86550752 Kalium Nitrat

11
KALIUM NITRAT 1. A. Tujuan Tujuan dilakukannya percobaan ini yakni untuk memberikan gambaran tentang teknik dan propses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar nitrat. 1. B. Landasan Teori Kalium Nitrat adalah suatu senyawa garam nitrat dari kalium dengan rumus molekul KNO 3 . Garam kalium nitrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium klorida, KCl yang ditemukan dalam mineral silvi, dengan natrium nitrat NaNO 3 . Jikalau larutan jenuh masing- masing reaksi tersebut saling dicampurkan, maka akan terbentuk garam natrium klorida, NaCl dan KNO 3 karena larutan NaCl di dalam pelarut air sangat kecil, maka garam tersebut akan mengalami pengendapan, dan melalui penyaringan larutan KNO 3 dapat dipisahkan dari NaCl. Dengan mendinginkan filtrat tersebut secara perlahan, maka KNO 3 (aq) akan mengalami proses kristalisasi, dan untuk memenuhi KNO 3 yang dihasilkan perlu kristalisasi (Azis, 2007). Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik analisis kualitatif melibatkan pembentukkan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan mengkin berupa kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan (centrifuge). Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi, seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu, dan pada komposisi pelarutnya (Vogel, 1979). Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air garam-garam ini larut dalam asam nitrit encer. Reaksi ini dapat dipelajari dengan larutan kalium nitrat, KNO 3 (Vogel, 1979). Salah satu penerapan yang paling berguna dari kalium nitrat ialah dalam produksi asam sendawa, dengan menambahkan asam sulfat yang terkonsentrasi pada larutan encer kalium nitrat, menghasilkan asam sendawa dan kalium sulfat yang terpisah melalui distilasi fraksional.Kalium nitrat juga digunakan sebagai pupuk, sebagai model bahan pembakar rocket, dan dalam beberapa petasan seperti bom asap, pada yang mana campuran dengan gula memproduksi jelaga asap 600 kali dari volumnya sendiri. Dalam proses pengawetan makanan, kalium nitrat merupakan komposisi umum dari daging yang diasinkan. Kalium Nitrat juga komponen utama dalam penghilang puntung. Juga telah digunakan dalam pembuatan es krim. Kesalahan konsepsi terkenal ialah bahwa kalium nitrat itu antafrodisiak dan ditambahkan dalam makanan dalam adat yang biasa dikerjakan lelaki. Nyatanya kalium nitrat tak memiliki efek seperti itu pada manusia. Kini, penggunaan kalium nitrat dalam pasta gigi untuk gigi sensitif telah bertambah secara dramatis, walau nyatanya telah tak ditampakkan untuk membantu dengan sebenarnya hipersensitivitas gigi (http://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_nitrat) Merupakan senyawa organik yang berbentuk kristal putih atau tak berwarna, rasanya asin dan sejuk. Sendawa mudah larut dalamair dan meleleh pada suhu 377 °C. Ada tiga bentuk

description

K23CVBBGH;//NN

Transcript of 86550752 Kalium Nitrat

  • KALIUM NITRAT

    1. A. Tujuan

    Tujuan dilakukannya percobaan ini yakni untuk memberikan gambaran tentang teknik dan

    propses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar nitrat.

    1. B. Landasan Teori

    Kalium Nitrat adalah suatu senyawa garam nitrat dari kalium dengan rumus molekul KNO3.

    Garam kalium nitrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium klorida, KCl yang

    ditemukan dalam mineral silvi, dengan natrium nitrat NaNO3. Jikalau larutan jenuh masing-

    masing reaksi tersebut saling dicampurkan, maka akan terbentuk garam natrium klorida,

    NaCl dan KNO3 karena larutan NaCl di dalam pelarut air sangat kecil, maka garam tersebut

    akan mengalami pengendapan, dan melalui penyaringan larutan KNO3 dapat dipisahkan dari

    NaCl. Dengan mendinginkan filtrat tersebut secara perlahan, maka KNO3(aq) akan

    mengalami proses kristalisasi, dan untuk memenuhi KNO3 yang dihasilkan perlu kristalisasi

    (Azis, 2007).

    Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik analisis kualitatif melibatkan

    pembentukkan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat

    keluar dari larutan. Endapan mengkin berupa kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat

    dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan (centrifuge). Endapan

    terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan

    bergantung pada berbagai kondisi, seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam

    larutan itu, dan pada komposisi pelarutnya (Vogel, 1979).

    Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut menghasilkan garam basa

    setelah diolah dengan air garam-garam ini larut dalam asam nitrit encer. Reaksi ini dapat

    dipelajari dengan larutan kalium nitrat, KNO3 (Vogel, 1979).

