Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam
membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh barang - barang/ jasa
guna memuaskan kebutuhannya.
Ada 3 asumsi yang sering dipakai dalam menjelaskan teori perilaku
konsumen :
1. Konsumen harus dapat memberikan urutan preferensi terhadap berbagai
jenis-jenis barang jasa yang ada. Misalkan beras lebih memberikan
kepuasan daripada jagung, maka urutan preferensi beras lebih tinggi dari
jagung.
2. Pemberian urutan preferensi harus konsisten atau transitive. Contoh : bila
A > B > C maka A > C
3. Konsumen bersifat rasional artinya semakin banyak jumlah barang yang
bisa dikonsumsi (sampai jumlah tertentu) maka semakin besar kepuasan
yang dapat diperoleh.
Dalam mempelajari teori perilaku konsumen ada dua pendekatan yang dapat
digunakan :
1. Pendekatan Utilitas Kardinal (Cardinal Utility Approach)
2. Pendekatan Utilitas Ordinal (Ordinal Utility Approach)
A. Cardinal Utility Approach : disebut juga Teori Nilai Subyektif.
Menurut pendekatan Kardinal, kepuasan seseorang dapat
dibandingkan dan dapat diukur secara numerik.
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 77
Asumsi-asumsi yang digunakan :
1. Asumsi bahwa utilitas barang/jasa dapat diukur secara numerik.
2. Asumsi Guna Batas (Marginal Utility = MU) dari uang konstan,
sementara MU dari barang-barang/jasa menurun.
3. Asumsi bahwa anggaran pengeluaran konsumen sebatas pendapatan
yang diterimanya.
4. Asumsi Total Utility (TU) bersifat additive (penjumlahan seluruh
kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang/jasa).
Beberapa pengertian dari :
a. Total Utility (TU): yaitu memperlihatkan total kepuasan yang
diperoleh konsumen dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.
b. Marginal Utility (MU): yaitu tambahan kepuasan yang diperoleh
konsumen sebagai akibat tambahan konsumsi satu unit barang/jasa
c. Average Utility (AU): yaitu kepuasan rata-rata yang diperoleh
konsumen dengan mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu.
Hubungan antara Total Utilitas (TU), Average Utility (AU) dan Marginal
Utility (MU)
TUn = MU1 + MU2 + MU3 + …….. + MUn …….………………………... 6.1
Atau
TUn = ..……………………………………..........………….....6.1.a
Atau
TUn = AUn x n ..........…………………………………………………6.1.b
Mencari Kepuasan Rata-rata (Average Utility).
AUn = TUn : n ………………………………………………………… 6.2
Atau
AUn = ………………………………………………………. 6.2.a
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 78
Mencari Guna Batas (Marginal Utility = MU )
MUn = ………………………………………………………. 6.3
Atau
MUn = AUn x n – AUn-1 x (n-1) ……………………………………….. 6.3.a
Contoh :
Gambar 6.1 Kurva TU, MU dan AU
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 79
Tabel 6.1 TU, MU, AU
Qn TUn MUn AUn
0 0 0 01 10 10 102 18 8 93 24 6 84 28 4 75 31 3 6,26 33 2 5,57 34 1 4,868 34 0 4,259 33 -1 3,710 30 -3 3
40
30
20
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AU
MU
Q
TU
0
TU, AU, dan MU
TUn =
TU5 = = MU1 + MU2 + MU3 + MU4 + MU5 = 10 + 8 + 6 + 4 + 3 = 31
TUn = AUn x n TU5 = AU5 x 5 = 6,2 x 5 = 31
Aun = TUn : n AU5 = TU5 : 5 = 31 : 5 = 6.2
MUn = TUn – TUn-1 = AU5 x 5 – AU4 x 4 = 6,2 x 5 – 7 x 4 = 31 – 28 = 3
B. Garis Anggaran (Budget Line = BL)
Garis anggaran (BL) memperlihatkan sejumlah dana yang dimiliki
konsumen (M) yang dapat dipergunakan untuk membeli beberapa jenis
barang (n jenis) pada tingkat harga masing-masing.
