repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view...

100
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan pesat dalam dunia usaha juga memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan meningkatkan pula daya beli masyarakat atau konsumen. Tetapi pada sisi lain perkembangan itu menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada dunia usaha dewasa ini. Perusahaan yang pada mulanya memiliki pangsa pasar yang besar, serta daerah pemasaran yang luas, kini dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka masuki baik pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, salah satu persoalan yang cukup penting dalam

Transcript of repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view...

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi,

maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan

munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan

jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan

pesat dalam dunia usaha juga memberikan gambaran tentang kesejahteraan

masyarakat yang semakin meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini

akan meningkatkan pula daya beli masyarakat atau konsumen. Tetapi pada

sisi lain perkembangan itu menyebabkan timbulnya persaingan yang

semakin ketat pada dunia usaha dewasa ini. Perusahaan yang pada

mulanya memiliki pangsa pasar yang besar, serta daerah pemasaran yang

luas, kini dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap

mengantisipasi pasar yang akan mereka masuki baik pada saat ini maupun

pada saat yang akan datang.

Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,

salah satu persoalan yang cukup penting dalam suatu perusahaan adalah

aspek pemasaran, yaitu bagaimana supaya barang atau jasa dapat terjual

dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Setiap perusahaan akan

menganut sistem pemasaran yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan

dan besar kecilnya perusahaan tersebut. Secara teoritik kebijaksanaan yang

ditempuh oleh setiap perusahaan untuk memasarkan hasil produksinya

adalah kombinasi dari empat kegiatan pemasaran yang dikenal dengan

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

2

bauran pemasaran atau marketing mix. pengertian bauran pemasaran seperti

yang terdapat dalam buku Rambat Lupiyoadi (2001:56) yaitu :

“Bauran pemasaran merupakan alat (tools) atau alat bagi pemasar

yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu

dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang

diterapkan berjalan sukses”.

Menurut Kotler (2009:23) mendefinisikan bahwa bauran pemsaran

adalah sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan

untuk nmengejar pemasarannya. Variabel-variabel marketing mix terdiri atas

bagaimana menciptakan produk, penetapan harga, pelaksanaan promosi

dan pemilihan saluran distribusi

Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran

(marketing mix), disamping penetapan harga jual, produk, dan distribusi.

Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk mencapai

volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan

sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai

promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai.

Dikemukakan oleh Kotler-Keller (2008:06), bahwa pemasaran adalah:

“Suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Kini era social media secara pelan namun pasti telah ‘memaksa’

banyak perusahaan mengubah cara mereka berkomunikasi. Maraknya

penggunaan sosial media misal: Facebook, Twitter dan forum komunikasi

sosial media yang lain mau tak mau memaksa perusahaan meningkatkan

model ber-komunikasi. Perangkat Social media ini adalah hal yang lumrah

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

3

selalu bersentuhan dengan aktivitas kita terutama bagi para pengguna

internet.

Tabel 1.1

Tabel Pengguna Facebook di 10 kota besar di Indonesia

Sumber : ( http://candraadiputra.blogspot.com/2012/07/statistik-pengguna-

facebook-indonesia.html )

Jejaring sosial yang saat ini biasa digunakan untuk memasarkan

produk antara lain Facebook, Twitter dan Kaskus. Dengan melalui jejaring

sosial tersebut akan terbentuk strategi komunikasi pemasaran yang efektif

yaitu Word of Mouth dimana muncul secara natural dari pendapat lingkungan

sosial yang dirasa lebih jujur dan tidak ada motif-motif tertentu dalam

menyampaikan suatu informasi kepada konsumen lainnya.

Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran

(marketing mix), disamping penetapan harga jual, produk, dan distribusi.

Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk mencapai

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

4

volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan

sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai

promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai.

Suatu usaha jika ingin mencapai tingkat penjualan yang maksimal,

perusahaan dapat memakai beberapa macam bauran promosi (Kotler,

2002:644) yaitu : periklanan (Advertising), promosi penjualan (Sales

promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (Public relations),

penjualan personal (Personal selling), dan pemasaran langsung (Direct

marketing). Namun dari semua hal yang diharapkan dari promosi, perlu pula

dipertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan oleh kegiatan promosi itu

dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan penjualan

dan sampai sejauh mana promosi itu dapat menarik konsumen untuk

membeli produk yang ditawarkan.

Efektivitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi

yang diperlukan terhadap produk yang dipasarkannya. Suatu jenis produk

tertentu memerlukan bentuk promosi tertentu pula dan jenis promosi yang

lain harus dipergunakan bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain

tidak semua bentuk promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan

promosi tersebut apabila tidak sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu

produk. Oleh karena itu, harus dicari suatu bentuk promosi yang sesuai

dengan kondisi suatu produk yang akan dipromosikan.

Demikian halnya dengan PT. ROVCA CLOTHING yang bergerak

dalam bisnis clothing berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya

sehingga produk yang dipasarkannya dapat terus dipertahankan bahkan

ditingkatkan, hal ini sangat penting mengingat salah satu sumber

pendapatan PT. ROVCA CLOTHING adalah dari penjualan berbagai

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

5

produknya termasuk produk ”ROVCA”. PT. ROVCA CLOTHING yang

launching di Makassar pada tahun 2000 menawarkan produk “ROVCA” yang

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta menjadi produk

unggulan yang siap bersaing dengan produk sejenis di Makassar.

Adapun sekarang ini upaya yang dilakukan oleh PT. ROVCA

CLOTHING untuk meningkatkan penjualan produk ‟ROVCA” yaitu dengan

menggunakan promosi pemasaran berbasis sosial media dengan cara

memperkenalkan produknya kepada masyarakat dengan memasang iklan

melalui media cetak dan media elektronika, disertai dengan pembagian

merchandise untuk memberikan informasi yang akurat dan jelas serta

pelayanan yang optimal/total terhadap konsumen

Dengan promosi pemasaran tersebut diharapkan produk yang

dihasilkan akan dikenal oleh masyarakat luas dan membangun merk yang

kuat serta memiliki identitas yang dapat menggambarkan suatu value yang

akan menancap dalam benak konsumen, serta dapat menarik minat beli

konsumen atau calon pembeli sehingga tercapai tujuan perusahaan yaitu

meningkatkan volume penjualan, serta menjadikannya posisi leader di pasar.

Pada awalnya PT. ROVCA CLOTHING memulai usaha dengan

mendirikan kantor pemasaran yang bertempat di jalan Todopuli Raya No. 62

dimana disebelahnya didirikan distributor store yang berfungsi sebagai pusat

penjualan produk. Dikarenakan geografis maka kemudian pada tahun 2007

distributor store berpindah di jalan Pengayoman No.176. Akan tetapi

dikarenakan cost operasional yang dikeluarkan begitu besar, akhirnya

berpindah di jalan Sunu No. 127 dan memutuskan untuk menutup distributor

store dan fokus melakukan penjualan dan promosi melalui media sosial.

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

6

Berdasarkan dari uraian diatas penulis terdorong untuk menulis

skripsi di bidang pemasaran yang memusatkan penelitian pada perilaku

pembelian konsumen pada produk ROVCA ditinjau pada PT. ROVCA

CLOTHING di Makassar dan mengangkat judul “Analisis Pengaruh

Promosi Berbasis Sosial Media Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen ( Studi Kasus Produk ROVCA ).”

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya

maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana sikap

konsumen dalam menentukan pilihan produk ( decision making ) pada online

shop mengingat adanya dampak positif dan negatif dalam berbelanja

menggunakan media internet. Maka terdapat beberapa masalah yang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah variabel personal relevance, interactivity, message, brand

familiarity berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen dalam memilih produk online shop ROVCA.

2. Diantara variabel personal relevance, interactivity, message, brand

familiarity, manakah yang dominan mempengaruhi perilaku pengambilan

keputusan konsumen dalam berbelanja di online shop ROVCA.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

7

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh personal relevance,

interactivity, message, brand familiarity terhadap keputusan berbelanja di

online shop ROVCA.

2. Untuk mengetahui variabel dominan mempengaruhi perilaku keputusan

konsumen dalam berbelanja online shop ROVCA.

1.4 Manfaat penelitian

a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan konsumen dalam mengevaluasi online shop

melalui persepsi produk, persepsi terhadap sumber, persepsi

terhadap iklan, sikap terhadap merek dan sikap terhadap iklan.

b. Kegunaan teoritis, sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang

akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan perilaku

pembelian konsumen dan kaitannya dengan sosial media

marketing serta bagi pengembangan ilmu di bidang pemasaran (

Marketing ).

c. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan

untuk mentapkan strategi pemasaran yang efektif pada masa

sekarang dan masa yang akan datang.

1.5 Batasan Penelitian

Pada penelitian ini penulis khusus membahas mengenai personal

relevance, interactivity, message, brand familiarity terhadap pengambilan

keputusan pembelian konsumen serta variabel dominan yang

mempengaruhi keputusan konsumen. Pengerucutan objek penelitian yang

hanya mengambil keputusan pembelian konsumen ditinjau dari promosi

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

8

berbasis sosial media serta variabel dominan yang mempengaruhi

keputusan pembelian penulis lakukan agar objek penelitian ini lebih spesifik

mengingat perilaku konsumen merupakan suatu objek teori yang sangat

luas.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari beberapa bab dan sub bab yang

secara rinci adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjabarkan tentang latar belakang masalah,

perumusan masakah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori yang mendukung penelitian ini

dan juga berisi tentang referensi yang dianggap representatif

dalam bidang pembahasan dan teori-teori yang relevan untuk

menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti terdiri dari

kerangka berfikir dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian yang

terdiri dari tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data,

populasi, metode pengumpulan data, metode penarikan sampel,

populasi, instrumen penelitian , metode analisis dan sistematika

penulisan.