    Salah satu penerapan yang paling berguna dari kalium nitrat ialah dalam produksi asam

    sendawa, dengan menambahkan asam sulfat yang terkonsentrasi pada larutan encer kalium

    nitrat, menghasilkan asam sendawa dan kalium sulfat yang terpisah melalui distilasi

    fraksional.Kalium nitrat juga digunakan sebagai pupuk, sebagai model bahan pembakar

    rocket, dan dalam beberapa petasan seperti bom asap, pada yang mana campuran dengan gula

    memproduksi jelaga asap 600 kali dari volumnya sendiri. Dalam proses pengawetan

    makanan, kalium nitrat merupakan komposisi umum dari daging yang diasinkan. Kalium

    Nitrat juga komponen utama dalam penghilang puntung. Juga telah digunakan dalam

    pembuatan es krim. Kesalahan konsepsi terkenal ialah bahwa kalium nitrat itu antafrodisiak

    dan ditambahkan dalam makanan dalam adat yang biasa dikerjakan lelaki. Nyatanya kalium

    nitrat tak memiliki efek seperti itu pada manusia. Kini, penggunaan kalium nitrat dalam pasta

    gigi untuk gigi sensitif telah bertambah secara dramatis, walau nyatanya telah tak

    ditampakkan untuk membantu dengan sebenarnya hipersensitivitas gigi

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_nitrat)

    Merupakan senyawa organik yang berbentuk kristal putih atau tak berwarna, rasanya asin dan

    sejuk. Sendawa mudah larut dalamair dan meleleh pada suhu 377 C. Ada tiga bentuk

  • sendawa, yaitu kalium nitrat, kalsium nitrat dan natrium nitrat. Sendawa dapat dibuat dengan

    mereaksikan kalium khlorida dengan asam nitrat atau natrium nitrat. Dalamindustri biasa

    digunakan untuk membuat korek api, bahan peledak, pupuk, dan juga untuk pengawet

    pangan. Penggunaannya maksimum sebanyak 0,1 % atau 1 gram/kg bahan.

    (http://www.panganplus.com/artikel.)

    Merupakan senyawa organik yang berbentuk kristal putih atau tak berwarna, rasanya asin dan

    sejuk. Sendawa mudah larut dalam air dan meleleh pada suhu 377oC. Ada tiga bentuk

    sendawa, yaitu kalium nitrat, kalsium nitrat dan natrium nitrat. Sendawa dapat dibuat dengan

    mereaksikan kalium khlorida dengan asam nitrat atau natrium nitrat. Dalam industri biasa

    digunakan untuk membuat korek api, bahan peledak, pupuk, dan juga untuk pengawet abahn

    pangan. Penggunaannya maksimum sebanyak 0,1 % atau 1 gram/kg bahan

    (http://www.ristek.go.id).

    Natrium dan kalium melimpah di litosfer (2,6 dan 2,4 % masing-masing). Terdapat sejumlah

    besar kandungan garam batuan, NaCl dan karnalit, yang dihasilkan dari penguapan air laut

    dalam jangka waktu geologis. Garam kalium umumnya sulfat, dipakai sebagai pupuk (Cotton

    dan Wilkinson, 1989).

    1. F. Pembahasan

    Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Senyawa ini

    tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. Nama umumnya termasuk sendawa

    (saltpetre/saltpeter). Nama sendawa juga diterapkan pada natrium nitrat. Kalium nitrat juga

    merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi (disuplai oksigen). Sebelum fiksasi industri

    nitrogen skala besar (proses Haber), sumber utama Kalium nitrat ialah deposit yang

    mengkristalisasikan dari dinding gua atau mengalirkan bahan organik yang membusuk.

    Tumpukan kotoran juga sumber umum yang utama, amonia dari dekomposisi urea dan zat

    nitrogen lainnya akan melalui oksidasi bakteri untuk memproduksi nitrat. Kalium nitrat dapat

    diperoleh dengan mereaksikan kalium klorida dengan natrium nitrat , seperti yang dilakukan

    pada percobaan ini.

    Percobaan ini diawali dengan mereaksikan kalium klorida (KCl) dengan natrium nitrat

    (NaNO3) yang telah dilarutkan dengan air panas, yang kemudian diuapkan hingga setengah

    dari volume awalnya. Setelah dilakukan penyaringan campuran ini diuapkan kembali hingga

    volumenya setengah dari volume setelah penyaringan. Pemanasan/penguapan ini dilakukan,

    agar kristal yang diinginkan dapat terbentuk, karena syarat terbentuknya kristal adalah

    melalui pemanasan. Setelah pendinginan kristal kalium nitrat (KNO3) yang terbentuk

    dipisahkan dari cairannya melalui penyaringan, dan dilakukan rekristalisasi atau pemurnian

    kristal dengan akuades agar kristal cairannya bebas klorida, sehingga kristal kalium nitrat

    yang akan diperoleh mengalami perubahan dari bentuk rhombik menjadi rhombik hedral.

