91928237 Pence Mar an Air Laut

27
Pencemaran laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang bisa merusak lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung. Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan. Salah satu penyebab pencemaran laut adalah kapal yang dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Misalnya melalui tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal dapat mencemari pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara yang mengganggu kehidupan organisme perairan, dan air dari balast tank yang bisa mempengaruhi suhu air sehingga menganggu kenyamanan organisme yang hidup dalam air. Bahan pencemar laut lainnya yang juga memberikan dampak yang negatif ke perairan adalah limbah plastik yang bahkan telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. Sejak akhir Perang Dunia II, diperkirakan 80 persen sampah plastik terakumulasi di laut sebagai sampah padat yang mengganggu eksositem laut. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton. Kondisi ini sangat berpengaruh buruk, dan sangat sulit terurai oleh bakteri. Sumber sampah plastik di laut juga berasal dari Jaring ikan yang sengaja dibuang atau tertinggal di dasar laut. Limbah kimia yang bersifat toxic (racun) yang masuk ke perairan laut akan menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Kelompok limbah kimia ini terbagi dua, pertama kelompok racun yang sifatnya cenderung masuk terus menerus seperti pestisida, furan, dioksin dan fenol. Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia metalik yang memiliki kepadatan yang relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun pada konsentrasi rendah. Contoh logam berat yang sering mencemari adalah air raksa, timah, nikel, arsenik dan kadmium. Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jaring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut, seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia. Racun semacam itu dapat terakumulasi dalam

Transcript of 91928237 Pence Mar an Air Laut

Page 1: 91928237 Pence Mar an Air Laut

Pencemaran laut merupakan suatu peristiwa masuknya material pencemar seperti

partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam laut, yang

bisa merusak lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang

bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak

langsung.

Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin,

terhanyut maupun melalui tumpahan. Salah satu penyebab pencemaran laut adalah

kapal yang dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Misalnya

melalui tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal

dapat mencemari pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara

yang mengganggu kehidupan organisme perairan, dan air dari balast tank yang bisa

mempengaruhi suhu air sehingga menganggu kenyamanan organisme yang hidup

dalam air.

Bahan pencemar laut lainnya yang juga memberikan dampak yang negatif ke

perairan adalah limbah plastik yang bahkan telah menjadi masalah global. Sampah

plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. Sejak akhir Perang Dunia II,

diperkirakan 80 persen sampah plastik terakumulasi di laut sebagai sampah padat

yang mengganggu eksositem laut. Massa plastik di lautan diperkirakan yang

menumpuk hingga seratus juta metrik ton. Kondisi ini sangat berpengaruh buruk,

dan sangat sulit terurai oleh bakteri. Sumber sampah plastik di laut juga berasal dari

Jaring ikan yang sengaja dibuang atau tertinggal di dasar laut.

Limbah kimia yang bersifat toxic (racun) yang masuk ke perairan laut akan

menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Kelompok limbah kimia ini terbagi dua,

pertama kelompok racun yang sifatnya cenderung masuk terus menerus seperti

pestisida, furan, dioksin dan fenol. Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia

metalik yang memiliki kepadatan yang relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun

pada konsentrasi rendah. Contoh logam berat yang sering mencemari adalah air

raksa, timah, nikel, arsenik dan kadmium.

Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam

jaring makanan di laut. Dalam jaring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan

mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut, seluruh penyusun

rantai makanan termasuk manusia. Racun semacam itu dapat terakumulasi dalam

Page 2: 91928237 Pence Mar an Air Laut

jaringan berbagai jenis organisme laut yang dikenal dengan istilah bioakumulasi.

Racun ini juga diketahui terakumulasi dalam dasar perairan yang berlumpur. Bahan-

bahan ini dapat menyebabkan mutasi keturunan dari organisme yang tercemar serta

penyakit dan kematian secara massal seperti yang terjadi pada kasus yang terjadi di

Teluk Minamata.

Bahan kimia anorganik lain yang bisa berbahaya bagi ekosistem laut adalah nitrogen,

dan fosfor. Sumber dari limbah ini umumnya berasal dari sisa pupuk pertanian yang

terhanyut kedalam perairan, juga dari limbah rumah tangga berupa detergent yang

banyak mengandung fosfor. Senyawa kimia ini dapat menyebabkan eutrofikasi,

karena senyawa ini merupakan nutrien bagi tumbuhan air seperti alga

dan phytoplankton. Tingginya konsentrasi bahan tersebut menyebabkan

pertumbuhan tumbuhan air ini akan meningkat dan akan mendominasi perairan,

sehingga menganggu organisme lain bahkan bisa mematikan.

Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena nutrisi

yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini kemudian dibawa oleh air

hujan masuk ke lingkungan laut, dan cendrung menumpuk di muara. The World

Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen)

wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi

di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan

Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya alga

merah secara signifikan (red tide) yang membunuh ikan dan mamalia laut serta

menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik.

Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.