M = X.Px + Y.Py + Z.Pz + ………… + N.Pn …………………….………… 6.4
Bila hanya ada dua jenis barang, misalnya barang X dan Y:
M = X.Px + Y.Py……………………………………….…………………....6.4.a
Persamaan 4a bila kita lukiskan dalam bentuk kurva sebagai berikut :
Gambar 6.2 Garis Anggaran (Budget Line)
C. Keseimbangan Konsumen (Consumer Equilibrium)
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 80
Budget Line (BL)
X
YBudget Line mempunyai slope negatif sebesar Px/Py.Slope BL yang negatif ini mempunyai arti bila X maka Y atau sebaliknya.
0
Keseimbangan konsumen memperlihatkan total kepuasan
maksimum yang diperoleh konsumen dari membelanjakan sejumlah dana
(M) untuk membeli beberapa jenis barang (n jenis) pada tingkat harga
masing-masing.
Bila hanya ada satu jenis barang (barang X ), maka keseimbangan
konsumen tercapai bila marginal utility barang tersebut sama dengan
harganya
MUx = Px …………………………………………………………………….6.5
Atau
= 1 ………………………………………………………………….6.5.a
Bila ada beberapa jenis barang (n jenis), maka keseimbangan konsumen
tercapai bila :
……………………………………6.6
Untuk penyederhanaan dalam analisis, kita asumsi hanya ada dua barang
yang dibeli konsumen (barang X dan Y ), maka keseimbangan konsumen
tercapai bila :
atau …………………………………………….6.7
Tabel 6.2 TUX, TUY, MUX, dan MUY
Q TUx TUy MUx MUy
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 81
Contoh :
Bila diketahui :
Px = Py = Rp. 2000,-/unit
M = Rp. 22.000,-
Tentukan :
a). Barang X dan Y yang dapat dibeli konsumen agar konsumen mencapai
keseimbangan
b). Tentukan TUxy
0 0 0 0 0
1 11 19 11 19
2 21 36 10 17
3 30 51 9 15
4 38 64 8 13
5 45 76 7 12
6 51 86 6 10
7 56 94 5 8
8 60 100 4 6
9 62 104 2 4
10 62 106 0 2
Jawab :
a. Keseimbangan konsumen tercapai bila
= 22.000
Maka keseimbangan konsumen tercapai pada konsumsi barang
X = 4 unit dan barang Y = 7 unit
b. TUXY = TUX 4 + TUY7 = 38 + 94 = 132
Soal 1.
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 82
Diketahui :
Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
MUx 13 12 11 10 9 8 7 6 5 3
MUy 15 13 12 8 6 5 4 3 2 1
Pertanyaan :
a. Apabila pendapatan = Rp. 20.000,- Px = Rp. 1.000,- Py = Rp. 2.000,-.
Berapa jumlah barang X dan Y yang harus dibeli agar konsumen
mencapai keseimbangan. Tentukan juga TUxy
b. Berapa pula yang harus dibeli apabila Px naik menjadi Rp. 2.000,-
sementara lainnya tetap. Tentukan juga TUxy nya
Soal 2.
Seorang mahasiswa suatu PTS sedang mempersiapkan diri untuk
menghadapi UTS, ia hanya memiliki waktu 5 jam, dan ingin memperoleh
nilai tertinggi untuk mata kuliah statistika dan ekonomi mikro. Mahasiswa
tersebut harus mengalokasikan waktu yang ada untuk kedua mata kuliah
tersebut. Berdasarkan perkiraan diperoleh hubungan waktu yang
dialokasikan dengan nilai yang diperoleh sebagai berikut :
Statistika Ekonomi Mikro
Jam
belajarNilai
Jam
belajarNilai
1 52 1 45
2 62 2 65
3 71 3 75
4 78 4 83
5 83 5 90
Keterangan : bobot MK statistika = bobot MK.Ekonomi Mikro
Pertanyaan :
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 83
a. Bagaimana mahasiswa dapat mengalokasi waktunya, sehingga
memperoleh nilai maksimum
b. Berapa nilai tertinggi yang diperoleh dengan pengalokasian waktu
tersebut
Soal 3
Perhatikan table berikut:Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
MUx 26 23 20 19 17 16 14 10 7 5MUy 30 26 24 16 12 10 8 6 4 3MUz 28 24 22 18 15 13 12 8 6 4
Tentukan :
a. Bila harga barang X per unit $ 10, berapa banyak jumlah barang X
yang dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.
b. Pada tingkat harga X, Y, dan Z masing-masing $40, $20, dan $30.
