90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

31
LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG PENGHAMBATAN TUMBUH TUMBUH TUNAS LATERAL DAN DOMINASI TUNAS APIKAL I. TUJUAN 1. Mengamati pengaruh Auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral 2. TINJAUAN TEORITIS Auksin merupakan istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin sesungguhnya mempunyai banyak fungsi baik pada monokotil maupun dikotil. Auksin alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indol asetat IAA (Campbell 2003). Meristem apical suatu tunas merupakan tempat utama sintesis auksin. Auksin berpengaruh hanya pada kisaran tertentu yaitu sekitar 10 -8 sampai 10 -3 M. Pada konsenterasi yang lebih tinggi, auksin justru akan menghambat pemanjangan sel. Hal ini diduga disebabkan tingginya level auksin yang menginduksi sintesis hormone lain, yaitu etilen, yang umumnya bekerja dalam penghambatan pada pertumbuhan akibat pemanjangsn sel (Galston 1970). Auksin merupakan salah satu hormon yang dapat meregulasi banyak proses fisiologis seperti pertumbuhan, pembelahan, dan diferensiasi sel serta sintesis protein(Darrell 1986). Auksin diproduksi dalam jaringan meristematik yang aktif yaitu tunas, daun muda dan buah. Pertumbuhan ujung batang yang dilengkapi daun muda apabila menghadapi hambatan, maka pertumbuhan tunas akan tumbuh kea rah samping yang di kenal dengan tunas lateral, misalnya saja terjadi pemotongan pada ujung batang, maka akan tubuh tunas ketiak daun. Salah satu efek dari asanya auksin adalah dominasi apikal. Penelitian Thimann dan Skoog menunjukkan bawa dominasi tunas apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah dan ditimbun pada tunas lateral. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasi auksin masih terlalu tinggi. Konsentrasi auksin yang terlaalu tinggi inilah yang menghambat pertumbuhan tunas lateral yang dekat 1

Transcript of 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

Page 1: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

PENGHAMBATAN TUMBUH TUMBUH TUNAS LATERAL DAN

DOMINASI TUNAS APIKAL

I. TUJUAN

1. Mengamati pengaruh Auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral

2. TINJAUAN TEORITIS

Auksin merupakan istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan

segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil,

meskipun auksin sesungguhnya mempunyai banyak fungsi baik pada

monokotil maupun dikotil. Auksin alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan

merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indol asetat IAA (Campbell

2003). Meristem apical suatu tunas merupakan tempat utama sintesis

auksin. Auksin berpengaruh hanya pada kisaran tertentu yaitu sekitar 10-8

sampai 10-3 M. Pada konsenterasi yang lebih tinggi, auksin justru akan

menghambat pemanjangan sel. Hal ini diduga disebabkan tingginya level

auksin yang menginduksi sintesis hormone lain, yaitu etilen, yang

umumnya bekerja dalam penghambatan pada pertumbuhan akibat

pemanjangsn sel (Galston 1970).

Auksin merupakan salah satu hormon yang dapat meregulasi banyak

proses fisiologis seperti pertumbuhan, pembelahan, dan diferensiasi sel

serta sintesis protein(Darrell 1986). Auksin diproduksi dalam jaringan

meristematik yang aktif yaitu tunas, daun muda dan buah. Pertumbuhan

ujung batang yang dilengkapi daun muda apabila menghadapi hambatan,

maka pertumbuhan tunas akan tumbuh kea rah samping yang di kenal

dengan tunas lateral, misalnya saja terjadi pemotongan pada ujung batang,

maka akan tubuh tunas ketiak daun.

Salah satu efek dari asanya auksin adalah dominasi apikal. Penelitian

Thimann dan Skoog menunjukkan bawa dominasi tunas apikal disebabkan

oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah dan ditimbun pada

tunas lateral. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena

konsentrasi auksin masih terlalu tinggi. Konsentrasi auksin yang terlaalu

tinggi inilah yang menghambat pertumbuhan tunas lateral yang dekat

1

Page 2: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

dengan pucuk. Dominasi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian

pucuk tumbuhan yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral.

Auksin diduga mempengaruhi plastisitas dinding sel saja, tetapi akhir-

akhir ini ditemukan bahwa auksin meningkatkan elastisitas dinding sel pada

waktu yang hamper sama dengan laju pertumbuhan awal. Peningkatan

elastisitas kemudian akan segera berhenti, bagaimanapun, dan akan diikuti

oleh sebuah peningkatan plastisitas dinding sel, sekitar 20 menit setelah

aplikasi auksin.

Pembahasan

Tumbuhan umumnya memiliki atau menghasilkan zat pengatur

tumbuh yang dimiliki tumbuhan lainya. Salah satu zat pengatur tumbuh

pada tumbuhan adalah auksin, yang telah lama diidentifikasi adalah auksin

indole-3-aceticacid (Asam Indol Asetat), IAA. IAA diturunkan dari asam

amino triptofan melalui banyak langkah enzimatik. Auksin banyak

dihasilkan pada pucuk apikal batang dan kemudian ditranspor ke bagian

bawah tumbuhan.

Pengamatan ini bertujuan untuk meneliti pengaruh auksin terhadap

pertumbuhan tunas apikal, dan daerah kecambahlah yang diamati sebagai

penghasil auksin di apikal tajuk. Perlakuan pada praktikum ini dilakukan

dengan tanaman control, tanaman yang di beri pasta lanolin dan pasta IAA.

Tanaman control, batang tanamannya dibiarkan tumbuh seperti biasa.

Panjang rata-rata tunas lateral sebesar 80 mm dan diameter rata-rata

batang adalah 2 mm. Pada tanaman yag tunas apikalnya dipotong dan

dioleskan pasta IAA, jenis dari auksin, memiliki panjang rata-rata tunas

lateral 40.5 mm dan diameter batangnya adalah 2.5 mm. Batang tanaman

yang pucuknya diberi pasta lanolin setelah dipotong memiliki panjang tunas

lateral adalah 27.5 mm dan diameter batangnya adalah 3 mm. Batang

tunas yang ujungnya diberi IAA tampak lebih pendek dari pada kontrol. Hal

ini diduga karena konsentrasi IAA yang diberikan di ujung tunas terlalu

tinggi sehingga justru menghambat pemanjangan sel. Sementara itu

diameter batang menjadi lebih besar dari control karena akumulasi IAA

2

Page 3: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

yang tiba-tiba pada batang yang dipotong menghasilkan kalus atau

pengembangan sel. Kalus ini mengandung sel-sel parenkim hasil

perkembangan meristem pusat atau aktivitas meristem yang ada di batang

tersebut.

Batang tanaman yang diberika pasta lanolin menunjukan panjang

rata rata pertumbuha batang lateralnya lebih rendah daripada yang

dierikan pasta IAA. Hasil ini menunjukkan bahwa lanolin hampir tidak

memberikan banyak perubahan pada perkembangan tunas lateral. Selain

panjang tunas lateral dan diameter batang, ada hasil lain yang didapat dari

perlakuan, yaitu pangkal batang utama tunas yang diberi IAA dan lanolin

menjaadi lebih mudah lepas atau rontok dari tanaman. Hali ini diduga

karena konsentrasi IAA yang tinggi memicu pembentukkan etilen sehingga

perkembangan terhambat dan batag mudah rontk. Seluruh perlakuan di

atas dilakukan dengan memotong ujung tunas apikal tempat dihasilkannya

auksin dan diganti dengan pasta IAA atau lanolin, dan ditutup plastic hitam.