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan bab yang berisi analisis data yang telah

diperoleh dalam penelitian. Analisis data yang meliputi analisis

statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap

hipotesis penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian penutup dari skripsi ini. Dalam bab ini

disajikan kesimpulan-kesimpulan serta saran-saran yang relevan

dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian pemasaran

Pemasaran telah dikenal oleh masyarakat umum dan dunia usaha

pada khususnya. Bahkan pemasaran merupakan salah satu dari

kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam

usahanya mempertahankan kepuasan konsumen.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama di dalam

perekonomian, disamping kegiatan produksi dan konsumsi. Konsumsi

baru bisa terlaksana setelah adanya kegiatan produksi dan pemasaran

dapa membantu terlaksananya konsumsi. Pemasaran jika dilihat berada

diantara produksi dan konsumsi, yang berarti bahwa pemasaran menjadi

penghubung antara kedua fungsi tersebut. Dalam kondisi perekonomian

yang semakin kompetitif, seperti sekarang ini tanpa adanya pemasaran

yang handal perusahaan akan sulit untuk mendapatkan keuntungan yang

maksimal.

Dengan demikian pemasaran merupakan faktor yang cukup penting

dalam suatu siklus perekonomian yang bermula dan berakhir dengan

pemuasan kebutuhan konsumen yang secara langsung mempengaruhi

keuntungsn. Beberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam

gaya yang berbeda-beda dan masing-masing menitikberatkan pada sisi

yang berbeda.

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

11

Menurut Radiosunu (2001:2) bahwa : Pemasaran adalah kegiatan

manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan

kebutuhan melalui proses pertukaran.

Pengertian pemasaran menurut Winardi (2003, hal. 3) adalah

pemasaran terdiri atas tindakan-tindakan yang menyebabkan

berpindahnya hak milik atas benda-benda dan jasa yang menimbulkan

distribusi.

Menurut Nitisemito (2000, hal. 13) Pemasaran adalah

Semua kegiatan yang memperlancar arus barang danj jasa dari produsen

ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan

permintaan efektif.

Sedangkan menurut Sunarto (2003:7) Pengertian pemasaran adalah:

“Proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,

promosi, serta penyaluran gagasa, barang dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa arti pemasaran adalah

jauh lebih luas dimana mencakup usaha perusahaan yang dimulai

dengan mengidentifisir kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,

menentukan produk yang hendak diproduksi sesuai dengan segmentasi

pasar, menentukian harga produk yg sesuai, menentukan cara-cara

promosi dan saluran distribusi produk tersebut, jadi kegiaan pemasaran

kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

12

Menurut Swastha dan T.Hani Handoko (2000:4) mendefinisikan

bahwa :

“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial”.

Selanjutnya yang dikemukakan Kotler (2009:6) :

“Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada

pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya”.

Dari definisi tersebut diatas menggambarkan bahwa sebagai suatu

sistem dari keseluruhan kegiatan yang saling berhubungan yang ditujukan

untuk transaksi, hubungan dan jaringan, pasar, serta pemasok dan

prospek.

2.1.1 Komunikasi Pemasaran/Bauran Promosi

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang

mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Terdapat lima

cara dari komunikasi pemasaran yang utama atau sering disebut bauran

promosi, yaitu (Durianto, 2003) :

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

13

a. Advertising (Periklanan), yaitu semua bentuk penyajian nonpersonal,

promosi, dan ide tentang barang atau jasa yang dibayar oleh suatu

sponsor.

b. Sales Promotion (Promosi Penjualan), yaitu berbagai bentuk insentif

jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen untuk mencoba

atau membeli suatu produk atau jasa.

c. Public Relations (Hubungan Masyarakat dan Publisitas), yaitu berbagai

macam program untuk memelihara, menciptakan, dan

mengembangkan citra perusahaan atau merek sebuah produk.

d. Personal Selling (Penjualan Pribadi), yaitu interaksi langsung dengan

satu atau beberapa calon pembeli dengan melakukan presentasi,

menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.

e. Direct Marketing (Pemasaran Langsung), yaitu penggunaan surat,

telepon, faksimili, e-mail, dan alat komunikasi nonpersonal lainnya

untuk melakukan komunikasi secara langsung agar mendapat

tanggapan langsung dari para pelanggan dan calon pelanggan.

Menurut Tjiptono (2008) ada dua saluran komunikasi pemasaran

antara lain :

1. Saluran komunikasi personal atau pribadi

Komunikasi antara dua orang atau lebih. Komunikasi dapat

melalui tatap muka, lewat telepon, lewat surat, via e-mail, chatting via

internet juga persentasi. Saluran komunikasi pribadi efektif dilakukan

karena didalamnya terjadi pertemuan dan umpan balik pribadi.

Saluran komunikasi personal dapat dikelompokkan menjadi:

a) Advocate channels yaitu pemasar yang menghubungi konsumen

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

14

b) Expert channels yaitu pakar independen yang membuat

pernyataan tertentu kepada konsumen sasaran.

c) Social channels yaitu tetangga, teman, keluarga, dan rekan

kerja.

Dari antara ketiga bentuk komunikasi pribadi tersebut, yang paling

efektif adalah social channels yang sering disebut sebagai word of mouth.

Word of mouth marketing merupakan komunikasi pribadi mengenai suatu

produk yang dilakukan oleh calon konsumen dengan tetangga, teman,

anggota keluarga ataupun rekan kerja.

2. Saluran komunikasi nonpersonal atau nonpribadi

Media yang membawa pesan tanpa kontak pribadi maupun umpan

balik, meliputi mediam atmosfer, dan acara-acara penting (events).

Media meliputi media cetak (koran, majalah, dan surat); media siaran

(radio dan televisi); media elektronik (audiotape, videotape, videodisc,

CD-ROM dan webpage) dan media tampilan (billboard, papan iklan,

dan poster).

2.1.2 Faktor perilaku terhadap iklan ( Advertising )

Menurut Campbell and wright (2008) dari tesis yang ditulis oleh Astrid,

Dewi Kusumastuti. 2009. Sikap Terhadap Iklan Pada Pengguna Facebook.

Masterthesis: BINUS. Tentang faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang

terhadap iklan, yaitu :

a. Personal Relevance

Hubungan personal (Personal Relevance) dapat mempengaruhi perilaku

seseorang terhadap iklan. Dari penelitian yang dilakukan, personal

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

15

relevance berpengaruh terhadap perubahan perilaku seseorang dalam

mengambil keputusan (Claypool el al., (2004) dikutip dari Campbell and

Wright, 2008). Mereka menemukan bahwa personal relevance

mempengaruhi terhadap proses pengambilan keputusan seorang

individu.

b. Online Interactivity

Selain personal relevance, beberapa riset menunjukkan bahwa

Interactivity sangat berpengaruh terhadap persepsi di iklan online (Coyle

& Thorson, 2001); Juang & Benbasat (2003); Liu & Shrum (2002) dikutip

dari Campbell and Wright (2008).

c. Message

Faktor messsage atau pesan sangat penting dalam pembuatan sebuah

iklan internet. Bahkan beberapa marketer berusaha sebaik mungkin untuk

bisa membuat iklan internet yang bernilai entertainment agar dapat

menarik perhatian konsumen. Gordon dan De Lima (1997) menyatakan

dalam riset mereka bahwa pesan dalam iklan komersial itu berfokus

kepada penyampaian informasi. Perusahaan harus menyediakan

informasi produk di dalam website mereka, bahkan survey pernah

dilakukan kepada 500 pengguna internet untuk masalah ini. Hasil survey

adalah mereka lebih suka melihat iklan yang mengandung informasi

dibandingkan hal-hal lucu ataupun games. ( nternet marketing digest,

1996).

d. Brand Familiarity

Dari hasil study yang dilakukan oleh Bamba and Barnes (2007), mereka

menemukan sebuah variabel penting yang berhubungan dengan

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

16

pandangan konsumer terhadap sebuah iklan. Variabel itu adalah brand

familiarity. Sebuah brand yang cukup dikenal pasti akan mendapatkan

respon positif dibandingkan dengan brand baru. Meskipun begitu jika

penyampaian iklan dari brand tersebut kurang menarik, maka

kemungkinan brand tersebut tidak mendapatkan respon yang baik dari

konsumen.

2.1.3 Words Of Mouth

Word of mouth adalah suatu bentuk komunikasi mulut ke mulut yang

dilakukan oleh konsumen secara sukarela dan otomatis untuk

mempromosikan sebuah produk atau merek kepada relasi atau

temannya karena suatu alasan tertentu.

Word of mouth merupakan jenis promosi yang ampuh, efektif dan

berbiaya paling murah. Konsumen yang merasa puas akan memberi

tahu orang lain mengenai pengalaman yang baik tentang produk itu

(Kotler dan Amstrong, 2004). Menurut Tjiptono (2008), word of mouth

juga cepat diterima sebagai referensi karena konsumen biasanya sulit

mengevaluasi produk atau jasa yang belum dibelinya atau belum

dirasakannya sendiri.

Menurut Tjiptono (2008) Word of mouth (WOM) adalah komunikasi

personal yang dianggap sangat efektif dalam memberikan informasi

tentang suatu produk, jasa, peristiwa, ide, individu, politikus dan juga

tempat-tempat untuk dikunjungi. WOM juga efektif untuk mempengaruhi

seseorang, karena informasi yang diberikan oleh seorang individu

lainnya biasanya dianggap jujur dan tidak bias. Khalayak cenderung lebih

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

17

mempercayai informasi produk yang mereka dengar dari kenalannya

atau orang lain dibandingkan dengan informasi yang dipasang di media.

