888
Transcript of 888
SPIROMETRI
Deddy Herman
Bagian Pulmonologi & Kedokteran Respirasi
FK UNAND
RESPIRASI
• Ventilasi
• Difusi
• Perfusi
VENTILASI
Peristiwa masuk dan keluar udara ke dalam paru :
Inspirasi Ekspirasi
Inspirasi : masuknya udara ke dalam paru
Ekspirasi : keluarnya udara dari dalam paru
VENTILASI
Inspirasi terjadi secara aktif karena konstraksi otot-otot pernapasan Ekspirasi terjadi secara pasif
karena elastik recoil paru (daya elastisitas paru)
DIFUSI
Perpindahan O2 dari alveoli kedalam darah dan keluarnya CO2 dari dalam darah ke alveoli
PERFUSI Distribusi darah ke dalam paru
• Zona Konduksi / Ruang Rugi Anatomis : dimulai dari trakea sampai bronkiolus terminalis, adalah bagian saluran napas yang berfungsi sebagai tempat aliran udara dari luar ke dalam paru
• Zona Respirasi : mulai bronkiolus respiratorius sampai alveolus adalah bagian saluran napasyang berfungsi utk pertukaran gas
I
Generation
0
I
7
8
Largesubsegmert ;
bronchi(about 5
generations)
Terminal bronchioleSmooth muscleElastic fibers
Cartilage ,-;AIVCO rs
4 4_
9 Small bronchi(about 15
generations)
1 15 16
Alveolar.,-sacs andA a veoll
Terminalbronchioles
Respiratory bronchioles (3 orders)
Source: McPhlt SJ, Oanong WF: Pathophysro/ogy of Dis.as.: An Int.,
to CIm c / M#drern*, `th Edition: http://www.
accossmodicino.com
Copyright i3- The Mc �rav-Nil) tompanio:, Inc. All fight;
rozor:od.
Alveola iducts ar :
alveolar sacs
GANGGUAN VENTILASI Restriksi : gangguan pengembangan paru Obstruksi : perlambatan aliran udara ekspirasi
GANGGUAN VENTILASI
Obstruksi Parameter : volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) Obstruksi : VEP1 < 80% nilai prediksi
VEP1 / KVP < 75%
GANGGUAN VENTILASI
Restriksi : Parameter :
- kapasitas vital (KV) - kapasitas vital paksa (KVP)
Restriksi KV < 80% nilai prediksi
SPIROMETRI
Alat untuk mengukur ventilasi dalam bentuk volume statik dan volume
dinamik paru
SPIROMETRI
Simpel
Prinsip dasar spirometri mengukur volume dan flow rate 2 tipe : - volumetric spirometer
- flow type spirometer
VOLUME STATIK
o Volume tidal (VT) o Volume Cadangan Inspirasi
(VCI) o Volume Cadangan Ekspirasi
(VCE) o Volume Residu (VR)
VOLUME STATIK
o Kapasiti Vital (KV) o Kapasiti Vital Paksa (KVP) o Kapasiti Residu Fungsional
(KRF) o Kapasiti Paru Total (KPT)
VOLUME DINAMIK
Volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) Maximal voluntary ventilation (MVV)
Gambar 1 : Volume dan kapasiti paru
Lung Votume&Capaci y
Tidal Volume ;TV'
InsoiratorV Reserve Votum,e IRV 1
Exq«aton' P.eserve Votu;ri� EBV
Total ��ung Cat}actirr (ILC',
Res)tiuat Lung otume iRLV i
FOrcecl Viia'i Capacrri �FVC;
i t nspiratorv Capacirv O C;
Definition
Volume inspired or expiredper breath
Ma-cimurn inspiranon at end of tidal insp!ratlon
Maximurn expiration at end of tidal expiration
Volume in lungs aftermaximum inspiration
Volume in lungs aftermaximum expiration
Maximum volume expiredafter maximum inspiration
Average Values f n'i ,
Males Females
600 SOC
3000
1200 OOC
6000 42X
1200
4800 32 DC