Perlakuan ini karena auksin peka dan tidak berfungsi jika terpapar oleh

cahaya.

Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung akar dan batang yang

berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem

ujung. Selain itu, fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu dalam

proses mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun

pertumbuhan batang, mempercepat pematangan buah, dan mengurangi

jumlah biji dalam buah. Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan pada

semua jenis tanaman. Nama lain dari hormon ini adalah IAA atau Asam

Indol Asetat (Setjo 2004).

Pertumbuhan tanaman terdapat adanya dominansi pertumbuhan di

bagian apeks atau ujung organ, yang disebut dominansi apikal. Dominansi

apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas

lateral dalam hal pertumbuhan (Hilman 1997). Sedangkan menurut Setjo

(2004) dominansi apikal merupakan konsentrasi pertumbuhan pada ujung

3

Page 4: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

tunas tumbuhan, dimana kuncup terminal secara parsial menghambat

pertumbuhan kuncup aksilar.

Dominansi apikal atau dominanis pucuk biasanya menandai

pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan

daun. Dominansi apikal setidaknya berpengaruh dalam menghambat

pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas

lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Dominasi pucuk

dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk tumbuhan yang akan

mendorong pertumbuhan tunas lateral (Hilman 1997).

Thimann dan Skoog menunjukkan bahwa dominanis apikal

disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan

ditimbun pada tunas lateral, hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas

lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi. Konsentrasi auksin yang

tinggi ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral yang dekat dengan

pucuk (Setjo 2004). Auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk

tanmana yang akan didistribusikan secara polar yag mampu menghambat

pertumbuhan tunas lateral.

Pembahasan

Praktikum ini membahas tentang penghambatan tumbuh tunas

lateral dan dominasi tunas apikal pada kacang hijau (Phaseolus radiatus)

guna mengetahui pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral.

Hasil studi tentang pengaruh auksin terhadap perkembangan sel

menunjukkan bahwa auksin dapat meningkatkan tekanan osmotik,

meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, meningkatkan sintesis

protein, meningkatkan plastisitas dan pengembangan dinding sel. Menurut

Wareing dan Phillps (1970) di dalam fase pertumbuhan tanaman terdiri dari

dua fase yaitu fase pembelahan dan fase perrkembangan. Ketika sel

mengalami enlargement phase, sel tidak hanya mengalami peregangan

akan tetapi juga mengalami penebalan dinding sel baru. Pertumbuhan sel

ini distimulasi oleh auksin (Abidin, 1982).

4

Page 5: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Hasil pengamatan menunjukkan nilai panjang rata-rata tunas lateral

tertinggi pada perlakuan tanaman yang dipotong dan diberi lanolin sebesar

5.0 mm, sedangkan yang terendah pada tanaman utuh yang tidak dipotong

sebesar 3.5 mm. tanaman yang dipotong dan diberik IAA sebesar 4.5 mm.

Diameter rata-rata terbesar ada pada tanaman yang diberi perlakuan IAA

sebesar 3 cm dan diikuti tanaman utuh sebesar 2.5 cm dan tanaman yang

diberi lanolin 2.2 cm. hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa pasta

lanolin yang dioleskan pada ujung batang yang dipotong memiliki

konsentrasi yang lebih rendah sehingga penghambatan tunas lateral

kurang begitu berarti. Berbeda dengan IAA yang memiliki konsentrasi yang

lebih tinggi (100 ppm), pertumbuhannya terhambat karena pengaruh IAA

yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi yang membentuk banyak

endapan auksin pada tunas lateral (terlihat dari diameter batang yang

diberi auksin IAA jauh lebih besar dari yang lain sebesar 3,0 mm) sehingga

tunas lateral pertumbuhannya terhambat.Jika dibandingkan dengan kontrol

maka konsentrasi IAA pada apeks jauh lebih banyak.

Semakin banyak jumlah auksin yang diebrikan maka akan semakin

terhambat pertumbuhan tunas lateral. Penutupan ujung batang dengan

plastik hitam akan lebih mengaktifkan kerja auksin karena auksin bekerja

optimal dengan keadaan tidak ada cahaya matahari. Alhasil batang tumbuh

dengan keadaan menguning dan kurang kuat. pengaruh auksin yang

dibentuk pada tanaman yang tidak dipotong (auksin alami) lebih cepat

dibandingkan auksin yang batangnya dipotong (auksin sintetik) sehingga

tunas lateral tumbuh lambat pada auksin sintetik. Hal ini disebabkan auksin

alami bekerja lebih aktif dan adaptif dengan keadaan tanaman sehingga

auksin bekerja optimal.berebda dengan auksin sintetik yang bekerja kurang

aktif terhaddap penghambatan tunas lateral dan kurang adaptif dengan

keadaan tanaman sehingga untuk bekerja optimal auksin sintetik harus

beradaptasi dahulu terhadap lingkungan internal tanaman. (Hilman 1997).

Mekanisme dari pengaruh auksin terhadap batang yang dipotong

adalah potongan batang yang memanjang akibat pemberian auksin adalah

sel epidermis dan untuk lapisan subepidermis (hipodermis, korteks dan

5

Page 6: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

empulur) mengandung sel yang ada di bawah tekanan sehingga mudah

memanjang. Pemanjangannya terbatas karena sel tersebut terikat melalui

polisakarida dinding sel yang bersambungan pada sel epidermis yang tidak

dapat merenggang dengan cepat. Hasil keseluruhannya ialah lapisan

subepidermis memanjang sampai cukup menjadikannya dinding sel

epidermis yang tumbuh lebih lambat agak tegang. Tegangan dalam dan

renggangan luar akan mendorong epidermis tumbuh lebih cepat. Namun

dindingnya tidak merenggang dengan cepat kecuali auksin diberi lebih

banyak agar dinding lebih kendur. Potongan batang yang diberi auksin

memberi respon dengan cara mengembangkan dinding epidermis yang

sudah lebih kendur. kemudian sel epidermis yang menempel juga

memanjang sehingga batang memanjang lebih cepat. Pembelahan sel pada

batang yang dipotong dan diberi auksin terjadi secara acak dan dalam

jumlah yang banyak. Kumpulan sel yang tersusun secara acak ini baikitu

dalam jumlah yang banyak atau sedikit disebut kalus (Setjo 2004).

Simpulan

Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa auksin

adalah hormon yang memacu pertumbuhan tunas apikal dan menghambat

tunas lateral. Pertumbuhan tunas lateral yang paling lambat ada pada

perlakuan pemberian IAA (100 ppm). Konsentrasi IAA yan tinggi

membentuk banyak endapan auksin pada tunas lateral. Hal ini terlihat dari

diameter batang yang diberi IAA jauh lebih besar dari yang lain sebesar 3,0

mm. Semakin banyak jumlah auksin yang diberikan maka akan semakin

terhambat pertumbuhan tunas lateral.

Daftar Pustaka

Abidin, Z. 1982. Dasar-Dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuh.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Hilman. 1997. Pertumbuhan Tanaman Tinggi. Yogyakarta : Cakrawala.