Lautan biasanya menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Karena kadar karbon

dioksida atmosfer meningkat, lautan menjadi lebih asam. Potensi peningkatan

keasaman laut dapat mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang

lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka. Kehidupan laut dapat rentan

terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal yang lewat,

survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan

suara lebih cepat di laut daripada di udara.

Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di dunia

yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga untuk

banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan bahwa

antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh desibel

(telah meningkat sepuluh kali lipat). Jelas sekarang bahwa sumber pencemaran

sangat bervariasi. Tidak hanya dari hal-hal yang menurut kita hanya bisa dilakukan

oleh industri besar, namun juga bisa disebabkan oleh aktiftas harian kita.

Page 3: 91928237 Pence Mar an Air Laut

Pencemaran Laut Indonesia Memprihatinkan

Tingkat pencemaran lingkungan laut Indonesia masih tinggi, ditandai antar lain

dengan terjadinya eutrofikasi atau meningkatnya jumlah nutrisi disebabkan oleh

polutan. “Nutrisi yang berlebihan tersebut, umumnya berasal dari limbah industri,

limbah domestik seperti deterjen, maupun aktivitas budidaya pertanian di daerah

aliran sungai yang masuk ke laut,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Pusdatin KKP), Soen`an H. Poernomo.

Pencemaran di laut bisa pula ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan

fitoplankton atau algae yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk. Kasus-

kasus pencemaran di lingkungan laut, yang disebut red tide itu, antara lain terjadi di

muara-muara sungai, seperti di Teluk Jakarta tahun 1992, 1994, 1997, 2004, 2005,

2006.

Di Ambon terjadi pada tahun 1994 dan 1997, di perairan Cirebon-Indramayu tahun

2006 dan 2007, Selat Bali dan muara sungai di perairan pantai Bali Timur tahun

1994, 1998, 2003, 2007, dan di Nusa Tenggara Timur tahun 1983, 1985,

1989. Meski kerap terjadi, inventarisasi terjadinya red tide di Indonesia sampai saat

ini masih belum terdata dengan baik, termasuk kerugian yang dialami. “Mungkin

kurangnya pendataan red tide ini disebabkan oleh kejadiannya yang hanya dalam

waktu singkat,” katanya. Karena itu untuk menanggulangi red tide sebagai bencana,

beberapa lembaga Pemerintah dan institusi pendidikan telah melakukan penelitian

meskipun masih dilakukan secara sporadis.

Secara umum, kerugian secara ekonomi akibat dari red tide ini, adalah tangkapan

nelayan yang menurun drastis, gagal panen para petambak udang dan bandeng,

serta berkurangnya wisatawan karena pantai menjadi kotor dan bau oleh bangkai

ikan. Efek terjadinya red tide juga ditunjukkan penurunan kadar oksigen serta

meningkatnya kadar toksin yang menyebabkan matinya biota laut, penurunan

kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme laut.

“Akibat lautan tertutup dengan algae pada saat berlimpah, maka matahari sulit untuk

menempuh ke dasar laut dan pada akhirnya menyebabkan berkurangnya kadar

oksigen dalam laut,” katanya. Selain itu, sebagian algae juga mengandung toksin

atau racun yang dapat menyebabkan matinya ikan dan mengancam kesehatan

manusia bahkan menyebabkan kematian apabila mengkonsumsi ikan yang mati

tersebut. “Tanpa adanya limbah, sebagai fenomena alam sesungguhnya

meningkatnya pertumbuhan algae ini sangat jarang terjadi,” katanya.

Sementara Slamet Daryoni dari Walhi Jakarta mengatakan bahwa pencemaran

berat terutama di kawasan laut dekat muara sungai dan kota-kota besar. Selain

karena polusi yang berasal dari limbah industri yang berlebihan, pencemaran laut

juga disebabkan oleh ekploitasi minyak dan gas bumi di lautan. Namun yang paling

Page 4: 91928237 Pence Mar an Air Laut

penting adalah akibat kebijakan dan perhatian pemerintah yang sangat kurang

terhadap kelautan di Indonesia.

Selanjutnya Slamet Daryoni menjelaskan bahwa di sisi lain, tingkat pencemaran di

beberapa kota termasuk di Jakarta sudah sangat memprihatinkan, sebagai contoh,

adalah karena ada kaitan dengan kebijakan yang tidak berpihak kepada lingkungan.

Di perairan Teluk Jakarta saja, kondisi cemar beratnya sudah mencapai 62 pesen.

Padahal ini terjadi di Jakarta, pusat pemerintahan, pusat kebijakan. Terlebih lagi

ketika pemerintah membuat kebijakan mengenai hal ini di tahun 2007. Lalu

mengenai sungai, DKI Jakarta memiliki tiga sungai. Pencemaran dalam konteks

cemar beratnya kini mencapai 94 persen.