Functconai Residual Capacrr, i FRC;
Maximum volume inspiredfollowing tidal expiration
Volume in lungs aftertidal expiration
3600 2
2400 1
Ln:
80c
TUJUAN PEMERIKSAAN SPIROMETRI
Menilai status faal paru (normal, restriksi, obstruksi, campuran)
Menilai manfaat pengobatan Memantau perjalanan penyakit Menentukan prognosis Menentukan toleransi tindakan bedah
PEMERIKSAAN FAAL PARU Alat Teknisi Subjek
PERSIAPAN ALAT
Kalibrasi minimal 1 kali seminggu
PERSIAPAN TEKNISI
Terlatih
Mengerti tujuan
Dapat menilai hasil
PERSIAPAN SUBJEK
o Mengerti tujuan pemeriksaan o Bebas rokok minimal 2 jam o Tidak boleh makan terlalu
kenyang o Berpakaian tidak ketat
INDIKASI PEMERIKSAAN Setiap keluhan sesak Penderita asma stabil Penderita PPOK stabil Evaluasi penderita asma tiap tahun dan penderita PPOK
tiap 6 bulan
INDIKASI PEMERIKSAAN
Penderita yang akan dianestesi umum
Pemeriksaan berkala pekerja yang terpajan zat Pemeriksaan berkala pada perokok
CARA PEMERIKSAAN Subjek berdiri / duduk
Melakukan manuver setelah keadaan steady state
Pemeriksaan dilakukan sampai didapat minimal 3 hasil yang dapat diterima dan dua diantaranya reproduksibel
HASIL YANG DAPAT DITERIMA Permulaan uji harus baik
Pemeriksaan selesai
Waktu ekspirasi minimal 3 detik
Grafik flow - volume mempunyai
puncak
PEMERIKSAAN YANG TIDAK BAIK
Permulaan ekspirasi ragu-ragu/ lambat Batuk selama ekspirasi Manuver valsava Ekspirasi tidak selesai
PEMERIKSAAN YANG TIDAK BAIK
Terdapat kebocoran
Mouth piece tersumbat
Meniup lebih dari 1 kali
REPRODUKSIBILITAS Ditentukan setelah didapat 3
manuver yang dapat diterima reproduksibilitas bila nilai terbesar perbedaannya kurang dari 5% atau kurang dari 100 ml untuk
nilai KVP dan VEP1
HASIL
Normal KVP dan KV > 80% nilai prediksi
VEP1 > 80% nilai prediksi VEP1 / KVP > 75%
RESTIKSI KV < 80% nilai prediksi KVP < 80% nilai prediksi
Restriksi ringan 80% > KV < 60%
Restriksi sedang 60% > KV > 30%
Restriksi berat KV < 30%
OBSTRUKSI VEP1 < 80% nilai prediksi
VEP1 / KVP < 75%
Obstruksi ringan 75% > VEP1/KVP < 60%
Obstruksi sedang 60% > VEP1 / KVP > 30%
Obstruksi berat VEP1 / KVP < 30%
TUJUAN PEMERIKSAAN SPIROMETRI
Menilai status faal paru (normal, restriksi, obstruksi, campuran)
Menilai manfaat pengobatan Memantau perjalanan penyakit Menentukan prognosis Menentukan toleransi tindakan bedah
RESTRIKSII. Paru
II. Pleura
~ fibrosis~ atelektasis ~ tumor paru ~ pneumonia
~ efusi pleura ~ pneumotoraks ~ tumor pleura ~ fibrosis pleura
RESTRIKSI III. Mediastinum ~ tumor mediastinum
~ kardiomegali ~ efusi perikard
IV. Tulang ~ pectus ekskavatus~ pectus carinatum ~ fraktur iga ~ kiposis ~ skoliosis
RESTRIKSI
V. Diafragma
VI. Otot dan saraf
~ hernia diafragmatika~ lumpuh diafragma ~ asites~ hamil
~ miastenia gravis ~ duchene muscular
dystrophy
OBSTRUKSI Asma bronkial
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK)
Bronkiektasis
Tumor di saluran napas
Tumor menekan saluran napas
Benda asing
VENTILASI Posisi duduk atau berdiri Volume paru besar karena pengaruh
gravitasi diafragma tertekan ke bawah
