93020-6-206180221291

32
Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh barang - barang/ jasa guna memuaskan kebutuhannya. Ada 3 asumsi yang sering dipakai dalam menjelaskan teori perilaku konsumen : 1. Konsumen harus dapat memberikan urutan preferensi terhadap berbagai jenis-jenis barang jasa yang ada. Misalkan beras lebih memberikan kepuasan daripada jagung, maka urutan preferensi beras lebih tinggi dari jagung. 2. Pemberian urutan preferensi harus konsisten atau transitive. Contoh : bila A > B > C maka A > C 3. Konsumen bersifat rasional artinya semakin banyak jumlah barang yang bisa dikonsumsi (sampai jumlah tertentu) maka semakin besar kepuasan yang dapat diperoleh. Dalam mempelajari teori perilaku konsumen ada dua pendekatan yang dapat digunakan : Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘11 77

Transcript of 93020-6-206180221291

Page 1: 93020-6-206180221291

Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam

membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh barang - barang/ jasa

guna memuaskan kebutuhannya.

Ada 3 asumsi yang sering dipakai dalam menjelaskan teori perilaku

konsumen :

1. Konsumen harus dapat memberikan urutan preferensi terhadap berbagai

jenis-jenis barang jasa yang ada. Misalkan beras lebih memberikan

kepuasan daripada jagung, maka urutan preferensi beras lebih tinggi dari

jagung.

2. Pemberian urutan preferensi harus konsisten atau transitive. Contoh : bila

A > B > C maka A > C

3. Konsumen bersifat rasional artinya semakin banyak jumlah barang yang

bisa dikonsumsi (sampai jumlah tertentu) maka semakin besar kepuasan

yang dapat diperoleh.

Dalam mempelajari teori perilaku konsumen ada dua pendekatan yang dapat

digunakan :

1. Pendekatan Utilitas Kardinal (Cardinal Utility Approach)

2. Pendekatan Utilitas Ordinal (Ordinal Utility Approach)

A. Cardinal Utility Approach : disebut juga Teori Nilai Subyektif.

Menurut pendekatan Kardinal, kepuasan seseorang dapat

dibandingkan dan dapat diukur secara numerik.

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 77

Page 2: 93020-6-206180221291

Asumsi-asumsi yang digunakan :

1. Asumsi bahwa utilitas barang/jasa dapat diukur secara numerik.

2. Asumsi Guna Batas (Marginal Utility = MU) dari uang konstan,

sementara MU dari barang-barang/jasa menurun.

3. Asumsi bahwa anggaran pengeluaran konsumen sebatas pendapatan

yang diterimanya.

4. Asumsi Total Utility (TU) bersifat additive (penjumlahan seluruh

kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang/jasa).

Beberapa pengertian dari :

a. Total Utility (TU): yaitu memperlihatkan total kepuasan yang

diperoleh konsumen dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.

b. Marginal Utility (MU): yaitu tambahan kepuasan yang diperoleh

konsumen sebagai akibat tambahan konsumsi satu unit barang/jasa

c. Average Utility (AU): yaitu kepuasan rata-rata yang diperoleh

konsumen dengan mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu.

Hubungan antara Total Utilitas (TU), Average Utility (AU) dan Marginal

Utility (MU)

TUn = MU1 + MU2 + MU3 + …….. + MUn …….………………………... 6.1

Atau

TUn = ..……………………………………..........………….....6.1.a

Atau

TUn = AUn x n ..........…………………………………………………6.1.b

Mencari Kepuasan Rata-rata (Average Utility).