Sementara anggaran yang dimiliki konsumen sebesar $ 590, berapa
banyak barang X, Y dan Z yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen
maksimum.
c. Berapa Total kepuasan (TUxyz) pada tingkat keseimbangan tersebut.
D. Pendekatan Ordinal Utility (Pendekatan Kurva Indiferen)
Pendekatan Ordinal Utility muncul karena adanya kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada pendekatan Kardinal Utility, terutama
pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam pendekatan Kardinal.
1. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam pendekatan Ordinal :
a. Asumsi Rasionalitas artinya dalam asumsi ini konsumen
berupaya untuk memaksimumkan kepuasannya.
b. Asumsi kepuasan bersifat ordinal maksudnya meskipun
kepuasan tidak dapat diukur secara numerik, tetapi dapat diukur
secara ordinal, yaitu dapat dibandingkan/diranking
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 84
c. Menurunnya Marginal Rate of Substitution X for Y atau MRSxy
dengan semakin bertambahnya jumlah barang X yang dikonsumsi.
d. Fungsi kepuasan mempunyai bentuk : TU = f (X1, X2, X3, ……... Xn)
e. Asumsi konsistensi dan Trasnsitivitas
1). Konsistensi : bila A > B maka haruslah B < A
2). Transitivitas : bila A > B > C, maka A > C
2. Kurva Indiferen (Indiference Curve = IC)
Suatu tempat (locus) yang memuat titik-titik kombinasi dua jenis
barang yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.
Gambar 6.3 Kurva Indeferen dan Peta Indeferen
Kombinasi konsumsi barang X dan Y pada titik A, B, atau C
memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.
3. Sifat-sifat Kurva Indeferen (Indifference Curve = IC):
a. IC mempunyai slope negatif; ini mempunyai arti bila konsumsi
terhadap barang X ditingkatkan, maka konsumsi terhadap barang
Y dikurangi , hal ini agar tingkat kepuasan konsumen tetap sama.
b. Bentuk IC cembung terhadap titik nol (convex to origin). Hal ini
akibat dari MRSxy yang menurun dengan meningkatnya konsumsi
terhadap barang X
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 85
A
B
C
IC
Y4
Y2
Y1
0 X1 X2 X4
X
IC3
IC2
IC1
X
Y
Peta indiferen (Indifference Map) yaiut sekumpulan IC yang dimiliki konsumen
Y
0
c. IC yang satu dengan IC lainnya tidak pernah saling berpotongan.
d. Setiap titik pada medan indiferen (Indifference Map) hanya dilalui
oleh sebuah IC.
e. Semakin jauh letak IC dari titik nol. semakin besar tingkat
kepuasan yang diraih konsumen.
4. Definisi Marginal Rate of Substitution X for Y (MRSxy) :
MRSxy mengukur jumlah barang Y yang harus dikorbankan
(dikurangi) sebagai akibat tambahan satu unit barang X yang
dikonsumsi, dimana total utility yang diterima konsumen tetap sama.
Contoh :
Misalkan fungsi utility adalah U = f(X,Y)
Maka marginal utility dari barang X adalah U/ X = MUx dan marginal
utility dari barang Y adalah U/ Y = MUy. karena U = f (X,Y)
= C; dimana C adalah konstanta, maka total derivatifnya adalah :
-
Nilai MRSxy akan semakin menurun dengan semakin
banyaknya jumlah X yang dikonsumsi. Karena dengan semakin
banyak jumlah barang X yang dikonsumsi, maka MUx semakin
menurun, sementara pengurangan konsumsi terhadap barang Y
akan menyebabkan MUy meningkat. Akibatnya, MUx yang semakin
menurun dibagi MUy yang semakin meningkat akan menyebabkan nilai
MRSxy semakin menurun.
E. Garis Anggaran (Budget Line = BL)
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 86
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa
garis anggaran memperlihatkan sejumlah dana yang dimiliki konsumen
(M) untuk dibelanjakan terhadap sejumlah barang (misalnya barang X dan
Y ) pada tingkat harga masing-masing (Px dan Py). Jumlah pengeluaran
konsumen untuk pembelian barang X seharga Px dan barang Y
seharga Py tidak boleh melebihi anggaran yang dimiliki sebesar M.