Komunikasi WOM atau komunikasi dari mulut ke mulut dapat

dianggap sebagai salah satu bentuk tradisional dari komunikasi

pemasaran. WOM merupakan komunikasi personal yang bersifat

informal dengan pelakunya konsumen sendiri bukan tenaga pemasaran.

Hal lainnya adalah topik WOM berhubungan dengan produk, jasa

maupun perusahaan, sumbernya dapat berasal dari pengalaman

mengkonsumsi produk atau jasa baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Istilah WOM digunakan untuk mendefinisikan komunikasi verbal baik

bersifat positif maupun negatif. Komunikasi ini dapat berupa perbincangan

antara dua orang atau lebih, atau sekedar penyampaian testimonial

secara satu arah. Medianya dapat berupa pertemuan tatap muka,

telepon, e-mail, listgroup, blog, website, social media (Facebook,

Friendster, Twitter, dll), animation Game (Flash based Game, Mobile

Game), atau alat komunikasi lainnya.

2.1.4 Social Media

Social media pada awalnya adalah tempat berkumpulnya orang-

orang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk mencari teman baru

serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online. Namun social

media berkembang sangat pesat di negara Indonesia, social media dan

forum yang sudah sangat terkenal diantaranya adalah facebook, Twitter

dan juga kaskus.3

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

18

Menurut Thoyibie (2010), Social media adalah konten berisi

informasi, yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi

penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi

komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan

khalayak umum. Hal ini biasanya dilakukan melalui Internet dan jaringan

komunikasi mobile. Saat ini praktek pemasaran melalui social media

sedang dinikmati oleh para eksekutif dan profesional untuk

mempromosikan merek dan pemasaran.

Social media marketing adalah strategi kegiatan pemasaran

menggunakan situs-situs media sosial seperti facebook, Twitter, Youtube

kaskus dan sebagainya. Social media merupakan salah satu cara yang

ampuh untuk mempromosikan produk dan jasa yang kita miliki melalui

cara internet marketing. Caranya mudah dan sederhana tetapi memiliki

efek yang luar biasa.

Kemudahan untuk membuat sebuah account di social media

merupakan salah satu pemicu mengapa sangat banyak masyarakat

menggunakan social media sebagai suatu alat komunikasi dengan dunia

luar serta ketermudahan mengakses data menyebabkan banyaknya

masyarakat menggunakan social media bukan hanya sebagai alat

menjalin tali silaturahmi tetapi ada beberapa yang menggunakannya

sebagai alat promosi penjualan dan media menyebarkan informasi.

Berikut ini bersumber dari www.uniknya.com adalah dua social media

paling populer selama tahun 2011, yaitu :

1. Facebook

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

19

Facebook merupakan layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada 4

Februari 2004. Dibuat oleh Mark Zuckerberg pada 2003, situs ini

awalnya merupakan jaringan pertemanan di lingkungan perguruan

tinggi tempat Zuckerberg berkuliah, Harvard University. Situs ini

banyak digemari oleh penggunanya karena memudahkan mereka

membuat profil, berbagi catatan, foto, dan video, serta berkirim pesan

dan mengobrol. Pada Januari 2011, Facebook memiliki jumlah

pengguna lebih dari 600 juta pengguna aktif dari seluruh dunia.

2. Twitter

berawal dari sesi brainstorming yang cukup panjang yang terjadi di

manajemen perusahaan podcasting bernama Odeo. Jack Dorsey,

seorang arsitek perangkat lunak Amerika, kemudian memperkenalkan

cara berkomunikasi di grup kecil menggunakan layanan SMS. Ide ini

diwujudkan dengan sebuah project bernama kode twttr. Prototype

pertama Twitter digunakan untuk layanan internal para pekerja Odeo.

Versi penuh dari layanan ini kemudian diperkenalkan ke publik pada

15 Juli 2006. Pada Oktober tahun yang sama, Biz Stone, Evan

Williams, Dorsey, dan anggota Odeo lainnya mendirikan Obvious

Corporation serta mengakuisisi Odeo dan seluruh asetnya, termasuk

Odeo.com dan Twitter.com dari investor dan shareholders-nya.

Kemudian pada April 2007, Twitter membentuk perusahaan sendiri

bernama Twitter Inc. Sejak saat itu, Twitter menjadi sangat populer di

dunia maya. Sifat pesannya yang ringkas, membuat orang senang

berinteraksi melalui Twitter. Hingga saat ini, layanan “SMS-nya

internet” ini memiliki lebih dari 200 juta pengguna dan hingga Juni

2010, terdapat 65 juta pesan per harinya.

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

20

2.1.5 Efektivitas Social Media

Social media merupakan bagian dari word of mouth marketing yang

sangat efektif dan memiliki pengaruh yang luar biasa. Banyak praktisi

marketing mengatakan bahwa strategi word of mouth merupakan

promosi yang efektif bagi konsumen. Social media marketing

memungkinkan membangun hubungan sosial yang lebih personal dan

dinamis dibandingkan dengan strategi marketing tradisional.

Kegiatan social media marketing berpusat pada usaha membuat

konten-konten yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk

berinteraksi serta membagikannya dalam lingkungan jejaring sosial

pertemanan mereka. Pesan bisnis suatu brand atau perusahaan

menyebar dari suatu pengguna ke pengguna lainnya dan akan memiliki

tingkat kepercayaan pembaca yang lebih tinggi karena bagi konten

tersebut berasal dan direkomendasikan dari teman mereka sendiri,

sumber yang lebih terpercaya karena memiliki hubungan sosial yang

lebih dekat dibandingkan dengan pesan langsung dari brand atau

perusahaan tersebut.

Pengaruh promosi melalui social media berbeda-beda, akan tetapi

yang umum terjadi adalah informasi yang berasal dari social media akan

memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian yang akan diambil

konsumen.

2.2 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan suatu hal terkait keputusan yang

diambil oleh seseorang ( konsumen ) dalam penentuan untuk

mendapatkandan mempergunakan barang dan jasa.

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

21

Konsumen mengambil banyak keputusan membeli setiap hari.

Kebanyakan produsen meneliti keputusan membeli konsumen secara

amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli

konsumen, dimana meeka membeli, bagaimana dan berapa banyak

mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. Pemasar dapat

mempelajari apa yang dibeli konsumen untuk mencari juawaban atas

pertanyaan mengenai apa yang mereka beli, dimana dan berapa banyak,

tetapi mempelajari mengenai alasan tingkah laku konsumen bukan hal

yang mudah, jawabannya seringkali tersembunyi jauh dalam benak

konsumen.

John C. Mowen dan Michale Minor ( Rangkuti, 2009:9 )

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (

buying unit ) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi

berbagai produk, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

Pengertian selanjutnya dikemukakan oleh Lamb, Hair, dan McDaniel

( Rangkuti, 2003 ) bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang

pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan

dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan

produk.

Perilaku konsumen menurut Kotler ( 2000:182 ) ialah bagaimana

individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta

memanfaatkan barang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa

elemen terpenting dari perilaku konsumen adalah proses pengambilan

keputusan dalam pembelian.

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

22

Husein umar ( 2000:64 ) menyatakan bahwa perilaku konsumen

adalah tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan dalam

pembelian.

Definisi perilaku konsumen dapat disarikan ( dari pendapat beberapa

ahli diatas ) sebagai suatu studi tentang proses pengambilan keputusan

oleh konsumen dalam memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan

produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan

kebutuhan dan hasrat mereka.

2.3 Proses Pengambilan Keputusan

Di tenaga persaingan yang ketat, perusahaan akan merasa bahwa

hubungan dengan pelangganlah yang menentukan umur dan

pertumbuhannya. Perusahaan tahu persis akan mati muda jikalau

ditinggal oleh pelanggan.

Perusahaan harus aktif dalam proses mempertahankan konsumen

dan di sisi lain pelanggan berada pada posisi sebagai pengambil

keputusan. Jadi hubungan perusahaan dengan konsumennya adalah soal

pengambilan keputusan konsumen. Oleh karena itu, agar proses

mempertahankan konsumen berhasil, perusahaan perlu mengetahui

proses pengambilan keputusan pada konsumen.

Telah dikatakan bahwa perilaku konsumen adalah soal keputusan.

Bagi para pemasar yang terpenting adalah bagaimana konsumen sampai

pada keputusan. Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Pembelian Perilaku Purna Pembelian

23

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian

dan perilaku pembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian

bermula sejak pembelian belum dilakukan dan berakibat jauh setelah

pembelian, setiap konsumen pasti melalui kelima tahap ini setiap kali

membuat keputusan pembelian. Dalam intens pembelian yang lebih rutin,

mereka membalik tahap-tahap tersebut. Tahap awalnya adalah

kesadaran kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif menjelang

pembelian, pembelian, konsumsi, kepuasan atau ketidakpuasan.

Gambar 2.1

Model generik proses pengambilan keputusan

Sumber : Shett, Mittal dan Newman ( 1999 ), Peter dan Olsen ( 1999 ), ( dalam

Bilson Simamora, 2003:15 )

1. Pengenalan Masalah

Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau

kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata

dengan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya

rangsangan internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya

orang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke

arah produk atau jasa pusat perbelanjaan yang diketahuinya akan

memuaskan dorongan tersebut.

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

24

2. Pencarian Masalah

Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau

mungkin juga tidak, untuk mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan

konsumen kuat dan produk itu berada di dekatnya, mungkin konsumen

akan langsung membelinya. Jika tidak maka kebutuhan konsumen ini

akan menjadi ingatan saja. Pencarian informasi mengenal dua tingkat

yang berbeda, yaitu perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan

pencarian informasi yang sedang-sedang saja dan pencarian informasi

secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi ke segala sumber.