Slamet Daryoni juga menjelaskan mengenai kegiatan ekplorasi gas dan minyak

yang berdekatan dengan laut. Sisa pembuangannya dibuang di lautan. Misalnya kita

lihat kembali kasus Minahasa yang mengakibatkan warga mengalami sakit yang luar

biasa akibat arsen, mercuri dan zat kimia lainnya.

Belakangan kita sering membaca kejadian pencemaran laut. Berbagai pihak

mengeluhkan salah satu ancaman terhadap lingkungan ini. Beberapa menyalahkan

industri besar yang kurang peduli, lainnya menyebutkan hanya kesalahan prosedur,

lainnya beranggapan semua punya potensi untuk mencemari laut. Berikut lebih

jauh dibahas tentang seluk beluk pencemaran laut.

Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah

industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif

(asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.

Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk

partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang

sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder(menyaring air). Dengan cara

ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin

panjang rantai yang terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun

yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini

bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic.

Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin,

terhanyut maupun melalui tumpahan. Berikut beberapa sumber polutan yang

masuk ke laut.

Buangan Kapal

Kapal dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Antara lain

melalui tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal

Page 5: 91928237 Pence Mar an Air Laut

dapat mencemari pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara

yang mengganggu kehidupan liar alam, dan air dari balast tank dapat menyebarkan

ganggang/alga berbahaya dan spesies asing yang dapat mempengaruhi ekosistem

lokal.

Salah satu kasus terburuk dari satu spesies invasif menyebabkan kerugian bagi

suatu ekosistem, yang tampaknya tidak berbahaya salah satunya adalah ubur-

ubur. Mnemiopsis leidyi, suatu spesies ubur-ubur yang tersebar, sehingga sekarang

mendiami muara di banyak bagian dunia.

Pertama kali ditemukan pada tahun 1982, dan diduga telah dibawa ke Laut Hitam

dalam air pemberat kapal. Populasi ubur-ubur melonjak secara eksponensial dan

pada tahun 1988, hal tersebut mendatangkan malapetaka atas industri perikanan

lokal.

Plastik

Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan

terendap di lautan. 80% (Delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah

plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir

Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga

seratus juta metrik ton.

Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk

satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit,

sesak napas, maupun termakan.

Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut.

Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba, penyu,

hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit

membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang

perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.

Racun

Selain plastik, ada masalah-masalah tertentu dengan racun yang tidak hancur

dengan cepat di lingkungan laut. Terbagi dua, pertama kelompok racun yang

suafatnya cenderung masuk terus menerus seperti pestisida, furan, dioksin dan

fenol. Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia metalik yang memiliki

kepadatan yang relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun pada konsentrasi

rendah. Contoh logam berat yang sering mencemari adalah air raksa, timah, nikel,

arsenik dan kadmium.

Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam

jaring makanan di laut. Dalam jaringmakanan, pestisida ini dapat menyebabkan

Page 6: 91928237 Pence Mar an Air Laut

mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut , seluruh penyusun

rantai makanan termasuk manusia.

Racun semacam itu dapat terakumulasi dalam jaringan berbagai jenis kehidupan

air dalam proses yang disebut bioakumulasi. Racun ini juga diketahui terakumulasi

dalam dasar perairan, seperti muara dan teluk berlumpur. Bahan-bahan ini dapat

menyebabkan mutasi keturunan dari organisme yang tercemar serta penyakit dan

kematian secara massal seperti yang terjadi pada kasus yang terjadi di Teluk

Minamata.

Eutrofikasi

Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi, biasanya

senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat

mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai peningkatan

pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk). Efek

lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta

tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.

Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena nutrisi

yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini kemudian dibawa oleh

air hujan masuk ke lingkungan laut , dan cendrung menumpuk di muara.

The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan

oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini

terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika

Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya adalah

meningkatnya alga merah secara signifikan (red tide) yang membunuh ikan dan

mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa

hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.

Peningkatan keasaman

Lautan biasanya menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Karena kadar karbon

dioksida atmosfer meningkat, lautan menjadi lebih asam. Potensi peningkatan

keasaman laut dapat mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang

lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka.

Polusi Kebisingan

Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari

sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi

sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara.

Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di

dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga

Page 7: 91928237 Pence Mar an Air Laut

untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan

bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh

desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat).

Jelas sekarang bahwa sumber pencemaran sangat bervariasi. Tidak hanya dari hal-

hal yang menurut kita hanya bisa dilakukan oleh industri besar, namun juga bisa

disebabkan oleh aktiftas harian kita.

Tingkat Pencemaran Laut Indonesia

Posted on 27 Februari 2011

Tingkat pencemaran laut di Indonesia masih sangat tinggi.

Pencemaran berat terutama terjadi di kawasan laut sekitar dekat

muara sungai dan kota-kota besar. Tingkat pencemaran laut ini telah

menjadi ancaman serius bagi laut Indonesia dengan segala potensinya.

Pencemaran laut menurut PP No. 19 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut adalah

mempunyai pengertian atau definisi sebagai masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain

ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya

turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut

tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya.

