repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view...

152
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan sosial saat ini, menjadi bahasan pokok yang popular bagi kalangan sosiolog di barat, khususnya di amerika serikat. Studi ini mengenai gerakan hak-hak sipil yang merespon ketimpangan sosial atapun kebijakan negara, seperti gerakan mahasiswa, gerakan lingkunagn hidup, gerakan perdamaian, atau pun gerakan perempuan. Kesemuanya membawa akibat lahirnya berbagai macam-macam pendekatan dan teori tentang gerakan sosial. Gerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting dalam sejarah kemajuan bangsa- bangsa. Hampir semua peristiwa besar yang mengubah tatanan, baik itu politik, ekonomi maupun sosial budaya, seringkali muncul berawal dari sebuah gerakan sosial. Gerakan sosial merupakan sebuah upaya untuk melakukan kontrol terhadap pemerintah, bahkan ada juga 1

Transcript of repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view...

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan sosial saat ini, menjadi bahasan pokok yang popular bagi

kalangan sosiolog di barat, khususnya di amerika serikat. Studi ini mengenai

gerakan hak-hak sipil yang merespon ketimpangan sosial atapun kebijakan

negara, seperti gerakan mahasiswa, gerakan lingkunagn hidup, gerakan

perdamaian, atau pun gerakan perempuan. Kesemuanya membawa akibat

lahirnya berbagai macam-macam pendekatan dan teori tentang gerakan

sosial.

Gerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah

fenomena penting dalam sejarah kemajuan bangsa-bangsa. Hampir semua

peristiwa besar yang mengubah tatanan, baik itu politik, ekonomi maupun

sosial budaya, seringkali muncul berawal dari sebuah gerakan sosial.

Gerakan sosial merupakan sebuah upaya untuk melakukan kontrol

terhadap pemerintah, bahkan ada juga yang sampai menjatuhkan sebuah

rezim yang dianggap tidak pro rakyat lagi. Gerakan ini disebut gerakan sosial

karena sifatnya yang berjuang bukan melalui lembaga atau instistusi Negara,

melainkan bergerak diluarnya. Melakukan unjuk rasa dan demontrasi,

menguasasi pemberitaan media, ataupun pendudukan kantor milik Negara.

Menurut Piotr Sztompka, kendala yang sering muncul dari gerakan

sosial adalah sifat dari gerakan sosial, yaitu tindakan kolektifnya diorganisir

1

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

secara tidak terlalu ketat, Sifatnya ini jugalah yang membuat gerakan sosial

sosial sulit mencapai tujuan utama terbentuknya. Selain itu, gerakan sosial

gampang dijadikan permainan politik elite partai politik yang lebih dahulu siap

mengisi pemerintahan ketika sebuah rezim telah jatuh, seperti gerakan

mahasiswa 98 silam, ketika berhasil menjatuhkan rezim orde baru, mereka

justru tidak mengisi pemerintahan. Tapi diisi oleh elite lama yang melihat

kesempatan emas menggantikan rezim soeharto. Meskipun judulnya

berubah dari orde baru ke zaman reformasi.

Ada dua kriteria sebuah perubahan sosial, Pertama, perubahan yang

berasal dari “bawah”, melalui aktivitas yang dilakukan oleh massa rakyat

biasa dengan derajat kebersamaan yang berbeda-beda1. Untuk kriteria

macam ini, gerakan yang muncul setelah adanya kesadaran akan

keterasingan2 dirinya atau merasa hak-haknya digugat oleh kelompok

tertentu, misalkan gerakan buruh yang menduduki pabrik karena persoalan

kontrak yang tidak ditepati oleh pemilik perusahaan. Ketika pemilik pabrik

memenuhi tuntutan buruh, maka aksi itupun akan berangsur redam. Namun,

jika tidak diindahkan oleh pemilik pabrik, gerakan buruh akan semakin tidak

terkendali dan bisa mencapai kerusuhan.

Perubahan lain berasal “dari atas”, melalui aktivitas elite yang

berkuasa (penguasa, pemerintah, manager, administrator, dan lain-lain)

1 Sztompka piotr, sosiologi perubahan sosial 2004,. Jakarta, prenada media hal 3232 Karl marx menggunakan kata aleniasi untuk menjelas kan tentang keterasingan buruh oleh mode

produksi sistem kapitalisme di eropa abad 19. marx menjelaskan ketika para buruh sadar akan keterasingannya maka disitulaha akan muncul kesadaran kelas dan akan mengarah pada perubahan sosial

2

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

mampu memaksakan kehendak anggota masyarakat yang lain3. Kedua,

perubahan mungkin diinginkan oleh agen, dilaksanakan sebagai realisasi

poyek yang mereka rencanakan sebelumnya; perubahan lain mungkin

muncul sebagai efek samping dari tindakan yang tujuannya sama sekali

berlainan.4

Gerakan sosial di Indonesia, hampir dapat ditemukan di media

ataupun disekitar kita. Salah satu organisasi yang banyak muncul di media

saat ini adalah Nasional Demokrat. Organisasi ini dipimpin oleh Surya Paloh,

pria keturunan aceh. Struktur Nasional Demokrat cukup rapi sebagai

organisasi masyarakat. Sehingga hal itu juga dapat membantah pernyataan

dari Piotr Sztompka, yang mengatakan bahwa gerakan sosial adalah

gerakan yang terorganisir secara longgar, tanpa cara terlembaga untuk

menghasilkan perubahan dalam masyarkat mereka5. Setidaknya sejauh ini

dapat terlihat organisasi yang mempertontonkan format organisasi yang

mampu mewadahi para politisi, akademisi, budayawan, serta pengusaha

dalam satu wadah yang terorganisir dan rapi dibawah Surya Paloh sebagi

ketua umum dan Sri Hamengku Buwono X sebagai Dewan Penesehat

Nasional Demokrat.

Kehadiran Nasional Demokrat sebagai organisasi masyarakat (ormas)

bisa dikatakan tepat momentunya. Ketika masyarakat sudah mulai tidak

percaya pada partai politik sebagai penyampai aspirasi, Surya Paloh justru 3 Sztompka piotr, sosiologi perubahan sosial 2004,. Jakarta, prenada media hal 3244 Ibid hal 324

5 Ibid hal 325.

3

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

datang dengan kendaraan ormas dan mengaku siap menjadi alternatif dari

kejenuhan orang terhadap carut marut kondisi perpolitikan bangsa.

Propaganda yang dilakukan oleh Nasional Demokrat selama ini,

masih dominan lewat media massa. Baik itu internet, media cetak, dan

media elekteronik. Media massa merupakan instrument yang sangat kuat

untuk mengartikulasikan, membentuk, dan menyatukan keyakinan,

merumuskan, menyebarkan pesan ideologis, serta membentuk pendapat

umum6. Hampir tiap hari orang dapat meng-update tiap gerak dari Nasional

Demokrat, entah tampil secara tidak sengaja di media, atau mengunjungi

sirus resmi dari Nasional Demokrat sendiri di internet

Ada hal menarik dari kehadiran Nasional Demokrat, yaitu : Pertama,

kehebatan Surya Paloh menjaring anggota dari berbagai kalangan, yang

paling menonjol ketika deklarasi pertama adalah tokoh-tokohnya sebagian

berasal dari partai politik, dan kebanyakan dari mereka adalah tokoh yang

tersingkir di partai masing-masing. Surya paloh dan Sri Sultan Hamengku

Buwono X adalah tokoh yang berasal dari partai golkar. Sebelumnya Surya

Paloh sempat mencalonkan diri menjadi ketua umum partai golkar, namun

dikalahkan secara demokratis oleh saingannya, Aburizal Bakri, dan akhirnya

menginisiasikan membentuk organisasi masyarakat Nasional Demokrat.

Kedua, proses institusionalisasi dari pusat hingga daerah Nasional

Demokrat. Hadirnya Nasional Demokrat di bulan februari 2010 hingga kini,

sudah memiliki jejaring sosial (politik) yang cukup luas, gerakannya yang

6 Ibid, hal 331

4

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

cepat dan massif membuatnya tak luput dari perhatian media. Di tingkatan

pusat, banyak politisi dan akademisi ternama menjadi anggota, sedangkan di

tingkatan daerah Nasional Demokrat berhasil meyakinkan para pejabat

nomor satu lokal. Di Makassar Ilham Arif Sirajuddin masuk menjadi insiator

Nasional Demokrat. Di wilayah akademisi, Guru Besar UIN Prof Dr Qasyim

Mathar, rektor UMI Prof Dr Nazir Hamzah. Dalam menjaring anggota

Nasional Demokrat tidak memberi batasan anggota menurut profesi tertentu,

misalkan HKTI dari Kelompok tani, atau HIPMI yang merupakan wadah para

pengusaha.

Kedatangan Nasional Demokrat yang dimotori oleh Surya Paloh, kini

turut meramaikan perdebatan persoalan kemajuan kebangsaan. Dengan

motto “Restorasi Indonesia”nya, ada banyak tafsiran mengenai orientasi dari

arah gerakan nasional demokrat.

Pola yang dilakukan oleh nasional demokrat, telah memenuhi syarat

sebagai gerakan sosial dengan melihat aksi-aksi sosial yang dilakukan tim

Nasional Demokrat jika di pandang dari luar. Kelihatan Nasional Demokrat

ingin memperlihatkan diri sebagai ormas yang peka dengan masalah-

masalah sosial. Pola yang sebenarnya yang hampir tidak pernah dilakukan

oleh partai politik di indonesia pasca reformasi, kecuali dekat dengan

momentum pemilu, baru partai poltik berusaha merapat ke masyarakat.

Selain itu, Nasional Demokrat aktif melakukan agenda sosialiasi

tentang organisasi Nasional Demokrat, tujuan kelahirannya, dan posisi

5

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

eksistensi organisasi. Kedatangan pengurus ke daerah selain merekrut

anggota juga menawarkan sebuah nilai baru buat pengembangan bangsa

dengan mengusung ‘Restorasi Indonesia’ sebagai tema gerakan itu.

Istilah ”restorasi” indonesia sebagai tema yang diusung Nasional

Demokrat menunjukkan kedalaman pertimbangan ketika memilih dan

memilah istilah. Itu semacam semantik dalam politik, bila disejajarkan

dengan istilah revolusi yang berkonotasi keras atau reformasi yang justru tak

tentu arah. restorasi juga berkesan inspiratif dan historik, sebagaimana

berhasil dilakukan jepang pada era meiji7.

Secara teoritis, gerakan ini masuk kedalam gerakan sosial yang

berorientasi norma adalah tindakan yang memobilisasi atas nama keyakinan

umum (ideologi bersama) yang memimpikan penataan ulang norma.

Gerakan berorientasi nilai adalah tindakan kolektif yang dimobilisasi atas

nama keyakinan umum yang menginginkan penataan ulang nilai (Neil

Smelser:1980).

Propaganda yang terus-menerus yang dilakukan pada individu atau

kelompok, berakhir akan melahirkan radikalisasi pemikiran dan mengarah

pada gerakan dan perubahan sosial.

Nasional Demokrat sampai saat ini menampilkan 2 pola varian gerak,

yaitu, pertama, di level sosial. Contohnya, Nasional Demokrat membentuk

tim Badan Rescue (BR) Nasional Demokrat yang bergerak cepat membantu

masyarakat yang sedang tertimpa bencana alam. Pada bencana alam

7 http:///suaramerdeka/Nasional Demokrat%20new/Arah-Pendulum-Nasional Demokrat.htm

6

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Wasior, Nasional Demokrat mengirim 2 tim BR Nasional Demokrat, yaitu Tim

relawan BR dan tim medis BR. Ditambah dengan pengaktivan kembali

puskesmas Wondiboi, Kecamatan Wasior Selatan, Teluk Wondama, Papua

Barat. Kedua, di level politik. Nasional Demokrat mampu merekrut tokoh

politik nasional dan lokal. Pada deklarasi pertama, Surya Paloh bersama Sri

Sultan Hemengkubuwono X yang merupakan politisi nasional mampu

merekrut tokoh politisi nasional lainnya, semisal Khofifah Indar Parawansa

(Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1999-2004).

Untuk Wilayah Sulawesi Selatan, Ilham Arif Sirajuddin terpilih sebagai

Ketua Umum Nasional Demokrat Sulawesi Selatan. Ia juga merangkap

sebagai Walikota Makassar sekaligus terpilih sebagai Ketua DPD partai

Demokrat. Menilai Ilham Arif tidak bisa dengan cara sepotong-sepotong,

membaca gerak Ilham Arif harus berdasarkan ketiga-tiganya, karena pilihan

politiknya pasti sesuai dengan konfigurasi politik internal partai dan

ormasnya.

Banyak juga tokoh politik lainnya yang masuk sebagai anggota

nasional demokrat. Seperti. Aziz Kahar Muzakkar (Anggota DPD RI),

Budiman Sudjatmiko, M.Sc, M. Phil (anggota DPR-RI Jawa Tengah VIII),

Drs. Akbar Faizal, M.Si (anggota DPR-RI Sulawesi-Selatan II), dan lain-

lainnya. Makanya, agak sulit menerka kedepannya arah Nasional Demokrat,

butuh analisa yang serius dan seksama.

7

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Telaah analisis kehadiran Ormas ini menarik untuk dicermati dalam

rangka untuk melihat sejauhmana konstelasi dan kepentingan politik terkait

kecenderungan arah peta politik nasional kedepan, serta sejauhmana latar

belakang berdirinya ormas ini dalam upaya mempengaruhi persepsi

masyarakat terkait dengan situasi dan kondisi aktual yang sedang

berkembang ditengah hegemoni kekuasaan koalisi partai politik yang tengah

berkuasa.

Dari pemaparan diatas, membuat penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai gerakan Nasional Demokrat dalam perpektif politik.

Untuk menjawab orientasi Nasional Demokrat ke depannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu apa orientasi dari

gerakan Nasional Demokrat?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

untuk :

1. Mengetahui orientasi dari gerakan Nasional Demokrat

2. Memberikan gambaran jejaring sosial (politik) dan proses institusionalisasi

Nasional Demokrat

3. Mengatahui prospek kedepan Nasional Demokrat.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

8

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Kegunaan penelitian ini terbagi atas dua manfaat, yaitu:

1. Manfaat akademik

a) Sebagai tambahan literatur atau bahan kajian dalam studi ilmu politik

b) Sebagai bahan informasi ilmiah bagi peneliti-peneliti lain

2. Manfaat praktis

a) Sebagai salah satu bahan untuk melihat model gerakan organisasi

masyarakat (ormas)

b) Sebagai masukan bagi para pelaku politik lokal sampai nasional.

BAB II

9

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Konsep Orientasi

Defenisi orientasi adalah kecenderungan atau arah gerak. Dalam

politik, konsep tentang orientasi banyak berhubungan dengan budaya politik,

sebagaimana Austin Ranney menyebutkan defenisi budaya politik adalah

sebuah pola orientasi terhadap objek-objek politik8. Adapun tentang rumusan

tipe-tipe orientasi politik dengan mengikuti rumusan Parson dan Shils, yaitu9:

1. Orientasi kognitif : berisikan kesadaran, pengetahuan, dan kepercayaan

pada politik, peranan dan segala kewajiban, serta input dan output-nya.

2. Orientasi afektif : berisikan emosi-emosi dan perasaan terhadap sistem

politik, objek, peranannya, para aktor, dan penampilannya.

3. Orientasi evaluaif : keputusan dan pendapat tentang objek-objek politik

secara tipikal melibatkan kombinasi standar nilai dan kriteria dengan

informasi dan perasaan.

Selanjutnya, objek orientasi politik meliputi keterlibatan seseorang terhadap:

1. Pada sistem: sebagai suatu keseluruhan dan temasuk berbagai perasaan

tertentu seperti patriotisme dan alienasi, kognisi evaluasi suatu bangsa;

2. Pada pribadi sebagai aktor politik: isi dan kualitas, norma-norma

kewajiban politik seseorang serta isi dan kualitas kemampuan diri setiap

orang vis a vis sistem politik.

8 Gatara Said, Sosiologi Politik :Konsep Dan Dinamika Perkembangnnya, 2007,Pustaka Setia, Bandung. Hal-237

9 Ibid,hal-242

10

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Ada pula pandangan terhadap objek orientasi politik yang diuraikan

diatas. Rusadi Kantaprawita misalnya, dengan redaksi yang berbeda namun

subtansinya sama menjelaskan bahwa objek orientasi politik meliputi

keterlibatan seseorang terhadap:

1. Sistem politik secara keseluruhan yang mliputi intensitas pengetahuan,

ungkapan perasaan yang ditandai oleh apresiasi terhadap sejarah,

ukuran lingkup lokasi, persoalan kekuatan, karakteristik konstitusional

negara atau sistem politiknya.

2. Proses input yang meliputi intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang

proses penyaluran segala tuntutan yang diajukan atau yang diorganisasi

oleh masyarakat, termasuk prakarsa untuk menerjemahkan atau

mengovensi tuntutan tersebut sehingga menjadi kebijaksanaan yang

otentif sifatnya. Dengan demikian menurutnya, proses input antara lain

meliputi pula pengamatan atas partai politik, kelompok kepentingan, dan

alat komunikasi massa yang nyata-nyata berpengaruh dalam kehidupan

politik sebagai alat penampung berbagai tuntutan.

3. Proses output yang berkenan dengan fungsi pembuatan

aturan/perundang-undangan oleh badan legislatif, fungsi pelaksanaan

aturan oleh eksekutif dan fungsi peradilan.

Diri sendiri yakni yang dipersoalkan adalah apakah yang menjadi

hak, kekuasaan, dan kewajiban. Apakah yang bersangkutan dapat

11

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

memasuki lingkungan orang atau kelompok yang mempunyai pengaruh

bahkan bagaimana caranya untuk mengingatkan pengaruhnya sendiri.

Meskipun demikian, ada komponen-komponen utama yang

diberikan Rosembum dalam melihat budaya politik sebagai orientasi yang

mengarah pada elemen politik. Komponen-komponen tersebut antara lain

1. Orientasi terhadap pemerintahan

a. Orientasi terhadap rezim, yaitu bagaimana kelompok mengevaluasi

dan merespon terhadap lembaga-lembaga pemerintah, simbol-simbol

dan norma-norma.

b. Orientasi terhadap input dan output pemerintah, yaitu bagaimana

kelompok merespon terhadap permintaan terhadap permintaan

kebijakan publik (input) dan kebijakan yang dibuat pemertintah

(output). Hal ini meliputi inventarisasi terhadap pengetahuan kelompok

terhadap bagaimana proses dapat berjalan, apa permintaan kelompok

terhadap pemerintah, serta bagaimana kelompok percaya terhadap

kebijakan yang dibuat pemerintah.

2. Orientasi terhadap sistem politik

a. Identifikasi politik

Meliputi unit-unit politik, seperti bangsa, negara, kota, wilayah, area,

geografi.

b. Kepercayaan politik

12

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Sejauh mana kelompok dapat bekerjasama atau mempunyai sikap

toleransi dalam bekerjasama dengan pihak lain dalam kehidupan

berbangsa.

c. Aturan main

Sejauhmana kelompok mempunyai konsepsi tentang peraturan-

peraturan yang harus diikuti dalam kehidupan berbangsa.