Setjo Sustetyoadi.2004. Anatomi Tumbuhan. Malang : UM Press.

6

Page 7: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Auksin berasal dari bahasa Yunani “Auxano” yang berarti tumbuh

atau bertambah. Auksin merupakan golongan dari substansi permacu

pertumbuhan tanaman dan morfogen (fitohormon) yang paling awal

ditemukan. Salah satu anggota dari auksin yang paling dikenal adalah IAA.

Suatu system sel tumbuhan memerlukan auksin untuk pertumbuhan,

pembagian tugas (divisi,) maupun ekspansi selular. Fungsi auksin

tergantung pada jaringan yang spesifik; seperti pada batang, akar, dan

buah. Auksin dapat memacu pemanjangan apical batang, ekspansi lateral

rambut akar, atau ekspansi isodiametrik dalam pertumbuhan buah.

Beberapa kasus (pertumbuhan koleoptil), auksin memacu ekspansi selular

tanpa adanya pembagian divisi dalam sel tersebut. Kasus lainnya, auksin

dapat mendorong pembagian divisi dan ekspansi sel dalam jaringan yang

sama seperti inisiasi akar.

Auksin sangat berperan penting dalam dominasi tunas apikal,

merupakan sebuah fenomena dari pusat percabangan tumbuhan yang

tumbuh lebih dominan daripada percabangan lainnya. Tunas apikal adalah

bagian yang memproduksi hormon auksin yang dapat berdifusi ke bawah

dan menunjang pertumbuhan tunas lateral, dilain pihak pertumbuhan ini

akan menimbulkan kompetisi pada tunas apikal terhadap cahaya matahari

dan nutrisi. Apabila prinsip dari dominasi apikal dapat dipahami, maka akan

sangat membantu dalam manajemen tumbuhan. Manajemen tumbuhan

dapat berupa memanipulasi respon natural, seperti pengaruh hormone

auksin ini untuk menghasilkan tumbuhan yang dapat diatur ukuran, bentuk,

maupun produktivitas buahnya (http://en.wikipedia.org).

III. Hasil Pengamatan

7

Page 8: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Tabel panjang dan diameter tunas lateral rata-rata

No Perlakuan

Panjang tunas

lateral rata-rata

(cm)

Diameter rata-rata

batang (cm)

1. Tanaman utuh (kontrol) 13,2 0,225

2. Tanaman dipotong dan diberi

pasta lanolin3,53 0,175

3. Tanaman dipotong dan diberi

pasta IAA1,75 0,2

1. Pembahasan

Dalam fisologi tumbuhan, dominasi apical adalah suatu prinsip

distribusi auksin dalam organisasi tumbuhan, dengan menekankan

pertumbuhan ke arah atas (apikal) dan mengesampingkan percabangan

(lateral). Auksin sebagai factor penyebab dominasi apical ini merupakan

hormon yang diproduksi secara alamiah dalam tumbuh tanaman ( Katuuk,

1989 ). Auksin banyak digunakan dalam kerja mikropropagasi dan bekerja

sama dengan medium makanan ( nutrien ) untuk memelihara pertumbuhan

kalus, suspensi sel atau organ ( seperti meristem, tunas dan ujung akar )

dan mengatur morfogenesis.

Dominasi apikal tersebut menyebabkan tanaman dapat tumbuh lebih

tinggi dan meningkatkan eksposur tanaman terhadap cahaya matahari.

Produksi auksin oleh tunas apikal berdifusi ke arah bawah tumbuhan

mengikuti gaya gravitasi serta menghambat pertumbuhan tunas lateral.

Pemotongan tunas apikal beserta hormonnya akan menyebabkan tunas

lateral dorman yang terletak di bawah untuk mulai tumbuh. Ketika tunas

apikal dihilangkan, sumber auksin dihapus. Konsentrasi auksin yang jauh

lebih rendah menyebabkan tunas lateral terpacu untuk tumbuh. Tunas

lateral akan lebih sensitive terhadap auksin daripada tunas apikal.

Kemudian, tunas yang berada diantara ketiak daun dan batang

8

Page 9: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

menghasilkan percabangan baru yang akan berkompetisi untuk menjadi

titik tumbuh. Pergerakan auksin pada tempat sintesisnya dilakukan dengan

system translokasi floem apabila terjadi dalam jarak yang cukup jauh dan

melalui mekanisme auksin polar transport apabila dilakukan antar sel yang

berdekatan (http://www.cilr.uq.edu.au).

Praktikum ini menggunakan kacang hijau sebagai bahan tanaman

yang pada tunas ujungnya telah diolesi pasta lanolin dan pasta lanolin+IAA.

Pasta lanolin adalah suatu senyawa yang terbuat dari minyak bumi,

berfungsi sebagai suatu indikator. Sedangkan pasta lanolin+IAA merupakan

pasta lanolin yang telah diberikan IAA atau auksin. Ujung tanaman ini

sebelumnya dipotong, kemudian bagian yang terpotong diolesi oleh pasta

lanolin dan pasta lanolin+IAA, serta tanaman yang lain sebagai control.

Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa tanaman kontrol menempati

posisi teratas pertumbuhan tunas lateral maupun diameter batang. Hal

tersebut sesuai dengan literatur yang ada, karena tanaman yang telah

diolesi oleh pasta lanolin + IAA memiliki mekanisme berupa dominasi tunas

apikal yang tidak berkurang.

Tunas lateral akan tetap dorman dengan suplai/cadangan auksin

yang tetap tersedia dari bagian atas tumbuhan (http://abstracts.aspb.org).

Lain halnya dengan tanaman control dan tanaman yang diolesi pasta

lanolin saja. Tanaman tersebut cenderung untuk membentuk tunas lateral

setelah pengaruh dari auksin menghilang akibat terpotongnya tunas apikal.

Pengaruh konsentrasi auksin dalam konsentrasi rendah pada tunas lateral

ternyata mampu membuatnya tumbuh lebih pesat dan menunjukkan

sensivitasnya (www.answers.com).

Terdapat beberapa kendala dalam percobaan ini, seperti: kesalahan

praktikan dalam menutup bahan tanaman dengan menggunakan plastik

hitam. Seluruh tanaman justru ditutupi oleh plastik hitam, sehingga menjadi

layu bahkan beberapa mati. Padahal seharusnya hanya bagian yang

dipotong saja yang ditutupi oleh plastik hitam. Penutupan dengan plastik

hitam ini bertujuan untuk meminimalisir pengaruh cahaya matahari terhada

9

Page 10: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

kerja hormon auksin. Auksin akan bekerja optimum pada kondisi gelap atau

kurang cahaya matahari.

Kesimpulan

Dominasi apikal adalah suatu prinsip distribusi auksin dalam

organisasi tumbuhan, dengan menekankan pertumbuhan ke arah atas

(apikal) dan mengesampingkan percabangan (lateral). Dominasi apikal

dipicu oleh produksi auksin pada bagian tunas apikal tanaman. Pemotongan

tunas apikal akan menyebabkan tunas lateral menjadi tumbuh, akibat

auksin yang bergerak ke bawah. Apabila ujung apikal yang telah terpotong

diberikan campuran pasta lanolin+IAA, maka auksin akan kembali tersedia

dan tunas lateral menjadi tidak terbentuk kembali.