Komponen-komponen yang menyebabkan pencemaran laut seperti

partikel kimia, limbah industri, limbah pertambangan, limbah

pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme

Page 8: 91928237 Pence Mar an Air Laut

invasif (asing) di dalam laut yang berpotensi memberi efek berbahaya.

Beberapa contoh pencemaran laut yang terjadi di Indonesia seperti

penangkapan ikan dengan cara pengeboman dan trawl, peluruhan

potasium yang dilakukan nelayan asal dalam maupun luar negeri yang

selalu meninggalkan kerusakan dan pencemaran di lautan Indonesia.

Belum lagi pencemaran minyak dan pembuangan limbah berbahaya

jenis lainnya.

Pencemaran laut ini terjadi hampir di seluruh pesisir lautan di

Indonesia. Teluk Jakarta salah satu kawasan dengan pencemaran laut

terparah. Warna air laut di teluk ini semakin menghitam dan sampah

yang rapat mengambang di permukaan air. Kementerian Lingkungan

Hidup (KLH) menyebutkan pencemaran itu berasal dari limbah

domestik dan industri yang dibawa 13 sungai bermuara di sana.

Pencemaran juga terjadi di Taman Nasional Pulau Seribu. LSM

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) bahkan menyebutkan telah

menemukan gumpalan minyak di 78 pulau sejak 2003.

Pencemaran juga terjadi di pantai utara Jawa Tengah. Perairan Kota

Tegal, Pati, dan Semarang menjadi muara sungai-sungai yang

tercemar logam berat. Di Pulau Lombok dan Sumbawa itu, sedikitnya

110 ribu ton tailing (limbah tambang) dibuang tiap harinya oleh

sebuah perusahaan tambang multinasional.

Di Kalimantan, pencemaran laut juga terjadi yang salah satunya

terjadi di Pulau Sebuku. Di sana beroperasi perusahaan tambang batu

Page 9: 91928237 Pence Mar an Air Laut

bara. Air pencucian batu bara, tumpahan minyak, serta oli saat

pengapalan mencemari sungai dan akhirnya ke laut.

Catatan pencemaran akibat limbah tambang terus berlanjut hingga

wilayah timur Indonesia. Dalam laporan lem-baga itu juga disebutkan

sekitar 110 km2 wilayah Papua tercemar akibat pertambangan emas.

Selain wilayah-wilayah ini, masih banyak lagi kasus pencemaran laut

akibat aktivitas di darat.

Akibat Pencemaran Laut. Pencemaran laut telah mengakibatkan

degradasi lingkungan dan kehidupan bawah laut. Apalagi mengingat

Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia dengan luas

perairan mencapai 93 ribu km2, 17.480 pulau, dan garis

pantaisepanjang 95.000 km. Indonesia juga merupakan negara

dengan terumbu karang terbaik dan paling kaya keanekaragaman

hayatinya di dunia dengan luas terumbu karang mencapai 284,300

km2 atau setara dengan 18% total terumbu karang dunia. Kekayaan

alam dan keanekaragaman hayati laut tersebut terancam oleh

pencemaran laut yang terus meningkat di Indonesia.

Selain berakibat pada degradasi lingkungan, pencemaran laut juga

memberi akibat penurunan perekonomian nelayan. Dampak dari

pencemaran laut dan limbah telah mengakibatkan penurunan hasil

tangkapan nelayan di sejumlah kawasan di Indonesia. Sektor

pariwisata pesisir dan laut Indonesia juga menerima dampak dari

pencemaran laut ini.

Page 10: 91928237 Pence Mar an Air Laut

Sayangnya banyak diantara kita yang masih tidak peduli dengan

pencemaran yang mengancam salah satu harta kita, laut Indonesia.

Ketika PBB (1992) menetapkan 8 Juni sebagai Hari Kelautan, banyak

negara melakukan peringatan masing-masing. Namun anehnya, di

Indonesia dengan rekor wilayah lautan sangat luas gaung itu sima,

tidak semenarik bila dibandingkan dengan gonjang-ganjing politik.

Dan jika pencemaran laut terus berlangsung dan dibiarkan bukan

tidak mungkin laut Indonesia yang kaya dan indah tinggal menjadi

sepotong kenangan.

1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum,

memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus

berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak

kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda –

benda sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainnya.

Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun

kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang

terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak

buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.

Namun bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air

sehari – hari untuk kelangsungan hidup. Mereka kurang begitu peduli kandungan

yang terdapat pada air tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

o Apa pengertian polusi air?

o Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air?

o Bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar?

o Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air?

1.3 Tujuan

o Agar manusia lebih dapat memahami bahaya polusi air

Page 11: 91928237 Pence Mar an Air Laut

o Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah tercemar

o Dapat lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi

o Dapat mengetahui kandungan air yang terpolusi

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Polusi Air

Salah satu dampak negative dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan

dengan benar adalah terjadinya polusi. Polusi adalah peristiwa masuknya zat,

unsure, zat atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat

aktivitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi

disebut polutan.

Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada

pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi,

debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya

polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat

mengadakan pembersihan sendiri ( regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap

lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.

Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure atau komponen lainnya ke

dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna,

baud an rasa. Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari

penggunaan pupuk buatan dan detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini

berasal dari pemanfaatan bahan- bahan peluma dan plastic, Minyak dan

Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak,

logam- logam berat berasal dari industri bahan kimia dan bensin, Limbah Pertanian

berasal dari kotoran hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran

Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.( Djambur, 1993 )

2.2 Macam- Macam Sumber Polusi Air

Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian

dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan

Page 12: 91928237 Pence Mar an Air Laut

yaitu; bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak

membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari

industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment, bahan-

bahan yang mengandung radioaktif dan panas.

Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin

berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.

Pembuangan sampah organic maupun anorganik yang dibuang kesungai terus-

menerus, selain menemari air, terutama di musim hujan akan mengakibatkan banjir.

Air adalah unsure alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan

meresap. Apabila jalur aliran- alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir. Polusi

air terjadi karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya dalam kebersihan

lingkungan dan membuang sampah sembarangan.

Musibah banjir terbagi menjadi dua macam yaitu banjir banding ( besar) dan banjir

genangan.

o Banjir banding terjadi akibat air meluap dari jaur- jalur aliran (sungai) dengan volume

air yang besar

o Banjir genangan terjadi tergenangnya air hujan disuatu daerah yang saluran air dan

daya seraonya terbatas. ( Salman, 1993 )

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Bahaya dari Polusi Air

Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat

merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika

O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya

dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium,

krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak

organ tubuh manusia atau dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari

sungai akan masuk ke laut.

Page 13: 91928237 Pence Mar an Air Laut

Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil

laut muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera

mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-

kerangan yang mungin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut

dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui

sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan

hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri

yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh

ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan

oksigen

2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air

3. Pendangkalan dasar perairan

4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi

5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat

6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan

penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama

predator

7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung

8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia

3.2 Usaha- Usaha untuk Mencegah dan Mengatasi Polusi Air

Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak

mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang

tercemar akan tetap tercemar dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan

pencemaran yang masuk. Oleh karena itu banyak usaha untuk menjaga agar tanah

tetap bersih, misalnya:

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau

perumahan

2. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau

ekosistem

Page 14: 91928237 Pence Mar an Air Laut

3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia

lain yang dapat menimbulkan pencemaran

4. Memperluas gerakan penghijauan

5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan

6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup

sehingga manusia lebih mencintai lingkungannya

7. Melakukan intensifikasi pertanian

Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenal dengan sebutan

banjir. Banjir ada dua macam yaitu banjir banding dan banjir genangan.

1. Banjir banding dapat diatasi secar meluas dengan didukung berbagai disiplin

ilmu

2. Banjir genangan dapat diatasi dengan memebersihakan air dari penyumbatan

yang mengakibatkan air meluap

Banyak orang mengatakan “ lebih baik mencegah dari pada mengatasi”, hal ini

berlaku pula pada banjir genangan. Ada beberapa langkah- langkah yang dilakukan

untuk mencegak banjir genangan yaitu:

1. Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun

swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air

misalnya penggunaan bahan dari pavling blok ( blok- blok adukan beton yang

disusun denagn rongga- rongga resapan air disela- selanya. Hal yang tidak

kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun

harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut

2. Apabila di halaman pekarangan- pekarangan rumah kita masih terdapat

ruang- ruang terbuka, buatlah sumur- sumur resapan air hujan sebanyak-

banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresapke

dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita

dapat memperoleh manfaat seperti berikut:

o Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan

banyak

o Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan- lahan

yang rendah atau meninggikan lantai rumah

Page 15: 91928237 Pence Mar an Air Laut

o Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat

dialirkan ke sumur- sumur resapan. Jangan membuang sampah atau

mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan

sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air

tanah

o Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20- 50 cm, satu-

satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang

permukaan air banjir.

o Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini

sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana

secara mendetail.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

o Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain

ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami

o Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut poutan

o Polusi air adalah pristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen

lain ke dalam air sehingga kualitas air terggangu

o Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah

pertanian, limbah industri dan sebagianya

o Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ

manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan lain-

lain

4.2 Saran

Saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

o Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang

terpolusi dan ada yang tidak

Page 16: 91928237 Pence Mar an Air Laut

o Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari

pencemaran air

o Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada

tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air 083187713331

Pencemaran air dapat terjadi baik pada air sumur,mata air, sungai, bendungan,

maupun air laut. Pencemaran di daerah hulu dapat menimbulkan dampak di

daerah hilir. Dampak dari pencemaran air yang sangat menonjol adalah

punahnya biota air misalnya, ikan, yuyu, udang, dan serangga air. Dampak lain

adalah munculnya banjir akibat got tersumbat sampah diikuti dengan

menjalarnya wabah muntaber.