3. Evaluasi Alternatif

Untuk membuat keputusan akhir, konsumen memproses informasi

tentang pilihan mereka. Pertama, konsumen mempunyai kebutuhan,

sehinga konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya

melihat kepada atribut produk atau jasa. Konsumen akan memberikan

bobot yang berbeda terhadap setiap produk sesuai dengan

kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan mengembangkan

himpunan kepercayaan merek. Konsumen juga dianggap memiliki fungsi

Utilitas, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan produkatau

jasa bervariasi menurut tingkat alternatif tiap ciri. Dan akhirnya konsumen

akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek melalui prosedur tertentu.

4. Tahap Pembelian

Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam

himpunan pilihan serta membentuk proses. Keputusan pembelian tidak

otomatis terjadi preferensi atau pilhan merek. Pada tahap pembelian

sebenarnya masih terdapat kemungkinan perubahan.

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

25

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Setelah produk atau jasa dibeli, selanjutnya yang terjadi adalah

konsumen mengevaluasi apakah keputusannya benar. Konsumen

memiliki semacam keraguan atas produk atau jasa yang telah dibelinya.

Keraguan adalah proses psikologis. Keragu-raguan ini rendah kalau

banyak informasi yang dipakai dalam evaluasi, baik melalui pengalaman

sendiri, pengalaman orang lain, maupun media massa. Hal ini sebaliknya

juga berlaku, tindakan nyata terhadap produk setelah pembelian, menurut

Kotler (2000) terdapat tiga bagian utama, yaitu :

a. Mempertahankan. Termasuk pada bagian ini adalah

menggunakan produk sesuai rencana awal, mengubah

penggunaan produk atau jasa untuk tujuan lain dan

menyimpannya.

b. Mengalihkan produk atau jasa kepada orang lain secara

sementara caranya menyewakan atau meminjamkan.

c. Mengalihkan produk atau jasa secara permanen. Bentuk

tindakannya biasanya berupa memberikan kepada orang lain,

membuangnya, memperdagangkannya pada pasar primer

maupun menjualnya sebagai barang bekas pada pasar sekunder.

6. Kepuasan

Kepuasan adalah hasil pengalaman terhadap produk. Ini adalah

perasaan konsumen setelah membandingkan harapan dengan kinerja

aktual produk. Kepuasan konsumen perlu diperhatikan karena berdampak

pada loyalitas konsumen dan tentu saja respon konsumen selanjutnya.

Konsumen yang puas kemungkinan akan membeli kembali serta

memberikan suara-suara positif tentang produk. Ini pula yang menjadi

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

26

kunci loyalitas. Kita ketahui, loyalitas adalah komponen paling penting

ekuitas merek menurut Aaker, 1991; 1996 (dalam Bilson Simamora,

2001:18). Konsumen yang tidak terpuaskan cenderung mengambil

tindakan berupa : mengeluh, menghentikan pembelian, serta

memperingatkan orang-orang terdekatnya (suara-suara negatif),

mengeluh kepada yang berwenang dan mengambil tindakan hukum yang

tentu saja berdampak negatif pada produk atau jasa yang ditawarkan.

2.3.1 Pertimbangan Pemilihan Produk

Untuk menganalisis faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalm

memilih suatu produk, berdasarkan skopnya ada tiga pendekatan yang

tersedia, yaitu pendekatan individu, pendekatan segmental, dan

pendekatan agregat (Bilson Simamora, 2003:56).

Dalam analisis segmental dan agregat, diambil kesimpulan yang

berlaku untuk sekelompok orang. Namun dalam penelitian, tidak bisa

dilakukan untuk seluruh pasar, sehingga hanya dilakukan pada lingkup

sampel.

Dalam analisis segmental dan agregat, ada dua metode yang bisa

dipakai. Pertama metode langsung. Dalam metode ini dinyatakan secara

langsung faktor-faktor pertimbangan yang memengaruhi responden.

Jawaban responden diolah, lalu disimpulkan faktor yang berlaku untuk

semua responden. Kedua metode tidak langsung.

1. Metode Langsung

Dalam metode langsung terdapat beberapa cara yang dapat

digunakan yaitu :

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

27

a. Metode Judgement.

Dengan metode ini, peneliti menyusun sendiri atribut produk.

Akurasi atribut tergantung dari kredibilitas peneliti.

b. Metode focus group.

Peneliti menumpulkan 10 orang rsponden yang dianggap

memahami produk.

c. Metode Survei.

Hasilnya tergantung pada metode analisis data yang digunakan,

apakah metode brainstorming, metode persentase, atau metode

iterasi.

Dengan metode brainstorming, peneliti menampung semua ide yang

masuk. Kelemahannya, selain atribut yang masuk mungkin terlalu

banyak. Dengan metode ini, dimungkinkan masuknya ide-ide yang

tidak masuk akal.

Dengan metode persentase, peneliti memasukkan atribut yang

banyak dipilih. Kalau yang memilih persentasenya 100%, sebuah

atribut jelas masuk. Masalahnya sampai berapa persen yang bisa

diterima.

Metode iterasi adalah sebuah proses statistika. Dengan metode ini,

peneliti mengeluarkan atribut –atribut yang dinilai tidak sah

berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai.

2. Metode tidak langsung

Dalam metode ini ada dua cara :

a. Menggunakan korelasi, apabila korelasinya signifikan, maka

faktor pertimbangan yang diuji dianggap valid. Dengan korelasi,

sekaligus juga diketahui tingkat kepentingan faktor. Semakin

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

28

besar koefisien korelasi, maka tingkat kepentingan faktor

semakin tinggi.

b. Menggunakan indikator utilitas, seperti yang sering dipakai dalam

analisis konjoin.

Terdapat penelitian terdahulu yang menjadi landasan dilakukannya

penelitian ini.

Tabel 1.2

Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian Sumber

Rahardian

Andi

Winata

(2011)

Analisis efektivitas

penggunaan

jejaring sosial

media facebook

dalam komunikasi

pemasaran pada

online shop barang

murah unik jaya.

Besarnya komunitas dan

minimnya cost marketing

sosial media facebook

merupakan opportunity

bagi para pemasar online.

http://

digilib.petra.ac.id/

viewer.php?

submit.x=21&sub

mit.y=19&page=3

&qual=high&sub

mitval=prev&fna

me=%2Fjiunkpe

%2Fs1%2Fmasa

%2F2011%2Fjiun

kpe-ns-s1-2011-

36407052-

21892.pdf

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

29

Richard

Darmawan

Andriyanto

(2010)

Analisis pengaruh

internet marketing

terhadap

pembentukan word

of mouth dan

Brand awareness

untuk

memunculkan

intention to buy.

Dengan pengelolaan

media internet marketing

yang menarik, informatif

dan mudah di akses maka

secara berangsur-angsur

word of mouth akan

terbentuk dan

menciptakan brand

awareness yang secara

pasti akan memunculkan

intention to buy pada

pengguna facebook.

http://

www.google.co.id

/url?

sa=t&rct=j&q=co

ntoh+landasan+te

ori+proposal+sos

ial+media+market

ing+&source=we

b&cd=2&cad=rja

&ved=0CCYQFjA

B&url=http%3A

%2F

%2Fdosen.narota

ma.ac.id%2Fwp-

content

%2Fuploads

%2F2012%2F02%

2FAnalisis-

Pengaruh-

Internet-

Marketing-

terhadap-

Pembentukan-

Word-of-Mouth-

dan-Brand-

Awareness-

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

30

untuk-

Memunculkan-

Intention-to-

Buy.pdf&ei=Ag1b

UOLdIMforQff9IFI

&usg=AFQjCNFo

a4nKS3QY5lPUpZ

cf2hsazHhEtw

Astrid, Dewi

Kusumastut

i

(2009)

Sikap terhadap

iklan pada

pengguna

facebook.

Variabel interactivity

sebagai variabel dominan

yang mempengaruhi sikap

konsumen terhadap iklan

yang di share di jejaring

sosial facebook, ditarik

kesimpulan bahwa

interaksi yang

berkelanjutan sblm dan

pasca pembelian, memilik

pengaruh besar dalam

keputusan dan keloyalan

kon sumen terhadap

produk.

http://

library.binus.ac.id/

eColls/eThesis/

Bab2/Bab%202_09-

218.pdf

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

31

Aprilyana

Saputri

(2009)

Analisis pengaruh

iklan media televisi

terhadap

keputusan

pembelian

konsumen pada

provider simpati

pede.

Keputusan pembelian

konsumen yang dihasilkan

dari iklan media Tv adalah

positif, dimana jika

dibandingkan konsumen

lebih memilih

menggunakan provider

simpati pede dibandingkan

provider xl.

http://

www.library.upnvj.

ac.id/pdf/

s1manajemen09/2

04111055/

skripsi.pdf

Hery

Kurniawan

(2006)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Konsumen Dalam

Pengambilan

Keputusan

Pembelian Produk

Mie Instan Merek

Sedap (Studi Pada

Mahasiswa

Fakultas Ekonomi

Unmer Malang)

Dengan diketahui bahwa

variabel psikologis

mempunyai pengaruh

yang siginifikan dan

dominan terhadap

keputusan pembelian

maka dalamhal ini yang

perlu diperhatikan dan

ditingkatkan oleh

perusahaan

ataup r odusen  un tu k  

me n ing ka t kan  pen jua

lan nya  den gan   se la l

u  be r upa yauntuk

http://

www.scribd.com/

babeganteng/d/

37651931-Analisis-

Faktor-faktor-

Yang-

Mempengaruhi-

Konsumen-Dalam-

Pengambilan-

Keputusan-

Pembelian-Produk

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

32

memahami psikologis

konsumen maupun calon

konsumen melaluimotif

membeli, persepsi

tentang produk maupun 

pengetahuan tentang

produk.