Secara aljabar dapat dituliskan sebagai berikut :
M X Px + Y.Py …………………………..………………………………….. 6.8
Untuk melukiskan pertidaksamaan 6.8 kedalam bidang komoditi X dan Y ,
bentuk pertidaksamaan tersebut diubah dulu kedalam bentuk persamaan :
M = X.Px + Y.Py …………………………………………………………….6.8.a
Persamaan 6.8.a merupakan persamaan garis lurus. Bila Y dituliskan
pada sumbu vertikal, maka:
Y = ………………………………………………………………
6.9
Dimana M/Py menunjukkan titik potong garis persamaan dengan sumbu
vertikal (ordinate intercept), sedang –Px/Py merupakan kemiringan (slope)
garis persamaan.
Gambar 6.4 Garis Anggaran (Budget Line)
F. Keseimbangan Konsumen
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 87
Y
X0L
B
Dalam pendekatan ordinal utility, keseimbangan konsumen
tercapai bila kurva indiferen (IC) bersinggungan dengan garis anggaran
(BL) pada suatu titik. Karena pada titik singgung tersebut slope IC = Slope
BL atau
Gambar 6.5 Keseimbangan Konsumen
Konsumsi pada IC1 yaitu pada titik P nilai MRSxy > dan konsumsi
pada titik Q, nilai MRSxy < Px/Py, sementara kepuasan konsumen masih
dapat ditingkatkan.
Bila konsumen berkonsumsi pada IC2 yaitu pada titik E, artinya
konsumen telah mencapai keseimbangan, karena pada titik E tersebut
slope IC = Slope BL atau
Bila konsumen ingin berkonsumsi pada IC3 hal ini tidak realistis.
Meskipun konsumsi pada titik A akan memberikan tingkat kepuasan
yang jauh lebih besar namun anggaran yang dimiliki konsumen tidak
mampu untuk menjangkau tingkat konsumsi pada titik tersebut.
1. Penentuan jumlah komoditi yang optimal
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 88
IC3
IC2
IC1
L
B
P
E
A
Perhatikan gambar berikut:Bila konsumen berkonsumsi pada IC, artinya konsumen belum memaksimumkan kepuasannya, karena IC masih berada dibawah BL
X
Y
0
Q
Bila konsumen memiliki anggaran sebesar M yang dibelanjakan
untuk membeli barang X dan Y masing-masing seharga Px dan Py,
maka jumlah barang X dan Y yang dapat dikonsumsi secara optimal
dapat dijelaskan dengan konsep keseimbangan konsumen sebagai
berikut :
Misalkan fungsi utility diperlihatkan sebagai:
U = f (x,y) ………………..……………………………………………….6.10
Sedangkan fungsi anggarannya :
M = X.Px + Y.Py atau X.Px + Y.Py – M = 0 …………………………..6.11
Untuk memaksimir 6.10 dengan batasan 6.11, dapat digunakan
Langrangian multiplier (), yaitu dengan membentuk fungsi baru
misalkan V yang merupakan fungsi dari X dan Y.
V = g(x, y) = f (x, y) + (X.Px + Y.Py – M) ……………………………6.12
Untuk memaksimumkan V :
V/ X = U/ X + Px = 0 atau - = ………………. …….6.13
V/ Y = U/ Y + Py = 0 atau - = ……………………...6.14
V/ M = X.Px + Y.Py – M = 0 atau M = XPx + YPy …………………6.15
Samakan persamaan 6.13 dan 6.14 maka diperoleh kondisi maksimal
kepuasan konsumen, yaitu :
atau
…………………………………………………..6.16
…………………………………….........6.16.a
dengan batasan M = X.Px + Y.Py
Contoh soal :
Diketahui :
TU = 10X – 0,5X2 + 24Y – 0,5Y2
Px = 200 ; Py = 600 dan M = 4.400
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 89
Tentukan jumlah X dan Y yang dapat dikonsumsi konsumen agar
tercapai keseimbangan konsumen
Jawab :
U = 10X – 0,5X2 + 24Y – 0,5Y2……………………………………………1
Fungsi anggaran berbentuk :
4.400 = 200X + 600Y ………………………………………………………2
V = 10X – 0,5X2 + 24Y – 0,5Y2 + (200X + 600Y – 4400)…………….3
V/ X = 10 – X + 200 = 0 ……….. ………………….4
V/ Y = 24 – Y + 600 = 0 …………………………..5
V/ M = 200X + 600Y – 4.400 = 0 atau 200X + 600Y = 4.400……...6
Persamaan 4 = 5
dengan perkalian silang
- 6000 + 600X = - 4800 + 200Y
600X – 200Y = 1.200 ………………………………………………………7
Eliminasikan 6 dengan 7
200 X + 600 Y = 4.400 3 x 600 X + 1800Y = 13.200
600 X – 200 Y = 1.200 1 x 600 X – 200 Y = 1.200
2.000 Y = 12.000
Y = 6
masukkan Y = 6 ke persamaan 6
200 X + 600 (6) = 4.400
200 X = 800
X = 4
Maka keseimbangan konsumen tercapai pada konsumsi X = 4 unit
dan Y = 6 unit
TUXY = 10(4) – 0,5(42) + 24(6) – 0,5(62) = 158
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 90
G. Perubahan Garis Anggaran
1. Perubahan Penghasilan Konsumen (naik atau turun), sementara
barang X dan Y tetap.