Posisi berbaring Diafragma tidak tertekan volume paru mengecil
DIFFUSION
dveolor -COpilicry
membrcnes plosrro
n do
ummmum *
%
red :ell ted cellr.:rmrrOne into- rlor
GANGGUAN DIFUSI
I. Dinding alveol ~ fibrosis ~ pneumonia ~ atelektasis ~ edema paru
II. Ruang interstisial ~ edema paru
GANGGUAN DIFUSI
III. Dinding kapiler
IV. Plasma~ hemodilusi ~ hemokonsentrasi
V.Dinding eritrosit ~ cycle cell anemia
PERFUSI
Distribusi darah di paru
Dalam 1 menit darah mengalir
5 liter (stroke volume x denyut
jantung = 70 x 70 ml)
GANGGUAN PERFUSI
I. Emboli
II. Perlambatan aliran darah
KETIDAKSEIMBANGAN VENTILASI PERFUSI
Gangguan ventilasi ~ obstruksi ~ restriksi
Shunting = pirau Gangguan perfusi
~ emboli ~ ruang rugi fisiologis
PENGATURAN PERNAPASAN
Pusat napas di medula oblongata
Dipengaruhi oleh zat kimia
Kadar oksigen dalam darah
Kadar CO2 dalam darah
pH darah
Flow-Volume Loops in COPD
VENTILASI
Ventilasi semenit Jumlah udara yang masuk ke dalam paru dalam 1 menit = 4 liter VE = TV x f VE = 500 x 12 = 6000 ml
VA = (TV - RR) x f VA = (500 - 150) x 12 = 4200 ml
Equipment performance criteria
Equipment validation
Subject/patient manoeuvres
Measurement procedures
Acceptability
Repeatability
Reference value/interpretation
Clinical assessment
Quality assessment Feedback to technician
Perasat pemeriksaan
1. Persiapan alat- Penjepit hidung
2. Persiapan teknisi3. Persiapan subjek4. Teknik perasat
- Kriteria awal dan akhir pemeriksaan - Waktu ekspirasi minimal - Jumlah maksimal perasat - Posisi
5. Kondisi lingkungan
Persiapan alat
• Siapkan alat spirometer • Pastikan mouthpiece yang ada sudah
tersambung dengan alat spirometer • Siapkan penjepit cuping hidung / nose
clips • Lakukan kalibrasi
Persiapan subjek
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan penderita sebelum pemeriksaan (jangan
hanya menanyakan kepada pasien) 2. Tanyakan apakah merokok, minum obat atau
sedang sakit ? Bebas rokok (2 jam) dan obat-obat
(obat asma 8 jam)
TABLE IConditions where suboptimal lung function results are likely
Chest or abdominal pain of any cause
Oral or facial pain exacerbated by a mouthpiece
Stress incontinence
Dementia or confusional state
Activities that should preferably be avoided prior to lung function testing
Smoking within at least 1 h of testing
Consuming alcohol within 4 h of testing
Performing vigorous exercise within 30 rnirn of testing
Wearing clothing that substantially restricts full chest and abdominal expansion
Eating a large meal within 2 h of testing
Persiapan subjek
4. Terangkan kepada penderita tujuan pemeriksaan dan cara pemeriksaan
5. Berikan contoh cara tarik napas dan hembus napas pada waktu pemeriksaan
6. Penderita diminta mengikuti aba-aba pemeriksa pada waktu melakukan pemeriksaan spirometri
7. Masukkan data2 subjek dalam spirometer
Teknik perasat
• Perasat Kapasiti Vital (KV) • Perasat Kapasiti Vital Paksa (KVP) dan
Volume ekspirasi paksa detik 1 (VEP1) • Perasat Arus Puncak Ekspirasi (APE) • Perasat Maximal Voluntary Ventilation
(MVV )
Perasat KV
Penderita melakukan manuver secara relaks.
