91835789-Moluskum-Kontagiosum

11
DEFINISI Moluskum kontangiosum ialah penyakit disebabkan oleh virus pox, klinis berupa papul – papul, pada permukaannya terdapat lekukan, berisi massa yang mengandung badan moluskum. EPIDEMIOLOGI Penyakit ini terutama menyerang anak dan kadang – kadang juga orang dewasa. Transmisinya melalui kontak kulit langsung dan autoinokulasi. Jika pada orang dewasa digolongan dalam Penyakit akibat hubungan Hubungan Seksual (P.H.S.) yang ditularkan melalui kontak membran mukosa. Kejadian moluskum kontangiosum sebagai penyakit yang ditularkan secara seksual pada orang muda kini meningkat. Hal ini juga terlihat pada penderita AIDS. Insiden moluskum kontagiosum naik pada tahun 1960-1980 di Amerika Serikat. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1984 di Klinik urologi Amerika Utara, Margolis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan1 kasus moluskum kontagiosum terjadi untuk setiap 42-60 kasus infeksi gonore. . Tingkat prevalensi dalam populasi terinfeksi HIV dilaporkan 5-18%. Pada pasien yang terinfeksi HIV dan yang memiliki jumlah CD4+ kurang dari 100 sel / uL, prevalensi moluskum kontagiosum dilaporkan setinggi 33%. Mortalitas / Morbiditas

description

q

Transcript of 91835789-Moluskum-Kontagiosum

Page 1: 91835789-Moluskum-Kontagiosum

DEFINISI

Moluskum kontangiosum ialah penyakit disebabkan oleh virus pox, klinis berupa

papul – papul, pada permukaannya terdapat lekukan, berisi massa yang mengandung badan

moluskum.

EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini terutama menyerang anak dan kadang – kadang juga orang dewasa.

Transmisinya melalui kontak kulit langsung dan autoinokulasi. Jika pada orang dewasa

digolongan dalam Penyakit akibat hubungan Hubungan Seksual (P.H.S.) yang ditularkan

melalui kontak membran mukosa. Kejadian moluskum kontangiosum sebagai penyakit yang

ditularkan secara seksual pada orang muda kini meningkat. Hal ini juga terlihat pada

penderita AIDS.

Insiden moluskum kontagiosum naik pada tahun 1960-1980 di Amerika Serikat. Dalam sebuah makalah

yang diterbitkan pada tahun 1984 di Klinik urologi Amerika Utara, Margolis dari Pusat Pengendalian dan

Pencegahan Penyakit melaporkan1 kasus moluskum kontagiosum terjadi untuk setiap 42-60 kasus

infeksi gonore.

.

Tingkat prevalensi dalam populasi terinfeksi HIV dilaporkan 5-18%. Pada pasien

yang terinfeksi HIV dan yang memiliki jumlah CD4+ kurang dari 100 sel / uL, prevalensi

moluskum kontagiosum dilaporkan setinggi 33%.

Mortalitas / Morbiditas

Moluskum kontagiosum adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri pada orang yang imunokompeten,

tanpa ada komplikasi jangka panjang atau sequelae. Sebaliknya, pada pasien yang terinfeksi

HIV, infeksi moluskum kontagiosum dapat mengakibatkan deformitas kosmetik yang mencolok

dan memiliki efek merugikan yang signifikan pada psikologis. Meskipun superinfeksi dan selulitis

telah dilaporkan terjadi pada penderita HIV yang terinfeksi moluskum kontagiosum, tetap

tidak ada kematian yang dapat dikaitkan langsungdengan virus moluskum kontagiosum.

Page 2: 91835789-Moluskum-Kontagiosum

RAS

Tidak ada predileksi rasial.

Jenis kelamin

Insiden pada pria dilaporkan lebih besar dibandingkan dengan wanita, ini mungkin dikaitkan dengan pria

yang memiliki pasangan lebih dari satu .