    Kristal yang akan dihasilkan ini berwarna putih.

    Namun pada pencampuran antara KCl dengan NaNO3 jika sesuai dengan reaksinya akan

    menghasilkan KNO3 dan NaCl, dan akan didapatkan kristal KNO3 melalui proses kristalisasi.

    Akan tetapi dalam percobaan yang kami lakukan hal ini tidaklah terjadi. Terdapat beberapa

    kesalahan dalam pembuatan kristal KNO3 diantaranya larutan campuran NaNO3 dan KCl

    tidaklah diuapkan menjadi setengah volume larutan awal, atau terjadi kesalahan dalam

    pembuatan larutan sehingga larutan campuran tidak bereaksi.

  • Akhirnya tidak ada garam kalium nitrat yang diperoleh pada percobaan ini. Jadi praktikum

    pembuatan kalium nitrat kali ini dapat dikatakan kurang berhasil dan masih perlu belajar lagi.

    1. G. Kesimpulan

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses dan tekhnik

    pembuatan garam kalium nitrat dengan bahan dasar nitrat dilakukan dengan mereaksikan KCl

    dengan NaNO3 melalui proses pemanasan, penyaringan, kristalisasi dan rekristalisasi. Tidak

    ada rendamen yang terbentuk.

    DAFTAR PUSTAKA

    Azis, T, 2007, Penuntun Praktikum Kimia Anorganik, Jurusan Kimia Universitas Haluoleo,

    Kendari

    Cotton dan Wilkinson, 1989, Kimia Anorganik Dasar, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

    Hal. 251

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_nitrat.

    http://www.panganplus.com/artikel,

    http://www.ristek.go.id.

    Shevla, 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I. PT Kalman

    Media Pustaka. Jakarta. Hal. 72

    , 1979. Vogel : Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian II. PT Kalman

    Media Pustaka. Jakarta. Hal. 356

  • PEMBUATAN KALIUM NITRAT

    PEMBUATAN KALIUM NITRAT

    I. Tujuan Praktikum

    Percobaan ini dimaksudkan untuk mempelajari pembuatan garam kalium nitrat hasil reaksi

    antara natrium nitrat dengan kalium klorida dan mempelajari pemisahan garam tersebut dari

    hasil samping natrium klorida berdasarkan perbedaan kelarutan.

    II. Prinsip Percobaan

    Prinsip percobaan ini didasarkan pada pemisahan suatu garam hasil samping natrium klorida

    berdasarkan perbedaan kelarutan setiap bahan yang akan dipisahkan.

    III. Teori

    Pada umumnya kita tidak mengetahui komposisi dari larutan sampel yang akan dianalisis,

    sehingga sulit untuk membuat larutan standar yang mempunyai komposisi ionik yang sarna

    dengan larutan contoh. Untuk mengatasi hal ini dibuat suatu metoda yang disebut sebagai

    metoda kekuatan ion tetap. Metoda ini dilakukan dengan cara mencampurkan suatu larutan

    yang mempunyai kekuatan ion cukup tinggi ke dalam larutan standar dan ke dalam larutan

    contoh. Dengan demikian perbedaan kedua ion dari kedua larutan yang mempunyai

    konsentrasi yang berbeda dapat diabaikan sehingga kekuatan ion menjadi konstan

    (Purwadi,2000).

    Ujung simetri dari pola geometris molekul-molekul adalah salah satu dari kumpulan yang

    luar biasa atau sama dengan kristal yang mana telah didefinisikan sebagai keadaan yang biasa

    (umum) untuk semua sifat-sifatnya tapi tak lebih dari sebuah/suatu indikasi. Dasar pokok

    persoalan prinsip ini adalah simetri dari struktural kristal dalam prakteknya adalah kedua

    posisi simetri dan intensitas dari sinar X atau difraksi spektrum neutron (Lingafelter, 1985).

    Kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Senyawa ini tergolong senyawa

    nitrat dengan rumus kimia KNO3. kalium nitrat Merupakan komponen bubuk hitam

    teroksidasi (disuplai oksigen). Sebelum fiksasi industri nitrogen skala besar (proses Haber),

    sumber utama Kalium nitrat ialah deposit yang mengkristalisasikan dari dinding gua atau

    mengalirkan bahan organik yang membusuk. Tumpukan kotoran juga sumber umum yang

    utama: amonia dari dekomposisi urea dan zat nitrogen lainnya akan melalui oksidasi bakteri

    untuk memproduksi nitrat (http://id.wikipedia.org).