2.4 Kerangka Pikir

Gambar 2.2

Kerangka Pikir

2.5 Hipotesis

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DITINJAU DARI SEGI BAURAN PEMASARAN JASA (MARKETING MIX)

PER

SON

AL

REL

EVA

NC

EE INTE

RA

CTI

VITY

MEMILIH PRODUK ROVCA

MES

SAG

E

BR

AN

D

FAM

ILIA

RIT

YROVCA

Keputusan pembelian ditinjau dari segi promosi berbasis sosial media

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

33

Berdasarkan latar belakang dari permasalahan pokok yang telah

dijelaskan, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Diduga bahwa variabel personal relevance, interactivity, message, dan

brand familiarty berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam memilih produk online shop ROVCA.

2. Diduga bahwa variabel Interactivity memiliki pengaruh signifikan terhadap

keputusan konsumen dalam memilih produk online shop ROVCA.

BAB III

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

34

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah lokasi/tempat

penelitian ( dalam hali ini adalah ssebuah perusahaan ). Perusahaan yang

menjadi pbjek penelitian penulis adalah PT. ROVCA CLOTHING “ROVCA”.

Dimana penelitian ini dilakukan pada bulan agustus sampai september 2012.

Penulis memilih perusahaan ini dengan beberapa pertimbangan, antara lain :

1. Perusahaan ini merupakan salah satu rumah produksi di Makassar yang

penjualan dan promosinya berbasis sosial media ( online shop ).

2. Brand ini ( ROVCA ) memiliki karakteristik pelanggan yang homogen.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan sebagai berikut :

1. Data Kualitatif

Data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik secara lisan maupun

tulisan yang antara lain berupa sejarah perusahaan dan penjelasan lain

serta diperlukan dalam penulisan.

2. Data Kuantitatif

Data yang diperoleh dalam bentuk angka yang dapat dihitung. Data ini

diperoleh dari perhitungan kuisioner yang berhubungan dengan masalah

yang dibahas dalam skripsi ini. Adapun sumber data yang digunakan

sebagai berikut :

a. Data Primer

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

35

Data yang diperoleh dengan mengumpulkan langsung dari

objek penelitian, yaitu menyebarkan secara langsung kuisioner

kepada responden yang terpilih.

b. Data sekunder

Data yang berupa informasi tertulis maupun tidak tertulis

yang diperoleh dari perusahaan, internet, majalah, koran, dan

buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Wawancara

Komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh peneliti

dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian.

2. Kuisioner

Pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

telah dibuat dalam rangka memperoleh data dalam penelitian,

dimana kuisioner tersebut diajukan hal-hal yang relevan dan

berkaitan dengan tujuan penelitian.

3. Studi Pustaka

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

36

Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan data melalui buku-

buku, literatur-literatur, berbagai artikel yang dicari melalui

website,majalah, maupun koran yang berkaitan dengan penelitian ini.

4. Observasi

Pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh penulis terhadap

objek penelitian guna memperoleh bahan dan data-data yang

diperlukan.

3.4 Populasi dan Sampel

Sugiyono (2010 : 115) mengemukakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel,

menurut Sugiyono (2010 : 116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, penulis menjadikan

konsumen ROVCA Makassar sebagai populasi dalam peneltian ini..

Prosedur yang kemudian digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik

probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Kemudian digunakan metode Simple Random Sampling, yaitu

pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian

dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen.

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

37

Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka

untuk menentukan besarnya sampel yaitu dengan menggunakan rumus

Unknown Populations: (Frendy 2011:53)

n= Z2

4 μ2

Keterangan :

n = ukuran sampel

Z = tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian, pada

α = 5% (derajat keyakinan ditentukan 95%) maka Z = 1,96

µ = margin of error, tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (ditentukan 10%)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan

sebagai berikut :

n= Z2

4 μ2

n= 1,962

4(0,1)2

n = 96,4 ≈ 100 responden

Dari hasil perhitungan tersebut maka diketahui besar sampel yang

diperlukan adalah 100 responden.

3.5 Model dan Teknik Analisis

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda (Sugiyono, 2005). Adapun penggunaan analisis

regresi berganda bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh secara

kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian

lainnya (variabel Y), dimana dalam penelitian ini dikonversikan untuk

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

38

menguji ada tidaknya pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap

keputusan pembelian konsumen dalam memilih online shop ROVCA.

Analisis regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono

(2005:261), yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan:

Y = Variabel Dependen, yaitu keputusan pembelian konsumen

X1 = Variabel Independen, yaitu personal relevance

X2 = Variabel Independen, yaitu interactivity

X3 = Variabel Independen, yaitu message

X4 = Variabel Independen, brand familiarity

a = Intersep, konstanta yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat ini

nilai X1, X2, X3, X4, dan X5 = 0.

b1 = Koefisien regresi parsial yang dipakai untuk mengukur nilai ata-rata Y

tiap unit perubahan dalam X1 dengan menganggap X2, X3, dan X4

konstan.

b2 = Koefisien regresi parsial yang dipakai untuk mengukur nilai ata-rata Y

tiap unit perubahan dalam X2 dengan menganggap X1, X3, dan X4

konstan.

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

39

b3 = Koefisien regresi parsial yang dipakai untuk mengukur nilai ata-rata Y

tiap unit perubahan dalam X3 dengan menganggap X1, X2, dan X4

konstan.

b4 = Koefisien regresi parsial yang dipakai untuk mengukur nilai ata-rata Y

tiap unit perubahan dalam X4 dengan menganggap X1, X2, dan X3

konstan.

e = Standard Error, menunjukkan bagaimana tingkat fluktuasi dari

penduga atau statistik.

Teknik analisis yang digunakan sesuai dengan model di atas adalah

regresi berganda dimana nilai variabel dependen dapat diperoleh dari

hasil survei yang perhitungannya akan menggunakan skala likert. Cara

pengukurannya adalah menghadapkan seorang responden dengan

sebuah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban.

Data yang berhasil dikumpulkan dari kuisioner selanjutnya akan diukur

dengan pengukuran data ordinal dengan bobot hitung sampai 5, dengan

kategori sebagai berikut :

a. Sangat setuju dengan point 5.

b. Setuju dengan point 4.

c. Netral dengan point 3.

d. Tidak setuju dengan point 2.

e. Sangat tidak setuju dengan point 1.

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

40

Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan

dalam kelas interval, dengan jumlah kelas 5 (lima). Intervalnya dapat

dihitung sebagai berikut:

Interval= (Nilaitertinggixsampel )– ¿¿

= 500−100

5

= 80

Dari skala tersebut, skala distribusi kriteris penilaian terhadap jawaban

rsponden adalah :

a. 100 – 180 = Sangat tidak setuju

b. 181 – 260 = Tidak setuju

c. 261 – 340 = Netral

d. 341 – 420 = Setuju

e. 421 – 500 = Sangat setuju

3.6 Uji Validitas dan Uji Realibilitas

3.6.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu keusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

41

tabel. Jika r hitung > dari r tabel ( pada taraf signifikan 10% ) maka

pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Cara melihat tabel ialah dengan

melihat baris N-2. Untuk uji validitas penulis menggunakan bantuan

program SPSS.

3.6.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh

mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner

dinyatakan reliable atau handal jika jawaban seoang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu ( Ghozali, 2001 ). Untuk

uji realibilitas penulis menggunakan bantuan program SPSS.

Dalam penelitian ini, uji realibilitas dilakukan dengan ,melihat hasil

perhitungan nilai cronbach alpha ( α ). Suatu variabel dikatakan reliabel

jika memberikan nilai cronbach alpha ( α ) > 0,6 yaitu bila dilakukan

penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan

menghasilkan kesimpulanyang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha <0,6

maka dianggap kurang handal, artinya bila varibel-variabel tersebut

dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan

menghasilkan kesimpulan yang berbeda.

3.7 Pengujian Hipotesis

3.7.1 Analisis Koefisien Determinasi ( R2 )

Berdasarkan hasil regresi berganda tersebut, maka selanjutnya

dapat dianalisis koefisien determinasi ( R2 ) yaitu koefisien untuk

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

42

mengukur baik secara terpisah dampak variabel bebas ( variabel X )

X1, X2, X3, X 4 terhadap variabel terikat ( variabel Y ), dengan bantuan

program SPSS pada komputer.

3.7.2 Uji F/Anova ( Pengujian Secara Serempak/Bersama-sama )

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan secara

bersama-sama variabel bebas yaitu personal relevance, interactivity,

message, dan brand familiarity. Mekanisme pengujiannya ialah, jika Fhitung

¿ F tabel, maka H 1 diterima (H 0 ditolak ) atau dengan kata lain terdapat

pengaruh signifikan secara bersama-sama variabel personal relevance,

interactivity, message, dan brand familiarity terhadap keputusan

pembelian konsumen dalam memilih Online shop ROVCA. Sebaliknya

apabila Fhitung ¿ F tabel, maka H 0 diterima (H1 ditolak ) atau dengan kata

lain tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama variabel

personal relevance, interactivity, message, dan brand familiarity terhadap

keputusan pembelian konsumen dalam memilih onlinne shop ROVCA.

3.7.3 Uji t ( Pengujian Secara Terpisah/Parsial )

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

bebas yaitu personal relevance, interactivity, message, dan brand

familiarity terhadap variabel terikat keputusan pembelian konsumen

dalam memilih onlinne shop ROVCA.