AUn = TUn : n ………………………………………………………… 6.2

Atau

AUn = ………………………………………………………. 6.2.a

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 78

Page 3: 93020-6-206180221291

Mencari Guna Batas (Marginal Utility = MU )

MUn = ………………………………………………………. 6.3

Atau

MUn = AUn x n – AUn-1 x (n-1) ……………………………………….. 6.3.a

Contoh :

Gambar 6.1 Kurva TU, MU dan AU

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 79

Tabel 6.1 TU, MU, AU

Qn TUn MUn AUn

0 0 0 01 10 10 102 18 8 93 24 6 84 28 4 75 31 3 6,26 33 2 5,57 34 1 4,868 34 0 4,259 33 -1 3,710 30 -3 3

40

30

20

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

AU

MU

Q

TU

0

TU, AU, dan MU

Page 4: 93020-6-206180221291

TUn =

TU5 = = MU1 + MU2 + MU3 + MU4 + MU5 = 10 + 8 + 6 + 4 + 3 = 31

TUn = AUn x n TU5 = AU5 x 5 = 6,2 x 5 = 31

Aun = TUn : n AU5 = TU5 : 5 = 31 : 5 = 6.2

MUn = TUn – TUn-1 = AU5 x 5 – AU4 x 4 = 6,2 x 5 – 7 x 4 = 31 – 28 = 3

B. Garis Anggaran (Budget Line = BL)

Garis anggaran (BL) memperlihatkan sejumlah dana yang dimiliki

konsumen (M) yang dapat dipergunakan untuk membeli beberapa jenis

barang (n jenis) pada tingkat harga masing-masing.

M = X.Px + Y.Py + Z.Pz + ………… + N.Pn …………………….………… 6.4

Bila hanya ada dua jenis barang, misalnya barang X dan Y:

M = X.Px + Y.Py……………………………………….…………………....6.4.a

Persamaan 4a bila kita lukiskan dalam bentuk kurva sebagai berikut :

Gambar 6.2 Garis Anggaran (Budget Line)

C. Keseimbangan Konsumen (Consumer Equilibrium)

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 80

Budget Line (BL)

X

YBudget Line mempunyai slope negatif sebesar Px/Py.Slope BL yang negatif ini mempunyai arti bila X maka Y atau sebaliknya.

0

Page 5: 93020-6-206180221291

Keseimbangan konsumen memperlihatkan total kepuasan

maksimum yang diperoleh konsumen dari membelanjakan sejumlah dana

(M) untuk membeli beberapa jenis barang (n jenis) pada tingkat harga

masing-masing.

Bila hanya ada satu jenis barang (barang X ), maka keseimbangan

konsumen tercapai bila marginal utility barang tersebut sama dengan

harganya

MUx = Px …………………………………………………………………….6.5

Atau

= 1 ………………………………………………………………….6.5.a

Bila ada beberapa jenis barang (n jenis), maka keseimbangan konsumen

tercapai bila :

……………………………………6.6

Untuk penyederhanaan dalam analisis, kita asumsi hanya ada dua barang

yang dibeli konsumen (barang X dan Y ), maka keseimbangan konsumen

tercapai bila :

atau …………………………………………….6.7

Tabel 6.2 TUX, TUY, MUX, dan MUY

Q TUx TUy MUx MUy

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 81

Contoh :

Bila diketahui :

Px = Py = Rp. 2000,-/unit

M = Rp. 22.000,-

Tentukan :

a). Barang X dan Y yang dapat dibeli konsumen agar konsumen mencapai

keseimbangan

b). Tentukan TUxy

Page 6: 93020-6-206180221291

0 0 0 0 0

1 11 19 11 19

2 21 36 10 17

3 30 51 9 15

4 38 64 8 13

5 45 76 7 12

6 51 86 6 10

7 56 94 5 8

8 60 100 4 6

9 62 104 2 4

10 62 106 0 2

Jawab :

a. Keseimbangan konsumen tercapai bila

= 22.000

Maka keseimbangan konsumen tercapai pada konsumsi barang

X = 4 unit dan barang Y = 7 unit

b. TUXY = TUX 4 + TUY7 = 38 + 94 = 132

Soal 1.

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 82

Page 7: 93020-6-206180221291

Diketahui :

Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

MUx 13 12 11 10 9 8 7 6 5 3

MUy 15 13 12 8 6 5 4 3 2 1

Pertanyaan :

a. Apabila pendapatan = Rp. 20.000,- Px = Rp. 1.000,- Py = Rp. 2.000,-.