    Pada umumnya campuran digolongkan sebagai materi heterigen, artinya tidak seluruh materi

    ini mempunyai sifat yang sama. Akan tetapi, ada suatu campuran yang partikel-partikel tidak

    dapat dibedakan dengan mata biasa. Campuran tersebut dinamakan larutan. Oleh karenanya,

    larutan dianggap sebagai materi homogen walaupun keadaan yang sesungguhnya tidak

    homogen benar. Oleh karena proses pembentukan campuran merupakan proses fisis, maka

    partikel-partikel pembentuk campuran mudah dipisahkan kembali secara fisis. Pemisahan

    tersebut berdasarkan perbedaan sifat fisis dari partikel-partikel pembentuk campuran yang

    dapat dilakukan dengan berbagai cara (Kitty, 1996).

    Natrium dan senyawanya sangat penting, logamnya sebagai aliasi Na-Pb, dipakai untuk

    membuat tetraalkil-Pb, dan banyak kegunaan industri yang lain. Baik Na+ maupun K+

    penting secara fisiologis dalam hewan dan tanaman, sel-sel dapat membedakan Na+ dan K+

    mungkin dengan beberapa jenis mekanisme pengompleksan (Cotton, 1989).

    Dalam kristal ionik, seperti logam halida, oksida, dan sulfida, kation dan anion disusun

    bergantian, dan padatannya diikat oleh ikatan elektrostatik. Banyak logam halida melarut

    dalam pelarut polar misalnya NaCl melarut dalam air, sementara logam oksida dan sulfida,

    yang mengandung kontribusi ikatan kovalen yang signifikan, biasanya tidak larut bahkan di

  • pelarut yang paling polar sekalipun. Struktur dasar kristal ion adalah ion yang lebih besar

    (biasanya anion) membentuk susunan terjejal dan ion yang lebih kecil (biasanya kation)

    masuk kedalam lubang oktahedral atau tetrahedral di antara anion. Kristal ionik

    diklasifikasikan kedalam beberapa tipe struktur berdasarkan jenis kation dan anion yang

    terlibat dan jari-jari ionnya. Setiap tipe struktur disebut dengan nama senyawa khasnya, jadi

    struktur garam dapur tidak hanya merepresentasikan struktur NaCl tetapi juga senyawa

    lainnya (Saito, 1996)

    IV. Hasil Pengamatan

    a. Data Hasil Pengamatan

    No. Perlakuan Hasil Pengamatan

    1.

    Pembuatan Garam Kalium Nitrat :

    15 gram KCl + 17 gram NaNO3 dilarutkan dalam 50 mL air panas, dan diuapkan lalu

    disaring.

    Hasil dari saringan diuapkan dan kemudian didingainkan, lalu disaring.

    Campuran bewarna putih terdapat endapan putih

    Terbentuk kristal kalium 2.

    Pemurnian Kalium Nitrat :

    Larutan kristal kalium + aquades dan kemudian disaring.

    Terbentuk kristal kalium nitrat bebas ion.

    b. Reaksi-reaksi yang terjadi

    c. Perhitungan

    Berat KCl yang ditimbang = 15 gram

    Berat NaNO3 yang ditimbang = 17 gran

    Mol KCl = 0,3 mol

    Berat teoritis = 0,3 x 101

    = 30,3 gram

    Rendemen yang diperoleh :

    V. Pembahasan

    Kristal ionik semacam natrium khlorida (NaCl) dibentuk oleh gaya tarik antara ion bermuatan

    positif dan negatif. Kristal ionik biasanya memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik yang

    rendah. Namun, dalam larutan atau dalam lelehannya, kristal ionik terdisosiasi menjadi ion-

    ion yang memiliki hantaran listrik. Dalam kristal ion natrium khlorida, ion natrium dan

    khlorida diikat oleh ikatan ion. Berlawanan dengan ikatan kovalen, ikatan ion tidak memiliki

    arah khusus, dan akibatnya, ion natrium akan berinteraksi dengan semua ion khlorida dalam

    kristal, walaupun intensitas interaksi beragam. Demikian juga, ion khlorida akan berinteraksi

    dengan semua ion natrium dalam kristal

    Pada asam nitrat dan garamnya merupakan senyawa okso dari nitrogen yang sangat penting.