3. Orientasi terhadap aktivitas politik

Orientasi terhadap aktivitas politik yang perlu diperhatikan adalah:

a. Kompetensi politik (kekuasaan)

Berapa sering dan apa yang mendorong kelompok berpartisipasi

dalam kehidupan berbangsa. Perebutan kekuasaan merupakan salah

satu faktor yang mendorong manusia untuk terlibat untuk

berpartisipasi politik di tingkatan lokal maupun nasional, namun dalam

mengapresiasikan hasrat tersebut, kecenderungan mencari atau

membuat wadah menjadi suatu keharusan. Wadah tersebut bisa

berupa partai politik atau organisasi non politik (ormas).

b. Manfaat politik

Perasaan yang menunjukkan kegiatan politik kelompok yang

mempunyai dampak terhadap proses politik. Hal ini berkaitan dengan

keyakinan bahwa perubahan politik adalah mungkin dan dapat

menyelesaikan/menyempurnakan perubahan bangsa. Biasanya

13

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

penilaian dapat dilihat dari barometer apakah mereka mempunyai

kepedulian terhadap manfaat politik.

B. Gerakan Sosial

Dalam dinamika sosial, gerakan sebuah kelompok atau komunitas

yang melakukan konvoi, pemogokan, atau unjuk rasa yang didasari oleh satu

kekecewaan atau ketertindasan yang disebabkan oleh pemerintah, misalnya

unjuk rasa oleh mahasiswa di depan kampus mereka membawa spanduk

dan berorasi tentang kenaikan BBM, gerakan para ibu-ibu yang bekerja di

pabrik dengan melakukan mogok kerja, atau LSM yang melakukan seminar

tantang kerusakan lingkungan. Dari contoh tersebut dapat dikatakan itulah

gerakan sosial.

Gerakan sosial adalah salah satu pencipta dari perubahan sosial.

Ada banyak perubahan dari suatu bangsa yang berasal dari gerakan sosial.

Hal terkecil misalnya gerakan penolakan UU BHP, dengan adanya gerakan

sosial pemerintah memperhatikan berbagai aspek sosial dalam

mengeluarkan sebuah undang-undang. Masyarakat akan selalu melakukan

respon terhadap kebijakan pemerintah dengan sifat positif ataupun negatif.

Dari semua elemen negara, rakyat berada pada posisi yang lemah

dan marginal. Dibandingkan dengan pemerintah, partai politik, dan swasta.

Kelompok ini yang menjadi dominan menggerakkan perubahan kancah

perpolitikan suatu negeri padahal jumlah mereka sedikit dibandingkan rakyat.

14

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Untuk mengekspresikan kondisi persaan rakyat, salah satu jalannya adalah

sebuah gerakan sosial yang dirancang sebelumnya.

B.1. Konsep Gerakan Sosial

Menurut kamus besar Indonesia, gerakan sosial adalah tindakan

atau agitasi terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyrakat yang

disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau

sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga

masyarakat yang ada10

Antony Giddens menyatakan gerakan sosial sebagai upaya kolektif

untuk mengejar kepentingan bersama, gerakan mencapai tujuan bersama

atau gerakan bersama melalui tindakan kolektif (action collective) di luar

ruang lingkup lemabaga-lembaga yang mapan11. Sedangkan Mansoer Fakih

menyatakan bahwa gerakan sosial dapat diaertikan sebagai kelompok yang

terorganisir secara tidak ketat dalam rangka tujuan sosial terutama dalam

usaha merubah struktur maupun nilai sosial12.

Piotr Sztompka mendefenisikan gerakan sosial secara mendalam,

dengan melihat komponen-komponen dari gerakan sosial.

10 http://globalisasi.wordpress.com/2006/07/10/gerakan sosial : kajian teoritis, hal. 3-411 Fadillah putra, dkk, gerakan sosial, konsep, strategi, actor, hambatan dan tantangan gerakan sosial

diindonesia, malang: plaCID’s dan avveros press, 2006 halaman 1  12 [4] Mansoer fakih, tiada transformasi tanpa gerakan sosial dalam Zaiyardan Ubir, radikalisme kaum

terpinggir : studi tentang ideologi, isu, strategi dan dampak gerakan, Yogyakarta, insist press, 2002, halaman Xxvii 

15

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Komponen- Komponen dari gerakan sosial yaitu 13:

1. Kolektivitas orang yang bertindak sama.

2. Tujuan bersama tindakannya adalah perubahan tertentu dalam

masyarakat mereka yang ditetapkan partisispan menurut cara yang

sama.

3. Kolektivitasnya relatif tersebar namun lebih rendah derajatnya dari pada

organisasi formal.

4. Tindakannya mempunyai derajat spontanitas relatif tinggi namun tak

terlembaga dalam bentuk formal dan bentuknya tak konvensioanal.

Jadi menurut Sztompka, gerakan sosial adalah tindakan kolektif

yang diorganisir secara longgar, tanpa cara terlembaga untuk menghasilkan

perubahan dalam masayarakat mereka14.

Secara formal gerakan sosial didefinisikan sebagai suatu kolektivitas

yang melakukan kegiatan dengan kadar kesinambungan tertentu untuk

menunjang atau menolak perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau

kelompok yang mencakup kolektivitas itu sendiri (Turner dan Killan (1972)).

Dengan defenisi tersebut, sebuah gerakan sosial dapat dirumuskan sebagai

sejumlah besar orang yang bertindak bersama atas nama sejumlah tujuan

atau gagasan. Biasanya, gerakan ini melibatkan cara-cara yang tidak

terlembagakan, seperti pawai, demonstrasi, protes, untuk mendukung atau

menentang suatu perubahan sosial. Gerakan sosial melibatkan sejumlah

13 Sztompka Piotr, Sosiologi Perubahan Sosial 2004, Jakarta, Prenada Media hal 32514 Ibid

16

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

orang yang cukup banyak dan biasanya berlanjut untuk rentang waktu yang

cukup panjang. Dengan demikian, bisa diidealkan bahwa gerakan sosial

sesungguhnya berangkat dari kesadaran sekelompok orang atas

kepentingannya.15

Berikut merupakan ciri-ciri gerakan sosial :

1. Gerakan sosial bukanlah sebuah ekspresi sosial yang bersifat istimewa.

Gerakan-gerakan tersebut ada kaitannya dengan kerangka nilai dari

masyarakat dimana masyarakat ini sendiri pada hakekatnya digerakkan

oleh perjuangan untuk mendapatkan kebebasan, kesetaraan dan

keadilan sosial.

2. Gerakan-gerakan sosial merupakan agen historis dan menunjukkan

fungsinya sebagai agen historis lewat aksi-aksi perubahan sosial yang

berusaha menciptakan kerangka nilai-nilai baru dalam masyarakat

3. Struktur gerakan sosial dalam sejarah mengikuti sebuah jalur dialektis

yang terus-menerus berusaha mewujudkan kebebasan dan keadilan, dan

bukannya menuju ke sebuah takdir revolusi kelas yang telah tertentu dan

baru yang akan mejadi tujuan akhir dari sejarah seperti yang dianut oleh

Marx dan para pengikutnya.

4. Terdapat agen-agen dan aktor yang menjalankan fungsi sebagai agen

historis dan melakukan aksi-aksi sosial, dengan kata lain terdapat

individu-individu atau kelompok kecil individu yang akan menjalankan

15 Bowo, esai “Partai Politik Dan Gerakan Sosial”. 20 april 2009

17

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

proses mengarah perubahan-perubahan ke arah yang diinginkan dalam

tubuh kerangka nilai masyarakat.

Dalam hal tipe gerakan sosial Timur Mahardika (2000) menjelaskan

tipe gerakan menjadi 2 kelompok, yaitu gerakan yang muncul secara

spontan, dan gerakan yang terorganisir. Tipe gerakan yang spontan, sifatnya

longgar dan kurang terorganisir. Bentuk gerakannya biasanya bentuk kritik

yang langsung diaplikasikan sebagai bentuk luapan emosi gerakannya cepat

ketika isu bergulir. Jumlah massanya juga banyak tergantung kadar dan

bobot isu, namun lemahnya massa tidak terkontrol karena kurang

teroganisir.

Kategori Tipe 1 Tipe 2

Bentuk/sifat Spontan/ emosional,

tidak teroganisir

Terencana/

kalkulasi/

teroganisir

Tujuan Mempertahankan

/memperbaiki/ bukan

perubahan

mendasar

Mengubah secara

mendasar/dengan

analisis sosial

Pada pola yang kedua, gerakannya lebih rasional ketimbang

gerakan yang spontan. Bentuk gerakan telah menggunakan orgasnisasi dan

memanfaatkan instrumen demokrasi yang ada, seperti parlemen, pers, atau

18

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

institusi non-pemerintah dalam mengedepankan persoalan yang ada16.

Jumlah massa dalam gerakan ini relatif sedikit dibandingkan tipe yang

pertama, namun massa dalam gerakan terorganisir adalah massa yang lebih

ideologis. Pembagian dua tipe diatas dilihat dari sifat dan tujuan gerakan.

Dalam  pendekatan fungsionalisme struktural melihat gerakan sosial,

menekankan bahwa gerakan sosial muncul dari terganggunya

keseimbangan sistem sosial. Hal ini muncul dari subtansi teori

fungsionalisme struktural yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran biologis

yaitu menganggap masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri dari

organ-organ yang saling ketergantungan, ketergantungan tersebut

merupakan hasil atau konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat

bertahan hidup. Ketika sistem sosial tersebut berjalan tidak seimbang maka

akan muncul sebuah ketimpangan sosial. Berangkat dari rasa ketimpangan

ini berefek pada munculnya sebuah gerakan sosial. 

Pendekatan structural adalah konsep pertama yang relatif sering

digunakan oleh para akademisi studi gerakan sosial dalam menjelaskan

fenomena gerakan sosial. Konsep ini begitu popular, bukan karena struktural

yang menjadi pembendaharaan kata dalam ilmu politik, tetapi karena istilah

ini telah berkembang menjadi eponymous school, seperti structural

fungsionalisme, structural dan pasca structural17.

16 Timur Mahardika, Gerakan Massa: mengupayakan demokrasi dan keadilan secara damai, 2000, Yogyakarta,Lapera Pustaka,

17 William outhwaite, kamus lengkap pemikiran sosial edisi ke -2, Jakarta , kencana prenada media group, 2008, hal-784

19

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Dalam fungsionalisme structural, istilah struktural dan fungsional

tidak selalu perlu dihubungkan, kia dapat memperlajari struktur masyarakat

tanpa perlu mengetahui fungsinya, begitu juga sebaliknya. Fungsionalisme

masyarakat (societal fungsionalism), sebagai salah satu pendekatan paling

dominan digunakan para fungsionalis struktural. Perhatian utama dari

fungsionalisme kemasyarakatan ini adalah struktur sosial dan institusi

masyarakat secara luas, hubungannya dan pengaruh terhadap anggota

masyarakat.

Ada dua penjelasan tentang kemunculan dari suatu gerakan sosial.

Pertama, Munculnya gerakan sosial bisa terjadi akibat citra penguasa, publik

dapat mengetahui segala gerak-gerik penguasa melalui media massa. Ada

dua proses pembentukannya. Pertama, hubungan antara proses framing18

dan suatu pemikiran tentang perubahan politik objektif yang memfasilitasi

kemunculan gerakan sosial. Perubahan politik tertentu mendorong mobilissi

tidak hanya melalui pengharuh objektif yang diakibatkan oleh perubahan

relasi kekuasaan tetapi juga oleh seting dalam pergerakan proses framing

yang selanjutnya menggerogoti legitimasi sistem.

Kedua, suatu gerakan sosial juga bisa muncul karena kaitan

resiprokal antara proses framing dan mobilisasi. Proses framing secara jelas

mendorong mobilisasi ketika orang-orang berupaya mengorganisasi dan

18 Merujuk pada defenisi David Snow, proses framing diartikan sebagai upaya-upaya strategis secara sadar oleh kelompok-kelompok orang untuk membentuk pemahaman bersama tentang dunia dan diri mereka sendiri yang mengabsahakn dan mendorong aksi kolektif. Dalam kasus gerakan sosial, isu ketidakadilan merupakan bingkai yang paling sering digunakn untuk mendefenisikan kondisi yang dialami dan dihadapi oleh partisipan gerakan.

20

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

bertindak pada basis kesadaran yang berkembang tentang ketidak absahan

dan kerentann sitem. Pada saat yang sama, potensi bagi proses framing

yang kritis dikondisikan oleh akses orang kepada berbagai struktur

mobuilisasi. Dan hal ini akan lebih mungkin terjadi dalam kondisi organisasi

yang kuat daripada kondisi organisasi yng lemah. Dengan kata lain, proses

framing tidak akan terjadi dalam kondisi ketiadaan organisasi, karena

ketiadaan struktur mobilisasi hampir pasti akan mencegah penyebaran

framing ke jumlah minimal yamng diperlukan untuk basis tindakan kolektif

(Suharko, 2006).

Ketiga, Gerakan sosial yang terjadi didasari atas kenginan dari

masyarakat yang sadar atau dari pergolakan elite. Pertama, perubahan yang

berasal dari “bawah”, melalui aktivitas yang dilakukan oleh massa rakyat

biasa dengan derajat kebersamaan yang berbeda-beda19. Perubahan lain

mungkin berasal “dari atas”, melalui aktivitas elite yang berkuasa (pengausa,

pemerintah, manager, administrator, dan laim-lain) mampu memaksakan

kehendak anggota masyarakat yang lain.20

Adapun berikut merupakan Sebab-Sebab Munculnya Gerakan Sosial:

1. Teori deprivasi

Teori Deprivasi relatif dikembangkan oleh Stouffer (1949),menurut konsep

ini seseorang merasa kecewa karena adanya kesenjangan antara

harapan dan kenyataan. Deprivasi relatif semakin mengalami peningkatan

19 Sztompka piotr, sosiologi perubahan sosial 2004,. Jakarta, prenada media hal 32320 Ibid, hal 324

21

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

pada kebanyakan negara terbelakang seperti orang miskin beranggapan

penyakit dan kemiskinan tidak diperlukan. Mereka lebih mendambakan

kebutuhan materi, sehingga timbullah suatu kesenjangan antara harapan

dan kenyataan.Teori ini memang masuk akal tapi tidak dapat dibuktikan

kebenarannya. Karena perasaan memang mudah diduga, namun sulit

untuk diukur, contohnya, seorang gelandangan yang menginginkan hidup

di apartemen yang mewah. Maka muncullah sikap kecewa dalam dirinya

karena ia sadar harapan yang ia mimpikan tidak akan menjadi kenyataan.

Teori ini mengatakan bahwa gerakan sosial muncul karena sebagian

orang dalam masyarakat mederita deprivasi (kekurangan, kehilangan,

penderitaan). Mereka tidak menikmati kesejahteraan. Deprivasi yang

paling umum adalah deprivasi ekonomi. Teori ini juga adalah sejenis

varian sosial psikologis dari teori tekanan. Tekanan yang dimaksud bukan

diakibatkan faktor structural, tetapi berasal dari kondisi perasaan yang

subjektif, orang merasa relative gagal menggapai harapannya. Kebutuhan

yang terpenuhi tidak sesuai yang diharapkan. Perbaikan kondisi ekonomi

dan politik, yang membesarkan harapan bagi beberapa kelompok akan

mudah memunculkan gerakan sosial apabila realitas tampak  tidak sesuai

harapan. Ketidakpuasan dan frustasi akan bermunculan dan

menyebabkan gerakan sosial.Dalam hal mengekspresikan rasa

ketertindasan, individu kemudian saling mengidentifikasi persaan masing-

masing dan menemukan satu tujuan, dengan satu atau beragam masalah

22

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

dan terbentuklah sebuah perkumpulan guna menuntut keadilan dengan

merubah sesuatu nilai atau struktur, akhirnya perkumpulan tersebut

mengarah pada gerakan sosial

2. Mass-Society Teory (William Kornhauser)

Menurut teori ini gerakan sosial muncul karena dibentuk oleh orang-orang

yang merasa secara sosial terisolasi dan secara personal tidak merasa

bermakna dalam masa yang besar, masyarakat yang kompleks. William

Kornhauser berpendapat bahwa tatanan sosial adalah faktor penting.

Jumlah terbesar orang untuk gerakan massa berada di segmen-segmen

masyarakat yang memiliki hubungan paling sedikit untuk perubahan

sosial.

Dalam Buku William Kornhauser (the politic of Mass Society) mengacu

pada berbagai macam bahan-dari teori klasik analisis politik kontemporer

sosiologis, studi sejarah dan intuisi, survei opini publik, dan data

diterbitkan dan dipublikasikan lainnya. Kornhauser menjelaskan fenomena

politik sebagai salah satu faktor munculnya gerakan sosial. Ia memeriksa

kaitan untuk komunisme dan fasisme di berbagai negara dalam kaitannya

dengan tingkat urbanisasi dan industrialisasi , pekerjaan, dan bunuh diri

dan pembunuhan di antara fenomena lain. Irving Louis Horowit

mengidentifikasi buku Kornhausers sebagai karya besar dari tradisi besar

dalam sosiologi politik di pertengahan abad kedua puluh. Kornhauser

menunjukkan bahwa sistem demokrasi modern memiliki kerentanan

23

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

berbeda untuk gerakan massa. Dia merinci dan mengidentifikasi faktor-

faktor yang cenderung untuk menambah atau mengurangi kerentanan-

paling tidak kesehatan dan kekuatan elit. William Kornhauser

mengungkapkan petunjuk baru untuk asal-usul dan sifat gerakan politik

massa. Politik Masyarakat massa (mass society) dianggap analisis yang

paling lengkap dari pendekatan sosiologis terhadap masyarakat massa

dalam masyarakat industri maju, dimana terjadi perasaan terisolasi

personal dalam sebuah tatanan sosial politik yang mampu menciptakan

sebuah gerakan sosial. William Kornhauser juga merasa bahwa

demokrasi membawa dalam diri mereka potensi gerakan massa dan

bahwa kekuatan elit merupakan variabel penting dalam menentukan

apakah sebuah gerakan massa untuk menjadi sukses politik dan sosial.21

B.2. Fungsi Gerakan Sosial

Dapat dilihat dari referensi sejarah betapa banyaknya perubahan

sosial (politik) yang terjadi akibat gerakan sosial, ada beberapa yang berhasil

seperti revolusi Kuba yang dimotori oleh Fidel Castro dan Che Guevara, dan

ada juga yang tidak mencapai tujuan awalnya tapi tetap mempengaruhi

kebijakan penguasa, seperti banyaknya pemeberontakan yang berlangsung

pada tahun 1900 sampai 1930-an di Indonesia pra kemerdekaan yang

memaksa pemerintah Hindia-Belanda untuk mengeluarkan kebijakan

mengadakan volksraad22. Inilah fungsi utama atau yang manifest dari 21 http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.powells.com/biblio/74-

9781412807722-022 Volksraad adalah majelis perwakilan di masa hindia belanda yang memperbolehkan pribumi masuk

kesitu sebagai anggota legislati.

24

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

gerakan-gerakan sosial. Saat gerakan sosial tumbuh, fungsi-fungsi sekunder

atau laten dapat dilihat sebagai berikut:

1. Gerakan Sosial memberikan sumbangsih ke dalam pembentukan opini

publik dengan memberikan diskusi-diskusi masalah sosial dan politik dan

melalui penggabungan sejumlah gagasan-gagasan gerakan kedalam

opini publik yang dominan.

2. Gerakan Sosial memberikan pelatihan para pemimpin yang akan

menjadi bagian dari elit politik dan mungkin meningkatkan posisinya

menjadi negarawan penting. Gerakan-gerakan buruh sosialis dan

kemerdekaan nasional menghasilkan banyak pemimpin yang sekarang

memimpin negaranya.

3. Gerakan sosial dapat menjadi penyeimbang dari pemerintah agar tidak

melahirkan kebijakan yang menyimpang dari kondisi sosial masyarakat

tertentu. Gerakan sosial bisa saja membuat kebijakan pemerintah yang

dikeluarkan dicabut kembali jika ada penyimpangan pada tatana

implementasinya.