Berapa jumlah barang X dan Y yang harus dibeli agar konsumen

mencapai keseimbangan. Tentukan juga TUxy

b. Berapa pula yang harus dibeli apabila Px naik menjadi Rp. 2.000,-

sementara lainnya tetap. Tentukan juga TUxy nya

Soal 2.

Seorang mahasiswa suatu PTS sedang mempersiapkan diri untuk

menghadapi UTS, ia hanya memiliki waktu 5 jam, dan ingin memperoleh

nilai tertinggi untuk mata kuliah statistika dan ekonomi mikro. Mahasiswa

tersebut harus mengalokasikan waktu yang ada untuk kedua mata kuliah

tersebut. Berdasarkan perkiraan diperoleh hubungan waktu yang

dialokasikan dengan nilai yang diperoleh sebagai berikut :

Statistika Ekonomi Mikro

Jam

belajarNilai

Jam

belajarNilai

1 52 1 45

2 62 2 65

3 71 3 75

4 78 4 83

5 83 5 90

Keterangan : bobot MK statistika = bobot MK.Ekonomi Mikro

Pertanyaan :

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 83

Page 8: 93020-6-206180221291

a. Bagaimana mahasiswa dapat mengalokasi waktunya, sehingga

memperoleh nilai maksimum

b. Berapa nilai tertinggi yang diperoleh dengan pengalokasian waktu

tersebut

Soal 3

Perhatikan table berikut:Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

MUx 26 23 20 19 17 16 14 10 7 5MUy 30 26 24 16 12 10 8 6 4 3MUz 28 24 22 18 15 13 12 8 6 4

Tentukan :

a. Bila harga barang X per unit $ 10, berapa banyak jumlah barang X

yang dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.

b. Pada tingkat harga X, Y, dan Z masing-masing $40, $20, dan $30.

Sementara anggaran yang dimiliki konsumen sebesar $ 590, berapa

banyak barang X, Y dan Z yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen

maksimum.

c. Berapa Total kepuasan (TUxyz) pada tingkat keseimbangan tersebut.

D. Pendekatan Ordinal Utility (Pendekatan Kurva Indiferen)

Pendekatan Ordinal Utility muncul karena adanya kelemahan-

kelemahan yang terdapat pada pendekatan Kardinal Utility, terutama

pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam pendekatan Kardinal.

1. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam pendekatan Ordinal :

a. Asumsi Rasionalitas artinya dalam asumsi ini konsumen

berupaya untuk memaksimumkan kepuasannya.

b. Asumsi kepuasan bersifat ordinal maksudnya meskipun

kepuasan tidak dapat diukur secara numerik, tetapi dapat diukur

secara ordinal, yaitu dapat dibandingkan/diranking

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 84

Page 9: 93020-6-206180221291

c. Menurunnya Marginal Rate of Substitution X for Y atau MRSxy

dengan semakin bertambahnya jumlah barang X yang dikonsumsi.

d. Fungsi kepuasan mempunyai bentuk : TU = f (X1, X2, X3, ……... Xn)

e. Asumsi konsistensi dan Trasnsitivitas

1). Konsistensi : bila A > B maka haruslah B < A

2). Transitivitas : bila A > B > C, maka A > C

2. Kurva Indiferen (Indiference Curve = IC)

Suatu tempat (locus) yang memuat titik-titik kombinasi dua jenis

barang yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

Gambar 6.3 Kurva Indeferen dan Peta Indeferen

Kombinasi konsumsi barang X dan Y pada titik A, B, atau C

memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

3. Sifat-sifat Kurva Indeferen (Indifference Curve = IC):

a. IC mempunyai slope negatif; ini mempunyai arti bila konsumsi

terhadap barang X ditingkatkan, maka konsumsi terhadap barang

Y dikurangi , hal ini agar tingkat kepuasan konsumen tetap sama.