    Saat ini asam nitrit sebagian besar dibuat dari merubah nitrogen dalam atmosfer menjadi

    ammonia. Ammonia dibuat dengan mengoksidasi menjadi NO dengan adanya katalisator,

    kemudian NO diserap kedalam air yang mengandung oksigen. Pada temperature kamar, asam

  • nitrat ada dalam bentuk fasa cair dan mendidih pada 84,1oC dan membeku menjadi kristal

    pada -41,59oC. Pada pembuatan kalium sulfit dari natrium sulfit denga kalium klorida, garam

    yang terjadi direklistlisasikan dengan air. Proses reklistalisasi ini dilaksanakan sehingga

    hanya terdapat ion K+ dan ion SO32+ saja yang tinggal di dalamlarutan atau tidak ditemukan

    lagi ion Na+ dan Cl-.

    Pada percobaan ini kita membuat dan pemisahan garam kalium nitrat. Garam ini dibuat

    dengan mereaksikan larutan jenuh KCl dengan larutan jenuh NaNO3. Sebagian besar garam-

    garam nitrat bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air. Sehingga ketika kita larutkan

    dengan air maka akan seketika akan larut dengan mudah, tetapi kita menggunakan air panas

    dalam percobaan ini, agar ion-ion K+ dan NO3- mudah larut terpisah menjadi ion-ionnya,

    namun, beberapa garam nitrat dapat diperoleh dalam bentuk anhidrat dan tidak mengalami

    dekomposisi pada pemanasan yang cukup tinggi.

    Pada proses pembuatannya kita mereaksikan anatara larutan KCl dengan NaNO3 dengan

    komposisi tertentu, dengan melalui pemanasan, didinginkan hingga kristal kalium terbentuk

    dan kemudian disaring. Pada pross ini, teknik reklistalisasi diperlukan, dimana zat padat

    sebagai hasil reaksi biasanya bercampur dengan zat padat lain. Oleh sebab itu, untuk

    mendapatkan zat-zat yang kita inginkan, perlu dimurnikan terlebih dahulu. Prinsip proses ini

    adalah perbedaan kelarutan zat pengotornya. Pada hasil kristal Kalium Nitarat kita lakukan

    pemurinian agar memperoleh hasil kristal yang murni, hal ini dilakuakan dengan

    menambahkan sedikit aquades hingga larutan kristal kalium nitrat bebas ion klorida.

    Pemberian aquades ini berfungsi agar ion klorida yang mungkin masih terdapat dalm kristal

    kalium dapat hilang.

    Pada percobaan ini kita memperoleh kristal garam kalium nitrat sebesar 9,23 gram, dimana

    kristal tersebut bewarna puih. Hasil dari rendemen sebesar 30,7%, ini berarti yang berarti

    bahwa 60,3%nya adalah zat pengotor (residu) yang berada dalam sampel garam kalium nitrat

    tercemar.

    VI. Simpulan

    Dari hasil percobaan, kita dapat menyimpulakn bahwa kita dapat membuat kristal garam

    kalium jitrat dengan mencampurkannya dengan NaNO3 yang dilakukan dengan pemanasan

    dan penaringan yang kemudian di dinginkan yang kemudian terbentuk kristal.

    Daftar Pustaka

    Cotton, Albert, Wilkinson, 1989. Kimia Anorganik dasar. Universitas Indonesia. UI-Press.

    Jakarta.

    http://id.wikipedia.org (diakses 3 Mei 2009).

    Lingafelter, E.C.. 1989. Crystal systems.. Volume 62 Nomor 219. (http://

    www.journalofchemicaleducation.com) diakses tanggal 30 Desember 2008

    Purwadi KP. 2000. Penentuan Kadar Florida dan Klorida Dalam Serbuk UO2 Secara

    Potensiometrik Elektroda Ion Selektif dengan Menggunakan Teknik Pirohidrolisis. Jurnal

    Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V.

    Saito, Taro, 1996. Buku Teks Kimia Anorganik Online. Permission of Iwanami Shoten.

    Tokyo

    Sura, Kitty, 1996. Kimia I. Intan Pariwara. Jakarta.

  • Pembuatan Kalium Nitrat dan Natrium Klorida

    Judul Percobaan

    Pembuatan Kalium Nitrat dan Natrium Klorida

    Tujuan Percobaan

    Membuat kalium nitrat dan natrium klorida

    Menguji tingkat kemurnian kalium nitrat dan natrium klorida

    Mengetahui pengaruh suhu terhadap pembentukan Kristal natrium klorida dan kalium nitrat

    Mengetahui bentuk fisik dari kalium nitrat dan natrium klorida

    Landasan Teori

    Natrium nitrat banyak terdapat di Chili, karena itu senyawa ini dinamakan senyawa chili.

