86648182-Status-Tht
-
Upload
ayu-rindwitia-indah-peanasari -
Category
Documents
-
view
216 -
download
4
description
Transcript of 86648182-Status-Tht
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
BAGIAN ILMU PENYAKIT TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROK
Nama : Rani Agitah
Nim : 04081001061
Angkatan : 2008 Reguler
Stase : THT
STATUS LOKALISASI
1. TELINGA LUAR
REGIO RETROAURIKULA
- Abses : suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu
infeksi bakteri.
- Sikatrik : penonjolan kulit akibat penumpukan jaringan fibrosa
sebagai penganti jaringan kolagen normal
- Fistula : saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ
bagian dalam
tubuh yang secara normal tidak berhubungan, atau
menghubungkan organ-organ bagian dalam dengan
permukaan tubuh bagian luar, dapat pula diartikan
sebagai abnormal connection atau passageway antara 2
organ epithelium-lined atau vessel yang secara normal
tidak berhubungan.
- Jaringan granulasi : jaringan yang berwarna merah muda, tampak lembab,
bercahaya, dan adanya granular.
REGIO ZIGOMATIKUS
- Kista Brankial Klep adalah : sisa aparatus brankial janin yang tertinggal dimana
struktur leher berasal. Kista celah brankial dilapisi oleh
1
campuran epitel skuamosa dan epitel respiratorius
serta dikelilingi oleh dinding jaringan limfoid,
sehingga mungkinterjadi kekacauan histologi
- Fistula : lubang/saluran abnormal
- Lobulus Aksesorius : cuping (jelambir) telinga dibagian bawah daun telinga
AURIKULA
- Mikrotia : pengecilan daun telinga yang abnormal
- Keloid : jaringan parut dengan bentuk tidak teratur yang jelas
meninggi dan membesar secara progresif akibat
pembentukan kolagen yang berlebihan dalam lapisan
korium selama perbaikan jaringan ikat (tumbuh tanpa
dapat dikontrol setelah kulit sembuh dari luka)
- Nyeri Tarik Aurikula : nyeri yang dirasakan saat aurikula (daun telinga) di
tarik dan biasanya berhubugan dengan OE
- Nyeri Tekan Tragus : nyeri saat tragus ( tonjolan berbentuk lempengan di
depan daun telinga.) ditekan.
MEATUS AKUSTIKUS
- Lapang/Sempit (luasnya)
- Oedema : pengumpulan cairan secara abnormal dalam ruang
jaringan interseluler tubuh.
- Hiperemis : melebarnya pembuluh darah sehingga bagian tersebut
tampak merah
- Pembengkakan : pembesaran atau protuberansi pada tubuh, termasuk
tumor.
2
- Erosi : ulserasi dangkal atau terkikis (hilangnya permukaan
lesi kulit)
- Krusta (koreng) : bahan cair ,eksudat, darah atau serum maupun jaringan
nekrotik yang mengering
- Sekret : cairan. Sekret serous adalah cairan yang mengandung
serum/seromukus adalah cairan yang mengandung
serum dan cairan mukus/mukopus adalah cairan
mukus yang bercampur nanah /pus adalah
cairan yang kaya protein hasil proses peradangan
terbentuk dari sel, cairan ancer dan debris seluler.
- Perdarahan : pembesaran atau protuberansi pada tubuh, termasuk
tumor.
- Bekuan darah : produk akhir langkah kaskade darah dalam hemostasis
- Cerumen plug : serumen terkumpul dan mengeras di liang telinga
sehingga menyumbat saluran pendengaran
- Jaringan Granulasi : jaringan yang terbentuk dari massa baru kapiler dan
jaringan fibrosa dalam penyembuhan luka.
- Debris : fragman dari jaringan yang mati atau benda asing
- Benda Asing : benda yang berasal dari luar dan masuk kedalam organ
yang bersangkuatan.
- Sagging : dinding postero superior liang telinga terdesak,
terdorong (biasanya pada pasien OMSK)
- Exostosis : pertumbuhan benigna jaringan tulang yang
menonjol
MEMBRAN TIMPANI
- Warna (putih/suram/hiperemis/hematom ( penggumpulan darah setempat biasanya
dijaringan, organ dan rongga akibat pecahnya pembuluh darah)
- Bentuk (oval/bulat)
3
- Pembuluh darah
- Refleks cahaya(cone of light) : cahaya dari luar yang dipantulkan oleh membran
timpani
- Bulging : penonjolan membran timfani
- Bulla (lepuh) : suatu lesi kulit yang berbatas jelas dan mengandung
cairan meninggi biasanya lebih dari 5mm .