b. Bentuk IC cembung terhadap titik nol (convex to origin). Hal ini

akibat dari MRSxy yang menurun dengan meningkatnya konsumsi

terhadap barang X

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 85

A

B

C

IC

Y4

Y2

Y1

0 X1 X2 X4

X

IC3

IC2

IC1

X

Y

Peta indiferen (Indifference Map) yaiut sekumpulan IC yang dimiliki konsumen

Y

0

Page 10: 93020-6-206180221291

c. IC yang satu dengan IC lainnya tidak pernah saling berpotongan.

d. Setiap titik pada medan indiferen (Indifference Map) hanya dilalui

oleh sebuah IC.

e. Semakin jauh letak IC dari titik nol. semakin besar tingkat

kepuasan yang diraih konsumen.

4. Definisi Marginal Rate of Substitution X for Y (MRSxy) :

MRSxy mengukur jumlah barang Y yang harus dikorbankan

(dikurangi) sebagai akibat tambahan satu unit barang X yang

dikonsumsi, dimana total utility yang diterima konsumen tetap sama.

Contoh :

Misalkan fungsi utility adalah U = f(X,Y)

Maka marginal utility dari barang X adalah U/ X = MUx dan marginal

utility dari barang Y adalah U/ Y = MUy. karena U = f (X,Y)

= C; dimana C adalah konstanta, maka total derivatifnya adalah :

-

Nilai MRSxy akan semakin menurun dengan semakin

banyaknya jumlah X yang dikonsumsi. Karena dengan semakin

banyak jumlah barang X yang dikonsumsi, maka MUx semakin

menurun, sementara pengurangan konsumsi terhadap barang Y

akan menyebabkan MUy meningkat. Akibatnya, MUx yang semakin

menurun dibagi MUy yang semakin meningkat akan menyebabkan nilai

MRSxy semakin menurun.

E. Garis Anggaran (Budget Line = BL)

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 86

Page 11: 93020-6-206180221291

Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa

garis anggaran memperlihatkan sejumlah dana yang dimiliki konsumen

(M) untuk dibelanjakan terhadap sejumlah barang (misalnya barang X dan

Y ) pada tingkat harga masing-masing (Px dan Py). Jumlah pengeluaran

konsumen untuk pembelian barang X seharga Px dan barang Y

seharga Py tidak boleh melebihi anggaran yang dimiliki sebesar M.

Secara aljabar dapat dituliskan sebagai berikut :

M X Px + Y.Py …………………………..………………………………….. 6.8

Untuk melukiskan pertidaksamaan 6.8 kedalam bidang komoditi X dan Y ,

bentuk pertidaksamaan tersebut diubah dulu kedalam bentuk persamaan :

M = X.Px + Y.Py …………………………………………………………….6.8.a

Persamaan 6.8.a merupakan persamaan garis lurus. Bila Y dituliskan

pada sumbu vertikal, maka:

Y = ………………………………………………………………

6.9

Dimana M/Py menunjukkan titik potong garis persamaan dengan sumbu

vertikal (ordinate intercept), sedang –Px/Py merupakan kemiringan (slope)

garis persamaan.

Gambar 6.4 Garis Anggaran (Budget Line)

F. Keseimbangan Konsumen

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 87

Y

X0L

B

Page 12: 93020-6-206180221291

Dalam pendekatan ordinal utility, keseimbangan konsumen

tercapai bila kurva indiferen (IC) bersinggungan dengan garis anggaran

(BL) pada suatu titik. Karena pada titik singgung tersebut slope IC = Slope

BL atau

Gambar 6.5 Keseimbangan Konsumen

Konsumsi pada IC1 yaitu pada titik P nilai MRSxy > dan konsumsi

pada titik Q, nilai MRSxy < Px/Py, sementara kepuasan konsumen masih

dapat ditingkatkan.

Bila konsumen berkonsumsi pada IC2 yaitu pada titik E, artinya

konsumen telah mencapai keseimbangan, karena pada titik E tersebut

slope IC = Slope BL atau

Bila konsumen ingin berkonsumsi pada IC3 hal ini tidak realistis.