Umur

Moluskum kontagiosum dapat terjadi pada semua kelompok umur tapi paling umum terjadi

pada anak-anak dan orang dewasa yang aktif secara seksual. Moluskum kontagiosum bisa

terjadi pada setiap usia pada pasien dengan immunocompromised

ETIOLOGI

Penyebab dari moluskum kontangiosum merupakan anggota dari kelompok pox-virus

yang tidak digolongan yaitu Virus Moluskum Kontangiosum. Virus ini belum dapat

ditularkan kepada hewan dan belum dapat ditumbuhkan pada biakan jaringan. Virus ini telah

dipelajari pada manusia dengan mikroskop elektron. Virus murni berbentuk lonjong atau

berbentuk bentuk – bata dan berukuran 230 x 330 nm, virus ini menyerupai vaksinia.

Antibodi terhadap virus ini tidak bereaksi silang dengan pox virus lainnya.

Meskipun virus moluskum kontangiosum belum dapat dibiakkan secara berturut –

turut dalam biakan sel, virus ini dapat menginfeksi sel manusia dan primata yang akan

mengakibatkan suatu infeksi yang abortif.

Terjadi pelepasan selubung dan dihasilkan inti, yang diikuti efek sitopatik sementara

yang khas. Perubahan seluler yang terjadi dapat disangka ditimbulkan oleh HSV (herpes

simpleks virus), karena itu bahan isolat yang dicurigai mengandung HSV harus diidentifikasi

secara khusus dengan metode imunologi. Pada tahun 1985, pada penelitian terhadap 137

bahan yang dibiakkan untuk HSV dengan menggunakan sel fibroblas manusia, 49

mengandung HSV, 6 lainnya menunjukkan efek sitopatik tetapi negatif untuk antigen HSV.

Mikroskop elektron memastikan adanya virus moluskum kontangiosum pada bahan yang

bersifat HSV – negatif tetapi berefek sitopatik positif tersebut.

Page 3: 91835789-Moluskum-Kontagiosum

GEJALA KLINIS

Kelainan kulit yang sering dijumpai berupa papul miliar, kadang – kadang lentikular

dan berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian ditengahnya terdapat

lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak ke luar massa yang berwarna putih seperti nasi.

Masa inkubasi penyakit ini 2 sampai 7 minggu. Pasien dengan moluskum kontagiosum

kebanyakan asimtomatis, beberapa mengeluh gatal, dan sakit. Beberapa berkembang eksema

disekitar lesi. Lokalisasi penyakit ini di daerah muka, badan dan ekstrimitas, sedangkan pada

orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Meskipun lesi khasnya berupa suatu

papul berbentuk kawah (delle), lesi pada daerah genital yang lembab dapat meradang akan

memborok dan dapat terkacaukan dengan lesi yang ditimbulkan oleh HSV.

PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Partikel virus mengadakan kontak ke permukaan sel kulit

Difagosit oleh sel Langerhans (makrofag)

Pelepasan inti virus ke sitoplasma

Pelepasan DNA dari inti virus

Replikasi DNA (2-5 jam) pabrik sitoplasma / badan inklusi

Hipertrofi sel

Morfogenesis virus (4-20jam)

Page 4: 91835789-Moluskum-Kontagiosum

Terbentuklah partikel virus yang baru (multiplikasi) keluar sel dan menginfeksi sel lain

Sel terinfeksi virus

Sel NK membunuh sel yang terinfeksi fagositosis oleh makrofag

CD4+ CD8+

Mengaktikan makrofag mengahancurkan eptida virus

CD4+ CD8+

sel langerhans Mengaktifkan makrofag menghancurkan peptida virus

IL - 1 ↑↑ fagositosis

↑↑ proliferasi keratinosit granulomatosis

Hiperplasia keratinosit

papul – papul berbentuk kubah (delle)

(sifat poxvirus dengan virion bentuk – bata dimana

permukaan luar memperlihatkan lekukan)

Page 5: 91835789-Moluskum-Kontagiosum

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Anamnesis

Jika pasiennya anak - anak biasanya orang tua menjelaskan adanya eksposur dengan

anak-anak lain yang terinfeksi moluskum kontagiosum di sekolah, asrama, atau fasilitas rekreasi publik

(misalnya,tempat olahraga, kolam renang). 

Dewasa yang imunokompeten, orang dewasa yang biasanya aktif secara seksual dan tidak

mengetahui bahwa pasangan mereka terinfeksi. Pada orang dewasa juga sering terjadi pada

orang yang memiliki banyak pasangan seksual dengan frekuensi hubungan seksual yang

meningkat.