Dengan melihat rincian gerakan sosial di atas, maka tidak menutup

kemungkinan sebuah gerakan sosial juga mengandung gerakan politik. Ada

beberapa jenis gerakan sosial yang memang mengarahkan pada perubahan

sturktural negara, misalkan penjatuhan sebuah rezim melalui mekanisme

paksaan (revolusi) ataupun dengan cara demokratis; sebuah gerakan sosial

yang kemudian membentuk partai dan mengikuti pemilu. Dengan begitu

25

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

sebenarnya hubungan antara gerakan sosial dan gerakan politik, beberapa

sisi sangat dekat.

C. Gerakan Politik

Gerakan politik adalah sebuah gerakan yang berorentasi untuk

sebuah perubahan struktur negara dan pemerintahan. Berbeda dengan

gerakan sosial yang hanya berorentasi perubahan nilai saja. Gerakan politik

biasanya berbareng bergerak bersamaan dengan gerakan sosial. Hal itu

terjadi ketika gerakan sosial diarahkan pada perubahan struktur negara dan

pemerintahan. Adapun varian-varian gerakan politik.

1. Gerakan reformasi

Gerakan sosial yang berbeda menurut bidang perubahan yang diinginkan.

Ada yang terbatas tujuannya; hanya untuk mengubah aspek tertentu

kehidupan masyarakat tanpa menyentuh inti strukur institusinya, gerakan

yang hanya menginginkan perubahan di dalam ketimbang perubahan

masyarakat sebagai keseluruhan. Contohnya gerakan pro dan anti UU

pornografi dan pornoaksi, gerakan perlindungan flora dan fauna yang

hampir punah.

2. Gerakan radikal

Gerakan lain mengupayakan perubahan yang lebih mendalam dan

menyentuh landasan organisasi sosial. Karena lndasan sentral (strategis)

institusi yeng mereka serang, maka, bila efektif, perubahan akan meluas

melampaui target semula dan akan mengahasilkan transformasi

26

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

masyarakatnya ketimbang perubahan di dalam masyarakat itu semata.

Contohnya gerakan Anti Apartheif di Afrika Selatan dan gerakan

pembebasan di negara kolonial.

3. Gerakan revolusioner

Dalam kasus extrem, bila perubahan yang didingnkan meliputi selua spek

struktur sosial (politik, ekonomi, dan kultural) dan ditujukan untuk

mencapai transformasi total masyarakat ke arah ‘masyarakat alternatif’

atau utopia sosial yang dicitakan sebelumnya, Contohnya perjuangan

kemerdekaan nasional, gerakan fasis, dan komunis.

4. Grakan progresif

Gerakan sosial yang berbeda dalam kualitas perubahan tang didinginkan.

Ada gerakan yang menekankan pada inovasi, berjuang untuk

memperkenalkan institusi baru, hukum baru, bentuk kehidupan baru, dan

keyakinan baru. Singkatnya, gerakan ingin membentuk masyarakat

kedalam satu pola yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Orientasi

gerakan ini adalah masa depan. Perubahan diarahkan ke masa depan

dan menekankan pada sesuatu pada yang baru. Contohnya gerakan

republik, soisalis, dan gerakan wanita.

5. Gerakan logika instrumental

27

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Gerakan yang berbeda dalam strategi yang melandasi atau logika

tindakan mereka. Ada yang mengikuti logika instrumental; gerakan ini

berjuang untuk mendapatkan kekuasaan politik dan dengan kekuatan

politik itu memaksakan perubahan yang diingnkan dalam peraturan

hukum, institusi, dan organisasi masyarakat. Tujuan utama mereka adalah

kontrol politik. Bila berhasil, gerakan seperti itu, gerakan itu berubah

menjadi kelompok penekan atau partai politik, masuk ke parlemn dan

pemerintahan. Contohnya Partai Hijau di Jerman dan gerakan solidaritas

di Polandia.. gerakan ini mengikuti logika perasaan yang berjuang untuk

menegakkan identitas, untuk mendapatkan pengakuan nilai-nilai mereka

atau pandangan hidup mereka, untuk mencapai otonomi mereka,

persamaan hak, emansispasi politik, dan kultural bagi anggotanya atau

untuk mendapatkan dukungan lebih banyak.

6. Gerakan elitis

Gerakan elitis, merupakan upaya yang dilancarkan oleh kalangan elite,

yang ditujukan dengan maksud memperkuat posisi mereka, atau

meningkatkan kualitas posisi mereka. Elite yang kuantitas sedikit (bila

dilihat dari struktur sosial, membuat kekuatan gerakan elite tidak

ditentukan oleh kuantitas massa. Sebagaimana gerakan rakyat,

melainkan manuver, trik politik, atau dengan menggunakan teknik-teknik

lobi. Teknik mengandalkan kapasitas dan sumber daya yang besar, sebab

dalam upaya ini berbagai cara akan dilakukan. Pilihan teknik tersebut.

28

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Selain cerminan dari jumlah massa juga nerupakan dari watak elite

sendiri. Yang sangat dikhawatirkan menonjolkan ciri gerakan rakyat,

padahal sesungguhnya merupakan siasat elite untuk bisa mendesakkan

kepentingn mereka sendiri.

D. Jaringan Sosial

Secara etimologi, pengertian dari jaringan dapat dijelaskan dengan

berbagai cara. Jaringn yang dimaksud disini adalah yang berasal dari kata

network. Jika dipisah terdapat kata net dan work. Penekanannya bukan

terletak pada jaring, melainkan sebagai kerja (work) dalam hubungan antar

simpul-simpul jaringan (net). berdasarkan hal tersebut, menurut Lawang

(2004: 50-51) dimengerti sebagai 23:

1. Ada ikatan antar simpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan

dengan media (hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat dengan

kepercayaan. Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang mengikat

kedua belah pihak.

2. Ada kerja antar simpul (orang atau kelompok) yang melalui media

hubungan sosial menjadi satu kerja sama, bukan kerja bersama-sama.

3. Seperti halnya sebuah jaring (yang tidak putus) kerja yang terjalin antar

simpul itu pasti kuat menahan beban bersama.

4. Dalam kerja jaring itu ada ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri sendiri.

Malah kalau satu simpul saja putus, maka keseluruhan jaring itu tidak

bisa berfungsi lagi, sampai simpul itu diperbaiki. Semua simpul menjadi

23 Damsar, pengantar sosial ekonomi, jakarta kencana, 2009, hal. 157-158

29

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

satu kesatuan dan ikatan yang kuat. Dalam hal ini, analogi tidak

seluruhnya tepat terutama kalau orang yang membentuk jaring itu hanya

dua saja.

5. Media dan simpul tidak dapat dipisahkan, atau antara orang-orang dan

hubungannya tidak dapat dipisahkan.

6. Ikatan atau pengikat (simpul) adalah norma yang mengatur dan menjaga

bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan.

Sedangkan sosial dimengerti sebagai sesuatu yang dikaitkan atau

dihubungkan dengan orang lain atau menunjuk pada makna subjektif yang

mempertimbangkan prilaku atau tindakan orang lain yang berkaitan dengan

pemaknaan tersebut.

Dengan melihat kategori diatas, jejaring sosial atau jaringan sosial

adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang

umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih

tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain.

Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan

ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan

adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan

antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan

bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga

hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara

30

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan

seorang individu dalam mencapai tujuannya24.

Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah

peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut

dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep

ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan

simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.

Jaringan sosial merupakan hubungan-hubungan yang tercipta antar

banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok

dengan kelompok lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam

bentuk yang formal maupun informal. Hubungan sosial adalah cerminan dari

kerjasama dan koordinasi antar warga yang didasari oleh ikatan sosial yang

aktif dan bersifat resiprosikal (Ibrahim, 2002: 67).

George, Ritzer-Goodman J Daungleas (2004: 383) mengatakan

bahwa satu ciri khas teori jaringan adalah pemusatan perhatiannya pada

struktur mikro hingga makro. Artinya, bagi teori jaringan, aktor (pelaku)

mungkin saja individu tetapi mungkin pula kelompok, perusahaan dan

masyarakat.

Salah satu ciri khas teori jaringan adalah pemusatan perhatian pada

struktur mikro hingga makro. Artinya bahwa bagi teori jaringan, aktor dapat

saja terjadi pada individu, kelompok maupun masyarakat (Barker, 1990).

Konteks ini menunjukkan bahwa hubungan dapat saja terjadi di tingkat

24 http: wikipedia/jejaring sosial.co.id

31

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

struktur sosial skala luas maupun tingkat yang lebih miskroskopik.

Granoveter (1985) melukiskan hubungan di tingkat mikro itu seperti tindakan

yang melekat dalam hubungan pribadi konkret dan dalam struktur (jaringan)

itu. Hubungan ini berlandaskan gagasan bahwa setiap aktor (individu atau

kolektivitas) mempunyai akses berbeda terhadap sumber daya yang bernilai

(kekayaan, kekuasaan, informasi dan sebagainya). Akibatnya adalah bahwa

sistem yang terstruktur cenderung terstratifikasi, sehingga komponen

tertentu akan tergantung pada komponen yang lain.

Menurut Wellman (1993) bahwa perspektif jaringan yang ditulis oleh

banyak ahli dalam jurnal jaringan sosial telah memperlihatkan pemikiran

yang bersandar pada sekumpulan prinsip yang berkaitan logis dengan

pendekatan sebagai berikut25 :

1. Ikatan antara aktor biasanya adalah simetris baik dalam kadar maupun

intensitasnya. Aktor saling memasok dengan sesuatu yang berbeda dan

mereka berbuat demikian dengan intesitas yang makin besar atau makin

kecil.

2. Ikatan antara individu harus dianalisa dalam konteks struktur jaringan

lebih luas.

3. Terstrukturnya ikatan sosial menimbulkan berbagai jenis jaringan non

acak. Disatu pihak, jaringan adalah transitif (transitive) dengan

pemisahlah bahwa bila ada ikatan antara A dan B dan C, ada

kemungkinan ada ikatan tersendiri dengan A dan C. Akibatnya adalah

25 Damsar, pengantar sosial ekonomi, jakarta kencana, 2009, hal. 159-160

32

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

bahwa lebih besar kemungkinan adanya jaringan yang meliputi A, B, dan

C. Dilain pihak, ada keterbatasan tentang berapa banyak hubungan yang

dapat muncul dan seberapa kuatnya hubungan itu dapat terjadi, sehingga

ada kemungkinan terbentuknya kelompok-kelompok jaringan dengan

batas tertentu, yang saling terpisah satu sama lain.

4. Adanya kelompok jaringan menyebabkan terciptanya hubungan silang

antar kelompok jaringan maupun antara individu.

5. Ada ikatan simetris antara unsur-unsur didalam sebuah sistem jaringan

dengan akibat bahwa sumber daya yang terbatas akan terdistribusi

secara tak merata.

6. Distribusi yang timpang akan bergabung untuk mendapatkan sumber

daya yang terbatas itu dengan bekerjasama, sedangkan kelompok lain

bersaing dan memperbutkannya.

D.1. Tingkatan jaringan

Jaringan sosial dapat dilihat dengan tiga tingkatan, yaitu jaringan

mikro, jaringan meso, dan jaringan makro.

1. Jaringan mikro

Manusia hakekatnya selalu memiliki keinginan berkomunikasi dengan

sesamanya, hal tersebut meruakan konsekuensi manusia sebagai

mahluk sosial. Interaksi antar individu dengan individu dikenal dengan

jaringan mikro.

33

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Jaringan yang terjalin antar individu ini memiliki nilai posistif karena

dapat mengisi kekurangan masing-masing. Sebagai perekat jaringn

sosial antar individu memberikan tatanan dan makna pad kehidupan

sosial. Jaringan sosial pada tingkat mikro dapat memudahkan antara

satu pihak dengan pihak lainnya.

2. Jaring meso

Jaringan sosial yang terbangun pada tingkatan jaringan meso adalah

tingkatan kelompok, berbeda dengan jaringn mikro yang melihat jaringan

antara individu. Hubungan yang terbangun para aktor dengan dan atau

di dalam kelompok sehingga terbentuk suatu ikatan maka dapat disebut

sebagai jaringan sosial pada tingkat meso. Bentuk jaringan meso

contohnya ikatan alumni sekolah SMA, paguyuban (ikatan keluarga

berdasarkan etnis atau marga), ikatan profesi (misalkan Ikatan Dokter

Indonesia (IDI).

Fungsi perekat dari tatanan meso jaringan dapat dipahami melalui

kelompok sebagai satu entitas yang objektif memberikan tatanan dana

makna kehidupan sosial. Melalui tatanan yang diberikan tersebut,

individu direkat kedalam kelompok.

3. Jaringan makro

Jaringnan makro merupakan ikatan yang terbangun dari beberapa

kelompok. Kelompok atau ikatan yang sudah ada sebelumnya

34

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

melakukan interaksi dengan kelompok lain, dari hasil interkasi tersebut

terbentuklah sebuah jaringan atau kelompok baru yang volumenya lebih

besar dari sebelumnya. Dengan demikian jaringan makro dapat berupa

ikatan antara institusi atau organisasi, bahkan bisa pula negara. Contoh

dari jaringan makro adalah KNPI, forum rektor indonesia, atau ASEAN.

D.2. Tipe-tipe Jaringan Sosial

Jaringan sosial ditinjau dari tujuan hubungan sosial yang membentuk

jaringan-jaringan. Dari sisi ini jaringan sosial dapat di bedakan dalam tiga

jenis yaitu :

1. Jaringan interest (kepentingan),

Jaringan ini terbentuk dari hubungan-hubungan sosial yanng bermuatan

kepentingan. Hubungan sosial yang bermakna pada tujuan-tujuan

tertentu atau khusus yang ingin dicapai oleh para pelaku, sehingga

tindakan dan interaksi juga dievaluasi berdasarkan tujuan rasionalnya

tadi. Pertukaran yang terjadi dalam jaringan juga diatur oleh

kepentingan-kepentingan pelaku didalamnya. Kecenderungan pelaku

untuk memanipulasi hubungan-hubungan sosial yang dimilikinya demi

pencapaian tujuan sangat besar.

2. Jaringan power

Hubungan-hubungan sosial yang membentuk jaringan bermuatan power.

Power merupakan suatu kemampuan seseorang atau unit sosial untuk

mempengaruhi perilaku dan pengambil keputusan orang atu unit sosial

35

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

lainnya melalui pengendalian (Adams: 1977 dalam Agusanto, 2007).

Konfigurasi-konfigurasi saling keterhubungan antar pelaku di dalamnya

sengaja atau diatur. Ketika pencapaian tujuan yang telah ditargetkan

dengan bantuan tindakan kolektif, dan konfigurasi saling keterhubungan

permanen antar pelakunya, maka jaringan power juga telah terbentuk.

Unit-unit sosialnya merupakan bentukan yang direncanakan atau

distrukturkan secara sengaja oleh power. Pusat power pada jaringan ini

selalu mengevaluasi kinerja unit-unit sosialnya dan memulai kembali

strukturnya untuk meningkatkan efisiensinya. Setiap anggota yang

terhubung di jaringan ini tidak terjadi secara sukarela dan kesadaran

untuk memenuhi kewajiban masing-masing tanpa mengharap insentif.

Sangat diperlukan adanya penghargaan bahkan ganjaran (reward and

punish) yang terstruktur secara formal guna mendorong timbulnya

kerelaan dengan peraturan-peraturan dan perintah-perintah oleh pusat-

pusat power mereka.

3. Jaringan sentiment (emosi)

Jaringan ini terbentuk atas dasar hubungan-hubungan sosial yang

bermuatan emosi. Hubungan sosial itu sendiri sebenarnya menjadi

tujuan tindakan sosial misalnya percintaan, pertemanan atau hubungan

kerabat, dan sejenisnya. Struktur sosial yang terbentuk dari hubungan-

hubungan emosi pada umumnya lebih mantap atau permanen. Mengacu

pada kata emosi yang didalamnya juga mengandung unsur menyukai

36

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

atau tidak menyukai, sehingga dalam jaringan ini terdapat saling suka

atau tidak suka antar pelaku. Kemudian muncullah norma-norma dan

nilai-nilai akibat dari adanya kewajiban saling kontrol yang relatif kuat

diantara para pelaku menjaga keberlangsungan hubungan-hubungan

sosial emosional yang terdapat dalam jaringan ini. Tipe jaringan ini

dengan segala kecenderungan-kecenderungan hubungan emosional

didamnya dapat menghasilkan rasa solidaritas.

Ketiga tipe jaringan sosial ini dalam kehidupan nyata sering kali

berpotongan. Pertemuan-pertemuan tersebut membangkitkan suatu

ketegangan bagi pelaku yang bersangkuatan karena logika situasional atau

struktur sosial dari masing-masing tipe jaringan berbeda atau belum sesuai

satu sama lain. Oleh karena itu, sering kali terlihat kontradiksi antara

tindakan-tindakan dengan sikap yang pelaku wujudkan.

E. Perspektif Politik

Dalam mengenal ilmu politik, ada dua pokok yang menjadi fondasi

dari ilmu politik, yaitu ruang lingkup dan konsep-konsep ilmu politik. Pada

ruang lingkup politik ada empat hal yang berkenan dengan ilmu politik,

yaitu26;

1. Teori Poltik; meliputi dasar-dasar teoritis ilmu politik.

2. Sejarah perkembangan ide-ide politik

26 Budiardjo, Miriam : Dasar-dasar ilmu politik . 1977 Gramedia Pustaka Utama, Bandung hal- 40

37

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

3. Lembaga-lembaga politik; meliputi undang-undang Dasar, pemerintah

Nasional, pemerintah local dan daerah, fungsi ekonomi dan sosial dari

pemerintah dan perbandingan lembaga-lembaga politik.

4. Partai-partai, golongan (groups),dan pendapatan umum; meliputi

partai-partai politik, Golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi,

partisipasi warga Negara dalam pemerintah dan administrasi dan

pendapatan umum.

5. Hubungan Internasional; meliputi politik internasional, organisasi-

organisasi dan administrasi internasional serta, hukum Internasional.

Dari ruang lingkup di atas, hal yang relevan dalam penulisan skripsi ini

adalah golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi karena penulisan skripisi ini

mengenai organisasi masyarakat. Dalam sistem politik Indonesia golongan-

golongan dan asosiasi-asosiasi berada pada posisi sebagai input dengan

memberikan pengaruh dalam proses output kebijakan.

Golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi diantaranya berbentuk

organisasi Kemasyarakatan. Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi

yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warganegara Republik Indonesia

secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperanserta dalam

pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.27

27 http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_massa

38

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Untuk konsep ilmu politik ada lima hal yang berkenan dengan ilmu

politik, yaitu:

1. Negara (state). Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah

yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh

rakyatnya.

2. Kekuasaan (power). Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau

suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau

kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelakunya.

3. Pengambilan keputusan (decision making). Pengambilan keputusan

adalah membuat pilihan diantara beberapa alternative sedangkan

istilah pngambilan keputusan menunjukkan pada proses yang terjadi

sampai keputusan itu tercapai.

4. Kebijakan (policy). Kebijakan umum adalah kumpulan keputusan yang

diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha

memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu.

5. Pembagian (distribution). Pembagian adalah pembagian dan

penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat, yang ditekankan bahwa

pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik.

Dalam hal organisasi masyarakat, perannya dapat berorientasi pada

kekuasaan. Kekuasaan merupakan konsep politik yang paling banyak

dibahas, bahkan kekuasaan dianggap identik dengan politik. Harold D.