Daftar Pustaka

[Anonim]. 2010. Apical Dominance [terhubung berkala].

http://en.wikipedia.org/wiki/Apical_ Dominance (21 Mei 2010)

[Anonim]. 2010. Role of Auxin in Apical Dominance [terhubung berkala].

http://www.cilr.uq.edu.au/…/File/Apical%20 Dominan ce

%20Workshop_brett.pdf (21 Mei 2010)

[Anonim]. 2010. Apical Dominance in Plants [terhubung berkala].

http://www.answers.com/topic/apical- dominan ce (21 Mei 2010)

[Anonim] 2010. Apical Dominance in Orchids [terhubung berkala].

http://abstracts.aspb.org/pb2003/public/P41/0123.html (21 Mei 2010)

Katuuk, R. P. J.. 1989. Tehnik Kultur Jaringan dalam Mikropropagasi

Tanaman. Departemen P dan K: Jakarta hal : 45 -64.

1. Jawaban Pertanyaan

2. Pengaruh pemberian auksin terhadap bentuk tanaman adalah tunas

lateral menjadi lebih pendek dan diameternya menjadi lebih kecil

serta tanaman tumbuh menjadi bengkok.

10

Page 11: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Fungsi hormon auksin yang dibentuk oleh tanaman itu sendiri adalah

untuk mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar dan batang,

mempercepat pematangan buah, dan mengurangi jumlah biji dalam buah.

Auksin yang diberikan pada tunas lateral akan menghambat pertumbuhan

dari tunas lateral tersebut dan mengakibatkan adanya dominansi apikal.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh pemberian auksin terhadap

pertumbuhan tunas lateral berbeda dari pengaruh auksin yang dibentuk

oleh tumbuhan itu sendiri.

Auksin yang digunakan pada pemeliharaan tanaman tahunan berguna

untuk mengurangi cabang pada pohon tersebut, sehingga eksposure

tumbuhan terhadap cahaya dapat meningkat.

Pemangkasan pucuk dilakukan untuk menghindari dominansi apikal

yang nantinya akan membuat tumbuhan menjadi lebih lebat, sehingga

pada tanaman hortikultura akan lebih mudah untuk dipanen (pertumbuhan

ke atas diminimalisir), dirawat, dan bernilai jual lebih tinggi.

Kesimpulan

Tanaman kecambah kacang hijau memproduksi auksin di ujung

apikal dari tajuk yang akan menyebabkan dominasi apikal. Auksin IAA dan

Lanolin yang menggantikan auksin alami akan menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan jika diberikan pada konsentrasi yang tinggi. Selain

menghambat, konsentrasi auksin yang tinggi pada batang yang dipotong

juga mampu menyebabkan pengembangan jumlah sel di ujung batang.

Auksin akan menghasilkan pertumbuhan optimal pada konsentrasi tertentu

yang rendah.

Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah zat pengatur yang dihasilkan

oleh tumbuhan yang dalam konsentrasi rendah mengatur proses-proses

fisiologis dalam tubuh tumbuhan. Istilah pengatur pertumbuhan tanaman

meliputi kategori luas yaitu substansi organik (selain vitamin dan unsur

mikro) yang dalam jumlah sedikit merangsang, menghambat, atau

sebaliknya mengubah proses fisiologis.Pengatur pertumbuhan tanaman

11

Page 12: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

dibagi menjadi 5 kelas, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, penghambat

pertumbuhan, dan etilen ( Gardner dkk, 1991).

Auksin adalah salah satu bentuk hormon yang paling banyak diteliti.

Terutama berpengaruh terhadap pertumbuhan dengan merangsang

pembesaran sel. Dalam merangsang pembelahan sel dan perubahan-

perubahan lainnya, auksin ini bekerja sama dengan hormon-hormon lain

(S.S. Tjitrosomo, 1985).Auksin merupakan istilah generik untuk substansi

pertumbuhan yang khususnya merangsang perpanjangan sel, tetapi auksin

juga menyebabkan suatu kisaran respon pertumbuhan yang agak berbeda-

beda. Respon auksin berhubungan dengan konsentrasinya. Konsentrasi

yang tinggi bersifat menghambat (Gardner dkk, 1991).

Auksin mengatur proses di dalam tubuh tanaman dalam morfogenesis.

Misalnya kuncup lateral dan pertumbuhan akar dihambat oleh auksin,

namun permulaan pertumbuhan akar baru digalakkan pada jaringan kalus

yang terbentuk pada stek. Konsentrasi auksin yang berlebihan

menyebabkan ketidaknormalan., seperti epinasti (kelainan bentuk daun

yang disebabkan oleh pertumbuhan yang tidak sama urat daun bagian

ujung dan pangkalnya). Auksin menunda absisi daun dan buah. Auksin

merangsang partenokarpi (buah tanpa biji) pada buah, misalnya buah

strawberry tumbuh tanpa biji bila diberi perlakuan dengan asam

naftalenasetat (NAA) atau dengan pilokram. Secara normal, kehadiran biji

atau suatu sumber eksogen auksin diperlukan untuk pertumbuhan buah.

Auksin juga efektif dalam mencegah berkecambahnya umbi yang disimpan

(Gardner dkk, 1991).

HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Perlakuan

PerlakuanPanjang rata-rata tunas

lateral (mm)

Diameter rata-rata

batang (mm)

Kontrol 37,5 3

12

Page 13: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Diberi

Lanolin- 1,75

Diberi IAA - 2,25

PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan didapatkan hasil yaitu diameter rata-rata batang

yang diberi pasta lanolin sebesar 3 mm, yang diberi pasta IAA 400 ppm

sebesar 2,25 mm, sedangkan kontrol sebesar 3 mm. Hal ini menunjukkan

bahwa pengaruh auksin yang diberikan pada tunas lateral justru akan

menghambat pertumbuhan tunas tersebut dan mengakibatkan adanya

dominasi apikal. Auksin yang diberikan pada tunas lateral sebagai auksin

sintetis akibat pemotongan pucuk yang berfungsi sebagai penghasil auksin

alami. Oleh karena itu pertumbuhan tunas lateral menjadi terhambat,

karena konsentrasi auksin yang ditambahkan tinggi. Sehingga dapat

dikatakan bahwa pengaruh auksin yang diberikan terhadap pertumbuhan

tunas lateral berbeda dari pengaruh auksin yang dibentuk tunas itu sendiri.

Menurut Gardner dkk, 1991, auksin mengatur proses di dalam tubuh

tanaman dalam morfogenesis. Misalnya kuncup lateral dan pertumbuhan

akar dihambat oleh auksin, namun permulaan pertumbuhan akar baru

digalakkan pada jaringan kalus yang terbentuk pada stek.

KESIMPULAN

Auksin merupakan hormon yang berfungsi untuk merangsang pembesaran

sel, mempercepat pertumbuhan, baik pertumbuhan akar maupun

pertumbuhan batang, mempercepat pematangan buah, dan juga dapat

mengurangi jumlah biji dalam buah.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2010. Auksin. http://biologigonz.blogspot.com (22 Mei 2010)

JAWABAN PERTANYAAN

13

Page 14: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

1. Batang tanaman menjadi lemah dan warna tanaman menjadi lebih

pucat.