Meskipun konsumsi pada titik A akan memberikan tingkat kepuasan

yang jauh lebih besar namun anggaran yang dimiliki konsumen tidak

mampu untuk menjangkau tingkat konsumsi pada titik tersebut.

1. Penentuan jumlah komoditi yang optimal

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 88

IC3

IC2

IC1

L

B

P

E

A

Perhatikan gambar berikut:Bila konsumen berkonsumsi pada IC, artinya konsumen belum memaksimumkan kepuasannya, karena IC masih berada dibawah BL

X

Y

0

Q

Page 13: 93020-6-206180221291

Bila konsumen memiliki anggaran sebesar M yang dibelanjakan

untuk membeli barang X dan Y masing-masing seharga Px dan Py,

maka jumlah barang X dan Y yang dapat dikonsumsi secara optimal

dapat dijelaskan dengan konsep keseimbangan konsumen sebagai

berikut :

Misalkan fungsi utility diperlihatkan sebagai:

U = f (x,y) ………………..……………………………………………….6.10

Sedangkan fungsi anggarannya :

M = X.Px + Y.Py atau X.Px + Y.Py – M = 0 …………………………..6.11

Untuk memaksimir 6.10 dengan batasan 6.11, dapat digunakan

Langrangian multiplier (), yaitu dengan membentuk fungsi baru

misalkan V yang merupakan fungsi dari X dan Y.

V = g(x, y) = f (x, y) + (X.Px + Y.Py – M) ……………………………6.12

Untuk memaksimumkan V :

V/ X = U/ X + Px = 0 atau - = ………………. …….6.13

V/ Y = U/ Y + Py = 0 atau - = ……………………...6.14

V/ M = X.Px + Y.Py – M = 0 atau M = XPx + YPy …………………6.15

Samakan persamaan 6.13 dan 6.14 maka diperoleh kondisi maksimal

kepuasan konsumen, yaitu :

atau

…………………………………………………..6.16

…………………………………….........6.16.a

dengan batasan M = X.Px + Y.Py

Contoh soal :

Diketahui :

TU = 10X – 0,5X2 + 24Y – 0,5Y2

Px = 200 ; Py = 600 dan M = 4.400

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 89

Page 14: 93020-6-206180221291

Tentukan jumlah X dan Y yang dapat dikonsumsi konsumen agar

tercapai keseimbangan konsumen

Jawab :

U = 10X – 0,5X2 + 24Y – 0,5Y2……………………………………………1

Fungsi anggaran berbentuk :

4.400 = 200X + 600Y ………………………………………………………2

V = 10X – 0,5X2 + 24Y – 0,5Y2 + (200X + 600Y – 4400)…………….3

V/ X = 10 – X + 200 = 0 ……….. ………………….4

V/ Y = 24 – Y + 600 = 0 …………………………..5

V/ M = 200X + 600Y – 4.400 = 0 atau 200X + 600Y = 4.400……...6

Persamaan 4 = 5

dengan perkalian silang

- 6000 + 600X = - 4800 + 200Y

600X – 200Y = 1.200 ………………………………………………………7

Eliminasikan 6 dengan 7

200 X + 600 Y = 4.400 3 x 600 X + 1800Y = 13.200

600 X – 200 Y = 1.200 1 x 600 X – 200 Y = 1.200

2.000 Y = 12.000

Y = 6

masukkan Y = 6 ke persamaan 6

200 X + 600 (6) = 4.400

200 X = 800

X = 4

Maka keseimbangan konsumen tercapai pada konsumsi X = 4 unit

dan Y = 6 unit

TUXY = 10(4) – 0,5(42) + 24(6) – 0,5(62) = 158

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 90

Page 15: 93020-6-206180221291

G. Perubahan Garis Anggaran

1. Perubahan Penghasilan Konsumen (naik atau turun), sementara

barang X dan Y tetap.

