95284842-mikro-bioetanol

9
Laporan Praktikum Mikrobiologi Hari/Tanggal : Sabtu,28-04-2012 Waktu : 10.30 13.30 WIB PK/Kelas/Kelompok : LNK/A-1/V PJP : Emil Wahdi, S.Si Asisten : M. Arif, S.Si Rania PEMBUATAN BIOETANOL Kelompok: V Noor Anisa Fatimah J3M111098 Tommy Sanjaya J3M111101 Natasya Chairunnisa J3M111103 Adam Panji Maulana J3M111106 Rama Harisyahdam J3M211111 PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Transcript of 95284842-mikro-bioetanol

Page 1: 95284842-mikro-bioetanol

Laporan Praktikum Mikrobiologi Hari/Tanggal : Sabtu,28-04-2012

Waktu : 10.30 – 13.30 WIB

PK/Kelas/Kelompok : LNK/A-1/V

PJP : Emil Wahdi, S.Si

Asisten : M. Arif, S.Si

Rania

PEMBUATAN BIOETANOL

Kelompok: V

Noor Anisa Fatimah J3M111098

Tommy Sanjaya J3M111101

Natasya Chairunnisa J3M111103

Adam Panji Maulana J3M111106

Rama Harisyahdam J3M211111

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: 95284842-mikro-bioetanol

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Menurut Anonim (2007), bioetanol dapat diproduksi dari berbagai bahan

baku yangbanyak terdapat di Indonesia, seperti singkong, tebu, aren, dan jagung.

kegiatan ini merupakansolusi dalam peningkatan produksi campuran bahan bakar

yang ramah lingkungan. Bioetanoladalah etanol (alkohol) yang diproduksi dari

makhluk hidup dengan bantuan makhluk hidup.Bahan-bahan yang mungkin

digunakan sebagai penghasil bioetanol biasanya mengandungkarbohidrat, seperti

pati sagu, jagung dan bongkolnya, singkong, rumput laut dan limbahnya.Ada

beberapa riset yang berkaitan dengan bioetanol. Ada yang membuat bioetanol

dari pati sagu, jagung, ada yang membuat dari tongkol jagung, dan ada yang

membuat dari limbahrumput laut (Luthfi, 2008).Bioetanol merupakan salah satu

contoh energi alternatif dalam kategori biofuel, yangartinya bahan bakar alami

yang bahan bakunya berasal dari alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan dan juga

hewan yang merupakan jenis sumber daya alam yang renewable. Contohbiofuel

yang lain adalah biodiesel yang merupakan bahan bakar minyak yang berasal

dariminyak tumbuhan seperti jarak, kelapa sawit, dan kelapa dan biomassa yang

merupakan hasilpemanfaatan limbah ternak (kotoran ternak) dengan

menggunakan mikroba untuk menghasilkansumber energi.Bioetanol merupakan

etanol (golongan alkohol) yang diproduksi dari bahan alami,terutama dari

tumbuhan. Bahan baku yang biasa digunakan untuk memproduksi bioetanol

antaralain tetes tebu (molases) yang merupakan by product dari industri gula;

gula merah; singkong,ubi jalar, dan kelompok pati-patian lainnya. Bahan-bahan

baku ini kemudian difermentasidengan mikroba seperti Saccharomyces

cereviseae dan mikroba penghasil etanol lainnya danberperan sebagai substrat

untuk pertumbuhan mikroba. Dari proses fermentasi tersebutdihasilkan etanol

sebagai salah satu produknya. Produk etanol inilah yang paling

diperhatikandalam produksi bioetanol, selain pertumbuhan mikroba

penghasilnya.Produk etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi ini tentu saja

masih tercampurdengan produk lainnya, air, biomassa, dan juga substrat yang

masih tersisa. Untuk memisahkannya, diperlukan berbagai teknik pemisahan.

Untuk memisahkan antara cairan danpadatan digunakan teknik penyaringan

Page 3: 95284842-mikro-bioetanol

(filtrasi). Untuk memisahkan etanol dari komponen cairlainnya digunakan teknik

distilasi (penyulingan) dengan memanfaatkan perbedaan titik uapantara etanol

dan komponen-komponen cair lainnya. Dengan distilasi ini dapat dihasilkan

etanol yang lebih murni, walaupun tidak 100% murni. Untuk memurnikan lagi

bioetanol yangdihasilkan tentu saja diperlukan teknik-teknik pemurnian

tertentu.Tinggi rendahnya alkohol ditentukan oleh aktifitas khamir dengan

substrat gula yangterfermentasi. Menurut Fessenden dan Fessenden (1997), dari

satu molekul glukosa akanterbentuk dua molekul alkohol dan karbondioksida.

