa mampu memahami gangguan%gangguan biologis yang

    terjadi pada lansia.

    c. -gar mahasiswa mampu memahami dan membuat -suhan Keperawatan

    pada 9ansia dengan 8angguan 3iologis.

    ".*.&. Tujuan Khusus

    a. Mengenal masalah kesehatan lansia.

    b. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pada

    lansia.

    c. Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada lansia.

    d. Memelihara>memodifikasi lingkungan keluarga fisik, psikis, sosial!

    sehingga dapat meningkatkan kesehatan lansia.

    e. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat fasilitas pelayanan

    kesehatan!.

    1.! Man"aat Penulsan

    Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut?

    a. Mahasiswa dapat mengenal masalah kesehatan yang muncul pada lansia.

    b. Mahasiswa dapat memberikan tindakan perawatan yang tepat terhadap lansia.

    c. Mahasiswa memiliki gambaran tentang proses perawatan terhadap lansia.

    BAB II

    #A$IAN PU%TA#A

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    4/38

    2.1 Pengertan Lansa

    9ansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses

    kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap indi;idu. Pada tahap

    ini indi;idu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya

    kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan

    penampilan fisik sebagian dari proses penuaan normal, seperti rambut yang mulai

    memutih, kerut%kerut ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta

    kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas orang usia lanjut.

    3elum lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan%kehilangan peran diri,

    kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang%orang yang dicintai. emua hal tersebut

    menuntut kemampuan beradaptasi yang cukup besar untuk dapat menyikapi secara bijak

    oejono, &$$$!. Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan

    dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. /sia tua adalah

    fase akhir dari rentang kehidupan.

    Pengertian lansia 9anjut /sia! adalah fase menurunnya kemampuan akal dan

    fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. ebagai mana di

    ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksidan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas

    dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. 3agi

    manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam

    setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya

    2armojo, &$$0!.

    Pengertian lansia lanjut usia! menurut // 7o. 0 Tahun "#)' adalah seseorang

    yang mencapai umur '' tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan

    hidupnya sehari%hari dan menerima nafkah dari orang lain 5ahyudi, &$$$! sedangkan

    menurut // 7o. "& tahun "##4 tentang kesejahteraan lansia lanjut usia! adalah

    seseorang yang telah mencapai usia diatas )$ tahun 2epsos, "###!. /sia lanjut adalah

    sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan

    itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian Hutapea,

    &$$'!.

    edangkan menurut 6rganisasi Kesehatan 2unia 5H6! pengertian lansia

    digolongkan menjadi 0, yaitu?

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    5/38

    ". /sia pertengahan middle age! 0' %'# tahun

    &. 9anjut usia elderly! )$ %+0 tahun

    *. 9anjut usia tua old! +' @ #$ tahun

    0. 9ansia sangat tua ;ery old! diatas #$ tahun.

    9ansia lanjut usia! adalah kelompok penduduk yang berusia )$ tahun ke atas

    Hardywinoto dan etiabudhi, "###!. Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya

    kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan

    fungsi normalnya secara perlahan%lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi

    dan memperbaiki kerusakan yang terjadi onstantinides, "##0!.

    9anjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. 2alam

    mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut 3adan Koordinasi Keluarga

    3erencana 7asional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi,

    aspek ekonomi dan aspek sosial 3KK37 "##4!.

    ecara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses

    penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu

    semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal

    ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem

    organ.

    Menurut 3ernice 7eugarten "#)4! (ames . halhoun "##'! masa tua adalah

    suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi orang

    lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. /sia tua dipandang sebagai masa

    kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat tersebar luas dewasa ini.

    Pandangan ini tidak memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok

    orang yang homogen. /sia tua dialami dengan cara yang berbeda%beda. -da orang

    berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi

    manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka kesempatan%kesempatan untuk

    tumbuh berkembang dan bertekad berbakti . -da juga lanjut usia yang memandang usia

    tua dengan sikap% sikap yang berkisar antara kepasrahan yang pasif dan pemberontakan,

    penolakan, dan keputusasaan. 9ansia ini menjadi terkunci dalam diri mereka sendiri dan

    dengan demikian semakin cepat proses kemerosotan jasmani dan mental mereka sendiri.

    2isamping itu untuk mendefinisikan lanjut usia dapat ditinjau dari pendekatan

    kronologis. Menurut upardjo "#4&! usia kronologis merupakan usia seseorang ditinjau

    dari hitungan umur dalam angka. 2ari berbagai aspek pengelompokan lanjut usia yang

    paling mudah digunakan adalah usia kronologis, karena batasan usia ini mudah untuk

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    6/38

    diimplementasikan, karena informasi tentang usia hampir selalu tersedia pada berbagai

    sumber data kependudukan.

    edangkan menurut Prayitno dalam -ryo &$$&! mengatakan bahwa setiap

    orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia ') tahun ke atas,

    tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok

    bagi kehidupannya sehari%hari. aparinah "#4*! berpendapat bahwa pada usia ''

    sampai )' tahun merupakan kelompok umur yang mencapai tahap praenisium pada

    tahap ini akan mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh>kesehatan dan berbagai

    tekanan psikologis. 2engan demikian akan timbul perubahan%perubahan dalam

    hidupnya.

    2.2 &r'(r Lansa

    Menurut Hurlock Hurlock, "#4$? *4$! terdapat beberapa ciri%ciri orang lanjut

    usia,yaitu?

    a. /sia lanjut merupakan periode kemunduran

    Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan

    faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Moti;asi

    memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada

    lansia semakin cepat apabila memiliki moti;asi yang rendah, sebaliknya jika

    memiliki moti;asi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.

    b. 6rang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas

    9ansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap

    sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh

    pendapat%pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat%pendapat klise itu

    seperti? lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya dari pada mendengarkan

    pendapat orang lain.

    c. Menua membutuhkan perubahan peranPerubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami

    kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas

    dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.

    d. Penyesuaian yang buruk pada lansia

    Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung

    mengembangkan konsep diri yang buruk. 9ansia lebih memperlihatkan bentuk

    perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri

    lansia menjadi buruk.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    7/38

    2.3 )akt*r')akt*r+ang Mem,engaruh Penuaan

    "! Hereditas atau ketuaan genetik

    &! 7utrisi atau makanan

    *! tatus kesehatan

    0! Pengalaman hidup

    '! 9ingkungan

    )! tres

    2.! Pr*ses Menua

    Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang

    telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua

    7ugroho, "##&!. Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis.

    Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran secara fisik maupun psikis.

    Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan

    pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagai fungsi organ

    ;ital, sensiti;itas emosional meningkat dan kurang gairah.

    2.- Te*r Pr*ses Menua

    Proses menua bersifat indi;idual?

    ". Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda.

    &. etiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda.

    *. Tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses menua.

    &.'." Teori @ Teori 3iologi

    "! Teori 8enetik 2an Mutasi omatic Mutatie Theory!

    Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk

    spesies @ spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan

    biokimia yang diprogram oleh molekul @ molekul > 27- dan setiap sel

    pada saatnya akan mengalami mutasi. ebagai contoh yang khas adalah

    mutasi dari sel @ sel kelamin terjadi penurunan kemampuan fungsional

    sel!.

    &! Pemakaian 2an :usak

    Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel @ sel tubuh lelah

    rusak!.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    8/38

    *! :eaksi 2ari Kekebalan endiri -uto Immune Theory!

    2i dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu

    Aat khusus. -da jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap Aat

    tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.

    0! Teori BImmunology low CirusD Immunology low Cirus Theory!

    istem imune menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan

    masuknya ;irus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ

    tubuh.

    '! Teori tres

    Menua terjadi akibat hilangnya sel%sel yang biasa digunakan

    tubuh. :egenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan

    lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel%sel

    tubuh lelah terpakai.

    )! Teori :adikal 3ebas

    :adikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya

    radikal bebas kelompok atom! mengakibatkan osksidasi oksigen bahan%

    bahan organik seperti karbohidrat dan protein. :adikal bebas ini dapat

    menyebabkan sel%sel tidak dapat regenerasi.

    +! Teori :antai ilang

    el%sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan

    ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan

    kurangnya elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.

    4! Teori Program

    Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang

    membelah setelah sel%sel tersebut mati.

    &.'.& Teori Kejiwaan osial

    "! -kti;itas -tau Kegiatan -cti;ity Theory!

    Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan

    secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses

    adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    9/38

    /kuran optimum pola hidup! dilanjutkan pada cara hidup dari

    lanjut usia.

    Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan indi;idu

    agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.

    &! Kepribadian 3erlanjut ontinuity Theory!

    2asar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut

    usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini

    menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut

    usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.

    *! Teori Pembebasan 2isengagement Theory!

    Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia,

    seseorang secara berangsur%angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan

    sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia

    menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjaadi

    kehilangan ganda triple loss!, yakni?

    o Kehilangan Peran

    o Hambatan Kontak osial

    o 3erkurangnya Kontak Komitmen

    &.'.* Teori Psikologi

    "! Teori Tugas Perkembangan

    Ha;igurst "#+&! menyatakan bahwa tugas perkembangan pada

    masa tua antara lain adalah?

    o Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan

    kesehatan

    o Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya

    penghasilan

    o Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup

    o Membentuk hubungan dengan orang%orang yang sebaya

    o Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan

    o Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes

    elain tugas perkembangan diatas, terdapat pula tugas

    perkembangan yang spesifik yang dapat muncul sebagai akibat tuntutan?

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    10/38

    o Kematangan fisik

    o Harapan dan kebudayaan masyarakat

    o7ilai%nilai pribadi indi;idu dan aspirasi

    Menurut teori ini, setiap indi;idu memiliki hirarki dari dalamdiri, kebutuhan yang memoti;asi seluruh perilaku manusia Maslow

    "#'0!.

    &! Teori Indi;idual (ung

    arl (ung "#)$! Menyusun sebuah teori perkembangan

    kepribadian dari seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak%

    kanak, masa muda dan masa dewasa muda, usia pertengahan sampai

    lansia. Kepribadian indi;idu terdiri dari Ego, ketidaksadaran sesorangdan ketidaksadaran bersama. Menurut teori ini kepribadian digambarkan

    terhadap dunia luar atau ke arah subyektif. Pengalaman%pengalaman dari

    dalam diri intro;ert!. Keseimbangan antara kekuatan ini dapat dilihat

    pada setiap indi;idu, dan merupakan hal yang paling penting bagi

    kesehatan mental.

    *! Teori 2elapan Tingkat Kehidupan

    ecara Psikologis, proses menua diperkirakan terjadi akibat

    adanya kondisi dimana kondisi psikologis mencapai pada tahap%tahap

    kehidupan tertentu. Ericson "#'$! yang telah mengidentifikasi tahap

    perubahan psikologis delapan tingkat kehidupan! menyatakan bahwa

    pada usia tua, tugas perkembangan yang harus dijalani adalah untuk

    mencapai keeseimbangan hidup atau timbulnya perasaan putus asa.

    Peck "#)4! menguraikan lebih lanjut tentang teori

    perkembangan Erikson dengan mengidentifikasi tugas penyelarasan

    integritas diri dapat dipilah dalam tiga tingkat yaitu ? pada perbedaan ego

    terhadap peran pekerjaan preokupasi, perubahan tubuh terhadap pola

    preokupasi, dan perubahan ego terhadap ego preokupasi.

    Pada tahap perbedaan ego terhadap peran pekerjaan

    preokupasi, tugas perkembangan yang harus dijalani oleh lansia adalah

    menerima identitas diri sebagai orang tua dan mendapatkan dukungan

    yang adekuat dari lingkungan untuk menghadapi adanya peran baru

    sebagai orang tua preokupasi!. -danya pensiun dan atau pelepasan

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    11/38

    pekerjaan merupakan hal yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang

    menyakitkan dan dapat menyebabkan perasaan penurunan harga diri dari

    orang tua tersebut.

    2. Permasalahan +ang Terja/ Pa/a Lansa

    -kibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan @ perubahan yang

    menuntut dirinya untuk menyesuakan diri secara terus @ menerus. -pabila proses

    penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbulah berbagai

    masalah. Hurlock "#+#! seperti dikutip oleh Munandar -shar unyoto "##0!

    menyebutkan masalah @ masalah yang menyertai lansia yaitu?

    "! Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain,

    &! Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola

    hidupnya,

    *! Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah

    meninggal atau pindah,

    0! Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah

    banyak, dan

    '! 3elajar memperlakukan anak @ anak yang telah tumbuh dewasa. 3erkaitan

    dengan perubahan fisk, Hurlock mengemukakan bahwa perubahan fisik

    yang mendasar adalah perubahan gerak.

    9anjut usia juga mengalami perubahan dalam minat. Pertama minat terhadap

    diri makin bertambah. Kedua minat terhadap penampilan semakin berkurang. Ketiga

    minat terhadap uang semakin meningkat, terakhir minta terhadap kegiatan @ kegiatan

    rekreasi tak berubah hanya cenderung menyempit. /ntuk itu diperlukan moti;asi yang

    tinggi pada diri usia lanjut untuk selalu menjaga kebugaran fisiknya agar tetap sehat

    secara fisik. Moti;asi tersebut diperlukan untuk melakukan latihan fisik secara benar

    dan teratur untuk meningkatkan kebugaran fisiknya.

    2alam menghadapi perubahan tersebut diperlukan penyesuaian. iri @ ciri

    penyesuaian yang tidak baik dari lansia Hurlock, "#+#, Munandar, "##0! adalah?

    "! Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya.

    &! Penarikan diri ke dalam dunia fantasi

    *! elalu mengingat kembali masa lalu

    0! elalu khawatir karena pengangguran

    '! Kurang ada moti;asi

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    12/38

    )! :asa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik, dan

    +! Tempat tinggal yang tidak diinginkan.

    2i lain pihak ciri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah?

    minat yang kuat, ketidaktergantungan secara ekonomi, kontak sosial luas, menikmati

    kerja dan hasil kerja, menikmati kegiatan yang dilakukan saat ini dan memiliki

    kekhawatiran minimal terhadap diri dan orang lain.

    2.0 Peruahan'Peruahan +ang Terja/ Pa/a Lansa

    &.+." Perubahan Fisik

    3anyak kemampuan berkurang pada saat orang bertambah tua. 2ari

    ujung rambut sampai ujung kaki mengalami perubahan dengan makin

    bertambahnya umur. Menurut 7ugroho &$$$! perubahan fisik yang terjadi pada

    lansia adalah sebagai berikut?

    a. el

    ". (umlah sel menurun>menjadi sedikit.

    &. /kuran sel lebih besar.

    *. 3erkurangnya cairan tubuh dan cairan intra seluler.

    0. Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, dan hati.

    '. (umlah sel otak menurun.

    ). Terganggunya mekanisme perbaikan sel.

    +. 6tak menjadi atrofi, beratnya berkurang '%"$1.4. 9ekukan otak akan menjadi lebih dangkal dan melebar.

    b. istem :espirasi

    ". 6tot pernafasan mengalami kelemahan akibat atrofi, kehilangan

    kekuatan, dan menjadi kaku.

    &. -kti;itas silia menurun.

    *. Paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat, menarik

    nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun dengan

    kedalaman bernafas menurun.0. /kuran al;eoli melebar membesar secara progresif! dan jumlah

    berkurang.

    '. 3erkurangnya elastisitas bronkus.

    ). 6ksigen pada arteri menurun menjadi +' mmHg.

    +. Karbondioksida pada arteri tidak berganti. Pertukaran gas

    terganggu.

    4. :efleks dan kemampuan untuk batuk berkurang.

    #. ensiti;itas terhadap hipoksia dan hiperkarbia menurun.

    "$. ering terjadi emfisema senilis.

    "". Kemampuan pegas dinding dada dan kekuatan otot pernafasan

    menurun seiring pertambahan usia.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    13/38

    c. istem Kardio;askuler

    ". Katup jantung menebal dan menjadi kaku.

    &. Elastisitas dinding aorta menurun

    *. Kemampuan jantung memompa darah menurun "1 setiap tahun

    sesudah berumur &$ tahun. Hal ini menyebabkan kontraksi dan

    ;olume menurun frekuensi denyut jantung maksimal< &$$%umur!

    0. urah jantung menurun.

    '. Kehilangan sensiti;itas dan elastisitas pembuluh darah, efekti;itas

    pembuluh darah perifer untuk oksigenasi berkurang, perubahan

    posisi dari tidur ke duduk duduk ke berdiri! bisa menyebabkan

    tekanan darah menurun menjadi )'mmHg mengakibatkan pusing

    mendadak!.