    Sifatnya higroskopis sehingga untuk berbagai keperluan natrium nitrat yang lebih mudah itu

    diubah menjadi kalium nitrat. Produksi berbagai garam dari sumbernya bergantung pada

    prinsip kristalisasi selektif (Tim dosen Kimia Anorganik, 2010 : 8).

    Prinsip kristalisasi selektif ini sangat bergantung pada berbagai faktor, yaitu keseimbangan,

    kelarutan, temperatur, dan konsentrasi keseimbangan. Kalium nitrat dapat dibuat dengan

    mencampurkan larutan jenuh NaNO3 dengan larutan jenuh KCl. Jadi, dalam larutan terdapat

    empat jenis ion yaitu Na+, K+, Cl-, dan NO3- yang memungkinkan akan membentuk empat

    kristal garam yaitu NaCl(s), KCl(s), NaNO3(s), dan KNO3(s) (Tim dosen Kimia Anorganik,

    2010 : 8).

    Natrium klorida atau sodium klorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang

    memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih

    realsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat proses

    metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih realsitran dapat terhambat (Anonim,

    2010).

    Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halit adalah senyawa kimia dengan

    unsur kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang mempengaruhi salinitas laut dan cairan

    ekstrakulikuler pada banyak organisme multiseluler. Sebagai komponen utama pada garam

    dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan (Anonim,

    2010).

    NaCl dapat dikatakan mempunyai bangunan kemas rapat bangun kubus maka ion Cl- dan ion

    Na+ yang lebih kecil menempati rongga okatahedral. Salain itu bangun ini juga akan

    memperlihatkan adanya bentuk kubus pusat muka yang dibangun oleh ion-ion Na+ seperti

    halnya dibangun ion-ion Cl-. Oleh karena itu, kisi kristal NaCl merupakan dua kisi kubus

    pusat muka yang saling tertanam di dalamnya (interpenetrasi), (Sugiyarto, 2003 : 36).

    Kristal adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar karena banyak zat

    padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk yang jelas simetris, telah

    lama para ilmuan menduga bahwa atom, ion, maupun molekul zat padat juga tersususn secara

    simetris (Svehla, 1986 : 306).

    Dari kota Yunani Morphe, bentuk yang sama, dua zat yang mempunyai struktur yang sama

    dikatakan isomorf. Rumus pasangan zat semacam itu biasanya menunjukkan bahwa angka

    banding atom-atomnya sama, misalnya

    NaI dan MgO = 1:1

    K2SO4 dan K2SeSO4 = 2 : 1 : 4

    Cr2O3 dan Fe2O3 = 2 : 3

    NaNO3 dan CaCO3 = 1 : 1 : 3

    Zat-zat isomorf dapat atau tidak dapat mengkristal bersama-sama dalam campuran homogen.

    Namun kemiripan baik dari rumus maupun sifat-sifat kimia tidaklah menjamin pengkristalan

  • yang homogen. Dua zat serupa yang dikenal baik yang tidak dapat mengkristal secara

    homogen ialah NaCl dan KCl (Svehla, 1986 : 303).

    Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Senyawa ini

    tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. Salah satu penerapan yang paling

    berguna pada kalium nitrat adalah dalam produksi asam nitrat dengan menambahkan asam

    sulfat yang terkonsentrasi pada larutan encer KCl, menghasilkan asam nitrat dan kalium

    sulfat yang terpisah melalui destilasi fraksional (Anonim, 2010).

    Dalam arti yang luas, senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk karena penggantian

    dua atau lebih senyawa sederhana yang masing-masingnya dapat berdiri sendiri misalnya

    dalam proses penggantungan sifat berikut :

    A + B AB

    Senyawa ini dianggap senyawa kompleks.

    Contoh lain yang benar-benar bersifat elektrostatik dapat terjadi dalam larutan ion kalium dan

    ion nitrat, misalnya ternyata bergabung dalam larutan, meskipun sedikit jumlahnya. Menurut

    persamaan reaksi berikut :

    K+ + NO3- K+NO3-

    Dalam persamaan reaksi ini senyawa kompleks K+NO3- disebut pasangan ion atau senyawa

    kompleks gabungan ion. Reaksi jenis ini terutama terjadi dalam pelarut-pelarut yang

    mempunyai tetapan dielektrika rendah (Underwood, 2002).

    Larutan besi (II) sulfat dan asam sulfat (Uji cincin coklat). Uji ini dilakukan dengan cara ini.

    Tambahkan 3 mL larutan besi (III) sulfat dalam 2 mL larutan nitrat dan tuangkan 3-5 mL

    H2SO4 pekat dengan perlahan-lahan hingga membentuk suatu lapisan di sebe;lah bawah

    campuran tersebut. Cincin coklat ini disebabkan oleh pembentukan kompleks [Fe(NO)]2+

    2NO3- + 4H2O + 6Fe2+ 6Fe3+ + 2NO2 + 4SO42- + 4H2O

    Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+ (Svehla, 1990).