Laswell dan A. Kaplan dalam Power and Society: “Ilmu politik mempelajari

39

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

pembentukan dan pembagian kekuasaan”. Menurut W. A. Robson, ilmu

politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat yang bersifat hakiki, dasar,

proses-proses, ruang lingkup, hasil-hasil. Sedangkan Harold menjelaskan

ilmu politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan28.

Timbal balik antara organisasi masyarakat (golongan-golongan) dan

kekeuasaan itu secara niscaya dapat dikatakan agar proses politik tidak

berjalan sekehendaknya, melainkan   atas   dasar   pertimbangan-

pertimbangan masyarakat baik yang berposisi selaku subjek politik maupun

objek politik.

F. Kerangka Pemikiran

Melihat konsep di atas penelitian ini akan melihat gerakan yang

dilakukan oleh Nasional Demokrat, dengan memperhatikan lingkungn sosial

dan politik sebagai faktor external dari Nasional Demokrat, kemudian

mengamati proses internal Nasional Demokrat, yaitu proses rekruitmen,

institusionalisasi, dan jejaring sosialnya, setelah mendapatkan data tentang

itu, dari situ akan dilihat apakah Nasional Demokrat sebagai ormas mesuk

kategori gerakan sosial atau gerakan politik, atau bahkan masuk dalam

kategori keduanya.

Penelitian ini akan melihat begaimana bentuk jejaring sosial yang

membentuk organisasi nasional demokrat. Dari jejaring ini tentunya

menentukan pula modal sosial yang dimiliki Nasional Demokrat dalam

mempengaruhi pemerintahan yang ada.

28 Budiardjo, Miriam : Dasar-dasar ilmu politik . 1977 Gramedia Pustaka Utama, Bandung hal- 34

40

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

G. Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran

41

NASIONAL DEMOKRAT

Orientasi gerakan

Lingkungan Politik

Lingkungan Sosial

rekruitmen

institusionalisasi

Jejaring sosial

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

BAB III

METODE PENELITIAN

Pembahasan ini akan menjelaskan bebrapa aspek, yakni : lokasi

penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kota Makassar, Provinsi Sulawesi

Selatan. Dengan pertimbangan di wilayah Indonesia Timur, Makassar yang

menjadi tampat deklarasi pertama Nasional Demokrat. Hal inilah yang

menjadi pertimbangan utama dari penulis, sehingga memfokuskan penelitian

di wilayah tersebut. Untuk lokasi yang lebih spesifik, berupa kecamatan atau

kelurahan, akan disesuaikan den ditentukan pada saat penulis sudah berada

di lokasi penelitian.

B. Tipe Dan Dasar Penelitian

Tipe penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analisis untuk

memenuhi tujuan dan kerangka pikir diatas. Penelitian deskriptif

dimaksudkan untuk menggambarkan atau mendiskripsikan sejumlah

variabel-variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang sedang

diteliti. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

yang dimaksudkan disini adalah penelitian yang menghasilkan data deskriftif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. Dasar dari penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif , dimana

42

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

penulis ingin ingin melakukan penelitian secara mendalam kepada para

informan untuk mendapatkan sebuah fakta yang relevan.

C. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini ada 2 yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer didapatkan dari lapangan menggunakan teknik

wawancara. Dalam pelaksanaan teknik penulis mengumpulkan data melalui

komunikasi langsung dari beberapa informan. Sedangkan data sekunder

adalah data yang didapatkan dari buku, esai, makalah dan tulisan lainnya

yang berkaitan dengan hal penelitian ini. Selain itu, peneliti juga

memanfaatkan fasilitas internet untuk mendapatkan data, karena di internet

kit dapat menemukan data yang aktual.

1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui studi lapangan dengan menggunakan

teknik wawancara. Dalam pelaksanaannya, peneliti mengumpulkan data

melalui komunikasi langsung dengan para informan. Informan yang

dimaksud disini adalah orang-orang yang berhubungan dekat dengan

kandidat. Informan yang akan penulis wawancarai pada saat penelitian

yaitu terdiri dari :

a. Tiga orang Pengurus inti Nasional Demokrat Provinsi Sulawesi

Selatan, yaitu Baharuddin Hafid, Mohc. Zakri DJ, S.Hi, dan Hardiansyah.

Mereka merupakan Pengurus Harian Nasional Demokrat Sulawesi

Selatan.

43

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

b. Satu orang Deklarator Nasional Demokrat Provinsi Sulawesi

Selatan, yaitu Prof. Dr. Armin. M.Si. Beliau berlatar sebagai

pengajar di Jurusan Politik Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin.

c. Satu orang Pakar sosilogi politik, yaitu Dr. Saifullah Cangara. M.Si.

Beliau merupakan Pakar Sosiologi Politik Universitas Hasanuddin

Jurusan Sosiologi.

Adapun alasan peneliti memilih orang-orang tersebut sebagai informan

karena orang-orang tersebut yang dianggap paham dan mengetahui

dengan jelas masalah yang akan diteliti.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data diperoleh dari studi kepustakaan dengan

membaca buku, literatur-literatur, serta informasi tertulis lainnya yang

berkenaan dengan masalah yang diteliti. Data sekunder dimaksudkan

sebagai data-data penunjang untuk melengkapi penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode yang dijadikan

acuan untuk mengumpulkan data, yaitu sebagai berikut :

1. Wawancara Mendalam

Dalam wawancara ini, penulis secara langsung berkomunikasi dengan

key informan terpilih yang dianggap paham dengan apa yang akan

diteliti, yaitu mengenai gerakan Nasional Demokrat ditinjau dari

44

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

perspektif politik.. Pencarian data dengan wawancara dilakukan dengan

mendatangi sekertariat Nasional Demokrat Sulawesi Selatan, wawncara

mendalam dilakukan terhadap beberapa tokoh yang dianggap

mempunyai informasi mengenai orientasi gerakan Nasional Demokrat

ditinjau dari perspektif politik.

2. Study Pustaka

Penulis memperoleh pengetahuan baik tentang teori maupun data-data

dengan membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti, dan tak lupa pula membaca literatur lain yang berhubungan erat

dengan judul yang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Data dan informasi yang telah dikumpulkan dari informankan diolah dan

dianalisa secara kualitatif dengan melihat gerakan Nasional Demokrat.

Analisa ini bertujuan agar temuan-temuan dari kasus-kasus yang tejadi

dilokasi penelitian dapat dikasi lebih mendalam dan fenomena yang ada

dapat digambarkan secara terperinci. Sehingga apa yang menjadi

pertanyaan dalam penelitian akan terjawab dengan maksimal.

Analisa merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam

kegiatan penelitian, termasuk bila diinginkan generalisasi atau untuk

memperoleh kesimpulan yang tegas dari hasil penelitian yang dilakukan.

Penelitian ini merupakan deskriptif analisis yaitu untuk menggambarkan atau

mendiskripsikan sejumlah variabel-variabel yang berkenaan dengan masalah

45

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

dan unit yang sedang diteliti. Dengan menggunakan teknik analisis data

kualitatif menurut Miles dan Hubermen terdiri atas tiga alur kegiatan, yaitu29

yang pertama reduksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari cacatan-cacatan tertulis di

lapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan

mengatur sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.

Metode kedua yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sajian data

dimana suatu susunan informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian

dapat dilakukan. Dengan melihat sajian data, penulis dapat lebih memahami

berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu

pada analisis atau pun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut.

Sajian data yang baik dan jelas sistematikanya akan banyak membantu.

Sajian data dapat meliputi deskripsi, matriks, gambar/skema, dan tabel.

Kesemuanya itu dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya

mudah dilihat dan dimengerti dalam bentuk yang lebih baik. Metode terakhir

adalah penarikan kesimpulan pada tahap ini, penulis seringkali membuat

kesimpulan pada saat pencarian data. Kesimpulan tidak hanya diproduksi

satu kali, akan tetapi berkali-kali selama masa penelitian berlangsung.

Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan

29 Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Penerbit Alfabeta.

46

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah

sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian

berlangsung.

Proses analisis data secara keseluruhan dimulai dengan menggelar

seluruh data mentah yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara,

pengamatan dan yang ditulis dalam catatan lapangan dan dokumentasi.

Data tersebut kemudian dibaca, dipelajari, ditelaah, kemidian direduksi atau

dipilah sesuai dengan kategori-kategori tertentu (tema atau topik) sehingga

mendapatkan gambaran yang jelas. Selanjutnya mengabstraksikan data

tersebut dengan berpegang pada keaslian data. Hasil abstraksi kemudian

dianalisa berdasarkan kerangka pemikiran, konsep-konsep atau teori-teori

yang digunakan kemudian dideskripsikan, setelah itu baru diinterpretasikan.

47

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat

Cita-cita proklamator bangsa indonesia telah secara jelas memberikan

gambaran kepada masyarakat tentang sebuah konsep kebangsaan yang

sangat ideal. Konsep itu adalah bagaimana memberikan kemerdekaan yang

seutuhnya bagi rakyat bangsa ini. Deskripsinya jelas dari cita-cita itu adalah

terciptanya masyarakat adil dan makmur. Rakyat melihat cita-cita itu belum

sepenuhnya diimplementasikan dan untuk itulah mengapa Nasional

Demokrat (Nasional Demokrat) lahir30.

Nasional Demokrat adalah sebuah ormas yang terbentuk tanggal 1

februari 2010 di Istora Senayan Jakarta, Dengan alasan menyikapi

perkembangan kondisi bangsa dan negara akhir-akhir ini, beberapa tokoh

nasional bersekutu mendeklarasikan terbentuknya organisasi massa

Nasional Demokrat. Organisasi ini digagas oleh Surya Paloh dan Sri Sultan

HB XI beserta dengan beberapa tokoh nasional lainnya.

Tokoh-tokoh nasional lain yang juga turut mendeklarasikan ormas ini

adalah Anis Baswedan, Syafii Maarif, Khofifah Indarparawansa, Siswono

Yudohusodo, Ferry Mursyidan Baldan, Syamsul Mua’rif, Didiek J. Rachbini,

Budiman Sujatmiko, Patrice Rio Capella, Akbar Faisal dan Enggar Tyasto

Lukito sebagai sebagai pendiri utama.30 Surya paloh ed. Dalam pengantar: Nasional Demokrat sejati. (Pustaka ma’ca makkarang. Makassar.

2010). Hal-x

48

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Deklarasi Nasional Demokrat Di Sulawesi Selatan adalah hari Senin

22 Februari 2010 di kota makassar. Khususnya di Sulawesi Selatan, para

deklarator didominasi oleh akademisi, di antaranya para Guru besar yang

menjadi deklarator antara lain, Rektor Universitas Muslim Indonesia Prof Dr

Natsir Hamzah, Prof Dr Qasim Mathar MA, Prof Dr Aswanto, Drs Alwi

Rachman MA, dan Prof Dr Tahir Kasnawi.

Surya Paloh menyebutkan, Indonesia memerlukan sebuah pergulatan

yang lebih besar untuk mengangkat pemahaman citra, kebanggaan, harkat,

dan martabat sebagai bangsa. Nadsem mencita-citakan Indonesia menjadi

bangsa yang berdaulat di bidang politik, bangsa yang mampu berdiri sendiri

di bidang ekonomi serta berkepribadian

Pandangan Nasional Demokrat menolak demokrasi yang hanya

menghasilkan rutinitas sirkulasi, kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang

berkualitas dan layak diteladani. Nasional Demokrat menolak demokrasi

tanpa orientasi pada publik, menolak demokrasi yang sekadar menjadi

proyek reformasi tanpa arti, mencita-citakan demokrasi Indonesia yang

matang yang menjadi tempat persandingan keberagaman dengan kesatuan,

dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan, dan kebebasan

dengan kesejahteraan. Organisasi ini juga mencita-citakan sebuah

demokrasi berbasis warga negara yang kuat yang terpanggil untuk merebut

masa depan yang gemilang dengan keringat dan tangan sendiri. Nasional

Demokrat juga adalah gerakan perubahan yang berikhtiar menggalang

49

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

seluruh warga negara dari beragam lapisan dan golongan untuk merestorasi

Indonesia.31.

B. Landasan Visi Dan Misi Nasional Demokrat

1. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan hak setiap manusia.

a. Berdaulat di bidang politik – dalam bentuk suatu pemerintahan

nasional yang efektif, demokratik, desentralistik dan konstitusional;

Bagi rakyat, berdaulat di bidang politik, berarti demokrasi dengan

partisipasi yang subtansial dan perlindungan atas hak asasi manusia.

b. Berdikari di bidang ekonomi adalah kemandirian ekonomi nasional,

pemerataan-keadilan dan pertumbuhan-kemakmuran; Bagi rakyat,

berdikari di bidang ekonomi berarti kesempatan kerja yang

bermartabat, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.

c. Berkepribadian di bidang budaya (kearifan lokal, karakter nasional,

kemajuan ilmu pengetahuan, kesetaraan gender, dan kecintaan akan

ekologi yang berkelanjutan); bagi rakyat kepribadian di bidang

budaya, berarti pluralisme, kebebasan ekspresi, penghargaan

terhadap budaya lokal; dan kelestarian ekologi.

2. Kebersamaan dalam keberagaman dan keberagaman dalam

kebersamaan, wujud persatuan nasional dengan semboyan bhineka

tunggal ika tan hana dharma mangrwa yang berasaskan Pancasila.

3. Persatuan nasional dengan dasar solidaritas dan kesetaraan merupakan

energi kolektif yang sinergis, modal dasar bagi kekuatan nasional dalam

31 www.nasional-demokrat.com

50

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

keutuhan sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa untuk

mencapai Manusia Indonesia yang Merdeka Seutuhnya.

4. Negara, bangsa dan rakyat yang merdeka adalah keniscayaan sejarah,

sebuah pekerjaan yang never ending proses. Indonesia bukan sekedar

karunia (gabe), sebuah tugas (aufgabe) sejarah yang harus terus

menerus mengalami perubahan dan pembaruan.

5. Maka proses ke-Indonesia-an saat ini membutuhkan gerakan restorasi,

yang dialogis, positif, kreatif, inovatif, produktif dan kritis. Gerakan

Restorasi yang dimaksud dibangun di atas tiga landasan, yaitu:

1. Politik Solidaritas

2. Ekonomi Emansipatif dan Partisipatif

3. Budaya Gotong Royong.

Pada deklarasi Nasional Demokrat di Istora Gelora Bung Karno,

Senayan, 1 Februari 2010, ke-45 deklarator memberikan mandat kepada

Surya Paloh untuk membentuk kepengurusan.

C. Platform Nasional Demokrat

1. Kekuatan Nasional

a. “Nilai” – kearifan, kemanusiaan, spirit pembebasan, kemerdekaan, pluralitas,

nasionalisme, budaya dan cita-cita nasional, yang tertuang dalam

Pancasila, yang merupakan dasar negara;

51

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

b. “Diri” – manusia (jumlah penduduk), kekayaan alam, sejarah dan

kebudayaan – sebagai karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, yang tiada

bernilai;

c. “Posisi” – letak strategis Indonesia – diantara dua benua dan diantara

dua samudera, dan posisi di bibir pasifik, yang merupakan pasar yang

diperebutkan dunia.

d. “Kemerosotan nilai” (“erosi nilai”): “erosi spiritualitas”

(fundamentalisme, dst); defisit kemanusiaan (kekerasan,

ekonomisme, dst); defisit kebangsaan (krisis pluralisme, krisis

integrasi nasional, dst).

e. “Kemiskinan” – krisis keadilan; krisis SDM; krisis produksi dan

lingkungan (“kerusakan alam”) – negara tidak mampu menjalankan

perintah konstitusi.

f. “Globalisasi” – krisis budaya, krisis kedaulatan, ketergantungan –

Perubahan geopolitik, geoekonomi, geopertahanan global, dan makin

kompetitifnya kawasan Asia Pasifik, pergeseran kekuatan adi daya,

“hegemoni” (termasuk hegemoni dalam iptek), ancaman menjadi

negara “boneka” atau sekedar menjadi pasar, dst.

g. “Lingkungan” – krisis air bersih, banjir, perubahan iklim, pemanasan global.

52

Page 53: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

2. Manifesto Nasional Demokrat

Reformasi telah dan tengah mengantar Indonesia sebagai negara

demokrasi. Tetapi, kami menolak demokrasi yang hanya sekedar

merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan kesejahteraan

umum. Kami menolak demokrasi yang hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi

kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani.

Kami menolak demokrasi tanpa orientasi pada publik. Kami menolak

demokrasi yang sekadar menjadi proyek reformasi tanpa arti.

Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang, yang

menjadi tempat persandingan keberagaman dengan kesatuan, dinamika

dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan, dan kebebasan dengan

kesejahteraan. Kami mencita-citakan sebuah demokrasi berbasis warga

negara yang kuat, yang terpanggil untuk merebut masa depan yang

gemilang, dengan keringat dan tangan sendiri. Maka, pada hari ini kami

berketetapan hati menggalang sebuah gerakan bernama:

NASIONAL DEMOKRAT: RESTORASI INDONESIA

Nasional Demokrat adalah gerakan perubahan yang berikhtiar

menggalang seluruh warga negara dari beragam lapisan dan golongan untuk

merestorasi Indonesia. Nasional Demokrat tidak hanya bertumpu dan

berpusat di Jakarta, melainkan gerakan perubahan yang titik-titik sumbunya

terpencar di seluruh penjuru Indonesia.

53

Page 54: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

BAB V

PEMBAHASAN

Ada empat variabel yang menjadi tolak ukur untuk menemukan

orientasi gerakan Nasional Demokrat, yaitu lingkungan sosial politik Nasional

Demokrat, pola rekruitmen Nasional Demokrat, jaringan sosial Nasional

Demokrat, dan institusionalisasi Nasional Demokrat. Keempat variable

tersebut merupakan tinjauan untuk menemukan orientasi gerakan Nasional

Demokrat ditinjau dari perspektif politik.

A. Lingkungan Sosial-Politik Sebagai Elemen External Orientasi Nasional Demokrat

Pada sub-bab ini akan menjelaskan fakta-fakta external dari Nasional

Demokrat yang menjadi faktor dan momentum munculnya ormas Nasional

Demokrat, karena kelahiran Nasional Demokrat tentunya mempunyai kondisi

external yang mempengaruhi internal ormas Nasional Demokrat. Selain itu,

berjalannya ormas Nasional Demokrat sampai saat ini, juga tetap melakukan

reflexi fakta sosial politik indonesia. dalam sub-bab ini akan menjelaskan dua

faktor, yaitu lingkungan politik dan lingkungan sosial yang mempengaruhi

gerak Nasional Demokrat sebagai ormas.

Sebelum Nasional Demokrat muncul sebagai ormas, ada beberapa

fakta politik yang penulis cermati karena turut mempengaruhi dari lahirnya

Nasional Demokrat hingga berjalannya kepengurusan struktur organisasi.

Di tingkat nasional, era perpolitikan yang ada masih merupakan era

kemenangan Partai Demokrat yang telah menjadi partai yang mampu

54

Page 55: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

mendominasi Indonesia, terbukti dengan memenangkan pemilu sekaligus

figurnya, yakni Susilo Bambang Yudoyono (SBY), terpilih menjadi presiden

RI dua priode.

Partai Demokrat di tahun 2009 hingga 2010 sempat mendapat

guncangan dari publik. Hal itu terkait kasus Skandal Century, yang membuat

partai demokrat dianggap ikut terlibat dengan isu dana talangan dari bank

Century mengalir masuk ke kas Tim Kampanye partai Demokrat dalam

Pemilu Pilihan Presiden. Seiring dengan pemberitaan media mengenai

masalah ini, citra partai ini pun merosot.