Mekanisme pengujiannya ialah, jika Fhitung ¿ F tabel maka H1 diterima (

H 0 ditolak ) atau dengan kata lain masing-masing terdapat pengaruh

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

43

signifikan secara bersama-sama personal relevance, interactivity,

message, dan brand familiarity terhadap keputusan pembelian konsumen

dalam memilih Online shop ROVCA. Sebaliknya apabila Fhitung<¿ F tabel

maka H 0 diterima (H 1 ditolak ) atau dengan kata lain masing-masing

variabel personal relevance, interactivity, message, dan brand familiarity

tidak berpengaruh ( signifikan ) terhadap keputusan pembelian konsumen

dalam memilih online shop ROVCA.

3.8 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator

Personal

relevance (X1 ¿

Membangun hubungan

personal dengan konsumen.

Campbell and wright (2008)

dalam tesis yang ditulis oleh

Astrid, Dewi Kusumastuti.

2009. Sikap Terhadap Iklan

Pada Pengguna Facebook.

Masterthesis: BINUS.)

1. Initiative

2. Social network

3. Relationship

Interactivity

(X2 ¿

Intensitas interaksi antara

produsen dan konsumen.

Campbell and wright (2008)

dalam tesis yang ditulis oleh

Astrid, Dewi Kusumastuti.

2009. Sikap Terhadap Iklan

1. Komunikasi

2. Intensitas interaksi

3. Interaksi pasca

pembelian

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

44

Pada Pengguna Facebook.

Masterthesis: BINUS.)

Message

(X ¿¿3)¿

Bagaimana iklan dapat

menyampaikan informasi

yang menarik perhatian

konsumen.

Campbell and wright (2008)

dalam tesis yang ditulis oleh

Astrid, Dewi Kusumastuti.

2009. Sikap Terhadap Iklan

Pada Pengguna Facebook.

Masterthesis: BINUS.)

1. Kemudahan akses

informasi

2. Informasi lengkap

3. Format informasi

menarik dan

informatif

Brand familiarity (

X 4 ¿

Merupakan ukuran kedekatan

konsumen pada brand dimana

sebuah brand yang cukup

dikenal akan mendapat

respon positif dibandingkan

brand baru.

(Campbell and wright (2008)

dalam tesis yang ditulis oleh

Astrid, Dewi Kusumastuti.

2009. Sikap Terhadap Iklan

Pada Pengguna Facebook.

Masterthesis: BINUS.)

1. Well known

2. Asosiasi merek

3. Ciri khas yang

membedakan produk

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

45

Keputusan

Pembelian ( Y )

Keputusan pembelian

merupakan suatu proses

pemilihan dan penilaian dari

berbagai alternatif sesuai

dengan kepentingan-

kepentingan tertentu dengan

menetapkan suatu pilihan

yang dianggap paling

menguntungkan.

1. Pengenalan masalah

2. Pencarian informasi

3. Evaluasi alternatif

4. Pengambilan

keputusan

5. Manfaat yang besar (

kepuasan )

BAB IV

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

46

ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Responden (sampel) dalam penelitian ini adalah konsumen

ROVCA yang berdomisili di wilayah Makassar (sebanyak 100 orang).

Penentuan responden tersebut didasarkan pada data yang diperoleh dari PT.

ROVCA CLOTHING area Makassar, bahwa jumlah pelanggan yang terdaftar

hingga tahun 2012 diperkirakan terus bertambah setiap harinya, sehingga

dengan batas kesalahan yang diinginkan sebesar 10% maka diperoleh

ukuran sampel sebanyak 100 orang.

Terdapat 5 karakteristik responden dalam penelitian, yaitu

berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan/profesi, dan

penghasilan per bulan. Untuk memperjelas karakteristik responden yang

dimaksud, maka disajikan tabel mengenai responden seperti dijelaskan

berikut ini:

1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Data diolah, 2012

Jenis KelaminFrekuensi Persentase

(orang) (%)

Laki-laki 67 67

Perempuan 33 33

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

47

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang berjumlah

100 orang, responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52 orang sedangkan

perempuan sebanyak 48 orang. Hal ini membuktikan bahwa minat laki-laki

membeli pakaian secara online lebih besar dibandingkan wanita.

2. Usia

Tabel 4.2

Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia

UsiaFrekuensi Persentase

(orang) (%)

15 - 20 tahun 37 37

20 - 25 tahun 44 44

> 25 tahun 19 19

Sumber : Data diolah, 2012

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berusia 20-25

tahun sebanyak 44 orang, responden yang berusia 15-20 tahun sebanyak

37 orang, dan responden yang berusia di atas 25 tahun sebanyak 19

orang. Hal ini membuktikan bahwa usia 20-25 tahun merupakan usia

produktif yang mempunyai minat yang tinggi terhadap produk clothing

secara online, sedangkan usia > 25 tahun merupakan konsumen lama.

3. Jenjang Pendidikan

Tabel 4.3

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

48

Karakterisitik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan

Frekuens

i Persentase

(orang) (%)

SMA/sederajat 56 56

Sarjana (S1) 30 30

Lain-lain 14 14

Sumber : Data diolah, 2012

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, 56

orang responden berpendidikan terakhir SMA/sederajat, 30 orang

merupakan Sarjana (S1), dan 14 orang lainnya berpendidikan terakhir

selain SMA/sederajat dan Sarjana (S1). Hal ini membuktikan bahwa

tingkat pendidikan SMA/sederajat dan Sarjana (S1) mempunyai minat

lebih pada produk clothing secara online sedangkan lain-lain sebagian

besar diikutkan karena kebutuhan ataupun orderan dalam skala yg besar.

4. Pekerjaan/Profesi

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan/Profesi

Profesi / PekerjaanFrekuensi Persentase

(orang) (%)

PNS 14  14

Karyawan Swasta 22  22

Lain-lain 64  64

Sumber : Data diolah, 2012

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

49

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, 14

orang diantaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil, 22 orang adalah

karyawan swasta, dan 64 orang dengan profesi/pekerjaan lain-lain seperti

siswa sekolah, mahasiswa dan sebagainya. Hal ini membuktikan bahwa

profesi tidak berpengaruh pada minat berbelanja online jika dilihat

berdasarkan pekerjaan/profesi.

5. Penghasilan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per bulan

Pengahsilan per bulanFrekuensi Persentase

(orang) (%)

< Rp 2.000.000 61 61 

Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000 36 36

> Rp 5.000.000 3 3

Sumber : Data diolah, 2012

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, 61

orang berpenghasilan dibawah (kurang dari) Rp 2.000.000, 36 orang

berpenghasilan antara Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000, dan 3 orang

berpenghasilan diatas (lebih dari) Rp 5.000.000. Hal ini membuktikan

bahwa untuk berasuransi membutuhkan penghasilan yang cukup.

4.2 Penentuan Range

Survei ini menggunakan skala likert dengan bobot tertinggi di tiap

pertanyaan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1 dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang, maka:

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

50

Range = Skor tertinggi - Skor terendah

Range Skor

Skor tertinggi : 100 x 5 = 250

Skor terendah : 100 x 1 = 50

Sehingga range untuk hasil survei yaitu : 500 – 100 = 80

5

Range skor :

100 – 180 = Sangat rendah 341 – 420 = Tinggi

181 – 260 = Rendah 420 – 500 = Sangat tinggi

261 – 340 = Cukup

4.3 Perhitungan Skor

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator

dan juga perhitungan skor variabel-variabel berikut ini, personal relevance

(X1), interactivity (X2), message (X3), dan brand familiarity (X4) dapat dilihat

seperti berikut ini:

A. Variabel Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Jasa

1. Personal Relevance (X1)

Indikator-indikator dari ariable ini terbagi atas 3, dimana hasilnya

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Frekuensi Jawaban Variabel Produk (X1)

Kode pertanyaan /

Indikator

Skor Nilai

Indeks

Kesimpulan

SS S N KS TS

5 4 3 2 1

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

51

1. ROVCA berinisiatif

membangun hubungan

dengan konsumen

dengan cara mengirim

info-info produk baru.

24 57 18 1 - 404 TINGGI

2.

ROVCA membangun

network melalui

fanpage di facebook

dan akun twitter.

19 64 16 1 - 401 TINGGI

3. ROVCA membangun

hubungan horizontal

dengan konsumen

melalui pelayanan

layaknya teman.

20 49 30 1 - 388 TINGGI

RATA2 402 TINGGI

Sumber :Hasil pengolahan data kuesioner, 2012

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa tanggapan

konsumen (pelanggan) terhadap produk ROVCA bersifat positif

dimana konsumen berpendapat bahwa ROVCA merupakan produk

clothing yang memiliki keunggulan dari sisi produk (bermutu tinggi).

Selain itu respon positif konsumen juga tercermin dari pemenuhan

kebutuhan konsumen akan pakaian yang pelanggan butuhkan dan

terhadap keunikan manfaat produk dibandingkan produk clothing lain.

Keunggulan produk tersebut terlihat dari nilai rata-rata penilaian

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

52

responden yang berada di range keempat (tinggi) dengan perolehan

skor rata-rata sebesar 402.

2. Interactivity (X2)

Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas tiga, dimana hasilnya

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Variabel Price (X2)

Kode pertanyaan /

Indikator

SkorNilai

IndeksKesimpulanSS S N KS TS

5 4 3 2 1

1. ROVCA dengan intens

menanggapi

pertanyaan / keluhan

konsumen via

facebook dan twitter.

20 64 15 1 - 403 TINGGI

2. ROVCA sering

memberikan quiz,

games interaktif

melalui facebook dan

twitter.

26 54 18 1 - 406 TINGGI

3. ROVCA selalu

menanyakan

consumer satisfaction

pasca pembelian.