Gambar 6.6 Perubahan Garis Anggaran
Kurva Penghasilan Konsumsi (Income Consumption Curva = ICC)
ICC adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbnagan
konsumen pada berbagai tingkat pendapatan dimana tingkat harga
barang tidak berubah. Kurva ini mempunyai kemiringan positif, bila
kedua barang tergolong barang “normal atau superior”
Dari kurva penghasilan konsumsi ini dapat diperoleh kurva
Engel bagi masing-masing komoditi
Kurva Engel : adalah suatu fungsi yang menghubungkan
keseimbangan jumlah komoditi yang dibeli konsumen pada berbagai
tingkat penghasilan.
Gambar 6.7 Kurva Engel
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 91
IC1
IC0
IC
L1
B
P
Q
R
Pergeseran dari BL B1L1 artinya
pendapatan konsumen naik, tapi
Px dan Py tetap.
Pergeseran dari BL B0 L0,
artinya pendapatan konsumen
turun, sementara Px dan Py tetap
X0
B0
B1
Y
L0 L
ICC
X
X2
X1
0 M1 M2
M
Gb. a Gb. b
X2
X1
0 M1 M2
M
X2
X1
0 M1 M2
M
Gb. c
Keterangan :
Gb. A : untuk barang-barang normal
Gb. B : untuk barang-barang lux / superior
Gb. C : untuk barang inferior
X adalah barang yang dibeli dan M adalah pendapatan konsumen.
Nilai kemiringan kurva Engel memperlihatkan elastisitas pendapatan
terhadap permintaan suatu barang (Income Elasticity of Demand = εY)
Bila εY < 0, jenis barangnya disebut barang inferior
Bila 0 < εY <1, jenis barangnya disebut barang normal
Bila εY > 1 , jenis barangnya disebut barang superior
H. Perubahan Harga Barang
Perubahan harga disini menggunakan asumsi bahwa yang berubah
hanyalah harga barang X saja (PX), sementara harga barang Y (Py) dan
pendapatan konsumen (M) tetap.
Gambar 6.8 Perubahan Harga Barang
Sebaliknya bila Px ( dari BL BL0 ) maka kuantitas X yang dibeli
berkurang dari X1 X0.
Dengan perubahan harga tersebut ( atau ) maka konsumen
berada dalam keseimbangan masing-masing dititik P, Q dan R, dengan
tingkat kepuasan sebesar yang dicerminkan oleh IC0, IC1 dan IC2. Garis
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 92
Perubahan harga (naik atau turun) akan memberikan pengaruh yang berlawanan bagi konsumen. Bila Px(grs anggaran berotasi dari BL BL’) maka kuantitas X yang dibeli meningkat dari X1 X2.
X0 X1 X2
P
R
Q
PCC
IC2
IC1
IC0
B
L0 L L'
X
Y
0
yang menghubungkan ketiga titik keseimbangan konsumen tersebut
dinamakan kurva harga konsumsi (Price Consumption Curve = PCC)
Definisi Kurva Harga Konsumsi (Price Consumption Curve = PCC):
PCC adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan
konsumen pada berbagai tingkat perbandingan harga, dimana
penghasilan konsumen tetap.
Dari PCC ini dapat diturunkan kurva Permintaan Individual.
Disamping itu PCC dapat memperlihatkan elastisitas permintaan dari
barang tersebut.