Pada pemilu sebelumnya, Partai Demokrat adalah partai yang

membuat sensasi di tahun 2004 yang mampu menjadi partai baru yang

memiliki suara terbanyak dan mampu memenangkan Pilihan Presiden

(pilpres) 2004, kemenangan itu diraih kembali pada pilpres 2009 dengan

mengususng tokoh yang sama yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hubungan SBY dengan mitra koalisinya selama tahun 2010 ini

merupakan lanjutan dari format koalisi sebelumnya, SBY masih

mengandalkan politik pencitraan berbasis retorika verbal dalam membangun

legitimasi verbal dari rakyat, dan mengedapankan kompromi politik berbasis

politik transaksional dan barter politik untuk memperkuat basis legitimasi

horisontal dari parlemen dan partai-partai32.

Dalam pemerintahan SBY tahun 2009, hampir semua partai besar

menjadi koalisi (mitra) dalam pemerintahan SBY. Namun hal itu terkecuali

32 Yuda, Hanta AR Update Indonesia. Volume V. Edisi Januari 2011. The Indonesian Institute.

55

Page 56: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

salah satu partai besar yang memilih menjadi oposisi adalah Partai

Demokrat Indonesia-Perjuangan (PDI-P). Sedangkan Partai Golkar dalam

pola gerak politiknya lebih memilih menjadi koalisi dalam pemerintahan SBY.

Ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakri juga sempat menjadi ketua harian

institusi Koalisi sejumlah Parpol mendukung SBY dengan nama Sekretariat

Gabungan (Setgab) Koalisi Parpol pendukung Pemerintahan SBY. Wadah ini

dibentuk di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor,

Pemerintahan dan oposisi sama-sama memiliki pegangan untuk

melakukan tawar menawar dalam situasi politik. Pemerintahan Susilo

Bambang Yudhoyono-Boediono memiliki reshuffle untuk mengancam partai

lain, sedangkan kelompok oposisi mewacanakan pemakzulan untuk

melawannya. Siklus politik yang model seperti ini saja yang selalu nampak,

mengutamakan perebutan kekuasaan dan mengenyampingkan kebijakan

yang pro pada rakyat.

Kecenderungan kurangnya nalar kritis partai disebabkan karena

model politik transaksional. Pola hubungan transaksional tersebut di dalam

koalisi semakin menguat disebabkan partai-partai besar tersandera oleh

perkara hukum. P-Demokrat sejak awal pemerintahan SBY-Boediono

tersandera kasus century. Partai Keadilan Sejahtra (PKS) yang juga mitra

koalisi pemerintahan tersandera kasus Misbakhum. PDI-P sang oposisi

tersangkut kasus hukum juga karena sejumlah politisi PDI-P menjadi

tersangka kasus cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior BI

56

Page 57: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Miranda Gultom. Partai golkar pun juga turut tersandera kasus mafia

perpajakan Gayus Tambunan yang membawa-bawa nama Abirizal Bakri

yang kini menjaba sebagai ketua umum P-Golkar. Kasus hukum masing-

masing partai inilah yang membuat partai memilih bungkam satu- persatu.

Ibaratnya pencuri menegur pencuri adalah melanggar etika pencuri.

Kondisi perpolitikan indonesia di atas merupakan latar berdirinya

Organisasi Masyarakat Nasional Demokrat. Kaitannya dengan organisasi

masyarakat, setiap menusia memilki sikap dasar berkumpul dan berserikat

melalui jalur formal ataupun non formal. Formal dimisalkan keluarga, partai

poltik dan organisasi masyarakat (ormas), sedangkan non formal adalah

sebuah perkumpulan yang diikat oleh perasaan atau nilai, tanpa ada ikatan

dan hukum tertulis. Antara partai poltik dan organisasi masyarakat, sering

terdapat ketegangan antara organisasi masyarakat sipil dan partai politik

yang dapat mempersulit koperasi antaranya, karena sering berbeda

pandangan dan metode aplikasi meskipun tujuannya sama.

Berkaitan dengan kenegaraan, tiap-tiap masyarakat memiliki hak dan

kewajiban untuk turut serta dalam mengisi kemerdekaan karena suara rakyat

adalah subtansi dari hadirnya sebuah Negara, selain itu tiap-tiap rakyat jug

memilki tujuan yang berbeda-beda mengenai dinamika kebangsaan, dan

masing-masing merealisasikanya dengan cara yang berbeda-beda pula.

Salah satunya adalah organisasi masyarakat.

57

Page 58: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Organisasi massa atau disingkat ormas adalah suatu istilah yang

digunakan di Indonesia untuk bentuk organisasi berbasis massa yang tidak

bertujuan politis. Bentuk organisasi ini digunakan sebagai lawan dari

istilah partai politik. Ormas dapat dibentuk berdasarkan beberapa kesamaan

atau tujuan, misalnya agama, pendidikan, dan sosial..

Pasca reformasi tampak muncul banyak organiasi kemasyarakatan.

Dalam hal ini penulis mengkaitkan dengan konstitusi Negara Kesatuan

Republik Indonesia, yaitu Undang-undang Dasar 1945 amandemen

keempat. Pasal mengenai Hak Asasi Manusia menjiwai ketetapan-ketepan

Pasal 28 C tentang hak memajukan diri dan memperjuangkan haknya secara

kolektif untuk masyarakat, bangsa dan negaranya. Pasal 28 E (2) tentang

kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan bersikap seusai

hati nurani, (2) hak berserikat, berkumpul dan berpendapat. Pasal 28 F

tentang hak berkomunikasi untuk mengembangkan pribadi & lingkungan.

Sebelum UUD '45 diamandemen bolak-balik, kita telah memiliki aturan

tentang organisasi yang didirikan masyarakat atau yang dewasa ini dikenal

dengan NGO (Non Goverment Organization), yaitu Undang-undang R.I

Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma

dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita-

citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk

mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas

58

Page 59: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap

perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan

membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk.

Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami

proses institutionalization menghasilkan lembaga sosial33.

Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan.

Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk

berorganisasi: Pertama, alasan Sosial (sosial reason), sebagai “zoon

politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia

akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi

kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang

memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi, Kedua, alasan Materi (material

reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam

hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri, yaitu dapat memperbesar

kemampuannya, dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai

suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi dan dapat menarik

manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah

dihimpun.

Nasional Demokrat merupakan salah satu ormas yang ada di

Indonesia. Layak ormas lain, tentu memiliki visi dan tujuan lahirnya Nasional

Demokrat. Lingkungan sosial yang merupakan latar dari ormas Nasional

33 http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial#Alasan_berorganisasi

59

Page 60: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Demokrat, yaitu, pertama, rasio masyarakat yang tengah dihimpit ketidak

percayaan kepada Negara dengan berbagai kasus hukum yang melibatkan

pejabat Negara sebagai terdakwa. Kedua, kecenderungan masyarakat untuk

berserikat dan berorganisasi, dalam teks sejarah dari pra kemerdekaan

sampai hari ini, aspirasi dan harapan masyarakat sering di tuangkan,

diaplikasikan, dan dilakukan bersama-sama dalam sebuah organisasi. Selain

itu, pilihan masyarakat untuk berorganiasi, juga persoalan karier dan

perluasan jaringan sosial.

Menurut Dr. Syaifullah Cangara, M.Si34, ada tiga pilar relasi

masyarakat dan Negara. Pertama, warga Negara membutuhkan rasa aman,

maka dibentuklah Militer untuk memnuhi kebutuhan pilar pertama. Kedua,

warga Negara membutuhkan pelayanan, maka dibentuklah birokrasi untuk

melayani masyarakat. Ketiga, warga Negara membutuhkan perundang-

undangan (aturan), maka dibentuklah legislative yang diisi oleh politisi.

Ketika salah satu saja pilar ini rapuh dan tidak bekerja optimal disitulah celah

hadirnya ormas untuk menuntut dan menjadi alternative mengisi kekosongan

tuntutan pilar di atas. Hadirnya Nasional Demokrat, mengambil celah dari

kerapuhan ketiga pilar di atas yang tidak berfungsi secara maksimal.

Tertama pilar terakhir, politisi bangsa hari ini tidak memainkan fungsinya.

Ketika sebagian masyarakat sosial mengalami ketidakadilan atas

fakta yang diamatinya, kecewa dengan keadaan perpolitikan, mengalami

34 Merupakan pakar sosiologi Unhas, Diwawancarai di kantor akademik Jurusan Sosiologi FISIP unhas pada tanggal 20 juni 2011 pukul 13.00 wita

60

Page 61: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

kesulitan mengakses ekonomi, maka ia akan cenderung melakukan aksi

atas rasa yang ia alami, ada beberapa alternative untuk mengungkapkan

kekecewaan, ketidakadilan, dan kesulitannya, yaitu mencari atau

membentuk wadah melakukan protes yang mengarah pada perubahan

sosial. Inilah yang dikatakan teori deprivasi, yaitu kedaan psikolois dimana

seseorang (kelompok) merasakan ketidak puasan atas

kesenjangan/kekurangan subjektif atas kondisi sosial . Hadirnya Nasional

Demokrat mencoba menawarkan alternatif atas keresahan sosial tersebut.

Menurut Prof.Dr.Armin, M.si35, kehadiran Organisasi Nasional

Demokrat dengan tujuan untuk penataan ulang kondisi kebangsaan,

melingkupi bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Makanya Nasional

Demokrat mengusung manifesto restorasi Indonesia sebagai visi dari

Nasional Demokrat.

Manifesto Restorasi Indonesia—akan dijelaskan lebih detail pada 5—

merupakan proganda dari Nasional Demokrat untuk menawarkan suatu

alternatif bagi masyarakat. Dimana hadirnya Nasional Demokrat sebagai

ormas sudah seharusnya berlaku demikian, menjadi pelapis dari kerapuhan

kinerja Negara dan partai politik. Kerapuhan tersebut berasal dari

kesenjangan sosial , korupsi pemerintah, dan citra pemerintahan yang buruk.

Dalam tinjauan Mass-Society Teory (William Kornhauser: 1959)

Terbentuknya sebuah ormas, dalam hal ini Nasional Demokrat, berangkat

35 Diwawancarai di kantor akademik Jurusan Politik –Pemerintahan FISIP unhas pada tanggal 23 Mei 2011 pukul 10.00 wita

61

Page 62: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

dari orang-orang yang merasa secara sosial terisolasi dan secara personal

tidak merasa bermakna dalamx masa yang besar, masyarakat yang

kompleks. Ia tidak mampu menggerakkan dirinya mencapai tujuan awalnya.

Hal ini bisa saja dari sebuah kelompok atau menyoroti pemerintahan. Di awal

pembentukan ormas Nasional Demokrat ada beberapa orang yang

mengalami hal tersebut, misalnya Surya Paloh dan Sri Sulstan

Hemngkubuwono X yang merasakan kekecewaan terhadap partai Golkar

setelah masing-masing mengalami kekalahan pemilihan ketua partai Golkar

dan tidak terlalu mendapatkan ruang di partai Golkar. Begitu juga di Sulsel

yang di alami Ilham Arif Sirajuddin setelah kalah dalam pemilihan ketua

golkar untuk sulsel oleh Syahrul Yasin Limpo. Mereka kemudian mencoba

membentuk sebuah wadah baru untuk merealisasikan harapan dan

tujuannya. Berangkat dari psikologi seperti di atas kemudian melakukan

konsolidasi serius guna membentuk sebuah ormas, dan akhirnya bernama

Nasional Demokrat.

Selain itu, ada juga beberapa tokoh sosial dan inteketual lainnya

yang bersama-sama merumuskan Nasional Demokrat karena kekecewaan

terahadap kondisi bangsa yang makin menunjukkan kepunahan Negara

bangsa kareana dipimpin dan digerakkan oleh personal yang tidak mampu

menjalankan tugas kenegaraan, penulis sebutkan beberapa yaitu Prof. Dr.

Thomas Suyatno (Guru Besar Universitas Atma Jaya), Prof. Dr. Bachtiar Aly,

M.A (Guru besar Universitas Indonesia), dan Anies Baswedan, Ph.D (Rektor

62

Page 63: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Universitas Paramadina). Meraka merupakan tokoh intelektual dan

akademisi yang terdorong melakukan sesuatu untuk memperbaiki kondisi

sosial, mereka memilih bergabung mendeklarasikan Nasional Demokrat

untuk tujuan tersebut.

Pada skema pemikiran di Bab 2, dituliskan untuk menggambarkan

bagaimana pola rekruitmen, jaringan sosial, dan gerakan Nasional

Demokrat. Penting untuk menemukan fakta yang terjadi di ketiga bidang itu

karena merupakan landasan utama untuk menemukan orientasi dari gerakan

Nasional Demokrat dari skala nasional hingga tingkatan daerah. Sebelum

menjelaskan orientasi Gerakan Ditinjau Dari Segi Rekruitmen Nasional

Demokrat, terlebih dahulu dipaparkan proses rekruitmen Nasional Demokrat.

Proses perekrutan Nasional Demokrat menjadi awal dalam

membahas kondisi internal Nasional Demokrat, penulis mencoba

menemukan mekanisme dan format kaderisasi Nasional Demokrat. Dari

proses rekruitmen, akan kelihatan jaringan sosial yang terbangun di ormas

Nasional Demokrat. Proses institusionalisasi merupakan bagain selanjutnya

yang akan dibahas dengan melihat proses pelembagaan pada level nasional

hingga ketingkat daerah dan nilai-nilai yang dipropagandakan oleh ormas

Nasional Demokrat..

B. Orientasi Gerakan Ditinjau Dari Segi Rekruitmen Nasional Demokrat

Seperti halnya ormas lain, Nasional Demokrat memiliki proses

rekruitmen anggota yang ingin masuk ke ormas tersebut. Dalam pola

63

Page 64: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

rekruitmen, Nasional Demokrat menjaring seluas-luasnya anggota tanpa ada

batasan golongan kecuali berdasarkan umur, yaitu tujuh belas tahun atau

sudah kawin asalkan mereka menerima segala ketentuan Nasional

Demokrat 36.

Anggota saat ini Nasional Demokrat adalah 128.000 orang di

Sulawssi Selatan37. Ormas yang umurnya baru setahun lebih ini sudah

mampu menjadi ormas yang besar dengan terlihat jumlah anggota yang

sudah terdaftar dalam Nasional Demokrat.

Berikut skema proses rekruitmen Nasional Demokrat Sulawsi Selatan:

Gambar 2. proses rekruitmen

Mekanisme perekrutan Nasional Demokrat yaitu:

1. Calon anggota harus mengisi formulir angoota baru Nasional Demokrat

2. Formulir diserahkan kepengurus Nasional Demokrat sesuai dengan

tingkatannya

36 Data ini diperoleh dari Anggaran Rumah Tangga (ART), “ setiap warga Negara indonesia yang telah mencapai usia tujuh belas tahun atau sudah kawin yang menerima Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga. Program Umum, dan Peraturan Organisasi Nasional Demokrat serta bersedia untuk bergabung, bekerja secara aktif, melaksanakan stiap keputusan organisasi, dapat mendaftar menjadi anggota Nasional Demokrat

37 Tercatat di database Kantor Sekertariat Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Nasional Demokrat Sulawesi Selatan, alamat jalan batu putih bundar no.11 makassar kode pos 90287

64

Menyetor biodata dan KTP anggota

Calon anggota

Data di input di komputer

Page 65: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

3. Pemberian kartu tanda anggota Nasional Demokrat diberika oleh

pengurus pusat dan ditanda tangani oleh ketua umum Nasional Demokrat

Salah satu yang membuat orang tertarik untuk masuk menjadi

anggota Nasional Demokrat adalah setiap warga yang mendaftatarkan diri

anggota Nasional Demokrat langsung dapat asuransi kecelakaan dan

asuransi jiwa seumur hidup dari PT. Sinarmas. Hal ini merupakan salah satu

faktor yang membuat perekrutan Nasional Demokrat berlangsung cepat.

Skema penerimaan anggota terbilang mudah, cukup membawa foto

dan mengisi lembar formulir, maka langsung di anggap sebagai anggota

Nasional Demokrat dengan penyerahan Kartu Tanda Anggota Nasional

Demokrat, kartu tanda anggota Nasional Demokrat ini juga berfungsi sebagai

kartu asuransi jiwa bagi anggota Nasional Demokrat. Dalam perekrutan

Nasional Demokrat tidak ada pembatasan golongan atau penolakan

golongan tertentu karena berdasarkan AD/ART Nasional Demokrat yang

sifatnya sebagai organisasi terbuka.

Meskipun baru berusia setahun lebih, struktur Nasional Demokrat

sudah cukup mapan untuk skala nasional. Hal tersebut dikarenakan Nasional

Demokrat telah memilki pengurus pusat (nasional) dan Dewan Pengurus

Wilayah (DPW) di seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk Dewan

Pengurus Daerah (DPD) untuk kota dan kabupaten masih sementara

dikembangkan oleh pengurus DPW dengan melakukan konsolidasi dan

deklarasi untuk persiapan DPD di tiap kota dan kabupaten.

65

Page 66: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Di awal pembentukan Nasional Demokrat di tingkatan

daerah/provinsi38. Pengurus pusat melakukan pertemuan dengan tokoh-

tokoh lokal guna membahas pembentukan DPW din tingkatan provinsi.

Setelah memperoleh data DPW Nasional Demokrat, dari 33 DPW Nasional

Demokrat se-Indonesia hanya 10 ketua DPW yang bukan berlatar pejabat

politik. 23 lainnya adalah pejabat politik, yaitu pengurus partai wakil

gubernur, bupati, dan walikota. Dari ketujuh DPW tersebut, berasal dari

akademisi (maluku utara, Dr Abdurahman Marasabessy, Ketua STAIN

Ternate), olahragawan (Riau, Iskandar Hoesin, Ketua Umum PODSI),

Pegawai Negeri Sipil (Sumatera Barat, James Hellward, mantan Kepala

Dinas Provinsi Sumatera Barat), DI Yogyakarta (Gusti Kanjeng Ratu

Pambayun, putri sri sultan hamengkubuwono X), dan masyarakat sipil (Kep.

Bangka Belitung, NTB dan Maluku).

Berikut tabel daftar DPW Nasional Demokrat se-indonesia:

Latar posisi Jumlah

Partai poltik 7

Non-partai politik 7

Wakil gubernur 4

Walikota/bupati 9

Anngota DPR/DPRD 3

Ex-TNI 3

Total 33

38 Dalam struktur NASIONAL DEMOKRAT, tingkatan Nasional disebut Dewan Pengurus Pusat (DPP), Provinsi disebut Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan tingkatan Kota/Kabupaten disebut Dewan Pengurus Daerah (DPD)

66

Page 67: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Untuk Sulawesi Selatan, acara deklarasi dihadiri penggagas Nasional

Demokrat Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengku Buwono. Selain keduanya,

sejumlah tokoh pusat juga ikut dalam rombongan, seperti (Alm) Franky

Sahilatua, Ferry Mursyidan Baldan, dan pengamat komunikasi politik Effendi

Ghazali. Acara tersebut bertempat di Hotel Sahid Makassar tanggal 22

februari 2010.

Di Makassar. setelah Ilham Arif Sirajuddin terpilih menjadi ketua DPW

Nasional Demokrat, tugas utamanya adalah segera membentuk dan

mendeklarasikan Nasional Demokrat di tingkat daerah sampai lurah/desa di

Sulawsi Selatan. Di Sulawsi Selatan, pembentukan Dewan Pimpinan Daerah

(DPD) Nasional Demokrat telah ada di 4 kota /kabupaten.

