95115928 Poliuri Polifagi Polidipsi

4
DIABETES MELITUS 1. Mengapa luka di kaki tidak cepat sembuh? a. Karena terjadi luka terkena bakteri bakteri bersifat glukofilik b. Glukosa banyak terdapat dalam darah sel-sel darah berkurang c. Antibiotic tidak bisa bekerja dalam kadar gula>!!mg"dl d. Gangrene mengeluarkan pus karena leukosit kalah dengan bakteri. . Mengapa terjadi poliuri? Gejala a#alnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang ti $ika kadar gula darah sampai diatas 1%!-1&! mg"d'( maka glukosa akan dikeluar melalui air kemih. Karena di saluran pembuluh darah kental karena tercampur glukosa. Ginjal yang berfungsi menyaring maka kinerjanya berkurang( ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan( maka pende sering berkemih dalam jumlah yang banyak ). Mengapa terjadi polidipsi? Karena terjadi poliuri. *engan kencing terus cairan dalam tubuh kurang sehingga selalu merasa haus. Karena peningkatan gula darah ( air akan tertarik keluar dari menyebabkan dehidrasi intraseluler dan stimulasi rasa haus di hipotalamus +. Mengapa terjadi polifagi? a. ,erjadi defisiensi insulin Glikogen terus menerus dipecah menjadi glukosa. perubahan dari anabolisme menjadi katabolisme protein dan lemak glukoneogenesis/. Karena lemak terurai( maka energy yang dihasilkan sedik b. 0el tidak menerima suplay makanan #alaupun di saluran pembuluh dar glukosa c. 0ejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih( sehingga penderita penurunan berat badan. ntukmengkompensasikan hal inipenderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan 2. Mengapa gula darahnya lebih dari normal? Karena kinerja insulin kurang maksimal( sehingga glukosa tidak dapat diubah m glikogen dan mungkin sekresi insulin terganggu %. Mengapa berat badan turun padahal banyak makan?

description

dm

Transcript of 95115928 Poliuri Polifagi Polidipsi

DIABETES MELITUS1. Mengapa luka di kaki tidak cepat sembuh?a. Karena terjadi lukaterkena bakteribakteri bersifat glukofilikb. Glukosa banyak terdapat dalam darahsel-sel darah berkurangc. Antibiotic tidak bisa bekerja dalam kadar gula>200mg/dld. Gangrene mengeluarkan pus karena leukosit kalah dengan bakteri.

2. Mengapa terjadi poliuri?Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan dikeluarkan melalui air kemih. Karena di saluran pembuluh darah kental karena tercampur dengan glukosa. Ginjal yang berfungsi menyaring maka kinerjanya berkurang, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak3. Mengapa terjadi polidipsi?Karena terjadi poliuri. Dengan kencing teruscairan dalam tubuh kurangsehingga selalu merasa haus. Karena peningkatan gula darah , air akan tertarik keluar dari sel, menyebabkan dehidrasi intraseluler dan stimulasi rasa haus di hipotalamus

4. Mengapa terjadi polifagi?a. Terjadi defisiensi insulin: Glikogen terus menerus dipecah menjadi glukosa.Terjadi perubahan dari anabolisme menjadi katabolisme protein dan lemak (glukoneogenesis). Karena lemak terurai, maka energy yang dihasilkan sedikit.b. Sel tidak menerima suplay makanan walaupun di saluran pembuluh darah banyak glukosac. Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, sehingga penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan

5. Mengapa gula darahnya lebih dari normal?Karena kinerja insulin kurang maksimal, sehingga glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen dan mungkin sekresi insulin terganggu

6. Mengapa berat badan turun padahal banyak makan?Karena terjadi glukoneogenesis sehingga simpanan lemak dan protein dipakai untuk diubah untuk pembentukan ATP

1. Bagaimana pathogenesis DM?Infeksi virusmerusak sel beta dengan proses autoimunpankreas rusakDM absolutehiperglikemiasel-sel tidak mendapat suplay makananlipolisis dan pemecahan protein tinggi untuk mendapat energi

2. Bagaimana fisiologi kerja insulin?Insulin berikatan dengan reseptor insulin (tirosin kinase)berinteraksi dg sel sasaransistem saraf otonom menyuruh insulin untuk dikeluarkan apabila ada peningkatan kadar glukosa dalam darah

Keterangan :metabolisme karbohidrat dimulai dengan pencernaan di usus kecil dimana monosakarida yang diserap ke dalam aliran darah. konsentrasi gula darah dikendalikan oleh tiga hormon: insulin, glukagon, dan epinefrin. Jika kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi, insulin disekresikan oleh pankreas. Insulin merangsang transfer glukosa ke dalam sel, terutama di hati dan otot, meskipun organ lain juga mampu memetabolisme glukosa.

Dalam hati dan otot, sebagian besar glukosa diubah menjadi glikogen oleh proses glycogenesis (anabolisme). Glikogen disimpan dalam hati dan otot sampai dibutuhkan pada beberapa waktu kemudian ketika tingkat glukosa rendah. Jika kadar glukosa darah yang rendah, maka eqinephrine dan hormon glucogon yang dikeluarkan untuk merangsang konversi glikogen menjadi glukosa. Proses ini disebut glikogenolisis (katabolisme).

Jika glukosa diperlukan segera setelah memasuki sel untuk pasokan energi, ia mulai proses metabolisme yang disebut glycoysis (katabolisme). Produk akhir dari glikolisis adalah asam piruvat dan ATP

KOMPLIKASI DIABETESDiabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.

Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada diabetes.

Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.

Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum). Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).

Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah.

Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.

Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.