- Ruptur : robeknya suatu jaringan
- Perforasi : perlubangan, bocor.(sentral adalah perforasi pada pars
tensa /perifer adalah perforasi dipinggir /marginal
adalah perforasi yang terjadi pada pinggir margo
timpani /attic adalah perforasi yang terjadi pada pars
flaksida )
- Pulsasi : denyutan atau detakan berirama biasnya tanda dari
Perforasi menandakan MT masih aktif mengeluarkan
pus/sekret)
- Sekret : (serous/seromukus/mukopus/pus), sda.
- Tulang pendengaran : tulang yang berfungsi membantu menangkap suara
- Kolesteatoma : suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel
(keratin)
- Polip : adalah massa polypoidal yang timbul terutama dari
selaput lendir hidung dan sinus paranasal
- Jaringan Granulasi : jaringan yang berwarna merah muda, tampak lembab,
bercahaya, dan adanya granular
TES KHUSUS
- Tes Rinne : tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan
hantaran melalui tulang pada telinga yang diperiksa
- Tes Webber : tes pendengaran dengan menggunakan garpu tala
dengan cara menggetarkan penala kemudian
4
tangkainya di letakan di garis tengah kepala.dan
menilai lateralisasi bunyi.
- Tes Scwabach : tes pendengaran dengan menggunakan garpu tala
menggunakan garpu tala dengan cara menggetarkan
penala kemudian tangkainya di letakan di tulang
mastoid pasien satalah tidak terdengar letakan di
tulang mastoid pemeriksa dan lakukan sebaliknya.
- Tes Audiometri adalah : tes dasar untuk mengetahui ada tidaknya gangguan
pendengaran
- Tes fungsi tuba (Valsava) : tes untuk menilai fungsi tuba dengan meniupkan keras
dari hidung, sambil hidung dipencet dan mulut ditutup.
- Tes fungsi tuba ( Toynbee) : tes untuk menilai fungsi tuba dengan menelan ludah
sambil hidung dipencet dan mulut ditutup.
- Tes kalori (kobrak) : tes untuk menilai fungsi vestibuler, dengan mengaliri
air es ke liang telinga.
2. HIDUNG
I. Tes Fungsi Hidung
- Tes aliran udara
o Metode kualitatif
Pemeriksaan dengan kaca atau spatel lidah yang diletakkan di depan lubang hidung,
akan ada penyemburan udara atau bercak pada kaca atau logam, kemudian bandingkan
antara kanan dan kiri.
o Metode kuantitatif
Pemeriksaan dengan rinomanometer, dapat mengukur tekanan pada rongga hidung dan
nasofaring waktu inspirasi dan ekspirasi yang dicatat secara otomatis.
- Tes penciuman : tes kualitatif yang digunakan untuk menentukan
apakah terdapat anosmia, hiposmia atau parosmia,
dengan meletakkan bahan pembau di depan lubang
hidung.
5
HIDUNG LUAR
- Dorsum nasi (batang hidung) : Batas atas hidung luar yang melekat pada os frontal
sebagai radiks (akar), antara radiks sampai apeks
(puncak). Terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kaudal
merupakan bagian lunak dari batang hidung yang
tersusun atas kartilago lateralis dan kartilago alaris, serta
bagian kranial merupakan bagian keras dari batang
hidung yang tersusun atas os nasalis kanan, os nasalis
kiri dan prosesus frontalis ossis maksila.
- Akar hidung : bagian yang paling rendah atau terdalam dari hidung
(dekat sudut mata dalam)
- Puncak hidung (tip) : bagian yang paling menonjol (daerah yang paling
anterior atau tinggi) dari lobul.
- Sisi hidung : sisi kanan atau kiri.
- Ala nasi (cuping hidung) : permukaan lateral dari eksternal hidung, tersusun atas
kartilago, dan bagian flare keluar untuk membentuk
suatu bukit bulat di sekitar lubang hidung.
- Deformitas : perubahan bentuk tubuh sebagian atau umum, dan
biasanya dapat merupakan tanda terjadinya fraktur os
nasalis.
- Hematoma : pengumpulan darah setempat, umumnya menggumpal,
dalam organ, rongga atau jaringan, akibat pecahnya
dinding pembuluh darah dan biasanya timbul
penampakan biru/ keunguan pada kulit.
- Pembengkakan : pembesaran atau protuberansi pada tubuh, termasuk
tumor.
- Krepitasi : suara atau perasaan berderak, gemeretak, seperti bila
kita menggesekkan ujung-ujung tulang yang patah.