    Pembahasan

    Pembuatan Kristal NaCl dan KNO3

    Pada percobaan ini, Kristal NaCl dan KNO3 dibuat dengan 3 perlakuan dimana, perlakuan

    pertama NaCl dan KNO3 dibuat dengan mereaksikan Kristal KCl yang telah dilarutkan

    dalam air panas (80oC) dengan Kristal NaNO3 yang juga telah dilarutkan dalam air panas

    (80oC). pada perlakuan 2, KCl dan NaNO3 dilarutkan masing-masing dalam air (suhu

    kamar). Pada perlakuan 3, KCl dan NaNO3 dilarutkan dalam air pada suhu 50oC. suhu yang

    bervariasi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pembentukan NaCl dan

    KNO3. Larutan KCl dan NaNO3 yang digunakan harus dalam keadaan jenuh karena dengan

    konsentrasi yang tinggi, pembentukan Kristal akan lebih maksimal.

    Pada perlakuan pertama dan kedua, kedua larutan tersebut dicampur dan diuapkan untuk

    menghilangkan kelebihan pelarut. Kristal yang terbentuk pada saat penguapan ini kemudian

    disaring dan disebut sebagai Kristal x dengan rendemen pada perlakuan pertama = 131,12%

    dan pada perlakuan 2 = 66,06% dengan berat 1 dan 2 yaitu 13,5 gram dan 6,8 gram.

    Selanjutnya filtrate yang diperoleh didinginkan dan terbentuk Kristal y. pada perlakuan

    pertama sebesar 7,4 gram dengan rendemen sebesar 41,63%. Pada perlakuan 2 sebesar 12

    gram dengan rendemen sebesar 67,21%.

    Pada perlakuan 3, kedua larutan tersebut (KCL dan NaNO3) dicampur dan diuapkan untuk

    menghilangkan kelebihan pelarut. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dan disebut

    Kristal X1 dengan berat 10,3 gram. Filtrate kemudian didinginkan dan terbentuk Kristal Y1

    dengan berat 10,7 gram. Filtrate kemudian diuapkan kembali dan terbentuk Kristal X2

  • dengan berat 2,3 gram dan filtrate didinginkan kembali dan terbentuk Kristal Y2 sebesar 2

    gram. Sehingga diperoleh rendemen pada Kristal X sebesar 122,38% dan Kristal Y sebesar

    71,44%.

    Reaksi pada perlakuan 1, 2, dan 3, yaitu :

    Reaksi Ionisasi

    KCl(s) H2O K+(aq) + Cl-(aq)

    NaNO3(s) H2O Na+(aq) + NO3-(aq)

    Reaksi pembentukan

    K+(aq) + NO3-(aq) KNO3(s)

    Na+(aq) + Cl-(aq) NaCl(s)

    Setelah melihat suhu pembentukan Kristal x dan y, dapat diketahui bahwa Kristal x adalah

    NaCl dan y adalah KNO3. Hal ini karena Kristal x terbentuk saat diuapkan dimana kelarutan

    NaCl pada suhu tinggi, rendah sehingga NaCl mengkristal pada suhu tinggi. Sedang Kristal y

    terbentuk saat didinginkan dimana KNO3 memiliki kelarutan yang rendah pada suhu rendah

    sehingga KNO3 mengkristal pada suhu rendah.

    Setelah melihat rendemen pada perlakuan 1, 2, dan 3, pembentukan Kristal NaCl dan KNO3

    lebih baik pada perlakuan 3. Berdasarkan prinsip kerja, Kristal x terbentuk pada suhu tinggi

    sedang Kristal y terbentuk pada suhu rendah. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang

    menyatakan bahwa Kristal NaCl akan terbentuk pada suhu tinggi karena pada suhu tinggi

    kelarutan NaCl rendah sedangkan pada suhu rendah kelarutan KNO3 rendah sehingga KNO3

    akan mengkristal pada suhu rendah.

    Uji Nyala

    Salah satu cara untuk mengidentifikasi suatu Kristal adalah dengan uji nyala. Kristal x dan

    Kristal y yang akan diuji dibakar dalam spiritus. Kristal x memancarkan warna kuning yang

    menandakan terdapat ion Na+ pada Kristal sedang Kristal y memancarkan warna ungu yang

    menandakan terdapat ion K+ pada Kristal. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa Kristal x

    adalah NaCl dan Kristal y adalah KNO3.