    ). Kinerja jantung lebih rentan terhadap kondisi dehidrasi dan

    perdarahan.

    +. Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi dari

    pembuluh darah perifer, sistol normal G"+$ mmHg, diastol normal G

    #' mmHg.

    d. istem Persarafan

    ". :espon menjadi lambat dan hubungan antara persyarafan menurun.

    &. 3erat otak menurun "$%&$1 sel saraf otak setiap orang berkurang

    setiap harinya!.

    *. Mengecilnya saraf panca indra sehingga mengakibatkan

    berkurangnya respon penglihatan dan pendengaran, mengecilnya

    saraf penciuman dan perasa, lebih sensitif terhadap suhu, ketahanan

    tubuh terhadap dingin rendah.

    0. Kurang sensitif terhadap sentuhan.

    '. 2efisit memori.

    e. istem Pencernaan". Kehilangan gigi, penyebab utama periodontal disease yang biasa

    terjadi setelah umur *$ tahun. Penyebab lain meliputi kesehatan gigi

    dan giAi yang buruk.

    &. Indra pengecap menurun, adanya iritasi selaput lendir yang kronis,

    atrofi indra pengecap G4$1!, hilangnya sensiti;itas saraf pengecap

    di lidah, terutama rasa manis dan asin, hilangnya sensiti;itas saraf

    pengecap terhadap rasa asin, asam, dan pahit.

    *. Esofagus melebar.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    14/38

    0. :asa lapar menurun sensiti;itas lapar menurun!, asam lambung

    menurun, motilitas dan waktu pengosongan lambung menurun.

    '. Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.

    ). Fungsi absorbsi melemah daya absorbsi terganggu, terutama

    karbohidrat!.+. Hati semakin mengecil dan tempat penyimpanan menurun, aliran

    darah berkurang.

    f. istem 8enitourinaria

    ". 8injal merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh,

    melalui urine darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan

    unit! terkecil dari ginjal yang disebut nefron tepatnya di

    gromerulus!. Mengecilnya nefron akibat atrofi, aliran darah ke

    ginjal menurun sampai '$1 sehingga fungsi tubulus berkurang.

    -kibatnya, kemampuan mengonsentrasi urine menurun, berat jenis

    urine menurun, proteinuria biasanya "!, 3/7 blood urea

    nitrogen! meningkat sampai &" mg1, nilai ambang ginjal terhadap

    glukosa meningkat. Keseimbangan elektrolit dan asam lebih mudah

    terganggu bila dibandingkan dengan usia muda.Renal plasma flow

    :PF! dan glomerular filtration rate 8F:! atau klirens kreatinin

    menurun secara linier sejak usia *$ tahun. (umlah darah yang

    difiltrasi oleh ginjal berkurang.

    &. Cesika urinaria. 6tot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai

    &$$ ml atau menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat.

    Pada pria lanjut usia, ;esika urinaria sulit dikosongkan sehingga

    mengakibatkan retensi urine meningkat.

    *. Pembesaran prostat. Kurang lebih +'1 dialami oleh pria usia di atas

    )' tahun.

    g. istem Muskuloskeletal

    ". Tulang kehilangan densitas cairan! dan semakin rapuh.

    &. 8angguan tulang, yakni mudah mengalami demineralisasi.

    *. Kekuatan dan stabilitas tulang menurun, terutama ;ertebrata,

    pergelangan, dan paha. Insiden osteoporosis dan fraktur meningkat

    pada area tulang tersebut.

    0. Kartilago yang meliputi permukaan sendi tulang penyangga rusak

    dan aus.

    '. Kifosis.). 8erakan pinggang, lutut dan jari%jari pergelangan terbatas.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    15/38

    +. 8angguan gaya berjalan.

    4. Kekakuan jaringan penghubung.

    #. 2iskus inter;ertebralis menipis dan menjadi pendek tingginya

    berkurang!.

    "$. Persensian membesar dan menjadi kaku.

    "". Tendon mengerut dan mengalami sklerosis.

    "&. -trofi serabut otot, serabut otot mengecil sehingga gerakan menjadi

    lamban, otot kram, dan menjadi tremor perubahan pada otot cukup

    rumit dan sulit dipahami!.

    "*. Komposisi otot berubah sepanjang waktu myofibril digantikan oleh

    lemak, kolagen, dan jaringan parut!.

    "0. -liran darah ke otot berkurang sejalan dengan proses menua.

    "'. 6tot polos tidak begitu berpengaruh.

    h. istem Penglihatan". fingter pupil timbul sklerosis dan respons terhadap sinar

    menghilang.

    &. Kornea lebih berbentuk sferis bola!.

    *. 9ensa lebih suram kekeruhan pada lensa!, menjadi katarak, jelas

    menyebabkan gangguan penglihatan.

    0. Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap

    kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam gelap.

    '. Penurunan>hilangnya daya akomodasi, dengan manifestasi

    presbiopia, seseorang sulit melihat dekat yang dipengaruhi

    berkurangnya elastisitas lensa.

    ). 9apang pandang menurun? luas pandangan berkurang.

    +. 2aya membedakan warna menurun, terutama warna biru atau hijau

    pada skala.

    i. istem Pendengaran

    ". 8angguan pendengaran. Hilangnya daya pendengaran pada telinga

    dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi, suara

    yang tidak jelas, sulit mengerti kata%kata, '$1 terjadi pada usia di

    atas umur )' tahun.

    &. Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.

    *. Terjadi pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya

    keratin.

    0. Fungsi pendengaran semakin menurun pada lanjut usia yang

    mengalami ketegangan>stress.

    '. Tinitus bising yang bersifat mendengung, bisa bernada tinggi atau

    rendah, bisa terus menerus atau intermitten!.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    16/38

    ). Certigo perasaan tidak stabil yang terasa seperti bergoyang atau

    berputar!.

    j. istem pengaturan suhu tubuh

    Pada pengaturan suhu hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu

    thermostat yaitu menetapkan suatu suhu tertentu. Kemunduran terjadi karena

    beberapa faktor yang mempengaruhinya yang sering ditemukan antara lain?

    ". Temperatur tubuh menurun hipotermia! secara fisiologis G*'$ ini

    akibat metabolisme yang menurun.

    &. Pada kondisi ini, lanjut usia akan merasa kedinginan dan dapat pula

    menggigil, pucat, dan gelisah.

    *. Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas

    yang banyak sehingga terjadi penurunan akti;itas otot.

    k. istem :eproduksi

    5anita

    ". Cagina mengalami kontraktur dan mengecil.

    &. 6;arium menciut, uterus mengalami atrofi.

    *. -trofi payudara.

    0. -trofi ;ul;a.

    '. elaput lender ;agina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi

    berkurang, sifatnya menjadi alkali dan terjadi perubahan warna.

    Pria

    ". Testis masih dapat memproduksi spermatoAoa, meskipun ada

    penurunan secara berangsur%angsur.

    &. 2orongan seksual menetap sampai usia di atas +$ tahun, asal kondisi

    kesehatannya baik.

    l. istem Endokrin

    Kelenjar endokrin adalah kelenjar buntu dalam tubuh manusia yang

    memproduksi hormon. Hormon pertumbuhan berperan sangat penting dalam

    pertumbuhan, pematangan, pemeliharaan, dan metabolisme organ tubuh.

    ang termasuk hormon kelamin adalah?

    ". Estrogen, progesterone, dan testosterone yang memelihara alat

    reproduksi dan gairah seks. Hormon ini mengalami penurunan.

    &. Kelenjar pankreas yang memproduksi insulin dan sangat penting

    dalam pengaturan gula darah!.

    *. Kelenjar adrenal>anak ginjal yang memproduksi adrenalin. Kelenjar

    yang berkaitan dengan hormon pria>wanita. alah satu kelenjar

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    17/38

    endokrin dalam tubuh yang mengatur agar arus darah ke organ

    tertentu berjalan dengan baik, dengan jalan mengatur ;asokontriksi

    pembuluh darah. Kegiatan kelenjar adrenal ini berkurang pada

    lanjut usia.

    0. Produksi hampir semua hormon menurun.

    '. Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.

    ). Hipofisis? pertumbuhan hormon ada, tetapi lebih rendah dan hanya

    di dalam pembuluh darahJ berkurangnya produksi -TH, TH,

    FH, dan 9H.

    +. -kti;itas tiroid, 3M: basal metabolic rate! dan daya pertukaran

    Aat menurun.