6
- Hiperemis : peningakatan aliran darah kapiler lidah akibat dilatasi
pembuluh arteriol dan arteri.
- Erosi kulit : ulserasi dangkal atau terkikis (hilangnya permukaan
lesi kulit)
- Vulnus (luka) : hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang
disebabkan karena trauma mekanis, termis, atau
kimiawi.
- Tumor : neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat
pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya
- Duktus nasolakrimalis : saluran yang mengalirkan air mata ke hidung. Kanal
kecil yang berjalan dari sisi medial mata ke hidung dan
memungkinkan air mata yang berlebihan mengalir ke
hidung.
HIDUNG DALAM
1. Rinoskopi Anterior
a. Vestibulum nasi : Bagian dari kavum nasi yang letaknya sesuai ala nasi,
tepat di belakang nares anterior, dilapisi oleh kulit
yang banyak kelenjar sebasea dan rambut-rambut
panjang yang disebut dengan vibrise.
- Sikatrik : penonjolan kulit akibat penumpukan jaringan fibrosa
sebagai pengganti jaringan kolagen normal
- Stenosis : penyempitan atau striktura duktus atau kanal.
- Atresia :ketiadaan atau tertutupnya suatu bagian tubuh yang
biasanya terbuka atau struktur tubular secara
kongenital.
- Furunkel/bisul : peradangan pada folikel
- Krusta : bahan cair ,eksudat, darah atau serum maupun jaringan
nekrotik yang mengering
- Sekret : cairan. Sekret serous adalah cairan yang mengandung
7
serum/seromukus adalah cairan yang mengandung
serum dan cairan mukus/mukopus adalah cairan
mukus yang bercampur nanah /pus adalah
cairan yang kaya protein hasil proses peradangan
terbentuk dari sel, cairan ancer dan debris seluler
b. Kolumela : nares anterior atau nostril (lubang hidung) kanan dan
kiri, sebelah latero-superior dibatasi oleh ala nasi dan
sebelah inferior oleh dasar hidung.
- Sikatrik
- Ulkus : luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir
c. Kavum nasi : suatu ruangan yang dibatasi oleh os frontonasal, os
ethmoidal, os sphenoidal, dilapisi epitel kolumnar
bertingkat semu bersilia, berbentuk terowongan dari
depan ke belakang, dipisahkan oleh septum nasi
dibagian tengahnya.
- Luasnya (lapang/ cukup/ sempit)
- Sekret
- Krusta
- Bekuan darah
- Perdarahan
- Benda asing (corpus alienum)
- Rinolit (batu nasal) : endapan garam-garam tak larut dari sekret hidung
yang membentuk massa berkapur (seperti batu) dalam
rongga hidung.
- Polip
- Tumor
d. Konka inferior
- Mukosa : lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan
8
terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi.
(eutropi, normal/ hipertropi adalah peningkatan volume
jaringan mukosa akibat pembesaran komponen sel/ atropi
adalah penyusutan volume jaringan mukosa)
(basah/ kering)
(licin/ tak licin)
- Warna
(merah muda/ hiperemis/ pucat/ livide(kebiruan))
- Tumor
e. Konka media
- Mukosa : (eutropi/ hipertropi/ atropi) sda
(basah/ kering)
(licin/ tak licin)
- Warna (merah muda/ hiperemis/ pucat/ livide)
- Tumor :
f. Konka superior
- Mukosa : (eutropi/ hipertropi/ atropi) sda
- (basah/ kering)
(licik licin)
- Warna (merah muda/ hiperemis/ pucat/ livide)
- Tumor (eutropi/ hipertropi/ atropi) sda
g. Meatus medius
- Lapang/ sempit
- Sekret : sda
- Polip : hipertrofi yang edematosa dari mukosa hidung yang diakibatkan proses
inflamasi yang edematosa pula.
h. Meatus inferior
- Lapang/ sempit
9
- Sekret
i. Polip
j. Septum nasi : bagian dari hidung yang membatasi rongga hidung kanan dan kiri,
berada lurus di tengah tetapi pada orang dewasa biasanya tidak lurus sempurna.
- Mukosa : (eutropi/ hipertropi/ atropi) sda
(basah/ kering)
(licin/ tak licin)
- Warna
(merah muda/ hiperemis/ pucat/ livide)
- Tumor
- Deviasi septum : septum bergeser dari garis tengah
(ringan/ sedang/ berat)
(kanan/ kiri)
(superior/ inferior)
(anterior/ posterior)
(bentuk C/ bentuk S)
- Krista : lesi periapeks dengan luas permukaan yang meningkat
sangat tinggi, diakibatkan banyaknya lipatan yang
menonjol ke dalam matriks.