Ditinjau dari asal polutan dan sumber

pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain menjadi limbah

pertanian, limbah rumah tangga, limbah industri, kebocoran tanker minyak

(pencemaran laut), dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun.

- Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.

Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kamudian

dimakan hewan atau manusia, maka orang yang memakannya akan keracunan.

Untuk mecegahnya upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit

(khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai

oleh mikroba) dan melakukan peneyemprutan sesuai dengan aturan. Jangan

membuang sisa obat ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air

dapat menyebabkan penyuburan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya

nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang

demikian akan mengancam kelestarian bandungan. Bendungan akan cepat

dangkal dan biota air akan mati karenanya.

- Limbah rumah tangga Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah

rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur,

ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit,

kemudian ikut aliran sungai. Ada pula bahan-bahan anorganik seperti plastik,

Page 17: 91928237 Pence Mar an Air Laut

alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun,

menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemaran lain dari

limbah rumah tangga adalah pencemaran biologis berupa bibit penyakit, bakteri,

dan jamur.

Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan

pembusukan. Akibatnya kadar oksigen di dalam air turun drastis sehingga biota

air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui

adanya cacing Tubifek berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan

petunjuk bioligis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari

limbah pemukiman.

Di kota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang

menyengat. Di dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali

bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga

di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.

- Limbah industri

Ada sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang

dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik

(berbau busuk), polutan anorganik (berbuih, berwarna), atau mungkin berupa

polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu

(air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan

pencemaran air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah

terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.

Di laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan

kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam

jarak sampai ratusan kilometer. Ikan, teru mbu karang, burung laut dan hewan-

hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi

dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan

ditaburi dengan zat yang dapat mengurai minyak.

- Penangkapan ikan menggunakan racun

Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari

tumbuhan) atau potas (racun) untuk menangkap ikan. Racun ini tidak hanya

mematikan ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air.

Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan

yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan

jenis makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan

cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan

menurunkan sumber daya perairan.

Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah Pemukiman

Posted on 27 September 2010

Page 18: 91928237 Pence Mar an Air Laut

Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah

pemukiman sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan

penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara

terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.

Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu

penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu

sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan

dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula.

Pnaegagunn deterjen yang berlebihan merangsang tumbuhnya eceng gondok

(gambar wikipedia)

Sebagaimana pernah saya tulis dalam artikelPencemaran Air

di Indonesia, pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan

tempat penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas

air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya.

Perubahan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah

aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah)

pemukiman atau limbah rumah tangga.

Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah

organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah

sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti

sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah

anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan,

Page 19: 91928237 Pence Mar an Air Laut

logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan

oleh bakteri (non biodegrable).

Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah

pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini

hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.

Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman

mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:

Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian

besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses

pembusukan sampah.

Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya

matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan

air dan alga, yang menghasilkan oksigen.

Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap

aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air

dan meracuni berbagai organisme air.

Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan

senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang

pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).

Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali

menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga

menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan

terhambatnya proses fotosintesis.

Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa

akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan

persediaan oksigen.

Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan

menyebabkan pendangkalan.

Page 20: 91928237 Pence Mar an Air Laut

Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber

atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian,

limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh

limbah pertambangan.

Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua

lapisan masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga

yang dihasilkannya.

Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang

sampah, melakukan 3R(Reuse Reduce dan Recycle), serta tidak

membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan air

semisal sungai dan danau perlu dilakukan oleh semua pihak untuk

mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah

rumah tangga (pemukiman).

Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil

sebagai awalan; memulai dari diri sendiri!

encemaran Air (Laut) karena Limbah Industri Minyak

Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi

minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan,

dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah

meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan

bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3),

karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan

membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan

mahluk hidup lainnya.

Page 21: 91928237 Pence Mar an Air Laut

Pada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan terjadinya

peledakan (blow aut) di sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan semburan

minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan pencemaran. Contohnya,

ledakan anjungan minyak yang terjadi di teluk meksiko sekitar 80 kilometer dari

Pantai Louisiana pada 22 April 2010. Pencemaran laut yang diakibatkan oleh

pengeboran minyak di lepas pantai itu dikelola perusahaan minyak British

Petroleum (BP). Ledakan itu memompa minyak mentah 8.000 barel atau

336.000 galon minyak ke perairan di sekitarnya.

Ketika minyak masuk ke lingkungan laut, maka minyak tersebut dengan segera

akan mengalami perubahan secara fisik dan kimia. Diantara proses tersebut

Page 22: 91928237 Pence Mar an Air Laut

adalah membentuk lapisan (slick formation), menyebar (dissolution), menguap

(evaporation), polimerasi (polymerization), emulsifikasi (emulsification), emulsi

air dalam minyak ( water in oil emulsions ), emulsi minyak dalam air (oil in

water emulsions), foto oksida, biodegradasi mikorba, sedimentasi, dicerna oleh

plankton dan bentukan gumpalan.

Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat dengan segera

membentuk sebuah lapisan tipis di permukaan. Hal ini dikarenakan minyak

tersebut digerakkan oleh pergerakan angin, gelombang dan arus, selain gaya

gravitasi dan tegangan permukaan. Beberapa hidrokarbon minyak bersifat

mudah menguap, dan cepat menguap. Proses penyebaran minyak akan

menyebarkan lapisan menjadi tipis serta tingkat penguapan meningkat.

Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan mengapung di atas

permukaan air, bahan buangan cairan berminyak yang di buang ke air

lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Kalau bahan buangan

cairan berminyak mengandung senyawa yang volatile maka akan terjadi

penguapan dan luar permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan

menyusut. Penyusutan luas permukaan ini tergantung pada jenis minyaknya dan

waktu lapisan minyak yang menutupi permukaan air dapat juga terdegradasi

oleh mikroorganisme tertentu, namun memerlukan waktu yang cukup lama.

Lapisan minyak di permukaan air lingkungan akan mengganggu kehidupan

organisme dalam air. Hal ini disebabkan oleh Lapisan minyak pada permukaan

air akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air sehingga jumlah

oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang. Kandungan oksigen yang

menurun akan mengganggu kehidupan hewan air. Adanya lapisan minyak pada

permukaan air juga akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air

sehingga fotosintesis oleh tanaman air tidak dapat berlangsung. Akibatnya,

oksigen yang seharusnya dihasilkan pada proses fotosintesis tersebut tidak

terjadi. Kandungan oksigen dalam air jadi semakin menurun. Tidak hanya hewan

air saja yang terganggu akibat adanya lapisan minyak pada permukaan air

Page 23: 91928237 Pence Mar an Air Laut

tersebut, tetapi burung air pun ikut terganggu karena bulunya jadi lengket, tidak

bisa mengembang lagi terkena minyak.

Selain dari pada itu, air yang telah tercemar oleh minyak juga tidak dapat

dikonsumsi oleh manusia karena seringkali dalam cairan yang berminyak

terdapat juga zat-zat yang beracun, seperti senyawa benzene, senyawa toluene

dan lain sebagainya.

III. Akibat yang ditimbulkan

1. Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat akibat keberadaan senyawa

beracun dalam komponen minyak bumi, juga senyawa beracun yang terbentuk

dari proses biodegradasi. Jika jumlah fitoplankton menurun, maka populasi ikan,

udang, dan kerang juga akan menurun. Padahal hewan-hewan tersebut

dibutuhkan manusia karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan protein yang

tinggi.

2. Penurunan populasi alga dan protozoa

akibat kontak dengan racun slick (lapisan minyak di permukaan air). Selain itu,

terjadi kematian burung-burung laut. Hal ini dikarenakan slick membuat

permukaan laut lebih tenang dan menarik burung untuk hinggap di atasnya

ataupun menyelam mencari makanan. Saat kontak dengan minyak, terjadi

Page 24: 91928237 Pence Mar an Air Laut

peresapan minyak ke dalam bulu dan merusak sistem kekedapan air dan isolasi,

sehingga burung akan kedinginan yang pada akhirnya mati.

3. Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak. Residu berwarna

gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan

hewan. Gumpalan tar yang terbentuk dalam proses pelapukan minyak akan

hanyut dan terdampar di pantai.

4. Kerusakan biologis, bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal

yaitu reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel

ataupun subsel pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian.

Efek subletal yaitu mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak

mengakibatkan kematian secara langsung. Terumbu karang akan mengalami

efek letal dan subletal dimana pemulihannya memakan waktu lama dikarenakan

kompleksitas dari komunitasnya.

IV. Tindakan pertama yang harus dilakukan

Tindakan pertama yang dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak yaitu

dengan melakukan pemantauan banyaknya minyak yang mencemari laut dan

kondisi tumpahan. Ada 2 jenis pemantauan yang dilakukan yaitu dengan

pengamatan secara visual dan penginderaan jauh (remote sensing).

* Pengamatan secara visual

Pengamatan secara visual merupakan pengamatan yang menggunakan pesawat.

Teknik ini melibatkan banyak pengamat, sehingga laporan yang diberikan sangat

bervariasi. Pada umumnya, pemantauan dengan teknik ini kurang dapat

dipercaya. Sebagai contoh, pada tumpahan jenis minyak yang ringan akan

mengalami penyebaran (spreading), sehingga menjadi lapisan sangat tipis di

laut. Pada kondisi pencahayaan ideal akan terlihat warna terang. Namun,

Page 25: 91928237 Pence Mar an Air Laut

penampakan lapisan ini sangat bervariasi tergantung jumlah cahaya matahari,

sudut pengamatan dan permukaan laut, sehingga laporannya tidak dapat

dipercaya.