Gambar 6.6 Perubahan Garis Anggaran

Kurva Penghasilan Konsumsi (Income Consumption Curva = ICC)

ICC adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbnagan

konsumen pada berbagai tingkat pendapatan dimana tingkat harga

barang tidak berubah. Kurva ini mempunyai kemiringan positif, bila

kedua barang tergolong barang “normal atau superior”

Dari kurva penghasilan konsumsi ini dapat diperoleh kurva

Engel bagi masing-masing komoditi

Kurva Engel : adalah suatu fungsi yang menghubungkan

keseimbangan jumlah komoditi yang dibeli konsumen pada berbagai

tingkat penghasilan.

Gambar 6.7 Kurva Engel

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 91

IC1

IC0

IC

L1

B

P

Q

R

Pergeseran dari BL B1L1 artinya

pendapatan konsumen naik, tapi

Px dan Py tetap.

Pergeseran dari BL B0 L0,

artinya pendapatan konsumen

turun, sementara Px dan Py tetap

X0

B0

B1

Y

L0 L

ICC

X

X2

X1

0 M1 M2

M

Gb. a Gb. b

X2

X1

0 M1 M2

M

X2

X1

0 M1 M2

M

Gb. c

Page 16: 93020-6-206180221291

Keterangan :

Gb. A : untuk barang-barang normal

Gb. B : untuk barang-barang lux / superior

Gb. C : untuk barang inferior

X adalah barang yang dibeli dan M adalah pendapatan konsumen.

Nilai kemiringan kurva Engel memperlihatkan elastisitas pendapatan

terhadap permintaan suatu barang (Income Elasticity of Demand = εY)

Bila εY < 0, jenis barangnya disebut barang inferior

Bila 0 < εY <1, jenis barangnya disebut barang normal

Bila εY > 1 , jenis barangnya disebut barang superior

H. Perubahan Harga Barang

Perubahan harga disini menggunakan asumsi bahwa yang berubah

hanyalah harga barang X saja (PX), sementara harga barang Y (Py) dan

pendapatan konsumen (M) tetap.

Gambar 6.8 Perubahan Harga Barang

Sebaliknya bila Px ( dari BL BL0 ) maka kuantitas X yang dibeli

berkurang dari X1 X0.

Dengan perubahan harga tersebut ( atau ) maka konsumen

berada dalam keseimbangan masing-masing dititik P, Q dan R, dengan

tingkat kepuasan sebesar yang dicerminkan oleh IC0, IC1 dan IC2. Garis

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 92

Perubahan harga (naik atau turun) akan memberikan pengaruh yang berlawanan bagi konsumen. Bila Px(grs anggaran berotasi dari BL BL’) maka kuantitas X yang dibeli meningkat dari X1 X2.

X0 X1 X2

P

R

Q

PCC

IC2

IC1

IC0

B

L0 L L'

X

Y

0

Page 17: 93020-6-206180221291

yang menghubungkan ketiga titik keseimbangan konsumen tersebut

dinamakan kurva harga konsumsi (Price Consumption Curve = PCC)

Definisi Kurva Harga Konsumsi (Price Consumption Curve = PCC):

PCC adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan

konsumen pada berbagai tingkat perbandingan harga, dimana

penghasilan konsumen tetap.

Dari PCC ini dapat diturunkan kurva Permintaan Individual.

Disamping itu PCC dapat memperlihatkan elastisitas permintaan dari

barang tersebut.

Gambar 6.9 Elastisitas Harga Permintaan

Bila proporsi perubahan harga barang (dari L – L’) sama dengan

proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 – X2) maka

kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat elastisitas

kesatuan (Unitary Elasticity). Gambar (a)

Bila proporsi perubahan harga barang (dari L – L’) lebih besar dari

proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 – X2) maka

kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat elastis (Elastic).

Gambar (b)

Bila proporsi perubahan harga barang (dari L – L’) lebih kecil dari

proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 – X2) maka

kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat inelastisitas

(Inelastic). Gambar (c)

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 93

X1 X2

L L'

BB

L L'

Inelastis (c)

Elastis (b)

Unitary(a)

X1 X2 X1 X2

L L'

Y

B

Page 18: 93020-6-206180221291

Menurunkan kurva D dengan menggunakan analisa IC

Gambar 6.10 Menurunkan Kurva Permintaan

I. Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan

Perubahan harga nominal suatu barang mengakibatkan dua hal

terhadap jumlah yang diminta konsumen.