2. Fungsi hormon auksin yang dibentuk oleh tanaman itu sendiri untuk

mempercepat pertumbuhan, baik pertumbuhan akar maupun

pertumbuhan batang, mempercepat pematangan buah, dan juga

dapat mengurangi jumlah biji dalam buah. Akan tetapi, pengaruh

auksin yang diberikan pada tunas lateral justru akan menghambat

pertumbuhan tunas tersebut dan mengakibatkan adanya dominasi

apikal. Auksin yang diberikan pada tunas lateral sebagai auksin

sintetis akibat pemotongan pucuk yang berfungsi sebagai penghasil

auksin alami. Karenanya pertumbuhan tunas lateral menjadi

terhambat, karena konsentrasi auksin yang ditambahkan tinggi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh auksin yang diberikan

terhadap pertumbuhan tunas lateral berbeda dari pengaruh auksin

yang dibentuk tunas itu sendiri.

3. Kegunaan auksin bagi pemeliharaan tanaman tahunan adalah dapat

mengurangi pertumbuhan cabang yang dapat menghambat

pertumbuhan tanaman.

4. Pemangkasan pucuk dilakukan karena pada pucuk tersebut auksin

alami tumbuhan yang berfungsi untuk pertumbuhan pemanjangan

tanaman terbentuk. Dengan pemotongan pucuk, berarti akan

menghambat pertumbuhan tunas apikal, dan mendominasi tunas

lateral akibatnya tumbuhan akan menyemak. Tanaman hortikultura

perlu dilakukan pemangkasan pada pucuk, karena tanaman

hortikultura tersebut akan dimanfaatkan. Apabila tanaman tumbuh

tinggi menjulang akan menyulitkan perawatan, pemantauan, dan

pemanenan.

5. Tunas apikal adalah tunas yang tumbuh di pucuk (puncak) batang.

Dominasi apikal dan pembentukan cabang lateral dipengaruhi oleh

keseimbangan konsentrasi hormon. Dominasi apikal diartikan sebagai

persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal

pertumbuhan. Selama masih ada tunas pucuk/apikal, pertubuhan

tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk.

14

Page 15: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk

ke bawah (polar) dan ditimbun pada tunas lateral. Hal ini akan

menghambat pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasinya

masih terlalu tinggi. Pucuk apikal merupakan tempat memproduksi

auksin ( Dahlia 2001).

6. Auksin adalah hormon yang dapat memacu perkembangan sel yang

berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Hormon auksin ini terletak pada ujung batang dan ujung akar, fungsi

dari hormon auksin ini adalah membantu dalam proses mempercepat

pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang,

mempercepat pematangan buah, mengurangi jumlah biji dalam

buah. Adapun fungsi utama hormon auksin adalah mendorong

pemanjangan kuncup yang sedang berkembang. Hormon auksin yang

pertama kali diisolasi adalah Indo Asam Asetat ( IAA ). IAA dihasilkan

oleh organ titik tumbuh, yaitu ujung tunas, daun muda, bunga, buah,

sel – sel kambium dan ujung akar. Kerja hormon auksin ini sinergis

dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin tumbuhan yang ada

pada salah satu sisinya disinari cahaya matahari pertumbuhannya

sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat sehingga hal ini

akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti

arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme ( Anonim

2010 ).

7. Hasi pengamatan

8. Tabel 1. Panjang dan diameter tunas lateral rata-rata

No Perlakuan

Panjang tunas

lateral rata-rata

(cm)

Diameter rata-rata

batang (cm)

1. Tanaman utuh (kontrol)

2. Tanaman dipotong dan diberi

pasta lanolin

3. Tanaman dipotong dan diberi

15

Page 16: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

pasta IAA

9. Pembahasan

10.Dalam praktikum ini telah diakukan percobaan menganai

penghambatan tumbuh tunas lateral dan dominasi tunas apikal, yang

bertujuan untuk meneliti pengaruh auksin terhadap pertumbuhan

tunas lateral. Adapun bahan tanaman yang digunakan dalam

percobaan ini adalah kecambah kacang jogo ( Phaseolus vulgaris )

yang berumur 2 minggu daam pot individu. Bahan kimia yang

digunakan adalah pasta lanolin dan pasta IAA 400 ppm.

11. Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses yang kompleks yang

merupakan proses yang vital menyebabkan suatu perubahan yang tetap

pada setiap tanmana atau bagiannya dipandang dari sudut ukuran, bentuk,

berat dan volumenya. Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat adanya

dominansi pertumbuhan dibagian apeks atau ujung organ, yang disebut

sebagian dominansi apikal. Dominansi apikal diartikan sebagai persaingan

antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan.

Dominansi apikal atau dominanis pucuk biasanya menandai pertumbuhan

vegetatif tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominansi

apikal setidaknya berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral.

Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat

sampai jarak tertentu dari pucuk. Thimann dan Skoog menunjukkan bahwa

dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke

bawah (polar) dan ditimbun pada tunas lateral, hal ini akan menghambat

pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi.

Konsentrasi auksin yang tinggi ini akan menghambat pertumbuhan tunas

lateral yang dekat dengan pucuk. Auksin diproduksi secara endogen pada

bagian pucuk tanaman yang akan didistribusikan secara polar yag mampu

menghambat pertumbuhan tunas lateral (Dahlia, 2001).

Mekanisme kerja hormon auksin dalam mempengaruhi pemanjangan sel –

sel tanaman khususnya akar yaitu auksin menginisiasi pemanjangan sel

dengan cara mempengaruhi pengendoran/ pelenturan dinding sel. Auksin

16

Page 17: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

memacu protein tertentu yang ada di membran plasma sel tumbuhan untuk

memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ ini akan mengaktifkan enzim

tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hydrogen rantai

moeku selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang

akibat air yang masuk secara osmosis. Setelah pemanjangan ini, sel terus

tumbuh dengan mensintesis kembali material dinding sel dan sitoplasma

( Anonim 2010 ).

12. Simpulan

Dari data hasi pengamatan dapat disimpulkan bahwa hormon auksin

sangat mempengaruhi pertumbuhan tunas lateral pada suatu

tanaman. Semakin tinggi kadar konsentrasi auksin yang diberikan

pada tanaman maka akan menghambat pertumbuhan tunas lateral,

sebaliknya jika sedikit kadar auksin yang diberikan akan

mempercepat pertumbuhan tunas lateralDaftar Pustaka

13. [Anonim]. 2010. Apical Dominance [terhubung berkala].

http://en.wikipedia.org/wiki/Apical_ Dominance [ 05 Mei 2011 ].

14. [Anonim]. 2010. Role of Auxin in Apical Dominance [terhubung

berkala]. http://www.cilr.uq.edu.au/…/File/Apical%20 Dominan ce

%20Workshop_brett.pdf [ 05 Mei 2011].

15. [Anonim]. 2010. Apical Dominance in Plants [terhubung berkala].

http://www.answers.com/topic/apical- dominan ce [ 05 Mei 2011 ].

16. [Anonim] 2010. Apical Dominance in Orchids [terhubung

berkala]. http://abstracts.aspb.org/pb2003/public/P41/0123.html [ 05

Mei 2011 ].

17.Chambell. 2000.Biologi. Erlangga: Jakarta

18.Dahlia.2001. Fisiologi Tumbuhan Dasar. Malang: UM Press.

19. Wattimena G A. 1998. Zat Pengatur Tubuh Tanaman. Bogor:

Pusat Antar Universitas Bogor.