    4. Produksi aldosteron menurun.

    #. ekresi hormon kelamin, misalnya progesterone, estrogen, dan

    testosterone menurun.

    m. istem Integumen

    ". Kulit menjadi keriput dan mengkerut akibat kehilangan jaringan

    lemak.

    &. Permukaan kulit cenderung kusam, kasar, dan bersisik karena

    kehilangan proses keratinasi serta perubahan ukuran dan bentuk sel

    epidermis!.

    *. Timbul bercak pigmentasi akibat proses melanogenesis yang tidak

    merata pada permukaan kulit sehingga tampak berbintik%bintik atau

    noda cokelat.

    0. Terjadi perubahan pada daerah sekitar mata, tumbuhnya kerut%kerut

    halus di ujung mata akibat lapisan kulit menipis.

    '. :espons terhadap trauma menurun.

    ). Mekanisme proteksi kulit menurun? produksi serum menurun,

    produksi ;itamin 2 menurun, pigmentasi kulit terganggu.

    +. Kulit kepala dan rambut menipis dan berwarna kelabu.

    4. :ambut dalam hidung dan telinga menebal.#. 3erkurangnya elastisitas akibat menurunnya cairan dan

    ;askularisasi.

    "$. Pertumbuhan kuku lebih lambat.

    "". Kuku jari menjadi keras dan rapuh.

    "&. Kuku menjadi pudar, kurang bercahaya.

    "*. Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.

    "0. (umlah dan fungsi kelenjar keringat berkurang.

    &.+.& Perubahan Mental

    Faktor%faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah ?

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    18/38

    o Pertama%tama perubahan fisik, khususnya organ perasa

    o Kesehatan umum

    o Tingkat pendidikan

    o Keturunan

    o 9ingkungan.

    &.+.* Perubahan Psikososial

    oPensiun ? nilai seorang diukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan

    dengan peranan dalam pekerjaan

    oMerasakan atau sadar akan kematian

    o Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan

    bergerak lebih sempit.

    o8angguan konsep diri akibat kehilangan kehilangan jabatan.

    o :angkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman

    dan famili.

    oHilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran

    diri, perubahan konsep diri.

    &.+.0 Perubahan piritual

    -gama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya

    Maslow, "#+$! 9ansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya , hal ini

    terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari%hari Murray dan entner,

    "#+$!.

    2. Penakt'Penakt Pa/a Lansa

    ". istem Pernapasan

    a. Emfisema

    Emfisema dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan struktur paru%

    paru dalam bentuk pelebaran saluran napas di ujung akhir bronkus disertai

    dengan kerusakan dinding al;eolus. Penyakit ini termasuk dalam penyakit paru

    obstruktif kronik yang menimbulkan kesulitan pengeluaran udara pernapasan.

    Penyakit ini bersifat progresif dan biasanya diawali dengan sesak napas. 8ejala

    emfisema dapat berupa batuk yang disertai dahak berwarna putih atau mukoid,

    dan jika terdapat infeksi, sputum tersebut menjadi purulen. 3adan terlihat lelah,

    nafsu makan berkurang, dan berat badan pasien menurun.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    19/38

    b. -sma

    -sma adalah penyakit inflamasi kronis saluran pernapasan yang

    menyebabkan hiperresponsi;itas jalan napas. Penyakit asma ditandai dengan *

    hal, antara lain penyempitan saluran napas, pembengkakan, dan sekresi lendir

    yang berlebih di saluran napas. ecara umum gejala asma adalah sesak napas,

    batuk berdahak, dan suara napas yang berbunyi wheezing, yang biasanya

    timbul secara episodic pada pagi hari menjelang waktu subuh karena pengaruh

    keseimbangan hormone kortisol yang kadarnya rendah saat pagi hari dan

    berbagai faktor lainnya.

    c. Pneumonia

    Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting

    pada lansia. Penyakit ini menduduki peringkat keempat penyebab kematian dan

    infeksi paru dan sering merupakan penyakit terminal yang dialami lansia.

    Pneumonia pada lansia dapat bersifat akut atau kronis. 8ejala pneumonia

    bermacam%macam bergantung pada kondisi tubuh dan jenis kuman penyebab

    infeksi. 3eberapa tanda dan gejala pneumonia meliputi demam, batuk, napas

    pendek, berkeringat, menggigil, dada terasa berat dan nyeri saat bernapas

    pleuritis!, nyeri kepala, nyeri otot dan lesu. Pada lansia, gejala dan tanda%tanda

    ini lebih ringan, bahkan suhu tubuh dapat lebih rendah dari nilai normal.

    d. 3ronkitis

    3ronkitis merupakan peradangan membran mukosa yang melapisi

    bronkus dan>atau bronkiolus, yaitu jalan napas dari trakea ke paru%paru.

    3ronkitis dapat dibagi menjadi & kategori, yaitu akut dan kronis. 3ronkitis akut

    ditandai dengan batuk dengan atau tanpa sputum, terdiri atas mucus yang

    diproduksi di saluran napas. edangkan bronkitis kronis merupakan satu dari

    penyakit paru obstruktif kronis dengan batuk produktif yang berlangsung

    sampai * bulan atau lebih setiap tahunnya selama & tahun.

    &. istem Kardio;askuler

    a. Hipertensi

    Hipertensi merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kenaikan

    tekanan darah baik secara lambat atau mendadak akut!. Hipertensi menetap

    tekanan darah yang tinggi yang tidak menurun! merupakan faktor risiko

    terjadinya stroke, penyakit jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal, dan

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    20/38

    aneurisma. Meskipun peningkatan tekanan darah relati;e kecil, hal tersebut

    dapat menurunkan angka harapan hidup. 3iasanya penyakit ini tidak

    memperlihatkan gejala, meskipun beberapa pasien melaporkan nyeri kepala,

    lesu, pusing, pandangan kabur, muka yang terasa panas atau telinga

    mendenging.

    b. Penyakit (antung Koroner P(K!

    erangan jantung biasanya terjadi jika bekuan darah menutup aliran

    darah di arteri coronaria, yaitu pembuluh darah yang menyalurkan makanan ke

    otot jantung. Penghentian suplai darah ke jantung akan merusak atau mematikan

    sebagian jaringan otot jantung. 8ejala yang sering muncul pada serangan

    jantung dapat berupa rasa tertekan, rasa penuh atau nyeri yang menusuk di dada

    dan berlangsung selama beberapa menit. 7yeri tersebut juga dapat menjalar dari

    dada ke bahu, lengan, punggung dan bahkan dapat juga ke gigi dan rahang.

    Episode ini dapat semakin sering dan semakin lama. Kadang%kadang, gejala

    yang timbul berupa sesak napas, berkeringat dingin!, rasa cemas, pusing, atau

    mual sampai muntah. Pada perempuan, gejala%gejala tersebut dirasa kurang

    menonjol. 7amun, gejala tambahan dapat timbul, berupa nyeri perut seperti

    terbakar, kulit dingin, pusing, rasa ringan di kepala, dan terkadang disertai rasa

    lesu yang luar biasa tanpa sebab yang jelas.

    c. 8agal (antung

    8agal jantung sering terjadi pada umur )' tahun atau lebih, dan insiden

    meningkat pada lansia yang berumur lebih dari +$ tahun. Keadaan ini

    merupakan ketidakmampuan jantung memompa darah sesuai kebutuhan

    fisiologis. -ngka rawat inap gagal jantung pada pasien lansia semakin

    bertambah dalam &$ tahun terakhir. 8agal jantung pada usia tua biasanya

    disebabkan hipertensi arterial yang memengaruhi pemompaan darah yang

    akhirnya menyebabkan gagal jantung atau terjadi akibat P(K. Hipertensi dan

    P(K juga mengganggu curah jantung. Kelainan katup menyebabkan gangguan

    ejeksi, pengisisan dan preload kronis yang diakhiri dengan gagal jantung.