23 54 20 3 - 397 TINGGI

Page 53: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

53

RATA2 402 TINGGI

Sumber :Hasil pengolahan data kuesioner, 2012

Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa tanggapan

konsumen terhadap harga produk dalam hal ini ROVCA berada pada

range keempat (tinggi) dengan skor rata-rata 402. Ini berarti bahwa

interakasi ROVCA sebagai online shop, mendapat respon yang positif

dengan adanya interaksi yang berkelanjutan.

3. Message (X3)

Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas tiga, dimana hasilnya

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Frekuensi Jawaban Variabel Promotion (X3)

Kode pertanyaan /

Indikator

SkorNilai

IndeksKesimpulanSS S N KS TS

5 4 3 2 1

1. Info tentang produk

ROVCA dengan

mudah diperoleh via

facebook dan twitter.

30 52 17 1 - 411 TINGGI

2. Postingan melalui

facebook dan twitter

memberikan info yang

lengkap mengenai

30 53 15 2 - 411 TINGGI

Page 54: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

54

produk ROVCA.

3. Format media promosi

via facebook dan

twitter ROVCA

menarik, informatif,

mudah dipahami serta

dapat menjelaskan

baik tentang produk.

28 50 20 2 - 404 TINGGI

RATA2 409 TINGGI

Sumber :Hasil pengolahan data kuesioner, 2012

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa tanggapan

konsumen terhadap aktivitas promosi yang dilakukan oleh PT.

ROVCA CLOTHING (ROVCA) berada pada range keempat (tinggi)

dengan skor 409. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan promosi dan

ketersediaan informasi lengkap PT. ROVCA CLOTHING berdampak

positif bagi minat konsumen untuk memilih ROVCA.

4. Brand Familiarity (X4)

Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas tiga, dimana hasilnya

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Frekuensi Jawaban Variabel People (X4)

Page 55: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

55

Kode pertanyaan /

Indikator

Skor

Nilai

IndeksKesimpulan

SS S N K

S

TS

5 4 3 2 1

1. Brand ROVCA sudah

dikenal terlebih dahulu

(terkenal).

24 64 11 1 - 411 TINGGI

2. Segala macam hal

yang berhubungan

dengan ROVCA

seperti logo,

karakteristik design

mudah dikenal sebgai

produk ROVCA.

26 49 23 2 - 399 TINGGI

3. Karakteristik design,

bahan produk dapat

membedakan produk

ROVCA dengan

produk merk lain yang

sejenis.

28 54 16 2 - 408 TINGGI

RATA2 406 TINGGI

Sumber :Hasil pengolahan data kuesioner, 2012

Hasil survei di atas memperlihatkan bahwa tanggapan konsumen

terhadap aspek popularitas produk PT. ROVCA CLOTHING berada

Page 56: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

56

pada range keempat (tinggi) dengan perolehan skor rata-rata sebesar

406.

5. Variabel Pengambilan Keputusan (Y)

Tabel 4.10

Frekuensi Jawaban Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Kode pertanyaan / Tanggapan

(Pernyataan)

Skor Nilai

Indek

s

Kesimpula

nSS S N KS TS

5 4 3 2 1

1. Pengenalan masalah 18 66 15 1 - 401 TINGGI

2. Pencarian informasi 23 53 23 1 - 398 TINGGI

3. Evaluasi alternative 23 58 16 3 - 401 TINGGI

4. Pengambilan keputusan 32 56 10 2 - 418 TINGGI

5. Manfaat yang besar

(Kepuasan)33 47 19 1 - 412 TINGGI

RATA2 406 TINGGI

Sumber :Hasil pengolahan data kuesioner, 2012

Berdasarkan tabel maka dapat diuraikan jawaban responden

mengenai variabel keputusan pembelian konsumen (variabel Y)

sebagai berikut:

Page 57: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

57

1. Dari hasil survei untuk point pengenalan masalah, terlihat bahwa

respon konsumen berada pada range keempat (tinggi). Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa bagi responden online shop

sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sandang yang sesuai

keinginan dan kebutuhan konsumen.

2. Dari hasil survei untuk point pencarian informasi, terlihat bahwa

respon konsumen berada pada range keempat (tinggi). Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa bagi pelanggan sebelum

memutuskan untuk memilih produk ROVCA mereka perlu

mencari/diberikan informasi yang cukup mengenai produk-produk

yang ada.

3. Dari hasil survei untuk point evaluasi alternatif, terlihat bahwa

respon konsumen berada pada range keempat (tinggi). Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa konsumen ROVCA terlebih

dahulu melakukan evaluasi dan mempertimbangkan secara

cermat beberapa alternatif produk clothing sebelum memutuskan

untuk menjadi konsumen.

4. Dari hasil survei untuk point pengambilan keputusan, terlihat

bahwa respon konsumen berada pada range keempat (tinggi).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keputusan konsumen

memilih ROVCA merupakan keputusan yang tepat.

5. Dari hasil survei untuk point kepuasan, terlihat bahwa respon

konsumen berada pada range keempat (tinggi). Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa konsumen ROVCA merasa puas akan

produk pesanannya.

Page 58: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

58

4.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

4.4.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat

pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Uji

validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner,

suatu kuesioner dikatakan valid jika Pernyataan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-

total correlation) dengan nilai r tabel, jika r hitung > dari r tabel (pada taraf

signifikansi 10%) maka Pernyataan tersebut dinyatakan valid. Hasil

pengujian diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Indikator

Koefisien

Korelasi

(r)

Nilai r-

tabel

(α=90%)

Keteranga

n

Personal

Relevance

(X1)

Initiative0,620 0,165 Valid

Sosial neetwork0,688 0,165 Valid

Relationship 0,574 0,165 Valid

Interactivity

(X2)

Komunikasi 0,642 0,165 Valid

Intensitas interaksi 0,677 0,165 Valid

Interaksi pasca 0,678 0,165 Valid

Page 59: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

59

pembelian

Message

(X3)

Kemudahan

memperoleh

informasi

0,658 0,165 Valid

Informasi yang

lengkap0,677 0,165 Valid

Format informasi

menarik dan

informatif

0,533 0,165 Valid

Brand

Familiarity

(X4)

Well known 0,645 0,165 Valid

Asosiasi merek 0,682 0,165 Valid

Ciri khas yang

membedakan

produk

0,528 0,165 Valid

Keputusan

Pembelian

(Y)

Pengenalan

masalah0,779 0,165 Valid

Pencarian informasi 0,726 0,165 Valid

Evaluasi alternative 0,616 0,165 Valid

Pengambilan

keputusan0,669 0,165 Valid

Manfaat yang besar

(kepuasan)0,636 0,165 Valid

Data diolah 2012

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan

untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel = 0,165 (nilai r

Page 60: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

60

tabel untuk n=100). Sehingga semua indikator dari variabel penelitian ini

adalah valid.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing

variabel diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Reliabilitas

VariabelNilai hitung Alpha

CronbachKeterangan

Personal

relevance

(X1)

0,951 Reliabel

Interactivity

(X2)0,950 Reliabel

Message

(X3)0,952 Reliabel

Brand familiarity

(X4)0,951 Reliabel

Keputusan 0,955 Reliabel

Page 61: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

61

Pembelian (Y)

Sumber : Data diolah, 2012

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil

perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian

ulang dengan waktu dan sampel yang berbeda akan menghasilkan

kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha (α) < 0,6 maka

dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan

penelitian ulang dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan

kesimpulan yang berbeda.

Hasil pengujian reliabilitas dalam tabel 4.12 menunjukkan bahwa

semua variabel dalam penelitian mempunyai koefisien alpha (α) yang cukup

besar yaitu > 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur

masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang

reliabel.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Uji normalitas pada penelitian ini diberikan bersama dengan hasil

analisis regresi dengan bantuan program SPSS yang disajikan pada

lampiran, asumsi distribusi normal dipenuhi sehingga kesimpulan

berdasarkan teori-teori menaksir dan menguji hipotesis.

Berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan baik untuk variabel

terikat (Y) maupun variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yang diolah dengan

bantuan program SPSS 17.00 pada komputer, maka diperoleh hasil

perhitungan regresi linear berganda sebagai berikut:

Page 62: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

62

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan Regresi

Variabel Penelitian Koefisien Regresi Thitung Signifikansi

(Constant) 0,066 0,329  0,743

Personal relevance 0,151 1,977 0,051

Interactivity 0,441 6,104 0,000

Message 0,168 2,964 0,004

Brand familiarity 0,230 3,041 0,003

R = 0,901 Sig = 0,000  

R2 = 0,812 Fhitung = 102,679  

Sumber: Data diolah, 2012

Hasil pengolahan dan komputerisasi dapat ditunjukkan melalui persamaan

regresi berganda sebagai berikut:

Y= 0,066 + 0,151X1 + 0,441X2 + 0,168X3 + 0,230X4 + e

a = 0,066, artinya bila X1 = X2 = X3 = X4 = 0, maka nilai Y = 0,066.

b1 = 0,151, artinya jika X1 (personal relevance) sebesar 1 poin, maka

keputusan konsumen memilih ROVCA akan meningkat sebesar 0,151

dengan asumsi X2, X3, X4 konstan.

b2 = 0,441, artinya jika X2 (interactivity) sebesar 1 poin, maka keputusan

konsumen memilih ROVCA akan meningkat sebesar 0,441 dengan asumsi

X1, X3, X4 konstan.

Page 63: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

63

b3 = 0,168, artinya jika X3 (message) sebesar 1 poin, maka keputusan

konsumen memilih ROVCA akan meningkat sebesar 0,168 dengan asumsi

X1, X2, X4 konstan.

b4 = 0,230, artinya jika X4 (brand familiarity) sebesar 1 poin maka keputusan

konsumen memilih ROVCA akan meningkat sebesar 0,230 dengan asumsi

X1, X2, X3 konstan.