20.di 00:18 Diposkan oleh Irmanuari Setianti

17

Page 18: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

21. Tunas apikal adalah tunas yang tumbuh di pucuk(puncak)

batang. Dominasi apikal dan pembentukan cabang lateral

dipengaruhi oleh keseimbangan konsentrasi hormon. Dominasi apikal

diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas

lateral dalam hal pertumbuhan. Selama masih ada tunas

pucuk/apikal, pertubuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak

tertentu dari pucuk. Dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang

didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan ditimbun pada tunas

lateral. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena

konsentrasinya masih terlalu tinggi. Pucuk apikal merupakan tempat

memproduksi auksin ( Dahlia 2001).

Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung

batang, akar dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk mengatur

pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung. Menurut

Hopkins (1995), auksin merupakan hormon pertama yang ditemukan dan

disintesis dalam batang, akar apeks dan ditransportasikan di aksis

tanaman. hormon auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk

tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan vegetatif

tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal

dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga

produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan

terhenti. Hal ini akan mndorong pertumbuhan tunas lateral(ketiak daun).

Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA

yang berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya

(Salisbury & Ross 1995).

HASIL PENGAMATAN

Tabel 1 Data Pengamatan Panjang Tunas Lateral dan Diameter Batang

Perlakuan Panjang Lateral

Rata-rata(mm)

Diameter Batang

Rata-rata(mm)Tanaman Control 19,5 2,5Tanaman dipotong

& diolesi Lanolin

11 3

Tanaman dipotong 11 3

18

Page 19: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

& diolesi IAA

PEMBAHASAN

Auksin merupakan hormon pertumbuhan pada tumbuhan yang

mempunyai peranan luas terhadap pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan. Sifat penting auksin adalah berdasarkan konsentrasinya, dapat

merangsang dan menghambat pertumbuhan. Auksin berperan penting

dalam perubahan dan pemanjangan sel. hormon auksin diproduksi secara

endogen pada bagian pucuk apikal tanaman. Fungsi dari hormon auksin ini

dalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu

pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat

perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat

pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja hormon auksin

ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.tumbuhan yang

pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan

lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan

yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat

karena kerja auksin tidak dihambat, sehingga hal ini akan menyebabkan

ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau

yang disebut dengan fototropisme (Wattimena 1998).

Pada saat praktikum dilakukan pemotongan pada pucuk karena

auksin diproduksi di daerah tersebut sehingga dapat menghentikan

pertumbuhan auksin dan digantikan IAA(Indol Acetic Acid) da Lanolin.

Penyungkupan pada daun juga dilakukan agar auksin tidak rusak bila

terkena cahaya langsung karena auksin sangat peka terhadap cahaya.

Pada praktikum kali ini juga dilakukan pemotongan pada pucuk pada

kecambah kacang hijau agar pertumbuhan auksin terhenti. Namun pada

kecambah yang lainnya diolesi Lanolin dan IAA sebagai pengganti Auksin.

Untuk membandingkan diberikan kontrol dimana pucuk yang dipotong ditak

diolesi apapun. Setelah dua inggu dilihat hasilnya dan dihitung panjang

lateral dan diameter batangnya. Hal hasil didapat data seperti tabel diatas.

19

Page 20: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Panjang rata-rata tunas lateral untuk perlakuan Lanolin yaitu, 11 mm, sama

dengan hasil yang diperoleh pada perlakuan IAA yaitu 11 mm. Sedangkan

angka 19.5 mm diperoleh pada pengukuran panjang rata-rata tunas lateral

pada tanaman kontrol. Berdasarkan data diatas, pertumbuhan tunas lateral

tanaman kontrol lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini bisa

terjadi dikarenakan IAA dan Lanolin merupakan salah satu jenis hormon

auksin pasta yang kemampuanya untuk memaksimalkan pemanjangan

tidak sebaik hormon asli yang dihasilkan tanaman yaitu auksin. Lanolin dan

IAA juga dapat menghambat pertumbuhan mata tunas samping/lateral.

Untuk perbandingan diameter batang masing - masing perlakuan, tidak

didapat sesuai asumsi dimana diameter batang tanaman kontrol

seharusnya lebih besar dari tanaman yang diberi perlakuan Lanolin dan

IAA. Namun pada pengamatan dilapangan diperoleh kenyataan yang

berbeda. Terjadi sedikit penyimpangan yaitu, data diameter batang rata-

rata tanaman kontrol lebih kecil dari perlakuan IAA dan Lanolin yang

masing - masing 3 mm. Sedangkan, tanaman kontrol lebih kecil 0,5 mm

yaitu, 2,5 mm. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor

seperti, keterbatas praktikan saat pengukuran, kurangnya perawatan pada

taaman, tanaman kekurangan air maupun unsur hara (Wattimena 1998).

SIMPULAN

hasil dan pembhasan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa

praktikum pengaruh auksin terhadap pertumbuhan tunas lateral cukup

berhasil karena dapat dibuktikan bahwa pertumbuhan tunas lateral dapat

terhabat oleh hormon auksin yang diproduksi pada ujung atau tunas apikal.

Dengan pemotongan pucuk tanaman juga dapat menghentikan

pertumbuhan dominasi apikal sehingga dapat memacu pertumbuhan tunas

lateral.

DAFTAR PUSTAKA

Dahlia.2001. Fisiologi Tumbuhan Dasar. Malang: UM Press.

20

Page 21: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Hopkins W G. 1995. Introduction to Plant Physiology. New York: John Willey

and Sons, Inc.

Salisbury F D, Ross C W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I edisi IV alih bahasa

Luqman RR dan Sumaryono. Bandung: ITB Press.

Wattimena G A. 1998. Zat Pengatur Tubuh Tanaman. Bogor: Pusat Antar

Universitas Bogor.

JAWABAN PERTANYAAN

1. Pengaruh pemberian auksin terhadap bentuk tanaman adalah tunas

lateral menjadi lebih pendek, diameternya menjadi lebih kecil, tanaman

tumbuh menjadi bengkok dan sel batang jadi lebih panjang.

2. Fungsi hormon auksin yang dibentuk oleh tanaman itu sendiri adalah

untuk mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar dan batang,

mempercepat pematangan buah, dan mengurangi jumlah biji dalam buah.

Auksin yang diberikan pada tunas lateral akan menghambat pertumbuhan

dari tunas lateral tersebut dan mengakibatkan adanya dominansi apikal.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh pemberian auksin terhadap

pertumbuhan tunas lateral berbeda dari pengaruh auksin yang dibentuk

oleh tumbuhan itu sendiri.

3. Auksin yang digunakan pada pemeliharaan tanaman tahunan berguna

untuk mengurangi cabang pada pohon tersebut, sehingga eksposure

tumbuhan terhadap cahaya dapat meningkat.

4. Pemangkasan pucuk dilakukan untuk menghindari dominansi apikal yang

nantinya akan membuat tumbuhan menjadi lebih lebat, sehingga pada

tanaman hortikultura akan lebih mudah untuk dipanen (pertumbuhan ke

atas diminimalisir), mudah dirawat dan merupakan salah satu dari tehnik

membuat tanaman bonsai serta bernilai jual lebih tinggi.