    *. istem Persarafan

    a. Penyakit -lAheimer

    Penyakit ini merupakan bagian dari demensia. '$%)$1 demensia

    ditimbulkan penyakit -lAheimer. Istilah demensia digunakan untuk

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    21/38

    menggambarkan sindrom klinis dengan gejala penurunan daya ingat dan

    kemunduran fungsi intelektual lainnya. Pasien mengalami kemunduran fungsi

    intelektual yang bersifat menetap, yakni adanya gangguan pada sedikitnya * dari

    ' komponen fungsi neurologis, yang mencakup fungsi berbahasa, mengingat,

    melihat, emosi, dan memahami.

    b. troke

    troke terjadi bila aliran darah ke otak mendadak terganggu atau jika

    pembuluh darah di otak pecah sehingga darah mengalir keluar ke jaringan otak

    disekitarnya. el%sel otak akan mati jika tidak mendapatkan oksigen dan

    makanan atau akan mati akibat perdarahan yang menekan jaringan otak sekitar.

    troke dapat dibagi atas & kategori besar, yaitu stroke iskemik dan stroke

    hemoragik. ang pertama terjadi akibat penyumbatan aliran darah sedangkan

    yang kedua karena pecahnya pembuluh darah. 2elapan puluh persen kasus

    stroke disebabkan oleh iskemia dan sisanya akibat perdarahan.

    c. Penyakit Parkinson

    Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit saraf dengan gejala

    utama berupa tremor, kekakuan otot, dan postur tubuh yang tidak stabil.

    Penyakit ini terjadi akibat sel saraf neuron! yang mengatur gerakan mengalami

    kematian. iri penyakit Parkinson merupakan kelompok gejala yang tergabung

    dalam kelainan gerakan. Empat gejala utama Parkinson adalah tremor atau

    gemetar di tangan, lengan, rahang, atau kepalaJ kekakuan di otot atau

    ekstremitasJ bradikinesia, atau perlambatan gerakanJ postur tubuh yang tidak

    stabil atau gangguan keseimbangan. 8ejala biasanya timbul secara perlahan dan

    semakin lama semakin parah. Pada taraf gejala maksimal, pasien tidak dapat

    berjalan, berbicara, atau bahkan melakukan suatu pekerjaan yang sederhana.

    Penyakit ini bersifat menahun, progresif, tidak menular, dan tidak diturunkan.

    0. istem Pencernaan

    a. Inkontinensia -l;i

    Keadaan ketika seseorang kehilangan kontrolnya dalam mengeluarkan

    tinja, yaitu pasien mengeluarkan tinja tidak pada waktunya, tidak dapat

    menahannya atau terjadi kebocoran produk ekskresi tersebut. Mereka dengan

    keluhan ini dalam pergaulan merasa tersisihkan dan rendah diri yang akhirnya

    dapat menimbulkan gangguan jiwa.

    b. 2iare

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    22/38

    Keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan frekuensi 3-3

    lebih dari * kali dalam sehari dengan konsistensi feses yang cair, terkadang

    terdapat ampas dan lendir. Hal ini terjadi karena fungsi fisiologis sistem

    pencernaan lansia yang sudah mulai menurun dan juga disebabkan oleh bakteri

    dan faktor psikologis.

    '. istem Perkemihan

    a. 8agal 8injal -kut

    Terjadi penurunan mendadak fungsi ginjal dalam membuang cairan

    dan ampas darah ke luar tubuh. (ika ginjal tidak mampu menyaring darah, cairan

    dan ampas tersebut akan menumpuk dalam tubuh. Keadaan ini dapat pulih

    kembali dan jika kondisi pasien cukup baik fungsi ginjal dapat kembali normal

    dalam beberapa minggu, misalnya akibat penyakit kronis seperti P(K, stroke,

    infeksi berat ataupun penyakit penyerta lainnya. Tanda dan gejalanya dapat

    berupa penurunan jumlah pengeluaran urine meskipun sesekali pengeluaran

    masih dapat terjadi, retensi air yang dapat menimbulkan edema tungkai,

    mengantuk, sesak napas, lesu, bingung, kejang atau koma pada kasus berat, dan

    nyeri dada akibat perikarditis. 3iasanya pasien tidak memperhatikan

    tanda>gejala awal ini tetapi lebih terfokus pada keluhan penyakit penyerta.

    b. 8agal 8injal Kronis

    Terjadi penurunan fungsi ginjal yang lambat dengan tanda>gejala yang

    minimal. 3anyak pasien yang tidak menyadari timbulnya keadaan tersebut

    sampai fungsi ginjal hanya tinggal &'1. Penyebabnya adalah diabetes dan

    hipertensi. 3eberapa tanda dan gejala yang mungkin dapat diketahui adalah

    hipertensi, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, anemia, mual dan

    muntah, lesu dan gelisah, kelelahan, nyeri kepala tanpa sebab yang jelas,penurunan daya ingat, kedutan dan kram otot, 3-3 berdarah, kulit kekuningan,

    dan rasa gatal.

    c. 3PH 3enign Prostat Hiperplasia>Hipertropi!

    3PH adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh karena

    hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat, meliputi antara lain?

    jaringan kelenjar dan jaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan

    uretra pars prostatika. 8ejala klinik terjadi oleh karena & hal, yaitu penyempitan

    uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih dan :etensi air kemih dalam

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    23/38

    kandung kemih yang menyebabkan dilatasi kandung kemih, hipertrofi kandung

    kemih dan cystitis. 8ejala klinik dapat berupa frekuensi berkemih bertambah,

    berkemih pada malam hari, kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan

    berkemih, air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih, rasa nyeri

    pada waktu berkemih.

    d. Inkontinensia /rine

    Terjadinya pengeluaran urine secara spontan pada sembarang waktu di

    luar kehendak. Keadaan ini umum dijumpai pada lansia. 2ari segi medis,

    inkontinensia mempermudah timbulnya ulkus dekubitus, infeksi saluran kemih,

    sepsis, gagal ginjal, dan peningkatan angka kematian.

    ). istem Muskuloskeletala. 6steoartritis

    Pada penyakit ini, rasa kaku biasanya timbul pada pagi hari setelah

    tidur, dan sendi terasa nyeri jika digerakkan, tetapi dapat menghilang beberapa

    saat setelah digerak%gerakan. :asa nyeri dan kaku dapat timbul secara

    bergantian selama beberapa bulan atau tahun. Peradangan ini paling bersifat

    asimetris. 6steoartritis terjadi akibat ausnya sendi, yang merusak tulang rawan

    pada lapisan terluar sendi karena penggunaan sendi yang berulang%ulang. Tulang

    yang berdekatan akan saling bergeser sehingga menimbulkan rasa nyeri.

    Penyakit ini biasanya mengenai daerah lutut dan punggung.

    b. -rtritis rheumatoid arthritis simetris!

    Pada penyakit ini, kaku pada pagi hari tidak mereda setelah " atau &

    jam. Kadang%kadang kaku merupakan tanda awal penyakit ini. Peradangan sendi

    lain dapat berupa nyeri dan keletihan yang semakin berat. Pembengkakan sendi

    pada beberapa bagian tubuh seperti tangan, kaki, siku, pergelangan kanan%kiri

    yang terpapar secara simetris juga dimasukkan dalam criteria arthritis

    rheumatoid.

    c. Ankylosing spondylitis

    Penyakit ini paling sering mengenai tulang belakang atau bagian lain,

    seperti bahu, tangan, dan kaki, biasanya secara asimetris.

    d.Psoriatic arthritis

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    24/38

    Hingga *$1 pengidap psoriasis juga akan mengalami psoriatic

    arthritis. Kelainan ini biasanya bersifat asimetris, tetapi juga dapat timbul secara

    simetris, menyerupai arthritis rheumatoid.

    e. Pirai gout!

    (enis arthritis ini menimbulkan nyeri yang cukup hebat dengan

    terjadinya penumpukan asam urat di sendi%sendi. Keadaan ini biasanya pertama

    kali mengenai ibu jari kaki sampai berwarna kemerahan dan bengkak, tetapi

    juga dapat mengenai sendi lainnya. :asa nyeri tersebut dapat cepat berkembang.

    f. -rtritis pada lupus

    -rtritis dapat terjadi pada lupus eritematosus, yaitu penyakit

    peradangan kronis jaringan ikat yang terjadi karena sistem imunitas tubuh

    menyerang jaringan atau organ pasien sendiri. Inflamasi terlihat pada berbagai

    sistem tubuh yang berbeda, mencakup sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung, dan

    paru.

    g. Peradangan sendi

    Keparahan penyakit ini dinilai berdasarkan derajat ketidakmampuan

    pergerakan yang ditimbulkannya. 3agi seseorang dengan fisik yang aktif,

    gangguan arthritis ringan sudah dianggap sebagai suatu bencana.

    h. 6steoporosis

    Keadaan ini merupakan kondisi tulang yang keropos, rapuh, atau

    mudah patah. Penyebabnya adalah perubahan kadar hormon, kekurangan

    kalsium dan ;itamin 2, dan>atau kurangnya akti;itas fisik. 6steoporosis

    merupakan penyebab utama fraktur orang dewasa terutama pada kaum

    perempuan.