Gambar 6.9 Elastisitas Harga Permintaan
Bila proporsi perubahan harga barang (dari L – L’) sama dengan
proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 – X2) maka
kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat elastisitas
kesatuan (Unitary Elasticity). Gambar (a)
Bila proporsi perubahan harga barang (dari L – L’) lebih besar dari
proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 – X2) maka
kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat elastis (Elastic).
Gambar (b)
Bila proporsi perubahan harga barang (dari L – L’) lebih kecil dari
proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 – X2) maka
kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat inelastisitas
(Inelastic). Gambar (c)
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 93
X1 X2
L L'
BB
L L'
Inelastis (c)
Elastis (b)
Unitary(a)
X1 X2 X1 X2
L L'
Y
B
Menurunkan kurva D dengan menggunakan analisa IC
Gambar 6.10 Menurunkan Kurva Permintaan
I. Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan
Perubahan harga nominal suatu barang mengakibatkan dua hal
terhadap jumlah yang diminta konsumen.
Pertama : adanya perubahan harga relatif. Perubahan harga relatif ini
mendorong konsumen mengubah penggunaan barang yang satu dengan
barang lainnya. (mendorong efek subsitusi). Artinya konsumen
mengganti barang yang harganya relatif mahal - setelah adanya
perubahan harga – dengan barang yang harganya lebih murah
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 94
B
LoL
Q
P
X1 X2
X1 X2
P2
P1
D
IC1
IC0
X0
0
Y
Kedua : perubahan harga barang (dengan asumsi pendapatan nominal
konsumen tetap), akan menyebabkan berubahnya pendapatan riil
konsumen. Perubahan pendapatan riil konsumen ini mungkin
berpengaruh atau mungkin tidak terhadap pola konsumsi konsumen
(tergantung preferensinya). Perubahan pendapatan riil konsumen
mendorong Efek Pendapatan.
Gambar 6.11 Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan
Efek Subsitusi dan Efefk Pendapatan untuk Barang Giffen dan Barang
Inferior :
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 95
E1
E2
E3
XL L0
X1 X2 X3
0
Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan untuk Barang Normal atau Superior Kasus Harga Barang X Turun
Efek Subsitusi : E1 – E2 Efek Pendapatan : E2 – E3
Efek Total : E1 – E3
E1
E2
IC2
IC1
IC1
IC2
Barang Giffen
L L0 L L0
E1
E2
E3
IC1
IC2
Barang Inferior
Efek Subsitusi : E1 – E3
Efek Pendapatan : E3 - E2
Efek Total : E1 – E2
Efek Total : E1 – E2
Y
Y10
Y8
Y12
B
Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan (menurut Hick’s)
Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan (menurut Slutsky)
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 96
E1
E2
E3
IC1
IC2
B
L L0
X1 X2 X3
X0
Efek Subsitusi : E1 – E2
Efek Pendapatan : E2 - E3
Efek Total : E1 – E3
L L0
B
IC IC2
IC3
E1
E2
E3
X1 X2 X3
X
Y
Y
Efek Subsitusi : E1 – E2
Efek Pendapatan : E2 - E3
Efek Total : E1 – E3
0
Y3
Y2
Contoh soal :
Diketahui :
U = X3. Y2
PX = 150 dan PY = 200, M = 4000,-
Ditanya :
a. Tentukan jumlah barang X dan Y agar tercapai max utility
b. Berapa TU yang dicapainya
Jawab :
U = X3.Y2 ………………………………………………………........................1
150 x + 200 y = 4000……………………………......................................2
V = (X3.Y2) + (150 x + 200 y – 4000)………………………………………..3
V/ X = 3 X2Y2 + 150 = 0 ………………………………..4
V/ Y = 2 X3Y + 200 = 0 ………………………………….5
V/ M = 150 X + 200 Y – 4000 = 0 150 X + 200 Y = 4000……………6
(4) = (5)
300 X3Y = 600 X2Y2
300 X 3 Y – 600 X 2 Y 2 =0 :
300 x – 600 y = 0………………………………………………………………..7
Eliminasikan (6) dengan (7)
150 X + 200 Y = 4000 x 2 300 X + 400 Y = 8000
300 X – 600 Y = 0 x 1 300 X – 600 Y = 0
1000 Y = 8000
Y = 8
150 X + 200 (8) = 4000
150 X = 2400
X = 16
a. Kepuasan max tercapai pada konsumsi barang : X = 16 unit, Y = 8 unit
b. TU = X3Y2 = 163.82 = 262.144
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 97
X2Y
Soal :
1. Dalam teori kepuasan konsumen terdapat dua pendekatan yang
digunakan, yaitu pendekatan utilitas kardinal (cardinal utility approach)
dan pendekatan utilitas ordinal (ordinal utility approach).