Meristem adalah jaringan yang sel-selnya tetap bersifat embrional

artinya mampu terus menerus membelah diri tak terbatas untuk

menambah jumlah sel tubuh (Setjo, 2004). Sel penyusun meristem

21

Page 22: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

biasanya isodioometrik dan berdinding tipis serta realtif lebih kaya

protoplas dibandingkan dengan sel-sel jaringan dewasa walaupun tidak

menemukan kriteria umum secara morfologis untuk membedakan sel

meristem dan sel jaringan dewasa yang belum mengalami spesialisasi.

Kemungkinan sl-sel meristematik yang besar atau suatu sel inisiasi, atau

sel yang dekat dengan sel inisial makin besar makin banyak vakuolanya.

Pada permulaan perkembangan lembaga, semua sel membelah terus

tetapipada pertemuan dan perkembangan selanjutnya pembelahan sel dan

pertambahan jumlah sel menjadi terbts pada daerah yang sangat sedikit

mengalami diferensiasi yaitu suatu jaringan yang tetap bersifat embrionik

di dalam jaringan dan sel-selnya tetap mempunyai kemampuan membelah.

Jaringan embrionik di dalam jaringan dewasa ini yang kita sebut jaringan

meristem (Setjo, 2004).

Berdasarkan posisi meristem pada tumbuhan meristem dibagi sebagai

berikut (Setjo, 2004):

1. Meristem apikal, yang terdapat pada pucuk sumbu batang dan akar

pokok serta cabangnya.

2. Meristem interkalar, yang terdapat diantara jaringan dewasa seperti

jaringan pada pangkal ruas rumput-rumputan.

3. Meristem lateral, yang letaknya pararel dengan lingkaran organ tempat

meristem tersebut ditemukan.

Meristem apikal berasal dari organ lain tidak berasal dari embrio

tetapi berasal dari jaringan sekunder yang sudah dewasa seperti meristem

sekunder meskipun struktur dan fungsinya adalah meristem primer.

Meristem apikal dibagi menjadi dua daerah penting yaitu: promeristem,

prokambium dan meristem dasar yang dapat dibedakan. Promeristem akan

menghasilkan sistem epidermal, meristem apikal daerah prokambium

menghasilkan jaringan pengangkut primer dan meristem dasar akan

22

Page 23: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

membentuk jaringan dasar pada tumbuhan seperti parenkima dan

sklerenkima dan korteks dan empulur serta kolenkima korteks.

B. Pertumbuhan Tanaman dan Dominansi Apikal

Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses yang kompleks yang

merupakan proses yang vital menyebabkan suatu perubahan yang tetap

pada setiap tanmana atau bagiannya dipandang dari sudut ukuran, bentuk,

berat dan volumenya. Pertumbuhan tanamna setidaknya menyangkut

beberapa fase atau proses diantaranya (Anonim, 2008):

1. Fase pembentukan sel.

2. Fase perpanjangan dan pembesaran sel.

3. Fase diferensiasi sel.

Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat adanya dominansi

pertumbuhan dibagian apeks atau ujung organ, yang disebut sebagian

dominansi apikal. Dominansi apikal diartikan sebagai persaingan antara

tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan (Dahlia, 2001).

Sedangkan menurut Chambell dominansi apikal merupakan konsentrasi

pertumbuhan pada ujung tunas tumbuhan, dimana kuncup terminal secara

parsial menghambat pertumbuhan kuncup aksilar.

Dominansi apikal atau dominanis pucuk biasanya menandai

pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan

daun. Dominansi apikal setidaknya berpengaruh dalam menghambat

pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas

lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk (Dahlai, 2001).

Dominasi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk

tumbuhan yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral.

C. Hormon Auksin Pendukung Dominansi Apikal

23

Page 24: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Thimann dan Skoog menunjukkan bahwa dominanis apikal

disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan

ditimbun pada tunas lateral, hal ini akna menghambat pertumbuhan tunas

lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi. Konsentrasi auksin yang

tinggi ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral yang dekat dengan

pucuk (Dahlia, 2001). Auksin diproduksi secara endogen pada bagian pucuk

tanmana yang akna didistribusikan secara polar yag mampu menghambat

pertumbuhan tunas lateral.

Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung kara, batang,

pembentukan bunga yang berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di

daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin adalah hormon

pertumbuhan pada semua jenis tanaman nama lain dari hormon ini adalah

IAA atau Asam Indol Asetat. Hormon auksin ini terletak pada ujung batang

dan ujung akar, fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu dalam

proses mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun

pertumbuhan batang, mempercepat pematangan buah, mengurangi jumlah

biji dalam buah. Beberapa fungsi auksin lainnya (Anonim, 2008)

- Perkecambahan biji

Auksin akan mematahkan dormasi biji (biji tidak mau berkecambah)

dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji atau

benih dengan auksin juga akna membentu menaikkan kualitas hasil panen.

- Pembentukan akar

Auksin akna memacu proses terbentuknya akar serta pertumbuhan

akar dengan lebih baik.

- Pembungaan dan Pembuahan

Auksin akan merangsang dan mempertinggi prosentase timbulnya

bunga dan buah.

- Mendorong partenokarpi

24

Page 25: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanmana berbuah tanpa

fertilisasi atau penyerbukan.

- Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.

- Mematahkan dominanis pucuk atau apikal yaitu suatu kondisi dimana

pucuk tanaman atau akar tidak mau berkembang.

Kerja hormon uaksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon

giberelin tumbuhan yang ada pada salah satu sisinya disinari cahaya

matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak

dihambat sehingga hal ini akna menyebabkan ujung tanamna tersebut

cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan

fototropisme.

Untuk membedaka tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau

sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisisologi pada tanaman

sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya, sedangkan untuk

tanaman yang diletakkan ditempat yang terang dan gelap. Untuk tanaman

yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat

selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya

pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak

dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan

ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat

dibandingka dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi

tekstur batangnya sangat kuat dan juga oroma hijau segar kehijauan, hal

ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.

Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan jaringan tanaman didga

melalui (Anonim, 2008):

- Mengiduksi sekresi ion H+ keluar sel melalui dinding sel. Pengasaman

dinding sel menyebabkan K+ diambil dan pengambila ini mengurangi

potensial air dalam sel. Akibatnya air masuk ke dalam sel dan sel

membesar.

25

Page 26: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

- Mempengaruhi metabolisme RNA yang berarti metabolisme protein

mungkin melalui trasnkripsi molekul RNA. Auksin sintetik yang sering

digunakan dalam kultur jaringan tanmana tercantum di dalam tabel di

bawah.

- Memacu terjadinya dominansi apikal.

- Dalam jumlah sedikit memacu pertumbuhan akar.