Sejumlah nama besar berada di balik Nasional Demokrat untuk di

daerah. Di Parepare, anggota DPRD Parepare HM Siradz A Sapada terpilih

menjadi Ketua Nasional Demokrat Parepare berduet dengan Sekretaris

Saharuddin Rahman dan Bendahara Syarifuddin Sjamsu Alam. Di

belakangnya ada nama HA Faisal A Sapada, mantan calon wali kota

Parepare yang menjadi inisiator Nasional Demokrat Parepare. Sementara di

Sidrap, dipimpin oleh HA Insan P Tanri, mantan calon wakil bupati Sidrap, di

Pinrang HA Irwan Hamid, mantan calon bupati dari Golkar memimpin

Nasional Demokrat Pinrang, dan Palopo dipimpin oleh Haidir Basir.

Untuk wilayah Nasional Demokrat Sulawesi Selatan bagian utara,

Luwu utara dipmpin oleh A. Mahmud Lompegading (mantan direktur rumah

67

Page 68: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

sakit), Luwu timur dipmpin oleh A. Hatta Marakarma (Bupati Luwu Timur),

Luwu selatan dipmpin oleh dr. Anton (ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten

Luwu).39

Pada perekrutan DPD Nasional Demokrat, memiliki kesamaan

dengan pola rekrutmen DPW Nasional Demokrat, yaitu menjaring politisi

lokal memimpin Nasional Demokrat tingkat daerah. Dengan merekrut elit

local, memudahkan langkah Nasional Demokrat menjaring massa yang

banyak. Faktor tokoh ketua DPW maupun DPD yang berpengaruh pada

banyaknya orang mendaftar menjadi anggota Nasional Demokrat.

Ada dua faktor sehingga proses perekrutan berlangsung cepat dalam

struktur Nasional Demokrat. Pertama, Banyaknya masyarakat yang masuk

mejadi anggota Nasional Demokrat, bukan karena melihat latar ideologi atau

visi dan misi dari Nasional Demokrat, tapi dikarenakan oleh faktor figur

politisi yang membuat orang dengan cepat mengenal dan masuk menjadi

anggota Nasional Demokrat. Para politisi tesebut merupakan elit lokal dan

sudah terkenal di bidang poltik. Perekrutan seperti ini terjadi dalam memilih

ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), misalkan wilayah Sulawesi Selatan,

Ilham Arif Sirajuddin dipilih sebagai ketua DPW Nasional Demokrat,

sekaligus juga merupakan walikota Makassar dan ketua DPW P-Demokrat.

Jauh sebelum Nasional Demokrat muncul sebagai ormas. Ilham Arif

Sirajuddin sudah menjadi elit kota Makassar dan Sulawesi Selatan. Di

39 Data ini diperoleh dari seorang kader Nasional Demokrat palopo, febrianto syam, diwawancarai di BTN Asal Mula No, 193 pada tanggal 10 juni 2010 pukul 20.00 wita

68

Page 69: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Sulawesi Selatan, hampir semua orang sudah mengenal Ilham Arif

Sirajuddin sebagai elit politik kota Makassar khususnya, dan Sulawesi

Selatan pada umumnya.

Kedua, faktor asuransi jiwa yang ditawarkan Nasional Demokrat

terhadap anggota baru Nasional Demokrat. Tiap anggota baru Nasional

Demokrat akan mendapatkan kartu pengenal sebagai anggota Nasional

Demokrat. Kartu ini sekaligus menjadi asuransi jiwa dari PT Sinar Mas.

Nampaknya terjalin kerjasama antara pihak Nasional Demokrat dengan

pihak asuransi PT Sinar Mas. Di internal Nasional Demokrat sendiri

memberikan kelonggaran bagi bagi anggota baru, dalam rekrutmen anggota

Nasional Demokrat Sulawesi Selatan misalnya, banyak yang cuma menyetor

biodata saja, diwakili oleh anggota lainnya,Kedua faktor inilah yang mejadi

sebab utama masyarakat masuk menjadi anggota Nasional Demokrat, faktor

ideologi nampaknya tidak menjadi sebab utama para anggota baru untuk

masuk ke Nasional Demokrat.

Dari pihak Nasional Demokrat pun, tidak melakukan penanaman

ideologi dan wacana para anggota baru secara intens dan teragendakan,

setelah para pengurus Nasional Demokrat hanya meminta nomor para

anggota baru, untuk diundang ketika ada acara Nasional Demokrat.

Semestinya jika Nasional Demokrat ingn menjadi ormas yang mapan

semisal NU dan Muhammadiyah ia harus mencanangkan dan

mengaplikasikan format kaderisasi yang mapan juga.

69

Page 70: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Prof.Dr.Armin, M.si40, pencapaian cita-cita ideal Nasional Demokrat

sulit akan tercapai dan diragukan jika saja pola kaderisasi Nasional

Demokrat masih melakukan pola yang sama sebelumnya. Kerapuhan

Nasional Demokrat sebagai ormas adalah proses rekruitmen yang tidak

berbasis ideologi. Dalam menjaring anggota Nasional Demokrat tidak

memperlihatkan proses kaderisasi yang mapan seperti halnya ormas lain.

Dalam hal perekrutan organisasi yang mapan, yang pertama menjadi

saringan adalah ideologi yang dipegang mesti pengikat bersama sebagai

pengikat organisasi. Dari ideologi turun mengejewantah melalui visi misi.

Nasional Demokrat tidak memperlihatkan hal tersebut, kader yang ada di

Nasional Demokrat merupakan kader instan yang sudah jadi sebelumnya.

Masing-masing kader merupakan anggota dari ormas sebelumnya dan

matang di sana. Hal ini mengakibatkan dalam hal gerakan terjadi tumpang

tindih antara kerelaan membantu sosial dan kepentingan politik disatu

sisinya.

Jika didekatkan dengan pola rekruitmen partai politik, pola rekruitmen

Nasional Demokrat memiliki kemiripan dengan pola rekruitmen partai

politik41, yaitu merekrut politisi sekaligus kepala daerah menjadi anggota

bahkan menjadi ketua DPW/DPD di tiap daerah provinsi dan kota/kabupaten.

Antara pihak organisasi Nasional Demokrat dan elit politk yang masuk ke

40 Diwawancarai di kantor akademik Jurusan Politik –Pemerintahan FISIP unhas pada tanggal 23 Mei 2011 pukul 10.00 wita

41 Menurut Hanta Yuda (2011), ada 3 motif migrasi politik di Indonesia. Pertama, politik electoral (politik pemilu). Kedua, motif kekuasaan atau jabatan partai. Ketiga, motif politik sekuritas (pengaman). Lebih jelas baca, Hanta AR Update Indonesia. Volume V. Edisi Januari 2011. The Indonesian Institute.

70

Page 71: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Nasional Demokrat terjadi relasi simbosis mutualisme (saling

menguntungkan). Relasi keuntungan tersebut yaiut; pertama, sebagai daya

tarik massa, kehadiran politisi popular ini berpotensi besar akan menjadi

magnet electoral bagi organisasi, banyaknya masyarakat yang masuk mejadi

anggota Nasional Demokrat, bukan karena melihat latar ideologi atau visi

dan misi dari Nasional Demokrat, tapi dikarenakan oleh faktor figur politisi

yang membuat orang dengan cepat mengenal dan masuk menjadi anggota

Nasional Demokrat. Kedua, masuknya politisi yang juga menjadi kepala

daerah bisa menjadi sumber finansial yang potensial bagi organisasi.

Ketiga,, keuntungan kaderisasi instan42, elit politik yang menjadi ketua

DPW/DPD merupakan kader partai politik yang sudah matang melewati

proses di partai masing-masing.

Melihat fakta yang muncul dari gerakan Nasional Demokrat ditinjau

dari pola rekruitmennya yang tercipta adalah gerakan elitis. Gerakan elitis

merupakan upaya yang dilancarkan oleh kalangan elite, yang ditujukan

dengan maksud memperkuat posisi mereka, atau meningkatkan kualitas

posisi mereka. Organisasi masyarakat Nasional Demokrat lebih menjadi

tempat konsolidasi politik.Dengan melihat dominannya politisi dan kepala

daerah yang menjabat sebagai ketua DPW dan DPD Nasional Demokrat,

maka tentunya arah gerakan Nasional Demokrat tak bisa di lepaskan dengan

momentum politik (Pilkada).

42 Hanta yuda menyebutnya kaderisasi instan karena mendapatkan ‘kader telah jadi’ secara instan

71

Page 72: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Nasional Demokrat di Sulawesi Selatan misalnya, semua ketua DPD

Nasional Demokrat untuk provinsi Sulawesi Selatan merupakan politisi

sehingga ketika melakukan deklarasi di daerah, tidak bisa dipungkiri diselingi

dengan konsolidasi menjelang pilgub. Maka sangat sulit untuk memisahkan

Nasional Demokrat dengan pilkada saat ini, utamanya di Sulawesi Selatan.

Efek yang muncul dari gerakan elitis Nasional Demokrat adalah model

perekrutan anggota dan struktur Nasional Demokrat, cenderung menyerupai

model perekrutan partai politik dalam hal mengisi struktur DPW dan DPD

terutama untuk ketua-ketuanya. Di Sulawesi Selatan misalnya, yang menjadi

ketua DPW adalah walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin yang juga

merangkap sebagai ketua Partai Demokrat Sulawesi Selatan, di daerah

contoh lainnya adalah Luwu timur yang dipmpin oleh A. Hatta Marakarma

yang juga merangkap jabatan sebagai Bupati Luwu Timur.

C. Orientasi Gerakan Ditinjau Dari Segi Jaringan Sosial Nasional Demokrat

Restorasi indonesia merupakan manifesto Nasional Demokrat,

berawal dari deklarasi nasional awal pembentukan Nasional Demokrat

sampai pada deklarasi tingkat daerah. Dalam penjabaran restorasi

indonesia, manifesto Nasional Demokrat ini menjelaskan 3 tujuan

perubahan, yaitu perubahan kepemimpinan baru, kehidupan rakyat, dan

kebijakan internasional.

Nasional Demokrat memiliki visi dan misi untuk menuju masyrakat

yang merdeka. Merdeka yang dimaksudkan adalah berdikari di bidang

72

Page 73: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

ekonomi dan berdaulat di bidang politik. Hal inilah yang ditanamkan dalam

proses aksi Nasional Demokrat

Dengan melihat visi, misi dan manifesto Nasional Demokrat, jaringan

yang dibangun adalah tipe jaringan power. Dalam tipologi jaringan sosial,

jaringan power adalah tipe jaringan yang menjelaskan suatu kemampuan

seseorang atau unit sosial untuk mempengaruhi perilaku dan pengambil

keputusan orang atu unit sosial lainnya melalui pengendalian (Adams: 1977

dalam Agusanto, 2007). Hubungan-hubungan sosial yang membentuk

jaringan bermuatan power.. Konfigurasi-konfigurasi saling keterhubungan

antar pelaku di dalamnya sengaja atau diatur. Ketika pencapaian tujuan yang

telah ditargetkan dengan bantuan tindakan kolektif, dan konfigurasi saling

keterhubungan permanen antar pelakunya, maka jaringan power juga telah

terbentuk.

Unit-unit sosialnya merupakan bentukan yang direncanakan atau

distrukturkan secara sengaja oleh power. Pusat power pada jaringan ini

selalu mengevaluasi kinerja unit-unit sosialnya dan memulai kembali

strukturnya untuk meningkatkan efisiensinya. Setiap anggota yang terhubung

di jaringan ini tidak terjadi secara sukarela dan kesadaran untuk memenuhi

kewajiban masing-masing tanpa mengharap insentif. Sangat diperlukan

adanya penghargaan bahkan ganjaran (reward and punish) yang terstruktur

secara formal guna mendorong timbulnya kerelaan dengan peraturan-

peraturan dan perintah-perintah oleh pusat-pusat power mereka.

73

Page 74: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Pola jaringan yang terbangun di anggota adalah mencita-citakan

sebuah perubahan dari persoalan perpolitikan nasional hingga perubahan

yang bersentuha dengan peri kehidupan langsung dan terdekat.

Setiap ikatan atau organisasi tentunya memiliki kekuatan atau nilai

dalam jaringan tersebut. Kekuatannya biasa berdasarkan golongan antar

anggota seperti KORPRI (Korps Pegawai Negeri) dan nilai yang merekatkan

biasanya berdasarkan ideologi atau kepentingan sekelompok orang seperti

Nadlatul Ulama (NU). Namun, Nasional Demokrat memperlihatkan dirinya

sebagai ormas yang berbeda dengan ormas lainnya. Perbedaan tersebut

yaitu, pertama, Hal ini disebabkan pola rekritumen Nasional Demokrat yang

menjaring tanpa membatasi golongan. Dalam proses rekruitmen anggota

yang cukup mudah masuk menjadi anggota dibandingkan dengan ormas

lainnya, hal ini bisa di lihat pada sub-bab rekruitmen Nasional Demokrat.

Tokoh-tokoh deklarator Nasional Demokrat pada awal

pembentukannya dalam skala nasional. Ada banyak golongan yang masuk

menjadi deklarator. Dra. Khofifah Indar Parawansa berlatar NU sebagai

ketua MUSLIMAT NU, Prof. Dr. Syafii Maarif dari Muhammadiyah, Anies

Baswedan, Ph.D berasal dari golongan akademisi, lham Arif Siradjudin, M.M

sebagai Walikota Makassar, Sulawesi Selatan, (Alm)Franky Sahilatua yang

berlatarkan sebagai musisi dan budayawan. dan Surya Paloh sebagai

inisiator yang memiliki latar politisi terkenal di P-Golkar. Banyaknya golongan

yang masuk ke Nasional Demokrat memperlihatkan keterbukaan Nasional

74

Page 75: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Demokrat dalam menjaring anggota.Untuk deklarasi Nasional Demokrat

Sulawsi Selatan, terdapat banyak golongan juga yang turut menjadi

deklarator. Golongan akademisi : Rektor Universitas Muslim Indonesia Prof

Dr Natsir Hamzah, Prof Dr Qasim Mathar MA, Prof Dr Aswanto, Drs Alwi

Rachman MA, dan Prof Dr Tahir Kasnawi. Politisi : Ilham Arif Sirajuddin, Aziz

Kahar Muzakkar, Amin Syam.

Kadua, nilai yang menjadi pendorong etos gerak Nasional Demokrat,

tidak memperlihatkan sebuah ideologi khusus yang dapat menjadi pembeda

dari ormas lain. Misalnya saja ormas NU yang menganut nilai islam

tradisional, menekankan pada pentingnya menjaga budaya sebagai nilai

yang tidak boleh ditinggalkan atas nama apapun. Islam yang datang dari

arab coba dikawinkan dengan budaya indonesia. Berbeda dengan

Muhammadiyah yang justru bertetangan dengan nilai yang dipegang oleh

orang-orang NU. Bagi orang Muhammadiyah, justru islam harus murni dan

islamalah yang harus menjadi panutan mengembangkan budaya, segala

budaya yang dianggap bertentangan dengan islam di anggap bid’ah.

Perbedaan pendapat dua ormas ini menjadikan keduanya tidak ketemu dari

sisi pandangan maupun gerak.

Faktor perekat ormas Nasional Demokrat dalam tinjauan perekat

jejaring sosial adalah keinginan dan keperihatinan terhadap kondisi sosial

dan politik, makanya kelas menengah (middle clas) merupakan kelas

dominan dalam kepengurusan dan deklarator Nasional Demokrat pusat dan

75

Page 76: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

derah. Keperihatian dan keinginan perubahan sosial tersebut terangkum

menjadi sebuah manifesto Restorasi Indonesia. Inilah yang menjadi nilai

sebagai tujuan organisasi.

Nasional Demokrat dari kelahirannya mampu mewadahi lintas

golongan dari berbagai ormas dan partai yang tentunya memiliki nilai

pegangan di golongan asalnya. Restorasi indonesia mempu menjadi tawaran

nilai yang dianggap mewakili berbagai golongan dan kepentingan. Hal ini

tercermin dari beragamnya tokoh-tokoh deklarator saat pertama kali

Nasional Demokrat terbentuk.

Baharuddin Hafid43 mengungkapkan Pada proses perekrutan di

tingkatan wilayah, saat ini anggota yang sudah terdaftar di database

Nasional Demokrat adalah 128.000 orang untuk Nasional Demokrat Sulawsi

Selatan. Dari jumlah tersebut 90% di antaranya adalah Pegawai Negeri Sipil

(PNS).

Hardiansyah44 mengungkapkan, ada beberapa komunitas-komunitas

kecil yang menggabungkan organisasinya masuk ke Nasional Demokrat

untuk wilayah Makassar, yaitu Aco Community yang juga kebetulan

bersampingan sekertariat dengan Nasional Demokrat Sulawsi Selatan, dan

ormas ini juga diinisiasikan oleh Ilham Arif Sirajuddin, Team Honda Beat

Makassar, Komunitas Pengamen Jalanan. Secara person banyak juga dari

43 Merupakan Sekrtaris Eksekutif Nasional Demokrat, di wawancarai di sekertariat Nasional Demokrat sulsel, jalan batu putih makassar pada tanggal 25 mei 2011 pukul 14.00 wita

44 Merupakan anngota divisi data Nasional Demokrat Sulawesi Selatan, diwawancarai disekertariat pada tanggal 10 22 mei 2010 pukul 13.00 wita

76

Page 77: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

kalangan supir dan mahasiswa yang turut meramaikan Nasional Demokrat

Makassar.

Pola jejaring sosial dan rekruitmen Nasional Demokrat ini,

memperlihatkan tingkatan jaringan sosial Nasional Demokrat adalah

tingkatan jaringan makro. Karena ikatan yang terbangun dari beberapa

kelompok. Kelompok atau ikatan yang sudah ada sebelumnya melakukan

interaksi dengan kelompok lain, dari hasil interkasi tersebut terbentuklah

sebuah jaringan atau kelompok baru yang volumenya lebih besar dari

sebelumnya.

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa dominan yeng

menjadi ketua DPW dan DPD merupakan golongan politisi, namun bukan

berarti ormas Nasional Demokrat nantinya akan berubah menjadi partai

poltik dengan melihat pola jejaring sosial yang terbangun dalam organisasi

Nasional Demokrat. Hal ini dikarenakan ada banyaknya PNS yang menjadi

anggota. Selain itu, para elit poltisi lokal tersebut masih memegang posisi

yang strategis di tiap partai masing-masing. Kedua faktor ini yang membuat

Nasional Demokrat sulit untuk menjadi partai karena akn kehilangan banyak

kader dan anggota.

Mohc. Zakri DJ, S.Hi45 mengatakan ancaman keluarnya Sulawesi

Selatan seperti yang dilontarkan Ilham Arif Sirajuddin cukup beralasan

karena Nasional Demokrat Sulawesi Selatan didominasi oleh Pengawai

45 Merupakan staf administrasi Nasional Demokrat Sulawesi Selatan, di wawancarai di sekertariat Nasional Demokrat sulsel, jalan batu putih makassar pada tanggal 25 mei 2011 pukul 13.00 wita

77

Page 78: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Negeri Sipil (PNS), dari keseluruhan anggota Nasional Demokrat Sulawesi

Selatan sekitar 90% anggota berasal dari dolongan PNS.

D. Orientasi Gerakan Ditinjau Dari Segi Institusionalisasi Nasional

Demokrat

Ketika Nasional Demokrat di deklarasikan pertama kalinya Nasional

Demokrat oleh 2 inisiatornya, Surya Paloh dan Sri Sultan HB X, Nasional

Demokrat mendeklarasikan juga sebuah manifesto “Restorasi Indonesia”.

Manifesto ini juga tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) Nasional Demokrat.