    +. istem Penglihatana. Katarak

    Katarak merupakan suatu keadaan dimana terjadi kekeruhan pada lensa

    mata. Katarak yang tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan

    glaucoma fakomorfik. 9ensa mata yang menua pada katarak dengan Aonula

    siliaris yang lemah dapat tergeser ke depan atau ke belakang sehingga persepsi

    cahaya yang memasuki mata menjadi terganggu dan mengaburkan penglihatan

    seseorang. Katarak pada lansia ditandai dengan kekeruhan lensa mata,

    pembengkakan lensa yang berakhir dengan pengerutan dan kehilangan sifat

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    25/38

    transparansinya. Pada keadaan lain katarak akibat usia lanjut ini, kapsul lensa

    akan mencair membentuk cairan kental putih yang menimbulkan peradangan

    hebat jika kapsul lensa mengalami rupture dan cairan tersebut keluar, yang

    disebut katarak Morgagni.

    4. istem Pendengaran

    a. Presbiakusis

    Presbiakusis merupakan istilah kedokteran untuk gangguan

    pendengaran pada lansia. Keadaan ini biasanya terjadi pada usia '' tahun atau

    lebih. Penyebab gangguan pendengaran lainnya pada orang berusia tua antara

    lain karena infeksi atau kerusakan di telinga dalam. Kemunduran pendengaran

    ini muncul bertahap dalam beberapa tahun, yang mungkin tidak disadari pada

    awalnya. 8angguan tersebut baru diketahui ketika pasien mengalami kesulitan

    mendengar suara orang menelepon atau mengikuti pembicaraan pada kumpulan

    orang ramai. Teman atau anggota family dapat terkejut karena pasien menyetel

    tele;isi terlalu keras atau meminta pengulangan pertanyaan berkali%kali.

    8angguan pendengaran ini dapat menimbulkan keterasingan dan

    ketidakmampuan mendengar tanda bahaya.

    #. istem Endokrin

    a. 2iabetes

    eseorang disebut mengidap diabetes jika terdapat kenaikan kadar gula

    darah yang menetap. Penyakit ini terjadi pada segala umur, walaupun umumnya

    lebih sering dijumpai pada lansia sebagai suatu penyakit kronis, yaitu sekitar

    "41 pada kelompok indi;idu berumur )' tahun dan &'1 di atas 4' tahun.

    /mumnya terdapat ' tanda gejala awal, yaitu peningkatan frekuensi berkemih,

    rasa haus, bertambahnya nafsu makan, infeksi atau luka yang sukar sembuh, dan

    lesu. Kadang%kadang gejala terawal berupa penglihatan yang kabur.

    "$. istem :eproduksi

    a. 2isfungsi Ereksi

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    26/38

    2isfungsi ereksi berarti kegagalan terjadinya dan ketidakmampuan

    mempertahankan ereksi pada '$1 usaha penetrasi pada persetubuhan. 2isfungsi

    ereksi dapat terjadi dari waktu ke waktu pada berbagai tingkat umur setelah

    dewasa. 5alaupun insiden disfungsi ereksi meningkat seiring pertambahan usia,

    pre;alensinya mencapai sekitar '&1 pada umur antara 0$%+$ tahun dan

    meningkat pada orang yang lebih tua, yaitu hampir mencapai #'1 pada pria

    berumur L+$ tahun, terutama dengan penyakit penyerta seperti diabetes.

    2isfungsi ereksi dapat timbul akibat gangguan ;ascular, neurogenik, endokrin,

    kelainan struktur penis, efek samping obat, dan stress psikologis.

    2.4. Pen/ekatan Pera5atan Lanjut Usa

    &.#." Pendekatan Fisik

    Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan,

    kejadian%kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan

    fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan

    dikembangkan, dan penyakit yang dapat dicegah atau ditekan progresifnya.

    Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian

    yaitu?

    a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu

    bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari%

    hari masih mampu melakukan sendiri.

    b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan

    fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui

    dasar perawatan klien usia lanjut ini terutama tentang hal%hal yang

    berhubungan dengan keberhasilan perorangan untuk mempertahankan

    kesehatannya.

    Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah

    timbulnya peradangan, mengingat sumber infeksi dapat timbul bila keberhasilan

    kurang mendapat perhatian.

    2i samping itu kemunduran kondisi fisik akibat proses penuaan, dapat

    mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari

    luar. /ntuk klien lanjut usia yang masih aktif dapat diberikan bimbingan

    mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersiahan

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    27/38

    rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi tidurnya, hal makanan,

    cara memakan obat, dan cara pindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya.

    Hal ini penting meskipun tidak selalu keluhan%keluhan yang dikemukakan atau

    gejala yang ditemukan memerlukan perawatan, tidak jarang pada klien lanjut usia

    dihadapkan pada dokter dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan darurat

    dan intensif, misalnya gangguan serebro;askuler mendadak, trauma, intoksikasi,

    dan kejang%kejang, untuk itu perlu pengamatan secermat mungkin.

    -dapun komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah

    memperhatikan atau membantu para klien lanjut usia untuk bernapas dengan

    lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu

    berjalan, duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai

    dan menukar pakaian, memepertahankan suhu badandan kecelakaan. Toleransi

    terhadap kekurangan 6& sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu

    kekurangan 6& yang mendadak harus dicegah dengan posisi bersandar pada

    beberapa bantal, jangan melakukan gerak badan yang berlebihan.

    eorang perawat mampu memoti;asi para klien lanjut usia agar mau

    dan menerima makanan yang disajikan. Kurangnya kemampuan mengunyah

    sering dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. /ntuk mengatasi masalah ini

    adalah dengan menghidangkan makanan agak lunak atau memakai gigi palsu.

    5aktu makan yang teratur, menu ber;ariasi dan bergiAi, makanan yang serasi dan

    suasana yang menyenangkan dapat menambah selera makan, bila ada penyakit

    tertentu harus mengatur makanan mereka sesuai dengan diet yang dianjurkan.

    Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya

    peradangan, mengingat sumber infeksi bisa saja timbul bila kebersihan kurang

    mendapat perhatian. 6leh karena itu, kebersihan badan, tempat tidur, kebersihan

    rambut, kuku dan mulut atau gigi perlu mendapat perhatian perawatan karena

    semua itu akan mempengaruhi kesehatan klien lanjut usia.

    Perawat pelu mengadakan pemeriksaan kesehatan, hal ini harus

    dilakukan kepada klien lanjut usia yang diduga menderita penyakit tertentu atau

    secara berkala bila memperlihatkan kelainan, misalnya batuk, pilek, dsb. Perawat

    perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, jika ada keluhan

    insomnia, harus dicari penyebabnya, kemudian mengkomunikasikan dengan

    mereka tentang cara pemecahannya. Perawat harus mendekatkan diri dengan

    klien lanjut usia, membimbing dengan sabar dan ramah, sambil bertanya apa

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    28/38

    keluhan yang dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah obat sudah

    diminum, apakah mereka bisa melaksanakan ibadah, dsb. entuhan misalnya

    genggaman tangan! terkadang sangat berarti buat mereka.

    &! Pendekatan sosial

    Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu

    upaya perawat dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul

    bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. (adi

    pendekatan sosial ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang

    dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain

    Penyakit memberikan kesempatan yang seluas%luasnya kepada para

    lanjut usia untuk mengadakan komunikasi dan melakukan rekreasi, misal jalan

    pagi, nonton film, atau hiburan lain. Tidak sedikit klien tidak tidur terasa, stress

    memikirkan penyakitnya, biaya hidup, keluarga yang dirumah sehingga

    menimbulkan kekecewaan, ketakutan atau kekhawatiran, dan rasa kecemasan.

    Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia,

    hal ini dapat di atasi dalam berbagai cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban

    bersama. 2engan demikian perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik

    sesama mereka maupun terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan

    pelayanan kesejahteraan social bagi lanjut usia di Panti 5erda.

