Pondasi Lateral

download Pondasi Lateral

of 18

description

Kapasitas daya dukung tiang tunggal

Transcript of Pondasi Lateral

  • DYNAMIC FORMULA

  • Menurust Terzaghi, klasifikasi tiang dalam mendukung beban END/POINT BEARING PILE (tiang ujung)FRICTION BEARING PILE (tiang gesek)ADHESIVE BEARING PILE (tiang lekat)ANALISIS TIANG TUNGGALMethode menghitung kapasitas tiangRumus Pancang (dynamic formula)Rumus berdasarkan sifat tanah (static pile capacity)Pendekatan hasil uji penetrasiUji beban langsung (load test)

  • Rumus ini merupakan perkiraan. Rumus pancang diturunkan dari material tiang dengan prinsip kekekalan momentum.Tenaga yang diberikan = tenaga digunakan + tenaga hilang

  • A= luas penampang tiang pancangE= modulus elastisitaseh= efisiensi hammerEh= tenaga palu yang dipakai per satuan waktug= percepatan gravitasih= tinggi jatuh I= jumlah impulsK1= kompresi blok topi elastik dan topi tiang pancangK2= kompresi tiang pancang elastikK3= kompresi tanha elastikL= panjang tiang pancangm= masa Mr= momentum balok besi panjang n= koefisien restitusi nI= jumlah impuls yang meyebabkan restitusiPu= kapasitas tiang ultimitS= banyaknya penetrasi titik per satuan pukulanVce= kec. tiang pancang dan balok besi panjang akhir kompresiVi= kec. balok besi panjang saat tumbukan Vp= kec. tiang pancang pada akhir retitusiVr= kec. balok besi panjang pada akhir retitusiWp= berat tiang pancang dan asesorisWr= berat balok besi panjang

  • Berdasar rumus diatas, pada saat pemancangan proses calendering harus diperhatikan untuk optimalisasi kapasitas ultimit tiang pancang.Pemancangan tiang pancang harus dihentikan ketika hasil calendering menunjukkan hasil :Tiang kayu : 10 X pukulan , penetrasi tiang 5 6 cmTiang beton : 10 X pukulan , penetrasi tiang 3 4 cmTiang baja: 10 X pukulan , penetrasi tiang 1,2 2 cm

  • Nilai S diperoleh dari hasil calenderingNilai K :K1: dapat dilihat dalam tabel K2: dihitung dari (Pu.L/A.E)K3: 0 (untuk tanah keras; batuan, kerikil) 2,5 5 mm untuk material yang lain Nilai efisiensi hammer (eh) berdasar alat pemancang

    Jenis pemancangEfisiensi hammer (eh)Drop Hammer0,75 1,00Single Acting Hammer0,75 0,85Double Acting Hammer0,85Diesel Hammer0,85 1,00

  • Rumus Danish [Olsen dan Flaate (1976)] (Gunakan F=3 sampai 6)Kode Bangunan Nasional Kanada (gunakan F=3)Perhatikan bahwa satuan satuan dari C2 dan C3 sama seperti s

  • Rumus Gates (gunakan F = 6) [Gates,1957]Rumus Eytelwein (gunakan F = 6) [Chelis,1941)

  • Janbu [lihat Olsen dan Flaate (1976), Mansur dan Hunter (1970), gunakan F=3 sampai 6Gunakan satuan-satuan yang sesuai untuk menghitung Pu. Ada suatu ketaksepakatan didalam penggunaan eh karena eh tersebut muncul di dalam Cd; akan tetapi,kecocokan statistik yang lebih baik cenderung akan didapatkan dengan menggunakan eh seperti yang diperlihatkan.

  • Rumus-rumus ENR yang dirubah (gunakan F=6)Menurut AASHTO (bagian 2.3.6 dan F=6, terutama untuk tiang pancang kayu)Untuk palu uap kerja rangkap ambil Ar = luas penampang blok besi panjang dan p = tekanan uap (atau udara); untuk yang rangkap tunggal dan gravitasi Arp = 0. Gunakan satuan yang sesuai ambil eh 1,0. Rumus di atas dan rumus lain dapat digunakanuntuk baja dan tiang pancang beton.