Dalam penjabaran makna dari Restorasi Indonesia, ada 3 hal yang

menjadi pokok untuk mencapai restorasi indonesia. Yaitu, pertama, restorasi

negara-bangsa yang berupa upaya membangun keteladanan kepemimpinan,

membangun karakter gotong royong sesuai dengan dasar negara dan

membangun kepercayaan rakyat terhadap institusi negara. Kedua, restorasi

kehidupan rakyat yang berupa upaya membangun gerakan arus bawah atas

prakarsa rakyat, yang membawa nilai-nilai kebajikan, spiritualitas

kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan budaya lokal, dan etos kerja yang

produktif. Ketiga, restorasi kebijakan internasional yang berupa upaya

membangun keseimbangan baru dalam tata dunia yang lebih adil, damai dan

menjaga kelestarian alam semesta. Setelah mencapai ketiganya akan

terwujud manusia yang merdeka seutuhnya.

78

Page 79: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Gambar.3 skema restorasi Indonesia Nasional Demokrat

Manifesto inilah yang menjadi propaganda Nasional Demokrat

sebagai nilai dalam gerakan Nasional Demokrat. Manifesto ini ditekankan

pada tiap-tiap agenda-agenda Nasional Demokrat secara tersirat maupun

lisan langsung.

Prof.Dr.Armin, M.si46 yang merupakan salah satu deklarator Nasional

Demokrat Sulawesi Selatan mengungkapkan bahwa restorasi adalah

penataan ulang kelambagaan sistem sehingga kelembagaan itu menjadi baik

dan upayanya adalah untuk menolong orang tidak berdaya. Inilah cita-cita

ideal yang membuat para cendikiawan merasa perlu terlibat dalam

organisasi ini.

Dalam hal perubahan sosial, Nasional Demokrat mencoba menjadi

alternatif dalam hal gerakan sosial. Mantan ketua umum PP Muhammadiyah,

Safi’i Ma’arif berharap Nasional Demokrat menjadi alternatif saluran politik

46 Diwawancarai di kantor akademik Jurusan Politik –Pemerintahan FISIP unhas pada tanggal 23 Mei 2011 pukul 10.00 wita

79

Page 80: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

bagi masyarakat. Kalau partai bias merenovasi diri, ormas tidak diperlukan

lagi, “kalau tidak, memang diperlukan alternatif” ujarnya47.

Manifesto restorasi Indonesia ternyata mampu menjadi energi

penggerak dalam hal gerakan yang dibangun Nasional Demokrat dalam

bidang sosial. Dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Nasional Demokrat,

terdapat 2 lembaga sayap organisasi. Pertama, yaitu : Badan Rescue

Nasional Demokrat (BR Nasional Demokrat) dan Badan Kesenian Dan

Kebudayaan Nasional Demokrat

1. Badan Rescue Nasional Demokrat (BR Nasional Demokrat):

Tugas dari badan ini adalah tanggap bencana alam. Ketua Badan

Rescue Nasional Demokrat Jeanette Sudjunadi memaparkan secara

garis besar setidaknya ada tiga program yang akan dilakukan BR.

Pertama adalah program tanggap darurat. Melalui program ini BR akan

terjun langsung membantu masyarakat yang terkena bencana.

Berikutnya adalah program peduli. Dengan program ini BR akan

membantu berbagai kebutuhan dasar masyarakat secara proaktif tanpa

menunggu bencana.48 Dalam aksi dari tim BR Nasional Demokrat, bukan

anggota yang ikut bekerja, namun masyarakat yang ingin menjadi

relawan boleh ikut membantu.

47 Muh.idris patarai dan syahruddin hasen, restorasi Indonesia, CV jengki satria, Jakarta 2010, hal-4748 http://nasionaldemokrat.org/articles/viewColumnWithTitle/kabar/badan-rescue-Nasional Demokrat-

titikberatkan-aksi-nyata

80

Page 81: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

a. Bentuk aksi BR Nasional Demokrat: Lingkungan : dalam bidang ini,

BR Nasional Demokrat melakukan gerakan menanam pohon sebagai

wujud dari restorasi Indonesia. Seperti menanam pohon di Kawasan

Konservasi Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK), Sumedang, Garut,

Jawa Barat pada 13 Juni 2010.

b. Bedah kampung, kelurahaan lette, kecamatan mariso, kota Makassar.

Membenah desa dengan membersihkan wilyah yang dianggap

kumuh.

c. Bencana alam : BR Nasional Demokrat tanggap dalam hal bencana

alam yang merupakan musibah yang lazim di Indonesia, gerakannya

yang ada yaitu menerjunkan tim Badan Rescue Kemanusiaan Wasior

untuk membantu penanganan korban banjir bandang di Wasior,

Papua Barat, sebanyak 50 dokter yang diterbangkan langsung dari

Jakarta untuk memberikan bantuan medis buat warga yang terkena

bencana. Bantuan korban gempa berkekuatan 7,1 SR yang

mengguncang Kabupaten Kepulauan Yapen, papua, pada 16 Juni

2010. Bantuan berupa bahan makanan, minuman, obat-obatan,

kelambu, selimut, dan tenda diserahkan oleh pengurus Badan Rescue

Nasional Demokrat Jeannette S dan sejumlah pengurus lain di Papua

kepada Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Kepulauan

Yapen49.

49 www.metrotvnews.com/metromain/newsvideo/2010/06/27/107984/Nasional Demokrat-Bantu-Korban-Gempa-Yapen+gempa+

81

Page 82: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

2. Badan Kesenian Dan Kebudayaan Nasional Demokrat :

Seminar budaya mingguan. Tiap hari rabu Nasional Demokrat Sulawsi

Selatan mengadakan diskusi budaya dengan tema tentang kebudayaan.

Seminar yang diadakan bertemakan ‘Dialog Sinrili’. Kegiatan ini

dilaksanakan sekali seminggu di café yang berbeda tiap meinggunya di

Makassar. Tema-tema yang dikaji adalah masalah sosial dalam tinjauan

budaya. Nilai-nilai local coba diangkat kembali untuk menjawab segala

persoalan sosial. Misalnya Dialog Sinrili’ yang sempat penulis hadiri

tanggal 13-5-2011, yang didiskusikan saat itu adalah “Wartawan

Menjawab..” yang diundang adalah beberapa kalangan wartawan senior

sebagai narasumber. Saat itu banyak wartawan mengungkapkan

diperhadapkan pada persoalan independensi jurnalistik dengan

kepentingan pemodal dalam hal pemberitaan. Moderator kemudian

mencoba mengarahkan forum untuk merelasikan persoalan wartawan

dengan nilai sipakainge’dan sipakalebbi’ dalam siri’ na pacce

Drs. H.aswar hasan, Msi50 menyebutkan akan perlu adanya reformulasi

komitmen budaya, khususnya dalam format demokrasi ke depan.

Selama ini Cuma mengakui adanya siri na pacce dengan nilai sipakatau,

sipakalebbi, dan sipakainge, itu semua dalam batas normatif. Tidak

dalam bentuk prilaku dan tindakan, salah satu penyebabnya karena telah

50 Salah satu deklarator Nasional Demokrat Sulawesi Selatan

82

Page 83: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

terjadi degradasi nilai-nilai budaya. Yang bisa memberi solusi adalah

restorasi (Nasional Demokrat).

Dari bentuk gerakan Nasional Demokrat, implementasi cita-cita

Restorasi Indonesia dalam bentuk gerakan ril Nasional Demokrat sendiri

baru pada tahap bidang budaya, sedangkan untuk bidang lain seperti politik,

hukum, dan kebijakan lainnya belum menyentuh ke dalamnya. Dalam bidang

budayapun, sosialisasi restorasi budaya konteks wilayah Makassar sifatnya

masih menyentuh kaum elit dan sifatnya formal, misalnya mengadakan

agenda mingguan dialog budaya. Menurut penulis jika ingin utuh dalam

restorasi budaya, yang dididik semestinya masyarakat awam dan kelas

mengengah ke bawah, karena efeknya akan lebih panjang dan mendalam.

Menurut kamus bahasa indonesia51 restorasi adalah pengembalian

atau pemulihan kepada keadaan semula.  Surya paloh dalam situs resmi

Nasional Demokrat mngungkapkan Restorasi yang di gaungkan oleh

Nasional Demokrat mempunyai arti “pemugaran kembali”. Pemugaran yang

dimaksud adalah pemugaran terhadap semangat patriotik dan heroisme

bangsa.52

Restorasi Meiji merupakan usaha besar-besaran kaisar Meiji untuk

menciptakan Jepang baru, yaitu transformasi dari negara yang terisolasi dan

miskin menjadi negara yang modern. Restorasi Meiji membawa perubahan

51 Menggunakan kamus bahasa Indonesia di situs http://kamusbahasaindonesia.org52 http://nasionaldemokrat.org/articles/viewColumnWithTitle/kabar/surya-paloh-restorasi-adalah-

pemugaran-kembali

83

Page 84: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

besar dalam kehidupan bangsa Jepang, terutama pendidikan. Sebelum

Restorasi Meiji, Jepang melaksanakan pendidikannya berdasarkan sistem

masyarakat feodal, yaitu pendidikan untuk samurai, petani, tukang,

pedagang, serta rakyat jelata53.

Dalam kurun waktu bergulirnya Restorasi Meiji (Meiji Ishin) tahun

1868 dan dekade sesudahnya, bangsa Jepang telah membuktikan diri

kepada dunia sebagai bangsa yang memiliki kompetensi ilmu pengetahuan

dan teknologi maju yang dapat disejajarkan dengan Amerika dan negara

maju lainnya. Hal yang terpenting dari restorasi ini adalah restorasi dibidang

pendidikan, yaitu mengubah sistem pendidikan dari tradisional menjadi

modern (saat itu dimulai dengan mengadopsi sistem Jerman), program wajib

belajar, mengirim mahasiswa Jepang untuk belajar ke luar negeri (ke Francis

dan Jerman), dan meningkatkan anggaran sektor pendidikan secara drastis.

Semenjak Restorasi Meiji dikibarkan pemerintah Jepang terus menjalankan

kebijaksanaannya dengan mulai giat menerjemahkan dan menerbitkan

pelbagai macam buku, di antaranya tentang ilmu pengetahuan, sastra,

maupun filsafat. Para pemuda banyak dikirim ke luar negeri untuk belajar

sesuai dengan bidangnya masing-masing, tujuannya jelas yaitu mencari ilmu

dan menanamkan keyakinan bahwa Jepang akan dapat setara dengan

kemajuan dunia Barat.

53 http://mandaazzahra.wordpress.com/2008/06/10/restorasi-meiji-sebuah-pembelajaran-bagi-indonesia/

84

Page 85: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Melihat format perubahan jepang dibawah restorasi meiji, pendidikan

anak bangsa merupakan hal yang paling mendasar untuk merubah sebuah

nasib bangsa. Semestinya hal inilah yang mesti dilakukan Nasional

Demokrat jika ingin seutuhnya melakukan Restorasi Indonesia, yaitu melalui

jalur pendidikan. Meskipun gerakan Nasional Demokrat hari ini sudah cukup

memberi pengaruh terhadap kondisi sosial di daerah, namun dalam hal

restorasi (penataan ulang) sebuah bangsa belum memenuhi syarat jika ingin

dikatakan melakukan ‘Restorasi Indonesia’ yang sebenarnya.

Orientasi Nasional Demokrat ditinjau dari institusionalisasinya,

Nasional Demokrat menjalankan fungsinya sebagai ormas dan gerakan

sosial, yaitu; pertama, diskusi masalah sosial. Nasional Demokrat sebagai

ormas cukup memberikan sumbangsih ke dalam pembentukan opini publik

dengan memberikan diskusi-diskusi masalah sosial dan politik dan melalui

penggabungan sejumlah gagasan-gagasan gerakan kedalam opini publik

yang dominan. Meskipun dalam dalam diskusi tersebut masih berada lingkar

elit dan kelas menengah, diskusi dengan masyarakat akar rumput masih

minim. Kedua, aksi sosial. Nasional Demokrat cukup berperan dalam

membantu korban bencana alam di Indonesia. Hal ini tercermin dengan

pembnetukan Tim Badan Rescue (BR) Nasional Demokrat. Dengan melihat

kedua faktor ini. Orientasi gerakan Nasional Demokrat terhadap bidang

sosial masih melekat dengan melihat model gerakan Nasional Demokrat

terhadap basis sosial.

85

Page 86: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan dua hal mengenai gerakan Nasional

Demokrat ditinjau dari perspektif politik dengan lokasi penelitian di Kota

Makassar. Pertama, kesimpulan yang berisi pembahasan singkat dari hasil

penelitian yang peneliti lakukan mengenai gerakan Nasional Demokrat

ditinjau dari perspektif politik. Kedua, saran yang berisi solusi yang

ditawarkan oleh penulis untuk gerakan Nasional Demokrat.

A. Kesimpulan

Dari pembahasan singkat sebelumnya mengenai gerakan Nasional

Demokrat ditinjau dari perspektif politik sesuai dengan rumusan masalah ada

beberapa hal yang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembentukan ormas Nasional Demokrat berangkat dari personal yang

tidak terakomodir dari kelompok sebelumnya, misalnya Surya Paloh dan

Sri Sulstan Hemngkubuwono X yang merasakan kekecewaan terhadap

partai Golkar setelah masing-masing mengalami kekalahan pemilihan

ketua partai Golkar dan tidak terlalu mendapatkan ruang di partai Golkar.

Begitu juga di Sulsel yang di alami Ilham Arif Sirajuddin setelah kalah

dalam pemilihan ketua golkar untuk sulsel oleh Syahrul Yasin Limpo.

Mereka kemudian mencoba membentuk sebuah wadah baru untuk

merealisasikan harapan dan tujuannya. Selain itu, ada juga beberapa

86

Page 87: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

tokoh sosial dan inteketual lainnya yang bersama-sama merumuskan

Nasional Demokrat,. Mereka memiliki kondisi lain namun, yaitu berasal

dari kekecewaan terahadap kondisi bangsa yang makin menunjukkan

kepunahan Negara bangsa kareana dipimpin dan digerakkan oleh

personal yang tidak mampu menjalankan tugas kenegaraan, penulis

sebutkan beberapa yaitu Prof. Dr. Thomas Suyatno (Guru Besar

Universitas Atma Jaya), Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A (Guru besar

Universitas Indonesia), dan Anies Baswedan, Ph.D (Rektor Universitas

Paramadina). Meraka merupakan tokoh intelektual dan akademisi yang

terdorong melakukan sesuatu untuk memperbaiki kondisi sosial , mereka

memilih bergabung mendeklarasikan Nasional Demokrat untuk tujuan

tersebut.

2. Melihat fakta yang muncul dari gerakan Nasional Demokrat ditinjau dari

pola rekruitmennya yang tercipta adalah gerakan elitis. Organisasi

masyarakat Nasional Demokrat lebih menjadi tempat konsolidasi

politik.Dengan melihat dominannya politisi dan kepala daerah yang

menjabat sebagai ketua DPW dan DPD Nasional Demokrat, maka

tentunya arah gerakan Nasional Demokrat tak bisa di lepaskan dengan

momentum politik (Pilkada). Nasional Demokrat di Sulawesi Selatan

misalnya, semua ketua DPD Nasional Demokrat untuk provinsi Sulawesi

Selatan merupakan politisi sehingga ketika melakukan deklarasi di

daerah, tidak bisa dipungkiri diselingi dengan konsolidasi menjelang

87

Page 88: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

pilgub. Maka sangat sulit untuk memisahkan Nasional Demokrat dengan

pilkada saat ini, utamanya di Sulawesi Selatan. Efek yang muncul dari

gerakan elitis Nasional Demokrat adalah model perekrutan anggota dan

struktur Nasional Demokrat, cenderung menyerupai model perekrutan

partai politik dalam hal mengisi struktur DPW dan DPD terutama untuk

ketua-ketuanya.

3. Tingkatan jaringan ormas Nasional Demokrat merupakan tingkatan

jaringan makro. Karena ikatan yang terbangun dari beberapa kelompok.

Nasional Demokrat sulsel, didominasi golongan PNS sekitar 90% dari

128.000 anggota yang tercatat. Selain itu, untuk wilayah Makassar, ada

beberapa komunitas-komunitas kecil yang menggabungkan

organisasinya masuk ke Nasional Demokrat, yaitu Aco Community yang

juga kebetulan bersampingan sekertariat dengan Nasional Demokrat

Sulawsi Selatan, Team Honda Beat Makassar, Komunitas Pengamen

Jalanan. Secara person banyak juga dari kalangan supir dan mahasiswa

yang turut meramaikan Nasional Demokrat Makassar. Hal inilah yang

menjadi dinding penghalang Nasional Demokrat untuk berubah menjadi

partai poltik dengan melihat pola jejaring sosial yang terbangun dalam

organisasi Nasional Demokrat. Hal ini dikarenakan ada banyaknya PNS

yang menjadi anggota. Selain itu, para elit poltisi lokal tersebut masih

memegang posisi yang strategis di tiap partai masing-masing. Kedua

88

Page 89: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

faktor ini yang membuat Nasional Demokrat sulit untuk menjadi partai

karena akn kehilangan banyak kader dan anggota.

4. Orientasi Nasional Demokrat ditinjau dari institusionalisasinya, Nasional

Demokrat menjalankan fungsinya sebagai ormas dan gerakan sosial,

yaitu; pertama, diskusi masalah sosial. Nasional Demokrat sebagai

ormas cukup memberikan sumbangsih ke dalam pembentukan opini

publik dengan memberikan diskusi-diskusi masalah sosial dan politik dan

melalui penggabungan sejumlah gagasan-gagasan gerakan kedalam

opini publik yang dominan. Meskipun dalam dalam diskusi tersebut masih

berada lingkar elit dan kelas menengah, diskusi dengan masyarakat akar

rumput masih minim. Kedua, aksi sosial. Nasional Demokrat cukup

berperan dalam membantu korban bencana alam di Indonesia. Hal ini

tercermin dengan pembnetukan Tim Badan Rescue (BR) Nasional

Demokrat. Dengan melihat kedua faktor ini. Orientasi gerakan Nasional

Demokrat terhadap bidang sosial masih melekat dengan melihat model

gerakan Nasional Demokrat terhadap basis sosial.

Melihat dari orientasi gerakan ditinjau dari segi rekruitmen, jejaring

sosial, dan institusionalisasi Nasional Demokrat, kesimpulan yang dapat

ditarik adalah terjadi 2 orientasi yang berbeda menurut bidangnya, yaitu

orientasi bidang politik dan orientasi bidang sosial. Orientasi politik bisa

diidentifikasi dengan melihat dari segi rekruitmen Nasional Demokrat yang

mengarah kepada gerakan elitis, sedangkan orientasi sosial bisa

89

Page 90: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

diidentifikasi pada perubahan sosial menuju perubahan norma/nilai dan

struktur. Kedua orientasi inilah yang mendominasi proses berjalannya

organisasi masyarakat Nasional Demokrat, meskipun sebenarnya kedua-

duanya saling berkaitan satu sama lain antara orientasi sosial sebagai modal

sosial Nasional Demokrat dan orientasi politik yang lebih mengarah pada

merubah atau mempertahankan struktur pemerintahan sebagai pengambil

kebijakan. Dalam perubahan struktur pemerintahan tersebut, modal sosial

menjadi salah satu syarat utama dalam mempertahankan atau merubah

struktur pemerintahan. Inilah yang penulis sebut sesuatu yang saling

berkaitan dan saling menguntungkan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis,

menunjukkan bahwa tidak maksimalnya gerakan Nasional Demokrat ditinjau

dari perspektif politik disebabkan oleh adanya berbagai kendala baik secara

kultural maupun struktural. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, ada

beberapa saran yang dianggap penting oleh penulis dalam upaya gerakan

Nasional Demokrat ditinjau.