    *! Pendekatan spiritual

    Perawat harus bias memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam

    hubungannya dengan tuhan atau agma yang dianutinya dalam keadaan sakit atau

    mendeteksi kematian.

    ehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut usia yang

    menghadapi kematian, 2:. Tony tyobuhi mengemukakan bahwa maut sering kali

    menggugah rasa takut. :asa semacam ini didasari oleh berbagai macam factor,

    seperti ketidakpastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit dan

    kegelisahan ngumpul lagi dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya. 2alam

    menghadapi kematian setiap klien lanjut usia akan memberika reaksi yang berbeda,

    tergantung dari kepribadian dan cara menghadapi hidup ini. -dapun kegelisahan

    yang timbul diakibatkan oleh persoalan keluarga perawat harus dapat menyakinkan

    lanjut usia bahwa kalaupun keluarga tadi di tinggalkan, masih ada orang lain yang

    mengurus mereka. edangkan rasa bersalah selalu menghantui pikiran lanjut usia.

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    29/38

    /mumnya pada waktu kematian akan dating agama atau kepercayaan

    seseorang merupakan factor yang penting sekali. Pada waktu inilah kelahiran

    seorang iman sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut usia.

    2engan demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan

    hanya terhadap fisik saja, melainkan perawat lebih dituntut menemukan pribadi

    klien lanjut usia melalui agama mereka.

    BAB III

    #6N%EP A%UHAN #EPERA7ATAN

    3.1 #egatan Asuhan #e,era5atan Dasar Bag Lansa

    Kegiatan -suhan Keperawatan 2asar 3agi 9ansia menurut 2epkes,

    dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan

    pertolongan kepada lanjut usia secara indi;idu maupun kelompok, seperti dirumah >

    lingkungan keluarga, Panti 5erda maupun Puskesmas yang diberikan oleh perawat.

    /ntuk asuhan keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau

    petugas sosial yang bukan tenga keperawatan melalui asuhan keperawatan di rumah atau

    panti.

    -dapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada

    kelompok lanjut usia, apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lain?

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    30/38

    a. /ntuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan

    tentang personal hygieneJ kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsuJ

    kebersihan diri termasuk kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telingaJ kebersihan

    lingkungan seperti tempat tidur dan ruanganJ makan yang sesuai, misalnya porsi

    kecil bergiAi, ber;ariasi dan mudah dicerna dan kesegaran jasmani.

    b. /ntuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang

    perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatn pada lansia pasif pada

    dasarnya sama seperti pada lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota

    keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah agar tidak terjadi

    dekubitus.

    9anjutan usia mempunyai potensi besar untuk menjadi dekubitus karena perubahan

    kulit berkaitan dengan bertambah usia, antara lain?

    a. 3erkurangnya jaringan lemak subkutan

    b. 3erkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas

    c. Menurunnya efisiensi kolateral capital pada kulit sehingga kulit menjadi lebih

    tipis dan rapuh

    d. -danya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga potensi terjadinya dekubitus.

    3.2 Tujuan Asuhan #e,era5atan Lanjut Usa

    -gar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari%hari secara mandiri.

    Mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia melalui perawatan dengan

    pencegahan ?

    % Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup > semangat hidup

    lansia.

    % Menolong dan merawat klien menderita sakit.

    % Merangsang petugas kesehatan agar dapat mengenal dan menegakkan diagnosa

    secara dini.

    Mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu pertolongan pada lansia.

    3.3 )*kus #e,era5atan Lanjut Usa

    Peningkatan kesehatan health promotion!

    Pencegahan penyakit pre;entif!

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    31/38

    Mengoptimalkan fungsi mental.

    Mengatasi gangguan kesehatan yang umum

    3.! Taha,'Taha, Asuhan #e,era5atan Lansa

    -. Pengkajian?

    Proses pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah keperawatan

    meliputi aspek

    a! Fisik ?

    o 5awancara

    o Pemeriksaan fisik ? head to toe, system tubuh.

    ". Kaji tingkat kesadaran pasien.

    &. Kaji tanda%tanda perubahan fisik pasien ? tonus otot, penurunan sirkulasi,

    perubahan Tanda%tanda ;ital TTC!, gangguan sensoris dan perubahan

    tingkat kesadaran.

    *. Kaji kondisi nutrisi pasien ? penampilan umum, berat badan, kekuatan

    dan ketebalan otot, nilai Hb dan kondisi konjungti;a.

    0. Kaji status cairan pasien ? ;olume output cairan urine, muntah, diare,

    keringat !, kondisi membrane mukosa dan turgor kulit.'. Kaji rasa aman dan nyaman pasien ? rasa nyeri, personal hygiene

    b! Psikologis

    Kaji perubahan psikologis pasien? menurunnya proses intelektual, seperti

    menurunnya kemampuan untuk mengingat informasi, tidak dapat berfikir jernih,

    dan sulit mengambil keputusanJ meningkatnya sensiti;itas mudah tersinggung,

    mudah marah, mudah sedih!, menurunnya kemampuan untuk melaksanakan

    akti;itas dan tugas dalam mengadaptasi masalah.

    c! osial ekonomi

    d! piritual

    3. 2iagnosa keperawatan aspek fisik atau biologis

    18 #et/ak semangan nutrs 9 kurang /ar keutuhan tuuh :/ t/ak

    mam,u /alam memasukkan; men(erna; mengas*rs makanan karna

    "akt*r *l*gs.

    76 " ?tatus nutrisi

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    32/38

    etelah dilakukan inter;ensi keperawatan selama ..&0 jam diharapkan

    pasien dapat ?

    ". -supan nutrisi tidak bermasalah.

    &. -supan makanan dan cairan tidak bermasalah.

    *. Energy tidak bermasalah.

    0. 3erat badan ideal.

    7I " ? Manajemen ketidakteraturan makan eating disorder manajement !

    ". Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan untuk memuat perencanaan

    perawatan jika sesuai.

    &. 2iskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target berat badan,

    jika berat badan pasien tidak sesuai dengan usia bentuk tubuh.

    *. 2iskusikan dengan ahli giAi untuk menentukan asupan kalori setiap hari

    supaya mencapai dan atau mempertahahnkan berat badan sesuai target.

    0. -jarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien.

    '. Kembangkan hubungan suportif dengan paien.

    ). 2orong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan

    dan kenaikan atau pemeliharaan berat badan.

    +. 8unakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan berat

    badan dan untuk meminimalkan berat badan.

    4. 3erikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang

    mendukung peningkatan berat badan.

    28

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    33/38

    *. (elaskan pentingnya tidur selama sakit dan stress fisik

    0. 3antu pasien untuk menghilangkan situasi stress sebelum jam tidurnya

    38 Ink*ntnensa urn "ungs*nal erhuungan /engan keteratasan

    neur*mus(ular ang /tan/a /engan 5aktu ang /,erlukan ke t*let

    meleh 5aktu untuk menahan ,eng*s*ngan la//er /an t/ak mam,u

    meng*ntr*l ,eng*s*ngan.

    76 ? etelah dilakukan inter;ensi keperawatan selama *N&0 jam diharapkan

    pasien mampu?

    ". Kontinensia urin

    &. Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil 3-K!.

    *. Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu.

    0. Mengkosongkan bladde dengan lengkap.

    '. Mampu memprediksi pengeluaran urin.

    7I ? perawatan inkontinensia urin

    ". Monitor eliminasi urin

    &. 3antu klien mengembangkan sensasi keinginan 3-K.

    *. Modifikasi baju dan lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet.

    0. Instruksikan pasien untuk mengkonsumsi air minum sebanyak "'$$

    cc>hari.

    !8

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    34/38

    ". Mengekspresikan kenyamanan

    &. Mengekspresikan kepercayaan diri

    7I ? Konseling seksual

    ". 3antu pasien untuk mengekspresikan perubahan fungsi tubuh termasuk

    organ seksual seiring dengan bertambahnya usia.

    &. 2iskusikan berapa pilihan agar dicapai kenyamanan.

    8 #elemahan m*ltas "sk :/ kerusakan mus(ul*skeletal /an neur*mus(ular

    ang ditandai dengan ?

    ". Perubahan gaya berjalan

    &. 8erak lambat

    *. 8erak menyebabkan tremor

    0. /saha yang kuat untuk perubahan gerak

    76 ? 9e;el mobilitas mobility le;el !

    etelah dilakukan inter;ensi keperawatan selama &N&0 jam diharapkan

    pasien dapat ?

    ". Memposisikan penampilan tubuh

    &. -mbulasi ? berjalan

    *. Menggerakkan otot

    0. Menyambung gerakan>mengkolaborasikan gerakan

    7I ? 9atihan dengan terapi gerakan ENercise Therapy -mbulation !