  • Rumus Navy-McKay (gunakan F=6)Kode Bangunan Uniform Pantai Pasifik (PCUBC) (dari Kode Bangunan Uniform, Bab 28) (gunakan F=4) pada umumnya mulailah dengan C2 = 0,0 dan hitunglah nilai Pu; reduksilah nilai sebesar 25%; hitunglah C2 dan nilai Pu yang baru. Gunakan nilai Pu ini untuk menghitung C2 yang baru, dan begitu seterusnya sampai nilai Pu yang digunakan Pu yang dihitung.

  • k1 (mm)Tegangan pendorong P/A pada kepala tiang pancang atau topi, MPa (ksi)Bahan tiang pancang 3,5 (0,5)7,0 (1,0)10,5 (1,5)14 (2,0)Tiang pancang baja atau pipa, langsung di atas kepala0000Tiang pancang kayu1,0 (0,005)2,0 (0,1)3,0 (0,15)5,0 (0,2)Tiang pancang beton pra-cor dengan paking 75-100 mm di dalam topi3,06,0 (0,25)9,0 (0,37)12,5 (0,5)Topi bertutup baja yang mengandung paking kayu untuk baja H atau tiang pancang pipa 1,02,03,04,0 (0,16)Lingkaran serat 5 mm di antara dua plat baja 10 mm0,5 (0,002)1,01,5 (0,06)2,0

  • BAHANnKayu garuk 0Tiang-pancang kayu (ujung yang tak mengerut) 0,25Bantalan kayu pampat di atas tiang pancang baja 0,32Bantalan kayu pampat pada tiang pancang baja0,4Landasan baja di atas baja baik di atas baja maupun tiang pancang beton 0,5Palu besi cor di atas tiang-pancang beton tanpa topi 0,4

  • Tiang dari beton berbentuk persegi panjang mempunyai lebar sisi 0,4 m dan panjang 20 m. Tiang dipancang dalam tanah pasir dengan dasar tiang terletak pada lapisan kerikil padat. Penetrasi akhir s = 3 mm/pukulan, dengan menggunakan pemukul aksi-tunggal berat 30 kN dengan tinggi jatuh 1,5 m. Tiang diberi penutup serta dibungkus setinggi 75 mm pada kepala tiang. Berat tiang Wp = 75 kN, modulus elastis tiang E = 14000 MN/m2. Berapa kapasitas ultimit tiang, bila dihitung dengan cara Hilley dan Janbu ?

  • Mula-mula dimisalkan lebih dahulu kapasitas ultimit Qu = 1230 kNTegangan pancang =

    Dengan nilai tersebut , dari Tabel 2.9a, diperoleh k1 =6,5 mm=0,0065 m Dengan mengambil nilai n = 0,5 dan k3 = 2,5 mm=0,0025 mk2 = 1230 x 20/(0,4 x 0,4 x 14000000) = 0,01 m

  • dari Tabel, untuk pemukul aksi tunggal eh = 0,75 kapasitas ultimit tiang :

    karena hasil hitungan hampir mendekati dengan nilai Qu yang dimisalkan semula (1230 kN), maka hasil hitungan dapat dipakai.Jadi kapasitas ultimit tiang = 1253 kN

  • Karena dipakai pemukul aksi tunggal, eh = 0,75; s =3 mm= 0,003 m,Berat pemukul, Wr = 30 kN, E = 14000 MN/m2.dari hasil-hasil hitungan (a) dan (b), terlihat bahwa rumus Janbu memberikan kapasitas ultimit yang lebih tinggi daripada Rumus Hilley

  • Pada pengujian tiang dipakai pemukul aksi tunggal yang beratnya (Wr) 7000 kg dengan tinggi jatuh h = 75 cm. Jika penetrasi akhir rata-rata untuk penetrasi tiang 15 cm, adalah s = 1,9 cm/pukulan, berapa kapasitas ijin tiang tersebut bila digunakan Engineering News Formula ?

    Penyelesaian :Kapasitas ijin tiang menurut ENR