* Pengamatan penginderaan jauh

Metode penginderaan jarak jauh dilakukan dengan berbagai macam teknik,

seperti Side-looking Airborne Radar (SLAR). SLAR dapat dioperasikan setiap

waktu dan cuaca, sehingga menjangkau wilayah yang lebih luas dengan hasil

penginderaan lebih detail. Namun,teknik ini hanya bisa mendeteksi lapisan

minyak yang tebal. Teknik ini tidak bisa mendeteksi minyak yang berada

dibawah air dalam kondisi laut yang tenang. Selain SLAR digunakan juga teknik

Micowave Radiometer, Infrared-ultraviolet Line Scanner, dan Landsat Satellite

System. Berbagai teknik ini digunakan untuk menghasilkan informasi yang cepat

dan akurat

V. Penanggulangan

Ir. Ginting Perdana Dalam bukunya yang berjudul “Sistem Pengelolaan

Lingkungan dan Limbah Industri”, menerangkan bahwa pada umumnya, teknik

bioremediasi in-situ diaplikasikan pada lokasi tercemar ringan, lokasi yang tidak

dapat dipindahkan, atau karakteristik kontaminan yang volatil. Sedangkan

Bioremediasi ex-situ merupakan teknik bioremediasi dimana lahan atau air yang

terkontaminasi diangkat, kemudian diolah dan diproses pada lahan khusus yang

disiapkan untuk proses bioremediasi.

Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak diantaranya in-situ burning,

penyisihan secara mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent, penggunaan

bahan kimia dispersan, dan washing oil.

Page 26: 91928237 Pence Mar an Air Laut

In-situ burning adalah pembakaran minyak pada permukaan laut,

sehingga mengatasi kesulitan pemompaan minyak dari permukaan laut,

penyimpanan dan pewadahan minyak serta air laut yang terasosiasi.

Teknik ini membutuhkan booms (pembatas untuk mencegah penyebaran

minyak) atau barrier yang tahan api. Namun, pada peristiwa tumpahan

minyak dalam jumlah besar sulit untuk mengumpulkan minyak yang

dibakar. Selain itu, penyebaran api sering tidak terkontrol.

Penyisihan minyak secara mekanis melalui 2 tahap, yaitu melokalisir

tumpahan dengan menggunakan booms dan melakukan pemindahan

minyak ke dalam wadah dengan menggunakan peralatan mekanis yang

disebut skimmer.

Bioremediasi yaitu proses pendaurulangan seluruh material organik. Bakteri pengurai spesifik dapat diisolasi dengan menebarkannya pada daerah yang terkontaminasi. Selain itu, teknik bioremediasi dapat

menambahkan nutrisi dan oksigen, sehingga mempercepat penurunan polutan.

Penggunaan sorbent dilakukan dengan menyisihkan minyak melalui

mekanisme adsorpsi (penempelan minyak pada permukaan sorbent) dan

absorpsi (penyerapan minyak ke dalam sorbent). Sorbent ini berfungsi

mengubah fasa minyak dari cair menjadi padat, sehingga mudah

dikumpulkan dan disisihkan. Sorbent harus memiliki karakteristik

hidrofobik, oleofobik, mudah disebarkan di permukaan minyak, dapat

diambil kembali dan digunakan ulang. Ada 3 jenis sorbent yaitu organik

Page 27: 91928237 Pence Mar an Air Laut

alami (kapas, jerami, rumput kering, serbuk gergaji), anorganik alami

(lempung, vermiculite, pasir) dan sintetis (busa poliuretan, polietilen,

polipropilen dan serat nilon).

Dispersan kimiawi merupakan teknik memecah lapisan minyak menjadi

tetesan kecil (droplet), sehingga mengurangi kemungkinan

terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan minyak. Dispersan kimiawi

adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut surfaktan.

Washing oil yaitu kegiatan membersihkan minyak dari pantai.

VI. Kesimpulan

Berbagai macam kegiatan industri dan teknologi yang ada saat ini apabila tidak

di sertai dengan program pengelolaan air yang baik akan mengakibatkan

kerusakan ekosistem yang ada dalam hal ini adalah air, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Bahan buangan dan air limbah yang berasal dari

kegiatan industri adalah penyebab terjadinya pencemaran air.

Kasus pencemaran air laut akibat dari pengeboran Indusri minyak ditengah laut,

tumpahan minyak, kebocoran kapal tanker dan lain-lain. Sehingga dapat

berpengaruh pada beberapa sector , diantaranya lingkungan pantai dan laut,

ekosistem biota pantai dan laut, dan mengganggu aktivitas nelayan sehingga

mempengaruhi kesejahteraan mereka. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain

dapat mengubah karakteristik populasi spesies dan struktur ekologi komunitas

laut, dapat mengganggu proses perkembangan dan pertumbuhan serta

reproduksi organisme laut, bahkan dapat menimbulkan kematian pada

organisme laut.