    ". Konsultasi kepada pemberi terapi fisik mengenai rencana gerakan yang

    sesuai dengan kebutuhan

    &. 2orong untuk bergerak secara bebas namun masih dalam batas yang

    aman

    *. 8unakan alat bantu untuk bergerak, jika tidak kuat untuk berdiri

    mudah goyah>tidak kokoh!

    08 #elelahan :/ k*n/s "sk kurang

    ang ditandai dengan ?

    ". Peningkatan kebutuhan istirahat

    &. 9elah

    *. Penampilan menurun

    76 -cti;ity tolerance

    etelah dilakukan inter;ensi keperawatan selama &N&0 jam diharapkan pasien dapat?

    ". Memonitor usaha bernapas dalam respon akti;itas

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    35/38

    &. Melaporkan akti;itas harian

    *. Memonitor E8 dalam batas normal

    0. Memonitor warna kulit

    7I Energy Management

    ". Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

    &. Tentukan keterbatasan fisik pasien

    *. Tentukan penyebab kelelahan

    0. 3antu pasien untuk jadwal istirahat

    . E;aluasi

    ". -supan nutrisi pasien tidak bermasalah, asupan makanan dan cairan tidak

    bermasalah dan berat badan ideal.

    &. Pasien mampukontinensia urin, merespon dengan cepat keinginan buang air kecil

    bak!, mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara tepat waktu, mampu

    memprediksi pengeluaran urin.

    *. Pasien dapat memposisikan penampilan tubuh, ambulasi ? berjalan, menggerakan

    otot dan mengkolaborasikan gerakan.

    0. Tidak terjadi kerusakan integritas kulit

    BAB I=

    PENUTUP

    !.1. %m,ulan

    Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui

    tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara

    biologis maupun psikologis. Menurut oraganisasi kesehatan dunia 5H6!, lanjut usia

    meliputi?

    o /sia pertengahan middle age! ialah kelompok usia 0' sampai '# tahun.

    o 9anjut usia elderly! antara )$ @ +0 tahun

    o 9anjut usia tua old! antara +' @ #$ tahun

    o /sia sangat tua ;ery old! di atas #$ tahun

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    36/38

    Teori proses menua terdiri dari teori biologis, teori kejiwaan sosial dan teori

    psikologis. Permasalahan yang biasa muncul pada lansia seperti Ketidakberdayaan fisik

    yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain, ketidakpastian ekonomi sehingga

    memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya, dll.

    Proses menua merupakan kombinasi dari bermacam%macam faktor yang saling

    berkaitan. Fungsi masing%masing organ pada usia lanjut menurun secara kualitatif dan

    kuantitatif, dan ini sudah dimulai sejak usia *$ tahun. Telah diuraikan berbagai penyakit

    yang mungkin timbul pada lansia dengan pencegahan dan penatalaksanaannya.

    3agaimana menjaga kebugaran pada lansia dengan olahraga dan pedoman umum giAi

    seimbang. Menjadi tua adalah proses alamiah, tetapi tentu saja setiap orang

    mendambakan untuk tetap sehat di usia tua. Hal ini sesuai dengan slogan Tahun /sia

    9anjut 5H6? do not put years to life but life into years , yang artinya usia panjang

    tidaklah ada artinya bila tidak berguna dan bahagia, mandiri sejauh mungkin dengan

    mempunyai kualitas hidup yang baik.

    Kegiatan -suhan Keperawatan 2asar 3agi 9ansia menurut 2epkes,

    dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan

    pertolongan kepada lanjut usia secara indi;idu maupun kelompok, seperti dirumah >

    lingkungan keluarga, Panti 5erda maupun Puskesmas yang diberikan oleh perawat.

    Tahap%tahap asuhan keperawatan pada lansia dimulai dari proses pengambulan data

    untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang meliputi aspek fisik, psikologis,

    sosial ekonomi dan spiritual. 2iagnosa yang mungkin muncul adalah?

    Ketidak seimbangan nutrisi ? kurang dari kebutuhan tubuh b>d tidak mampu

    dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karna faktor biologis.

    8angguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun

    lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yang ditandai

    dengan penuaan perubahan pola tidur dan cemas.

    Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan keterbatasan neuromuscular

    yang ditandai dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi waktu untuk

    menahan pengosongan bladder dan tidak mampu mengontrol pengosongan.

    Kelemahan mobilitas fisik b>d kerusakan musculoskeletal dan neuromuscular

    !.2. %aran

  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    37/38

    Kelompok lanjut usia memiliki masalah kesehatan, baik dari segi fisik maupun

    dari segi mental. Kerja Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan diharapakan

    bisa berlangsung secara komprehansif dan holictik untuk proses penatalaksanaan klien

    dengan lanjut usia. ehingga lansia dapat menjalani proses menua dengan kualitas

    hidup seoptimal mungkin.

    -dapun saran yang ingin penulis sampaikan pada mahasiswa.

    ". 2alam membuat makalah, kelompok diharapkan dapat menjelaskan asuhan

    keperawatan pada lansia dengan gangguan biologis.

    &. Proses penuaan yang dialami dapat menimbulkan berbagai masalah fisik, psikis dan

    sosial bagi pasien dan keluarga. 6leh karena itu perawat sebaiknya meningkatkan

    pendekatan%pendekatan melalui komunikasi terapeutik, sehingga akan tercipta

    lingkungan yang nyaman dan kerja sama yang baik dalam memberikan asuhan

    keperawatan gerontik.

    *.Perawat sebagai anggota tim kesehatan yang paling banyak berhubungan dengan

    pasien dituntut meningkatkan secara terus menerus dalam hal pemberian informasi

    dan pendidikan kesehatan sesuai dengan latar belakang pasien dan keluarga.

    DA)TAR PU%TA#A

    -goes, -Awar, dkk. &$"$.Penyakit di Usia Tua. (akarta? E8.

    3runner O uddarth. &$$&.Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, Vol. 3. (akarta? E8.

    apernito 9ynda juall. "##4. Buku Saku Diagnosa Keperawatan disi !.-lih 3ahasa

    asmin -sih.(akarta? E8

    . 9ong barbara. "##). Perawatan"edikal Bedah #Suatu Pendekatan Proses$ %nit &'( '( '&.

    -lih bahasa ayasan Ikatan -lumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran 3andung.

    3andung? I-PK

    2epkes :.I. "###.Kesehatan keluarga( Bahagia di %sia Sen)a. (akarta? Medi Media

    http?>>arekareks"0b.blogspot.com>&$"*>$0>askep%lansia%dengan%kondisi%kritis.html

    http?>>healthandnewsdarulmuttain.blogspot.com>&$"&>"&>asuhan%keperawatan%lansia%

    dengan.html

    http://arekareks14b.blogspot.com/2013/04/askep-lansia-dengan-kondisi-kritis.htmlhttp://healthandnewsdarulmuttaqin.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-lansia-dengan.htmlhttp://healthandnewsdarulmuttaqin.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-lansia-dengan.htmlhttp://healthandnewsdarulmuttaqin.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-lansia-dengan.htmlhttp://healthandnewsdarulmuttaqin.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-lansia-dengan.htmlhttp://arekareks14b.blogspot.com/2013/04/askep-lansia-dengan-kondisi-kritis.html
  • 7/23/2019 ASKEP Lansia Gg Biologis

    38/38

    http?>>nursing%community.blogspot.com>&$"*>$0>kelompok%)%askep%pada%lansia%dengan.html

    9ukman dan 7urna 7ingsih. &$"&. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan angguan

    !iste" Muskuloskeletal. (akarta? alemba Medika.

    7ugroho 5ahyudi. &$$4.Keperawatan *erontik + *eriatrik,(akarta? E8

    7ugroho 5ahyudi. "##'.Perawatan %sia -an)ut. (akarta? E8

    Pudjiastuti, ri urini dan 3udi /tomo. &$$*. #isioterapi pada $ansia. (akarta? E8.

    etyabudhi T, Hadiwinoyo. "###. Panduan *erontologi( .in)auan dari Berbagai Aspek.

    (akarta? PT 8ramedia Pustaka /tama

    http://nursing-community.blogspot.com/2013/04/kelompok-6-askep-pada-lansia-dengan.htmlhttp://nursing-community.blogspot.com/2013/04/kelompok-6-askep-pada-lansia-dengan.html