1. Perkuat sistem kaderisasi, menurut penulis format rekrutmen dan

kaderisasi Nasional Demokrat belum matang seperti halnya ormas lain.

Perlu ada penjenjangan kader untuk menilai mana yang betul-betul kader

yang militan

90

Page 91: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

2. Penanaman ideologi yang lebih massif sampai ke akar, model

penanaman nilai ideologi Nasional Demokrat masih menyentuh kalangan

menengah ke atas, belum terlalu menyentuh ranah akar rumput, lebih

benar gerakan Nasional Demokrat jika mampu melakukan perbaikan

tatanan sampai level ekar rumput.

3. Konsolidasi pengetahuan dan gerak antar organisasi hingga partai

politik. Jaringan yang dibangun Nasional Demokrat belum mampu

menyentuh ormas besar lainnya atapun parpol dalam rangka melakukan

konsolidasi pengetahuan dan gerak, hal itu guna menghindari sikap

eksklusifisme organisasi. Sebuah gerakan tentunya lebih matang jika

berbareng bergerak ketimbang bergerak sendiri-sendiri. Selain itu, juga

menhindari keterputusan (missed) komunikasi, ketakutannya dapat

menimbulkan saling curiga yang mengarah konflik antar organisasi.

Konsolidasi ke parpol tidak mesti menjadi underbow sebuah parpol,

namun untuk bertukar gagasan mengenai kebijakan yang mesti diambil

oleh legislatif dalam merumuskan kebijakan publik guna mengatasi

persoalan sosial yang tepat sasaran.

4. Penyelesaian masalah sosial. Cita-cita sosial Nasional Demokrat sudah

cukup ideal dalam mengatasi persoal sosial kebangsaan. Namun,

aplikasi masih sulit karena disibukkan agenda politis. Semestinya

penyelesaian masalah sosial menjadi agenda utama, sebagai

konsekuensi dan tanggung jawab sebuah ormas. Setelah berjalan lama

91

Page 92: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

dan diterima oleh masyarakat, baru Nasional Demokrat boleh berpikir ke

ranah politik.

92

Page 93: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

DAFTAR PUSTAKA

Ambardi, kuskridho. Mengungkap politik kartel. PT.gramedia. Jakarta 2009,

Bowo, esai “Partai Politik Dan Gerakan Sosial”. 20 april 2009

Damsar, Pengantar Sosial Ekonomi, jakarta kencana, 2009

Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Gatara Said, Sosiologi Politik :Konsep Dan Dinamika Perkembangnnya, 2007, Bandung, Pustaka Setia

Koentjaraningrat, metode-metode penelitian masyarakat, 1990, jakarta : gramedia.

Muh.idris patarai dan syahruddin hasen, Restorasi Indonesia, CV jengki satria, Jakarta 2010, hal-47

Manan mufrizal, gerakan rakyat melawan elite, 2005, yogyakarta, resist book

Panuju Redi , Oposisi Demokrasi dan Kemakmuran Rakyat, Pustaka Book Publisher, Jakarta, 2009,

Prasetyo Eko, makalah “gerakan Sosial Baru ; Sebuah Pengantar, 30 april 2006

Surya paloh ed.: Nasional Demokrat sejati. Pustaka ma’ca makkarang. Makassar. 2010

Sztompka Piotr, sosiologi perubahan sosial , 2004,. Jakarta : prenada media

Timur Mahardika, Gerakan Massa: mengupayakan demokrasi dan keadilan secara damai, 2000, Yogyakarta,Lapera Pustaka,

Yuda, Hanta AR Update Indonesia. Volume V. Edisi Januari 2011. The Indonesian Institute.

93

Page 94: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Sumber Literatur Lain :

http://azmuharam.blogspot.com/2008/12/sosiologi-33.html

http://azmuharam.blogspot.com/2008/12/sosiologi-33.html

http://globalisasi.wordpress.com/2006/07/10/gerakan

http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/surya-paloh/biografi/02.shtml

www.wikipedia.com

www.mediaindonesia.com

www.nasional_demokrat.com

www.metrotv.com

94

Page 95: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Lampiran 1

A. DEKLARATOR NASIONAL DEMOKRAT Inisiator Nasional

1. Surya Paloh (Tokoh Masyarakat)

2. Sri Sultan Hamengkubuwono X (Tokoh Masyarakat)

Deklarator Nasional

1. Prof. Dr. Syafii Maarif (Tokoh Masyarakat)

2. DR. (HC) Ir. H. Siswono Yudo Husodo (Anggota DPR RI Jawa Tengah I)

3. H. Syamsul Mu’arif, B.A (Menteri Negara Komunikasi dan Informasi

2001-2004)

4. Dra. Khofifah Indar Parawansa (Menteri Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak 1999-2004)

5. Prof. Dr. Soleh Solahuddin (Menteri Pertanian 1998-1999)

6. Prof. Dr. Thomas Suyatno (Guru Besar Universitas Atma Jaya)

7. Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A (Guru besar Universitas Indonesia)

8. Prof. Dr. Didik J. Rachbini (Ekonom dan Akademisi)

9. Prof. Dr. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D (Guru Besar Universitas Nusa

Cendana)

10.Prof. Dr. T. Bahri Anwar (Guru Besar Universitas Sumatera Utara)

11.Prof. Dr. Tarnama Sinambela (Guru Besar Universitas Mpu Tantular)

12.Anies Baswedan, Ph.D (Rektor Universitas Paramadina)

13.Dr. Rizal Sukma    (Direktur Eksekutif CSIS)

14.H. Sayed Fuad Zakaria, S.E    (Anggota DPR RI P Nanggroe Aceh

Darussalam I)

15.Danny P Thaharsyah    (Anggota DPR RI Sumatera Barat I)

16.Jeffrie Geovanie    (Anggota DPR RI Sumatera Barat I)

17. Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M    (Anggota DPR RI daerah Bangka

Belitung)

18.Drs. H.M. Ade Surapriatna, S.H, M.H    (Anggota DPR RI DKI Jakarta III)

19.Erik Satrya Wardhana    (Anggota DPR RI Jawa Barat III)

95

Page 96: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

20.Drs. Enggartiasto Lukita    (Anggota DPR RI Jawa Barat VIII)

21.Budiman Sudjatmiko, M.Sc, M. Phil.    (Anggota DPR RI Jawa Tengah

VIII)

22.Budi Supriyanto, S.H, M.H    (Anggota DPR RI Jawa Tengah X)

23.A. Malik Haramain, M.Si    (Anggota DPR RI Jawa Timur II)

24. Ir. H. Zulfadhli    (Anggota DPR-RI daerah Kalimantan Barat)

25.Edison Betaubun, S.H, M.H    (Anggota DPR-RI Maluku)

26.Drs. Akbar Faizal, M.Si    (Anggota DPR RI Sulawesi Selatan II)

27. Ir. A. Edwin Kawilarang    (Anggota DPR RI Sulawesi Utara)

28.Paskalis Kossay, S. Pd., M.M    (Anggota DPR RI Papua)

29.Ali Umri, S.H., M.Kn    (Walikota Binjai, Sumatra Utara)

30. lham Arif Siradjudin, M.M    (Walikota Makassar, Sulawesi Selatan)

31.Franky Sahilatua    (Budayawan)

32.Drs. Djaffar H. Assegaff    (Wartawan Senior)

33.Sugeng Suparwoto    (Wartawan Senior)

34.Ferry Mursyidan Baldan    (Politisi)

35.Drs. Zulfan Lindan    (Politisi)

36.Patrice Rio Capella, S.H    (Politisi)

37.DR. Poempida Hidayatulloh, B. Eng. Ph.D. DIC    (Politisi)

38.Meutya Viada Hafid, B. Eng    (Politisi)

39.Martin Manurung, S.E, M.A    (Penggiat Sosial)

40.Eep Saefulloh Fatah    (Pengamat Politik)

41.Willy Aditya, S. Fil., MDM    (Aktivis 1998)

42.Romy H. R. Soekarno    (Seniman)

43.Samuel Nitisaputra    (Politisi)

44.Melkiades Laka Lena    (Politisi)

45. Ir. Ahmad Rofiq    (Tokoh Pemuda)

96

Page 97: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

B. PENGURUS PUSAT DAN BADAN NASIONAL DEMOKRAT 1. Ketua Umum: Surya Paloh2. Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan: Ferry Mursyidan Baldan3. Ketua Bidang Kaderisasi: Akbar Faisal4. Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi: Jeffrie Geovanie5. Ketua Bidang Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan: Prof. Dr.

Didik J. Rachbini6. Ketua Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan: Victor Laiskodat7. Ketua Bidang Hubungan Internasional: John Prasetio8. Ketua Bidang Pendidikan: Prof.Dr. Radi A. Gany9. Ketua Bidang Kebijakan dan Partisipasi Publik: Zulfan Lindan10.Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat: Khofifah

Indar Parawansa11.Ketua Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Nasional: Enggartiasto

Lukita12.Ketua Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM: Edison Betaubun13.Ketua Bidang Perempuan, Pemuda, dan Mahasiswa: Meutya Viada

Hafid14.Sekretaris Jenderal: Syamsul Mu'arif15.Wakil Sekjen Organisasi & Keanggotaan: Samuel Nitisaputra16.Wakil Sekjen Kaderisasi: Patrice Rio Capella17.Wakil Sekjen Komunikasi & Informasi: Sayed Fuad Zakaria18.Wakil Sekjen Renlitbang: Willy Aditya19.Wakil Sekjen Pertanian, Kehutanan, & Kelautan: M. Ichsan Loulembah20.Wakil Sekjen Hubungan Internasional: Guspiabri Sumowigeno21.Wakil Sekjen Pendidikan: Danny P Thaharsyah22.Wakil Sekjen Kebijakan & Partisipasi Publik: Irma Chaniago23.Wakil Sekjen Pemberdayaan & Pelayanan Masyarakat: Ahmad Rofiq24.Wakil Sekjen Perekonomian & Sumber Daya Nasional: Martin Manurung25.Wakil Sekjen Hukum, Advokasi, dan HAM: A. Malik Haramain

97

Page 98: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

26.Wakil Sekjen Perempuan, Pemuda-Mahasiswa: Melkiades Laka Lena27.Bendahara Umum: Karli Boenjamin28.Wakil Bendahara Anggaran: Wawan Iriawan29.Wakil Bendahara Pengelolaan Kekayaan Organisasi: Franky Turtan30.Wakil Bendahara Logistik Bantuan Sosial: Sugeng Suparwoto31.Wakil Bendahara Pengalangan Dana & Usaha Mandiri: Guntur Santosa

C. BADAN-BADAN NASIONAL DEMOKRAT

1. Badan Rescue Nasional Demokrat      a. Ketua: Jeanette Sudjunadi b. Wakil Ketua: Anthony C. Sunarjo

2. Badan Kesenian : Kebudayaan Nasional Demokrat             a. Ketua: Franky Sahilatua b. Wakil Ketua: Romy H.R Soekarno

D. DEWAN PERTIMBANGAN NASIONAL DEMOKRAT

1. Sri Sultan Hamengku Buwono (Ketua)

2. Prof. DR. Thomas Suyatno (Sekretaris)

3. Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A (Anggota)

4. Prof. Dr. Ir. Soleh Salahuddin (Anggota)

5. Prof. Dr. M. Surya (Anggota)

6. Prof. DR. KRHT. Tarnama Sinambela Kusumonagoro (Anggota)

7. Prof. Wegy Ruslan (Anggota)

8. Dr. Setyo Sudrajat (Anggota)

9. Djaffar H. Assegaff (Anggota)

10. MTH Pardede (Anggota)

11. Jan Darmadi (Anggota)

12. Bambang Sulistyo (Anggota)

13. Prahastoeti Adhitama (Anggota)

14. Hatta Mustafa (Anggota)

98

Page 99: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

E. DEWAN PAKAR NASIONAL DEMOKRAT

1. Dr. (HC) Ir. H. Siswono Yudo Husodo (Ketua)

2. Dr. Silverius Sonny Y. Soeharso (Sekretaris)

3. Prof. Dr. O.C. Kaligis SH, MH (Anggota)

4. Prof. Dr. T. Bahri Anwar (Anggota)

5. Prof. DR. Soediarto (Anggota)

6. Prof. Idrus Paturusi (Anggota)

7. Prof. Dr. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D (Anggota)

8. Ir. A. Edwin Kawilarang (Anggota)

9. Dr. Poempida Hidayatulloh, Ph.D, DIC (Anggota)

F. PENGURUS WILAYAH NASIONAL DEMOKRAT SULAWESI SELATAN Dewan pertimbangan:

1. Ketua: M Amin Syam

2. Sekretaris: Syamsul Bachri AS

3. Anggota:

4. Andi Tjonneng M

5. Abd Azis Kahar Muzakkar

6. Prof Dr dr Dali Amiruddin

7. M Taslim Arifin

8. Litha Brent

9. Zohra A Baso

10. Fatimah Kalla

11. Mubyl Handaling

12. Pdt Paulus Patanduk

13. Rudy Pieter Goni

14. Hidayat Nahwi Rasul

15. Doddy Amiruddin

16. Syamsuri Ismail

99

Page 100: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

17. Untung Siradju

18. Daniel Rendeng

Dewan pakar:

1. Ketua: Prof Dr Tahir Kasnawi

2. Sekretaris: Muh Saiful Saleh

3. Anggota:

a) Prof Dr Nasir Hamzah

b) Prof Dr Arief Tiro Mpd

c) Prof Dr Amran Razak MA

d) Prof Dr Aswanto SH MH

e) Prof Dr dr Noer Bahry Noor

f) Prof Dr Masrurah Mukhtar MA

g) Prof Dr Andi Ima Kesuma

h) Prof Amir Imbaruddin PhD

i) Prof Dr Ivan Azis PhD

j) Dr Marwan Mas SH MH

k) Drs Ishak Ngeljaratan MA

l) Drs Alwi Rahman MA

m) Prof DR Hambali Talib MH

n) Dr Abd Rahman Qayyum MAg

o) Dr dr Nurdin Mappewali

Pengurus wilayah dan badan nasional

1. Ketua: Ilham Arief Sirajuddin

2. Wakil ketua:

a) Jayadi Nas

b) Prof Dr Muh Qasim Mathar MA

c) Dr Hasrullah

d) Abd Madjid Sallatu

e) Bachriato Bachtiar

f) Aswar Hasan

100

Page 101: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

g) Ambas Syam, Sittiara

h) dr Muh Akbar SpS PhD

i) Dr Hamid Paddu MA

j) Pahir Halim

k) Sakka Pati

3. Sekretaris: Dr Muh Akbar

4. Wakil sekretaris:

a) Ilham Jaya

b) Arqam Azikin

c) Muslim Salam

d) Dr Syarkawi Rauf SE ME

e) Arman Arfah

f) Wahyuddin Halim

g) Indriyanti Sudirman

h) Lusia Palulungan

i) Dr Ir Andi Tamsil MS

j) Philips Tangdilintin

k) Muh Khudri Arsyad

l) Barlianti Hasan 

5. Bendahara: Arman Jaya

6. Badan:

a) Syamsu Rizal (rescue)

b) Asmin Amin (kesenian& budaya)

7. Biro-biro:

a) Zakir Sabara HW (organisasi& keanggotaan)

b) Harun Al-Rasyid (kaderisasi)

c) Mukhramal Azis (komunikasi& informasi)

d) Mustari Mustafa (litbang)

e) Abd Rasyid J (biro kelautan)

f) Hasanuddin Damis (agraria)

101

Page 102: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

g) Ilham Jaya (industri)

h) Drs Aspianor Masri Msi (hubungan daerah),

i) Muh Kasim Wahab (pendidikan)

j) Abadi Sirajuddin (kebijakan& partisipasi publik)

k) Dr Warsinggih SpB KBD (pelayanan kesehatan)

l) Dr Nurhidayat M Said (pemberdayaan masyarakat)

m) Budiman Akbar (perekonomian)

n) Syamsu Alam Hamid (hukum& HAM)

o) Rahmiwati Agustini (perempuan)

p) Subhan Alwi Hamu (pemuda& olahraga)

q) Zulkarnain Paturuni (mahasiswa)

102

Page 103: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

Lampiran 2

Ketua-Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Nasional Demokrat:

Sumatera1. Aceh : HT Pribadi (mantan Pj Bupati Aceh Utara)

2. Sumatera Utara : HM Ali Umri (Wali Kotan Binjai, Ketua Partai

Golkar Sumut)

3. Sumatera Barat : James Hellward (mantan Kepala Dinas Provinsi

Sumatera Barat)

4. Riau : Iskandar Hoesin (Ketua Umum PODSI)

5. Kepulauan Riau : Muhammad Amin, SE (mantan anggota DPRD

Kep.Riau)

6. Jambi : Agus S Roni (politisi PBB)

7. Sumatera Selatan : Herman Deru  (Bupati OKU Timur prov.Sumsel)

8. Kep. Bangka Belitung : Ramli Sutanegara

9. Bengkulu : Dedy Ermansyah (Ketua Komisi II DPRD Kota

Bengkulu)

10. Lampung : Lukman Hakim (Walikota Metro, Lampung)

Jawa1. DKI Jakarta : Jeffry (Geovani anggota DPR fraksi P-Golkar)

2. Banten : Hasan Maksudi (Mantan Ketua DPRD

Kabupaten Serang, Banten)

3. Jawa Barat : Mayjen TNI (Purn) Sudrajat (mantan Duta

Besar Cina)

4. Jawa Tengah : Hj Rustriningsih (Wagub jateng ,PDI-P)

5. DI Yogyakarta : Gusti Kanjeng Ratu Pambayun (putrid sri sultan

Hamengkubuwono X)

6. Jawa Timur : Drs.H. hasan amiruddin m.si (bupati

probolinggo)

Kepulauan Sunda Kecil

103

Page 104: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 265... · Web view repository.unhas.ac.idGerakan sosial ataupun gerakan massa, merupakan sebuah fenomena penting

1. Bali : IGK.Manila (purnawirawan TNI)

2. Nusa Tenggara Barat : HM Nashar

3. Nusa Tenggara Timur : Irjen (Purn) Y. Jacki Uly (purnawirawan TNI)

Kalimantan1. Kalimantan Barat : Syarif Abdullah Alkadrie (anggota DPRD Kalbar)

2. Kalimantan Tengah : Faridawaty Darland Atjeh (ketua KPUD Kalteng)

3. Kalimantan Selatan : Guntur Prawira (dewan penasehat DPD P-

Golkar)

4. Kalimantan Timur : Farid Wadjdy (Wakil Gubernur Kalimantan timur)

Sulawesi2. Sulawesi Utara : NH Eman (PJS kab. tomohon, sulut)

3. Gorontalo : Adnan Dambea (walikota gorontalo, prov.

Gorontalo)

4. Sulawesi Tengah : Aswadin Randalembah (bupati kab. Sigi prov.

Sulteng)

5. Sulawesi Barat : Ali Baal Masdar (bupati polman, sulbar)

6. Sulawesi Selatan : Ilham Arif Sirajuddin (walikota makassar)

7. Sulawesi Tenggara : Ali Mazi (mantan gubenur sultra 2002-2008)

Kepulauan Maluku1. Maluku : Elya Muskitta

2. Maluku Utara : Dr Abdurahman Marasabessy (Ketua STAIN

Ternate)

Papua bagian barat1. Papua Barat : Alex Hesegem (Wakil Gubernur Provinsi Papua)

2. Papua : Rahimin Katjong (wakil gubernur Provinsi

Papua Barat)

104