4.6 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali dalam Hardian, 2010:121). Nilai R2 yang semakin

mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R square

karena lebih dapat dipercaya dalam mengevaluasi model regresi. Nilai

Adjusted R square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model. Berbeda dengan R Square yang pasti akan

meningkat setiap tambahan satu variabel independen, tidak peduli apakah

variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen.

Tabel 4.14

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Page 64: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

64

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .901a .812 .804 1.22761

a. Predictors: (Constant), BRAND FAMILIARITY, MESSAGES,

INTERACTIVITY,PERSONAL RELEVANCE

b. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN

Sumber :Hasil pengolahan data kuesioner, 2012

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R

Square adalah 0,804. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 80,4%

Keputusan Pembelian konsumen terhadap pembelian ROVCA dipengaruhi

oleh variabel independen, yaitu personal relevance (X1), interactivity (X2),

message (X3), dan brand familiarity (X4),Sedangkan sisanya sebesar 19,6%

dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti.

Standard Error of The Estimate (SEE) dari tabel diatas sebesar

0,22761. Semakin kecil nilai SEE, maka akan membuat persamaan regresi

semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

4.7 Pengujian Hipotesis

4.7.1 Uji Simultan F

Uji serempak atau uji F merupakan uji secara bersama-sama

untuk menguji sigifikansi pengaruh variabel Personal relevance (X1),

Interactivity (X2), Message (X3), Brand familiarity (X4) secara bersama-sama

terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Uji F dilakukan dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel.

Page 65: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

65

Tabel 4.15

Hasil Uji Simultan F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 21.278 4 5.320 102.679 .000a

Residual 4.922 95 0.52

Total 26.200 99

a. Predictors: (Constant), BRAND.FAMILIARITY, MESSAGES,

INTERACTIVITY, PERSONAL.RELEVANCE PROCESS

b. Dependent Variable: KEP.PEMBELIAN

Sumber :Hasil pengolahan data kuesioner, 2012

Berdasarkan hasil uji simultan dari tabel 4.15 ditunjukkan bahwa

Fhitung sebesar 102.679, sedangkan hasil Ftabel pada tabel distribusi dengan

tingkat kesalahan 10% adalah sebesar 2,004. Hal ini berarti Fhitung > Ftabel

(102.679> 2,004). Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,1. Dengan arah

koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang

menyatakan bahwa variabel personal relevance, interactivity, message,

brand familiarity secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian.

4.7.2 Pengujian Parsial (Uji T)

Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh secara

terpisah dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

Page 66: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

66

berdasarkan hasil regresi yang ada pada tabel 4.13 uji t dilakukan dengan

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dengan tingkat kesalahan 10%

yakni 1,661. Apabila t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan variabel

tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan.

1. Variabel Personal relevance (X1)

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 1.977. Sementara itu nilai pada tabel

distribusi 10% sebesar 1,66. Maka thitung (1.977) > ttabel (1,661) dan nilai

signifikansi (0,051 < 0,1) artinya variabel personal relevance (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Variabel Interactivity (X2)

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 6.104. Sementara itu nilai pada tabel

distribusi 10% sebesar 1,66. Maka thitung (6.104) > ttabel (1,661) dan nilai

signifikansi (0,000 < 0,1) artinya variabel interactivity (X2) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Variabel Message (X3)

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 2.964. Sementara itu nilai pada tabel

distribusi 10% sebesar 1,66.Maka thitung (2.964) < ttabel (1,661) dan nilai

signifikansi (0.004 < 0,1) artinya message (X3) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Variabel Brand familiarity (X4)

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 3.041. Sementara itu nilai pada tabel

distribusi 10% sebesar 1,66. Maka thitung (3.041) < ttabel (1,661) dan nilai

signifikansi (0.003 < 0,1) artinya variabel brand familiarity (X4)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dari hasil perhitungan dan pemaparan tersebut, dapat dilihat

bahwa variabel interactivity merupakan variabel yang memiliki nilai thitung yang

Page 67: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

67

paling besar, yakni 6,104 dan nilai signifikansi terkecil, yakni 0,000. Hal ini

menunjukkan bahwa diantara variabel-variabel personal relevance,

interactivity, message, brand familiarity, variabel interactivity merupakan

variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen

memilih produk asuransi ROVCA.

Page 68: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Besarnya pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran jasa yang terdiri dari

variabel personal relevance, interactivity, message, brand familiarity

terhadap keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan

ROVCA adalah 80,4%. Promosi berbasis sosial media ini memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen

dalam membeli produk ROVCA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji

Fhitung > Ftabel (102,679 > 2,004) dan probabilitas kesalahan kurang dari

atau sama dengan 10%.

2. Variabel interactivity memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap

keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan produk ROVCA

dibandingkan dengan variabel lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan

perbandingan nilai uji t variabel interactivity yang memiliki nilai lebih

besar dari variabel lainnya yaitu 6,104.

Page 69: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

69

5.2 Saran

Dari kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

selanjutnya penulis akan menyajikan saran-saran sebagai masukan bagi

pihak perusahaan, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mendukung agar jumlah konsumen yang dicapai dapat lebih

meningkat ada baiknya PT. ROVCA CLOTHING Area Makassar

(khususnya tim marketing) lebih kreatif dalam menciptakan strategi-

strategi baru, inovasi baru dengan memberikan hadiah langsung

kepada konsumen baru, kuis interaktif berhadiah secara kontinu

maupun situasional dan diferensiasi yang mampu menjadikan PT.

ROVCA CLOTHING Area Makassar sebagai market leader dan dapat

terus bersaing dengan perusahaan yang bergerak di bidang clothing

lainnya. Akan tetapi yang perlu diingat ialah tetap mengutamakan

kualitas produk mengingat PT. ROVCA CLOTHING memiliki jumlah

competitor yang banyak di Area Makassar.

2. Sekalipun faktor interactivity merupakan faktor utama dalam pengambilan

keputusan konsumen ROVCA tetapi bukan berarti faktor-faktor lain

dikesampingkan, mengingat variabel-variabel lainnya bukanlah

sesuatu yang terpisah melainkan berdiri sebagai sebuah kesatuan.

Dalam hal ini PT. ROVCA CLOTHING Area Makassar (pada

khususnya) tetap perlu untuk menjaga kesinambungan empat faktor

tersebut dengan tetap menjadikan faktor interactivity sebagai main

pusher.

Page 70: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

70

3. Kepada pihak-pihak yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut

disarankan untuk menambahkan factor-faktor lain dan bukti fisik

sebagai variabel independen.

Page 71: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

71

DAFTAR PUSTAKA

Astrid, Dewi Kusumastuti. 2009. Sikap Terhadap Pengguna Facebook.

Masterthesis. Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Aprilyana, Saputri. 2009. Analisis pengaruh iklan media televisi terhadap

keputusan pembelian konsumen pada provider simpati pede. Jakarta:

Universitas Pembangunan Nasional “veteran”.

Boyd, Harper. W, Dkk. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan

Strategis dengan Orientasi Global. Penerbit Erlangga. Jakarta

Durianto, Sugiarto, Widjaja dan Supratikno, 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan.

Yang Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Fandy Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta.:Andi.

Ghozali, Imam. 2000, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Semarang: BP Undip Semarang.

Hery, Kurniawan. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen

Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek

Sedap. Malang: Universitas

Kottler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Manajemen Pemasaran. Gramedia,

Jakarta

Kottler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Principle of Marketing ( edisi 14 ).

Prentice Hall.

Kottler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Prenhallindo, Jakarta.

Page 72: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

72

Kottler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen Pemasaran ( edisi 12 )

PT.Indeka, Jakarta.

Kottler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan,

Implementasi, dan Kontrol. Prenhallindo, Jakarta.

Kottler, Philip, et.al. 2003. Rethinking Marketing, Sustainable Market-ing

Enterprise di Asia. Prenhallindo, Jakarta.

Kottler Philip, 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid I Penerbit

PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat,

Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani. A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2.

Salemba Empat, Jakarta.

Nitisemito, A.S. 2000. Marketing. Cet.Keenam, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Radiosunu, 2001. Manajemen Pemasaran suatu Pendekatan Analisis, Edisi

Kedua. Cetakan Kelima. Penerbit. BPFE. Yogyakarta.

Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction : Tehnik Mengukur

dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Richard, Darmawan Andriyanto. 2010. Analisis pengaruh internet marketing

terhadap pembentukan word of mouth dan brand awareness untuk

memunculkan intention to buy. Salatiga, Jateng: Universitas krosten

Satya Wacana.

Page 73: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789... · Web view repository.unhas.ac.idBeberapa ahli menguraikan pengertian pemasaran dalam gaya yang berbeda-beda dan

73

Sekaran, Uma. 2000. Research methods. John Wiley & Sons. Inc.

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Stanton, William J. 2000. Prinsip Pemasaran, Edisi Keempat Belas jilid 1,

Terjemahan oleh Y. Lamarto. Erlangga, Jakarta.

Sunarto, 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Cetakan Pertama.

Penerbit BPFE-UST, Yogyakarta.

Swastha, Basu dam T. Hani Handoko, 2000. Manajemen Pemasaran Modern,

Edisi Kedua. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2000. Perspeltif Pemasaran dan Pemasaran Kontemporer. Andi

Offset. Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen jasa, Edisi II, Cetakan ketiga. Andi Offset.

Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy dan Gregorious Candra. 2005. Service, Quality, and Satisfaction.

Andi Offset. Yogyakarta.

Winardi. 2003. Aspek-aspek Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ). Mandar

Maju, Bandung.