Subjek menghisap udara semaksimal mungkin
dan mengeluarkan udara sebanyak-banyaknya
sampai mencapai nilai volume residu. Manuver diteruskan sampai subjek mencapai nilai
inhalasi maksimal dan volume ekhalasi
dalam flow yang relatif konstan.
Teknik pemeriksaan KV
• Pastikan subjek pada posisi yang benar • Masukkan mouthpiece dan rapatkan kedua bibir • Pemeriksaan dimulai dengan napas tenang (volume tidal ;
3-5 kali sampai akhir ekspirasi stabil) • Minta subjek untuk menghirup udara semaksimal
mungkin dan menghembuskan perlahan-lahan sampai VR dan memenuhi kriteria akhir pemeriksaan
• Selama inspirasi perhatikan subjek telah melakukan inspirasi maksimal; tidak ada bocor
• Selama ekspirasi perhatikan layar ; aliran relatif konstan dan memenuhi kriteria akhir pemeriksaan
Perasat KVP dan VEP1
- Penderita menghisap udara semaksimal mungkin (inspirasi maksimal) kemudian meniup melalui mouth piece sekuat-kuatnya dan secepat-cepatnya (blast exhalation) sampai semua udara dapat dikeluarkan sebanyak-banyaknya
- Penderita harus melakukan manuver secara maksimal dan betul (inspirasi maksimal, permulaan yang baik, ekspirasi yang tidak terputus/terus menerus minimal 6 detik, serta usaha yang maksimal)
Teknik pemeriksaan KVP dan VEP1
- Pastikan subjek pada posisi yang benar - Pasang penjepit hidung - Inspirasi semaksimal mungkin dengan cepat namun tidak dipaksa - Masukkan mouthpiece dan rapatkan kedua bibir - Hembuskan udara semaksimal mungkin segera setelah bibir dirapatkan - Ulangi instruksi sampai 3 kali perasat
Flow Volume Loop
Normal
Obstruksi
VEP1 menurun KVP menurun VEP1 /KVP menurun
- < 70% prediksi VEP1 digunakan u/
menilai beratnya PPOK
Restriksi
VEP1 menurun KVP menurun VEP1/KVP
normal atau meningkat
12
Normal FVC=4.21, FEV1=3,46, FEVIIFVC%=82% (-)
0
4)N
- Ia )
10Restrictive FVC=316 , FEV1=259FEV1/FVC%=82% (-, )
VC
8 v 8
6
340
2
0 1 2 3 4 5 6Volume (liters)
Normal FVC=3.11, FEV1=2.76, FEV1/FVC%=88.6% (-)
Obstructive FVC=2.93, FEV1=1.67, FEV1/FVC%=56.9% (---)
0 1 2 3 4 5 6Volume (liters)
Nilai yang reproducible
• Ditentukan setelah didapatkan 3 manuver yang dapat diterima. • KVP reprodusibel bila antara 2 nilai terbesar terdapat perbedaan kurang dari 5% KVP terbesar atau kurang dari 100 ml dan perbedaan 2 nilai VEP1 terbesar kurang dari 5% VEP1 paling besar atau kurang dari 100
PEMERIKSAAN YANG TIDAK BAIK
Permulaan ekspirasi ragu-ragu/lambat
Batuk selama ekspirasi Manuver valsava Ekspirasi tidak selesai Terdapat kebocoran Mouthpiece tersumbat Meniup lebih dari 1 kali
Klasifikasi gangguan fungsi paru berdasarkan
nilai spirometri
RESTRIKSI OBSTRUKSI
( KVP % atau (VEP1/KVP) %KVP/pred. %) VEP1% (VEP1/VEP1pred)
Normal > 80 % > 75%Ringan 60 -79 % 60 - 74 %Sedang 30 - 59% 30 - 59 %Berat < 30 % < 30 %
Nilai prediksi Indonesia : Pneumomobile project 1992
Terima kasih