D. Hasil Percobaan Dominasi Apikal pada Tanaman kacang hijau

Pada pertumbuhan tanaman terdapat persaingan antara tunas pucuk

dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhannya (Dahlia,2001). Selama

masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai

jarak tertentu dari pucuk. Pada batang sebgaian besar, kuncup apikal

memberi pengaruh yang menghambat kuncup terhadap tunas lateral

dengan mencegah atau menghambat perkembangannya. Produksi kuncup

yang tidak berkembang mengandung pertahanan pasif karena bila kuncup

rusak kuncup samping akan tumbuh dan menjadi tajuk (Hilman,1984),

Tamas (1987) dan Martin (1987). Dominansi apikal disebabkan oleh auksin

yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan ditimbun pada tunas

lateral, hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena

konsentrasinya masih terlalu tinggi. konsentrasi auksin yang tinggi ini akan

menghambat pertumbuhan tunas lateral yang dekat dengan pucuk. Pucuk

apikal merupakan tempat produksi auksin, jika pucuk apikal (tunas pucuk)

dipotong maka produksi auksin terhenti. Sehingga pada pengamatan ini

dilakukan pemotongan pada tunas pucuk dengan harapan akan tumbuh

tunas lateral yang mana peran auksin yang disentesis pada tunas pucuk

akan terhenti dan pada pengamatan ini digantikan oleh beberapa jenis

konsentrasi hormon auksin (IAA) yang berfusi dengan lanolin untuk

mengetahui pertumbuhan tunas lateralnya.

Auksin sintetik seperti laoalin diperlukan karena jaringan dipisahkan

dari sumber auksin alami. Perangsang pertumbuhan sintetik dalam

campuran yang tepat merangsang kalus (pembentukan massa sel yang

26

Page 27: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

tidak terdiferensiasi), diferensiasi organ dan morfogenesis seluruh tanaman

dari satu sel parankima. Lanolin yang memiliki kadar auksin /IAA 0,01%

atau C10H9O2N merupakan suatu grup dan senyawa senyawa lain misalnya

asam naftalin asetat (C6H10O2) dan asam 2,4 diklorofenaksi, asetat

(C8H6O3Cl2) atau disingkat 2,4-D. Banyak lagi auksin lain dan sangat mudah

untuk mwngetahui apakah senyawa itu auksin atau tidak. Efek karakteristik

auksin adalah kemampuan untuk mendorong pembengkokan suatu benih

dan efek ini berhubungan dengan adanya suatu grup atau di dalam molekul

auksin tersebut (Suasono,1986).

Auksin merupakan istilah genetik untuk subtansi pertumbuhan yang

khususnya merangsang perpanjangan sel, tetapi auksin juga menyebabkan

suatu kisaran respon pertumbuhan yang agak berbeda-beda. Respon

auksin berhubungan dengan konsentrasinya. Konsentrasi yang tinggi

bersifat menghambat (Gardner,1991). Auksin mengatur proses di dalam

tubuh tanaman dalam morfogenesis. Misalnya kuncup lateral dan

pertumbuhan akar dihambat oleh auksin namun permukaan pertumbuhan

kar baru digalakkan pada jaringan kalus. Konsentrasi auksin yang

berlebihan menyebabkan ketidaknormalan seperi epinasti (kelainan bentuk

daun yang disebabkan oleh pertumbuhan yang tidak sama urat daun

bagian ujung dan pangkalnya.

Auksin mempengaruhi pengembangan dinding sel dimana

mengakibatkan berkurangnya tekanan dinding sel terhadap protoplas.

Maka karena tekanan dinding sel berkurang, protoplas mendapat

kesempatan untuk meresap air dari sel-sel yang ada di bawahnya, karena

sel-sel yang ada di dekat titik tumbuh mempunyai nilai osmotis yang tinggi.

Dengan demikian diperoleh sel yang panjang dengan vakuola yang besar d

daerah belakang titik tumbuh.

Hal ini diakrenakan dengan memotong bagian pemnajangan pada

ujung batang, pada tumbuhan yang dipotong bagian ujungnya

(kuncup/tunas apikal) akan terjadi penghentian produksi auksin oleh pucuk

apikal maka auksin yang tertimbun di tunas lateral akan mengalami

27

Page 28: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

perubahan balik sehingga kadar auksin pada tunas lateral tersebut

berkurang (Dahlia,2001). Sedangkan terjadinya penambahan konsentrasi

IAA yang lebih tinggi dari kuncup yang sedang tumbuh sehingga kuncup

terpacu pertumbuhannya diikuti oleh peningkatan jumlah dan konsentrasi

IAA dikuncup tersebut. Beberapa hari /saat setelah pemotongan,

konsentrasi IAA ditunas tersebut hampir 10 kali lebih banyak dibandingkan

pada kuncup yang lebih lambat pada tumbuhan pembanding

(Hillman,dkk.1997).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada konsentrasi 0 ppm

(kontrol) seharusnya menunjukkan pertumbuhan yang paling cepat

dikarenakan pada potongan batang yang memanjang akibat pemberian

auksin adalah sel epidermis dan untuk lapisan subepidermis (hipodermis,

korteks dan empulur) mengandung sel yang ada di bawah tekanan

sehingga mudah memanjang. Pemanjangannya terbatas karena sel

tersebut terikat melalui polisakarida dinding sel yang bersambungan pada

sel epidermis yang tidak dapat merenggang dengan cepat. Hasil

keseluruhannya ialah lapisan sub epidermis memanjang sampai cukup

menjadikannya dinding sel epidermis yang tumbuh lebih lambat agak

tegang. Tegangan dalam dan renggangan luar akan mendorong epidermis

tumbuh lebih cepat. Namun dindingnya tidak merenggang dengan cepat,

kecuali auksin (Growton), diberi lebih banyak agar dinding lebih kendur

(Cosgrove 1986 dan Kutshera, 1987).

Potongan batang yang diberi auksin memberi respon dengan cara

mengembangkan dinding epidermis yang sudah lebih kendur. kemudian sel

epidermis yang menempel juga memanjang sehingga batang memanjang

lebih cepat. Tetapi pada pengamatan yang lakukan tidak demikian

konsentrasi 20 ppm menunjukkan pertumbuhan paling cepat dikarenakan

data yang diambil seharusnya adalah jumlah tunas yang muncul dan pada

bagian mana tunas yang pertama kali muncul apakah dekat dengan

pemotongan atau jauh sehingga tidak dapat terkam pada data ini.

Daftar Rujukan

28

Page 29: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

Chambell. 2000.Biologi. Erlangga: Jakarta.

Dahlia. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. UM Press: Malang.

Hilman. 1997. Pertumbuhan Tanaman Tinggi. Cakrawala: Yogyakarta.

Setjo,Sustetyoadi.2004. Anatomi Tumbuhan. UM Press: Malang.

II. BAHAN DAN ALAT

A.Bahan

Bahan-bahan yang diperlukan yaitu:

1. Kecambah kacang hijau ( Phaseolus radiatus )

2. pasta lanolin

3. pasta IAA 400 ppm

B.ALAT

1. Silet

2. Pot tempat perkecambahan

III. METODE

• Sediakan 6 kecambah kacang hijau berumur 4 hari dalam pot.

• Perkecambahan dilakukan diruang gelap.

• Dua kecambah dipotong pucuknya tepat dibawah pasangan daun

pertama dengan silet dan ujung batangnya diberi pasta lanolin.

• Dua kecambah lainnya dipotong juga seperti perlakuan

sebelumnya dan ujungnya diberi pasta lanolin dan IAA

• Dua kecambah sisanya dibiarkan sebagai control

• Setiap kecambah diberi label sesuai dengan perlakuan yang

dibuat

• Amati selama 3-5 hari

29

Page 30: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

• Amati kondisi morfologinya dengan tiga kondisi yang berbeda

• Analisis hasil yang diperoleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

B. PEMBAHASAN

Daftar Pustaka

30

Page 31: 90761394 Laporan Paraktikum Tunas Lateral Dan Apikal

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN TULANG

31