    Penyebab timbulnya warna nyala ini adalah karena energi tertentu nyala api diserap oleh

    electron pada ion Na+ dan K+ dengan panjang gelombang tertentu menyebabkan terjadinya

    eksitasi dan kembalinya electron ke peringkat dasar membebaskan energi nyala yang khas

    sesuai dengan panjang gelombang yang dimilikinya.

    Uji Ion Klorida

    Untuk menguiji adanya ion klorida pada tiap Kristal, masing-masing Kristal dilarutkan dalam

    air untuk menguraikan Kristal menjadi ion-ion penyusunnya. Setelah itu, ditambahkan

    dengan HNO3 yang berfungsi untuk mengasamkan larutan. Selanjutnya ditambahkan AgNO3

    dimana ion Ag+ akan bereaksi dengan ion Cl- membentuk AgCl yang berwarna putih yang

    merupakan suatu endapan. Kristal x (yang diperoleh pada proses penguapan) maupun Kristal

    y (yang diperoleh pada proses pendinginan) menunjukkan hasil positif pada uji ini, yaitu

    terbentuk endapan putih pada larutan. Hal ini karena Kristal y terkontaminasi oleh Kristal x

    sehingga semua Kristal menunjukkan hasil positif. Menurut teori, Kristal x (NaCl) yang

    bereaksi membentuk endapan putih dengan reaksi :

    NaCl(s) + HNO3(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq) + HNO3

    Uji Ion Nitrat

  • Untuk menguji ion nitrat, dilakukan dengan melarutkan kristal x dan y dalam aquadest dalam

    tabung reaksi berbeda. Kemudian ditambahkan larutan jenuh FeSO4 yang kemudian

    ditambahkan dengan H2SO4 pekat. Pada percobaan ini, Kristal x (yang diperoleh pada proses

    penguapan) maupun Kristal y (yang diperoleh pada proses pendinginan) memberikan hasil

    positif pada uji ini yaitu terbentuk cincin coklat pada larutan yang merupakan ion

    [Fe(NO)]2+. Hal ini disebabkan kontaminasi Kristal y pada kistal x. menurut teori, Kristal y

    (KNO3) yang akan memberikan hasil positif sedang Kristal x (NaCl) tidak. Adapun reaksi

    yang terjadi :

    2KNO3 + 4H2SO4 + 6FeSO4 Fe2(SO4)3 + 2NO + 4H2O + K2SO4

    Fe2(SO4)3 Fe3+ + SO42-

    Fe3+ + e Fe2+

    Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+

    Uji Mikroskop.

    Pada pengujian ini, terlihat bahwa Kristal x berbentuk kubus sedang Kristal y berbentuk

    jarum. Dari hasil tersebut dapat dikatehui bahwa Kristal x (yang diperoleh dari proses

    penguapan) adalah NaCl dan Kristal y (yang diperoleh pada proses pendinginan) adalah

    KNO3.

    Adapun bentuk kisi dari NaCl yaitu fcc

    Cl-

    Na+

    Bentuk kisi dari KNO3 yaitu bcc

    Cl-

    Na+

    Kesimpulan dan Saran

    Kesimpulan

    Kristal NaCl dan KNO3 dibuat dengan mereaksikan KCl dengan NaNO3 dimana Kristal

    NaCl terbentuk pada suhu tinggi dan Kristal KNO3 terbentuk pada suhu rendah

    Pada uji nyala, Kristal KNO3 memancarkan warna ungu dan Kristal NaCl memancarkan

    warna kuning.

    Pada uji klorida KNO3 tidak membentuk endapan putih dan NaCl membentuk endapan putih

    Pada uji nitrat, KNO3 membentuk cincin coklat dan NaCl tidak

  • Bentuk fisik Kristal KNO3 berbentuk jarum, bentuk fisik Kristal NaCl yaitu berupa serbuk

    putih, bentuk kisi Kristal KNO3 yaitu bcc dan bentuk Kristal NaCl yaitu fcc

    Perlakuan ini merupakan perlakuan yang paling baik digunakan untuk memperoleh hasil

    yang lebih banyak

    Saran

    Diharapkan agar praktikan lebih hati-hati dan teliti pada saat percobaan

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2010. Kalium Nitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/kalium-nitrat diakses pada 4 Mei

    2010.

    Anonim. 2010. Natrium Klorida. http://id.wikipedia.org/wiki/natrium-klorida diakses pada 4

    Mei 2010.

    James, Brady. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta :

    Binarupa Aksara.

    Sugiyarto, Kristian. H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : UNJ.

    Svehla. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Bagian I.

    Jakarta : PT Kalman Media Pustaka.

    Tim Dosen Kimia Anorganik. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Makassar :

    Laboratorium Kimia, FMIPA, UNM.

    Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.