a. Jelaskan pengertian konsep TU, AU dan MU. Perlihatkan dengan
menggunakan kurva bentuk hubungan dari ketiga konsep tersebut.
b. Jelaskan yang dimaksud dengan kurva pendapatan konsumsi (ICC)
dan kurva harga konsumsi (PCC) serta kurva Engel.
2. Secara teori, kepuasan konsumen dapat dijelaskan dengan dua
pendekatan.
a. Jelaskan kedua pendekatan tersebut, dan apa perbedaan mendasar
dari keduanya, serta syarat-syarat keseimbangan dari kedua
pendekatan tersebut.
b. Mengapa antara IC yang satu dengan IC lainnya tidak pernah saling
berpotongan?
3. Teori utilitas ordinal dianalisis dengan menggunakan kurva indiferen (IC).
a. Jelaskan mengapa setiap titik pada medan indeferen hanya dilalui oleh
satu IC ?
b. Apa artinya MRSXY semakin menurun seiring bertambahnya unit
barang X yang dikonsumsi.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan ICC dan kurva Engel ?
5. Apa yang dimaksud dengan PCC? Apa kaitannya perubahan harga
dengan kuantitas yang diminta ?
6. Perlihatkan secara grafis efek subsitusi dan efek pendapatan untuk kasus
harga barang X naik, harga barang Y turun.
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 98
7. Mahasiswa sebuah PTS sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi
UTS untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dan Matematika
Ekonomi. Mahasiswa tersebut hanya memiliki waktu 10 jam untuk
mempelajari kedua mata kuliah tersebut. Bobot mata kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro satu setengah kali lebih sulit dibanding bobot mata kuliah
Matematika Ekonomi. Hubungan alokasi waktu belajar dan nilai tertinggi
yang mungkin diperoleh diperlihatkan pada tabel di bawah ini.
Jam Belajar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Mtk. Ekonomi 21 36 47 56 64 70 75 79 82 84Peng. Eko. Mikro 15 29 41 50 58 64 68 71 73 74
Tentukan :
a. Berapa jam alokasi waktu belajar yang optimal untuk masing-masing
mata kuliah
b. Berapa nilai tertinggi yang dapat diraih untuk masing-masing mata
kuliah dengan pengalokasian waktu tersebut.
8. Perhatikan table berikut:Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
MUx 26 23 20 19 17 16 14 10 7 5MUy 30 26 24 16 12 10 8 6 4 3MUz 28 24 22 18 15 13 12 8 4 2
Tentukan :a. Bila harga barang X per unit $ 20, berapa banyak jumlah barang X
yang dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.
b. Pada tingkat harga X, Y, dan Z masing-masing $50, $40, dan $20.
Sementara anggaran yang dimiliki konsumen sebesar $ 860, berapa
banyak barang X, Y dan Z yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen
maksimum.
c. Berapa Total kepuasan (TUxyz) pada tingkat keseimbangan tersebut.
9. Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang X dan Y memiliki fungsi
kepuasan total sebagai berikut :TU = 6 X + 16 Y – 0,5 X2 – 0,25 Y2. Dalam
mengkonsumsi kedua barang tersebut konsumen dibatasi oleh besarnya
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 99
anggaran Rp. 56.000,-. Harga barang X dan Y per unit masing-masing
sebesar Rp. 1.000,- dan Rp. 2.000,-
Tentukan :
a. Dengan menggunakan metode Lagrang, hitung jumlah barang X dan Y
yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.
b. Berapa total kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi
barang X dan Y tersebut.
10. Perhatikan gambar di bawah ini :
Pengantar Ekonomi Mikro Yusman, SE, MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 100
Bila diketahui PX = 250/ unitTentukan :a. Besarnya garis anggaran (M)b. Harga barang Y (PY)c. Nilai MRSXY pada titik EE
X
Y
40
50
IC
0
Top Related