Namun konsentrasi glukosa yang terlalutinggi akan menghambat pembentukan

alkohol, sebab glukosa dengan kadar yang tinggimenyebabkan pertumbuhan

khamir terhambat sehingga kadar alkohol yang dihasilkan sedikit.Alkohol adalah

senyawa hidrokarbon berupa gugus hydroxyl (-OH). Jenis alkohol yangbanyak

digunakan adalah metil alkohol (metanol), etil alkohol (etanol) dan iso propil

alkoholatau propanol-2. Dalam dunia perdagangan yang disebut alkohol adalah

etanol atau etil alkoholdengan rumus kimia C2H5OH. Industri pemakai etanol di

antaranya industri kimia, industrifarmasi, industri rokok kretek, industri

kosmetika, industri tinta dan percetakan, dan industrimeubel. Etanol

dikategorikan dalam dua kelompok utama, yaitu sebagai berikut :1. Etanol 95-

96% v/v, disebut etanol berhidrat, yang dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :

a. Technical/raw spirit grade, digunakan untuk bahan bakar spiritus,

minuman,desinfektan dan pelarut;

b. Industrial grade, digunakan untuk bahan baku industri dan pelarut;

c. Potable grade, untuk minuman berkualitas tinggi.2. Etanol >99,5% v/v,

digunakan untuk bahan bakar. Jika dimurnikan lebih lanjut dapatdigunakan

untuk keperluan farmasi dan pelarut di laboratorium analisis. Etanol ini

disebut fuelgrade ethanol(FGE) atau anhydrous ethanol (etanol anhidrat) atau

etanol kering, yakni etanolyang bebas air atau hanya mengandung air

minimal.

Bioetanol direkayasa dari biomassa (tanaman) melalui proses biologi

(enzimatik dan fermentasi).Bahan baku bioetanol sebagai berikut :1. Bahan

berpati, berupa singkong atau ubi kayu, ubi jalar, tepung sagu, biji jagung, biji

sorgum,gandum, kentang, ganyong, garut, umbi dahlia dan lain-lain.2. Bahan

bergula, berupa molases (tetes tebu), nira tebu, nira kelapa, nira batang sorgum

Page 4: 95284842-mikro-bioetanol

manis,nira aren (enau), nira nipah, gewang, nira lontar dan lain-lain.3. Bahan

berselulosa, berupa limbah logging, limbah pertanian seperti jerami padi, ampas

tebu, janggel(tongkol) jagung, onggok (limbah tapioka), batang pisang, serbuk

gergaji (grajen) dan lain-lain.

1.2. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan bioetanol dari

pisang, ubi, gula pasir, gula merah, tepung terigu dan tepung tapioka.

II. METODOLOGI

2.1. ALAT dan BAHAN

1. Pembuatan bioetanol dengan bahan pisang, ubi, gula merah, gula pasir, tepung

tapioka, dan tepung terigu.

Dalam pembuatan bioetanol alat dan bahan yang digunakan adalah

pisang di kondisikan dalam 250 gram, aqua botol 600ml dan 1500 ml, garam,

sacharomices, nampan, timbangan, blender, panci, selang, pisau, kompor,

tepung tapioka, tepung terigu, gula pasir, gula merah, ubi, silicon rubber,

Saccharomyces cereviceae, bor, gelas ukur 250ml, dan lap.

2.2. CARA KERJA

Pembuatan bioetanol dengan bahan pisang

Dalam praktikum pembuatan bioetanol pertama kali yang harus

dilakukan adalah alat dan bahan disiapkan, lalu kulit pisang dikupas dan

pisang ditimbang sampai 250gr, kemudian pisang dipotong dan diblender

sampai halus, setelah halus pisang dipindahkan kedalam panci untuk direbus

sampai mendidih, setelah mendidih diamkan beberapa saat, kemudian

tambahkan sacharomyces secukupnya yang kemudian diaduk, lalu dimasukan

kedalam botol aqua yang berisi air 1200ml. Lalu ditutup dengan tutup yang

telah terpasang selang yang kemudian disambungkan dengan botol aqua berisi

300ml yang sudah ditambahkan garam hingga jenuh. Setelah itu. Setelah itu,

diamati selama 1 minggu.

Page 5: 95284842-mikro-bioetanol

Pembuatan bioetanol dari bahan ubi

Dalam praktikum pembuatan bioetanol pertama kali yang harus

dilakukan adalah alat dan bahan disiapkan, lalu kulit ubi dikupas dan pisang

ditimbang sampai 250gr, kemudian ubi dipotong dan diblender sampai halus,

setelah halus pisang dipindahkan kedalam panci untuk direbus sampai

mendidih, setelah mendidih diamkan beberapa saat, kemudian tambahkan

sacharomyces secukupnya yang kemudian diaduk, lalu dimasukan kedalam

botol aqua yang berisi air 1200ml. Lalu ditutup dengan tutup yang telah

terpasang selang yang kemudian disambungkan dengan botol aqua berisi

300ml yang sudah ditambahkan garam hingga jenuh. Setelah itu. Setelah itu,

diamati selama 1 minggu.