- Spina : merupkan tanduk, disebut demikian karena sel-sel
tersebut disatukan oleh suatu tonjolan.
- Abses
- Hematoma
- Perforasi : hilangnya sebagian jaringan dari suatu membran yang
menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi
dari membrane tersebut.
- Erosi septum anterior : kelainan septum anterior yang disebabkan kehilangan
jaringan yang tidak melampaui stratum basal.
10
2. Rinoskopi Posterior : melihat hidung bagian belakang secara tidak langsung melalui
bayangan yang ada di cermin.
- Postnasal drip : keadaan ketika lendir yang dihasilkan oleh mukosa
hidung berlebihan.
- Mukosa
(licin/ tak licin)
(merah muda/ hiperemis)
- Adenoid : kelenjar semacam amandel, tetapi letaknya agak di
dalam dan di tengah.
- Tumor : sda
- Koana : lubang hidung bagian belakang.
(sempit/ lapang)
- Fossa russenmullery : ruang kecil antara hidung mulut dan telinga.
(tumor/ tidak)
- Torus tubarius : suatu refleksi mukosa faring dan sangat dekat dengan
tosil tuba.
(licin/ tak licin)
- Muara tuba : Pangkal tuba eustachius dari hidung
(tertutup/ terbuka)
(sekret/ tidak)
5. Pemeriksaan Sinus Paranasal
- Nyeri tekan/ ketok : perasaan nyeri oleh ketokan pada jari.
o Infraorbitalis : regio bagian dahi
o frontalis : regio bagian depan wajah
o kantus medialis : suatu muara yang memungkinkan air mata
mengalir ke bagian atas sistem lakrimal
- Pembengkakan : pembesaran atau protuberansi pada tubuh, termasuk
tumor.
- Transiluminasi (diaphanoscopia) : suatu pemeriksaan yang digunakan untuk
11
mengamati sinus frontalis dan sinus maksilaris.
o regio infraorbitalis
o regio palatum durum : bagian atas (bagian cranial) dari cavitas oris proprius yang
terletak pada dua pertiga anterior.
3. TENGGOROK
Rongga mulut
- Lidah
o Hiperemis : peningakatan aliran darah kapiler lidah akibat
dilatasi pembuluh arteriol dan arteri.
o edema : pengumpulan cairan secara abnormal dalam ruang
jaringan interseluler tubuh
o ulkus : kerusakan local atau ekskavasi permukaan organ
atau jaringan yang ditimbulkan oleh terkelupasnya
jaringan nekrotik radang
o fissure : retakan tipis dalam epidermis atau epitel, dan
disebabkan oleh kekeringan yang berlebihan.
o mikroglosia : ukuran lidah lebih kecil dari normal
o makroglosia : ukuran lidah lebih besar dari normal
o leukoplakia : suatu kondisi berupa penebalan atau adanya
bercak putih pada lidah.
o Gumma : tumor lunak dan bergetah pada lidah, seperti yang
terjadi pada sifilis tersier
o papilloma : tumor jinak yang berasal dari jaringan epitel
o kista : setiap rongga atau kantung tertutup baik normal
ataupun abnormal yang dilapisi epitel, biasanya
mengandung cairan atau materi semi padat
o Ulkus : kerusakan local atau ekskavasi permukaan organ
atau jaringan yang ditimbulkan oleh terkelupasnya
12
jaringan nekrotik radang
- Gusi
- Bukal :
o Vesikel : Lepuh kecil yang dibentuk dengan akumulasi cairan
dalam epidermis ; mereka biasanya diisi dengan cairan
serosa dan ditemukan pada anak-anak yang menderita
eksema.
o Mukokel : lesi mukosa oral yang terbentuk akibat rupturnya
duktus glandula saliva minor dan penumpukan mucin
pada sekeliling jaringan lunak.
- Palatum durum
o Fistel : lubang/saluran abnormal
o Abses : kumpulan nanah setempat dalam suatu rongga yang
terbentuk akibat kerusakan jaringan, biasanya terjadi
akibat suatu infeksi bakteri.
o Tonus palatines : kekuatan otot palatum
- Kelenjar ludah
o Litiasis : Batu yang terdiri atas mukus kental
o Striktur : Penyempitan
o Ranula : kista yang terjadi pada kelenjar ludah besar di daerah
sublingual, pembengkakan pada dasar mulut yang
sifatnya besar, lunak, dan berisi mukus.