Pertama : adanya perubahan harga relatif. Perubahan harga relatif ini

mendorong konsumen mengubah penggunaan barang yang satu dengan

barang lainnya. (mendorong efek subsitusi). Artinya konsumen

mengganti barang yang harganya relatif mahal - setelah adanya

perubahan harga – dengan barang yang harganya lebih murah

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 94

B

LoL

Q

P

X1 X2

X1 X2

P2

P1

D

IC1

IC0

X0

0

Y

Page 19: 93020-6-206180221291

Kedua : perubahan harga barang (dengan asumsi pendapatan nominal

konsumen tetap), akan menyebabkan berubahnya pendapatan riil

konsumen. Perubahan pendapatan riil konsumen ini mungkin

berpengaruh atau mungkin tidak terhadap pola konsumsi konsumen

(tergantung preferensinya). Perubahan pendapatan riil konsumen

mendorong Efek Pendapatan.

Gambar 6.11 Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan

Efek Subsitusi dan Efefk Pendapatan untuk Barang Giffen dan Barang

Inferior :

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 95

E1

E2

E3

XL L0

X1 X2 X3

0

Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan untuk Barang Normal atau Superior Kasus Harga Barang X Turun

Efek Subsitusi : E1 – E2 Efek Pendapatan : E2 – E3

Efek Total : E1 – E3

E1

E2

IC2

IC1

IC1

IC2

Barang Giffen

L L0 L L0

E1

E2

E3

IC1

IC2

Barang Inferior

Efek Subsitusi : E1 – E3

Efek Pendapatan : E3 - E2

Efek Total : E1 – E2

Efek Total : E1 – E2

Y

Y10

Y8

Y12

B

Page 20: 93020-6-206180221291

Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan (menurut Hick’s)

Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan (menurut Slutsky)

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 96

E1

E2

E3

IC1

IC2

B

L L0

X1 X2 X3

X0

Efek Subsitusi : E1 – E2

Efek Pendapatan : E2 - E3

Efek Total : E1 – E3

L L0

B

IC IC2

IC3

E1

E2

E3

X1 X2 X3

X

Y

Y

Efek Subsitusi : E1 – E2

Efek Pendapatan : E2 - E3

Efek Total : E1 – E3

0

Y3

Y2

Page 21: 93020-6-206180221291

Contoh soal :

Diketahui :

U = X3. Y2

PX = 150 dan PY = 200, M = 4000,-

Ditanya :

a. Tentukan jumlah barang X dan Y agar tercapai max utility

b. Berapa TU yang dicapainya

Jawab :

U = X3.Y2 ………………………………………………………........................1

150 x + 200 y = 4000……………………………......................................2

V = (X3.Y2) + (150 x + 200 y – 4000)………………………………………..3

V/ X = 3 X2Y2 + 150 = 0 ………………………………..4

V/ Y = 2 X3Y + 200 = 0 ………………………………….5

V/ M = 150 X + 200 Y – 4000 = 0 150 X + 200 Y = 4000……………6

(4) = (5)

300 X3Y = 600 X2Y2

300 X 3 Y – 600 X 2 Y 2 =0 :

300 x – 600 y = 0………………………………………………………………..7

Eliminasikan (6) dengan (7)

150 X + 200 Y = 4000 x 2 300 X + 400 Y = 8000

300 X – 600 Y = 0 x 1 300 X – 600 Y = 0

1000 Y = 8000

Y = 8

150 X + 200 (8) = 4000

150 X = 2400

X = 16

a. Kepuasan max tercapai pada konsumsi barang : X = 16 unit, Y = 8 unit

b. TU = X3Y2 = 163.82 = 262.144

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 97

X2Y

Page 22: 93020-6-206180221291

Soal :

1. Dalam teori kepuasan konsumen terdapat dua pendekatan yang

digunakan, yaitu pendekatan utilitas kardinal (cardinal utility approach)

dan pendekatan utilitas ordinal (ordinal utility approach).

a. Jelaskan pengertian konsep TU, AU dan MU. Perlihatkan dengan

menggunakan kurva bentuk hubungan dari ketiga konsep tersebut.

b. Jelaskan yang dimaksud dengan kurva pendapatan konsumsi (ICC)

dan kurva harga konsumsi (PCC) serta kurva Engel.