Pembuatan bioetanol dari bahan gula pasir

Dalam praktikum pembuatan bioetanol pertama kali yang harus

dilakukan adalah alat dan bahan disiapkan, lalu gula pasir ditimbang sampai

250gr, kemudian tambahkan sacharomyces secukupnya yang kemudian

diaduk, lalu dimasukan kedalam botol aqua yang berisi air 1200ml. Lalu

ditutup dengan tutup yang telah terpasang selang yang kemudian

disambungkan dengan botol aqua berisi 300ml yang sudah ditambahkan garam

hingga jenuh. Setelah itu. Setelah itu, diamati selama 1 minggu.

Pembuatan bioetanol dengan bahan tepung tapioka

Dalam praktikum pembuatan bioetanol pertama kali yang harus dilakukan

adalah alat dan bahan disiapkan, lalu tepung tapioka ditimbang sampai 250gr,

kemudian tambahkan sacharomyces secukupnya yang kemudian duaduk, lalu

dimasukan kedalam botol aqua yang berisi air 1200ml. Lalu ditutup dengan

tutup yang telah terpasang selang yang kemudian disambungkan dengan botol

aqua berisi 300ml yang sudah ditambahkan garam hingga jenuh. Setelah itu.

Setelah itu, diamati selama 1 minggu.

Pembuatan bioetanol dengan bahan tepung terigu

Dalam praktikum pembuatan bioetanol pertama kali yang harus

dilakukan adalah alat dan bahan disiapkan, lalu tepung terigu sampai 250gr,

kemudian tambahkan sacharomyces secukupnya yang kemudian duaduk, lalu

dimasukan kedalam botol aqua yang berisi air 1200ml. Lalu ditutup dengan

tutup yang telah terpasang selang yang kemudian disambungkan dengan botol

Page 6: 95284842-mikro-bioetanol

aqua berisi 300ml yang sudah ditambahkan garam hingga jenuh. Setelah itu.

Setelah itu, diamati selama 1 minggu.

Pembuatan bioetanol dengan bahan gula merah

Dalam praktikum pembuatan bioetanol pertama kali yang harus

dilakukan adalah alat dan bahan disiapkan, lalu gula merah ditimbang sampai

250gr, kemudian tambahkan sacharomyces secukupnya yang kemudian

diaduk, lalu dimasukan kedalam botol aqua yang berisi air 1200ml. Lalu

ditutup dengan tutup yang telah terpasang selang yang kemudian

disambungkan dengan botol aqua berisi 300ml yang sudah ditambahkan garam

hingga jenuh. Setelah itu. Setelah itu, diamati selama 1 minggu.

III. HASIL dan PEMBAHASAN

3.1. HASIL

Di bawah ini merupakan hasil pembuatan bioetanol dari bahan ubi,

pisang, gula merah, gula pasir, tepung tapioka, tepung terigu, dan pisang.

No Jenis Bahan Gambar Keterangan

1. Terigu

(Kelompok 1)

2. Tepung Tapioka

(Kelompok 2)

3. Gula Merah

(Kelompok 3)

4. Gula Pasir

(Kelompok 4)

5. Pisang

(Kelompok 5)

6. Ubi (Kelompok

6)

Page 7: 95284842-mikro-bioetanol

Di bawah ini merupakan hasil dari pembuatan bioetanol pada hari ke

lima yaitu Kamis, 3 Mei 2012.

No Jenis Bahan Gambar Keterangan

1. Terigu

(Kelompok 1)

Terdapat gelembung yang

cukup banyak, warnanya

agak kecoklatan, dan

berbau.

2. Tepung Tapioka

(Kelompok 2)

Tidak ada gelembung,

3. Gula Merah

(Kelompok 3)

Tidak ada gelembung udara

4. Gula Pasir

(Kelompok 4)

Terdapat gelembung udara,

warnanya putih, tidak

terdapat endapan gula, dan

berbau.

Page 8: 95284842-mikro-bioetanol

5. Pisang

(Kelompok 5)

Tidak ada gelembung udara,

padatan pisang mengendap,

warnanya coklat, dan

berbau.

6. Ubi (Kelompok 6)

Tidak ada gelembung udara,

ubi mengendap, berwarna

putih kecoklatan, dan

berbau.

3.2. PEMBAHASAN

Pada saat

V. KESIMPULAN

VI. DAFTAR PUSTAKA

Lehninger, A. 1982.Dasar-Dasar Biokimia jilid 2.Erlangga: Jakarta

Anonim. 2007. Indonesia Sia-siakan Tiga Juta Ton Bioetanol per

Tahun.http://agribisnis.deptan.go.id. [14 Desember 2007]

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2006. Sagu, Potensial Perkaya

Keragaman Pangan.http://www.bppt.go.id/2006/01/04. [18 Januari 2008]

Page 9: 95284842-mikro-bioetanol