- Gigi geligi
o Mikrodontia : gigi yang memiliki ukuran lebih kecil dari normal.
o Makrodontia : gigi yang memiliki ukuran lebih besar dari normal.
o Anodontia : gangguan pertumbuhan gigi yang disebabkan oleh
jumlah gigi yang kurang dari normal
o Supernumeri : gigi tambahan/berlebih, sehingga jumlah gigi yang
13
terbentuk dalam rahang lebih banyak dari jumlah
normal.
o Kalkulus : Plak yang telah mengeras karenaterklasifikasi (karang
gigi)
o Karies : kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari
email gigi hingga menjalar ke dentin
Faring
Palatum molle : Sepertiga posterior palatum (atap dari cavitas oris,
juga sebagai lantai dari cavitas nasi).
Uvula : sepotong kecil jaringan lunak yang dapat dilihat
menjuntai turun dari langit-langit lunak di bagian
belakang lidah
o Bifida : membelah menjadi dua bagian
o Elongating
Pilar anterior : batas tonsil bagian depan
Pilar posterior : batas tonsil bagian belakang
Dinding belakang faring
o Granuler : mukosa dinding yang tidak rata
Lateral band : daerah dibelakang pilar posterior yang berbatas tegas
dengan dinding faring lateral, kdang dapat menonjol,
merah seperti daging.
Tonsil palatina : suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam
fossa tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi
oleh pillar anterior dan pillar posterior
o Kripta : saluran yang tidak sama panjang dan masuk
kebagian dalam jaringan tonsil, terdiri dari 8 – 20 buah
kripta
o Dentritus : kumpulan leukosit, bakteri mati, dan epitel yang
14
Terlepas
4. LARING
1. Laringoksopi tidak langsung (indirect)
Melihat laring secara tidak langsung dengan cara menempatkan cermin didalam faring dan cermin
tersebut disinari dengan cahaya
- Dasar lidah
Tumor : pembengkakan, salah satu dari tanda cardinal peradangan.
Kista : tumor jinak di yang paling sering ditemui. Bentuknya
kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk
anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah,
ataupun bahan-bahan lainnya
o Tonsila lingualis : kumpulan folikel limfe pada dasar jalur orofaring, pada
akar lidah
o Eutropi : normal
o Hypertropi : pembesaran atau pertumbuhan suatu organ atau bagian
yang berlebihan yang disebabkan oleh peningkatan ukuran
sel pembentuknya.
o Valekula : istilah umum dalam tata nama anatomi untuk cekungan
atau alur
o Benda asing : benda yang berasal dari luar tubuh, yang dalam keadaan
normal tidak ada. Kadang kala menjadi suatu problema
yang serius
o Tumor : pembengkakan, salah satu dari tanda cardinal peradangan.
o Fossa piriformis : fossa yang mirip buah pir pada dinding faring laringealis
di sebelah lateral kartilago arytenoid dan medial lamina
kartilago tiroidea.
o Epiglottis : struktur tulang rawan yang bentuknya mirip lidah yang
menggantung menutupi pintu masuk laring untuk
mencegah masuknya makanan ke dalam laring serta
15
trakea saat menelan.
o Hiperemis : peningakatan aliran darah kapiler lidah akibat dilatasi
pembuluh arteriol dan arteri.
o Udem : pengumpulan cairan secara abnormal dalam ruang
jaringan interseluler tubuh.
o Ulkus : kerusakan local permukaan ogan atau jaringan yang
ditimbulkan oleh terkupasnya jaringan nekrotik radang.
o Membran : selaput atau kulit tipis;istilah umum untuk lapisan tipis
jaringan yang menutupi permukaan, melapisi rongga, atau
membagi ruangan atau organ.
o Aritenoid : tulang rawan yang berbentuk cangkul pada tenggorok
- Pita suara
o Menebal
o Nodus : tata nama anatomi untuk menyatakan massa jaringan kecil
o Polip : setiap pertumbuhan atau massa yang menonjol dari
membrane mukosa.
o Tumor : pembengkakan, salah satu dari tanda cardinal peradangan.
- Pita suara palsu
- Rima glottis : celah memanjang antara pita suara sejati dan antara
kartilago-kartilago arytenoid.
- Trakea : tabung kartilago dan membranosa yang turun dari laring
dan bercabang menjadi bronkus utama kanan dan kiri.
2. Laringoskopi langsung (direct)
Laringoskopi langsung adalah pemeriksaan laring secara visual langsung dengan
menggunakan laringoskopi atau alat lain sebagai laringoskop
16
17