Pemeriksaan fisk

Ditemukan ruam berupa papul millier, kadang- kadang lentikular dan berwarna putih

seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian direngahnya terdapat lekukan (delle). Jika

dipijat akan tampak massa yang berwarna putih seperti nasi. Biasanya dijumpai didaerah

muka, badan dan ekstrimitas, sedangkan pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia

eksterna. Kadang – kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.

Pemeriksaan penunjang

Test Tzank

Pada pemeriksaan histopatologi di daerah epidermis dapat ditemukan badan moluskum

yang mengandung partikel virus diatas stratum basal.

Selain itu pada pemeriksaan histopatologik dijumpai hipertrofi dan hiperplasia dari

epidermis.

Page 6: 91835789-Moluskum-Kontagiosum

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

1. Veruka vulgaris : vegetasi lentikular, permukaan kasar, kering, warna keabu-abuan, kulit

di sekitarnya tidak meradang

2. Keratoakantoma : biasanya nodula-nodula keras, pada bagian tengah didapati sumbatan

keratin, bisa ditemukan di wajah, telinga, punggung, dan tangan

PENATALAKSANAAN

Prinsip pengobatan adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum.

Dapat dipakai alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik atau kuret. Cara lain dapat

digunakan elektrokauterisasi atau bedah beku dengan CO2, N2 dan sebagainya.

Pada orang dewasa harus juga dilakukan terapi terhadap pasangan seksualnya. Pada individu

yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang normal, moluskum kontagiosum akan sembuh

sendiri tanpa pengobatan dalam waktu beberapa bulan sampai tahun. Setiap satu lesi muncul

sampai 2 bulan tetapi untuk mencegah autoinokulasi atau kontak langsung, pengobatan dapat

berguna. Tujuan dari pengobatan adalah menghilangkan lesi. Obat-obatan topikal yang dapat

diberikan adalah anti virus, tretinoin krim 0,1% untuk menghambat pembentukan

mikrokomedo dan menghilangkan lesi, asam trikloroasetat untuk kauterisasi kulit, keratin dan

jaringan lainnya. Terapi sistemik dapat berupa pemberian antagonis histamine H2 untuk

mengatasi rasa gatal jika ada rasa gatal.

Edukasi Pasien

Menerangkan kepada pasien tentang sifat infeksi dan penularan penyakit untuk mengurangi transmisi

moluskum kontagiosum kepada orang lain, serta untuk menghindari infeksi ulang dimasa depan dan

meminimalkan autoinokulasi. Menyuruh pasien untuk menghindari menyentuh atau

menggaruk lesi karena bisa menimbulkan infeksi sekunder, tidak pinjam – meminjam barang

yang dapat terkontaminasi seperti handuk, baju dan sisir. 

PENCEGAHAN

Pencegahan penyakit ini sulit karena banyaknya jalan untuk terjadinya infeksi

(pakaian, kolam renang, handuk, kontak seks, dll). Sekali sudah terdiagnosa penting sekali

Page 7: 91835789-Moluskum-Kontagiosum

bagi  keluarga pasien untuk melakukan pemisahan pakaian penderita yang harus dicuci

dengan  air mendidih hingga penyakit sembuh.  Sudah tentu harus diperhatikan juga untuk

menghindari kontak dengan kelainan kulit ini dan bagi penderita orang dewasa untuk

menghindarkan terjadinya penularan seksual dengan melakukan upaya pencegahan.

KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

Komplikasi yang sering terjadi pada penyakit ini yaitu terkena infeksi sekunder.

Dengan menghilangkan semua lesi yang ada, penyakit ini tidak atau jarang residif.

Biasanya prognosis penyakit ini baik karena merupakan penyakit “self limited”.

Penyembuhan spontan bisa terjadi pada orang – orang imunokompeten selama 18 bulan.

Page 8: 91835789-Moluskum-Kontagiosum

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, Adhi. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi keempat. Jakarta : FK

UI

2. Siregar RS, Wijaya. 1996. Saripati Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : EGC

3. Wolff, Klaus. 2008. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine Seventh edition.

New York : Mc Graw Hill Medical

4. Jawetz, Ernest. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

5. Gawkrodger, David J. 2001. An illustrated Dermatology. China : RDC Gorup Limited