2. Secara teori, kepuasan konsumen dapat dijelaskan dengan dua

pendekatan.

a. Jelaskan kedua pendekatan tersebut, dan apa perbedaan mendasar

dari keduanya, serta syarat-syarat keseimbangan dari kedua

pendekatan tersebut.

b. Mengapa antara IC yang satu dengan IC lainnya tidak pernah saling

berpotongan?

3. Teori utilitas ordinal dianalisis dengan menggunakan kurva indiferen (IC).

a. Jelaskan mengapa setiap titik pada medan indeferen hanya dilalui oleh

satu IC ?

b. Apa artinya MRSXY semakin menurun seiring bertambahnya unit

barang X yang dikonsumsi.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan ICC dan kurva Engel ?

5. Apa yang dimaksud dengan PCC? Apa kaitannya perubahan harga

dengan kuantitas yang diminta ?

6. Perlihatkan secara grafis efek subsitusi dan efek pendapatan untuk kasus

harga barang X naik, harga barang Y turun.

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 98

Page 23: 93020-6-206180221291

7. Mahasiswa sebuah PTS sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi

UTS untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dan Matematika

Ekonomi. Mahasiswa tersebut hanya memiliki waktu 10 jam untuk

mempelajari kedua mata kuliah tersebut. Bobot mata kuliah Pengantar

Ekonomi Mikro satu setengah kali lebih sulit dibanding bobot mata kuliah

Matematika Ekonomi. Hubungan alokasi waktu belajar dan nilai tertinggi

yang mungkin diperoleh diperlihatkan pada tabel di bawah ini.

Jam Belajar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Mtk. Ekonomi 21 36 47 56 64 70 75 79 82 84Peng. Eko. Mikro 15 29 41 50 58 64 68 71 73 74

Tentukan :

a. Berapa jam alokasi waktu belajar yang optimal untuk masing-masing

mata kuliah

b. Berapa nilai tertinggi yang dapat diraih untuk masing-masing mata

kuliah dengan pengalokasian waktu tersebut.

8. Perhatikan table berikut:Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

MUx 26 23 20 19 17 16 14 10 7 5MUy 30 26 24 16 12 10 8 6 4 3MUz 28 24 22 18 15 13 12 8 4 2

Tentukan :a. Bila harga barang X per unit $ 20, berapa banyak jumlah barang X

yang dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.

b. Pada tingkat harga X, Y, dan Z masing-masing $50, $40, dan $20.

Sementara anggaran yang dimiliki konsumen sebesar $ 860, berapa

banyak barang X, Y dan Z yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen

maksimum.

c. Berapa Total kepuasan (TUxyz) pada tingkat keseimbangan tersebut.

9. Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang X dan Y memiliki fungsi

kepuasan total sebagai berikut :TU = 6 X + 16 Y – 0,5 X2 – 0,25 Y2. Dalam

mengkonsumsi kedua barang tersebut konsumen dibatasi oleh besarnya

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 99

Page 24: 93020-6-206180221291

anggaran Rp. 56.000,-. Harga barang X dan Y per unit masing-masing

sebesar Rp. 1.000,- dan Rp. 2.000,-

Tentukan :

a. Dengan menggunakan metode Lagrang, hitung jumlah barang X dan Y

yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.

b. Berapa total kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi

barang X dan Y tersebut.

10. Perhatikan gambar di bawah ini :

Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 100

Bila diketahui PX = 250/ unitTentukan :a. Besarnya garis anggaran (M)b. Harga barang Y (PY)c. Nilai MRSXY pada titik EE

X

Y

40

50

IC

0